Waalaikumsalam wr wb.

Saudara Adrisman ,  maaf saya baru sempat kirim email.
 Terima kasih atas komentar anda.  Mungkin karena saya orang tua , jadi suka kasi nasihat. Itu juga barangkali bercermin dari diri sendiri. Saya jadi begini karena nasehat nasehat orang,  makanya sama anak anak saya tidak bosan bosan kasi nasihat, kalau belum mengerti sekarang , insya Allah suatu saat nanti akan mengerti.  Saya hanyalah orang yang masih belajar disegala bidang,  belajar sampai mati bukankah begitu.?.  Termasuk belajar sabar.
Dan kata orang semakin banyak kita tahu ternyata  semakin  banyak yang tidak kita ketahui,  yang kita ketahui hanyalah sebesar noktah, betapa kecilnya kita dihadapan Dia.  Mudah mudah an keadan itu  dapat menjadikan kita lebih rendah hati,  menghidarkan kita dari rasa sombong meskipun didalam hati , karena Dia Maha Tahu , dan Dia sangat tidak menyukainya ( begitulah yang saya pelajari ).
 Kemajuan teknology dunia maya ini ternyata sangat menakjubkan kegunaannya baik untuk kejahatan maupun kebaikan.  Tentu kita hanya mau pakai buat kebaikan.
Waktu dulu kalau orang tua saya kangen sama anak mereka hanya bisa menunggu surat dengan harap harap cemas tiap hari.  Kadang kadang saya lalai pula menulis surat ( semoga Allah swt mengampuni saya ). Waktu saya mengolah data juga pakai tangan, waktu itu belum ada keyboard.baru ada punched card  Sekarang dengan biaya yang minimum saudara dapat berkomunikasi dengan  siapa saja dalam waktu sekejap. Pemikiran bisa dituangkan segera, kalau dulu capek tangan menulis.  Ada gempa di Sumbar informasi dalam sekejap sudah menyebar keseluruh dunia.( mudah mudahan saudara saudara kita yang mendapatkan musibah mendapat kesabaran ).
Saya suka mengkhayal, andaikan palanta ini bisa betul betul sebagai media urun rembuk memecahkan persoalan kampung kita, wah bagus sekali  .Misalnya bagaimana kita kampanyae anti rokok , dengan menerangkan kepada rakyat kampung baik dari segi agama maupun kesehatan dan ekonomi akibat merokok ( mohon maaf kepada dunsanak yang terlanjur merokok, ayah saya termasuk perokok berat, berhenti karena dilarang dokter, beliau sekarang sudah tiada) ,  tentu terus ke kampanye anti narkoba dimana narkoba sudah menjadi kasus yang tak bisa diabaikan lagi. Bagaimana semua itu kita terangkan kepada rakyat hingga mereka betul betul mengerti.  Bagaimana  menerangkan kepada orang kampung kita bahwa duduk didepan  TV menonton apa saja merupakan kemubaziran luar biasa. Bagaimana menggalakkan rakyat kita untuk mengkonsumsi sayuran dalam menu mereka,  bagaimana mengakampanyekan kepada rakyat supaya kembali makan beras tumbuk untuk menjaga kesehatan mereka secara murah.   Bagaimana menerangkan agama kepada remaja supaya remaja mengerti, bahwa agama itu penting dalam kehidupan mereka ( dan ini akan mencakup pembahasan yang sangat luas, misalnya apa hubungan teknologi dengan agama dll  ), hingga anak remaja mengerti bahwa menjadi orang yang saleh tidak harus ketinggalan jaman misalnya.  Bagaimana menanamkan  kepada  anak anak sejak dini kecintaan  kepada Sang Pencipta melalui kegiatan mereka sehari hari,  hingga kalau sudah beranjak remaja dan dewasa akhirnya mematuhi semua larangan dan mengerjakan semua suruhan. menjadikan  beragama suatu kenikmatan., bukan berupa paksaan,. Banyak lagi khayalan saya, tapi.............

Wahhh, bahaya kalau saya terus mengkhayal..  Sekali lagi saya ingin camtumkan ucapan  Aa Gym, " kalau orang memuji saya , karena mereka tidak tahu kekurangan dan kejelekan saya ". Ini buat diri saya sendiri, kalau ada orang lain yang dapat manfaat. Alhamdulillah
Sekian mohon maaf bagi yang tidak berkenan.

Wassalam

Adrisman Yunus wrote:
Assalamu'alaikum wr.wb.

Ibu Isna yang saya hormati....,
Saya tidak ingin menjawab pertanyaan ibu mengenai ada
tidaknya moderator dimilis ini, biarlah sanak Miko
yang menjawabnya.

Tapi saya ingin sedikit menanggapi perbincangan ibu
dengan dinda rahima.
Saya membaca tanggapan ibu tentang postingan dinda
Rahima belum lama ini.

Saya sangat setuju dengan nasehat ibu tersebut, walau
ditujukan pada dinda Rahima, tapi sebenarnya
implikasinya adalah untuk kita semua (termasuk saya
lho bu..).

Kalau kita ingat turunnya Rasulullah kebumi ini adalah
untuk menyempurnakan akhlak., itu kan yang utama.,
karena dengan akhlak yang baik maka semuanya akan
menjadi mudah, diajari ilmu agama akan masuk, diberi
nasehat akan menerima.

Lain halnya kalau orang menuntut ilmu agama islam
ditujukan hanya untuk menjadi ahli dalam agama islam
cuma sebagai ilmu apalagi kalau hanya kelak
dimaksudkan sebagai mata

 pencaharian..., maka inilah
akibatnya..., begitu banyaknya ulama di indonesia,
mungkin lulusan darimana mana...., tapi kehadirannya
tidak berpengaruh terhadap lingkungan, dekadensi moral
tetap terjadi dimana mana, kejahatan masih merajalela,
korupsi sudah jadi bagian dari budaya...

Padahal orang iman itu seharusnya seperti penjual
minyak wangi..., siapapun yang datang akan mendapat
manfaatnya, sekalipun kita tidak membeli.

Saya berterima kasih sekali karena ibu telah mau
meluangkan waktu ibu menasehati kita2 disini...., kami
(setidaknya saya...) menerima dengan hati yang
terbuka..

Memang sungguh menyedihkan nasib islam kita ini...,
dimana mana dicurigai sebagai agama teroris..,
sementara para alim ulamanya sibuk membela diri, tak
bisa menerima kritik walaupun kritik itu sebenarnya
datang dari kalangan sendiri. Aa gym memang
mengagumkan tapi dibutuhkan lebih banyak lagi ulama
seperti beliau.

wassala m u'alaikum wr.wb.

Adrisman Yunus (42)

nb:
saya sungguh prihatin melihat Ibu isna ini diceramahin
oleh dinda Rahima bagaikan menguliahi muridnya tentang
agama islam. Dari nasehat ibu yang tulus untuk dinda
Rahima saya bisa membaca, ibu bukan orang yang buta
tentang agama Islam.
Mudah mudahan ibu tetap diberi kesabaran oleh Allah
swt. Amiin ya rabb alamin.

--- Isna Huriati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Assalamu'alaikum wr wb.
Seperti janji saya pada email sebelumnya tidak akan
berdebat kusir ,
namun satu hal mengenai "nama " terpaksa saya
betulkan. Nama saya
bukan " Husna " seperti yang Rahima tuliskan tetapi
" Isna " seperti
yang tertulis dengan jelas pada email tersebut.

Kepada moderator ambo batanyo pulo sarupo tanyo sdr
Syahril Bakri, baa
caronyo aturan disiko. Katiko ambo mandaftar baliak
di Palantako, ambo
disodori Tata Tertib baciloteh di siko. " Tata Tetib
" nya sungguh
bagus, jelas petunjuknya apa saja yang bisa kita
sampaikan disini. Saya
rasa maksud pendirinya supaya di Palanta ko
ceritanya jangan seperti di
surat kabar, tapi terfokus. Tapi sebenarnya
bagaimana pelaksanaannya
sanak moderator ?. Atau RN ko indak pakai moderator?

Wassalam
Isna Huriati



____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________




____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke