Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan

2010-12-25 Terurut Topik gde wirawan
Saya justru mendukung sosialisasi ilmu geologi ke segala arah seperti yg
dikatakan pak Saiful atau yg sudah dilakukan oleh pak Awang sehingga
blunder2 teologi tidak perlu terjadi lagi. Saya salut dgn apa yg telah
dilakukan pak Awang, paling tidak bisa menjembatani antara teologi dengan
ilmu pengetahuan. Dan bisa menjawab keberatan2 kaum skeptis serta membuka
mata lebar2 kaum fundamentalis.
Adanya IAGI net ini salah satunya (saya pikir) tujuan utamanya adalah ingin
mengembangkan keilmuan kita dibidang geologi secara khusus. Jadi ranahnya
adalah keilmuan ilmu manusia(dalam tanda kutip). Sedangkan ilmu
allah(istilah pak Chairul) mempunyai ranah yg berbeda, contoh ilmu allah
tidak bisa menjawab secara detail kejadian2 geologi yg terjadi. Paling2
hanya menyentuh kulit bagian luar dari ilmu alam selebihnya hanya kepandaian
sang geologist berretorika.
Saya akan memberi contoh hubungan ilmu manusia dgn ilmu allah, sejak
manusia diciptakan telah dianugerahi kecukupan yg layak dan kelayakan yg
cukup sebagai mahkluk yg bermartabat, nah, nilai martabat inilah
gambaran 'terbatas' dari Diri Allah yg serba Maha, sejak penciptaannya
manusia sudah memegang mandat dari atas untuk mengelola bumi ini dgn baik.
Kalau kenyataannya bumi ini rusak maka 'salah satu' faktornya adalah manusia
yg menyalahi mandat Tuhan itu-manusia yg tidak paham ilmu allah itu. Jadi
tidak perlu ilmu satu meniadakan ilmu lainnya atau kita berpihak pada
ilmu satu-menendang ilmu lainnya (ilmu dalam konteks ini). Tidak ada yg
salah dengan ilmu pengetahuan/geologi.

Mari kita membangun peradaban melalui ilmu pengetahuan/geologi sebagai
mandat-NYA yg telah diberikan kepada kita-para geologist.
Habis!

Salam,
Gde

2010/12/24 chairul_...@yahoo.co.id

 Bukan alergi bung. Saya sudah pernah mengalami dan merasakan menggali ilmu
 geologi selama 10 (sepuluh) tahun secara terus menerus. Dari hari ke hari
 ilmu saya bergtambah; tapi seiring dengan itu saya merasa bertambah banyak
 yg tidak saya ketahui, sampai kepada kesimpulan bhw ilmu kita ini tidak ada
 apa2nya dibanding ilmu Allah. Saya hanya ingin memberikan peringatan kpd
 teman2 geologists agar tidak terjebak pada hal2 yg tidak perlu didiskusikan,
 yg mungkin akan menggoyahkan iman kita. Hanya itu saja.
 Wass,
 Chairul Nas
 IAGI/468
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
  From: gde.wira...@gmail.com
 Date: Fri, 24 Dec 2010 01:40:47
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan
 Pencipta dgn ciptaan ya jelas beda, pak?
 Allah memberikan akal budi kepada manusia untuk dipergunakan
 sebaik-baiknya. Allah menyerahkan bumi ini kpd manusia supaya dikelola dgn
 baik!
 Ilmu geologi merupakan pemanfatan dan perkembangan akal budi manusia utk
 kepentingan manusia sendiri. Lewat ilmu geologi misteri bumi bisa terungkap
 walaupun belum/tidak semua. Jgn alergi dgn ilmu manusia ahh..! Kita ini
 geologist, jangan terlalu fundamentalis lah, y?
 Cheers,
 Gde
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: chairul_...@yahoo.co.id
 Date: Fri, 24 Dec 2010 01:43:37
 To: IAGI Pusatiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan
 Betul kata Pak Rizal. Pokoknya, jika ingin mendiskusikan ilmu dengan agama,
 ada yg harus diingat: iman harus kuat dan mantap. Kalau tidak, salah2 kita
 bisa jadi murtad. Dalilnya adalah: ilmu manusia manapun tidak ada apa2nya
 dibanding ilmu Allah. Saya sudah menyadari benar, makin kita gali suatu ilmu
 - terasa kita tak ada apa2nya, dan akhirnya meyakini betul bhw ilmu kita
 memang amat sangat sedikt dibanding ilmu Allah. Masih amat banyak yang tidak
 kita ketahui. Renungkanlah !
 Wass,
 CN
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: rizalband...@yahoo.com
 Date: Fri, 24 Dec 2010 01:01:55
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan
 Kalau pak Awang mengunakan. Referensi dari Al Qur'an sangat banyak
 menceritakan tentang bencana ini. A.l. Bencana datang adalah akibat
 perbuatan / ulah tangan manusia manusia seperti banjir (banyak lagi yg
 lain),  Tidak satupun kejadian dimuka bumi ini lepas dari kehendak Allah
 Yang Maha Kuasa, Sesungguhnya bencana itu datang akan membeda manusia mana
 yg mukmin dan mana yg kafir, Tidak akan beriman seseorang hamba apabila dia
 tidak diujin dan seterusnya. Masih banyak lagi ayat-ayat Al Qur'an
 menjelaskan tentang hal itu. Demikian sekedar sharing informasi. Tks.

 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
 Date: Fri, 24 Dec 2010 08:48:56
 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; Geo Unpadgeo_un...@yahoogroups.com;
 Eksplorasi BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Forum HAGI
 fo...@hagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan
 Hari Sabtu minggu yang lalu, saya hadir di sebuah gereja di wilayah Cibubur
 dalam sebuah 

Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan

2010-12-25 Terurut Topik Sanggam Hutabarat
Dulu khususnya diabad 12-17 di barat orang2 pintar masuk universitas jurusan 
teologia, semikian juga saya kira terjadi di timur tengah (e.g zaman 
kekalifahan di baghdad). 

Sekarang diamati kalo enggak masuk itb/unpad/ui/its/... maka pilihan akhir 
masuk STT aja jadi calon pendeta. Sekarang sebagian besar PERTI dunia bermutu 
mengklaim tidak berafiliasi kepada agama tertentu (walaupun menurut sejarahnya 
didirikan/diinspirasi oleh orang2 beragama yg saleh e.g. Harvard, oxford, 
princeton,cambridge dll).dan penemu/inventor luar biasa dan hebat2 dan membawa 
berkah termasuk kebanyakan tokoh2 geologi kaliber dunia bukan orang2 
saleh/religius menurut ukuran 'kita2' bahkan agnostik atau ateis

Kenapa ya?

Salam geologi 
S.Hutabarat


On Dec 26, 2010, at 9:38, gde wirawan gde.wira...@gmail.com wrote:

Saya justru mendukung sosialisasi ilmu geologi ke segala arah seperti yg
dikatakan pak Saiful atau yg sudah dilakukan oleh pak Awang sehingga
blunder2 teologi tidak perlu terjadi lagi. Saya salut dgn apa yg telah
dilakukan pak Awang, paling tidak bisa menjembatani antara teologi dengan
ilmu pengetahuan. Dan bisa menjawab keberatan2 kaum skeptis serta membuka
mata lebar2 kaum fundamentalis.
Adanya IAGI net ini salah satunya (saya pikir) tujuan utamanya adalah ingin
mengembangkan keilmuan kita dibidang geologi secara khusus. Jadi ranahnya
adalah keilmuan ilmu manusia(dalam tanda kutip). Sedangkan ilmu
allah(istilah pak Chairul) mempunyai ranah yg berbeda, contoh ilmu allah
tidak bisa menjawab secara detail kejadian2 geologi yg terjadi. Paling2
hanya menyentuh kulit bagian luar dari ilmu alam selebihnya hanya kepandaian
sang geologist berretorika.
Saya akan memberi contoh hubungan ilmu manusia dgn ilmu allah, sejak
manusia diciptakan telah dianugerahi kecukupan yg layak dan kelayakan yg
cukup sebagai mahkluk yg bermartabat, nah, nilai martabat inilah
gambaran 'terbatas' dari Diri Allah yg serba Maha, sejak penciptaannya
manusia sudah memegang mandat dari atas untuk mengelola bumi ini dgn baik.
Kalau kenyataannya bumi ini rusak maka 'salah satu' faktornya adalah manusia
yg menyalahi mandat Tuhan itu-manusia yg tidak paham ilmu allah itu. Jadi
tidak perlu ilmu satu meniadakan ilmu lainnya atau kita berpihak pada
ilmu satu-menendang ilmu lainnya (ilmu dalam konteks ini). Tidak ada yg
salah dengan ilmu pengetahuan/geologi.

Mari kita membangun peradaban melalui ilmu pengetahuan/geologi sebagai
mandat-NYA yg telah diberikan kepada kita-para geologist.
Habis!

Salam,
Gde

2010/12/24 chairul_...@yahoo.co.id

Bukan alergi bung. Saya sudah pernah mengalami dan merasakan menggali ilmu
geologi selama 10 (sepuluh) tahun secara terus menerus. Dari hari ke hari
ilmu saya bergtambah; tapi seiring dengan itu saya merasa bertambah banyak
yg tidak saya ketahui, sampai kepada kesimpulan bhw ilmu kita ini tidak ada
apa2nya dibanding ilmu Allah. Saya hanya ingin memberikan peringatan kpd
teman2 geologists agar tidak terjebak pada hal2 yg tidak perlu didiskusikan,
yg mungkin akan menggoyahkan iman kita. Hanya itu saja.
Wass,
Chairul Nas
IAGI/468
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: gde.wira...@gmail.com
Date: Fri, 24 Dec 2010 01:40:47
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan
Pencipta dgn ciptaan ya jelas beda, pak?
Allah memberikan akal budi kepada manusia untuk dipergunakan
sebaik-baiknya. Allah menyerahkan bumi ini kpd manusia supaya dikelola dgn
baik!
Ilmu geologi merupakan pemanfatan dan perkembangan akal budi manusia utk
kepentingan manusia sendiri. Lewat ilmu geologi misteri bumi bisa terungkap
walaupun belum/tidak semua. Jgn alergi dgn ilmu manusia ahh..! Kita ini
geologist, jangan terlalu fundamentalis lah, y?
Cheers,
Gde
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: chairul_...@yahoo.co.id
Date: Fri, 24 Dec 2010 01:43:37
To: IAGI Pusatiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan
Betul kata Pak Rizal. Pokoknya, jika ingin mendiskusikan ilmu dengan agama,
ada yg harus diingat: iman harus kuat dan mantap. Kalau tidak, salah2 kita
bisa jadi murtad. Dalilnya adalah: ilmu manusia manapun tidak ada apa2nya
dibanding ilmu Allah. Saya sudah menyadari benar, makin kita gali suatu ilmu
- terasa kita tak ada apa2nya, dan akhirnya meyakini betul bhw ilmu kita
memang amat sangat sedikt dibanding ilmu Allah. Masih amat banyak yang tidak
kita ketahui. Renungkanlah !
Wass,
CN
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rizalband...@yahoo.com
Date: Fri, 24 Dec 2010 01:01:55
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan
Kalau pak Awang mengunakan. Referensi dari Al Qur'an sangat banyak
menceritakan tentang bencana ini. A.l. Bencana datang adalah akibat
perbuatan / ulah tangan manusia manusia seperti banjir (banyak lagi yg
lain),  Tidak satupun kejadian dimuka bumi ini lepas dari kehendak 

Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan

2010-12-25 Terurut Topik gde . wirawan
Horas pak Sanggam,
Karena sejak manusia diciptakan potensi manusia utk memajukan peradaban itu 
sudah ada sekalipun orang itu agnostik/atheist. Rasionya benar2 digunakan 
he...he...
Selamat natal, salam dr bortob.

Gde
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sanggam Hutabarat shthutaba...@yahoo.com
Date: Sat, 25 Dec 2010 20:09:56 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan
Dulu khususnya diabad 12-17 di barat orang2 pintar masuk universitas jurusan 
teologia, semikian juga saya kira terjadi di timur tengah (e.g zaman 
kekalifahan di baghdad). 

Sekarang diamati kalo enggak masuk itb/unpad/ui/its/... maka pilihan akhir 
masuk STT aja jadi calon pendeta. Sekarang sebagian besar PERTI dunia bermutu 
mengklaim tidak berafiliasi kepada agama tertentu (walaupun menurut sejarahnya 
didirikan/diinspirasi oleh orang2 beragama yg saleh e.g. Harvard, oxford, 
princeton,cambridge dll).dan penemu/inventor luar biasa dan hebat2 dan membawa 
berkah termasuk kebanyakan tokoh2 geologi kaliber dunia bukan orang2 
saleh/religius menurut ukuran 'kita2' bahkan agnostik atau ateis

Kenapa ya?

Salam geologi 
S.Hutabarat


On Dec 26, 2010, at 9:38, gde wirawan gde.wira...@gmail.com wrote:

Saya justru mendukung sosialisasi ilmu geologi ke segala arah seperti yg
dikatakan pak Saiful atau yg sudah dilakukan oleh pak Awang sehingga
blunder2 teologi tidak perlu terjadi lagi. Saya salut dgn apa yg telah
dilakukan pak Awang, paling tidak bisa menjembatani antara teologi dengan
ilmu pengetahuan. Dan bisa menjawab keberatan2 kaum skeptis serta membuka
mata lebar2 kaum fundamentalis.
Adanya IAGI net ini salah satunya (saya pikir) tujuan utamanya adalah ingin
mengembangkan keilmuan kita dibidang geologi secara khusus. Jadi ranahnya
adalah keilmuan ilmu manusia(dalam tanda kutip). Sedangkan ilmu
allah(istilah pak Chairul) mempunyai ranah yg berbeda, contoh ilmu allah
tidak bisa menjawab secara detail kejadian2 geologi yg terjadi. Paling2
hanya menyentuh kulit bagian luar dari ilmu alam selebihnya hanya kepandaian
sang geologist berretorika.
Saya akan memberi contoh hubungan ilmu manusia dgn ilmu allah, sejak
manusia diciptakan telah dianugerahi kecukupan yg layak dan kelayakan yg
cukup sebagai mahkluk yg bermartabat, nah, nilai martabat inilah
gambaran 'terbatas' dari Diri Allah yg serba Maha, sejak penciptaannya
manusia sudah memegang mandat dari atas untuk mengelola bumi ini dgn baik.
Kalau kenyataannya bumi ini rusak maka 'salah satu' faktornya adalah manusia
yg menyalahi mandat Tuhan itu-manusia yg tidak paham ilmu allah itu. Jadi
tidak perlu ilmu satu meniadakan ilmu lainnya atau kita berpihak pada
ilmu satu-menendang ilmu lainnya (ilmu dalam konteks ini). Tidak ada yg
salah dengan ilmu pengetahuan/geologi.

Mari kita membangun peradaban melalui ilmu pengetahuan/geologi sebagai
mandat-NYA yg telah diberikan kepada kita-para geologist.
Habis!

Salam,
Gde

2010/12/24 chairul_...@yahoo.co.id

Bukan alergi bung. Saya sudah pernah mengalami dan merasakan menggali ilmu
geologi selama 10 (sepuluh) tahun secara terus menerus. Dari hari ke hari
ilmu saya bergtambah; tapi seiring dengan itu saya merasa bertambah banyak
yg tidak saya ketahui, sampai kepada kesimpulan bhw ilmu kita ini tidak ada
apa2nya dibanding ilmu Allah. Saya hanya ingin memberikan peringatan kpd
teman2 geologists agar tidak terjebak pada hal2 yg tidak perlu didiskusikan,
yg mungkin akan menggoyahkan iman kita. Hanya itu saja.
Wass,
Chairul Nas
IAGI/468
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: gde.wira...@gmail.com
Date: Fri, 24 Dec 2010 01:40:47
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan
Pencipta dgn ciptaan ya jelas beda, pak?
Allah memberikan akal budi kepada manusia untuk dipergunakan
sebaik-baiknya. Allah menyerahkan bumi ini kpd manusia supaya dikelola dgn
baik!
Ilmu geologi merupakan pemanfatan dan perkembangan akal budi manusia utk
kepentingan manusia sendiri. Lewat ilmu geologi misteri bumi bisa terungkap
walaupun belum/tidak semua. Jgn alergi dgn ilmu manusia ahh..! Kita ini
geologist, jangan terlalu fundamentalis lah, y?
Cheers,
Gde
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: chairul_...@yahoo.co.id
Date: Fri, 24 Dec 2010 01:43:37
To: IAGI Pusatiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan
Betul kata Pak Rizal. Pokoknya, jika ingin mendiskusikan ilmu dengan agama,
ada yg harus diingat: iman harus kuat dan mantap. Kalau tidak, salah2 kita
bisa jadi murtad. Dalilnya adalah: ilmu manusia manapun tidak ada apa2nya
dibanding ilmu Allah. Saya sudah menyadari benar, makin kita gali suatu ilmu
- terasa kita tak ada apa2nya, dan akhirnya meyakini betul bhw ilmu kita
memang amat sangat sedikt dibanding ilmu Allah. Masih amat banyak yang tidak
kita ketahui. Renungkanlah !
Wass,
CN
Powered by