Saya juga ingin menambahkan bahwa dewasa ini sudah mulai banyak investor2 
nasional yg ingin ikut masuk ke dunia pertambangan migas, batubara dsb, tanpa 
tahu apa2, apakah serious ataupun hanya utk protoflio saja, bahkan juga 
investor asing. Studi potensinya dilakukan konsultan nasional, apakah perguruan 
tinggi atau swasta nasional. Saya tahu sudah ada, entah beberapa saja yg sdh 
masuk ke pengadilan karena tuntutan. Ini yang saya 'concern' mengenai image 
dari geologist kita. Banyak yg tidak tahu bahwa suatu technical report apalagi 
yang menyangkut sertifikasi cadangan harus dipertanggung jawabkan secara hukum. 
Lain dg suatu scientifc articles, tdk akan ada yg menuntut secara hukum akan 
kebenarannya. Mungkin saja technical report dari konsultan untuk perusahaan 
migas atau tambang yg sudah established tdk terlau dipermasalahkan, kalau tdk 
akurat atau asal saja, ya diabaikan saja, karena sudah punya staffnya untuk 
menilai. Inilah concern saya karena banyak perusahaan nasional yg tdk mengerti 
ikut-ikutan dalam bidang pertambangan
Sebetulnya masih banyak pengalaman saya dalam hal ini, tetapi tdk sedap untuk 
dibahasnya disini.
Wassalam
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Sun, 14 Sep 2014 11:39:42 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] IAGI pemegang kontrol QC

Ya mungkin kurang jelas yg diutarakan Ibu Shinta ini. Ya saya yakin telah 
banyak dilakukan IAGI mengenai sertifikasi dsb. Namun implementasinya belum 
jelas. Yang diperlukan adalah semacam buku panduan atau manual mengenai 
Standard 0peration Procedure untuk exploration dan technical investigation, 
step by step dari mulai outcrop location determination, sampling, coring, dst 
yang menyangkut 'data accuracy' dan data quality" sampai ke perhitungan 
cadangan, step by step. Seseorang certified geologist atau professional 
geologist haruslah memahami bahkan hafal standard operation procedure, selain 
juga aspek hukum dan keekonomian, sehingga dia akan bebas tuntutan hukum, 
selama dia mengikuti SOP ini. Saya secara kebetulan banyak mereview study2 yg 
seharusnya bersifat   professional, dan saya banyak menemukan hal2 yg tdk sedap 
untuk dibahas di muka umum. Saya tadinya ingin membahas hal tersebut di Rapat 
Dewan Etika/ Kehormatan dan Penghargaan, di mana saya adalah anggota. Tetapi 
entah mengapat Dewan ini tidak pernah bersidang.
Kalau memang manual dari SOP ini memang sdh ada, sebaiknya disebar luaskan di 
antara para anggauta IAGI.
Saya juga membedakan antara Professional Association sepert AAPG dan Masyarakat 
Ilmiah (scientific societies) seperti GSA.
Sekian utk sementara
Wassalam
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Shinta Damayanti Gumelar <shinta_damayant...@hotmail.com>
Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Sun, 14 Sep 2014 17:40:37 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] IAGI pemegang kontrol QC

Pak Budi dan rekan2 IAGI ysh,

Mohon maaf jika reportasi saya tidak lengkap. Yang saya coba sampaikan adalah 
summary pendapat pak Koesoema. 

Tentu saja kami sampaikan juga pada silahturahmi itu, Prestasi dan keberhasilan 
MGEI dengan sertifikasi. Dan hal ini melegakan beliau, setidaknya sebagian 
besar dari jalan pemikiran dan cita2 beliau sudah tercapai. Sehingga pembahasan 
kemudian berlanjut kepada profesi geologi yg tidak membutuhkan sertifikasi. 
Bagaimana IAGI mengawalnya? Pendidikan profesi untuk lulusan baru geologi 
menjadi satu opsi yang terbahas.

Seperti yang saya sampaikan dalam Debat, saya sangat setuju dengan sertifikasi. 
Bahkan MGEI (IAGI) sudah menyelesain PR sertifikasi ini. Dimana kedepan tetap 
harus dipertahankan dan diperkuat. 

IAGI adalah asosiasi science dan profesi kegeologian. IAGI harus mengawal semua 
profesi geologi, baik yg memerlukan sertifikasi, maupun yg tidak memerlukan 
sertifikasi. Yang saya usulkan untuk profesi geologi yg tidak memerlukan 
sertifikasi, adalah Kamus Kompetensi. Dengan demikian IAGI mengawal seluruh 
profesi geologi.

Sekali lagi saya mohon maaf jika timbul salah pengertian atas reportase saya yg 
kurang lengkap.

Salam,
Shinta

To: iagi-net@iagi.or.id; economicgeol...@yahoogroups.com
From: SRS0-L5Dw=6H=yahoo.com=stjbudisant...@iagi.or.id
Date: Sun, 14 Sep 2014 09:39:59 +0000
Subject: Re: [iagi-net] IAGI pemegang kontrol QC




Ibu Shinta ysh:

Terima kasih untuk oleh-olehnya; khusunya tentang 'satu hal' dari sekian banyak 
hal penting yang dibahas dengan senior kita yang kita semua sangat hormati dan 
menjadi tempat untuk mendapatkan referensi; Prof. Koesoemadinata: yaitu tentang 
'kode etik, sertifikasi sekaligus peran dan fungsi IAGI atas keduanya'

Tanpa bermaksud menyimplifikasi bahwa bidang lain akan bisa segera dirintis 
pembuatan 'kode penghitungan sumber daya dan cadangan dan sertifikasi 
pelakunya' namun keberhasilan MGEI (sbg bagian dari IAGI) bekerja sama dengan 
rekan-rekan PERHAPI telah mampu menyusun dan mengimplementasikan dua hal yang 
juga menjadi rekomendasi dari Prof. Koesoema: Kode dan Sertifikasi pelaksananya 
 (dalam hal ini yang sudah terjadi adalah untuk mineral dan batubara-KCMI dan 
CPI). Bukan suatu yang berlebihan jika acknowledgement diberikan kepada salah 
satu calon ketua telah berhasil memimpin (bersama-sama dengan rekan-rekan lain 
dari MGEI dan tentu peran BESAR dan PENTING rekan-rekan dari PERHAPI) sebuah  
usaha keras dan terjun langsung dalam pekerjaan teknisnya membuat kedua hal di 
atas terjadi. Alasan yang sama, argumentasi yang mirip dengan 'concern' Prof 
Koesoema-lah yang mendasari usaha itu.

Jika ada yang masih ingat bahwa calon yang kami dukung ingin "me-RPO-kan IAGI: 
(Recognized Professional Organization) karena semata-mata bahwa syarat dari 
sebuah organisasi profesi yang berhak menyandang RPO adalah jika perusahaan tsb 
memiliki mekanisme mengatur, mengawasai/memantau, memberikan sangsi jika ada 
pelanggaran sekaligus 'memberikan bantuan' jika anggota-nya mengalami 
masalah-masalah terkait dengan kegiatan profesional-nya. Organisasi yang 
seperti itu kan (itu jugalah) yang lebih 'berhak' atau 'afdhal' mengeluarkan 
sertifikasi anggotanya.

Untuk informasi saja bagi anda semua IAGI-ers: proses ini (mendapatkan status 
RPO bagi IAGI untuk 'sementara' sektor mineral dan batubara) sudah kami mulai 
usaha-usaha ke arah sana yang bekerja sama dan berdiskusi dengan beberapa 
organisasi sejenis dari Australia, yang kami lakukan melalui pintu MGEI. Masih 
perlu waktu dan usaha keras termasuk konsolidasi dan sosialisasi ke dalam IAGI) 
namun kami yakin ini akan akan terjadi.

Bagaimana rekan IAGI-ers? Sudah 'klop' kan dengan apa yang disampaikan oleh 
Prof Koesoema; paling tidak untuk sektor mineral dan batubara. Berikutnya? Oil 
and Gas, kegeotek-hidrologian, ketatalingkungan-kegeologikuarteran? Dll. Kenapa 
tidak? Kita punya lebih dari cukup kemampuan untuk melakukan semua itu . . . 

Saya paham betul seberapa keras dan besarnya usaha yang telah, sedang dan akan 
terus serta harus dilakukan untuk membuatnya terjadi dan lebih diterima lebih 
luas lagi. Dan karena kesadaran akan hal itulah maka bagi kami menjadi sangat 
masuk akal jika kami mendukung seseorang yang memang telah berada di garis 
depan memberi arahan, berada diantara kami berbagi dan memberdayakan dan berada 
di belakang kami untuk memotivasi sampai kerja besar itu membuahkan hasil. 
Dengan keyakinan yang sama dan dukungan yang lebih besar maka kami yakin, calon 
yang kami dukung mampu 'sekali, dua kali, tiga kali lagi (dan seterusnya) untuk 
membuat capaian itu berulang, lagi dan lagi.

"Untuk IAGI yang lebih Membumi" quoted fr Sukmandaru Prihatmoko.

Salam,
Budi stjPowered by Telkomsel BlackBerry®From:  Shinta Damayanti Gumelar 
<shinta_damayant...@hotmail.com>
Sender:  <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Sun, 14 Sep 2014 13:15:48 +0700To: <iagi-net@iagi.or.id>ReplyTo:  
iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] IAGI pemegang kontrol QC
Rekan2 IAGI,

Saya dan beberapa rekan menyempatkan silahturahmi kekediaman pak Koesoemadinata 
sabtu kemarin. Rumah di elevasi Bandung Utara menyuguhkan pemandangan kota 
Bandung begitu turun dari mobil. Belum lagi udara segar yg terhirup pada setiap 
tarikan nafas. Sungguh suasana yg luar biasa sebelum menapaki tangga rumah 
bergaya modern minimalis.

Tercatat sebagai anggota IAGI no 13, pak Koesoema menyempatkan berbagi sejarah 
terbentuknya IAGI. "Sejarah pembentukan IAGI dimulai dengan berlangsungnya 
Pertemuan Ilmiah Geologi yg pertama di Bandung yg berlangsung dari tanggal 7 sd 
12 Maret 1960", demikian ulasan Sejarah Pembentukan IAGI yg tertulis pada 
majalahIAGI pertama. "Pantia Persiapan" mempelajari kemungkinan pembentukan 
perhimpunan ahli geologi dan menentukan "Panitia Lima" yang diserahi tugas 
mempercepat realisasi pembentukan perhimpunan. Sesuai namanya, "Panitia Lima" 
teridiri dari 5 orang yaitu:
- Ismet, dari perusahaan minyak Indonesia
- J.A. Katili, dari Institut Teknologi Bandung
- Sartono, dari Institut Teknologi Bandung
- Djajadi Hadikusumo, dari jawatan geologi
- S. Sigit, dari jawatan geologi

IAGI adalah asosiasi science dan profesi. Menurut pak Koesoema, IAGI belum 
berimbang sebagai asosiasi science nya. Profesi geologi sarat dengan evaluasi 
dan interpretasi. IAGI harus menjadi lembaga yg mengatur kode etik interpretasi 
dan evaluasi tsb, kaitannya jika akan dipublikasikan. IAGI juga harus berperan 
terhadap informasi geologi yg tidak benar dan merugikan, bahkan menjurus ke 
penipuan. Namun IAGI juga harus mampu membela usaha kriminalisasi evaluasi 
teknis anggotanya.

Pak Koesoema melihat sudah saatnya IAGI memiliki standarisasi operasional untuk 
Indonesia. SOP penghitungan cadangan salah satu yg dicontohkan. Sehingga 
sertifikasi dan pendidikan profesi menjadi hal mutlak menjadi program IAGI, 
mengingat profesi ahli geologi berkaitan langsung dengan savety dan investasi. 
Mencontohkan seorang apoteker dan notaris, fresh graduate geologi perlu diberi 
pembekalan mengenai industry yg akan digelutinya. 

Terakhir sebelum berpamitan pulang, pak Koesoema berpesan agar IAGI tidak 
MEMIHAK namun memberi edukasi.

Demikian sedikit sharing dari silahturahmi dengan salah satu anggota pertama 
IAGI.

IAGI bagi Negeri, berkarya mendunia!

Salam,
Shinta Damayanti
                                          

----------------------------------------------------


Siapkan waktu PIT IAGI ke-43


Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition


JAKARTA,15-18 September 2014


----------------------------------------------------


Visit IAGI Website: http://iagi.or.id


Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact


----------------------------------------------------


Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta


No. Rek: 123 0085005314


Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)


Bank BCA KCP. Manara Mulia


No. Rekening: 255-1088580


A/n: Shinta Damayanti


----------------------------------------------------


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id


----------------------------------------------------


DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.


----------------------------------------------------





                                          
----------------------------------------------------

Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014

----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------


Kirim email ke