Bagaimana cara menghentikan kemarajalelaan ini?

----- Original Message ----
From: Haniwar Syarif <[EMAIL PROTECTED]>
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Saturday, December 22, 2007 3:54:51 PM
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Carrefour beli alfa

Lengkap sudah kehebatan Carre4 di negara kita, setelah menguasai 
hypermarket, kini dia beli alfa... dan itulahhebatnya 
kebijakan PenanamanModalkita, inilah kehebatan kebijakan departemen 
Perdgangan .. dan selamt tinggal pasar lokal kita ..
Silahkan simak berita yg di utipdr bis.ind 22 Desm.2007

Salam

Haniwar

Carrefour beli Alfa di bawah Rp1.950

JAKARTA: PT Carrefour Indonesia membeli 75% saham PT Alfa Retailindo Tbk 
pada level harga di bawah Rp1.950 per saham, sehingga total nilai pembelian 
maksimum Rp680 miliar.

Komisaris Alfa Djoko Susanto mengatakan kesepakatan negosiasi dengan 
Carrefour diharapkan rampung pada 28 Desember 2007.

Alfa, yang merintis usahanya pada 1989, pernah menjalankan usaha 
hipermarket (Alfa Gudang Rabat), dan Alfa Supermarket.

Namun, seiring dengan perjalanan waktu, Alfa menutup lima gerai Alfa Gudang 
Rabat yang dirintis sejak 1996. Salah satu alasan yang dikemukakan oleh 
Djoko adalah kalah bersaing dengan Carrefour yang lokasinya tidak jauh dari 
gerainya.

Sebelum Carrefour memutuskan membeli Alfa, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk 
sempat mencapai kesepakatan awal untuk mengakuisisi 55% saham atau 257,5 
juta saham Alfa milik PT Sigmantara Alfindo pada harga Rp1.600 per saham 
atau senilai total Rp411,85 miliar.

Namun, keinginan Ramayana untuk mencaplok Alfa kandas di tengah jalan, 
padahal harga saham Ramayana sempat meroket ketika rencana akuisisi itu 
diumumkan ke publik. Sigmantara merupakan pemilik 55% saham Alfa, Prime 
Horizon (Singapura) sebanyak 40%, dan selebihnya publik.

16 Omzet toko modern terbesar di Indonesia (Rp triliun)
Merek tokoFormat tokoPerusahaan20052 006
1. CarrefourHipermarke tCarrefour Indonesia5,77, 2
2. RamayanaDept. storeRamayana Lestari Sentosa4,34, 8
3. MatahariDept. storeMatahari Putra Prima4,04,3
4. HypermartHipermarke tMatahari Putra Prima1,73,5
5. GiantHipemarketHero Supermarket2, 43,2
6. IndomaretMinimarket Indomarco Prismatama2, 23,0
7. AlfamartMinimarketS umber alfaria Trijaya1,92, 8
8. Alfa SupermarketSupermar ketAlfa Retailindo1, 81,9
9. Super IndoSupermarketLion Superindo1,71, 8
10. HeroSupermarketHero Spermarket1, 61,5
11. Sogo, Java, DebenhamsDept. storeMitra Adi Perkasa1,31, 5
12. GramediaToko bukuGramedia Asri Media1,31,4
13. Electronic CityToko elektr.Graha Sudirman Centre0.81,1
14. Toserba YogyaDept. storeAkur Pratama0,80, 9
15. Kimia FarmaApotekKimia Farma Apotek0,80,9
16. Ace HardwareToko perkakasAce Indoritel Perkakas0.60. 8
Sumber : Retail Asia 2007

Irawan D. Kadarman, Direktur Corporate Affair Carrefour Indonesia, hanya 
mau berkomentar singkat, "Kami [Carrefour] baru menandatangani nota 
kesepahaman [MoU] pada 17 Desember untuk mulai proses negosiasi."

Harga saham Alfa ditutup menurun ke posisi Rp2.175 pada 18 Desember dari 
penutupan hari sebelumnya Rp2.200 per saham. Bila mengacu pada harga 
penutupan Rp2.175, berarti harga maksimum pembelian Alfa oleh Carrefour 
diskon 10,34%.

Djoko menambahkan setelah mengakuisisi, Carrefour segera menjalankan bisnis 
supermarket. Alfa Retailindo, dengan kapitalisasi pasar US$108,29 juta, 
memiliki 29 Alfa Supermarket.

Sementara itu, Aprindo meramalkan Carrefour menguasai ritel nasional 
menyusul kesepakatan masuknya peritel asal Prancis tersebut ke format 
supermarket setelah mengakuisisi Alfa.

Sangat berbahaya

Carrefour masuk ke pasar ritel di Indonesia sejak 1998 dengan format 
hipermarket. Berdasarkan survei majalah Retail Asia, peritel terbesar di 
Eropa tersebut menduduki peringkat pertama toko modern di Indonesia dengan 
penjualan Rp7,2 triliun tahun lalu.

"Kami perkirakan Carrefour akan menguasai ritel nasional, arahnya akan ke 
sana," kata Tutum Rahanta, Sekjen Aprindo (Asosiasi pengusaha Ritel 
Indonesia), kemarin. Aprindo menilai pembelian Alfa oleh Carrefour sangat 
berbahaya jika ada perusahaan dengan kekuatan yang berlebihan menjalankan 
usaha dengan bermacam-macam format di suatu negara, apalagi Carrefour yang 
menjadi terbesar kedua di dunia memulainya dengan format hipermarket.

Menurut Tutum, jika mampu memimpin bisnis di skala paling besar yaitu 
hipermarket, Carrefour sangat mudah memenangkan persaingan di skala usaha 
yang lebih kecil.

"Persaingan di peta ritel nasional akan menjadi tidak sehat jika dilihat 
dari komposisi daya saing. Sebaiknya Carrefour konsisten dengan menjalankan 
gerai besar [di Indonesia]."

Tutum mengatakan tidak mudah bagi peritel sekalipun yang sudah 
berpengalaman untuk menekuni bisnis hipermarket, mengingat format toko 
modern tersebut harus menjual sekitar 50.000 jenis barang, dan penjualan 
dari separuh produk yang dipajang termasuk lambat (slow moving).

Padahal, supermarket biasanya menyediakan 25.000-30.000 jenis barang, 
sedangkan minimarket sebanyak 3.000 macam produk dalam satu toko. 
(linda.silitonga@ bisnis.co. id)

Haniwar
http://haniwar. blogspot. com/





      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke