Dear Rekan Permias,

Mungkin ada baiknya Saudara Ali mendefinisikan term 'uang rakyat' untuk
memudahkan orang-orang mengerti inti criticism anda.
Dari perspective public budgeting, menurut pengertian saya, klasifikasi uang
rakyat adalah uang yang ditarik dari levy tax income, property, wealth, and
sales.

Sementara uang yang berasal dari perusahaan-perusahaan private and public
dikategorikan sebagai uang negara. Sumber dana lainnya adalah utang dalam
negeri dan luar negeri.

Korupsi pada level private business adalah korupsi uang negara dan utang
yang awalnya ditujukan untuk pembangunan private and publik service.
Korupsi pada level pemerintah adalah korupsi uang negara dan uang rakyat
untuk public development and service.
Korupsi pada level organizasi non pemerintah adalah korupsi uang sumbangan
yang berasal dari segala sumber.  Untuk konteks acara Permias, sumbangan
yang masuk bisa saja dari segala sumber. Kita bisa mengatakan Korupsi
terjadi bila panitia Permias menyelewengkan uang sumbangan tersebut untuk
kepentingan pribadi atau non organisasi.

Tentang sumbangan dari pemerintah, itu hanya salah satu sumber keuangan
saja, tentu masih banyak sumber dana yang diterima oleh permias. Selama uang
sumbangan dari pemerintah itu tidak mengikat Permias untuk menjadi kaki
tangan kampanye pemerintah, maka Permias masih memiliki independence.
Permias, sebagai warga negara Indonesia berhak menggunakan uang negara
selama uang itu dipergunakan secara proportional untuk kepentingan negara,
termasuk usaha promosi tentang Indonesia, yang setidak-tidaknya memiliki
unsur education and cultural understanding.

Negara dalam hal ini pemerintah, menurut pandangan liberal saya, wajib
mensubsidy aktivitas rakyatnya dalam bentuk financial atau property
supports. Perlu diketahui bahwa dalam budget pemerintah, biasanya ada dana
sosial dan pendidikan.  Khusus untuk pemerintah abroad, ada dana cultural
promotion -- mungkin pemerintah RI memiliki kategori dana ini juga.

Menurut hemat saya, pemerintah RI mendapat bantuan pendidikan dari the World
Bank and the US government sebagai bagian dari humanitarian aid. Nah mungkin
bantuan dari pemerintah kepada Permias itu dikategorikan sebagai student
activities dan cultural promotion, just find out about it.

Well, Saya kebetulan terlibat sebagai koordinator acara the Indonesian
Awareness Week di DeKalb, IL.  Ada beberapa hal yang hendak saya share
kepada rekan-rekan di milis@.

Pertama: Mengorganisasi acara apapun bentuknya itu tidak mudah. Dibutuhkan
tons and tons waktu dan energy. Kami mahasiswa di DeKalb berpacu dengan
keterbatasan baik dana maupun waktu untuk memperkenalkan Indonesia dan
menarik perhatian orang-orang untuk menyumbang pendidikan anak-anak
Indonesia.

Kedua: Dibutuhkan dana untuk menyelenggarakan penggalangan dana kemanusiaan.
  Ratusan surat kita kirim keluar ke orang-orang Indonesia dan
organisasi-organisasi non pemerintah tetapi hasilnya sangat minim. Kita
manfaatkan sumber universitas seperti Student Association and Campus
Activity Board, tetapi sumbangan mereka terbatas untuk honorarium presenter.
Karena itu kita harus mencari sumber dana untuk menutupi keperluan lain.
Sementara kita tidak bisa meluangkan 100 persen waktu kita karena kita
berhadapan dengan tuntutan sekolah.

Ketiga: Kita tidak meminta sumbangan berupa uang dari Konsulate RI-Chicago,
tetapi kita meminta sumbangan berupa tarian dan lagu untuk acara ini. Kalau
dikalkulasi dengan uang, maka totalnya bisa mencapai: kurang lebih $3,000
(hitungan $250 per presentasi/standard NIU)

Keempat: kami mengundang Pak Nasrun, untuk berbicara dengan catatan segala
biaya untuk beliau, beliau tanggung sendiri. Beliau setuju dengan proposal
ini. Ini berarti, pemerintah terlibat sebagai bagian dari aktivitas warganya
di US.

Kelima: Mungkin bisa kita pelajari bahwa menjadi diplomat untuk negara kita
tidak mudah. Namun demikian sebagai warga negara, menurut hemat kami di
DeKalb, setidak-tidaknya kita berusaha berbuat sesuatu untuk
mengestablishkan nama Indonesia di community sini.

Demikian penjelasan saya yang panjang lebar. Sorry, saya harus kerja
sekarang.

Ida

>From: Ali Simplido <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Permias Gate: Memilukan dan Memalukan
>Date: Tue, 18 Apr 2000 13:56:05 -0700
>
>Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
>
>Hey you don't have to get upset, Saya hanya sedikit
>concern dengan kegiatan Permias D.C. yang akhir-akhir
>ini malah menjadi generasi "yes-sir-yes-boss", and
>they lack of integrity, dan menyalahgunakan uang
>rakyat  (baca: PERMIAS GATE).
>
>Look what happened:
>
>They had this Indonesian Night 2000 yang menggunakan
>Uang Rakyat hampir $9,500. (I'll give you the exact
>data later on).
>Sekarang mereka mensupport petisi yang dimana salah
>satu isinya untuk mengurangi utang negara dengan
>mengikuti jejak Russia.
>
>Correct me if I am wrong and forgive me if I am wrong:
>Kita ini benci sama communist sampai tulang-tulangnya,
>kok sekarang malah cara Russia yang Mbahnya communist
>malah kita jadikan contoh teladan?????  are you out of
>your mind???
>
>Kita ini katanya orang beragama, kok malah kita
>mendidik generasi mendatang how to breach a contract.
>Saya kurang yakin kalau Nabi Muhammad, Yesus atau
>utusan-utusan Tuhan yang lain pernah meminjam duit
>dari orang lain lalu dengan sengaja mempressure si
>pinjam ini untuk mengurangi utangnya.  Kalau orang
>Amerika mau demo, biarin saja mereka demo, karena
>mereka yang punya duit kok.  Saya kira para utusan2
>tuhan ini malah mengajar ummatnya to honor the
>contract!!!!!!!!
>
>Alasan kita 30% dana bantuan bocor, makanya kita minta
>keringanan dst.  Lalu bagaimana dengan hasil yang 70%
>itu, dan apa kegiatan pemerintah untuk mengejar yang
>30% itu????
>Baharuddin Lopa, Adi Tjonro, Christianto sudah bisa
>membuktikan bahwa Soeharto korupsi, kok mereka malah
>di cuekin???
>
>Teten bisa membuktikan Ghalieb korupsi, kok malah
>Teten dicuekin?
>
>Jeffrey Winters bisa membuktikan Ginanjar korupsi, kok
>malah Jeffery di cuekin????
>
>
>Kita di sini protest/demo (konon kabarnya (I'll have
>to check the exact number) yang pergi demo hanya
>sedikit sekali tapi di media massa Indonesia di
>besar-besarkan) IMF dan World Bank, lalu kita bangga
>diliput media massa Indonesia karena katanya kita
>punya peduli dengan keadaan rakyat di tanah air.  Kok
>malah uang rakyat dihambur-hamburkan, malah proses
>permintaan dana di KBRI harus pakai pressure melalui
>oknum-oknum tertentu dan caranya mirip dengan
>cara-cara mafia.
>
>Menurut saya prioritas kita sekarang adalah bagaimana
>kita demo Permias D.C. untuk mengembalikan uang
>rakyat, kalau perlu kita minta KBRI, Department
>Pendidikan Nasional untuk menghentikan subsidi ke
>Permias D.C. selama keadaan ekonomi di Indonesia masih
>sekarat begini.  Saya kira pembubaran Permias D.C. pun
>bukan sesuatu yang mustahil.
>
>Sekarang ini saya lagi mengumpulkan data-data  yang
>lengkap mengenai pemborosan uang rakyat untuk
>Indonesian Nite 2000.  Seandainya ada dari pembaca
>sekalian yang punya data yang accurate dan bisa
>dipertanggung jawabkan, please send it to me via
>e-mail or I'll come to your place and pick it up in
>person. I can assure and guarantee that your identity
>will be protected.
>
>We have to do counteraction dengan Permias Gate ini
>because it involves two things:
>
>1. Penyalahgunaan uang rakyat
>2. The lack of integrity
>
>
>You know what: I was very proud to be an Indonesian
>student, tapi dengan kelakuan teman-teman Permias yang
>immoral dan unethical.  Being an Indonesian student
>benar-benar memilukan dan memalukan.
>
>Wassalam
>
>Ali Simplido
>
>P.S.
>I don't want this thing hanya menjadi perdebatan di
>milis-milis, I want to see and do some action and I
>look forward for your support!!!!!!!!
>
>
>
>__________________________________________________
>Do You Yahoo!?
>Send online invitations with Yahoo! Invites.
>http://invites.yahoo.com

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke