RE: [iagi-net-l] Dicari: representative orang Indonesia untuk AAPG House of Delegates

2008-02-25 Terurut Topik yrsnki



Herman

Mungkin akan lebih baik apabila Anda dapat
meberikan sedikit informasi (berdasarkan HOD dari negara negara
maju ) krtieria yang akan diperlukan agar optimal mewakili
kepentingan anggota AAPG ar negara bersangkutan.

Si Abah 



 Maaf 
 saya punya pendapat lain. Beliau beliau yang
abah
 sebutkan sangat layak untuk menjadi house delegate
 mewakili kita. Saya kira dengan reputasi mereka sudah

banyak tugas/tanggung jawab yang harus di emban. Jadi
 mungkin
lebih baik mencalonkan nama lain.
 
 terima kasih
 
 Yusak Setiawan
 --- Tonny P.
Sastramihardja
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Kayaknya YAYANG (Dr. Andang Bachtiar - ETTI),
MINO
 (Dr. Benjamin Sapiie
 - ITB), Dr. Chandra
Surya (MEDCO Enegi Intl) atau
 Mr. Awang Harun (BP
 Migas) layak tuh jadi kandidatnya...Tinggal ditanya
 satu satu siapa yang
 bersedia dan (masih) punya
waktu luang...

 Gimana rekan-rekan..??

 Salam
 Abah ANOM

 -Original Message-

From:
[EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, February 22, 2008 3:08 PM
 To:
iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Dicari:
representative orang
 Indonesia untuk AAPG

House of Delegates

 Rekan-rekan,

 Kita sedang mencari perwakilan orang Indonesia
untuk
 duduk sebagai
 anggota AAPG House of
Delegates. Posisi ini penting
 untuk mewakili suara
 geologist Indonesia di forum international (AAPG).
 Periode HoD-nya dari
 Juli 2008-2011.

 - anggota HoD diharapkan untuk bisa
sekali-kali
 menghadiri conference
 AAPG karena
dalam conference ini biasanya ada HoD
 meeting.

- kalau belum jadi anggota AAPG, masih bisa
 disusulkan.

 Salam,

 Herman
Darman
 AAPG Asia Pacific Region President

Shell International Exploration and Production
 B.V.,
The
 Netherlands
 *   e-mail: 
[EMAIL PROTECTED]
 *   Mobile: +31(0) 61097 2827
 * Office: +31(0) 70447 5340
 * Postal: SIEP B.V,
Kessler Park 1, S-2100,  2288 GS
 Rijswijk, The

Netherlands
 * Internet: http://asiapacific.aapg.org/






 CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI
2008-2011
  !
 PENDAFTARAN CALON KETUA 13
FEB S/D 6 JUNI 2008
 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI
BANDUNG



-
 To unsubscribe, send email to:

iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email
to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit
IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota
ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli
Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta
Damayanti
 IAGI-net Archive 1:

http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net
Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi


-
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with

regard to information posted on its mailing lists,
 whether
posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI and its
members be liable for any, including
 but not limited to
direct or indirect damages, or
 damages of any kind
whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits,
arising out of or in
 connection with the use of any
information posted on
 IAGI mailing list.


-


 
 
 
  

 Looking for last minute shopping deals?
 Find them fast
with Yahoo! Search. 

http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping
 


 
 CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 
!
 PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008

PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG
 

-
 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123
0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event
 shall IAGI and its members be liable for
any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or
damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data
or profits, arising out of or in connection with
 the use of any

[iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!

2008-02-25 Terurut Topik Tonny P. Sastramihardja
Dear IAGI-HAGI Netter...

Akhir minggu lalu lagi seru serunya 'negosiasi' antara New Mont dengan
Pemerintah tentang DIVESTASI 10% saham yang juga terkait dengan
'terminasi CoW/default'. Ada yang tahu 'bocoran' hasilnya seperti apa?.
Kasus ini akan sangat menarik bagi komunitas kita, karena: a) Tipikal
cebakan copper-gold Batu Hijau yang sangat 'spesifik'/low grade sehingga
sangat sukar untuk menambangnya agar 'ekonomis', b) Menyangkut hajat
hidup 'ribuan keluarga' yang terkait dengan industri tambang di Batu
Hijau, c) Kalau terjadi default semuanya 'lose-lose' atau merugi baik
pemerintah, perusahaan dan juga masyarakat serta d) Terkait dengan
kredibilitas Indonesia di bidang Investasi Pertambangan di dunia
internasional.belum lagi rumor tentang 'penyandang dana' dibalik 10%
saham jatah pemerintah yang sudah seharus/waktunya di divestasi oleh
NewMont

 

Teman-teman yang 'mudeng' dengan kasus ini boleh dong memberikan
PENCERAHAN...

 

Salam,...

Abah ANOM  

 



RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

2008-02-25 Terurut Topik Awang Satyana
Terima kasih Pak Radig atas informasi mutakhirnya.
   
  salam,
  awang

Radig Wisnu Yuwono [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Awang dan Pak Amin,

Sekedar menambahkan. Di Blok Korinci Baru (Baru, West Baru dan Korinci
Field) sekarang sudah di produksikan biogenic gas untuk keperluan PLN
dan RAPP. 

Regards,
Radig Wisnu Y



-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, February 22, 2008 4:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon
Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

Pak Amin,

Terima kasih atas ulasan ringkasan acara luncheon talk kemarin, maaf
kemarin saya tak sempat memperhatikan Pak Amin karena banyak sekali yang
hadir; kalau Pak Amin bertanya di forum itu tentu saya jadi tahu ..oh
ini yang namanya Pak Amir Al Amin, selama ini hanya tahu via milis saja.

Bila build ups yang ada di dalaman Sibolga itu adalah reefs dan
mengandung gas biogenik, tentu bisa dikomersialkan, bergantung kepada
berapa volumenya dan berapa besar biaya eksplorasi-produksinya,
pengangkutannya, lalu pasarnya di mana. Bila ekonomis, tentu berharga
untuk dikembangkan.

BPMIGAS juga mengawasi kontrak-kontrak unconventional gas termasuk
biogenic gas dan CBM (yang CBM belum ada yang jadi kontrak). Di beberapa
lapangan gas di Indonesia terdapat biogenic gas yang diproduksikan
meskipun dalam bentuk mixing dengan thermogenic gas, misalnya gas dari
Lapangan Wunut Lapindo di Jawa Timur dan gas dari Lapangan Kampung Baru
Energy Equity di Sengkang, Sulawesi Selatan.

Di dunia, banyak gas biogenik sudah diproduksikan, misalnya di Cook
Inlet Alaska (nanti saya ulas lebih detail karena ini forearc basin), Po
Valley di Italia Utara, Powder River Basin di Wyoming dan Montana, USA,
atau di West Siberia, Rusia. Khusus yang di Siberia begitu besarnya
cadangan gas biogeniknya, sampai ada satu lapangan dengan cadangan gas
biogenik terbesar di dunia : Urengoy Field (218 TCFG) - volumenya kalau
dikonversikan sama saja dengan 36 bilyun barrel oil.

Di Cekungan Sibolga sebelah timur banyak reef Miosen yang telah ditembus
sumur oleh Union Oil dan Caltex; beberapa mengandung gas biogenik dengan
metana 99 % (sayang saya tak punya data isotop karbon-13 dan isotop
deuteriumnya; kalau ada kita bisa tahu lebih jauh kejadian gas ini dan
penting buat melakukan evaluasi petroleum system-nya sampai ke seluruh
Cekungan Sibolga). Saat itu gasnya disebut tak ekonomis, sebagian bocor
karena tipisnya sealing beds akibat dangkal. Nah, reef2 dalam di
depocenter Sibolga kalau ada reefs di situ punya peluang bisa menahan
volume yang lebih besar tentunya sebab seal capacity di situ jelas akan
lebih baik daripada yang dangkal.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 22, 2008 10:25 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon
Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

Sebagai peserta pasif, dan sedikit awam , summarynya +/- sbb.

Pak Yusuf menemukan di seismic datanya, carbonate build up dan bright
spots.
Lokasinya di kedalaman laut 700m.
Beliau menyampaikan adanya potensi HC dari data ini.
Itu-itungan dari volume batuan x porosity dapatlah ruang sekian barrel.
Yang dikutip media sekian barrelnya tuh adalah HC/ Oil yang jelas 
dari
Arab.
Beliau juga menemukan kemenerusan fracture berarah SW-NE, yang mungkin
bisa
menjadi heat conduit (??).
untuk mematangkan HC.


Pak Andang menyampaikan, potensi fore arc basin di Indonesia, dan negara
tetangga.
Intinya, masih ada peluang di area itu. Bisa jadi yang sekarang fore
arc,
dulunya back arc.
Atau fore arc nya masih punya basement continental.
Data pemboran th 70 an, dari sumur terdekat , yang berada di kedalaman
dangkal 100m.
mengindikasikan gas.

Pak Awang, di bagian muka mengulas berita 2 di media yang menggunakan
istilah-istilah,
yang bisa menyesatkan. Misal 'Discovery, Field, Lebih besar dari Arab
Saudi
Beliau menegaskan kalau data pengeboran di sumur terdekat hanya
mengindikasikan
Biogenic Gas. Dan gradient geothermal di daerah tersebut secara
regional,
rendah,alias
terlalu dingin untuk HC generation.
Pelajaran dari Fore arc basin di lapangan yang berproduksi di dunia,
menunjukan
tidak ada lapangan yang pure fore arc basin, tetapi dulunya back arc,
atau
campuran.

Demikian sedikit yang nyantol di kepala saya, mungkin saja salah dan
kurang,
mohon peserta yang lebih kompeten menanggapi.

Sedikit pertanyaan dari saya untuk Pak Awang:
.
Jika yang ada di Limestone Bulid Up itu 'cuma' Biogenic gas.
Apakah tidak bisa di komersilkan?
Apakah BP Migas juga mengatur potensi Unconventional Gas, seperti CBM,
dan
Biogenic Gas?
Adakah ada Biogenic gas yang diproduksi di dunia?

Salam,




2008/2/21 Rovicky Dwi Putrohari :

 Bagaimana kelanjutan hikayat penemuan lapangan raksasa di Aceh ini ?
 Bisakah memperoleh bahan presentasinya ?

 Terimakasih

 Wassalam
 RDP

 2008/2/21 

Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!

2008-02-25 Terurut Topik Agus Budiluhur
Abah Tonny,

Kalau Abah baca di Bisnis Indonesia: bagaimana mau divestasi, lha wong
ketahuan pada last minute pada pertemuan pemerintah dg Newmont minggu kmrn,
bhw sahamnya NNT 100% sdg dalam kondisi gadai (dipakai utk pendanaan proyek
tambang), jadi kalau mau divestasi ya harus minta ijin dulu pada bank
pemberi dana yang saat ini memegang gadai sahamnya NNT. Ada solusi kata
manajemen Newmont, yaitu saham yang akan di-divestasikan digadaikan kembali
(utk yg keduakalinya) asal diberi ijin sama bank yang memberi pinjaman
(pemegang saham gadaian) ~ wah..pasti rumit ini?? Bahkan karena penggadaian
ini, ketika NNT akan didivestasikan artinya harus dibeli secara tunai oleh
pembeli, dan harus deal langsung dengan banknya Newmont ~ wah..pasti tambah
seru nih!!

Saya yakin koq mestinya informasi dari teman2 internal Newmont pasti lebih
valid, dan mungkin jadi lebih heboh gituh lhoh!!
(atau mungkin statement2 Abah Tonny yang undercover jadi keliatan..)

Tambahan catatan pribadi: Inilah kenyataan bahwa komoditi (tambang / sumber
daya mineral) yang sehari-hari kita kerjakan ini, rupanya sudah jadi tataran
bisnis yang tidak riil. Bisa jadi, pada saat kita masih survey awal,
hasilnya sudah diperdagangkan bebas kemana-mana?? (apalagi kalau bukan just
the matter to get quick money), dan tahu2 kita ditelepon/dihubungi oleh
orang tak kita kenal atau yang tak dinyana-nyana, nanyain macem2 ttg prospek
yang sedang kita kerjakan, nah lho!

Salam,

-abl-

2008/2/25 Tonny P. Sastramihardja [EMAIL PROTECTED]:

 Dear IAGI-HAGI Netter...

 Akhir minggu lalu lagi seru serunya 'negosiasi' antara New Mont dengan
 Pemerintah tentang DIVESTASI 10% saham yang juga terkait dengan
 'terminasi CoW/default'. Ada yang tahu 'bocoran' hasilnya seperti apa?.
 Kasus ini akan sangat menarik bagi komunitas kita, karena: a) Tipikal
 cebakan copper-gold Batu Hijau yang sangat 'spesifik'/low grade sehingga
 sangat sukar untuk menambangnya agar 'ekonomis', b) Menyangkut hajat
 hidup 'ribuan keluarga' yang terkait dengan industri tambang di Batu
 Hijau, c) Kalau terjadi default semuanya 'lose-lose' atau merugi baik
 pemerintah, perusahaan dan juga masyarakat serta d) Terkait dengan
 kredibilitas Indonesia di bidang Investasi Pertambangan di dunia
 internasional.belum lagi rumor tentang 'penyandang dana' dibalik 10%
 saham jatah pemerintah yang sudah seharus/waktunya di divestasi oleh
 NewMont



 Teman-teman yang 'mudeng' dengan kasus ini boleh dong memberikan
 PENCERAHAN...



 Salam,...

 Abah ANOM






[iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..)

2008-02-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Doddy,

Di milis ini pada tahun-tahun yang lalu kita pernah beberapa kali mendiskusikan 
teori anorganik untuk asal hidrokarbon. Di bawah ada ulasan saya pada Oktober 
2004 atas buku Thomas Gold yang kontroversial Deep Hot Biosphere yang 
menceritakan asal hidrokarbon seperti yang Pak Doddy tulis di atas. Thomas Gold 
adalah salah satu dari sedikit ilmuwan Barat yang membela teori anorganik untuk 
asal hidrokarbon.

Kembali ke pertanyaan Pak Doddy, apakah pendapat Mendeleev masih bisa diterima 
? Jawaban saya : masih bisa diterima. Dalam jumlah yang terbatas hidrokarbon 
terjadi secara anorganik di beberapa tempat di dunia. Di beberapa tempat itu 
kita tak bisa memaksakan bahwa kejadian hidrokarbonnya secara organik.

Kawah meteorit Siljan Ring di Swedia. Tempat ini telah dianggap tempat terbaik 
untuk menguji teori anorganik asal hidrokarbon.  Batuan granit di sini 
retak-retak akibat benturan meteorit, retakan ini dianggap akan menjadi jalan 
buat hidrokarbon naik ke permukaan dari mantel. Lapisan sedimennya tipis sekali 
sehingga tak memungkinkan berkembangnya oil window ala teori organik. Kawah ini 
dibor melalui sumur sedalam hampir 25.000 ft bernama Graveberg-1. Minyak 
ditemukan dalam jumlah tak ekonomis (8 barrel). Sumur ini juga menemukan 13.000 
ft inklusi metan dalam cuttings-nya. Sumur Graveberg-2 dibor beberapa km dari 
sumur pertama dan berhasil mengetes 15 ton minyak.

Aliran metan pun ditemukan dari sumur2 yang dibor di serpentinized olivine, 
Yakabinde ultramafic, Mt. Clifford dunite di Yilgarn Craton, Australia Barat 
berumur Archaean, salah satu craton paling tua di dunia.

Teori Thomas Gold deep hot biosphere bahwa ada bakteri hidup di biosfer 
kedalaman Bumi yang panas yang akan memberikan jejak biomarker kepada 
hodrokarbon yang mengalir dari mantel ke permukaan telah terbukti di 
sumur-sumur dalam yang dibor di Iran, Australia, Swedia, dan Kanada, New Mexico.

Teori anorganik pun mendapatkan bukti hadirnya trace metals di banyak contoh 
minyak dari seluruh dunia, seperti nikel, vanadium, seng, timbal, perak, emas, 
raksa, arsen, kobalt, krom, kadmium, dll. Di beberapa lapangan gas pun 
ditemukan helium yang kadang-kadang jumlahnya sangat anomali besar.

Hadirnya sejenis zat bernama diamondoids (seperti intan) dalam minyak, gas, dan 
kondensat dapat menunjukkan proses anorganik yang berhubungan dengan tekanan 
dalam mantel kemudian mengalir ke permukaan yang bertekanan lebih rendah. Metan 
juga hadir dalam proses hidrotermal di mid-oceanic ridge. Metan yang keluar 
dari erupsi mud volcano yang berakar jauh lebih dalam dari semua sedimen di 
cekungan sedimen tempat mud volcano berada juga menunjukkan proses anorganik.

Meskipun riset teori anorganik berjalan perlahan, beberapa riset tentangnya 
sedang dilakukan. Dan AAPG, yang dulu menolak teori anorganik tanpa menelitinya 
dulu, kini telah beberapa kali mengadakan simposium tentang teori anorganik ini.

Salam,
awang



Date: Mon, 4 Oct 2004 20:25:19 -0700 (PDT)
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]  Add to Address Book
Subject: The Deep Hot Biosphere : The Myth of Fossil Fuels
To: iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED]

Judul Subyek di atas adalah judul buku terbaru Thomas Gold (Copernicus Books - 
Springer Verlag, 2001) yang banyak mendapatkan apresiasi dari banyak akademisi 
dan jurnal2 sains, bisnis dan umum kelas dunia (spt. alm. Stephen Jay Gould, 
Nature, Physics World, Journal of Petroleum Technology, The Wall Street 
Journal, USA Today). Saya baru mendapatkannya, barangkali ada rekan2 yang sudah 
punya sebab terbit 3 tahun yl.

Mungkin rekan2 tahu, Thomas Gold adalah salah satu penganjur garis keras 
teori an-organik untuk asal minyak dan gasbumi. Mengikuti tulisan2nya yang 
banyak tersebar di jurnal2 bergengsi dan beberapa bukunya, kita akan menuju 
kesimpulan bahwa teori2 Tom Gold adalah : original, important, controversial, 
dan bisa jadi benar. Gold adalah seorang wide-range scientist yang sering 
bermain jauh di luar batas pendidikan formalnya sebagai ahli fisika listrik. 
Menyerang teori-teori yang mapan, menimbulkan kegusaran di kalangan ahlinya. 
Serangannya sangat profesional, sangat detail, membuat kalangan mapan kalang 
kabut...Dan sejarah menunjukkan, di beberapa teori kontroversialnya yang dia 
kemukakan justru Tom Gold lah yang benar dan teori mapan lah yang salah, 
walaupun itu baru terbukti sampai 30 tahun kemudian...

Sebelum konsep plate tectonics ramai dikembangkan di tahun 1960an, Tom Gold 
tahun 1955 menerbitkan teori kontroversial 90-degree flip of the axis rotation 
of the earth dalam paper berjudul Instability of the Earth's Axis of 
Rotation Gold meneorikan bahwa hanya dalam waktu 1-2 juta tahun Bumi kadang2 
memutar 90 derajat sumbunya, kutub2 ke equator, dan yang di equator ke kutub2. 
Perubahan ini disebabkan oleh pergerakan suatu massa besar di Bumi seperti 
akumulasi es di kedua kutub. Ilmuwan2 pada saat itu tak mempedulikan teori Gold 
yang memang sudah biasa kontroversial. Para ilmuwan 

RE: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

2008-02-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Wikan,

Batas timur Cekungan Sibolga dalam tipe forearc basin Dickinson dan Seely 
(1979) merupakan bagian bernama Intra-Massif Basin. Model stratigrafi arc 
massif ini adalah mirip sebagai intra-montana basin; urutan sedimennya bisa 
disebandingkan dengan Ombilin Basin yang bisa mempunyai fase ritfing, 
post-rifting, dan sagging. Saya pikir yang pernah diselidiki Pak Wikan di 
lapangan antara Sibolga dan Aceh Barat itu adalah bagian intra-massif yang 
menjadi batas timur sistem forearc basin Sibolga.

Cekungan forearc basin Sibolga di offshore saya pikir bukan poly-history basin. 
Cekungannya hanya berisi sedimen Neogen, sedimen pre-Neogennya terlipat kuat, 
sebagian termetamorfosa, dan telah mengalami tectonic overprinting beberapa 
kali karena posisinya yang selalu di batas aktif lempeng sejak Late Jurassic 
menjadi tempat collision dan accretion Woyla oceanic crust dan accretionary 
prism yang berhubungan.

Saya tak yakin mekanisme rifting terjadi di oceanic crust yang mengakresi 
Sibolga pada pra-Tersier sebab ia bukan pada posisi passive margin pada saat 
itu dan umumnya rifting harus mulai di kontinen dan berakhir dengan sea floor 
spreading yang memunculkan oceanic crust. Sekalipun ada rifting di oceanic 
crust Woyla atau di accretionary prism-nya di bawah Sibolga maka saya tak yakin 
ada model syn-rift Pematang yang lakustrin atau Talang Akar yang fluviodeltaic 
sebab pada saat itu pun Sibolga telah jauh di posisi distal laut terbuka.

Artinya, source rocks yang mungkin hanya marine shales Early-Late Miocene yang 
diendapkan dalam suasana oxic sehingga gas prone lebih memungkinkan 
dibandingkan oil prone. Marine shales bisa oil prone asal ia sapropelic dan 
anoxic. Untuk anoxic maka lingkungannya harus berupa laguna atau silled basin. 
Bila menginginkan itu, maka harus direkonstruksi paleo-tektoniknya apakah pada 
Miocene itu ada barrier dari outer arc ridge seperti Pulau Simeulue sekarang. 
Sementara ini saya menganggap lingkungan Sibolga saat itu berupa open oxic 
basin yang didominasi marine shales yang juga merupakan starved basin karena 
terlalu jauh dari provenance sedimen delta Irrawady di Myanmar. Counterpart 
Cekungan Sibolga Basin di Myanmar yaitu Central Basin pada saat itu masih 
didominasi deltaic-shallow marine sands.

Bila ada oil seeps ditemukan di batas timur Sibolga forearc, itu tak 
mengindikasikan bahwa minyak digenerasi di Sibolga basin; minyak itu berasal 
dari intra-massif basin yang membatasi tepi timur Sibolga. Isotop deuterium dan 
karbon-13 biogenic gas di enam sumur gas di Sibolga basin yang dibor Union 
(Kedeupasi, Suma, Singkel, dll.) kalau ada akan membuktikan bahwa gas 
biogeniknya berasal dari marine shales di atas reef melalui bacterial carbonate 
reduction.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 22, 2008 5:09 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI 
- Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

Pak Awang,

Apakah memang benar Cekungan Sibolga dalam sejarah tektonik bukan
poly-history basin ? Apakah ketika melihat sediment pre-miosen tengah
kalau bisa at least dianalogikan kemungkinan setara dengan endapan fase
sagging / post-rifting di CSB/Ombilin. Saya tidak tahu apakah ada
endapan fase rifting.
Di pertengahan tahun 90 saya pernah melakukan observasi pada singkapan
di beberapa sungai dan pesisir barat Sibolga-Aceh Barat (Krueng Tripa,
Sungai Woyla, Aek Bargo ?). Beberapa lintasan memiliki lapisan batuan
yang mirip-mirip batuan early Miosen dari Group Sihapas di CSB atau
bahkan bila mendekati basement mirip yang lebih tua seperti Sawahtambang
di Ombilin (Oligo-Miosen). Bahkan di beberapa lokasi, lipatan-lipatan
dari lapisan perselingan batupasir-shale sangat mengesankan. Mungkinkah
Cekungan Sibolga juga merupakan poly-history basin - meskipun sejarah
tektoniknya mungkin tidak selengkap NSB/CSB/SSB (recent back-arc
basins). Apabila pre-mid miosen merupakan passive margin, tidak
mungkinkah wilayah Sibolga-Aceh Barat juga mengalami rifting di lokasi
tertentu yang menghasilkan through-through yang endapannya setara dengan
grup Pematang/Talang Akar dengan source rock shalenya ?

Salam,
ww




-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 22, 2008 4:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon
Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?

Pak Amin,

Terima kasih atas ulasan ringkasan acara luncheon talk kemarin, maaf
kemarin saya tak sempat memperhatikan Pak Amin karena banyak sekali yang
hadir; kalau Pak Amin bertanya di forum itu tentu saya jadi tahu ..oh
ini yang namanya Pak Amir Al Amin, selama ini hanya tahu via milis saja.

Bila build ups yang ada di dalaman Sibolga itu adalah reefs dan
mengandung gas biogenik, tentu bisa dikomersialkan, bergantung kepada
berapa volumenya 

Re: [iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..)

2008-02-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Awang,
Kalau proses pembentukan methane, masih mudah dimengrti dengan proses
anorganik, karena reaksi sederhana C dan H. Tetapi bagaimana proses
pembentukan rantai panjang (Minyak) dalam proses anorganik ?
Secara intuitif sebenernya kalau kita mempercayai teori abiogenesis,
teori mahluk hidup berasal dari benda mati memang bisa saja ada
pembentukan rantai panjang. Apakah ini yang terjadi di plnaet Titan
itu ? Jadi dalam milyar atau ratusan juta tahun lagi di Titan ada
mahluk hidup, similar earth life form ?

RDP

2008/2/26 Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]:
 Pak Doddy,

  Di milis ini pada tahun-tahun yang lalu kita pernah beberapa kali 
 mendiskusikan teori anorganik untuk asal hidrokarbon. Di bawah ada ulasan 
 saya pada Oktober 2004 atas buku Thomas Gold yang kontroversial Deep Hot 
 Biosphere yang menceritakan asal hidrokarbon seperti yang Pak Doddy tulis di 
 atas. Thomas Gold adalah salah satu dari sedikit ilmuwan Barat yang membela 
 teori anorganik untuk asal hidrokarbon.

  Kembali ke pertanyaan Pak Doddy, apakah pendapat Mendeleev masih bisa 
 diterima ? Jawaban saya : masih bisa diterima. Dalam jumlah yang terbatas 
 hidrokarbon terjadi secara anorganik di beberapa tempat di dunia. Di beberapa 
 tempat itu kita tak bisa memaksakan bahwa kejadian hidrokarbonnya secara 
 organik.

  Kawah meteorit Siljan Ring di Swedia. Tempat ini telah dianggap tempat 
 terbaik untuk menguji teori anorganik asal hidrokarbon.  Batuan granit di 
 sini retak-retak akibat benturan meteorit, retakan ini dianggap akan menjadi 
 jalan buat hidrokarbon naik ke permukaan dari mantel. Lapisan sedimennya 
 tipis sekali sehingga tak memungkinkan berkembangnya oil window ala teori 
 organik. Kawah ini dibor melalui sumur sedalam hampir 25.000 ft bernama 
 Graveberg-1. Minyak ditemukan dalam jumlah tak ekonomis (8 barrel). Sumur ini 
 juga menemukan 13.000 ft inklusi metan dalam cuttings-nya. Sumur Graveberg-2 
 dibor beberapa km dari sumur pertama dan berhasil mengetes 15 ton minyak.

  Aliran metan pun ditemukan dari sumur2 yang dibor di serpentinized olivine, 
 Yakabinde ultramafic, Mt. Clifford dunite di Yilgarn Craton, Australia Barat 
 berumur Archaean, salah satu craton paling tua di dunia.

  Teori Thomas Gold deep hot biosphere bahwa ada bakteri hidup di biosfer 
 kedalaman Bumi yang panas yang akan memberikan jejak biomarker kepada 
 hodrokarbon yang mengalir dari mantel ke permukaan telah terbukti di 
 sumur-sumur dalam yang dibor di Iran, Australia, Swedia, dan Kanada, New 
 Mexico.

  Teori anorganik pun mendapatkan bukti hadirnya trace metals di banyak contoh 
 minyak dari seluruh dunia, seperti nikel, vanadium, seng, timbal, perak, 
 emas, raksa, arsen, kobalt, krom, kadmium, dll. Di beberapa lapangan gas pun 
 ditemukan helium yang kadang-kadang jumlahnya sangat anomali besar.

  Hadirnya sejenis zat bernama diamondoids (seperti intan) dalam minyak, gas, 
 dan kondensat dapat menunjukkan proses anorganik yang berhubungan dengan 
 tekanan dalam mantel kemudian mengalir ke permukaan yang bertekanan lebih 
 rendah. Metan juga hadir dalam proses hidrotermal di mid-oceanic ridge. Metan 
 yang keluar dari erupsi mud volcano yang berakar jauh lebih dalam dari semua 
 sedimen di cekungan sedimen tempat mud volcano berada juga menunjukkan proses 
 anorganik.

  Meskipun riset teori anorganik berjalan perlahan, beberapa riset tentangnya 
 sedang dilakukan. Dan AAPG, yang dulu menolak teori anorganik tanpa 
 menelitinya dulu, kini telah beberapa kali mengadakan simposium tentang teori 
 anorganik ini.

  Salam,
  awang



  Date: Mon, 4 Oct 2004 20:25:19 -0700 (PDT)
  From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]  Add to Address Book
  Subject: The Deep Hot Biosphere : The Myth of Fossil Fuels
  To: iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED]

  Judul Subyek di atas adalah judul buku terbaru Thomas Gold (Copernicus Books 
 - Springer Verlag, 2001) yang banyak mendapatkan apresiasi dari banyak 
 akademisi dan jurnal2 sains, bisnis dan umum kelas dunia (spt. alm. Stephen 
 Jay Gould, Nature, Physics World, Journal of Petroleum Technology, The Wall 
 Street Journal, USA Today). Saya baru mendapatkannya, barangkali ada rekan2 
 yang sudah punya sebab terbit 3 tahun yl.

  Mungkin rekan2 tahu, Thomas Gold adalah salah satu penganjur garis keras 
 teori an-organik untuk asal minyak dan gasbumi. Mengikuti tulisan2nya yang 
 banyak tersebar di jurnal2 bergengsi dan beberapa bukunya, kita akan menuju 
 kesimpulan bahwa teori2 Tom Gold adalah : original, important, controversial, 
 dan bisa jadi benar. Gold adalah seorang wide-range scientist yang sering 
 bermain jauh di luar batas pendidikan formalnya sebagai ahli fisika listrik. 
 Menyerang teori-teori yang mapan, menimbulkan kegusaran di kalangan ahlinya. 
 Serangannya sangat profesional, sangat detail, membuat kalangan mapan kalang 
 kabut...Dan sejarah menunjukkan, di beberapa teori kontroversialnya yang dia 
 kemukakan justru Tom Gold lah yang benar dan teori mapan lah yang 

RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus : Lebih Besar dari Semua Cadangan Migas dan Batubara di Bumi

2008-02-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Bosman,

Info Pak Bosman sudah lengkap, saya menambahkan sedikit saja. Meteorit ALH84001 
itu dianggap berasal dari Mars berdasarkan ciri-cirinya yang menunjukkan 
Martian meteorite. NASA dan lembaga2 ilmu pengetahuan terkait punya meteorit2 
lain yang sejenis yang langsung diambil dari permukaan Mars melalui pendaratan 
beberapa wahana Mars-nya (Mars Rover).

Walaupun kita tahu bahwa Mars bukan pengirim meteorit meskipun letaknya dekat 
sabuk asteroid, dari mana meteor dan asteroid berasal, perdebatan para ahli 
bukan pada asal meteorit ini yang disimpulkan dari Mars itu. Para ahli rupanya 
sudah menerima bahwa Mars dihantam komet 16 juta tahun yang lalu, dan serpihan 
ledakannya tercerai berai ke sekitarnya, termasuk ke Bumi, jatuh di Antarktika 
13 ribu tahun yang lalu, baru ditemukan tahun 1984. Sebenarnya, masih jadi 
pertanyaan apakah meteor ALH84001 itu memerlukan waktu 16 juta tahun untuk 
berjalan dari Mars ke Bumi ? Saat ditera, umur meteorit ini 3,9 juta tahun - 
tak jauh berbeda dengan umur meteorit2 lain yang mendarat di Bumi.

Soal karbonat di dalam meteorit ALH84001 kelihatannya tak diragukan lagi bahwa 
ini bawaan asal meteorit itu, bukan barang yang tertempel saat ia mendarat di 
Bumi. Ini disimpulkan berdasarkan pola diagenesa dan petrografi karbonat itu 
dengan meteoritnya yang menunjukkan bukan hasil 'shocked' structure akibat 
impact.

Asal karbonat terbagi menjadi dua : asal anorganik dan asal organik. Kedua asal 
itu telah Pak Bosman sebutkan. Para peneliti menggunakan electron microscopy 
dan laser microscopy mengaku melihat bentuk2 mikroba primitif di dalam deposit 
karbonat itu. Proses anorganik pun memerlukan air, dan di air biasa kita 
dapatkan bentuk2 primitif kehidupan meskipun pre-biotik. Umur karbonatnya 
sendiri juga diteliti melalui peluruhan radioaktif rubidium-strontium, dan 
uranium-timbal. Sayang tak dipublikasikan, umurnya akan menjelaskan kapan 
pernah ada air di Mars.

Pencarian kehidupan di Mars telah memakan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya 
yang besar. Sejauh ini usaha2 tersebut belum berhasil; para ilmuwan sekarang 
mengubah strateginya : mencari air dulu sebelum mencari kehidupan sebab air 
membawa kehidupan. Maka semua usaha di Mars dikonsentrasikan ke situ.

Artikel tentang Mars Rover di National Geographic itu (dalam edisi bahasa 
Indonesia kebetulan saya yang dimintai tolong oleh tim Redaksi untuk memeriksa 
terjemahannya), struktur sedimen silang siur (cross lamination-cross bedding) 
mungkin juga dihasilkan oleh angin bukan air seperti halnya Recent current 
ripple yang sering kita lihat saat berjalan2 di pasir pantai adalah hasil angin 
yang meniup di atasnya. Tentang mineral goetit (bukan geotit, Pak Bosman) 
memang ia menunjukkan mineral hidroksida besi atau oksida besi yang terhidrasi 
(golongan limonit), menunjukkan peran air dalam pembentukannya. Tak bisa 
dipungkiri memang banyak indikator menunjukkan bahwa Mars pernah mempunyai air. 
Mengapa sampai hilang seperti sekarang atau berubah wujud secara global ? Ini 
adalah pertanyaan penting sebagai pembelajaran untuk Bumi, barangkali dengan 
melihat ke tetangga kita di Tata Surya kita bisa mencegah hilangnya air dalam 
bentuk cair dari planet biru ini. Barangkali.

Salam,
awang



Menggayungsambuti diskusinya Pak Awang,

Pada permulaan abad ini kalangan saintis dikejutkan oleh publikasi NASA
 tentang adanya material karbonat di planet Mars. Karena kalau kita
 sudah berbicara tentang material karbonat, sependek yang saya tahu,
 genesanya hanya ada dua. Yaitu melalui proses (sebut saja) kimiawi dan
 bilogi. Proses kimiawi terjadi ketika molekul karbon dioksida (CO2) bergabung
 dengan air dan membentuk ion karbonat. Hasil gabungan ini yang
 kemudian bereaksi dengan kalsium atau magnesium dan membentuk zat padat yang
 lazim kita kenal sebagai material karbonat, ambil saja limestone (CaCO3)
 sebagai salah satu contohnya. Peristiwa yang kedua, 'proses
 biologi', terjadi ketika organisme 'laut', sebut saja namanya Jot Bus,
 memroduksi karbonat untuk kepentingan cangkang atau bagian-bagian keras
 yang lain pada tubuh  mereka. Ketika si Jot Bus mati maka maka cangkang
 atau bagian yang keras pada tubuhnya itu mengendap untuk kemudian
 terakumulasi membentuk deposit karbonat.
Kedua asumsi di atas membutuhkan air. Dengan demikian maka dugaan
 tentang pernah adanya air, dan dengan demikian kehidupan, di Planet Merah
 mulai terbentuk. Dugaan ini semakin menguat terutama setelah tahun 1984
 ditemukan material karbonat dalam meteorit,  yang menurut para saintis
 NASA nyata berasal dari Mars dengan alasan entah apa, di Antartika
 sekira 13.000 tahun yang lalu. Meteorit ini belakangan dikenal sebagai
 Allen Hills Meteorite (AHM). Dalam kenampakan mikrospkopis potongan
 AHM terlihat adanya material karbonat seperti yang banyak ditemukan di
 Planet Biru.
Ketika hipotesis mulai mengerucut, maka pertanyaan berikutnya, yang
 tentu saja tak kalah penting, adalah pada bagian mana Planet Merah itu
 mengandung material 

RE: [iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..)

2008-02-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Vicky,

Bila membaca artikel di the Geophysical Research Letters edisi 29 Januari 2008 
tentang hidrokarbon di Titan, satelit Saturnus ini hanyalah metan, etan, dan 
tholin (tholin adalah molekul organik kompleks kimia pre-biotik, molekul 
kompleks diperkirakan punya rantai C-H panjang). Metan dan etan ditemukan dalam 
bentuk cair mengisi danau2 di kutub utara Titan, sedangkan tholin ditemukan 
dalam bentuk beku menyusun bukit2 di permukaan Titan. Para peneliti menyamakan 
metan dan etan cair itu sebagai hidrokarbon cair mirip minyak di Bumi, 
sedangkan bukit tholin mereka samakan sebagai deposit batubara di Bumi.

Dalam temperatur dan tekanan kamar (standar) di Bumi, metan dan etan akan 
berbentuk gas. Kita mengenalnya sebagai gas biogenik di Bumi. Gas ini bisa 
dicairkan dengan mengatur T dan P yang sesuai melalui proses LNG (liquefied 
natural gases). Di Titan, temperatur permukaannya sudah -179 C, tekanannya 
tidak diketahui tetapi jelas berbeda dengan di Bumi; tanpa proses LNG, metan 
dan etan di Titan ternyata sudah dalam bentuk cair, mirip minyak atau lebih 
cocok kondendat. Hanya, mereka dalam keadaan tidak stabil sebab terjadi 
terus-menerus perubahan T dan P di permukaan Titan dan bagian dalamnya. 
Disebutkan bahwa kondisi cair ini tidak abadi sebab banyak juga terjadi methan 
venting dari mantel Titan, cairan metan di danau2 Titan pun menguap dan 
memenuhi atmosfernya sehingga menimbulkan massive greenhouse effect.

Minyak anorganik jelas akan berbeda karakternya dengan minyak asal organik. Ia 
jauh lebih sederhana, hanya trace metal anorganiknya banyak sekali, tetapi 
tetap dalam bentuk cair. Minyak sintesis  yang dibentuk dengan proses teknik 
kimiawi F-T (Fischer Tropsch) di industri menggunakan katalisator logam 
menunjukkan karakter rantai C-H sederhana. Seperti pernah kita diskusikan, 
minyak sintesis ini digunakan Jerman untuk bahan bakar pesawatnya dalam Perang 
Dunia. Minyak organik biokimiawi memang sangat kompleks.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 26, 2008 8:21 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi : Teori Anorganik Asal Hidrokarbon (was : RE: 
RE: [iagi-net-l] Titan, Saturnus..)

Pak Awang,
Kalau proses pembentukan methane, masih mudah dimengrti dengan proses
anorganik, karena reaksi sederhana C dan H. Tetapi bagaimana proses
pembentukan rantai panjang (Minyak) dalam proses anorganik ?
Secara intuitif sebenernya kalau kita mempercayai teori abiogenesis,
teori mahluk hidup berasal dari benda mati memang bisa saja ada
pembentukan rantai panjang. Apakah ini yang terjadi di plnaet Titan
itu ? Jadi dalam milyar atau ratusan juta tahun lagi di Titan ada
mahluk hidup, similar earth life form ?

RDP

2008/2/26 Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]:
 Pak Doddy,

  Di milis ini pada tahun-tahun yang lalu kita pernah beberapa kali 
 mendiskusikan teori anorganik untuk asal hidrokarbon. Di bawah ada ulasan 
 saya pada Oktober 2004 atas buku Thomas Gold yang kontroversial Deep Hot 
 Biosphere yang menceritakan asal hidrokarbon seperti yang Pak Doddy tulis di 
 atas. Thomas Gold adalah salah satu dari sedikit ilmuwan Barat yang membela 
 teori anorganik untuk asal hidrokarbon.

  Kembali ke pertanyaan Pak Doddy, apakah pendapat Mendeleev masih bisa 
 diterima ? Jawaban saya : masih bisa diterima. Dalam jumlah yang terbatas 
 hidrokarbon terjadi secara anorganik di beberapa tempat di dunia. Di beberapa 
 tempat itu kita tak bisa memaksakan bahwa kejadian hidrokarbonnya secara 
 organik.

  Kawah meteorit Siljan Ring di Swedia. Tempat ini telah dianggap tempat 
 terbaik untuk menguji teori anorganik asal hidrokarbon.  Batuan granit di 
 sini retak-retak akibat benturan meteorit, retakan ini dianggap akan menjadi 
 jalan buat hidrokarbon naik ke permukaan dari mantel. Lapisan sedimennya 
 tipis sekali sehingga tak memungkinkan berkembangnya oil window ala teori 
 organik. Kawah ini dibor melalui sumur sedalam hampir 25.000 ft bernama 
 Graveberg-1. Minyak ditemukan dalam jumlah tak ekonomis (8 barrel). Sumur ini 
 juga menemukan 13.000 ft inklusi metan dalam cuttings-nya. Sumur Graveberg-2 
 dibor beberapa km dari sumur pertama dan berhasil mengetes 15 ton minyak.

  Aliran metan pun ditemukan dari sumur2 yang dibor di serpentinized olivine, 
 Yakabinde ultramafic, Mt. Clifford dunite di Yilgarn Craton, Australia Barat 
 berumur Archaean, salah satu craton paling tua di dunia.

  Teori Thomas Gold deep hot biosphere bahwa ada bakteri hidup di biosfer 
 kedalaman Bumi yang panas yang akan memberikan jejak biomarker kepada 
 hodrokarbon yang mengalir dari mantel ke permukaan telah terbukti di 
 sumur-sumur dalam yang dibor di Iran, Australia, Swedia, dan Kanada, New 
 Mexico.

  Teori anorganik pun mendapatkan bukti hadirnya trace metals di banyak contoh 
 minyak dari seluruh dunia, seperti nikel, vanadium, seng, timbal, perak, 
 emas, raksa, arsen, kobalt, krom, kadmium, dll. Di beberapa 

[iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!

2008-02-25 Terurut Topik Tonny P. Sastramihardja
Let say apapun alasannya pemerintah terpaksa men 'default' CoW nya
Newmont sehingga terpaksa hrs diselesaikan oleh 'arbitrase
international'. Kita berandai andai membayangkan 'apa yang akan
terjadi'???
a) Kalau menang - pemerintah tetap harus membayar berjuta juta USD
(punya duitnya enggak yach?)
b) Kalau kalah (karena kesalahan ada di pemerintah, misalnya.siapa
yang tahu?) maka akan lebih tekor tuh...
c) Terus nasib karyawan? Dan penduduk sekitar (sektor informal) yang
ikut berusaha/hidup dengan kehadiran Newmont?Kacian deh mereka
d) Ini juga mrpk tantangan profesional WNI...sebagai pribumi...Sudah
siap mengoperasikan tambang yang 'sulit' tersebut agar BISA
UNTUNG?...Kalau mau rugi terus sih sudah banyak contohnya di Republik
ini...
e) Kalau di KSO kan dengan perusahaan swasta apa nantinya nggak lepas
dari mulut harimau masuk ke mulut buaya?...alias 'sama aja
boong'?...Apalagi sekarang ini kan sudah dekat tahun 2009. Pasti akan
sangat banyak yang berkepentingan
f) Berapa kira-kira 'revenue' pemerintah yang akan hilang untuk jangka
waktu tertentu dari kasus 'perseteruan'ini?
TAU AH GELAP
Yang pasti ini pembelajaran menarik bagi komunitas kita bahwa untuk
mengelola perusahaan tambang tidak cukup hanya bermodalkan KOMPETENSI
INTI ILMU KEBUMIAN SAJA. Ada permasalahan 'legal', 'financing',
tekno-ekonomi, dll. Yang harus juga kita 'ketahui' (paling tidak
'dikit-dikit' lah biar 'nggak dikadali'

Salam
Abah ANOM

-Original Message-
From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, February 26, 2008 7:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!

Kalau memang dasar hukum pemerintah RI kuat, bahwa Newmont harus
divestasi setelah tahun sekian, ya kejar aja sampai ke ujung dunia pun.
   
  Perkara sahamnya digadai atau bahkan sudah dijual sih urusan antara
Newmont dengan bank nya, pemerintah gak perlu ikut-ikut. Kalau perlu
minta badan arbitrase internasional untuk mem-freeze aset2 newmont di
seluruh dunia model karaha bodas.
  
Salam
  O'
noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Daru,

Kalau proyeknya mungkin ok, tapi kalau entitynya itu yang agak
aneh...
Kalau di dunia minyak, proyek bisa didanai dari mana-mana, tapi
entity-nya bebas aja untuk farm-in dan farm-out, termasuk diantaranya
dengan BUMD



salam,


- Original Message 
From: Sukmandaru Prihatmoko 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, February 26, 2008 12:03:29 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!

Rekan2,

Meng-agun-kan proyek untuk mendapatkan pembiayaan dari bank spt-nya
sudah
menjadi praktek umum. Saya bukan mau membela Newmont, dan juga tidak
tahu
apakah hal itu yg terjadi di Newmont. Tetapi itulah yg banyak terjadi -
tidak hanya di proyek pertambangan saja.

Asalkan pemegang saham perusahaan setuju dengan langkah meng-agun-kan
ini,
tentunya sah-sah saja. Untuk kasus Kontrak Karya (spt Newmont Batu
Hijau)
hal-hal yg demikian tentunya sudah diatur dalam kontraknya (???).

Kawan-kawan di Newmont dan juga pemerintah-lah yg bisa mengklarifikasi
ini. 

Salam - Daru 


-Original Message-
From: Agus Budiluhur [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 25, 2008 9:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!

Abah Tonny,

Kalau Abah baca di Bisnis Indonesia: bagaimana mau divestasi, lha wong
ketahuan pada last minute pada pertemuan pemerintah dg Newmont minggu
kmrn,
bhw sahamnya NNT 100% sdg dalam kondisi gadai (dipakai utk pendanaan
proyek
tambang), jadi kalau mau divestasi ya harus minta ijin dulu pada bank
pemberi dana yang saat ini memegang gadai sahamnya NNT. Ada solusi kata
manajemen Newmont, yaitu saham yang akan di-divestasikan digadaikan
kembali
(utk yg keduakalinya) asal diberi ijin sama bank yang memberi pinjaman
(pemegang saham gadaian) ~ wah..pasti rumit ini?? Bahkan karena
penggadaian
ini, ketika NNT akan didivestasikan artinya harus dibeli secara tunai
oleh
pembeli, dan harus deal langsung dengan banknya Newmont ~ wah..pasti
tambah
seru nih!!

Saya yakin koq mestinya informasi dari teman2 internal Newmont pasti
lebih
valid, dan mungkin jadi lebih heboh gituh lhoh!!
(atau mungkin statement2 Abah Tonny yang undercover jadi keliatan..)

Tambahan catatan pribadi: Inilah kenyataan bahwa komoditi (tambang /
sumber
daya mineral) yang sehari-hari kita kerjakan ini, rupanya sudah jadi
tataran
bisnis yang tidak riil. Bisa jadi, pada saat kita masih survey awal,
hasilnya sudah diperdagangkan bebas kemana-mana?? (apalagi kalau bukan
just
the matter to get quick money), dan tahu2 kita ditelepon/dihubungi oleh
orang tak kita kenal atau yang tak dinyana-nyana, nanyain macem2 ttg
prospek
yang sedang kita kerjakan, nah lho!

Salam,

-abl-

2008/2/25 Tonny P. Sastramihardja :

 Dear IAGI-HAGI Netter...

 Akhir minggu lalu lagi seru serunya 'negosiasi' antara New Mont dengan
 Pemerintah tentang DIVESTASI 10% saham yang juga terkait dengan
 'terminasi