Untuk diketahui bahwa Lyell's Principles of Geology yg diterbitkan tahun
1830-33, sampai sekarang masih di cetak ulang oleh University of Chicago
Press. Yang saya punya adalah cetakan 1990.
Buku paling tua yang saya miliki dalam bidang geologi adalah
"Erdgeschicthe" oleh Dr. Melchior Neumahr 2 jilid, yang terbit th 1886-1887.
Buku ini masih dicetak dengan huruf Gothic atau tulisan Jerman Kuno. Penuh
dengan gambar fossil dan banyak gambar pemandangan yang berwarna!
Bayangkan buku dicetak pada abad ke 19 sudah memuat gambar yang berwarna!
Wassalam
RPK
----- Original Message -----
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "IAGI" <iagi-net@iagi.or.id>; "Eksplorasi BPMIGAS"
<[EMAIL PROTECTED]>; "Geo Unpad"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, December 18, 2007 3:45 PM
Subject: [iagi-net-l] "Aspects of the Earth" (Shaler, 1890)
Aspects of the Earth (Shaler, 1890)
Saya menemukan buku tua berjudul seperti subyek di atas di sebuah toko
buku-buku antik di Adelaide, South Australia minggu lalu. Tahun
penerbitannya cukup tua, tahun 1890, 117 tahun yang lalu, setahun lebih
tua dari buku paling tua yang saya miliki selama ini (Bible berbahasa
Sunda, 1891). Penemuan ini, buat saya, sangat menggembirakan.
Bersama buku tua geologi itu, saya juga menemukan buku berjudul
"Physiography : an Introduction to the Study of Nature" oleh Thomas Huxley
(1904), naturalist terkenal rekan Charles Darwin yang isinya banyak
bercerita tentang geologi, dan buku klasik geologi terkenal Arthur Holmes
"Principles of Physical Geology" (1944), ada juga buku terkenal "The
Kon-Tiki Expedition" (Thor Heyerdahl, 1950 - diterjemahkan dari bahasa
aslinya dalam bahasa Norwegia "Kon-Tiki Ekspedisjonen" - 1948).
Kali ini saya ingin sedikit mengulas buku "Aspects of the Earth : A
Popular Account of Some Familiar Geological Phenomena" (Shaler, 1890).
Barangkali, menarik untuk membacanya mengikuti perkembangan pemahaman
geologi akhir abad ke-19. Buku ini ditulis oleh N.S. Shaler, professor
geologi Harvard University. Penerbit Buku adalah Smith,Elder, and Co.,
Waterloo Place, London. Tebal buku 344 halaman,dihiasi dengan gambar2 dan
foto2 pada masa itu. Kertas2 halamannya tebal seperti karton.
Aspek-aspek yang dibahas dalam buku ini terbagi ke dalam tujuh bab : The
Stability of the Earth, Volcanoes, Caverns and Cavern Life, River and
Valleys, The Instability of the Atmosphere, Forests of North America, dan
The Origin and Nature of Soils.
Bab "The Stability of the Earth" membahas : kesalahan pandangan masa
lalu tentang stabilitas Bumi, pertumbuhan benua dan penyebabnya,
klasifikasi tentang gerakan-gerakan Bumi (swayings, pulsations, tremors),
gerakan volkanik, sifat goncangan gempa, bagaimana pergerakan gempa
melalui batuan, efek gempa kepada masyarakat, klasifikasi gempa
berdasarkan energi perusaknya, metode bagaimana membuat bangunan agar aman
dari gempa, dan gelombang laut akibat gempa (belum menyebutnya sebagai
tsunami).
Bab "Volcanoes" membahas letusan-letusan gunungapi terkenal seperti
Vesuvius, Etna, Tambora, dan Krakatau, produk-produk letusan gunungapi,
dan perbandingan antara letusan gunungapi di Bumi dan di Bulan.
Bab "Caverns and Cavern Life" membahas klasifikasi gua dan metode
pembentukannya, gua batugamping dan gua volkanik, kehidupan manusia
primitif di gua, peninggalan2 fosil di gua, dan deposit mineral di gua.
Bab "Rivers and Valleys" membahas bagaimana singkapan2 batuan di sungai
membantu studi geologi, jenis2 sungai, erosi di sungai, endapan2 sungai,
air terjun, penyebaran sungai terhadap formasi geologi, delta, deposit
glacial, dan pembahasan sungai-sungai terkenal seperti Mississippi dan
Amazon.
Bab "Instability of the Atmosphere" membahas semua unsur dan efek cuaca
di daratan dan lautan seperti curah hujan, temperatur, angin, dll,
bencana2 cuaca seperti badai, angin topan dan bagaimana mengenal serta
menghindarinya.
Bab "Forests of North America" membahas tentang hutan2 di belahan Bumi
sebelah utara secara umum, suksesi geologi tanamannya, evolusi kehidupan
di dalamnya, varietas hutan di Amerika Utara dan perbandingannya dengan di
Eropa, penanaman hutan kembali, padang rumput, kebakaran hutan, hujan asam
di hutan, aspek penggundulan hutan, dan nilai ekonomi hutan.
Bab "The Origin and Nature of Soils" membahas asal tanah oleh berbagai
proses, klasifikasi tanah, efek2 proses Bumi dan udara terhadap tanah,
kerusakan tanah, dan penggunaannya.
Berikut sedikit isi buku tersebut, bisa dilihat bagaimana pemikiran yang
berkembang pada zaman itu.
Sebuah konsep yang menarik yang dikemukakan adalah bahwa diameter Bumi
bergantung kepada jumlah panas yang dikandungnya. Panas ini secara tetap
menghilang ke ruang angkasa dengan makin mendinginnya Bumi. Letusan
volkanik pun menghilangkan panas Bumi. Maka, Bumi secara konstan semakin
menciut ukurannya. Penghilangan panas dan penciutan ini semakin cepat
menuju pusat Bumi, karenanya semakin ke pusat Bumi semakin tak ada kerak
batuan yang keras. Penciutan Bumi juga menjadi penyebab mengapa kerak Bumi
mengerut2 terdeformasi menjadi punggungan, kontinen, dan samudera.
Perbedaan penciutan antara inti Bumi dan kulitnya menjadi penyebab
deformasi ini.
Bagaimana menerangkan asalnya gunungapi ? Deposit sedimen di dasar laut
mengandung 5-25 % air terperangkap di antara butir2 batuannya. Suatu
ketika lapisan sedimen ini terpendam sangat dalam sekitar 20.000 kaki
atau lebih sehingga terpapar kepada panas interior Bumi. Air yang
terperangkap di dalamnya akan meningkat temperaturnya melebihi titik
didihnya. Panas ini datang bukan dengan cara konduksi tetapi juga melalui
intrusi magma seperti dike. Air mendidih ini ingin selalu berubah menjadi
keadaan gas, bila menemukan garis lemah di sekitarnya maka tekanan uap ini
akan membukanya kemudian energinya akan meletus membentuk gunungapi. Bila
letusannya begitu besar, maka air panas bertekanan tinggi ini akan
meleburkan batuan di sekitarnya kemudian akan menjadi produk letusan
gunungapi sebagai lava.
Bagaimana membangun gedung yang aman terhadap gempa ? Shaler (1890)
mengutip buku terkenal tulisan Prof. John Milne, ahli gempa saat itu,
berjudul "Earthquake and Other Earth Movements" (Milne, 1886 -
International Science Series, Appleton and Co., New York). Ini nasihat
Prof. Milne untuk membangun gedung di wilayah gempa :
- Aturlah celah-celah di tembok sehingga stress horisontal yang
diakibatkan gempa akan berkekuatan sama pada semua bagian dalam arah tegak
lurus.
- Biarkan semua bagian gedung memiliki periode vibrasi yang sama.
- Hindari atap dan cerobong asap yang berat
- Gunakan semen yang baik untuk membuat dinding batu.
- Atap jangan terlalu curam, dan genteng2 pada puncaknya harus
terikat dengan baik
- Ketahui dari mana arah goncangan utama sering datang dan
dirikan tembok kosong sejajar dengan arah gaya itu.
- Semakin tinggi gedung akan semakin tergoncang, jadi ikatannya
harus semakin kuat.
Kita ikuti sekarang bagaimana Shaler membahas letusan2 volkanik di
Indonesia yang disebut di situ masih sebagai The East Indies Archipelago
atau the great Malayan Archipelago. Wilayah ini pada zaman itu terkenal
sebagai "rookery of volcanoes" (kumpulan gunungapi). "We had there the
greatest eruptions of which we have any historical record" tulis Shaler.
Tahun 1772 Papandayang (Papandayan maksudnya), gunungapi besar setinggi
9000 kaki, meletus dengan hebatnya sehingga bagian atas kerucutnya
setinggi 4000 kaki terlempar ke udara (!) dan hancur sebagai abu volkanik
yang mengubur 40 desa.
Tahun 1822 (1815 mestinya), Sumbowa (Sumbawa maksudnya), sebuah pulau
kecil di timur Jawa meletus lebih hebat lagi, terdengar letusannya dari
jarak 970 mil sampai Sumatra dan 720 mil sampai Ternate. Abu dan
batuapungnya merusak semua bangunan sejauh 40 mil dari kawah letusan.
Letusan ini telah menyebabkan angin putting beliung karena atmospheric
disturbance yang mencabut semua pohon di hutan dan mengubah lahan subur
menjadi gurun. 12.000 orang di Tomboro (Tambora maksudnya) tewas dan hanya
26 orang yang selamat.
Tahun 1822 juga Galongoon (Galunggung maksudnya) yang sebelumnya tak
diketahui aktif meletus dengan dahsyat dan abu serta lumpur panasnya
mengubur 140 desa di sebuah sisi gunung menelan 4000 nyawa. Tak ada sisa2
kehidupan tertinggal akibatnya.
Tahun 1883, Krakatau meletus dahsyat, dan paling dahsyat sampai saat ini
(Krakatau meletus tujuh tahun sebelum buku ditulis). Krakatau adalah pulau
kecil di tengah Sumatera dan Jawa. Setelah meletus hampir seluruh pulau
ini hilang sampai ke bawah laut. Bagian letusan terjadi di dasar laut,
bukan di pulau yang muncul di atas laut. Letusan ini mengakibatkan
gelombang setinggi 50-60 kaki melanda pantai dan perkebunan di batas
Sumatera dan Jawa membunuh lebih dari 30.000 orang. Gelombang ini terasa
sebagai anomali pasang di Atlantik utara dan seluruh pantai Pasifik.
Fenomena di atmosfer akibat letusan ini lebih dahsyat lagi daripada yang
terjadi di laut. Gelombang kejutnya mengelilingi planet Bumi dua kali,
abu2 halusnya menjadi bagian permanen atmosfer.
Nah, itulah beberapa contoh konsep pemikiran dan deskripsi di dalam buku
tua geologi ini. Tentu masih banyak sekali hal2 yang lain. Buat saya,
buku ini menarik sekali, terutama untuk menyelusuri bagaimana konsep
pemikiran aspek-aspek geologi pada akhir 1800-an. Karena buku antik,
harganya lumayan mahal, dijual seharga 50 A$ atau sekitar Rp 430.000.
Tetapi, relatif menjadi tak mahal sebab buku semacam ini tak selalu dengan
sengaja dijumpai dalam 10 tahun pun. Kondisi buku masih bagus, walau ada
bekas2 air mengering di beberapa halamannya.
Kalau ada buku2 asli James Hutton (1795 - Theory of the Earth) atau
Charles Lyell (1830 - Principles of Geology ) atau Charles Darwin (1859 -
The Origin of Species) akan menarik sekali bila dapat memilikinya. Di
Royal Society di Inggris atau Edinburgh, buku2 itu mungkin masih ada.
Walaupun buku Darwin itu dibakar tak lama setelah terbit (karena dinilai
menyesatkan), toh justru buku Darwin itu terus diterbitkan re-prints-nya
(misalnya oleh penerbit Penguin) sampai sekarang bahkan telah
diterjemahkan pula ke dalam bahasa Indonesia pada tahun 2003 (Yayasan Obor
Indonesia). Semua pembela dan penyerang Darwin sama2 bisa mengambil
manfaat dari buku Darwin ini sebab Darwin mengemukakan baik bukti2 evolusi
maupun kelemahan2 teori evolusi.
salam,
awang
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it
now.
----------------------------------------------------------------------------
JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits,
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI
mailing list.
---------------------------------------------------------------------