kita di Islam ini kerap sekali memang jumpai fatwa
halal-haram makanan atw hukum wajib-sunnah suatu
amalan, dllnya. masing-masing pihak biasanya berusaha
kuat-kuat utk terangkan rujukannya, tafsirannya
menurut imam ini-itu, pdhl semua imam bersumber pd
nabi SAW juga. 

ketika 2 (dua) lawan pendapat berhadapan, hampir
selalu ada sikap dlm pikiran mereka itu:
1. merasa lbh tepat utk diikuti --> riya', 'ujub
2. mdh tersinggung ktika mrasa tersalahkan --> hasad

sayangnya, 
hal2 spt itu SANGAT JARANG SEKALI diperhatikan para
ahli2 fiqh dlm bernasehat, baik itu bgi dirinya
sendiri ATAU ktika jawab pertanyaan ummat yg ragu &
ingin tahu ttg Islam lbh baik. yg sering, ktika
bernasehat itu ada motif 'ikutlah caraku', bukan 

akibatnya, 
byk awam bingung hendak mengikut: ini-begini,
itu-begitu, mana yg tepat? sdg ini urusan agama ada
phobia tak mau/boleh sembarang? akhirnya niat motif
org berbuat itu hampar.
---

ingin ajak temans Muslim, itulah 

1. ihwal pecahnya ummat hingga 73 golongan, yg bermula
dr sikap riya', 'ujub, hasad. oleh karenanya mari
pintar jaga diri & keluarga dr sifat2 itu.

2. berjiwa lapang dadalah dgn berbagai perbedaan ttg
Islam. sepanjang itu bukan hal yg sangat prinsipal ttg
amalan rukun Islam & Iman. demikian pd topik ini
baiknya segera dikembalikan langsung pd teks Qur'an
dan BUKAN pd ulama yg slg beda pendapat, sekalipun
mereka diakui pintar. 

3. scr akhlak & ketauhidan, betapa byk pun org pintar
termasuk juga para nabi, tak akan berguna buat diri
sendiri kalau apa yg dpt kita mengerti dr mereka tdk
dpt kita sampaikan pd temans dekat apa hakikatnya
semua ini sehingga terhindar hasad. 



salam,
Fahru
--- Raden Zukimi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> tapi kepiting kan salah satu makanan yang baik di
> lihat dari sisi kandungan
> proteinnya dan itu sangat baik untuk pertumbuhan,
> perbaikan sel.
> 
> -----Original Message-----
> From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, August 12, 2005 7:20 PM
> To: is-lam
> Subject: [is-lam] Kepiting: Halal atau Haram?
> 
> 
> Assalamu'alaikum wr wb,
> 
> Baru-baru ini MUI berfatwa bahwa kepiting adalah
> halal. Sesungguhnya, halal-haramnya kepiting sangat
> kontroversial di kalangan ulama.
> 
> Imam Syafi'ie dan Imam Hanafie mengharamkannya
> dengan
> alasan hidup di dua alam dan termasuk binatang
> kotor.
> 
> Sementara Imam Maliki dan Imam Hambali
> menghalalkannya. Imam Maliki berpendapat binatang
> yang
> kotor/menjijikan seperti kodok, serangga, boleh
> dimakan selama tidak ada ayat Al Qur'an dan Hadits
> yang melarangnya secara jelas.
> 
> MUI menghalalkannya karena menurut pendapat Dr.
> Sulistiono (Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu
> Kelautan
> IPB) kepiting hanya bisa hidup di air saja. Atau
> bukan
> makhluk yang hidup di dua alam.
> 
> Saya pribadi condong kepada pendapat yang menyatakan
> bahwa kepiting itu haram. Alasannya sebagai berikut:
> 
> Pertama, masalah halal-haramnya kepiting
> kontroversial. Sebagian menyatakan haram, sebagian
> halal. Jumlahnya nyaris berimbang. Ini jelas
> mutasyabihat. Dan meninggalkan hal yang mutasyabihat
> (remang-remang) adalah ciri orang yang beriman:
> 
> "Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah
> jelas; dan di antara keduanya ada hal-hal yang
> musytabihat (syubhat, samar-samar, tidak jelas halas
> haramnya), kebanyakan manusia tidak mengetahui
> hukumnya. Barang siapa hati-hati dari perkara
> syubhat
> sungguh ia telah menyelamatkan agama dan harga
> dirinya..." (HR. Muslim). 
> 
> Kedua, pendapat yang menyatakan kepiting adalah
> binatang laut, oleh karenanya halal karena semua
> binatang laut adalah halal kurang tepat. Alasannya,
> sebagaimana yang tercantum dalam fatwa MUI:
> 
> "Pada dasarnya hukum tentang sesuatu adalah boleh
> sampai ada dalil yang mengharamkannya"
> 
> Nah tidak semua binatang laut halal. Umumnya yang
> dinyatakan halal itu adalah ikan laut. 
> Hadis Nabi : "Laut itu suci airnya dan halal
> bangkai (ikan)-nya" (HR. Khat-iisa11)
> 
> Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :
> 
> Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW
> bersabda,"Memakan hewan yang punya taring (buas)
> adalah haram". 
> 
> Begitu juga kalajengking yang berbisa dan beracun,
> bukan termasuk jenis yang halal dimakan. Contohnya
> lainnya adalah lipan, ular berbisa, lebah dan
> sejenisnya. Termasuk apa yang dihasilkan dari hewan
> itu bila beracun. 
> 
> Dalilnya adalah firman Allah SWT : 
> Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. 
> 
> Namun Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menjelaskan
> bahwa
> keharaman hewan yang beracun ini terbatas kepada
> mereka yang memang bisa keracunan atau memberi
> mudharat. 
> 
> Dari penjelasan di atas, tentu hewan laut yang
> beracun
> seperti Fugu atau bisa membahayakan manusia misalnya
> hiu yang bisa mematikan nelayan yang menangkapnya
> bisa
> haram hukumnya.
> 
> "Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang
> telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah
> nikmat
> Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. "
> [
> An Nahl:114]
> 
> Allah meminta kita bukan cuma memakan makanan yang
> halal, tapi juga baik. Tidak kotor/menjijikan atau
> membahayakan manusia.
> 
> Selain itu, pendapat MUI yang menghalalkan kepiting
> hanya karena tidak hidup di dua alam pun masih tanda
> tanya. Pertama nara sumbernya tidak yakin semua
> kepiting hanya hidup di satu alam. Nah jika orang
> yang
> dianggap ahli saja masih ragu-ragu, bagaimana
> mungkin
> orang awam bisa membedakan kepiting mana yang hidup
> di
> satu alam dan di dua alam?
> 
> Berikut kutipan dari Republika:
> 
> Sepanjang pengetahuan dan literatur yang ada, kata
> Sulistiono, kepiting tidak bernafas dengan
> paru-paru.
> Dengan demikian kepiting tidak bisa hidup tanpa
> adanya
> air/kelembaban. Namun dengan sifat hati-hati Dr Ir
> Sulistio menyarankan agar dalam menetapkan fatwa
> kepiting tidak dilakukan secara keseluruhan,
> mengingat
> banyaknya spesies kepiting di seluruh dunia. 
> 
> Sulistiono sendiri secara jujur mengakui tidak semua
> kepiting dikategorikan halal. Untuk itu komisi fatwa
> menetapkan fatwa mengenai empat kepiting yang
> disebut
> Sulistiono. Sedangkan kepiting jenis lain masih
> menunggu pemaparan lain dari Sulistiono. 
>
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=99897&kat_id=1
> 05&kat_id1=147&kat_id2=218
> 
> ===
> 
> Menurut pengamatan saya sendiri, kepiting dapat
> hidup
> beberapa jam di darat, sebab kebetulan ketika ke
> pantai saya sering melihat kepiting merayap di
> pantai
> yang yang kering.
> 
> Satu artikel menunjukkan kepiting bisa hidup di dua
> tempat:
> ==
> CRAB A LIL' ATTITUDE
> By Marsha Pardee
> Although terrestrial, the land crabs are
> nevertheless
> coastal in distribution, for the females must return
> to the sea to release their spawn. To be able to
> live
> on land, the crab's gills have had to become more
> like
> lungs. Land crab gills occupy cavities that have
> become so highly vascularized with fine blood
> vessels
> that the cavities can take up oxygen from the air.
> They must keep their gill cavities moist, but can do
> so by taking up droplets of dew from plants or
> moisture from sand.
>
http://www.timespub.tc/Features/Archive/Fall2003/crab.htm
> ===
> 
> Jika ikan ditaruh di darat akan mati menggelepar
> dalam
> beberapa puluh menit atau sapi akan mati dalam
> beberapa menit jika tenggelam di air, maka kepiting
> air bisa bertahan beberapa jam di darat.
> 
> Halal-Haram kepiting sangat
> kontroversial/mutasyabihat. Nah siapkah kita
> meninggalkan hal yang mutasyabihat itu?
> 
> Wassalamu'alaikum wr wb
> 
> 
> Daging Kepiting, Halal atau Haram?Publikasi:
> 06/10/2004 13:59 WIB
> Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
> 
> Pak Ustadz yang dirahmati Allah, saya mau bertanya,
> apakah daging kepiting itu haram untuk dimakan? Ada
> yang bilang haram dan ada juga yang bilang halal,
> jadi
> saya masih bingung dengan halal dan haramnya. Terima
> kasih atas jawabannya
> 
> Wassalam
> 
> Nabila
> 
> Jawaban:
> 
> 
=== message truncated ===




                
____________________________________________________
Start your day with Yahoo! - make it your home page 
http://www.yahoo.com/r/hs 
 
_______________________________________________
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke