Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09
Nah gitu, wong intinya cuma mau dagang emas saja kok repot-repot ngomong soal standar moneter. Saya udah lupa bundle barang apa ya dipakai untuk menghitung inflasi. Eee ... jangan-jangan emas termasuk di dalamnya. Jadi, naik turunnya harga emas menjadi penyebab inflasi juga donk. Lha kok emas harganya bisa naik turun, laiya wong ada yang punya motivasi mencari untung atasnya (ada deman ada suppli kan:-) Halal kan, laiya wong namanya jual beli ya halal:-) Kalau yang kayak gituan semua orang pada tahu kok:-) Nah, kalau mau hutang (kredit, dll), minta juga donk harganya dalam bentuk emas, ngembalikannya juga harus dalam bentuk emas, biar tidak ada yang mendholimi dan didholimi. Salam hangat B. Samparan --- On Thu, 3/5/09, A Nizami nizam...@yahoo.com wrote: From: A Nizami nizam...@yahoo.com Subject: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Thursday, March 5, 2009, 1:38 PM Harga di www.wakalanusantara.com (maaf saya bukan salesnya) itu sudah All In dengan spread sekitar 6%. Jadi kalau kenaikan harga emas sekitar 20-30% terhadap rupiah kita tetap untung sekitar 14-24%. Jauh di atas bunga SBI tapi tetap Syar'ie dan bebas inflasi. === Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490 ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900 Informasi selengkapnya ada di: http://www.media-islam.or.id Ingin belajar Islam? Kirim email ke: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com --- Pada Rab, 4/3/09, Arif Muljadi mari...@yahoo.com menulis: Dari: Arif Muljadi mari...@yahoo.com Topik: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 4 Maret, 2009, 9:44 PM Apakah jual beli dinar, dirham dikenakan pajak? Mengapa tidak ada uang platinum? --- In ekonomi-nasional@ yahoogroups. com, A Nizami nizam...@.. . wrote: Emas itu dari zaman dulu hingga sekarang adalah logam mulia yang sangat dihargai nilainya. Jadi tidak akan pernah pudar. Kalau ada yang mau jual emasnya Rp 10 ribu/gram sini saya beli sekarang juga...:) Saya cek harga dinar emas (4,25 gram emas 22 karat) di www.wakalanusantara .com masih sekitar Rp 1 Dinar - Rp. 1.510.959,- Padahal Desember 2008 sekitar Rp 1,3 juta. Kalau turun sampai Rp 1,3 juta insya Allah saya akan beli. Biasanya sih emas akan naik lagi apalagi dengan kenaikan gaji PNS, TNI, Polri sebesar 15%, kemungkinan rupiah dicetak 15% lebih banyak dan berakibat inflasi/harga2 barang termasuk emas akan naik. === Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490 ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900 Informasi selengkapnya ada di: http://www.media- islam.or. id Ingin belajar Islam? Kirim email ke: syiar-islam- subscribe@ yahoogroups. com ___ Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru. Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions..yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09
Memang benar spt yang disebut pak Nizami, bahwa yang naik-turun nilainya adalah rupiah/dollar etc, bukan emas. Mengapa? Karena yg jadi standar alat tukar/mata uang saat ini adalah uang kertas dan satuannya adalah nilai yg tertera di kertas tsb Kalau tidak ada lagi uang kertas, dan yg jadi standar alat tukar adalah emas dan satuannya adalah beratnya (gram misalnya), maka nilai emas lah yg akan naik turun mengikuti hukum supply demand. Jika demand akan barang A tinggi maka orang mau mengeluarkan lebih banyak gram emas untuk mendapatkan barang tsb. Artinya nilai emas turun karena sebelumnya diperlukan lebih sedikit gram emas u/ membeli barang yg sama. Ini yg dimaksud mas Bango soal inflasi/deflasi mata uang, apapun material mata uang yg digunakan. Jadi paradigma nilai emas relatif stabil - karena selama ini supply/demandnya juga stabil - tidak bisa lagi berlaku begitu ia dijadikan satuan pembayaran. . - Original Message - From: A Nizami nizam...@yahoo.com Date: Thursday, March 5, 2009 4:48 pm Subject: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Bukan emas pak Bango yang nilainya naik turun. Tapi sebenarnya nilai rupiah yang naik-turun. Tapi kalau emas pasti dalam jangka panjang naik terhadap rupiah. Sebagai contoh tahun 1990-an harga emas cuma Rp 24 ribu/gram. Tapi sekarang Rp 300 ribu/gram. Apa harga emas naik? Rupiah yang turun. Contohnya ongkos bis dulu Rp 200 sekarang sudah Rp 2.000. Somay dulu Rp 500 sekarang jadi Rp 5.000. Nilai emas tidak akan hancur terhadap nilai rupiah. Kalau ada yang mau jual emasnya Rp 10 ribu/gram, sini saya beli:) Kalau moneter sudah pakai dinar emas (tidak pakai rupiah), paradigma mas Bango soal emas ditukar rupiah itu tidak relevan lagi Ini seperti orang yang biasa pakai sepeda. Begitu melihat mobil tidak pakai standar dia bingung. Loh nanti kalau berenti bisa jatoh dong:) Padahal mobil tidak perlu itu. Jadi pola pikir mas Bango tentang mata uang emas treatmentnya harus sama dengan rupiah keliru. Begitu pula emas. Karena rupiah sebenarnya nilainya sangat rendah (cuma Rp 10/lembar), maka begitu dimark-up jadi Rp 100 ribu ya harus dicari berbagai cara agar nilainya tidak jatuh (misalnya mengeluarkan SBI). Toh nilainya terus melorot sehingga jika naik haji pada tahun 1970 cukup dgn uang rp 184 ribu, sekarang harus Rp 35 juta. Kalau pakai emas dijamin tak perlu pakai SBI untuk menjaga nilainya karena dari dulu emas merupakan logam yang punya nilai intrinsik/real (bukan cuma nominal). Kalau disimpan 100 gram juga paling dikembalikannya 100 gram juga karena tidak digerus inflasi seperti rupiah yang sebetulnya nilainya jatuh sekitar 20%/tahun sehingga diberi bunga 10% juga tetap rugi (ingat selain inflasi yg katanya cuma 10%/tahun terjadi berbagai devaluasi hingga rupiah melorot nilainya dari Rp 700/1 USD jadi Rp 12.000/1 USD). Pakailah mata uang yang stabil. Bukan yang melorot terus dan memiskinkan banyak orang. Tapi saya salut atas semangat juang mas Bango dalam mendiskusikan ini === Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490 ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900 Informasi selengkapnya ada di: http://www.media-islam.or.id Ingin belajar Islam? Kirim email ke: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com --- Pada Kam, 5/3/09, Bango Samparan bsampa...@yahoo.com menulis: Dari: Bango Samparan bsampa...@yahoo.com Topik: Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 5 Maret, 2009, 1:24 AM Nah gitu, wong intinya cuma mau dagang emas saja kok repot-repot ngomong soal standar moneter. Saya udah lupa bundle barang apa ya dipakai untuk menghitung inflasi. Eee ... jangan-jangan emas termasuk di dalamnya. Jadi, naik turunnya harga emas menjadi penyebab inflasi juga donk. Lha kok emas harganya bisa naik turun, laiya wong ada yang punya motivasi mencari untung atasnya (ada deman ada suppli kan:-) Halal kan, laiya wong namanya jual beli ya halal:-) Kalau yang kayak gituan semua orang pada tahu kok:-) Nah, kalau mau hutang (kredit, dll), minta juga donk harganya dalam bentuk emas, ngembalikannya juga harus dalam bentuk emas, biar tidak ada yang mendholimi dan didholimi. Salam hangat B. Samparan --- On Thu, 3/5/09, A Nizami nizam...@yahoo. com wrote: From: A Nizami nizam...@yahoo. com Subject: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 To: ekonomi-nasional@ yahoogroups. com Date: Thursday, March 5, 2009, 1:38 PM Harga di www.wakalanusantara .com (maaf saya bukan salesnya) itu sudah All In dengan spread sekitar 6%. Jadi kalau kenaikan harga emas sekitar 20-30% terhadap rupiah kita tetap untung sekitar 14-24%. Jauh di atas bunga SBI tapi tetap
Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09
Kalau emas menjadi standar moneter, maka yang namanya rupiah itu lenyap. Jadi, jangan diomong-omongi lagi:-) Gaji kamu berapa per bulan? 50 dinar mas! Mas, tuh handphone hargane piro? 5 dinar bos! Bos, kasih donk aku utangan, 15 dinar, sebulan lagi tak kembalikan. Mas berapa tuh harga emas 1 kg? Udah nggak jual emas mas, semua udah dijadikan uang sama otoritas moneter! (Ini kalau emas tak boleh lagi diperdagangkan sebagai komoditas) Paham, poro rawuh:-) Nah, gimana inflasi dihitung? Beras akhir januari 1kg 0,1 dinar - akhir pebruari 0,11 dinar Minyak goreng akhir januari 1lt 0,2 dinar - akhir pebruari 0,20 Sabun cuci akhir januari 1pak 0,2 dinar - akhir pebruari 0,22 dst ... Pake rumus Paasche, Ideal, Irving Fisher, atau apalah index, bisa dihitung indeks harga konsumen, dus inflasinya, misalnya inflasi pebruari adalah 0,5%. Nah 0,5% menggambarkan kenaikan harga dalam satuan dinar, jadi rata-rata kenaikan harga barang adalah 0,5% dari 1 dinar pada bulan februari. Paham, poro rawuh:-) Secara teori, mekanisme inflasi ada 2: cost push inflation (kenaikan harga karena naiknya harga-harga faktor produksi), dan demand pull inflation (kenaikan harga karena naiknya permintaan) Paham, poro rawuh:-) Mengapa ada cost push dan demand pull? Banyak donk analisisnya! Salah satunya adalah karena sistem akad ribawi dan spekulasi. Jadi, standar emas otomatis menyelesaikan masalah inflasi atau tidak? Jawab sendiri deh, capek saya menjelaskan:-) Dalam standar emas, orang boleh enggak menabung? Boleh enggak punya deposito? Boleh enggak perbankan menciptakan kredit? Jawabnya: boleh saja! Nah, kalau begitu uang giral ya masih ada tho? Masih ada apa yang dinamakan sebagai multiplier uang inti. Cuma sekarang diukur dengan dinar! Elemen JUB dengan begitu, kurang lebihnya, ya masih sama, hanya diukur dalam dinar! Paham, poro rawuh:-) He ... he, makanya jangan bawa-bawa BMW di sini:-) Dalam standar emas, boleh enggak ada saham, obligasi atau surat berharga lain? Jawabnya: hampir pasti boleh! SBI boleh ada atau tidak? Jawabnya: boleh jika memang diperlukan! Nah, surat-surat berharga itu memang boleh ada, hanya saja nilai-nilai nominal, book value, market valuenya diukur dengan dinar! Paham, poro rawuh:-) Moga-moga lah ya:-) Salam hangat B. Samparan Salam hangat B. Samparan --- On Thu, 3/5/09, A Nizami nizam...@yahoo.com wrote: Bukan emas pak Bango yang nilainya naik turun. Tapi sebenarnya nilai rupiah yang naik-turun. Tapi kalau emas pasti dalam jangka panjang naik terhadap rupiah. Sebagai contoh tahun 1990-an harga emas cuma Rp 24 ribu/gram. Tapi sekarang Rp 300 ribu/gram. Apa harga emas naik? Rupiah yang turun. Contohnya ongkos bis dulu Rp 200 sekarang sudah Rp 2.000. Somay dulu Rp 500 sekarang jadi Rp 5.000. Nilai emas tidak akan hancur terhadap nilai rupiah. Kalau ada yang mau jual emasnya Rp 10 ribu/gram, sini saya beli:) Kalau moneter sudah pakai dinar emas (tidak pakai rupiah), paradigma mas Bango soal emas ditukar rupiah itu tidak relevan lagi Ini seperti orang yang biasa pakai sepeda. Begitu melihat mobil tidak pakai standar dia bingung. Loh nanti kalau berenti bisa jatoh dong:) Padahal mobil tidak perlu itu. Jadi pola pikir mas Bango tentang mata uang emas treatmentnya harus sama dengan rupiah keliru. Begitu pula emas. Karena rupiah sebenarnya nilainya sangat rendah (cuma Rp 10/lembar), maka begitu dimark-up jadi Rp 100 ribu ya harus dicari berbagai cara agar nilainya tidak jatuh (misalnya mengeluarkan SBI). Toh nilainya terus melorot sehingga jika naik haji pada tahun 1970 cukup dgn uang rp 184 ribu, sekarang harus Rp 35 juta. Kalau pakai emas dijamin tak perlu pakai SBI untuk menjaga nilainya karena dari dulu emas merupakan logam yang punya nilai intrinsik/real (bukan cuma nominal). Kalau disimpan 100 gram juga paling dikembalikannya 100 gram juga karena tidak digerus inflasi seperti rupiah yang sebetulnya nilainya jatuh sekitar 20%/tahun sehingga diberi bunga 10% juga tetap rugi (ingat selain inflasi yg katanya cuma 10%/tahun terjadi berbagai devaluasi hingga rupiah melorot nilainya dari Rp 700/1 USD jadi Rp 12.000/1 USD). Pakailah mata uang yang stabil. Bukan yang melorot terus dan memiskinkan banyak orang. Tapi saya salut atas semangat juang mas Bango dalam mendiskusikan ini
Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09
:-) :-) Nah mas Nizami, kalau njenengan konsisten dengan paradigma ekonomi yang berlandaskan Al Qur'an dan Sunnah, bukankah pernyataan mas Arif itu banyak masalahnya? Tapi kalau saya, ya sudahlah, wong tampaknya beliau belum bisa membedakan arti emas sebagai komoditas dan emas sebagai uang:-) :-) :-) saya ini bukan orang yang anti sama standar moneter emas dan atau perak kok mas, hanya cara saya mempelajari mungkin agak beda dengan panjenengan berdua. :-) :-) saya juga tak ngiler mengubah tabungan saya yang sedikit menjadi emas, tanah, atau yang sejenisnya. :-) :-) saya lebih ngiler tabungan saya bisa diinvestasikan pada sektor produksi riil dengan gaya mudhorabah atau musyarakah murni, apalagi kalau padat tenaga kerja. :-) :-) Tapi jual beli dinar juga bisa kok ya dianggap sebagai investasi produktif sektor riil? BTW, CMIIW, menimbun (menabung?) tuh tak disukai (dilaknat?) kok ya dalam Islam. Semangatnya adalah: supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.(QS. 59:7). Yah, tapi saya ini bukan ahlinya Al Qur'an dan Sunnah-lah, kalau salah ya mohon di-maaf-maaf-in. Salam hangat B. Samparan --- On Thu, 3/5/09, Arif Muljadi mari...@yahoo.com wrote: From: Arif Muljadi mari...@yahoo.com Subject: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Thursday, March 5, 2009, 8:45 PM Saya sudah membaca2 website wakalanusantara. Sangat menarik. Semoga orang2 semakin sadar akan pentingnya memegang uang emas, yakni untuk menghindari lenyapnya kekayaan, menjaga kekayaan dari dimakan tuyul inflasi. Memegang uang emas ini termasuk mengkonversi sebanyak mungkin uang kertas yang dimiliki ke uang emas, dan berjual beli dengan uang emas, uang perak, uang platinum, dsb. Bagusnya, perdagangan dinar atau dirham ini juga dibebaskan dari pajak.
Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09
Sebenarnya dari past history , setiap kali terjadi resesi , emas justru tidak naik, tapi down/flat. Jadi antara pengharapan dan mitos itu tidak sesuai. Carlos
Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09
Ide yang sangat baik. Mungkin sebaiknya dipresentasikan ke bagian yang berkepentingan jadi bisa ketahuan ide implementasi emas sebagai alat tukar benar terbukti jauh lebih baik atau cuma sekedar omongan di warung kopi. On Thu, Mar 5, 2009 at 10:56 AM, A Nizami nizam...@yahoo.com wrote: Bukan emas pak Bango yang nilainya naik turun. Tapi sebenarnya nilai rupiah yang naik-turun. Tapi kalau emas pasti dalam jangka panjang naik terhadap rupiah. Sebagai contoh tahun 1990-an harga emas cuma Rp 24 ribu/gram. Tapi sekarang Rp 300 ribu/gram. Apa harga emas naik? Rupiah yang turun. Contohnya ongkos bis dulu Rp 200 sekarang sudah Rp 2.000. Somay dulu Rp 500 sekarang jadi Rp 5.000. Nilai emas tidak akan hancur terhadap nilai rupiah. Kalau ada yang mau jual emasnya Rp 10 ribu/gram, sini saya beli:) Kalau moneter sudah pakai dinar emas (tidak pakai rupiah), paradigma mas Bango soal emas ditukar rupiah itu tidak relevan lagi Ini seperti orang yang biasa pakai sepeda. Begitu melihat mobil tidak pakai standar dia bingung. Loh nanti kalau berenti bisa jatoh dong:) Padahal mobil tidak perlu itu. Jadi pola pikir mas Bango tentang mata uang emas treatmentnya harus sama dengan rupiah keliru. Begitu pula emas. Karena rupiah sebenarnya nilainya sangat rendah (cuma Rp 10/lembar), maka begitu dimark-up jadi Rp 100 ribu ya harus dicari berbagai cara agar nilainya tidak jatuh (misalnya mengeluarkan SBI). Toh nilainya terus melorot sehingga jika naik haji pada tahun 1970 cukup dgn uang rp 184 ribu, sekarang harus Rp 35 juta. Kalau pakai emas dijamin tak perlu pakai SBI untuk menjaga nilainya karena dari dulu emas merupakan logam yang punya nilai intrinsik/real (bukan cuma nominal). Kalau disimpan 100 gram juga paling dikembalikannya 100 gram juga karena tidak digerus inflasi seperti rupiah yang sebetulnya nilainya jatuh sekitar 20%/tahun sehingga diberi bunga 10% juga tetap rugi (ingat selain inflasi yg katanya cuma 10%/tahun terjadi berbagai devaluasi hingga rupiah melorot nilainya dari Rp 700/1 USD jadi Rp 12.000/1 USD). Pakailah mata uang yang stabil. Bukan yang melorot terus dan memiskinkan banyak orang. Tapi saya salut atas semangat juang mas Bango dalam mendiskusikan ini === Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490 ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900 Informasi selengkapnya ada di: http://www.media-islam.or.id Ingin belajar Islam? Kirim email ke: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com --- Pada Kam, 5/3/09, Bango Samparan bsampa...@yahoo.com menulis: Dari: Bango Samparan bsampa...@yahoo.com Topik: Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 5 Maret, 2009, 1:24 AM Nah gitu, wong intinya cuma mau dagang emas saja kok repot-repot ngomong soal standar moneter. Saya udah lupa bundle barang apa ya dipakai untuk menghitung inflasi. Eee ... jangan-jangan emas termasuk di dalamnya. Jadi, naik turunnya harga emas menjadi penyebab inflasi juga donk. Lha kok emas harganya bisa naik turun, laiya wong ada yang punya motivasi mencari untung atasnya (ada deman ada suppli kan:-) Halal kan, laiya wong namanya jual beli ya halal:-) Kalau yang kayak gituan semua orang pada tahu kok:-) Nah, kalau mau hutang (kredit, dll), minta juga donk harganya dalam bentuk emas, ngembalikannya juga harus dalam bentuk emas, biar tidak ada yang mendholimi dan didholimi. Salam hangat B. Samparan --- On Thu, 3/5/09, A Nizami nizam...@yahoo. com wrote: From: A Nizami nizam...@yahoo. com Subject: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 To: ekonomi-nasional@ yahoogroups. com Date: Thursday, March 5, 2009, 1:38 PM Harga di www.wakalanusantara .com (maaf saya bukan salesnya) itu sudah All In dengan spread sekitar 6%. Jadi kalau kenaikan harga emas sekitar 20-30% terhadap rupiah kita tetap untung sekitar 14-24%. Jauh di atas bunga SBI tapi tetap Syar'ie dan bebas inflasi. === Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490 ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900 Informasi selengkapnya ada di: http://www.media- islam.or. id Ingin belajar Islam? Kirim email ke: syiar-islam- subscribe@ yahoogroups. com --- Pada Rab, 4/3/09, Arif Muljadi mari...@yahoo. com menulis: Dari: Arif Muljadi mari...@yahoo. com Topik: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 Kepada: ekonomi-nasional@ yahoogroups. com Tanggal: Rabu, 4 Maret, 2009, 9:44 PM Apakah jual beli dinar, dirham dikenakan pajak? Mengapa tidak ada uang platinum? --- In ekonomi-nasional@ yahoogroups. com, A Nizami nizam...@.. . wrote: Emas itu dari zaman dulu hingga sekarang adalah logam mulia yang sangat dihargai nilainya. Jadi tidak akan pernah pudar. Kalau ada yang mau jual emasnya Rp 10 ribu/gram sini saya beli sekarang juga...:) Saya cek harga
Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09
Salam kenal, ikut nimbrung ya... Menarik sekali perdebatannya, Uang seharusnya tidak boleh menjadi komoditas --sampai sekarang saya tidak setuju dengan Finance Capitalism, dan tidak terbantahkan oleh sejarah bahwa finance capitalism telah menyebabkan berbagai persoalan ekonomi pada banyak negara, dimana selalu penanggung derita pajaknya adalah para pekerja buruh dan petani/nelayan/usahawan kecil dipaksa menerima kondisi naiknya harga barang, sedangkan pihak yang menikmati keuntungan dari bisnis keuangan --yang jumlahnya jauh lebih sedikit-- bisa bebas tanpa atau hanya dipenjara beberapa tahun dengan fasilitas penjara yang jauh lebih nyaman bila dibandingkan dengan tuna wisma-- hukum keadilan yang diskriminatif bila kita lihat banyaknya penjahat kelas kampung yang dibakar dipukuli hingga mati/cacat, mereka menjadi jahat mungkin disebabkan oleh ongkos hidup yang sudah semakin menjerat). Emas sebagai alat tukar bukanlah cara yang hanya dipakai oleh bangsa Timur Tengah, karena sejak dahulu pun hampir sebagian besar bangsa di dunia menggunakan emas sebagai alat tukar. Emas, sejatinya memang dapat menjadi komoditas sekaligus sebagai alat tukar. Setiap benda ekonomi dapat fluktuatif harganya sesuai dengan suply and demand, maka begitu pula pada emas sebagai komoditas. Namun di Indonesia lebih parah, sudah sistem keuangannya tidak ada perbaikan, malah menunjukkan bentuk mental keterjajahannya, coba kita lihat dan bandingkan, bagaimana orang2 Indonesia ketika memegang (dalam arti harfiah) Rupiah dan ketika memegang USD. Di Indonesia, USD bukan hanya menjadi komoditas (ini mungkin sudah menjadi biasa seperti juga berlaku pada mata2 uang lain, termasuk Rupiah), tapi sungguh kelewatan pada USD yang mendapat perlakuan istimewa, dia menjadi barang yang sangat dihormati bagaikan kitab suci, tidak boleh ada bekas lekukan ataupun noda sedikitpun, apalagi jika sobek, jika tidak mau dipangkas nilai tukarnya oleh bank/money changer disini (makanya jika saya mendapatkan USD yang ter-aniaya seperti lembaran Rupiah, selalu dipergunakan di luar negeri). Karena praktek menggunakan emas untuk alat tukar perdagangan adalah baik, selain karena lebih masuk akal, praktiknya juga dapat sebagai bentuk perlawanan atas penindasan USD ataupun mata uang asing lainnya terhadap ekonomi kita. Salam hangat, - Original Message - From: Bango Samparan To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 05, 2009 9:40 PM Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 :-) :-) Nah mas Nizami, kalau njenengan konsisten dengan paradigma ekonomi yang berlandaskan Al Qur'an dan Sunnah, bukankah pernyataan mas Arif itu banyak masalahnya? Tapi kalau saya, ya sudahlah, wong tampaknya beliau belum bisa membedakan arti emas sebagai komoditas dan emas sebagai uang:-) :-) :-) saya ini bukan orang yang anti sama standar moneter emas dan atau perak kok mas, hanya cara saya mempelajari mungkin agak beda dengan panjenengan berdua. :-) :-) saya juga tak ngiler mengubah tabungan saya yang sedikit menjadi emas, tanah, atau yang sejenisnya. :-) :-) saya lebih ngiler tabungan saya bisa diinvestasikan pada sektor produksi riil dengan gaya mudhorabah atau musyarakah murni, apalagi kalau padat tenaga kerja. :-) :-) Tapi jual beli dinar juga bisa kok ya dianggap sebagai investasi produktif sektor riil? BTW, CMIIW, menimbun (menabung?) tuh tak disukai (dilaknat?) kok ya dalam Islam. Semangatnya adalah: supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.(QS. 59:7). Yah, tapi saya ini bukan ahlinya Al Qur'an dan Sunnah-lah, kalau salah ya mohon di-maaf-maaf-in. Salam hangat B. Samparan --- On Thu, 3/5/09, Arif Muljadi mari...@yahoo.com wrote: From: Arif Muljadi mari...@yahoo.com Subject: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Thursday, March 5, 2009, 8:45 PM Saya sudah membaca2 website wakalanusantara. Sangat menarik. Semoga orang2 semakin sadar akan pentingnya memegang uang emas, yakni untuk menghindari lenyapnya kekayaan, menjaga kekayaan dari dimakan tuyul inflasi. Memegang uang emas ini termasuk mengkonversi sebanyak mungkin uang kertas yang dimiliki ke uang emas, dan berjual beli dengan uang emas, uang perak, uang platinum, dsb. Bagusnya, perdagangan dinar atau dirham ini juga dibebaskan dari pajak. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09
--- On Fri, 3/6/09, A Nizami nizam...@yahoo.com wrote: Kalau gaji/penghasilan kita semua sudah pakai emas, misalnya 20 gram emas, kita tidak perlu repot lagi minta naik gaji karena nilai emas itu menyesuaikan diri dari inflasi. Turut naik (Sebenarnya nilai rupiah yang turun) bersama harga2 barang lainnya. Analisis yang begini ini yang sejak awal saya keberatan:-) Tapi apa mau dikata, konsep JUB saja belum clear kok, gimana mau diajak mendiskusikan. Kalau emas sudah menjadi standar moneter, berarti emas sudah menjadi unit of account, yang mempengaruhi nilai riilnya adalah jumlahnya (ingat konsep JUB). Kalau kebanyakan nilainya turun (karena akan memicu inflasi), kalau terlalu sedikit nilainya naik (karena memicu deflasi). Jadi, kalau nilai riilnya diinginkan stabil tetep harus dimanage pada jumlah yang optimal. Kalau hanya mau jualan emas dalam bentuk (uang?) dinar mah, sekali lagi, tidak usah omong panjang lebar mengenai emas sebagai uang, atau sebagai standar moneter. Ini soal yang beda sekali:-) Dalam Islam, IMHO, uang itu haram diperdagangkan:-) Salam hangat B. Samparan
Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09
Benar pak Nizami, nilai uang kertas itu nilai intrinsiknya jauh (bukan sekedar jauh) dari nilai nominal, tetapi persoalan alat tukar/pembayaran itu bukan sekedar nilai nominal vs intrinsik, juga kepraktisan, keamanan, keaslian alat tukar, dlsb. Bayangkan kalau anda beli ketoprak senilai lima ribu rupiah, bagaimana anda membayarnya? Apakah ada dirham/dinar yg beratnya sepersekian gram? Bagaimana caranya membuktikan bahwa 'logam kuning' tsb benar emas dan bukan suasa/alpaka/campuran serta tepat takarannya baik karat beratnya? Apakah setiap orang harus membekali dirinya dgn timbangan alat penguji emas? Hal di atas yg menyebabkan kemudian peran emas digantikan oleh bond/surat jaminan dari tempat penyimpanan uang dan kemudian akhirnya berkembang menjadi uang kertas. Kenapa menggunakan kertas, ya spt yg pak Nizami katakan bahwa nilai rielnya hanya Rp 10/lbr. Bayangkan kalau nilai rielnya 1 jt tapi digunakan untuk membuat uang yg nilainya seribu, sepuluh ribu, 20 ribu,.wah tekor tuh. Kalau soal nilai yg stabil, banyak sekali ya selain emas. Spt yg sudah pak Nizami sebut, kambing pun nilai nominalnya stabil. Karena problemnya, yg berubah-ubah itu bukan nilai benda yg akan diukur, melainkan satuan pengukurannya. Analoginya, tinggi saya, teorinya 175 dalam cm, 1,75 dalam meter atau 5,75 dalam feet. Pada prakteknya ternyata ada interaksi antara sistem2 pengukuran sehingga perbandingan '' antara satuan cm, m dan feet bisa berubah2, akibatnya kemarin tinggi saya menjadi 175 cm atau 1.5 m atau 8 feet, hari ini jadi 165 cm atau 1,75 m atau 5 feet dst. Tinggi saya tetap, tetapi satuan ukurannya yg berubah2. Terlepas apakah mistar pengukurnya baik yg cm, m atau feet terbuat dari kertas, plastik, baja atau emas. Salam, Adhi - Original Message - From: A Nizami nizam...@yahoo.com Date: Friday, March 6, 2009 9:30 am Subject: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Cc: syiar-islam syiar-is...@yahoogroups.com Inflasi itu jatuhnya nilai uang terhadap nilai barang. Pada uang kertas dan emas tetap akan ada inflasi. Cuma ada bedanya. Mata uang kertas itu nilai intrinsik/riel jauh di bawah nilai nominal. Karena itu sangat rentan terhadap inflasi. Sebagai contoh nilai riel uang kertas hanya Rp 10/lembar (kertas+ongkos cetak). Tapi nominalnya (dihargai) Rp 100 ribu. Nilai Intrinsik=0,01% Nilai nominal. Tak heran jika rupiah nilainya jatuh. Pada tahun 1970 ONH hanya Rp 182.000, sekarang Rp 35 juta == MBM TEMPO › Print ArticleLagi pula, mulai 1970 subsidi haji diberhentikan. Ini mengakibatkan Ongkos Naik Haji (ONH) tahun 1969/1970 sebesar Rp 182.000, naik dari tahun sebelumnya ... majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/1978/08/26/EB/mbm.19780826.EB72605.id.html === Sebaliknya mata uang emas, nilai intrinsik/riel=nilai nominal. Kalau pun ada perbedaan tidak akan beda jauh. Memang adakalanya terjadi kenaikan harga pada mata uang emas karena supply barang seperti makanan itu beda-beda. Tiap tahun kan ada musim panen di mana makanan berlimpah sehingga harga turun, dan ada juga musim paceklik di mana harga pangan naik. Itu pasti akan terjadi. Pada mata uang kertas itu tidak bisa dihindari meski pakai berbagai alat moneter. Pada akhirnya dalam jangka waktu 40 tahun misalnya, nilai rupiah merosot jadi hanya 0,5% saja seperti jika dibanding dgn harga ONH dari majalah Tempo di atas. Sebaliknya pada uang emas meski ada naik-turun terhadap barang, tetap akan kembali ketitik kesetimbangan seperti pada bandul jam. Tidak akan nyusruk seperti uang rupiah. Misalkan 1 gram emas bisa beli 50 kg beras, bisa saja pada musim panen jadi 60 kg beras dan paceklik cuma 40 kg beras, tapi pada jangka panjang tetap dikisaran 1 gram emas=50 kg beras. Nah kalau pakai uang kertas seperti rupiah, itu tambah parah. Dulu 1 kg beras cuma Rp 700 (tahun 1990-an). Fluktuasinya tidak di Rp 700/kg (mis: RP 500-800/kg), tapi terus inflasi dan melemah hingga sekarang di Rp 6000/kg. Kalau gaji/penghasilan kita semua sudah pakai emas, misalnya 20 gram emas, kita tidak perlu repot lagi minta naik gaji karena nilai emas itu menyesuaikan diri dari inflasi. Turut naik (Sebenarnya nilai rupiah yang turun) bersama harga2 barang lainnya. === Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490 ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900 Informasi selengkapnya ada di: http://www.media-islam.or.id Ingin belajar Islam? Kirim email ke: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com --- Pada Kam, 5/3/09, parastryono.a...@sun.co.id parastryono.a...@sun.co.id menulis: Dari: parastryono.a...@sun.co.id parastryono.a...@sun.co.id Topik: Re: [ekonomi-nasional] Re: Pesona Memudar, Harga Emas Melorot - Kontan - 4-Mar-09 Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 5 Maret, 2009, 2:57 AM Memang benar spt yang disebut pak Nizami, bahwa yang naik-turun nilainya