RE: [iagi-net-l] Dicari: representative orang Indonesia untuk AAPG House of Delegates
Herman Mungkin akan lebih baik apabila Anda dapat meberikan sedikit informasi (berdasarkan HOD dari negara negara maju ) krtieria yang akan diperlukan agar optimal mewakili kepentingan anggota AAPG ar negara bersangkutan. Si Abah Maaf saya punya pendapat lain. Beliau beliau yang abah sebutkan sangat layak untuk menjadi house delegate mewakili kita. Saya kira dengan reputasi mereka sudah banyak tugas/tanggung jawab yang harus di emban. Jadi mungkin lebih baik mencalonkan nama lain. terima kasih Yusak Setiawan --- Tonny P. Sastramihardja [EMAIL PROTECTED] wrote: Kayaknya YAYANG (Dr. Andang Bachtiar - ETTI), MINO (Dr. Benjamin Sapiie - ITB), Dr. Chandra Surya (MEDCO Enegi Intl) atau Mr. Awang Harun (BP Migas) layak tuh jadi kandidatnya...Tinggal ditanya satu satu siapa yang bersedia dan (masih) punya waktu luang... Gimana rekan-rekan..?? Salam Abah ANOM -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 22, 2008 3:08 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Dicari: representative orang Indonesia untuk AAPG House of Delegates Rekan-rekan, Kita sedang mencari perwakilan orang Indonesia untuk duduk sebagai anggota AAPG House of Delegates. Posisi ini penting untuk mewakili suara geologist Indonesia di forum international (AAPG). Periode HoD-nya dari Juli 2008-2011. - anggota HoD diharapkan untuk bisa sekali-kali menghadiri conference AAPG karena dalam conference ini biasanya ada HoD meeting. - kalau belum jadi anggota AAPG, masih bisa disusulkan. Salam, Herman Darman AAPG Asia Pacific Region President Shell International Exploration and Production B.V., The Netherlands * e-mail: [EMAIL PROTECTED] * Mobile: +31(0) 61097 2827 * Office: +31(0) 70447 5340 * Postal: SIEP B.V, Kessler Park 1, S-2100, 2288 GS Rijswijk, The Netherlands * Internet: http://asiapacific.aapg.org/ CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
[iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!
Dear IAGI-HAGI Netter... Akhir minggu lalu lagi seru serunya 'negosiasi' antara New Mont dengan Pemerintah tentang DIVESTASI 10% saham yang juga terkait dengan 'terminasi CoW/default'. Ada yang tahu 'bocoran' hasilnya seperti apa?. Kasus ini akan sangat menarik bagi komunitas kita, karena: a) Tipikal cebakan copper-gold Batu Hijau yang sangat 'spesifik'/low grade sehingga sangat sukar untuk menambangnya agar 'ekonomis', b) Menyangkut hajat hidup 'ribuan keluarga' yang terkait dengan industri tambang di Batu Hijau, c) Kalau terjadi default semuanya 'lose-lose' atau merugi baik pemerintah, perusahaan dan juga masyarakat serta d) Terkait dengan kredibilitas Indonesia di bidang Investasi Pertambangan di dunia internasional.belum lagi rumor tentang 'penyandang dana' dibalik 10% saham jatah pemerintah yang sudah seharus/waktunya di divestasi oleh NewMont Teman-teman yang 'mudeng' dengan kasus ini boleh dong memberikan PENCERAHAN... Salam,... Abah ANOM
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?
Terima kasih Pak Radig atas informasi mutakhirnya. salam, awang Radig Wisnu Yuwono [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang dan Pak Amin, Sekedar menambahkan. Di Blok Korinci Baru (Baru, West Baru dan Korinci Field) sekarang sudah di produksikan biogenic gas untuk keperluan PLN dan RAPP. Regards, Radig Wisnu Y -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 22, 2008 4:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh? Pak Amin, Terima kasih atas ulasan ringkasan acara luncheon talk kemarin, maaf kemarin saya tak sempat memperhatikan Pak Amin karena banyak sekali yang hadir; kalau Pak Amin bertanya di forum itu tentu saya jadi tahu ..oh ini yang namanya Pak Amir Al Amin, selama ini hanya tahu via milis saja. Bila build ups yang ada di dalaman Sibolga itu adalah reefs dan mengandung gas biogenik, tentu bisa dikomersialkan, bergantung kepada berapa volumenya dan berapa besar biaya eksplorasi-produksinya, pengangkutannya, lalu pasarnya di mana. Bila ekonomis, tentu berharga untuk dikembangkan. BPMIGAS juga mengawasi kontrak-kontrak unconventional gas termasuk biogenic gas dan CBM (yang CBM belum ada yang jadi kontrak). Di beberapa lapangan gas di Indonesia terdapat biogenic gas yang diproduksikan meskipun dalam bentuk mixing dengan thermogenic gas, misalnya gas dari Lapangan Wunut Lapindo di Jawa Timur dan gas dari Lapangan Kampung Baru Energy Equity di Sengkang, Sulawesi Selatan. Di dunia, banyak gas biogenik sudah diproduksikan, misalnya di Cook Inlet Alaska (nanti saya ulas lebih detail karena ini forearc basin), Po Valley di Italia Utara, Powder River Basin di Wyoming dan Montana, USA, atau di West Siberia, Rusia. Khusus yang di Siberia begitu besarnya cadangan gas biogeniknya, sampai ada satu lapangan dengan cadangan gas biogenik terbesar di dunia : Urengoy Field (218 TCFG) - volumenya kalau dikonversikan sama saja dengan 36 bilyun barrel oil. Di Cekungan Sibolga sebelah timur banyak reef Miosen yang telah ditembus sumur oleh Union Oil dan Caltex; beberapa mengandung gas biogenik dengan metana 99 % (sayang saya tak punya data isotop karbon-13 dan isotop deuteriumnya; kalau ada kita bisa tahu lebih jauh kejadian gas ini dan penting buat melakukan evaluasi petroleum system-nya sampai ke seluruh Cekungan Sibolga). Saat itu gasnya disebut tak ekonomis, sebagian bocor karena tipisnya sealing beds akibat dangkal. Nah, reef2 dalam di depocenter Sibolga kalau ada reefs di situ punya peluang bisa menahan volume yang lebih besar tentunya sebab seal capacity di situ jelas akan lebih baik daripada yang dangkal. Salam, awang -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 22, 2008 10:25 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh? Sebagai peserta pasif, dan sedikit awam , summarynya +/- sbb. Pak Yusuf menemukan di seismic datanya, carbonate build up dan bright spots. Lokasinya di kedalaman laut 700m. Beliau menyampaikan adanya potensi HC dari data ini. Itu-itungan dari volume batuan x porosity dapatlah ruang sekian barrel. Yang dikutip media sekian barrelnya tuh adalah HC/ Oil yang jelas dari Arab. Beliau juga menemukan kemenerusan fracture berarah SW-NE, yang mungkin bisa menjadi heat conduit (??). untuk mematangkan HC. Pak Andang menyampaikan, potensi fore arc basin di Indonesia, dan negara tetangga. Intinya, masih ada peluang di area itu. Bisa jadi yang sekarang fore arc, dulunya back arc. Atau fore arc nya masih punya basement continental. Data pemboran th 70 an, dari sumur terdekat , yang berada di kedalaman dangkal 100m. mengindikasikan gas. Pak Awang, di bagian muka mengulas berita 2 di media yang menggunakan istilah-istilah, yang bisa menyesatkan. Misal 'Discovery, Field, Lebih besar dari Arab Saudi Beliau menegaskan kalau data pengeboran di sumur terdekat hanya mengindikasikan Biogenic Gas. Dan gradient geothermal di daerah tersebut secara regional, rendah,alias terlalu dingin untuk HC generation. Pelajaran dari Fore arc basin di lapangan yang berproduksi di dunia, menunjukan tidak ada lapangan yang pure fore arc basin, tetapi dulunya back arc, atau campuran. Demikian sedikit yang nyantol di kepala saya, mungkin saja salah dan kurang, mohon peserta yang lebih kompeten menanggapi. Sedikit pertanyaan dari saya untuk Pak Awang: . Jika yang ada di Limestone Bulid Up itu 'cuma' Biogenic gas. Apakah tidak bisa di komersilkan? Apakah BP Migas juga mengatur potensi Unconventional Gas, seperti CBM, dan Biogenic Gas? Adakah ada Biogenic gas yang diproduksi di dunia? Salam, 2008/2/21 Rovicky Dwi Putrohari : Bagaimana kelanjutan hikayat penemuan lapangan raksasa di Aceh ini ? Bisakah memperoleh bahan presentasinya ? Terimakasih Wassalam RDP 2008/2/21
Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!
Abah Tonny, Kalau Abah baca di Bisnis Indonesia: bagaimana mau divestasi, lha wong ketahuan pada last minute pada pertemuan pemerintah dg Newmont minggu kmrn, bhw sahamnya NNT 100% sdg dalam kondisi gadai (dipakai utk pendanaan proyek tambang), jadi kalau mau divestasi ya harus minta ijin dulu pada bank pemberi dana yang saat ini memegang gadai sahamnya NNT. Ada solusi kata manajemen Newmont, yaitu saham yang akan di-divestasikan digadaikan kembali (utk yg keduakalinya) asal diberi ijin sama bank yang memberi pinjaman (pemegang saham gadaian) ~ wah..pasti rumit ini?? Bahkan karena penggadaian ini, ketika NNT akan didivestasikan artinya harus dibeli secara tunai oleh pembeli, dan harus deal langsung dengan banknya Newmont ~ wah..pasti tambah seru nih!! Saya yakin koq mestinya informasi dari teman2 internal Newmont pasti lebih valid, dan mungkin jadi lebih heboh gituh lhoh!! (atau mungkin statement2 Abah Tonny yang undercover jadi keliatan..) Tambahan catatan pribadi: Inilah kenyataan bahwa komoditi (tambang / sumber daya mineral) yang sehari-hari kita kerjakan ini, rupanya sudah jadi tataran bisnis yang tidak riil. Bisa jadi, pada saat kita masih survey awal, hasilnya sudah diperdagangkan bebas kemana-mana?? (apalagi kalau bukan just the matter to get quick money), dan tahu2 kita ditelepon/dihubungi oleh orang tak kita kenal atau yang tak dinyana-nyana, nanyain macem2 ttg prospek yang sedang kita kerjakan, nah lho! Salam, -abl- 2008/2/25 Tonny P. Sastramihardja [EMAIL PROTECTED]: Dear IAGI-HAGI Netter... Akhir minggu lalu lagi seru serunya 'negosiasi' antara New Mont dengan Pemerintah tentang DIVESTASI 10% saham yang juga terkait dengan 'terminasi CoW/default'. Ada yang tahu 'bocoran' hasilnya seperti apa?. Kasus ini akan sangat menarik bagi komunitas kita, karena: a) Tipikal cebakan copper-gold Batu Hijau yang sangat 'spesifik'/low grade sehingga sangat sukar untuk menambangnya agar 'ekonomis', b) Menyangkut hajat hidup 'ribuan keluarga' yang terkait dengan industri tambang di Batu Hijau, c) Kalau terjadi default semuanya 'lose-lose' atau merugi baik pemerintah, perusahaan dan juga masyarakat serta d) Terkait dengan kredibilitas Indonesia di bidang Investasi Pertambangan di dunia internasional.belum lagi rumor tentang 'penyandang dana' dibalik 10% saham jatah pemerintah yang sudah seharus/waktunya di divestasi oleh NewMont Teman-teman yang 'mudeng' dengan kasus ini boleh dong memberikan PENCERAHAN... Salam,... Abah ANOM
[iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..)
Pak Doddy, Di milis ini pada tahun-tahun yang lalu kita pernah beberapa kali mendiskusikan teori anorganik untuk asal hidrokarbon. Di bawah ada ulasan saya pada Oktober 2004 atas buku Thomas Gold yang kontroversial Deep Hot Biosphere yang menceritakan asal hidrokarbon seperti yang Pak Doddy tulis di atas. Thomas Gold adalah salah satu dari sedikit ilmuwan Barat yang membela teori anorganik untuk asal hidrokarbon. Kembali ke pertanyaan Pak Doddy, apakah pendapat Mendeleev masih bisa diterima ? Jawaban saya : masih bisa diterima. Dalam jumlah yang terbatas hidrokarbon terjadi secara anorganik di beberapa tempat di dunia. Di beberapa tempat itu kita tak bisa memaksakan bahwa kejadian hidrokarbonnya secara organik. Kawah meteorit Siljan Ring di Swedia. Tempat ini telah dianggap tempat terbaik untuk menguji teori anorganik asal hidrokarbon. Batuan granit di sini retak-retak akibat benturan meteorit, retakan ini dianggap akan menjadi jalan buat hidrokarbon naik ke permukaan dari mantel. Lapisan sedimennya tipis sekali sehingga tak memungkinkan berkembangnya oil window ala teori organik. Kawah ini dibor melalui sumur sedalam hampir 25.000 ft bernama Graveberg-1. Minyak ditemukan dalam jumlah tak ekonomis (8 barrel). Sumur ini juga menemukan 13.000 ft inklusi metan dalam cuttings-nya. Sumur Graveberg-2 dibor beberapa km dari sumur pertama dan berhasil mengetes 15 ton minyak. Aliran metan pun ditemukan dari sumur2 yang dibor di serpentinized olivine, Yakabinde ultramafic, Mt. Clifford dunite di Yilgarn Craton, Australia Barat berumur Archaean, salah satu craton paling tua di dunia. Teori Thomas Gold deep hot biosphere bahwa ada bakteri hidup di biosfer kedalaman Bumi yang panas yang akan memberikan jejak biomarker kepada hodrokarbon yang mengalir dari mantel ke permukaan telah terbukti di sumur-sumur dalam yang dibor di Iran, Australia, Swedia, dan Kanada, New Mexico. Teori anorganik pun mendapatkan bukti hadirnya trace metals di banyak contoh minyak dari seluruh dunia, seperti nikel, vanadium, seng, timbal, perak, emas, raksa, arsen, kobalt, krom, kadmium, dll. Di beberapa lapangan gas pun ditemukan helium yang kadang-kadang jumlahnya sangat anomali besar. Hadirnya sejenis zat bernama diamondoids (seperti intan) dalam minyak, gas, dan kondensat dapat menunjukkan proses anorganik yang berhubungan dengan tekanan dalam mantel kemudian mengalir ke permukaan yang bertekanan lebih rendah. Metan juga hadir dalam proses hidrotermal di mid-oceanic ridge. Metan yang keluar dari erupsi mud volcano yang berakar jauh lebih dalam dari semua sedimen di cekungan sedimen tempat mud volcano berada juga menunjukkan proses anorganik. Meskipun riset teori anorganik berjalan perlahan, beberapa riset tentangnya sedang dilakukan. Dan AAPG, yang dulu menolak teori anorganik tanpa menelitinya dulu, kini telah beberapa kali mengadakan simposium tentang teori anorganik ini. Salam, awang Date: Mon, 4 Oct 2004 20:25:19 -0700 (PDT) From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] Add to Address Book Subject: The Deep Hot Biosphere : The Myth of Fossil Fuels To: iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED] Judul Subyek di atas adalah judul buku terbaru Thomas Gold (Copernicus Books - Springer Verlag, 2001) yang banyak mendapatkan apresiasi dari banyak akademisi dan jurnal2 sains, bisnis dan umum kelas dunia (spt. alm. Stephen Jay Gould, Nature, Physics World, Journal of Petroleum Technology, The Wall Street Journal, USA Today). Saya baru mendapatkannya, barangkali ada rekan2 yang sudah punya sebab terbit 3 tahun yl. Mungkin rekan2 tahu, Thomas Gold adalah salah satu penganjur garis keras teori an-organik untuk asal minyak dan gasbumi. Mengikuti tulisan2nya yang banyak tersebar di jurnal2 bergengsi dan beberapa bukunya, kita akan menuju kesimpulan bahwa teori2 Tom Gold adalah : original, important, controversial, dan bisa jadi benar. Gold adalah seorang wide-range scientist yang sering bermain jauh di luar batas pendidikan formalnya sebagai ahli fisika listrik. Menyerang teori-teori yang mapan, menimbulkan kegusaran di kalangan ahlinya. Serangannya sangat profesional, sangat detail, membuat kalangan mapan kalang kabut...Dan sejarah menunjukkan, di beberapa teori kontroversialnya yang dia kemukakan justru Tom Gold lah yang benar dan teori mapan lah yang salah, walaupun itu baru terbukti sampai 30 tahun kemudian... Sebelum konsep plate tectonics ramai dikembangkan di tahun 1960an, Tom Gold tahun 1955 menerbitkan teori kontroversial 90-degree flip of the axis rotation of the earth dalam paper berjudul Instability of the Earth's Axis of Rotation Gold meneorikan bahwa hanya dalam waktu 1-2 juta tahun Bumi kadang2 memutar 90 derajat sumbunya, kutub2 ke equator, dan yang di equator ke kutub2. Perubahan ini disebabkan oleh pergerakan suatu massa besar di Bumi seperti akumulasi es di kedua kutub. Ilmuwan2 pada saat itu tak mempedulikan teori Gold yang memang sudah biasa kontroversial. Para ilmuwan
RE: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?
Pak Wikan, Batas timur Cekungan Sibolga dalam tipe forearc basin Dickinson dan Seely (1979) merupakan bagian bernama Intra-Massif Basin. Model stratigrafi arc massif ini adalah mirip sebagai intra-montana basin; urutan sedimennya bisa disebandingkan dengan Ombilin Basin yang bisa mempunyai fase ritfing, post-rifting, dan sagging. Saya pikir yang pernah diselidiki Pak Wikan di lapangan antara Sibolga dan Aceh Barat itu adalah bagian intra-massif yang menjadi batas timur sistem forearc basin Sibolga. Cekungan forearc basin Sibolga di offshore saya pikir bukan poly-history basin. Cekungannya hanya berisi sedimen Neogen, sedimen pre-Neogennya terlipat kuat, sebagian termetamorfosa, dan telah mengalami tectonic overprinting beberapa kali karena posisinya yang selalu di batas aktif lempeng sejak Late Jurassic menjadi tempat collision dan accretion Woyla oceanic crust dan accretionary prism yang berhubungan. Saya tak yakin mekanisme rifting terjadi di oceanic crust yang mengakresi Sibolga pada pra-Tersier sebab ia bukan pada posisi passive margin pada saat itu dan umumnya rifting harus mulai di kontinen dan berakhir dengan sea floor spreading yang memunculkan oceanic crust. Sekalipun ada rifting di oceanic crust Woyla atau di accretionary prism-nya di bawah Sibolga maka saya tak yakin ada model syn-rift Pematang yang lakustrin atau Talang Akar yang fluviodeltaic sebab pada saat itu pun Sibolga telah jauh di posisi distal laut terbuka. Artinya, source rocks yang mungkin hanya marine shales Early-Late Miocene yang diendapkan dalam suasana oxic sehingga gas prone lebih memungkinkan dibandingkan oil prone. Marine shales bisa oil prone asal ia sapropelic dan anoxic. Untuk anoxic maka lingkungannya harus berupa laguna atau silled basin. Bila menginginkan itu, maka harus direkonstruksi paleo-tektoniknya apakah pada Miocene itu ada barrier dari outer arc ridge seperti Pulau Simeulue sekarang. Sementara ini saya menganggap lingkungan Sibolga saat itu berupa open oxic basin yang didominasi marine shales yang juga merupakan starved basin karena terlalu jauh dari provenance sedimen delta Irrawady di Myanmar. Counterpart Cekungan Sibolga Basin di Myanmar yaitu Central Basin pada saat itu masih didominasi deltaic-shallow marine sands. Bila ada oil seeps ditemukan di batas timur Sibolga forearc, itu tak mengindikasikan bahwa minyak digenerasi di Sibolga basin; minyak itu berasal dari intra-massif basin yang membatasi tepi timur Sibolga. Isotop deuterium dan karbon-13 biogenic gas di enam sumur gas di Sibolga basin yang dibor Union (Kedeupasi, Suma, Singkel, dll.) kalau ada akan membuktikan bahwa gas biogeniknya berasal dari marine shales di atas reef melalui bacterial carbonate reduction. Salam, awang -Original Message- From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 22, 2008 5:09 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh? Pak Awang, Apakah memang benar Cekungan Sibolga dalam sejarah tektonik bukan poly-history basin ? Apakah ketika melihat sediment pre-miosen tengah kalau bisa at least dianalogikan kemungkinan setara dengan endapan fase sagging / post-rifting di CSB/Ombilin. Saya tidak tahu apakah ada endapan fase rifting. Di pertengahan tahun 90 saya pernah melakukan observasi pada singkapan di beberapa sungai dan pesisir barat Sibolga-Aceh Barat (Krueng Tripa, Sungai Woyla, Aek Bargo ?). Beberapa lintasan memiliki lapisan batuan yang mirip-mirip batuan early Miosen dari Group Sihapas di CSB atau bahkan bila mendekati basement mirip yang lebih tua seperti Sawahtambang di Ombilin (Oligo-Miosen). Bahkan di beberapa lokasi, lipatan-lipatan dari lapisan perselingan batupasir-shale sangat mengesankan. Mungkinkah Cekungan Sibolga juga merupakan poly-history basin - meskipun sejarah tektoniknya mungkin tidak selengkap NSB/CSB/SSB (recent back-arc basins). Apabila pre-mid miosen merupakan passive margin, tidak mungkinkah wilayah Sibolga-Aceh Barat juga mengalami rifting di lokasi tertentu yang menghasilkan through-through yang endapannya setara dengan grup Pematang/Talang Akar dengan source rock shalenya ? Salam, ww -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 22, 2008 4:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh? Pak Amin, Terima kasih atas ulasan ringkasan acara luncheon talk kemarin, maaf kemarin saya tak sempat memperhatikan Pak Amin karena banyak sekali yang hadir; kalau Pak Amin bertanya di forum itu tentu saya jadi tahu ..oh ini yang namanya Pak Amir Al Amin, selama ini hanya tahu via milis saja. Bila build ups yang ada di dalaman Sibolga itu adalah reefs dan mengandung gas biogenik, tentu bisa dikomersialkan, bergantung kepada berapa volumenya
Re: [iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..)
Pak Awang, Kalau proses pembentukan methane, masih mudah dimengrti dengan proses anorganik, karena reaksi sederhana C dan H. Tetapi bagaimana proses pembentukan rantai panjang (Minyak) dalam proses anorganik ? Secara intuitif sebenernya kalau kita mempercayai teori abiogenesis, teori mahluk hidup berasal dari benda mati memang bisa saja ada pembentukan rantai panjang. Apakah ini yang terjadi di plnaet Titan itu ? Jadi dalam milyar atau ratusan juta tahun lagi di Titan ada mahluk hidup, similar earth life form ? RDP 2008/2/26 Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]: Pak Doddy, Di milis ini pada tahun-tahun yang lalu kita pernah beberapa kali mendiskusikan teori anorganik untuk asal hidrokarbon. Di bawah ada ulasan saya pada Oktober 2004 atas buku Thomas Gold yang kontroversial Deep Hot Biosphere yang menceritakan asal hidrokarbon seperti yang Pak Doddy tulis di atas. Thomas Gold adalah salah satu dari sedikit ilmuwan Barat yang membela teori anorganik untuk asal hidrokarbon. Kembali ke pertanyaan Pak Doddy, apakah pendapat Mendeleev masih bisa diterima ? Jawaban saya : masih bisa diterima. Dalam jumlah yang terbatas hidrokarbon terjadi secara anorganik di beberapa tempat di dunia. Di beberapa tempat itu kita tak bisa memaksakan bahwa kejadian hidrokarbonnya secara organik. Kawah meteorit Siljan Ring di Swedia. Tempat ini telah dianggap tempat terbaik untuk menguji teori anorganik asal hidrokarbon. Batuan granit di sini retak-retak akibat benturan meteorit, retakan ini dianggap akan menjadi jalan buat hidrokarbon naik ke permukaan dari mantel. Lapisan sedimennya tipis sekali sehingga tak memungkinkan berkembangnya oil window ala teori organik. Kawah ini dibor melalui sumur sedalam hampir 25.000 ft bernama Graveberg-1. Minyak ditemukan dalam jumlah tak ekonomis (8 barrel). Sumur ini juga menemukan 13.000 ft inklusi metan dalam cuttings-nya. Sumur Graveberg-2 dibor beberapa km dari sumur pertama dan berhasil mengetes 15 ton minyak. Aliran metan pun ditemukan dari sumur2 yang dibor di serpentinized olivine, Yakabinde ultramafic, Mt. Clifford dunite di Yilgarn Craton, Australia Barat berumur Archaean, salah satu craton paling tua di dunia. Teori Thomas Gold deep hot biosphere bahwa ada bakteri hidup di biosfer kedalaman Bumi yang panas yang akan memberikan jejak biomarker kepada hodrokarbon yang mengalir dari mantel ke permukaan telah terbukti di sumur-sumur dalam yang dibor di Iran, Australia, Swedia, dan Kanada, New Mexico. Teori anorganik pun mendapatkan bukti hadirnya trace metals di banyak contoh minyak dari seluruh dunia, seperti nikel, vanadium, seng, timbal, perak, emas, raksa, arsen, kobalt, krom, kadmium, dll. Di beberapa lapangan gas pun ditemukan helium yang kadang-kadang jumlahnya sangat anomali besar. Hadirnya sejenis zat bernama diamondoids (seperti intan) dalam minyak, gas, dan kondensat dapat menunjukkan proses anorganik yang berhubungan dengan tekanan dalam mantel kemudian mengalir ke permukaan yang bertekanan lebih rendah. Metan juga hadir dalam proses hidrotermal di mid-oceanic ridge. Metan yang keluar dari erupsi mud volcano yang berakar jauh lebih dalam dari semua sedimen di cekungan sedimen tempat mud volcano berada juga menunjukkan proses anorganik. Meskipun riset teori anorganik berjalan perlahan, beberapa riset tentangnya sedang dilakukan. Dan AAPG, yang dulu menolak teori anorganik tanpa menelitinya dulu, kini telah beberapa kali mengadakan simposium tentang teori anorganik ini. Salam, awang Date: Mon, 4 Oct 2004 20:25:19 -0700 (PDT) From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] Add to Address Book Subject: The Deep Hot Biosphere : The Myth of Fossil Fuels To: iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED] Judul Subyek di atas adalah judul buku terbaru Thomas Gold (Copernicus Books - Springer Verlag, 2001) yang banyak mendapatkan apresiasi dari banyak akademisi dan jurnal2 sains, bisnis dan umum kelas dunia (spt. alm. Stephen Jay Gould, Nature, Physics World, Journal of Petroleum Technology, The Wall Street Journal, USA Today). Saya baru mendapatkannya, barangkali ada rekan2 yang sudah punya sebab terbit 3 tahun yl. Mungkin rekan2 tahu, Thomas Gold adalah salah satu penganjur garis keras teori an-organik untuk asal minyak dan gasbumi. Mengikuti tulisan2nya yang banyak tersebar di jurnal2 bergengsi dan beberapa bukunya, kita akan menuju kesimpulan bahwa teori2 Tom Gold adalah : original, important, controversial, dan bisa jadi benar. Gold adalah seorang wide-range scientist yang sering bermain jauh di luar batas pendidikan formalnya sebagai ahli fisika listrik. Menyerang teori-teori yang mapan, menimbulkan kegusaran di kalangan ahlinya. Serangannya sangat profesional, sangat detail, membuat kalangan mapan kalang kabut...Dan sejarah menunjukkan, di beberapa teori kontroversialnya yang dia kemukakan justru Tom Gold lah yang benar dan teori mapan lah yang
RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus : Lebih Besar dari Semua Cadangan Migas dan Batubara di Bumi
Pak Bosman, Info Pak Bosman sudah lengkap, saya menambahkan sedikit saja. Meteorit ALH84001 itu dianggap berasal dari Mars berdasarkan ciri-cirinya yang menunjukkan Martian meteorite. NASA dan lembaga2 ilmu pengetahuan terkait punya meteorit2 lain yang sejenis yang langsung diambil dari permukaan Mars melalui pendaratan beberapa wahana Mars-nya (Mars Rover). Walaupun kita tahu bahwa Mars bukan pengirim meteorit meskipun letaknya dekat sabuk asteroid, dari mana meteor dan asteroid berasal, perdebatan para ahli bukan pada asal meteorit ini yang disimpulkan dari Mars itu. Para ahli rupanya sudah menerima bahwa Mars dihantam komet 16 juta tahun yang lalu, dan serpihan ledakannya tercerai berai ke sekitarnya, termasuk ke Bumi, jatuh di Antarktika 13 ribu tahun yang lalu, baru ditemukan tahun 1984. Sebenarnya, masih jadi pertanyaan apakah meteor ALH84001 itu memerlukan waktu 16 juta tahun untuk berjalan dari Mars ke Bumi ? Saat ditera, umur meteorit ini 3,9 juta tahun - tak jauh berbeda dengan umur meteorit2 lain yang mendarat di Bumi. Soal karbonat di dalam meteorit ALH84001 kelihatannya tak diragukan lagi bahwa ini bawaan asal meteorit itu, bukan barang yang tertempel saat ia mendarat di Bumi. Ini disimpulkan berdasarkan pola diagenesa dan petrografi karbonat itu dengan meteoritnya yang menunjukkan bukan hasil 'shocked' structure akibat impact. Asal karbonat terbagi menjadi dua : asal anorganik dan asal organik. Kedua asal itu telah Pak Bosman sebutkan. Para peneliti menggunakan electron microscopy dan laser microscopy mengaku melihat bentuk2 mikroba primitif di dalam deposit karbonat itu. Proses anorganik pun memerlukan air, dan di air biasa kita dapatkan bentuk2 primitif kehidupan meskipun pre-biotik. Umur karbonatnya sendiri juga diteliti melalui peluruhan radioaktif rubidium-strontium, dan uranium-timbal. Sayang tak dipublikasikan, umurnya akan menjelaskan kapan pernah ada air di Mars. Pencarian kehidupan di Mars telah memakan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya yang besar. Sejauh ini usaha2 tersebut belum berhasil; para ilmuwan sekarang mengubah strateginya : mencari air dulu sebelum mencari kehidupan sebab air membawa kehidupan. Maka semua usaha di Mars dikonsentrasikan ke situ. Artikel tentang Mars Rover di National Geographic itu (dalam edisi bahasa Indonesia kebetulan saya yang dimintai tolong oleh tim Redaksi untuk memeriksa terjemahannya), struktur sedimen silang siur (cross lamination-cross bedding) mungkin juga dihasilkan oleh angin bukan air seperti halnya Recent current ripple yang sering kita lihat saat berjalan2 di pasir pantai adalah hasil angin yang meniup di atasnya. Tentang mineral goetit (bukan geotit, Pak Bosman) memang ia menunjukkan mineral hidroksida besi atau oksida besi yang terhidrasi (golongan limonit), menunjukkan peran air dalam pembentukannya. Tak bisa dipungkiri memang banyak indikator menunjukkan bahwa Mars pernah mempunyai air. Mengapa sampai hilang seperti sekarang atau berubah wujud secara global ? Ini adalah pertanyaan penting sebagai pembelajaran untuk Bumi, barangkali dengan melihat ke tetangga kita di Tata Surya kita bisa mencegah hilangnya air dalam bentuk cair dari planet biru ini. Barangkali. Salam, awang Menggayungsambuti diskusinya Pak Awang, Pada permulaan abad ini kalangan saintis dikejutkan oleh publikasi NASA tentang adanya material karbonat di planet Mars. Karena kalau kita sudah berbicara tentang material karbonat, sependek yang saya tahu, genesanya hanya ada dua. Yaitu melalui proses (sebut saja) kimiawi dan bilogi. Proses kimiawi terjadi ketika molekul karbon dioksida (CO2) bergabung dengan air dan membentuk ion karbonat. Hasil gabungan ini yang kemudian bereaksi dengan kalsium atau magnesium dan membentuk zat padat yang lazim kita kenal sebagai material karbonat, ambil saja limestone (CaCO3) sebagai salah satu contohnya. Peristiwa yang kedua, 'proses biologi', terjadi ketika organisme 'laut', sebut saja namanya Jot Bus, memroduksi karbonat untuk kepentingan cangkang atau bagian-bagian keras yang lain pada tubuh mereka. Ketika si Jot Bus mati maka maka cangkang atau bagian yang keras pada tubuhnya itu mengendap untuk kemudian terakumulasi membentuk deposit karbonat. Kedua asumsi di atas membutuhkan air. Dengan demikian maka dugaan tentang pernah adanya air, dan dengan demikian kehidupan, di Planet Merah mulai terbentuk. Dugaan ini semakin menguat terutama setelah tahun 1984 ditemukan material karbonat dalam meteorit, yang menurut para saintis NASA nyata berasal dari Mars dengan alasan entah apa, di Antartika sekira 13.000 tahun yang lalu. Meteorit ini belakangan dikenal sebagai Allen Hills Meteorite (AHM). Dalam kenampakan mikrospkopis potongan AHM terlihat adanya material karbonat seperti yang banyak ditemukan di Planet Biru. Ketika hipotesis mulai mengerucut, maka pertanyaan berikutnya, yang tentu saja tak kalah penting, adalah pada bagian mana Planet Merah itu mengandung material
RE: [iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..)
Pak Vicky, Bila membaca artikel di the Geophysical Research Letters edisi 29 Januari 2008 tentang hidrokarbon di Titan, satelit Saturnus ini hanyalah metan, etan, dan tholin (tholin adalah molekul organik kompleks kimia pre-biotik, molekul kompleks diperkirakan punya rantai C-H panjang). Metan dan etan ditemukan dalam bentuk cair mengisi danau2 di kutub utara Titan, sedangkan tholin ditemukan dalam bentuk beku menyusun bukit2 di permukaan Titan. Para peneliti menyamakan metan dan etan cair itu sebagai hidrokarbon cair mirip minyak di Bumi, sedangkan bukit tholin mereka samakan sebagai deposit batubara di Bumi. Dalam temperatur dan tekanan kamar (standar) di Bumi, metan dan etan akan berbentuk gas. Kita mengenalnya sebagai gas biogenik di Bumi. Gas ini bisa dicairkan dengan mengatur T dan P yang sesuai melalui proses LNG (liquefied natural gases). Di Titan, temperatur permukaannya sudah -179 C, tekanannya tidak diketahui tetapi jelas berbeda dengan di Bumi; tanpa proses LNG, metan dan etan di Titan ternyata sudah dalam bentuk cair, mirip minyak atau lebih cocok kondendat. Hanya, mereka dalam keadaan tidak stabil sebab terjadi terus-menerus perubahan T dan P di permukaan Titan dan bagian dalamnya. Disebutkan bahwa kondisi cair ini tidak abadi sebab banyak juga terjadi methan venting dari mantel Titan, cairan metan di danau2 Titan pun menguap dan memenuhi atmosfernya sehingga menimbulkan massive greenhouse effect. Minyak anorganik jelas akan berbeda karakternya dengan minyak asal organik. Ia jauh lebih sederhana, hanya trace metal anorganiknya banyak sekali, tetapi tetap dalam bentuk cair. Minyak sintesis yang dibentuk dengan proses teknik kimiawi F-T (Fischer Tropsch) di industri menggunakan katalisator logam menunjukkan karakter rantai C-H sederhana. Seperti pernah kita diskusikan, minyak sintesis ini digunakan Jerman untuk bahan bakar pesawatnya dalam Perang Dunia. Minyak organik biokimiawi memang sangat kompleks. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 26, 2008 8:21 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..) Pak Awang, Kalau proses pembentukan methane, masih mudah dimengrti dengan proses anorganik, karena reaksi sederhana C dan H. Tetapi bagaimana proses pembentukan rantai panjang (Minyak) dalam proses anorganik ? Secara intuitif sebenernya kalau kita mempercayai teori abiogenesis, teori mahluk hidup berasal dari benda mati memang bisa saja ada pembentukan rantai panjang. Apakah ini yang terjadi di plnaet Titan itu ? Jadi dalam milyar atau ratusan juta tahun lagi di Titan ada mahluk hidup, similar earth life form ? RDP 2008/2/26 Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]: Pak Doddy, Di milis ini pada tahun-tahun yang lalu kita pernah beberapa kali mendiskusikan teori anorganik untuk asal hidrokarbon. Di bawah ada ulasan saya pada Oktober 2004 atas buku Thomas Gold yang kontroversial Deep Hot Biosphere yang menceritakan asal hidrokarbon seperti yang Pak Doddy tulis di atas. Thomas Gold adalah salah satu dari sedikit ilmuwan Barat yang membela teori anorganik untuk asal hidrokarbon. Kembali ke pertanyaan Pak Doddy, apakah pendapat Mendeleev masih bisa diterima ? Jawaban saya : masih bisa diterima. Dalam jumlah yang terbatas hidrokarbon terjadi secara anorganik di beberapa tempat di dunia. Di beberapa tempat itu kita tak bisa memaksakan bahwa kejadian hidrokarbonnya secara organik. Kawah meteorit Siljan Ring di Swedia. Tempat ini telah dianggap tempat terbaik untuk menguji teori anorganik asal hidrokarbon. Batuan granit di sini retak-retak akibat benturan meteorit, retakan ini dianggap akan menjadi jalan buat hidrokarbon naik ke permukaan dari mantel. Lapisan sedimennya tipis sekali sehingga tak memungkinkan berkembangnya oil window ala teori organik. Kawah ini dibor melalui sumur sedalam hampir 25.000 ft bernama Graveberg-1. Minyak ditemukan dalam jumlah tak ekonomis (8 barrel). Sumur ini juga menemukan 13.000 ft inklusi metan dalam cuttings-nya. Sumur Graveberg-2 dibor beberapa km dari sumur pertama dan berhasil mengetes 15 ton minyak. Aliran metan pun ditemukan dari sumur2 yang dibor di serpentinized olivine, Yakabinde ultramafic, Mt. Clifford dunite di Yilgarn Craton, Australia Barat berumur Archaean, salah satu craton paling tua di dunia. Teori Thomas Gold deep hot biosphere bahwa ada bakteri hidup di biosfer kedalaman Bumi yang panas yang akan memberikan jejak biomarker kepada hodrokarbon yang mengalir dari mantel ke permukaan telah terbukti di sumur-sumur dalam yang dibor di Iran, Australia, Swedia, dan Kanada, New Mexico. Teori anorganik pun mendapatkan bukti hadirnya trace metals di banyak contoh minyak dari seluruh dunia, seperti nikel, vanadium, seng, timbal, perak, emas, raksa, arsen, kobalt, krom, kadmium, dll. Di beberapa
[iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!
Let say apapun alasannya pemerintah terpaksa men 'default' CoW nya Newmont sehingga terpaksa hrs diselesaikan oleh 'arbitrase international'. Kita berandai andai membayangkan 'apa yang akan terjadi'??? a) Kalau menang - pemerintah tetap harus membayar berjuta juta USD (punya duitnya enggak yach?) b) Kalau kalah (karena kesalahan ada di pemerintah, misalnya.siapa yang tahu?) maka akan lebih tekor tuh... c) Terus nasib karyawan? Dan penduduk sekitar (sektor informal) yang ikut berusaha/hidup dengan kehadiran Newmont?Kacian deh mereka d) Ini juga mrpk tantangan profesional WNI...sebagai pribumi...Sudah siap mengoperasikan tambang yang 'sulit' tersebut agar BISA UNTUNG?...Kalau mau rugi terus sih sudah banyak contohnya di Republik ini... e) Kalau di KSO kan dengan perusahaan swasta apa nantinya nggak lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya?...alias 'sama aja boong'?...Apalagi sekarang ini kan sudah dekat tahun 2009. Pasti akan sangat banyak yang berkepentingan f) Berapa kira-kira 'revenue' pemerintah yang akan hilang untuk jangka waktu tertentu dari kasus 'perseteruan'ini? TAU AH GELAP Yang pasti ini pembelajaran menarik bagi komunitas kita bahwa untuk mengelola perusahaan tambang tidak cukup hanya bermodalkan KOMPETENSI INTI ILMU KEBUMIAN SAJA. Ada permasalahan 'legal', 'financing', tekno-ekonomi, dll. Yang harus juga kita 'ketahui' (paling tidak 'dikit-dikit' lah biar 'nggak dikadali' Salam Abah ANOM -Original Message- From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 26, 2008 7:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?! Kalau memang dasar hukum pemerintah RI kuat, bahwa Newmont harus divestasi setelah tahun sekian, ya kejar aja sampai ke ujung dunia pun. Perkara sahamnya digadai atau bahkan sudah dijual sih urusan antara Newmont dengan bank nya, pemerintah gak perlu ikut-ikut. Kalau perlu minta badan arbitrase internasional untuk mem-freeze aset2 newmont di seluruh dunia model karaha bodas. Salam O' noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Daru, Kalau proyeknya mungkin ok, tapi kalau entitynya itu yang agak aneh... Kalau di dunia minyak, proyek bisa didanai dari mana-mana, tapi entity-nya bebas aja untuk farm-in dan farm-out, termasuk diantaranya dengan BUMD salam, - Original Message From: Sukmandaru Prihatmoko To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 26, 2008 12:03:29 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?! Rekan2, Meng-agun-kan proyek untuk mendapatkan pembiayaan dari bank spt-nya sudah menjadi praktek umum. Saya bukan mau membela Newmont, dan juga tidak tahu apakah hal itu yg terjadi di Newmont. Tetapi itulah yg banyak terjadi - tidak hanya di proyek pertambangan saja. Asalkan pemegang saham perusahaan setuju dengan langkah meng-agun-kan ini, tentunya sah-sah saja. Untuk kasus Kontrak Karya (spt Newmont Batu Hijau) hal-hal yg demikian tentunya sudah diatur dalam kontraknya (???). Kawan-kawan di Newmont dan juga pemerintah-lah yg bisa mengklarifikasi ini. Salam - Daru -Original Message- From: Agus Budiluhur [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 25, 2008 9:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?! Abah Tonny, Kalau Abah baca di Bisnis Indonesia: bagaimana mau divestasi, lha wong ketahuan pada last minute pada pertemuan pemerintah dg Newmont minggu kmrn, bhw sahamnya NNT 100% sdg dalam kondisi gadai (dipakai utk pendanaan proyek tambang), jadi kalau mau divestasi ya harus minta ijin dulu pada bank pemberi dana yang saat ini memegang gadai sahamnya NNT. Ada solusi kata manajemen Newmont, yaitu saham yang akan di-divestasikan digadaikan kembali (utk yg keduakalinya) asal diberi ijin sama bank yang memberi pinjaman (pemegang saham gadaian) ~ wah..pasti rumit ini?? Bahkan karena penggadaian ini, ketika NNT akan didivestasikan artinya harus dibeli secara tunai oleh pembeli, dan harus deal langsung dengan banknya Newmont ~ wah..pasti tambah seru nih!! Saya yakin koq mestinya informasi dari teman2 internal Newmont pasti lebih valid, dan mungkin jadi lebih heboh gituh lhoh!! (atau mungkin statement2 Abah Tonny yang undercover jadi keliatan..) Tambahan catatan pribadi: Inilah kenyataan bahwa komoditi (tambang / sumber daya mineral) yang sehari-hari kita kerjakan ini, rupanya sudah jadi tataran bisnis yang tidak riil. Bisa jadi, pada saat kita masih survey awal, hasilnya sudah diperdagangkan bebas kemana-mana?? (apalagi kalau bukan just the matter to get quick money), dan tahu2 kita ditelepon/dihubungi oleh orang tak kita kenal atau yang tak dinyana-nyana, nanyain macem2 ttg prospek yang sedang kita kerjakan, nah lho! Salam, -abl- 2008/2/25 Tonny P. Sastramihardja : Dear IAGI-HAGI Netter... Akhir minggu lalu lagi seru serunya 'negosiasi' antara New Mont dengan Pemerintah tentang DIVESTASI 10% saham yang juga terkait dengan 'terminasi