Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Izin Advokat Todung Dicabut
Salam Untuk pertama kalinya pada masa reformasi ini kita mendengar adanya pemecatan secara permanen sejak penggabungan eerapa organisasi advokat di Indonesia dilakukan. yakni yang menimpa Todung. Konsekwensi dari pemecatan itu apakah akan serta merta menjadi pelarangan agi Todung untuk eracara di peradilan. Kita elum mendapatkan gamaran yan utuh tentang duduk perkara persoalan ini. Kita erharapagar dudk persoalanya juga cukup jalas terpapar kepada pulik, karena masalah pemecatan Todung memiliki konsekwensi terhadap pemangunan hukum di indoensia. On 5/16/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Laporan wartawan Kompas Susana Rita http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/16/15520688/izin.advokat.todung.dicabut JAKARTA, JUMAT- Advokat senior Todung Mulya Lubis diberhentikan secara tetap dari keadvokatannya oleh majelis kehormatan daerah Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) DKI Jakarta. Alasannya, Todung terbukti melanggar kode etik advokat Indonesia Pasal 4 huruf j dan Pasal 3 huruf b terkait larangan benturan kepentingan dan nilai lebih mementingkan materi daripada tegaknya hukum. Keputusan ini dibacakan oleh majelis kehormatan yang diketuai Jack R Sidabutar, Jumat (16/5) siang ini di Jakarta. Dalam pertimbangannya, majelis menilai Todung melakukan benturan kepentingan terkait masalah Sugar Group Companies (SGC). Pada tahun 2002, Todung merupakan anggota tim bantuan hukum Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) mewakili Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) cq Menteri Keuangan cq Pemerintah RI untuk melakukan audit terhadap keluarga Salim yang memiliki SGC. Setelah SGC dijual, pada tahun 2006 pemilik baru ternyata beperkara melawan keluarga Salim dan Pemerintah RI di Pengadilan Negeri Kotabumi dan Gunung Sugih, Lampung. Dalam perkara ini, Todung bertindak sebagai kuasa hukum keluarga Salim. Atas hal ini, majelis menilai Todung berbenturan dengan keluarga Salim. Terkait dengan hal tersebut, majelis juga menilai Todung melanggar Pasal 3 huruf b bahwa advokat seharusnya menjalankan tugas tidak semata-mata memperoleh materi, tetapi tegaknya hukum dan keadilan. Sidang di majelis kehormatan itu juga dihadiri Todung dan pengacara Hotman Paris yang mengajukan perkara ini. Akan tetapi, kepada wartawan Todung belum menyatakan apakah akan menggunakan hak bandingnya atau tidak. Informasi yang diperoleh, pukul 17.00 nanti Todung akan menggelar konferensi pers terkait putusan majelis kehormatan Peradi DKI Jakarta itu. Susana Rita == Todung: Tak Ada Benturan Kepentingan JAKARTA, JUMAT - Pengacara senior Todung Mulya Lubis syok mendengar putusan majelis hakim dewan kehormatan Peradi DKI Jakarta. Menurut dia, putusan tersebut tidak berdasarkan fakta dan tak masuk akal.Putusan ini tidak sesuai dengan logika rasional. Putusan ini seperti sebuah dagelan. Sebuah dagelan yang tidak lucu. Dalam sejarah di Indonesia, saya mungkin adalah advocad pertama yang dipecat secara permanen, ujar Todung saat konferensi pers di kantornya, Jumat (16/5). Menurut dia, tidak ada benturan kepentingan sama sekali antara Departemen Keuangan dan Salim Group. Sebelumnya, pengadilan memutuskan Todung juga terbukti membocorkan dokumen kliennya. Kalau memang itu tuduhannya, itu semua tidak benar. Malah saya menolak saat dokumen itu akan dijadikan barang bukti di pengadilan, sebab itu bersifat private, jelasnya. Lagipula, lanjutnya, pada saat itu Depkeu telah memberikan surat tidak keberatan jika Todung menangani kasus Salim Group karena tidak berkepentingan satu sama lain. BOB http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/16/19175551/todung.ini.dagelan
[Forum Pembaca KOMPAS] Pola kerja Polisi,Penyerbuan Unas
Pola Kerja Polisi Penyerbuan, pengrusakan properti dan penangkapan mahasiswa di Kampus Unas Jakarta oleh polisi, semakin mayakinkan kita tentang cara-cara aparatus keamanan itu memperlakukan warganya. Skenario selanjutnya adalah mencari alasan penangkapan-- penemuan granat dan narkoba hasil test urine kemudian menjadi dasar yang dianggap menguatkan alasan penyerbuan dan penangkapan. Insiden penyerbuan Unas dan rentetan kejadian berikutnya serta penyampaian alasan dan informasi polisi, semakin melengkapi pola kepolisian negara ini dalam banyak aksinya yang seringkali mengaburkan permasalahan. Permasalahan demo mahasiswa Unas adalah berkaitan dengan penolakan mahasiswa dan masyarakat atas rencana kenaikan harga BBM saat itu, tetapi alasan dan informasi yang disampaikan polisi kemudian adalah masalah granat dan narkoba--Alasan penyerbuan dan penangkapan yang mungkin benar tetapi tidak relevan dengan konstelasi suasana saat itu. Cara penanganan polisi terhadap berbagai kasus juga selama ini seakan tertutup, kita tidak mendapatkan akses yang cukup agar apa yang dilakukan polisi bisa diakses publik. Beberapa pemberitaan di media tentang proses penangkapan, pemeriksaan dan pengumpulan barang buktimenempatkan polisi pada posisi yang tidak terkontrol. Paralel dengan masalah ini kita juga jarang mendapatkan akses tentang pelayanan yag dilakukan oleh polisi terhadap masyarakat, seperti misalnya dalam pembuatan SIM dan pelayanan hukum lainya. Di media juga kita sering disuguhi proses penangkapan yang dilakukan polisi, dan tiak jarang mengakibatkan orang yang ditangkap terluka bahkan mati, tetapi kita tidak mendapatkan informasi lanjutanya, sejauh mana proses yang mengakibatkan orang terluka bahkan mati tadi dievaluasi secara terbuka-- bagaimana tanggungjawab kepolisian atas terluka bahkan hilangnya nyawa seseorang dibuka kepada publik. seakan-akan setiap orang yang terluka atau mati oleh polisi sudah jelas bersalah-- sebelum proses peradilan Padalahal jika bangsa ini mau memberantas korupi atau KKN dan penegakan hukum, seharusnya aparatus penegak hukum menjadi sasaran utama pembenahan, karena dari sanalah muara penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dimulai. Saya menangkap bahwa saat ini persepsi masyarakat tentang lembaga kepolisian tidak terlalu baik. sangat kaut kesan bahwa di dalam lembaga penegak hukum ini para pencari keadilan menghadapi kendala untuk mendapatkan pelayanan hukum secara adil. Saya fikir untuk upaya reformasi di internal kepolisian perlu intervensi dari luar. Setelah reformasi TNI, reformasi di tubuh kepolisian harus disegerakan, sebelum akhirnya terlambat dan kita kehabisan energi. Momentum penyerbuan Unas seharusnya menjadi awal dari audit kinerja kepolisian, yang selama ini berjalan di tempat. Yang kita lihat baru sebatas slogan-slogan. Dalam hal ini juga kita harus dapat menempatkan polisi sebagai aparatus negara. Sehingga poisi Menempatkan masyarakat termasuk mahasiswa secara seimbang dengan pisisi pemerintah. Perbedaan pendapat tentang kenaikan harga BBM antara masyarakat dan pemerinah merupakan bagian dari perdebatan politik negara. tidak seharusnya polisi menempatkan masyarakat sebagai pihak yang salah karena berbeda pendapat dengan pemerintah. Kita mendambakan polisi yang kredibel dan profesional, yang dalam menjalankan tugasnya menggunakan keahlian dan kecerdasanya untuk menciptakan keamanan dan penegakkan hukum. Sudah saatnya polisi meninggalkan cara-cara yang tidak cerdas dan terus menerus diulang-ulang dalam tugas keamanan dan penegakan hukum. Untuk itu diperlukan aparat kepolisian yang cerdas dan profesional. dan kita perlu mendorong perbaikan itu dari luar. saya kira DPR perlu merumuskan kembali polisi seperti apa yang kita butuhkan saat ini.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Polisi Tangkap Ferry Yuliantono - - seharusnya Syamsir ?
Ferry dan Agustiana untuk mengalihkan perhatian. Kabar tentang penangkapan Ferry Yuliantoro terjadi tidak lama setelah penangkapan Agustiana. Yang pertama dituding sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap demo rusuh mahasiswa, sementara yang terakhir dituding sebagai orang yang bertanggungjawab atas pembalakan liar dan penguasaan lahan milik perhutani. Kasus yang dituduhkan berbeda, tetapi permasalahanya bisa sama yakni sebagai bagian dari pengalihan perhatian masyarakat terhadap dampak kenaikan BBM, sekaligus untuk membangun efek jera bagi para aktivis, karena keduanya adalah aktivis. Permasalahanya apakah masyarakat begitu bodoh dengan melupakan substansi permasalah dampak kenaikan BBM dan permasalahan buruknya penyelenggaraan negara dan pelayanan publik , sekaligus untuk membangun pemerintahan yang represif dengan keberadaan inteljen yang merasuki hampir semua ruang kehidupan, termasuk ruang pribadi dan kantor aktivis. Saya fikir kita tidak bodoh, oleh karenanya pola-pola lama ini harus dilawan, jika tidak maka selanjutnya akan makin banyak Ferry dan Agustiana lain yang diincar untuk memberangus suara rakyat. 2008/6/28 jokotole67 [EMAIL PROTECTED]: Yang ditangkap seharusnya justru Syamsir. Jelas2 FY sudah kasih info sebulan sebelumnya bahwa akan ada demo anarkis kok dia tidak bertindak apa2. Bukankah dia bosnya intel negara, yang seharusnya mencegah apapun yang berpotensi merugikan pemerintah, rakyat, bangsa atau negeri ini. Apakah info dari FY sudah disampaikan kepada Polri? Kalau jawabnya sudah, ya Sutanto-nya yang mestinya ditangkap ..!! /jt
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PRRI/PERMESTA, CIA, ASIS
Salam, Saatnya sebagai bangsa kita belajar untuk realistis dan tidak hitam putih dalam melihat sebuah pemasalahan atau fenomena. Selama ini kita terkungkung oleh sebuah pemahaman nasionalisme yang sempit, sehingga kita hanya mengenal penjahat, penghianat atau penjual bangsa berhadap-hadapan dengan pahlawan atau tokoh bangsa yang dihormati. Padahal setiap orang memiliki pilihan -pilihan yang tidak selalu hitam putih dalam meghadapi peran sejarahnya.Kini kita dituntut untuk menempatkan sejarah sengan perpektif yang lebih luas dan rasional. Perlu lebih banyak informasi dan bahan yang dapat menerangi sebuah proses sejarah agar dapat lebih menggambarkan peristiwa sejarah secara lebih utuh. Diperluakan keluasan hati dan kerelaan untuk menerima kenyataan yang tidak selalu menyenangkan. Jika dalam melihat sejarah dan berbagai bidang kehidupan lainya kita bisa lebih realistis, maka kita akan dapat menarik pelajaran dari perjalanan sejarah bangsa ini sebagai bagian dari upaya mencari pemecahan masalah bangsa saat ini dan ke depan. Wassalam -- Kaka Suminta Journalist http://www.kippindonesia.org Jl. Kartini Gg. Kutilang No 2 Soklat Subang. Phone/fax 0260 420 707 HP:0852 222 771 22 Pada 29 November 2008 00:05, Adyanto Aditomo [EMAIL PROTECTED]menulis: Waduh, nggak salah tuh. Hormat kok kepada pengkhianat bangsa he he he he Tapi kalau hal tersebut memang sudah menjadi filosofi hidup anda, semoga harapan anda terkabul, sehingga anak cucu anda bisa menjadi pengkhianat bangsa yang sukses dan bisa masuk kedalam buku sejarah Indonesia sebagai keluarga pengkhianat bangsa he he he he he he Semoga saja saya salah tangkap dan bukan itu maksud anda. Salam, Adyanto Aditomo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Delapan Arena Korupsi versi Presiden SBY ( Selalu Basi Yee )
Salam, Tekad pemberantasan korupsi pemerintah SBY tetap kita hormati, tetapi kepemimpinanya ynag reaktif dan lebih banyak mengadopsi jargon-jargon barat, justeru merisaukan. Ke depan hanya akan menjadikan negara ini sebagai pembebek, tanpa visi dan possitioning yang jelas 8 Arena korupsi yang disinyalir SBY adalah barang basi yang dijual barat. walaupaun masih relevan secara umum, seyogyanya SBY tidak mengangkat itu untuk korupsi di Indonesia. Seorang presiden seharusnya mengangkat kondisi korupsi aktual di negeri ini. Misalnya ;lembaga mana yang paling korup dan lembaga mana yang cukupberprestasi. Dari situ kemudian kita mendapat gambaran tentang road map pemberantasan korupsi di Indonesia dst dst. Sehingga tidak menjadi isu basi untuk kondisis korupsi yang akut di Indonesia Wassalam -- Kaka Suminta Journalist http://www.kippindonesia.org Jl. Kartini Gg. Kutilang No 2 Soklat Subang. Phone/fax 0260 420 707 HP:0852 222 771 22 2008/12/10, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]: JAKARTA, SELASA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mensinyalir, terdapat delapan arena yang rawan tindakan pidana korupsi dan kemudian membuat negara merugi bukan kepalang. 1. Pendapatan negara 2. Pos anggaran pada APBN dan APBD 3. Kemungkinan kolusi antara penguasa dan pengusaha 4. Bisnis pejabat keluarga pada proyek di APBN/APBD 5. Pengadaan barang 6. Penerimaan pajak dan bea cukai 7. Pendaftaran pegawai, TNI/Polri 8. Pengurusan izin. Kedelapan wilayah yang rawan ini dibeberkan Presiden Yudhoyono saat memperingati Hari Antikorupsi Sedunia di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (9/12) pagi. Saya berharap wilayah rawan itu diperhatikan agar tidak terjadi penyimpangan, ujar Presiden Yudhoyono. Selain membeberkan delapan arena penyimpangan dan penyelewengan yang mengarah tindakan korupsi, SBY juga berharap semua pihak untuk terus membangun budaya bebas korupsi di Tanah Air. Kantin kejujuran contoh sejak awal melatih jujur dan itu baik untuk pendidikan dini yang mesti dilakukan sekolah, tandasnya seraya menjelaskan, ekses pemberantasan korupsi mesti dibabat habis. Kadang-kadang ada ekses yang bisa menghambat, lewati medan itu untuk betul-betul bebas korupsi, katanya. (Persda Network/ade) Ade Mayasanto Sumber : Persda Network http://kompas.com/read/xml/2008/12/09/10261323/delapan.arena.korupsi.versi.presiden.sby = Pojok Milis Komunitas FPK [Forum Pembaca KOMPAS] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menkes: Liberalisasi Bidang Kedokteran Harus Dihentikan
Salam, Saya fikir Bu Menteri ini kontradiktif, karena liberalisasi kesehatan justeru dilakukan oleh para dokter dan rumah sakit. Tepatnya komersialisasi kesehatan. Sudah sulit mencari tenaga medis yang bekerja demi kemanusiaan. Akibatnya biaya kesehatan menjadi tidak terjangkau oleh masyarakat miskin.Jamkeslkin hanya menjadi jargon, di tengah rakyat yang dsekarat meregang sakit tak terobati. Cobalah Bu Menteri mengurai kembali pola pendidikan, rekrutment dan pengembangan profesi tenaga medis. Agar memiliki hati dan empati kepada saudaranya yang tidak berpunya. Wassalam 2008/12/18, nano nano_taxpa...@yahoo.com.sg: Wah ide untuk cari sensasi saja. Liberalisasi sudah lama berjalan, bagaimana menghentikannya? Kita semua saja yang harus menyiapkan diri untuk menghadapi liberalisasi, bukan menentang/menghentikannya. salam nano biak papua = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Sby tidak kenal ayin ?
Orang gila dan pelupa. Sebenarnya mereka adalah kawan lama, bahkan sering berbagi, masalahnya kini keduanya semakin dikenal oleh banyak orang sebagai orang gila dan pelupa. Ya Ogi dan Upa semakin diketahui memiliki penyakit berbeda, tetapi sama-sama sering merugikan orang lain. Hal-hal yang bias membuat dirinya tidak diuntungakan akan terlupakan oleh Upa, seperti kelakuanya yang seriung bertemu dengan orang-orang yang tidak disukai masyarakat, Ogi pasti lupa. Demikian juga dengan Ogi, ia bias ngamuk dan justeru menuding orang lain gila jika kepentinganya terancam. Penyakit gila begini memang sulit dibawa kepada orang pinter, karena dia sendiri selalu mengaku orang pinter. Misalnya saja ia pernag menyuruh sesorang membakar surat yang sangat aneh berkaitan dengan lumbung padi masyarakat, tetapi ia malah menuduh orang yang membakar itulah yang gila dan mengaku-ngaku dia suruh, padahal menurut Ogi dia tidak pernah menyruh demikian. Sifat lupa Upa itu cukup mengejutkan masyarakat karena ia mengaku lupa pada si Ayan, yakni orang yang dulunya sering membagi-bagi kado karena tahu bahwa dia dan keluarganya mengidap epilepsy, tetapi kini kabar tentang penyakitnya menyebar kemana-mana, gara-gara ada orang yang menayangkan rekaman saat penyakit ayanya kumat. Kontan si Upa menyatakan tidak pernah kenak dengan si Ayan. Walau sudah ditujukkan foto dirinya bersama si Ayan. -- Kaka Suminta Journalist http://www.harianterbit.com http://www.Jurnalis-indonesia.com http://www.proyek-jabar.com http://www.purwasuka.com email: [EMAIL PROTECTED] Head Office : Gedung Manggala Wanabakti LT 2 No 212 Jakarta Branch Offoce : Jl Veteran Komplek Usman Purwakarta Phone :0264 932 45 32 Jl. Kartini Gg. Kutilang No 2 Soklat Subang. Phone/fax 0260 420 707 HP:0852 222 771 22 Pada 16 Agustus 2008 11:44, Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED]menulis: Bung Sawung, � Kadang-kadang sebagai JUBIR Kepresidenan ingin mendapatkan a pat on his shoulder (pujian dari atasan telah berbuat/bekerja dengan baik). Maka cara-caranya ya seperti di Amerika, JUBIR selalu berbicara didepan wartawan atau publik untuk menutupi keaiban yang sudah terjadi, dengan cepat. Tanpa memikirkan akibat-nya setelah perkataan keluar dari mulutnya. Bahwasanya masyarakat Indonesia ini juga sudah tidak mudah lagi dikadali, tidak pernah terbersit dalam pola pikir si jubir tersebut. Masyarakat sekarang sudah lebih aktif mendapatkan informasi dari sumber-sumber lain-nya, tidak melulu mendengarkan keterangan dari pemerintahan atas kebenaran dari satu ungakapan. Sudah berapa kali kesandung, kok ya masih belum belajar dari pengalaman, ya? Malahan makin dalam terbenam dalam lumpur, dong? Sisa-sisa ORBA masih melekat, ABS (Asalakan Bapak Senang) masih dijalankan. Bukan jaman-nya HARMOKO lagi sekarang.ah! Mbok ya sadar gitu loch?! � Tapi katanya salah satu miliser di FPK ini, dia sedang menjalankan TUGAS nya dengan BAIK! Jadi BOLEH MENGADALI masyarakat, itu tugas yang BENAR!, loh Bung Sawung?! � Salam, Yuli 2008/8/15 sawung [EMAIL PROTECTED] com dsawung%40gmail. com Sby tidak kenal ayin ? hahahaha lihat foto ini: http://1.bp.blogspot.com/_ihMIxc-p4ac/SJxruT9tfDI/AU0/KywMVzLP6Go/s1600-h/oya.jpg http://3.bp.blogspot.com/_ihMIxc-p4ac/SJxruSX3prI/AU8/GHkW2e4RZdU/s1600-h/oya2.jpg regards -- Seperti tanah, walaupun subur, ia takkan bisa produktif tanpa penyemaian. Demikian juga pikiran, tanpa budaya takkan pernah menghasilkan buah yang berkualitas. Seneca www.soehartoincbust er.org sawung.blogspot. com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Caleg gerindra ada pius dan desmon
Salam, Seharusnya ada yang menulis apa yang sebenarnya terjadi, apakah benar mereka yang beritakan diculik itu benar-banar diculik oleh tentara sebagai instutusi atau bagian institusi. Apakah penculik aktivis yang tidak pernah ditemukan kembali sama aktornya dengan yang saat ini masih menghirup udara segar, bahkan berangkulan dengan Prabowo. Di negeri remang remang ini semua serba tidak jelas. Bagi yang mengetahui secara persis apa yang terjadi, akan menjadi pahlawan jika mau menuliskan apa adanya, atau benar-banar akan menjadi pahlawan karena akan dilenyapkan. -- Kaka Suminta Journalist http://www.harianterbit.com http://www.Jurnalis-indonesia.com http://www.proyek-jabar.com http://www.purwasuka.com email: [EMAIL PROTECTED] Head Office : Gedung Manggala Wanabakti LT 2 No 212 Jakarta Branch Offoce : Jl Veteran Komplek Usman Purwakarta Phone :0264 932 45 32 Jl. Kartini Gg. Kutilang No 2 Soklat Subang. Phone/fax 0260 420 707 HP:0852 222 771 22 Pada 21 Agustus 2008 23:35, Joanes Joko [EMAIL PROTECTED] menulis: Apa tidak mungkin penculikan itu bagaian dari konspirasi bersama. Dalam kondisi yang tdk jelas harus dibikin 2 kubu yangseolah2 bertentangan. Kemudian setelah kondisi sudah stabil...ketemu lagi disatu kapal...prinsipnya satu menyelamatkan yang lain... namanya juga mikir liar... joko
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Sri Bintang Pamungkas
Salam, Saya hanya bertemu sesaat ketika SBP menghadiri seminar KIPP Indonesia di YTKI Jakarta 18/8 lalu. Dia masih bersemangat dan lantang, tetapi saya juga tidak tahu siapa saja yang masih kontak intensif dengnya Wassalam Pada 22 Agustus 2008 11:18, sohibmachmud [EMAIL PROTECTED] menulis: kegiatan sri bintang terakhir adalah mendukung habib riziek dalam kasus kekerasan di monas. dengan mengunjungi habib di tahanan dan menghadiri sidang pra peradilan habib. karirnya sudah tamat, maka mencari popularitas dengan dekat tokoh2 yg lagi dalam sorotan. istilahnya supaya masuk tipi. sohib
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Sri Bintang Pamungkas
Salam, Ingin juga saya kembali kumpul2. Lama saya tenggelam di kampung, dan ternyata di kampung itu nyaman, saya pernah tidak peduli dengan semua berita, perkembangan politik atau sejenisnya. Kehidupan saya adalah rumah, kebun, singkong bakar, dan udang danau dlsb. Tetapi ketika melihat kemiskinan, negara yang terus salah urus. Udang danau dll menjadi langka, karena danau mngering akibat huku digunduli. Orang jakarta dan kota besar lainya menjadi rakus, sehingga hidup semakin sulit untuk banyak orang. Mari kita bicarakanb ini, banyak jelata menuju busung lapar dan kematian tak terhindarkan Wassalam 2008/8/22 Indra Jaya Piliang [EMAIL PROTECTED] Tgl 25 Agustus siang sy dipanel dgn Sri Bintang di Htl Millenium, acara Komisi Hukum Nasional. Silakan datang. Kalau pswt tdk delay, ya. Sent from my BlackBerry(R) wireless device from XL GPRS network
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Polisi Periksa Moderator Milis Pembaca Kompas/Jayabaya
saya melihat hal ini semakin meyakini adanya sepak terjang politisi yang tidak lurus Pertama saya tidak melihat adanya niatan Bung Iwan untuk mencemarkan nama baik, hanya kelemahanya adalah tidak ada konfirmasi dari AL Kedua praktek tidak lurus begini sudah menjadi bagian dari kinerja lembaga lembaga negara, tetapi kita melihat bahwa DPR, Kejaksaan, Kepolisian dan Kehakiman harus menjadi prioritas untuk dibongkar, seharusnya KPK bisa memfasilitasi Bung Iwan untuk kasus ini atau tulisannya ke depan -- Kaka Suminta Journalist http://www.harianterbit.com http://www.kippindonesia.org http://www.Jurnalis-indonesia.com http://www.proyek-jabar.com http://www.purwasuka.com email: [EMAIL PROTECTED] Head Office : Gedung Manggala Wanabakti LT 2 No 212 Jakarta Branch Offece : Jl Veteran Komplek Usman Purwakarta Phone :0264 932 45 32 Jl. Kartini Gg. Kutilang No 2 Soklat Subang. Phone/fax 0260 420 707 HP:0852 222 771 22 Pada 7 September 2008 01:41, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] menulis: Hehehe bung anton ntar kena pasal pencemaran nama baik lho :) setuju bung... Kalau emang punya nyali dan otak tentunya, pakai nama asli jika bergabung di milis ini. Kan udah ada contohnya tuh... Kalau keberatan dengan postingan seseorang, ya lawan dengan postingan klarifikasi dong, masa blom apa2 dah ngadu2 gitu... Wah sama kaya anak kecil lah... Payah... Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] ericsoesilo%40yahoo.com Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat -Original Message- From: anton_djakarta [EMAIL PROTECTED]anton_djakarta%40yahoo.com Date: Fri, 05 Sep 2008 03:19:56 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Polisi Periksa Moderator Milis Pembaca Kompas/Jayabaya saya sudah banyak dengar kok, kalo banyak politisi-politisi malas langsung terjun ke FPK pake nama asli. Soalnya takut dikeroyok. Coba Alvin Lie tulis langsung opininya disini, masalahnya menurut penilaian saya dia tidak berani. Kalau dia tidak mau lebih dulu menyelesaikan permasalahan itu dengan opininya, dengan argumennya. Jelas watak Alvin Lie bukan watak intelektual, tapi watak otoriter. Memang hukum memperbolehkan polisi sebagai tempat ngadu, tapi sebagai orang yang ngerti dunia intelektual adalah sangat bodoh belum apa-apa kok sudah main polisi. Anton
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kembalikan KPU ke Partai
Pola pikir yang malah lebih buruk dari KPU sendiri. Masalah kualitas dan kompetensi serta integritas KPU yang dinilai lemah tidak harus diselesaikan dengan membangun KPU yang darurat dan mengundang masalah. Cukup ganti orangnya dengan melakukan seleksi yang lebih baik. Dalam seleksi yang kemarin pemilihanya seperti menyeleksi karyawan bukan seleksi komisi itu masalahnya -- Kaka Suminta Journalist http://www.harianterbit.com http://www.kippindonesia.org http://www.Jurnalis-indonesia.com http://www.proyek-jabar.com http://www.purwasuka.com email: [EMAIL PROTECTED] Head Office : Gedung Manggala Wanabakti LT 2 No 212 Jakarta Branch Offece : Jl Veteran Komplek Usman Purwakarta Phone :0264 932 45 32 Jl. Kartini Gg. Kutilang No 2 Soklat Subang. Phone/fax 0260 420 707 HP:0852 222 771 22 Pada 7 September 2008 05:44, Bambang Sulistomo [EMAIL PROTECTED] menulis: om alois wisnuhardana, ada pengalaman yang tak pernah saya lupakan sebagai mantan anggota kpu untuk pemilu 1999. waktu itu kita partai-partai peserta pemilu jadi anggota kpu semua. ada aturan dalam undang-undang pemilu yang sat itu berlaku, bahwa untuk membuat peraturan pemerintah (pp) tentang uu tersebut harus melalui kpu. apa yang terjadi, waktu itu ? pemerintah diam-diam membuat pp hanya mengajak wakil mereka di kpu , termasuk om buyung nasution, andi malarangeng, oka mahendra (ada 5 wakil pemerintah yang punya suara setara 50%, dibandingkan dengan 48 partai !), nah waktu itu yang diundang dalam rapat model pemerintah itu ya om jacob tobing sebagai wakil partai pdip. wah, kita-kita yang masih idealis waktu itu (apalagi ada mas bintang pamungkas, hendri kwok , edwin sukowati) ngamuk-ngamuk di rapat paripurna kpu. om buyung nasution (termasuk om jacob tobing, yang selama jaman orde baru memang punya pengalaman dan keahlian sebagai wakil golkar di kpu ) , sebagai wakil pemerintah kita cecar dengan berbagai pertanyaan2., tentu enggak bisa di-jawab kenapa mereka sengaja melanggar uu pemilu. ya, itulah cara-cara gaya orde baru yang selalu mencoba menelikung hak-hak kedaulatannya rakyat. salam bambangsulistomo. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [F-P-K] Hentikan Perdebatan Soal Teori Darwin !
Salam, saat ilmu dikonfrontir dengan iman secara membabi buta, maka yang terjadi adalah debat kusir. Karena ranah kedua domain itu berbeda. Agama dikonfrontir dengan sejarah, sain dan sastra secara dangkal hany membuat kebingunan dan frustasi. Kita tetap perlu mengkaji ilmu dari keilmuan dan iman dari keimanan (bagi yang mengimani) ga rancu sehingga tanggung matang tidak mentah pun tidak. Seperti rata-rata kita di Indonesia kaum mediocre Pada tanggal 11/02/09, lanogan ginting olano...@yahoo.com menulis: Bagi saya terlepas dari teori Darwin atau ajaran suatu agama, saya yakin bahwa semua makhluk hidu[ di dunia ini pada awalnya adalah mahkluk dewasa, bukan barasal dari sebuah sel kemudian bla..bla..bla menjadi sebuah mahkluk kemudian bla..bla..bla berevolusi. Alasan saya yg mungkin bisa saya ajukan sebagai bukti adalah...TIDAK ada satupun mahkluk di dunia ini yang bisa BERTAHAN HIDUP TANPA ADA MAHKLUK DEWASA SEBELUMNYA. Contoh 1. bukti saat ini kita melihat manusia dewas berasal dari seorang bayi yg dilahirkan dari seorang ibu, bayi tersebut TIDAK akan bisa bertahan hidup jika tidak ada orang dewasa yaitu orangtuanya, dan dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa manusia pertama di dunia ini adalah DEWASA terlebih dahulu sehingga dia bisa langsung mengurus kebutuhan hidupnya. TIDAK mungkin manusia pertama di dunia ini seorang bayi kemudian tumbuh dewasa tanpa ada si deweasa yg mengasuhnya. 2. Sesuai dengan jalan pikiran diatas maka Ayam dulu atau Telur dulu? jelas jawabnya Ayam meskipun ayam berasal dari telur, alasannya jika telur dulu kemudian ayam maka jika telur menetas kemdudian anak ayam lahir, ayam mana yg memberitahu ayam bayi ini jika jagung adalah makanannya? TIDAK ada ayam dewasa sebelumnya! Jadi jelas sebelum ada ayam bayi tentu ada ayam dewasa terlebih dahulu, kemudian ayam dewasa bertelur dan menetas lahir ayam bayi, maka ayam dewasa akan memberi tahu ayam bayi (anak ayam) yg mana makanan dan yh\g mana bukan makanan. 3. Kuda bayi juga tergantung susu induknya sebelum dewasa, berarti kuda pertama di dunia ini adalah kuda dewasa bukan kuda bayi atau kuda bersel tunggal kemudian bla..bla..bla.. berevolusi menjadi kuda bayi lalu tumbuh menjadi kuda dewasa! etc..etc Kesimpulannya : Mahkluk pertama di dunia ini adalah mahkluk dewasa berarti bukan berasal dari sel sederhana kemudian berevolusi menjadi mahkluk bayi kemudian berkembang menjadi mahkluk dwasa. Juga makhluk pertama didunia ini bukan dilahirkan ( karena dia harus dewasa terlebih dahulu agar bisa mengurus keperluan hidupnya ), berarti makhluk pertama di dunia ini harus ada yang menciptakan. Bukan teori evolusi! salam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan PNPM berlebihan
Salam, Dana untuk kampanye dan iklan kampanye harus jelas. Pemerintahan SBY harus menjelaskan tujuan iklan pemerintah yang berbau kampanye politik menjelang pemilu 2009. Bawaslu di mana sensitifitasnya dalam masalah ini Wassalam -- Kaka Suminta Journalist http://www.kippindonesia.org Jl. Kartini Gg. Kutilang No 2 Soklat Subang. Phone/fax 0260 420 707 HP:0852 222 771 22 Pada 4 Januari 2009 14:24, Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.com menulis: om bakri arbi, saya juga beberapa kali nanya pada orang di beberapa kampung, tapi itulah kehebatannya iklan yang dibuat oleh pemegang sabuk juara kekuasaan, bahasa indahnya katanya sih incumbent, kalau om bakri punya data akurat, misalnya berapa dana yang sebenanrnya berhasil digunakan, atau daerah mana saja yang berhasil mengelola dana pnpm itu, atau lembaga om yang independen itu harus minta data akurat tentang penggunaan dana pnpm tsb, karena dana itu kan disetujui dpr-nya partai politik, kita cari data juga, apa ada dana pnpm itu dibaginya berdasarkan kursi partai di dpr-ri ? kemudian diolah didaerah masing-masing, untuk menghadapi pemilu dan pilpres om. maaf kalau terpaksa curiga nih ya . tapi kalau melihat bagaimana pemberitaan tentang perilaku anggota dpr-ri soal dana-dana, wah , ngeri banget nih om. tapi apa tidak semua anggota dpr seperti itu ? . menghalalkan segala cara dan berbohong juga dengan segala cara sih, ya enggak ? hehehehe.. salambambangsulistomo.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (tragedi Bengkalis News) Lagi, Polda dan Kadishut Riau Memanipulasi Fakta
Oh Polda Riau, Setelah masalah ilegal logging, kini penyerangan ilegal tehadap petani betapa tanpa nurani tindakanmu -- Kaka Suminta Journalist http://www.kippindonesia.org Jl. Kartini Gg. Kutilang No 2 Soklat Subang. Phone/fax 0260 420 707 HP:0852 222 771 22 2009/1/9 Bambang Soetedjo bambang_soete...@yahoo.com Kasihan mereka semua sedang sakit. Manipulasi dan rekayasa adalah peninggalan orba. Salam BS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Majalah Bhinneka - Siapa mau menyumbang artikel tentang PEMILU Demokrasi
salam, Insya Allah sebagai mantan wartawan aku bisa ikut nimbrung, -- Kaka Suminta Journalist http://www.kippindonesia.org Jl. Kartini Gg. Kutilang No 2 Soklat Subang. Phone/fax 0260 420 707 HP:0852 222 771 22 Pada tanggal 08/01/09, andi suwandi laviola1...@yahoo.com menulis: boleh juga...gimana syarat artikelnya? --- On Wed, 1/7/09, smarching smarch...@yahoo.com wrote: From: smarching smarch...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Majalah Bhinneka - Siapa mau menyumbang artikel tentang PEMILU Demokrasi? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, January 7, 2009, 8:04 PM Teman-teman, Saya baru saja mendapat kabar gembira dari Kedutaan Britania Raya. Proposal Majalah nir-laba yang akan saya dirikan telah disetujui. Nama majalah ini Bhinneka (untuk mengingatkan kalau Indonesia nggak hanya tunggal Ika-tok). Saya mengundang teman-teman untuk menyumbang. Recananya ini adalah majalah berita sekaligus Opini. Edisi Perdana akan terbit akhir Maret/awal April, dengan mengangkat isu PEMILU Demokrasi di Indonesia. Setelah saya diskusikan dengan redaksi (yang ada di Surabaya), akan saya kirim persyaratan untuk artikelnya. Saya amat mengharapkan dukungan teman-teman. Soe Tjen Marching.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jakarta Banjir Ibukota Indonesia Harus Pindah
Salam Mungkin memang kita perlu memindahkan Ibukota, tetapi yang lebih urgen adalah memindahkan cara berfikir bangsa ini terutama peminpinya yang seringkali blunder dan ga maju-maju. Coba lihat bagaimana mereka membentuk undang-undang dan peraturan. Bagaimana membuat dan melaksanakan anggaran dst dst. Akibatnya tidak bisa menata negara dengan baik, timbul banjir yang seharusnya bisa dicegah, bencana akibat kerusakan lingkungan hidup dan lingkaran setan kemiskinan, kebodohan Dll. terus bagaimana pindahnya. Atau kita format ulang saja, Ribet sekali bangsa ini untuk berfikir Pada 17 Januari 2009 04:27, Abdul Rohim peduli_kla...@yahoo.com menulis: Jakarta Banjir Ibukota Indonesia Harus Pindah Jakarta sudah tidak layak menjadi Ibu Kota nasional Indonesia. Karena tiap musim hujan banjir terus dari dulu hingga sekarang ini. Sudah hanti beberapa kali gubenur tetap saja banjir. Indonesia bukan hanya Jakarta saja. Lebih baik ibukota Indonesia dipindahkan yang memenuhi syarat sebagai Ibukota Indonesia. Bisa pindah di Kalimantan atau Papua Barat. salam Abdul Rohim
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pendidikan di India dan China lebih baik dari AS??
Bagaimanapun kita harus objektif saat menyampaikan atau menanggapi sebuah pendapat. sayangnya pemimpin kita seringkali berbicara tanfa fakta dan data yang jelas, Ya seperti JK ini apa parameter dan indikatornya, terus siapa atau lembaga apa yang melakukan kajian dan analisa sehingga kesimpulan itu muncul. Jika kita melihat pendidikan dan perikehidupan lainya di Indoenasia, maka kita akan mudah menemukan bahwa banytak hal tidak ditempatkan sebagaimana mestinya. Misalnya kita terlalu membesar-besarkan masalah keberagamaan pada kulit luarnya maka lahirlah kemunafikan kolektif di satu sisi. Di sisi lain kita menjadi kehilangan daya kritis, sebuah daya yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan, pendidiikan dan pada akhirnya meningkatkan taraf kuatilas kehidupan itu sendiri. Terlalu banyak yang harus dibenahi jika kita ingin secara kritis dan jujur melakukan koreksi terhadap kehidupan bangsa ini, sayangnya dalam hampir seluruh forum pembahasan kritis dan jujur ini tidak mudah disampaikan dan diterima oleh para pelaku ekonomi, politik dan sosial di negeri ini. Banyak kali daya kritis harus tunduk pada tahayul dan mitisme bangsa ini yang sudah kronis. Saya khawatir kita harus menunggu kehancuran sebelum kesadaran itu menjadi bagian dari bangsa ini, artoinya kita baru sadar setelah tercabik. -- Kaka Suminta http://www.purwasuka.com Jl. Kartini Gg. Kutilang No 2 Soklat Subang. Phone/fax 0260 420 707 HP:0852 222 771 22 2009/1/25 marpaung berry1...@gmail.com: Emang wapres kita pendidikan terakhirnya apa sih? Dan di mana? Sent from my ThumbBerry(R) powered by Sinyal Kuat BUEMOON -Original Message- From: Amir amir13...@yahoo.com Date: Sun, 25 Jan 2009 01:54:35 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pendidikan di India dan China lebih baik dari AS?? Mohon tambahan informasi dari rekan yang pernah merasakan pendidikan di AS, India atau China, dan tentu yang juga mersakan pendidikan Indonesia tercinta.. Benarkah statement Wapres ini? - Ditambahkan Wapres, ini karena sistem pendidikan di India dan China lebih baik dan disiplin dibandingkan sistem pendidikan di AS yang mengacu pada kebebasan pada kreativitas, tetapi kurang dalam hal kedisiplinan sehingga Presiden Obama minta itu harus diubah. Jangankan Amerika, apalagi kita juga harus mengubah kedisiplinan pendidikan tersebut, demikian Wapres Kalla. -- http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/24/12044894/wapres.pendidikan.i ndonesia.mundur. - Sabtu, 24 Januari 2009 | 12:04 WIB Laporan Wartawan Kompas Suhartono PADANG, SABTU — Wapres Jusuf Kalla mengatakan, pendidikan di Indonesia mengalami kemunduran akibat tidak disiplin. Selama beberapa tahun, disiplin pendidikan berkurang karena tidak ada ujian nasional. Akibatnya belajar ataupun tidak belajar, siswa didik lulus. Itulah yang menyebabkan kurangnya disiplin pendidikan. Demikian ditegaskan Wapres Jusuf Kalla saat orasi ilmiah di hadapan civitas akademika Universitas Bung Hatta, di Padang, Sumbar, Sabtu (24/1) pagi. Pendidikan kita mundur karena disiplin pendidikan berkurang, yaitu karena kurangnya ketaatan pada kelulusan. Oleh sebab itu harus ditegaskan dalam pendidikan kita, tingkat kelulusan seperti yang terungkap dalam sistem ujian nasional, ujarnya. Menurut Wapres, dengan ketaatan pada kelulusan, siswa didik dapat dipersiapkan menghadapi jenjang pendidikan berikutnya. Pada saat ujian nasional, kita terapkan tahun 2003, tingkat kelulusan hanya 3,25 persen. Namun, lima tahun berikutnya sudah menjadi 5,5 persen, ujarnya. Dalam orasi ilmiah yang berjudul Dampak Krisis Global Terhadap Pendidikan di Indonesia, Wapres Kalla mengutip bagian akhir dari pidato Presiden AS Barack Obama pada saat pelantikan tanggal 20 Januari 2009. Dalam pidatonya tersebut, Presiden Obama meminta agar sistem pendidikan di AS harus diubah agar bisa bersaing dengan negara lain, khususnya China dan India. Sebenarnya apa yang salah dari pendidikan di Amerika sehingga Presiden Obama sampai meminta pendidikan Amerika harus lebih maju dari China dan India? Jawabannya, itu karena keahlian di Amerika sekarang ini banyak kalah dengan mereka yang berasal dari China dan India. Coba lihat di Lembah Silikon, yang bekerja di sana banyak insinyur dari India dan China dibandingkan insinyur Amerika Serikat sendiri, ujarnya. Ditambahkan Wapres, ini karena sistem pendidikan di India dan China lebih baik dan disiplin dibandingkan sistem pendidikan di AS yang mengacu pada kebebasan pada kreativitas, tetapi kurang dalam hal kedisiplinan sehingga Presiden Obama minta itu harus diubah. Jangankan Amerika, apalagi kita juga harus mengubah kedisiplinan pendidikan tersebut, demikian Wapres Kalla. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Bravo jurnalis/kemiskinan
salam, saya harap kita tidak terjebak pada retorika -retorika yang tidak menyentuhh permasalahan yang sebenarnya dari masalah tidak berjalanya (not work) aparatus birokrat dalam memberikan pelayanan publik yang memadai sesuai dengan kapasitas, kewenangan dan tugas fungsi kelembagaanya. Aapalagi jika kita terjebak pada personifikasi atas kelembagaan. Kita perlu mengajukan tawaran untuk keluar dari masalah klasik ini, tentu ada kawan yang menyanggah bahwa itu bukan tugas kita, tetapi pernyataan-pernyataan yang dilontarkan selama ini juga sebenarnya bukan tugas kita, tetapi kita merasa terbeban dengan kondisi yang ada, minimal untuk berbagai dengan kawan-kawan dan berharap dapat memberikan kontribusi atas masalah ini. Retorika yang tidak menyentuh dasar permasalahnya hanya akan membuat bias permasalahan, dan menjauhkan dari jawaban atas permasalahan yang dihadapi, termasuk masalah perilaku pejabat yang dilontarkan kawan-kawan Wassalam -- Kaka Suminta Journalist http://www.kippindonesia.org Jl. Kartini Gg. Kutilang No 2 Soklat Subang. Phone/fax 0260 420 707 HP:0852 222 771 22 Pada 19 September 2008 20:55, Taufan Hidayat [EMAIL PROTECTED] menulis: Dan, stelah masuk ke senayan, tampaknya tdk akan muncul lagi di milis FPK! Kita coba lihat nanti. Salam, Taufan