Dear nakita-ers,
 
Artikel ini sudah pernah saya posting sebelumnya.
Semoga membantu
 
Salam,
Uttiek
"BUNDA, MANA MAKANAN PADAT PERTAMAKU?"
Terlambat mengenal makanan padat bisa sebabkan anak sulit makan.
U sai pemberian ASI eksklusif di usia 6 bulan, bayi mesti dikenalkan dengan makanan pendamping ASI. Contohnya bubur susu, bubur saring, dan nasi tim. Mengapa di usia 6 bulan? Mulai usia ini kapasitas pencernaan, enzim pencernaan, dan kemampuan metabolisme bayi sudah siap untuk menerima makanan lain selain ASI. Ini adalah hasil penelitian terbaru setelah sebelumnya ditetapkan ASI eksklusif hanya sampai usia 4 bulan.
Pengenalan tekstur dan rasa sejak dini bertujuan agar bayi memiliki memori yang memudahkan dia mengonsumsi aneka bahan makanan bergizi. Misalnya anak yang sedari bayi kenal sayuran, umumnya sampai besar akan suka sayuran. Kesulitan pemberian makan pun lebih jarang terjadi karena anak sudah terbiasa dengan beragam bahan makanan sejak dini.
Pemberian makan secara teratur pun di sisi lain membentuk kebiasaan yang berkaitan dengan disiplin. Ia jadi tahu kapan waktunya minum susu, makan bubur, makan buah, dan lainnya. Disiplin ini penting untuk pertumbuhan fisik dan pembentukan pola hidupnya kelak.
Lantas, kapan kita memberikan makanan dan minuman kepada bayi? Inilah perinciannya:

USIA 6-7 BULAN

Makanan/minuman tambahan dikenalkan secara bertahap mengingat mekanisme menelan dan mencerna bayi usia 6-7 bulan masih lemah. Mulailah dengan makanan yang lunak dan cair seperti bubur susu untuk membiasakan alat cerna bayi lebih siap menerima, mencerna, dan menyerap makanan pada waktu-waktu tertentu. Untuk yang pertama, berikan dalam jumlah sedikit dulu dalam bentuk encer. Lalu secara bertahap kentalkan dan tambah jumlahnya. Yang juga perlu diperhatikan, gunakan hanya satu bahan makanan utama saja setiap kali memasak agar bayi terbiasa dengan rasa dan teksturnya, dan bila terjadi alergi akan mudah menelusuri sumbernya.
* Pukul 6.00-7.00 atau sesaat setelah bangun tidur
Sebelum atau sesudah bayi mandi, kita bisa memberikan ASI/susu formula. Di usia ini, kebutuhan minum susu formula umumnya 185 sampai 220 cc
tiap kali minum atau sekenyangnya bila ibu tetap memberikan ASI. Selanjutnya, susu bisa diberikan di sela-sela makan bubur susu atau buah, sehingga dalam sehari bayi bisa minum sampai 5 kali.
* Pukul 9.00
Berikan bubur susu. Bila ingin praktis, kita bisa menggunakan bubur susu kemasan untuk usia 4-6 bulan. Namun bila ingin membuatnya sendiri, gunakan bahan dari tepung serealia bebas gluten (karena tidak semua bayi mampu mencerna protein yang disebut gluten ini) seperti beras, beras merah, maizena, kacang hijau, dengan ditambah susu (ASI atau pengganti ASI) dan sedikit gula.
* Pukul 11.00 ­12.00
Berikan makanan yang segar-segar berupa buah yang merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat. Buah-buahan yang cocok diberikan untuk bayi usia ini adalah jeruk, pepaya, pisang, dan tomat. Penyajiannya bisa berupa jus yang dicampur susu, atau untuk pisang bisa juga dikerok langsung dan disuapkan ke bayi. Khusus tomat, sebelum diberikan rebuslah dulu dalam air mendidih yang sudah diangkat dari kompor. Ini supaya rasa tomatnya tidak terlalu tajam selain juga sarinya akan lebih banyak keluar. Tomat juga sebaiknya tidak diblender karena bayi tidak tahan bau "listrik" yang tertinggal di tomat. Kemudian kupas kulitnya dan lumatkan lalu saring.
Pilihlah buah yang baik mutunya, rasanya manis, tidak asam, tidak bergetah karena dapat menimbulkan diare, dan aromanya tidak menusuk. Oleh karena itu, untuk pengenalan awal jangan pilih buah mangga, sawo, dan nanas, apalagi nangka dan durian. Jangan lupa juga, perhatikan reaksi bayi setelah memakannya. Bila timbul mencret, mungkin bayi tidak cocok dan kita harus menggantinya dengan buah yang lain. Sebaiknya, kita tidak menambah gula pada buah-buahan ini karena tujuannya adalah memperkenalkan rasa alami.
* Pukul 14.00
Kita bisa memberikan bubur susu lagi di siang harinya. Pilihan ini kita lakukan karena umumnya bayi perlu makanan yang mengenyangkan seperti bubur susu.
* Pukul 17.00
Di sore hari mungkin bayi akan merasa lapar lagi, kita bisa memberinya biskuit yang sudah dilunakkan dengan susu. Namun, bila ingin memberinya buah, silakan saja.
* Pukul 18.00 ­ tidur malam
Sebaiknya, di malam hari kita tidak memberikan makanan yang berat-berat, cukup ASI atau susu formula 185-220 cc. Selain akan meringankan kerja pencernaan bayi sehingga dapat tidur lebih nyenyak, penyajiannya pun lebih cepat sehingga bayi tidak terlanjur rewel.

USIA USIA 8-9 BULAN

Selanjutnya di usia 8 bulan dan seterusnya, secara bertahap kita perkenalkan makanan yang lebih padat.
* Pukul 6.00-7.00 atau sesaat setelah bangun tidur
Tetap berikan ASI sepuasnya atau susu formula sebanyak 200 ­ 220 cc setiap kali minum. Selanjutnya berikan susu di sela-sela pemberian makanan pendamping ASI sehingga dalam sehari bisa mencapai 4 kali.
* Pukul 09.00
Tetap berikan bubur susu (berbahan buah atau tepung) tetapi porsinya ditambah menyesuaikan keinginan bayi.
* Pukul 11.00 ­ 12.00
Buah diganti dengan bubur saring. Di usia ini buah diberikan di sela-sela pemberian makanan tambahan, apakah pagi ke siang atau siang ke sore. Bubur saring bisa dibuat sendiri dari beras, makaroni, kentang, kacang hijau, atau roti. Hal ini bisa menjadi ajang perkenalan bayi terhadap makanan lain di luar bubur susu. Cara membuatnya sama seperti membuat bubur nasi. Namun, penggunaan garam tidak dianjurkan untuk makanan bayi dan ketika diberikan harus disaring dahulu.
Selain karbohidrat, bubur saring juga sebaiknya mengandung protein. Campurkan bahan-bahan seperti hati ayam, daging ayam, ayam, dan ikan yang dihaluskan bersama bahan bubur. Khusus untuk ikan, pilihlah yang dagingnya aman, seperti kakap, tenggiri, gindara, atau salmon yang tidak banyak memiliki tulang halus. Tambahkan pula sumber protein nabati seperti tempe atau tahu yang dihaluskan.
Jika kesemua bahan tadi tidak menimbulkan reaksi alergi, menjelang usia 12 bulan, makanan bayi boleh dicampur telur. Awalnya, berikan putihnya dulu, karena biasanya kuning telur lebih sering memicu alergi. Bisa terpisah atau dicampur ke dalam buburnya.
* Pukul 14.00
Berikan bubur susu (berbahan buah atau tepung atau biskuit).
* Pukul 17.00
Agar kebutuhan gizinya seimbang, beri lagi bubur saring.
* Pukul 18.00 - tidur malam
Beri ASI/susu formula.

USIA 9-12 BULAN

Menginjak usia 9 bulan dan seterusnya, bayi mulai mampu mencerna makanan semipadat. Latihan mengunyah makanan yang lebih padat sekaligus merangsang pertumbuhan gigi bayi. Makanan semipadat yang dimaksud yaitu nasi tim beserta lauk pauknya.
* Pengenalan nasi tim
Jadwal pemberian nasi tim tidak mesti dipatok. Boleh pagi, siang, atau sore. Namun dalam sehari, bayi harus dilatih makan nasi tim paling tidak dua kali. Untuk pertama kali, berikan sedikit-sedikit. Jangan lupa, biasanya bagian atas nasi tim lebih keras dibandingkan bagian bawahnya. Agar bayi tidak menolak makanan baru ini, aduklah dahulu agar kepadatannya sama.
* Bubur saring, buah, ASI/susu formula tetap diberikan
Selebihnya, tetap berikan bubur saring satu kali, buah dua kali, dan ASI/susu formula 3-4 kali sehari sebanyak 220-250 cc tiap kali minum. Boleh saja sebagai selingan bayi diberi bubur susu dari mangga, jeruk, atau pisang untuk memperkaya pengenalan rasa padanya.
* Pisahkan nasi tim dari lauknya
Perhatikan pula kandungan nasi tim ini. Sebagai patokan, selain beras yang merupakan sumber karbohidrat, nasi tim juga harus dilengkapi sumber protein hewani dan nabati (ikan, hati ayam, ceker ayam, tempe, tahu, telur, daging ayam, daging sapi, dan sebagainya), serta sumber vitamin dan mineral (sayur-sayuran). Sebaiknya lauk pauk dari ikan, telur, ayam, dan sup diolah terpisah untuk nantinya dihidangkan bersama nasi tim. Bila lauk-pauk dan nasi dicampur lalu dihangatkan berulang-ulang, maka kandungan gizinya akan berkurang. Selain itu, lauk dan sayur yang dipisah lebih terjaga kesegarannya.
* Pengenalan bumbu sederhana alami
Di usia ini pun kita bisa mengenalkan bumbu sederhana alami, misalnya ikan ditumis dengan bawang putih dan mentega, sayur sup dimasak dengan bawang merah, bawang putih, dan daun bawang. Garam pun sudah boleh diberikan sedikit. Tak perlu khawatir makanan si kecil kurang asin atau gurih karena anak sebetulnya belum terlalu menuntut rasa.
Idealnya, tepat satu tahun, anak harus sudah bisa makan sesuai menu keluarga. Namun perhatikan kemampuannya. Misal, lauk pauknya dipotong kecil-kecil agar lebih mudah dimasukkan ke mulut, dikunyah, dan ditelan.

STANDAR KEBUTUHAN GIZI BAYI

* Kalori: 100-120 per kilogram berat badan.

Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya:

8 x 100 /120 = 800/960 kkal

* Protein: 1,5-2 gram per kilogram berat badan

Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya 8 x 1,5/2 = 12/16 : 4 = 3/4 gram

* Karbohidrat: 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari

Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya = 400 : 4 = 100 gram

* Lemak: 20 persen dari total kalori

Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40 gram

PERHATIKAN KEBERSIHAN

Mengingat tubuh bayi rentan terhadap penyakit, maka setiap kali mengolah makanan, lakukan hal-hal berikut:

* Cuci semua bahan makanan seperti buah dan sayur sampai bersih.

* Gunakan peralatan makan dan minum yang steril, yakni dicuci bersih di air mengalir dan direndam di air mendidih atau dimasukkan ke dalam alat steril selama 5 menit.

* Pastikan tangan kita sudah dicuci bersih. Apalagi jika sebelumnya sempat menyentuh bagian-bagian tubuh atau benda-benda lain yang diduga terdapat virus/kuman seperti hidung. Bila tangan kita sempat terluka, tutup dengan plester.

* Gunakan sendok yang berbeda ketika kita ingin mencicipinya. Hal ini untuk menghindari perpindahan virus atau kuman yang mungkin ada di mulut kita ke mulut bayi.

* Cuci peralatan makan bayi setiap kali selesai dipakai. Buang sisa makanannya karena enzim yang berasal dari ludah bayi akan mulai "mencerna" makanan itu, mengubahnya menjadi berair, dan cepat busuk.

Irfan Hasuki. Foto: Ferdi/nakita

Konsultan Ahli:

Pritasari, SKM., M.Sc.,

ahli gizi dari Politeknik Kesehatan Jakarta II


=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]



=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke