Mas Donny BU,

pornografi dibahas atau tidak, tergantung pada
konteks.
saya setuju banget dekh.

lagian, kemarin dulu kan ada tuuh edaran MUI yang
memakai standard internal kaumnya. Jadi disamaratakan
untuk semua kalangan juga enggak pas (di Irian atau
Papua, kan bisa-bisa porno banget pakai standarnya
MUI).

Lha yang perlu disepahamin, porno memang ada, tetapi
tidak bisa ngebuang pornografi dari masyarakat. (konon
itu merupakan profesi tertua).

Pembatasan akses, pengaturan temapt penjualan dan
perlindungan anak dari materi porno dan ketentuan jam
tayang. saya juga setuju dengan pak Hidayat. Perlunya
menyadarkan masyarakat, bahwa pornografi bukan
tanggungjawab Pemerintah. Itu pada ukuran standar
kelaurga dan masyarakat lingkungan.

Pengaturan jangan sampai mereka bertindak diluar jalur
hukum, misalnya mentang-mentang enggak setuju, lantas
ngelabarak tuh sarang yang diisukan pornografi.

Serahkan pada hukum, jika hukumnya enggak sesuai lagi
ya dirubah tukh aturan hukumnya.

Pokoknya enggak usah dibikin ruwet atau diabaikan sama
sekali.

Biasalah, jalan ditengah!

bsp
--- "Donny B.U." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> ya beda pak konteksnya.
> "konten" pornonya memang tidak perlu dibahas, tetapi
> "citra" yang
> ditimbulkan oleh pornografi itu sangat perlu
> dibahas. itu kalau kita masih
> concern dengan peningkatan penetrasi internet di
> kalangan orang awam non
> pengguna IT.
> 
> saya kemarin diskusi dengan Mr Peter Doyle dari FCC
> saya tanya, FCC apakah concern dengan pornografi di
> media massa.
> dia bilang "ya", dan FCC melarang media massa (TV
> dan radio) memuat
> pornografi.
> dia menegaskan pula bahwa memang ada aturan2
> tertentu, misalnya jam tayang
> dsb. memang ada problem, katanya, mengenai kriteria
> pornografi. FCC memiliki
> kriteria baku tentang pornografi, tetapi sulit
> ketika diimplementasikan.
> lalu mengapa hanya TV dan radio? "karena kedua media
> massa itulah yang
> eksposurenya lebih luas, karena lebih terdapat di
> setiap rumah tangga". jadi
> fcc tidak terlalu ngurusin pornografi di internet.
> 
> itu saya setuju, karena angka penetrasi internet di
> amerika sudah cukup
> tinggi. jadi di amerika, usaha orang2 IT (internet)
> di sana adalah bukan
> fokus pada peningkatan penetrasi, tetapi sudah pada
> diversifikasi teknologi.
> 
> nah kita di indonesia kan beda. kita selain berusaha
> meningkatkan penetrasi
> internet, juga sembari melakukan diversifikasi. yang
> melakukan diversifikasi
> ya tentu mikirnya bagaimana agar teknologi bisa
> tercipta dengan biaya murah
> dan menyebar secara luas. sedangkan yang tengah
> teriak2 mau meningkatkan
> penetrasi internet (IT), itu kudu dibarengi dengan
> "citra" barang yang
> dijualnya, dalam hal ini Internet.
> 
> saya coba kutipkan e-mailnya pak hidayat yah.
> 
> ===
> > Buat kita yang di Indonesia, saya kira Internet
> "masih sehat" jadi tak
> > perlu di bahas atau di heboh kan ...
> > Paling keselip ... seperti di milis genetika ini
> sampai beberapa kali
> > diposting penawaran gambar porno, apa ada yang
> klik ? Rasanya juga
> > nggak...
> ===
> 
> itu "buat kita yang di indonesia" atau "buat kita
> yang sudah menggunakan IT
> di Indonesia"? karena kalau buat kita di indonesia,
> berarti kita berbicara
> sekian ratus juta penduduk indonesia. padahal yang
> punya telepon hanya 3
> persen, yang punya internet hanya 1 persen, dan yang
> punya komputer hanya
> sekian persen (berapa persen ya tepatnya?). jadi gak
> bisa kita
> mengeneralisir situasi-kondisi-pengalaman-pemahaman
> "kita orang IT" kepada
> "masyarakat indonesia".
> 
> akhirnya, khan "diperkirakan" internet masih sehat.
> itu perkiraan kita
> "orang IT" ataukah "mereka orang awam non pengguna
> IT" ? kalau penduduk
> indonesia yang mayoritas orang awam IT itu
> menganggap internet itu "masih
> sehat", mengapa ada gejala2 sweeping warnet? mengapa
> orang media (arswendo)
> melarikan pornografi ke Internet? mengapa media
> massa lebih laku menjual
> sisi pornografi di internet? dll. dll.
> 
> nah soal keselip di milis, itu kita berbicara soal
> "kita yang sudah
> menggunakan internet". jadi bagi kita-kita orang IT,
> (mungkin) sudah
> bosenlah dengan pornografi dalam bentuk web, e-mail,
> dll. jadi kalo ada yang
> ngirim, udah males aja nge-kliknya. iya itu benar,
> tetapi sekali lagi, itu
> berbicara soal "kita yang sudah menggunakan IT",
> "kita yang sudah
> menggunakan Internet", "kita yang sudah tahu caranya
> berlangganan milis",
> "kita yang sudah tau sisi positip dan negatifnya
> internet".
> 
> jadi saya coba kembalikan pada konteksnya, kita
> janganlah berpikir dari
> sudut pandang "kita" sebagai orang IT yang sudah tau
> apa itu internet. kalau
> memang niat kita jualan internet, berarti kita harus
> "menggunakan kacamata"
> calon konsumen. kita kalau jualan barang khan
> seharusnya tidak berkata
> "pak/bu, ini barang bagus lho. saya sudah makai ini
> beberapa kali, dan
> bermanfaat bagi saya". akan jauh lebih baik kalau
> berbicara dari kepentingan
> konsumen, "pak/bu, barang ini akan bisa membantu
> anda dalam melakukan
> ini/itu, silakan ibu/bapak coba dahulu".
> 
> jadi porno apa perlu di bahas? kalau konteksnya
> adalah kontennya, tentu
> tidak! saya tidak membahas soal konten pornografi.
> karena yang namanya
> konten, itu tentu baru muncul kalau di akses. dan
> yang mengaksesnya adalah
> mereka yang sudah memegang komputer dan internet!
> 
> tapi kalau konteksnya adalah citranya, tentu harus
> dibahas!. karena
> bagaimana orang awam mau kenal atau dekat dengan
> Internet, kalau yang ramai
> dia dengar atau yang dia dengar pertama kali tentang
> internet adalah hal-hal
> yang negatif. bisa saja sih kita berkata, "ah itu
> belum terjadi kok. di
> indonesia internet masih sehat-sehat saja". apa kita
> perlu nunggu dulu
> terjadi baru kita reaktif? mengapa kita tidak giat
> melakukan "promosi2"
> sebagai tindakan preventif? toh "promosi" itu bukan
> untuk "kita" orang IT,
> tetapi bagaimana agar "orang non-IT" bisa
> mendapatkan informasi yang jelas
> tentang internet. jadi selain promosi teknologinya,
> harus dibarengi promosi
> citranya. anda tidak akan laku jualan pisau dapur,
> kalau calon konsumen anda
> mempresepsikan pisau dapur sebagai alat untuk
> membunuh (misalnya baru
> mengalami pengalaman yang buruk soal pisau dapur,
> entah dari tayangan tv,
> pemberitaan media massa, dengan kabar, dll).
> 
> siapa yang tidak kenal kecap ABC? sudah dari dulu
> terkenal, kok sekarang
> masih beriklan? mereka tetap beriklan karena 2 hal,
> yaitu untuk terus
> mengingatkan konsumennya dan untuk menggaet konsumen
> baru. mereka tidak
> perlu "nunggu" sampe produknya kesaing sama produk
> lain, baru beriklan.
> mereka tidak perlu "nunggu" citra mereka buruk, baru
> beriklan.
> 
> jadi kita berbicara soal citra, bukan kontennya.
> jika ingin meningkatkan
> penetrasi internet (jualan), maka kita harus
> menciptakan needs (kebutuhan).
> kebutuhan akan bisa diciptakan kalau ada kemudahan
> dan fungsi yang
> ditawarkan. tetapi inti dari semua itu, citra dari
> apa yang hendak kita jual
> itulah yang perlu kita bangun dan jaga!
> 
> 
> nb: anggaplah kita keluarga besar IT di dalam suatu
> rumah ini orang2 di luar
> IT sedang bertanya2, internet itu positip atau
> negatif. malah ada yang lebih
> keras menganggap internet itu negatif. kita bukannya
> berbicara baik-baik
> dengan mereka, tetapi malahan mengunci diri dengan
> mengatakan "ah internet
> tidak negatif. itu kan pikiran anda. kami sebagai
> pengguna internet tahu hal
> itu". apa jawaban tersebut yang kita harapkan bisa
> mengajak mereka untuk
> "bertamu" ke dalam rumah kita? mengapa kita tidak
> bertanya mengapa mereka
> sampai berpikir seperti itu? karena kalau kita sudah
> mengetahui jawabannya,
> kita bisa berdiri di posisi mereka dan memandang
> dari kacamata mereka. lalu
> marilah bersama-sama kita rapihkan citra internet
> menurut sudut pandang
> calon tamu-tamu kita, bukan sudut pandang kita
> sebagai tuan rumah. niscaya,
> tamu2 tersebut jadi sudi bertandang ke rumah kita.
> the question is, "apakah
> kita harus menunggu rumah kita dilempari orang dulu,
> baru kita bernegosiasi
> dan berbicara baik-baik dengan para
> tetangga?".......
> 
=== message truncated ===


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Yahoo! Greetings - Send FREE e-cards for every occasion!
http://greetings.yahoo.com
_______________________________________________
Milis Komunitas Sekolah2000 (A.K.A [EMAIL PROTECTED])
Untuk posting kirim email ke : [EMAIL PROTECTED]
Untuk mengubah mode langganan anda, berhenti langganan kunjungi:
http://milis.sekolah2000.org/mailman/listinfo/komunitas

Kirim email ke