Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi. was Re: [Keuangan] Sekelumit tentang multipartai
Barangkali ada yang bisa sharing bagaimana pengaruh multipartai terhadap kebijakan ekonomi dan keuangan pemerintahan? Sebagaimana kita ketahui, saat ini kerangka politik kita telah berubah dari politik tunggal orde baru dan kearah orde reformasi dimana partai partai lebih memiliki pengaruh terhadap kebijakan ekonomi suatu negara. Pada masa orde baru, partai partai nyaris tidak memiliki pengaruh yang kuat dalam kebijakan ekonomi orba yang menekankan pada pembangunan. Bagaimana pengaruh multi partai pasca orba dan bagaimana pengaruhnya pasca pemilu 2009 ini dimana Demokrat menginginkan pemerintahan yang didukung 70% suara. --- On Sun, 12/4/09, nazar nazart...@gmail.com wrote: From: nazar nazart...@gmail.com Subject: Re: [Keuangan] Sekelumit tentang multipartai To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Sunday, 12 April, 2009, 9:30 PM Iya, memang seperti itu adanya. Bahkan doktrin adu domba justru menumbuhkan penyakit kebencian antar sesama masyarakat. Iya, toh banyak calon yang malah tidak mengerti apa itu negara dan masyarakat. --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, Bali da Dave dfa...@... wrote: Pengamatan yang sangat jitu juga pak... Barangkali kalau ditanya kenapa sampai jadi begini... jawabannya mungkin... cuma mungkin saja partai-partai dan calon-calonnya itu lebih memikirkan partainya dan bukan memikirkan negaranya... . ini mungkin ya... --- On Sun, 4/12/09, nazar nazart...@. .. wrote: From: nazar nazart...@. .. Subject: [Keuangan] Sekelumit tentang multipartai To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Date: Sunday, April 12, 2009, 10:29 PM Salah satu akibat dari keteledoran pemerintah dengan memberikan peluang multi partai adalah semakin banyaknya masyarakat yang anti kepada negara. Jika diasumsikan pada satu dapil ada 500 orang massa partai yang kalah di kalikan 20 partai = 10.000 orang. Mereka-mereka ini akan kecewa terhadap pemerintahan karena calonnya kalah. Jika di satu kabupaten terdapat 3 dapil, maka ada 30.000 orang yg akan kecewa. Jika dalam satu provinsi terdapat 8 kabupaten, maka ada 240.000 orang. Jika ada 30 provinsi, maka ada 7.200.000 orang yang kecewa. Dan itu akibat kesalahan sistim kepartaian di negeri ini. Hm, sebenarnya perpecahan itu muncul akibat keteledoran pemerintah itu sendiri. NB: Manusia itu jika tidak mengalami, tidak akan percaya. Toh saya dari dulu-dulunya sudah anti dengan multi partai yang terlalu banyak. [Non-text portions of this message have been removed] New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Sekelumit tentang multipartai
Salah satu akibat dari keteledoran pemerintah dengan memberikan peluang multi partai adalah semakin banyaknya masyarakat yang anti kepada negara. Jika diasumsikan pada satu dapil ada 500 orang massa partai yang kalah di kalikan 20 partai = 10.000 orang. Mereka-mereka ini akan kecewa terhadap pemerintahan karena calonnya kalah. Jika di satu kabupaten terdapat 3 dapil, maka ada 30.000 orang yg akan kecewa. Jika dalam satu provinsi terdapat 8 kabupaten, maka ada 240.000 orang. Jika ada 30 provinsi, maka ada 7.200.000 orang yang kecewa. Dan itu akibat kesalahan sistim kepartaian di negeri ini. Hm, sebenarnya perpecahan itu muncul akibat keteledoran pemerintah itu sendiri. NB: Manusia itu jika tidak mengalami, tidak akan percaya. Toh saya dari dulu-dulunya sudah anti dengan multi partai yang terlalu banyak.
Re: [Keuangan] Sekelumit tentang multipartai
Pengamatan yang sangat jitu juga pak... Barangkali kalau ditanya kenapa sampai jadi begini... jawabannya mungkin... cuma mungkin saja partai-partai dan calon-calonnya itu lebih memikirkan partainya dan bukan memikirkan negaranya ini mungkin ya... --- On Sun, 4/12/09, nazar nazart...@gmail.com wrote: From: nazar nazart...@gmail.com Subject: [Keuangan] Sekelumit tentang multipartai To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Sunday, April 12, 2009, 10:29 PM Salah satu akibat dari keteledoran pemerintah dengan memberikan peluang multi partai adalah semakin banyaknya masyarakat yang anti kepada negara. Jika diasumsikan pada satu dapil ada 500 orang massa partai yang kalah di kalikan 20 partai = 10.000 orang. Mereka-mereka ini akan kecewa terhadap pemerintahan karena calonnya kalah. Jika di satu kabupaten terdapat 3 dapil, maka ada 30.000 orang yg akan kecewa. Jika dalam satu provinsi terdapat 8 kabupaten, maka ada 240.000 orang. Jika ada 30 provinsi, maka ada 7.200.000 orang yang kecewa. Dan itu akibat kesalahan sistim kepartaian di negeri ini. Hm, sebenarnya perpecahan itu muncul akibat keteledoran pemerintah itu sendiri. NB: Manusia itu jika tidak mengalami, tidak akan percaya. Toh saya dari dulu-dulunya sudah anti dengan multi partai yang terlalu banyak. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Sekelumit tentang multipartai
Hm, sudah lama tidak adu argumen dgn bung poltak. Ya, memang benar argumen bung itu. Tetapi imbas dari partai yang kalah membuat massa pendukungnya kecewa. Bung, sistim kenegaraan dan undang2x itu buatan manusia. Dan sistim itu bisa membawa kearah kerjasama atau kearah perpecahan, terkotak-kotak. Semakin banyak partai semakin banyak pula kotak-kotak itu. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@... wrote: Bukankah dalam pemilihan umum akan SELALU ada yang kalah jumlah suara tidak peduli sebanyak atau sesedikit apa pun jumlah partai? Bukankah yang lebih penting adalah apa yang dilakukan dengan kekalahan (dan kemenangan)...? Lalu kenapa kita masih saja meributkan soal selera? On 4/12/09, nazar nazart...@... wrote: Salah satu akibat dari keteledoran pemerintah dengan memberikan peluang multi partai adalah semakin banyaknya masyarakat yang anti kepada negara. Jika diasumsikan pada satu dapil ada 500 orang massa partai yang kalah di kalikan 20 partai = 10.000 orang. Mereka-mereka ini akan kecewa terhadap pemerintahan karena calonnya kalah. Jika di satu kabupaten terdapat 3 dapil, maka ada 30.000 orang yg akan kecewa. Jika dalam satu provinsi terdapat 8 kabupaten, maka ada 240.000 orang. Jika ada 30 provinsi, maka ada 7.200.000 orang yang kecewa. Dan itu akibat kesalahan sistim kepartaian di negeri ini. Hm, sebenarnya perpecahan itu muncul akibat keteledoran pemerintah itu sendiri. NB: Manusia itu jika tidak mengalami, tidak akan percaya. Toh saya dari dulu-dulunya sudah anti dengan multi partai yang terlalu banyak. -- Sent from my mobile device
Re: [Keuangan] Sekelumit tentang multipartai
Bukankah dalam pemilihan umum akan SELALU ada yang kalah jumlah suara tidak peduli sebanyak atau sesedikit apa pun jumlah partai? Bukankah yang lebih penting adalah apa yang dilakukan dengan kekalahan (dan kemenangan)...? Lalu kenapa kita masih saja meributkan soal selera? On 4/12/09, nazar nazart...@gmail.com wrote: Salah satu akibat dari keteledoran pemerintah dengan memberikan peluang multi partai adalah semakin banyaknya masyarakat yang anti kepada negara. Jika diasumsikan pada satu dapil ada 500 orang massa partai yang kalah di kalikan 20 partai = 10.000 orang. Mereka-mereka ini akan kecewa terhadap pemerintahan karena calonnya kalah. Jika di satu kabupaten terdapat 3 dapil, maka ada 30.000 orang yg akan kecewa. Jika dalam satu provinsi terdapat 8 kabupaten, maka ada 240.000 orang. Jika ada 30 provinsi, maka ada 7.200.000 orang yang kecewa. Dan itu akibat kesalahan sistim kepartaian di negeri ini. Hm, sebenarnya perpecahan itu muncul akibat keteledoran pemerintah itu sendiri. NB: Manusia itu jika tidak mengalami, tidak akan percaya. Toh saya dari dulu-dulunya sudah anti dengan multi partai yang terlalu banyak. -- Sent from my mobile device
Re: [Keuangan] Sekelumit tentang multipartai
Iya, memang seperti itu adanya. Bahkan doktrin adu domba justru menumbuhkan penyakit kebencian antar sesama masyarakat. Iya, toh banyak calon yang malah tidak mengerti apa itu negara dan masyarakat. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave dfa...@... wrote: Pengamatan yang sangat jitu juga pak... Barangkali kalau ditanya kenapa sampai jadi begini... jawabannya mungkin... cuma mungkin saja partai-partai dan calon-calonnya itu lebih memikirkan partainya dan bukan memikirkan negaranya ini mungkin ya... --- On Sun, 4/12/09, nazar nazart...@... wrote: From: nazar nazart...@... Subject: [Keuangan] Sekelumit tentang multipartai To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Sunday, April 12, 2009, 10:29 PM Salah satu akibat dari keteledoran pemerintah dengan memberikan peluang multi partai adalah semakin banyaknya masyarakat yang anti kepada negara. Jika diasumsikan pada satu dapil ada 500 orang massa partai yang kalah di kalikan 20 partai = 10.000 orang. Mereka-mereka ini akan kecewa terhadap pemerintahan karena calonnya kalah. Jika di satu kabupaten terdapat 3 dapil, maka ada 30.000 orang yg akan kecewa. Jika dalam satu provinsi terdapat 8 kabupaten, maka ada 240.000 orang. Jika ada 30 provinsi, maka ada 7.200.000 orang yang kecewa. Dan itu akibat kesalahan sistim kepartaian di negeri ini. Hm, sebenarnya perpecahan itu muncul akibat keteledoran pemerintah itu sendiri. NB: Manusia itu jika tidak mengalami, tidak akan percaya. Toh saya dari dulu-dulunya sudah anti dengan multi partai yang terlalu banyak. [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.
Bagus juga pertanyaannya. Kelihatannya semua partai bicaranya ingin indonesia maju perekonomiannya. Golkar ingin bekerja keras katanya Demokrat ingin meneruskan katanya, entah kalau direalisasikan jadinya seperti apa? Bekerja keras... 7 hari kerja? Kalau memang begitu mulai percobaan dari anggota partai dan DPR MPR saja.. Saya sih maunya tetap 5 hari kerja saja... he..he.. --- On Mon, 4/13/09, Heri Setiono herisetiono...@yahoo.com.sg wrote: From: Heri Setiono herisetiono...@yahoo.com.sg Subject: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi. was Re: [Keuangan] Sekelumit tentang multipartai To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Monday, April 13, 2009, 12:22 AM Barangkali ada yang bisa sharing bagaimana pengaruh multipartai terhadap kebijakan ekonomi dan keuangan pemerintahan? Sebagaimana kita ketahui, saat ini kerangka politik kita telah berubah dari politik tunggal orde baru dan kearah orde reformasi dimana partai partai lebih memiliki pengaruh terhadap kebijakan ekonomi suatu negara. Pada masa orde baru, partai partai nyaris tidak memiliki pengaruh yang kuat dalam kebijakan ekonomi orba yang menekankan pada pembangunan. Bagaimana pengaruh multi partai pasca orba dan bagaimana pengaruhnya pasca pemilu 2009 ini dimana Demokrat menginginkan pemerintahan yang didukung 70% suara. -- [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.
At 07:01 AM 4/13/2009, you wrote: Hmm, dalam dunia politik, tidak semua individu pemenang mempunyai kemampuan ketata negaraan, ekonomi dan etika. Politik di daerah2x terbelakang cenderung brutal (diktator), materialistis (kapitalis), rasis, irrasional (kurang berprinsif), dan ortodok. Begitu mudahnya masyarakat terbelakang ini di mobilisasi dengan umpan-umpan politik yang tidak edukatif. Kenapa anda merasa bahwa orang lain lebih terbelakang...? Apa yang anda jadikan ukuran bahwa orang lain lebih terbelakang ketimbang anda sendiri? Atau ini hanya karena selera mereka berbeda dengan anda? Kalau ini cuma masalah selera - lalu siapa sih yang sebenarnya diktator? Dengan kata lain, mereka mau di bujuk dengan satu buah permen karet agar tidak meminta sebuah pembangunan dan kemajuan. Karena itu, nilai-nilai akademis dan intelektualitas dianggap tidak terlalu penting. Mereka tidak terbiasa memikirkan kepentingan umum. Yang penting apa yang didapat oleh tiap-tiap individu. Dan celah ini dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang terbiasa melakukan politik yang tidak santun, demi kepentingan pribadi. Politik di daerah terpencil sangat mengerikan, karena pola pikir masyarakatnya masih primitif. Akibatnya, prosesi pemilu hanya menjadi momentum permainan dan egoisme. Hubungannya dengan pelaku bisnis adalah: berhati-hatilah untuk terjun ke are dimana pola pikir politik masyarakatnya yang masih ortodok dan tidak mempunyai prinsif. Dan anda sendiri punya prinsif (?)...?
[Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.
Bung, tingkat melek huruf masih tinggi. Coba anda survei sendiri, seberapa luas pengetahuan peserta pilih pemilu yang mengerti tentang negara, dpr, dprd, dan politik? Ingat, Anda jangan menyamakan masyarakat awan sama pintarnya dengan anda. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@... wrote: At 07:01 AM 4/13/2009, you wrote: Hmm, dalam dunia politik, tidak semua individu pemenang mempunyai kemampuan ketata negaraan, ekonomi dan etika. Politik di daerah2x terbelakang cenderung brutal (diktator), materialistis (kapitalis), rasis, irrasional (kurang berprinsif), dan ortodok. Begitu mudahnya masyarakat terbelakang ini di mobilisasi dengan umpan-umpan politik yang tidak edukatif. Kenapa anda merasa bahwa orang lain lebih terbelakang...? Apa yang anda jadikan ukuran bahwa orang lain lebih terbelakang ketimbang anda sendiri? Atau ini hanya karena selera mereka berbeda dengan anda? Kalau ini cuma masalah selera - lalu siapa sih yang sebenarnya diktator? Dengan kata lain, mereka mau di bujuk dengan satu buah permen karet agar tidak meminta sebuah pembangunan dan kemajuan. Karena itu, nilai-nilai akademis dan intelektualitas dianggap tidak terlalu penting. Mereka tidak terbiasa memikirkan kepentingan umum. Yang penting apa yang didapat oleh tiap-tiap individu. Dan celah ini dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang terbiasa melakukan politik yang tidak santun, demi kepentingan pribadi. Politik di daerah terpencil sangat mengerikan, karena pola pikir masyarakatnya masih primitif. Akibatnya, prosesi pemilu hanya menjadi momentum permainan dan egoisme. Hubungannya dengan pelaku bisnis adalah: berhati-hatilah untuk terjun ke are dimana pola pikir politik masyarakatnya yang masih ortodok dan tidak mempunyai prinsif. Dan anda sendiri punya prinsif (?)...?
[Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.
Ralat: tingkat melek huruf = tingkat tidak melek huruf. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, nazar nazart...@... wrote: Bung, tingkat melek huruf masih tinggi. Coba anda survei sendiri, seberapa luas pengetahuan peserta pilih pemilu yang mengerti tentang negara, dpr, dprd, dan politik? Ingat, Anda jangan menyamakan masyarakat awan sama pintarnya dengan anda. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotradero@ wrote: At 07:01 AM 4/13/2009, you wrote: Hmm, dalam dunia politik, tidak semua individu pemenang mempunyai kemampuan ketata negaraan, ekonomi dan etika. Politik di daerah2x terbelakang cenderung brutal (diktator), materialistis (kapitalis), rasis, irrasional (kurang berprinsif), dan ortodok. Begitu mudahnya masyarakat terbelakang ini di mobilisasi dengan umpan-umpan politik yang tidak edukatif. Kenapa anda merasa bahwa orang lain lebih terbelakang...? Apa yang anda jadikan ukuran bahwa orang lain lebih terbelakang ketimbang anda sendiri? Atau ini hanya karena selera mereka berbeda dengan anda? Kalau ini cuma masalah selera - lalu siapa sih yang sebenarnya diktator? Dengan kata lain, mereka mau di bujuk dengan satu buah permen karet agar tidak meminta sebuah pembangunan dan kemajuan. Karena itu, nilai-nilai akademis dan intelektualitas dianggap tidak terlalu penting. Mereka tidak terbiasa memikirkan kepentingan umum. Yang penting apa yang didapat oleh tiap-tiap individu. Dan celah ini dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang terbiasa melakukan politik yang tidak santun, demi kepentingan pribadi. Politik di daerah terpencil sangat mengerikan, karena pola pikir masyarakatnya masih primitif. Akibatnya, prosesi pemilu hanya menjadi momentum permainan dan egoisme. Hubungannya dengan pelaku bisnis adalah: berhati-hatilah untuk terjun ke are dimana pola pikir politik masyarakatnya yang masih ortodok dan tidak mempunyai prinsif. Dan anda sendiri punya prinsif (?)...?
Re: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.
At 09:57 AM 4/13/2009, you wrote: Bung, tingkat melek huruf masih tinggi. Coba anda survei sendiri, seberapa luas pengetahuan peserta pilih pemilu yang mengerti tentang negara, dpr, dprd, dan politik? Ingat, Anda jangan menyamakan masyarakat awan sama pintarnya dengan anda. Yang saya masalahkan adalah anda menganggap sedemikian banyak orang itu bodoh-bodoh. Seolah-olah mereka tidak bisa berpikir independen. Berpikir independen tidak ada hubungan dengan melek huruf atau tidak. Toh ada banyak orang yang bisa bijak tanpa harus bisa membaca... dan banyak orang yang bisa membaca tetapi sangat tidak bijak. Coba anda pikirkan sendiri: mengapa banyak kasus politik uang gagal...? Mengapa banyak caleg yang stress setelah investasi milyaran rupiah...? Karena ternyata banyak pemilih bersikap independen. Mereka ambil uang-nya tapi mereka pilih sesuka hati mereka. Menurut anda, dalam keadaan seperti ini - siapa yang bodoh? (Dan soal BLT - siapa yang sebenarnya bodoh dan berkomentar bodoh. Masih heran juga kenapa partai itu suaranya melorot...?) Sepanjang jalannya sejarah - orang yang independen selalu lebih pintar daripada orang yang tidak independen -- tidak peduli apapun tingkat pendidikan yang bersangkutan. Bagaimana membuat rakyat Indonesia pintar? Bikin mereka jadi lebih independen. Bikin mereka mampu menilai dan punya pendapat sendiri-sendiri. Coba anda renungkan: apakah seekor lebah itu pintar? Jelas tidak. Tetapi anda perhatikan apa yang terjadi dengan struktur bernama sarang lebah. Tempat itu tidak pernah terlalu panas, tidak pernah terlalu dingin, tidak pernah terlalu lembab, dan tidak pernah terlalu kering. Secara desain tempat tinggal, sarang lebah itu sempurna! Padahal sebagai individu lebah-lebah itu bodoh. Bandingkan sarang lebah dengan negara Uni Soviet (negeri yang banyak diisi orang pintar tetapi tidak independen). Mana yang bisa bertahan hidup? NB: coba anda bawa bukunya James Surowickie tentang Wisdom of the Crowds dan apa yang menjadi penentu apakah sebuah crowds itu pintar atau bodoh... Oh iya ada satu buku bagus lagi tentang crowds, yaitu Out of Control-nya Kevin Kelly. Buku lama, tetapi menarik buat dibaca.
[Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.
Hmm, Bung, Anda berbicara tentang teori. Tetapi dilapangan adalah fakta. Hmm, pemikiran indevenden anda cenderung mengarah kepada kebebasan yang sebebas-bebasnya. Jika begitu, ya tidak perlu lagi ada negara dan sekolah. Sepertinya anda menyarankan agar masyarakat itu menjadi lebah. Hmm, manusia sangat berbeda dengan binatang lebah. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@... wrote: At 09:57 AM 4/13/2009, you wrote: Bung, tingkat melek huruf masih tinggi. Coba anda survei sendiri, seberapa luas pengetahuan peserta pilih pemilu yang mengerti tentang negara, dpr, dprd, dan politik? Ingat, Anda jangan menyamakan masyarakat awan sama pintarnya dengan anda. Yang saya masalahkan adalah anda menganggap sedemikian banyak orang itu bodoh-bodoh. Seolah-olah mereka tidak bisa berpikir independen. Berpikir independen tidak ada hubungan dengan melek huruf atau tidak. Toh ada banyak orang yang bisa bijak tanpa harus bisa membaca... dan banyak orang yang bisa membaca tetapi sangat tidak bijak. Coba anda pikirkan sendiri: mengapa banyak kasus politik uang gagal...? Mengapa banyak caleg yang stress setelah investasi milyaran rupiah...? Karena ternyata banyak pemilih bersikap independen. Mereka ambil uang-nya tapi mereka pilih sesuka hati mereka. Menurut anda, dalam keadaan seperti ini - siapa yang bodoh? (Dan soal BLT - siapa yang sebenarnya bodoh dan berkomentar bodoh. Masih heran juga kenapa partai itu suaranya melorot...?) Sepanjang jalannya sejarah - orang yang independen selalu lebih pintar daripada orang yang tidak independen -- tidak peduli apapun tingkat pendidikan yang bersangkutan. Bagaimana membuat rakyat Indonesia pintar? Bikin mereka jadi lebih independen. Bikin mereka mampu menilai dan punya pendapat sendiri-sendiri. Coba anda renungkan: apakah seekor lebah itu pintar? Jelas tidak. Tetapi anda perhatikan apa yang terjadi dengan struktur bernama sarang lebah. Tempat itu tidak pernah terlalu panas, tidak pernah terlalu dingin, tidak pernah terlalu lembab, dan tidak pernah terlalu kering. Secara desain tempat tinggal, sarang lebah itu sempurna! Padahal sebagai individu lebah-lebah itu bodoh. Bandingkan sarang lebah dengan negara Uni Soviet (negeri yang banyak diisi orang pintar tetapi tidak independen). Mana yang bisa bertahan hidup? NB: coba anda bawa bukunya James Surowickie tentang Wisdom of the Crowds dan apa yang menjadi penentu apakah sebuah crowds itu pintar atau bodoh... Oh iya ada satu buku bagus lagi tentang crowds, yaitu Out of Control-nya Kevin Kelly. Buku lama, tetapi menarik buat dibaca.
Re: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.
At 10:32 AM 4/13/2009, you wrote: Hmm, Bung, Anda berbicara tentang teori. Tetapi dilapangan adalah fakta. Teori disusun berdasarkan fakta yang telah disaring secara metodologis. Kalau anda beneran sekolah melewati level SMA dan belajar tentang Metode Ilmiah - tentu anda tahu hal ini. Hmm, pemikiran indevenden anda cenderung mengarah kepada kebebasan yang sebebas-bebasnya. Jika begitu, ya tidak perlu lagi ada negara dan sekolah. Sepertinya anda menyarankan agar masyarakat itu menjadi lebah. Hmm, manusia sangat berbeda dengan binatang lebah. Sesudah membaca komentar anda, saya malah semakin melihat bahwa anda punya bakat besar untuk jadi diktator. Anda merasa jauh lebih tahu apa yang baik bagi orang lain - bahkan ketimbang orang itu sendiri... Mungkin karena anda sendiri terlalu indevenden...
[Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.
Hm, anda berpikiran sama rata. Teori2x itu dibuat berdasarkan rerata. Dan ia tergantung kepada populasi yang diambil. Populasi di daerah a tidak sama di daerah b. Karena itulah muncul istilah keaneka ragaman. Saya diktator? Itu kan penilaian anda. Toh jika diperbolehkan, saja juga bisa mengatakan anda sungguh amat sangat diktator. Tentunya anda akan mencak2x, marah2x, tidak terima dsb.. :-). Sedikit saran saya, cobalah anda turun kebawah, lihat dan dengarlah fakta yang ada. Panorama itu indah jika dipandang dari jauh, dan akan terlihat dengan jelas jika dipandang pada jarak yang dekat. Semakin jauh jarak pandang anda semakin jauh pula dari kenyataan yang ada. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@... wrote: At 10:32 AM 4/13/2009, you wrote: Hmm, Bung, Anda berbicara tentang teori. Tetapi dilapangan adalah fakta. Teori disusun berdasarkan fakta yang telah disaring secara metodologis. Kalau anda beneran sekolah melewati level SMA dan belajar tentang Metode Ilmiah - tentu anda tahu hal ini. Hmm, pemikiran indevenden anda cenderung mengarah kepada kebebasan yang sebebas-bebasnya. Jika begitu, ya tidak perlu lagi ada negara dan sekolah. Sepertinya anda menyarankan agar masyarakat itu menjadi lebah. Hmm, manusia sangat berbeda dengan binatang lebah. Sesudah membaca komentar anda, saya malah semakin melihat bahwa anda punya bakat besar untuk jadi diktator. Anda merasa jauh lebih tahu apa yang baik bagi orang lain - bahkan ketimbang orang itu sendiri... Mungkin karena anda sendiri terlalu indevenden...
Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi. was Re: [Keuangan] Sekelumit tentang multipartai
Bung Heri Setiono: Untuk mencari hubungan antara multi-partai dengan masalah ekonomi, memang sulit dan bisa-bisa akan terjerumus ke spekulasi. Tapi biarlah saya mencoba untuk ber-spekulasi - barangkali akan ada pakar yang dapat memberi pencerahan. Begini: 1. Kembali - flashback - ke tahun-tahun 1993'an saat negosiasi globalisasi diproses untuk disepakati dunia. Pada saat itu, dikenal suatu slogan bahwa globalisasi adalah proses re-institutionalisasi perdagangan internasional. Untuk itu, setiap negara perlu menata kembali tatanan perekonomian dalam negerinya sebelum proses negosiasi disepakati dengan pembentukan WTO tahun 2005. Setiap negara wajib memiliki kepastian tentang 'national-interest'-nya, mengetahui posisinya dan memiliki kebijakan nasional. Barulah proses komitmen antar negara untuk liberalisasi dimulai dengan perundingan-perundingan yang menyertai pembentukan dan dimulainya WTO. Saya mencoba flashbach ke 1993 ini untuk mengangkat istilah 'institutional' ini agar terkait dengan hubungan antara politik / kekuasaan dan ekonomi. 2. Bersamaan dengan proses dimulainya globalisasi ini, berkembang pemikiran baru (atau madzab) ekonomi yang lebih dikenal dengan institutional economic yang dipelopori oleh Douglas C. North yang memenangkan hadiah Nobel tahun 1993. Prinsip teorinya adalah bahwa kemajuan perekonomian suatu negara tidaklah tergantung pada besaran-besaran ekonom seperti investasi, tingkat bunga, anggaran belanja dan sebagainya. Tetapi lebih bergantung pada apakah ada suatu tatanan sosial dan hukum yang sehat atau tidak. Teori ini kemudian dikembangkan dengan metode analisis tentang 'cost of transaction' atau biaya transaksi. Semakin besar biaya untuk memperoleh informasi dan melaksanakan transaksi, maka suatu negara tidak akan maju. 3. Teori ekonomi institutional ini juga dikenal dengan pemikiran tentang rule of the game. Dalam suatu Pemerintahan memang harus ada suatu upaya untuk membangunan sistem regulasi yang sehat (bukan sekedar de-regulasi) dan dalam masyarakat harus terjadi kekuatan masyarakat (yang diorganisir bekerja mandiri) untuk memberikan dorongan untuk menekan pemerintah ke arah 'fair pactices' dan ikut menahan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan law-enforcement. 4. Kekuatan masyarakat yang dimaksud lebih dapat diistilahkan dengan ''civil-society' dan itulah yang dalam politik dapat disebut sebagai infrastruktur politik. Struktur politik yang terdiri dari partai, DPR, Pemerintah (sering juga disebut suprastruktur) untuk dapat berkomunikasi dengan rakyat, memerlukan infrastruktur politik yang kuat. Kondisi yang ada saat ini, menunjukkan gejala bahwa infrastruktur politik masih sangat lemah. Gejala bahwa caleg yang tidak mampu berkomunikasi dengan klien-nya (pemilihnya) merupakan kemandekan komunikasi politik. Akhirnya, rakyat tidak bertindak rasional - dan pencontrengan lebih berorientasi ke tokoh utama (capres) dan di lain pihak juga bersifat promordial. 5. Dari uraian tersebut di atas, banyaknya partai menunjukkan gejala mandeknya proses artikulasi aspirasi politik dan karena banyak yang merasa bahwa sangat banyak kepentingan yang tidak tersalurkan - maka semuanya berebut 'to the top' melalui saluran partai politik. 6. Lalu apa dampaknya ke ekonomi? Ini ada beberapa spekulasi yang dapat dikembangkan, yaitu: (a) Ekonomi kita tidak biasa dengan pemahaman 'institutional economic'. Oleh karenanya pekerjaan-pekerjaan kebijaksanaan ekonomi masih berorientasi ke paradigma ekonomi pembangunan lama (lihat misalnya aplikasi teori Leontief dan Tinbergen dalam perencanaan ekonomi lama). Padahal, saat ini ilmu ekonomi (economic development) sudah dinyatakan mati dan menunggu teori barunya. (b) Karena institutional development tidak dikembangkan dalam ekonomi maka dampaknya tetap akan terjadi kesemrawutan ekonomi yang berdampak ke rule of the game yang tetap semrawut. Ini akan nampak misalnya dalam pengelolaan anggaran negara. DPR nanti kira-kira masih banyak terisi dengan komisioner proyek yang mengeduk keuntungan secara gelap. (c) Tidak bisa disalahkan kalau ekonom gamang dengan tuntutan untuk lahirnya 'new-economic-development'. Karena partnernya yang dari ilmu-ilmu sosial menunjukkan gejala 'memble' juga. Umumnya ilmuwan sosial kita masih cenderung positivist dan bersikap strukturalis, gemar menganalisa 'power-game' yang tidak menyumbangkan ilmunya untuk perencanaan pembangunan (development planning). Madzab perekayaan sistem yang dikembangkan oleh Talcott Parson tidak laku di negeri ini. (d) Jadi kesimpulan saya, ekonomi kita akan tetap amburadul. Siapapun calon presidennya akan tetap kesulitan untuk mendapatkan Menteri yang mampu mengembangkan visi 'new-economic-development. Kita akan tetap melongo melihat kemajuan negara lain seperti Cina, Malaysia bahkan Vietnam. Tekanan-tekanan ke kiri, tekanan-tekanan konstitualis, dan sebagainya akan tetap merepotkan sistem politik kita. Salam/W. Kasman
[Keuangan] Vac: Cost Accounting Sr Spv
Our client, a Manufacture Company base on Tangerang is looking for the position: COST ACCOUNTING SENIOR SPV - Male max 35 years old - S1/S2 Accounting or Computer Accountancy - Min 5 years experience as Cost Accounting Supervisor - Having knowledge and familiar with ISO 9001 and costing analyst - Fluent with ERP System - Good command in English both oral and written - Excellent Ms Office, Fluent in English both oral and written, Mandarin is more advantage - Offering Salary: 10-15 mio Please send us your update CV in detail + recent photo to: t...@iconwork.com or i...@iconwork.com Thank you Regards, Iconwork.com Team Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] perusahaan yang dikelola negara=low quality?
Kenapa yah pertumbuhan kuantitas pekerja di perusahaan telkom menurun? sepanjang ingatan saya, biasanya perusahaan yang dikelola oleh negara lebih bersifat santai dan tidak dikejar target.. Inilah yang amat disayangkan mengenai etos kerja negara kita..sedangkan jika perusahaan tersebut sudah dipegang oleh swasta, malah justru akan terlihat performance-nya.(bukan berarti saya menyetujui privatisasi lho). Tapi coba anda analisa..Apakah nantinya semua BUMN akan dipegang oleh asing? Seperti halnya Telkom yang saya lihat kecenderungan produk dan pegawainya menurun. Dan mimpi Bung Karno hanya tinggal isapan jempol? Saya yakin kalau Bung Karno masih hidup, dia akan memarahi baik anak, cucu keponakan dsb yg lebih suka cara praktis tapi menghancurkan dibanding berdiri di atas kaki sendiri. Saya berterimaksih sekali jika ada yang mau meluruskan komentar ini. ___ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Undangan Press Conference: LAPORAN TEAM VERIFIKASI KEMATIAN DAVID HARTANTO WIDJAJA DAN HASIL TEMUAN DARI SINGAPURA
Info lengkap silakan klik: http://www.facebook.com/group.php?gid=67772059154 HADIRI PRESS CONFERENCE LAPORAN TEAM VERIFIKASI KEMATIAN DAVID HARTANTO WIDJAJA DAN HASIL TEMUAN DARI SINGAPURA SENIN 13 APRIL, JAM 14.00 TEMPAT MENYUSUL (masih menunggu rekan2 yang bersedia menyediakan tempat untuk acara ini, bagi yang bersedia mohon menghubungi kami. terima kasih) Narasumber: 1. Ketua Team Verifikasi, Iwan Piliang 2. Kakak Korban, William Hartanto 3. Ayah Korban, Hartono Widjaja 4. Ibu Korban, Ny. Hartono Widjaja ***MOHON KONFIRMASI KE INEKE VIA SMS 08170008344 atau 081280061911
[Keuangan] [info] Seminar Manajemen Risiko Setelah Krisis
PT. Finansial Bisnis Informasi bekerja sama dengan Majalah BUMN Track Mempersembahkan Seminar Sehari MANAJEMEN RISIKO SETELAH KRISIS Surat utang sangatlah berisiko apalagi jika terjadi gagal bayar. Risiko juga menyertai instrumen-instrumen investasi lainnya, bahkan instrumen investasi itu sendiri juga dapat mempengaruhi kondisi ekonomi. Lalu, apakah yang dilakukan agar tidak mengandung risiko dan mampu menyelamatkan usaha? Oleh karena itu, perlu pemahaman yang cukup untuk mengelola risiko tersebut khususnya setelah krisis. Penataan ulang tata kelola perusahaan atau dikenal dengan Good Corporate Governance diperlukan bagi perusahaan untuk meningkatkan kompetensinya terutama berkaitan dengan pengelolaan dana perusahaan. Oleh karenamya setelah mengikuti seminar ini peserta dibekali dengan :, - Pemahaman yang memadai mengenai penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada perusahaan. - Pengetahuan mengenai risiko fiskal dalam suatu negara. - Pengetahuan penerapan manajemen risiko pada industri keuangan khususnya perbankan. - Pengetahuan penerapan manajemen risiko pada perusahaan BUMN. - Pengetahuan mengenai manajemen risiko dalam pengelolaan dana perusahaan. Tempat dan Waktu Penyelenggaraan: Hotel Borobudur Jl. Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Rancangan Program Kegiatan Seminar Hari / Tanggal : Kamis, 14 Mei 2009 Waktu: 09.00 – 16.00 WIB Pembicara Materi : 08.00-09.00 : Registrasi 09.00-09.30 : Breakfast / Coffee Break 09.30-09.50 : Pembukaan Seminar / Keynote Speaker oleh Bapak Sofyan A. Djalil , Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara(BUMN) 09.50-10.20 : Penyampaian Kata Sambutan (Moderator) 10.20-10.50 : Bapak Parikesit Suprapto, Ph.D*., Deputi Bidang Usaha Perbankan dan Jasa Keuangan. Topik : Enterprise Risk Management pada BUMN 10.50-11.20 : Bapak Pandu Djajanto, Staf Ahli Menteri Negara BUMN Bidang Tata Kelola Perusahaan Topik : Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada perusahaan 11.20-12.00 : Tanya Jawab 12.00-13.00 : Istirahat Makan Siang 13.00-13.30 : Bapak Freddy R. Saragih, Kepala Biro Risiko Fiskal Departemen. Keuangan Topik : Manajemen Risiko Fiskal 13.30-14.00 : Bapak Sentot Sentausa, Direktorat Manajemen Risiko Bank Mandiri Tbk. Topik : Manjemen Risiko Pada Perbankan 14.00-14.30 : Bapak Prof. Dr. Adler H. Manurung, M.Com., SE., M.E., SH, ChFC., RFC, Direktur Fund Management Nikko Securities, Analis Keuangan Senior, dan Pakar Pasar Modal Topik : Manajemen Risiko dan Pengelolaan Dana 14.30-15.15 : Tanya Jawab 15.15 : Selesai Contac Person: PT. Finansial Bisnis Informasi Dewi / Rona / Reza T (021) 859 18040 Ext. 102 F (021) 859 18041 SMS 0857 11543577 Majalah BUMN Track Aletta / Desi T (021) 314 4443 / 314 4843 F (021) 3983 2212 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Seputar pemilu 2009
Jujur gak jujur, Serangan fajar atau bukan, The war already done, Selama prosedur hukumnya sah, Tidak ada yang ribut selama proses, Maka semua sah Kalau baru ribut sekarang, Setelah yang menang dinyatakan... Oooo come on, man. Jelas kan ributnya kenapa... Bukan karena proses salah, Tapi karena kalah Ya oke lah Biar warganya pinter2 , namanya juga baru belajar demokrasi Hihihi. Salam damai, WBO. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: nazar nazart...@gmail.com Date: Sun, 12 Apr 2009 03:48:54 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Seputar pemilu 2009 Tambahan, Anda jangan salah tanggap dulu. Didunia ini selalu berpasang2xan. Baik-buruk, jujur-tidak jujur. Demikian juga dengan parpol yang unggul. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, nazar nazart...@... wrote: Anda pernah mendengar serangan pajar? Dalam pemilu serangan pajar dilakukan pada malam sebelum pemilu. Rumah2x penduduk di datangi door to door, lalu disebarlah uang 20ribu sd 100ribu perkepala. Ya, persis seperti BLT. Masyarakat awam mau saja memakan umpan tersebut, yang penting ada koceknya. Hal2x semacam inilah yang merusak demokrasi (dulu saya posting DEMOCRAT - ION TO DAY GOING TO GRAZY). --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, si Nung sinung4milis@ wrote: On 11 Apr 2009 at 11:22, nazar wrote: 50% yg dimaksud adalah pemilih yang hanya ikut-ikutan. Tidak menggunakan rasionalnya. Sama seperti yang saya posting dahulu, pemilu = orang awam memilih orang pintar. Jadi dasar memilih seseorang cenderung like dan dislike (emosional/ego/nafsu). Apalagi pada masa krisis ini, materi menjadi ukuran kemampuan caleg. Jadi ya siapa yg banyak modal itulah yang unggul. bagaimana alokasi/pemanfaatan modal untuk menarik memilih partai / caleg tertentu ? bukannya akan dicap sebagai politik_uang to :D bukannya kesimpulan di atas akan mendiskreditkan semua partai yg unggul perolehan suaranya ? aha... sepertinya suara-suara ini dari partai yg kalah suara deh cmiiw sinung -- sig mega.ancam.pindahkan.makam.bung.karno http://perempuan.kompas.com/read/xml/2008/07/15/20431926/ -- sig [Non-text portions of this message have been removed] = Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 = Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas. = Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnyaYahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] OOT: Pelayanan Telkomsel
Rekan2, Saya hanya ingin mengupdate perkembangan complain saya, sebagaimana email dibawah. Salah satu rekan member di millis ini yang kebetulan adalah karyawan Telkomsel, telah berbaik hati mem-forward keluhan tersebut kepada pihak yang berkompeten di Telkomsel. Yang kemudian email saya tersebut, mendapat tanggapan tertulis pihak Telkomsel. Walaupun tidak memberikan jalan keluar yang spesifik, atas keluhan berupa tagihan yang membengkak, telah diberikan penjelasan. Intinya sistem Telkomsel cukup reliable menghitung setiap penggunaan layanan (voice maupun data). Sebenarnya saya tak puas dengan jawaban ini, karena ini sama dengan disclaimer bahwa perhitungan final ada di tangan Operator, dan pelanggan tidak disediakan akses untuk mengecek kebenaran perhitungan. OK lah, apa boleh buat. Pelajaran yang dapat dipetik, sebagai pelanggan kita harus extra hati2, memperhitungkan penggunaan telpon genggam kita. Terhadap keluhan antrian yang minta ampun di Grapari, padahal untuk keperluan penambahan fitur, saya diminta untuk datang ke Gerai Halo. Ini juga agak membingungkan, sebab saya sudah tanya ke 111 (Veronica) amupun ke CS yang ada di Grapari, bahwa penambahan fitur hanya bisa dilakukan di Grapari. Akhirnya, daripada saya ambil resiko datang ke Gerai Halo, dan mendapatkan penjelasan yang mungkin bertentangan dengan email yang saya terima, beberapa hari lalu saya datang ke Grapari Jakarta Pusat, tepat jam 8.30 pagi. Saya minta ijin telat masuk kantor hari itu. Saya harus bilang disini bahwa dalam hal kecepatan, CS Telkomsel (entah karena hari masih pagi) cukup cekatan dan cepat dalam membantu pelanggan. Tidak lebih dari 5 menit urusan saya sudah selesai semua (saya dapat antrian nomor 1). Pelajaran yang dapat dipetik adalah kalo ada masalah dengan Telkomsel dan harus ke Grapari, datang pagi2 benar atau Sabtu, mungkin? Bagaimanapun saya berterima kasih dan mengapresiasi inisiatif salah seorang member disini (saya tidak bisa sebut namanya, tapi alamat emailnya ada pada saya) dan petugas Telkomsel dari Devisi Layanan pelanggan yang mau merespon keluhan saya. Terima kasih. Salam, Oka Widana --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Agus Kuncoro guskunc...@... wrote: Sya juga (mantan) pelanggan Telkomsel Pasca Bayar sejak 2002 Yang saya rasakan sbg pelanggan pasca bayar adlh tdk adanya bonus atau intensif apapun, berapapun pemakaian kita per bulan. Di sisi lain pelanggan pra bayar yg baru bergabung dimanjakan dengan berbagai bonus dan tarif murah. Akhirnya nomor pasca bayar saya matikan, dan sekarang pake SIMPATI PEDE, murah meriah. On 4/3/09, mamik sumarminingsih mami...@... wrote: Untung saya ga pake telkomsel. Tapi dpt masalah juga, ngantri 3 jam mau cetak rincian percakapan bosku dah pakai surat kuasa bermaterai Telkomsel dah konfirmasi ke hp pemilik ternyata sistemnya telkomsel lg rusak ga bisa cetak hari ini. E... bsok senin suruh balik lagi suruh ganti surat kuasanya karena tanggalnya dah beda, smua harus diulang dari awal. Ribet banget sih!!! Kan buang2 waktu dan biaya. Telkomsel yang salah kok pelanggan yang dibuat susah. Mamik http://mamikcs.blogspot.com --- On Thu, 4/2/09, Yanuar Nur Alam yna...@... wrote: From: Yanuar Nur Alam yna...@... Subject: Re: [Keuangan] OOT: Pelayanan Telkomsel To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Thursday, April 2, 2009, 12:24 AM Sama Oom Saya juga mengalami hal yang mirip... Kasusnya adalah release pin blackberry.. .. Berhubung pake telkomsel sering banget ngadat terima email... Bisa 1 hari nggak terima dan hari berikutnya baru di kirim borongan, akhirnya saya ganti provider sekitar bulan November kemarin Untuk release pin juga musti ambil cuti karena harus ke grapari yg di gatsu Katanya 24 jam pin sudah direlease... Ehh sehari... 2 hari 3 hari 1 minggu... Ga direlease release bahkan sampai sekarang Ya sudah sampai sekarang pin masih di telkomsel tapi provider pakai yang lain dan email tetap bisa terima meskipun setting-nya masih melalui www.telkomsel. blackberry. com .. Hahahaha Temen temen saya sampai pada terheran heran Koq bisaa y. -Original Message- From: Oka Widana oka.wid...@indosat. net.id Date: Thu, 2 Apr 2009 04:34:07 To: ahlikeuangan- indonesia@ yahoogroups. com Subject: [Keuangan] OOT: Pelayanan Telkomsel Just sharing saja dg teman2 disini, tentang pelayanan Operator yg satu ini, Telkomsel. Saya pelanggan sudah lebih dari 10 tahun, ngak ganti2, karena ngak gampang merubah nomor telpon/HP, kan? Itu seperti, identitas kita. Saya sering kesal dg pelayanan Telkomsel ini, terutama karena kalo kita ada keluhan tentang apa saja selalu harus datang ke Grapari. Mereka punya layanan via telpon atau Gerai Halo, tapi tak lebih hanya sebagai pajangan. Setiap ada masalah, jawabannya Silahkan ke Grapari. Mau nambah fitur nih (padahal ini
Re: [Keuangan] Seputar pemilu 2009
Jika memang itu yang di kehendaki masyarakat banyak, ya sudah. Terima saja hasil pemilu itu. Toh baik buruknya masyarakat itu sendiri yang menanggungnya. Kita-kita ini hanya sekedar mengingatkan. Dan diskusi seputar pemilu ini di stop saja. Salam Balik kanaaan grak! Bye.. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, will_b...@... wrote: Jujur gak jujur, Serangan fajar atau bukan, The war already done, Selama prosedur hukumnya sah, Tidak ada yang ribut selama proses, Maka semua sah Kalau baru ribut sekarang, Setelah yang menang dinyatakan... Oooo come on, man. Jelas kan ributnya kenapa... Bukan karena proses salah, Tapi karena kalah Ya oke lah Biar warganya pinter2 , namanya juga baru belajar demokrasi Hihihi. Salam damai, WBO. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: nazar nazart...@... Date: Sun, 12 Apr 2009 03:48:54 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Seputar pemilu 2009 Tambahan, Anda jangan salah tanggap dulu. Didunia ini selalu berpasang2xan. Baik-buruk, jujur-tidak jujur. Demikian juga dengan parpol yang unggul. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, nazar nazartebo@ wrote: Anda pernah mendengar serangan pajar? Dalam pemilu serangan pajar dilakukan pada malam sebelum pemilu. Rumah2x penduduk di datangi door to door, lalu disebarlah uang 20ribu sd 100ribu perkepala. Ya, persis seperti BLT. Masyarakat awam mau saja memakan umpan tersebut, yang penting ada koceknya. Hal2x semacam inilah yang merusak demokrasi (dulu saya posting DEMOCRAT - ION TO DAY GOING TO GRAZY). --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, si Nung sinung4milis@ wrote: On 11 Apr 2009 at 11:22, nazar wrote: 50% yg dimaksud adalah pemilih yang hanya ikut-ikutan. Tidak menggunakan rasionalnya. Sama seperti yang saya posting dahulu, pemilu = orang awam memilih orang pintar. Jadi dasar memilih seseorang cenderung like dan dislike (emosional/ego/nafsu). Apalagi pada masa krisis ini, materi menjadi ukuran kemampuan caleg. Jadi ya siapa yg banyak modal itulah yang unggul. bagaimana alokasi/pemanfaatan modal untuk menarik memilih partai / caleg tertentu ? bukannya akan dicap sebagai politik_uang to :D bukannya kesimpulan di atas akan mendiskreditkan semua partai yg unggul perolehan suaranya ? aha... sepertinya suara-suara ini dari partai yg kalah suara deh cmiiw sinung
kenapa milis keuangan bicara politik?!!! Re: [Keuangan] Seputar pemilu 2009
Kenapa milis keuangan jadi bicara politik ya? kayaknya ngak nyambung tuh.. mungkin kalau mau nyambung. ya bicara tentang keuangan parpol, peraturan pajak untuk parpol, akuntansi untuk parpol dll... gitu Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer