Abah,
 
Buku Saburo Sakai (pilot Jepang selama PD II) "Samurai" (terbit pertama tahun 
1957) (ditulis oleh Martin Caidin dan jurnalis Fred Saito berdasarkan memoar 
dan wawancara dengan Saburo Sakai) bisa dilihat iklannya di www.amazon.com. Di 
situ banyak pilihannya dari berbagai edisi dan cetak ulang. Dulu yang Abah baca 
di koran/majalah barangkali terjemahannya (?)
 
Pilot Jepang keturunan bangsa Samurai ini mengaku telah menjatuhkan 64 pesawat 
tentara Sekutu di atas Samudra Pasifik. Ia sendiri tertembak sebelah matanya 
dan menjadi lumpuh sebelah badan saat peperangan tersebut. Terbang dalam 
keadaan fisik begitu sepanjang 600 mil dari Guadalacanal ke Rabaul merupakan 
memoarnya yang menarik. Tahun 80-an ia ternyata bertemu dalam suasana 
persahabatan dengan penembaknya itu. Saat itu Saburo Sakai telah menjadi 
penganut Buddha yang baik yang membunuh nyamuk pun ia tak mau. Saburo banyak 
berkunjung ke Amerika mengunjungi kesatuan-kesatuan tentara yang dulu musuhnya.
 
22 September 2000 saat hendak bersalaman dengan pejabat militer yang tengah 
mengunjunginya di Jepang, Saburai jatuh oleh serangan jantung dan nyawanya tak 
bisa diselamatkan dalam usia 84 tahun.
 
Bangsa Jepang mengenal Saburo Sakai sebagai satu dari sedikit pilot Jepang yang 
kembali dengan selamat dari pertempuran udara di atas Pasifik.
 
Buku "Perang Pasifik" (PK Ojong, cetakan pertama 1957, cetakan kesepuluh tahun 
2008) asyik juga diikuti, ditulis pengarangnya untuk menginspirasi putra-putri 
Indonesia agar mencintai laut dan udara di atasnya yang harus dipertahankan 
dari gangguan musuh. Di situ ada cerita tentang Iwojima, benteng pertahanan 
Jepang, yang dibangun di atas pulau volkanik seperti Krakatau tetapi yang di 
dalamnya banyak lorong-lorong persembunyian sepanjang 5000 meter.
 
"I swore I would not go out like a coward, merely diving the plane into the the 
ocean for one bright flash of pain, and then nothing. If I must die, at least I 
could go out as a Samurai. My death would take several of the enemy with me. A 
ship. I needed a ship." (memoar Saburo Sakai sesaat setelah ia tertembak di 
udara).
 
salam,
awang
 
--- On Fri, 9/26/08, yanto R.Sumantri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: yanto R.Sumantri <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: [iagi-net-l] East Indies Episode (Fabricius, 1949) : Bumi 
Hanguskan Minyak !
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, September 26, 2008, 12:59 PM


>Awang 

Terima kasih tas infomasi tambahan-nya.
Saya jadi ingin baca lagi ceritera Saburo Sakai , apa Anda tahu buku-ya
, karena kalau tidak salah dumu menjadi ceritera berambung dasalah satu
majalah apa koran , saya lupa.

Si Abah

____________________________________________________________________
 
  Abah,
>  
> Kamikaze (kata orang luar
Jepang, atau "tokubetsu kògeki tai" kata orang
>
Jepang sendiri yang artinya Satuan Serangan Khusus) memang banyak
> dipraktekkan angkatan udara Jepang menutup PD II atau tepatnya
sejak
> Oktober 1944 ketika Jepang mulai terdesak Sekutu
>
Amerika-Inggris-Australia.
>  
> Tetapi praktek pertama
Kamikaze dilakukan sejak penyerangan Pearl Harbour
> 7 Desember
1941 (waktu Hawaii, atau 8 Desember 1941 waktu Jakarta). Saat
>
itu, pesawat bomber yang dikemudikan Lettu Fusata Iida tertembak dan
> tangki bahan bakarnya bocor. Daripada mencari tempat mendarat,
Iida
> mempercepat laju pesawatnya dan menabrakkan diri ke Kaneohe
Naval Air
> Station. Sebelum Iida menerbangkan pesawatnya, ia
telah mengatakan kepada
> teman-temannya bahwa bila pesawatnya
tertembak ia akan "harakiri" dengan
> cara menabrakkan
pesawatnya ke pesawat musuh atau fasilitas musuh lainnya.
>  
> Tidak mengherankan mengapa tentara Jepang berbuat begitu, sebab
akarnya
> sudah lama sejak zaman Samurai, yang dikenal dengan kode
Bushido, atau
> banzai charge : lebih baik mati daripada menyerah
kepada lawan, dalam mati
> pun mereka masih bisa mematikan lawan
dengan cara "kamikaze"
>  
> salam,
>
awang 
>  
>> Awang
>  
> Sangat
penting temuan Anda , untuk melihat
> sejarah perminyakan kita
dengan lebih lengkap.
> Ada sedikit
> komentar dari saya ,
yaitu mengenai "kimkikaze" .
> Seingat
> saya ,
serangan kimikaze ilakukan pada saat Jepang sudah terdesak , jadi
> dilakukan oleh penerbang penerbang Jepang pada era akhir PD - II
.
> Apakah hal itu sudah dilakukan pada awal PD - II , saya kok
agak
> sangsi.
>  
>  
> Si Abah
>

> 
> 


-- 
_______________________________________________
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



      

Kirim email ke