Pak Ong,
Bapak mengatakan "Maka itu input anggota IAGI untuk Pemerintah dalam 
pengambilan kebijakan adalah sangat penting. Kelangsungan hidup anggota IAGI 
tergantung dari policy dan keibijakan-kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah".
Pada prinsipnya saya setuju dengan statement bapak ini. Tapi saya juga 
perhatikan banyak sekali pihak2 yang mencoba untuk memberikan masukan kepada 
pemerintah. Saya tau beberapa K3S (operator) mengadakan workshop tertutup dan 
mengundang berbagai instansi, termasuk departemen keuangan untuk menjelaskan 
betapa beratnya krisis energi Indonesia ini. Tentunya operator2 ini 
mengharapkan perubahan policy / kebijakan pemerintah yang memberikan angin 
segar untuk iklim eksplorasi Indonesia. Ternyata, hasil pengamatan saya, 
pemerintah sudah tau. Mereka juga mendapatkan masukan serupa dari IPA. Yang 
jadi masalah, sekali lagi dari pengamatan saya, adalah mekanisme di dalam 
pemerintahan sendiri. Seolah-olah mereka saling tunggu, dan hal ini memakan 
waktu. Dalam workshop2 itu, para perwakilan pemerintah akan pulang dan membawa 
inputnya kepada atasan2 mereka. Dari atasan mereka kemudian di bawa ke mentri. 
Setiap metri punya prioritas / agenda masing-masing. Jadi semakin lamalah kita 
menunggu.
Jadi menurut saya, pemerintah kita sudah mendapat banyak masukan dan tau 
permasalahannya. Tinggal tunggu eksekusinya. Dalam hal ini IAGI bisa saja 
memberikan masukan tambahan, tapi agak sulit rasanya untuk membantu pemerintah 
untuk mempercepat proses.
Sekedar sharing opinion, pak.
Salam,
Herman Darman



      From: Ong Han Ling <hl...@geoservices.co.id>
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Monday, January 2, 2017 9:37 PM
 Subject: RE: [iagi-net] Pentingny IAGI membantu Pemerintah
   
#yiv1083650719 #yiv1083650719 -- _filtered #yiv1083650719 {panose-1:2 4 5 3 5 4 
6 3 2 4;} _filtered #yiv1083650719 {font-family:Calibri;panose-1:2 15 5 2 2 2 4 
3 2 4;} _filtered #yiv1083650719 {font-family:Tahoma;panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 
2 4;}#yiv1083650719 #yiv1083650719 p.yiv1083650719MsoNormal, #yiv1083650719 
li.yiv1083650719MsoNormal, #yiv1083650719 div.yiv1083650719MsoNormal 
{margin:0in;margin-bottom:.0001pt;font-size:12.0pt;}#yiv1083650719 a:link, 
#yiv1083650719 span.yiv1083650719MsoHyperlink 
{color:blue;text-decoration:underline;}#yiv1083650719 a:visited, #yiv1083650719 
span.yiv1083650719MsoHyperlinkFollowed 
{color:purple;text-decoration:underline;}#yiv1083650719 
span.yiv1083650719EmailStyle17 {color:#1F497D;}#yiv1083650719 
.yiv1083650719MsoChpDefault {} _filtered #yiv1083650719 {margin:1.0in 1.0in 
1.0in 1.0in;}#yiv1083650719 div.yiv1083650719Section1 {}#yiv1083650719 Pak 
Iwan, terimakasih atas tanggapannya yang positif.    Salam,    HL Ong    From: 
iagi-net@iagi.or.id[mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of munajat iwan 
-kangim...@yahoo.com
Sent: Monday, January 2, 2017 2:31 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Ong Han Ling; iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Pentingny IAGI membantu Pemerintah    Yang saya hormati 
dan kagumi prof Ong Han Ling,     Terima kasih atas pencerahannya Prof Ong. 
Saya belajarbanyak dari tulisan bapak ini dan yang sebelumnya.  Semoga prof 
selalu terjaga kesehatannya dan tetap bisa terusmembagi ilmunya dengan kami.    
 Wassalam,  Iwan munajat GEA-81 Sent from YahooMail on Android 
   On Mon, 2 Jan, 2017 at 11:22, Ong Han Ling <hl...@geoservices.co.id> wrote: 
Teman-temanIAGI,   Pertama-tama,bagi mereka yang merayakan, saya ucapkan 
Selamat Tahun Baru 2017.    Membacalaporan "Catatan Akir Tahun 2016", kami ikut 
bangga dan inginmengucapkan selamat kepada seluruh team IAGI tahun 2016 dibawah 
pimpinan BpkDaru Prihatmoko.     Namunmenurut saya, ada satu yang missing. 
Banyak dari anggota IAGI kerja diperusahaan Asing hingga mereka tau betul dunia 
Internasional. Tidak demikiandengan ESDM yang kebanyakan pegawainya sejak awal 
adalah pegawai negeri. Makaitu input anggota IAGI untuk Pemerintah dalam 
pengambilan kebijakan adalahsangat penting. Kelangsungan hidup anggota IAGI 
tergantung dari policy dankeibijakan-kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah.     
Dalambukunya Soetayo Sigit yang diluncurkan pada PIT IAGI, bulan Oktober 
2016,tercatat tulisannya Almarhum pada penganugerahan gelar Doctor HC di ITB. 
Nasehat yang diberikan sangat berbobot karena keluar dari seorang tokoh 
yangbisa dikatakan adalah Bapak Pertambangan Indonesia. Beliau seakan-akan 
inginmemberi pesan terakhirnya kepada bangsa ini:     "Tingkatperkembangan dan 
kemajuan pertambangan di suatu negara, bukannya terutamaditentukan oleh potensi 
sumberdaya mineralnya betapapun juga kayanya, tetapilebih banyak bergantung 
pada kebijaksanaan pemerintah yang berkuasa dalammenciptakan iklim yang 
diperlukan".   Banyakorang berpendapat termasuk penjabat tinggi dan bahkan 
Presiden, seringmengemukakan bahwa Indonesia kaya dan mineral resources 
Indonesia luar biasabesarnya. Umpama, bahwa lebih dari 50% Geothermal dunia 
berada di Indonesia. GasIndonesia baru 6% terpakai. Minyak Indonesia masih 
banyak kalau di exploredengan benar. Gas Natuna cadangannya terbesar didunia. 
Indonesia kaya energibaru dan terbarukan. Dsb. Selain itu, beberapa tulisan 
anggota IAGI menunjukanbetapa kayanya dan besarnya potensi bumi Indonesia ini. 
Prinsip explorer yangselalu didengungkan adalah bahwa kalau diberi dana, pasti 
akan ditemukancadangan baru.     Namunsemua kekayaan SDM tidak ada artinya 
kalau kebijakan Pemerintah keliru sepertiyang dikemukan oleh Pak Sigit. Kalau 
kebijakan tidak mendukung eksplorasi.Kalau the cost of doing business terlalu 
mahal. Kalau harga commodity yangdiberikan  tidak wajar dan diluar harga 
commercial. Hal terakir, kewajaranharga, akan kita bahas disini.   Sejak2002 
Oil companies meminta/mengemis untuk diberikan harga commercialberdasarkan 
British Themal Unit, untuk produksi gas yang mereka supply ke PLN.Karena gas 
adalah monopoli PLN, harga diteken $2-4/mmbtu, atau jauh dibawahharga import 
diesel berdasarkan BTU content. Oil Co. juga minta supaya creditrating PLN 
dinaikkan karena PLN sering menunggak. Pemerintah menolak permitaanK3S tsb. 
Konsekwensinya,  marginal gas field yang terdapat di SumatraSelatan, Jawa Barat 
maupun Jawa Timur tidak berkembang. Demikian juga sekitar25 perusahaan CBM di 
Sumatra Selatan yang memerlukan harga lebih tinggi darigas alam untuk 
pengembangannya, semuanya tumbang.     Tahun2012, PLN Muara Karang beli LNG 
dari Bontang yang seharusnya dijual ke Taiwan denganharga $17/mmbtu, dialihkan 
lewat PT Regassing Nusantara untuk dipakai di PLNMuara Karang untuk keperluan 
listrik Jakarta. Biaya transport LNG, biayaregassing, dan keuntungan PT, 
diperkirakan harga gas menjadi $21-23/mmbtu,hingga listrik di Jakarta termasuk 
termahal didunia. Seandainya PLN pada waktuitu berani menawarkan kepada K3S 
harga gas US$21/mnmbtu fob. Muara Karang,pasti gas South Sumatra termasuk CBM 
dan gas di Jawa Barat, yang pada waktu itucuma dihargai S2-6/mmbtu, akan 
dikembangkan. Dengan harga tsb., K3S akanlangsung melakukan pemboran dan 
pembangunan infrastruktur gas ke Jakarta.         PGNdiberi monopoli distribusi 
gas dengan membangun infrastruktur pipa gas, hinggakeuntungan PGN cukup 
significant dengan risiko kecil. Namun, keuntungan PGNyang seharusnya dipakai 
untuk membangun infrastruktur pipa gas, telah dipakaiuntuk mendirikan 
perusahaan minyak dan berkompetisi dengan Pertamina.  PGNmelakukan eksplorasi 
dan bahkan melakukan investasi E&P di luar Negeri,semua berrisiko tinggi, 
sesuatu yang baru baginya. PGN lalai salah satu tugasutamanya, yaitu melayani 
Oil companies dengan membangun infrastruktur gas untukmembawa produksi gas K3S 
ke market, yaitu kota-kota industri.      Hargayang wajar untuk energy baru dan 
terbarukan (EBT) juga merupakan impian saja.Kecuali di US, semua negara 
mengenakan pajak import untuk minyak yang besarnyabervariasi, rata-rata mungkin 
100%. Perusahaan EBT disuru bertanding denganharga minyak yang dikenakan pajak 
tsb. Untuk Indonesia tidak demikian;perusahaan EBT Indonesia dianjurkan 
Pemerintah tetapi mereka harus bertandingdengan harga minyak subsidi 
(non-commercial).    Kesimpulan.Untuk gas baru yang akan dibeli PLN untuk Jawa 
sebaiknya disesuaikan denganharga commercial.  Demikian juga dengan harga 
Geothermal yang diberikankepada pengembang. Keduanya perlu diekivalenkan 
berdasarkan BTU dengan hargaimport minyak diesel yang masih banyak dipakai oleh 
PLN untuk pembangkitlistriknya. Selain patokan diesel, bisa juga dipakai 
patokan pembelian LNGuntuk pembangkit listrik sejak 2012. Pemerintah saat ini 
sudah punya tigaregassing plant yang beroperasi dan sedang membangun yang 
lainnya. Supaya fair,harga import LNG, meskipun mahal, perlu dijadikan sebagai 
harga commercial yangwajar hingga K3S (termasuk Geothermal, CBM, dan shale gas) 
bisa berlombamencari gas/energy baru. Perlombaan ini akan menurukan harga gas. 
Dengan adanyacommercial dan fair prices tersebut, Geologist kita bisa bersaing 
dan bergairahuntuk mencarikan resources yang baru yang selama ini didasarkan 
pada harganon-commercial, yaitu subsidized dan fictive prices.    Salam,   
HLOng   Catatan: KalauIAGI ingin memuat tulisan ini di majalah IAGI, silahkan.  
                      
----------------------------------------------------

Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website athttp://geosea2016.iagi.or.id 
or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580

----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
notlimited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
useof 
any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website athttp://geosea2016.iagi.or.id 
or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580

----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
notlimited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
useof 
any information posted on IAGI mailing list.

= 
----------------------------------------------------

Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580

----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.



   
----------------------------------------------------



Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016

Bandung , October 10-13 2016

for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



----------------------------------------------------



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314

Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)

No. Rekening: 255-1088580



----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

Kirim email ke