Pak Soffian Hadi (ahli geologi anggota BPLS) kemarin kirim sms sbb.: "Perilaku Lusi makin jelas seperti geyser, dalam 2 hari terakhir ini kejadian quiet selama 20 menit-150 menit dengan interval 5-8 jam, meskipun (seperti geyser) diawali semburan yang cukup kuat 3-5 meter mud kick" Pak Soffian pun membagi info bahwa terdapat kehadiran deuterium yang signifikan, dan berdasarkan rekaman GPR (ground penetrating radar) terbaru terdapat sesar2 baru yang memotong sampai kedalaman 8000-an meter. Sumber air pembawa deuterium diperkirakan berasal dari kedalaman 8000-an meter itu yang terpanasi oleh magma yang statik. Kalau air formasinya habis, maka Lusi akan seperti bledug Kuwu. Info2 di atas menunjukkan perkembangan baru Lusi yang tak pernah menjadi diskusi selama ini. Pendapat sumber air dari 8 km itu masih menjadi diskusi kami. Harus dilakukan analisis air selama ini yang keluar saat diperkirakan berasal dari kedalaman 2 km, dan yang sekarang diperkirakan dari kedalaman 8 km. Kedalaman 8 km di wilayah ini mestinya sudah masuk ke basement; bagaimana ia bisa mengandung air - diferensiasi magmatik ? salam, awang
Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Senin, 15 Okt 2007 * BPLS: Semburan Berhenti Empat Kali * SIDOARJO - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mencatat aktivitas semburan lumpur panas di Porong berhenti beberapa kali. Fenomena itu masih diselidiki sebagai tanda-tanda atau gejala apa, mengingat terjadi empat kali dalam tiga hari. Menurut Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Achmad Zulkarnain, sejak Kamis (11/10), semburan lumpur berhenti empat kali. Kali pertama terjadi pada Kamis pukul 16.25 WIB sampai 17.50 atau sekitar 85 menit. Semburan berhenti untuk kali kedua pada hari yang sama pukul 22.30 hingga 23.30 atau sekitar 60 menit. Keesokan hari, Jumat (12/10), kata Zulkarnain, semburan juga sempat berhenti pada pukul 10.30 hingga pukul 11.00. "Semburan berhenti sampai menjelang salat Jumat. Setelah itu, lumpur menyembur lagi," ujarnya. Kejadian keempat berlangsung pada Sabtu (13/10). Semburan berhenti sekitar pukul 11.05 WIB dan menyembur lagi pukul 11.20 atau sekitar 15 menit. Dia menambahkan, berhentinya aktivitas semburan lumpur panas tersebut diikuti kenaikan kadar gas hydrogen sulfide (H2S) yang mencapai 22 PPM dari batas normal 20 PPM. Selain itu, 71 gelembung (bubble) yang ditemui di berbagai tempat menunjukkan penurunan aktivitas. "Mungkin, ada kaitan dengan berhentinya semburan sebanyak beberapa kali itu," ucapnya. Berhentinya aktivitas semburan juga ditandai ritme semburan lumpur yang berbeda. Di pusat semburan, sempat tidak tampak asap yang tinggi maupun gelembung air. Zulkarnain mengatakan, BPLS berencana mendatangkan ahli untuk meneliti lebih lanjut fenomena tersebut. Berhentinya aktivitas semburan itu juga pernah terjadi pada masa Tim Nasional Penanggulangan Lumpur sekitar Februari 2007. "Namun, kali ini kejadiannya berulang. Waktu terjadinya pun berdekatan," paparnya. (riq) -- http://rovicky.wordpress.com/ --------------------------------- Catch up on fall's hot new shows on Yahoo! TV. Watch previews, get listings, and more!