Assalamu'alaikum wr.wb.

Ibu Isna yang saya hormati....,
Saya tidak ingin menjawab pertanyaan ibu mengenai ada
tidaknya moderator dimilis ini, biarlah sanak Miko
yang menjawabnya.

Tapi saya ingin sedikit menanggapi perbincangan ibu
dengan dinda rahima.
Saya membaca tanggapan ibu tentang postingan dinda
Rahima belum lama ini.

Saya sangat setuju dengan nasehat ibu tersebut, walau
ditujukan pada dinda Rahima, tapi sebenarnya
implikasinya adalah untuk kita semua (termasuk saya
lho bu..).

Kalau kita ingat turunnya Rasulullah kebumi ini adalah
untuk menyempurnakan akhlak., itu kan yang utama.,
karena dengan akhlak yang baik maka semuanya akan
menjadi mudah, diajari ilmu agama akan masuk, diberi
nasehat akan menerima.

Lain halnya kalau orang menuntut ilmu agama islam
ditujukan hanya untuk menjadi ahli dalam agama islam
cuma sebagai ilmu apalagi kalau hanya kelak
dimaksudkan sebagai mata pencaharian..., maka inilah
akibatnya..., begitu banyaknya ulama di indonesia,
mungkin lulusan darimana mana...., tapi kehadirannya
tidak berpengaruh terhadap lingkungan, dekadensi moral
tetap terjadi dimana mana, kejahatan masih merajalela,
korupsi sudah jadi bagian dari budaya...

Padahal orang iman itu seharusnya seperti penjual
minyak wangi..., siapapun yang datang akan mendapat
manfaatnya, sekalipun kita tidak membeli.

Saya berterima kasih sekali karena ibu telah mau
meluangkan waktu ibu menasehati kita2 disini...., kami
(setidaknya saya...) menerima dengan hati yang
terbuka..

Memang sungguh menyedihkan nasib islam kita ini...,
dimana mana dicurigai sebagai agama teroris..,
sementara para alim ulamanya sibuk membela diri, tak
bisa menerima kritik walaupun kritik itu sebenarnya
datang dari kalangan sendiri. Aa gym memang
mengagumkan tapi dibutuhkan lebih banyak lagi ulama 
seperti beliau.

wassalamu'alaikum wr.wb.

Adrisman Yunus (42)

nb:
saya sungguh prihatin melihat Ibu isna ini diceramahin
oleh dinda Rahima bagaikan menguliahi muridnya tentang
agama islam. Dari nasehat ibu yang tulus untuk dinda
Rahima saya bisa membaca, ibu bukan orang yang buta
tentang agama Islam.
Mudah mudahan ibu tetap diberi kesabaran oleh Allah
swt. Amiin ya rabb alamin.

--- Isna Huriati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamu'alaikum wr wb.
> Seperti janji saya pada email sebelumnya  tidak akan
> berdebat kusir , 
> namun satu hal mengenai  "nama "   terpaksa  saya
> betulkan.    Nama saya 
> bukan  " Husna " seperti yang Rahima tuliskan tetapi
> " Isna " seperti 
>  yang tertulis dengan jelas pada email tersebut.
> 
> Kepada moderator ambo batanyo pulo sarupo tanyo sdr
> Syahril Bakri,  baa 
> caronyo aturan disiko.  Katiko ambo mandaftar baliak
> di Palantako, ambo 
> disodori Tata Tertib baciloteh di siko. " Tata Tetib
> " nya sungguh 
> bagus, jelas petunjuknya apa saja yang bisa kita
> sampaikan disini.  Saya 
> rasa maksud pendirinya supaya di Palanta ko
> ceritanya jangan seperti di 
> surat kabar, tapi terfokus. Tapi sebenarnya
> bagaimana pelaksanaannya 
> sanak moderator ?. Atau RN ko indak pakai moderator?
> 
> Wassalam
> Isna Huriati
> 
>

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke