Dari Haluan Minggu:

*Di Tangan Fadli Zon, Kisah Gemilang Orkes Gumarang Jadi Buku* 
Minggu,26 Februari 2017 - 20:07:30 WIB
[image: Di Tangan Fadli Zon, Kisah Gemilang Orkes Gumarang Jadi Buku] Fadli 
Zon memberikan sambuatan dalam peluncuran buku

PADANG, HALUAN – Rumah Budaya Fadli Zon yang terletak di Nagari Aia Angek, 
Tanah Datar Sumatera Barat, meluncurkan buku Orkes Gumarang karya Fadli 
Zon. Peluncuran buku yang dilakukan Sabtu (25/2), untuk mengenang musik 
legendaris dari Ranah Minang tersebut.

 

Dijelaskan Fadli Zon, seni musik daerah merupakan kekayaan budaya yang 
perlu dikembangkan. Keberagaman tradisi dan budaya nusantara menjadi 
penguat rasa persatuan nasional. Perbedaan menjadi kekuatan, bukan ancaman. 
Karena itu, pemahaman terhadap keragaman seni menjadi titik masuk untuk 
dialog budaya Indonesia.

 

“Orkes musik Gumarang yang berakar dari budaya Minangkabau merupakan contoh 
diterimanya berbagai kebhinekaan seni itu. Gumarang yang banyak 
mendendangkan lagu Minang bisa diterima publik dari berbagai etnis 
berbeda,” terang Fadli Zon dalam acara Peluncuran Buku "Orkes Gumarang: 
Kisah Syaiful Nawas," karya Fadli Zon, (25/2 ) di Rumah Budaya Fadli Zon. 
Acara itu dihadiri langsung oleh dua legenda personel orkes Gumarang Anas 
Joesoef  (81) dan Syaiful Nawas (85). Hadir juga beberapa Bupati, pimpinan 
dan anggota DPRD Sumatera Barat, seniman dan budayawan se-Sumatera Barat 
dan penggemar musik serta duta buku Najwa Shihab.

 

*Buku "Orkes Gumarang" mencatat sejarah musik di masa 1950-an dan 1960-an.*

   - 1 
      
<http://harianhaluan.com/news/detail/64028/di-tangan-fadli-zon-kisah-gemilang-orkes-gumarang-jadi-buku#>
      - 2 
      
<http://harianhaluan.com/news/detail/64028/di-tangan-fadli-zon-kisah-gemilang-orkes-gumarang-jadi-buku/1>
      - Halaman Selanjutnya 
      
<http://harianhaluan.com/news/detail/64028/di-tangan-fadli-zon-kisah-gemilang-orkes-gumarang-jadi-buku/1>
   

On Friday, February 24, 2017 at 8:53:49 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>
> Berita menyusul:
>
>
> Bus Rombongan Penjemputan Jasad Tan Malaka Mengalami Kecelakaan 
> Jumat,24 Februari 2017 - 10:27:23 WIB
>
>
> JAKARTA, HALUAN—Satu unit mobil yang membawa rombongan di Sumatera Barat 
> membawa tanah Tan Malaka mengalami kecelakaan di Tol Cipali, Jakarta. Tidak 
> ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
>
>  
>
> Salah seorang rombongan Nasrul Azwar saat dihubungi Harianhaluan.com 
> mengatakan, kecelakaan terjadi saat satu bus kembali dari kuburan Tan 
> Malaka di Kediri, Jawa Timur, Kamis (23/2). Setelah sampai di tol Cipali 
> mobil mengalami kecelakaan tunggal dan terperosok ke dalam parit.
>
>  
>
> “Saya beda rombongan. Tapi informasi yang didapat hanya satu orang yang 
> mengalami keseleo dan sudah di rawat di rumah sakit sekitar,” terangnya.
>
>  
>
> Dijelaskannya, saat ini rombongan sudah kembali menuju Sumbar. Mobil yang 
> rusak diganti dengan mobil yang lain.
>
>  
>
> “Untuk bus ada sekitar empat yang membawa rombongan, dan ada sekitar lima 
> mobil pribadi. Tapi perlu diluruskan tentang adanya info kecelakaan puluhan 
> penumpang luka parah, dan berdarah-darah itu tidak benar. Penumpangnya ada 
> sekitar 16 orang,” ungkapnya.
>
>  
>
> Sebelumya pada Selasa, (21/2), rombongan warga dari Kabupaten Limapuluh 
> Kota mengunjungi makam pejuang kemerdekaan Tan Malaka di Kediri, Jawa 
> Timur. Kunjungan tersebut bagian dari prosesi memindahkan jenazah tokoh 
> asal Minangkabau itu ke kampung halamannya.
>
>  
>
> Pemindahan jenazah dilakukan secara simbolis dengan mengambil delapan 
> genggam tanah. (h/rvo)
>
>  
>
> Editor : Rivo Septi Andries
>
>
> On Tuesday, February 21, 2017 at 9:04:05 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>
>> Dari Haluan kita baca:
>>
>> Rasa Haru Warnai Proses Pengangkatan Jasad Tan Malaka 
>> Rabu,22 Februari 2017 - 11:14:13 WIB
>>
>> KEDIRI, HALUAN – Hujan tangis mewarnai prosesi adat pemindahan makam 
>> pahlawan nasional, Ibrahim Datuk Tan Malaka di Desa Selopanggung, Kecamatan 
>> Semen, Kabupaten Kediri, Selasa (21/2). Para undangan tidak kuasa 
>> menahan tangis saat ahli waris Tan Malaka, Hengky Novaron membacakan 
>> riwayat singkat almarhum. Disebutkan, almarhum meninggal karena dieksekusi 
>> kawan seperjuangan akibat perbedaan pandangan.
>>
>> Tangis pun pecah saat sekitar ratusan undangan memenuhi areal pemakaman 
>> umum Desa Selopanggung. Banyak undangan yang terisak sampai mengucurkan 
>> air mata. Pemindahan makam Tan Malaka ini hanya berlangsung secara 
>> simbolis. Tetua adat hanya mengambil sampel tanah dari kuburannya untuk 
>> dibawa ke tanah kelahirannya di Kabupaten Limapuluh Kota.
>>
>>
>> Prosesi selanjutnya, tanah dari pusara Tan Malaka dibungkus kain kafan. 
>> Tanah itu kemudian dimasukan ke dalam peti besi berselimut bendera 
>> merah-putih. Sebelum pengambilan tanah, juga ilakukan prosesi adat 
>> Minangkabau oleh tetua adat. Hal ini dilakukan karena Ibrahim Datuk Tan 
>> Malaka merupakan raja di tanah kelahirannya.
>>
>>
>> Di antara prosesi adalah penobatan Hengki Novaron sebagai raja ke 7. 
>> Sedangkan Ibrahim Datuk Tan Malaka merupakan raja ke 4. Peralihan prosesi 
>> adat ini ada yang terputus karena sebelumnya tidak diketahui jejak makam 
>> Tan Malaka. Makam Tan Malaka baru diketahui setelah penelitian 
>> bertahun-tahu yang dilakukan Harry A Poeze dari Belanda. “Hari ini telah 
>> ada kesempurnaan prosesi adatnya yang terputus sejak 1948,” ungkap Ferizal 
>> Ridwan, Wakil Bupati Limapuluh Kota.
>>
>>
>> Prosesi secara simbolis dengan mengambil tanah sudah memenuhi unsur 
>> ketentuan adat. “Kami tidak memindahkan tulang belulang atau fosil. Cukup 
>> tanahnya. Unsur tanah ini sudah sempurna dan terwakili,” tambahnya.
>>
>> Perjuangan pahlawan nasional Tan Malaka diharapkan diteruskan oleh 
>> generasi penerus bangsa. Ahli waris Tan Malaka dari keturunan ibu, Hengky 
>> Navaron Datuk Tan Malaka, mengajak para generasi muda untuk mempelajari dan 
>> menghayati kepahlawanan Tan Malaka. “Saya sebagai pemangku adat tidak hanya 
>> sampai di sini, bagaimana kita ingin meneruskan perjuangannya Ibrahim Datuk 
>> Tan Malaka,” kata Hengky.
>>
>>
>> Menurutnya, Tan Malaka sudah memikirkan masa depan Indonesia sebelum 
>> negara ini merdeka melalui buku Naar de Republiek Indonesie (Menuju 
>> Republik Indonesia) yang ditulis pada 1925. Ia juga menilai jika Tan Malaka 
>> bukan  sekadar pahlawan nasional melainkan internasional. Sebab, Tan Malaka 
>> menjadi tokoh berpengaruh dalam kemerdekaan 15 negara di Asia. “Tugas kita 
>> mengisi kemerdekaan ini. Kita hendaknya memperajari, jangan hanya mencari 
>> jeleknya saja. Beliau sudah ditetapkan sebagai pahlawan  nasional oleh 
>> Presiden Sukarno,” ajaknya.
>>
>> Ia juga bersyukur upacara adat telah diselesaikan dengan baik. Ia 
>> berharap hubungan antara Kabupaten Limapuluh Kota dengan Kediri terus 
>> berjalan harmonis. Mengenai pemugaran makam, ia tetap menghormati keputusan 
>> pemerintah pusat melalui Dinas Sosial. “Kami sudah bertemu Dirjen Sosial, 
>> kami akan membuat waktu audiensi dengan Menteri Sosial. Nanti keputusannya 
>> masih menunggu, semoga dalam waktu dekat bisa diselesaikan,” harapnya. 
>> (h/ben)
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke