Fw: [balita-anda] Pengen Gendut

2006-03-16 Terurut Topik Dini Febrina
Yg ini bukan Mbak nure...

Dini


- Original Message - 
From: Luluk Lely Soraya I [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Monday, February 13, 2006 7:13 PM
Subject: Re: [balita-anda] Pengen Gendut


 Dear Mbak Riski,

 Maaf kalao gak bsia bantu banyak.
 Semoga bahasan berikut bsia membantu menjawab pertanyaan teman mbak.

 Luluk
 ==

 Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?!
 : Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat

 (Ditulis bebas  dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya I)


 Anak yg gemuk itu sehat dan lucu

 Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana
 kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk. Karena
 anak yg montok juga lucu  menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana
 masyarakat kita memandang ini ?
 Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok itu
 lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri dan
 keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk.  Apalagi didukung oleh
 produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin kuat.
 Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi langsing
  tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb.

 Bagaimana sudut pandang medis  kesehatan gizi memandang hal ini ? Apakah
 anggapan tsb benar ?

 Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia
 kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg
 memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan
 bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa
 mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan menandakan
 sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama
 ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti
 sehat.  Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan
 berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak
 segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau kurang
 gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, kok, anakku
 tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?.

 Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik
 pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak sejak
 lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak
 yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas.

 Resiko kegemukan pada anak

 Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko
 menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif.  Hasil penelitian ahli
 medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai
 penyakit, diantaranya :
 « Diabetes
 « Penyakit jantung  kolesterol tinggi
 « Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini
 « Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis
 « Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang)
 « Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik anak.
 Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa tengkurap,
 tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga
 anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat badannya.
 Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB.

 Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita temui anak
 yg merasa minder, gak pede, menarik diri dari pergaulan karena gemuknya
 dia.

 Yg perlu diingat juga adalah anak yg gemuk tidak selalu berarti kelebihan
 gizi. Yang harus dikhawatirkan adalah anak kelebihan BB sekaligus ia
 kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak
 terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan
 karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin.
 Karena semua alasan tsb diatas, seluruh dunia saat ini menyatakan bahwa
 kegemukan pada anak sebagai epidemi atau penyakit.

 Penyebab umum kegemukan pada anak

 Banyak faktor yg menyebabkan anak kelebihan BB. Tapi selain itu banyak
 juga faktor yg penyebab kegemukan pada anak, yaitu :

 « Trend pola makan yang SALAH : Pola makan tinggi lemak sedikit serat.
 Spt makanan siap saji, instan, dsb. Tren ini memicu kenaikan BB anak
 berlebihan.

 « Pola asuh yg TIDAK TEPAT. Anggapan yg salah ttg anak kecil itu harus
 gemuk, krn gemuk itu sehat, menjadi sumber utama yg mendorong anak jadi
 gemuk. Orang tua mengatur menu makanan yg tidak seimbang. Makanan relatif
 tinggi kalori, tetapi miskin serat dalam jumlah berlebih.

 « Faktor keturunan / genetik. Apabila kedua orang tuanya gemuk, maka
 kemungkinan anaknya menjadi gemuk sekitar 80 %. Jika salah satu yang
 gemuk, risiko anak menjadi gemuk sebanyak 40 % dan hanya 7 % bila kedua
 orang tuanya tidak gemuk. Tapi faktor gemuk karena keturunan ini dapat
 dihindari jika dibarengi dg pola makan yg sehat  dan pola asuh yg tepat.

 « Kebiasaan buruk keluarga. Jika anak tumbuh di keluarga yg tidak
 memperkenalkan

[balita-anda] Pengen Gendut

2006-02-13 Terurut Topik Riski Harris

Dear Mom's

Ada titipan pertanyaan dari tetangga.
Dia punya anak umur 5.5thn dengan berat 15Kg. Anaknya sih ceria-ceria aja 
meskipun sering kena Batuk pilek.
Sudah tes TB hasilnya negatif dan selalu teratur kasih obat cacing 6 bln sekali.
Yang jadi pertanyaan ibunya, gimana sih bikin anaknya jadi gendut? Katanya 
nggak usah gendut-gendut amat, tapi pengen lebih berisi, gitu. Mungkin naik -/+ 
3Kg.
Ada tips nggak mom's?
Note: Ibu Bapaknya gede-gede, makanya nggak pede kalau jalan2 bawa anaknya yang 
imut. Suka banyak yang komentar.

Thank's Sebelumnya

Riski



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] Pengen Gendut

2006-02-13 Terurut Topik Luluk Lely Soraya I
Dear Mbak Riski,

Maaf kalao gak bsia bantu banyak.
Semoga bahasan berikut bsia membantu menjawab pertanyaan teman mbak.

Luluk
==

Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?!
: Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat

(Ditulis bebas  dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya I)


Anak yg gemuk itu sehat dan lucu

Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana
kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk. Karena
anak yg montok juga lucu  menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana
masyarakat kita memandang ini ?
Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok itu
lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri dan
keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk.  Apalagi didukung oleh
produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin kuat.
Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi langsing
 tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb.

Bagaimana sudut pandang medis  kesehatan gizi memandang hal ini ? Apakah
anggapan tsb benar ?

Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia
kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg
memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan
bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa
mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan menandakan
sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama
ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti
sehat.  Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan
berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak
segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau kurang
gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, kok, anakku
tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?.

Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik
pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak sejak
lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak
yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas.

Resiko kegemukan pada anak

Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko
menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif.  Hasil penelitian ahli
medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai
penyakit, diantaranya :
„«  Diabetes
„«  Penyakit jantung  kolesterol tinggi
„«  Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini
„«  Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis
„«  Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang)
„«  Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik anak.
Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa tengkurap,
tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga
anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat badannya.
Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB.

Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita temui anak
yg merasa minder, gak pede, menarik diri dari pergaulan karena gemuknya
dia.

Yg perlu diingat juga adalah anak yg gemuk tidak selalu berarti kelebihan
gizi. Yang harus dikhawatirkan adalah anak kelebihan BB sekaligus ia
kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak
terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan
karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin.
Karena semua alasan tsb diatas, seluruh dunia saat ini menyatakan bahwa
kegemukan pada anak sebagai epidemi atau penyakit.

Penyebab umum kegemukan pada anak

Banyak faktor yg menyebabkan anak kelebihan BB. Tapi selain itu banyak
juga faktor yg penyebab kegemukan pada anak, yaitu :

„« Trend pola makan yang SALAH : Pola makan tinggi lemak sedikit serat.
Spt makanan siap saji, instan, dsb. Tren ini memicu kenaikan BB anak
berlebihan.

„« Pola asuh yg TIDAK TEPAT. Anggapan yg salah ttg anak kecil itu harus
gemuk, krn gemuk itu sehat, menjadi sumber utama yg mendorong anak jadi
gemuk. Orang tua mengatur menu makanan yg tidak seimbang. Makanan relatif
tinggi kalori, tetapi miskin serat dalam jumlah berlebih.

„« Faktor keturunan / genetik. Apabila kedua orang tuanya gemuk, maka
kemungkinan anaknya menjadi gemuk sekitar 80 %. Jika salah satu yang
gemuk, risiko anak menjadi gemuk sebanyak 40 % dan hanya 7 % bila kedua
orang tuanya tidak gemuk. Tapi faktor gemuk karena keturunan ini dapat
dihindari jika dibarengi dg pola makan yg sehat  dan pola asuh yg tepat.

„« Kebiasaan buruk keluarga. Jika anak tumbuh di keluarga yg tidak
memperkenalkan pada anak variasi makanan yang beragam, maka anak hanya
akan mengenal makanan yang itu-itu saja. Akibatnya anak jadi pemilih dan
hanya memakan makanan yg belum tentu seimbang dan baik utk kesehatannya.
Kebiasaan ini juga termasuk kebiasaan makan sambil menonton TV 

Re: [balita-anda] Pengen Gendut

2006-02-13 Terurut Topik Maria Josephine
Pagi semuaaa,

Kalo anak saya umur 5th, TB :115cm , BB :27 kgs , termasuk gemuk nggak ??
kalo iya , BB normal seharusnya berapa yaa ??.

Thanks - thanks - thanks
Maria

- Original Message - 
From: Luluk Lely Soraya I [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Monday, February 13, 2006 7:13 PM
Subject: Re: [balita-anda] Pengen Gendut


 Dear Mbak Riski,

 Maaf kalao gak bsia bantu banyak.
 Semoga bahasan berikut bsia membantu menjawab pertanyaan teman mbak.

 Luluk
 ==

 Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?!
 : Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat

 (Ditulis bebas  dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya I)


 Anak yg gemuk itu sehat dan lucu

 Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana
 kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk. Karena
 anak yg montok juga lucu  menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana
 masyarakat kita memandang ini ?
 Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok itu
 lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri dan
 keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk.  Apalagi didukung oleh
 produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin kuat.
 Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi langsing
  tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb.

 Bagaimana sudut pandang medis  kesehatan gizi memandang hal ini ? Apakah
 anggapan tsb benar ?

 Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia
 kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg
 memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan
 bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa
 mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan menandakan
 sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama
 ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti
 sehat.  Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan
 berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak
 segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau kurang
 gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, kok, anakku
 tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?.

 Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik
 pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak sejak
 lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak
 yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas.

 Resiko kegemukan pada anak

 Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko
 menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif.  Hasil penelitian ahli
 medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai
 penyakit, diantaranya :
 « Diabetes
 « Penyakit jantung  kolesterol tinggi
 « Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini
 « Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis
 « Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang)
 « Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik anak.
 Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa tengkurap,
 tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga
 anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat badannya.
 Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB.

 Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita temui anak
 yg merasa minder, gak pede, menarik diri dari pergaulan karena gemuknya
 dia.

 Yg perlu diingat juga adalah anak yg gemuk tidak selalu berarti kelebihan
 gizi. Yang harus dikhawatirkan adalah anak kelebihan BB sekaligus ia
 kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak
 terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan
 karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin.
 Karena semua alasan tsb diatas, seluruh dunia saat ini menyatakan bahwa
 kegemukan pada anak sebagai epidemi atau penyakit.

 Penyebab umum kegemukan pada anak

 Banyak faktor yg menyebabkan anak kelebihan BB. Tapi selain itu banyak
 juga faktor yg penyebab kegemukan pada anak, yaitu :

 « Trend pola makan yang SALAH : Pola makan tinggi lemak sedikit serat.
 Spt makanan siap saji, instan, dsb. Tren ini memicu kenaikan BB anak
 berlebihan.

 « Pola asuh yg TIDAK TEPAT. Anggapan yg salah ttg anak kecil itu harus
 gemuk, krn gemuk itu sehat, menjadi sumber utama yg mendorong anak jadi
 gemuk. Orang tua mengatur menu makanan yg tidak seimbang. Makanan relatif
 tinggi kalori, tetapi miskin serat dalam jumlah berlebih.

 « Faktor keturunan / genetik. Apabila kedua orang tuanya gemuk, maka
 kemungkinan anaknya menjadi gemuk sekitar 80 %. Jika salah satu yang
 gemuk, risiko anak menjadi gemuk sebanyak 40 % dan hanya 7 % bila kedua
 orang tuanya tidak gemuk. Tapi faktor gemuk karena keturunan ini dapat
 dihindari jika dibarengi

Re: [balita-anda] Pengen Gendut

2006-02-13 Terurut Topik Alfin Agung
 Dear mbak,

coba bantu ya. Mbak bisa coba ke www.sehatgroup.web.id. Di link useful tools
ada BMI calculator. Kalau saya memasukkkan data yang mbak sediakan,
sepertinya putra mbak overweight, karena BMI-nya 20.4, jauh di atas
percentile 95%.

U/ BB yang normal, sebaiknya berada di persentil antara 5% - 85 %, jadinya
beratnya antara 15 - 22 kg (
http://www.keepkidshealthy.com/growthcharts/boystwo.html)

kalau dari TB-nya dah bagus sepertinya.

mohon maaf jika kurang membantu, CMIIW juga yaaa...
=listikekar=
http://jarangtulis.blogspot.com




On 2/14/06, Maria Josephine [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pagi semuaaa,

 Kalo anak saya umur 5th, TB :115cm , BB :27 kgs , termasuk gemuk nggak ??
 kalo iya , BB normal seharusnya berapa yaa ??.

 Thanks - thanks - thanks
 Maria

 - Original Message -
 From: Luluk Lely Soraya I [EMAIL PROTECTED]
 To:  balita-anda@balita-anda.com
 Sent: Monday, February 13, 2006 7:13 PM
 Subject: Re: [balita-anda] Pengen Gendut


  Dear Mbak Riski,
 
  Maaf kalao gak bsia bantu banyak.
  Semoga bahasan berikut bsia membantu menjawab pertanyaan teman mbak.
 
  Luluk
  ==
 
  Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?!
  : Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat
 
  (Ditulis bebas  dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya
 I)
 
 
  Anak yg gemuk itu sehat dan lucu
 
  Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana
  kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk.
 Karena
  anak yg montok juga lucu  menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana
  masyarakat kita memandang ini ?
  Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok
 itu
  lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri
 dan
  keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk.  Apalagi didukung oleh
  produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin
 kuat.
  Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi
 langsing
   tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb.
 
  Bagaimana sudut pandang medis  kesehatan gizi memandang hal ini ?
 Apakah
  anggapan tsb benar ?
 
  Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia
  kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg
  memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan
  bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa

  mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan
 menandakan
  sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama
  ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti
  sehat.  Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan
  berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak
  segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau
 kurang
  gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, kok, anakku
  tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?.
 
  Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik
  pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak
 sejak
  lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak
  yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas.
 
  Resiko kegemukan pada anak
 
  Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko

  menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif.  Hasil penelitian ahli
  medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai
  penyakit, diantaranya :
  « Diabetes
  « Penyakit jantung  kolesterol tinggi
  « Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini
  « Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis
  « Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang)
  « Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik
 anak.
  Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa
 tengkurap,
  tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga
  anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat
 badannya.
  Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB.
 
  Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita temui
 anak
  yg merasa minder, gak pede, menarik diri dari pergaulan karena gemuknya
  dia.
 
  Yg perlu diingat juga adalah anak yg gemuk tidak selalu berarti
 kelebihan
  gizi. Yang harus dikhawatirkan adalah anak kelebihan BB sekaligus ia
  kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak

  terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan
  karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin.
  Karena semua alasan tsb diatas, seluruh dunia saat ini menyatakan bahwa
  kegemukan pada anak sebagai epidemi atau penyakit.
 
  Penyebab umum kegemukan pada anak
 
  Banyak faktor yg menyebabkan anak kelebihan BB. Tapi selain itu banyak
  juga faktor yg penyebab kegemukan pada anak, yaitu :
 
  « Trend pola makan yang SALAH

Re: [balita-anda] Pengen Gendut

2006-02-13 Terurut Topik Maria Josephine
Maksiih ya mbak, atas infonya.

Regards
Maria J

- Original Message - 
From: Alfin Agung [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Tuesday, February 14, 2006 7:57 AM
Subject: Re: [balita-anda] Pengen Gendut


Dear mbak,

coba bantu ya. Mbak bisa coba ke www.sehatgroup.web.id. Di link useful tools
ada BMI calculator. Kalau saya memasukkkan data yang mbak sediakan,
sepertinya putra mbak overweight, karena BMI-nya 20.4, jauh di atas
percentile 95%.

U/ BB yang normal, sebaiknya berada di persentil antara 5% - 85 %, jadinya
beratnya antara 15 - 22 kg (
http://www.keepkidshealthy.com/growthcharts/boystwo.html)

kalau dari TB-nya dah bagus sepertinya.

mohon maaf jika kurang membantu, CMIIW juga yaaa...
=listikekar=
http://jarangtulis.blogspot.com




On 2/14/06, Maria Josephine [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pagi semuaaa,

 Kalo anak saya umur 5th, TB :115cm , BB :27 kgs , termasuk gemuk nggak ??
 kalo iya , BB normal seharusnya berapa yaa ??.

 Thanks - thanks - thanks
 Maria

 - Original Message -
 From: Luluk Lely Soraya I [EMAIL PROTECTED]
 To:  balita-anda@balita-anda.com
 Sent: Monday, February 13, 2006 7:13 PM
 Subject: Re: [balita-anda] Pengen Gendut


  Dear Mbak Riski,
 
  Maaf kalao gak bsia bantu banyak.
  Semoga bahasan berikut bsia membantu menjawab pertanyaan teman mbak.
 
  Luluk
  ==
 
  Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?!
  : Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat
 
  (Ditulis bebas  dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya
 I)
 
 
  Anak yg gemuk itu sehat dan lucu
 
  Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana
  kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk.
 Karena
  anak yg montok juga lucu  menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana
  masyarakat kita memandang ini ?
  Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok
 itu
  lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri
 dan
  keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk.  Apalagi didukung oleh
  produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin
 kuat.
  Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi
 langsing
   tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb.
 
  Bagaimana sudut pandang medis  kesehatan gizi memandang hal ini ?
 Apakah
  anggapan tsb benar ?
 
  Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia
  kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg
  memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan
  bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa

  mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan
 menandakan
  sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama
  ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti
  sehat.  Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan
  berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak
  segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau
 kurang
  gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, kok, anakku
  tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?.
 
  Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik
  pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak
 sejak
  lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak
  yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas.
 
  Resiko kegemukan pada anak
 
  Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko

  menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif.  Hasil penelitian ahli
  medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai
  penyakit, diantaranya :
  « Diabetes
  « Penyakit jantung  kolesterol tinggi
  « Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini
  « Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis
  « Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang)
  « Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik
 anak.
  Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa
 tengkurap,
  tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga
  anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat
 badannya.
  Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB.
 
  Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita temui
 anak
  yg merasa minder, gak pede, menarik diri dari pergaulan karena gemuknya
  dia.
 
  Yg perlu diingat juga adalah anak yg gemuk tidak selalu berarti
 kelebihan
  gizi. Yang harus dikhawatirkan adalah anak kelebihan BB sekaligus ia
  kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak

  terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan
  karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin.
  Karena semua alasan tsb diatas, seluruh dunia saat ini menyatakan bahwa
  kegemukan pada anak

RE: [balita-anda] Pengen Gendut

2006-02-13 Terurut Topik Riski Harris
Terima kasih artikel-nya mbak Luluk. Udah saya forward ke ybs.
Kalau dilihat dari kurva BB, anaknya memang masih termasuk normal tapi berada 
digaris yang paling bawah.
Tapi yang jadi masalah ibunya kalau anaknya sakit, langsung turun 2kg, berarti 
sudah diluar batas normal. Karena itu dia kepengen anaknya bisa naik BB-nya 
barang 3kg lagi :)

Thank's
Riski

-Original Message-
From: Luluk Lely Soraya I [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 13, 2006 7:14 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Pengen Gendut


Dear Mbak Riski,

Maaf kalao gak bsia bantu banyak.
Semoga bahasan berikut bsia membantu menjawab pertanyaan teman mbak.

Luluk
==

Anak yang sehat itu anak yang gemuk ?!
: Sebuah persepsi dan fenomena di masyarakat

(Ditulis bebas  dirangkum dari berbagai sumber oleh Luluk Lely Soraya I)


Anak yg gemuk itu sehat dan lucu

Hampir dapat dipastikan ketika kita tanya ke masyarakat kita bagaimana
kriteria anak yang sehat itu. Maka jawabannya pasti anak yg gemuk. Karena
anak yg montok juga lucu  menggemaskan. Nah sebetulnya bagaimana
masyarakat kita memandang ini ?
Memang betul sekali sudah menjadi kebenaran umum bahwa anak yg montok itu
lucu, sehat, menggemaskan, dsb. Seperti sudah menjadi patokan sendiri dan
keharusan bahwa tiap anak kecil harus gemuk.  Apalagi didukung oleh
produsen-produsen makanan bayi atau susu yg membuat image ini makin kuat.
Tapi begitu ia menginjak remaja-dewasa, ia dituntut untuk menjadi langsing
 tidak boleh gemuk. Itu artinya bisa jadi anak disuruh diet dsb.

Bagaimana sudut pandang medis  kesehatan gizi memandang hal ini ? Apakah
anggapan tsb benar ?

Banyak ortu yg khawatir berlebihan dg anak yg kurus, karena takut ia
kurang gizi, tidak sehat, dsb. Tahukah kita justru sebaliknya ortu yg
memiliki anak yg kegemukan harus ekstra khawatir. Mengapa ? Krn anggapan
bahwa gemuk itu sehat adalah SALAH. Tahukah kita bahwa kelebihan BB bisa
mengundang berbagai penyakit. Dari segi kesehatan BB berlebihan menandakan
sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama
ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti
sehat.  Yang sering terjadi justru orang tua sibuk membanding-bandingkan
berat badan anaknya dengan anak lain. Begitu berat badan anaknya tidak
segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau kurang
gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, kok, anakku
tidak segemuk anaknya Ibu A, ya?.

Nah gemuk, kurus atau idealnya BB anak dapat dilihat dari grafik
pertumbuhan yg ada di KMS (Kartu Menuju Sehat) yg dimiliki tiap anak sejak
lahir. Anak-anak yg memiliki BB diatas 20% sering dikategorikan sbg anak
yg gemuk. Lebih dari itu istilahnya disebut juga dg obesitas.

Resiko kegemukan pada anak

Tidak banyak dari orangtua mengetahui bahwa kegemukan pada anak beresiko
menimbulkan berbagai penyakit dan hal negatif.  Hasil penelitian ahli
medis menunjukkan bahwa kegemukan pada anak dapat menyebabkan berbagai
penyakit, diantaranya :
«  Diabetes
«  Penyakit jantung  kolesterol tinggi
«  Hipertensi (Darah tinggi) di usia dini
«  Lemak yg menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan sirosis
«  Resiko osteoporosis usia dini (pengeroposan tulang)
«  Pada anak bayi, kelebihan BB bisa menghambat perkembangan motorik anak.
Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa tengkurap,
tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. Ada juga
anak yg terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat badannya.
Dan masih banyak penyakit yg dapat timbul akibat kelebihan BB.

Yang tidak kalah pentingnya juga secara moril, tak jarang kita temui anak
yg merasa minder, gak pede, menarik diri dari pergaulan karena gemuknya
dia.

Yg perlu diingat juga adalah anak yg gemuk tidak selalu berarti kelebihan
gizi. Yang harus dikhawatirkan adalah anak kelebihan BB sekaligus ia
kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak
terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan
karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin.
Karena semua alasan tsb diatas, seluruh dunia saat ini menyatakan bahwa
kegemukan pada anak sebagai epidemi atau penyakit.

Penyebab umum kegemukan pada anak

Banyak faktor yg menyebabkan anak kelebihan BB. Tapi selain itu banyak
juga faktor yg penyebab kegemukan pada anak, yaitu :

« Trend pola makan yang SALAH : Pola makan tinggi lemak sedikit serat.
Spt makanan siap saji, instan, dsb. Tren ini memicu kenaikan BB anak
berlebihan.

« Pola asuh yg TIDAK TEPAT. Anggapan yg salah ttg anak kecil itu harus
gemuk, krn gemuk itu sehat, menjadi sumber utama yg mendorong anak jadi
gemuk. Orang tua mengatur menu makanan yg tidak seimbang. Makanan relatif
tinggi kalori, tetapi miskin serat dalam jumlah berlebih.

« Faktor keturunan / genetik. Apabila kedua orang tuanya gemuk, maka
kemungkinan anaknya menjadi gemuk sekitar 80 %. Jika salah satu yang
gemuk, risiko