[iagi-net] Geotech Mining Course
Rekan 2x yth, Numpang posting informasi kursus, siapa tahu ada yg tertarik. Kursus Geoteknik mining: 1.Geoteknik Terapan untuk Tambang terbuka Bandung, 4-8 maret 2013 By LAPI ITB. Pemateri: 1. B. Sulistijo, PhD 2. Andrianto D kusumo, ST,MT. 3. Ir. Putu Sumiartha, MT Contact person B. Sulistijo,PhD- 022-2508131/08122021017.. bu...@mining.itb.ac.id, Biaya 9.500.000,- Untuk yang geotek terapan udah ditutup, tapi dicoba saja siapa tahu beruntung. 2.Workshop Geotechnical engineering in the mining Industry Jogjakarta Plaza Hotel, Yogyakarta 19-21 maret 2013 Pembicara: 1. Dr.Singgih Saptono(Dosen UPN) 2. Lufi Rachmad, M.Eng(Principal Geomine mining Geotechnical consultant/ ex supt. Underground geotechnical Freeport McMoran) 3. Eko Wirantoro(Manager Geotechnical PT. Leighton Contractor Indonesia) Untuk yang jogja pndaftaran trkhir 5 maret 2013, contact person: Balinga Utama(yogyakarta) 081578062777, balinga.ut...@yahoo.com. Biaya Rp.7.500.000, Salam hormat, Nardipta Powered by Telkomsel BlackBerry®
[iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB MI/Yose Hendra/ip Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut mempercepat laju rakit. Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta keluarganya. Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput asri dekat telinga danau. Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata. Tarusan ini kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu. Kalau kering, tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke ladang di perbukitan Pupuakan hanya berjalan kaki, jelas Tini. Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama ini. Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto 'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa orang geolog tertarik datang untuk meneliti. Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang ada diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang kering. Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di bibir danau, di kaki bukit Pupukan. Air yang ada di danau ini mengalir melalui sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam, ujarnya. Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali dalam setahun. Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau ini pernah berair terus selama 2 tahun, ucapnya. Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. Air datang saja tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering. Kering saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan, katanya. Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan air saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi bunyinya sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas dari folklor itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus riset ilmiah berkelas dunia jika dikelola dengan baik. Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan objek pariwisata memang menarik, tapi ekspektasi jangan terlalu tinggi. Tahap awal wisat, menurutnya harus survei dulu. Danau Tarusan Kamang, ujar Indra, memang menjanjikan karena terjadi perpaduan landscape natural dan kultural. Sebelum menjadikan tempat wisata, kita harus mempertimbangkan dulu keseriusan masyarakat, harapan masyarakat, budi daya yang telah dilakukan masyarakat. Setelah itu baru kita tata sedemikian rupa, dan bangun akses, jelasnya. Selain menarik untuk jadi objek wisata, danau dengan luas sekitar 0,38 km persegi atau 38 ha tersebut juga seksi sebagai objek studi ilmiah. Menurut Indra, kawasan danau tersebut punya kans untuk subjek studi planologi, morfologi, kegempaan, geologi, geografi, vegetasi air. Kawasan danau merupakan jalur patahan Semangka. Ada getaran lain yang juga muncul di sini. Ada vegetasi yang unik. Perpaduan ini merupakan landscape yang mesti dieksploitasi dari hari ke hari, tutur Indra. Danau Tarusan Kamang selama ini dimanfaatkan warga untuk budi daya ikan, kubangan kerbau, memancing, dan mandi. Kala kering, ikan-ikan yang menghiasi tarusan banyak terperangkap dalam tambak-tambak yang dipasang sebagian warga. Ada beragam jenis ikan di sana seperti pantau, nila, rayo, panser, bada putih. Misteri Mulai Terpecahkan Ekpedisi Danau Tarusan Kamang yang dimotori penggiat wisata Sumatra Barat Nafrin Nafilus mendatangkan geolog ternama Andang Bachtiar, Kurnia Chalik, dan Purnama. Melalui ekspedisi itu, fenomena hilang timbulnya air danau selama ini bisa diungkap. Di balik ekspedisi itu tersirat asa, kawasan tersebut bisa menjadi pusat riset plus wisata berkelas dunia. Danau Tarusan Kamang memang unik dibanding danau sejenis di Indonesia. Menurut Andang, danau karst yang tiba-tiba kering dan tiba-tiba berair hanya ada dua di dunia yakni Tarusan Kamang dan danau di Italia. Dalam ekspedisi tersebut, tim melakukan tracking kasar. Sisi timur danau, jelas Andang, didapatkan bukti nyata patahan sumatra yang masih aktif di tebing dan bebatuan. Runtuhan patahan dengan bekas-bekas slicken side (gores garis) pada bidang patahan bergerak ke arah selatan. Di samping itu, para peneliti juga menemukan bukti bahwa padang rumput yang datar di tepian tarusan adalah suatu kipas
Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
Ada juga pakar geologi Handang yg meneliti. :-) -- Sabtu, 23 Februari 2013 Ekspedisi Tiga Dimensi Danau Tarusan Kamang http://3.bp.blogspot.com/-hY6Z8a8c5pE/USi36VnOy7I/XL4/BRiWXUcjMmY/s1600/9.jpg *Pakar Geologi Prof. Handang Bakhtiar bersama Bupati Agam Indra Catri meninjau langsung lokasi Tarusan Danau Tarusan Kamang yang disebut dengan danau yang penuh teka teki dan misterius. Sabtu (23/2).* Pada kunjungan tersebut, juga diikuti oleh puluhan fotografer, jurnalistik, Putri Indonesia dan Sumbar, serta ratusan masyarakat. http://2.bp.blogspot.com/-4bcfew5meX0/USi2ivVLetI/XK8/2Fu98AmzYLE/s1600/1.jpgAlasannya, Bupati Agam bersama Pakar Geologi ingin membuktikan, kebenaran akan tentang misteriusnya Danau Tarusan Kamang. Sebelum menuju ketempat lokasi, rombongan yang dipimpin Bupati Agam tersebut disambut oleh Tambua Tansa dari anak nagari Kamang Magek dan Dinas Pariwisata Kabupaten Agam. Menurut cerita salah seorang warga sekitar Danau Suarni (62) mengatakan, tidak seorangpun yang tahu pasti, kapan danau ini menggenang dan kapan akan mengering lagi jadi padang rumput. Kata dia, Satu-satunya yang sering menjadi petanda bagi kami adalah, adanya bunyi dentuman dipojok danau. Bila pada waktu terdengar bunyi dentuman, itu petanda esok harinya akan muncul dan menggenang secara berangsur-angsur membentuk danau, ungkapnya di hadapan Bupati Agam bersama Pakar Geologi Prof. Handang Bakhtiar. http://4.bp.blogspot.com/-kGjL3adlN8M/USi3sYio6GI/XLg/qmGVzvIQbCc/s1600/5.jpgDia menambahkan, tak ada sungai di Tarusan Kamang, air itu muncul dan menghilang begitu saja keperut bumi, dan pergantian itu terjadi 2 kali setahun bahkan lebih. Kemudian, Handang Bakhtiar yang didampingi Bupati Agam meneliti kebenarannya, setelah beberapa jam kemudian, ternyata memang ada kebenarannya. Karena, melihat ada sebuah titik lobang yang diprediksi disana tempat air keluar dan masuknya. http://4.bp.blogspot.com/-6p8KoFJGUWU/USi3uVdIelI/XLw/Wada1BeJxyE/s1600/6.jpgPakar Geologi Prof. Handang Bakhtiar mengatakan lobang yang ditemukan itu, belum sepenuhnya menjadi alasan akan terjadinya pasang surut danau tersebut, melainkan karena ada efek pelarutan air yang terjadi didalam tanah. Namun sebelum itu, saya secara peribadi sangat terkagum dan belum pernah melihat Danau seperti ini didunia, Adapun sama, tapi tidak menyerupai yaitu Danau Karsl yang ada di negara Italia, kata Handang. http://3.bp.blogspot.com/-IaFmkRhaDMs/USi3timz_GI/XLo/qj9BRUOajlQ/s1600/8.jpgHandang menambahkan, dia akan terus melakukan penelitian hingga selesai, alasannya Danau Tarusan Kamang memiliki banyak hipotesa-hipotesa. dan disisi lain danau ini terletak pada zona patahan Sumatera bagian timur. http://1.bp.blogspot.com/-SyJQzRNsDsk/USi3mHBY14I/XLQ/pSU9Aisx9nA/s1600/3.jpgHandang berharap, agar masyarakat terus menjaga keaslian Danau Tarusan Kamang ini secara berkelanjutan. Kemudian, Bupati Agam Indra Catri dihadapan puluhan fotografer dan jurnalistik mengatakan, bahwa Danau Tarusan Kamang pantas dikatakan dengan Ekspedisi Tiga Dimensi Danau Tarusan Kamang. Kata Bupati, alasannya, danau kamang memiliki fenomena alam, fotografi, dan paralayang. http://4.bp.blogspot.com/-kjfiInYzCO8/USi3k-0rzaI/XLI/owd3hj-NW3Q/s1600/10.jpgDengan adanya potensi alam seperti itu, Bupati berharap kepada masyarakat sekitar danau tarusan kamang untuk terus gali objek alam yang ada secara berkelanjutan karena terdapat vegetasi sumber daya alam yang lengkap. http://2.bp.blogspot.com/-epbeqaQvHMI/USi3mSBOp5I/XLU/sehX8UTq7yk/s1600/2.jpgSebelum itu, Bupati berpesan, Jangan kita melakukan tindakan kalau tidak tahu sebenarnya potensi alam yang dimiliki danau, karena dengan ketidaktahuan itu nantinya akan menyebabkan kerusakan. Bupati berharap, agar masyarakat selalu menjaga, melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di danau tarusan kamang, dengan tidak merubah sedikitpun fisiknya sehingga nantinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pada ekspedisi tersebut, Bupati Agam bersama rombongan makan siang bersama dengan ratusan masyarakat dikawasan pinggir danau tarusan kamang, dengan menggunakan daun pisang pengganti piring. (IF) 2013/3/2 mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com Asyik juga, cak Andang. Tapi apakah benar umurnya (dasar danau berupa batugamping) adalah 400 juta tahun? Pra Tersier? Batuan dasar atau formasi apa gerangan? Salam dari mBogor, Syaiful 2013/3/2 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB MI/Yose Hendra/ip Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut mempercepat laju rakit. Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu
Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
Pak Andang, Berita yang menarik ini ternyata datang dari kampung sendiri. Jika membutuhkan volunteer saya siap membantu. Sekedar memberi sedikit kontribusi untuk kanagarian kamang mudiak. Salam, Fadhel Irza ~keep exploring the beauty of Indonesia~ Services provide by my OwnBerry® -Original Message- From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 02 Mar 2013 07:09:48 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB MI/Yose Hendra/ip Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut mempercepat laju rakit. Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta keluarganya. Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput asri dekat ‘telinga’ danau. Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata. “Tarusan ini kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu. Kalau kering, tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke ladang di perbukitan Pupuakan hanya berjalan kaki, jelas Tini. Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama ini. Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto 'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa orang geolog tertarik datang untuk meneliti. Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang ada diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang kering. Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di bibir danau, di kaki bukit Pupukan. Air yang ada di danau ini mengalir melalui sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam, ujarnya. Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali dalam setahun. Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau ini pernah berair terus selama 2 tahun,” ucapnya. Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. “Air datang saja tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering. Kering saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan,” katanya. Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan air saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi bunyinya sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas dari folklor itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus riset ilmiah berkelas dunia jika dikelola dengan baik. Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan objek pariwisata memang menarik, tapi ekspektasi jangan terlalu tinggi. Tahap awal wisat, menurutnya harus survei dulu. Danau Tarusan Kamang, ujar Indra, memang menjanjikan karena terjadi perpaduan landscape natural dan kultural. “Sebelum menjadikan tempat wisata, kita harus mempertimbangkan dulu keseriusan masyarakat, harapan masyarakat, budi daya yang telah dilakukan masyarakat. Setelah itu baru kita tata sedemikian rupa, dan bangun akses,” jelasnya. Selain menarik untuk jadi objek wisata, danau dengan luas sekitar 0,38 km persegi atau 38 ha tersebut juga seksi sebagai objek studi ilmiah. Menurut Indra, kawasan danau tersebut punya kans untuk subjek studi planologi, morfologi, kegempaan, geologi, geografi, vegetasi air. Kawasan danau merupakan jalur patahan Semangka. Ada getaran lain yang juga muncul di sini. Ada vegetasi yang unik. Perpaduan ini merupakan landscape yang mesti dieksploitasi dari hari ke hari,” tutur Indra. Danau Tarusan Kamang selama ini dimanfaatkan warga untuk budi daya ikan, kubangan kerbau, memancing, dan mandi. Kala kering, ikan-ikan yang menghiasi tarusan banyak terperangkap dalam tambak-tambak yang dipasang sebagian warga. Ada beragam jenis ikan di sana seperti pantau, nila, rayo, panser, bada putih. Misteri Mulai Terpecahkan Ekpedisi Danau Tarusan Kamang yang dimotori penggiat wisata Sumatra Barat Nafrin Nafilus mendatangkan geolog ternama Andang Bachtiar, Kurnia Chalik, dan Purnama. Melalui ekspedisi itu, fenomena hilang timbulnya air danau selama ini bisa diungkap. Di balik ekspedisi itu tersirat asa, kawasan tersebut bisa menjadi pusat riset plus wisata berkelas dunia. Danau Tarusan Kamang memang unik dibanding danau sejenis di Indonesia. Menurut Andang, danau karst yang tiba-tiba
Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
Usulkan saja jadi geopark/ taman wisata alam geologi. Menarik. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 02 Mar 2013 07:09:48 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB MI/Yose Hendra/ip Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut mempercepat laju rakit. Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta keluarganya. Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput asri dekat ‘telinga’ danau. Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata. “Tarusan ini kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu. Kalau kering, tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke ladang di perbukitan Pupuakan hanya berjalan kaki, jelas Tini. Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama ini. Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto 'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa orang geolog tertarik datang untuk meneliti. Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang ada diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang kering. Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di bibir danau, di kaki bukit Pupukan. Air yang ada di danau ini mengalir melalui sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam, ujarnya. Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali dalam setahun. Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau ini pernah berair terus selama 2 tahun,” ucapnya. Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. “Air datang saja tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering. Kering saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan,” katanya. Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan air saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi bunyinya sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas dari folklor itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus riset ilmiah berkelas dunia jika dikelola dengan baik. Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan objek pariwisata memang menarik, tapi ekspektasi jangan terlalu tinggi. Tahap awal wisat, menurutnya harus survei dulu. Danau Tarusan Kamang, ujar Indra, memang menjanjikan karena terjadi perpaduan landscape natural dan kultural. “Sebelum menjadikan tempat wisata, kita harus mempertimbangkan dulu keseriusan masyarakat, harapan masyarakat, budi daya yang telah dilakukan masyarakat. Setelah itu baru kita tata sedemikian rupa, dan bangun akses,” jelasnya. Selain menarik untuk jadi objek wisata, danau dengan luas sekitar 0,38 km persegi atau 38 ha tersebut juga seksi sebagai objek studi ilmiah. Menurut Indra, kawasan danau tersebut punya kans untuk subjek studi planologi, morfologi, kegempaan, geologi, geografi, vegetasi air. Kawasan danau merupakan jalur patahan Semangka. Ada getaran lain yang juga muncul di sini. Ada vegetasi yang unik. Perpaduan ini merupakan landscape yang mesti dieksploitasi dari hari ke hari,” tutur Indra. Danau Tarusan Kamang selama ini dimanfaatkan warga untuk budi daya ikan, kubangan kerbau, memancing, dan mandi. Kala kering, ikan-ikan yang menghiasi tarusan banyak terperangkap dalam tambak-tambak yang dipasang sebagian warga. Ada beragam jenis ikan di sana seperti pantau, nila, rayo, panser, bada putih. Misteri Mulai Terpecahkan Ekpedisi Danau Tarusan Kamang yang dimotori penggiat wisata Sumatra Barat Nafrin Nafilus mendatangkan geolog ternama Andang Bachtiar, Kurnia Chalik, dan Purnama. Melalui ekspedisi itu, fenomena hilang timbulnya air danau selama ini bisa diungkap. Di balik ekspedisi itu tersirat asa, kawasan tersebut bisa menjadi pusat riset plus wisata berkelas dunia. Danau Tarusan Kamang memang unik dibanding danau sejenis di Indonesia. Menurut Andang, danau karst yang tiba-tiba kering dan tiba-tiba berair hanya ada dua di dunia yakni Tarusan Kamang dan danau di Italia. Dalam ekspedisi tersebut, tim melakukan tracking kasar. Sisi timur danau, jelas Andang,
Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
Salam, Kalo IAGI ingin membentuk organisasi Geowisata, ada Yudi Satria Purnama yg bisa dipertimbangkan untuk mengkomandoinya. Ini hanya sekedar saran. Yud, mainkanlah! Benz Sent from my iPad On 02/03/2013, at 7:50 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: Menarik Pak ADB, Sisi lain dari geologi yg harus dikembangkan. Sewaktu di PIT di Jogja tahun lalu sudah dicanagankan keinginan kawan-kawan untuk membentuk MAPEGI - Masyarakat Peminat Geowisata Indonesia, yang rencananya dibawah IAGI juga. semoga MAPEGI dapat benar-benar terbentuk dan berkembang. Termasuk hal-hal spektakuler yang dilakukan Pak Andang. Great ! Rovicky On Saturday, March 2, 2013, Andang Bachtiar wrote: Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB MI/Yose Hendra/ip Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut mempercepat laju rakit. Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta keluarganya. Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput asri dekat ‘telinga’ danau. Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata. “Tarusan ini kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu. Kalau kering, tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke ladang di perbukitan Pupuakan hanya berjalan kaki, jelas Tini. Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama ini. Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto 'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa orang geolog tertarik datang untuk meneliti. Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang ada diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang kering. Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di bibir danau, di kaki bukit Pupukan. Air yang ada di danau ini mengalir melalui sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam, ujarnya. Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali dalam setahun. Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau ini pernah berair terus selama 2 tahun,” ucapnya. Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. “Air datang saja tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering. Kering saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan,” katanya. Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan air saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi bunyinya sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas dari folklor itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus riset ilmiah berkelas dunia jika dikelola dengan baik. Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan objek pariwisata memang menarik, tapi ekspektasi jangan terlalu tinggi. Tahap awal wisat, menurutnya harus survei dulu. Danau Tarusan Kamang, ujar Indra, memang menjanjikan karena terjadi perpaduan landscape natural dan kultural. “Sebelum menjadikan tempat wisata, kita harus mempertimbangkan dulu keseriusan masyarakat, harapan masyarakat, budi daya yang telah dilakukan masyarakat. Setelah itu baru kita tata sedemikian rupa, dan bangun akses,” jelasnya. Selain menarik untuk jadi objek wisata, danau dengan luas sekitar 0,38 km persegi atau 38 ha tersebut juga seksi sebagai objek studi ilmiah. Menurut Indra, kawasan danau tersebut punya kans untuk subjek studi planologi, morfologi, kegempaan, geologi, geografi, vegetasi air. Kawasan danau merupakan jalur patahan Semangka. Ada getaran lain yang juga muncul di sini. Ada vegetasi yang unik. Perpaduan ini merupakan landscape yang mesti dieksploitasi dari hari ke hari,” tutur Indra. Danau Tarusan Kamang selama ini dimanfaatkan warga untuk budi daya ikan, kubangan kerbau, memancing, dan mandi. Kala kering, ikan-ikan yang menghiasi tarusan banyak terperangkap dalam tambak-tambak yang dipasang sebagian warga. Ada beragam jenis ikan di sana seperti pantau, nila, rayo, panser, bada putih. Misteri Mulai Terpecahkan Ekpedisi Danau Tarusan Kamang yang dimotori penggiat wisata Sumatra Barat Nafrin Nafilus mendatangkan geolog ternama Andang Bachtiar, Kurnia Chalik, dan Purnama. Melalui ekspedisi itu, fenomena hilang timbulnya air danau selama ini bisa diungkap. Di balik
RE: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
Fenomena alam yang sangat menarik Cak ADB. Sy coba cari lokasi danau karst ini di Google tapi engga ketemu, tapi kalo daerah Tilatang Kamangnya sih ada di sebelah timur Kota Bukit tinggi di jalan ke Payakumbuh. Artinya danau ini tidak terletak pada jalur utama patahan Sumatra yang lewat Koto Gadang (di sebelah barat Bukit Tinggi). Siklus isi-kosong danau yang bulanan/tahunan ini kalau sudah berlangsung ratusan-ribuan tahun kelihatannya akan sangat baik untuk chrono-stratigrafi. Mungkin lokasi ini akan bagus untuk studi paleoclimate dan paleoseismologi (dari efek shaking thd liquifaction dsb). -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Andang Bachtiar Sent: 02 Maret 2013 7:10 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB MI/Yose Hendra/ip Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut mempercepat laju rakit. Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta keluarganya. Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput asri dekat 'telinga' danau. Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata. Tarusan ini kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu. Kalau kering, tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke ladang di perbukitan Pupuakan hanya berjalan kaki, jelas Tini. Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama ini. Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto 'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa orang geolog tertarik datang untuk meneliti. Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang ada diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang kering. Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di bibir danau, di kaki bukit Pupukan. Air yang ada di danau ini mengalir melalui sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam, ujarnya. Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali dalam setahun. Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau ini pernah berair terus selama 2 tahun, ucapnya. Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. Air datang saja tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering. Kering saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan, katanya. Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan air saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi bunyinya sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas dari folklor itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus riset ilmiah berkelas dunia jika dikelola dengan baik. Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan objek pariwisata memang menarik, tapi ekspektasi jangan terlalu tinggi. Tahap awal wisat, menurutnya harus survei dulu. Danau Tarusan Kamang, ujar Indra, memang menjanjikan karena terjadi perpaduan landscape natural dan kultural. Sebelum menjadikan tempat wisata, kita harus mempertimbangkan dulu keseriusan masyarakat, harapan masyarakat, budi daya yang telah dilakukan masyarakat. Setelah itu baru kita tata sedemikian rupa, dan bangun akses, jelasnya. Selain menarik untuk jadi objek wisata, danau dengan luas sekitar 0,38 km persegi atau 38 ha tersebut juga seksi sebagai objek studi ilmiah. Menurut Indra, kawasan danau tersebut punya kans untuk subjek studi planologi, morfologi, kegempaan, geologi, geografi, vegetasi air. Kawasan danau merupakan jalur patahan Semangka. Ada getaran lain yang juga muncul di sini. Ada vegetasi yang unik. Perpaduan ini merupakan landscape yang mesti dieksploitasi dari hari ke hari, tutur Indra. Danau Tarusan Kamang selama ini dimanfaatkan warga untuk budi daya ikan, kubangan kerbau, memancing, dan mandi. Kala kering, ikan-ikan yang menghiasi tarusan banyak terperangkap dalam tambak-tambak yang dipasang sebagian warga. Ada beragam jenis ikan di sana seperti pantau, nila, rayo, panser, bada putih. Misteri Mulai Terpecahkan Ekpedisi Danau Tarusan Kamang yang dimotori penggiat wisata Sumatra Barat Nafrin Nafilus mendatangkan geolog ternama Andang Bachtiar, Kurnia Chalik, dan Purnama. Melalui ekspedisi itu, fenomena hilang timbulnya air danau selama ini bisa diungkap. Di balik ekspedisi itu
[iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih
Rekans IAGI, Ini saya copikan perihal tsb di atas dari milis sebelah (bukan tulisan saya), mudah2an ada manfaatnya: TATA KELOLA MIGAS MERAH PUTIH Oleh Mantan Pertamina Kelompok Poverep Tata Kelola Migas Nasional yang Merah Putih, seperti apakah bentuknya? Dalam pengelolaan migas nasional diseluruh negara pemilik cadangan migas, selalu ada 3 unsur penting yang saling terkait dalam Tata Kelola Migas, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Badan Pemerintah sebagai Regulator dan Perusahaan Negara sebagai Eksekutor. Didunia saat ini ada 2 model Tata Kelola Migas, ada yang menjalankan model 3 Pilar seperti Norwegia, Brasil, Aljazair, Meksiko, Nigeria, Indonesia. Ada yang menjalankan model 2 Pilar seperti Malaysia, Angola, Saudi Arabia, Rusia, Venezuela. Pengertian 2 Pilar adalah Pemegang Regulasi dirangkap oleh Pemegang Policy atau oleh Pelaksana Bisnis. Norwegia dan Brasil merupakan contoh negara dengan Tata Kelola Migas dengan model 3 Pilar terbaik, dan Malaysia serta Saudi Arabia juga merupakan contoh negara dengan model 2 Pilar terbaik saat ini. Jadi apa yang menjadikan terbaik diantara kedua model tersebut. Ternyata kesuksesan pelaksanaan model 3 Pilar ataupun 2 Pilar di negara tersebut diatas adalah support yang kuat dari Pemerintah terhadap Perusahaan Negara sebagai Eksekutornya. KATA KUNCI keberhasilan adalah SUPPORT KUAT dari PEMERINTAH. Bagaimanakah dengan Indonesia ? Saat ini Indonesia dengan UU Migas no 22 tahun 2001 menganut model 3 Pilar, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Bpmigas sebagai Pemegang Regulasi dan Pertamina sebagai Eksekutor. Berjalan baikkah model ini? Ternyata tidak berjalan baik karena masing-masing masih belum bisa mengayuh biduk ke satu tujuan. Dan puncak kegalauan dalam pelaksanaan model 3 Pilar ini terjadi pada akhir tahun 2012 dengan keluarnya Keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa pasal tentang Bpmigas dan frasanya dinyatakan tidak sesuai dengan Konstitusi, UUD 1945 Pasal 33. Dasar pertimbangan apakah yang menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi tersebut? Pertimbangannya adalah penguasaan oleh negara dan dikuasai negara dalam UUD 1945 Pasal 33 yang tidak dipenuhi oleh keberadaan Bpmigas. Kekayaan alam yang terkandung didalam wilayah hukum negara adalah milik rakyat yang dimandatkan kepada negara untuk menguasainya guna dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dalam UUD 1945, dikonstruksikan bahwa rakyat secara kolektif memberi mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan dan tindakan pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mahkamah Konstitusi menilai bahwa Bpmigas hanya melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan SDA migas maka negara dalam hal ini Pemerintah tidak dapat melakukan pengelolaan secara langsung atas SDA migas pada kegiatan hulu. Selain itu model hubungan antara Bpmigas sebagai representasi negara dengan BU atau BUT dalam pengelolaan Migas mendegradasi makna penguasaan negara atas SDA migas yang bertentangan dengan amanat UUD 1945 Pasal 33. Bagaimana dengan SKK Migas, secara umum sama dengan Bpmigas, malah tidak punya Legal Standing. Marilah kita melihat kembali kebelakang, bagaimana Tata Kelola Migas yang ada di Indonesia. Berdasarkan UU no 44 tahun 1960 dan UU no 8 tahun 1971, Pertamina sebagai Pelaksana Bisnis atau Eksekutor mempunyai tugas pokok di Hilir sebagai penyedia dan penyalur BBM yang dibutuhkan Rakyat, dan di Hulu memproduksi dan mengembangkan Basis Cadangan Migas Nasional agar terjamin terlaksananya tugas pokok di Hilir. Tugas pokok ini merupakan implementasi UUD 1945 Pasal 33. Basis Cadangan Migas Nasional sebagai soko guru Ketahanan Energi Nasional memiliki arti strategis dan vital yang perlu terus dipelihara dan ditingkatkan, yang terus terkuras produksinya. Production Sharing Contract yang diterapkan oleh Pertamina berkarakter Kontrak Jasa dengan Pihak Investor sehingga Kuasa Pertambangan tetap ditangan Pertamina demi efektifnya Kuasa Negara hingga tataran pelaksana Usaha Migas. Mudah2an para pembuat Kebijakan dan UU Migas Baru, dapat memberikan yang terbaik, yang Merah Putih untuk bangsa dan negara. Benarkah dulu Tata Kelola Migas dengan Pertamina sebagai Eksekutor merangkap juga sebagai Regulator sebagai implementasi model 2 Pilar atau malah ada yang menyatakan sebagai model 1 Pilar dimana kekuasaan Pertamina terlalu besar? Pemahaman seperti diatas sangat tidak ada dasar hukumnya, karena dalam ikatan PSC antara Pertamina dan Kontraktor jelas tertera ketentuan hak, wewenang dan kewajiban masing-masing Pihak sebagai hasil negosiasi, dan dalam PSC tidak pernah memuat fungsi Pertamina sebagai Regulator. Adapun Regulator yang merupakan wewenang eksklusif tetap berada ditangan Pemerintah sebagai Eksekutif dari Kedaulatan Negara yang tidak pernah didelegasikan kepada siapapun termasuk Pertamina di dalam sektor Industri Migas. Demikian juga dengan tudingan Monopoli, dalam UU
Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih
Pagi pak, Kalau boleh tahu, kelompok Pertamina Poverep itu apa ya? Salam Yudie “_^ -Original Message- From: ikusum...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 03:15:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Rekans IAGI, Ini saya copikan perihal tsb di atas dari milis sebelah (bukan tulisan saya), mudah2an ada manfaatnya: TATA KELOLA MIGAS MERAH PUTIH Oleh Mantan Pertamina Kelompok Poverep Tata Kelola Migas Nasional yang Merah Putih, seperti apakah bentuknya? Dalam pengelolaan migas nasional diseluruh negara pemilik cadangan migas, selalu ada 3 unsur penting yang saling terkait dalam Tata Kelola Migas, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Badan Pemerintah sebagai Regulator dan Perusahaan Negara sebagai Eksekutor. Didunia saat ini ada 2 model Tata Kelola Migas, ada yang menjalankan model 3 Pilar seperti Norwegia, Brasil, Aljazair, Meksiko, Nigeria, Indonesia. Ada yang menjalankan model 2 Pilar seperti Malaysia, Angola, Saudi Arabia, Rusia, Venezuela. Pengertian 2 Pilar adalah Pemegang Regulasi dirangkap oleh Pemegang Policy atau oleh Pelaksana Bisnis. Norwegia dan Brasil merupakan contoh negara dengan Tata Kelola Migas dengan model 3 Pilar terbaik, dan Malaysia serta Saudi Arabia juga merupakan contoh negara dengan model 2 Pilar terbaik saat ini. Jadi apa yang menjadikan terbaik diantara kedua model tersebut. Ternyata kesuksesan pelaksanaan model 3 Pilar ataupun 2 Pilar di negara tersebut diatas adalah support yang kuat dari Pemerintah terhadap Perusahaan Negara sebagai Eksekutornya. KATA KUNCI keberhasilan adalah SUPPORT KUAT dari PEMERINTAH. Bagaimanakah dengan Indonesia ? Saat ini Indonesia dengan UU Migas no 22 tahun 2001 menganut model 3 Pilar, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Bpmigas sebagai Pemegang Regulasi dan Pertamina sebagai Eksekutor. Berjalan baikkah model ini? Ternyata tidak berjalan baik karena masing-masing masih belum bisa mengayuh biduk ke satu tujuan. Dan puncak kegalauan dalam pelaksanaan model 3 Pilar ini terjadi pada akhir tahun 2012 dengan keluarnya Keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa pasal tentang Bpmigas dan frasanya dinyatakan tidak sesuai dengan Konstitusi, UUD 1945 Pasal 33. Dasar pertimbangan apakah yang menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi tersebut? Pertimbangannya adalah penguasaan oleh negara dan dikuasai negara dalam UUD 1945 Pasal 33 yang tidak dipenuhi oleh keberadaan Bpmigas. Kekayaan alam yang terkandung didalam wilayah hukum negara adalah milik rakyat yang dimandatkan kepada negara untuk menguasainya guna dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dalam UUD 1945, dikonstruksikan bahwa rakyat secara kolektif memberi mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan dan tindakan pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mahkamah Konstitusi menilai bahwa Bpmigas hanya melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan SDA migas maka negara dalam hal ini Pemerintah tidak dapat melakukan pengelolaan secara langsung atas SDA migas pada kegiatan hulu. Selain itu model hubungan antara Bpmigas sebagai representasi negara dengan BU atau BUT dalam pengelolaan Migas mendegradasi makna penguasaan negara atas SDA migas yang bertentangan dengan amanat UUD 1945 Pasal 33. Bagaimana dengan SKK Migas, secara umum sama dengan Bpmigas, malah tidak punya Legal Standing. Marilah kita melihat kembali kebelakang, bagaimana Tata Kelola Migas yang ada di Indonesia. Berdasarkan UU no 44 tahun 1960 dan UU no 8 tahun 1971, Pertamina sebagai Pelaksana Bisnis atau Eksekutor mempunyai tugas pokok di Hilir sebagai penyedia dan penyalur BBM yang dibutuhkan Rakyat, dan di Hulu memproduksi dan mengembangkan Basis Cadangan Migas Nasional agar terjamin terlaksananya tugas pokok di Hilir. Tugas pokok ini merupakan implementasi UUD 1945 Pasal 33. Basis Cadangan Migas Nasional sebagai soko guru Ketahanan Energi Nasional memiliki arti strategis dan vital yang perlu terus dipelihara dan ditingkatkan, yang terus terkuras produksinya. Production Sharing Contract yang diterapkan oleh Pertamina berkarakter Kontrak Jasa dengan Pihak Investor sehingga Kuasa Pertambangan tetap ditangan Pertamina demi efektifnya Kuasa Negara hingga tataran pelaksana Usaha Migas. Mudah2an para pembuat Kebijakan dan UU Migas Baru, dapat memberikan yang terbaik, yang Merah Putih untuk bangsa dan negara. Benarkah dulu Tata Kelola Migas dengan Pertamina sebagai Eksekutor merangkap juga sebagai Regulator sebagai implementasi model 2 Pilar atau malah ada yang menyatakan sebagai model 1 Pilar dimana kekuasaan Pertamina terlalu besar? Pemahaman seperti diatas sangat tidak ada dasar hukumnya, karena dalam ikatan PSC antara Pertamina dan Kontraktor jelas tertera ketentuan hak, wewenang dan kewajiban masing-masing Pihak sebagai hasil negosiasi, dan dalam PSC tidak pernah memuat fungsi
Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
Hehehe ketinggalan deh sama geologi itb, sdh ada pelakaran geowisata, sdh jalan2 sekitar bandung, bersama lsmnya. Sudah ada buku geotrek dll. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 07:50:50 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI Menarik Pak ADB, Sisi lain dari geologi yg harus dikembangkan. Sewaktu di PIT di Jogja tahun lalu sudah dicanagankan keinginan kawan-kawan untuk membentuk MAPEGI - Masyarakat Peminat Geowisata Indonesia, yang rencananya dibawah IAGI juga. semoga MAPEGI dapat benar-benar terbentuk dan berkembang. Termasuk hal-hal spektakuler yang dilakukan Pak Andang. Great ! Rovicky On Saturday, March 2, 2013, Andang Bachtiar wrote: Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB MI/Yose Hendra/ip Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut mempercepat laju rakit. Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta keluarganya. Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput asri dekat ‘telinga’ danau. Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata. “Tarusan ini kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu. Kalau kering, tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke ladang di perbukitan Pupuakan hanya berjalan kaki, jelas Tini. Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama ini. Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto 'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa orang geolog tertarik datang untuk meneliti. Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang ada diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang kering. Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di bibir danau, di kaki bukit Pupukan. Air yang ada di danau ini mengalir melalui sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam, ujarnya. Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali dalam setahun. Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau ini pernah berair terus selama 2 tahun,” ucapnya. Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. “Air datang saja tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering. Kering saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan,” katanya. Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan air saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi bunyinya sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas dari folklor itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus riset ilmiah berkelas dunia jika dikelola dengan baik. Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan objek pariwisata memang menarik, tapi ekspektasi jangan terlalu tinggi. Tahap awal wisat, menurutnya harus survei dulu. Danau Tarusan Kamang, ujar Indra, memang menjanjikan karena terjadi perpaduan landscape natural dan kultural. “Sebelum menjadikan tempat wisata, kita harus mempertimbangkan dulu keseriusan masyarakat, harapan masyarakat, budi daya yang telah dilakukan masyarakat. Setelah itu baru kita tata sedemikian rupa, dan bangun akses,” jelasnya. Selain menarik untuk jadi objek wisata, danau dengan luas sekitar 0,38 km persegi atau 38 ha tersebut juga seksi sebagai objek studi ilmiah. Menurut Indra, kawasan danau tersebut punya kans untuk subjek studi planologi, morfologi, kegempaan, geologi, geografi, vegetasi air. Kawasan danau merupakan jalur patahan Semangka. Ada getaran lain yang juga muncul di sini. Ada vegetasi yang unik. Perpaduan ini merupakan landscape yang mesti dieksploitasi dari hari ke hari,” tutur Indra. Danau Tarusan Kamang selama ini dimanfaatkan warga untuk budi daya ikan, kubangan kerbau, memancing, dan mandi. Kala kering, ikan-ikan yang menghiasi tarusan banyak terperangkap dalam tambak-tambak yang dipasang sebagian warga. Ada beragam jenis ikan di sana seperti pantau, nila, rayo, panser, bada putih. Misteri Mulai Terpecahkan Ekpedisi Danau Tarusan Kamang yang dimotori penggiat wisata Sumatra Barat Nafrin Nafilus mendatangkan geolog ternama Andang Bachtiar, Kurnia Chalik, dan
Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
Hehehe ketinggalan deh sama geologi itb, sdh ada pelajaran/kuliah geowisata, sdh jalan2 sekitar bandung, bersama lsmnya. Sudah ada buku geotrek dll. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 07:50:50 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI Menarik Pak ADB, Sisi lain dari geologi yg harus dikembangkan. Sewaktu di PIT di Jogja tahun lalu sudah dicanagankan keinginan kawan-kawan untuk membentuk MAPEGI - Masyarakat Peminat Geowisata Indonesia, yang rencananya dibawah IAGI juga. semoga MAPEGI dapat benar-benar terbentuk dan berkembang. Termasuk hal-hal spektakuler yang dilakukan Pak Andang. Great ! Rovicky On Saturday, March 2, 2013, Andang Bachtiar wrote: Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB MI/Yose Hendra/ip Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut mempercepat laju rakit. Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta keluarganya. Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput asri dekat ‘telinga’ danau. Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata. “Tarusan ini kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu. Kalau kering, tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke ladang di perbukitan Pupuakan hanya berjalan kaki, jelas Tini. Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama ini. Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto 'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa orang geolog tertarik datang untuk meneliti. Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang ada diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang kering. Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di bibir danau, di kaki bukit Pupukan. Air yang ada di danau ini mengalir melalui sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam, ujarnya. Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali dalam setahun. Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau ini pernah berair terus selama 2 tahun,” ucapnya. Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. “Air datang saja tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering. Kering saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan,” katanya. Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan air saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi bunyinya sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas dari folklor itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus riset ilmiah berkelas dunia jika dikelola dengan baik. Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan objek pariwisata memang menarik, tapi ekspektasi jangan terlalu tinggi. Tahap awal wisat, menurutnya harus survei dulu. Danau Tarusan Kamang, ujar Indra, memang menjanjikan karena terjadi perpaduan landscape natural dan kultural. “Sebelum menjadikan tempat wisata, kita harus mempertimbangkan dulu keseriusan masyarakat, harapan masyarakat, budi daya yang telah dilakukan masyarakat. Setelah itu baru kita tata sedemikian rupa, dan bangun akses,” jelasnya. Selain menarik untuk jadi objek wisata, danau dengan luas sekitar 0,38 km persegi atau 38 ha tersebut juga seksi sebagai objek studi ilmiah. Menurut Indra, kawasan danau tersebut punya kans untuk subjek studi planologi, morfologi, kegempaan, geologi, geografi, vegetasi air. Kawasan danau merupakan jalur patahan Semangka. Ada getaran lain yang juga muncul di sini. Ada vegetasi yang unik. Perpaduan ini merupakan landscape yang mesti dieksploitasi dari hari ke hari,” tutur Indra. Danau Tarusan Kamang selama ini dimanfaatkan warga untuk budi daya ikan, kubangan kerbau, memancing, dan mandi. Kala kering, ikan-ikan yang menghiasi tarusan banyak terperangkap dalam tambak-tambak yang dipasang sebagian warga. Ada beragam jenis ikan di sana seperti pantau, nila, rayo, panser, bada putih. Misteri Mulai Terpecahkan Ekpedisi Danau Tarusan Kamang yang dimotori penggiat wisata Sumatra Barat Nafrin Nafilus mendatangkan geolog ternama Andang Bachtiar, Kurnia Chalik,
Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih
Mas Yudie, Poverev adalah singkatan dari Ponggawa dan Veteran Pertamina, namun anggotanya hampir 90% adalah pensiunan dan hampir 100% dulunya bekerja di bagian hulu migas (eksplorasi-produksi) Salam, MIK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 03:19:09 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Pagi pak, Kalau boleh tahu, kelompok Pertamina Poverep itu apa ya? Salam Yudie “_^ -Original Message- From: ikusum...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 03:15:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Rekans IAGI, Ini saya copikan perihal tsb di atas dari milis sebelah (bukan tulisan saya), mudah2an ada manfaatnya: TATA KELOLA MIGAS MERAH PUTIH Oleh Mantan Pertamina Kelompok Poverep Tata Kelola Migas Nasional yang Merah Putih, seperti apakah bentuknya? Dalam pengelolaan migas nasional diseluruh negara pemilik cadangan migas, selalu ada 3 unsur penting yang saling terkait dalam Tata Kelola Migas, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Badan Pemerintah sebagai Regulator dan Perusahaan Negara sebagai Eksekutor. Didunia saat ini ada 2 model Tata Kelola Migas, ada yang menjalankan model 3 Pilar seperti Norwegia, Brasil, Aljazair, Meksiko, Nigeria, Indonesia. Ada yang menjalankan model 2 Pilar seperti Malaysia, Angola, Saudi Arabia, Rusia, Venezuela. Pengertian 2 Pilar adalah Pemegang Regulasi dirangkap oleh Pemegang Policy atau oleh Pelaksana Bisnis. Norwegia dan Brasil merupakan contoh negara dengan Tata Kelola Migas dengan model 3 Pilar terbaik, dan Malaysia serta Saudi Arabia juga merupakan contoh negara dengan model 2 Pilar terbaik saat ini. Jadi apa yang menjadikan terbaik diantara kedua model tersebut. Ternyata kesuksesan pelaksanaan model 3 Pilar ataupun 2 Pilar di negara tersebut diatas adalah support yang kuat dari Pemerintah terhadap Perusahaan Negara sebagai Eksekutornya. KATA KUNCI keberhasilan adalah SUPPORT KUAT dari PEMERINTAH. Bagaimanakah dengan Indonesia ? Saat ini Indonesia dengan UU Migas no 22 tahun 2001 menganut model 3 Pilar, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Bpmigas sebagai Pemegang Regulasi dan Pertamina sebagai Eksekutor. Berjalan baikkah model ini? Ternyata tidak berjalan baik karena masing-masing masih belum bisa mengayuh biduk ke satu tujuan. Dan puncak kegalauan dalam pelaksanaan model 3 Pilar ini terjadi pada akhir tahun 2012 dengan keluarnya Keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa pasal tentang Bpmigas dan frasanya dinyatakan tidak sesuai dengan Konstitusi, UUD 1945 Pasal 33. Dasar pertimbangan apakah yang menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi tersebut? Pertimbangannya adalah penguasaan oleh negara dan dikuasai negara dalam UUD 1945 Pasal 33 yang tidak dipenuhi oleh keberadaan Bpmigas. Kekayaan alam yang terkandung didalam wilayah hukum negara adalah milik rakyat yang dimandatkan kepada negara untuk menguasainya guna dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dalam UUD 1945, dikonstruksikan bahwa rakyat secara kolektif memberi mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan dan tindakan pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mahkamah Konstitusi menilai bahwa Bpmigas hanya melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan SDA migas maka negara dalam hal ini Pemerintah tidak dapat melakukan pengelolaan secara langsung atas SDA migas pada kegiatan hulu. Selain itu model hubungan antara Bpmigas sebagai representasi negara dengan BU atau BUT dalam pengelolaan Migas mendegradasi makna penguasaan negara atas SDA migas yang bertentangan dengan amanat UUD 1945 Pasal 33. Bagaimana dengan SKK Migas, secara umum sama dengan Bpmigas, malah tidak punya Legal Standing. Marilah kita melihat kembali kebelakang, bagaimana Tata Kelola Migas yang ada di Indonesia. Berdasarkan UU no 44 tahun 1960 dan UU no 8 tahun 1971, Pertamina sebagai Pelaksana Bisnis atau Eksekutor mempunyai tugas pokok di Hilir sebagai penyedia dan penyalur BBM yang dibutuhkan Rakyat, dan di Hulu memproduksi dan mengembangkan Basis Cadangan Migas Nasional agar terjamin terlaksananya tugas pokok di Hilir. Tugas pokok ini merupakan implementasi UUD 1945 Pasal 33. Basis Cadangan Migas Nasional sebagai soko guru Ketahanan Energi Nasional memiliki arti strategis dan vital yang perlu terus dipelihara dan ditingkatkan, yang terus terkuras produksinya. Production Sharing Contract yang diterapkan oleh Pertamina berkarakter Kontrak Jasa dengan Pihak Investor sehingga Kuasa Pertambangan tetap ditangan Pertamina demi efektifnya Kuasa Negara hingga tataran pelaksana Usaha Migas. Mudah2an para pembuat Kebijakan dan UU Migas Baru, dapat memberikan yang terbaik, yang Merah Putih untuk bangsa dan negara. Benarkah
Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih
POVEREP (POnggawa VEteRan Eksplorasi_Produksi) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 03:19:09 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Pagi pak, Kalau boleh tahu, kelompok Pertamina Poverep itu apa ya? Salam Yudie “_^ -Original Message- From: ikusum...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 03:15:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Rekans IAGI, Ini saya copikan perihal tsb di atas dari milis sebelah (bukan tulisan saya), mudah2an ada manfaatnya: TATA KELOLA MIGAS MERAH PUTIH Oleh Mantan Pertamina Kelompok Poverep Tata Kelola Migas Nasional yang Merah Putih, seperti apakah bentuknya? Dalam pengelolaan migas nasional diseluruh negara pemilik cadangan migas, selalu ada 3 unsur penting yang saling terkait dalam Tata Kelola Migas, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Badan Pemerintah sebagai Regulator dan Perusahaan Negara sebagai Eksekutor. Didunia saat ini ada 2 model Tata Kelola Migas, ada yang menjalankan model 3 Pilar seperti Norwegia, Brasil, Aljazair, Meksiko, Nigeria, Indonesia. Ada yang menjalankan model 2 Pilar seperti Malaysia, Angola, Saudi Arabia, Rusia, Venezuela. Pengertian 2 Pilar adalah Pemegang Regulasi dirangkap oleh Pemegang Policy atau oleh Pelaksana Bisnis. Norwegia dan Brasil merupakan contoh negara dengan Tata Kelola Migas dengan model 3 Pilar terbaik, dan Malaysia serta Saudi Arabia juga merupakan contoh negara dengan model 2 Pilar terbaik saat ini. Jadi apa yang menjadikan terbaik diantara kedua model tersebut. Ternyata kesuksesan pelaksanaan model 3 Pilar ataupun 2 Pilar di negara tersebut diatas adalah support yang kuat dari Pemerintah terhadap Perusahaan Negara sebagai Eksekutornya. KATA KUNCI keberhasilan adalah SUPPORT KUAT dari PEMERINTAH. Bagaimanakah dengan Indonesia ? Saat ini Indonesia dengan UU Migas no 22 tahun 2001 menganut model 3 Pilar, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Bpmigas sebagai Pemegang Regulasi dan Pertamina sebagai Eksekutor. Berjalan baikkah model ini? Ternyata tidak berjalan baik karena masing-masing masih belum bisa mengayuh biduk ke satu tujuan. Dan puncak kegalauan dalam pelaksanaan model 3 Pilar ini terjadi pada akhir tahun 2012 dengan keluarnya Keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa pasal tentang Bpmigas dan frasanya dinyatakan tidak sesuai dengan Konstitusi, UUD 1945 Pasal 33. Dasar pertimbangan apakah yang menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi tersebut? Pertimbangannya adalah penguasaan oleh negara dan dikuasai negara dalam UUD 1945 Pasal 33 yang tidak dipenuhi oleh keberadaan Bpmigas. Kekayaan alam yang terkandung didalam wilayah hukum negara adalah milik rakyat yang dimandatkan kepada negara untuk menguasainya guna dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dalam UUD 1945, dikonstruksikan bahwa rakyat secara kolektif memberi mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan dan tindakan pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mahkamah Konstitusi menilai bahwa Bpmigas hanya melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan SDA migas maka negara dalam hal ini Pemerintah tidak dapat melakukan pengelolaan secara langsung atas SDA migas pada kegiatan hulu. Selain itu model hubungan antara Bpmigas sebagai representasi negara dengan BU atau BUT dalam pengelolaan Migas mendegradasi makna penguasaan negara atas SDA migas yang bertentangan dengan amanat UUD 1945 Pasal 33. Bagaimana dengan SKK Migas, secara umum sama dengan Bpmigas, malah tidak punya Legal Standing. Marilah kita melihat kembali kebelakang, bagaimana Tata Kelola Migas yang ada di Indonesia. Berdasarkan UU no 44 tahun 1960 dan UU no 8 tahun 1971, Pertamina sebagai Pelaksana Bisnis atau Eksekutor mempunyai tugas pokok di Hilir sebagai penyedia dan penyalur BBM yang dibutuhkan Rakyat, dan di Hulu memproduksi dan mengembangkan Basis Cadangan Migas Nasional agar terjamin terlaksananya tugas pokok di Hilir. Tugas pokok ini merupakan implementasi UUD 1945 Pasal 33. Basis Cadangan Migas Nasional sebagai soko guru Ketahanan Energi Nasional memiliki arti strategis dan vital yang perlu terus dipelihara dan ditingkatkan, yang terus terkuras produksinya. Production Sharing Contract yang diterapkan oleh Pertamina berkarakter Kontrak Jasa dengan Pihak Investor sehingga Kuasa Pertambangan tetap ditangan Pertamina demi efektifnya Kuasa Negara hingga tataran pelaksana Usaha Migas. Mudah2an para pembuat Kebijakan dan UU Migas Baru, dapat memberikan yang terbaik, yang Merah Putih untuk bangsa dan negara. Benarkah dulu Tata Kelola Migas dengan Pertamina sebagai Eksekutor merangkap juga sebagai Regulator sebagai implementasi model 2 Pilar atau malah
Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
Pak Rachmat Heryadi juga aktif. Bahkan sudah menerbitkan buku geo wisata di NTB. Tahun ini di Berlin Indonesia turut pameran international tourism. Ada 15 tempat wisata yg dipromosikan. Apakah ada geo wisata yang masuk? Siapa tahu mapegi ada yg bisa disponsori pemerintah berangkat. Salam SA Sent from my @smartmail -Original Message- From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 08:50:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI Sekedar tambahan info. Inilah orang2 yg pernah aktif menangani masalah geowisata di IAGI: * Yudi Satra Purnama (jaman cak Andang 2000-2005); * Hanang Samodra (juga jaman cak Andang 2000-2005); * Elan Biantoro (jaman Gus Luthfi 2006-2008). Saya kira cukup banyak yg telah mereka gerakkan pada jamannya. Tahun ini geowisata tampaknya mendapatkan tempat khusus pula. Lihatlah tema utama Joint Convention Medan 2013, kerja bareng HAGI-IAGI untuk kesekian kalinya: Toba Park! Salam, Syaiful 2013/3/2 Benyamin benyaminsembir...@gmail.com Salam, Kalo IAGI ingin membentuk organisasi Geowisata, ada Yudi Satria Purnama yg bisa dipertimbangkan untuk mengkomandoinya. Ini hanya sekedar saran. Yud, mainkanlah! Benz Sent from my iPad On 02/03/2013, at 7:50 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: Menarik Pak ADB, Sisi lain dari geologi yg harus dikembangkan. Sewaktu di PIT di Jogja tahun lalu sudah dicanagankan keinginan kawan-kawan untuk membentuk MAPEGI - Masyarakat Peminat Geowisata Indonesia, yang rencananya dibawah IAGI juga. semoga MAPEGI dapat benar-benar terbentuk dan berkembang. Termasuk hal-hal spektakuler yang dilakukan Pak Andang. Great ! Rovicky On Saturday, March 2, 2013, Andang Bachtiar wrote: Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB MI/Yose Hendra/ip Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut mempercepat laju rakit. Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta keluarganya. Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput asri dekat ‘telinga’ danau. Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata. “Tarusan ini kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu. Kalau kering, tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke ladang di perbukitan Pupuakan hanya berjalan kaki, jelas Tini. Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama ini. Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto 'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa orang geolog tertarik datang untuk meneliti. Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang ada diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang kering. Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di bibir danau, di kaki bukit Pupukan. Air yang ada di danau ini mengalir melalui sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam, ujarnya. Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali dalam setahun. Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau ini pernah berair terus selama 2 tahun,” ucapnya. Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. “Air datang saja tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering. Kering saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan,” katanya. Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan air saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi bunyinya sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas dari folklor itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus riset ilmiah berkelas dunia jika dikelola dengan baik. Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan objek pariwisata memang menarik, tapi ekspektasi jangan terlalu tinggi. Tahap awal wisat, menurutnya harus survei dulu. Danau Tarusan Kamang, ujar Indra, memang menjanjikan karena terjadi perpaduan landscape natural dan kultural. “Sebelum menjadikan tempat wisata, kita harus mempertimbangkan dulu keseriusan masyarakat, harapan masyarakat, budi daya yang telah dilakukan masyarakat. Setelah itu baru kita tata sedemikian rupa, dan bangun akses,” jelasnya. Selain menarik untuk jadi objek wisata, danau
Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih
Mas Rovicky, Poverep itu tidak ada pengurus resminya, yang ada relawan saja. Adapun moderator milis ini Dr. Waluyo dan utk revisi RUU Migas dikoordinir oleh Pak Zanial Achmad. Adapun utk mendukung Blok Mahakam agar diberikan ke BUMN Migas belum ada relawan poverep yg mengajukan diri sebagai inisiator dan koordinator. Kalau tidak berkeberan saya maunya Abah Yanto R. Sumantri atau Gus Achmad Luthfi, namun belum ada kesediaan dari beliau2 ini. Gus Phie adalah yg paling rajin mengisi milis poverep Sekian dulu penjelasannya Mas Rovicky, mudah2an berkenan Salam, MIK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 10:36:45 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Kalau boleh satu siapa saja tokoh dan pengurusnya ? Rdp On Saturday, March 2, 2013, wrote: POVEREP (POnggawa VEteRan Eksplorasi_Produksi) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com javascript:; Sender: iagi-net@iagi.or.id javascript:; Date: Sat, 2 Mar 2013 03:19:09 To: iagi-net@iagi.or.id javascript:; Reply-To: iagi-net@iagi.or.id javascript:; Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Pagi pak, Kalau boleh tahu, kelompok Pertamina Poverep itu apa ya? Salam Yudie “_^ -Original Message- From: ikusum...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 03:15:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Rekans IAGI, Ini saya copikan perihal tsb di atas dari milis sebelah (bukan tulisan saya), mudah2an ada manfaatnya: TATA KELOLA MIGAS MERAH PUTIH Oleh Mantan Pertamina Kelompok Poverep Tata Kelola Migas Nasional yang Merah Putih, seperti apakah bentuknya? Dalam pengelolaan migas nasional diseluruh negara pemilik cadangan migas, selalu ada 3 unsur penting yang saling terkait dalam Tata Kelola Migas, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Badan Pemerintah sebagai Regulator dan Perusahaan Negara sebagai Eksekutor. Didunia saat ini ada 2 model Tata Kelola Migas, ada yang menjalankan model 3 Pilar seperti Norwegia, Brasil, Aljazair, Meksiko, Nigeria, Indonesia. Ada yang menjalankan model 2 Pilar seperti Malaysia, Angola, Saudi Arabia, Rusia, Venezuela. Pengertian 2 Pilar adalah Pemegang Regulasi dirangkap oleh Pemegang Policy atau oleh Pelaksana Bisnis. Norwegia dan Brasil merupakan contoh negara dengan Tata Kelola Migas dengan model 3 Pilar terbaik, dan Malaysia serta Saudi Arabia juga merupakan contoh negara dengan model 2 Pilar terbaik saat ini. Jadi apa yang menjadikan terbaik diantara kedua model tersebut. Ternyata kesuksesan pelaksanaan model 3 Pilar ataupun 2 Pilar di negara tersebut diatas adalah support yang kuat dari Pemerintah terhadap Perusahaan Negara sebagai Eksekutornya. KATA KUNCI keberhasilan adalah SUPPORT KUAT dari PEMERINTAH. Bagaimanakah dengan Indonesia ? Saat ini Indonesia dengan UU Migas no 22 tahun 2001 menganut model 3 Pilar, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Bpmigas sebagai Pemegang Regulasi dan Pertamina sebagai Eksekutor. Berjalan baikkah model ini? Ternyata tidak berjalan baik karena masing-masing masih belum bisa mengayuh biduk ke satu tujuan. Dan puncak kegalauan dalam pelaksanaan model 3 Pilar ini terjadi pada akhir tahun 2012 dengan keluarnya Keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa pasal tentang Bpmigas dan frasanya dinyatakan tidak sesuai dengan Konstitusi, UUD 1945 Pasal 33. Dasar pertimbangan apakah yang menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi tersebut? Pertimbangannya adalah penguasaan oleh negara dan dikuasai negara dalam UUD 1945 Pasal 33 yang tidak dipenuhi oleh keberadaan Bpmigas. Kekayaan alam yang terkandung didalam wilayah hukum negara adalah milik rakyat yang dimandatkan kepada negara untuk menguasainya guna dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dalam UUD 1945, dikonstruksikan bahwa rakyat secara kolektif memberi mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan dan tindakan pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mahkamah Konstitusi menilai bahwa Bpmigas hanya melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan SDA migas maka negara dalam hal ini Pemerintah tidak dapat melakukan pengelolaan secara langsung atas SDA migas pada kegiatan hulu. Selain itu model hubungan antara Bpmigas sebagai representasi negara dengan BU atau BUT dalam pengelolaan Migas mendegradasi makna penguasaan negara atas SDA migas yang bertentangan dengan amanat UUD 1945 Pasal 33. Bagaimana dengan SKK Migas, secara umum sama dengan Bpmigas, malah tidak punya Legal Standing. Marilah kita melihat kembali kebelakang, bagaimana Tata Kelola Migas yang ada di Indonesia. Berdasarkan UU no 44
Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
Iya, betul. Pak Heryadi semula sangat aktif untuk mempromosikan geowisata Gunungapi Rinjani dan sekitarnya, maklum beliau adalah Ketua IAGI Pengda NTT pada jaman dulu, hingga kepemimpinan berganti beberapa generasi. Sekarang malahan lebih luas lagi karena mendapatkan tugas yang senada, antara lain obyek geowisata di Jambi dan sekitarnya. Salam, Syaiful Sent from my deep heart On Mar 2, 2013, at 11:24 AM, seno aji ajis...@ymail.com wrote: Pak Rachmat Heryadi juga aktif. Bahkan sudah menerbitkan buku geo wisata di NTB. Tahun ini di Berlin Indonesia turut pameran international tourism. Ada 15 tempat wisata yg dipromosikan. Apakah ada geo wisata yang masuk? Siapa tahu mapegi ada yg bisa disponsori pemerintah berangkat. Salam SA Sent from my @smartmail From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 08:50:24 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI Sekedar tambahan info. Inilah orang2 yg pernah aktif menangani masalah geowisata di IAGI: * Yudi Satra Purnama (jaman cak Andang 2000-2005); * Hanang Samodra (juga jaman cak Andang 2000-2005); * Elan Biantoro (jaman Gus Luthfi 2006-2008). Saya kira cukup banyak yg telah mereka gerakkan pada jamannya. Tahun ini geowisata tampaknya mendapatkan tempat khusus pula. Lihatlah tema utama Joint Convention Medan 2013, kerja bareng HAGI-IAGI untuk kesekian kalinya: Toba Park! Salam, Syaiful 2013/3/2 Benyamin benyaminsembir...@gmail.com Salam, Kalo IAGI ingin membentuk organisasi Geowisata, ada Yudi Satria Purnama yg bisa dipertimbangkan untuk mengkomandoinya. Ini hanya sekedar saran. Yud, mainkanlah! Benz Sent from my iPad On 02/03/2013, at 7:50 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: Menarik Pak ADB, Sisi lain dari geologi yg harus dikembangkan. Sewaktu di PIT di Jogja tahun lalu sudah dicanagankan keinginan kawan-kawan untuk membentuk MAPEGI - Masyarakat Peminat Geowisata Indonesia, yang rencananya dibawah IAGI juga. semoga MAPEGI dapat benar-benar terbentuk dan berkembang. Termasuk hal-hal spektakuler yang dilakukan Pak Andang. Great ! Rovicky On Saturday, March 2, 2013, Andang Bachtiar wrote: Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB MI/Yose Hendra/ip Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut mempercepat laju rakit. Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta keluarganya. Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput asri dekat ‘telinga’ danau. Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata. “Tarusan ini kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu. Kalau kering, tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke ladang di perbukitan Pupuakan hanya berjalan kaki, jelas Tini. Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama ini. Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto 'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa orang geolog tertarik datang untuk meneliti. Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang ada diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang kering. Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di bibir danau, di kaki bukit Pupukan. Air yang ada di danau ini mengalir melalui sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam, ujarnya. Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali dalam setahun. Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau ini pernah berair terus selama 2 tahun,” ucapnya. Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. “Air datang saja tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering. Kering saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan,” katanya. Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan air saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi bunyinya sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas dari folklor itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus riset ilmiah berkelas dunia jika dikelola dengan baik. Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan objek
Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih
Old soldiers, but never die... Sent from my deep heart On Mar 2, 2013, at 12:31 PM, ikusum...@gmail.com wrote: Mas Rovicky, Poverep itu tidak ada pengurus resminya, yang ada relawan saja. Adapun moderator milis ini Dr. Waluyo dan utk revisi RUU Migas dikoordinir oleh Pak Zanial Achmad. Adapun utk mendukung Blok Mahakam agar diberikan ke BUMN Migas belum ada relawan poverep yg mengajukan diri sebagai inisiator dan koordinator. Kalau tidak berkeberan saya maunya Abah Yanto R. Sumantri atau Gus Achmad Luthfi, namun belum ada kesediaan dari beliau2 ini. Gus Phie adalah yg paling rajin mengisi milis poverep Sekian dulu penjelasannya Mas Rovicky, mudah2an berkenan Salam, MIK Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 10:36:45 +0700 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Kalau boleh satu siapa saja tokoh dan pengurusnya ? Rdp On Saturday, March 2, 2013, wrote: POVEREP (POnggawa VEteRan Eksplorasi_Produksi) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 03:19:09 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Pagi pak, Kalau boleh tahu, kelompok Pertamina Poverep itu apa ya? Salam Yudie “_^ -Original Message- From: ikusum...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 03:15:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Rekans IAGI, Ini saya copikan perihal tsb di atas dari milis sebelah (bukan tulisan saya), mudah2an ada manfaatnya: TATA KELOLA MIGAS MERAH PUTIH Oleh Mantan Pertamina Kelompok Poverep Tata Kelola Migas Nasional yang Merah Putih, seperti apakah bentuknya? Dalam pengelolaan migas nasional diseluruh negara pemilik cadangan migas, selalu ada 3 unsur penting yang saling terkait dalam Tata Kelola Migas, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Badan Pemerintah sebagai Regulator dan Perusahaan Negara sebagai Eksekutor. Didunia saat ini ada 2 model Tata Kelola Migas, ada yang menjalankan model 3 Pilar seperti Norwegia, Brasil, Aljazair, Meksiko, Nigeria, Indonesia. Ada yang menjalankan model 2 Pilar seperti Malaysia, Angola, Saudi Arabia, Rusia, Venezuela. Pengertian 2 Pilar adalah Pemegang Regulasi dirangkap oleh Pemegang Policy atau oleh Pelaksana Bisnis. Norwegia dan Brasil merupakan contoh negara dengan Tata Kelola Migas dengan model 3 Pilar terbaik, dan Malaysia serta Saudi Arabia juga merupakan contoh negara dengan model 2 Pilar terbaik saat ini. Jadi apa yang menjadikan terbaik diantara kedua model tersebut. Ternyata kesuksesan pelaksanaan model 3 Pilar ataupun 2 Pilar di negara tersebut diatas adalah support yang kuat dari Pemerintah terhadap Perusahaan Negara sebagai Eksekutornya. KATA KUNCI keberhasilan adalah SUPPORT KUAT dari PEMERINTAH. Bagaimanakah dengan Indonesia ? Saat ini Indonesia dengan UU Migas no 22 tahun 2001 menganut model 3 Pilar, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Bpmigas sebagai Pemegang Regulasi dan Pertamina sebagai Eksekutor. Berjalan baikkah model ini? Ternyata tidak berjalan baik karena masing-masing masih belum bisa mengayuh biduk ke satu tujuan. Dan puncak kegalauan dalam pelaksanaan model 3 Pilar ini terjadi pada akhir tahun 2012 dengan keluarnya Keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa pasal tentang Bpmigas dan frasanya dinyatakan tidak sesuai dengan Konstitusi, UUD 1945 Pasal 33. Dasar pertimbangan apakah yang menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi tersebut? Pertimbangannya adalah penguasaan oleh negara dan dikuasai negara dalam UUD 1945 Pasal 33 yang tidak dipenuhi oleh keberadaan Bpmigas. Kekayaan alam yang terkandung didalam wilayah hukum negara adalah milik rakyat yang dimandatkan kepada negara untuk menguasainya guna dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dalam UUD 1945, dikonstruksikan bahwa rakyat secara kolektif memberi mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan dan tindakan pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mahkamah Konstitusi menilai bahwa Bpmigas hanya melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan SDA migas maka negara dalam hal ini Pemerintah tidak dapat melakukan pengelolaan secara langsung atas SDA migas pada kegiatan hulu. Selain itu model hubungan antara Bpmigas sebagai representasi negara dengan BU atau BUT dalam pengelolaan Migas mendegradasi makna penguasaan negara atas SDA migas yang bertentangan dengan amanat UUD 1945 Pasal 33. Bagaimana dengan SKK Migas, secara umum sama dengan Bpmigas, malah tidak punya Legal Standing.
Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
Congratulation Pak ADB dan tim. kalau ditambah survei geofisika mungkin tambah lengkap analisanya. mungkin GPR walaupun tidak akan memberikan hasil yang optimum kalau semuanya batuan karbonat yang mau dipetakan. tetapi kalau berisi air mungkin bisa dipakai. dan tentu saja geolistrik bisa dipakai. selamat berkarya terus. salam, frank From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 2, 2013 1:09 AM Subject: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB MI/Yose Hendra/ip Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut mempercepat laju rakit. Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta keluarganya. Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput asri dekat ‘telinga’ danau. Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata. “Tarusan ini kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu. Kalau kering, tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke ladang di perbukitan Pupuakan hanya berjalan kaki, jelas Tini. Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama ini. Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto 'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa orang geolog tertarik datang untuk meneliti. Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang ada diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang kering. Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di bibir danau, di kaki bukit Pupukan. Air yang ada di danau ini mengalir melalui sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam, ujarnya. Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali dalam setahun. Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau ini pernah berair terus selama 2 tahun,” ucapnya. Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. “Air datang saja tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering. Kering saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan,” katanya. Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan air saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi bunyinya sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas dari folklor itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus riset ilmiah berkelas dunia jika dikelola dengan baik. Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan objek pariwisata memang menarik, tapi ekspektasi jangan terlalu tinggi. Tahap awal wisat, menurutnya harus survei dulu. Danau Tarusan Kamang, ujar Indra, memang menjanjikan karena terjadi perpaduan landscape natural dan kultural. “Sebelum menjadikan tempat wisata, kita harus mempertimbangkan dulu keseriusan masyarakat, harapan masyarakat, budi daya yang telah dilakukan masyarakat. Setelah itu baru kita tata sedemikian rupa, dan bangun akses,” jelasnya. Selain menarik untuk jadi objek wisata, danau dengan luas sekitar 0,38 km persegi atau 38 ha tersebut juga seksi sebagai objek studi ilmiah. Menurut Indra, kawasan danau tersebut punya kans untuk subjek studi planologi, morfologi, kegempaan, geologi, geografi, vegetasi air. Kawasan danau merupakan jalur patahan Semangka. Ada getaran lain yang juga muncul di sini. Ada vegetasi yang unik. Perpaduan ini merupakan landscape yang mesti dieksploitasi dari hari ke hari,” tutur Indra. Danau Tarusan Kamang selama ini dimanfaatkan warga untuk budi daya ikan, kubangan kerbau, memancing, dan mandi. Kala kering, ikan-ikan yang menghiasi tarusan banyak terperangkap dalam tambak-tambak yang dipasang sebagian warga. Ada beragam jenis ikan di sana seperti pantau, nila, rayo, panser, bada putih. Misteri Mulai Terpecahkan Ekpedisi Danau Tarusan Kamang yang dimotori penggiat wisata Sumatra Barat Nafrin Nafilus mendatangkan geolog ternama Andang Bachtiar, Kurnia Chalik, dan Purnama. Melalui ekspedisi itu, fenomena hilang timbulnya air danau selama ini bisa diungkap. Di balik ekspedisi itu tersirat asa, kawasan tersebut bisa menjadi pusat riset plus wisata berkelas dunia. Danau Tarusan Kamang memang unik dibanding danau sejenis di Indonesia. Menurut Andang, danau karst yang tiba-tiba kering dan tiba-tiba berair hanya ada
Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih
Ini Paguyuban tanpa pengurus, untuk masing2 kegiatan ada relawannya. Untuk RUU Migas ada Tim Kecil Poverep diketuai pak Zanial Achmad. Minggu lalu sekitar 34 orang Poverep wisata geokulinar spirit of Pagaruyung. Di Bukit Tinggi ketemu kang ADB. Relawannya Uda Indra Kusuma, Uda Nazirman, dll. Jadi paguyuban ini tanpa pengurus tapi banyak kegiatane. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 10:36:45 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Kalau boleh satu siapa saja tokoh dan pengurusnya ? Rdp On Saturday, March 2, 2013, wrote: POVEREP (POnggawa VEteRan Eksplorasi_Produksi) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com javascript:; Sender: iagi-net@iagi.or.id javascript:; Date: Sat, 2 Mar 2013 03:19:09 To: iagi-net@iagi.or.id javascript:; Reply-To: iagi-net@iagi.or.id javascript:; Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Pagi pak, Kalau boleh tahu, kelompok Pertamina Poverep itu apa ya? Salam Yudie “_^ -Original Message- From: ikusum...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 2 Mar 2013 03:15:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih Rekans IAGI, Ini saya copikan perihal tsb di atas dari milis sebelah (bukan tulisan saya), mudah2an ada manfaatnya: TATA KELOLA MIGAS MERAH PUTIH Oleh Mantan Pertamina Kelompok Poverep Tata Kelola Migas Nasional yang Merah Putih, seperti apakah bentuknya? Dalam pengelolaan migas nasional diseluruh negara pemilik cadangan migas, selalu ada 3 unsur penting yang saling terkait dalam Tata Kelola Migas, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Badan Pemerintah sebagai Regulator dan Perusahaan Negara sebagai Eksekutor. Didunia saat ini ada 2 model Tata Kelola Migas, ada yang menjalankan model 3 Pilar seperti Norwegia, Brasil, Aljazair, Meksiko, Nigeria, Indonesia. Ada yang menjalankan model 2 Pilar seperti Malaysia, Angola, Saudi Arabia, Rusia, Venezuela. Pengertian 2 Pilar adalah Pemegang Regulasi dirangkap oleh Pemegang Policy atau oleh Pelaksana Bisnis. Norwegia dan Brasil merupakan contoh negara dengan Tata Kelola Migas dengan model 3 Pilar terbaik, dan Malaysia serta Saudi Arabia juga merupakan contoh negara dengan model 2 Pilar terbaik saat ini. Jadi apa yang menjadikan terbaik diantara kedua model tersebut. Ternyata kesuksesan pelaksanaan model 3 Pilar ataupun 2 Pilar di negara tersebut diatas adalah support yang kuat dari Pemerintah terhadap Perusahaan Negara sebagai Eksekutornya. KATA KUNCI keberhasilan adalah SUPPORT KUAT dari PEMERINTAH. Bagaimanakah dengan Indonesia ? Saat ini Indonesia dengan UU Migas no 22 tahun 2001 menganut model 3 Pilar, yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Bpmigas sebagai Pemegang Regulasi dan Pertamina sebagai Eksekutor. Berjalan baikkah model ini? Ternyata tidak berjalan baik karena masing-masing masih belum bisa mengayuh biduk ke satu tujuan. Dan puncak kegalauan dalam pelaksanaan model 3 Pilar ini terjadi pada akhir tahun 2012 dengan keluarnya Keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa pasal tentang Bpmigas dan frasanya dinyatakan tidak sesuai dengan Konstitusi, UUD 1945 Pasal 33. Dasar pertimbangan apakah yang menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi tersebut? Pertimbangannya adalah penguasaan oleh negara dan dikuasai negara dalam UUD 1945 Pasal 33 yang tidak dipenuhi oleh keberadaan Bpmigas. Kekayaan alam yang terkandung didalam wilayah hukum negara adalah milik rakyat yang dimandatkan kepada negara untuk menguasainya guna dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dalam UUD 1945, dikonstruksikan bahwa rakyat secara kolektif memberi mandat kepada negara untuk mengadakan kebijakan dan tindakan pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mahkamah Konstitusi menilai bahwa Bpmigas hanya melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan SDA migas maka negara dalam hal ini Pemerintah tidak dapat melakukan pengelolaan secara langsung atas SDA migas pada kegiatan hulu. Selain itu model hubungan antara Bpmigas sebagai representasi negara dengan BU atau BUT dalam pengelolaan Migas mendegradasi makna penguasaan negara atas SDA migas yang bertentangan dengan amanat UUD 1945 Pasal 33. Bagaimana dengan SKK Migas, secara umum sama dengan Bpmigas, malah tidak punya Legal Standing. Marilah kita melihat kembali kebelakang, bagaimana Tata Kelola Migas yang ada di Indonesia. Berdasarkan UU no 44 tahun 1960 dan UU no 8 tahun 1971, Pertamina sebagai Pelaksana Bisnis atau Eksekutor mempunyai tugas pokok di Hilir sebagai penyedia dan penyalur BBM yang dibutuhkan Rakyat, dan di Hulu