On Sunday, January 22, 2017 at 5:01:38 AM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>
> Kini kito danga pulo* barito buruak dari Luhak nan Mudo,* Luhak 
> Limopuluah.
>
>
BREAKING NEWS : Diduga Menjadi Lokasi Pemerkosaan, Kafe di Payakumbuh Ini 
Dibakar Massa 
Sabtu,21 Januari 2017 - 22:42:04 WIB
[image: BREAKING NEWS : Diduga Menjadi Lokasi Pemerkosaan, Kafe di 
Payakumbuh Ini Dibakar Massa] Kondisi lokasi saat Kafe Cinta Fitri yang 
terletak di Kelurahan Talang, Kecamatan Payakumbuh Barat, dibakar massa, 
Sabtu (21/1). ANGGA


PAYAKUMBUH,  HALUAN— Diduga menjadi lokasi pemerkosaan,  Kafe Cinta Fitri 
yang terletak di Kelurahan Talang,  Kecamatan Payakumbuh Barat, dirusak 
massa.  Kafe yang biasa menjadi tempat nongkrong malam anak muda ini luluh 
lantak setelah dibakar masyarakat,  Sabtu (21/8) malam. 

 

Informasi yang dihimpun Harianhaluan.com, pemerkosaan yang diketahui 
terjadi jumat (19/1) dini hari ini diperkirakan berada dalam room no 3 kafe 
tersebut. Korban bernama mawar (nama samaran-red) yang berusia 22 tahun 
harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adnan WD,  
Payakumbuh dan mendapatkan 4 jahitan di kemaluannya. 

 

Diperkirakan,  korban diperkosa sebanyak 7 orang dan memasukkan benda keras 
ke alat kemaluan. 

 

Pantauan Harianhaluan.com di lokasi,  masyarakat Kelurahan Talang,  sudah 
berkumpul di depan kafe sekitar pukul 21.00 WIB.  Aparat keamanan sempat 
melakukan negosiasi agar tidak terjadi pengerusakan kafe. 

 

Namun, karena kalah jumlah, pihak kepolisian dan TNI tidak bisa mencegah 
kemarahan warga.  Pada akhirnya sekitar pukul 22.00 WIB, massa berhasil 
membakar pondok kafe dan bagian belakang bangunan utama kafe. 


Tidak sampai disitu,  aksi massa juga beralih ke tengah jalan. Dimana mobil 
pemadam kebakaran yang akan memadamkan api dihadang.  

 

Lurah Talang,  Gusmardi membenarkan kejadian pemerkosaan di Kafe Cinta 
Fitri ini dan tidak bisa menghalangi tindakan massa yang sudah marah. 

 

"Benar ada pemerkosaan di Kafe ini.  Saya sudah menjenguk korban d rumah 
sakit dan kondisinya sangat memprihatinkan.  Sekarang masyarakat marah,  
kami tidak bisa berbuat apa-apa, " kata Gusmardi kepada wartawan.  
(h/mg-ang)

 

Editor : Rivo Septi Andries


On Wednesday, January 11, 2017 at 4:19:42 PM UTC-8, Ramadhanil Pitopang 
wrote:
>
> Mak Ngah Nan jauah di rantau,
> Ada berita baik dari LUHAK NAN TUO.
> Di nagari TIGO JANGKO Lintau Buo berlaku Hukum Adat untuk pelaku tindakan 
> Asusila, dimana apabila ada oknum kedapatan melakukan tindakan tidak 
> senonoh , tdk sesuai dengan Norma , adat dan agama yang berlaku di nagari 
> tersebut akan diberikan sangsi adat. "DIKURUNG" dalam penjara adat, 
> menyerupai Rangkiang, berdarasarkan hasil keputusuan para pemangku adat. 
> Dan Dampaknya telah menurunkan angka kasus-kasus Cabul yg sering terjadi 
> sejak jaman dahulu kala tersebut.
>
> Wassalam,
>  
> *Ramadhanil Pitopang*
> Profesor in Plant Taxonomy
> Department of Biology Tadulako University
>
> Vice Dean for Academic Affair
> Faculty of Mathematics and Natural Sciences
> Tadulako University
> Palu- INDONESIA
> Post code : 94117
> Phone/Fax : +62-451-422 611
>
> ===========================
> https://scholar.google.co.id/citations?user=J6blnWAAAAAJ&hl=id
>
> <https://scholar.google.co.id/citations?user=J6blnWAAAAAJ&hl=id>
> https://untad.academia.edu/RamadhanilPitopang/Papers
>
> <https://untad.academia.edu/RamadhanilPitopang/Papers>
> https://ramadanilpitopang.wordpress.com/publications/
>
> <https://ramadanilpitopang.wordpress.com/publications/>
> http://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=8981197300
>
> <http://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=8981197300>
> ____________________________________ 
> <http://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=8981197300>
> LETS SAVE PLANTS ON THIS PLANET 
> <http://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=8981197300>
>
> <http://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=8981197300>
>
>
> Pada Kamis, 12 Januari 2017 5:33, Sjamsir Sjarif <sjamsi...@gmail.com> 
> menulis:
>
>
> *Kasus Cabul Meningkat di Tanah Datar, 140 Pelakunya Masih Anak-Anak* 
> Rabu,11 Januari 2017 - 17:16:45 WIB
>
> TANAH DATAR, HALUAN - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan 
> Anak (P2TP2A) Kabupaten Tanah Datar menangani 74  kasus selama tahun 2016. 
> Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 49 kasus. 
> Bahkan untuk kasus cabul di tahun 2016, sebanyak 140 pelakunya masih 
> anak-anak.
>  
>  
> “Pada tahun 2016  ada 49 kasus cabul, pelakunya berjumlah 140 orang yang 
> dikategorikan masih anak-anak. Lalu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 11 
> kasus, sodomi 4 kasus, dan kekerasan lainnya seperti eksploitasi, 
> kenakalan, depresi dan kejiwaan sebanyak 10 kasus,” ungkap Ketua P2TP2A 
> Tanah Datar Mursyidah kepada *Harianhaluan.com* di Batusangkar, Rabu 
> (11/1) .
>  
>  
> Dijelaskannya, penyebab terjadinya tindak kekerasan terhadap anak dan 
> perempuan adalah diantaranya pernikahan dini, rendahnya pendidikan budi 
> pekerti, pendidikan agama dan adat.
>  
> Selain itu, ia menyebutkan, pengaruh lainnya adalah sosial ekonomi, 
> perkembangan teknologi yang disalahgunakan, pengaruh obat-obat terlarang 
> dan rendahnya pendidikan.
>   
> "Kami sebagai orang tua dan masyarakat sangat prihatin, kuatir dan sedih, 
> terutama tingkat kekerasan seksual terhadap anak dimana pelaku umumnya 
> adalah orang yang dikenal oleh korban dengan berbagai macam modus," 
> katanya. (h/fma)
>  
> Editor : Rivo Septi Andries
> -- 
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke