Para anggota Iagi Mailing list Yth;
Beberapa tahun yg lalu saya pernah dikirimi CD softcopy dari buku yg saya tulis 
Geologi Minyak dan Gasbumi, dalam format Microsoft Word .rft yg dapat di-edit, 
untuk mana saya sangat berterima kasih, karena memang saya ingin meng-update 
buku yg sdh ketinggalan zaman ini untuk diterbitkan kembali. Namun sayangnya 
beberapa bulan yg lalu CD ini menghilang karena suatu sebab yg tdk jelas, 
walapun saya masih memiliki soft copy dalam format .pdf yg tidk bisa di-edit.
Tdk lain saya mohon bantuannya jika ada yg mengetahui atau merasa dirinya 
sendiri yg mengirimkan CD itu pada saya beberapa tahun yg lalu, dimohon utk 
mengulang kirim kembali, karena saya sangat ingin merevisi buku tersebut. Untuk 
itu sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terima kasih. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 22 Mar 2012 10:51:02 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: koeso...@melsa.net.id
Subject: Re: [iagi-net-l] 2001-2003 Compilation of Indonesia Prospect and Lead 
Inventory, 2012 Edition.

Data room ini ada di mana, di website? Alamat URL-nya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: apwidodo.1...@gmail.com
Date: Thu, 22 Mar 2012 09:58:32 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] 2001-2003 Compilation of Indonesia Prospect and Lead 
Inventory, 2012 Edition.

Dear alls;

Semangat Explorasi ..!!! 
Bpk2 ‎​♈ªʼnĝ perlu silahkan singgah di Data Room (2 hours free), 64 block, 
tersebar di Indonesia,  sambil ngopy ...buka buku diatas ..dapat peluang lagi,  
Mudah2an buku ini bermanfaat,  dan dgn  mengganti parameter  'harga minyak saat 
ini', ‎​♈ªʼnĝ dulu Ñğğά̲̣κ̣̇ ekonomis jadi ekonomis ...Insya Allah .

Matur nuwun.
Agung

Atau japri.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Hermawan Joko Sutrisno <hermawan...@yahoo.com>
Date: Thu, 22 Mar 2012 01:58:51 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2
Mudah2an dapat yg terbaik.
Soalnya saya baru dengar secara personal dari salah satu GM Pertamina, dulu 
waktu PTM mau ngebor di wilayah Alex Noerdin, dia pribadi minta bagian tapi 
lewat pintu belakang.
Oleh orang PTM region Sumatera dijawab: itu bukan wewenang kami, silakan Pak 
Alex minta/tanya Bu Karen.
Akhirnya PTM tidak jadi ngebor...

--- On Thu, 3/22/12, kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com> wrote:


From: kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thursday, March 22, 2012, 11:37 AM



Apalagi kalau nanti 2014 presidennya mantan danjen kopassus...Indonesia 
bisa jadi singapore dalam skala yang lebih besar...
 
2012/3/22 Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com>




Bener Sur , kalau kita baca biogradi Ali Sadikin , sewaktu BK mencari calon 
Gubernur dia disodorka nama Ali Sadikin , pengusul (saya lupa siapa ) 
mengatakan bhwa orang ini "keras kepala " (disebutkan dalam bhs Belanda 
Koopeged , malahan BK senang dan langsung meyetujuinya.
Dan ternyata sukses meletakan dasar pembangunan DKI
Kalau FOKE ..............capeee deh



si Abah












From: "suryadi_oe...@yahoo.com" <suryadi_oe...@yahoo.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, March 20, 2012 12:15 PM



Subject: Re: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2






Kalau kita melihat sejarah, Jakarta ini hrs dipimpin oleh orang yg "keras" 
seperti Ali Sadikin. Dari 6 orang calon yg ada, kelihatannya yg memenuhi 
kriteria sejarah (keras) hanya Alex Nurdin. Dia sukses memimpin Kabupaten Muba 
dan sukses juga sbg Gubernur Sumsel dg gaya kerasnya dia memimpin. Kalau Foke 
sdh terbukti kegagalannya dia mengatasi banjir dan kemacetan, kalau Joko Wi 
kelihatannya "alon-alon waton kelakon". Nah tergantung kita, mau pilih siapa, 
mau yg pelan2 seperti Joko Wi atau yg keras dan tegas seperti Alex Nurdin

Salam,
SO

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Jerry Sihombing <jerry.c.sihomb...@gmail.com> 
Date: Mon, 19 Mar 2012 22:06:27 -0700
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2

kata bung karno :  "beri aku satu pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia" 
seorang presiden yang pengalaman memimpin negara saja punya pernyataan seperti 
itu, 
apalagi dua ya pemudanya, berilah kesempatan, jangan skeptis.


_Jcs_
hanya mencoba mendukung yang muda.


On Mon, Mar 19, 2012 at 9:45 PM, <rahardjo...@yahoo.co.id> wrote:


Tapi ahok sdh berkiprah di DPR yg levelnya nasional lho mas Totok, bukan 
sekedar DKI, 

RS npa 0848
Sekedar urun rembug 

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Sudibyo HT <htsudi...@gmail.com> 
Date: Tue, 20 Mar 2012 11:21:21 +0700
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 


Subject: Re: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2


Belitung Timur bukan Jakarta,...Solo juga bukan Jakarta...Jadi, JokoWi dan Ahok 
tidak bisa sekedar copy-paste apa yang telah sukses mereka kerjakan untuk 
diterapkan di Jakarta.
 
Tapi mereka PUNYA HATI,..mereka MUDA,BERPRESTASI,...
Lawan mereka hanya Foke,...
(hts)
 
On Tue, Mar 20, 2012 at 11:05 AM, Jerry Sihombing <jerry.c.sihomb...@gmail.com> 
wrote:

Saya senang sama jokowi secara objektif, beliau tulus, jujur, dan polos. 
mau memajukan rakyatnya, esemka aja dia dukung penuh, 
sayang dinegeri tercinta ini lebih banyak kepentingan oknum pengusaha didulukan 
daripada rakyat jelata. ga ada lagi tuh "Vox Populi Vox Dei"
susah cari pejabat kaya jokowi dari dulu - jaman sekarang. 


jadi inget dulu dia bukan ya yg dihina Gubernur Jateng??


_Jcs_


On Mon, Mar 19, 2012 at 8:58 PM, Bandono Salim <bandon...@gmail.com> wrote:


Kalau dipasangin dgn jokowi mungkin bagus yaa, berfikir untuk kesejahteraan 
rakyat.
Kagok kalau jadi gub dki saja. 

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: rahardjo...@yahoo.co.id 
Date: Tue, 20 Mar 2012 03:50:42 +0000
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2



So, yang penting bukan siapa Dia akan tetapi Bagaimana Dia .... Setujukah?
RS
Npa 0848 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Alman <salmand...@gmail.com> 
Date: Tue, 20 Mar 2012 10:18:43 +0700
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2


Pasangan Jokowi - Ahok benar2 mendobrak mainstream Pilkada DKI tahun ini. 

Tahukah iagi-netters bahwa ternyata Ahok adalah seorang geologist?
Berikut sekilas tentang beliau



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : Ir Basuki Tjahaja Purnama, MM
Tempat lahir : Manggar, Belitung Timur
Tanggal lahir : 29 Juni 1966
Agama : Kristen Protestan
Nama Istri : Veronica, ST
Nama anak pertama : Nicholas
Nama anak kedua : Nathania
Nama anak ketiga : Daud Albeenner
Nama bapak : Indra Tjahaja Purnama (Alm)
Nama ibu : Buniarti Ningsih
PERJALANAN AWAL
Basuki T Purnama  (BTP) yang akrab dipanggil Ahok lahir di Gantung, desa Laskar 
Pelangi, Belitung Timur.
Ia melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMU) dan perguruan tinggi di Jakarta 
dengan memilih Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi Universitas 
Trisakti.
Setelah menamatkan pendidikannya dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi 
(Insiyur geologi) pada tahun 1989, Basuki pulang kampung–menetap di Belitung 
dan mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor 
pertambangan PT Timah.
Menggeluti dunia kontraktor selama dua tahun, Basuki menyadari betul hal ini 
tidak akan mampu mewujudkan visi pembangunan yang ia miliki, karena untuk 
menjadi pengelolah mineral selain diperlukan modal (investor) juga dibutuhkan 
manajemen yang profesional.
Untuk itu Basuki memutuskan kuliah S-2 dan mengambil bidang manajemen keuangan 
di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta. Mendapat gelar Master in 
Bussiness Administrasi (MBA) atau Magister Manajemen (MM) membawa Basuki 
diterima kerja di PT Simaxindo Primadaya di Jakarta, yaitu perusahaan yang 
bergerak dibidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik sebagai staf 
direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek. Karena ingin konsentrasi 
pekerjaan di Belitung, pada tahun 1995 Basuki memutuskan untuk berhenti bekerja 
dan pulang ke kampung halamannya.
Perlu diketahui, tahun 1992 Basuki mendirikan PT Nurindra Ekapersada sebagai 
persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995. Bagi Basuki, 
pabrik yang berlokasi di Dusun Burung Mandi, Desa mengkubang, Kecamatan 
Manggar, Belitung Timur ini diharapkan dapat menjadi proyek percontohan 
bagaimana mensejahterakan stakeholder (pemegang saham, karyawan, dan rakyat) 
dan juga diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi Pendapatan Asli Daerah 
Belitung Timur dengan memberdayakan sumber daya mineral yang terbatas. Di sisi 
lain diyakini PT Nurindra Ekapersada memikili visi untuk menghasilkan sumber 
daya manusia yang tangguh.
Berangkat dari visi seperti itulah pada tahun 1994, Basuki didukung oleh 
seorang tokoh pejuang kemerdekaan Bapak alm Wasidewo untuk memulai pembangunan 
pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Pulau Belitung dengan memamfaatkan 
teknologi Amerika dan Jerman. Pembangunan pabrik ini diharapkan juga memberikan 
harapan besar menjadi cikal bakal tumbuhnya suatu kawasan industri dan 
pelabuhan samudra dengan nama KIAK (Kawasan Industri Air Kelik).
KIPRAH POLITIK 
Sebagai pengusaha di tahun 1995 ia mengalami sendiri pahitnya berhadapan dengan 
 politik dan birokrasi yang korup. Pabriknya ditutup karena ia melawan 
kesewenang-wenangan pejabat. Sempat terpikir olehnya untuk hijrah dari 
Indonesia ke luar negeri, tetapi keinginan itu ditolak oleh sang ayah yang 
mengatakan bahwa satu hari rakyat akan memilih Ahok untuk memperjuangkan nasib 
mereka.
Dikenal sebagai keluarga yang dermawan di kampungnya, sang ayah yang dikenal 
dengan nama Kim Nam, memberikan ilustrasi kepada Ahok. Jika seseorang ingin 
membagikan uang 1 milyar kepada rakyat masing-masing 500 ribu rupiah, ini hanya 
akan cukup dibagi untuk  2000 orang. Tetapi jika uang tersebut digunakan untuk 
berpolitik, bayangkan jumlah uang di APBD yang bisa dikuasai untuk kepentingan 
rakyat. APBD kabupaten Belitung Timur saja mencapai 200 milyar di tahun 2005.
Bermodal keyakinan bahwa orang miskin jangan lawan orang kaya dan orang kaya 
jangan lawan pejabat (Kong Hu Cu), keinginan untuk membantu rakyat kecil di 
kampungnya, dan juga kefrustasian yang mendalam terhadap kesemena-menaan 
pejabat yang ia alami sendiri, Ahok memutuskan untuk masuk ke politik di tahun 
2003.
Pertama-tama ia bergabung dibawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru 
(PPIB) yang saat itu dipimpin oleh Dr. Sjahrir. Pada pemilu 2004 ia mencalonkan 
diri sebagai anggota legislatif. Dengan keuangan yang sangat terbatas dan model 
kampanye yang lain dari yang lain, yaitu menolak memberikan uang kepada rakyat, 
 ia terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Selama di DPRD ia berhasil menunjukan integritasnya dengan menolak ikut dalam 
praktik KKN, menolak mengambil uang SPPD fiktif, dan menjadi dikenal masyarakat 
karena ia satu-satunya anggota DPRD yang berani secara langsung dan sering 
bertemu dengan masyarakat untuk mendengar keluhan mereka sementara anggota DPRD 
lain lebih sering “mangkir”.
Setelah 7 bulan menjadi DPRD, muncul banyak dukungan dari rakyat yang mendorong 
Ahok menjadi bupati. Maju sebagai calon Bupati Belitung Timur di tahun 2005, 
Ahok mempertahankan cara kampanyenya, yaitu dengan mengajar dan melayani 
langsung rakyat dengan memberikan nomor telfon genggamnya yang juga adalah 
nomor yang dipakai untuk berkomunikasi dengan keluarganya. Dengan cara ini ia 
mampu mengerti dan merasakan langsung situasi dan kebutuhan rakyat. Dengan cara 
kampanye yang tidak “tradisional” ini, yaitu tanpa politik uang, ia secara 
mengejutkan berhasil mengantongi suara 37,13 persen dan menjadi Bupati Belitung 
Timur periode 2005-2010. Padahal Belitung Timur dikenal sebagai daerah basis 
Masyumi, yang juga adalah kampung dari Yusril Ihza Mahendra.
Bermodalkan pengalamannya sebagai pengusaha dan juga anggota DPRD yang mengerti 
betul sistem keuangan dan budaya birokrasi yang ada, dalam waktu singkat 
sebagai Bupati ia mampu melaksanakan pelayanan kesehatan gratis, sekolah gratis 
sampai tingkat SMA, pengaspalan jalan sampai ke pelosok-pelosok daerah, dan 
perbaikan pelayanan publik lainya. Prinsipnya sederhana: jika kepala lurus, 
bawahan tidak berani tidak lurus. Selama menjadi bupati ia dikenal sebagai 
sosok yang anti sogokan baik di kalangan lawan politik, pengusaha, maupun 
rakyat kecil. Ia memotong semua biaya pembangunan yang melibatkan kontraktor 
sampai 20 persen.  Dengan demikian ia memiliki banyak kelebihan anggaran untuk 
memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Kesuksesan ini terdengar ke seluruh Bangka Belitung dan mulailah muncul 
suara-suara untuk mendorong Ahok maju sebagai Gubernur di tahun 2007. 
Kesuksesannya di Belitung Timur tercermin dalam pemilihan Gubernur Babel ketika 
63 persen pemilih di Belitung Timur memilih Ahok. Namun sayang, karena 
banyaknya manipulasi dalam proses pemungutan dan penghitungan suara, ia gagal 
menjadi Gubernur Babel.
Dalam pemilu legislative 2009 ia maju sebagai caleg dari Golkar. Meski awalnya 
ditempatkan pada nomor urut keempat dalam daftar caleg (padahal di Babel hanya 
tersedia 3 kursi), ia berhasil mendapatkan suara terbanyak dan memperoleh kursi 
DPR berkat perubahan sistem pembagian kursi dari nomor urut menjadi suara 
terbanyak.
Selama di DPR, ia duduk di komisi II. Ia dikenal oleh kawan dan lawan sebagai 
figur yang apa adanya, vokal, dan mudah diakses oleh masyarakat banyak. Lewat 
kiprahnya di DPR ia menciptakan standard baru bagi anggota-anggota DPR lain 
dalam anti-korupsi, transparansi dan profesionalisme. Ia bisa dikatakan sebagai 
pioner dalam pelaporan aktivitas kerja DPR baik dalam proses pembahasan 
undang-undang maupun dalam berbagai kunjungan kerja. Semua laporan bisa diakses 
melalui websitenya. Sementara itu, staf ahlinya bukan hanya sekedar bekerja 
menyediakan materi undang-undang tetapi juga secara aktif mengumpulkan 
informasi dan mengadvokasi kebutuhan masyarakat. Saat ini, salah satu hal 
fundamental yang ia sedang perjuangkan adalah bagaimana memperbaiki sistem 
rekrutmen kandidat kepala daerah untuk mencegah koruptor masuk dalam persaingan 
pemilukada dan membuka peluang bagi individu-individu idealis untuk masuk 
merebut kepemimpinan di daerah.
Ahok berkeyakinan bahwa perubahan di Indonesia bergantung pada apakah 
individu-individu idealis berani masuk ke politik dan ketika di dalam berani 
mempertahankan integritasnya. Baginya, di alam demokrasi, yang baik dan yang 
jahat memiliki peluang yang sama untuk merebut kepemimpinan politik. Jika 
individu-individu idealis tidak berani masuk, tidak aneh kalau sampai hari ini 
politik dan birokrasi Indonesia masih sangat korup. Oleh karena itu ia berharap 
model berpolitik yang ia sudah jalankan bisa dijadikan contoh oleh rekan-rekan 
idealis lain untuk masuk dan berjuang dalam politik.  Sampai hari ini ia masih 
terus berkeliling bertemu dengan masyarakat untuk menyampaikan pesan ini dan 
pentingnya memiliki pemimpin yang bersih, transparan, dan profesional.
Di tahun 2006, Ahok dinobatkan oleh Majalah TEMPO sebagai salah satu dari 10 
tokoh yang mengubah Indonesia. Di tahun 2007 ia dinobatkan sebagai Tokoh Anti 
Korupsi dari penyelenggara negara oleh Gerakan Tiga Pilar Kemitraan yang 
terdiri dari KADIN, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Masyarakat 
Transparansi Indonesia. Melihat kiprahnya, kita bisa mengatakan bahwa 
berpolitik ala Ahok adalah berpolitik atas dasar nilai pelayanan, ketulusan, 
kejujuran, dan pengorbanan; bukan politik instan yang sarat pencitraan.


sumber : ahok.org









Kirim email ke