Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus
Grup Harley Davidson (HD) di Indonesia, waras atau nggak waras? Apa sih yang harus dibuktikan dan dibanggakan dengan mengendarai motor buatan amrik seharga antara US $1 sampai lebih dari US $2?? Keadaan BBM yang parah, Indonesia yang hancur, rakyat yang kelaparan dan sengsara dll., masih saja demen mamerin HD hasil dari nyolong. Apalagi kalau sudah naik HD, belagu banget. Orang-orang yang deket dengan grup HD nggak dianggap manusia. Apakah ini jiwa kebangkitan nasional? Jiwa kebobrokan dalam memakai otak barang kali- karena otak yang sudah tidak waras lagi. Come on man, common sense.NKRI itu sudah tenggelem, hancur. Very sad, uh? salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan - Original Message - From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, May 19, 2008 12:29 AM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/18/12353838/amanat.sophan.roadshow.jalan.terus JAKARTA, MINGGU - Rombongan motor Harley Davidson yang melakukan roadshow keliling Pulau Jawa tetap melanjutkan perjalanannya menuju Cilacap pada hari ini. Keputusan ini untuk memenuhi keinginan Ketua Jalur Merah Putih 2008, Sophan Sophiaan yang mengalami kecelakaan dan meninggal dalam acara tersebut. Saya tadi mendapat SMS dari salah satu peserta yang isinya, mereka, rombongan Jalur Merah Putih tetap melanjutkan perjalanan. Pada pukul 09.00 tadi mereka baru bertolak dari Jogja menuju Cilacap. Ini sesuai dengan amanat Sophan yang terakhir yang disampaikan melalui Widyawati, ujar mantan menteri tenaga kerja, Fahmi Idris, setelah prosesi pemakaman di TPU Tanah Kusir Jakarta, Minggu (18/5). Fahmi sempat menganjurkan agar Sophan segera turun dari motor pada saat perjalanan. Tetapi karena idealisme Sophan, aktor senior itu tetap menaiki motornya. Dia ngomong, gua disuruh Fahmi ke mobil, gua sampai akhir akan naik motor, kata dia. Roadshow moge itu berangkat dari Jakarta 12 Mei lalu. Rutenya Jakarta, Rengasdengklok, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Rembang, Tuban, Surabaya, Kediri, Karanganyar, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Bandung dan Bogor. Mereka akan datang pada 20 Mei mendatang, tepat saat peringatan 100 hari kebangkitan nasional. (BOB)
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Bahasa Indonesia Tidak Bernilai Ekonomis
ketika kita ke France untuk kerja diharuskan mengerti bahasa perancis. Demikian juga ketika kita ke Belanda,Jepang, China.Hongkong semuanya dibutuhkan memahami bahasa setempat. Tetapi kenapa ekspatriat yang mencari nafkah di Indonesia banyak yang tidak mengerti bahasa Indonesia. Seharusnya kita harus membebani ekspatriat untuk mengerti bahasa Indonesia walau secara pasif. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Minat masyarakat untuk mempelajari Bahasa Indonesia secara benar semakin menurun. Hal itu disebabkan pandangan masyarakat bahwa bahasa Indonesia tidak memiliki nilai ekonomis, seperti halnya bahasa Inggris. Demikian diutarakan Kepala Pusat Bahasa Dendy Sugono dalam kunjungan kerja dan peresmian Kantor Bahasa Lampung di Bandar Lampung Sabtu (17/5). Dia mengatakan, bahasa asing, seperti bahasa Inggris, memiliki nilai ekonomis tinggi. Di pasaran kerja, yang disyaratkan juga kemampuan berbahasa Inggris, bukan berbahasa Indonesia secara benar. (HLN) http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/19/00401317/langk an
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Terjajah ExxonMobil di Cepu (Oleh Kwik Kian Gie)
Thank's masukannya Pak Haniwar. Teman saya di PGN juga menyampaikan bahwa di batam seolah - olah yang berantem adalah PLN dan PGN. Padahal menurut teman saya itu, yang seharusnya dilakukan adalah merubah kontrak karya semua eksplorasi migas agar lebih memihak rakyat, tentunya rakyat Indonesia. Tetapi bukan kah dulu kalo gak salah Pak JK (sewaktu sudah jadi Wapres) pernah menyampaikan bahwa LNG harus diutamakan untuk dalam negeri dulu? Jadi bingung saya Pak. Kontrak karyanya yang salah atau pelaksana kontrak karyanya yang salah. Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote: ya nggak adalah kewajiban seperti itu walau di UUD 45 ada bhw harus dimanfaatkan utk sebesar besar kemakmuran rakyat.., kan nggak di bilang yg dimaksud rakyat adalah rakyat Indonesia..., jadi ya biar aja rakyat singapore yg menikmati... kan sama rakyatnya .. Ayo .. lakukan negosiasi ulang.. jangan untungkan rakyat negara lain !!,,kalau perli ubah UUD 45 biar jelas bagi penguasa bhw yg dimaksud rakyat disitu ya rakyat Indonesia.. bukan Singapore, Cina , jepang atau lainnya HS
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] VISI BUNG KARNO
saya banyak setuju nya dgn tulisan ini.. kecuali soalmeneruskan mimpi Soeharto dan soal kebijakan anti impor ( pokoke apapun yg urusan dgn mimpi Eyang .nggak aj !) kita mestinya anti impor semua barang jadi... , tapi boleh impor bahan baku yg masih kurang untuk diolah didalam negeri kita juga nggak boleh ekspor bahan baku spt BBM, gas, batu bara, karet, CPO , kayu gelondongan , tapi harus ekspor produk bernilai tambah Jangan impor beras.. tapi boleh impor bibit dan pupuk kalau kurang pasokan dalam negeri jangan impor buah utk dikonsumsi langsung , tapi kalau buah dalam negeri utk diolah jadi sari buah kurang .. ya boleh impor buah luar negeri khusus utk diolah.. Pengolahan menciptakan lapangan kerja juga lho... tapi impor hanya boleh jika pasokan bahanbaku produk dalam negeri kurang. Untuk barang jadi ?? hanya satu kata .TIDAK !! maksudnya tidak boleh diimpor Percaya nggak mas.. saya pernah minta penawaran utk bahan baku daging olah dr luar negeri... .. tahu jawabannya mereka ?? ini lho jawabnya : , bahan itu kami pakai sendiri .. lebih baik impor barang jadinya aja, atau kalau perlu sudah dgn merk anda ... begitu jawabnya Beda kan orientasi mereka !!! betul aku punya buktinya HS At 12:32 PM 5/19/2008, you wrote: VISI BUNG KARNO Oleh: Anand Krishna BUNG KARNO bukanlah seorang Pemikir saja, tetapi ia adalah seorang Visioner. Dan, visi itu menjadi beban yang mesti dipikulnya. Seorang pemikir bekerja dengan fakta dan data. Hasil pemikirannya sangat logis. Seperti matematika saja, satu plus satu mesti dua. Tidak bisa tiga. Namun, seorang visioner melihat di balik fakta. Satu plus satu tidak menjadi dua. Satu plus satu bisa menjadi sebelas. Tambahkan Amerika Serikat pada Ethiopia -- maka hasilnya sudah pasti bukanlah dua negara -- tetapi kekuatan yang dahsyat. Bung Karno melihat Barat sebagai satu kesatuan. Kesatuan yang memiliki perekat materi yang sangat kuat. Selama ratusan tahun, negara-negara Barat menjarah Timur. Kekayaan mereka adalah hasil rampasan. Bagaimana mengimbangi mereka? Maka, ia memunculkan ide Persatuan Asia dan Afrika. Saat itu, Nehru yang sama-sama visioner pun masih bertanya-tanya, Apa iya? Bung Karno mesti mengutus kawan-kawannya yang paling cakap untuk meyakinkan Nehru, Ya, iya. Setelah Nehru dapat diyakinkannya, maka Tito, Nasser dan Chou En Lai tinggal bergabung saja. Sayang sekali, kita tidak memahami visi Soekarno. Sedemikian rupanya kita tidak memahami visi beliau, sehingga terciptalah keraguan dalam diri beliau, dalam batin beliau. Dan, hanya 3-4 tahun setelah Konperensi di Bandung, beliau pun barangkali mulai meragukan visinya sendiri. Barangkali saya katakan, karena demikianlah penangkapan saya dari puluhan literatur yang saya baca tentang kejadian-kejadian antara tahun 1955 hingga 1965. Sekarang, saatnya kita kembali memahami visi Bung Karno: Persatuan antara Negara-negara Asia dan Afrika. Saatnya juga kita menempatkan Pak Harto pada perspektif sejarah yang benar. Visi beliau tentang ASEAN adalah sebuah kompromi atas visi Asia-Afrika Bung Karno. Asia-Afrika dipersatukan oleh Pengalaman Sejarah Penderitaan ketika dijajah oleh Negara-negara barat -- inilah visi Bung Karno. Negara-negara Asia Tenggara dipersatukan oleh Pembangunan Integral di wilayah ini dengan memperhatikan sumber alam, sumber daya manusia, juga persamaan kultur dan budaya. Dalam kedua-dua visi tersebut, Peran Indonesia sebagai Motor Penggerak, bahkan sebagai Bapak Gerakan diakui oleh seluruh negara dan bangsa yang bergabung. Bung Karno adalah Arek Surabaya. Bahasanya ceplas-ceplos. Jika tidak suka dengan kebijakan luar negeri Paman Sam, maka ia pun meneriaki dia, Go to Hell! Pak Harto adalah Wong Solo, halus. Sudah gondok pun masih bisa senyum. Ya, saya ingin berandai-andai, saya ingin mengatakan bahwa sesungguhnya Pak Harto pun mulai gondok dengan kebijakan luar negeri dan kebijakan ekonomi Paman Sam yang sangat mempengaruhi kebijakan negara-negara lain di barat. Bedanya dengan Bung Karno, beliau sudah telanjur tergantung pada Barat. Bung Karno belum. Kesadaran akan ketergantungan inilah yang melahirkan dan memperkuat ASEAN dari tahun ke tahun. Mahathir yang dianggap arogan oleh Paman Sam pun menghormati Pak Harto. Pil ini terasa sangat pahit untuk ditelan, Paman Sam tentu tidak menyukainya. Tumbangnya Bung Karno di mana peran Pak Harto masih diperdebatkan seberapa besar atau seberapa kecil -- bagaimana pun juga jelas dengan restu Paman Sam dan sekutunya. Lengsernya Pak Harto juga sama. Sejarah terulangi. Di balik kedua peristiwa tersebut, adalah kepentingan ekonomi yang menjadi pertimbangan. Tidak ada pertimbangan-pertimbangan lain. Apalagi kepentingan Rakyat Indonesia -- sama sekali tidak. Visi Bung Karno adalah Visi Harga Diri dan Martabat Manusia Indonesia. Persatuan Asia dan Afrika dijadikannya sebuah misi untuk mencapai visi tersebut. Ketergantungan pada Paman Sam atau siapapun jua menjadi penghalang bagi tercapainya misi tersebut -- maka
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Renungan pribadi - Menyambut Harkitnas 20 Mei
== Semoga 100 hari kedepan saya akan melihat Trans TV berubah menjadi lebih baik..program acara yang mendidik.dan juga informatif. salam, Ghz--kesempuraan manusia sejati bukan dari apa yang dimilikinya, namun bagaimana dia... - Original Message - From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] Seandainya Tuhan mengizinkan saya dilahirkan kembali, saya tetap ingin dilahirkan sebagai orang Indonesia. Dengan satu tambahan: Orang Indonesiayang lebih baik.. Satrio Arismunandar Executive Producer News Division, Trans TV, Lantai 3 Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4023, Fax: 79184558, 79184627 http://satrioarismunandar6.blogspot.com http://satrioarismunandar.multiply.com
[Forum Pembaca KOMPAS] Hari Keterpurukan Nasional !
Tanggal 20 Mei 2008 ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, tetapi rasanya lebih cocok kalau disebut sebagai Hari Keterpurukan Nasional, masalahnya prestasi apa yang bisa kita banggakan sebagai kebangkitan nasional, terkecuali harga BBM maupun harga bahan pangan yang benar-benar bangkit; melejit bangkit terus menerus tiada hentinya. Prestasi yang kita miliki di hari Kebangkitan Nasional ini adalah: 60% pengangguran dan menurut Education Watch Indonesia (EWI) 36,73 % anak putus sekolah dan puluhan juta anak tak tertampung entah di bangku SD maupun perguruan tinggi. Lebih dari 5,1 juta balita bergizi buruk, bahkan 50% atau 2,6 juta terancam mati kelaparan. Dalam bidang olahragapun tidak beda jauh, ternyata impian yang sudah lebih dari 12 tahun lamanya untuk dapat merebut kembali Piala Uber telah pupus, karena keok sama China. Tapi beruntung bangsa kita ini termasuk manusia sabaran, sehingga masih bisa menunggu untuk 12 tahun mendatang. Bahkan tanpa perlu diragukan lagi, kita sekarang sudah bisa menyanyikan lagu; Dari Sabang sampai Merauke; Indonesia Mati Kelaparan, karena mahalnya harga bahan pangan. Lihat di Aceh saja sudah 23 anak mati, karena busung lapar dan ini terjadi bukan sekedar di Aceh saja melainkan hampir di seluruh tanah air hingga Papua. Apa salah apabila kita memberikan laporan kepada yang berkuasa di negeri ini: Lapor Pak, kami Lapar ! Hanya dengan entengnya dijawab oleh JK: Itu kan hanya di Koran. Kita memiliki beras cukup, apanya yang kurang, bahkan pemerintah sudah memberikan Raskin (Beras untuk orang miskin) ! (Sumber SCTV 6 April 2008). Memang beras di toko sih banyak, hanya rupanya walaupun ia seorang saudagar, tapi tidak menyadari bahwa beras itu harus dibeli bukannya pakai batu, tapi pakai uang yang tidak dimiliki oleh rakyat. Pernahkah Anda makan raskin, selainnya tidak sehat juga bikin orang sakit ditenggorokan. Raskin ini sebenarnya hanya layak untuk dijadikan umpan ayam. Maka dari itu mang Ucup usulkan bagaimana, apabila pada bulan puasa mendatang ini, para pejabat tinggi mulai dari President s/d Bupati tidak perlu puasa lagi, melainkan sebagai gantinya makan raskin sebulan penuh. Boro-boro harga beras biasa, harga raskin yang dihargai pemerintah Rp. 2.000 sudah tidak terjangkau, maka tidaklah heran apabila ada orang yang mengatakan: Lebih baik aku makan Racun yang Mengenyangkan daripada aku harus Mati Kelaparan ! Lihat saja Nyonya Base dan anaknya yang mati kelaparan. Berdasarkan berita hari ini di Jerman ada sekitar 13% penduduknya miskin, hanya bedanya disana orang sudah dinilai miskin apabila penghasilannya dibawah Rp 11.700.000,-- per bln/per orang. Sedangkan pemerintah Indonesia orang baru bisa/boleh dinilai miskin, apabila pendapatan per harinya dibawah Rp. 5.500. Dengan dengan uang Rp 5.500 boro-boro bisa makan sehari tiga kali untuk untuk makan/minum sehari DUA kali (2 x Rp 3.000) saja tidak cukup. Nasib manusia di sini lebih buruk daripada hewan yang tidak perlu rumah, pendidikan, maupun sabun. Harga BBM dari Rp 4.500 akan naik menjadi Rp 6.000 per liter, banyak pejabat menilai bahwa ini hanya berpengaruh bagi wong gede-an yang punya mobil saja, tetapi rupanya mereka itu buta, bahwa wong cilik juga harus naik angkot/bis; begitu juga nelayan yang butuh BBM untuk melaut. Imbasnya bagi rakyat kecil; ini berlipat kali ganda jauh lebih buruk, sudah harga sembako naik, otomasis harga pangan pun akan dinaikan lagi, karena adanya kenaikan harga BBM. Harga BBM naik dengan alasan harga minyak di pasaran dunia juga naik, tapi mereka rupanya lupa, bahwa Indonesia adalah penghasil export minyak, seharusnya kenaikan harga BBM ini menjadi berkah bagi rakyat, bukannya kebalikan menjadi kutukan. Sebagai perbandingan harga BBM di Venezuela hanya Ro 460/liter, Nigeria Rp 920/liter, Iran Rp. 828/liter, sedangkan di Indonesia akan menjadi enam kali lipat jauh lebih mahal daripada di negara-negara tsb diatas. Cobalah renungkan oleh Anda, misalnya Exxon Mobil saja; berdasarkan laporan resmi di tahun 2007, mereka telah bisa meraup keuntungan sebesar 40,6 milyar Dollar As = Rp. 3.723.20 Triliun Rupiah atau hampir Rp 12 juta per detik. Keuntungan dari Exxon Mobil ini, bahkan melebihi daripada Produk Domestik Bruto (PDB) 120 negara di kolong langit ini. Disinilah letak keanehannya, kok rakyat Indonesia, sebagai pemilik ladang minyak, bukannya kecepretan keuntungan, bahkan dibebankan dengan lebih banyak lagi hutang maupun kenaikan harga BBM yang sudah tinggi menjadi lebih tinggi lagi. Maka benarlah ucapan dari Kwik Kian Gie, dimana ia mengucapkan dengan adanya kenaikan harga BBM di pasaran dunia, seharusnya penduduk Indonesia, bukan saja harga BBM harus bisa diturunkan, tetapi juga memiliki dana lebih yang bisa disalurkan untuk kesejahteraan rakyatnya. Tetapi Don't wori en bi hepi-lah, sebab dimata dunia Indonesia itu hebat, wong bisa nyumbang satu juta AS$ untuk para korban topan di Birma, bukankah ini sama
[Forum Pembaca KOMPAS] HARUSKAH BBM NAIK ??? KORBAN ATAU GENGSI ???
Hi pembaca kompas yang setia dan kritis... Pelajaran pertama yg kita ambil hikmahnya adalah taatilah tata tertib berkendaraan. mo Moge atau ge ge ge yg lain . tetap perhatikan jalanannya yg berlubang... :P memang negara ini terlalu byk urusin pemekaran daerah, dan sibuknya status g tanpa melihat kapasitasnya. layakkah ia menyendang yang namanya gelar ini dan itu, pusat atau daerah. kampanye boleh2 aja pakai sandel atau apalah yang penting rakyak liat... Nah pertanyaan saya ... 1. Apakah kita harus di tentukan oleh sebagian kecil yang katanya negara kaya. dan kita harus ikutin pasar bebasnya mereka? 2. Jika katanya kita negara yang berdaulat, masak sih kita dalam status terjajah oleh yang namanya gonjang-ganjing HMD(harga minyak dunia). he he he ...permainan apa nh pemerintah ya??? layakkah disebut pemerintah yang berdaulat jika mentalnya hanya ikutin pasar bebasnya yang notaben dilakukan negara kaya tsb. jadi kita ikutan gengsi gitu??? 3. Saya berharap ada pihak yang beroposisi berani unjuk kebolehannya meminta pertanggungjawaban moralnya pemrintah jika mereka (red pemerintah) tetap bersikukuh naikan BBM . 4. marilah kita menganalisa apa sih kemauan pasar grobal... takut negara china, India, rusia , brasil dan satu lagi saya lupa bangkit untuk menyaingi mereka (red negara yang yg katanya semua harus ikut pasar grobal). Atau bermaksud membodohi masyakat dunia yang gengsinya lagi-lagi mekar-mekarnya G kan negara yang berkembang maju 5 saya juga lagi menganalisa dan berharap para pembaca kompas yang setia berlaku demikian. Kemana maunya mereka( red pemerintah) jika mereka sayang negara dan rakyat mari kita dukung mereka, jika mereka alasan BBM harus naik. Mari kita mengheningkan cipta dan sambil tangisi negara kita yang berdaulat ini telah kehilangan kedaulatan oleh karena BBM ... 6. Kita harus meminta dan mendukung mereka yang berani berkorban demi rakyat dan negara yang berani meminta pemerintah untuk memaparkan apa yang menjadi alasan HARUS NAIK bbm, padahal kita bagian dari penghasil minyak kog. malah kita yang takut( red Pemrintah). Terus jika BBM dunia naik bukan kah kita untung...??? ok taruhlah pertahun kita produksi 100 juta perbarel.. sementara konsumsi kita 100.044.000jt perbarel/thn kita cuman import sisanya, bukan ??? la kalo begini perbandingannya masak sih BBM harus naik... 7. Pembaca yang setia ... belajar lebih pintar lagi dan belajarlah menganalisa dg akurat ... jangan terus mau dibodohi oleh yang namanya men KO, men K UUU , men ini dan itu... hanya karena mereka pintar dikit dari kita dan keok oleh dimana mereka pernah sekolah dan bayar jasa cara pandang ekonomi mereka , lalu korban kan negara... ha ha ha lucu dan bin ajaib moralnya. sekolah tggi dibayarin ehk ikut cara berpikir mereka yang notaben g negara kaya ha ha ha ...sedih sekali saya 8. Yang meninggal mari kita heningkan Cipta ... karena giliran kita juga pasti terjadi... Komentarlah yang bagus buat kemajuan kita. Belajarlah yang pintar , analitis yang tajam , nasionalis yang berwawasan internasional, cinta tanah air dan bangsa, dengan kesempatan yang indah ini , mari kita satupadu bangkit ... dari tertidurnya kita dari buaian janji.. kerja keras buat negara dan kemajuan berpola pikir yang akurat analis yang tajam , kritis dan dewasa berolah diplomasi (red tidak usah adu otot kita pasti kalah sebab mereka py kuasa kita cuma py baju he he he) 9. koreksilah kalimat2 saya ini. jika kurang bagus, tolong kasih masukkan dan koreksi ok... - Original Message From: Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, May 19, 2008 10:15:30 Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Sophan Sophiaan In Memoriam Saya pun tidak merasakan sedikitpun penyesalan atas kejadian ini. Entahlah, mungkin rasa marah saya atas apa yang mereka lakukan jauh lebih besar dari rasa kemanusiaan saya. Yang pasti ini baru sentilan kecil dari Tuhan. Teruskanlah arogansinya, dan teruskanlah menyakiti rakyat kecil, dan kita akan jadi saksi bagaimana tangan Tuhan bekerja. Regards, Paulus T
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme
Anda betul ideologi politik di negeri ini sudah lama mati. Jangankan ideologi, hati nurani dan akal sehat saja tak kuat hidup di negeri ini. Lihat saja perayaan Seabad Harkitnas Versi Harley Davidson. Apa sih hubungan antara moge dengan merah-putih? Wass, Budiarto Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network -Original Message- From: tito edy [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 19 May 2008 12:22:55 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme Menurut saya, ideologi politik sudah mati di Indonesia. Mau nasionalis, mau agamis,nasionalis agamis,soekarnois, tidak ada bedanya tingkah polahnya... Ideologi hanya menjadi barang diperhatikan ketika pemilu datang.. Ideologi tidak menjadi sebuah praksis politik yang pro publik... Thanks TEP = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum Pembaca KOMPAS] Undangan Diskusi Buku Dalih Pembunuhan Massal
http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=eventid=142 Rabu, 21 Mei 2008, 19:00 WIB Diskusi Buku Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto karya John Roosa Dalang Penculikan Jenderal atau Dalang Pembunuhan Massal? Pembicara: Asvi Warman Adam dan Heru Atmodjo 21 Mei 2008 Diskusi Buku Meski banyak versi sejarah telah ditulis, Peristiwa 30 September 1965 masih berselimut misteri hingga kini. Rezim Orde Baru menuding Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai dalangnya. Namun, setelah Soeharto jatuh, muncul beragam analisis atas Peristiwa 30 September, salah satunya bahkan menunjukkan keterlibatan Soeharto. Banyaknya versi tersebut justru kian menimbulkan pertanyaan: Siapa sebenarnya dalang Peristiwa 30 September? John Roosa, lewat buku Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto, mulai menguak misteri itu. Menggunakan dokumen yang selama ini diabaikan dan wawancara dengan tokoh-tokoh PKI, buku ini tidak hanya menyingkap siapa dalang G30S, namun juga bagaimana seorang dalang menjadikan G30S sebagai dalih untuk melakukan pembantaian massal. Melalui buku ini John Roosa berhasil menyusun sebuah narasi baru tentang peristiwa 30 September1965. Buku ini sangat penting karena mengandung data baru, metodologi baru dan perspektif baru dalam penulisan sejarah. Ikuti diskusinya dengan Dr. Asvi Warman Adam (Ahli Peneliti Utama LIPI) dan Heru Atmodjo (penulis buku Gerakan 30 September 1965, Kesaksian Letkol Heru Atmodjo, yang menjabat sebagai Asisten Direktur Intel AURI saat terjadi Peristiwa 30 September). [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Anak Bangsa Mati di Lumbung Energi
Rekan-rekan, berikut coretan saya tentang kondisi energi nasional kita. semoga ada manfaatnya. Yuli. Anak Bangsa Mati di Lumbung Energi Oleh: Yuli Setyo Indartono* Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat [UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3)] Selain pangan, energi merupakan pendukung utama jalannya peradaban. Kemajuan suatu bangsa membutuhkan dukungan ketersediaan energi. Sebagai contoh, Amerika yang dianggap sebagai negara super power mengkonsumsi 21,4% energi dunia, sedangkan China, Jepang, dan Indonesia berturut-turut sebesar 15,6%, 4,8%, dan 1,1% energi dunia pada tahun 2006 [BP, 2008]. Kemajuan peradaban dunia menyebabkan kenaikan konsumsi energi dari 6.128 Mtoe di tahun 1972 menjadi 11.435 Mtoe (Juta ton setara minyak) di tahun 2005 [IEA, 2007]. Peningkatan kebutuhan energi di satu sisi dan keterbatasan pasokan energi konvensional di sisi lain, memunculkan isu keamanan energi (energy security) di berbagai negara di dunia. Dilihat dari ketersediaan dan produksi energi fosil (minyak bumi, batubara, dan gas alam), Indonesia termasuk salah satu lumbung energi dunia. Betapa tidak, pada tahun 2006 kita memproduksi minyak bumi sebesar 1.071.000 barrel minyak per-hari (setara dengan 51,9 Juta ton minyak per-tahun); gas alam sebesar 66,6 Juta ton setara minyak; dan batubara sebesar 119,9 Juta ton setara minyak [BP, 2008]. Sedangkan pada tahun yang sama kita hanya mengkonsumsi bahan bakar fosil sebesar 112 Juta ton setara minyak (minyak bumi, gas, dan batubara berturut-turut sebesar 48,7, 35,6 dan 27,7 Mtoe) [BP, 2008]. Negara kita hanya mengkonsumsi sekitar 47% bahan bakar fosil yang dihasilkan dari bumi Ibu Pertiwi. Lalu bagaimana bisa terjadi antrian minyak tanah, BBM, dan gas di berbagai tempat? Lalu bagaimana bisa meroketnya harga minyak bumi dunia menyebabkan gonjang-ganjing kehidupan bangsa kita? Indonesia tidak berdaulat penuh atas sumber daya energi yang dimilikinya. Jangan terkecoh dengan angka-angka produksi bahan bakar fosil nasional di atas, karena 48,4% gas dan 76,3% batubara kita dijual ke luar negeri [IEA, 2007]; dan tak ketinggalan pula, 41,3% minyak bumi kita juga diekspor [DESDM, 2006]. Sebagian dari ekspor tersebut diikat dengan kontrak jangka panjang. Maka tidak aneh manakala terdengar goncangnya industri lokal akibat ketiadaan pasokan gas alam. Ya, disadari ataupun tidak, kita lebih mementingkan keamanan energi bangsa lain dibandingkan dengan bangsa sendiri; meski hal tersebut mungkin muncul akibat pilihan bisnis semata. Hal tersebut diperparah dengan kurangnya diversifikasi sumber energi, kekeliruan managemen, dan watak Kurawa dari sebagian oknum yang pada akhirnya menyengsarakan rakyat. Dari sisi diversifikasi (keanekaragaman) sumber energi, kondisi Indonesia kurang sehat bila dibandingkan dengan komposisi energi dunia: Indonesia masih bertumpu pada minyak bumi (54,4% dari total energi [DESDM, 2005]), sementara kontribusi minyak terhadap total energi dunia sudah turun menjadi 35% [IEA, 2007]. Parahnya, justru neraca energi di sektor minyak bumilah yang kurang menguntungkan; 44,4% minyak bumi yang kita gunakan berasal dari luar negeri; sebuah komposisi yang rentan terhadap gejolak minyak dunia. Di sisi lain, kita justru mengekspor 45,7% minyak bumi yang kita hasilkan ke luar negeri; kemungkinan karena kemampuan kilang minyak kita yang belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan BBM dalam negeri (baru sekitar 67% dari kebutuhan BBM dalam negeri). Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan energi nasional dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam peraturan tersebut, pada tahun 2025 konsumsi minyak bumi diharapkan turun menjadi 20%, gas alam naik menjadi 30%, batubara naik menjadi 33%, sedangkan energi baru dan terbarukan naik menjadi 17%. Target capaian energi terbarukan pada Perpres tersebut (yakni 15%) cukup maju dibandingkan dengan negara tetangga seperti Australia yang hanya 6% pada tahun 2029-2030 [Australia's Energy Outlook, 2006], sedangkan India mentargetkan kontribusi tenaga air dan nuklir sebesar 11,8% pada tahun 2031-2032 [WEC, 2006]. Secara umum, keamanan energy (energy security) dapat dipenuhi melalui dua cara, yakni diversifikasi energi (yang telah diatur dalam Perpres No 5 tahun 2006) dan penghematan energi (yang telah diatur di berbagai peraturan: misalnya Instruksi Presiden No 10 tahun 2005 tentang Penghematan Energi yang selanjutnya diatur prosedurnya melalui Keputusan Menteri ESDM No 0031 tahun 2005, kemudian Pasal 25 dari UU No 30 tahun 2007 tentang Energi juga mengatur perihal penghematan energi). Semua sektor penyedia dan pengguna energi perlu melakukan upaya diversifikasi dan penghematan energi guna mencapai keamanan energi nasional. Transportasi Sektor transportasi merupakan salah satu sarana vital yang memiliki
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Komik Aquanus dan Godam Hadir Lagi
Mantab!! Selamat datang kembali komik nasional! Mudah-mudahan kehadiran komik-komik ini akan menstimulir kembali kearifan hidup kita sebagai orang Indonesia. Salam kebangkitan, Wielsma Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/19/00420033/komik.aquanus.dan.godam.hadir.lagi Yogyakarta, Kompas - Komik klasik nasional kreasi almarhum Wid NS, superhero Aquanus dan Godam, kini hadir kembali. Dalam terbitan barunya, penerbit dan penulis tidak sekadar menghidupkan lagi kedua tokoh itu, tetapi mencoba memberikan nilai tambah. Kehadiran dua komik itu diharapkan memberikan kontribusi terhadap kebangkitan perkomikan Indonesia. Kedua komik itu diluncurkan Sabtu (18/5) di Yogyakarta berjudul Godam Reborn 2: Jodoh Buat Awang dan Aquanus Benua Ketujuh. Komik Aquanus diterbitkan Metha Studio bekerja sama dengan Neo Paradigm Surabaya. Godam Reborn 2, kelanjutan seri Godam Reborn 1 yang telah diterbitkan setahun lalu, diterbitkan Metha Studio. âKami menerbitkan kedua komik itu untuk memuliakan komik Indonesia. Kami berharap upaya kami ini bisa memberikan kontribusi terhadap kebangkitan perkomikan Indonesia,â ujar Chairul Agus Saptono dari Metha Studio. Menurut Chairul, pilihan untuk menerbitkan komik superhero klasik bukan sekadar romantisme masa lalu. Namun, hal ini merupakan strategi pintu pembuka bagi diterbitkannya komik-komik nasional berikutnya. Masyarakat, ujarnya, sebenarnya menanti kehadiran komik-komik nasional. Ini terbukti komik Godam Reborn 1 yang dicetak 2.000 eksemplar sudah terserap pasar. âKami tidak menerbitkan komik lama apa adanya. Namun, dikreasikan dengan cerita baru,â ungkapnya. Sungging, kreator Godam Reborn yang tidak lain adalah putra Wid NS, mengungkapkan, ia berusaha mengembangkan cerita Godam baru disesuaikan dengan kondisi saat ini. Untuk memperkuat sisi penceritaan, Godam Reborn melibatkan Hasmi, pencipta komik Gundala Putera Petir. Aquanus Benua Ketujuh di gagas dan digarap oleh empat komikus, yaitu Berny Julianto, Dwi âJinkâ Aspitono, Arief Hargono, dan Nico Jeremia. Sinergi Arief menuturkan, kondisi perkomikan nasional kini mulai bergeliat bangkit di tengah dominasi komik-komik asal Jepang. Untuk bisa bangkit tegak, ungkapnya, dibutuhkan sinergi semua pihak, yaitu penerbit yang memberikan dukungan penuh, toko buku, distributor, kreator (komikus), serta masyarakat yang mengapresiasi. âKalau kita ingin betul-betul membangkitkan komik Indonesia, mari semua bersama-sama peduli dengan komik nasional,â ujarnya. (RWN) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus
Touring untuk memperingati hari kebangkitan nasional, saya rasa sih fine2 saja, sayangnya motor harley bukan motor yang umum dimiliki oleh rakyat banyak, andaikata touringnya menggunakan motor kebanyakan, ceritanya mungkin bisa jadi lain, mungkin bisa tidak dihujat oleh masyarakat banyak. Pasti ada hal2 positif yang dapat dilakukan penggemar harley davidson untuk membantu masyarakat. Atau lebih suka dihujat masyarakat banyak :) mau jadi seperti hells angel kali ya :)) Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] YM : ericsoesilo Sent from my E61i powered by ISAT Blackberry -Original Message- From: Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 19 May 2008 01:01:45 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus Grup Harley Davidson (HD) di Indonesia, waras atau nggak waras? Apa sih yang harus dibuktikan dan dibanggakan dengan mengendarai motor buatan amrik seharga antara US $1 sampai lebih dari US $2?? Keadaan BBM yang parah, Indonesia yang hancur, rakyat yang kelaparan dan sengsara dll., masih saja demen mamerin HD hasil dari nyolong. Apalagi kalau sudah naik HD, belagu banget. Orang-orang yang deket dengan grup HD nggak dianggap manusia. Apakah ini jiwa kebangkitan nasional? Jiwa kebobrokan dalam memakai otak barang kali- karena otak yang sudah tidak waras lagi. Come on man, common sense.NKRI itu sudah tenggelem, hancur. Very sad, uh? salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum Pembaca KOMPAS] Menginspirasikan kembali rasa Kebangkitan Nasional Dialog Aktual malam ini pk 23 wib, di layar TVRI
Dialog Aktual *Menginspirasikan kembali Rasa Kebangkitan Nasional* Senin 19 Mei 2008, pukul 23.10 WIB. di layar TVRI * * Narsum : 1. *Ivana Lie, Mantan Atlet Bulutangkis Nasional* 2. *Yohanes Surya, Pembina Tim Olimpiade Fisika* 3. *Indra J Piliang, The Indonesian Institute * * * *Host : Valerina Daniel* * * By www.theindonesianinstitute.com * * *Kebangkitan Nasional Untuk Indonesia* Kebangkitan nasional merupakan momen penting Bangsa Indonesia yang mengingatkan berbagai pihak akan kekuatan Bangsa Indonesia keluar dari penindasan dan penjajahan yang dialaminya hingga menemukan jatidirinya sebagai bangsa yang berdaulat. Momen ini pun sering dijadikan Bangsa Indonesia sebagai semboyan dan slogan pemicu semangat dalam meraih sesuatu yang lebih berharga dari sebelumnya. Selain itu, momen kebangkitan nasional sering dijadikan harga diri Bangsa Indonesia di ajang ajang internasional. Seiring waktu dan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat Indonesia, momen dan arti penting kebangkitan nasional semakin memudar dan tidak tampak lagi di setiap peri kehidupan masyarakat. Kebangkitan nasional hanyalah cerita dulu dan nostalgia bangsa tanpa arti dan makna apapun. Untuk itu, momen kebangkitan nasional ini harus dikembalikan kepada makna sebenarnya. Makna yang mengandung arti bahwa Bangsa Indonesia memiliki kemandirian kewilayahan, kekuatan ekonomi yang utuh, kualitas sumberdaya manusia tinggi dan prinsip dasar gotong royong yang melekat. *Sense of belonging* kebangkitan nasional sebagai momen sejarah Bangsa Indonesia sangat rendah di setiap tingkatan masyarakat sehingga jarang dijadikan pedoman dalam tindakan berbangsa dan bernegara. Rendahnya upaya pemerintah mendukung internalisasi dan implementasi kebangkitan nasonal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak adanya pola dan aturan yang sistematis guna memelihara dan memperbaharui arti penting kebangkitan nasional dalam berbagai kegiatan dan program di masyarakat. Sejauh manakah *Sense of belonging* kebangkitan nasional di seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahan ?. Permasalahan-permasalahan apakah yang menyebabkan rendahnya *Sense of belonging* kebangkitan nasional di seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahan. Upayakah yang dapat meningkatkan *Sense of belonging* kebangkitan nasional di seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahan yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Sophan Sophiaan Korban Jalan Rusak
Iya nih. Sepanjang Januari - April 2008 di Jakarta akibat jalan rusak aja udah memakan korban lebih dari 30-an orang. Trus kemana aja tuh pihak berwenang, sibuk gusurin kaki lima, rumah kumuh, blt atau apalah.. Dasar.. From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Paulus Tanuri Sent: 19 Mei 2008 10:08 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Sophan Sophiaan Korban Jalan Rusak Saat ada orang terkenal menjadi korban kecelakaan lalu lintas, baru semua orang berteriak-teriak soal lalu lintas yang amburadul. Mulai dari sopir truk dan bis malam yang ugal2an, hingga jalan yang tidak layak pakai di mana mana. Saya juga seperti saat kecelakaan alm. Taufik Safalas. Bisa dilihat dengan jelas dari kalimat di bawah oleh seorang pejabat tinggi DPU. Setelah ratusan kecelakaan di daerah itu, baru diperbaiki setelah ada pemimpin Moge yang terkenal dan mengantungi ijin Presiden meninggal di situ ? Kemana aja selama ini ? Ke Argentina ?? Regards, Paulus T.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Subsidi BBM : Mitos Atau Fakta ? ? ?
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang 3 bulan terakhir Indonesia mengalami penurunan produksi disebabkan kerusakan beberapa sumur minyak(yang memang kondisinya sdh tua) tidak bekerja maksimal. Penurunan produksi minyak Indonesia adalah murni kesalahan pemerintah. Penurunan produksi minyak Indonesia tidak cuma terjadi di periode Pemerintah saat ini tetapi konsisten terjadi sejak 10 tahun yang lalu. Apakah ini berarti kesalahan semua Pemerintah pada periode 10 tahun yang lalu sampai dengan sekarang? Saya rasa kondisi sumur minyak tua secara alamiah mengalami penurunan produksi. Penurunan produksi tidak cuma terjadi di Indonesia tapi juga terjadi di AS, Inggris, Meksiko dan baru-baru ini terjadi di Rusia (produsen minyak terbesar kedua dunia). Blok Cepu yang diharapkan bisa berproduksi tahun 2008, tapi karena berbagai kendala persoalan kemungkinan baru tahun 2011 bisa memproduksi 25 barel/hari. Data yang Pak Rudy lampirkan adalah data produksi bulanan. Anda harus paham bagaimana proses produksi minyak itu berjalan. Produksi itu bisa naik turun tergantung situasi dan kondisi kilang minyak. Jadi data yang dilampirkan adalah data bulanan untuk bulan April. Jika sumur-sumur tidak mengalami kerusakan maka didapatkan produksi minyak maksimal. Tepatnya data produksi minyak Indonesia pada website OPEC adalah produksi minyak rata-rata harian selama bulan April 2008. Indonesia bisa memproduksi maksimal 1,4 juta barel/hari sedangkan kebutuhan konsumsi minyak indonesia 1,1 juta barel/hari selebihnya adalah ekspor. Ini belum termasuk produksi Minyak Cepu (25/barel/hari) + 3 sumur baru. Rupanya data ini data 2006? Sebaiknya kita bedakan PRODUKSI MAKSIMAL dan PRODUKSI AKTUAL. Jadi berdasarkan data 2007 adalah data dari Kompas per 18 Januari 2008 yaitu: 1) produksi minyak aktual (rata-rata) 910.000 barel per hari 2) konsumsi minyak 1,3 juta barel per hari Selama kita menggunakan data dengan tahun yang berbeda dan tidak bisa membedakan antara PRODUKSI AKTUAL dan PRODUKSI MAKSIMAL, tidak akan ketemu. = Pak Rudy jika anda klaim produksi minyak mentah Indonesia pada 2007 hanya 910.000 barrel, sekitar 300.000 barrel diekspor. Bagaimana logikanya, coba dijelaskan dengan benar ? Mungkin soal berhitung anda lebih jago. = Logikanya mudah sekali karena jumlah minyak yang di-ekspor (300ribu barel) tentunya tidak mungkin lebih besar dari produksi minyak mentah (910ribu barel). Semoga kalimat ini tidak terkesan sombong karena kenyataannya memang begitu. Data tahun 2006 Population (million inhabitants) 223.57 Land area (1,000 sq km) 1,904 Population density (inhabitants per sq km) 117 GDP per capita ($) 1,629 GDP at market prices (billion $) 364.24 Value of exports (billion $) 98.55 Value of petroleum exports (billion $) 15.33 Current account balance (billion $) 9.62 Proven crude oil reserves (billion barrels) 4.37 Proven natural gas reserves (billion cu. m.) 2,659 Crude oil production (1,000 b/d) 883 Marketed production of natural gas (billion cu. m.) 74.00 Refinery capacity (1,000 b/d) 1,057 Output of refined products (1,000 b/d) 1,053 Consumption of refined products (1,000 b/d) 1,061 Crude oil exports (1,000 b/d) 301 Exports of refined products (1,000 b/d) 225.7 Natural gas exports (billion cu. m.) 34.40 = Angka-angka diatas dikeluarkan pada tahun 2006. Dari data tahun 2006 saja kita mendapatkan penerimaaan yang besar dari hasil ekspor minyak. Apalagi untuk tahun 2007. Untuk tahun 2008 masih berjalan jadi belum diketahui pasti berapa penerimaan ekspor minyak. Indonesia sdh 3 kali terjadi kenaikkan BBM. == Jika Anda mengklaim Indonesia mengimpor berarti Indonesia tidak mempunyai penerimaan dari eskpor. Jika kita hitung data dibawah tanpa penerimaan dari sektor minyak. 1)Impor minyak mentah : 400 ribu barrel/hari(144 juta barel/tahun) 2)Impor produk BBM : 300 ribu barrel/hari(108 juta barel/tahun) Bagaimana logikanya. Bisa dijelaskan lebih rinci ? === Tidak ada korelasi antara INDONESIA MENGIMPOR dengan PENERIMAAN DARI EKSPOR. Indonesia tetap memperoleh penerimaan dari EKSPOR, walaupun dalam waktu yang sama juga IMPOR. Sama seperti dengan pedagang mie goreng yang tentunya tidak kehilangan penerimaan dari penjualan mie goreng, hanya karena mengkonsumsi INDOMIE. Kalau lagi ingin makan indomie, ya tinggal makan saja, jualan jalan terus. Jika satu tahun Indonesia mengimpor minyak tanah 144 juta barel/ tahun jika harga BBM dunia U$ 120 maka Indonesia mengeluarkan U$ 17280 juta setara Rp 155,520 trilyun, belum termasuk biaya lain-lain. Biaya ini akan bertambah karena minyak mentah harus diproduksi menjadi produk BBM
[Forum Pembaca KOMPAS] Hari Keterpurukan Nasional! - Tidak, kalau kita mau berusaha bersamasama!
Kata Mang Ucup : Berdasarkan berita hari ini di Jerman ada sekitar 13% penduduknya miskin, hanya bedanya disana orang sudah dinilai miskin apabila penghasilannya dibawah Rp 11.700.000,-- per bln/per orang. Sedangkan pemerintah Indonesia orang baru bisa/boleh dinilai miskin, apabila pendapatan per harinya dibawah Rp. 5.500. .. Harga bensin subsidi adalah Rp 4500 per Liter. Sementara klo non-subsidi harganya Rp 9500. Berarti subsidinya Rp 5000 per liter. Jadi klo subsidi premium dicabut, maka per liter bensin yang dicabut subsidinya dan dialihkan ke masyarakat yang pendapatan perkapitanya Rp 5500, akan mengangkat masyarakat ini ke lever per kapita Rp 10500 per hari. Belum kaya, tapi jelas lebih baik Sementara subsidi yang Rp 5000 dalam 1 liter bensin ini hanya akan terbakar menjadi asap dan polusi CO2 saja, sekiranya digunakan untuk mobil, kira2 hanya bisa mengantakan kita dalam jarak 8 km saja, dalam kesejukan AC ...dan kenikmatan berkendara. Berapa juta jumlah premium yang digunakan setiap harinya ?! Jika subsidi 1 liter premium dicabut, akan meningkatkan perkapita dari Rp 5500 menjadi Rp 10500, maka jumlah juta liter bensin subsidi yang dibakar per harinya itu sama dengan jumlah manusia yang bisa ditingkatkan per-kapitanya sebesar Rp 5500 per harinya dengan syarat bahwa semua subsidi BBM dialihkan fungsinya untuk meningkatkan perkapita ... Tapi dengan premium naik, maka harga2 ikut naik, inflasi meningkat, pengalihan subsidi yang Rp5500 akan turun nilainya, itu pasti. Tapi, tetap akan lebih baik daripada uang itu diberikan dalam bentuk subsidi premium yang hanya dibakar menjadi panas dan polusi saja .. Salam Kepercayaan pada esok dan lusa, aku suka . - Original Message - From: mangucup88 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, May 19, 2008 1:06 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Hari Keterpurukan Nasional ! Tanggal 20 Mei 2008 ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, tetapi rasanya lebih cocok kalau disebut sebagai Hari Keterpurukan Nasional, masalahnya prestasi apa yang bisa kita banggakan sebagai kebangkitan nasional, terkecuali harga BBM maupun harga bahan pangan yang benar-benar bangkit; melejit bangkit terus menerus tiada hentinya. Prestasi yang kita miliki di hari Kebangkitan Nasional ini adalah: 60% pengangguran dan menurut Education Watch Indonesia (EWI) 36,73 % anak putus sekolah dan puluhan juta anak tak tertampung entah di bangku SD maupun perguruan tinggi. Lebih dari 5,1 juta balita bergizi buruk, bahkan 50% atau 2,6 juta terancam mati kelaparan. Dalam bidang olahragapun tidak beda jauh, ternyata impian yang sudah lebih dari 12 tahun lamanya untuk dapat merebut kembali Piala Uber telah pupus, karena keok sama China. Tapi beruntung bangsa kita ini termasuk manusia sabaran, sehingga masih bisa menunggu untuk 12 tahun mendatang. Bahkan tanpa perlu diragukan lagi, kita sekarang sudah bisa menyanyikan lagu; Dari Sabang sampai Merauke; Indonesia Mati Kelaparan, karena mahalnya harga bahan pangan. Lihat di Aceh saja sudah 23 anak mati, karena busung lapar dan ini terjadi bukan sekedar di Aceh saja melainkan hampir di seluruh tanah air hingga Papua. Apa salah apabila kita memberikan laporan kepada yang berkuasa di negeri ini: Lapor Pak, kami Lapar ! Hanya dengan entengnya dijawab oleh JK: Itu kan hanya di Koran. Kita memiliki beras cukup, apanya yang kurang, bahkan pemerintah sudah memberikan Raskin (Beras untuk orang miskin) ! (Sumber SCTV - 6 April 2008). Memang beras di toko sih banyak, hanya rupanya walaupun ia seorang saudagar, tapi tidak menyadari bahwa beras itu harus dibeli bukannya pakai batu, tapi pakai uang yang tidak dimiliki oleh rakyat. Pernahkah Anda makan raskin, selainnya tidak sehat juga bikin orang sakit ditenggorokan. Raskin ini sebenarnya hanya layak untuk dijadikan umpan ayam. Maka dari itu mang Ucup usulkan bagaimana, apabila pada bulan puasa mendatang ini, para pejabat tinggi mulai dari President s/d Bupati tidak perlu puasa lagi, melainkan sebagai gantinya makan raskin sebulan penuh. Boro-boro harga beras biasa, harga raskin yang dihargai pemerintah Rp. 2.000 sudah tidak terjangkau, maka tidaklah heran apabila ada orang yang mengatakan: Lebih baik aku makan Racun yang Mengenyangkan daripada aku harus Mati Kelaparan ! Lihat saja Nyonya Base dan anaknya yang mati kelaparan. Berdasarkan berita hari ini di Jerman ada sekitar 13% penduduknya miskin, hanya bedanya disana orang sudah dinilai miskin apabila penghasilannya dibawah Rp 11.700.000,-- per bln/per orang. Sedangkan pemerintah Indonesia orang baru bisa/boleh dinilai miskin, apabila pendapatan per harinya dibawah Rp. 5.500. Dengan dengan uang Rp 5.500 boro-boro bisa makan sehari tiga kali untuk untuk makan/minum sehari DUA kali (2 x Rp 3.000) saja tidak cukup. Nasib manusia di
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] VISI BUNG KARNO
Saya mengagumi Bung karno. Apalagi dengan ide-ide cemerlang dia dan berani untuk menjalankan ide-nya. Apakah yang akan di lakukan Bung Karno ya (jika dia hidup dimasa sekarang)..? dengab keadaan Bangsa Indonesia seperti ini. Mungubah Rp.1.000,- menjadi Rp.1,- ? Salam, [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Hari Keterpurukan Nasional !
kenapa kita ribu tnaik BBM aja ya padahal pastilah dalam kasus CPO... batu bara.. gas.. lkita nikmati windfall profit.. tapi pastilah pak Rudyanto Nebeng juga nggak tahu kemana duit ini perginya.. yg nggak enak rakyat mesti tahu yg enak di nikmatimerkea. kita mah tetap aja mesti beli minyak goreng Rp.35.000 per pak 2 l. padahal mana mungkin cost bikin minyak goreng naik banyak.. susah bener ya mereka paham.. bahwa rakyat bosan di bohongi.. abis pegawai negerinya sibuk nyari boarding pass aspal. sih supaya bisa dapat duit walau nggak pergi melakukan perjalanan dinas. HS At 01:06 PM 5/19/2008, you wrote: Tanggal 20 Mei 2008 ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, tetapi rasanya lebih cocok kalau disebut sebagai Hari Keterpurukan Nasional, masalahnya prestasi apa yang bisa kita banggakan sebagai kebangkitan nasional, terkecuali harga BBM maupun harga bahan pangan yang benar-benar bangkit; melejit bangkit terus menerus tiada hentinya. Prestasi yang kita miliki di hari Kebangkitan Nasional ini adalah: 60% pengangguran dan menurut Education Watch Indonesia (EWI) 36,73 % anak putus sekolah dan puluhan juta anak tak tertampung entah di bangku SD maupun perguruan tinggi. Lebih dari 5,1 juta balita bergizi buruk, bahkan 50% atau 2,6 juta terancam mati kelaparan. Dalam bidang olahragapun tidak beda jauh, ternyata impian yang sudah lebih dari 12 tahun lamanya untuk dapat merebut kembali Piala Uber telah pupus, karena keok sama China. Tapi beruntung bangsa kita ini termasuk manusia sabaran, sehingga masih bisa menunggu untuk 12 tahun mendatang. Bahkan tanpa perlu diragukan lagi, kita sekarang sudah bisa menyanyikan lagu; Dari Sabang sampai Merauke; Indonesia Mati Kelaparan, karena mahalnya harga bahan pangan. Lihat di Aceh saja sudah 23 anak mati, karena busung lapar dan ini terjadi bukan sekedar di Aceh saja melainkan hampir di seluruh tanah air hingga Papua. Apa salah apabila kita memberikan laporan kepada yang berkuasa di negeri ini: Lapor Pak, kami Lapar ! Hanya dengan entengnya dijawab oleh JK: Itu kan hanya di Koran. Kita memiliki beras cukup, apanya yang kurang, bahkan pemerintah sudah memberikan Raskin (Beras untuk orang miskin) ! (Sumber SCTV 6 April 2008). Memang beras di toko sih banyak, hanya rupanya walaupun ia seorang saudagar, tapi tidak menyadari bahwa beras itu harus dibeli bukannya pakai batu, tapi pakai uang yang tidak dimiliki oleh rakyat. Pernahkah Anda makan raskin, selainnya tidak sehat juga bikin orang sakit ditenggorokan. Raskin ini sebenarnya hanya layak untuk dijadikan umpan ayam. Maka dari itu mang Ucup usulkan bagaimana, apabila pada bulan puasa mendatang ini, para pejabat tinggi mulai dari President s/d Bupati tidak perlu puasa lagi, melainkan sebagai gantinya makan raskin sebulan penuh. Boro-boro harga beras biasa, harga raskin yang dihargai pemerintah Rp. 2.000 sudah tidak terjangkau, maka tidaklah heran apabila ada orang yang mengatakan: Lebih baik aku makan Racun yang Mengenyangkan daripada aku harus Mati Kelaparan ! Lihat saja Nyonya Base dan anaknya yang mati kelaparan. Berdasarkan berita hari ini di Jerman ada sekitar 13% penduduknya miskin, hanya bedanya disana orang sudah dinilai miskin apabila penghasilannya dibawah Rp 11.700.000,-- per bln/per orang. Sedangkan pemerintah Indonesia orang baru bisa/boleh dinilai miskin, apabila pendapatan per harinya dibawah Rp. 5.500. Dengan dengan uang Rp 5.500 boro-boro bisa makan sehari tiga kali untuk untuk makan/minum sehari DUA kali (2 x Rp 3.000) saja tidak cukup. Nasib manusia di sini lebih buruk daripada hewan yang tidak perlu rumah, pendidikan, maupun sabun. Harga BBM dari Rp 4.500 akan naik menjadi Rp 6.000 per liter, banyak pejabat menilai bahwa ini hanya berpengaruh bagi wong gede-an yang punya mobil saja, tetapi rupanya mereka itu buta, bahwa wong cilik juga harus naik angkot/bis; begitu juga nelayan yang butuh BBM untuk melaut. Imbasnya bagi rakyat kecil; ini berlipat kali ganda jauh lebih buruk, sudah harga sembako naik, otomasis harga pangan pun akan dinaikan lagi, karena adanya kenaikan harga BBM. Harga BBM naik dengan alasan harga minyak di pasaran dunia juga naik, tapi mereka rupanya lupa, bahwa Indonesia adalah penghasil export minyak, seharusnya kenaikan harga BBM ini menjadi berkah bagi rakyat, bukannya kebalikan menjadi kutukan. Sebagai perbandingan harga BBM di Venezuela hanya Ro 460/liter, Nigeria Rp 920/liter, Iran Rp. 828/liter, sedangkan di Indonesia akan menjadi enam kali lipat jauh lebih mahal daripada di negara-negara tsb diatas. Cobalah renungkan oleh Anda, misalnya Exxon Mobil saja; berdasarkan laporan resmi di tahun 2007, mereka telah bisa meraup keuntungan sebesar 40,6 milyar Dollar As = Rp. 3.723.20 Triliun Rupiah atau hampir Rp 12 juta per detik. Keuntungan dari Exxon Mobil ini, bahkan melebihi daripada Produk Domestik Bruto (PDB) 120 negara di kolong langit ini. Disinilah letak keanehannya, kok rakyat Indonesia, sebagai pemilik ladang minyak, bukannya kecepretan keuntungan,
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Subsidi BBM : Mitos Atau Fakta ? ? ?
lucunya rakyat nya mungkin lebih senang BBM nggak naik drod naik lalu dikasih 100 rb. lha ngasihnya juga paling 7 bulan, lalu harus naik lagi harga BBMnya kalu mau dapat lagi... Mulyani nggak mau lagi ya ngitung berapa untung negara kalu pakai dasar harga BBM di Venezuela atau Iran.. atau menghitung beda daya beli orang di Singapore dan di Indonesia. maksa aja dia itu... mumpung kuasa.. namanya juga ekonom lulusan UI... wawasannya umumnya liberal deh.. yang pasti kita kita ini.. mau setuju atau nggak ..bentar lagiBBMnaik.. lalu pegawai negeri tetap aja korup... bukitnya ... boarding pass aspal aja di perjual belikan... HS At 12:45 PM 5/19/2008, you wrote: tadi malam lihat bu menkeu menjelaskan di anteve ttg kenaikan bbm ini? waktu dikonfirmasi dg tulisan pak kwik ttg itung2an harga bbm, bu menkeu tidak mengatakan bahwa sunsidi adalah fakta. yg dikatakan adalah bahwa semua penerimaan negara sudah masuk ke dalam pos2 penerimaan negara. kemudian beliau malah menghitung subsidi yg kita terima berdasarkan harga bbm di singapur yg 14ribu perliter. bu menkeu juga cerita bahwa kenaikan ini terlalu sempit jika dilihatnya hanya dari masalah apbn. tetapi katanya lebih kepada keadilan. dg menaikkan harga minyak, maka rakyat kecil bisa menerima 100ribu perKK perbulan. hmm... pejelasa bu menkeeu tadi malam masih banyak menyisakan kekonyolan2 seh. salam
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Komik Aquanus dan Godam Hadir Lagi
Ditunggu komik2 lainnya, seperti Kapten halilintar, Panji Tengkorak, si Jampang, dan juga komik karya Ganes TH, Jan Mintaraga, Teguh Santosa dll. Duh jadi kepengin... Salam, Mubarik 2008/5/19 Wielsma Baramuli [EMAIL PROTECTED]: Mantab!! Selamat datang kembali komik nasional! Mudah-mudahan kehadiran komik-komik ini akan menstimulir kembali kearifan hidup kita sebagai orang Indonesia. Salam kebangkitan, Wielsma Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] agushamonangan%40yahoo.co.id wrote: http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/19/00420033/komik.aquanus.dan.godam.hadir.lagi Yogyakarta, Kompas - Komik klasik nasional kreasi almarhum Wid NS, superhero Aquanus dan Godam, kini hadir kembali. Dalam terbitan barunya, penerbit dan penulis tidak sekadar menghidupkan lagi kedua tokoh itu, tetapi mencoba memberikan nilai tambah. Kehadiran dua komik itu diharapkan memberikan kontribusi terhadap kebangkitan perkomikan Indonesia. Kedua komik itu diluncurkan Sabtu (18/5) di Yogyakarta berjudul Godam Reborn 2: Jodoh Buat Awang dan Aquanus Benua Ketujuh. Komik Aquanus diterbitkan Metha Studio bekerja sama dengan Neo Paradigm Surabaya. Godam Reborn 2, kelanjutan seri Godam Reborn 1 yang telah diterbitkan setahun lalu, diterbitkan Metha Studio. Kami menerbitkan kedua komik itu untuk memuliakan komik Indonesia. Kami berharap upaya kami ini bisa memberikan kontribusi terhadap kebangkitan perkomikan Indonesia, ujar Chairul Agus Saptono dari Metha Studio. Menurut Chairul, pilihan untuk menerbitkan komik superhero klasik bukan sekadar romantisme masa lalu. Namun, hal ini merupakan strategi pintu pembuka bagi diterbitkannya komik-komik nasional berikutnya. Masyarakat, ujarnya, sebenarnya menanti kehadiran komik-komik nasional. Ini terbukti komik Godam Reborn 1 yang dicetak 2.000 eksemplar sudah terserap pasar. Kami tidak menerbitkan komik lama apa adanya. Namun, dikreasikan dengan cerita baru, ungkapnya. Sungging, kreator Godam Reborn yang tidak lain adalah putra Wid NS, mengungkapkan, ia berusaha mengembangkan cerita Godam baru disesuaikan dengan kondisi saat ini. Untuk memperkuat sisi penceritaan, Godam Reborn melibatkan Hasmi, pencipta komik Gundala Putera Petir. Aquanus Benua Ketujuh di gagas dan digarap oleh empat komikus, yaitu Berny Julianto, Dwi Jink Aspitono, Arief Hargono, dan Nico Jeremia. Sinergi Arief menuturkan, kondisi perkomikan nasional kini mulai bergeliat bangkit di tengah dominasi komik-komik asal Jepang. Untuk bisa bangkit tegak, ungkapnya, dibutuhkan sinergi semua pihak, yaitu penerbit yang memberikan dukungan penuh, toko buku, distributor, kreator (komikus), serta masyarakat yang mengapresiasi. Kalau kita ingin betul-betul membangkitkan komik Indonesia, mari semua bersama-sama peduli dengan komik nasional, ujarnya. (RWN) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme
he he he he he he, kayak di replublik ini semuanya sudah pandai menjadi kritikus, semua perbuatan dan upaya orang tdk ada yang benar, melihat sesuatu jangan lah parsial dong, kita harus harga upaya seseorang untuk tujuannya biarpun upaya itu kecil, paling tidak dia telah berbuat untuk bangsa ini. terlepas suka tidak suka, saya tetep hormati upaya almarhum Sophan S. bukan berarti saya alergi akan kritik, tapi kalau seluruh republik ini jadi kritikus, siapa dong yang akan berbuat? - Original Message From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, May 19, 2008 1:13:49 PM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme Anda betul ideologi politik di negeri ini sudah lama mati. Jangankan ideologi, hati nurani dan akal sehat saja tak kuat hidup di negeri ini. Lihat saja perayaan Seabad Harkitnas Versi Harley Davidson. Apa sih hubungan antara moge dengan merah-putih? Wass, Budiarto Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Izin Advokat Todung Dicabut
Wah, Bang Mula pas banget menggambarkannya... Saya juga tidak paham kok kompas menjadikannya headline. Mungkin karena kompas terlanjur silau memandang seorang Todung Mulya Lubis. Selama ini - kebanyakan di benak kalangan wartawan dan pengelola media - si Lae Lubis ini paling banyak membantu penegakan 'kebebasan pers'. Banyak kalangan pro demokrasi yang salut dengan dia. Walau banyak juga yang mulai tersadar bahwa si Lae Lubis ini sudah terlalu banyak bergaul dengan para konglomerasi nasional maupun transnasional. Ia berkepentingan melindungi berbagai bisnis mereka. Padahal, kita tahu saat ini masalah terbesar di negeri ini adalah tidak mampunya pemerintah dan rakyat merebut kembali pengelolaan sumber daya alam yang terlanjur diserahkan kepada asing. Para advokat tersohor di negeri ini, sama sekali tak nampak berniat berada di sisi rakyat yang menginginkan pembebasan dari kemiskinan. Sebaliknya, mereka melindungi para pengusaha itu. Padahal, kita sudah sama-sama tahu, sistim bagi hasil Migas, batubara yang terlanjur konsesinya diberikan kepada asing bukanlah mencerminkan keadilan. Rata-rata pengusahanya mendapatkan bagian keuntungan lebih besar dari pemerintah. Selama ini, pemerintah - bangsa Indonesia - terperangkap dengan perjanjian-perjanjian yang dibuat tanpa dasar keadilan. Kita tahu, si Lae Lubis ini kan memang cari nafkah di situ. Ya, kalau tidak lagi dibela para kliennya.. mau makan apa dia? Horas, ch siahaan == - Original Message From: Mula Harahap [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 17, 2008 4:15:35 AM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Izin Advokat Todung Dicabut Ketika melihat berita ini muncul sebagai headline Kompas hari ini (Sabtu, 17 Mei 2008), maka saya bertanya dalam hati, Sejauh mana urusan pecat-memecat Todung Mulya Lubis ini membei kontribusi terhadap keadilan yang didambakan rakyat, kepada kembalinya ratusan triliun rupiah uang negara yang telah dijarah oleh para konglomerat dan aparat negara, dan--lebih jauh lagi--kepada tegaknya hukum di negara ini? (Tentu saja hukum yang bersendikan kepada keadilan). Sementara para pengacara itu kaya-raya dan hidup berkelimpahan dengan membela para penjarah uang negara (yang kemungkinan besar fee-nya juga dibayar dengan uang jarahan itu) maka uang yang bisa dikembalikan ke kas negara nyaris sangat kecil. Contoh paling gamblang adalah uang puluhan miliar ruiah yang digelontorkan oleh Bank Indonesia untuk membayar para pengacara dalam membela beberapa eks gubernur dan direkturnya yang menjadi tersangka dalam kasus penyaluran BLBI (baca: menyalurkan ratusan triliun rupiah uang negara secara tak bertanggung jawab untuk menyelamatkan konglomerat lapuk itu). Saya sendiri samasekali tidak melihat kontribusi dari heboh soal pemecatan Todung Mulia Lubis ini terhadap keadilan yang didambakan rakyat. Ini semata-mata hanyalah pertikaian kepentingan antara pengacara. Atau--maaf-- ini hanyalah pertikaian dalam soal cari makan antara beberapa orang Batak. Dan bagi saya, esensinya bagi kelangsungan hidup bangsa ini tak lebih dari pertikaian supir-supir metromini di Terminal Lebak Bulus atau Kampung Rambutan. Horas, Mula Harahap (Salah seorang dari 200 juta rakyat Indonesia yang ikut menjadi korban akibat ekonomi yang salah urus dan hukum yang carut-marut) .
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] video menarik ttg kebangkitan nasional
NKRI Harga Mati . Mari sama-sama membangun Indonesia Salam Marwan www.marwanazis.wordpress.com Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote: merinding juga ya. ternyata pemuda jaman sekarang nggak tahu toh ttg apa iti peringatan kebangkian nasional.. bukti di baiakannya nationbuilding di era eyang yg terasa akibatnya kini. terlintas juga bayangan Sophaan sophian yg bilang jaman sekarang kalo lagu kucing garong apal banget , giliran lagu merah putih nggak tahu padahal kata Gombloh... andaikan matahari terbit dari Barat...pun kau Tetap Indonesiaku .. Pem,uda Gombloh hidup di era kepemudaan ku...ya bedalahdgn pemuda sekarang.. HS At 07:19 AM 5/16/2008, you wrote: video menarik untuk memperingati kebangkitan nasional. bagus untuk bahan renungan http://uk.youtube.com/watch?v=cGaJvTHWNsY hf [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Keahlian dan Kejujuran-Ilmiah
Jakarta, 8-5-2008 Jakarta, 20-5-2008. Menteri Dalam Negeri Jendral Mardiyanto. KOMPAS, 19-5-2008, memuat berita, a.l.: Mardiyanto meminta dukungan para Kepala Daerah agar program Bantuan Langsung Tunai -BLT- bisa diterima dan disalurkan kepada yang berhak tanpa menimbulkan masalah baru. Pasalnya, bantuan itu bertujuan untuk membantu rakyat yang terkena dampak kenaikan harga BBM. Kenapa dalam kesulitan, kita mempolemikkan soal ini, ujar Mardiyanto di hadapan kepala satuan polisi pamongpraja dari 400 kota/kabupaten dan Asisten II pemerintahan dari 33 propinsi. Mendagri, seusai pertemuan, menyayangkan banyaknya pernyataan menolak menolak BLT dari sejumlah daerah. Dapat dimengerti sikap sosial dari Jendral Mardiyanto mendukung gagasan memberikan BLT pada rakyat miskin dan menolak keberatan dari sejumlah daerah atas penyaluran BLT tersebut. Namun, tanpa disadarinya, Mardiyanto keliru total mendukung program BLT, karena BLT tersebut kelihatannya saja merupakan bantuan sosial bagi orang miskin. Justru sebaliknya, orang miskin di Indonesia seluruhnyalah yang akan menjadi lebih miskin dan menderita lagi sebagai akibat dari BLT. Kekeliruan inilah yang tidak bisa dilihat dan disimak para ekonom Kabinet SBY yang memprakarsai dan mempermainkan pemberian BLT tersebut. Team Ekonomi Kabinet, terutama seperti Budiono dan Sri Mulyani dan juga kedua SatPam Pertamina: Purnomo Yusgiantoro dan Sofyan Djalil, melulu membadut saja, seolah-olah jagoan ekonomi yang bermoral sosial tinggi. Padahal, mereka ternyata pengkhianat rakyat saja dengan prakarsa BLT mererka. Jadi, Jendral Mardiyanto keliru total turut membadut juga karena pertama-tama mendukung para badut-badut ekonomi tadi dan kedua menolak keberatan yang dikemukakan oleh sejumlah pamong daerah, sekalipun mereka ini jauh dari membadut, tapi menyampaikan secara jujur fakta kebenaran dari kejadian-kejadian manipulasi kotor dan tidak senonoh di daerah masing-masing. Biro Pusat Statistik (BPS) turut juga membadut, karena di luar ilmu statistik melakukan pendataan orang miskin seolah-olah orang miskin tersebut bisa diidentifikasi siapa orangnya dan namanya, namun diserahkan penentuannya oleh pamong desa- diluar ilmu statistik. * Kenapa BLT diberikan pada segolongan orang miskin, baru setelah badut-badut ekonomi tadi bermaksud menaikkan harga BBM ( 1 Juni ini) dan sebelumnya kemiskinan rakyat tersebut tidak dipedulikannya. BLT diberikan untuk sementara waktu pula dan bukan permanen, seolah-olah waktu terbatas tersebut sudah cukup memadai mengentaskan kemiskinan rakyat. What a joke! * Kenapa orang miskin golongan kecil tadi yang justru dibantu seolah-olah merekalah yang menjadi korban utama dari kenaikan harga BBM, dan bukan rumah tangga dan nelayan miskin yang langsung menjadi korban dari kenaikan harga BBM. Korban langsung tersebut oleh badut-badut ekonomi bangsa kita tadi dengan sengaja dibiarkan saja lebih menderita. Dan sementara itu karena sifat badut dan SatPamnya, mereka tunduk saja pada Pertamina yang membadut menggelembungkan ongkos produksi dan distribusi BBM dan atas dasar kejahatannya tersebut memperoleh subsidi luar biasa dari APBN, yang jumlahnya jauh lebih besar dari BLT, bantuan sosial bikin-bikinan tadi. What a treason and what a genius is Sri Mulyani! Ternyata pula bahwa subsidi BLT yang keliru dikaitkan dengan kenaikan harga BBM menciptakan kerugian APBN dan ekonomi nasional(!) yang sangat kecil sekali apabila dibandingkan dengan kerugian APBN dan ekonomi nasional yang diakibatkan oleh pemberikan subsidi cuma-cuma yang luar biasa banyaknya bagi Pertamina sambil perusahaan bajingan tengik dan lintah darat penghisap darah rakyat miskin ini diperbolehkan meraub keuntungan luar biasa pula. * Kenapa bajingan Pertamina beserta badut-badut dan SatPamnya (baca tulisan pada Prof. Budiono di bawah ini) mengemukakan dalih yang menjijikkan, bahwa harga jual BBM sekarang ini jauh berada -hampir 50%- di bawah harga BBM internasional dan oleh karenanya harga BBM dalam negeri harus diselaraskan dengan harga internasional. Padahal, harga BBM di negara-negara luar negeri tersebut tercipta berdasarkan persaingan pasar dan bukan berdasarkan surat keputusan badut-badut Pemerintah seperti yang berlangsung di Indonesia. Apa harga barang-barang domestik yang berada dibawah harga internasional harus juga diselaraskan untuk dinaikkan? Badut lain pendukung terbesar dari para badut Kabinet SBY adalah Prof.Chatib Basri, Direktur LPEM-UI, yang berkata dalam KOMPAS, 19-5-2008: Lihat ilustrasi ini -katanya dengan galak: Jika rata-rata pemakaian bensin per mobil pribadi adalah 10 liter per hari, sedang subsidi BBM per liter sekitar Rp 4100 (selisih antara harga internasional premium yang sekitar Rp 8600 dan harga premium domestik kepada pemilik mobil adalah p 41000 per hari. Sebulan berarti lebih dari Rp 1200 000. Mereka yang tidak memiliki mobil atau motor, memperoleh subsidi BBM melalui transportasi
[Forum Pembaca KOMPAS] Antara Kebangkitan dan Kebangkrutan Nasional
JAKARTA, SENIN - Peringatan 100 tahun Kebangkitan nasional disaksikan dengan kepiluan. Kekuasan neoliberal sudah menguasai bangsa ini. Pasokan solar dan batubara PLN oleh Shell dan swasta, hadir di depan mata. Ada 3 jta tabung gas akan dipasok China, dan perusahaan negara Krakatau Steel siap diserahkan ke Mittal, ujar anggota DPD Marwan Batubara di Jakarta, Senin (19/5). Jadi, menurut Marwan, masihkah bangsa ini mandiri. Kondisi ini diperburuk lagi oleh keadaan 40 BUMN yang siap dijual. Tambang NNT Batu hijau untuk Newmont dan swasta nasional baik BUMN dan BUMD harus puas hanya menjadi penonton. Cepu diserahkan bagi kejayaan Exxon, dan Natuna juga dijadikan sesajen untuk Exxon, ujarnya. Rakyat, menurut Marwan, menantikan bukti dari pemerintah, bahwa bangsa ini bisa bangkit dan bukan menjadi bangkrut. Saya ingin percaya pemerintah akan membawa kebangkitan bagi bangsa ini. Tapi, penggelapan pajak oleh Adaro, Asian Agri, Indosat bebas tanpa proses hukum. Belum lagi obligor BLBI pengemplang ratusan triliun uang rakyat masih hidup bebas dan semakin kaya. Bagaimana saya bisa percaya pemerintah, ujar Marwan yang merasa sedih melihat rakyat tampaknya sudah cukup puas dengan pidato, perayaan-perayaan dan retorika. Imam Prihadiyoko http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/19/14351651/antara.kebangkitan.dan.kebangkrutan.nasional
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kompas 'mengalihkan' topik
kalau saya pas baca headline kompas hr sabtu itu, lgs yang terbersit adalah: bisa aja nih kompas 'mengalihkan' topik yang lebih hangat malam sebelumnya: tim thomas kita kalah dilibas korea!!! hehehe apa karena semangat/rasa nasionalis yang sangat besar sampai saya cari pembahasan di dalam pun tidak ada yang menceritakan detil jalannya/analisa pertandingan (saya butuh karena tidak ntn pertandingannya). beda dengan pers LN yang secara 'cuek' memborbardir 'kejelekkan' tim nya sendiri jika memang lagi jelek. :) kebebasan pers?? entahlah. 2008/5/19 charles siahaan [EMAIL PROTECTED]: Wah, Bang Mula pas banget menggambarkannya... Saya juga tidak paham kok kompas menjadikannya headline. Mungkin karena kompas terlanjur silau memandang seorang Todung Mulya Lubis. Selama ini - kebanyakan di benak kalangan wartawan dan pengelola media - si Lae Lubis ini paling banyak membantu penegakan 'kebebasan pers'. Banyak kalangan pro demokrasi yang salut dengan dia. Walau banyak juga yang mulai tersadar bahwa si Lae Lubis ini sudah terlalu banyak bergaul dengan para konglomerasi nasional maupun transnasional. Ia berkepentingan melindungi berbagai bisnis mereka. Padahal, kita tahu saat ini masalah terbesar di negeri ini adalah tidak mampunya pemerintah dan rakyat merebut kembali pengelolaan sumber daya alam yang terlanjur diserahkan kepada asing. Para advokat tersohor di negeri ini, sama sekali tak nampak berniat berada di sisi rakyat yang menginginkan pembebasan dari kemiskinan. Sebaliknya, mereka melindungi para pengusaha itu. Padahal, kita sudah sama-sama tahu, sistim bagi hasil Migas, batubara yang terlanjur konsesinya diberikan kepada asing bukanlah mencerminkan keadilan. Rata-rata pengusahanya mendapatkan bagian keuntungan lebih besar dari pemerintah. Selama ini, pemerintah - bangsa Indonesia - terperangkap dengan perjanjian-perjanjian yang dibuat tanpa dasar keadilan. Kita tahu, si Lae Lubis ini kan memang cari nafkah di situ. Ya, kalau tidak lagi dibela para kliennya.. mau makan apa dia? Horas, ch siahaan ==
[Forum Pembaca KOMPAS] Seabad Kebangkitan Nasional, Rumah Soetomo tak Dikenal
SURABAYA - Seratus tahun kebangkitan nasional yang diperingati 20 Mei 2008 mengingatkan kita pada sosok Dr Soetomo. Rumah tokoh pergerakan nasional ini ternyata masih ada, meski nyaris roboh. Di mana letak rumah dr Soetomo? Hem..pasti tak banyak yang tahu. Padahal, di buku-buku sejarah yang diajarkan di sekolah disebutkan bahwa dokter yang akrab disapa Pak Tom itu tinggal di Surabaya sejak 1923 hingga akhir hayatnya 30 Mei 1938. Namun, dimana selama 15 tahun Pak Tom tinggal? Nampaknya lebih mudah menelusuri rumah para pejabat Belanda selama menjajah RI daripada beliau. Bahkan, dalam SK wali kota tentang 163 bangunan cagar budaya di Surabaya tidak tercatat rumah dr Soetomo. Beruntung ada buku lawas yang diperoleh dari pasar loak yang bisa menjawabnya. Dalam buku Peringetan Rapat Taoenan PBI Pertama, ada foto yang menjepret tulisan Dr Soetomo dalam sebuah memo. Tulisan pada memo itu berbahasa Belanda, namun dalam kopnya tertulis Raden Soetomo Huidarts, Simpang Doekoh 12 Soerabaia. Itukah rumah Pak Tom? Untung saja nama Jl Simpang Dukuh masih bertahan hingga sekarang. Petunjuk itu saya telusuri. Hemm ternyata ada! Bangunan rumah di Jl Simpang Dukuh 12 sudah tidak utuh lagi. Seluruh halaman ditumbuhi rumput dan semak. Rerimbunan pohon di depannya menutupi wajah bangunan ini. Rumah ini pasti sudah lapuk dan siap-siap ambruk. Rumah bersejarah itu sebenarnya gagah. Halamannya luas. Lokasinya juga strategis, karena berada persis di belakang Hotel Simpang. Posisi di pojokan Jl Simpang Dukuh dan Jl Kenari membuatnya menjadi rebutan papan reklame. Namun, bangunan ini merana. Andaikan proyek pembangunan pertokoan yang memakan Jl Kenari tidak macet pada 1998, bisa jadi bangunan bersejarah ini sudah rata dengan tanah dan berganti plaza. Kawasan Jl Kenari dan sekitarnya itu sudah dibeli investor property Singapura. Mau dibikin plaza, ungkap Ketua Komisi C DPRD Surabaya Armudji beberapa waktu lalu. Namun, siapa sangka di lahan rencana lokasi proyek itu, terselip rumah bersejarah tokoh kebangkitan nasional. Saya tidak tahu kalau itu rumahnya dr Soetomo. Namun, yang saya tahu sejak 1970-an sudah jadi perkantoran, kata Sugiyo, warga Gentengkali. Rumah Sugiyo hanya sepelemparan batu dari rumah dr Soetomo. Dia yakin banyak warga Simpang Dukuh tidak tahu bahwa rumah itu bekas ditinggali Pak Tom. sebab selama ini tidak pernah ada penanda khusus apalagi prasasti. Namun, kebenaran data dari buku lawas Jl Semarang itu diakui budayawan Kadaruslan. Lelaki 70 tahun yang akrab disapa Cak Kadar itu bahkan memiliki banyak dokumentasi tentang rumah Pak Tom di Simpang Dukuh 12, termasuk buku karya profesor politik Amerika yang rumah orang tuanya berdekatan dengan Pak Tom. Pemkot harus membeli rumah itu. Harus segera ditetapkan sebagai cagar budaya, daripada hilang, kata Cak Kadar geram. Menurut sejumlah catatan. Di Surabaya, Pak Tom bekerja sebagai dosen di Nederlandsch Indisch Artsen School (NIAS) yang sekarang menjadi Fakultas Kedokteran Unair. Selain itu, Pak Tom juga berpraktik di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ). Penduduk Surabaya kerap menyebut CBZ ini dengan Rumah Sakit Simpang. Sekarang, rumah sakit legendaris itu menjadi Plaza Surabaya. Karier politik Pak Tom juga dipupuk di kota ini. Dia mendirikan sentra aktivitas politik dengan membangun Gedong Nasional Indonesia (GNI) di Bubutan. Tak hanya itu, dia juga mendirikan Partai bangsa Indonesia di tempat yang sama. Termasuk setumpuk aktivitas kepartaian yang bakal memompa semangat nasionalisme. (Kuncarsono Prasetyo) http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/18/1050470/seabad.kebangkitan.nasional.rumah.soetomo.tak.dikenal
[Forum Pembaca KOMPAS] Ada apa dibalik Pejabat Perhubungan Regulasi - Bisnis Penerbangan
Ada apa dibalik Pejabat Perhubungan Regulasi - Bisnis Penerbangan Bertenggernya harga minyak mentah dunia pada titik tertinggi dalam sejarah, dan kasus subprime mortgage di AS yang disinyalir memicu goyahnya ekonomi AS, kedua hal tersebut dianggap sebagai indikator pemicu krisis global. Sebagai pihak yang diuntungkan adalah negara-negara pengekspor minyak dunia, sementara pihak yang harus menanggung beban yakni negara pengguna bahan bakar minyak, yang notabene adalah negara-negara sedang berkembang. Walaupun Indonesia memiliki banyak tempat-tempat yang menyimpan cadangan minyak, namun sampai saat ini negeri ini belum bisa mencukupi hajat hidup warga negara atas suplai minyak, sehingga secara langsung tetap terimbas oleh harga minyak mentah dunia yang diatas angin. Hal ini menyebabkan anggaran perencanaan belanja negara selalu mengalami revisi seiring volatilitas harga minyak dunia. Baru-baru ini dengan adanya rencana pemerintah menaikkan harga BBM memicu kegelisahan terutama industri-industri manufaktur yang menyebabkan terancamnya keberadaan para karyawannya dari pemutusan hubungan kerja. Sehingga peran pelaku usaha sangat diharapkan posisinya dalam keterkaitan dengan kondisi pemerintah yang merencanakan menaikkan harga BBM dalam waktu dekat ini. Melihat kondisi saat ini, seandainya harga bahan bakar jadi naik, otomatis akan mengimbas ke semua lini industri, sehingga pelaku usaha akan terasa berat dalam membantu membuka lapangan kerja baru setidaknya bertahan dengan kondisi yang ada. Dengan mengaca kondisi itu, proaktif pemerintah dalam memacu iklim yang kondusif pada sektor bisnis akan sangat membantu pelaku usaha menjalani bisnisnya, sehingga memungkinkan tetap menyerap tenaga kerja baru, setidaknya mempertahankan karyawannya yang sudah ada. Kondisi proaktif pemerintah untuk mensupport pelaku usaha jauh dari terasa sebagai sebuah dukungan, seperti komentar Direktur Angkutan Udara Departemen Perhubungan Tri Sunoko yang dilansir oleh Kompas.com mengatakan Saya merasa pesimis Lorena bisa terbang 6 Juni. Pernyataan semacam itu seyogyanya tidak dilontarkan oleh seorang pejabat, mengingat lontaran tersebut akan membuat calon pengguna jasa Lorena Air berpolemik benar tidaknya Lorena jadi terbang perdana pada 6 Juni, dan juga berdampak negatif pada image pada perusahaan yang berencana terbang perdana. Ekspansi perusahaan seperti apa yang dilakukan oleh grup bisnis transportasi Lorena, yang selama ini dikenal orang berkecimpung dalam transportasi bus dan logistik. Saat ini Lorena merambah `bisnis penerbangan' dengan rencananya memulai bisnis transportasi udara dengan dimulai dengan bendera Lorena Air. Menjelang datangnya bisnis pesawat ini seyogyanya disambut positif mengingat hal ini berpotensi terjadi penyerapan tenaga kerja baru, disamping meningkatkan jasa transportasi udara. Bisnis pesawat ini sudah direncanakan beberapa tahun sebelumnya, sehingga kesiapan dalam bisnis transportasi udara ini sekiranya sudah dipersiapkan dengan matang. Beberapa bulan menjelang kedatangan pesawat Lorena Air, berbagai prosedur dan bermacam regulasi dari pemerintah sudah selayaknya dipenuhi oleh pelaku usaha. Tidak bisa dipungkiri bahwa dunia penerbangan nasional beberapa tahun ke belakang dirundung beberapa peristiwa kecelakaan pesawat yang banyak menimbulkan korban sia-sia. Mulai disebabkan oleh kesalahan teknis sampai human error. Nah, disinilah peran pemerintah dituntut membuat regulasi tegas terhadap bisnis transportasi udara untuk meminimalisir kemungkinan-kemungkinan kecelakaan yang bisa ditimbulkan. Anehnya, `kesalahan-kesalahan terjadi berulang' dengan masalah yang tidak jauh berbeda. Bercermin kondisi di atas, pihak departemen perhubungan dalam hal ini seorang pejabat perhubungan berperan sangat penting mengingat penentu kebijakan terhadap operator-operator pesawat di tanah air ada ditangan mereka. Maju mundurnya dunia penerbangan di dalam negeri ini salah faktor penentunya adalah sistem dan kebijakan para elite di departemen perhubungan udara. Mengutip pernyataan direktur angkutan udara tersebut dikatakan Mungkin lampiran (rencana rute dalam SIUP) itu sudah dianggap sebagai izin operasi. Padahal masih perlu perizinan lainnya. Dirjen perhubungan udara terkesan tidak mendorong agar segera direalisasikannya launching terbang perdana LorenaAir dimana dunia penerbangan dalam negeri tidak sepadat transportasi darat, namun yang ada malah kecenderungan menganggap sebelah mata terhadap pemain baru bisnis pesawat ini yang nampak pada pernyataan di atas. Pemberitaan Bisnis Indonesia, Senin 05 Mei 2008, bahwa Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mempertanyakan kebijakan Departemen Pehubungan menawari secara khusus tujuh maskapai untuk mengambil alih 25 rute milik AdamAir. Pemberintaan tersebut memberi kesan Dephub pilih-pilih memberi kesempatan perusahaan penerbangan untuk mengambil alih rute itu. Hal ini menimbulkan pertanyaan ada apa dibalik semua aturan itu. Ini dikhawatirkan para pemilik modal
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: SBY: Potong, Durasi Atraksi Indonesia Bisa Kepanjangan
Sebuah tontononan akan pemborosan yang sangat bagus. Katanya anggaran negara pendarahan kok bisa-bisanya bikin acara pemborosan kayak gini. Alasan pemotongannya rakyat bosan pulak, bukannya lebih baik alasan pemotongan durasinya untuk penghematan? regards -- Seperti tanah, walaupun subur, ia takkan bisa produktif tanpa penyemaian. Demikian juga pikiran, tanpa budaya takkan pernah menghasilkan buah yang berkualitas. Seneca www.soehartoincbuster.org sawung.blogspot.com
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] 100 Tahun Kebangkitan Nasional
Ingat organisasi pergerakan Budi Utomo (BO) jangan lupa kepada tokoh sentralnya yaitu dr. Soetomo selaku Ketuanya. BO didirikan oleh mahasiswa stovia, dengan motor dr. soetomo dan dr. wahidin soediro husodo.. BO menyelenggarakan kongres pertama pada 5 Oktober 1908. (sumber: Tanah Air Bahasa, seratus jejak pers Indonesia, ed. Taufik rahzen, dkk) Nama dr. soetomo sekarang diabadikan pada lembaga pendidikan jurnalis, Lembaga Pers DR. Soetomo (LPDS). Tabik; Ridwan Nyak Baik -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Hamonangan Sent: Monday, May 19, 2008 12:09 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] 100 Tahun Kebangkitan Nasional Tepatnya 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional jatuh esok hari, Rabu 20 Mei 2008. Pada hari itulah Budi Utomo genap berusia seabad. Budi Utomo-lah pembangkit dan penggerak pertama Kebangkitan Bangsa Indonesia. Pencerahan pertama yang diprakasai oleh para cendekiawan Indonesia waktu itu, zaman Indonesia dikuasai oleh penjajah Belanda. Pada mulanya gerakan etis, edukasi, pencerahan. Kemudian oleh pergerakan-pergerakan berikutnya dibangkitkan untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Kemerdekaan Indonesia barulah tercapai 17 Agustus 1945. Berarti 37 tahun setelah kebangkitan nasional. Pergerakan-pergerakan pasca-Budi Utomo akhirnya secara eksplisit bertujuan Indonesia Merdeka. Gerakan dan perjuangan juga menegaskan tujuan bersama Indonesia Merdeka, yakni kedaulatan, persatuan, dan kebersamaan bangsa serta kesejahteraan yang berkeadilan sosial. Secara historis, eksplisit, dan inspiratif, kerangka dasar Indonesia Merdeka dan tujuan Indonesia Merdeka dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 serta batang tubuhnya. Suatu dasar dan tujuan negara yang mendahului zamannya serta dikagumi oleh negara-negara lain. Dewasa ini tahun 2008, seabad kemudian, bagaimana kondisi kita? Indonesia sudah merdeka dan berdaulat dalam konteks dunia di zaman globalisasi ini. Indonesia Merdeka masih tegak berdiri di tengah perkembangan dan perubahan yang juga menimpa bangsa dan negara Indonesia. Gelombang pasang surut serta perubahan sistem pemerintahan kita alami. Kenyataannya terutama dalam perihal kesejahteraan perikehidupan rakyat banyak, kita masih terpuruk dan ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara tetangga, termasuk Vietnam. Bagaimana kita menjawab ketertinggalan itu? Sekadar ilustrasi yang sengaja diberi warna ironi. Dewasa ini kita saling menyalahkan, bahkan unjuk rasa terpicu rencana kenaikan harga BBM. Kita masih dalam eforia demokrasi dalam gegap gempitanya mencari, membentuk dan melaksanakan demokrasi yang menjamin kebebasan tetapi sekaligus juga mempercepat tercapainya format demokrasi yang bisa bekerja keras, cerdas, dan jujur untuk mewujudkan perikehidupan yang sejahtera bagi rakyat. Kita bersyukur dan mensyukuri seabad Kebangkitan Nasional berikut buahnya seperti Indonesia Merdeka, Tanah Air. Kerangka Dasar dan Tujuan Negara. Seabad Kebangkitan Nasional agar menciptakan momentum bersejarah yang dalam kebebasan dan keberagaman demokrasi, kita mau dan mampu lebih cepat menyelenggarakan perikehidupan rakyat banyak yang sejahtera, adil, dan makmur. Demokrasi yang tidak sekadar bebas berbicara, tetapi sekaligus berkarya kreatif demi tujuan Kebangkitan Nasional dan Indonesia Merdeka. Kita bersama secara tulus memerlukan kritik dan refleksi diri secara kritis konstruktif. Jangan dibiarkan lewat momentum ini. http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/19/00320184/tajuk .rencana http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/19/00320184/taju k.rencana [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] VISI BUNG KARNO
negosiasi ulang .. berdikari .. kita in negara yg potensiil bisa berdikari.. sumber enrsi fossil ada, yg terbarukan ada tanah subur buat nanam sumber KH dan protein .. rakyat banyak mengubah Rp.1000 jadi Rp.1 juga nggak salah ..knp tidak ?? tentu bukan satu satunya tindakan.. HS At 01:33 PM 5/19/2008, you wrote: Saya mengagumi Bung karno. Apalagi dengan ide-ide cemerlang dia dan berani untuk menjalankan ide-nya. Apakah yang akan di lakukan Bung Karno ya (jika dia hidup dimasa sekarang)..? dengab keadaan Bangsa Indonesia seperti ini. Mungubah Rp.1.000,- menjadi Rp.1,- ? Salam,
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme
jalan tengah aja deh.. betul kok pemilihan jalan jalan dgn moge itu kurang peka pd derita rakyat tapi soal Sophan dgn perjuangan dan niatnya..rasanya tetap perlu kita hargai. siapa juga lagi yg pernah jadi anggota dpr lalu mundur sendiri kecuali sophaan tidur aja dapat duit banyak.. HS At 03:13 PM 5/19/2008, you wrote: he he he he he he, kayak di replublik ini semuanya sudah pandai menjadi kritikus, semua perbuatan dan upaya orang tdk ada yang benar, melihat sesuatu jangan lah parsial dong, kita harus harga upaya seseorang untuk tujuannya biarpun upaya itu kecil, paling tidak dia telah berbuat untuk bangsa ini. terlepas suka tidak suka, saya tetep hormati upaya almarhum Sophan S. bukan berarti saya alergi akan kritik, tapi kalau seluruh republik ini jadi kritikus, siapa dong yang akan berbuat?
[Forum Pembaca KOMPAS] Jalan Merah Putih Harley Davidson dan Korban Lumpur Lapindo
Kita tentu sangat berduka dengan berpulangnya Bung Sophan Sophia'an karena kecelakaan MOGE di Desa Kedunggalar Ngawi. Harley Davidson yang dikendarainya terpaksa terjungkal karena jalan raya yang bercerukan. Sungguh sebuah ironi. Antara Moge yang harganya ratusan juta rupiah, para pengendaranya yang merupakan lapisan High Society dari bangsa ini dan jalan raya yang compang-camping. Ketika berita duka saya dengar dari sobat saya Kang Robama yang tinggal di Bandung saya sempat ragu dan berita tsb saya forward ke Radio Suara Surabaya untuk minta konfirmasi. Siang itu Gerakan Menutup Lumpur Lapindo punya acara di Pasar Baru Porong sebagai mediator dari pemberian sumbangan Sembako dari Federasi Sarikat Pekerja BUMN kepada para korban lumpur Lapindo yang mengungsi di pasar Baru Porong. Untuk diketahui bahwa sejak tanggal 1 Mei para korban lumpur Lapindo yang mengungsi di pasar baru Porong telah diputus supplai makan mereka oleh Lapindo secara sepihak. Sehingga sejak itu para korban yang sekitar 70 % kepala keluarganya berstatus penganggur karena sudah tercerabut dari matapencahariaannya harus bertahan hidup. Sudah barang tentu uluran para dermawan baik organisasi maupun perorangan merupakan satu-satunya harapan. Para korban lumpur yang saya beritahu bahwa kemungkinan besar Bung Sophan Sophia'an meninggal dunia karena kecelakaan beberapa orang diantaranya nyelethuk: SAYANG YA PAK KONVOI JALUR MERAH PUTIH YANG TERDIRI DARI RATUSAN MOTOR GEDE MEWAH HARLEY DAVIDSON ITU KOK NGGAK MAMPIR KE PASAR BARU PORONG!. Andaikan saja setiap pesertanya iuran 1 juta rupiah (sebuah angka yang kecil bagi mereka) akan terkumpul dana sekitar 300 juta rupiah dan andaikan kemudian dana itu disumbangkan kepada para pengungsi korban lumpur Lapindo yang sedang kelaparan di Pasar Baru Porong maka kehidupan para pengungsi akan aman untuk jangka waktu 6 minggu kedepan. Yaah semua itu hanya andaikan dan andaikan. Kenyataaanya para penggemar Moge yang sedang melaanglang Tanah Jawa dalam rangka 100 tahun Kebangkitan Nasional tidak sampai kepada peduli dan simpati kepada penderitaan para korban Lumpur Lapindo yang sudah dua tahun ini menuntut hak dan harkat kemanusiaan sebagai warga negara Indonesia. Nampaknya tidak hanya masyarakat Jawa Timur yang membisu tetapi para pengendara Harley Davidson itu juga membisu dan menjadi tuli karena deru mesin Moge mereka. Salam keprihatinan Tjuk KS - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: 100 Tahun Kebangkitan Nasional
Perkenankan saya memberi sedikit perspektif dari Jepang. Semangat Boedi Oetomo tahun 1908, berangkat dari titik yang sangat basic, yaitu pertama-tama menyadarkan diri atas identitas Indonesia, lalu menjadikan identitas itu sebagai titik tolak nasionalisme dan anti-kolonialisme. Ini kemudian berkulminasi pada terbentuknya RI. Memang patut diperingati. Jika Dr. Wahidin dan Soetomo tiba-tiba bangun dari kuburnya, naik mobil keliling kota Jakarta, mereka pasti sangat bangga. Tapi, jika mereka lalu singgah di Malaysia atau Singapura, apalagi ke Tokyo, pasti mereka kecewa: Kok, Indonesia ketinggalan amat? Ya, memang kita sudah bangkit seratus tahun. Tapi kenyataannya, sampai saat ini kita cuma duduk-duduk saja. Paling banter, jalan-jalan sore. Kapan kita bisa berlari menandingi bangsa-bangsa lain di dunia? Coba lihat, Indonesia di ranking ke berapa di Human Development Indexnya PBB? Dari 170 negara, hanya nomor 107. Prestasi yang memalukan. Ke-tidak-kompetitifnya Indonesia bukan hanya itu. Walaupun kita negara terbesar di Asia Tenggara, investor masih juga enggan masuk, karena soal korupsi dan ketidakpastian hukum yang tak habis-habisnya. Yang perlu sekarang, bukan hanya mengingat kebangkitan kita 100 tahun lalu, tapi kita harus melakukan kebangkitan yang kedua, seperti halnya Jepang melakukan reformasi Meiji pada tahun 1870. Dalam waktu singkat sekali Jepang bisa mengubah dirinya dari negara terbelakang dan kolot menjadi kekuatan modern yang mampu mengungguli negara Barat. Semangat Kebangkitan Nasional, sebaiknya dipakai untuk kembali menyadarkan diri atas status bangsa kita di dunia, take a deep breath, lalu melangkah maju dari situ. Ya, memang lomba lari itu menakutkan dan penuh risiko, tapi sudah saatnya kita ikut serta.Get your act together Indonesia, you can do it too! Ari Tamat Tokyo, Japan --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Tepatnya 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional jatuh esok hari, Rabu 20 Mei 2008. Pada hari itulah Budi Utomo genap berusia seabad. Budi Utomo-lah pembangkit dan penggerak pertama Kebangkitan Bangsa Indonesia. Pencerahan pertama yang diprakasai oleh para cendekiawan Indonesia waktu itu, zaman Indonesia dikuasai oleh penjajah Belanda. Pada mulanya gerakan etis, edukasi, pencerahan. Kemudian oleh pergerakan-pergerakan berikutnya dibangkitkan untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Kemerdekaan Indonesia barulah tercapai 17 Agustus 1945. Berarti 37 tahun setelah kebangkitan nasional. Pergerakan-pergerakan pasca-Budi Utomo akhirnya secara eksplisit bertujuan Indonesia Merdeka. Gerakan dan perjuangan juga menegaskan tujuan bersama Indonesia Merdeka, yakni kedaulatan, persatuan, dan kebersamaan bangsa serta kesejahteraan yang berkeadilan sosial. Secara historis, eksplisit, dan inspiratif, kerangka dasar Indonesia Merdeka dan tujuan Indonesia Merdeka dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 serta batang tubuhnya. Suatu dasar dan tujuan negara yang mendahului zamannya serta dikagumi oleh negara-negara lain. Dewasa ini tahun 2008, seabad kemudian, bagaimana kondisi kita? Indonesia sudah merdeka dan berdaulat dalam konteks dunia di zaman globalisasi ini. Indonesia Merdeka masih tegak berdiri di tengah perkembangan dan perubahan yang juga menimpa bangsa dan negara Indonesia. Gelombang pasang surut serta perubahan sistem pemerintahan kita alami. Kenyataannya terutama dalam perihal kesejahteraan perikehidupan rakyat banyak, kita masih terpuruk dan ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara tetangga, termasuk Vietnam. Bagaimana kita menjawab ketertinggalan itu? Sekadar ilustrasi yang sengaja diberi warna ironi. Dewasa ini kita saling menyalahkan, bahkan unjuk rasa terpicu rencana kenaikan harga BBM. Kita masih dalam eforia demokrasi dalam gegap gempitanya mencari, membentuk dan melaksanakan demokrasi yang menjamin kebebasan tetapi sekaligus juga mempercepat tercapainya format demokrasi yang bisa bekerja keras, cerdas, dan jujur untuk mewujudkan perikehidupan yang sejahtera bagi rakyat. Kita bersyukur dan mensyukuri seabad Kebangkitan Nasional berikut buahnya seperti Indonesia Merdeka, Tanah Air. Kerangka Dasar dan Tujuan Negara. Seabad Kebangkitan Nasional agar menciptakan momentum bersejarah yang dalam kebebasan dan keberagaman demokrasi, kita mau dan mampu lebih cepat menyelenggarakan perikehidupan rakyat banyak yang sejahtera, adil, dan makmur. Demokrasi yang tidak sekadar bebas berbicara, tetapi sekaligus berkarya kreatif demi tujuan Kebangkitan Nasional dan Indonesia Merdeka. Kita bersama secara tulus memerlukan kritik dan refleksi diri secara kritis konstruktif. Jangan dibiarkan lewat momentum ini. http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/19/00320184/tajuk.rencana
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Buku Lapindo.
Teman, aya sarankan untuk melihat langsung ke lokasi Lapindo, baru kita bisa mengerti, miris, pedih, perih , galau dll, saya kemarin sudah melihatnya. hamparan lumpur yang sangat luas, rongsokan bangunan, pohon, pabrik dll. dan jangan lupa mapir di Tukang Ote Ote Porong yang sangat terkenal, dekat pasar porong, makanan khas Porong yang Ma' jus. Kita akan tahu, akibat Lapindo bukan saja hancurnya rumah/kampung secara fisik saja, tapi meninggalkan luka yang dalam pada jiwa masyarakat. kemudian juga kehidupan sekitarnya menjadi sangat terpuruk. Sekali lagi tengok lah! - Original Message From: mangoenpoerojo roch basoeki [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Buku Lapindo. Rekan-rekan, buku saya berjudul KERUGIAN BANGSA akibat LUMPUR SIDOARJO sedang diproses di penerbitan. Buku yang isinya ingin saya persembahkan buat pembelaan korban, yaitu masyarakat Jawa Timur. 2.048 jiwa sekarang sedang tidak makan sejak 1 Mei kemarin karena Lapindo tidak mau bertanggungjawab (istilah korban), sedangkan istilah lapindo sudah capek MEMBANTU. Buku ini diantar oleh Prof. Satjipto Rahardjo, Prof. Djoko Santoso (ITB), dan Prof. Kacung Marijan (Airlangga). Kepada para pihak yang ingin membaca buku itu, tolong bilang ke email saya. Di sini saya lampirkan pengantar penulis. salam, robama. Pengantar Penulis. Pembaca yang budiman, Berbicara semburan Lumpur Panas di Sidoarjo, dimohon untuk tidak berawal dari curiga, apalagi terburu-buru bersikap seolah-olah tahu akan kebenaran. Tak seorang pun tahu dengan pasti terhadap masalah yang luar biasa kompleksnya, karena keterlibatan factor alam (termasuk manusia). Hanya dengan mendalami persoalan sesungguhnya, mensistemkan faktanya, barulah dapat memperkirakan dan menemukan hakikat permasalahan. Itupun tidak mudah. Dilihat dari akibat yang ditimbulkan, persoalan geologi dan sebangsanya yang berada di dalam bumi, andilnya ternyata hanya 20% dari seluruh permasalahan. Selebihnya, adalah karena ketidak-mampuan manusia dalam mengantisipasi. Baik manusia korban maupun non-korban. Norma hukum lebih menuansai buku ini, untuk mengimbangi norma moral yang dituntut oleh masyarakat. Konkritnya, kasus ini menunjukkan perlunya menyadari diri di muka hukum dalam konstelasi keindonesiaan. Dan mematuhinya, termasuk politisi dan praktisi hukum. Diperlukan comprehensiveness di dalam melihat persoalan. Sebagai generalis, saya coba menghubungkan segala sesuatu yang terlihat dan teraba di sekitar kejadian, kemudian menilai dengan tolok ukur yang disepakati oleh seluruh warga bangsa, yaitu Pembukaan UUD. Selain itu, agar lebih komprehensif, focus permasalahan adalah korban yang menjadi akibat. Ternyata bukan hanya manusia, tetapi lebih dari itu. Peristiwa ini bukan bisnis murni, tetapi berkaitan langsung dengan kegiatan NEGARA. Lumpur Sidoarjo memberikan pembelajaran amat berarti guna menangani kasus apapun juga di negeri ini, termasuk untuk suksesi. Baik di bidang pemanfaatan disiplin ilmu, hukum, bisnis, aliran uang, politik, dan sebagainya dalam kaitannya dengan masa depan NKRI. Bahkan saya yakini, tanpa serius menangani kasus ini dengan ukuran keindonesiaan, bangsa ini tidak akan selamat, terjerumus menjadi Negara gagal. Inilah ujian bagi para Pemimpin 2009. Persoalan lebih sulit dari perkiraan. Menuntut seluruh disiplin ilmu ikut membedah kasus menuju solusi. Saya tidak berpihak kepada kepentingan siapapun selain untuk Korban. Mereka mewakili keseluruhan warga bangsa Indonesia yang sedang menderita. Karena komprehensif, akibatnya tidak mungkin mendetil untuk setiap disiplin. Justru diharapkan kepada para spesialis, sekalipun tidak setuju, dimohon mempertajam bahasan demi terlepasnya penderitaan ratusan ribu jiwa warga negara di Sidoarjo dengan segera. Membebaskan penderitaan orang banyak, tidak perlu pro dan kontra. Bahasa awam digunakan, supaya mudah dimengerti para pengambil keputusan dan para ilmuwan sosial yang peduli pada pembangunan nilai-nilai Indonesia (Nation and Character Building). Ucapan terima kasih perlu saya sampaikan kepada teman yang mengawani saya selama setahun terakhir. Yaitu korban di Pasar Baru Porong bersama mas Tjuk Sukiadi, maupun yang kontrak menyebar di seluruh Sidoarjo, pelaku Penyelenggara Negara, para Profesor pembimbing, anggota Barisan Nasional dan FKPBN. Khususnya mas Kamto, mas Amien di Jawa Timur, kang Rudi dan rekan-rekan ITB, serta isteri dan anak-anak yang selalu setia mendukung pengembaraan ayahnya. Semoga bermanfaat buat anak cucu bangsa Indonesia. Bandung, 29 Mei 2008. [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] energi surya - pemerir\ntah tak punya kemauan
Setahu saya, yg mengaplikasikan energi hidrogen hanya negara yang memiliki PLTN, karena pembuatan energi hidrogen yang komersil (efisien) hanya bisa dari panas dari reaktor nuklir. Perlu suhu gas helium sampai suhu 950 Celcius. Sy tidak tahu, apa batubara bias memanaskan gas Helium sampai setinggi itu, kalau bisa, pasti kita juga bisa membuatnya. Ohya, sy juga sedang riset hoby membuat panel surya untuk lampu lalin. Harga 28-30 jt untuk panel surya? Sy tidak yakin sebelum melihat berapa kapasitas panel surya yang diperoleh dan dari pabrik mana. Kualitas menentukan umurnya sehingga optimasi harga perlu pengujian kualitas. Sebagai komparasi, lampu lalin dg 60x60 cm buatan pabrik A di Cina, inverator, lampu LED, aki, kable, controler, casing, dan tenaga kerja, plus kuli gambar, plus service 1 tahun menghabiskan 150 jt. BTW, pekerjaan maintenance menarik, ngepel panel surya aja, supaya bersih dari debu. Salam Muhammad Subekti Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote: Sedih juga baca artikel kompas yg saya paste copy di bawah ini. kita ketinggalan soal sel surya dr Malaysia dan Singapura, sebabnya pemeirntah nggak serius mengembangkan ini, lalu cina juga sudah meninggalkan kita krn sudah keluar dgn mobil berbahan bakar hidrogen kita cuma terus aja terak teriak belum kehabisan bbm tapi kehabisan waktu karena ingin bikin PLTN.., dan lalai cari alternatip lain yg nggak kontraversiil kenapa ya nggak lebih serius garap energi alternatip lain , padahal kata Ika Hartika utk sel surya masuk ke standar efisiensi utk bisa diroduksi komersiil bukanlah sesuatu yg mahal..atau mustahil Haniwar
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Hari Keterpurukan Nasional !
Rekan-Rekan FPK, Pertama-tama kita harus mengetahui dulu perbedaan antara BANYAK dan CUKUP. Katakanlah kita menikmati windfall profit dari CPO, batubara, gas, dll. Apakah nilai PERTAMBAHAN dari windfall profit tersebut CUKUP menambal PERTAMBAHAN dana subsidi BBM. Kalau tidak cukup, pilihannya adalah mengurangi anggaran departemen, cari utang baru atau menaikkan harga BBM (untuk mengurangi besaran subsidi BBM). Anggaran departemen sudah dikurangi, cari utang baru sudah dilakukan (tapi ada yang protes juga), akhirnya menaikkan harga BBM. Masalah krisis energi dan krisis pangan bukan cuma terjadi di Indonesia tapi juga dirasakan seluruh dunia. Semuanya berawal dari produksi minyak mentah dunia yang stagnan sehingga memicu spekulasi. Harga minyak dunia 127 dollar per barel saat ini bukanlah harga puncak. Goldman Sachs memperkirakan harga minyak dunia rata-rata pada semester dua tahun 2008 akan mencapai 141 dollar per barel. Bila harga BBM naik 30%, apakah APBNP 2008 sudah aman? Berita detail ramalan Goldman Sachs ada di: http://www.marketwatch.com/news/story/goldman-sachs-sees-oil- averaging/story.aspx?guid=%7BF90247BE-28B2-43C0-8FE8-FB131D5C9F61%7D Ibarat orang sakit, kita harus tahu dulu penyakitnya. Penyakitnya adalah di SUBSIDI BBM. Rupanya SUBSIDI BBM ini diragukan keberadaannya. Salah satunya adalah hasil perhitungan KKG yang telah saya buktikan SALAH. Jadi selama kita tidak mau mengakui penyakit kita tersebut, selama itu pula kita berputar-putar cari second opinion dan terlambat mengambil tindakan. Kalau kita melihat data harga bensin di Iran, Venezuela dan Nigeria (di bawah 1000 rupiah per liter) tentunya harga bensin masa depan Indonesia 6000 rupiah per liter sangat mahal. Tapi pernahkah kita mengetahui bahwa Indonesia adalah NET IMPORTER MINYAK sedangkan ketiga negara di atas adalah NET EKSPORTER MINYAK. Jadi pantas saja kalau ketiga negara di atas sanggup memberikan harga super murah di atas karena mahalnya harga minyak dunia justru memberikan PERTAMBAHAN penerimaan yang lebih besar dibanding PERTAMBAHAN dana subsidi BBM. Kuncinya adalah AKUI bahwa penyakit pada APBNP 2008 adalah SUBSIDI BBM. Ibarat TUMOR, SUBSIDI BBM semakin membesar dalam waktu singkat. UTANG LUAR NEGRI memang besar dan akan makin besar untuk menambal SUBSIDI BBM bila harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan. Krisis pangan juga terjadi di Australia, detail beritanya: http://www.theage.com.au/news/national/fears-over-states-food- security/2008/05/17/1210765260575.html Mari kita konversi SUBSIDI BBM menjadi SUBSIDI ANGKUTAN UMUM, SUBSIDI PENDIDIKAN dan SUBSIDI KESEHATAN agar rakyat miskin saja yang bisa menikmati. Btw, menurut saya yang paling penting SUBSIDI ANGKUTAN UMUM jadi tidak usah khawatir kalau penumpang angkutan umum eksodus untuk bergabung dengan Komunitas Nebeng www.nebeng.com. Target market dari Komunitas Nebeng www.nebeng.com adalah para pengguna kendaraan pribadi demi menghemat BBM dan mengurangi kemacetan. Best Regards, Rudyanto Mari Hemat BBM, Ayo Nebeng! Tinggalkan Minyak Sebelum Minyak Meninggalkan Kita --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote: kenapa kita ribu tnaik BBM aja ya padahal pastilah dalam kasus CPO... batu bara.. gas.. lkita nikmati windfall profit.. tapi pastilah pak Rudyanto Nebeng juga nggak tahu kemana duit ini perginya.. yg nggak enak rakyat mesti tahu yg enak di nikmatimerkea. kita mah tetap aja mesti beli minyak goreng Rp.35.000 per pak 2 l. padahal mana mungkin cost bikin minyak goreng naik banyak.. susah bener ya mereka paham.. bahwa rakyat bosan di bohongi.. abis pegawai negerinya sibuk nyari boarding pass aspal. sih supaya bisa dapat duit walau nggak pergi melakukan perjalanan dinas. HS
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Demokrat: Orang Kaya Paling Reaktif soal BBM
Saya jadi ingat sejarah, bagaimana revolusi masyarakat eropa dengan menjadikan kaum kaya, kapitalis, landlord, bangsawan sebagai musuh bersama, hal itu juga diikuti oleh kaum komunis di Asia. sekarang di Indonesia mengangkat lagi tema yang sama dalam mencari alasan logis akan kenaikan BBM dengan menyatakan subsidi BBM dinikmati oleh orang kaya, sehingga secara tidak langsung menyatakan orang kaya sebagai kambing hitam dalam mencari dukungan/empati masyarakat umum tentunyabenar kata orang, sejarah selalu berulang. Saya kira sudah bukan jamannya lagi mencari pembenaran dengan cara menjadikan orang lain kambing hitam. - Original Message From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 15, 2008 10:03:23 AM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Demokrat: Orang Kaya Paling Reaktif soal BBM http://www.kompas. com/index. php/read/ xml/2008/ 05/15/15254839/ demokrat. orang.kaya. paling.reaktif. soal.bbm JAKARTA, KAMIS - Reaksi paling besar terhadap rencana kenaikan harga BBM justru datang dari kalangan masyarakat menengah ke atas daripada masyarakat kalangan bawah. Hal ini disampaikan Penasihat Presiden Subur Budhisantoso dalam Dialog Terbuka DPP Partai Demokrat bertajuk Dampak Melambungnya Harga Minyak Dunia terhadap Perekonomian Masyarakat di Jakarta, Kamis (15/5). Menurut Budhisantoso, rencana kenaikan harga BBM justru tidak terlalu berat dirasakan oleh masyarakat kalangan bawah karena mereka sudah memiliki mekanisme survival. Contohnya, petani memiliki lima faktor yang menunjang kehidupannya, yaitu konsumsi kalori minimum, maintenance (peralatan dan persediaan bibit), social obligation, ceremonial, dan security money. Semua harus dipenuhi kecuali yang pertama, elastis. Nah, pada masa panen mereka berlimpah bahkan bisa kawin lagi. Tapi pada masa paceklik mereka sudah punya mekanisme hidup sendiri, ujarnya. Budhisantoso menambahkan, masalah justru dirasakan oleh kalangan menengah ke atas karena konsumsi kalori minimum dalam kehidupan masyarakat ini ternyata sulit diperkecil. Karena sudah terbiasa dimanjakan, tandas Budi. (LIN) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme
Wah, sori gak ngerti arah pembicaraan Anda. Awalnya Anda ngeritik ketiadaan ideologi di negeri ini, saya meneruskan dengan absennya hati nurani dan akal sehat untuk melengkapi argumen Anda. Contohnya moge konvoi dalam rangka Harkitnas dengan dengan membuang-buang BBM, menutup pompa bensin, masuk ke jalan tol, dan seterusnya. Kok jadi ngomong soal Sophan? Sori, saya sekali lagi enggak ngerti. Hehehehe Wass, Budiarto Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network -Original Message- From: Tito Suhendro [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 19 May 2008 01:13:50 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme he he he he he he, kayak di replublik ini semuanya sudah pandai menjadi kritikus, semua perbuatan dan upaya orang tdk ada yang benar, melihat sesuatu jangan lah parsial dong, kita harus harga upaya seseorang untuk tujuannya biarpun upaya itu kecil, paling tidak dia telah berbuat untuk bangsa ini. terlepas suka tidak suka, saya tetep hormati upaya almarhum Sophan S. bukan berarti saya alergi akan kritik, tapi kalau seluruh republik ini jadi kritikus, siapa dong yang akan berbuat? - Original Message From: budiarto_shambazy@ mailto:budiarto_shambazy%40yahoo.com yahoo.com budiarto_shambazy@ mailto:budiarto_shambazy%40yahoo.com yahoo.com To: Forum-Pembaca- mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 19, 2008 1:13:49 PM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme Anda betul ideologi politik di negeri ini sudah lama mati. Jangankan ideologi, hati nurani dan akal sehat saja tak kuat hidup di negeri ini. Lihat saja perayaan Seabad Harkitnas Versi Harley Davidson. Apa sih hubungan antara moge dengan merah-putih? Wass, Budiarto Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pakai nama asli saja?
Mungkin Bapak benar, saya sendiri tidak paham bahasa Jerman. Ejaan Godlip saya sendiri yang nentukan sesudah SMP. Maklumlah dulu tinggal di kampung. Terima kasih Pak atas pencerahannya. Memang pernah saya diberitahu teman (anaknya KKG), bahwa arti nama saya dalam bahasa Jerman sangat bagus yaitu Kasih Tuhan. Salam. --- Hilmar Farid [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau betul asalnya Jerman, maka mestinya Gottlieb, artinya Kasih Tuhan. Ejaan Belandanya Godlief. Orang Inggris kelihatannya nggak pakai nama itu. Saya sih belum pernah dengar nama Godlove. Salam, hf
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Jadwal Jalan-jalan DPR di Argentina
Bukan soal agamanya tetapi soal heterogenitasnya, Indonesia kan sangat kompleks, suku, agama, bahasa dll, jadi ga tepat kalau Argentina sebagai bahan studi banding.kecuali ya cuma jalan-jalan. - Original Message From: Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, May 16, 2008 4:35:58 PM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Jadwal Jalan-jalan DPR di Argentina Aduhkok agama di-ikut ikutkan? Kan tidak ada masalah walupun megara yang dikunjungi kebanyakan pemeluk Katolik? YANG MENJADI MASALAH itu adalah, rakyat masih terus ngantre minyak, beras (yang busuk dan kotor), juga hidupnya sudah terseok-seok. .tapi PARA WAKIL RAKYAT-nya kok malah tidak menunjukan rasa emphaty pada masyarakat Indonesia sendiri? Bermewah-mewah dan foya-foya? Jika uang-uang yang berlebih itu dipakai untuk pendidikan bangsa, maka keterpurukan tidak terjadi, seperti sekarang ini. Apakah ada anggota BIN, yang akan mematai-matai apa saja yang akan mereka belanjakan di argentina? Jika ada anggota BIN yang memata-matai mahasiswa dan bekas menteri ber-unjuk rasa untuk kepentingan rakyat??!! Ayo...mana yang lebih pantas dimata-matai? Wis ora bener kabeh! Wolak-walik- ing jaman... eeuuddaann tenan. Salam, Yuli
[Forum Pembaca KOMPAS] Subsidi BBM : Mitos Atau Fakta ? ? ? - Om Haniwar
Om Haniwar jangan gitu dongbawa-bawa ekonom lulusan UI segala... He he he...Sejujurnya saya juga gak bangga dengan kelakuan para senior yang tergabung dalam kelompok mafia berkeley baik angkatan lama (Widjojo, Emil Salim, Sadli, Sumarlin dkk) dan angkatan baru (Sri Mulyani, Miranda, Chatib Basri, Muhammad Ikhsan, dll) meski mereka enggak semuanya lulusan Berkeley tapi pola pikirnya sama saja...Namanya juga mafia, ya memang seperti itu kelakuannya. Sama-sama menjadi perisai akademis dari penguasa...Mencari dalil-dalil ilmiah untuk membungkup sikap koruptif rejim yang memberi mereka kekuasaan...Mana itu teori trickle down effect yang digembar-gemborkan para mafia tua??? Hasilnya konglomerasi rapuh yang mengakibatkan rakyat menanggung utang ribuan triliun...Meski dalil ilmiahnya karena krisis, namun penyebab utamanya adalah teori trickle down effect yang keropos ditambah sikap koruptif pejabat Departemen Keuangan, Bank Indonesia dan Bappenas. Setelah kasusnya berkembang muncul penjahat baru dari lembaga bernama BPPN, jika kasusnya dilimpahkan ke penyidikan muncul buaya dari Polri dan Anakonda Kejaksaan...Kalau gak bisa dibikin 86 juga, masih ada para ikan hiu rakus dari Pengadilan (Negeri, Tinggi, Dan Agung)...Semuanya bermuara ke partai politik yang berkoar-koar demi rakyat...Gak tahu deh mau ngomong apa mikirin negara ini...Soalnya dimana-mana ketemunya penjahat melulu...Topengnya sih macem-macem : pengusaha, akademisi, politisi, artis, bahkan yang paling parah rohaniawan... Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote: lucunya rakyat nya mungkin lebih senang BBM nggak naik drod naik lalu dikasih 100 rb. lha ngasihnya juga paling 7 bulan, lalu harus naik lagi harga BBMnya kalu mau dapat lagi... Mulyani nggak mau lagi ya ngitung berapa untung negara kalu pakai dasar harga BBM di Venezuela atau Iran.. atau menghitung beda daya beli orang di Singapore dan di Indonesia. maksa aja dia itu... mumpung kuasa.. namanya juga ekonom lulusan UI... wawasannya umumnya liberal deh.. yang pasti kita kita ini.. mau setuju atau nggak ..bentar lagiBBMnaik.. lalu pegawai negeri tetap aja korup... bukitnya ... boarding pass aspal aja di perjual belikan... HS
[Forum Pembaca KOMPAS] Freedom Writers 1
http://afeministblog.blogspot.com/2008/05/freedom-writers-1.html On Saturday 17 May 2008 I invited my class to watch FREEDOM WRITERS. The class consisted of 15 students, 4 guys and 11 girls, and all of them are college students. Before watching the movie, I gave three questions to be discussed afterwards: 1. Which character attracts you most? Why? 2. Which scene in the movie attracts you most? Why? 3. What do you think of the moral lesson conveyed by the movie? For the first question, since Erin Gruwell has always been chosen by my students (when I invited some other classes to watch this movie), I asked the students in this class to pay more attention to the students in Gruwell’s class. In short, Freedom Writers portrays the struggle of the new teacher, Erin Gruwell, to make her students—that mostly have been involved in gang life, violence, killing, drugs, etc—realize that education is the most important aspect in their life if they want to make a change to their lives. For the first question, 8 students chose Marcus to be the most attractive character. They had a similar reason for that: they considered Marcus the most successful to make a change in his life. He left his family to get involved in street life as gang member because he thought it was the only way to show ‘tolerance’ to other African American people who had always been marginalized. In one long discussion/debate between Erin and the class (spurred by one student’s cartoon to ridicule Black people), one can find out how Marcus viewed his life: he felt like a hero when he showed tolerance to the sufferings of other African American people who happened to live on the street. He opined that if he got killed in a racial discrimination, he would get respect from his ‘community’. “We live in a war everyday,” he said to Erin. However, after he got enlightened by Erin, he realized that living on the street by joining gang life to survive was not right. Therefore he decided to come home and show his family that he changed. He proved that by studying seriously and graduating from high school. Meanwhile 6 students chose Eva Benita as someone who made a great change in her life. Eva was raised by a father who believed that the white always marginalized the other ethnic groups. No wonder if Eva hated Erin who happened to be white. However, eventually Eva realized that not all white people were like what her father described. Erin who introduced the students to the Holocaust disaster—as an analogy to the kind of life her students had—successfully made Eva break what her father always taught her, “Don’t go against your own people!” In the court, Eva told the judge the truth about one accident where she was the crime witness. Although Eva had to risk being hated by her own father and Latino community, Eva daringly did what she thought it was the right thing to do. She must have been inspired by what Mip Gies did, the woman who help hide Anne Frank during the Holocaust. One student chose Ben Samuel, the only white student in Erin’s class. Outside the classroom, the white were the majority while inside the class, Ben was the minority. If at the very beginning Ben showed his restlessness to be in that class, felt very insecure among the Cambodian, Latino and Black students, eventually Ben stayed put in the class and behaved like one member of a big family consisting of various ethnic groups comfortably. To discuss the three questions, I divided the class into four groups. For the second question, the first groups chose a scene when Erin did ‘line game’. She put a red line in the middle of the classroom. Afterwards, she asked some questions to her students. If the question applied to the students’ interest (or if the students answered ‘Yes’ to her Erin’s questions), the students were to stand close to the red line. The essence of the ‘game’ was that Erin wanted to make her students realize that they were all undergoing similar lives. When they had similar experiences in life, they were supposed to have one strong emotional tie among themselves and not to hate the other ethnic groups. Erin was successful to make her students aware that they did not need to show hostility to the others because in fact they faced the same problem. While for Ben, the only white in the class, Erin wanted to make him view life from other ethnic groups’ perspective—who happened to be the minority groups in America. The second group chose a long debate—spurred by Tito’s cartoon on Black people, especially to ridicule Jamal—between Erin and her students. This debate made Erin know more what kind of problems her students faced. This also inspired her to broaden her students’ horizon that happened to know nothing about anything else but their own life. This resulted in Erin’s bigger dedication to her job. She did two other part time jobs to get more money to buy books for her students, also to take them on trips: to visit
[Forum Pembaca KOMPAS] Freedom Writers 2
http://afeministblog.blogspot.com/2008/05/freedom-writers-2.html After writing the result of the discussion in my class on FREEDOM WRITERS, in this article I will write what I like most from this movie. Erin Gruwell is always the most conspicuous character. She really did her very best for her students although being a teacher at Wilson High School didn’t give her much money. Her own father, Steve Gruwell, who inspired her to treat others as well as she could, without looking at the different ethnic groups (from Steve’s involvement in the civil right movement), praised his daughter as a gifted person. I do appreciate her willingness to do two other part time jobs to make her earn more money where she used the money to provide facilities her students needed, especially books, and some other experiences they got from the trips they did out of town. The trips as well as the books opened her student’s awareness that there was a different kind of life beyond their own hard life. She opined that assigning her students to read DIARY OF ANNE FRANK would make them realize that they were not the only one to suffer from racial discrimination. Living a life as a gang member would even make their life more chaotic. Among Erin’s students (I noted down eight of them, Eva, Marcus, Andre, Jamal, Cindy, Tito, Gloria, and Ben), I was very interested in Eva and Marcus. Eva easily attracted my attention since her life was portrayed at the very beginning of the movie. Her father raised her to believe in “Don’t go against your own people, your own blood.” Since she was a kid, she already got to know the racial ‘principle’ in America that the Latino people “are less than the white”. She grew up hating the white since the white cops imprisoned her father although her father was innocent. Eva amazingly controlled herself well (to show that she was a very careful person, she didn’t easily like other people, moreover if they were white) while her classmates already showed their attraction toward Erin. Her disappointment when finding out that Anne Frank died was resulted from her big dream that Anne Frank, as the symbol of resistance, had to survive. She viewed herself as in the same shoes as Anne in the past. When Anne died, would she have to die too? Eventually, Eva made a big change when she showed her courage by telling the truth in the court. She decided to do this by herself in spite of the fact that her parents as well as her Latino community asked her to protect Paco. This “seemingly small” step was expected to open people’s eyes to tell the truth so that they would do the same thing. Marcus also stole my attention. His rebellious character came to an end in Erin’s way of teaching. Erin successfully made him realize that education would really make a big change in his life. Going back to his family’s house showed his seriousness to alter his way of life besides studying seriously. My favorite scene in the movie is the discussion between Erin and Scott, her husband, before he left the house. When Scott asked her to choose between the class and him, Erin came to her realization that what she was looking for in her life was to make her life meaningful by helping her students get rid of their hard life as gang members where they would oftentimes get involved in racial tensions. Her dedication to her job gave her a much greater satisfaction as well as happiness than to dedicate her life to her husband.. ‘Helping’ more people to live decently gave her life more senses than just ‘helping’ one person—her husband. This reminded me of one character in T.S. Eliot’s play “The Cocktail Party”, Celia. Celia who didn’t find what she was looking for in her relationship with Edward realized that she wanted to dedicate her life to human beings, not just one person, Edward, who happened to be married to Lavinia. This awareness—that what she was pursuing in her life was to dedicate her life to God by taking care of human beings—made her decide to go on a missionary. Happiness in someone’s life—especially in women’s lives—is not necessarily always related to marriage life. When some women find deep happiness in dedicating their life to their husband and children, some other women possibly find it in different ways. Erin chose her students because that was her call. Btw, luckily Erin didn’t live in Indonesia where women get praised as “true and honorable women” only via marriage, especially by dedicating their life to their husband. Erin would get ‘bitch’ label since she ignored her husband, and chose her students instead. People would say that Erin just cared for her own happiness. Another part of the conversation between Erin and Scott that attracted me was as follow: “Why can’t you stand by me, and be a part of it, the way a wife supports her husband?” asked Erin to Scott. “Because I cannot be your wife,” answered Scott. The above exchange has always been my favorite dialog in the movie.
Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Sophan Sophiaan Korban Jalan Rusak
Saya sepakat dengan Pak Paulus, baru ketika ada� public figure yang� menjadi korban kecelakaan semua menjadi binggung, padahal seandainya dipikir-pikir berapa coba warga negara tercinta ini yang tiap hari harus merasakan penderitaan akibat � banyaknya insfratruktur publik yg rusak(Banyak juga yang sampai meninggal dunia), belum lagi masyarakat di daerah2 yang belum bisa merasakan jalan yang mulus akibat kurang meratanya pembangunan insfratruktur. saya terus terang salut dengan pak Sophan Sophiaan sebagai pribadi, akan tetapi pemerintah tak pikir terlalu reaksioner dalam menyikapi kasus pak sophian ini. coba bayangkan saja perlakuan pemerintah terhadap kasus kematian TKI/TKW yang meninggal di luar negri akibat disiksa majikan atau kasus orang bunuh diri akibat ngak tahan terhadap beban hidup yang tidak terjangkau dll. dan dalam kasus2 semacam ini pihak pemerintah kayak acuh tak acuh aja . dibandingkan dengan kasus pak sophian ini yang semua merasa bersalah dan ribut mencari kambing hitam. sampai kapan ya mental penguasa akan tersus seperti ini. - Pesan Asli Dari: Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 19 Mei, 2008 10:07:53 Topik: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Sophan Sophiaan Korban Jalan Rusak Saat ada orang terkenal menjadi korban kecelakaan lalu lintas, baru semua orang berteriak-teriak soal lalu lintas yang amburadul. Mulai dari sopir truk dan bis malam yang ugal2an, hingga jalan yang tidak layak pakai di mana mana. Saya juga seperti saat kecelakaan alm. Taufik Safalas. Bisa dilihat dengan jelas dari kalimat di bawah oleh seorang pejabat tinggi DPU. Setelah ratusan kecelakaan di daerah itu, baru diperbaiki setelah ada pemimpin Moge yang terkenal dan mengantungi ijin Presiden meninggal di situ ? Kemana aja selama ini ? Ke Argentina ?? Regards, Paulus T.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Perempuan Tewas Dianiaya Suaminya Tidak Kebagian Ayam Goreng
Jadi ingat kata2 Nana pada anaknya Mariam di novel 'A thousand Splendid Sun'. Nana begitu bencinya pada Jalil, majikan yang menghamilinya. Pesannya pada Mariam anaknya: Like a compass needle that points north, a man's accusing finger always finds a woman Salam prihatin, riyanto - Original Message From: heru suprapto [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Perempuan Tewas Dianiaya Suaminya Tidak Kebagian Ayam Goreng Lawan Pemiskinan Patriarkhi! www.rakyatmiskin. wordpress. com Perempuan Tewas Dianiaya Suaminya Tidak Kebagian Ayam Goreng Senin, 19 Mei 2008 | 00:50 WIB Pandeglang, Kompas - Seorang ibu rumah tangga bernama Sayu (35) tewas di rumahnya di Desa Cipicung, Kecamatan Cikeudal, Pandeglang, Banten, Minggu (18/5). Diduga, ibu lima anak itu tewas setelah dianiaya suaminya sendiri, Ocim (40). Ocim marah karena tidak kebagian ayam goreng yang dimakan lima anaknya. Menurut keterangan yang didapat Kompas, Sayu ditemukan tewas tergeletak di depan tungku di rumahnya di Kampung Rengak Hilir sekitar pukul 08.00. Namun, polisi menduga, ibu rumah tangga itu sudah tewas sejak pukul 06.00. Awalnya, Ocim memberitahukan kepada warga bahwa istrinya meninggal karena sakit. Sekitar pukul 12.00, Ocim membawa jenazah istrinya untuk dimakamkan di rumah orangtuanya di Kampung Cimapak, Desa Karya Buana, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, yang berdekatan dengan kawasan Ujung Kulon. Namun, karena menaruh curiga, beberapa warga, sekitar pukul 14.00, melapor ke markas Kepolisian Sektor (Polsek) Menes. Saat itu juga, polisi mengejar rombongan pengantar jenazah ke Cigeulis. Baru sekitar pukul 17.00, polisi menemukan Ocim di rumah orangtua Sayu di Cigeulis. Awalnya, dia mengelak telah menganiaya istrinya hingga tewas. Ocim baru mengakui perbuatannya saat polisi menunjukkan luka-luka di sekujur tubuh korban. Saat itu, polisi menemukan luka lebam kebiruan di bagian dada kanan serta leher bagian depan dan bagian kanan. Begitu pula pipi sebelah kanan korban terlihat bengkak dan berwarna biru. Selain itu, telinga dan mulut korban masih terlihat mengeluarkan darah. Menurut keterangan anak korban yang bernama Hendi (15), korban terluka karena dipukuli saat cekcok dengan ayahnya, ujar Kepala Polsek Menes, Ajun Komisaris Hermansyah, kemarin. Ayam goreng Menurut sejumlah warga, Ocim marah besar terhadap istrinya lantaran tidak kebagian ayam goreng. Sepulang bekerja di sawah pada Kamis sore lalu, Ocim minta makan dengan lauk ayam goreng yang dimasak istrinya pada pagi hari. Akan tetapi, Sayu saat itu tidak memenuhi permintaan suaminya karena ayam goreng sudah habis dimakan kelima anak mereka. Karena itulah, Ocim marah dan memukuli istrinya hingga babak belur. Sejak hari itu, warga tidak lagi melihat Sayu keluar rumah seperti biasanya. Sudah tiga hari (Sayu) enggak kelihatan keluar rumah. Katanya dipukuli karena suaminya enggak kebagian ayam goreng, tutur Fitri, salah seorang warga setempat. Diduga, perkelahian berlanjut hingga Sayu tewas. Kemarin malam, polisi membawa jenazah Sayu ke Rumah Sakit Umum Daerah Serang untuk diotopsi. Adapun Ocim ditahan di Polsek Menes. (NTA) [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: SBY: Potong, Durasi Atraksi Indonesia Bisa Kepanjangan
Katanya perlu hemat..? bingung .. de udin http://mdc.orari.net - Original Message - From: sawung To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, May 19, 2008 4:34 PM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: SBY: Potong, Durasi Atraksi Indonesia Bisa Kepanjangan Sebuah tontononan akan pemborosan yang sangat bagus. Katanya anggaran negara pendarahan kok bisa-bisanya bikin acara pemborosan kayak gini. Alasan pemotongannya rakyat bosan pulak, bukannya lebih baik alasan pemotongan durasinya untuk penghematan? regards -- Seperti tanah, walaupun subur, ia takkan bisa produktif tanpa penyemaian. Demikian juga pikiran, tanpa budaya takkan pernah menghasilkan buah yang berkualitas. Seneca www.soehartoincbuster.org sawung.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] majalah baru pendidikan INSIDE
Salam Pendidikan Majalah INSIDE Majalah Pendidikan Telah terbit Majalah INSIDE, sebuah majalah yang secara khusus mengulas pendidikan. Dengan mengusung semangat CERDAS, KREATIF dan MENGHIBUR, Majalah INSIDE hadir menjadi mitra bangsa ini dalam mencerdaskan bangsa. Pada edisi perdana ini Majalah INSIDE memersembahkan WARTA PRIMA bertajuk Saatnya Membentuk Karakter Bangsa, ada juga profil Margareth Mama Mia yang ditawari beasiswa hingga S2, Wawancara dengan Wimar Witoelar, Mudji Sutrisno. Dapatkan Majalah INSIDE di toko-toko buku terdekat di kota Anda. Ingin berlangganan? Hubungi Kantor Majalah INSIDE, Jl. Pemuda IIIB No 5 B, Rawamangun (seberang UNJ). Telepon 021-47882078, 021-32916612 atau ke alamat e-mail: [EMAIL PROTECTED] Salam Pendidikan, E. Dapa Loka _ NEW! Get Windows Live FREE. http://www.get.live.com/wl/all [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum Pembaca KOMPAS] Undangan deklarasi tidak pilih politisi busuk
UNDANGAN Deklarasi Gerakan Nasional Tidak Pilih Politisi Busuk Pemilihan Umum 2009 sudah didepan mata. Pada April 2009, rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih akan memilih calon anggota legislatif dan DPD. Sudah pasti hak suara sepenuhnya berada ditangan pemilih. Mereka dapat memilih langsung kandidat, bukan sekedar mencoblos tanda gambar partai. Namun, akankah pemilih mencoblos secara rasional dan bijak? Sehingga wakil rakyat yang terpilih nantinya benar-benar orang yang berintegritas dan bisa dipercaya, serta dapat membawa angin perubahan bagi masa depan bangsa dan negara. Untuk itu, agenda terpenting menyongsong Pemilu 2009 adalah memberdayakan pemilih. Pemilih harus memiliki informasi yang cukup guna memilih secara rasional. Disinilah perlunya tracking atau rekam jejak terhadap calon legislative dan partai politik, yang akan melihat sejauhmana integritas mereka dalam berbagai isu penting. Pelaksanaan pemilu yang jurdil serta penyaringan politisi busuk supaya tidak menduduki jabatan public, diharapkan bisa menjadi pintu masuk bagi mempercepat transisi menuju demokrasi dan keadilan sosial. Untuk itu, kami mengundang organisasi masyarakat sipil untuk bergabung dalam acara peluncuran Gerakan Nasional Tidak Pilih Politisi Busuk (Ganti Polbus) yang akan diadakan pada: Hari/ Tanggal : Kamis, 22 Mei 2008 Waktu : Pukul 14.00- selesai Tempat : Tugu Proklamasi Jalan Proklamasi Jakarta Pusat Agenda : Deklarasi, Orasi, dan Art Performance DUKUNGAN Anda kami butuhkan untuk menghukum polisi busuk yang selama ini menipu rakyat. Jakarta, 19 Mei 2008 Gerakan Nasional Tidak Pilih Politisi Busuk Jerry Sumampow Koordinator
[Forum Pembaca KOMPAS] Curhat: complain PanenTOur
Tim Mod, thanks ya udah nge-release email ini... _ Dear Friends, Aq mau curhat nih tentang travel agen yang buat aq pusin bangettt gara2 ulah ticketingnya. mudah2an ada hikmah yang berguna bagi temen2. Kantor qu tahun ini bekerjasama dengan PanenTour sebagai apppointed travel agen untuk issued ticket dan hotel. Sewaktu mengikuti tender, travel agen in terlihat profesional.. namun, baru berjalan beberapa bulan.. beberapa masalah kecil terjadi seperti lupa mengingatkan time limit -ticketing agen-nya aja lupa apalagi aq, lambat dalam merespon permintaan booking dan masih banyak lagi, miss spelling... aq fikir itu masih bisa di toleran - toh engga ada manusia yang sempurna. Namun, lama kelamaan hal2 kecil yang seharusnya tidak terjadi tetap saja terulang lagi..tidak ada perbaikan yang signifikan. sehingga sangat mengganggu flow bisnis kantor qu... Kantor kami sudah mengirim surat komplain resmi, namun tanggapan dari pihak panen tour biasa saja... tidak terasa ada perbaikan, baik dari sistem maupun personnel-nya... Nah, apa yang terjadi kemarin adalah hal yang menurutQu untorelable. Minggu lalu, aq meng-issued tiket ke Uganda, Afrika naik emirates - maklumlah karena bekerja di NGO.. kami biasa pergi ketempat-tempat yg 'engga biasa'.. setelah tiket terissued aq merasa sedikit lega karena tidak ada masalah yang terjadi.. Namun, saat di perjalanan temenQu sms: Ri, lo kok ga bilang klo ni pesawat menclok-menclok.. transitnya banyak bangett... Aq kaget banget.. Ya ampun tiketing panentour itu sungguh tidak informatif sekali... harusnya dia kasi tau informasi tambahan seperti itu... di tiket memang hanya tertera: CGK - DBX - EBB = jakarta - dubai - entebbe (port di Uganda)... tapi ternyata perjalanannya itu jauh lebih panjang: Jakarta - kuala lumpur - kolombo - dubai - etiopia - entebbe Keterlaluan banget kan?!... harusnya being an informatif is so simple.. aq tahu itu pekerjaan yang mudah bagi travel agen untuk tahu rute detail pesawat itu... aq menahan diri untuk tidak langsung marah2.. meskipun aq sangat kecewa dengan pelayanan ticketing panentour itu... Kamis kemarin, Aq memesan tiket ke surabaya untuk sabtu besok rombongan 5 orang... aq minta dia carikan dgn airline apa saja yang available karena waktunya sudah mepet... aq biasa booking tiket by email supaya historical nya tercatat... jam 2.21pm (waktu di outlook Qu) aq terima email reply dari ticketingnya... memang isinya sangat lengkap namun, yang buat aq sangat kesel adalah: TIME LIMIT 15 may / 14.00... Yang bener aja.. mana mungkin aq mengissued tiket yang udah tercancel time limit?!... terus aq tanya dunk kenapa ticketing panen tour ngasi aq shcedule yang sudah tercancel time limit?... apa schedule ini masi update?? Jangan2 harga sudah berubah atau bahkan yang terburuk adalah sudah tidak ada seat lagi... Mau tahu jawabannya apa??... dia tulis begini by email: sudah tercancel dengan harga baru (angkanya lebih tinggi dari sebelumnya).. masih mau issued?? Ya ampun, bahkan ticketing panen tour tersebut tidak minta maaf apalagi bertanggung jawab atas kesalahan dia... aq sudah angkat isu ini ke manajemen kantor qu agar kontrak dengan travel agen ini benar2 di terminate... dan cepat2 menyelesaikan proses bidding dengan travel agen baru yang tentunya mempunyai sistem personnel yang lebih profesional... Semoga temen2 lain tidak mengalami hal seperti ini.. karena benar2 mengganggu proses kerja qta sehari-hari... Salam, Hermaini Permatasuri TIFA FOUNDATION Executive Secretary -- This message has been scanned for viruses and dangerous content Checked by Kaspersky Lab Technology Definition count: 698837 Definition date: 5/18/2008 SecurityPlus version: 3.0.6 http://www.tifafoundation.org -- [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Terjajah Exxon Mobil di Cepu (Oleh Kwik Kian Gie)
Salam, Sebenarnya bangsa Indonesia PASTI tidak BODOH tetapi PASTI tidak JUJUR.Sebenarnya semuanya berhasil tetapi DIKORUPSI oleh OKNUM2 baik yang operasional maupun yang mengatur sampai tingkat yang paling tinggi. Ayah saya pernah menjadi direktur suatu BUMN (relatif kecil dan kurang penting ex perusahaan Belanda tetapi mempunyai cabang di berbagai kota di Indonesia.Tiga tahun setelah dia pensiun dalam umur 65 tahun, BUMN ini BANGKRUT dimakan oleh Penggantinya dan orang2 dipartemen yang mengaturnya. Wasalam, Wal Suparmo Mula Harahap [EMAIL PROTECTED] wrote: Konstitusi kita mengatakan: Bumi dengan segala kekayaan yang ada di dalamnya dikuasai oleh negara dan dikelola untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya. Bagi saya itu yang penting. Mau dikelola bangsa sendiri atau bangsa asing, terserah. Kayu yang terdapat di rimba raya kita itu dikelola oleh bangsa sendiri (para pemegang HPH) selama hampir 40 tahun. Tapi apa hasilnya bagi kesejahteraan rakyat? Nihil besar. Yang tersisa hanyalah kerusakan lingkungan. Dan ironisnya kini perusahaan-perusahaan kayu dalam negeri pun gulung tikar karena tidak punya bahan baku. Ikan yang ada di lautan kita itu? Sampai sekarang tak pernah ada upaya Pemerintah yang terencana dan terpadu untuk mengelolanya. Saya tak pernah bisa mengerti, apa susahnya sih menangkap ikan? Sampai sekarang kita membiarkan saja armada Cina, Taiwan dan Thailand berpesta-pora mencuri ikan kita. Sementara nelayan-nelayan kita yang bermodal sampan itu hanya bisa melongo. Gas bumi yang ada di Bontang itu dikelola oleh bangsa sendiri. Tapi apa hasilnya? Gas itu sudah kita gadaikan ke Cina untuk jangka waktu 25 tahun ke depan. Ketika harga naik, kita hanya bisa gigit jari karena gas itu sudah dijual dengan harga yang disepakati ketika dulu kontrak ditanda-tangani. Dan yang lebih cilaka lagi industri nasional yang berbahan baku gas pun tak bisa menikmati gas tersebut. Sungguh saya tidak bisa mengerti apa gunanya doktor-doktor manajemen dan ekonomi yang ada itu? Sebelum konrak ditanda-tangani apakah mereka tidak bisa membuat proyeksi bahwa pada suatu ketika industri kita juga akan tumbuh dan membutuhan gas tersebut. PTP kita itu sami mawon. Saya pernah membaca bahwa beberapa tahun lalu P.T. Socfin (perusahaan perkebunan milik Belgia) masuk dalam jajaran atas pembayar pajak keuntungan terbesar di Indonesia. Lalu saya berkata dalam hati, Banyak dari PTP kita itu memiliki kebun yang lebih luas dari Socfin. Mengapa mereka tidak bisa menyamai atau melebihi Socfin? Kata seorang teman saya yang bekerja sebagai akuntan di sebuah kantor PTP di Medan, C'mana nggak bangkrut? Di sini kami punya prinsip, berproduksilah dengan biaya yang setinggi- tingginya. Dan juallah hasil produksi ketika harga sedang rendah- rendahnya Sekarang batu bara sedang menjadi primadona. Tapi saya berani bertaruh sampai tiba saatnya batubara ini habis dari bumi Kalimantan, kesejahteraan rakyat akan begitu-begitu juga. Daftar kekonyolan dalam pengelolaan kekayaan negara ini masih bisa saya perpanjang. Tapi yah, sudahlah. Kalau Kwik Kian Gie masih mau berdoa di vihara, ya suykurlah. Ada pun saya sendiri, saya sudah malas berdoa di gereja untuk bangsa ini (terutama untuk mendoakan para pemimpin). Tuhan pernah berkata kepada saya, Jangan berdoa melulu. Usaha dong sedikit! Paling tidak kau potong dan karungkan dulu para penyelenggara negara yang tak becus itu, nah setelah itu baru Aku bekerja Horas, Mula Harahap
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus
US $1 s/d US $2 itu harga asli di Amrik sono kali ya bang deddy ? Saya pernah ngobrol dengan pegawai showroom HD di Kelapa Gading dan tanya2 harga HD (waktu itu kebetulan saya ngajar di tempat kursus di sebelahnya sekitar tahun 2003). Harga paling murah waktu itu adalah sportster dengan harga 150anjt dan yang mahal sampai di atas 500jt dan belum termasuk aksesoris2nya. itu harga 2003, tidak tahu harga sekarang, tapi biasanya sih harga kan naik terus dan tidak turun2. Regards, Paulus T. -Original Message- From: Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 19 May 2008 01:01:45 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus Grup Harley Davidson (HD) di Indonesia, waras atau nggak waras? Apa sih yang harus dibuktikan dan dibanggakan dengan mengendarai motor buatan amrik seharga antara US $1 sampai lebih dari US $2?? Keadaan BBM yang parah, Indonesia yang hancur, rakyat yang kelaparan dan sengsara dll., masih saja demen mamerin HD hasil dari nyolong. Apalagi kalau sudah naik HD, belagu banget. Orang-orang yang deket dengan grup HD nggak dianggap manusia. Apakah ini jiwa kebangkitan nasional? Jiwa kebobrokan dalam memakai otak barang kali- karena otak yang sudah tidak waras lagi. Come on man, common sense.NKRI itu sudah tenggelem, hancur. Very sad, uh? salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Malaysia's 2008 bill to subsidize fuel, food soars to US$15.6 billion, says PM
Kalau membaca dibawah ini, tentunya kita tahu bahwa Malaysia yang masih belum net-importir saja sudah tersedak dengan naiknya harga minyak ini. Ketergantungan Malaysia dengan minyak juga cukup tinggi seperti Indonesia. Memang tidak separah Indonesia. Namun perlu diketahui bahwa itung-itungan subsidi BBM (Fuel) merupakan cara wajar. Bukan penipuan atau sengaja korupsi berjamaan (sesekali menghindari suudzon lah). Cara penyajian anggaran negara dengan metode Balance Sheet itu cara yang banyak di adopt oleh negara-negara lain. Tetapi mungkin perlu cara lain yang lebih rapi dan mudah di tract kemana larinya kebocoran. Walaupun begitu masih harus disadari bahwa penggunaan energi di Indonesia ini sudah keterlaluan borosnya. Coba baca sini : Pola konsumsi Listrik di Jawahttp://rovicky.wordpress.com/2006/12/17/pola-konsumsi-listrik-di-jawa/. Jumlah energi yang ada di Indonesia ini masih bukan untuk hal yang produktif. Masih banyak energi (BBM) yang terbuang dan tersia-sia karena kemacetan jalan, hura-hura serta banyak yang bocor, eh dicolong :) Bacaan terkait : http://rovicky.wordpress.com/2005/07/20/hemat-listrik-siapa-targetnya/ RDP [image: International Herald Tribune] http://www.iht.com/ Malaysia's 2008 bill to subsidize fuel, food soars to US$15.6 billion, says PM The Associated Press Sunday, May 11, 2008 *KUALA LUMPUR, Malaysia:* Malaysian government subsidies for gasoline, food and other essential goods are expected to hit 50 billion ringgit (US$15.6 billion; 10 billion) this year as global prices soar, Prime Minister Abdullah Ahmad Badawi said Sunday. This exceeds last year's subsidy bill of 43 billion ringgit (US$13.4 billion; 8.7 billion) and is higher than the government's annual 40 billion ringgit (US$12.5 billion; 8 billion) allocation for major development and infrastructure projects. We are facing a situation we have not faced before ... it's a new crisis related to crude oil prices. Total subsidies are up to 50 billion ringgit, Abdullah said at a meeting of his ruling party. Of that, 45 billion ringgit (US$14 billion; 9 billion) goes to fuel and gas, with the rest for food and other items such as education, he said. Fuel and food costs in Malaysia are among the lowest in Asia due to heavy subsidies, which are posing a burden to the government's finances as it grapples with a slowing economy and inflationary pressure. The central bank recently cut its 2008 economic growth forecast to between 5 percent and 6 percent, down from between 6 percent and 6.5 percent previously, citing global uncertainty due to the U.S. credit crisis. The economy expanded 6.3 percent in 2007. Concerns over the rising cost of living contributed to the poor performance of Abdullah's ruling coalition in March elections, when it lost its two-thirds majority in Parliament. Domestic Trade and Consumer Affairs Minister Shahrir Samad was quoted by Sunday's Berita Minggu newspaper as saying the government plans to charge foreigners market prices for gasoline to curb its subsidy bill. Petrol at the pump will be at market prices, with no subsidies, Shahrir said in the report. Foreigners will be charged market prices while Malaysians who have their identity cards or drivers license will get the subsidized price. The report gave no details on when this would take place. Shahrir and other ministry officials could not be reached Sunday for comment. World oil prices breached US$126 a barrel for the first time Friday on fuel supply concerns. -- http://tempe.wordpress.com/ Telling the truth is important Telling the positive is better !!! [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Patriot Bangsa
Mas Rudyanto, Saya setuju dengan pendapat Anda tentang pentingnya what's next. BK pernah mengancam MNCs migas yang berpatokan pada let alone agreement warisan Belanda. Tujuannya baik: memaksa MNCs berunding. Hasilnya positif, yakni paling tidak memaksa mereka melakukan transfer of technology, mengurangi kedaulatan mereka atas wilayah eksplorasi, memenuhi kebutuhan migas domestik, dan sebagainya. BK tidak anti MNCs. Ia malah mau mengaitkan perundingan itu dengan program stabilisasi IMF selama menguntungkan negara. Direktur Permina Ibnu Sutowo malah kurang setuju dengan hasil perundingan itu yang akhirnya melahirkan kontrak karya. Adalah Orde Baru yang mendorong kesepakatan PSA yang dianggap merugikan (pasty banyak teman-teman yang lebih paham soal ini). Apa yang dilakukan BK sebenarnya ditiru Evo Morales dan Hugo Chavez. Fakta menunjukkan MNCs mau berunding ulang agar kedua pihak sama-sama beruntung. Tak ada manfaatnya menolak kehadiran MNCs di era globalisasi. Menurut saya musuh kita bukan pihak-pihak asing, tetapi diri kita sendiri. Kita memang makin kekurangan stok patriot bangsa. Wass, Budiarto Sent from my iPhone On 18 May 2008, at 19:49, rudyanto_nebeng [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan-Rekan FPK, Mungkin perlu saya tambahkan pertanyaannya berhubungan dengan Harga minyak internasional terus meningkat. Pertanyaan tambahannya adalah: 1) Dengan kenaikan harga BBM 30% apakah APBN sudah aman? Bagaimana kalau harga minyak international meneruskan kegiatan hiking-nya ke level 200 dollar per barel? 2) Apakah ada SATU OPSI saja yang mujarab menyelamatkan APBN 2008 bila harga minyak international mencapai 200 dollar per barel? Saya lebih memilih untuk mengatakan bahwa kita memilih makanan dari suatu menu makanan, artinya kita bisa beli beberapa porsi sekaligus, bukan cuma satu jenis (opsi) makanan saja. Ada satu jenis (opsi) makanan yang sudah pernah kita makan dan ada juga jenis-jenis lain yang belum pernah kita makan. Kelihatannya memang mengundang selera tapi belum tentu cocok dengan selera kita. Kecenderungannya adalah biasanya kita pesan satu jenis makanan yang sudah kita pernah rasakan sebelumnya (kenaikan harga BBM) ditambah beberapa jenis makanan lainnya (yang belum pernah kita coba seperti renegosiasi hutang atau nasionalisasi tambang). Mungkin yang lebih penting lagi adalah sebaiknya kita mulai meninggalkan kebiasaan NOW WHAT dan mulai membiasakan diri dengan WHAT NEXT. Kita pilih menunya SEKARANG, artinya sudah tahu harganya dan kira-kira rasanya seperti apa sehingga apabila makanan jenis pertama belum mengenyangkan kita, kita sudah siap mengatakan jenis makanan berikutnya yang akan kita makan, apakah tetap sama atau pilihan lainnya. Mari terbiasa dengan WHAT NEXT, tinggalkan NOW WHAT. Best Regards, Rudyanto Mari Hemat BBM, Ayo Nebeng! Tinggalkan Minyak Sebelum Minyak Meninggalkan Kita
[Forum Pembaca KOMPAS] curangnya ekonom neolib
Katanya kita hrs naikkan BBM krn kita nett importer padahal.. jaman dulu di waktu eyang pun harga BBM sering di naikkan kita pastilah nett eksporter CPO /.. tapi tetap aja kita harus beli minyak goreng mahal... dan kalo ada windfall profit disini jangan harap pemerintah maunyalurkan BLT dari dana lebih disini kita pastilah net eksporter utk batu bara dan LNG yg harganya juga ikut naik ada windfall profit disini tapi mana mau ekonom lulusan ui yg ikut mazhabmafia berkeley memberi BLT dr sini.. ya dimakan sendiri lah.. dan apapun yg enak .. spt naiknya profitnya masyarakat nggak dpt apa apa .. hidup terus tambah susah dan apapun yg nggak enak lalu dibebankan dlm kenaikan BBM lah kenaikan Pajak lain lah.. alasannya subroto atau ekonom ui neolib pastilah.. bodo amat jual gas atau batubara murah .. nggak sesuai dgn harg akeekonomian... lha kamu orang nilai harga keekonomian rakyat Indonesia berapa sih ?? kok ditindas terus.. Begitu lho faktanya lalu baca deh cerita ttg para pejabat yg bebruru boarding pass aspal supaya bisa nyairin duit perjalanan dinas tanpa berjalan kemana mana .. HS
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus
HOBBY. Sebenarnya hobi mengendarai moge HD sama saja dengan hobi2 yang lain seperti a.l. : hobi naik montor mabur, hobi naik gunung, hobi naik kuda putih, hobi mengeritik terus2an seperti kita2 ini di milis FPK... Salamsori, OH -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Deddy Mansyur Sent: Monday, May 19, 2008 1:02 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus Grup Harley Davidson (HD) di Indonesia, waras atau nggak waras? Apa sih yang harus dibuktikan dan dibanggakan dengan mengendarai motor buatan amrik seharga antara US $1 sampai lebih dari US $2?? Keadaan BBM yang parah, Indonesia yang hancur, rakyat yang kelaparan dan sengsara dll., masih saja demen mamerin HD hasil dari nyolong. Apalagi kalau sudah naik HD, belagu banget. Orang-orang yang deket dengan grup HD nggak dianggap manusia. Apakah ini jiwa kebangkitan nasional? Jiwa kebobrokan dalam memakai otak barang kali- karena otak yang sudah tidak waras lagi. Come on man, common sense.NKRI itu sudah tenggelem, hancur. Very sad, uh? salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan
[Forum Pembaca KOMPAS] Harkitnas? - Belajar dari Presiden India Dr. Abdul Kalam
The President of India DR. A. P. J. Abdul Kalam 's Speech in Hyderabad . * Got 10 minutes for Our country? If yes, then read; otherwise, choice is yours. Why are we in India so embarrassed to recognize our own strengths, our achievements? We are such a great nation. We have so many amazing success stories but we refuse to acknowledge them. Why? We are the first in milk production. We are number one in Remote sensing satellites. We are the second largest producer of wheat. We are the second largest producer of rice. Look at Dr. Sudarshan , he has transferred the tribal village into a self-sustaining, self-driving unit. There are millions of such achievements but our media is only obsessed in the bad news and failures and disasters. I was in Tel Aviv once and I was reading the Israeli newspaper. It was the day after a lot of attacks and bombardments and deaths had taken place. The Hamas had struck. But the front page of the newspaper had the picture of a Jewish gentleman who in five years had transformed his desert into an orchid and a granary. It was this inspiring picture that everyone woke up to. The gory details of killings, bombardments, deaths, were inside in the newspaper, buried among other news. In India we only read about death, sickness, terrorism, crime. Why are we so NEGATIVE? Another question: Why are we, as a nation so obsessed with foreign things? We want foreign TVs, we want foreign shirts. We want foreign technology. Why this obsession with everything imported. Do we not realize that self-respect comes with self-reliance? I was in Hyderabad giving this lecture, when a 14 year old girl asked me for my autograph. I asked her what her goal in life is. She replied: I want to live in a developed India . For her, you and I will have to build this developed India . You must proclaim. India is not an under-developed nation; it is a highly developed nation. Do you have 10 minutes? Allow me to come back with a vengeance. Got 10 minutes for your country? If yes, then read; otherwise, choice is yours. YOU say that our government is inefficient. YOU say that our laws are too old. YOU say that the municipality does not pick up the garbage. YOU say that the phones don't work, the railways are a joke, The airline is the worst in the world, mails never reach their destination. YOU say that our country has been fed to the dogs and is the absolute pits. YOU say, say and say. What do YOU do about it? Take a person on his way to Singapore . Give him a name - YOURS. Give him a face - YOURS. YOU walk out of the airport and you are at your International best. In Singapore you don't throw cigarette butts on the roads or eat in the stores. YOU are as proud of their Underground links as they are. You pay $5 (approx. Rs. 60) to drive through Orchard Road (equivalent of Mahim Causeway or Pedder Road) between 5 PM and 8 PM. YOU come back to the parking lot to punch your parking ticket if you have over stayed in a restaurant or a shopping mall irrespective of your status identity... In Singapore you don't say anything, DO YOU? YOU wouldn't dare to eat in public during Ramadan, in Dubai . YOU would not dare to go out without your head covered in Jeddah. YOU would not dare to buy an employee of the telephone exchange in London at 10 pounds ( Rs.650) a month to, 'see to it that my STD and ISD calls are billed to someone else.'YOU would not dare to speed beyond 55 mph (88 km/h) in Washington and then tell the traffic cop, 'Jaanta hai main kaun hoon /Kau tahu aku ini siapa? (Do you know who I am?). I am so and so's son. Take your two bucks and get lost.' YOU wouldn't chuck an empty coconut shell anywhere other than the garbage pail on the beaches in Australia and New Zealand . Why don't YOU spit Paan (sirih) on the streets of Tokyo ? Why don't YOU use examination jockeys or buy fake certificates in Boston ??? We are still talking of the same YOU. YOU who can respect and conform to a foreign system in other countries but cannot in your own. You who will throw papers and cigarettes on the road the moment you touch Indian ground. If you can be an involved and appreciative citizen in an alien country, why cannot you be the same here in India ? Once in an interview, the famous Ex-municipal commissioner of Bombay , Mr. Tinaikar , had a point to make. 'Rich people's dogs are walked on the streets to leave their affluent droppings all over the place,' he said. 'And then the same people turn around to criticize and blame the authorities for inefficiency and dirty pavements. What do they expect the officers to do? Go down with a broom every time their dog feels the pressure in his bowels? In America every dog owner has to clean up after his pet has done the job. Same in Japan . Will the Indian citizen do that here?' He's right. We go to the polls to choose a government and after that forfeit all responsibility. We sit back wanting to be pampered and expect
[Forum Pembaca KOMPAS] baru satu kok orang terkenal yg meninggal---Sophan Sophiaan Korban Jalan Rusak
kalo rakyat kecil yg meninggal kok gak diperhatikan? baru ada satu saja orang terkenal meninggal semua ribut...TKP nya ditengok2 polisihalhhh..bosen ah... = Ronal Baharuddin Hutagaol [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya nih. Sepanjang Januari - April 2008 di Jakarta akibat jalan rusak aja udah memakan korban lebih dari 30-an orang. Trus kemana aja tuh pihak berwenang, sibuk gusurin kaki lima, rumah kumuh, blt atau apalah.. Dasar..
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] video menarik ttg kebangkitan nasional
Tidak hafal hari kebangkitan nasional jatuh pada tanggal 20 mei juga gak pa2x pak :), jangan sampe hafal indonesia raya, hafal sejarah Indonesia, tapi cuman jadi rampok uang rakyat. 2008/5/19 Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED]: merinding juga ya. ternyata pemuda jaman sekarang nggak tahu toh ttg apa iti peringatan kebangkian nasional.. bukti di baiakannya nationbuilding di era eyang yg terasa akibatnya kini. terlintas juga bayangan Sophaan sophian yg bilang jaman sekarang kalo lagu kucing garong apal banget , giliran lagu merah putih nggak tahu padahal kata Gombloh... andaikan matahari terbit dari Barat...pun kau Tetap Indonesiaku .. Pem,uda Gombloh hidup di era kepemudaan ku...ya bedalahdgn pemuda sekarang.. HS
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Jangan Arogan..Re Ratusan Moge Masuk Tol Surabaya - Panitia Mengaku Sudah Kantongi Izin Presiden
yang marah2 sama konvoi moge pasti orang2 yang nggak punya HD :p. jadi sakit hati ngeliatnyatapi syukurlah walau gak punya HD, saya cuma prihatin, geleng2 dan gak pake sumpah serapah. tanggapan saya simple aja. kebetulan yg punya ide konvoi 1 abad harkitnas adalah klub moge duluan. mungkin kalo klub bebek atau vespa punya ide juga akan terjadi hal yg sama. tapi saya lihatnya orang menghujat karena HD itu mahal. kalo yang konvoi itu becak apa gak sama crowdednya? soal do'a, wallahu alam deh On 5/19/08, Awang BinSaS [EMAIL PROTECTED] wrote: jangan sombong ketika konvoi HD, masyarakat byk menyumpahi mereka karena bikin crowded... Hati2 jika sdh byk yg gak suka,, rasa sakit hati dan sumpah serapah mereka adalah doa...
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Sophan Sophiaan Terlindas Motor
saya malah denger dari saksi yg diwawancara di TV kalo Sophan Sophiaan setelah tersungkur terus terlindas motor di belakangnya yang tidak sempat menghindar. tapi yang menabrak bukan motor HD. kalo emang iya kok gak rame ya? logikanya at least teman2 sesama pengendara HD kan bisa ngejar dan minta tanggung jawab si penabrak. kalaupun yang nabrak adalah motor HD juga terus beritanya gak tercover, jangan2 si penabrak adalah orang penting yang namanya harus dijaga. wah sapa ya? On 5/18/08, s_kasdi [EMAIL PROTECTED] wrote: Kemarin sekitar pukul 12 siang radio El Shinta mewawancarai - kalo tidak salah - salah seorang pengurus(Ketua?) HDC, yang diantaranya menjelaskan sekitar terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya Sophan Sophiaan. Saat wawancara terjadi jenazah sedang dalam perjalanan ke bandara Adi Sumarmo. Dikatakan bahwa ketika Sophan terjatuh dari motornya seorang pengendara moge dibelakangnya (namanya aku gak ingat) tidak sempat menghindar langsung menabrak Sophan yang saat itu terkapar di jalan. Tapi berita di teve dan koran kok beda ya? Apa mungkin aku yang salah dengar? /sK
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Logika Paling Tolol Sepanjang Sejarah
Masalahnya sebenarnya bukan terletak kepada berapa harga BBM harus dijual di pom bensin tetapi lebih mendasar lagi adalah bagaimana pemerintah mengontor harga kebutuhan hidup sehari-hari supaya tetap terjangkau masyarakat umum. Kelemahan Pemerintah kita sampai sekarang ya terletak di kontrol harga itu. Sebab kita tidak punya mekanisme serta program yang efektif dan berkesinambungan dalam hal menyediakan kebutuhan hidup murah bagi rakyatnya. Selagi kelemahan ini tidak pernah dibuat jalan keluarnya maka setiap kenaikan BBM akan selalu heboh dan kian menyengsarakan masyarakat. Dapat dibayangkan seaindainya harga minyak dunia terus meroket dalam beberapa tahun mendatang mendekati 150 dolar per barel maka drama seri kemelut BBM akan terus berkepanjangan. Kalai ini terjadi presiden RI mana pula yang sanggup mengunci BBM seperti harga sekarang kalau segalanya tidak banyak beranjak berubah? Subsidi atau tidak itu hanya cara pemerintah mengontrol dan memastikan semua harga kebutuhan hidup bagi rakyatnya tetap terjangkau. Kalau dirasa subsidi itu efektif untuk mengontrol harga kebutuhan hidup maka kenapa tidak? Toh uang subsidi itu bukan datang dari saku presiden atau dari kocek individu. Contohnya Malaysia harga minyaknya hanya 0.6 dolar/liter sekarang (ada rencana naik) walau rata-rata penduduknya punya daya beli lebih tinggi dari kita. Sebaliknya di Thailand harga minyak sekitar 1.1 dolar/liter, sebuah harga yang cukup mahal padahal daya beli penduduknya lebih rendah dari Malaysia. Disisi lain Thailand meskipun harga minyak satu dolar per liter tetapi harga-harga kebutuhan hidup sehari-harinya lebih terjangkau oleh rakyatnya jika dibandingkan dengan di negeri kita. Sekalipun di negara mereka pun ada keluhan kenaikan harga kebutuhan hidup karena BBM, tetapi secara keseluruhan rupanya mereka sudah lebih siap dalam mengantisipasi harga minyak tinggi. Dengan kata lain subsidi atau tidak itu bukan urusan selagi kebutuhan hidup tersedia melimpah ruah dipasaran dengan harga terjangkau. Harga minyak tinggi atau tidak juga bukan masalah kalau harga kebutuhan hidup mayarakat masih terjangkau. Selama ini demo-demo tentang BBM meskipun tidak seluruhnya betul argumentasinya, tetapi memang mesti dimaklumi juga karena beban dari kenaikan harga BBM tentu akan semakin memperparah harga-harga kebutuhan hidup lainnya. Kita selalu gagal meyakinkan penduduk bahwa kebutuhan hidup akan mengalir terus dipasaran dengan harga terjangkau. Penduduk pun nampaknya sudah lama tahu bahwa pemerintah tidak pernah bisa mengendalikannya. Bisakah kita punya harga bensin dijual RP1/liter tapi makan minum beli baju dan ongkos angkot terjangkau? Mau bersubsidi macam Malayisa atau minyak mahal tapi kebutuhan hidup terjangkau macam Thailand? Atau mau ikut Venezuela yang harga bensinnya murah-meriah? Tidak satupun contoh yang saya sebutkan itu bisa kita jadikan model. SH On 5/19/08, anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengatakan subsidi BBM hanya menguntungkan orang kaya adalah logika paling tolol sepanjang sejarah : - Kenaikan BBM dipastikan akan menyebabkan bandwagon effect (efek ikutan) terhadap harga-harga kebutuhan pokok dimana harga kebutuhan pokok sangat terpengaruh dari kontribusi transportasi. - Adanya multiplier effect, yang berkelindan antara efek psikologis dan fungsi kenaikan harga riil kemudian membentuk harga baru di pasaran yang memberatkan rakyat. - Kenaikan BBM memang diperlukan tapi peristiwa kenaikan Oktober 2005 kemarin menunjukkan kegagalan pemerintah untuk melakukan jembatan fungsional ekonomi antara kenaikan harga BBM dengan fungsi-fungsi ekonomi masyarakat dan kesejahteraannya. Dari ketiga alasan ini saja sudah menunjukkan bahwa argumen subsidi BBM hanya menguntungkan orang kaya, adalah sebuah alasan yang dikeluarkan tanpa pikir. ANTON [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] perkembangan vaksin flu burung
GSK bird flu vaccine provides more positive data March 6, 2008 New trial data on GlaxoSmithKline's experimental bird flu vaccine indicates that the drug works against a variety of subsets of the virus. A trial that recruited volunteers in Hong Kong, Taiwan, Thailand and Singapore showed that the vaccine spurred antibodies that neutralized both the Indonesian and Vietnamese strains of the virus. Earlier trial data for the adjuvanted vaccine, which is nearing official European approval, demonstrated efficacy against Chinese and Turkish strains. The vaccine uses very low doses of antigens, relying on adjuvants to boost its ability to protect people from H5N1. But despite rapid progress in the field to develop new bird flu vaccines to head off any potential outbreaks, researchers are acutely aware that they're running the risk of being blindsided by a completely new strain of the virus. That possibility has led some experts, including Albert Osterhaus, head of virology at the Erasmus Medical Centre in the Netherlands, to conclude that antigens and adjuvants could be stockpiled separately, so that a new, customized mixture could be swiftly developed to protect populations from a disease that could threaten millions of lives. If a pandemic breaks out in Indonesia or Thailand, the virus could be in Singapore within two days, said Dr. Helen Oh, who was in charge of the Singapore trials. - check out the report from the Sydney Morning Herald [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Pembacaan dan Bedah Buku Ibumi Puisi-puisi dari Negeri di Bawah Pelangi
dear All, minta ijin nyebarin undangan. trims. _ Pembacaan dan Bedah Buku Ibumi Puisi-puisi dari Negeri di Bawah Pelangi (Dalam rangka Festival Mei di Jalan Veteran I) Konon, pada zaman purbakala, kepulauan besar di sudut Asia itu diselimuti es. Ketika Matahari memanasi selimut itu, uap air naik dan sinar Matahari menyambutnya hingga terciptalah pelangi yang melengkung di atas kepulauan itu. Orang-orang yang datang dari utara bisa melihat pelangi itu dan menyebut kepulauan yang berada di bawahnya sebagai Negeri di Bawah Pelangi. Kini, Negeri di Bawah Pelangi itu kita kenal sebagai Nusantara. Demikianlah yang diceritakan oleh Mochtar Lubis dalam sebuah buku yang berjudul sama, The Land under the Rainbow.. Lebih lanjut, kita tahu bahwa kehidupan pun muncul di Negeri di Bawah Pelangi itu, lengkap dengan perangkat-perangkat dan capaian-capaian kebudayaannya, termasuk kesusastraan dan kesenian, yang terus bertumbuh dan berkembang seiring perkembangan zaman. Puisi dari Kisah Negeri di Bawah Pelangi Puisi saat ini berada pada tahapan gerak-gerik, permainan kata-kata, permainan perasaan, namun memang tak bisa dibilang sebagai puisi gelap yang pernah menjadi genre kontroversial dan polemis pada masanya. Bertolak dari idealitas bahwa perpuisian Indonesia seharusnya senantiasa berkembang, maka beberapa penyair berkumpul untuk menghasilkan sebuah buku antologi yang dilandasi dan diikat oleh satu gagasan bersama. Ada kecenderungan umum yang menghinggapi penyair kita bahwa pembaharuan, yang merupakan kata kunci bagi perkembangan puisi, seolah-olah hanya dalam bentuk. Dan puncak pembaharuan bentuk itu kita temukan pada Sutardji Calzoum Bachri. Struktur dan bentuk itu kemudian juga dikacaukan oleh jurnalisme ketaksadaran Afrizal Malna. Adapun Joko Pinurbo hadir dengan membawa pola pengembangan imaji yang baru di mana dunia biasa diangkat dan dicampur dengan ironi. Dalam dunia senirupa, apa yang dilakukan Joko nyaris sama dengan apa yang dilakukan Masriadi. Dalam kanvas Masriadi, dunia biasa-biasa menjadi ironi. Puisi-puisi yang termaktub dalam Puisi Kisah Nusantara Ibumi Kisah- kisah dari Negeri di Bawah Pelangi ini merupakan puisi lirik yang secara tak langsung berbeda dengan puisi lirik. Lebih tepatnya, puisi- puisi tersebut berdiri di antara puisi lirik-individual dan pengisahan folklor. Biasanya, dalam puisi aku-lirik yang umum terjadi, aku-lirik menceritakan pengalaman-pengalamannya yang kemudian mewujud dalam karya sebagaimana, misalnya, dalam karya-karya Sapardi Djoko Damono dan Goenawan Mohammad. Namun, aku-lirik pada puisi-puisi dalam buku ini tak hanya berterus- terang dengan aku-nya. Sebab, kadang ia bercerita tentang dirinya, tapi kadang juga bercerita atas nama yang lain. Misalnya, Pleidoi Malin Kundang karya Indrian Koto. Di satu sisi ia bicara tentang dirinya, tapi pada saat bersamaan ia mengandaikan sesuatu yang kolektif. Aku-individual dan aku-kolektif berjalan bersamaan dan bertukaran. Ini ciri utama dari Puisi dari Kisah Negeri di Bawah Pelangi. Apa yang dilakukan para penyair Kisah Nusantara memiliki padanan dalam senirupa dengan apa yang dilakukan Galam Zulkifli. Jika para penyair ini menafsir kisah dan mitos kolektif, maka Galam menafsir kembali Kitab Suci dalam wajah-wajah yang baru secara visual. Dipo Andy juga melakukan hal yang sama ketika pada tahun 1997 menafsir lagu-lagu dalam lukisannya. Lebih jauh, Puisi Kisah Nusantara bermaksud mengajak para penyair kontemporer agar menengok dan mendulang kekayaan khasanah kesusastraan lokal yang lahir dan tumbuh dari lubuk Negeri di Bawah Pelangi. Tentu saja dengan catatan bahwa gerakan ini dilakukan tanpa meninggalkan medan eksplorasi bahasa yang sedang atau bahkan belum pernah dijelajahi, namun juga tidak dilandasi niat untuk sekadar melap-lap khasanah kesusastraan lokal. Bila kita menapaktilasi sejarah perpuisian modern, kita memang mendapati bahwa ajakan semacam ini bukannya belum pernah ada. Beberapa penyair yang muncul sebelum maupun selama periode Reformasi bukannya tidak pernah melakukan ini.. Namun demikian, karya-karya itu biasanya muncul sendiri-sendiri, tanpa pretensi untuk mengadvokasi dan memerjuangkan suatu gagasan, semangat dan kepercayaan, yang didukung secara kolektif. Kita tahu bahwa Zeffry J. Alkatiri seperti berdiri sendiri ketika mengeksplorasi Jakarta (sebagai entitas budaya lokal Betawi, bukan sebagai sentrum politik) dalam Batavia dari 1616-1999. Raudal Tanjung Banua, Riki Dhamparan Putra, Wayan Sunarta, Hasta Indriyana, Inggit Putria Marga, Jimmy Maruli Alfian dan para penyair yang seperiode, tampak seperti para penjelajah yang menjelajahi medan kelokalan yang sama tetapi belum pernah saling bertemu. Jauh sebelumnya, Toeti Heraty sudah pernah melakukan usaha ini dengan Calon Arang. Dalam sastra dunia ada Derek Walcott yang menuliskan kembali karya Homerus dan Salman Rushdie menceritakan kembali Kitab
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Nama2 tempat Indonesia di luar Indonesia
Sumatra Street, El Paso, Texas http://maps.google.com/maps?hl=enq=Sumatra+St,+El+Paso,+TX,+USAum=1ie=UTF-8sa=Xoi=geocode_resultresnum=1ct=title salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan - Original Message - From: Jasmine [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 17, 2008 3:58 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Nama2 tempat Indonesia di luar Indonesia Sepertinya ada nama kota di Woloong M di daerah sekitar Menado ya?. Hampir sama dengan nama Wollongong. Yang pasti nggak Bengong ya. Waktu saya menonton Fox News, ada suatu kejadian dan disebut nama daerah Malabar. Wah, ada juga ya nama Malabar di Amerika. Yang nama De Soto juga ada tuh, mungkin dulu banyak yang jualan Soto?. Di negeri Belanda, malahan banyak nama2 jalan seperti nama2 pulau, dsb: seperti Sumatra Street, dsb. Jadi terkenal nama2 tempat Indonesia di luar Indonesia. Lily
[Forum Pembaca KOMPAS] BBM NAIK. DEMI RAKYAT KECIL? DEMI KEADILAN?
http://www.mediakonsumen.com/Artikel2328.html BBM NAIK, LALU APA? Wacana seru kenaikan harga BBM sebenarnya sudah berlangsung bertahun- tahun lamanya, bahkan sudah sejak menjelang kejatuhan Suharto di tahun 1998 lalu. Kini pemerintah SBY-JK mengumumkan akan menaikkan harga BBM pada bulan Juni 2008. Gonjang-ganjing kenaikan harga BBM atau dikuranginya subsidi BBM oleh pemerintah barangkali menggambarkan carut-marutnya pengelolaan negeri ini, meskipun katanya negeri ini sudah direformasi. Contoh pahit akibat dari kenaikan BBM sudah kita alami pada akhir jaman Suharto dulu. Kenaikan BBM menjadi salah satu faktor yang menentukan dan mempengaruhi faktor lainnya dalam kekacauan yang mengiringi jatuhnya Suharto. Begitu juga ketika pemerintahan Gus Dur menaikkan BBM pada tahun 2001. Kenaikan BBM sering disederhanakan menjadi soal populer atau tidak populer sebuah pemerintahan sehingga sering digunakan oleh mereka yang mendukung kekuasaan sebagai justifikasi. Padahal kenaikan BBM seharusnya bisa dilihat penguasa sebagai kesempatan untuk menunjukkan tanggungjawab mereka pada negeri ini sekarang dan di masa depan. Meski sudah lebih dari 10 tahun wacana seru kenaikan BBM berlangsung, tetapi rencana menaikkan BBM saat ini masih tetap menimbulkan gonjang-ganjing, kebingungan, kepanikan, keputusasaan, kemarahan, di semua lapisan masyarakat dan yang mungkin akan bermuara pada kekacauan lagi. Di berbagai media, sudah banyak macam-macam ahli atau ekonom yang menyatakan pendapatnya mengenai kenaikan BBM. Nampaknya lebih banyak ekonom yang menyatakan BBM harus naik. Sekedar mengambil contoh, Faisal Basri adalah seorang yang setuju BBM harus naik. Sementara itu Rizal Ramli malah tidak setuju, meski di tahun 2001 lalu ketika ia menjadi menko perekonomian di pemerintahan Gus Dur, ia menaikkan BBM. Pendapat manakah yang benar? Bagaimanakan mengukur mana yang lebih sahih, sehingga layak dijadikan patokan? Saya tidak tahu, begitu juga masyarakat, karena bukan ahli atau ekonom. Apalagi sering juga wacana-wacana seperti itu ditunggangi kepentingan politik. Saya hanya tukang potret situasi saja. Tetapi saya mengira, dua-duanya memang benar, sehingga istilah yang dulu populer dikenakan pada Suharto ketika menaikkan BBM, yaitu maju kena, mundur kena juga cocok dikenakan pada SBY-JK yang meski di tahun 2005 lalu juga sudah menaikkan BBM, tetapi dapat selamat dari gonjang-ganjing. Rakyat kurang mampu untuk mengukur kebijakan mana yang mana yang lebih sahih untuk diambil. Namun rakyat bisa merasakan di tiap keputusan yang diambil, apakah pemerintah peduli pada rakyat. Adakah strategi pro rakyat yang mengiringi ketika kebijakan menaikkan BBM ini diambil? Beberapa argumen dari Rizal Ramli yang menolak kenaikan BBM sesungguhnya bisa digunakan SBY-JK untuk menjadi sebuah strategi yang mengiringi kebijakan kenaikan BBM supaya bisa menjadi kebijakan pro rakyat (http://www.perspektif.net/article/article.php?article_id=876 ). Tanpa strategi ini, pemerintah SBY-JK akan terkesan tidak mau bekerja keras dan tentu saja tidak pro rakyat sebagaimana sudah dituduhkan sejak ingkar janji kampanye pemilu pada tahun 2005 untuk tidak akan menaikkan BBM. Pemerintah harus serius menunjukkan pada rakyat langkah-langkah yang pro rakyat, seperti memberantas korupsi. Jangan lagi mengeluarkan pernyataan kontra-produktif seperti yang baru-baru ini SBY lontarkan terhadap cara kerja KPK yang baru saja menangkap basah seorang tersangka yang anggota DPR, Al-Amin Nasution dengan uang suap di tangannya. SBY mengkritik cara yang dilakukan KPK agar jangan menjebak katanya. Kritik ini sungguh kontra-produktif dengan gerakan pemberantasan korupsi yang cukup gencar dilakukan. Kritik ini membingungkan semua orang, mengapa menjebak seorang koruptor dinilai salah oleh SBY. Seorang yang bersih, tentu tidak dapat dijebak. Hanya koruptor yang bisa dijebak. Lagipula apakah Al-Amin dijebak? Tentu bukan, karena Al-Amin dikuntit berbulan-bulan lamanya. Sehingga muncul pertanyaan, apakah SBY tidak serius memberantas korupsi? Padahal pemberantasan korupsi hampir mencapai sarang koruptor di masa ini, yaitu gedung DPR. Barangkali dengan diobrak- abriknya sarang koruptor di Senayan ini upaya pengembalian dana BLBI yang Ratusan Trilyun Rupiah bisa lebih lancar. Bahkan definisi korupsi mungkin perlu diperluas menjadi termasuk tidak kompeten dalam bekerja, sehingga pengelola kota-kota besar seperti gubernur Jakarta perlu dijerat hukuman ketika tidak becus mengelola infrastruktur jalan yang selalu rusak atau tidak becus menyediakan transportasi umum di ibukota negara. Harusnya mereka tahu, kondisi jalan yang hancur dan tidak tersedianya transportasi umum yang layak di kota-kota besar bisa mengakibatkan kemacetan lalu-lintas yang memboroskan BBM yang amat besar sehingga milyaran rupiah terbuang percuma setiap harinya di seantero jabodetabek. Langkah-langkah pro rakyat lainnya adalah mereformasi tata niaga migas dan
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Subsidi BBM : Mitos Atau Fakta ? ? ?
Disini anda harus paham dulu jenis minyak apa yang diekspor atau yang diimpor. Jadi datanya harus lebih terinci.Jadi tidak asal kutip data. Perhitungan dibawah berdasarkan lampiran Pak Rudy. Produksi Indonesia 91 barel/hari Ekspor minyak Indonesia 30 barel/hari - === Terpakai habis 61 barel/hari (229,6 juta barel/tahun) Impor minyak mentah 40 barel/hari (144 juta barel/tahun) Impor produk BBM31 barel/hari -(108 juta barel/tahun) === Konsumsi Indonesia 1.31 barel/hari Produksi minyak vs impor minyak Produksi minyak indonesia 229,6 juta barel/tahun Impor minyak mentah 144 juta barel/tahun Impor produk BBM108 juta barel/tahun - == Impor vs produksi -(22,4 juta barel/tahun) catatan: Data yang dilampirkan Pak Rudy tidak akurat karena tidak melampirkan data yang lengkap tentang jenis minyak(bensin,solar, minyak mentah) apa yang diimpor atau yang diproduksi. Indonesia mengimpor minyak dari beberapa negara dengan minyak kwalitas rendah tidak ramah lingkungan. Harga beli dengan kwalitas minyak rendah jauh lebih murah dibandingkan harga minyak dunia (115 dollar/barel). Jika 22,4 juta barel/tahun dijual kepasaran umum: 22,4 juta barel/tahun = 3561,6 juta liter/tahun. Jika harga minyak dunia U$ 115/barel dan kurs dolar 1U$= Rp.9000 maka harga 1 liter = Rp.6509,43 (1 barel = 159 liter) Jika 22,4 juta barel dijual kepasaran umum dgn harga Rp.4500/liter Harga pasaran Internasional = Rp.23,183986 trilyun Harga domestik Rp.4500/liter = Rp.16,027200 trilyun - = Subsidi BBMRp 7,156786 trilyun Setelah kenaikkan BBM Rp 6000/liter maka subsidi BBM = Rp 1,81 trilyun Penurunan produksi minyak adalah kesalahan pemerintah Jika Indonesia mampu menaikkan produksi 32% maka kita tidak perlu mengimpor. Jika Blok cepu + 3 sumur baru berproduksi maka produksi minyak indonesia mengalami kenaikan 30%,(sejak tahun 1996 mengalami penurunan produksi minyak akibat situasi politik yang tidak stabil). Bandingkan dengan fakta bahwa hutang Indonesia diatas 1300 trilyun dan kerugian akibat dikorupsi senilai 600 trilyun. Dalam APBN-P 2007, pembayaran utang bunga Rp 83,5 trilyun dan cicilan pokok Rp 54,7 trilyun atau total sebesar Rp 138,2 trilyun. Jelaslah bahwa penyebab defisit APBN bukanlah besarnya subsidi BBM yang diberikan pemerintah melainkan utang yang sebagian besar hanya dinikmati oleh sekelompok kecil, yaitu konglomerat untuk kepentingan restrukturisasi perbankan. Untuk tahun-tahun berikutnya, pembayaran angsuran pokok dan bunga utang dalam dan luar negeri dalam anggaran negara rata-rata mencapai Rp 140 Rp 250 trilyun setiap tahun.
[Forum Pembaca KOMPAS] pmerintahmau enak nya aja ??
Pernah mikir bahwa dalam kondisi sekarang ini, dimana yg haragnya naik luar biasa bukan hanya BBM saja tapi juga gas,batubara dan CPO lau kemana hasilnya produk lain itu bagi bangsa ini kenapa yg diributkan hanya BBM naik dan kita nett importer .hingga kita jadi susah . yang kalau toh betul pastilah nilainya harus ekivalen dgn ratusn ribu bph aja. ( kalau betul lho.. saya masih beluum percaya, ) secara logis kenaikan harga batu bara dan LNG pun akan meningkatkan kocek negara.. jumlahnya gede lho Kenaikan CPO.. pastilah membuat perusahaan nya untung berlipat ganda, yg jika pemerintahnya tidak menerapkan pajak progresif pun, pastilah uang pajak laba yg mazuk ke kas pemerintah juga berlipat ganda. Apa lagi kalau pajaknya progresif. Apa yg kita nikmati.. ?? nggak ada !!! minyak goreng kemarin aku lihat sudah Rp.30.000 per pak 2 l Pabrik pupuk dan PLN nggak kebagian gas. Konon LPG pun harus impor.. sehingga jnagan kaget nanti ita diteriakkan lagi oleh pemerintah bhw kita menikmati subsidi LPG.. Tahunya rakyat dpt susahnya aja kenapa nggajk ya ada pembagian BLT krn harga batu bara naik..cpo naik.. .L:NG naik ayo jawab kenapa ??? jawbanya : kita maish senang di bohongi sih .. HS
[Forum Pembaca KOMPAS] Putar Film Sometimes in April di Perpus Diknas 24 Mei 2008
Teman-teman nonton Yukkk!!! Perpustakaan Diknas bekerjasama dengan teman-teman dari Komunitas Jejak Langkah dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional mengadakan event : #8232;Putar Film Sometimes in April#8232; Lokasi : Perpustakaan Pendidikan Nasional Lantai 1, Gedung A Departemen Pendidikan Nasional Jl. Jend. Sudirman, Jakarta Selatan. Tgl: Sabtu, 24 Mei 2008 Jam : 12.00 WIB Yang pasti tidak dipungut biaya dan terbuka untuk umum. Ada diskusinya setelah putar film dan juga ada doorprize. #8232;Sometimes in April Film ini berlatar belakang kejadian nyata. Pertikaian antara warga terjadi di Rwanda pada tahun 1990-an yang pada akhirnya mengakibatkan tewasnya ratusan ribu orang. Seperti halnya umumnya perpecahan di masyarakat dimanapun di dunia, masyarakat Rwanda secara ekstrem berada dalam kelompok Kami atau Kalian, tiada lagi pesatuan atas keragaman. Dua bersaudara dari suku Hutu, yang merupakan tokoh utama dalam film ini, berbeda pendapat dan ideologi mengenai pertikaian yang terjadi di masyarakat. Keserakahan, Ketamakan dan Keegoisan membuat negeri yang indah menjadi merana, ujar salah satu tokoh di film ini. Pertikaian mereda pada tahun 1998 tapi tampaknya luka masih melekat di pikiran warga Rwanda. Mengapa dan bagaimana pertikaian antar warga bisa terjadi secara meluas ?. Bagaimana kisah dari dua bersaudara dari suku Hutu tapi berbeda ideologi tersebut ?. Apakah ada kemungkinan pertikaian antar sesama warga secara luas, bisa terjadi kembali di daerah dimanapun di dunia ini ?. Film ini semoga dapat senantiasa memberikan perenungan terhadap makna kemanusiaan, kehidupan dalam berkebangsaan dan keragaman. Film buatan tahun 2004 ini disutradarai Raoul Peck dan dibintangi oleh Debra Winger dan Idris Ela. Informasi hubungi : Danny 0818865460 atau Ari Asih 0818126707
[Forum Pembaca KOMPAS] Terbaru dari PRP (19 Mei 2008)
Aceh dan Kenaikan BBM (Diambil dari acehinstitute.org) Shelly Woyla Marliane* Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan Boediono, mengindikasikan pemberlakuan kebijakan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 30% pada Juni 2008 mendatang. Argumen yang digunakan pemerintah untuk mendasari kebijakan di atas adalah meroketnya harga minyak mentah di pasaran dunia yang hingga hari ini mencapai angka US$ 123/barel, membuat pemerintah tidak mampu lagi membiayai subsidi BBM dari alokasi APBN yang sudah di susun. Undang-undang Penanaman Modal dan Sarjana Menganggur Ign Mahendra K* ignificantly, the latest edition of the World Bank's World Development Indicator (WDI) shows that the developing country that surpasses all others in levels of health and education is Cuba, the one developing country that has been excluded from the neoliberal world order, and the only country other than North Korea that has received no World Bank loans for the past forty years. (James Petras dan Henry Veltmeyer) Modal dan peranannya dalam masyarakat telah menjadi perdebatan sejak lama. Argumentasi yang selalu saja diajukan oleh pemerintah adalah jika kita menerima penanaman modal asing maupun dalam negeri maka akan tercipta pertumbuhan ekonomi nasional, lapangan kesejahteraan, daya saing dunia usaha nasional, kesejahteraan masyarakat dan kapasitas teknologi nasional. Itulah yang dapat ditangkap dalam UU Penanaman Modal yang ada saat ini. Is it all true or just a dream? Tantangan bagi Gerakan Sosial hari ini !!! Khamid Istakhori* May Day, Bangkitnya Kekuatan Gerakan Buruh progresive Hiruk pikuk peringatan hari buruh atau Mayday baru saja usai. Berbagai catatan kemenangan telah pula di tuliskan dalam buku sejarah dengan sebuah harapan besar. Gerakan buruh pada saat Mayday akan menjadi modal berharga bagi upaya-upaya perjuangan kaum buruh dan seluruh gerakan rakyat yang hari ini mengalami tantangan luar biasa. Tirto Adhi Soerjo: Pelopor Kebangkitan Nasional (Diambil dari buletin SADAR) Akbar T.Arief* Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jas Merah). Itulah kata-kata yang sering yang diucapkan Bung Karno pada setiap kesempatan pidatonya. Namun, pada masa pemerintahan Soeharto, terjadi banyak distorsi terhadap sejarah Indonesia. Sejarah yang dimunculkan Orde Baru sangat jauh dari kenyataan yang sesungguhnya. Termasuk sejarah kebangkitan pergerakan nasional. Baca selengkapnya di www.prp-indonesia.org [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] kata subroto perlu UU penghapusan subsidi
kata subroto perlu UU penghapusan subsidi Judul posting ini ya berita terakhir yg lagi kudengar di TV menurutku sih yg perlu pecat menteri gagal .. kapan ya ada UU memecat menteri yg goblok ?..lha mestinya lifting bisa naik kok malah turun terus.. belum lagi berita pertamina lampung impor BBM dr singapore.. Singapore yg nggak punya tambang minyak aja bisa ekspor eh subroto yg megaranya banyak tambang malah .. impor BBM dr negera yg nggak ada tambangnya HS
[Forum Pembaca KOMPAS] Terlalu kreatif?, anak kelas 2 MTs diperkarakan pihak sekolah
Maaf Mas Agus, sumber bukan dari KOMPAS. Beginikah cara lembaga pendidikan (sekolah) memperlakukan anak didiknya? Tidak adakah ruang bagi kretifitas anak2, yang memang terkadang 'keterlaluan'? Salam, Sidik Selebaran Bocah Bintang Berusia 13 Tahun yang Berujung Laporan Pidana Iseng Bikin Tertawa, Malah Bikin Murka Pengelola Sekolah Hanya karena terlalu kreatif dan kerap berimajinasi saat menulis, seorang bocah 13 tahun yang duduk di kelas dua madrasah tsanawiyah (SMP) kini jadi tersangka. Kasus jurnalis cilik yang aktif bikin buletin ini sedang ditangani Polres Malang, Jawa Timur. MARDI SAMPURNO, Malang BINTANG sekilas seperti anak-anak pada umumnya. Status tersangka tak membuat dirinya murung. Dia terlihat ceria dan gemar berceloteh tentang apa saja yang diamati. Wah, masuk koran. Bisa terkenal dong, ujarnya sambil mengulurkan tangan kepada Radar Malang (Grup Jawa Pos) di rumahnya, Kompleks Perum Persada Bhayangkara, Singosari, Malang, Minggu (11/5) lalu. Khoirul Abadi, 44, ayah Bintang, yang ikut mendampingi langsung merespons sikap anaknya. Katanya ingin jadi wartawan. Nah ini ada orangnya, kata bapak tiga anak yang sehari-hari menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu. Menurut Khoirul, anak pertamanya itu memang bercita-cita menjadi wartawan. Tak heran jika selama ini banyak karya tulis asal-asalan yang berbau karya jurnalistik. Lihat saja buletin mini karyanya yang diberi nama Korap Cak! yang merupakan singkatan Korane Wong Sarap (Korannya Orang Gila, Cak). Entah apa maksudnya. Yang jelas, itu sekadar ungkapan tanpa makna yang menunjukkan kreativitasnya, ujar Khoirul. Buletin ini sudah dibuat dua edisi. Isinya kumpulan esai dan tempelan guntingan gambar foto yang diambil dari koran atau majalah. Buletin tersebut dibikin bocah yang hobi main sepak bola itu dari kertas sisa milik ayahnya yang tak terpakai. Dari buletin itu, terlihat Bintang memang superkreatif dan lucu. Halaman depan salah satu buletin menampilkan guntingan foto pejabat sedang berceramah di depan warga. Pada teks foto diberi tulisan HANYA BENGONG: Pakde Yit ngapusi wong-wong. Sedangkan judul berita tersebut adalah Pakde Ngapusi? Inti beritanya, Pakde Yit sedang berpidato di depan warga dan para perangkat desa, karena sebentar lagi mereka bakal mendapat bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah. Namun, saat itu warga sedang membutuhkan fasilitas mandi cuci kakus (MCK). Karena tak sesuai keinginan warga, Bintang menilai Pakde Yit ngapusi (membohongi, Red) warga. Di buletin itu juga tak lupa dicantumkan acara stasiun televisi yang diberi nama Duren TV. Acara favorit pukul 04.00-05.00 adalah kejatuhan durian (ketiban duren). Lalu, pukul 05.00-06.00 dilanjutkan acara makan durian. Hal serupa ditunjukkan di rubrik olahraga. Dia memasang gambar mobil balap F-1 yang dikendarai Felipe Massa. Dalam gambar itu Felipe Massa membuka sedikit helmnya. Dari gambar itu, teks foto berbunyi mobil Felipe sedang mogok dan pengemudinya mencoba menyembuyikan rasa malu dengan membuka sedikit kaca helmnya. Dalam isi beritanya, pengemar busana T-shirt itu melakukan wawancara imajiner dengan pembalap asal Brazil tersebut di Australia. Salah satu kutipannya My car is very bad! ungkap Felipe, saat ditemui tim Korap Cak di Australia. Buletin itu juga dibumbui iklan versinya, baik iklan lowongan maupun iklan jasa. Bahkan, dia membuat 10 peribahasa yang dipelesetkan. Contohnya: Air susu dibalas dengan airmail = Kebaikan sesorang dibalas dengan surat; Ma'lu bertanya ma'gue yang jawab = Ibumu tanya, ibuku menjawab; Nasir sudah menjadi tukang bubur = Nasir sudah dapat kerja; dan serigala berbulu ayam = Serigala terkena kutukan. Karena kreativitasnya itu, Bintang yang kini kelas II Madrasah Tsanawiyah (MTs) 1 Malang didapuk menjadi pengurus majalah sekolah. Saya sudah mengisi satu kali tulisan tentang tokoh-tokoh wanita penting di Indonesia. Sedianya bulan depan baru terbit, kata Bintang. Bahkan, karena kepiawaiannya itu pula, dia kerap meraih peringkat 10 besar di kelasnya. Disinggung tentang ulah usilnya menulis dua selebaran dari kertas kalender yang ditempel di gerbang sekolah Bani Hasyim (lokasinya berdekatan dengan rumahnya di Perum Persada Bhayangkara, Singosari) yang membuat dia jadi tersangka, Bintang mengaku menyesal. Saya harus banyak mengendalikan diri saya. Saya salah dan minta maaf kepada Pak Aji (Aji Dedi Mulawarman, pengelola sekolah Bani Hasyim), katanya. Isi selebaran usilnya adalah pengumuman bahwa gedung sekolah itu dijual. Lalu, di selebaran lain ditulis Dicari yang diikuti nama anak Aji Dedi Mulawarman. Menurut dia, saat membuat selebaran pada siang 24 Februari lalu itu tak ada sedikit pun niat untuk mengejek atau mempermalukan sekolah. Dengan tulisan itu, dia berharap bisa membuat teman-temannya tertawa. Saya hanya ingin dua teman saya (diajak saat menempelkan selebaran) tersenyum melihat tulisan itu, katanya. Meski sudah menjadi tersangka, Bintang
[Forum Pembaca KOMPAS] Gempa 6.2 SR Guncang Sumatera Utara
http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/19/21500747/gempa.6.2.sr.guncang.sumatera.utara JAKARTA, SENIN - Gempa berkekuatan 6.2 skala richter terjadi pukul 21.26 di Sumatera Utara, tepatnya 35 kilometer Barat Laut Padang Sidempuan, Senin (19/5) malam. Menurut data yang dikeluarkan Badan Meteorologi dan Geofisika, gempa terjadi di lokasi 1.68 LU - 99.19 BT pada kedalaman 10 km. Warga setempat sempat panik ketika terjadi gempa, namun belum ada laporan adanya korban jiwa. Gempa susulan pada pukul 21:49 juga terjadi 32 kilometer Tenggara Taruntung. Gempa berkekuatan 5.5 skala richter pada kedalaman yang sama. FIA
[Forum Pembaca KOMPAS] Indonesia Bisa
http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/20/01555015/indonesia.bisa. JAKARTA, SELASA-Hari ini (Selasa, 20/5) pukul 19.00 akan digelar acara memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Malam ini akan digelar pertunjukan kolosal yang bertujuan membangkitkan semangat nasionalisme. Pertunjukan itu akan didukung oleh sekitar seratus penari yang membawakan beragam tarian daerah, pertunjukan pencak silat, serta pergelaran dari TNI dan Polri. Acara yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut juga akan meluncurkan slogan Indonesia Bisa. Presiden secara menciptakan syair lagu yang baru dikarangnya pada pekan ini untuk memperingati hari lahirnya organisasi Boedi Otomo pada 20 Mei 1908 itu. Sementara itu, sekitar 38 ribu prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan TNI akan turut memeriahkan acara. Sekitar 200 orang Taruna Akademi TNI (Akmil, AAL dan AAU) akan menampilkan atraksi Drum Band, empat orang anggota TNI dari Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus), Korps Marinir, Pasukan Khas TNI AU, akan terlibat dalam aksi terjun payung. Sementara sekitar 2.000 orang prajurit TNI AD, AL dan AU serta Wanita TNI akan terlibat dalam konfigurasi. Selain itu, juga akan ditampilkan pula pengibaran bendera oleh 1.000 orang prajurit TNI AD, AL dan AU. Untuk berbagai atraksi lainnya, TNI mengerahkan 1.500 orang dari Kostrad, Kopassus, Paskhas dan Marinir.(ANT)