Penjelasannya nanti saya kirimkan peta rekonstruksinya.
Tentang tatanama, saya justru lebih setuju Talangakar dan Baturaja tidak
dipakai di NW Java basinal area, tetapi justru nama seperti Zelda dan Gita
dipakai, apa lagi Talangakar Atas dan bawah itu dipisahkan oleh unconformity
(Zelda masih synrift, Gita sudah post-rift)

----- Original Message -----
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, March 05, 2004 8:36 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bayah-Jatibarang ? (was :Re: [iagi-net-l] tempo
doeloe - Ekspedisi Devon Mahasiswa Geologi ITB)


> Menarik Pak soal memutus hubungan antara Luk Ulo dan Meratus, saya
menampilkan hal yang sama, yaitu bahwa ofiolit Meratus berdiri sendiri dan
tidak bersambung dengan Luk Ulo, di PIT IAGI kemarin dalam paper berjudul
"Accretion and Dispersion of SE Sundaland : the Growing and Slivering of a
Continent" (saya akan kirim ke Pak Koesoema). Ofiolit/melange Meratus yang
sedemikian besarnya dibanding spotted seperti di Ciletuh dan Luk Ulo
mengesankan bahwa mekanismenya bukan melalui scrapping off kerak samudra di
subduction, tetapi emplacement model obduction oleh dua micro-continent yang
collided (Schwaner x Paternoster). Saya menyambungkan Luk Ulo ke Bantimala
berdasarkan umur, mekanisme emplacement, fasies metamorfik dan kandungan
radiolaria. Hanya mekanisme transduction tidak saya aplikasikan di situ.
>
> Kalau Bayah bersambung dengan Jatibarang, maka ada dua pertanyaan : (1)
berapa gap umur antara terjadinya subduction dengan munculnya volcanic arc
asosiasinya, apakah sejauh Late Cretaceous ke Paleocene-Eocene ? (2) apa
yang mengatur ketidakteraturan jarak rumpang palung-busur (ATG - arc trench
gap). Sebab, Bayah Arc begitu dekat dengan Ciletuh Trench, sementara
Jatibarang Arc begitu jauh dari Luk Ulo trench. Seolah-olah ATG ini membaji
menyempit di SW Java dan semakin lebar ke arah Jawa Timur. Apakah itu
terjadi oleh mega-shear (transduction ?), megashear yang mana pada umur itu
yang menggeser ATG ? Di paper lain tentang tektonik Jawa Tengah ("Structural
Indentation of Central Java : a strike-slip segmentation" - publikasi khusus
oleh IAGI Pengda Yogya JAwa Tengah 2003), saya menaruh dua sesar mendatar
besar yang mengapit Jawa Tengah yang menyebabkan indentasi Jawa Tengah :
sinistral Muria-Kebumen (arah Meratus) dan dextral Pamanukan-Cilacap (arah
Sumatra) yang umur2nya di !
> sekitar
>  Early Tertiary, apakah sesar2 ini (yang keberadaannya terutama didasarkan
pada segmentasi data gayaberat) yang menyebabkan transduction, kelihatannya
Pak Koesoema memilih sesar lain dengan arah Jawa (B-T), seperti RMK
(Rembang-Madura-Kangean), tetapi itu jadinya harus dextral bila menggeser
jalur trench ke Satanger, sementara saat ini RMK sangat mengesankan
sinistral, ini selanjutnya akan mengarah ke origin RMK sendiri dan histori
slip-nya.
>
> Kelihatannya OAF (Old Andesite Formation) dan juga Jatibarang Formation
batasannya harus dilihat lagi. Tulisan tentang Jatibarang sangat sedikit,
sehingga menyulitkan sintesis regionalnya. Penertiban penamaan stratigrafi
memang jadi salah satu agenda Komisi Stratigrafi IAGI. Saya memulainya sejak
tahun 2002 dengan menginformasikan ke KPS2 yang terkait tentang penamaan
ini, hanya memang belum kelihatan efeknya. Nama2 seperti Zelda, Gita,
Banuwati telah lama dipakai sejak akhir 60an, mengubahnya jadi Talang Akar
atau apa pun yang resmi ternyata tidak mudah. Bahkan, betulkah memakai
Talang Akar dan Baturaja di Jawa Barat sementyara lokasi tipenya di Sum Sel
dan ini sudah lintas cekungan. Saya pikir tidak tepat.
>
> Salam,
> Awang
> Koesoema <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Van Bemmelen memasukkan Cikotok Fm sebagai Old Andesite Fm. Kemudian dalam
> peta P3G Old Andesite Fm di Bayah dipetakan sebagai Cikotok fm, dan yang
di
> Pegunungan Jawa Barat Selatan sebagai Jampang Fm, dan di Jawa Timur oleh
> Prof Sartono diberi nama Besole Fm
> Di Sumatra Selatan Old Andesite kemungkinan sama dengan Kikim Tuffs
> (Volcanics) dari orang Stanvac, sedangkan Lahat Fm dari Shell (Pertamina)
> terdiri dari 2 bagian, yang bawah (volcanic facies) saya kira masuk ke
Kikim
> volcanics, sedangkan yang bahagian atas (sedimentary facies) sama dengan
> Lemat fm orang Stanvac (Exspan).
> Saya korelasikan Cikotok fm dengan Jatibarang Volcanics (Disini harus
> hati-hati pula, karena Jatibarang fm orang Arco (BP) itu tidak equivalent
> dengan Jatibarang Volcanics dari Pertamina, tetapi sama dengan Banuwati
> shale dari orang Maxus (CNOOC), atau Jatibarang Fm bagian atas (lake
> deposit) dari Pertamina. Saya lihat banyak age dating dari Jatibarang
> volcanics menunjukkan umur 54 dan 72 Ma. Jatibarang Fm sering dinyatakan
> sebagai Eocene, tetapi saya kira ini adalah Jatibarangnya orang Arco.
> Saya kira BP Migas perlu menertibkan nama-nama formasi yang kacau ini.
> Hypothesa saya sekarang adalah bahwa Cikotok Fm dan Jatibarang volcanics
> adalah merupakan volcanic arc dari Ciletuh dan Loh Ulo accretion zone
> (melange) yang berumur Paleocene-Cretaceous. Melange
> Meratus itu berumur Early Cretaceous -Late Jurassic, dan merupakan
collision
> zone antara Paternoster (East Sunda) microcontinent dengan Sunda
continenet,
> dan tidak dapat disambungkan dengan Loh Ulo.
> Subduction dari Loh Ulo terputus di sekitar semarang dan dilanjutkan
dengan
> transduction (strike slip) sepanjang Jawa Timur utara sampai ke Satanger
> block dimana Bransden menemukan melage seumurn Lok Ulo, dan mungkin baru
> belok ke Bantimala. Peta paleogeografi dari Paleocene subduction ini nanti
> saya akan lampirkan melalui Japri, karena Mailist ini tidak bisa memuat
> attachement.
>
> Wassalam
>
> ----- Original Message -----
> From: "Awang Satyana"
> To:
> Sent: Thursday, March 04, 2004 9:27 AM
> Subject: [iagi-net-l] Bayah-Jatibarang ? (was :Re: [iagi-net-l] tempo
> doeloe - Ekspedisi Devon Mahasiswa Geologi ITB)
>
>
> > Pak Koesoema,
> >
> > Konfirmasi Pak. Old Andesite yang dimunculkan van Bemmelen (1949, 1970)
> atau sejak Verbeek & Fennema (Oud Andesiet, 1896) di Jawa dominan
> Oligo-Miocene. Memang di Bayah adalah yang tertua (Cikotok & Bayah
> Formations, ditemukan tuff Early Eocene dalam Bayah Formation, dan dalam
> Late Eocene Cicarucup Formation ditemukan detritus Old Andesite). Jadi
> sementara sejak dari Pacitan-Jampang berumur Oligo-Miocene, maka di Bayah
> Paleosen?-Eosen. Pak Koesoema membandingkan Cikotok ke Jatibarang,
> mengesankan buat saya bahwa mereka sejalur. Maka dari Kikim tuff di Sumsel
> jalur volkaniklastik Paleosen?-Eosen itu menyambung ke Bayah kemudian ke
> Jatibarang. Kalau memang demikian, maka jalur ini bukan Old Andesite sebab
> Old Andesite dalam terminologi van Bemmelen adalah yang sekarang membentuk
> fisiografi Pegunungan Selatan Jawa dari Bayah-Blambangan. Ini adalah jalur
> volkanik asosiasi Paleogene subduction di offshore selatan Jawa dengan
umur
> 40-18 Ma (Late Eocene-Early Miocene, dengan domina!
> > si di
> > Oligo-Miocene). Umur itu berdasarkan dating K-Ar batuan volkanik sejak
> Pelabuhanratu-Cikatomas-Pangandaran-Luk Ulo-Kulon
> Progo-Parangtritis-Bayat-Pacitan. Old Andesite Oligo-Miocene juga
diketahui
> tersebar di offshore Jawa berdasarkan data dua sumur : Alveolina-1 dan
> Borealis-1 (Shell, 1973-73).
> >
> > Cikotok mungkin tidak termasuk jalur Old Andesite, yang termasuk jalur
itu
> di Bayah mungkin Oligo-Miocene Cimapag atau Sareweh. Cikotok barangkali
> membentuk jalur sendiri dengan Jatibarang, yang saya pikir juga susah
> menyambungkan jalur ini di Jawa. Volcanic Arc di Jawa yang Eosen belum
> teridentifikasi dengan baik, apalagi yang Paleosen. Dating basement di
> Jatibarang adalah 65-58 Ma (Late Cretaceous-Paleocene), di atasnya baru
> Jatibarang volcanics diendapkan. Berdasarkan ketebalan dan penyebarannya,
> Jatibarang hanya didapatkan di Jatibarang Sub-Basin dan kelihatannya ini
> synrift volkanics yang ketebalannya bertambah dengan progressive
subsidence
> of the sub-basin. Maka Jatibarang mungkin diendapkan selama rifting latest
> Eocene (?) dan Oligosen. Menghubungkannya dengan Cikotok yang Paleosen (?)
> memerlukan banyak pemelajaran yang selama ini tidak digali. Sebuah argilit
> di daerah Jatibarang menghasilkan pula umur 213 Ma (Triassic).
Kompleksitas
> umur absolut di Jatibarang ini saya
> > menafsirkannya bahwa yang Triassic adalah tepi selatan Sundaland,
> sedangkan yang Late-Cretaceous 65-58 Ma itu adalah jalur volkanik yang
> berasosiasi dengan subduction di Ciletuh-Luk Ulo-Meratus?/Bantimala?,
> sedangkan Jatibarang sendiri mungkin arc? lain yang umurnya EO-Oligosen
> (tetapi di mana padanannya) sebelum volcanic arc yang jelas established di
> Jawa Selatan yaitu Oligo-Miocene volcanic arc. Jadi arc2 itu bermigrasi ke
> selatan dari Late Cretaceous-Oligo-Miosene, kemudian mulai ke utara sejak
> Late Miosen.
> >
> > Posisi volkanisme Bayah selalu eksklusif kalau dihubungkan ke mana-mana.
> Sebagian sedimen klastik Paleogennya pernah dihubungkan ke Nanggulan juga.
> Sebuah pertanyaan simpel dari seorang teman, di mana batas selatan
Sundaland
> ? Posisi tektono-volkanik Bayah dan Jatibarang dan keberadaan Cekungan
Bogor
> yang basement-nya intermediate crust? barangkali bisa menjawabnya.
> >
> > Benar kata Pak Koesoema, masih banyak yang bisa dikerjakan untuk geologi
> Indonesia, di Jawa saja yang well studied masih banyak yang perlu dipahami
> lebih jauh, apalagi di luar Jawa. Dan benar juga, bahwa waktu begitu cepat
> berlalu sementara banyak yang mesti dilakukan di bawah Matahari. Dan, yang
> mungkin lebih penting, bagaimana menggerakkan geologist kita ke arah
> pencarian kebenaran itu...
> >
> > Salam,
> > Awang
> >
> > Koesoema wrote:
> > Sebetulnya laporan Devonian Expedition itu ada dalam bentuk tugas akhir
> > (thesis) mahasiwa. Mungkin sebaiknya thesis itu dipublikasikan di
Bulletin
> > Geologi, atau JTM. Namun perlu seorang editor yang tekun.
> > Saya sendiri mencoba melakukan itu dengan mengkompilasikan menjadi satu
> > paper dalam bahasa Inggris, tetapi selalu ada halangan.
> > Saya juga sedang mencoba meneliti hasil thesis mahasiswa dari ITB atau
UPN
> > yang ada di arsip saya. Ternyata banyak penemuan yang significant.
> Contohnya
> > saja ada thesis dari UPN mengenai diketemukan batuan metamorphic pre
> Tertiar
> > di Banten selatan, tidak pernah dipublikasi (pada peta P3G lembar
> > Leuwidamar, memang disebut keberadaannya, tetapi dinyatakan sebagai
> contact
> > aureole, padahal disitu terdapat gneiss), Dengan mencermati strike/dip
> serta
> > peta sebaran formasinya batuan ini jelas ditutupi secara tidak selaras
> oleh
> > Fm Cikotok (Old Andesite Fm), dan Fm Cikotok jelas berada di bawah Fm
> Bayah
> > yang berumur Eocene Tengah. Ini jelas memperkuat dugaan saya bahwa Fm
> > Cikotok itu berumut Paleocene dan dapat dikorelasikan dengan Fm
Jatibarang
> > (yang volcanics) dan dengan Kikim Volcanics di Sumatra Selatan. Selama
ini
> > Fm Cikotok dianggap berinterfingering dengan Fm Bayah (Eocene) dan Fm
> > Cijengkol (Oligocene).
> > Jadi sekarang saya yakin bahwa pre-Tertiary di Jawa itu selain terdapat
> > sebagai melange di Ciletuh dan Loh Ulo serta sekis di Bayat (Central
Jawa)
> > juga terdapat di Banten selatan yang tidak pernah disebut-sebut di Van
> > Bemmelen atau literatur lainnya.
> > Saya kira kalau ada yang tekun ingin mempublikasikan suatu penemuan
baru,
> > dapat melakukannya dengan menekuni thesis-thesis mahasiswa S-1 dari
> berbagai
> > universitas (tentu keakuratannya harus diteliti). Begitu banyak yang
bisa
> > dilakukan untuk memberikan sumbangan pada khanazah ilmu pengetahuan
> > Indonesia yang significant untuk dunia, tetapi waktu melorot begitu
cepat.
> > Wassalam
> > RPK
> > ----- Original Message -----
> > From: "Darman, Herman H BSP-TSX/4"
> > To:
> > Sent: Wednesday, March 03, 2004 6:14 AM
> > Subject: RE: [iagi-net-l] tempo doeloe - Ekspedisi Devon Mahasiswa
Geologi
> > ITB
> >
> >
> > > Pak Untung mengatakan: "contoh batuan lapangan pun tersimpang sangat
> > rapih".
> > > Saya jadi ingat Ekspedisi Devon mahasiswa Geologi ITB lebih dari 10
> tahun
> > yang lalu. Pertanyaan saya:
> > > - apakah laporan ini terdokumentasikan dengan baik di PPPG.
> > > - apakah laporan ini sudah di publikasikan? Saya lihat GSM (Geological
> > Society of Malaysia) sudah mempublikasikan peta-peta yang dibuat oleh
> > rekan-rekan mantan mahasiswa ITB, dalam publikasi Geological map of
Borneo
> > (CD version) by Robert Tate, 2000.
> > > - dimana saya bisa beli laporan ini?
> > > - apakah contoh batuannya masih ada (dulu saya pernah dengar batuannya
> > hilang, ada lagi yang bilang sudah jadi ganjal pintu di lab ITB).
> > Mudah-mudahan info ini tidak benar.
> > >
> > > Pertanyaan untuk mahasiswa sekarang:
> > > - Proyek penelitian apa yang sedang berlangsung?
> > >
> > > Salam,
> > >
> > > Herman
> > >
> > > -----Original Message-----
> > > From: mohamad untung [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > > Sent: 03 March 2004 00:04
> > > To: [EMAIL PROTECTED]
> > > Subject: Re: [iagi-net-l] tempo doeloe
> > >
> > >
> > > Bagi rekan-rekan yang belum pernah melihat arsip laporan para
geologiwan
> > > Belanda silahkan datang di perpustakaan P3G. Rapi dengan tulisan
tangan
> > yang
> > > masih sangat jelas untuk dibaca. Seket lapangan sangat teliti sampai
> > detail
> > > sekali. Contoh batuan lapangan pun tersimpan sangat rapi. Memang jaman
> > > berubah. Dulu tahun 20-30 -an kondisinya menghendaki demikian. Kini
> dengan
> > > teknologi sangat canggih orang terpaku bekerja di depan komputer.
Dengan
> > > data seadanya orang dapat menyulapnya menjadi informasi yang aduhai.
> > Tentang
> > > kebenarannya harus dicheck di lapangan. {Pada umumnya tidak sangat
> benar).
> > > Yang penting semangat dan ketekunannya serta dedikasinya terhadap ilmu
> itu
> > > yang kita tiru. Kalau itu ada Insya Allah hasil kerja kita pasti akan
> > > sempurna.
> > > ----- Original Message -----
> > > From: "Awang Satyana"
> > > To:
> > > Sent: Tuesday, March 02, 2004 1:45 PM
> > > Subject: Re: [iagi-net-l] tempo doeloe
> > >
> > >
> > > > Keakuratan peta-peta Belanda memang tidak usah diragukan lagi, itu
> harus
> > > diwarisi oleh kita, bangsa yang pernah dijajahnya. Tetapi, sebaiknya,
> > > kekaguman kita hendaknya tidak berhenti di peta geologi. Coba bukalah
> > > lembaran-lembaran arsip lama laporan geologi Belanda yang memuat
> foto-foto
> > > survey oleh Duyfjes atau Hetzel atau Koolhoven atau Koperberg atau
> > > Molengraaf, dll. maka kita akan berkesimpulan : pantas petanya bagus
> sebab
> > > logistik lapangan pun sangat terjamin. Puluhan sampai ratusan koeli
> > > dikerahkan, termasuk yang membawa tandu kalau-kalau sang geoloog
> > kelelahan.
> > > Kalau mereka sampai masuk jauh ke pedalaman Kalimantan, Sumatra, dan
> Papua
> > > yang pada saat itu masih banyak suku pengayaunya (ada disebutkan di
> salah
> > > satu geologische rapport W.C.B. Koolhoven di Kal Teng) itu karena
> > banyaknya
> > > koeli yang mendukung mereka. Tidak ada geoloog yang berangkat
sendirian,
> > > coba periksa dengan teliti laporan biaya mereka. Saya masih menyimpan
> > > beberapa arsip jaarboek (yearbook) tahun 30an u!
> > > > ntuk
> > > > beberepa ekspedisi geologi Dienst van Het Mijnwezen.
> > > >
> > > > Bagaimanapun, tidak bisa kita pungkiri bahwa mereka memang hebat,
dan
> > > sangat terorganisasi baik.
> > > >
> > > > Salam,
> > > > Awang
> > > >
> > > > zaim wrote:
> > > > Saya juga punya pengalaman menarik tentang akurasi data Belanda.
Tahun
> > > 1999
> > > > saya dengan Frank Huffman dari Univ. Texas at Austin (UTA) melakukan
> > > > penelitian geologi lapangan sepanjang daerah Pegunungan Kendeng
dengan
> > > > rujukan menggunakan peta geologi dari Duyfjes (1936 dan 1938),
melacak
> > > > penyebaran formasi-formasi Kalibeng, Pucangan, Kabuh dan Notopuro.
> > > Hasilnya,
> > > > singkapan batuan ditempat-tempat yang belum terganggu oleh
pembangunan
> > > > pemerintah kita seperti dam, waduk dlsb, data penyebaran
> batuan/formasi,
> > > > jurus dan kemiringan lapisan yang ada di peta si Bule tersebut,
sangat
> > > > akurat dengan kenyataan lapangan, dan sangat tepat baik lokasi
bahkan
> > > sampai
> > > > besarnya jurus dan kemiringan lapisannya.
> > > > Bukan maiiiinnnn.
> > > >
> > > > Wassalam,
> > > >
> > > > Yahdi Zaim
> > > > Departemen Teknik Geologi
> > > > FIKTM - ITB
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > ----- Original Message -----
> > > > From: Shofiyuddin
> > > > To:
> > > > Sent: Tuesday, March 02, 2004 12:57 PM
> > > > Subject: RE: [iagi-net-l] tempo doeloe
> > > >
> > > >
> > > > Sekedar berbagi cerita.
> > > > Saya pernah menggunakan peta geology (Blue Print) Belanda untuk
> mencari
> > > > sumur sumur tua di daerah Sumatra Selatan, 2 hari ekspedisi.
> > > > Detail yang tergambar dengan rapih dan sempurna, semisal rembesan
> minyak
> > > > dan gas. Sampai sekarang zonasi reservoirnya nya masih menggunakan
> > > > korelasi si belanda punya, termasuk nama field dan sumurnya... sudah
> > > > bisa ditebakkan field nya?
> > > >
> > > > -----Original Message-----
> > > > From: Witan O.A [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > > > Sent: Tuesday, March 02, 2004 9:19 AM
> > > > To: [EMAIL PROTECTED]
> > > > Subject: RE: [iagi-net-l] tempo doeloe
> > > >
> > > >
> > > > Saya juga pernah ke tempat penyimpanan data Shell di De Hague, untuk
> > > > cari sumur2 jaman Walanda yang terdapat di blok TAC kami. Ternyata
> > > > laporannya sangat lengkap dan masih dalam keadaan cukup baik padahal
> > > > dibuat antara tahun 1923 s/d 1935. Mungkin yang harus kita tiru dari
> > > > mereka adalah sistim arsip mereka yg rapih dan preservation data
tsb.
> > > >
> > > > Witan
> > > >
> > > > -----Original Message-----
> > > > From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > > > Sent: Tuesday, March 02, 2004 9:01 AM
> > > > To: [EMAIL PROTECTED]
> > > > Subject: Re: [iagi-net-l] tempo doeloe
> > > >
> > > > Buat rekan-rekan yang dulu sempat melihat-lihat peta asli (kalkir)
> > > > buatan Belanda (Dienst van Het Mijnwezen - Dinas Pertambangan) yang
> > > > masih tersimpan dengan baik di P3G Bandung tentu merasa kagum dengan
> > > > kerapihan, keakuratan dan kedetailan pembuatan peta. Sebenarnya yang
> > > > menggambarnya kebanyakan jurugambar-jurugambar orang Indonesia hanya
> di
> > > > bawah pengawasan superketat orang-orang Belanda. Saya dulu pernah
> > > > ngobrol dengan seorang ex jurugambar itu (saat itu sudah 60 tahunan
> > > > umurnya), dan dikatakan bahwa mereka bekerja dengan suka sebab
> semuanya
> > > > dijamin, tinggal kerja saja yang benar, jangan bekerja dengan
pikiran
> ke
> > > > mana-mana. Mengenai pengawasan, memang superketat, semua digambar
> > > > manual, dan katanya untuk menulis huruf miring (italic), itu
> > > > kemiringannya harus sama dan akan diukur dengan busur derajat. Kalau
> > > > tidak, hapus dan ganti. Nah...
> > > >
> > > > Peta-peta Belanda tak akan sehebat itu tanpa jurugambar2 kita.
> Arsipnya
> > > > juga jempolan. Bayangkan, berapa umur kalkir itu ? Paling tidak
> > > > kebanyakan 70-80 tahunan, tapi masih sangat jelas terbaca.
> > > >
> > > > Salam,
> > > > Awang
> > > >
> > > > Prasiddha Hestu Narendra
> > > > wrote:
> > > > *This message was transferred with a trial version of
CommuniGate(tm)
> > > > Pro*
> > > > Hebatnya arsip Belanda....selain peta2 geologi, rel kereta,
jembatan,
> > > > dll
> > > > yg masih banyak eksis sampai sekarang.....
> > > >
> > > > Buat nyang ingin melihat-lihat seperti apa kampoeng halaman tempo
> > > > doeloe:
> > > > contohnya pingin lihat kota madiun jaman dulu
> > > >
> > > > 1. buka website: http://www.kitlv.nl/hisdoc.html
> > > > 2. terus masukin: "Madioen" pada kotak description
> > > > 3. pilih all pada bagian "object type"
> > > > 4. tekan search.
> > > >
> > > > tips:
> > > > masukkan nama2 kota yang diinginkan dengan ejaan lama atau istilah
> kota
> > > > tersebut pada jaman belanda,
> > > > misal bukittinggi bisa di search dengan nama "Fort De Kock"
> > > > mau lihat-lihat kali Ciliwung masukin "tjiliwoeng" disitu ada kali
> > > > ciliwung
> > > > yg melintasi istana negara.....sekarang sudah ditutup dan ndak
> > > > kelihatan......
> > > > selamat menikmati.............
> > > >
> > > > salam,
> > > > PR
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > > > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> > > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > > > IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > > >
> > > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> > > > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> > > > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> > > > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> > > > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> > > > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> > > [EMAIL PROTECTED]),
> > > > Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> > > > Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > > > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> > > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > > > IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > > >
> > > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> > > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> > > > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> > > > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> > > > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> > > > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> > > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> > > > Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > > >
> > > >
> > > > ---------------------------------
> > > > Do you Yahoo!?
> > > > Yahoo! Search - Find what you're looking for faster.
> > >
> > >
> > > ---------------------------------------------------------------------
> > >
> > > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> > >
> > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > >
> > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > >
> > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > >
> > >
> > >
> > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> > >
> > > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> > >
> > > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> > >
> > > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> > >
> > > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> > >
> > > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> > >
> > > ---------------------------------------------------------------------
> > >
> > >
> > > ---------------------------------------------------------------------
> > > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > >
> > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> > > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> > > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> > > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> > > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> > > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> > > ---------------------------------------------------------------------
> > >
> >
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
>
> === message truncated ===
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Search - Find what you're looking for faster.


---------------------------------------------------------------------

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke