Ronald P. Putra writes:

rasanya tidak menjawab substansi persoalan yg sebenarnya. Mau seorang atau seribu orang aleg DPR pun kesana, yg jadi persoalannya adalah mengapa kedua tanker itu dijual ? dan kok dijualnya ke panawar peringkat dua ?

Dari yang saya lihat diskusi ini membicarakan dua hal yang berbeda walaupun terkait sehingga agak-agak 'kurang nyambung', yakni:


1. masalah penjualan tanker oleh pertamina

2. masalah kunjungan para anggota DPR

Kedua masalah ini harus dipisahkan karena benar salahnya Pertamina pada masalah pertama tidak otomatis menentukan benar salahnya para anggota DPR pada masalah kedua.

Mungkin suatu ungkapan yang pernah saya singgung bisa berlaku di sini yakni "tujuan tidak menghalalkan cara". Maksudnya adalah katakanlah para anggota DPR bertujuan baik dengan kunjungan tersebut. Akan tetapi tidak secara otomatis membenarkan (atau juga menjadikan salah) kunjungan tersebut. Sama halnya dengan banyak 'studi banding' yang dilakukan dengan tujuan baik namun kadang tergelincir.

Mohon maaf jika kurang berkenan.

Allahu a'lam.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
(l. 1980 M/1400 H)



____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke