Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus

2008-05-19 Terurut Topik Deddy Mansyur
Grup Harley Davidson (HD) di Indonesia, waras atau nggak waras?

Apa sih yang harus dibuktikan dan dibanggakan dengan mengendarai motor 
buatan amrik seharga antara US $1 sampai lebih dari US $2??

Keadaan BBM yang parah, Indonesia yang hancur, rakyat yang kelaparan dan 
sengsara dll., masih saja demen mamerin HD hasil dari nyolong. Apalagi kalau 
sudah naik HD, belagu banget. Orang-orang yang deket dengan grup HD nggak 
dianggap manusia. Apakah ini jiwa kebangkitan nasional? Jiwa kebobrokan 
dalam memakai otak barang kali- karena otak yang sudah tidak waras lagi. 
Come on man, common sense.NKRI itu sudah tenggelem, hancur.

Very sad, uh?

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan

- Original Message - 
From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 19, 2008 12:29 AM
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus


 http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/18/12353838/amanat.sophan.roadshow.jalan.terus

 JAKARTA, MINGGU - Rombongan motor Harley Davidson yang melakukan
 roadshow keliling Pulau Jawa tetap melanjutkan perjalanannya menuju
 Cilacap pada hari ini. Keputusan ini untuk memenuhi keinginan Ketua
 Jalur Merah Putih 2008, Sophan Sophiaan yang mengalami kecelakaan dan
 meninggal dalam acara tersebut.

 Saya tadi mendapat SMS dari salah satu peserta yang isinya, mereka,
 rombongan Jalur Merah Putih tetap melanjutkan perjalanan. Pada pukul
 09.00 tadi mereka baru bertolak dari Jogja menuju Cilacap. Ini sesuai
 dengan amanat Sophan yang terakhir yang disampaikan melalui
 Widyawati, ujar mantan menteri tenaga kerja, Fahmi Idris, setelah
 prosesi pemakaman di TPU Tanah Kusir Jakarta, Minggu (18/5).

 Fahmi sempat menganjurkan agar Sophan segera turun dari motor pada
 saat perjalanan. Tetapi karena idealisme Sophan, aktor senior itu
 tetap menaiki motornya. Dia ngomong, gua disuruh Fahmi ke mobil, gua
 sampai akhir akan naik motor, kata dia.

 Roadshow moge itu berangkat dari Jakarta 12 Mei lalu. Rutenya Jakarta,
 Rengasdengklok, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Rembang, Tuban,
 Surabaya, Kediri, Karanganyar, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Bandung
 dan Bogor. Mereka akan datang pada 20 Mei mendatang, tepat saat
 peringatan 100 hari kebangkitan nasional. (BOB)


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Bahasa Indonesia Tidak Bernilai Ekonomis

2008-05-19 Terurut Topik bungaran
ketika kita ke France untuk kerja diharuskan mengerti bahasa perancis. 
Demikian juga ketika kita ke Belanda,Jepang, China.Hongkong semuanya 
dibutuhkan memahami bahasa setempat. Tetapi kenapa ekspatriat yang 
mencari nafkah di Indonesia banyak yang tidak mengerti bahasa 
Indonesia. Seharusnya kita harus membebani ekspatriat untuk mengerti 
bahasa Indonesia walau secara pasif.

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Minat masyarakat untuk mempelajari Bahasa Indonesia secara benar
 semakin menurun. Hal itu disebabkan pandangan masyarakat bahwa bahasa
 Indonesia tidak memiliki nilai ekonomis, seperti halnya bahasa
 Inggris. Demikian diutarakan Kepala Pusat Bahasa Dendy Sugono dalam
 kunjungan kerja dan peresmian Kantor Bahasa Lampung di Bandar Lampung
 Sabtu (17/5). Dia mengatakan, bahasa asing, seperti bahasa Inggris,
 memiliki nilai ekonomis tinggi. Di pasaran kerja, yang disyaratkan
 juga kemampuan berbahasa Inggris, bukan berbahasa Indonesia secara
 benar. (HLN)
 
 
http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/19/00401317/langk
an





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Terjajah ExxonMobil di Cepu (Oleh Kwik Kian Gie)

2008-05-19 Terurut Topik hendi setiyanto
Thank's masukannya Pak Haniwar.
  
  Teman saya di PGN juga menyampaikan bahwa di batam seolah - olah yang  
berantem adalah PLN dan PGN. Padahal menurut teman saya itu, yang  seharusnya 
dilakukan adalah merubah kontrak karya semua eksplorasi  migas agar lebih 
memihak rakyat, tentunya rakyat Indonesia.
  
  Tetapi bukan kah dulu kalo gak salah Pak JK (sewaktu sudah jadi Wapres)  
pernah menyampaikan bahwa LNG harus diutamakan untuk dalam negeri dulu?
  Jadi bingung saya Pak. Kontrak karyanya yang salah atau pelaksana kontrak 
karyanya yang salah.

Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote:   
   ya nggak adalah kewajiban seperti itu
  
  walau di UUD 45  ada bhw harus dimanfaatkan utk sebesar besar 
  kemakmuran rakyat.., kan nggak di bilang yg dimaksud rakyat adalah 
  rakyat Indonesia..., jadi ya biar aja rakyat singapore yg 
  menikmati...  kan sama rakyatnya ..
  
  Ayo .. lakukan negosiasi ulang.. jangan untungkan rakyat negara lain 
  !!,,kalau perli ubah UUD 45 biar jelas bagi penguasa bhw yg dimaksud 
  rakyat disitu ya rakyat Indonesia.. bukan Singapore, Cina , jepang atau 
lainnya
  
  HS
  


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] VISI BUNG KARNO

2008-05-19 Terurut Topik Haniwar Syarif
saya banyak setuju nya dgn tulisan ini.. kecuali soalmeneruskan mimpi 
Soeharto dan soal kebijakan anti impor ( pokoke apapun yg urusan dgn 
mimpi Eyang  .nggak aj !)


kita mestinya anti impor semua barang jadi... , tapi boleh impor 
bahan baku yg masih kurang untuk diolah didalam negeri


kita juga nggak boleh ekspor bahan baku spt BBM, gas,  batu bara, 
karet, CPO , kayu gelondongan , tapi harus ekspor produk bernilai tambah



Jangan impor beras.. tapi boleh impor bibit dan pupuk kalau kurang 
pasokan dalam negeri


jangan impor buah utk dikonsumsi langsung , tapi kalau buah dalam 
negeri  utk diolah jadi sari buah kurang .. ya boleh impor buah luar 
negeri khusus utk diolah..


Pengolahan menciptakan lapangan kerja juga lho...

tapi impor hanya boleh jika pasokan bahanbaku produk dalam negeri kurang.


Untuk barang jadi ??  hanya satu kata   .TIDAK !!  maksudnya tidak 
boleh diimpor


Percaya  nggak  mas.. saya pernah minta penawaran utk bahan baku 
daging olah dr luar negeri... .. tahu jawabannya mereka ??  ini lho 
jawabnya : , bahan itu kami pakai sendiri .. lebih baik impor barang 
jadinya aja, atau kalau perlu sudah dgn merk anda ... begitu jawabnya


Beda kan orientasi mereka  !!!   betul aku punya buktinya

HS

At 12:32 PM 5/19/2008, you wrote:
VISI BUNG KARNO

Oleh: Anand Krishna

BUNG KARNO bukanlah seorang Pemikir saja, tetapi ia
adalah seorang Visioner. Dan, visi itu menjadi beban
yang mesti dipikulnya.

Seorang pemikir bekerja dengan fakta dan data. Hasil
pemikirannya sangat logis. Seperti matematika saja,
satu plus satu mesti dua. Tidak bisa tiga.

Namun, seorang visioner melihat di balik fakta. Satu
plus satu tidak menjadi dua. Satu plus satu bisa
menjadi sebelas. Tambahkan Amerika Serikat pada
Ethiopia -- maka hasilnya sudah pasti bukanlah dua
negara -- tetapi kekuatan yang dahsyat.

Bung Karno melihat Barat sebagai satu kesatuan.
Kesatuan yang memiliki perekat materi yang sangat
kuat. Selama ratusan tahun, negara-negara Barat
menjarah Timur. Kekayaan mereka adalah hasil rampasan.
Bagaimana mengimbangi mereka?

Maka, ia memunculkan ide Persatuan Asia dan Afrika.
Saat itu, Nehru yang sama-sama visioner pun masih
bertanya-tanya, Apa iya? Bung Karno mesti mengutus
kawan-kawannya yang paling cakap untuk meyakinkan
Nehru, Ya, iya. Setelah Nehru dapat diyakinkannya,
maka Tito, Nasser dan Chou En Lai tinggal bergabung
saja.

Sayang sekali, kita tidak memahami visi Soekarno.
Sedemikian rupanya kita tidak memahami visi beliau,
sehingga terciptalah keraguan dalam diri beliau, dalam
batin beliau. Dan, hanya 3-4 tahun setelah Konperensi
di Bandung, beliau pun barangkali mulai meragukan
visinya sendiri. Barangkali saya katakan, karena
demikianlah penangkapan saya dari puluhan literatur
yang saya baca tentang kejadian-kejadian antara tahun
1955 hingga 1965.

Sekarang, saatnya kita kembali memahami visi Bung
Karno: Persatuan antara Negara-negara Asia dan Afrika.
Saatnya juga kita menempatkan Pak Harto pada
perspektif sejarah yang benar. Visi beliau tentang
ASEAN adalah sebuah kompromi atas visi Asia-Afrika
Bung Karno.

Asia-Afrika dipersatukan oleh Pengalaman Sejarah
Penderitaan ketika dijajah oleh Negara-negara barat
-- inilah visi Bung Karno.

Negara-negara Asia Tenggara dipersatukan oleh
Pembangunan Integral di wilayah ini dengan
memperhatikan sumber alam, sumber daya manusia, juga
persamaan kultur dan budaya.

Dalam kedua-dua visi tersebut, Peran Indonesia sebagai
Motor Penggerak, bahkan sebagai Bapak Gerakan diakui
oleh seluruh negara dan bangsa yang bergabung.

Bung Karno adalah Arek Surabaya. Bahasanya
ceplas-ceplos. Jika tidak suka dengan kebijakan luar
negeri Paman Sam, maka ia pun meneriaki dia, Go to
Hell! Pak Harto adalah Wong Solo, halus. Sudah gondok
pun masih bisa senyum.

Ya, saya ingin berandai-andai, saya ingin mengatakan
bahwa sesungguhnya Pak Harto pun mulai gondok dengan
kebijakan luar negeri dan kebijakan ekonomi Paman Sam
yang sangat mempengaruhi kebijakan negara-negara lain
di barat. Bedanya dengan Bung Karno, beliau sudah
telanjur tergantung pada Barat. Bung Karno belum.

Kesadaran akan ketergantungan inilah yang melahirkan
dan memperkuat ASEAN dari tahun ke tahun. Mahathir
yang dianggap arogan oleh Paman Sam pun menghormati
Pak Harto. Pil ini terasa sangat pahit untuk ditelan,
Paman Sam tentu tidak menyukainya.

Tumbangnya Bung Karno di mana peran Pak Harto masih
diperdebatkan seberapa besar atau seberapa kecil --
bagaimana pun juga jelas dengan restu Paman Sam dan
sekutunya. Lengsernya Pak Harto juga sama. Sejarah
terulangi. Di balik kedua peristiwa tersebut, adalah
kepentingan ekonomi yang menjadi pertimbangan. Tidak
ada pertimbangan-pertimbangan lain. Apalagi
kepentingan Rakyat Indonesia -- sama sekali tidak.

Visi Bung Karno adalah Visi Harga Diri dan Martabat
Manusia Indonesia. Persatuan Asia dan Afrika
dijadikannya sebuah misi untuk mencapai visi tersebut.
Ketergantungan pada Paman Sam atau siapapun jua
menjadi penghalang bagi tercapainya misi tersebut --
maka 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Renungan pribadi - Menyambut Harkitnas 20 Mei

2008-05-19 Terurut Topik ghozan_gmail
== Semoga 100 hari kedepan saya akan melihat Trans TV berubah menjadi lebih
baik..program acara yang mendidik.dan juga informatif.


salam,
Ghz--kesempuraan manusia sejati bukan dari apa yang dimilikinya, namun
bagaimana dia...


- Original Message - 
From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]

Seandainya Tuhan
mengizinkan saya dilahirkan kembali, saya tetap ingin dilahirkan sebagai 
orang Indonesia. Dengan satu tambahan: Orang Indonesiayang lebih baik..


Satrio Arismunandar
Executive Producer
News Division, Trans TV, Lantai 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4023,  Fax: 79184558, 79184627

http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com



[Forum Pembaca KOMPAS] Hari Keterpurukan Nasional !

2008-05-19 Terurut Topik mangucup88
Tanggal 20 Mei 2008 ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, tetapi 
rasanya lebih cocok kalau disebut sebagai Hari Keterpurukan 
Nasional, masalahnya prestasi apa yang bisa kita banggakan sebagai 
kebangkitan nasional, terkecuali harga BBM maupun harga bahan pangan 
yang benar-benar bangkit; melejit bangkit terus menerus tiada 
hentinya.

Prestasi yang kita miliki di hari Kebangkitan Nasional ini adalah: 
60% pengangguran dan menurut Education Watch Indonesia (EWI) 36,73 % 
anak putus sekolah dan puluhan juta anak tak tertampung entah di 
bangku SD maupun perguruan tinggi.  Lebih dari 5,1 juta balita 
bergizi buruk, bahkan 50% atau 2,6 juta terancam mati kelaparan.
 
Dalam bidang olahragapun tidak beda jauh, ternyata impian yang sudah 
lebih dari 12 tahun lamanya untuk dapat merebut kembali Piala Uber 
telah pupus, karena keok sama China. Tapi beruntung bangsa kita ini 
termasuk manusia sabaran, sehingga masih bisa menunggu untuk 12 
tahun mendatang. 

Bahkan tanpa perlu diragukan lagi, kita sekarang sudah bisa 
menyanyikan lagu; Dari Sabang sampai Merauke; Indonesia Mati 
Kelaparan, karena mahalnya harga bahan pangan. Lihat di Aceh saja 
sudah 23 anak mati, karena busung lapar dan ini terjadi bukan 
sekedar di Aceh saja melainkan hampir di seluruh tanah air hingga 
Papua. 

Apa salah apabila kita memberikan laporan kepada yang berkuasa di 
negeri ini: Lapor Pak, kami Lapar ! Hanya dengan entengnya dijawab 
oleh JK: Itu kan hanya di Koran. Kita memiliki beras cukup, apanya 
yang kurang, bahkan pemerintah sudah memberikan Raskin (Beras untuk 
orang miskin) ! (Sumber SCTV – 6 April 2008). Memang beras di toko 
sih banyak, hanya rupanya walaupun ia seorang saudagar, tapi tidak 
menyadari bahwa beras itu harus dibeli bukannya pakai batu, tapi 
pakai uang yang tidak dimiliki oleh rakyat.

Pernahkah Anda makan raskin, selainnya tidak sehat juga bikin orang 
sakit ditenggorokan. Raskin ini sebenarnya hanya layak untuk 
dijadikan umpan ayam. Maka dari itu mang Ucup usulkan bagaimana, 
apabila pada bulan puasa mendatang ini, para pejabat tinggi mulai 
dari President s/d Bupati tidak perlu puasa lagi, melainkan sebagai 
gantinya makan raskin sebulan penuh.

Boro-boro harga beras biasa, harga raskin yang dihargai pemerintah 
Rp. 2.000 sudah tidak terjangkau, maka tidaklah heran apabila ada 
orang yang mengatakan: Lebih baik aku makan Racun 
yang Mengenyangkan daripada aku harus Mati Kelaparan ! Lihat saja 
Nyonya Base dan anaknya yang mati kelaparan.

Berdasarkan berita hari ini di Jerman ada sekitar 13% penduduknya 
miskin, hanya bedanya disana orang sudah dinilai miskin apabila 
penghasilannya dibawah Rp 11.700.000,-- per bln/per orang. Sedangkan 
pemerintah Indonesia orang baru bisa/boleh dinilai miskin, apabila 
pendapatan per harinya dibawah Rp. 5.500. 

Dengan dengan uang Rp 5.500 boro-boro bisa makan  sehari tiga kali 
untuk untuk makan/minum sehari DUA kali (2 x Rp 3.000) saja tidak 
cukup. Nasib manusia di sini lebih buruk daripada hewan yang tidak 
perlu rumah, pendidikan, maupun sabun.
Harga BBM dari Rp 4.500 akan naik menjadi Rp 6.000 per liter, banyak 
pejabat menilai bahwa ini hanya berpengaruh bagi wong gede-an yang 
punya mobil saja, tetapi rupanya mereka itu buta, bahwa wong cilik 
juga harus naik angkot/bis; begitu juga nelayan yang butuh BBM untuk 
melaut. Imbasnya bagi rakyat kecil; ini berlipat kali ganda jauh 
lebih buruk, sudah harga sembako naik, otomasis harga pangan pun 
akan dinaikan lagi, karena adanya kenaikan harga BBM. 

Harga BBM naik dengan alasan harga minyak di pasaran dunia juga 
naik, tapi mereka rupanya lupa, bahwa Indonesia adalah penghasil 
export minyak, seharusnya kenaikan harga BBM ini menjadi berkah bagi 
rakyat, bukannya kebalikan menjadi kutukan. Sebagai perbandingan 
harga BBM di Venezuela hanya Ro 460/liter, Nigeria Rp 920/liter, 
Iran Rp. 828/liter, sedangkan di Indonesia akan menjadi enam kali 
lipat jauh lebih mahal daripada di negara-negara tsb diatas.

Cobalah renungkan oleh Anda, misalnya Exxon Mobil saja; berdasarkan 
laporan resmi di tahun 2007, mereka telah bisa meraup keuntungan 
sebesar 40,6 milyar Dollar As = Rp. 3.723.20 Triliun Rupiah atau 
hampir Rp 12 juta per detik. Keuntungan dari Exxon Mobil ini, bahkan 
melebihi daripada Produk Domestik Bruto (PDB) 120 negara di kolong 
langit ini.

Disinilah letak keanehannya, kok rakyat Indonesia, sebagai pemilik 
ladang minyak, bukannya kecepretan keuntungan, bahkan dibebankan 
dengan lebih banyak lagi hutang maupun kenaikan harga BBM yang sudah 
tinggi menjadi lebih tinggi lagi. Maka benarlah ucapan dari Kwik 
Kian Gie, dimana ia mengucapkan dengan adanya kenaikan harga BBM di 
pasaran dunia, seharusnya penduduk Indonesia, bukan saja harga BBM 
harus bisa diturunkan, tetapi juga memiliki dana lebih yang bisa 
disalurkan untuk kesejahteraan rakyatnya.

Tetapi Don't wori en bi hepi-lah, sebab dimata dunia Indonesia itu 
hebat, wong bisa nyumbang satu juta AS$ untuk para korban topan di 
Birma, bukankah ini sama 

[Forum Pembaca KOMPAS] HARUSKAH BBM NAIK ??? KORBAN ATAU GENGSI ???

2008-05-19 Terurut Topik tjongpruplanner djan kiong
Hi pembaca kompas yang setia dan kritis...
Pelajaran pertama yg kita ambil hikmahnya adalah taatilah tata tertib 
berkendaraan. 
mo Moge atau ge ge  ge yg lain . tetap perhatikan jalanannya yg berlubang... :P
memang negara ini terlalu byk urusin pemekaran daerah, dan sibuknya status g 
tanpa melihat kapasitasnya.
layakkah ia menyendang yang namanya gelar ini dan itu, pusat atau daerah.
kampanye boleh2 aja pakai sandel atau apalah yang penting rakyak liat...
Nah pertanyaan saya ...
1. Apakah kita harus di tentukan oleh sebagian kecil yang katanya negara kaya. 
dan kita harus ikutin pasar bebasnya mereka?
2. Jika katanya kita negara yang berdaulat,  masak sih kita dalam status 
terjajah oleh yang namanya gonjang-ganjing HMD(harga minyak dunia). he he he  
...permainan apa nh pemerintah ya???  layakkah disebut pemerintah yang 
berdaulat jika mentalnya hanya  ikutin pasar  bebasnya yang notaben dilakukan 
negara kaya tsb. jadi kita ikutan gengsi gitu???
3. Saya  berharap ada pihak yang beroposisi berani unjuk kebolehannya meminta 
pertanggungjawaban moralnya pemrintah jika mereka (red pemerintah) tetap 
bersikukuh naikan BBM .
4. marilah kita menganalisa apa sih kemauan pasar grobal... takut negara china, 
India, rusia , brasil dan satu lagi saya lupa bangkit untuk menyaingi mereka 
(red negara yang yg katanya semua harus ikut pasar grobal). Atau bermaksud 
membodohi masyakat dunia yang gengsinya lagi-lagi mekar-mekarnya  G kan negara 
yang berkembang maju  
5 saya juga lagi menganalisa dan berharap para pembaca kompas yang setia 
berlaku demikian. Kemana maunya mereka( red pemerintah) jika mereka sayang 
negara dan rakyat mari kita dukung mereka, jika mereka alasan BBM harus naik. 
Mari kita mengheningkan cipta dan sambil tangisi negara kita yang berdaulat ini 
telah kehilangan kedaulatan oleh karena BBM ...
6. Kita harus meminta dan mendukung mereka yang berani berkorban demi rakyat 
dan negara  yang berani meminta pemerintah untuk memaparkan apa yang 
menjadi alasan HARUS NAIK bbm, padahal kita bagian dari penghasil minyak kog. 
malah kita yang takut( red Pemrintah). Terus jika BBM dunia naik bukan kah kita 
untung...??? ok taruhlah pertahun kita produksi 100 juta perbarel..
sementara konsumsi kita 100.044.000jt perbarel/thn kita cuman import sisanya, 
bukan ??? la kalo begini perbandingannya masak sih BBM harus naik... 
7. Pembaca yang setia ... belajar lebih pintar lagi dan belajarlah menganalisa 
dg akurat ... jangan terus mau dibodohi oleh yang namanya men KO, men K UUU , 
men ini dan itu...  hanya karena mereka pintar dikit dari kita dan keok oleh  
dimana mereka pernah sekolah dan bayar jasa cara pandang ekonomi mereka , lalu 
korban kan negara... ha ha ha lucu dan bin  ajaib moralnya. sekolah tggi 
dibayarin ehk  ikut cara berpikir mereka yang notaben g negara kaya   ha ha 
ha ...sedih sekali saya 
8. Yang meninggal mari kita heningkan Cipta ... karena giliran kita juga pasti 
terjadi... Komentarlah yang bagus buat kemajuan kita.
Belajarlah yang pintar , analitis yang tajam , nasionalis yang berwawasan 
internasional, cinta tanah air dan bangsa, dengan kesempatan yang indah ini , 
mari kita satupadu bangkit ... dari tertidurnya kita dari buaian janji.. kerja 
keras buat negara dan kemajuan berpola pikir yang akurat analis yang tajam , 
kritis dan dewasa berolah diplomasi (red tidak usah adu otot kita pasti kalah 
sebab mereka py kuasa kita cuma py baju he he he)
9. koreksilah kalimat2 saya ini. jika kurang bagus, tolong kasih masukkan dan 
koreksi ok...
 


 
 

- Original Message 
From: Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 19, 2008 10:15:30
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Sophan Sophiaan In Memoriam


Saya pun tidak merasakan sedikitpun penyesalan atas kejadian ini. Entahlah,
mungkin rasa marah saya atas apa yang mereka lakukan jauh lebih besar dari
rasa kemanusiaan saya.

Yang pasti ini baru sentilan kecil dari Tuhan. Teruskanlah arogansinya, dan
teruskanlah menyakiti rakyat kecil, dan kita akan jadi saksi bagaimana
tangan Tuhan bekerja.

Regards,
Paulus T


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme

2008-05-19 Terurut Topik budiarto_shambazy
Anda betul ideologi politik di negeri ini sudah lama mati. Jangankan ideologi, 
hati nurani dan akal sehat saja tak kuat hidup di negeri ini. Lihat saja 
perayaan Seabad Harkitnas Versi Harley Davidson. Apa sih hubungan antara moge 
dengan merah-putih?

Wass,
Budiarto


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

-Original Message-
From: tito edy [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 19 May 2008 12:22:55 
To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme


Menurut saya, ideologi politik sudah mati di Indonesia. Mau nasionalis, mau
agamis,nasionalis agamis,soekarnois, tidak ada bedanya tingkah polahnya...
Ideologi hanya menjadi barang diperhatikan ketika pemilu datang.. Ideologi
tidak menjadi sebuah praksis politik yang pro publik...

Thanks

TEP




=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum Pembaca KOMPAS] Undangan Diskusi Buku Dalih Pembunuhan Massal

2008-05-19 Terurut Topik MGR
http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detailcat=eventid=142
 

Rabu, 21 Mei 2008, 19:00 WIB
 Diskusi Buku
 Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta  Soeharto karya John 
Roosa Dalang Penculikan Jenderal atau Dalang Pembunuhan  Massal? Pembicara: 
Asvi Warman Adam dan Heru Atmodjo
21 Mei 2008  Diskusi Buku
 Meski  banyak versi sejarah telah ditulis, Peristiwa 30 September 1965 masih 
berselimut  misteri hingga kini. Rezim Orde Baru menuding Partai Komunis 
Indonesia (PKI)  sebagai dalangnya. Namun, setelah Soeharto jatuh, muncul 
beragam analisis atas  Peristiwa 30 September, salah satunya bahkan menunjukkan 
keterlibatan Soeharto.  Banyaknya versi tersebut justru kian menimbulkan 
pertanyaan: Siapa sebenarnya  dalang Peristiwa 30 September? John Roosa, lewat 
buku Dalih Pembunuhan  Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto, mulai 
menguak misteri itu.  Menggunakan dokumen yang selama ini diabaikan dan 
wawancara dengan tokoh-tokoh  PKI, buku ini tidak hanya menyingkap siapa 
dalang G30S, namun juga bagaimana  seorang dalang menjadikan G30S sebagai 
dalih untuk melakukan pembantaian  massal. Melalui buku ini John Roosa 
berhasil menyusun sebuah narasi baru  tentang peristiwa 30 September1965. Buku 
ini sangat penting karena mengandung  data baru, metodologi baru dan perspektif
 baru dalam penulisan sejarah. Ikuti  diskusinya dengan Dr. Asvi Warman Adam 
(Ahli Peneliti Utama LIPI) dan Heru  Atmodjo (penulis buku Gerakan 30 September 
1965, Kesaksian Letkol Heru  Atmodjo, yang menjabat sebagai Asisten Direktur 
Intel  AURI saat terjadi Peristiwa 30 September).

   

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Anak Bangsa Mati di Lumbung Energi

2008-05-19 Terurut Topik Yuli Setyo Indartono
Rekan-rekan,

berikut coretan saya tentang kondisi energi nasional kita. semoga ada 
manfaatnya.

Yuli.

Anak Bangsa Mati di Lumbung Energi
Oleh: Yuli Setyo Indartono*

Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai 
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat 
[UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3)]

Selain pangan, energi merupakan pendukung utama jalannya peradaban. 
Kemajuan suatu bangsa membutuhkan dukungan ketersediaan energi. 
Sebagai contoh, Amerika yang dianggap sebagai negara super power 
mengkonsumsi 21,4% energi dunia, sedangkan China, Jepang, dan 
Indonesia berturut-turut sebesar 15,6%, 4,8%, dan 1,1% energi dunia 
pada tahun 2006 [BP, 2008]. Kemajuan peradaban dunia menyebabkan 
kenaikan konsumsi energi dari 6.128 Mtoe di tahun 1972 menjadi 11.435 
Mtoe (Juta ton setara minyak) di tahun 2005 [IEA, 2007]. Peningkatan 
kebutuhan energi di satu sisi dan keterbatasan pasokan energi 
konvensional di sisi lain, memunculkan isu keamanan energi (energy 
security) di berbagai negara di dunia.

Dilihat dari ketersediaan dan produksi energi fosil (minyak bumi, 
batubara, dan gas alam), Indonesia termasuk salah satu lumbung energi 
dunia. Betapa tidak, pada tahun 2006 kita memproduksi minyak bumi 
sebesar 1.071.000 barrel minyak per-hari (setara dengan 51,9 Juta ton 
minyak per-tahun); gas alam sebesar 66,6 Juta ton setara minyak; dan 
batubara sebesar 119,9 Juta ton setara minyak [BP, 2008]. Sedangkan 
pada tahun yang sama kita hanya mengkonsumsi bahan bakar fosil 
sebesar 112 Juta ton setara minyak (minyak bumi, gas, dan batubara 
berturut-turut sebesar 48,7, 35,6 dan 27,7 Mtoe) [BP, 2008]. Negara 
kita hanya mengkonsumsi sekitar 47% bahan bakar fosil yang dihasilkan 
dari bumi Ibu Pertiwi. Lalu bagaimana bisa terjadi antrian minyak 
tanah, BBM, dan gas di berbagai tempat? Lalu bagaimana bisa 
meroketnya harga minyak bumi dunia menyebabkan gonjang-ganjing 
kehidupan bangsa kita?

Indonesia tidak berdaulat penuh atas sumber daya energi  yang 
dimilikinya. Jangan terkecoh dengan angka-angka produksi bahan bakar 
fosil nasional di atas, karena 48,4% gas dan 76,3% batubara kita 
dijual ke luar negeri [IEA, 2007]; dan tak ketinggalan pula, 41,3% 
minyak bumi kita juga diekspor [DESDM, 2006]. Sebagian dari ekspor 
tersebut diikat dengan kontrak jangka panjang. Maka tidak aneh 
manakala terdengar goncangnya industri lokal akibat ketiadaan pasokan 
gas alam. Ya, disadari ataupun tidak, kita lebih mementingkan 
keamanan energi bangsa lain dibandingkan dengan bangsa sendiri; meski 
hal tersebut mungkin muncul akibat pilihan bisnis semata. Hal 
tersebut diperparah dengan kurangnya diversifikasi sumber energi, 
kekeliruan managemen, dan watak Kurawa dari sebagian oknum yang 
pada akhirnya menyengsarakan rakyat.

Dari sisi diversifikasi (keanekaragaman) sumber energi, kondisi 
Indonesia kurang sehat bila dibandingkan dengan komposisi energi 
dunia: Indonesia masih bertumpu pada minyak bumi (54,4% dari total 
energi [DESDM, 2005]), sementara kontribusi minyak terhadap total 
energi dunia sudah turun menjadi 35% [IEA, 2007]. Parahnya, justru 
neraca energi di sektor minyak bumilah yang kurang menguntungkan; 
44,4% minyak bumi yang kita gunakan berasal dari luar negeri; sebuah 
komposisi yang rentan terhadap gejolak minyak dunia. Di sisi lain, 
kita justru mengekspor 45,7% minyak bumi yang kita hasilkan ke luar 
negeri; kemungkinan karena kemampuan kilang minyak kita yang belum 
mampu memenuhi seluruh kebutuhan BBM dalam negeri (baru sekitar 67% 
dari kebutuhan BBM dalam negeri).

Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan energi 
nasional dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2006 
tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam peraturan tersebut, pada 
tahun 2025 konsumsi minyak bumi diharapkan turun menjadi 20%, gas 
alam naik menjadi 30%, batubara naik menjadi 33%, sedangkan energi 
baru dan terbarukan naik menjadi 17%. Target capaian energi 
terbarukan pada Perpres tersebut (yakni 15%) cukup maju dibandingkan 
dengan negara tetangga seperti Australia yang hanya 6% pada tahun 
2029-2030 [Australia's Energy Outlook, 2006], sedangkan India 
mentargetkan kontribusi tenaga air dan nuklir sebesar 11,8% pada 
tahun 2031-2032 [WEC, 2006].

Secara umum, keamanan energy (energy security) dapat dipenuhi melalui 
dua cara, yakni diversifikasi energi (yang telah diatur dalam Perpres 
No 5 tahun 2006) dan penghematan energi (yang telah diatur di 
berbagai peraturan: misalnya Instruksi Presiden No 10 tahun 2005 
tentang Penghematan Energi yang selanjutnya diatur prosedurnya 
melalui Keputusan Menteri ESDM No 0031 tahun 2005, kemudian Pasal 25 
dari UU No 30 tahun 2007 tentang Energi juga mengatur perihal 
penghematan energi). Semua sektor penyedia dan pengguna energi perlu 
melakukan upaya diversifikasi dan penghematan energi guna mencapai 
keamanan energi nasional. 

Transportasi

Sektor transportasi merupakan salah satu sarana vital yang memiliki 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Komik Aquanus dan Godam Hadir Lagi

2008-05-19 Terurut Topik Wielsma Baramuli
Mantab!! Selamat datang kembali komik nasional! Mudah-mudahan kehadiran 
komik-komik ini akan menstimulir kembali kearifan hidup kita sebagai orang 
Indonesia.
   
  Salam kebangkitan,
  Wielsma

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/19/00420033/komik.aquanus.dan.godam.hadir.lagi

Yogyakarta, Kompas - Komik klasik nasional kreasi almarhum Wid NS,
superhero Aquanus dan Godam, kini hadir kembali. Dalam terbitan
barunya, penerbit dan penulis tidak sekadar menghidupkan lagi kedua
tokoh itu, tetapi mencoba memberikan nilai tambah. Kehadiran dua komik
itu diharapkan memberikan kontribusi terhadap kebangkitan perkomikan
Indonesia.

Kedua komik itu diluncurkan Sabtu (18/5) di Yogyakarta berjudul Godam
Reborn 2: Jodoh Buat Awang dan Aquanus Benua Ketujuh. Komik Aquanus
diterbitkan Metha Studio bekerja sama dengan Neo Paradigm Surabaya.
Godam Reborn 2, kelanjutan seri Godam Reborn 1 yang telah diterbitkan
setahun lalu, diterbitkan Metha Studio.

”Kami menerbitkan kedua komik itu untuk memuliakan komik Indonesia.
Kami berharap upaya kami ini bisa memberikan kontribusi terhadap
kebangkitan perkomikan Indonesia,” ujar Chairul Agus Saptono dari
Metha Studio.

Menurut Chairul, pilihan untuk menerbitkan komik superhero klasik
bukan sekadar romantisme masa lalu. Namun, hal ini merupakan strategi
pintu pembuka bagi diterbitkannya komik-komik nasional berikutnya.

Masyarakat, ujarnya, sebenarnya menanti kehadiran komik-komik
nasional. Ini terbukti komik Godam Reborn 1 yang dicetak 2.000
eksemplar sudah terserap pasar. ”Kami tidak menerbitkan komik lama apa
adanya. Namun, dikreasikan dengan cerita baru,” ungkapnya.

Sungging, kreator Godam Reborn yang tidak lain adalah putra Wid NS,
mengungkapkan, ia berusaha mengembangkan cerita Godam baru disesuaikan
dengan kondisi saat ini. Untuk memperkuat sisi penceritaan, Godam
Reborn melibatkan Hasmi, pencipta komik Gundala Putera Petir.

Aquanus Benua Ketujuh di gagas dan digarap oleh empat komikus, yaitu
Berny Julianto, Dwi ”Jink” Aspitono, Arief Hargono, dan Nico Jeremia.

Sinergi

Arief menuturkan, kondisi perkomikan nasional kini mulai bergeliat
bangkit di tengah dominasi komik-komik asal Jepang. Untuk bisa bangkit
tegak, ungkapnya, dibutuhkan sinergi semua pihak, yaitu penerbit yang
memberikan dukungan penuh, toko buku, distributor, kreator (komikus),
serta masyarakat yang mengapresiasi. ”Kalau kita ingin betul-betul
membangkitkan komik Indonesia, mari semua bersama-sama peduli dengan
komik nasional,” ujarnya. (RWN)



   

   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus

2008-05-19 Terurut Topik Eric Soesilo
Touring untuk memperingati hari kebangkitan nasional, saya rasa sih fine2 saja, 
sayangnya motor harley bukan motor yang umum dimiliki oleh rakyat banyak, 
andaikata touringnya menggunakan motor kebanyakan, ceritanya mungkin bisa jadi 
lain, mungkin bisa tidak dihujat oleh masyarakat banyak. Pasti ada hal2 positif 
yang dapat dilakukan penggemar harley davidson untuk membantu masyarakat. Atau 
lebih suka dihujat masyarakat banyak :) mau jadi seperti hells angel kali ya :))

Best Regards,

Eric Soesilo
[EMAIL PROTECTED]
YM : ericsoesilo

Sent from my E61i
powered by ISAT Blackberry

-Original Message-
From: Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 19 May 2008 01:01:45 
To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus


Grup Harley Davidson (HD) di Indonesia, waras atau nggak waras?
 
 Apa sih yang harus dibuktikan dan dibanggakan dengan mengendarai motor 
 buatan amrik seharga antara US $1 sampai lebih dari US $2??
 
 Keadaan BBM yang parah, Indonesia yang hancur, rakyat yang kelaparan dan 
 sengsara dll., masih saja demen mamerin HD hasil dari nyolong. Apalagi kalau 
 sudah naik HD, belagu banget. Orang-orang yang deket dengan grup HD nggak 
 dianggap manusia. Apakah ini jiwa kebangkitan nasional? Jiwa kebobrokan 
 dalam memakai otak barang kali- karena otak yang sudah tidak waras lagi. 
 Come on man, common sense.NKRI itu sudah tenggelem, hancur.
 
 Very sad, uh?
 
 salam,
 sensei deddy mansyur
 university of houston
 www.uh.edu/shotokan



=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum Pembaca KOMPAS] Menginspirasikan kembali rasa Kebangkitan Nasional Dialog Aktual malam ini pk 23 wib, di layar TVRI

2008-05-19 Terurut Topik The Indonesian Institute
Dialog Aktual *Menginspirasikan kembali Rasa Kebangkitan Nasional*

Senin 19 Mei 2008, pukul 23.10 WIB. di layar TVRI

* *

Narsum :

   1. *Ivana Lie, Mantan Atlet Bulutangkis Nasional*
   2. *Yohanes Surya, Pembina Tim Olimpiade Fisika*
   3. *Indra J Piliang, The Indonesian Institute *

* *

*Host : Valerina Daniel*

* *

By www.theindonesianinstitute.com

* *

*Kebangkitan Nasional Untuk Indonesia*

Kebangkitan nasional merupakan momen penting Bangsa Indonesia yang
mengingatkan berbagai pihak akan kekuatan Bangsa Indonesia keluar dari
penindasan dan penjajahan yang dialaminya hingga menemukan jatidirinya
sebagai bangsa yang berdaulat. Momen ini pun sering dijadikan Bangsa
Indonesia sebagai semboyan dan slogan pemicu semangat dalam meraih sesuatu
yang lebih berharga dari sebelumnya. Selain itu, momen kebangkitan nasional
sering dijadikan harga diri Bangsa Indonesia di ajang ajang internasional.

Seiring waktu dan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat Indonesia,
momen dan arti penting kebangkitan nasional semakin memudar dan tidak tampak
lagi di setiap peri kehidupan masyarakat. Kebangkitan nasional hanyalah
cerita dulu dan nostalgia bangsa tanpa arti dan makna apapun. Untuk itu,
momen kebangkitan nasional ini harus dikembalikan kepada makna sebenarnya.
Makna yang mengandung arti bahwa Bangsa Indonesia memiliki kemandirian
kewilayahan, kekuatan ekonomi yang utuh, kualitas sumberdaya manusia tinggi
dan prinsip dasar gotong royong yang melekat.



*Sense of belonging* kebangkitan nasional sebagai momen sejarah Bangsa
Indonesia sangat rendah di setiap tingkatan masyarakat sehingga jarang
dijadikan pedoman dalam tindakan berbangsa dan bernegara.

Rendahnya upaya pemerintah mendukung internalisasi dan implementasi
kebangkitan nasonal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tidak adanya pola dan aturan yang sistematis guna memelihara dan
memperbaharui arti penting kebangkitan nasional dalam berbagai kegiatan dan
program di masyarakat.





Sejauh manakah *Sense of belonging* kebangkitan nasional di seluruh lapisan
masyarakat dan pemerintahan ?.

Permasalahan-permasalahan apakah yang menyebabkan rendahnya *Sense of
belonging* kebangkitan nasional di seluruh lapisan masyarakat dan
pemerintahan.

Upayakah yang dapat meningkatkan *Sense of belonging* kebangkitan nasional
di seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahan yang sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Sophan Sophiaan Korban Jalan Rusak

2008-05-19 Terurut Topik Ronal Baharuddin Hutagaol
Iya nih.

Sepanjang Januari - April 2008 di Jakarta akibat jalan rusak aja udah
memakan korban lebih dari 30-an orang.

Trus kemana aja tuh pihak berwenang, sibuk gusurin kaki lima, rumah kumuh,
blt atau apalah..

 

Dasar..

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Paulus Tanuri
Sent: 19 Mei 2008 10:08
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Sophan Sophiaan Korban Jalan Rusak

 

Saat ada orang terkenal menjadi korban kecelakaan lalu lintas, baru semua
orang berteriak-teriak soal lalu lintas yang amburadul. Mulai dari sopir
truk dan bis malam yang ugal2an, hingga jalan yang tidak layak pakai di mana
mana.
Saya juga seperti saat kecelakaan alm. Taufik Safalas.

Bisa dilihat dengan jelas dari kalimat di bawah oleh seorang pejabat tinggi
DPU. Setelah ratusan kecelakaan di daerah itu, baru diperbaiki setelah ada
pemimpin Moge yang terkenal dan mengantungi ijin Presiden meninggal di situ
?
Kemana aja selama ini ? Ke Argentina ??

Regards,
Paulus T.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Subsidi BBM : Mitos Atau Fakta ? ? ?

2008-05-19 Terurut Topik rudyanto_nebeng
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Memang 3 bulan terakhir Indonesia mengalami penurunan produksi
 disebabkan kerusakan beberapa sumur minyak(yang memang kondisinya 
sdh
 tua) tidak bekerja maksimal. Penurunan produksi minyak Indonesia
 adalah murni kesalahan pemerintah.

Penurunan produksi minyak Indonesia tidak cuma terjadi di periode 
Pemerintah saat ini tetapi konsisten terjadi sejak 10 tahun yang 
lalu. Apakah ini berarti kesalahan semua Pemerintah pada periode 10 
tahun yang lalu sampai dengan sekarang? Saya rasa kondisi sumur 
minyak tua secara alamiah mengalami penurunan produksi. Penurunan 
produksi tidak cuma terjadi di Indonesia tapi juga terjadi di AS, 
Inggris, Meksiko dan baru-baru ini terjadi di Rusia (produsen minyak 
terbesar kedua dunia). 
 
 Blok Cepu yang diharapkan bisa berproduksi tahun 2008, tapi karena
 berbagai kendala persoalan kemungkinan baru tahun 2011 bisa
 memproduksi 25 barel/hari. Data yang Pak Rudy lampirkan adalah
 data produksi bulanan. Anda harus paham bagaimana proses produksi
 minyak itu berjalan. Produksi itu bisa naik turun tergantung situasi
 dan kondisi kilang minyak. Jadi data yang dilampirkan adalah data
 bulanan untuk bulan April. Jika sumur-sumur tidak mengalami 
kerusakan
 maka didapatkan produksi minyak maksimal.
 

Tepatnya data produksi minyak Indonesia pada website OPEC adalah 
produksi minyak rata-rata harian selama bulan April 2008.

 Indonesia bisa memproduksi maksimal 1,4 juta barel/hari sedangkan
 kebutuhan konsumsi minyak indonesia 1,1 juta barel/hari selebihnya
 adalah ekspor. Ini belum termasuk produksi Minyak Cepu
 (25/barel/hari) + 3 sumur baru.

Rupanya data ini data 2006? Sebaiknya kita bedakan PRODUKSI MAKSIMAL 
dan PRODUKSI AKTUAL. Jadi berdasarkan data 2007 adalah data dari 
Kompas per 18 Januari 2008 yaitu:
1) produksi minyak aktual (rata-rata) 910.000 barel per hari
2) konsumsi minyak 1,3 juta barel per hari

Selama kita menggunakan data dengan tahun yang berbeda dan tidak bisa 
membedakan antara PRODUKSI AKTUAL dan PRODUKSI MAKSIMAL, tidak akan 
ketemu.

 
 =
 Pak Rudy jika anda klaim produksi minyak mentah Indonesia pada 2007
 hanya 910.000 barrel, sekitar 300.000 barrel diekspor. Bagaimana
 logikanya, coba dijelaskan dengan benar ? Mungkin soal berhitung 
anda
 lebih jago.
 =

Logikanya mudah sekali karena jumlah minyak yang di-ekspor (300ribu 
barel) tentunya tidak mungkin lebih besar dari produksi minyak mentah 
(910ribu barel). Semoga kalimat ini tidak terkesan sombong karena 
kenyataannya memang begitu.

 Data tahun 2006
 Population (million inhabitants) 223.57
 Land area (1,000 sq km) 1,904
 Population density (inhabitants per sq km) 117
 GDP per capita ($) 1,629
 GDP at market prices (billion $) 364.24
 Value of exports (billion $) 98.55
 Value of petroleum exports (billion $) 15.33
 Current account balance (billion $) 9.62
 Proven crude oil reserves (billion barrels) 4.37
 Proven natural gas reserves (billion cu. m.) 2,659
 Crude oil production (1,000 b/d) 883
 Marketed production of natural gas (billion cu. m.) 74.00
 Refinery capacity (1,000 b/d) 1,057
 Output of refined products (1,000 b/d) 1,053
 Consumption of refined products (1,000 b/d) 1,061
 Crude oil exports (1,000 b/d) 301
 Exports of refined products (1,000 b/d) 225.7
 Natural gas exports (billion cu. m.) 34.40
 =
 
 Angka-angka diatas dikeluarkan pada tahun 2006. Dari data tahun 2006
 saja kita mendapatkan penerimaaan yang besar dari hasil ekspor
 minyak. Apalagi untuk tahun 2007.
 Untuk tahun 2008 masih berjalan jadi belum diketahui pasti berapa
 penerimaan ekspor minyak. Indonesia sdh 3 kali terjadi kenaikkan 
BBM.
 
 ==
 Jika Anda mengklaim Indonesia mengimpor berarti Indonesia tidak
 mempunyai penerimaan dari eskpor. Jika kita hitung data dibawah 
tanpa
 penerimaan dari sektor minyak.
 
 1)Impor minyak mentah : 400 ribu barrel/hari(144 juta barel/tahun)
 2)Impor produk BBM : 300 ribu barrel/hari(108 juta barel/tahun)
 
 Bagaimana logikanya. Bisa dijelaskan lebih rinci ?
 ===

Tidak ada korelasi antara INDONESIA MENGIMPOR dengan PENERIMAAN DARI 
EKSPOR. Indonesia tetap memperoleh penerimaan dari EKSPOR, walaupun 
dalam waktu yang sama juga IMPOR. Sama seperti dengan pedagang mie 
goreng yang tentunya tidak kehilangan penerimaan dari penjualan mie 
goreng, hanya karena mengkonsumsi INDOMIE. Kalau lagi ingin makan 
indomie, ya tinggal makan saja, jualan jalan terus.

 Jika satu tahun Indonesia mengimpor minyak tanah 144 juta barel/
tahun
 jika harga BBM dunia U$ 120 maka Indonesia mengeluarkan U$ 17280 
juta
 setara Rp 155,520 trilyun, belum termasuk biaya lain-lain. Biaya ini
 akan bertambah karena minyak mentah harus diproduksi menjadi produk
 BBM
 

[Forum Pembaca KOMPAS] Hari Keterpurukan Nasional! - Tidak, kalau kita mau berusaha bersamasama!

2008-05-19 Terurut Topik Dwiyatno Rumlan
Kata Mang Ucup :
Berdasarkan berita hari ini di Jerman ada sekitar 13% penduduknya 
miskin, hanya bedanya disana orang sudah dinilai miskin apabila 
penghasilannya dibawah Rp 11.700.000,-- per bln/per orang. Sedangkan 
pemerintah Indonesia orang baru bisa/boleh dinilai miskin, apabila 
pendapatan per harinya dibawah Rp. 5.500. .. 

Harga bensin subsidi adalah Rp 4500 per Liter. Sementara klo non-subsidi 
harganya Rp 9500. Berarti subsidinya Rp 5000 per liter.
Jadi klo subsidi premium dicabut, maka per liter bensin yang dicabut subsidinya 
dan dialihkan ke masyarakat yang pendapatan perkapitanya Rp 5500, akan 
mengangkat masyarakat ini ke lever per kapita Rp 10500 per hari. Belum kaya, 
tapi jelas lebih baik 

Sementara subsidi yang Rp 5000 dalam 1 liter bensin ini hanya akan terbakar 
menjadi asap dan polusi CO2 saja, sekiranya digunakan untuk mobil, kira2 hanya 
bisa mengantakan kita dalam jarak 8 km saja, dalam kesejukan AC ...dan 
kenikmatan berkendara.

Berapa juta jumlah premium yang digunakan setiap harinya ?! Jika subsidi 1 
liter premium dicabut, akan meningkatkan perkapita dari Rp 5500 menjadi Rp 
10500, maka jumlah juta liter bensin subsidi yang dibakar per harinya itu sama 
dengan jumlah manusia yang bisa ditingkatkan per-kapitanya sebesar Rp 5500 per 
harinya  dengan syarat bahwa semua subsidi BBM dialihkan fungsinya untuk 
meningkatkan perkapita ...

Tapi dengan premium naik, maka harga2 ikut naik, inflasi meningkat, pengalihan 
subsidi yang Rp5500 akan turun nilainya, itu pasti. Tapi, tetap akan lebih baik 
daripada uang itu diberikan dalam bentuk subsidi premium yang hanya dibakar 
menjadi panas dan polusi saja ..

Salam
Kepercayaan pada esok dan lusa, aku suka .


  - Original Message - 
  From: mangucup88 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 19, 2008 1:06 PM
  Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Hari Keterpurukan Nasional !


  Tanggal 20 Mei 2008 ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, tetapi 
  rasanya lebih cocok kalau disebut sebagai Hari Keterpurukan 
  Nasional, masalahnya prestasi apa yang bisa kita banggakan sebagai 
  kebangkitan nasional, terkecuali harga BBM maupun harga bahan pangan 
  yang benar-benar bangkit; melejit bangkit terus menerus tiada 
  hentinya.

  Prestasi yang kita miliki di hari Kebangkitan Nasional ini adalah: 
  60% pengangguran dan menurut Education Watch Indonesia (EWI) 36,73 % 
  anak putus sekolah dan puluhan juta anak tak tertampung entah di 
  bangku SD maupun perguruan tinggi. Lebih dari 5,1 juta balita 
  bergizi buruk, bahkan 50% atau 2,6 juta terancam mati kelaparan.

  Dalam bidang olahragapun tidak beda jauh, ternyata impian yang sudah 
  lebih dari 12 tahun lamanya untuk dapat merebut kembali Piala Uber 
  telah pupus, karena keok sama China. Tapi beruntung bangsa kita ini 
  termasuk manusia sabaran, sehingga masih bisa menunggu untuk 12 
  tahun mendatang. 

  Bahkan tanpa perlu diragukan lagi, kita sekarang sudah bisa 
  menyanyikan lagu; Dari Sabang sampai Merauke; Indonesia Mati 
  Kelaparan, karena mahalnya harga bahan pangan. Lihat di Aceh saja 
  sudah 23 anak mati, karena busung lapar dan ini terjadi bukan 
  sekedar di Aceh saja melainkan hampir di seluruh tanah air hingga 
  Papua. 

  Apa salah apabila kita memberikan laporan kepada yang berkuasa di 
  negeri ini: Lapor Pak, kami Lapar ! Hanya dengan entengnya dijawab 
  oleh JK: Itu kan hanya di Koran. Kita memiliki beras cukup, apanya 
  yang kurang, bahkan pemerintah sudah memberikan Raskin (Beras untuk 
  orang miskin) ! (Sumber SCTV - 6 April 2008). Memang beras di toko 
  sih banyak, hanya rupanya walaupun ia seorang saudagar, tapi tidak 
  menyadari bahwa beras itu harus dibeli bukannya pakai batu, tapi 
  pakai uang yang tidak dimiliki oleh rakyat.

  Pernahkah Anda makan raskin, selainnya tidak sehat juga bikin orang 
  sakit ditenggorokan. Raskin ini sebenarnya hanya layak untuk 
  dijadikan umpan ayam. Maka dari itu mang Ucup usulkan bagaimana, 
  apabila pada bulan puasa mendatang ini, para pejabat tinggi mulai 
  dari President s/d Bupati tidak perlu puasa lagi, melainkan sebagai 
  gantinya makan raskin sebulan penuh.

  Boro-boro harga beras biasa, harga raskin yang dihargai pemerintah 
  Rp. 2.000 sudah tidak terjangkau, maka tidaklah heran apabila ada 
  orang yang mengatakan: Lebih baik aku makan Racun 
  yang Mengenyangkan daripada aku harus Mati Kelaparan ! Lihat saja 
  Nyonya Base dan anaknya yang mati kelaparan.

  Berdasarkan berita hari ini di Jerman ada sekitar 13% penduduknya 
  miskin, hanya bedanya disana orang sudah dinilai miskin apabila 
  penghasilannya dibawah Rp 11.700.000,-- per bln/per orang. Sedangkan 
  pemerintah Indonesia orang baru bisa/boleh dinilai miskin, apabila 
  pendapatan per harinya dibawah Rp. 5.500. 

  Dengan dengan uang Rp 5.500 boro-boro bisa makan sehari tiga kali 
  untuk untuk makan/minum sehari DUA kali (2 x Rp 3.000) saja tidak 
  cukup. Nasib manusia di 

RE: [Forum Pembaca KOMPAS] VISI BUNG KARNO

2008-05-19 Terurut Topik b0bby_hs
Saya mengagumi Bung karno. Apalagi dengan ide-ide cemerlang dia dan
berani untuk menjalankan ide-nya.
 
Apakah yang akan di lakukan Bung Karno ya (jika dia hidup dimasa
sekarang)..? dengab keadaan Bangsa Indonesia seperti ini.
 
Mungubah Rp.1.000,- menjadi Rp.1,- ?
 
Salam,
 
 
 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Hari Keterpurukan Nasional !

2008-05-19 Terurut Topik Haniwar Syarif
kenapa kita ribu tnaik BBM aja ya

padahal pastilah dalam kasus CPO... batu bara..  gas..

lkita nikmati windfall profit..


tapi pastilah pak Rudyanto Nebeng juga nggak tahu kemana duit ini perginya..


yg nggak enak rakyat mesti tahu yg enak di nikmatimerkea.

kita mah tetap aja mesti beli minyak goreng Rp.35.000 per pak 2 l.

padahal mana mungkin cost bikin minyak goreng naik banyak..

susah bener ya mereka paham.. bahwa rakyat bosan di bohongi..

abis pegawai negerinya sibuk nyari  boarding pass
aspal. sih supaya bisa dapat duit walau nggak
pergi  melakukan perjalanan dinas.

HS

At 01:06 PM 5/19/2008, you wrote:
Tanggal 20 Mei 2008 ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, tetapi
rasanya lebih cocok kalau disebut sebagai Hari Keterpurukan
Nasional, masalahnya prestasi apa yang bisa kita banggakan sebagai
kebangkitan nasional, terkecuali harga BBM maupun harga bahan pangan
yang benar-benar bangkit; melejit bangkit terus menerus tiada
hentinya.

Prestasi yang kita miliki di hari Kebangkitan Nasional ini adalah:
60% pengangguran dan menurut Education Watch Indonesia (EWI) 36,73 %
anak putus sekolah dan puluhan juta anak tak tertampung entah di
bangku SD maupun perguruan tinggi.  Lebih dari 5,1 juta balita
bergizi buruk, bahkan 50% atau 2,6 juta terancam mati kelaparan.

Dalam bidang olahragapun tidak beda jauh, ternyata impian yang sudah
lebih dari 12 tahun lamanya untuk dapat merebut kembali Piala Uber
telah pupus, karena keok sama China. Tapi beruntung bangsa kita ini
termasuk manusia sabaran, sehingga masih bisa menunggu untuk 12
tahun mendatang.

Bahkan tanpa perlu diragukan lagi, kita sekarang sudah bisa
menyanyikan lagu; Dari Sabang sampai Merauke; Indonesia Mati
Kelaparan, karena mahalnya harga bahan pangan. Lihat di Aceh saja
sudah 23 anak mati, karena busung lapar dan ini terjadi bukan
sekedar di Aceh saja melainkan hampir di seluruh tanah air hingga
Papua.

Apa salah apabila kita memberikan laporan kepada yang berkuasa di
negeri ini: Lapor Pak, kami Lapar ! Hanya dengan entengnya dijawab
oleh JK: Itu kan hanya di Koran. Kita memiliki beras cukup, apanya
yang kurang, bahkan pemerintah sudah memberikan Raskin (Beras untuk
orang miskin) ! (Sumber SCTV ­ 6 April 2008). Memang beras di toko
sih banyak, hanya rupanya walaupun ia seorang saudagar, tapi tidak
menyadari bahwa beras itu harus dibeli bukannya pakai batu, tapi
pakai uang yang tidak dimiliki oleh rakyat.

Pernahkah Anda makan raskin, selainnya tidak sehat juga bikin orang
sakit ditenggorokan. Raskin ini sebenarnya hanya layak untuk
dijadikan umpan ayam. Maka dari itu mang Ucup usulkan bagaimana,
apabila pada bulan puasa mendatang ini, para pejabat tinggi mulai
dari President s/d Bupati tidak perlu puasa lagi, melainkan sebagai
gantinya makan raskin sebulan penuh.

Boro-boro harga beras biasa, harga raskin yang dihargai pemerintah
Rp. 2.000 sudah tidak terjangkau, maka tidaklah heran apabila ada
orang yang mengatakan: Lebih baik aku makan Racun
yang Mengenyangkan daripada aku harus Mati Kelaparan ! Lihat saja
Nyonya Base dan anaknya yang mati kelaparan.

Berdasarkan berita hari ini di Jerman ada sekitar 13% penduduknya
miskin, hanya bedanya disana orang sudah dinilai miskin apabila
penghasilannya dibawah Rp 11.700.000,-- per bln/per orang. Sedangkan
pemerintah Indonesia orang baru bisa/boleh dinilai miskin, apabila
pendapatan per harinya dibawah Rp. 5.500.

Dengan dengan uang Rp 5.500 boro-boro bisa makan  sehari tiga kali
untuk untuk makan/minum sehari DUA kali (2 x Rp 3.000) saja tidak
cukup. Nasib manusia di sini lebih buruk daripada hewan yang tidak
perlu rumah, pendidikan, maupun sabun.
Harga BBM dari Rp 4.500 akan naik menjadi Rp 6.000 per liter, banyak
pejabat menilai bahwa ini hanya berpengaruh bagi wong gede-an yang
punya mobil saja, tetapi rupanya mereka itu buta, bahwa wong cilik
juga harus naik angkot/bis; begitu juga nelayan yang butuh BBM untuk
melaut. Imbasnya bagi rakyat kecil; ini berlipat kali ganda jauh
lebih buruk, sudah harga sembako naik, otomasis harga pangan pun
akan dinaikan lagi, karena adanya kenaikan harga BBM.

Harga BBM naik dengan alasan harga minyak di pasaran dunia juga
naik, tapi mereka rupanya lupa, bahwa Indonesia adalah penghasil
export minyak, seharusnya kenaikan harga BBM ini menjadi berkah bagi
rakyat, bukannya kebalikan menjadi kutukan. Sebagai perbandingan
harga BBM di Venezuela hanya Ro 460/liter, Nigeria Rp 920/liter,
Iran Rp. 828/liter, sedangkan di Indonesia akan menjadi enam kali
lipat jauh lebih mahal daripada di negara-negara tsb diatas.

Cobalah renungkan oleh Anda, misalnya Exxon Mobil saja; berdasarkan
laporan resmi di tahun 2007, mereka telah bisa meraup keuntungan
sebesar 40,6 milyar Dollar As = Rp. 3.723.20 Triliun Rupiah atau
hampir Rp 12 juta per detik. Keuntungan dari Exxon Mobil ini, bahkan
melebihi daripada Produk Domestik Bruto (PDB) 120 negara di kolong
langit ini.

Disinilah letak keanehannya, kok rakyat Indonesia, sebagai pemilik
ladang minyak, bukannya kecepretan keuntungan, 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Subsidi BBM : Mitos Atau Fakta ? ? ?

2008-05-19 Terurut Topik Haniwar Syarif
lucunya rakyat nya mungkin lebih senang BBM nggak naik drod naik lalu 
dikasih 100 rb.

lha ngasihnya juga paling 7 bulan,  lalu harus naik lagi harga BBMnya 
kalu mau dapat lagi...

Mulyani  nggak mau lagi ya ngitung berapa  untung negara  kalu pakai 
dasar harga BBM di Venezuela atau Iran..

atau menghitung beda daya beli orang di  Singapore dan di Indonesia.

maksa aja dia itu... mumpung kuasa..

namanya juga  ekonom  lulusan UI... wawasannya umumnya liberal deh..

yang pasti kita kita ini.. mau setuju atau nggak ..bentar lagiBBMnaik..

lalu  pegawai negeri tetap aja korup...

bukitnya ... boarding pass aspal aja di perjual belikan...

HS

At 12:45 PM 5/19/2008, you wrote:
tadi malam lihat bu menkeu menjelaskan di anteve ttg kenaikan bbm ini?
waktu dikonfirmasi dg tulisan pak kwik ttg itung2an harga bbm, bu
menkeu tidak mengatakan bahwa sunsidi adalah fakta.

yg dikatakan adalah bahwa semua penerimaan negara sudah masuk ke dalam
pos2 penerimaan negara. kemudian beliau malah menghitung subsidi yg
kita terima berdasarkan harga bbm di singapur yg 14ribu perliter.

bu menkeu juga cerita bahwa kenaikan ini terlalu sempit jika
dilihatnya hanya dari masalah apbn. tetapi katanya lebih kepada
keadilan. dg menaikkan harga minyak, maka rakyat kecil bisa menerima
100ribu perKK perbulan.

hmm... pejelasa bu menkeeu tadi malam masih banyak menyisakan
kekonyolan2 seh.

salam


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Komik Aquanus dan Godam Hadir Lagi

2008-05-19 Terurut Topik A. Mubarik Ahmad
Ditunggu komik2 lainnya, seperti Kapten halilintar, Panji Tengkorak, si
Jampang, dan juga komik karya Ganes TH, Jan Mintaraga, Teguh Santosa dll.
Duh jadi kepengin...
Salam, Mubarik


2008/5/19 Wielsma Baramuli [EMAIL PROTECTED]:

   Mantab!! Selamat datang kembali komik nasional! Mudah-mudahan kehadiran
 komik-komik ini akan menstimulir kembali kearifan hidup kita sebagai orang
 Indonesia.

 Salam kebangkitan,
 Wielsma


 Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] agushamonangan%40yahoo.co.id
 wrote:

 http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/19/00420033/komik.aquanus.dan.godam.hadir.lagi

 Yogyakarta, Kompas - Komik klasik nasional kreasi almarhum Wid NS,
 superhero Aquanus dan Godam, kini hadir kembali. Dalam terbitan
 barunya, penerbit dan penulis tidak sekadar menghidupkan lagi kedua
 tokoh itu, tetapi mencoba memberikan nilai tambah. Kehadiran dua komik
 itu diharapkan memberikan kontribusi terhadap kebangkitan perkomikan
 Indonesia.

 Kedua komik itu diluncurkan Sabtu (18/5) di Yogyakarta berjudul Godam
 Reborn 2: Jodoh Buat Awang dan Aquanus Benua Ketujuh. Komik Aquanus
 diterbitkan Metha Studio bekerja sama dengan Neo Paradigm Surabaya.
 Godam Reborn 2, kelanjutan seri Godam Reborn 1 yang telah diterbitkan
 setahun lalu, diterbitkan Metha Studio.

 Kami menerbitkan kedua komik itu untuk memuliakan komik Indonesia.
 Kami berharap upaya kami ini bisa memberikan kontribusi terhadap
 kebangkitan perkomikan Indonesia, ujar Chairul Agus Saptono dari
 Metha Studio.

 Menurut Chairul, pilihan untuk menerbitkan komik superhero klasik
 bukan sekadar romantisme masa lalu. Namun, hal ini merupakan strategi
 pintu pembuka bagi diterbitkannya komik-komik nasional berikutnya.

 Masyarakat, ujarnya, sebenarnya menanti kehadiran komik-komik
 nasional. Ini terbukti komik Godam Reborn 1 yang dicetak 2.000
 eksemplar sudah terserap pasar. Kami tidak menerbitkan komik lama apa
 adanya. Namun, dikreasikan dengan cerita baru, ungkapnya.

 Sungging, kreator Godam Reborn yang tidak lain adalah putra Wid NS,
 mengungkapkan, ia berusaha mengembangkan cerita Godam baru disesuaikan
 dengan kondisi saat ini. Untuk memperkuat sisi penceritaan, Godam
 Reborn melibatkan Hasmi, pencipta komik Gundala Putera Petir.

 Aquanus Benua Ketujuh di gagas dan digarap oleh empat komikus, yaitu
 Berny Julianto, Dwi Jink Aspitono, Arief Hargono, dan Nico Jeremia.

 Sinergi

 Arief menuturkan, kondisi perkomikan nasional kini mulai bergeliat
 bangkit di tengah dominasi komik-komik asal Jepang. Untuk bisa bangkit
 tegak, ungkapnya, dibutuhkan sinergi semua pihak, yaitu penerbit yang
 memberikan dukungan penuh, toko buku, distributor, kreator (komikus),
 serta masyarakat yang mengapresiasi. Kalau kita ingin betul-betul
 membangkitkan komik Indonesia, mari semua bersama-sama peduli dengan
 komik nasional, ujarnya. (RWN)

 [Non-text portions of this message have been removed]


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme

2008-05-19 Terurut Topik Tito Suhendro
he he he he he he, kayak di replublik ini semuanya sudah pandai menjadi 
kritikus, semua perbuatan dan upaya orang tdk ada yang benar, melihat sesuatu 
jangan lah parsial dong, kita harus harga upaya seseorang untuk tujuannya 
biarpun upaya itu kecil, paling tidak dia telah berbuat untuk bangsa ini. 
terlepas suka tidak suka, saya tetep hormati upaya almarhum Sophan S. bukan 
berarti saya alergi akan kritik, tapi kalau seluruh republik ini jadi kritikus, 
siapa dong yang akan berbuat?


- Original Message 
From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 19, 2008 1:13:49 PM
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme

Anda betul ideologi politik di negeri ini sudah lama mati. Jangankan ideologi, 
hati nurani dan akal sehat saja tak kuat hidup di negeri ini. Lihat saja 
perayaan Seabad Harkitnas Versi Harley Davidson. Apa sih hubungan antara moge 
dengan merah-putih?

Wass,
Budiarto


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Izin Advokat Todung Dicabut

2008-05-19 Terurut Topik charles siahaan
Wah, Bang Mula pas banget menggambarkannya... Saya juga tidak paham kok kompas 
menjadikannya headline. Mungkin karena kompas terlanjur silau memandang seorang 
Todung Mulya Lubis. Selama ini - kebanyakan di benak kalangan wartawan dan 
pengelola media - si Lae Lubis  ini paling banyak membantu penegakan 'kebebasan 
pers'. 

Banyak kalangan pro demokrasi yang salut dengan dia. Walau banyak juga yang 
mulai tersadar bahwa si Lae Lubis ini sudah terlalu banyak bergaul dengan para 
konglomerasi nasional maupun transnasional. Ia berkepentingan melindungi 
berbagai bisnis mereka. Padahal, kita tahu saat ini masalah terbesar di negeri 
ini adalah tidak mampunya pemerintah dan rakyat merebut kembali pengelolaan 
sumber daya alam yang terlanjur diserahkan kepada asing. 

Para advokat tersohor di negeri ini, sama sekali tak nampak berniat berada di 
sisi rakyat yang menginginkan pembebasan dari kemiskinan. Sebaliknya, mereka 
melindungi para pengusaha itu. Padahal, kita sudah sama-sama tahu, sistim bagi 
hasil Migas, batubara yang terlanjur konsesinya diberikan kepada asing bukanlah 
mencerminkan keadilan. Rata-rata pengusahanya mendapatkan bagian keuntungan 
lebih besar dari pemerintah.  Selama ini, pemerintah - bangsa Indonesia - 
terperangkap dengan perjanjian-perjanjian yang dibuat tanpa dasar keadilan. 

Kita tahu, si Lae Lubis ini kan memang cari nafkah di situ. Ya, kalau tidak 
lagi dibela para kliennya.. mau makan apa dia?

Horas,

ch siahaan
==







- Original Message 
From: Mula Harahap [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Saturday, May 17, 2008 4:15:35 AM
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Izin Advokat Todung Dicabut


Ketika melihat berita ini muncul sebagai headline Kompas hari ini 
(Sabtu, 17 Mei 2008), maka saya bertanya dalam hati, Sejauh mana 
urusan pecat-memecat Todung Mulya Lubis ini membei kontribusi 
terhadap keadilan yang didambakan rakyat, kepada kembalinya ratusan 
triliun rupiah uang negara yang telah dijarah oleh para konglomerat 
dan aparat negara, dan--lebih jauh lagi--kepada tegaknya hukum di 
negara ini? (Tentu saja hukum yang bersendikan kepada keadilan).

Sementara para pengacara itu kaya-raya dan hidup berkelimpahan dengan 
membela para penjarah uang negara (yang kemungkinan besar fee-nya 
juga dibayar dengan uang jarahan itu) maka uang yang bisa 
dikembalikan ke kas negara nyaris sangat kecil. Contoh paling 
gamblang adalah uang puluhan miliar ruiah yang digelontorkan oleh 
Bank Indonesia untuk membayar para pengacara dalam membela beberapa 
eks gubernur dan direkturnya yang menjadi tersangka dalam kasus 
penyaluran BLBI (baca: menyalurkan ratusan triliun rupiah uang negara 
secara tak bertanggung jawab untuk menyelamatkan konglomerat lapuk 
itu).

Saya sendiri samasekali tidak melihat kontribusi dari heboh soal 
pemecatan Todung Mulia Lubis ini terhadap keadilan yang didambakan 
rakyat. Ini semata-mata hanyalah pertikaian kepentingan antara 
pengacara. Atau--maaf-- ini hanyalah pertikaian dalam soal cari makan 
antara beberapa orang Batak. Dan bagi saya, esensinya bagi 
kelangsungan hidup bangsa ini tak lebih dari pertikaian supir-supir 
metromini di Terminal Lebak Bulus atau Kampung Rambutan.

Horas,

Mula Harahap

(Salah seorang dari 200 juta rakyat Indonesia yang ikut menjadi 
korban akibat ekonomi yang salah urus dan hukum yang carut-marut) .

  


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] video menarik ttg kebangkitan nasional

2008-05-19 Terurut Topik marwan azis
NKRI Harga Mati . Mari sama-sama membangun Indonesia
  
  Salam
  
  Marwan
  www.marwanazis.wordpress.com
  
  
Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote:   
   merinding juga ya.
  
  ternyata pemuda jaman sekarang nggak tahu toh ttg apa  iti peringatan 
  kebangkian nasional..
  
  bukti di baiakannya nationbuilding di era eyang yg terasa akibatnya kini.
  
  terlintas juga bayangan  Sophaan sophian yg bilang jaman sekarang 
  kalo lagu kucing garong apal banget , giliran lagu merah putih nggak tahu
  
  padahal kata Gombloh... andaikan matahari terbit dari 
  Barat...pun  kau Tetap Indonesiaku ..
  
  Pem,uda Gombloh hidup di era kepemudaan ku...ya bedalahdgn pemuda sekarang..
  
  HS
  
  At 07:19 AM 5/16/2008, you wrote:
  
  video menarik untuk memperingati kebangkitan nasional. bagus untuk 
  bahan renungan
  
  http://uk.youtube.com/watch?v=cGaJvTHWNsY
  
  hf
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
  
  


[Forum Pembaca KOMPAS] Keahlian dan Kejujuran-Ilmiah

2008-05-19 Terurut Topik HMT Oppusunggu
Jakarta, 8-5-2008 Jakarta, 20-5-2008.

Menteri Dalam Negeri

Jendral Mardiyanto.

 

KOMPAS, 19-5-2008, memuat berita, a.l.:

Mardiyanto meminta dukungan para Kepala Daerah agar program Bantuan Langsung 
Tunai -BLT- bisa diterima dan disalurkan kepada yang berhak tanpa menimbulkan 
masalah baru. Pasalnya, bantuan itu bertujuan untuk membantu rakyat yang 
terkena dampak kenaikan harga BBM.

Kenapa dalam kesulitan, kita mempolemikkan soal ini, ujar Mardiyanto di hadapan 
kepala satuan polisi pamongpraja dari 400 kota/kabupaten dan Asisten II 
pemerintahan dari 33 propinsi.

Mendagri, seusai pertemuan, menyayangkan banyaknya pernyataan menolak menolak 
BLT dari sejumlah daerah.

Dapat dimengerti sikap sosial dari Jendral Mardiyanto mendukung gagasan 
memberikan BLT pada rakyat miskin dan menolak keberatan dari sejumlah daerah 
atas penyaluran BLT tersebut. Namun, tanpa disadarinya, Mardiyanto keliru total 
mendukung program BLT, karena BLT tersebut kelihatannya saja merupakan bantuan 
sosial bagi orang miskin. Justru sebaliknya, orang miskin di Indonesia 
seluruhnyalah  yang akan menjadi lebih miskin dan menderita lagi sebagai akibat 
dari BLT. Kekeliruan inilah yang tidak bisa dilihat dan disimak para ekonom 
Kabinet SBY yang memprakarsai dan mempermainkan pemberian BLT tersebut. Team 
Ekonomi Kabinet, terutama seperti Budiono dan Sri Mulyani dan juga kedua SatPam 
Pertamina: Purnomo Yusgiantoro dan Sofyan Djalil, melulu membadut saja, 
seolah-olah jagoan ekonomi yang  bermoral sosial tinggi. Padahal, mereka 
ternyata pengkhianat rakyat saja dengan prakarsa BLT mererka.

 

Jadi, Jendral Mardiyanto keliru total turut membadut juga karena pertama-tama 
mendukung para badut-badut ekonomi tadi dan kedua menolak keberatan yang 
dikemukakan oleh sejumlah pamong daerah, sekalipun mereka ini jauh dari 
membadut, tapi menyampaikan secara jujur fakta kebenaran dari kejadian-kejadian 
manipulasi kotor dan tidak senonoh di daerah masing-masing. Biro Pusat 
Statistik (BPS) turut juga membadut, karena di luar ilmu statistik melakukan 
pendataan orang miskin seolah-olah orang miskin tersebut bisa diidentifikasi 
siapa orangnya dan namanya, namun diserahkan penentuannya oleh pamong desa- 
diluar ilmu statistik.

 

* Kenapa BLT diberikan pada segolongan orang miskin, baru setelah badut-badut 
ekonomi tadi bermaksud menaikkan harga BBM ( 1 Juni ini) dan sebelumnya 
kemiskinan rakyat tersebut tidak dipedulikannya. BLT diberikan untuk sementara 
waktu pula dan bukan permanen, seolah-olah waktu terbatas tersebut sudah cukup 
memadai mengentaskan kemiskinan rakyat. What a joke!

* Kenapa orang miskin golongan kecil tadi yang justru dibantu seolah-olah 
merekalah yang menjadi korban utama dari kenaikan harga BBM, dan bukan rumah 
tangga dan nelayan miskin yang langsung menjadi korban dari kenaikan harga BBM. 

Korban langsung tersebut oleh badut-badut ekonomi bangsa kita tadi dengan 
sengaja dibiarkan saja lebih menderita. Dan sementara itu karena sifat badut 
dan SatPamnya, mereka tunduk saja pada Pertamina yang membadut menggelembungkan 
ongkos produksi dan distribusi BBM dan atas dasar kejahatannya tersebut 
memperoleh subsidi luar biasa dari APBN, yang jumlahnya jauh lebih besar dari 
BLT, bantuan sosial bikin-bikinan tadi. What a treason and what a genius is Sri 
Mulyani! 

Ternyata pula bahwa subsidi BLT yang keliru dikaitkan dengan kenaikan harga BBM 
menciptakan kerugian APBN dan ekonomi nasional(!) yang sangat kecil sekali 
apabila dibandingkan dengan kerugian APBN dan ekonomi nasional yang diakibatkan 
oleh pemberikan subsidi cuma-cuma yang luar biasa banyaknya bagi Pertamina 
sambil perusahaan bajingan tengik dan lintah darat penghisap darah rakyat 
miskin ini diperbolehkan meraub keuntungan luar biasa pula. 

* Kenapa bajingan Pertamina beserta badut-badut dan SatPamnya (baca tulisan 
pada Prof. Budiono di bawah ini) mengemukakan dalih yang menjijikkan, bahwa 
harga jual BBM sekarang ini jauh berada -hampir 50%- di bawah harga BBM 
internasional dan oleh karenanya harga BBM dalam negeri harus diselaraskan 
dengan harga internasional. Padahal, harga BBM di negara-negara luar negeri 
tersebut tercipta berdasarkan persaingan pasar dan bukan berdasarkan surat 
keputusan badut-badut Pemerintah seperti yang berlangsung di Indonesia. Apa 
harga barang-barang domestik yang berada dibawah harga internasional harus juga 
diselaraskan untuk dinaikkan?

 

Badut lain pendukung terbesar dari para badut Kabinet SBY adalah Prof.Chatib 
Basri, Direktur LPEM-UI, yang berkata dalam KOMPAS, 19-5-2008:

Lihat ilustrasi ini -katanya dengan galak: Jika rata-rata pemakaian bensin per 
mobil pribadi adalah 10 liter per hari, sedang subsidi BBM per liter sekitar Rp 
4100 (selisih antara harga internasional premium yang sekitar Rp 8600 dan harga 
premium domestik kepada pemilik mobil adalah p 41000 per hari. Sebulan berarti 
lebih dari Rp 1200 000.

Mereka yang tidak memiliki mobil atau motor, memperoleh subsidi BBM melalui 
transportasi 

[Forum Pembaca KOMPAS] Antara Kebangkitan dan Kebangkrutan Nasional

2008-05-19 Terurut Topik Agus Hamonangan
JAKARTA, SENIN - Peringatan 100 tahun Kebangkitan nasional disaksikan
dengan kepiluan. Kekuasan neoliberal sudah menguasai bangsa ini.

Pasokan solar dan batubara PLN oleh Shell dan swasta, hadir di depan
mata. Ada 3 jta tabung gas akan dipasok China, dan perusahaan negara
Krakatau Steel siap diserahkan ke Mittal, ujar anggota DPD Marwan
Batubara di Jakarta, Senin (19/5).

Jadi, menurut Marwan, masihkah bangsa ini mandiri. Kondisi ini
diperburuk lagi oleh keadaan 40 BUMN yang siap dijual.

Tambang NNT Batu hijau untuk Newmont dan swasta nasional baik BUMN
dan BUMD harus puas hanya menjadi penonton. Cepu diserahkan bagi
kejayaan Exxon, dan Natuna juga dijadikan sesajen untuk Exxon, ujarnya.

Rakyat, menurut Marwan, menantikan bukti dari pemerintah, bahwa bangsa
ini bisa bangkit dan bukan menjadi bangkrut. Saya ingin percaya
pemerintah akan membawa kebangkitan bagi bangsa ini. Tapi, penggelapan
pajak oleh Adaro, Asian Agri, Indosat bebas tanpa proses hukum. Belum
lagi obligor BLBI pengemplang ratusan triliun uang rakyat masih hidup
bebas dan semakin kaya. Bagaimana saya bisa percaya pemerintah, ujar
Marwan yang merasa sedih melihat rakyat tampaknya sudah cukup puas
dengan pidato, perayaan-perayaan dan retorika.

Imam Prihadiyoko 

http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/19/14351651/antara.kebangkitan.dan.kebangkrutan.nasional



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kompas 'mengalihkan' topik

2008-05-19 Terurut Topik haylie sweet
kalau saya pas baca headline kompas hr sabtu itu, lgs yang terbersit adalah:
bisa aja nih kompas 'mengalihkan' topik yang lebih hangat malam sebelumnya:
tim thomas kita kalah dilibas korea!!! hehehe
apa karena semangat/rasa nasionalis yang sangat besar sampai saya cari
pembahasan di dalam pun tidak ada yang menceritakan detil jalannya/analisa
pertandingan (saya butuh karena tidak ntn pertandingannya).
beda dengan pers LN yang secara 'cuek' memborbardir 'kejelekkan' tim nya
sendiri jika memang lagi jelek. :)
kebebasan pers?? entahlah.

2008/5/19 charles siahaan [EMAIL PROTECTED]:

   Wah, Bang Mula pas banget menggambarkannya... Saya juga tidak paham kok
 kompas menjadikannya headline. Mungkin karena kompas terlanjur silau
 memandang seorang Todung Mulya Lubis. Selama ini - kebanyakan di benak
 kalangan wartawan dan pengelola media - si Lae Lubis ini paling banyak
 membantu penegakan 'kebebasan pers'.

 Banyak kalangan pro demokrasi yang salut dengan dia. Walau banyak juga yang
 mulai tersadar bahwa si Lae Lubis ini sudah terlalu banyak bergaul dengan
 para konglomerasi nasional maupun transnasional. Ia berkepentingan
 melindungi berbagai bisnis mereka. Padahal, kita tahu saat ini masalah
 terbesar di negeri ini adalah tidak mampunya pemerintah dan rakyat merebut
 kembali pengelolaan sumber daya alam yang terlanjur diserahkan kepada asing.


 Para advokat tersohor di negeri ini, sama sekali tak nampak berniat berada
 di sisi rakyat yang menginginkan pembebasan dari kemiskinan. Sebaliknya,
 mereka melindungi para pengusaha itu. Padahal, kita sudah sama-sama tahu,
 sistim bagi hasil Migas, batubara yang terlanjur konsesinya diberikan kepada
 asing bukanlah mencerminkan keadilan. Rata-rata pengusahanya mendapatkan
 bagian keuntungan lebih besar dari pemerintah. Selama ini, pemerintah -
 bangsa Indonesia - terperangkap dengan perjanjian-perjanjian yang dibuat
 tanpa dasar keadilan.

 Kita tahu, si Lae Lubis ini kan memang cari nafkah di situ. Ya, kalau tidak
 lagi dibela para kliennya.. mau makan apa dia?

 Horas,

 ch siahaan
 ==


[Forum Pembaca KOMPAS] Seabad Kebangkitan Nasional, Rumah Soetomo tak Dikenal

2008-05-19 Terurut Topik Agus Hamonangan
SURABAYA - Seratus tahun kebangkitan nasional yang diperingati 20 Mei
2008 mengingatkan kita pada sosok Dr Soetomo. Rumah tokoh pergerakan
nasional ini ternyata masih ada, meski nyaris roboh.

Di mana letak rumah dr Soetomo? Hem..pasti tak banyak yang tahu.
Padahal, di buku-buku sejarah yang diajarkan di sekolah disebutkan
bahwa dokter yang akrab disapa Pak Tom itu tinggal di Surabaya sejak
1923 hingga akhir hayatnya 30 Mei 1938.

Namun, dimana selama 15 tahun Pak Tom tinggal? Nampaknya lebih mudah
menelusuri rumah para pejabat Belanda selama menjajah RI daripada
beliau. Bahkan, dalam SK wali kota tentang 163 bangunan cagar budaya
di Surabaya tidak tercatat rumah dr Soetomo.

Beruntung ada buku lawas yang diperoleh dari pasar loak yang bisa
menjawabnya. Dalam buku Peringetan Rapat Taoenan PBI Pertama, ada foto
yang menjepret tulisan Dr Soetomo dalam sebuah memo.

Tulisan pada memo itu berbahasa Belanda, namun dalam kopnya tertulis
Raden Soetomo Huidarts, Simpang Doekoh 12 Soerabaia. Itukah rumah Pak
Tom? Untung saja nama Jl Simpang Dukuh masih bertahan hingga sekarang.

Petunjuk itu saya telusuri. Hemm… ternyata ada! Bangunan rumah di Jl
Simpang Dukuh 12 sudah tidak utuh lagi. Seluruh halaman ditumbuhi
rumput dan semak. Rerimbunan pohon  di depannya menutupi wajah
bangunan ini. Rumah ini pasti sudah lapuk dan siap-siap ambruk.

Rumah bersejarah itu sebenarnya gagah. Halamannya luas. Lokasinya juga
strategis, karena berada persis di belakang Hotel Simpang. Posisi di
pojokan Jl Simpang Dukuh dan Jl Kenari membuatnya menjadi rebutan
papan reklame. Namun, bangunan ini merana.

Andaikan proyek pembangunan pertokoan yang memakan Jl Kenari tidak
macet pada 1998, bisa jadi bangunan bersejarah ini sudah rata dengan
tanah dan berganti plaza. Kawasan Jl Kenari dan sekitarnya itu sudah
dibeli investor property Singapura. Mau dibikin plaza, ungkap Ketua
Komisi C DPRD Surabaya Armudji beberapa waktu lalu.

Namun, siapa sangka di lahan rencana lokasi proyek itu, terselip rumah
bersejarah tokoh kebangkitan nasional. Saya tidak tahu kalau itu
rumahnya dr Soetomo. Namun, yang saya tahu sejak 1970-an sudah jadi
perkantoran, kata Sugiyo, warga Gentengkali.

Rumah Sugiyo hanya sepelemparan batu dari rumah dr Soetomo. Dia yakin
banyak warga Simpang Dukuh tidak tahu bahwa rumah itu bekas ditinggali
Pak Tom. sebab selama ini tidak pernah ada penanda khusus apalagi
prasasti.

Namun, kebenaran data dari buku lawas Jl Semarang itu diakui budayawan
Kadaruslan. Lelaki 70 tahun yang akrab disapa Cak Kadar itu bahkan
memiliki banyak dokumentasi tentang rumah Pak Tom di Simpang Dukuh 12,
termasuk buku karya profesor politik Amerika yang rumah orang tuanya
berdekatan dengan Pak Tom. Pemkot harus membeli rumah itu. Harus
segera ditetapkan sebagai cagar budaya, daripada hilang, kata Cak
Kadar geram.

Menurut sejumlah catatan. Di Surabaya, Pak Tom bekerja sebagai dosen
di Nederlandsch Indisch Artsen School (NIAS) yang sekarang menjadi
Fakultas Kedokteran Unair.
Selain itu, Pak Tom juga berpraktik di Centrale Burgerlijke
Ziekeninrichting (CBZ). Penduduk Surabaya kerap menyebut CBZ ini
dengan Rumah Sakit Simpang. Sekarang, rumah sakit legendaris itu
menjadi Plaza Surabaya.

Karier politik Pak Tom juga dipupuk di kota ini. Dia mendirikan sentra
aktivitas politik dengan membangun Gedong Nasional Indonesia (GNI) di
Bubutan. Tak hanya itu, dia juga mendirikan Partai bangsa Indonesia di
tempat yang sama. Termasuk setumpuk aktivitas kepartaian yang bakal
memompa semangat nasionalisme. (Kuncarsono Prasetyo)

http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/18/1050470/seabad.kebangkitan.nasional.rumah.soetomo.tak.dikenal



[Forum Pembaca KOMPAS] Ada apa dibalik Pejabat Perhubungan – Regulasi - Bisnis Penerbangan

2008-05-19 Terurut Topik jiwa_indonesia
Ada apa dibalik Pejabat Perhubungan – Regulasi - Bisnis Penerbangan

Bertenggernya harga minyak mentah dunia pada titik tertinggi dalam
sejarah, dan kasus subprime mortgage di AS yang disinyalir memicu
goyahnya ekonomi AS, kedua hal tersebut dianggap sebagai indikator
pemicu krisis global. Sebagai pihak yang diuntungkan adalah
negara-negara pengekspor minyak dunia, sementara pihak yang harus
menanggung beban yakni negara pengguna bahan bakar minyak, yang
notabene adalah negara-negara sedang berkembang. Walaupun Indonesia
memiliki banyak tempat-tempat yang menyimpan cadangan minyak, namun
sampai saat ini negeri ini belum bisa mencukupi hajat hidup warga
negara atas suplai minyak, sehingga secara langsung tetap terimbas
oleh harga minyak mentah dunia yang diatas angin. Hal ini menyebabkan
anggaran perencanaan belanja negara selalu mengalami revisi seiring
volatilitas harga minyak dunia. Baru-baru ini dengan adanya rencana
pemerintah menaikkan harga BBM memicu kegelisahan terutama
industri-industri manufaktur yang menyebabkan terancamnya keberadaan
para karyawannya dari pemutusan hubungan kerja. Sehingga peran pelaku
usaha sangat diharapkan posisinya dalam keterkaitan dengan kondisi
pemerintah yang merencanakan menaikkan harga BBM dalam waktu dekat ini. 

Melihat kondisi saat ini, seandainya harga bahan bakar jadi naik,
otomatis akan mengimbas ke semua lini industri, sehingga pelaku usaha
akan terasa berat dalam membantu membuka lapangan kerja baru
setidaknya bertahan dengan kondisi yang ada. Dengan mengaca kondisi
itu, proaktif pemerintah dalam memacu iklim yang kondusif pada sektor
bisnis akan sangat membantu pelaku usaha menjalani bisnisnya, sehingga
memungkinkan tetap menyerap tenaga kerja baru, setidaknya
mempertahankan karyawannya yang sudah ada. Kondisi proaktif pemerintah
untuk mensupport pelaku usaha jauh dari terasa sebagai sebuah
dukungan, seperti komentar Direktur Angkutan Udara Departemen
Perhubungan Tri Sunoko yang dilansir oleh Kompas.com mengatakan Saya
merasa pesimis Lorena bisa terbang 6 Juni. Pernyataan semacam itu
seyogyanya tidak dilontarkan oleh seorang pejabat, mengingat lontaran
tersebut akan membuat calon pengguna jasa Lorena Air berpolemik benar
tidaknya Lorena jadi terbang perdana pada 6 Juni, dan juga berdampak
negatif pada image pada perusahaan yang berencana terbang perdana.

Ekspansi perusahaan seperti apa yang dilakukan oleh grup bisnis
transportasi Lorena, yang selama ini dikenal orang berkecimpung dalam
transportasi bus dan logistik. Saat ini Lorena merambah `bisnis
penerbangan' dengan rencananya memulai bisnis transportasi udara
dengan dimulai dengan bendera Lorena Air. Menjelang datangnya bisnis
pesawat ini seyogyanya disambut positif mengingat hal ini berpotensi
terjadi penyerapan tenaga kerja baru, disamping meningkatkan jasa
transportasi udara. Bisnis pesawat ini sudah direncanakan beberapa
tahun sebelumnya, sehingga kesiapan dalam bisnis transportasi udara
ini sekiranya sudah dipersiapkan dengan matang. Beberapa bulan
menjelang kedatangan pesawat Lorena Air, berbagai prosedur dan
bermacam regulasi dari pemerintah sudah selayaknya dipenuhi oleh
pelaku usaha. Tidak bisa dipungkiri bahwa dunia penerbangan nasional
beberapa tahun ke belakang dirundung beberapa peristiwa kecelakaan
pesawat yang banyak menimbulkan korban sia-sia. Mulai disebabkan oleh
kesalahan teknis sampai human error. Nah, disinilah peran pemerintah
dituntut membuat regulasi tegas terhadap bisnis transportasi udara
untuk meminimalisir kemungkinan-kemungkinan kecelakaan yang bisa
ditimbulkan. Anehnya, `kesalahan-kesalahan terjadi berulang' dengan
masalah yang tidak jauh berbeda.  

Bercermin kondisi di atas, pihak departemen perhubungan dalam hal ini
seorang pejabat perhubungan berperan sangat penting mengingat penentu
kebijakan terhadap operator-operator pesawat di tanah air ada ditangan
mereka. Maju mundurnya dunia penerbangan di dalam negeri ini salah
faktor penentunya adalah sistem dan kebijakan para elite di departemen
perhubungan udara. Mengutip pernyataan direktur angkutan udara
tersebut dikatakan Mungkin lampiran (rencana rute dalam SIUP) itu
sudah dianggap sebagai izin operasi. Padahal masih perlu perizinan
lainnya. Dirjen perhubungan udara terkesan tidak mendorong agar
segera direalisasikannya launching terbang perdana LorenaAir dimana
dunia penerbangan dalam negeri tidak sepadat transportasi darat, namun
yang ada malah kecenderungan menganggap sebelah mata terhadap pemain
baru bisnis pesawat ini yang nampak pada pernyataan di atas.

Pemberitaan Bisnis Indonesia, Senin 05 Mei 2008, bahwa Indonesia
National Air Carriers Association (INACA) mempertanyakan kebijakan
Departemen Pehubungan menawari secara khusus tujuh maskapai untuk
mengambil alih 25 rute milik AdamAir. Pemberintaan tersebut memberi
kesan Dephub pilih-pilih memberi kesempatan perusahaan penerbangan
untuk mengambil alih rute itu. Hal ini menimbulkan pertanyaan ada apa
dibalik semua aturan itu. Ini dikhawatirkan para pemilik modal 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: SBY: Potong, Durasi Atraksi Indonesia Bisa Kepanjangan

2008-05-19 Terurut Topik sawung
Sebuah tontononan akan pemborosan yang sangat bagus.
Katanya anggaran negara pendarahan kok bisa-bisanya bikin acara
pemborosan kayak gini.
Alasan pemotongannya rakyat bosan pulak, bukannya lebih baik alasan
pemotongan durasinya untuk penghematan?

regards

-- 
Seperti tanah, walaupun subur, ia takkan bisa produktif tanpa
penyemaian. Demikian juga pikiran, tanpa budaya takkan pernah
menghasilkan buah yang berkualitas. Seneca

www.soehartoincbuster.org
sawung.blogspot.com



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] 100 Tahun Kebangkitan Nasional

2008-05-19 Terurut Topik Ridwan Nyak Baik
Ingat organisasi pergerakan Budi Utomo (BO) jangan lupa kepada tokoh
sentralnya yaitu dr. Soetomo selaku Ketuanya. BO didirikan oleh
mahasiswa stovia, dengan motor dr. soetomo dan dr. wahidin soediro
husodo.. BO menyelenggarakan kongres pertama pada 5 Oktober 1908.
(sumber: Tanah Air Bahasa, seratus jejak pers Indonesia, ed. Taufik
rahzen, dkk)
Nama dr. soetomo sekarang diabadikan pada lembaga pendidikan jurnalis,
Lembaga Pers DR. Soetomo (LPDS).
Tabik;
Ridwan Nyak Baik
 
-Original Message-
From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus
Hamonangan
Sent: Monday, May 19, 2008 12:09 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] 100 Tahun Kebangkitan Nasional
 
Tepatnya 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional jatuh esok hari, Rabu 20
Mei 2008. Pada hari itulah Budi Utomo genap berusia seabad.

Budi Utomo-lah pembangkit dan penggerak pertama Kebangkitan Bangsa
Indonesia. Pencerahan pertama yang diprakasai oleh para cendekiawan
Indonesia waktu itu, zaman Indonesia dikuasai oleh penjajah Belanda.
Pada mulanya gerakan etis, edukasi, pencerahan. Kemudian oleh
pergerakan-pergerakan berikutnya dibangkitkan untuk memerdekakan
bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.

Kemerdekaan Indonesia barulah tercapai 17 Agustus 1945. Berarti 37
tahun setelah kebangkitan nasional. Pergerakan-pergerakan pasca-Budi
Utomo akhirnya secara eksplisit bertujuan Indonesia Merdeka.

Gerakan dan perjuangan juga menegaskan tujuan bersama Indonesia
Merdeka, yakni kedaulatan, persatuan, dan kebersamaan bangsa serta
kesejahteraan yang berkeadilan sosial. Secara historis, eksplisit, dan
inspiratif, kerangka dasar Indonesia Merdeka dan tujuan Indonesia
Merdeka dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 serta batang tubuhnya.
Suatu dasar dan tujuan negara yang mendahului zamannya serta dikagumi
oleh negara-negara lain.

Dewasa ini tahun 2008, seabad kemudian, bagaimana kondisi kita?
Indonesia sudah merdeka dan berdaulat dalam konteks dunia di zaman
globalisasi ini. Indonesia Merdeka masih tegak berdiri di tengah
perkembangan dan perubahan yang juga menimpa bangsa dan negara
Indonesia. Gelombang pasang surut serta perubahan sistem pemerintahan
kita alami. Kenyataannya terutama dalam perihal kesejahteraan
perikehidupan rakyat banyak, kita masih terpuruk dan ketinggalan
dibandingkan dengan negara-negara tetangga, termasuk Vietnam.

Bagaimana kita menjawab ketertinggalan itu? Sekadar ilustrasi yang
sengaja diberi warna ironi. Dewasa ini kita saling menyalahkan, bahkan
unjuk rasa terpicu rencana kenaikan harga BBM. Kita masih dalam eforia
demokrasi dalam gegap gempitanya mencari, membentuk dan melaksanakan
demokrasi yang menjamin kebebasan tetapi sekaligus juga mempercepat
tercapainya format demokrasi yang bisa bekerja keras, cerdas, dan
jujur untuk mewujudkan perikehidupan yang sejahtera bagi rakyat.

Kita bersyukur dan mensyukuri seabad Kebangkitan Nasional berikut
buahnya seperti Indonesia Merdeka, Tanah Air. Kerangka Dasar dan
Tujuan Negara. Seabad Kebangkitan Nasional agar menciptakan momentum
bersejarah yang dalam kebebasan dan keberagaman demokrasi, kita mau
dan mampu lebih cepat menyelenggarakan perikehidupan rakyat banyak
yang sejahtera, adil, dan makmur.

Demokrasi yang tidak sekadar bebas berbicara, tetapi sekaligus
berkarya kreatif demi tujuan Kebangkitan Nasional dan Indonesia
Merdeka. Kita bersama secara tulus memerlukan kritik dan refleksi diri
secara kritis konstruktif. Jangan dibiarkan lewat momentum ini.

http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/19/00320184/tajuk
.rencana
http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/19/00320184/taju
k.rencana 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] VISI BUNG KARNO

2008-05-19 Terurut Topik Haniwar Syarif
negosiasi ulang ..

berdikari ..

kita in negara yg potensiil bisa berdikari.. sumber enrsi fossil ada, 
yg terbarukan ada

tanah subur buat nanam  sumber KH dan protein ..

rakyat banyak

mengubah Rp.1000  jadi Rp.1 juga nggak salah ..knp tidak 
??  tentu  bukan satu satunya tindakan..


HS

At 01:33 PM 5/19/2008, you wrote:
Saya mengagumi Bung karno. Apalagi dengan ide-ide cemerlang dia dan
berani untuk menjalankan ide-nya.

Apakah yang akan di lakukan Bung Karno ya (jika dia hidup dimasa
sekarang)..? dengab keadaan Bangsa Indonesia seperti ini.

Mungubah Rp.1.000,- menjadi Rp.1,- ?

Salam,


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme

2008-05-19 Terurut Topik Haniwar Syarif
jalan tengah aja deh..  betul kok pemilihan jalan
jalan dgn moge itu kurang peka pd derita rakyat


tapi soal  Sophan dgn perjuangan dan niatnya..rasanya  tetap perlu kita hargai.


siapa juga lagi yg pernah jadi anggota dpr lalu mundur sendiri kecuali sophaan

tidur aja dapat duit banyak..


HS



At 03:13 PM 5/19/2008, you wrote:
he he he he he he, kayak di replublik ini
semuanya sudah pandai menjadi kritikus, semua
perbuatan dan upaya orang tdk ada yang benar,
melihat sesuatu jangan lah parsial dong, kita
harus harga upaya seseorang untuk tujuannya
biarpun upaya itu kecil, paling tidak dia telah
berbuat untuk bangsa ini. terlepas suka tidak
suka, saya tetep hormati upaya almarhum Sophan
S. bukan berarti saya alergi akan kritik, tapi
kalau seluruh republik ini jadi kritikus, siapa dong yang akan berbuat?


[Forum Pembaca KOMPAS] Jalan Merah Putih Harley Davidson dan Korban Lumpur Lapindo

2008-05-19 Terurut Topik tjuk kasturi sukiadi
Kita tentu sangat berduka dengan berpulangnya Bung Sophan Sophia'an karena 
kecelakaan MOGE di Desa Kedunggalar Ngawi. Harley Davidson yang dikendarainya 
terpaksa terjungkal karena jalan raya yang bercerukan. Sungguh sebuah ironi. 
Antara Moge yang harganya ratusan juta rupiah, para pengendaranya yang 
merupakan lapisan High Society dari bangsa ini dan jalan raya yang 
compang-camping. Ketika berita duka  saya dengar dari sobat saya Kang Robama 
yang tinggal di Bandung saya sempat ragu dan berita tsb saya forward ke Radio 
Suara Surabaya untuk minta konfirmasi. Siang itu Gerakan Menutup Lumpur Lapindo 
punya acara di Pasar Baru Porong sebagai mediator dari pemberian sumbangan 
Sembako dari Federasi Sarikat Pekerja BUMN kepada para korban lumpur Lapindo 
yang mengungsi di pasar Baru Porong. Untuk diketahui bahwa sejak tanggal 1 Mei 
para korban lumpur Lapindo yang mengungsi di pasar baru Porong telah diputus 
supplai makan mereka oleh Lapindo secara sepihak. Sehingga sejak itu para
 korban yang sekitar 70 %  kepala keluarganya  berstatus penganggur karena 
sudah tercerabut dari matapencahariaannya harus bertahan hidup. Sudah barang 
tentu uluran para dermawan baik organisasi maupun perorangan merupakan 
satu-satunya harapan. Para korban lumpur yang saya beritahu bahwa kemungkinan 
besar Bung Sophan Sophia'an meninggal dunia karena kecelakaan beberapa orang 
diantaranya nyelethuk:  SAYANG YA PAK KONVOI JALUR MERAH PUTIH YANG TERDIRI 
DARI RATUSAN MOTOR GEDE MEWAH HARLEY DAVIDSON ITU KOK NGGAK MAMPIR KE PASAR 
BARU PORONG!. Andaikan saja setiap pesertanya iuran 1 juta rupiah (sebuah 
angka yang kecil bagi mereka) akan terkumpul dana sekitar 300 juta rupiah dan 
andaikan kemudian dana itu disumbangkan kepada para pengungsi korban lumpur 
Lapindo yang sedang kelaparan di Pasar Baru Porong maka kehidupan para 
pengungsi akan aman untuk jangka waktu 6 minggu kedepan. Yaah semua itu hanya 
andaikan dan andaikan. Kenyataaanya para penggemar Moge yang sedang melaanglang
 Tanah Jawa dalam rangka 100 tahun Kebangkitan Nasional tidak sampai kepada 
peduli dan simpati kepada penderitaan para korban Lumpur Lapindo yang sudah dua 
tahun ini menuntut hak dan harkat kemanusiaan sebagai warga negara Indonesia. 
Nampaknya tidak hanya masyarakat Jawa Timur yang membisu tetapi para pengendara 
Harley Davidson itu juga membisu dan menjadi tuli karena deru mesin Moge 
mereka. Salam keprihatinan Tjuk KS 
   
-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: 100 Tahun Kebangkitan Nasional

2008-05-19 Terurut Topik sanervoice
Perkenankan saya memberi sedikit perspektif dari Jepang.

Semangat Boedi Oetomo tahun 1908, berangkat dari titik yang sangat
basic, yaitu pertama-tama menyadarkan diri atas identitas Indonesia,
lalu menjadikan identitas itu sebagai titik tolak nasionalisme dan
anti-kolonialisme. Ini kemudian berkulminasi pada terbentuknya RI.
Memang patut diperingati. Jika Dr. Wahidin dan Soetomo tiba-tiba
bangun dari kuburnya, naik mobil keliling kota Jakarta, mereka pasti
sangat bangga. 

Tapi, jika mereka lalu singgah di Malaysia atau Singapura, apalagi ke
Tokyo, pasti mereka kecewa: Kok, Indonesia ketinggalan amat?

Ya, memang kita sudah bangkit seratus tahun. Tapi kenyataannya,
sampai saat ini kita cuma duduk-duduk saja. Paling banter,
jalan-jalan sore. Kapan kita bisa berlari menandingi bangsa-bangsa
lain di dunia? 

Coba lihat, Indonesia di ranking ke berapa di Human Development
Indexnya PBB? Dari 170 negara, hanya nomor 107. Prestasi yang
memalukan. Ke-tidak-kompetitifnya Indonesia bukan hanya itu. Walaupun
kita negara terbesar di Asia Tenggara, investor masih juga enggan
masuk, karena soal korupsi dan ketidakpastian hukum yang tak
habis-habisnya. 

Yang perlu sekarang, bukan hanya mengingat kebangkitan kita 100 tahun
lalu, tapi kita harus melakukan kebangkitan yang kedua, seperti halnya
Jepang melakukan reformasi Meiji pada tahun 1870. Dalam waktu singkat
sekali Jepang bisa mengubah dirinya dari negara terbelakang dan kolot
menjadi kekuatan modern yang mampu mengungguli negara Barat. 

Semangat Kebangkitan Nasional, sebaiknya dipakai untuk kembali
menyadarkan diri atas status bangsa kita di dunia, take a deep
breath, lalu melangkah maju dari situ. Ya, memang lomba lari itu
menakutkan dan penuh risiko, tapi sudah saatnya kita ikut serta.Get
your act together Indonesia, you can do it too!

Ari Tamat
Tokyo, Japan

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tepatnya 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional jatuh esok hari, Rabu 20
 Mei 2008. Pada hari itulah Budi Utomo genap berusia seabad.
 
 Budi Utomo-lah pembangkit dan penggerak pertama Kebangkitan Bangsa
 Indonesia. Pencerahan pertama yang diprakasai oleh para cendekiawan
 Indonesia waktu itu, zaman Indonesia dikuasai oleh penjajah Belanda.
 Pada mulanya gerakan etis, edukasi, pencerahan. Kemudian oleh
 pergerakan-pergerakan berikutnya dibangkitkan untuk memerdekakan
 bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.
 
 Kemerdekaan Indonesia barulah tercapai 17 Agustus 1945. Berarti 37
 tahun setelah kebangkitan nasional. Pergerakan-pergerakan pasca-Budi
 Utomo akhirnya secara eksplisit bertujuan Indonesia Merdeka.
 
 Gerakan dan perjuangan juga menegaskan tujuan bersama Indonesia
 Merdeka, yakni kedaulatan, persatuan, dan kebersamaan bangsa serta
 kesejahteraan yang berkeadilan sosial. Secara historis, eksplisit, dan
 inspiratif, kerangka dasar Indonesia Merdeka dan tujuan Indonesia
 Merdeka dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 serta batang tubuhnya.
 Suatu dasar dan tujuan negara yang mendahului zamannya serta dikagumi
 oleh negara-negara lain.
 
 Dewasa ini tahun 2008, seabad kemudian, bagaimana kondisi kita?
 Indonesia sudah merdeka dan berdaulat dalam konteks dunia di zaman
 globalisasi ini. Indonesia Merdeka masih tegak berdiri di tengah
 perkembangan dan perubahan yang juga menimpa bangsa dan negara
 Indonesia. Gelombang pasang surut serta perubahan sistem pemerintahan
 kita alami. Kenyataannya terutama dalam perihal kesejahteraan
 perikehidupan rakyat banyak, kita masih terpuruk dan ketinggalan
 dibandingkan dengan negara-negara tetangga, termasuk Vietnam.
 
 Bagaimana kita menjawab ketertinggalan itu? Sekadar ilustrasi yang
 sengaja diberi warna ironi. Dewasa ini kita saling menyalahkan, bahkan
 unjuk rasa terpicu rencana kenaikan harga BBM. Kita masih dalam eforia
 demokrasi dalam gegap gempitanya mencari, membentuk dan melaksanakan
 demokrasi yang menjamin kebebasan tetapi sekaligus juga mempercepat
 tercapainya format demokrasi yang bisa bekerja keras, cerdas, dan
 jujur untuk mewujudkan perikehidupan yang sejahtera bagi rakyat.
 
 Kita bersyukur dan mensyukuri seabad Kebangkitan Nasional berikut
 buahnya seperti Indonesia Merdeka, Tanah Air. Kerangka Dasar dan
 Tujuan Negara. Seabad Kebangkitan Nasional agar menciptakan momentum
 bersejarah yang dalam kebebasan dan keberagaman demokrasi, kita mau
 dan mampu lebih cepat menyelenggarakan perikehidupan rakyat banyak
 yang sejahtera, adil, dan makmur.
 
 Demokrasi yang tidak sekadar bebas berbicara, tetapi sekaligus
 berkarya kreatif demi tujuan Kebangkitan Nasional dan Indonesia
 Merdeka. Kita bersama secara tulus memerlukan kritik dan refleksi diri
 secara kritis konstruktif. Jangan dibiarkan lewat momentum ini.
 

http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/19/00320184/tajuk.rencana





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Buku Lapindo.

2008-05-19 Terurut Topik uge basar
Teman,
aya sarankan untuk melihat langsung ke lokasi Lapindo, baru kita bisa mengerti, 
miris, pedih, perih , galau dll, saya kemarin sudah melihatnya. hamparan lumpur 
yang sangat luas, rongsokan bangunan, pohon, pabrik dll.  dan jangan lupa mapir 
di Tukang Ote Ote Porong yang sangat terkenal, dekat pasar porong, makanan khas 
Porong yang Ma' jus.
Kita akan tahu, akibat Lapindo bukan saja hancurnya rumah/kampung secara fisik 
saja, tapi meninggalkan luka yang dalam pada jiwa masyarakat. kemudian juga 
kehidupan sekitarnya menjadi sangat terpuruk.
Sekali lagi tengok lah!

- Original Message 
From: mangoenpoerojo roch basoeki [EMAIL PROTECTED]

Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Buku Lapindo.


Rekan-rekan, buku saya berjudul KERUGIAN BANGSA akibat LUMPUR SIDOARJO sedang 
diproses di penerbitan. Buku yang isinya ingin saya persembahkan buat pembelaan 
korban, yaitu masyarakat Jawa Timur. 2.048 jiwa sekarang sedang tidak makan 
sejak 1 Mei kemarin karena Lapindo tidak mau bertanggungjawab (istilah korban), 
sedangkan istilah lapindo sudah capek MEMBANTU. 
Buku ini diantar oleh Prof. Satjipto Rahardjo, Prof. Djoko Santoso (ITB), dan 
Prof. Kacung Marijan (Airlangga). 
Kepada para pihak yang ingin membaca buku itu, tolong bilang ke email saya. Di 
sini saya lampirkan pengantar penulis.
salam, robama. 
Pengantar Penulis.

Pembaca yang budiman, 
Berbicara semburan Lumpur Panas di Sidoarjo, dimohon untuk tidak berawal dari 
curiga, apalagi terburu-buru bersikap “seolah-olah tahu” akan kebenaran. Tak 
seorang pun tahu dengan pasti terhadap masalah yang luar biasa kompleksnya, 
karena keterlibatan factor alam (termasuk manusia). Hanya dengan mendalami 
persoalan sesungguhnya, mensistemkan faktanya, barulah dapat memperkirakan dan 
menemukan hakikat permasalahan. Itupun tidak mudah. 
Dilihat dari akibat yang ditimbulkan, persoalan geologi dan sebangsanya yang 
berada di dalam bumi, andilnya ternyata hanya 20% dari seluruh permasalahan. 
Selebihnya, adalah karena ketidak-mampuan manusia dalam mengantisipasi. Baik 
manusia korban maupun non-korban. Norma hukum lebih menuansai buku ini, untuk 
mengimbangi norma moral yang dituntut oleh masyarakat. Konkritnya, kasus ini 
menunjukkan perlunya menyadari diri di muka hukum dalam konstelasi 
“keindonesiaan”. Dan mematuhinya, termasuk politisi dan praktisi hukum.
Diperlukan comprehensiveness di dalam melihat persoalan. Sebagai generalis, 
saya coba menghubungkan segala sesuatu yang terlihat dan teraba di sekitar 
kejadian, kemudian menilai dengan tolok ukur yang disepakati oleh seluruh warga 
bangsa, yaitu Pembukaan UUD. Selain itu, agar lebih komprehensif, focus 
permasalahan adalah korban yang menjadi akibat. Ternyata bukan hanya manusia, 
tetapi lebih dari itu. 
Peristiwa ini bukan bisnis murni, tetapi berkaitan langsung dengan kegiatan 
NEGARA. Lumpur Sidoarjo memberikan pembelajaran amat berarti guna menangani 
kasus apapun juga di negeri ini, termasuk untuk “suksesi”. Baik di bidang 
pemanfaatan disiplin ilmu, hukum, bisnis, aliran uang, politik, dan sebagainya 
dalam kaitannya dengan masa depan NKRI. Bahkan saya yakini, tanpa serius 
menangani kasus ini dengan “ukuran keindonesiaan”, bangsa ini tidak akan 
selamat, terjerumus menjadi Negara gagal. Inilah ujian bagi para “Pemimpin 
2009”. 
Persoalan lebih sulit dari perkiraan. Menuntut seluruh disiplin ilmu ikut 
membedah kasus menuju solusi. Saya tidak berpihak kepada kepentingan siapapun 
selain untuk “Korban”. Mereka mewakili keseluruhan warga bangsa Indonesia yang 
sedang menderita.   
Karena komprehensif, akibatnya tidak mungkin mendetil untuk setiap disiplin. 
Justru diharapkan kepada para spesialis, sekalipun tidak setuju, dimohon 
mempertajam bahasan demi terlepasnya penderitaan ratusan ribu jiwa warga negara 
di Sidoarjo dengan segera. Membebaskan penderitaan orang banyak, tidak perlu 
pro dan kontra. “Bahasa awam” digunakan, supaya mudah dimengerti para pengambil 
keputusan dan para ilmuwan sosial yang peduli pada pembangunan nilai-nilai 
Indonesia (Nation and Character Building). 
Ucapan terima kasih perlu saya sampaikan kepada teman yang mengawani saya 
selama setahun terakhir. Yaitu korban di Pasar Baru Porong bersama mas Tjuk 
Sukiadi, maupun yang kontrak menyebar di seluruh Sidoarjo, pelaku Penyelenggara 
Negara, para Profesor pembimbing, anggota Barisan Nasional dan FKPBN. Khususnya 
mas Kamto, mas Amien di Jawa Timur, kang Rudi dan rekan-rekan ITB, serta isteri 
dan anak-anak yang selalu setia mendukung pengembaraan ayahnya. Semoga 
bermanfaat buat anak cucu bangsa Indonesia. 
Bandung, 29 Mei 2008.

 
  

[Non-text portions of this message have been removed]




=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] energi surya - pemerir\ntah tak punya kemauan

2008-05-19 Terurut Topik MetNet

Setahu saya, yg mengaplikasikan energi hidrogen hanya
negara yang memiliki PLTN, karena pembuatan energi
hidrogen yang komersil (efisien) hanya bisa dari
panas dari reaktor nuklir. Perlu suhu gas helium
sampai suhu 950 Celcius. Sy tidak tahu, apa batubara
bias memanaskan gas Helium sampai setinggi itu, kalau
bisa, pasti kita juga bisa membuatnya.

Ohya, sy juga sedang riset hoby membuat panel surya
untuk lampu lalin. Harga 28-30 jt untuk panel surya?
Sy tidak yakin sebelum melihat berapa kapasitas panel
surya yang diperoleh dan dari pabrik mana. Kualitas
menentukan umurnya sehingga optimasi harga perlu
pengujian kualitas. Sebagai komparasi, lampu lalin
dg 60x60 cm buatan pabrik A di Cina, inverator, lampu LED,
aki, kable, controler, casing, dan tenaga kerja, plus
kuli gambar, plus service 1 tahun menghabiskan 150 jt.

BTW, pekerjaan maintenance menarik, ngepel panel surya aja,
supaya bersih dari debu.

Salam
Muhammad Subekti

 Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Sedih juga baca artikel kompas yg saya paste copy di bawah ini.
 
 kita ketinggalan soal sel surya dr Malaysia dan
 Singapura, sebabnya pemeirntah nggak serius mengembangkan ini,
 
 lalu cina juga sudah meninggalkan kita krn sudah
 keluar dgn mobil berbahan bakar hidrogen
 
 kita cuma terus aja terak teriak belum kehabisan
 bbm tapi kehabisan waktu karena ingin bikin
 PLTN.., dan lalai cari alternatip lain yg nggak kontraversiil
 
 kenapa ya nggak lebih serius garap energi
 alternatip lain , padahal kata Ika Hartika utk
 sel surya masuk ke standar efisiensi utk bisa
 diroduksi komersiil bukanlah sesuatu yg mahal..atau mustahil
 
 Haniwar





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Hari Keterpurukan Nasional !

2008-05-19 Terurut Topik rudyanto_nebeng
Rekan-Rekan FPK,

Pertama-tama kita harus mengetahui dulu perbedaan antara BANYAK dan
CUKUP. Katakanlah kita menikmati windfall profit dari CPO, batubara,
gas, dll. Apakah nilai PERTAMBAHAN dari windfall profit tersebut
CUKUP menambal PERTAMBAHAN dana subsidi BBM. Kalau tidak cukup,
pilihannya adalah mengurangi anggaran departemen, cari utang baru
atau menaikkan harga BBM (untuk mengurangi besaran subsidi BBM).
Anggaran departemen sudah dikurangi, cari utang baru sudah dilakukan
(tapi ada yang protes juga), akhirnya menaikkan harga BBM.

Masalah krisis energi dan krisis pangan bukan cuma terjadi di
Indonesia tapi juga dirasakan seluruh dunia. Semuanya berawal dari
produksi minyak mentah dunia yang stagnan sehingga memicu spekulasi.
Harga minyak dunia 127 dollar per barel saat ini bukanlah harga
puncak. Goldman Sachs memperkirakan harga minyak dunia rata-rata pada
semester dua tahun 2008 akan mencapai 141 dollar per barel. Bila
harga BBM naik 30%, apakah APBNP 2008 sudah aman?
Berita detail ramalan Goldman Sachs ada di:
http://www.marketwatch.com/news/story/goldman-sachs-sees-oil-
averaging/story.aspx?guid=%7BF90247BE-28B2-43C0-8FE8-FB131D5C9F61%7D

Ibarat orang sakit, kita harus tahu dulu penyakitnya. Penyakitnya
adalah di SUBSIDI BBM. Rupanya SUBSIDI BBM ini diragukan
keberadaannya. Salah satunya adalah hasil perhitungan KKG yang telah
saya buktikan SALAH. Jadi selama kita tidak mau mengakui penyakit
kita tersebut, selama itu pula kita berputar-putar cari second
opinion dan terlambat mengambil tindakan.

Kalau kita melihat data harga bensin di Iran, Venezuela dan Nigeria
(di bawah 1000 rupiah per liter) tentunya harga bensin masa depan
Indonesia 6000 rupiah per liter sangat mahal. Tapi pernahkah kita
mengetahui bahwa Indonesia adalah NET IMPORTER MINYAK sedangkan
ketiga negara di atas adalah NET EKSPORTER MINYAK. Jadi pantas saja
kalau ketiga  negara di atas sanggup memberikan harga super murah di
atas karena  mahalnya harga minyak dunia justru memberikan
PERTAMBAHAN penerimaan  yang lebih besar dibanding PERTAMBAHAN dana
subsidi BBM.

Kuncinya adalah AKUI bahwa penyakit pada APBNP 2008 adalah SUBSIDI
BBM. Ibarat TUMOR, SUBSIDI BBM semakin membesar dalam waktu singkat.
UTANG LUAR NEGRI memang besar dan akan makin besar untuk menambal
SUBSIDI BBM bila harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan.

Krisis pangan juga terjadi di Australia, detail beritanya:
http://www.theage.com.au/news/national/fears-over-states-food-
security/2008/05/17/1210765260575.html

Mari kita konversi SUBSIDI BBM menjadi SUBSIDI ANGKUTAN UMUM, SUBSIDI
PENDIDIKAN dan SUBSIDI KESEHATAN agar rakyat miskin saja yang bisa
menikmati.

Btw, menurut saya yang paling penting SUBSIDI ANGKUTAN UMUM jadi
tidak usah khawatir kalau penumpang angkutan umum eksodus untuk
bergabung dengan Komunitas Nebeng www.nebeng.com. Target market dari
Komunitas Nebeng www.nebeng.com adalah para pengguna kendaraan
pribadi demi menghemat BBM dan mengurangi kemacetan.

Best Regards,
Rudyanto
Mari Hemat BBM, Ayo Nebeng!
Tinggalkan Minyak Sebelum Minyak Meninggalkan Kita


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Haniwar Syarif
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 kenapa kita ribu tnaik BBM aja ya

 padahal pastilah dalam kasus CPO... batu bara..  gas..

 lkita nikmati windfall profit..


 tapi pastilah pak Rudyanto Nebeng juga nggak tahu kemana duit ini
perginya..


 yg nggak enak rakyat mesti tahu yg enak di nikmatimerkea.

 kita mah tetap aja mesti beli minyak goreng Rp.35.000 per pak 2 l.

 padahal mana mungkin cost bikin minyak goreng naik banyak..

 susah bener ya mereka paham.. bahwa rakyat bosan di bohongi..

 abis pegawai negerinya sibuk nyari  boarding pass
 aspal. sih supaya bisa dapat duit walau nggak
 pergi  melakukan perjalanan dinas.

 HS


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Demokrat: Orang Kaya Paling Reaktif soal BBM

2008-05-19 Terurut Topik uge basar
Saya jadi ingat sejarah, bagaimana revolusi masyarakat eropa dengan menjadikan 
kaum kaya, kapitalis, landlord, bangsawan sebagai musuh bersama, hal itu juga 
diikuti oleh kaum komunis di Asia. sekarang di Indonesia mengangkat lagi tema 
yang sama dalam mencari alasan logis akan kenaikan BBM dengan menyatakan 
subsidi BBM dinikmati oleh orang kaya, sehingga secara tidak langsung 
menyatakan orang kaya sebagai kambing hitam dalam mencari dukungan/empati 
masyarakat umum tentunyabenar kata orang, sejarah selalu berulang.
Saya kira sudah bukan jamannya lagi mencari pembenaran dengan cara menjadikan 
orang lain kambing hitam.


- Original Message 
From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, May 15, 2008 10:03:23 AM
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Demokrat: Orang Kaya Paling Reaktif soal BBM


http://www.kompas. com/index. php/read/ xml/2008/ 05/15/15254839/ demokrat. 
orang.kaya. paling.reaktif. soal.bbm

JAKARTA, KAMIS - Reaksi paling besar terhadap rencana kenaikan harga
BBM justru datang dari kalangan masyarakat menengah ke atas daripada
masyarakat kalangan bawah.

Hal ini disampaikan Penasihat Presiden Subur Budhisantoso dalam Dialog
Terbuka DPP Partai Demokrat bertajuk Dampak Melambungnya Harga Minyak
Dunia terhadap Perekonomian Masyarakat di Jakarta, Kamis (15/5).

Menurut Budhisantoso, rencana kenaikan harga BBM justru tidak terlalu
berat dirasakan oleh masyarakat kalangan bawah karena mereka sudah
memiliki mekanisme survival. Contohnya, petani memiliki lima faktor
yang menunjang kehidupannya, yaitu konsumsi kalori minimum,
maintenance (peralatan dan persediaan bibit), social obligation,
ceremonial, dan security money. Semua harus dipenuhi kecuali yang
pertama, elastis. Nah, pada masa panen mereka berlimpah bahkan bisa
kawin lagi. Tapi pada masa paceklik mereka sudah punya mekanisme hidup
sendiri, ujarnya.

Budhisantoso menambahkan, masalah justru dirasakan oleh kalangan
menengah ke atas karena konsumsi kalori minimum dalam kehidupan
masyarakat ini ternyata sulit diperkecil. Karena sudah terbiasa
dimanjakan, tandas Budi. (LIN)

 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme

2008-05-19 Terurut Topik budiarto_shambazy
Wah, sori gak ngerti arah pembicaraan Anda. Awalnya Anda ngeritik ketiadaan 
ideologi di negeri ini, saya meneruskan dengan absennya hati nurani dan akal 
sehat untuk melengkapi argumen Anda. Contohnya moge konvoi dalam rangka 
Harkitnas dengan dengan membuang-buang BBM, menutup pompa bensin, masuk ke 
jalan tol, dan seterusnya. Kok jadi ngomong soal Sophan? Sori, saya sekali lagi 
enggak ngerti. Hehehehe

Wass,
Budiarto

Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

-Original Message-
From: Tito Suhendro [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 19 May 2008 01:13:50 
To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme


he he he he he he, kayak di replublik ini semuanya sudah pandai menjadi 
kritikus, semua perbuatan dan upaya orang tdk ada yang benar, melihat sesuatu 
jangan lah parsial dong, kita harus harga upaya seseorang untuk tujuannya 
biarpun upaya itu kecil, paling tidak dia telah berbuat untuk bangsa ini. 
terlepas suka tidak suka, saya tetep hormati upaya almarhum Sophan S. bukan 
berarti saya alergi akan kritik, tapi kalau seluruh republik ini jadi kritikus, 
siapa dong yang akan berbuat?
 
 - Original Message 
 From: budiarto_shambazy@ mailto:budiarto_shambazy%40yahoo.com yahoo.com 
budiarto_shambazy@ mailto:budiarto_shambazy%40yahoo.com yahoo.com
 To: Forum-Pembaca- mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com [EMAIL 
PROTECTED]
 Sent: Monday, May 19, 2008 1:13:49 PM
 Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Teh Celup Rasa Soekarnoisme
 
 Anda betul ideologi politik di negeri ini sudah lama mati. Jangankan ideologi, 
hati nurani dan akal sehat saja tak kuat hidup di negeri ini. Lihat saja 
perayaan Seabad Harkitnas Versi Harley Davidson. Apa sih hubungan antara moge 
dengan merah-putih?
 
 Wass,
 Budiarto
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network



=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pakai nama asli saja?

2008-05-19 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Mungkin Bapak benar, saya sendiri tidak paham bahasa
Jerman.  Ejaan Godlip saya sendiri yang nentukan
sesudah SMP. Maklumlah dulu tinggal di kampung. 
Terima kasih Pak atas pencerahannya.  Memang pernah
saya diberitahu teman (anaknya KKG), bahwa arti nama
saya dalam bahasa Jerman sangat bagus yaitu Kasih
Tuhan.  Salam.

--- Hilmar Farid [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau betul asalnya Jerman, maka mestinya Gottlieb,
 artinya Kasih Tuhan. Ejaan Belandanya Godlief. Orang
 Inggris kelihatannya nggak pakai nama itu. Saya sih
 belum pernah dengar nama Godlove. 
 
 Salam, hf


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Jadwal Jalan-jalan DPR di Argentina

2008-05-19 Terurut Topik uge basar
Bukan soal agamanya tetapi soal heterogenitasnya, Indonesia kan sangat 
kompleks, suku, agama, bahasa dll, jadi ga tepat kalau Argentina sebagai bahan 
studi banding.kecuali ya cuma jalan-jalan.



- Original Message 
From: Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 16, 2008 4:35:58 PM
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Jadwal Jalan-jalan DPR di Argentina


Aduhkok agama di-ikut ikutkan? Kan tidak ada masalah walupun megara yang 
dikunjungi kebanyakan pemeluk Katolik?

YANG MENJADI MASALAH itu adalah, rakyat masih terus ngantre minyak, beras (yang 
busuk dan kotor), juga hidupnya sudah terseok-seok. .tapi PARA WAKIL 
RAKYAT-nya kok malah tidak menunjukan rasa emphaty pada masyarakat Indonesia 
sendiri? Bermewah-mewah dan foya-foya?
Jika uang-uang yang berlebih itu dipakai untuk pendidikan bangsa, maka 
keterpurukan tidak terjadi, seperti sekarang ini.

Apakah ada anggota BIN, yang akan mematai-matai apa saja yang akan mereka 
belanjakan di argentina? Jika ada anggota BIN yang memata-matai mahasiswa dan 
bekas menteri ber-unjuk rasa untuk kepentingan rakyat??!!
Ayo...mana yang lebih pantas dimata-matai?

Wis ora bener kabeh! Wolak-walik- ing jaman... eeuuddaann tenan.

Salam,
Yuli


[Forum Pembaca KOMPAS] Subsidi BBM : Mitos Atau Fakta ? ? ? - Om Haniwar

2008-05-19 Terurut Topik Achmad Jauzi
Om Haniwar jangan gitu dongbawa-bawa ekonom lulusan UI segala...
  He he he...Sejujurnya saya juga gak bangga dengan kelakuan para senior yang 
tergabung dalam kelompok mafia berkeley baik angkatan lama (Widjojo, Emil 
Salim, Sadli, Sumarlin dkk) dan angkatan baru (Sri Mulyani, Miranda, Chatib 
Basri, Muhammad Ikhsan, dll) meski mereka enggak semuanya lulusan Berkeley tapi 
pola pikirnya sama saja...Namanya juga mafia, ya memang seperti itu kelakuannya.
   
  Sama-sama menjadi perisai akademis dari penguasa...Mencari dalil-dalil ilmiah 
untuk membungkup sikap koruptif rejim yang memberi mereka kekuasaan...Mana itu 
teori trickle down effect yang digembar-gemborkan para mafia tua??? Hasilnya 
konglomerasi rapuh yang mengakibatkan rakyat menanggung utang ribuan 
triliun...Meski dalil ilmiahnya karena krisis, namun penyebab utamanya adalah 
teori trickle down effect yang keropos ditambah sikap koruptif pejabat 
Departemen Keuangan, Bank Indonesia dan Bappenas. Setelah kasusnya berkembang 
muncul penjahat baru dari lembaga bernama BPPN, jika kasusnya dilimpahkan ke 
penyidikan muncul buaya dari Polri dan Anakonda Kejaksaan...Kalau gak bisa 
dibikin 86 juga, masih ada para ikan hiu rakus dari Pengadilan (Negeri, Tinggi, 
Dan Agung)...Semuanya bermuara ke partai politik yang berkoar-koar demi 
rakyat...Gak tahu deh mau ngomong apa mikirin negara ini...Soalnya dimana-mana 
ketemunya penjahat melulu...Topengnya sih macem-macem : pengusaha,
 akademisi, politisi, artis, bahkan yang paling parah rohaniawan...
   
   
   
   
   
  

Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote:
  lucunya rakyat nya mungkin lebih senang BBM nggak naik drod naik lalu 
dikasih 100 rb.

lha ngasihnya juga paling 7 bulan, lalu harus naik lagi harga BBMnya 
kalu mau dapat lagi...

Mulyani nggak mau lagi ya ngitung berapa untung negara kalu pakai 
dasar harga BBM di Venezuela atau Iran..

atau menghitung beda daya beli orang di Singapore dan di Indonesia.

maksa aja dia itu... mumpung kuasa..

namanya juga ekonom lulusan UI... wawasannya umumnya liberal deh..

yang pasti kita kita ini.. mau setuju atau nggak ..bentar lagiBBMnaik..

lalu pegawai negeri tetap aja korup...

bukitnya ... boarding pass aspal aja di perjual belikan...

HS


[Forum Pembaca KOMPAS] Freedom Writers 1

2008-05-19 Terurut Topik Nana P
http://afeministblog.blogspot.com/2008/05/freedom-writers-1.html

On Saturday 17 May 2008 I invited my class to watch FREEDOM WRITERS. The class 
consisted of 15 students, 4 guys and 11 girls, and all of them are college 
students. Before watching the movie, I gave three questions to be discussed 
afterwards:
1. Which character attracts you most? Why?
2. Which scene in the movie attracts you most? Why?
3. What do you think of the moral lesson conveyed by the movie?
For the first question, since Erin Gruwell has always been chosen by my 
students (when I invited some other classes to watch this movie), I asked the 
students in this class to pay more attention to the students in Gruwell’s class.
In short, Freedom Writers portrays the struggle of the new teacher, Erin 
Gruwell, to make her students—that mostly have been involved in gang life, 
violence, killing, drugs, etc—realize that education is the most important 
aspect in their life if they want to make a change to their lives.
For the first question, 8 students chose Marcus to be the most attractive 
character. They had a similar reason for that: they considered Marcus the most 
successful to make a change in his life. He left his family to get involved in 
street life as gang member because he thought it was the only way to show 
‘tolerance’ to other African American people who had always been marginalized. 
In one long discussion/debate between Erin and the class (spurred by one 
student’s cartoon to ridicule Black people), one can find out how Marcus viewed 
his life: he felt like a hero when he showed tolerance to the sufferings of 
other African American people who happened to live on the street. He opined 
that if he got killed in a racial discrimination, he would get respect from his 
‘community’. “We live in a war everyday,” he said to Erin. However, after he 
got enlightened by Erin, he realized that living on the street by joining gang 
life to survive was not
 right. Therefore he decided to come home and show his family that he changed. 
He proved that by studying seriously and graduating from high school.
Meanwhile 6 students chose Eva Benita as someone who made a great change in her 
life. Eva was raised by a father who believed that the white always 
marginalized the other ethnic groups. No wonder if Eva hated Erin who happened 
to be white. However, eventually Eva realized that not all white people were 
like what her father described. Erin who introduced the students to the 
Holocaust disaster—as an analogy to the kind of life her students 
had—successfully made Eva break what her father always taught her, “Don’t go 
against your own people!” In the court, Eva told the judge the truth about one 
accident where she was the crime witness. Although Eva had to risk being hated 
by her own father and Latino community, Eva daringly did what she thought it 
was the right thing to do. She must have been inspired by what Mip Gies did, 
the woman who help hide Anne Frank during the Holocaust.
One student chose Ben Samuel, the only white student in Erin’s class. Outside 
the classroom, the white were the majority while inside the class, Ben was the 
minority. If at the very beginning Ben showed his restlessness to be in that 
class, felt very insecure among the Cambodian, Latino and Black students, 
eventually Ben stayed put in the class and behaved like one member of a big 
family consisting of various ethnic groups comfortably.
To discuss the three questions, I divided the class into four groups. For the 
second question, the first groups chose a scene when Erin did ‘line game’. She 
put a red line in the middle of the classroom. Afterwards, she asked some 
questions to her students. If the question applied to the students’ interest 
(or if the students answered ‘Yes’ to her Erin’s questions), the students were 
to stand close to the red line. The essence of the ‘game’ was that Erin wanted 
to make her students realize that they were all undergoing similar lives. When 
they had similar experiences in life, they were supposed to have one strong 
emotional tie among themselves and not to hate the other ethnic groups. Erin 
was successful to make her students aware that they did not need to show 
hostility to the others because in fact they faced the same problem. While for 
Ben, the only white in the class, Erin wanted to make him view life from other 
ethnic groups’
 perspective—who happened to be the minority groups in America.
The second group chose a long debate—spurred by Tito’s cartoon on Black people, 
especially to ridicule Jamal—between Erin and her students. This debate made 
Erin know more what kind of problems her students faced. This also inspired her 
to broaden her students’ horizon that happened to know nothing about anything 
else but their own life. This resulted in Erin’s bigger dedication to her job. 
She did two other part time jobs to get more money to buy books for her 
students, also to take them on trips: to visit 

[Forum Pembaca KOMPAS] Freedom Writers 2

2008-05-19 Terurut Topik Nana P
http://afeministblog.blogspot.com/2008/05/freedom-writers-2.html

After writing the result of the discussion in my class on FREEDOM WRITERS, in 
this article I will write what I like most from this movie.
Erin Gruwell is always the most conspicuous character. She really did her very 
best for her students although being a teacher at Wilson High School didn’t 
give her much money. Her own father, Steve Gruwell, who inspired her to treat 
others as well as she could, without looking at the different ethnic groups 
(from Steve’s involvement in the civil right movement), praised his daughter as 
a gifted person. I do appreciate her willingness to do two other part time jobs 
to make her earn more money where she used the money to provide facilities her 
students needed, especially books, and some other experiences they got from the 
trips they did out of town. The trips as well as the books opened her student’s 
awareness that there was a different kind of life beyond their own hard life. 
She opined that assigning her students to read DIARY OF ANNE FRANK would make 
them realize that they were not the only one to suffer from racial 
discrimination. Living a life
 as a gang member would even make their life more chaotic.
Among Erin’s students (I noted down eight of them, Eva, Marcus, Andre, Jamal, 
Cindy, Tito, Gloria, and Ben), I was very interested in Eva and Marcus. Eva 
easily attracted my attention since her life was portrayed at the very 
beginning of the movie. Her father raised her to believe in “Don’t go against 
your own people, your own blood.” Since she was a kid, she already got to know 
the racial ‘principle’ in America that the Latino people “are less than the 
white”. She grew up hating the white since the white cops imprisoned her father 
although her father was innocent.
Eva amazingly controlled herself well (to show that she was a very careful 
person, she didn’t easily like other people, moreover if they were white) while 
her classmates already showed their attraction toward Erin. Her disappointment 
when finding out that Anne Frank died was resulted from her big dream that Anne 
Frank, as the symbol of resistance, had to survive. She viewed herself as in 
the same shoes as Anne in the past. When Anne died, would she have to die too?
Eventually, Eva made a big change when she showed her courage by telling the 
truth in the court. She decided to do this by herself in spite of the fact that 
her parents as well as her Latino community asked her to protect Paco. This 
“seemingly small” step was expected to open people’s eyes to tell the truth so 
that they would do the same thing.
Marcus also stole my attention. His rebellious character came to an end in 
Erin’s way of teaching. Erin successfully made him realize that education would 
really make a big change in his life. Going back to his family’s house showed 
his seriousness to alter his way of life besides studying seriously.
My favorite scene in the movie is the discussion between Erin and Scott, her 
husband, before he left the house. When Scott asked her to choose between the 
class and him, Erin came to her realization that what she was looking for in 
her life was to make her life meaningful by helping her students get rid of 
their hard life as gang members where they would oftentimes get involved in 
racial tensions. Her dedication to her job gave her a much greater satisfaction 
as well as happiness than to dedicate her life to her husband.. ‘Helping’ more 
people to live decently gave her life more senses than just ‘helping’ one 
person—her husband.
This reminded me of one character in T.S. Eliot’s play “The Cocktail Party”, 
Celia. Celia who didn’t find what she was looking for in her relationship with 
Edward realized that she wanted to dedicate her life to human beings, not just 
one person, Edward, who happened to be married to Lavinia. This awareness—that 
what she was pursuing in her life was to dedicate her life to God by taking 
care of human beings—made her decide to go on a missionary.
Happiness in someone’s life—especially in women’s lives—is not necessarily 
always related to marriage life. When some women find deep happiness in 
dedicating their life to their husband and children, some other women possibly 
find it in different ways. Erin chose her students because that was her call. 
Btw, luckily Erin didn’t live in Indonesia where women get praised as “true and 
honorable women” only via marriage, especially by dedicating their life to 
their husband. Erin would get ‘bitch’ label since she ignored her husband, and 
chose her students instead. People would say that Erin just cared for her own 
happiness.
Another part of the conversation between Erin and Scott that attracted me was 
as follow:
“Why can’t you stand by me, and be a part of it, the way a wife supports her 
husband?” asked Erin to Scott.
“Because I cannot be your wife,” answered Scott.
The above exchange has always been my favorite dialog in the movie. 

Bls: [Forum Pembaca KOMPAS] Sophan Sophiaan Korban Jalan Rusak

2008-05-19 Terurut Topik andre boy
Saya sepakat dengan Pak Paulus, baru ketika ada� public figure yang� menjadi 
korban kecelakaan semua menjadi binggung, padahal seandainya dipikir-pikir 
berapa coba warga negara tercinta ini yang tiap hari harus merasakan 
penderitaan akibat � banyaknya insfratruktur publik yg rusak(Banyak juga yang 
sampai meninggal dunia), belum lagi masyarakat di daerah2 yang belum bisa 
merasakan jalan yang mulus akibat kurang meratanya pembangunan insfratruktur.
saya terus terang salut dengan pak Sophan Sophiaan sebagai pribadi, akan tetapi 
pemerintah tak pikir terlalu reaksioner dalam menyikapi kasus pak sophian ini. 
coba bayangkan saja perlakuan pemerintah terhadap kasus kematian TKI/TKW yang 
meninggal di luar negri akibat disiksa majikan atau kasus orang bunuh diri 
akibat ngak tahan terhadap beban hidup yang tidak terjangkau dll. dan dalam 
kasus2 semacam ini pihak pemerintah kayak acuh tak acuh aja . dibandingkan 
dengan kasus pak sophian ini yang semua merasa bersalah dan ribut mencari 
kambing hitam.
sampai kapan ya mental penguasa akan tersus seperti ini.

- Pesan Asli 
Dari: Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED]
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 19 Mei, 2008 10:07:53
Topik: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Sophan Sophiaan Korban Jalan Rusak


Saat ada orang terkenal menjadi korban kecelakaan lalu lintas, baru semua
orang berteriak-teriak soal lalu lintas yang amburadul. Mulai dari sopir
truk dan bis malam yang ugal2an, hingga jalan yang tidak layak pakai di mana
mana.
Saya juga seperti saat kecelakaan alm. Taufik Safalas.

Bisa dilihat dengan jelas dari kalimat di bawah oleh seorang pejabat tinggi
DPU. Setelah ratusan kecelakaan di daerah itu, baru diperbaiki setelah ada
pemimpin Moge yang terkenal dan mengantungi ijin Presiden meninggal di situ
?
Kemana aja selama ini ? Ke Argentina ??

Regards,
Paulus T.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Perempuan Tewas Dianiaya Suaminya Tidak Kebagian Ayam Goreng

2008-05-19 Terurut Topik Bambang Riyanto
Jadi ingat kata2 Nana pada anaknya Mariam di novel 'A thousand Splendid Sun'. 
Nana begitu bencinya pada Jalil, majikan yang menghamilinya. Pesannya pada 
Mariam anaknya:
Like a compass needle that points north, a man's accusing finger always finds 
a woman
Salam prihatin,
riyanto



- Original Message 
From: heru suprapto [EMAIL PROTECTED]

Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Perempuan Tewas Dianiaya Suaminya Tidak 
Kebagian Ayam Goreng


Lawan Pemiskinan  Patriarkhi! 
www.rakyatmiskin. wordpress. com

Perempuan Tewas Dianiaya Suaminya
Tidak Kebagian Ayam Goreng
Senin, 19 Mei 2008 | 00:50 WIB Pandeglang, Kompas - Seorang ibu rumah tangga 
bernama Sayu (35) tewas di rumahnya di Desa Cipicung, Kecamatan Cikeudal, 
Pandeglang, Banten, Minggu (18/5). Diduga, ibu lima anak itu tewas setelah 
dianiaya suaminya sendiri, Ocim (40). Ocim marah karena tidak kebagian ayam 
goreng yang dimakan lima anaknya.
Menurut keterangan yang didapat Kompas, Sayu ditemukan tewas tergeletak di 
depan tungku di rumahnya di Kampung Rengak Hilir sekitar pukul 08.00. Namun, 
polisi menduga, ibu rumah tangga itu sudah tewas sejak pukul 06.00.
Awalnya, Ocim memberitahukan kepada warga bahwa istrinya meninggal karena 
sakit. Sekitar pukul 12.00, Ocim membawa jenazah istrinya untuk dimakamkan di 
rumah orangtuanya di Kampung Cimapak, Desa Karya Buana, Kecamatan Cigeulis, 
Pandeglang, yang berdekatan dengan kawasan Ujung Kulon.
Namun, karena menaruh curiga, beberapa warga, sekitar pukul 14.00, melapor ke 
markas Kepolisian Sektor (Polsek) Menes. Saat itu juga, polisi mengejar 
rombongan pengantar jenazah ke Cigeulis.
Baru sekitar pukul 17.00, polisi menemukan Ocim di rumah orangtua Sayu di 
Cigeulis. Awalnya, dia mengelak telah menganiaya istrinya hingga tewas. Ocim 
baru mengakui perbuatannya saat polisi menunjukkan luka-luka di sekujur tubuh 
korban.
Saat itu, polisi menemukan luka lebam kebiruan di bagian dada kanan serta leher 
bagian depan dan bagian kanan. Begitu pula pipi sebelah kanan korban terlihat 
bengkak dan berwarna biru.
Selain itu, telinga dan mulut korban masih terlihat mengeluarkan darah. 
”Menurut keterangan anak korban yang bernama Hendi (15), korban terluka karena 
dipukuli saat cekcok dengan ayahnya,” ujar Kepala Polsek Menes, Ajun Komisaris 
Hermansyah, kemarin.
Ayam goreng
Menurut sejumlah warga, Ocim marah besar terhadap istrinya lantaran tidak 
kebagian ayam goreng. Sepulang bekerja di sawah pada Kamis sore lalu, Ocim 
minta makan dengan lauk ayam goreng yang dimasak istrinya pada pagi hari.
Akan tetapi, Sayu saat itu tidak memenuhi permintaan suaminya karena ayam 
goreng sudah habis dimakan kelima anak mereka. Karena itulah, Ocim marah dan 
memukuli istrinya hingga babak belur. Sejak hari itu, warga tidak lagi melihat 
Sayu keluar rumah seperti biasanya.
”Sudah tiga hari (Sayu) enggak kelihatan keluar rumah. Katanya dipukuli karena 
suaminya enggak kebagian ayam goreng,” tutur Fitri, salah seorang warga 
setempat. Diduga, perkelahian berlanjut hingga Sayu tewas.
Kemarin malam, polisi membawa jenazah Sayu ke Rumah Sakit Umum Daerah Serang 
untuk diotopsi. Adapun Ocim ditahan di Polsek Menes. (NTA)

[Non-text portions of this message have been removed]

 



=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: SBY: Potong, Durasi Atraksi Indonesia Bisa Kepanjangan

2008-05-19 Terurut Topik Udin
Katanya perlu hemat..? bingung ..

de udin

http://mdc.orari.net

  - Original Message - 
  From: sawung 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 19, 2008 4:34 PM
  Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: SBY: Potong, Durasi Atraksi 
Indonesia Bisa Kepanjangan


  Sebuah tontononan akan pemborosan yang sangat bagus.
  Katanya anggaran negara pendarahan kok bisa-bisanya bikin acara
  pemborosan kayak gini.
  Alasan pemotongannya rakyat bosan pulak, bukannya lebih baik alasan
  pemotongan durasinya untuk penghematan?

  regards

  -- 
  Seperti tanah, walaupun subur, ia takkan bisa produktif tanpa
  penyemaian. Demikian juga pikiran, tanpa budaya takkan pernah
  menghasilkan buah yang berkualitas. Seneca

  www.soehartoincbuster.org
  sawung.blogspot.com



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] majalah baru pendidikan INSIDE

2008-05-19 Terurut Topik Emanuel Dapa Loka

Salam Pendidikan
Majalah INSIDE
 Majalah Pendidikan
 
 
Telah terbit Majalah INSIDE, 
sebuah majalah yang secara khusus mengulas pendidikan. 
Dengan mengusung semangat CERDAS, KREATIF dan MENGHIBUR, Majalah INSIDE 
hadir menjadi mitra bangsa ini dalam mencerdaskan bangsa.
Pada edisi perdana ini Majalah INSIDE 
memersembahkan WARTA PRIMA 
bertajuk “Saatnya Membentuk Karakter Bangsa”, 
ada juga profil Margareth “Mama Mia”
 yang ditawari beasiswa hingga S2, 
Wawancara dengan Wimar Witoelar, Mudji Sutrisno.
 
Dapatkan Majalah INSIDE
di toko-toko buku terdekat di kota Anda.
 
Ingin berlangganan?
 Hubungi Kantor Majalah INSIDE,
 Jl. Pemuda IIIB No 5 B, Rawamangun (seberang UNJ).
 Telepon 021-47882078, 021-32916612 
atau ke alamat e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 
Salam Pendidikan,
 
 
E. Dapa Loka
_
NEW! Get Windows Live FREE.
http://www.get.live.com/wl/all

[Non-text portions of this message have been removed]




=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum Pembaca KOMPAS] Undangan deklarasi tidak pilih politisi busuk

2008-05-19 Terurut Topik pra_jar
UNDANGAN
Deklarasi Gerakan Nasional Tidak Pilih Politisi Busuk

Pemilihan Umum 2009 sudah didepan mata. Pada April 2009, rakyat 
Indonesia  yang memiliki hak pilih akan memilih calon anggota 
legislatif dan DPD. Sudah pasti hak suara sepenuhnya berada ditangan 
pemilih. Mereka dapat memilih langsung kandidat, bukan sekedar 
mencoblos tanda gambar partai. Namun, akankah pemilih mencoblos 
secara rasional dan bijak? Sehingga wakil rakyat yang terpilih 
nantinya benar-benar orang yang berintegritas dan bisa dipercaya, 
serta dapat membawa angin perubahan bagi masa depan bangsa dan negara.

Untuk itu, agenda terpenting menyongsong Pemilu 2009 adalah 
memberdayakan pemilih. Pemilih harus memiliki informasi yang cukup 
guna memilih secara rasional. Disinilah perlunya tracking atau rekam 
jejak terhadap calon legislative dan partai politik, yang akan 
melihat sejauhmana integritas mereka dalam berbagai isu penting. 
Pelaksanaan pemilu yang jurdil serta penyaringan politisi busuk 
supaya tidak menduduki jabatan public, diharapkan bisa menjadi pintu 
masuk bagi mempercepat transisi menuju demokrasi dan keadilan sosial. 

Untuk itu, kami mengundang organisasi masyarakat sipil untuk 
bergabung dalam acara peluncuran Gerakan Nasional Tidak Pilih 
Politisi Busuk (Ganti Polbus) yang akan diadakan pada:

Hari/ Tanggal   : Kamis, 22 Mei  2008 
Waktu   : Pukul 14.00- selesai
Tempat  : Tugu Proklamasi
  Jalan Proklamasi Jakarta Pusat
Agenda  : Deklarasi, Orasi, dan Art Performance

DUKUNGAN Anda kami butuhkan untuk menghukum polisi busuk yang selama 
ini menipu rakyat.


Jakarta, 19 Mei 2008
Gerakan Nasional Tidak Pilih Politisi Busuk



Jerry Sumampow
Koordinator 




[Forum Pembaca KOMPAS] Curhat: complain PanenTOur

2008-05-19 Terurut Topik Hermaini Permatasuri
 Tim  Mod,

 

thanks ya udah nge-release email ini...


  _  

Dear Friends,

 

Aq mau curhat nih tentang travel agen yang buat aq pusin bangettt gara2
ulah ticketingnya. mudah2an ada hikmah yang berguna bagi temen2.

 

Kantor qu tahun ini bekerjasama dengan PanenTour sebagai apppointed travel
agen untuk issued ticket dan hotel.  Sewaktu mengikuti tender, travel agen
in terlihat profesional.. namun, baru berjalan beberapa bulan.. beberapa
masalah kecil terjadi seperti lupa mengingatkan time limit -ticketing
agen-nya aja lupa apalagi aq, lambat dalam merespon permintaan booking dan
masih banyak lagi, miss spelling... aq fikir itu masih bisa di toleran - toh
engga ada manusia yang sempurna.  Namun, lama kelamaan hal2 kecil yang
seharusnya tidak terjadi tetap saja terulang lagi..tidak ada perbaikan yang
signifikan. sehingga sangat mengganggu flow bisnis kantor qu...

 

Kantor kami sudah mengirim surat komplain resmi, namun tanggapan dari pihak
panen tour biasa saja... tidak terasa ada perbaikan, baik dari sistem maupun
personnel-nya... Nah, apa yang terjadi kemarin adalah hal yang menurutQu
untorelable.

 

Minggu lalu, aq meng-issued tiket ke Uganda, Afrika naik emirates -
maklumlah karena bekerja di NGO.. kami biasa pergi ketempat-tempat yg 'engga
biasa'.. setelah tiket terissued aq merasa sedikit lega karena tidak ada
masalah yang terjadi.. Namun, saat di perjalanan temenQu sms: Ri, lo kok ga
bilang klo ni pesawat menclok-menclok.. transitnya banyak bangett...

 

Aq kaget banget.. Ya ampun tiketing panentour itu sungguh tidak informatif
sekali... harusnya dia kasi tau informasi tambahan seperti itu... di tiket
memang hanya tertera:

CGK - DBX - EBB = jakarta - dubai - entebbe (port di Uganda)... tapi
ternyata perjalanannya itu jauh lebih panjang:

Jakarta - kuala lumpur - kolombo - dubai - etiopia - entebbe

 

Keterlaluan banget kan?!... harusnya being an informatif is so simple.. aq
tahu itu pekerjaan yang mudah bagi travel agen untuk tahu rute detail
pesawat itu... aq menahan diri untuk tidak langsung marah2.. meskipun aq
sangat kecewa dengan pelayanan ticketing panentour itu...

 

Kamis kemarin, Aq memesan tiket ke surabaya untuk sabtu besok rombongan 5
orang... aq minta dia carikan dgn airline apa saja yang available karena
waktunya sudah mepet... aq biasa booking tiket by email supaya historical
nya tercatat... jam 2.21pm (waktu di outlook Qu) aq terima email reply dari
ticketingnya... memang isinya sangat lengkap namun, yang buat aq sangat
kesel adalah: TIME LIMIT 15 may / 14.00...

 

Yang bener aja.. mana mungkin aq mengissued tiket yang udah tercancel time
limit?!... terus aq tanya dunk kenapa ticketing panen tour ngasi aq shcedule
yang sudah tercancel time limit?... apa schedule ini masi update?? Jangan2
harga sudah berubah atau bahkan yang terburuk adalah sudah tidak ada seat
lagi... 

 

Mau tahu jawabannya apa??... dia tulis begini by email: sudah tercancel
dengan harga baru (angkanya lebih tinggi dari sebelumnya).. masih mau
issued??

 

Ya ampun, bahkan ticketing panen tour tersebut tidak minta maaf apalagi
bertanggung jawab atas kesalahan dia... 

aq sudah angkat isu ini ke manajemen kantor qu agar kontrak dengan travel
agen ini benar2 di terminate... dan cepat2 menyelesaikan proses bidding
dengan travel agen baru yang tentunya mempunyai sistem  personnel yang
lebih profesional...

 

Semoga temen2 lain tidak mengalami hal seperti ini.. karena benar2
mengganggu proses kerja qta sehari-hari...

 
Salam,
 

Hermaini Permatasuri

TIFA FOUNDATION

Executive Secretary

 


--
This message has been scanned for viruses and dangerous content
Checked by Kaspersky Lab Technology
Definition count:  698837
Definition date:  5/18/2008
SecurityPlus version: 3.0.6

http://www.tifafoundation.org
--

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Terjajah Exxon Mobil di Cepu (Oleh Kwik Kian Gie)

2008-05-19 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
  Sebenarnya bangsa Indonesia PASTI tidak BODOH  tetapi PASTI tidak 
JUJUR.Sebenarnya  semuanya  berhasil tetapi DIKORUPSI oleh OKNUM2 baik yang 
operasional maupun yang mengatur sampai tingkat yang paling tinggi.
  Ayah saya pernah menjadi direktur suatu BUMN (relatif kecil dan kurang 
penting ex perusahaan Belanda tetapi mempunyai cabang di berbagai kota di 
Indonesia.Tiga tahun setelah dia pensiun dalam umur 65 tahun, BUMN ini BANGKRUT 
dimakan oleh  Penggantinya dan orang2 dipartemen yang mengaturnya.
  Wasalam,
  Wal Suparmo

Mula Harahap [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Konstitusi kita mengatakan: Bumi dengan segala kekayaan yang ada di 
dalamnya dikuasai oleh negara dan dikelola untuk kemakmuran rakyat 
yang sebesar-besarnya. Bagi saya itu yang penting. Mau dikelola 
bangsa sendiri atau bangsa asing, terserah.

Kayu yang terdapat di rimba raya kita itu dikelola oleh bangsa 
sendiri (para pemegang HPH) selama hampir 40 tahun. Tapi apa hasilnya 
bagi kesejahteraan rakyat? Nihil besar. Yang tersisa hanyalah 
kerusakan lingkungan. Dan ironisnya kini perusahaan-perusahaan kayu 
dalam negeri pun gulung tikar karena tidak punya bahan baku.

Ikan yang ada di lautan kita itu? Sampai sekarang tak pernah ada 
upaya Pemerintah yang terencana dan terpadu untuk mengelolanya. Saya 
tak pernah bisa mengerti, apa susahnya sih menangkap ikan? Sampai 
sekarang kita membiarkan saja armada Cina, Taiwan dan Thailand 
berpesta-pora mencuri ikan kita. Sementara nelayan-nelayan kita yang 
bermodal sampan itu hanya bisa melongo.

Gas bumi yang ada di Bontang itu dikelola oleh bangsa sendiri. Tapi 
apa hasilnya? Gas itu sudah kita gadaikan ke Cina untuk jangka waktu 
25 tahun ke depan. Ketika harga naik, kita hanya bisa gigit jari 
karena gas itu sudah dijual dengan harga yang disepakati ketika dulu 
kontrak ditanda-tangani. Dan yang lebih cilaka lagi industri nasional 
yang berbahan baku gas pun tak bisa menikmati gas tersebut. Sungguh 
saya tidak bisa mengerti apa gunanya doktor-doktor manajemen dan 
ekonomi yang ada itu? Sebelum konrak ditanda-tangani apakah mereka 
tidak bisa membuat proyeksi bahwa pada suatu ketika industri kita 
juga akan tumbuh dan membutuhan gas tersebut.

PTP kita itu sami mawon. Saya pernah membaca bahwa beberapa tahun 
lalu P.T. Socfin (perusahaan perkebunan milik Belgia) masuk dalam 
jajaran atas pembayar pajak keuntungan terbesar di Indonesia. Lalu 
saya berkata dalam hati, Banyak dari PTP kita itu memiliki kebun 
yang lebih luas dari Socfin. Mengapa mereka tidak bisa menyamai atau 
melebihi Socfin? Kata seorang teman saya yang bekerja sebagai 
akuntan di sebuah kantor PTP di Medan, C'mana nggak bangkrut? Di 
sini kami punya prinsip, berproduksilah dengan biaya yang setinggi-
tingginya. Dan juallah hasil produksi ketika harga sedang rendah-
rendahnya

Sekarang batu bara sedang menjadi primadona. Tapi saya berani 
bertaruh sampai tiba saatnya batubara ini habis dari bumi Kalimantan, 
kesejahteraan rakyat akan begitu-begitu juga.

Daftar kekonyolan dalam pengelolaan kekayaan negara ini masih bisa 
saya perpanjang. Tapi yah, sudahlah. Kalau Kwik Kian Gie masih mau 
berdoa di vihara, ya suykurlah. 

Ada pun saya sendiri, saya sudah malas berdoa di gereja untuk bangsa 
ini (terutama untuk mendoakan para pemimpin). Tuhan pernah berkata 
kepada saya, Jangan berdoa melulu. Usaha dong sedikit! Paling tidak 
kau potong dan karungkan dulu para penyelenggara negara yang tak 
becus itu, nah setelah itu baru Aku bekerja

Horas,

Mula Harahap 


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus

2008-05-19 Terurut Topik Paulus Tanuri
US $1 s/d US $2 itu harga asli di Amrik sono kali ya bang deddy ?
Saya pernah ngobrol dengan pegawai showroom HD di Kelapa Gading dan tanya2
harga HD (waktu itu kebetulan saya ngajar di tempat kursus di sebelahnya
sekitar tahun 2003). Harga paling murah waktu itu adalah sportster dengan
harga 150anjt dan yang mahal sampai di atas 500jt dan belum termasuk
aksesoris2nya. itu harga 2003, tidak tahu harga sekarang, tapi biasanya sih
harga kan naik terus dan tidak turun2.

Regards,
Paulus T.


 -Original Message-
 From: Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED]

 Date: Mon, 19 May 2008 01:01:45
 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus


 Grup Harley Davidson (HD) di Indonesia, waras atau nggak waras?

  Apa sih yang harus dibuktikan dan dibanggakan dengan mengendarai motor
  buatan amrik seharga antara US $1 sampai lebih dari US $2??

  Keadaan BBM yang parah, Indonesia yang hancur, rakyat yang kelaparan dan
  sengsara dll., masih saja demen mamerin HD hasil dari nyolong. Apalagi
 kalau
  sudah naik HD, belagu banget. Orang-orang yang deket dengan grup HD nggak
  dianggap manusia. Apakah ini jiwa kebangkitan nasional? Jiwa kebobrokan
  dalam memakai otak barang kali- karena otak yang sudah tidak waras lagi.
  Come on man, common sense.NKRI itu sudah tenggelem, hancur.

  Very sad, uh?

  salam,
  sensei deddy mansyur
  university of houston
  www.uh.edu/shotokan



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Malaysia's 2008 bill to subsidize fuel, food soars to US$15.6 billion, says PM

2008-05-19 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Kalau membaca dibawah ini, tentunya kita tahu bahwa Malaysia yang masih
belum net-importir saja sudah tersedak dengan naiknya harga minyak ini.
Ketergantungan Malaysia dengan minyak juga cukup tinggi seperti Indonesia.
Memang tidak separah Indonesia. Namun perlu diketahui bahwa itung-itungan
subsidi BBM (Fuel) merupakan cara wajar. Bukan penipuan atau sengaja korupsi
berjamaan (sesekali menghindari suudzon lah). Cara penyajian anggaran negara
dengan metode Balance Sheet itu cara yang banyak di adopt oleh
negara-negara lain. Tetapi mungkin perlu cara lain yang lebih rapi dan
mudah di tract kemana larinya kebocoran.
Walaupun begitu masih harus disadari bahwa penggunaan energi di Indonesia
ini sudah keterlaluan borosnya. Coba baca sini : Pola konsumsi Listrik
di Jawahttp://rovicky.wordpress.com/2006/12/17/pola-konsumsi-listrik-di-jawa/.
Jumlah energi yang ada di Indonesia ini masih bukan untuk hal yang
produktif. Masih banyak energi (BBM) yang terbuang dan tersia-sia karena
kemacetan jalan, hura-hura serta banyak yang bocor, eh dicolong :)
Bacaan terkait :
http://rovicky.wordpress.com/2005/07/20/hemat-listrik-siapa-targetnya/


RDP

[image: International Herald Tribune] http://www.iht.com/
 Malaysia's 2008 bill to subsidize fuel, food soars to US$15.6 billion, says
PM

The Associated Press
 Sunday, May 11, 2008

*KUALA LUMPUR, Malaysia:* Malaysian government subsidies for gasoline, food
and other essential goods are expected to hit 50 billion ringgit (US$15.6
billion; €10 billion) this year as global prices soar, Prime Minister
Abdullah Ahmad Badawi said Sunday.

This exceeds last year's subsidy bill of 43 billion ringgit (US$13.4
billion; €8.7 billion) and is higher than the government's annual 40 billion
ringgit (US$12.5 billion; €8 billion) allocation for major development and
infrastructure projects.

We are facing a situation we have not faced before ... it's a new crisis
related to crude oil prices. Total subsidies are up to 50 billion ringgit,
Abdullah said at a meeting of his ruling party.

Of that, 45 billion ringgit (US$14 billion; €9 billion) goes to fuel and
gas, with the rest for food and other items such as education, he said.

Fuel and food costs in Malaysia are among the lowest in Asia due to heavy
subsidies, which are posing a burden to the government's finances as it
grapples with a slowing economy and inflationary pressure.

The central bank recently cut its 2008 economic growth forecast to between 5
percent and 6 percent, down from between 6 percent and 6.5 percent
previously, citing global uncertainty due to the U.S. credit crisis. The
economy expanded 6.3 percent in 2007.

Concerns over the rising cost of living contributed to the poor performance
of Abdullah's ruling coalition in March elections, when it lost its
two-thirds majority in Parliament.

Domestic Trade and Consumer Affairs Minister Shahrir Samad was quoted by
Sunday's Berita Minggu newspaper as saying the government plans to charge
foreigners market prices for gasoline to curb its subsidy bill.

Petrol at the pump will be at market prices, with no subsidies, Shahrir
said in the report. Foreigners will be charged market prices while
Malaysians who have their identity cards or drivers license will get the
subsidized price.

The report gave no details on when this would take place. Shahrir and other
ministry officials could not be reached Sunday for comment.

World oil prices breached US$126 a barrel for the first time Friday on fuel
supply concerns.


-- 
http://tempe.wordpress.com/
Telling the truth is important
Telling the positive is better !!!


[Non-text portions of this message have been removed]




=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Patriot Bangsa

2008-05-19 Terurut Topik Budiarto Shambazy
Mas Rudyanto,

Saya setuju dengan pendapat Anda tentang pentingnya what's next. BK pernah 
mengancam MNCs migas yang berpatokan pada let alone agreement warisan Belanda. 
Tujuannya baik: memaksa MNCs berunding. Hasilnya positif, yakni paling tidak 
memaksa mereka melakukan transfer of technology, mengurangi kedaulatan mereka 
atas wilayah eksplorasi, memenuhi kebutuhan migas domestik, dan sebagainya.

BK tidak anti MNCs. Ia malah mau mengaitkan perundingan itu dengan program 
stabilisasi IMF selama menguntungkan negara. Direktur Permina Ibnu Sutowo malah 
kurang setuju dengan hasil perundingan itu yang akhirnya melahirkan kontrak 
karya. Adalah Orde Baru yang mendorong kesepakatan PSA yang dianggap merugikan 
(pasty banyak teman-teman yang lebih paham soal ini).

Apa yang dilakukan BK sebenarnya ditiru Evo Morales dan Hugo Chavez. Fakta 
menunjukkan MNCs mau berunding ulang agar kedua pihak sama-sama beruntung. Tak 
ada manfaatnya menolak kehadiran MNCs di era globalisasi. Menurut saya musuh 
kita bukan pihak-pihak asing, tetapi diri kita sendiri. Kita memang makin 
kekurangan stok patriot bangsa.

Wass,
Budiarto

Sent from my iPhone

On 18 May 2008, at 19:49, rudyanto_nebeng [EMAIL PROTECTED] wrote:

Rekan-Rekan FPK,

Mungkin perlu saya tambahkan pertanyaannya berhubungan dengan Harga
minyak internasional terus meningkat. Pertanyaan tambahannya adalah:
1) Dengan kenaikan harga BBM 30% apakah APBN sudah aman? Bagaimana
kalau harga minyak international meneruskan kegiatan hiking-nya ke
level 200 dollar per barel?
2) Apakah ada SATU OPSI saja yang mujarab menyelamatkan APBN 2008
bila harga minyak international mencapai 200 dollar per barel? Saya
lebih memilih untuk mengatakan bahwa kita memilih makanan dari suatu
menu makanan, artinya kita bisa beli beberapa porsi sekaligus, bukan
cuma satu jenis (opsi) makanan saja. Ada satu jenis (opsi) makanan
yang sudah pernah kita makan dan ada juga jenis-jenis lain yang belum
pernah kita makan. Kelihatannya memang mengundang selera tapi belum
tentu cocok dengan selera kita. Kecenderungannya adalah biasanya kita
pesan satu jenis makanan yang sudah kita pernah rasakan sebelumnya
(kenaikan harga BBM) ditambah beberapa jenis makanan lainnya (yang
belum pernah kita coba seperti renegosiasi hutang atau nasionalisasi
tambang).

Mungkin yang lebih penting lagi adalah sebaiknya kita mulai
meninggalkan kebiasaan NOW WHAT dan mulai membiasakan diri dengan
WHAT NEXT. Kita pilih menunya SEKARANG, artinya sudah tahu harganya
dan kira-kira rasanya seperti apa sehingga apabila makanan jenis
pertama belum mengenyangkan kita, kita sudah siap mengatakan jenis
makanan berikutnya yang akan kita makan, apakah tetap sama atau
pilihan lainnya. Mari terbiasa dengan WHAT NEXT, tinggalkan NOW WHAT.

Best Regards,
Rudyanto
Mari Hemat BBM, Ayo Nebeng!
Tinggalkan Minyak Sebelum Minyak Meninggalkan Kita


[Forum Pembaca KOMPAS] curangnya ekonom neolib

2008-05-19 Terurut Topik Haniwar Syarif
Katanya kita hrs naikkan BBM krn kita nett importer

padahal.. jaman dulu di waktu eyang pun harga BBM sering di naikkan


kita pastilah nett eksporter CPO /.. tapi tetap aja kita harus 
beli  minyak goreng mahal...

dan kalo ada windfall profit disini jangan harap pemerintah 
maunyalurkan BLT dari dana lebih disini

kita pastilah net eksporter  utk batu bara dan  LNG  yg harganya juga ikut naik

ada windfall profit disini


tapi mana mau ekonom lulusan ui yg  ikut mazhabmafia berkeley 
memberi BLT dr sini.. ya dimakan sendiri lah..


dan apapun yg enak .. spt naiknya profitnya   masyarakat nggak dpt 
apa apa .. hidup terus tambah susah


dan apapun yg nggak enak lalu dibebankan dlm kenaikan BBM 
lah  kenaikan Pajak lain lah..

alasannya subroto atau ekonom ui neolib pastilah.. bodo amat jual gas 
atau batubara murah .. nggak sesuai dgn harg akeekonomian... lha 
kamu  orang nilai harga keekonomian rakyat Indonesia berapa sih ?? 
kok ditindas terus..

Begitu lho faktanya


lalu baca deh cerita ttg para pejabat yg bebruru  boarding pass 
aspal  supaya bisa nyairin duit perjalanan dinas tanpa berjalan kemana mana ..




HS





RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus

2008-05-19 Terurut Topik R. H. Uno
HOBBY.
 
Sebenarnya hobi mengendarai moge HD sama saja dengan hobi2 yang lain
seperti a.l. : hobi naik montor mabur, hobi naik gunung, hobi naik kuda
putih, hobi mengeritik terus2an seperti kita2 ini di milis FPK...
 
Salamsori, OH
 
-Original Message-
From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Deddy Mansyur
Sent: Monday, May 19, 2008 1:02 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Amanat Sophan: Roadshow Jalan Terus
 
Grup Harley Davidson (HD) di Indonesia, waras atau nggak waras?

Apa sih yang harus dibuktikan dan dibanggakan dengan mengendarai motor 
buatan amrik seharga antara US $1 sampai lebih dari US $2??

Keadaan BBM yang parah, Indonesia yang hancur, rakyat yang kelaparan dan

sengsara dll., masih saja demen mamerin HD hasil dari nyolong. Apalagi
kalau 
sudah naik HD, belagu banget. Orang-orang yang deket dengan grup HD
nggak 
dianggap manusia. Apakah ini jiwa kebangkitan nasional? Jiwa kebobrokan 
dalam memakai otak barang kali- karena otak yang sudah tidak waras lagi.

Come on man, common sense.NKRI itu sudah tenggelem, hancur.

Very sad, uh?

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan


[Forum Pembaca KOMPAS] Harkitnas? - Belajar dari Presiden India Dr. Abdul Kalam

2008-05-19 Terurut Topik Satrio Arismunandar
The President of India DR. A. P. J. Abdul Kalam 's Speech in Hyderabad . * 

Got 10 minutes for Our country? If yes, then read; otherwise, choice is 
yours. 
Why are we in India so embarrassed to recognize our own strengths, our 
achievements? We are such a great nation. We have so many amazing success 
stories but we refuse to acknowledge them. Why? 
We are the first in milk production.
We are number one in Remote sensing satellites.
We are the second largest producer of wheat.
We are the second largest producer of rice.
Look at Dr. Sudarshan , he has transferred the tribal village into a 
self-sustaining, self-driving unit. There are millions of such 
achievements but our media is only obsessed in the bad news and failures 
and disasters. I was in Tel Aviv once and I was reading the Israeli 
newspaper. It was the day after a lot of attacks and bombardments and 
deaths had taken place. The Hamas had struck. But the front page of the 
newspaper had the picture of a Jewish gentleman who in five years had 
transformed his desert into an orchid and a granary. It was this inspiring 
picture that everyone woke up to. The gory details of killings, 
bombardments, deaths, were inside in the newspaper, buried among other 
news. 

In India we only read about death, sickness, terrorism, crime. Why are we 
so NEGATIVE? Another question: Why are we, as a nation so obsessed with 
foreign things? We want foreign TVs, we want foreign shirts. We want 
foreign technology. 

Why this obsession with everything imported. Do we not realize that 
self-respect comes with self-reliance? I was in Hyderabad giving this 
lecture, when a 14 year old girl asked me for my autograph. I asked her 
what her goal in life is. She replied: I want to live in a developed India 
. For her, you and I will have to build this developed India . You must 
proclaim. India is not an under-developed nation; it is a highly developed 
nation. 

Do you have 10 minutes? Allow me to come back with a vengeance. 
Got 10 minutes for your country? If yes, then read; otherwise, choice is 
yours.
YOU say that our government is inefficient.
YOU say that our laws are too old.
YOU say that the municipality does not pick up the garbage. 
YOU say that the phones don't work, the railways are a joke, 
The airline is the worst in the world, mails never reach their 
destination. YOU say that our country has been fed to the dogs and is the 
absolute pits. 

YOU say, say and say. What do YOU do about it? Take a person on his way to 
Singapore . Give him a name - YOURS. Give him a face - YOURS. YOU walk out 
of the airport and you are at your International best. In Singapore you 
don't throw cigarette butts on the roads or eat in the stores. YOU are as 
proud of their Underground links as they are. You pay $5 (approx. Rs. 60) 
to drive through Orchard Road (equivalent of Mahim Causeway or Pedder 
Road) between 5 PM and 8 PM. YOU come back to the parking lot to punch 
your parking ticket if you have over stayed in a restaurant or a shopping 
mall irrespective of your status identity... In Singapore you don't say 
anything, DO YOU? YOU wouldn't dare to eat in public during Ramadan, in 
Dubai . YOU would not dare to go out without your head covered in Jeddah. 
YOU would not dare to buy an employee of the telephone exchange in London 
at 10 pounds ( Rs.650) a month to, 'see to it that my STD and ISD calls 
are billed to someone else.'YOU would not dare to speed beyond 55 mph (88 
km/h) in Washington and then tell the traffic cop, 'Jaanta hai main kaun 
hoon /Kau tahu aku ini siapa? (Do you know who I am?). I am so and so's 
son. Take your two bucks and get lost.' YOU wouldn't chuck an empty 
coconut shell anywhere other than the garbage pail on the beaches in 
Australia and New Zealand . 

Why don't YOU spit Paan (sirih) on the streets of Tokyo ? Why don't YOU 
use examination jockeys or buy fake certificates in Boston ??? We are 
still talking of the same YOU. YOU who can respect and conform to a 
foreign system in other countries but cannot in your own. You who will 
throw papers and cigarettes on the road the moment you touch Indian 
ground. If you can be an involved and appreciative citizen in an alien 
country, why cannot you be the same here in India ? Once in an interview, 
the famous Ex-municipal commissioner of Bombay , Mr. Tinaikar , had a 
point to make. 'Rich people's dogs are walked on the streets to leave 
their affluent droppings all over the place,' he said. 'And then the same 
people turn around to criticize and blame the authorities for inefficiency 
and dirty pavements. What do they expect the officers to do? Go down with 
a broom every time their dog feels the pressure in his bowels? In America 
every dog owner has to clean up after his pet has done the job. Same in 
Japan . Will the Indian citizen do that here?' He's right. We go to the 
polls to choose a government and after that forfeit all responsibility. 

We sit back wanting to be pampered and expect 

[Forum Pembaca KOMPAS] baru satu kok orang terkenal yg meninggal---Sophan Sophiaan Korban Jalan Rusak

2008-05-19 Terurut Topik Awang BinSaS
kalo rakyat kecil yg meninggal kok gak diperhatikan?
baru ada satu saja orang terkenal meninggal semua ribut...TKP nya ditengok2 
polisihalhhh..bosen ah...

=

Ronal Baharuddin Hutagaol [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Iya nih.
 
 Sepanjang Januari - April 2008 di Jakarta akibat jalan rusak aja udah
 memakan korban lebih dari 30-an orang.
 
 Trus kemana aja tuh pihak berwenang, sibuk gusurin kaki lima, rumah kumuh,
 blt atau apalah..
 
 Dasar..
 
 


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] video menarik ttg kebangkitan nasional

2008-05-19 Terurut Topik Christiono Hendrawan
Tidak hafal hari kebangkitan nasional jatuh pada tanggal 20 mei juga gak
pa2x pak :),

jangan sampe hafal indonesia raya, hafal sejarah Indonesia, tapi cuman jadi
rampok uang rakyat.

2008/5/19 Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED]:

   merinding juga ya.

 ternyata pemuda jaman sekarang nggak tahu toh ttg apa iti peringatan
 kebangkian nasional..

 bukti di baiakannya nationbuilding di era eyang yg terasa akibatnya kini.

 terlintas juga bayangan Sophaan sophian yg bilang jaman sekarang
 kalo lagu kucing garong apal banget , giliran lagu merah putih nggak tahu

 padahal kata Gombloh... andaikan matahari terbit dari
 Barat...pun kau Tetap Indonesiaku ..

 Pem,uda Gombloh hidup di era kepemudaan ku...ya bedalahdgn pemuda
 sekarang..

 HS


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Jangan Arogan..Re Ratusan Moge Masuk Tol Surabaya - Panitia Mengaku Sudah Kantongi Izin Presiden

2008-05-19 Terurut Topik mia heranty
yang marah2 sama konvoi moge pasti orang2 yang nggak punya HD :p. jadi sakit
hati ngeliatnyatapi syukurlah walau gak punya HD, saya cuma
prihatin, geleng2 dan gak pake sumpah serapah.

tanggapan saya simple aja. kebetulan yg punya ide konvoi 1 abad harkitnas
adalah klub moge duluan. mungkin kalo klub bebek atau vespa punya ide juga
akan terjadi hal yg sama. tapi saya lihatnya orang menghujat karena HD itu
mahal. kalo yang konvoi itu becak apa gak sama crowdednya? soal do'a,
wallahu alam deh



On 5/19/08, Awang BinSaS [EMAIL PROTECTED] wrote:

   jangan sombong ketika konvoi HD, masyarakat byk menyumpahi mereka karena
 bikin crowded...
 Hati2 jika sdh byk yg gak suka,, rasa sakit hati dan sumpah serapah mereka
 adalah doa...


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Sophan Sophiaan Terlindas Motor

2008-05-19 Terurut Topik mia heranty
saya malah denger dari saksi yg diwawancara di TV kalo Sophan Sophiaan
setelah tersungkur terus terlindas motor di belakangnya yang tidak sempat
menghindar. tapi yang menabrak bukan motor HD. kalo emang iya kok gak rame
ya? logikanya at least teman2 sesama pengendara HD kan bisa ngejar dan minta
tanggung jawab si penabrak. kalaupun yang nabrak adalah motor HD juga terus
beritanya gak tercover, jangan2 si penabrak adalah orang penting yang
namanya harus dijaga. wah sapa ya?

On 5/18/08, s_kasdi [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Kemarin sekitar pukul 12 siang radio El Shinta mewawancarai - kalo
 tidak salah - salah seorang pengurus(Ketua?) HDC, yang diantaranya
 menjelaskan sekitar terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan
 tewasnya Sophan Sophiaan. Saat wawancara terjadi jenazah sedang
 dalam perjalanan ke bandara Adi Sumarmo.
 Dikatakan bahwa ketika Sophan terjatuh dari motornya seorang
 pengendara moge dibelakangnya (namanya aku gak ingat) tidak sempat
 menghindar langsung menabrak Sophan yang saat itu terkapar di jalan.

 Tapi berita di teve dan koran kok beda ya? Apa mungkin aku yang
 salah dengar?

 /sK


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Logika Paling Tolol Sepanjang Sejarah

2008-05-19 Terurut Topik Sulaeman_H .
Masalahnya sebenarnya bukan terletak kepada berapa harga BBM harus dijual di
pom bensin tetapi lebih mendasar lagi adalah bagaimana pemerintah mengontor
harga kebutuhan hidup sehari-hari supaya tetap terjangkau masyarakat umum.
Kelemahan Pemerintah kita sampai sekarang ya terletak di kontrol harga itu.
Sebab kita tidak punya mekanisme serta program yang efektif dan
berkesinambungan dalam hal menyediakan kebutuhan hidup murah bagi rakyatnya.
Selagi kelemahan ini tidak pernah dibuat jalan keluarnya maka  setiap
kenaikan BBM akan selalu heboh dan kian menyengsarakan masyarakat. Dapat
dibayangkan seaindainya harga minyak dunia terus meroket dalam beberapa
tahun mendatang mendekati 150 dolar per barel maka drama seri kemelut BBM
akan terus berkepanjangan. Kalai ini terjadi presiden RI mana pula yang
sanggup mengunci BBM seperti harga sekarang kalau segalanya tidak banyak
beranjak berubah?

Subsidi atau tidak itu hanya cara pemerintah mengontrol dan memastikan semua
harga kebutuhan hidup bagi rakyatnya tetap terjangkau. Kalau dirasa subsidi
itu efektif untuk mengontrol harga kebutuhan hidup maka kenapa tidak? Toh
uang subsidi itu bukan datang dari saku presiden atau dari kocek individu.
Contohnya Malaysia harga minyaknya hanya 0.6 dolar/liter sekarang (ada
rencana naik) walau rata-rata penduduknya punya daya beli lebih tinggi dari
kita. Sebaliknya di Thailand harga minyak sekitar 1.1 dolar/liter, sebuah
harga yang cukup mahal padahal daya beli penduduknya lebih rendah dari
Malaysia. Disisi lain Thailand meskipun harga minyak satu dolar per liter
tetapi harga-harga kebutuhan hidup sehari-harinya lebih terjangkau oleh
rakyatnya jika dibandingkan dengan di negeri kita. Sekalipun di negara
mereka pun ada keluhan kenaikan harga kebutuhan hidup karena BBM, tetapi
secara keseluruhan rupanya mereka sudah lebih siap dalam mengantisipasi
harga minyak tinggi. Dengan kata lain subsidi atau tidak itu bukan urusan
selagi kebutuhan hidup tersedia melimpah ruah dipasaran dengan harga
terjangkau. Harga minyak tinggi atau tidak juga bukan masalah kalau harga
kebutuhan hidup mayarakat masih terjangkau.

Selama ini demo-demo tentang BBM meskipun tidak seluruhnya betul
argumentasinya, tetapi memang mesti dimaklumi juga karena beban dari
kenaikan harga BBM tentu akan semakin memperparah harga-harga kebutuhan
hidup lainnya. Kita selalu gagal meyakinkan penduduk bahwa kebutuhan hidup
akan  mengalir terus dipasaran dengan harga terjangkau. Penduduk pun
nampaknya sudah lama tahu bahwa  pemerintah tidak pernah bisa
mengendalikannya. Bisakah kita punya harga bensin dijual RP1/liter tapi
makan minum beli baju dan ongkos angkot terjangkau? Mau bersubsidi macam
Malayisa atau minyak mahal tapi kebutuhan hidup terjangkau macam Thailand?
Atau mau ikut Venezuela yang harga bensinnya murah-meriah? Tidak satupun
contoh yang saya sebutkan itu bisa kita jadikan model.

SH


On 5/19/08, anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Mengatakan subsidi BBM hanya menguntungkan orang kaya adalah logika
 paling tolol sepanjang sejarah :

 - Kenaikan BBM dipastikan akan menyebabkan bandwagon effect (efek
 ikutan) terhadap harga-harga kebutuhan pokok dimana harga kebutuhan
 pokok sangat terpengaruh dari kontribusi transportasi.

 - Adanya multiplier effect, yang berkelindan antara efek psikologis
 dan fungsi kenaikan harga riil kemudian membentuk harga baru di
 pasaran yang memberatkan rakyat.

 - Kenaikan BBM memang diperlukan tapi peristiwa kenaikan Oktober 2005
 kemarin menunjukkan kegagalan pemerintah untuk melakukan jembatan
 fungsional ekonomi antara kenaikan harga BBM dengan fungsi-fungsi
 ekonomi masyarakat dan kesejahteraannya.

 Dari ketiga alasan ini saja sudah menunjukkan bahwa argumen subsidi
 BBM hanya menguntungkan orang kaya, adalah sebuah alasan yang
 dikeluarkan tanpa pikir.

 ANTON

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] perkembangan vaksin flu burung

2008-05-19 Terurut Topik Kartono Mohamad
GSK bird flu vaccine provides more positive data
March 6, 2008 

New trial data on GlaxoSmithKline's experimental bird flu vaccine indicates
that the drug works against a variety of subsets of the virus. A trial that
recruited volunteers in Hong Kong, Taiwan, Thailand and Singapore showed
that the vaccine spurred antibodies that neutralized both the Indonesian and
Vietnamese strains of the virus. Earlier trial data for the adjuvanted
vaccine, which is nearing official European approval, demonstrated efficacy
against Chinese and Turkish strains. 
The vaccine uses very low doses of antigens, relying on adjuvants to boost
its ability to protect people from H5N1. But despite rapid progress in the
field to develop new bird flu vaccines to head off any potential outbreaks,
researchers are acutely aware that they're running the risk of being
blindsided by a completely new strain of the virus. That possibility has led
some experts, including Albert Osterhaus, head of virology at the Erasmus
Medical Centre in the Netherlands, to conclude that antigens and adjuvants
could be stockpiled separately, so that a new, customized mixture could be
swiftly developed to protect populations from a disease that could threaten
millions of lives. 
If a pandemic breaks out in Indonesia or Thailand, the virus could be in
Singapore within two days, said Dr. Helen Oh, who was in charge of the
Singapore trials. 
- check out the report from the Sydney Morning Herald 

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Pembacaan dan Bedah Buku “Ibumi Puisi-puisi dari Negeri di Bawah Pelangi”

2008-05-19 Terurut Topik arekjombang_0321
dear All, minta ijin nyebarin undangan. 
trims. 
_

 

Pembacaan dan Bedah Buku
Ibumi Puisi-puisi dari Negeri di Bawah Pelangi
(Dalam rangka Festival Mei di Jalan Veteran I)
 
Konon, pada zaman purbakala, kepulauan besar di sudut Asia itu 
diselimuti es. Ketika Matahari memanasi selimut itu, uap air naik dan 
sinar Matahari menyambutnya hingga terciptalah pelangi yang 
melengkung di atas kepulauan itu. Orang-orang yang datang dari utara 
bisa melihat pelangi itu dan menyebut kepulauan yang berada di 
bawahnya sebagai Negeri di Bawah Pelangi. Kini, Negeri di Bawah 
Pelangi itu kita kenal sebagai Nusantara.
 
Demikianlah yang diceritakan oleh Mochtar Lubis dalam sebuah buku 
yang berjudul sama, The Land under the Rainbow.. Lebih lanjut, kita 
tahu  bahwa kehidupan pun muncul di Negeri di Bawah Pelangi itu, 
lengkap dengan perangkat-perangkat dan capaian-capaian kebudayaannya, 
termasuk kesusastraan dan kesenian, yang terus bertumbuh dan 
berkembang seiring perkembangan zaman.
 
Puisi dari Kisah Negeri di Bawah Pelangi
Puisi saat ini berada pada tahapan gerak-gerik, permainan kata-kata, 
permainan perasaan, namun memang tak bisa dibilang sebagai puisi 
gelap yang pernah menjadi genre kontroversial dan polemis pada 
masanya. Bertolak dari idealitas bahwa perpuisian Indonesia 
seharusnya senantiasa berkembang, maka beberapa penyair berkumpul 
untuk menghasilkan sebuah buku antologi yang dilandasi dan diikat 
oleh satu gagasan bersama.
 
Ada kecenderungan umum yang menghinggapi penyair kita bahwa 
pembaharuan, yang merupakan kata kunci bagi perkembangan puisi, 
seolah-olah hanya dalam bentuk. Dan puncak pembaharuan bentuk itu 
kita temukan pada Sutardji Calzoum Bachri. Struktur dan bentuk itu 
kemudian juga dikacaukan oleh jurnalisme ketaksadaran Afrizal 
Malna. Adapun Joko Pinurbo hadir dengan membawa pola pengembangan 
imaji yang baru di mana dunia biasa diangkat dan dicampur dengan 
ironi. Dalam dunia senirupa, apa yang dilakukan Joko nyaris sama 
dengan apa yang dilakukan Masriadi. Dalam kanvas Masriadi, dunia 
biasa-biasa menjadi ironi.
 
Puisi-puisi yang termaktub dalam Puisi Kisah Nusantara Ibumi Kisah-
kisah dari Negeri di Bawah Pelangi ini merupakan puisi lirik yang 
secara tak langsung berbeda dengan puisi lirik. Lebih tepatnya, puisi-
puisi tersebut berdiri di antara puisi lirik-individual dan 
pengisahan folklor. Biasanya, dalam puisi aku-lirik yang umum 
terjadi, aku-lirik menceritakan pengalaman-pengalamannya yang 
kemudian mewujud dalam karya sebagaimana, misalnya, dalam karya-karya 
Sapardi Djoko Damono dan Goenawan Mohammad.
 
Namun, aku-lirik pada puisi-puisi dalam buku ini tak hanya berterus-
terang dengan aku-nya. Sebab, kadang ia bercerita tentang dirinya, 
tapi kadang juga bercerita atas nama yang lain. Misalnya, Pleidoi 
Malin Kundang karya Indrian Koto. Di satu sisi ia bicara tentang 
dirinya, tapi pada saat bersamaan ia mengandaikan sesuatu yang 
kolektif. Aku-individual dan aku-kolektif berjalan bersamaan dan 
bertukaran. Ini ciri utama dari Puisi dari Kisah Negeri di Bawah 
Pelangi.
 
Apa yang dilakukan para penyair Kisah Nusantara memiliki padanan 
dalam senirupa dengan apa yang dilakukan Galam Zulkifli. Jika para 
penyair ini menafsir kisah dan mitos kolektif, maka Galam menafsir 
kembali Kitab Suci dalam wajah-wajah yang baru secara visual. Dipo 
Andy juga melakukan hal yang sama ketika pada tahun 1997 menafsir 
lagu-lagu dalam lukisannya.
Lebih jauh, Puisi Kisah Nusantara bermaksud mengajak para penyair 
kontemporer agar menengok dan mendulang kekayaan khasanah 
kesusastraan lokal yang lahir dan tumbuh dari lubuk Negeri di Bawah 
Pelangi. Tentu saja dengan catatan bahwa gerakan ini dilakukan tanpa 
meninggalkan medan eksplorasi bahasa yang sedang atau bahkan belum 
pernah dijelajahi, namun juga tidak dilandasi niat untuk 
sekadar melap-lap khasanah kesusastraan lokal.
 
Bila kita menapaktilasi sejarah perpuisian modern, kita memang 
mendapati bahwa ajakan semacam ini bukannya belum pernah ada. 
Beberapa penyair yang muncul sebelum maupun selama periode Reformasi 
bukannya tidak pernah melakukan ini.. Namun demikian, karya-karya itu 
biasanya muncul sendiri-sendiri, tanpa pretensi untuk mengadvokasi 
dan memerjuangkan suatu gagasan, semangat dan kepercayaan, yang 
didukung secara kolektif.
 
Kita tahu bahwa Zeffry J. Alkatiri seperti berdiri sendiri ketika 
mengeksplorasi Jakarta (sebagai entitas budaya lokal Betawi, bukan 
sebagai sentrum politik) dalam Batavia dari 1616-1999. Raudal Tanjung 
Banua, Riki Dhamparan Putra, Wayan Sunarta, Hasta Indriyana, Inggit 
Putria Marga, Jimmy Maruli Alfian dan para penyair yang seperiode, 
tampak seperti para penjelajah yang menjelajahi medan kelokalan yang 
sama tetapi belum pernah saling bertemu.
 
Jauh sebelumnya, Toeti Heraty sudah pernah melakukan usaha ini dengan 
Calon Arang. Dalam sastra dunia ada Derek Walcott yang menuliskan 
kembali karya Homerus dan Salman Rushdie menceritakan kembali Kitab 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Nama2 tempat Indonesia di luar Indonesia

2008-05-19 Terurut Topik Deddy Mansyur
Sumatra Street, El Paso, Texas
http://maps.google.com/maps?hl=enq=Sumatra+St,+El+Paso,+TX,+USAum=1ie=UTF-8sa=Xoi=geocode_resultresnum=1ct=title

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan


- Original Message - 
From: Jasmine [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Saturday, May 17, 2008 3:58 PM
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Nama2 tempat Indonesia di luar Indonesia


 Sepertinya ada nama kota di Woloong M di daerah sekitar
 Menado ya?.  Hampir sama dengan nama Wollongong.  Yang pasti nggak
 Bengong  ya.

 Waktu saya menonton Fox News, ada suatu kejadian dan disebut nama daerah
 Malabar.  Wah, ada juga ya nama Malabar di Amerika.  Yang nama De
 Soto juga ada tuh, mungkin dulu banyak yang jualan Soto?.

 Di negeri Belanda, malahan banyak nama2 jalan seperti nama2 pulau, dsb:
 seperti Sumatra Street, dsb.

 Jadi terkenal  nama2 tempat Indonesia di luar Indonesia.

 Lily


[Forum Pembaca KOMPAS] BBM NAIK. DEMI RAKYAT KECIL? DEMI KEADILAN?

2008-05-19 Terurut Topik melvydewi
http://www.mediakonsumen.com/Artikel2328.html

BBM NAIK, LALU APA?

Wacana seru kenaikan harga BBM sebenarnya sudah berlangsung bertahun-
tahun lamanya, bahkan sudah sejak menjelang kejatuhan Suharto di 
tahun 1998 lalu. Kini pemerintah SBY-JK mengumumkan akan menaikkan 
harga BBM pada bulan Juni 2008. Gonjang-ganjing kenaikan harga BBM 
atau dikuranginya subsidi BBM oleh pemerintah barangkali 
menggambarkan carut-marutnya pengelolaan negeri ini, meskipun 
katanya negeri ini sudah direformasi.

Contoh pahit akibat dari kenaikan BBM sudah kita alami pada akhir 
jaman Suharto dulu. Kenaikan BBM menjadi salah satu faktor yang 
menentukan dan mempengaruhi faktor lainnya dalam kekacauan yang 
mengiringi jatuhnya Suharto. Begitu juga ketika pemerintahan Gus Dur 
menaikkan BBM pada tahun 2001. Kenaikan BBM sering disederhanakan 
menjadi soal populer atau tidak populer sebuah pemerintahan sehingga 
sering digunakan oleh mereka yang mendukung kekuasaan sebagai 
justifikasi. Padahal kenaikan BBM seharusnya bisa dilihat penguasa 
sebagai kesempatan untuk menunjukkan tanggungjawab mereka pada 
negeri ini sekarang dan di masa depan. 

Meski sudah lebih dari 10 tahun wacana seru kenaikan BBM 
berlangsung, tetapi rencana menaikkan BBM saat ini masih tetap 
menimbulkan gonjang-ganjing, kebingungan, kepanikan, keputusasaan, 
kemarahan, di semua lapisan masyarakat dan yang mungkin akan 
bermuara pada kekacauan lagi.

Di berbagai media, sudah banyak macam-macam ahli atau ekonom yang 
menyatakan pendapatnya mengenai kenaikan BBM. Nampaknya lebih banyak 
ekonom yang menyatakan BBM harus naik. Sekedar mengambil contoh, 
Faisal Basri adalah seorang yang setuju BBM harus naik. Sementara 
itu Rizal Ramli malah tidak setuju, meski di tahun 2001 lalu ketika 
ia menjadi menko perekonomian di pemerintahan Gus Dur, ia menaikkan 
BBM. Pendapat manakah yang benar? Bagaimanakan mengukur mana yang 
lebih sahih, sehingga layak dijadikan patokan? Saya tidak tahu, 
begitu juga masyarakat, karena bukan ahli atau ekonom. Apalagi 
sering juga wacana-wacana seperti itu ditunggangi kepentingan 
politik. Saya hanya tukang potret situasi saja. Tetapi saya mengira, 
dua-duanya memang benar, sehingga istilah yang dulu populer 
dikenakan pada Suharto ketika menaikkan BBM, yaitu maju kena, 
mundur kena juga cocok dikenakan pada SBY-JK yang meski di tahun 
2005 lalu juga sudah menaikkan BBM, tetapi dapat selamat dari 
gonjang-ganjing.

Rakyat kurang mampu untuk mengukur kebijakan mana yang mana yang 
lebih sahih untuk diambil. Namun rakyat bisa merasakan di tiap 
keputusan yang diambil, apakah pemerintah peduli pada rakyat. Adakah 
strategi pro rakyat yang mengiringi ketika kebijakan menaikkan BBM 
ini diambil?

Beberapa argumen dari Rizal Ramli yang menolak kenaikan BBM 
sesungguhnya bisa digunakan SBY-JK untuk menjadi sebuah strategi 
yang mengiringi kebijakan kenaikan BBM supaya bisa menjadi kebijakan 
pro rakyat 
(http://www.perspektif.net/article/article.php?article_id=876 ). 
Tanpa strategi ini, pemerintah SBY-JK akan terkesan tidak mau 
bekerja keras dan tentu saja tidak pro rakyat sebagaimana sudah 
dituduhkan sejak ingkar janji kampanye pemilu pada tahun 2005 untuk 
tidak akan menaikkan BBM. 

Pemerintah harus serius menunjukkan pada rakyat langkah-langkah yang 
pro rakyat, seperti memberantas korupsi. Jangan lagi mengeluarkan 
pernyataan kontra-produktif seperti yang baru-baru ini SBY lontarkan 
terhadap cara kerja KPK yang baru saja menangkap basah seorang 
tersangka yang anggota DPR, Al-Amin Nasution dengan uang suap di 
tangannya. SBY mengkritik cara yang dilakukan KPK agar jangan 
menjebak katanya. Kritik ini sungguh kontra-produktif dengan gerakan 
pemberantasan korupsi yang cukup gencar dilakukan. Kritik ini 
membingungkan semua orang, mengapa menjebak seorang koruptor dinilai 
salah oleh SBY. Seorang yang bersih, tentu tidak dapat dijebak. 
Hanya koruptor yang bisa dijebak. Lagipula apakah Al-Amin dijebak? 
Tentu bukan, karena Al-Amin dikuntit berbulan-bulan lamanya. 
Sehingga muncul pertanyaan, apakah SBY tidak serius memberantas 
korupsi? Padahal pemberantasan korupsi hampir mencapai sarang 
koruptor di masa ini, yaitu gedung DPR. Barangkali dengan diobrak-
abriknya sarang koruptor di Senayan ini upaya pengembalian dana BLBI 
yang Ratusan Trilyun Rupiah bisa lebih lancar. Bahkan definisi 
korupsi mungkin perlu diperluas menjadi termasuk tidak kompeten 
dalam bekerja, sehingga pengelola kota-kota besar seperti gubernur 
Jakarta perlu dijerat hukuman ketika tidak becus mengelola 
infrastruktur jalan yang selalu rusak atau tidak becus menyediakan 
transportasi umum di ibukota negara. Harusnya mereka tahu, kondisi 
jalan yang hancur dan tidak tersedianya transportasi umum yang layak 
di kota-kota besar bisa mengakibatkan kemacetan lalu-lintas yang 
memboroskan BBM yang amat besar sehingga milyaran rupiah terbuang 
percuma setiap harinya di seantero jabodetabek. 

Langkah-langkah pro rakyat lainnya adalah mereformasi tata niaga 
migas dan 

Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Subsidi BBM : Mitos Atau Fakta ? ? ?

2008-05-19 Terurut Topik bungaran
Disini anda harus paham dulu jenis minyak apa yang diekspor atau yang 
diimpor. Jadi datanya harus lebih terinci.Jadi tidak asal kutip data.
Perhitungan dibawah berdasarkan lampiran Pak Rudy.

Produksi Indonesia  91 barel/hari
Ekspor minyak Indonesia 30 barel/hari -
===
Terpakai habis  61 barel/hari  (229,6 juta barel/tahun)
Impor minyak mentah 40 barel/hari  (144 juta barel/tahun)
Impor produk BBM31 barel/hari -(108 juta barel/tahun) 
===
Konsumsi Indonesia 1.31 barel/hari 

Produksi minyak vs impor minyak
Produksi minyak indonesia   229,6 juta barel/tahun
Impor minyak mentah 144   juta barel/tahun
Impor produk BBM108   juta barel/tahun -
==
Impor vs produksi  -(22,4 juta barel/tahun) 

catatan: Data yang dilampirkan Pak Rudy tidak akurat karena tidak 
melampirkan data yang lengkap tentang jenis minyak(bensin,solar, 
minyak mentah) apa yang diimpor atau yang diproduksi.

Indonesia mengimpor minyak dari beberapa negara dengan minyak 
kwalitas rendah tidak ramah lingkungan. Harga beli dengan kwalitas 
minyak rendah jauh lebih murah dibandingkan harga minyak dunia (115 
dollar/barel). 

Jika 22,4 juta barel/tahun dijual kepasaran umum:
22,4 juta barel/tahun = 3561,6 juta liter/tahun.
Jika harga minyak dunia U$ 115/barel dan kurs dolar 1U$= Rp.9000
maka harga 1 liter = Rp.6509,43 (1 barel = 159 liter)

Jika 22,4 juta barel dijual kepasaran umum dgn harga Rp.4500/liter
Harga pasaran Internasional  = Rp.23,183986  trilyun
Harga domestik Rp.4500/liter = Rp.16,027200  trilyun -
=
Subsidi BBMRp  7,156786  trilyun

Setelah kenaikkan BBM Rp 6000/liter maka subsidi BBM = Rp 1,81 trilyun

Penurunan produksi minyak adalah kesalahan pemerintah Jika Indonesia 
mampu menaikkan produksi 32% maka kita tidak perlu mengimpor. Jika 
Blok cepu + 3 sumur baru berproduksi maka produksi minyak indonesia 
mengalami kenaikan 30%,(sejak tahun 1996 mengalami penurunan produksi 
minyak akibat situasi politik yang tidak stabil).

Bandingkan dengan fakta bahwa hutang Indonesia diatas 1300 trilyun 
dan kerugian akibat dikorupsi senilai 600 trilyun.

Dalam APBN-P 2007, pembayaran utang bunga Rp 83,5 trilyun dan cicilan
pokok Rp 54,7 trilyun atau total sebesar Rp 138,2 trilyun. Jelaslah
bahwa penyebab defisit APBN bukanlah besarnya subsidi BBM yang
diberikan pemerintah melainkan utang yang sebagian besar hanya
dinikmati oleh sekelompok kecil, yaitu konglomerat untuk kepentingan
restrukturisasi perbankan.

Untuk tahun-tahun berikutnya, pembayaran angsuran pokok dan bunga
utang dalam dan luar negeri dalam anggaran negara rata-rata mencapai
Rp 140 – Rp 250 trilyun setiap tahun.

















[Forum Pembaca KOMPAS] pmerintahmau enak nya aja ??

2008-05-19 Terurut Topik Haniwar Syarif
Pernah mikir  bahwa dalam kondisi sekarang ini, dimana yg haragnya 
naik luar biasa bukan hanya BBM saja tapi juga gas,batubara dan CPO

lau kemana hasilnya produk lain itu bagi bangsa ini

kenapa yg diributkan hanya BBM naik dan kita nett importer .hingga 
kita jadi susah . yang kalau toh betul pastilah nilainya harus 
ekivalen dgn ratusn ribu bph aja. ( kalau betul lho.. saya masih 
beluum percaya, )

secara logis kenaikan harga batu bara dan LNG pun akan meningkatkan 
kocek negara.. jumlahnya gede lho

Kenaikan CPO.. pastilah membuat perusahaan  nya untung berlipat 
ganda, yg jika pemerintahnya tidak menerapkan pajak progresif pun, 
pastilah uang pajak laba yg mazuk ke kas pemerintah juga   berlipat 
ganda. Apa lagi   kalau pajaknya progresif.


Apa yg kita nikmati.. ?? nggak ada  !!!
  minyak goreng kemarin aku lihat sudah Rp.30.000 per pak 2 l

Pabrik pupuk dan PLN nggak kebagian gas.

Konon LPG pun harus impor.. sehingga jnagan kaget nanti ita 
diteriakkan lagi oleh pemerintah bhw kita menikmati subsidi LPG..

Tahunya rakyat dpt susahnya aja

kenapa nggajk ya ada pembagian BLT krn harga batu bara naik..cpo 
naik.. .L:NG naik


ayo jawab kenapa ??? jawbanya : kita maish senang di bohongi sih ..

HS
  





[Forum Pembaca KOMPAS] Putar Film Sometimes in April di Perpus Diknas 24 Mei 2008

2008-05-19 Terurut Topik asih_bgr
Teman-teman nonton Yukkk!!!

Perpustakaan Diknas bekerjasama dengan teman-teman dari Komunitas Jejak Langkah 
dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional mengadakan event :
#8232;Putar Film Sometimes in April#8232;
Lokasi  : Perpustakaan Pendidikan Nasional
Lantai 1, Gedung A
Departemen Pendidikan Nasional
Jl. Jend. Sudirman, Jakarta Selatan.
Tgl: Sabtu, 24 Mei 2008
Jam   : 12.00 WIB

Yang pasti tidak dipungut biaya dan terbuka untuk umum.
Ada diskusinya setelah putar film dan juga ada doorprize.


#8232;Sometimes in April

Film ini berlatar belakang kejadian nyata.
Pertikaian antara warga terjadi di Rwanda pada tahun 1990-an yang pada akhirnya 
mengakibatkan tewasnya ratusan ribu orang.
Seperti halnya umumnya perpecahan di masyarakat dimanapun di dunia,
masyarakat Rwanda secara ekstrem berada dalam kelompok Kami atau Kalian,
tiada lagi pesatuan atas keragaman.
 
Dua bersaudara dari suku Hutu, yang merupakan tokoh utama dalam film ini, 
berbeda 
pendapat dan ideologi mengenai pertikaian yang terjadi di masyarakat.
 Keserakahan, Ketamakan dan Keegoisan membuat negeri yang indah menjadi 
merana, 
ujar salah satu tokoh di film ini.
Pertikaian mereda pada tahun 1998 tapi tampaknya luka masih melekat di pikiran 
warga 
Rwanda.
 
Mengapa dan bagaimana pertikaian antar warga bisa terjadi secara meluas ?.
Bagaimana kisah dari dua bersaudara dari suku Hutu tapi berbeda ideologi 
tersebut ?.
Apakah ada kemungkinan pertikaian antar sesama warga secara luas, bisa terjadi 
kembali 
di daerah dimanapun di dunia ini ?.
Film ini semoga dapat senantiasa memberikan perenungan terhadap makna 
kemanusiaan, 
kehidupan dalam berkebangsaan dan keragaman.
 
Film buatan tahun 2004 ini disutradarai Raoul Peck dan dibintangi oleh Debra 
Winger dan 
Idris Ela.

Informasi hubungi : Danny 0818865460 atau Ari Asih 0818126707






[Forum Pembaca KOMPAS] Terbaru dari PRP (19 Mei 2008)

2008-05-19 Terurut Topik Perhimpunan Rakyat Pekerja
Aceh dan Kenaikan BBM (Diambil dari acehinstitute.org)
Shelly Woyla Marliane*

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan Boediono, mengindikasikan
pemberlakuan kebijakan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
sebesar 30% pada Juni 2008 mendatang. Argumen yang digunakan pemerintah
untuk mendasari kebijakan di atas adalah meroketnya harga minyak mentah
di pasaran dunia yang hingga hari ini mencapai angka US$ 123/barel,
membuat pemerintah tidak mampu lagi membiayai subsidi BBM dari alokasi
APBN yang sudah di susun.

Undang-undang Penanaman Modal dan Sarjana Menganggur
Ign Mahendra K*

ignificantly, the latest edition of the World Bank's World
Development Indicator (WDI) shows that the developing country that
surpasses all others in levels of health and education is Cuba, the one
developing country that has been excluded from the neoliberal world
order, and the only country other than North Korea that has received no
World Bank loans for the past forty years.

(James Petras dan Henry Veltmeyer)

Modal dan peranannya dalam masyarakat telah menjadi perdebatan sejak
lama. Argumentasi yang selalu saja diajukan oleh pemerintah adalah jika
kita menerima penanaman modal asing maupun dalam negeri maka akan
tercipta pertumbuhan ekonomi nasional, lapangan kesejahteraan, daya
saing dunia usaha nasional, kesejahteraan masyarakat dan kapasitas
teknologi nasional. Itulah yang dapat ditangkap dalam UU Penanaman Modal
yang ada saat ini. Is it all true or just a dream?

Tantangan bagi Gerakan Sosial hari ini !!!
Khamid Istakhori*

May Day, Bangkitnya Kekuatan Gerakan Buruh  progresive
Hiruk pikuk peringatan hari buruh atau Mayday baru saja usai. Berbagai
catatan kemenangan telah pula di tuliskan dalam buku sejarah
dengan sebuah harapan besar. Gerakan buruh pada saat Mayday akan menjadi
modal berharga bagi upaya-upaya perjuangan kaum buruh dan seluruh
gerakan rakyat yang hari ini mengalami tantangan luar biasa.

Tirto Adhi Soerjo: Pelopor Kebangkitan Nasional (Diambil dari buletin
SADAR)
Akbar T.Arief*

Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jas Merah). Itulah
kata-kata yang sering yang diucapkan Bung Karno pada setiap kesempatan
pidatonya. Namun, pada masa pemerintahan Soeharto, terjadi banyak
distorsi terhadap sejarah Indonesia. Sejarah yang dimunculkan Orde Baru
sangat jauh dari kenyataan yang sesungguhnya. Termasuk sejarah
kebangkitan pergerakan nasional.

Baca selengkapnya di www.prp-indonesia.org


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] kata subroto perlu UU penghapusan subsidi

2008-05-19 Terurut Topik Haniwar Syarif

kata subroto perlu UU penghapusan subsidi

Judul posting ini ya berita terakhir yg lagi kudengar di TV

menurutku sih yg perlu pecat menteri gagal

.. kapan ya ada UU memecat menteri yg goblok ?..lha  mestinya lifting 
bisa naik  kok malah turun terus..

belum lagi berita pertamina lampung impor BBM dr singapore.. 
Singapore yg nggak punya tambang minyak aja bisa ekspor eh subroto yg 
megaranya banyak tambang malah .. impor BBM dr negera yg nggak ada  tambangnya


HS





[Forum Pembaca KOMPAS] Terlalu kreatif?, anak kelas 2 MTs diperkarakan pihak sekolah

2008-05-19 Terurut Topik Sidik Permana
Maaf Mas Agus, sumber bukan dari KOMPAS.

Beginikah cara lembaga pendidikan (sekolah) memperlakukan anak 
didiknya? Tidak adakah ruang bagi kretifitas anak2, yang memang 
terkadang 'keterlaluan'?

Salam, 
Sidik


Selebaran Bocah Bintang Berusia 13 Tahun yang Berujung Laporan Pidana
Iseng Bikin Tertawa, Malah Bikin Murka Pengelola Sekolah

Hanya karena terlalu kreatif dan kerap berimajinasi saat menulis, 
seorang bocah 13 tahun yang duduk di kelas dua madrasah tsanawiyah 
(SMP) kini jadi tersangka. Kasus jurnalis cilik yang aktif bikin 
buletin ini sedang ditangani Polres Malang, Jawa Timur.

MARDI SAMPURNO, Malang

BINTANG sekilas seperti anak-anak pada umumnya. Status tersangka tak 
membuat dirinya murung. Dia terlihat ceria dan gemar berceloteh 
tentang apa saja yang diamati.

Wah, masuk koran. Bisa terkenal dong, ujarnya sambil mengulurkan 
tangan kepada Radar Malang (Grup Jawa Pos) di rumahnya, Kompleks 
Perum Persada Bhayangkara, Singosari, Malang, Minggu (11/5) lalu.

Khoirul Abadi, 44, ayah Bintang, yang ikut mendampingi langsung 
merespons sikap anaknya. Katanya ingin jadi wartawan. Nah ini ada 
orangnya, kata bapak tiga anak yang sehari-hari menjadi dosen di 
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.

Menurut Khoirul, anak pertamanya itu memang bercita-cita menjadi 
wartawan. Tak heran jika selama ini banyak karya tulis asal-asalan 
yang berbau karya jurnalistik.

Lihat saja buletin mini karyanya yang diberi nama Korap Cak! yang 
merupakan singkatan Korane Wong Sarap (Korannya Orang Gila, 
Cak). Entah apa maksudnya. Yang jelas, itu sekadar ungkapan tanpa 
makna yang menunjukkan kreativitasnya, ujar Khoirul.

Buletin ini sudah dibuat dua edisi. Isinya kumpulan esai dan tempelan
guntingan gambar foto yang diambil dari koran atau majalah. Buletin 
tersebut dibikin bocah yang hobi main sepak bola itu dari kertas sisa 
milik ayahnya yang tak terpakai.

Dari buletin itu, terlihat Bintang memang superkreatif dan lucu. 
Halaman depan salah satu buletin menampilkan guntingan foto pejabat 
sedang berceramah di depan warga. Pada teks foto diberi tulisan HANYA 
BENGONG: Pakde Yit ngapusi wong-wong. Sedangkan judul berita tersebut 
adalah Pakde Ngapusi? Inti beritanya, Pakde Yit sedang berpidato di 
depan warga dan para perangkat desa, karena sebentar lagi mereka 
bakal mendapat bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah. Namun, 
saat itu warga sedang membutuhkan fasilitas mandi cuci kakus (MCK). 
Karena tak sesuai keinginan warga, Bintang menilai Pakde Yit ngapusi 
(membohongi, Red) warga.

Di buletin itu juga tak lupa dicantumkan acara stasiun televisi yang 
diberi nama Duren TV. Acara favorit pukul 04.00-05.00 adalah 
kejatuhan durian (ketiban duren). Lalu, pukul 05.00-06.00 dilanjutkan 
acara makan durian.

Hal serupa ditunjukkan di rubrik olahraga. Dia memasang gambar mobil 
balap F-1 yang dikendarai Felipe Massa. Dalam gambar itu Felipe Massa 
membuka sedikit helmnya. Dari gambar itu, teks foto berbunyi mobil 
Felipe sedang mogok dan pengemudinya mencoba menyembuyikan rasa malu 
dengan membuka sedikit kaca helmnya.

Dalam isi beritanya, pengemar busana T-shirt itu melakukan wawancara
imajiner dengan pembalap asal Brazil tersebut di Australia. Salah satu
kutipannya My car is very bad! ungkap Felipe, saat ditemui tim 
Korap Cak di Australia.

Buletin itu juga dibumbui iklan versinya, baik iklan lowongan maupun 
iklan jasa. Bahkan, dia membuat 10 peribahasa yang dipelesetkan.

Contohnya: Air susu dibalas dengan airmail = Kebaikan sesorang dibalas
dengan surat; Ma'lu bertanya ma'gue yang jawab = Ibumu tanya, ibuku
menjawab; Nasir sudah menjadi tukang bubur = Nasir sudah dapat kerja; 
dan serigala berbulu ayam = Serigala terkena kutukan.

Karena kreativitasnya itu, Bintang yang kini kelas II Madrasah 
Tsanawiyah (MTs) 1 Malang didapuk menjadi pengurus majalah 
sekolah. Saya sudah mengisi satu kali tulisan tentang tokoh-tokoh 
wanita penting di Indonesia. Sedianya bulan depan baru terbit, kata 
Bintang. Bahkan, karena kepiawaiannya itu pula, dia kerap meraih 
peringkat 10 besar di kelasnya.

Disinggung tentang ulah usilnya menulis dua selebaran dari kertas 
kalender yang ditempel di gerbang sekolah Bani Hasyim (lokasinya 
berdekatan dengan rumahnya di Perum Persada Bhayangkara, Singosari) 
yang membuat dia jadi tersangka, Bintang mengaku menyesal. Saya 
harus banyak mengendalikan diri saya. Saya salah dan minta maaf 
kepada Pak Aji (Aji Dedi Mulawarman, pengelola sekolah Bani Hasyim), 
katanya.

Isi selebaran usilnya adalah pengumuman bahwa gedung sekolah itu 
dijual. Lalu, di selebaran lain ditulis Dicari yang diikuti nama 
anak Aji Dedi Mulawarman.

Menurut dia, saat membuat selebaran pada siang 24 Februari lalu itu 
tak ada sedikit pun niat untuk mengejek atau mempermalukan sekolah. 
Dengan tulisan itu, dia berharap bisa membuat teman-temannya 
tertawa. Saya hanya ingin dua teman saya (diajak saat menempelkan 
selebaran) tersenyum melihat tulisan itu, katanya.

Meski sudah menjadi tersangka, Bintang 

[Forum Pembaca KOMPAS] Gempa 6.2 SR Guncang Sumatera Utara

2008-05-19 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/19/21500747/gempa.6.2.sr.guncang.sumatera.utara

JAKARTA, SENIN - Gempa berkekuatan 6.2 skala richter terjadi pukul
21.26 di Sumatera Utara, tepatnya 35 kilometer Barat Laut Padang
Sidempuan, Senin (19/5) malam.

Menurut data yang dikeluarkan Badan Meteorologi dan Geofisika, gempa
terjadi di lokasi 1.68 LU - 99.19 BT pada kedalaman 10 km. Warga
setempat sempat panik ketika terjadi gempa, namun belum ada laporan
adanya korban jiwa.

Gempa susulan pada pukul 21:49 juga terjadi 32 kilometer Tenggara
Taruntung. Gempa berkekuatan 5.5 skala richter pada kedalaman yang
sama. FIA



[Forum Pembaca KOMPAS] Indonesia Bisa

2008-05-19 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/20/01555015/indonesia.bisa.

JAKARTA, SELASA-Hari ini (Selasa, 20/5) pukul 19.00 akan digelar acara
memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional di Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta.

Malam ini akan digelar pertunjukan kolosal yang bertujuan
membangkitkan semangat nasionalisme. Pertunjukan itu akan didukung
oleh sekitar seratus penari yang  membawakan beragam tarian daerah,
pertunjukan pencak silat, serta pergelaran dari TNI dan Polri.

Acara yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut juga
akan meluncurkan slogan Indonesia Bisa. Presiden secara menciptakan
syair lagu yang baru dikarangnya pada pekan ini untuk memperingati
hari lahirnya organisasi Boedi Otomo pada 20 Mei 1908 itu.
  

Sementara itu, sekitar 38 ribu prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dilingkungan TNI akan turut memeriahkan acara. Sekitar 200 orang
Taruna Akademi TNI (Akmil, AAL dan AAU) akan menampilkan atraksi Drum
Band, empat orang anggota TNI dari Komando Pasukan Khusus TNI AD
(Kopassus), Korps Marinir, Pasukan Khas TNI AU, akan terlibat dalam
aksi terjun payung. 
   
Sementara sekitar 2.000 orang prajurit TNI AD, AL dan AU serta Wanita
TNI akan terlibat dalam konfigurasi. Selain itu, juga akan ditampilkan
pula pengibaran bendera oleh 1.000 orang prajurit TNI AD, AL dan AU. 
Untuk berbagai atraksi lainnya, TNI mengerahkan 1.500 orang dari
Kostrad, Kopassus, Paskhas dan Marinir.(ANT)