Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)

2012-06-27 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Pak Naslin

Apakah punya copy papernya ?
Klau ada , apakah bisa kirim ke japri. Thx.

si Abah



 From: naslin lainda nas...@rediffmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, June 27, 2012 8:30 AM
Subject: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)
 

di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di Barito 
basin itu. 
Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3 
pasang) sehingga 
bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan 
permeability testing 
sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka sukses 
dalam eksplorasi 
CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya):  geologically? yes!

Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp dari 
sisi operation dan 
geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut 
(geomekanik, 
perhitungan resources/GIP, cleat development, etc)

Naslin 

On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530  wrote
2012/6/26 rakhmadi avianto 

aBAH
Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada pada 
mandek, ExxonMobil 
udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya rate too small to be gas 
getter
Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee


Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin soal 
skala 
(resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial secara 
tehnis.
Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non source 
potential saya 
kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini berawal 
dari split atau 
pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu yang 
dapat 
didiskusikan atau negotiable.


Untuk negosiasi inilah diperlukan knowlege ata pengetahuan tentang barang 
yang akan dijual-
belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang yang 
dijual tentusaja 
susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator perlu 
benar-benar 
mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga harus 
tahu betapa 
besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus sama-sama 
untung (win-
win).


Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ? 
Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama.

rdp
 


 
Follow Rediff Deal ho jaye! to get exciting offers in your city everyday. 

Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)

2012-06-27 Terurut Topik Ruskamto
Pak itu tipikal jawaban geologist mau bilang dryhole.. he he he he
RUS 1061
-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Wed, 27 Jun 2012 01:33:18 
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)

Ya secara geologi sukses, secara ekonomi lan belum tentu. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: naslin lainda nas...@rediffmail.com
Date: 27 Jun 2012 01:30:23 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)
di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di Barito 
basin itu. 
Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3 
pasang) sehingga 
bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan 
permeability testing 
sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka sukses 
dalam eksplorasi 
CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya):  geologically? yes!

Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp dari 
sisi operation dan 
geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut 
(geomekanik, 
perhitungan resources/GIP, cleat development, etc)

Naslin

On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530  wrote
2012/6/26 rakhmadi avianto 

aBAH
Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada pada 
mandek, ExxonMobil 
udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya rate too small to be gas 
getter
Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee


Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin soal 
skala 
(resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial secara 
tehnis.
Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non source 
potential saya 
kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini berawal 
dari split atau 
pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu yang 
dapat 
didiskusikan atau negotiable.


Untuk negosiasi inilah diperlukan knowlege ata pengetahuan tentang barang 
yang akan dijual-
belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang yang 
dijual tentusaja 
susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator perlu 
benar-benar 
mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga harus 
tahu betapa 
besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus sama-sama 
untung (win-
win).


Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ? 
Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama.

rdp
 




Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)

2012-06-26 Terurut Topik Bandono Salim
Ya secara geologi sukses, secara ekonomi lan belum tentu. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: naslin lainda nas...@rediffmail.com
Date: 27 Jun 2012 01:30:23 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)
di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di Barito 
basin itu. 
Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3 
pasang) sehingga 
bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan 
permeability testing 
sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka sukses 
dalam eksplorasi 
CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya):  geologically? yes!

Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp dari 
sisi operation dan 
geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut 
(geomekanik, 
perhitungan resources/GIP, cleat development, etc)

Naslin

On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530  wrote
2012/6/26 rakhmadi avianto 

aBAH
Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada pada 
mandek, ExxonMobil 
udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya rate too small to be gas 
getter
Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee


Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin soal 
skala 
(resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial secara 
tehnis.
Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non source 
potential saya 
kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini berawal 
dari split atau 
pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu yang 
dapat 
didiskusikan atau negotiable.


Untuk negosiasi inilah diperlukan knowlege ata pengetahuan tentang barang 
yang akan dijual-
belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang yang 
dijual tentusaja 
susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator perlu 
benar-benar 
mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga harus 
tahu betapa 
besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus sama-sama 
untung (win-
win).


Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ? 
Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama.

rdp
 




Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)

2012-06-26 Terurut Topik rakhmadi avianto
Mungkin yg di IPA-kan lain dg faktanya Naslin, faktanya spt yg aku tulis di
milis.

Avi

2012/6/27 naslin lainda nas...@rediffmail.com

 di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di
 Barito basin itu.
 Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3
 pasang) sehingga
 bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan
 permeability testing
 sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka
 sukses dalam eksplorasi
 CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya):  geologically? yes!

 Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp
 dari sisi operation dan
 geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut
 (geomekanik,
 perhitungan resources/GIP, cleat development, etc)

 Naslin

 On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530 wrote
 2012/6/26 rakhmadi avianto **

 aBAH
 Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada pada
 mandek, ExxonMobil
 udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya rate too small to be gas
 getter
 Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee


 Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin
 soal skala
 (resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial
 secara tehnis.
 Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non
 source potential saya
 kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini
 berawal dari split atau
 pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu
 yang dapat
 didiskusikan atau negotiable.


 Untuk negosiasi inilah diperlukan knowlege ata pengetahuan tentang
 barang yang akan dijual-
 belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang
 yang dijual tentusaja
 susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator
 perlu benar-benar
 mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga
 harus tahu betapa
 besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus
 sama-sama untung (win-
 win).


 Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ?
 Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama.

 rdp




 http://sigads.rediff.com/RealMedia/ads/click_nx.ads/www.rediffmail.com/signatureline.htm@Middle?
 Follow *Rediff Deal ho 
 jaye!http://track.rediff.com/click?url=___http://dealhojaye.rediff.com?sc_cid=rediffmailsignature___cmp=signaturelnk=rediffmailsignaturenewservice=deals
 * to get exciting offers in your city everyday.


Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)

2012-06-26 Terurut Topik nyoto - ke-el
Biasanya EMOI akan meneruskan prospek yg besar (sampai ke tahap produksi
besar2an), kalau tidak besar, maka hal ini akan tidak ekonomis dari kaca
mata EMOI, mungkin bagi pemodal kecil2an daerah itu masih bisa ekonomis.
Biasalah resources nya EMOI terlalu mahal utk ngerjakan project yg kecil2,
maka geologistnya bilang geological success, tapi mungkin tidak cukup
ekonomis utk company sekelas EMOI saat ini ...

wass,
nyoto




2012/6/27 rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com

 Mungkin yg di IPA-kan lain dg faktanya Naslin, faktanya spt yg aku tulis
 di milis.

 Avi


 2012/6/27 naslin lainda nas...@rediffmail.com

 di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di
 Barito basin itu.
 Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3
 pasang) sehingga
 bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan
 permeability testing
 sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka
 sukses dalam eksplorasi
 CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya):  geologically? yes!

 Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp
 dari sisi operation dan
 geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut
 (geomekanik,
 perhitungan resources/GIP, cleat development, etc)

 Naslin

 On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530 wrote
 2012/6/26 rakhmadi avianto **

 aBAH
 Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada
 pada mandek, ExxonMobil
 udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya rate too small to be gas
 getter
 Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee


 Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin
 soal skala
 (resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial
 secara tehnis.
 Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non
 source potential saya
 kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini
 berawal dari split atau
 pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu
 yang dapat
 didiskusikan atau negotiable.


 Untuk negosiasi inilah diperlukan knowlege ata pengetahuan tentang
 barang yang akan dijual-
 belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang
 yang dijual tentusaja
 susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator
 perlu benar-benar
 mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga
 harus tahu betapa
 besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus
 sama-sama untung (win-
 win).


 Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ?
 Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama.

 rdp




 http://sigads.rediff.com/RealMedia/ads/click_nx.ads/www.rediffmail.com/signatureline.htm@Middle?
 Follow *Rediff Deal ho 
 jaye!http://track.rediff.com/click?url=___http://dealhojaye.rediff.com?sc_cid=rediffmailsignature___cmp=signaturelnk=rediffmailsignaturenewservice=deals
 * to get exciting offers in your city everyday.





Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)

2012-06-26 Terurut Topik mufarazi
Aneh juga ya economic satu project diukur dari mahal gaknya resources (baca: 
manpower). Apa ini berarti EMOI gak mampu me-lokal-kan workforce-nya? 

Atau saya salah mengerti emailnya pak Avi

Salam
Razi 2708 
 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Omantel.

-Original Message-
From: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com
Date: Wed, 27 Jun 2012 13:32:28 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)
Biasanya EMOI akan meneruskan prospek yg besar (sampai ke tahap produksi
besar2an), kalau tidak besar, maka hal ini akan tidak ekonomis dari kaca
mata EMOI, mungkin bagi pemodal kecil2an daerah itu masih bisa ekonomis.
Biasalah resources nya EMOI terlalu mahal utk ngerjakan project yg kecil2,
maka geologistnya bilang geological success, tapi mungkin tidak cukup
ekonomis utk company sekelas EMOI saat ini ...

wass,
nyoto




2012/6/27 rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com

 Mungkin yg di IPA-kan lain dg faktanya Naslin, faktanya spt yg aku tulis
 di milis.

 Avi


 2012/6/27 naslin lainda nas...@rediffmail.com

 di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di
 Barito basin itu.
 Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3
 pasang) sehingga
 bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan
 permeability testing
 sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka
 sukses dalam eksplorasi
 CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya):  geologically? yes!

 Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp
 dari sisi operation dan
 geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut
 (geomekanik,
 perhitungan resources/GIP, cleat development, etc)

 Naslin

 On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530 wrote
 2012/6/26 rakhmadi avianto **

 aBAH
 Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada
 pada mandek, ExxonMobil
 udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya rate too small to be gas
 getter
 Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee


 Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin
 soal skala
 (resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial
 secara tehnis.
 Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non
 source potential saya
 kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini
 berawal dari split atau
 pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu
 yang dapat
 didiskusikan atau negotiable.


 Untuk negosiasi inilah diperlukan knowlege ata pengetahuan tentang
 barang yang akan dijual-
 belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang
 yang dijual tentusaja
 susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator
 perlu benar-benar
 mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga
 harus tahu betapa
 besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus
 sama-sama untung (win-
 win).


 Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ?
 Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama.

 rdp




 http://sigads.rediff.com/RealMedia/ads/click_nx.ads/www.rediffmail.com/signatureline.htm@Middle?
 Follow *Rediff Deal ho 
 jaye!http://track.rediff.com/click?url=___http://dealhojaye.rediff.com?sc_cid=rediffmailsignature___cmp=signaturelnk=rediffmailsignaturenewservice=deals
 * to get exciting offers in your city everyday.






Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-08 Terurut Topik ujaytop
Basically sama Pak dgn psc. Bedanya..
1. Ada klausul handling production before pod: jadi gas yang dihasilkan selama 
proses dewatering bisa dijual oleh kontraktor dgn pembagian split sesuai 
kontrak.
2. Pod basis: utk psc Migas baik Baru maupun perpanjangan/renewal sejak thn 
2008 sdh diberlakukan.
3. Ada cost recovery limit yang besarnya 90% dari gross revenue setelah 
dikurangi ftp 10%. 

Klo gas split c relatif kayaknya Pak.. Berkisar di 21-22% buat Negara before 
tax.
Utk lain2nnya sama.. Ada exploration period, relinquishment, discovery 
statement, pod approval, etc. 

Salam,
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Date: Mon, 7 Nov 2011 22:19:06 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Term dasarnya WK CBM ini gimana ya ?
Apakah mirip sama PSC, ada exploration period, commerciality declaration, POD 
relinquishment, cost recovery etc? Split nya dengan pemerintah gimana ?

Tx
O'

On Tue, 08 Nov 2011 07:01 ICT ujay...@yahoo.com wrote:

Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. 
Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen 
energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut.

Salam,
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya 
ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas.
Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk 
WK CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola 
CBM yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa 
overlap dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara 
ketiganya (Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini 
sebaiknya pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi 
konflik artar pengusaha.
Salam
FZ 

--- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis:

Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM

Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk 
saat ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di 
gladstone yang bisa di LNG kan).

Kalau soal air hasil dewatering kan  sudah pernah diskusikan beberapa bulan 
lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM 
Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ?

Oh ya Pertanyaan lagi untuk   CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang 
menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga



On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote:




Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:

Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual

biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas
dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah
itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas
atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia
real estate, kunci keekonomian CBM adalah:

location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11,
Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net
iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011,
7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM
SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda
dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi

desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
 sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari
migas .
 
 Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih
bekerja di PTM saya
 pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot
proyek CBM , akan tetapi
 ditolak oleh Direktur  EP waktu

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-08 Terurut Topik yantosal
Betul pak, konflik overlapping ini kelihatannya dianggap remeh, padahal bisa 
membuat pusing kepala.

WK Shale gas kalau blocknya overlapping siapa yang berhak memproduksikan. 
Secara kontrak PSC yang ada tidak pernah menyebutkan reservoar dari hydrocarbon 
apakah sandstone, carbonate, fracture, volcanic ataupun shales. Jadi bisa 
terjadi developing shalegas di conventional Kontrak migas sah secara kontrak 
dan hukum.

Operator shalegas dan kontrak migas lama bisa saja saling klaim akan hak haknya 
dan buntutnya BPMIGAS atau Migas mungkin bisa dituntut secara hukum karena 
overlapping ini.

Daerah abu abu ini sangat rawan bagi Negara.


Salam

YS.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: muhar...@pertamina.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:41:41 
To: Iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
Dengar-dengar masih ada kemungkinan bakal ada WK-WK lain yang segera muncul 
pak. WK Shale Gas, WK Tight Sand, dsb...pasti akan lebih membingungkan lagi 
secara teknis pelaksanaan di lapangan, dan bisa diperdebatkan landasan 
hukumnya. Betulkah itu tidak melanggar UU Migas tahun 2001???

Salam,
MJP 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 00:33:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Jadi saran Kang Fatchur itu sangat relevan untuk diperhatikan, mumpung belum 
terlanjur tumpang tindih. Namun tantangannya Pemerintah saat ini adalah 
Koordinasi, WK Migas oleh Dirjen Migas, CBM oleh Dirjen Enerji terbarukan, 
Batubara oleh Bupati, belum rancu dg HGU perkebunan.  
Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena 
digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. 
Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody !
Memang menumpang dan menindih adalah ritual hidup, tapi tumpang tindih lahan 
mendefokus usaha peningkatan produksi. Selamat pagi Indonesia. 
Ruskamto 
-Original Message-
From: ujay...@yahoo.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 00:01:21 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. 
Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen 
energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut.

Salam,
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya 
ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas.
Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK 
CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM 
yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap 
dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya 
(Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya 
pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik 
artar pengusaha.
Salam
FZ 

--- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis:

Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM

Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat 
ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di 
gladstone yang bisa di LNG kan).

Kalau soal air hasil dewatering kan  sudah pernah diskusikan beberapa bulan 
lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM 
Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ?

Oh ya Pertanyaan lagi untuk   CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang 
menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga



On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote:




Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:

Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual

biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-08 Terurut Topik muharram
Gak apa-apa dituntut asal orang yang membuat blunder yang dihukum masuk penjara 
Abah. Repotnya kalau kalah di pengadilan dikemudian hari karena ini perkara 
Perdata yang bayar tentu negara. Tidak ada lagi yang ingat creator problemnya, 
paling yang diingat menterinya, padahal dia cuma tandatangan Kepmen he he 
he...

Semoga ide WK macam-macam ini tidak dilanjutkan...bagi geologist, conventional 
dan unconventional migas itu hanya play-nya saja yang beda. Jangan sampai semua 
exploration play di terjemahkan menjadi WK yang berbeda.

Sekedar usul/usil nakal...

Salam usil,
MJP


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: yanto...@yahoo.co.id
Date: Tue, 8 Nov 2011 10:33:21 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Betul pak, konflik overlapping ini kelihatannya dianggap remeh, padahal bisa 
membuat pusing kepala.

WK Shale gas kalau blocknya overlapping siapa yang berhak memproduksikan. 
Secara kontrak PSC yang ada tidak pernah menyebutkan reservoar dari hydrocarbon 
apakah sandstone, carbonate, fracture, volcanic ataupun shales. Jadi bisa 
terjadi developing shalegas di conventional Kontrak migas sah secara kontrak 
dan hukum.

Operator shalegas dan kontrak migas lama bisa saja saling klaim akan hak haknya 
dan buntutnya BPMIGAS atau Migas mungkin bisa dituntut secara hukum karena 
overlapping ini.

Daerah abu abu ini sangat rawan bagi Negara.


Salam

YS.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: muhar...@pertamina.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:41:41 
To: Iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
Dengar-dengar masih ada kemungkinan bakal ada WK-WK lain yang segera muncul 
pak. WK Shale Gas, WK Tight Sand, dsb...pasti akan lebih membingungkan lagi 
secara teknis pelaksanaan di lapangan, dan bisa diperdebatkan landasan 
hukumnya. Betulkah itu tidak melanggar UU Migas tahun 2001???

Salam,
MJP 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 00:33:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Jadi saran Kang Fatchur itu sangat relevan untuk diperhatikan, mumpung belum 
terlanjur tumpang tindih. Namun tantangannya Pemerintah saat ini adalah 
Koordinasi, WK Migas oleh Dirjen Migas, CBM oleh Dirjen Enerji terbarukan, 
Batubara oleh Bupati, belum rancu dg HGU perkebunan.  
Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena 
digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. 
Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody !
Memang menumpang dan menindih adalah ritual hidup, tapi tumpang tindih lahan 
mendefokus usaha peningkatan produksi. Selamat pagi Indonesia. 
Ruskamto 
-Original Message-
From: ujay...@yahoo.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 00:01:21 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. 
Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen 
energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut.

Salam,
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya 
ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas.
Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK 
CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM 
yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap 
dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya 
(Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya 
pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik 
artar pengusaha.
Salam
FZ 

--- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis:

Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM

Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat 
ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di 
gladstone yang bisa di LNG kan).

Kalau soal air hasil dewatering kan  sudah pernah diskusikan beberapa bulan 
lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM 
Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ?

Oh ya Pertanyaan lagi untuk   CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang 
menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga



On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote:




Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-08 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Mungkin krn yg Konvensional aturaNnya ikut PsCnya lha yg InKonvensional kan 
maunya minta incentip jadi sebetulnya MIGAS sudah benar dalam ide Konvensional 
vs Inconvensional cuman apa perlu di bikin WK sendiri untuk yg InKonvensional

Kelemahan WK Konvensional dan Inkonvensional jadi satu kalo dlam WK tsb yg 
Konvensional bagus tentu yg Inkonvensional di tidurin dulu

Kelebihan kalo di bikin WK terpisah maka Term dan Kon nya ikut PSC WK yg di 
tunjuk

Salam
Mau solat magrib dulu
Avi Al Haj NPA 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: muhar...@pertamina.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 10:57:23 
To: Iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
Gak apa-apa dituntut asal orang yang membuat blunder yang dihukum masuk penjara 
Abah. Repotnya kalau kalah di pengadilan dikemudian hari karena ini perkara 
Perdata yang bayar tentu negara. Tidak ada lagi yang ingat creator problemnya, 
paling yang diingat menterinya, padahal dia cuma tandatangan Kepmen he he 
he...

Semoga ide WK macam-macam ini tidak dilanjutkan...bagi geologist, conventional 
dan unconventional migas itu hanya play-nya saja yang beda. Jangan sampai semua 
exploration play di terjemahkan menjadi WK yang berbeda.

Sekedar usul/usil nakal...

Salam usil,
MJP


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: yanto...@yahoo.co.id
Date: Tue, 8 Nov 2011 10:33:21 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Betul pak, konflik overlapping ini kelihatannya dianggap remeh, padahal bisa 
membuat pusing kepala.

WK Shale gas kalau blocknya overlapping siapa yang berhak memproduksikan. 
Secara kontrak PSC yang ada tidak pernah menyebutkan reservoar dari hydrocarbon 
apakah sandstone, carbonate, fracture, volcanic ataupun shales. Jadi bisa 
terjadi developing shalegas di conventional Kontrak migas sah secara kontrak 
dan hukum.

Operator shalegas dan kontrak migas lama bisa saja saling klaim akan hak haknya 
dan buntutnya BPMIGAS atau Migas mungkin bisa dituntut secara hukum karena 
overlapping ini.

Daerah abu abu ini sangat rawan bagi Negara.


Salam

YS.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: muhar...@pertamina.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:41:41 
To: Iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
Dengar-dengar masih ada kemungkinan bakal ada WK-WK lain yang segera muncul 
pak. WK Shale Gas, WK Tight Sand, dsb...pasti akan lebih membingungkan lagi 
secara teknis pelaksanaan di lapangan, dan bisa diperdebatkan landasan 
hukumnya. Betulkah itu tidak melanggar UU Migas tahun 2001???

Salam,
MJP 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 00:33:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Jadi saran Kang Fatchur itu sangat relevan untuk diperhatikan, mumpung belum 
terlanjur tumpang tindih. Namun tantangannya Pemerintah saat ini adalah 
Koordinasi, WK Migas oleh Dirjen Migas, CBM oleh Dirjen Enerji terbarukan, 
Batubara oleh Bupati, belum rancu dg HGU perkebunan.  
Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena 
digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. 
Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody !
Memang menumpang dan menindih adalah ritual hidup, tapi tumpang tindih lahan 
mendefokus usaha peningkatan produksi. Selamat pagi Indonesia. 
Ruskamto 
-Original Message-
From: ujay...@yahoo.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 00:01:21 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. 
Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen 
energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut.

Salam,
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya 
ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas.
Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK 
CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM 
yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap 
dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya 
(Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya 
pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik 
artar pengusaha.
Salam
FZ 

--- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis:

Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-08 Terurut Topik yantosal
He he semoga tidak dilanjutkan, karena dengan kemajuan teknologi saat ini akan 
sangat mudah ditelusuri pencetus idenya,  bahkan tulisan tulisan diemail ini 
bisa bisa dipakai untuk mengejar yang membuat blunder. 
Dan kemungkinan creatornya tidak akan bebas begitu saja.

He he semoga.

Salam

YS

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: muhar...@pertamina.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 10:57:23 
To: Iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
Gak apa-apa dituntut asal orang yang membuat blunder yang dihukum masuk penjara 
Abah. Repotnya kalau kalah di pengadilan dikemudian hari karena ini perkara 
Perdata yang bayar tentu negara. Tidak ada lagi yang ingat creator problemnya, 
paling yang diingat menterinya, padahal dia cuma tandatangan Kepmen he he 
he...

Semoga ide WK macam-macam ini tidak dilanjutkan...bagi geologist, conventional 
dan unconventional migas itu hanya play-nya saja yang beda. Jangan sampai semua 
exploration play di terjemahkan menjadi WK yang berbeda.

Sekedar usul/usil nakal...

Salam usil,
MJP


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: yanto...@yahoo.co.id
Date: Tue, 8 Nov 2011 10:33:21 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Betul pak, konflik overlapping ini kelihatannya dianggap remeh, padahal bisa 
membuat pusing kepala.

WK Shale gas kalau blocknya overlapping siapa yang berhak memproduksikan. 
Secara kontrak PSC yang ada tidak pernah menyebutkan reservoar dari hydrocarbon 
apakah sandstone, carbonate, fracture, volcanic ataupun shales. Jadi bisa 
terjadi developing shalegas di conventional Kontrak migas sah secara kontrak 
dan hukum.

Operator shalegas dan kontrak migas lama bisa saja saling klaim akan hak haknya 
dan buntutnya BPMIGAS atau Migas mungkin bisa dituntut secara hukum karena 
overlapping ini.

Daerah abu abu ini sangat rawan bagi Negara.


Salam

YS.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: muhar...@pertamina.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:41:41 
To: Iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
Dengar-dengar masih ada kemungkinan bakal ada WK-WK lain yang segera muncul 
pak. WK Shale Gas, WK Tight Sand, dsb...pasti akan lebih membingungkan lagi 
secara teknis pelaksanaan di lapangan, dan bisa diperdebatkan landasan 
hukumnya. Betulkah itu tidak melanggar UU Migas tahun 2001???

Salam,
MJP 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 00:33:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Jadi saran Kang Fatchur itu sangat relevan untuk diperhatikan, mumpung belum 
terlanjur tumpang tindih. Namun tantangannya Pemerintah saat ini adalah 
Koordinasi, WK Migas oleh Dirjen Migas, CBM oleh Dirjen Enerji terbarukan, 
Batubara oleh Bupati, belum rancu dg HGU perkebunan.  
Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena 
digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. 
Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody !
Memang menumpang dan menindih adalah ritual hidup, tapi tumpang tindih lahan 
mendefokus usaha peningkatan produksi. Selamat pagi Indonesia. 
Ruskamto 
-Original Message-
From: ujay...@yahoo.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 00:01:21 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. 
Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen 
energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut.

Salam,
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya 
ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas.
Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK 
CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM 
yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap 
dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya 
(Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya 
pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik 
artar pengusaha.
Salam
FZ 

--- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis:

Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM

Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat 
ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di 
gladstone yang bisa di

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-07 Terurut Topik o - musakti
Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat 
ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di 
gladstone yang bisa di LNG kan).

Kalau soal air hasil dewatering kan  sudah pernah diskusikan beberapa bulan 
lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM 
Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ?

Oh ya Pertanyaan lagi untuk   CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang 
menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga



On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote:




Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:

Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual

biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas
dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah
itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas
atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia
real estate, kunci keekonomian CBM adalah:

location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11,
Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net
iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011,
7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM
SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda
dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi

desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
 sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari
migas .
 
 Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih
bekerja di PTM saya
 pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot
proyek CBM , akan tetapi
 ditolak oleh Direktur  EP waktu
itu dengan alasan BELUM SAAT -
 nya.
 
 Nah
sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
 .jadi
berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
 .
 
 Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan
bagaimana
 aku bisa melaksanakan program lima tahun .
hik hik hik hik
 
 si Abah
 


From: lia...@indo.net.id

http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id

Date:
 Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To:
iagi-net@iagi.or.id

http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id


http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
 cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan
listrik yg
 saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


 ===

 Sabtu, 05
 November 2011 pukul
08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia

Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU)
jual
 beli gas
 metana batu bara (coal bed
methane/CBM) sebesar 0,5
 juta kaki
 kubik per
hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
 pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
 di
Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji,
menyatakan
 dengan
 penandatanganan kesepahaman
ini, VICO akan memasok
 gas CBM yang
 berasal
dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
 Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN
 hanya akan
membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan

mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat
(4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan
sebelum 25
 Desember
 mendatang. Gas akan
disalurkan ke pembangkit
 listrik tenaga
 mesin
gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai
 Kartanegara, Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar
 tiga megawatt
(mw). Namun, PLN
 dan VICO belum menetapkan

harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan
segera
 kami tentukan, ujarnya.
 Nur
Pamudji menyatakan, selain
 dari VICO, PLN siap menampung
 gas CBM dari pengembang
 lainnya, mulai dari tahap
dewatering
 sampai fase produksi,
 baik dalam
bentuk listrik maupun gas.
 Fase dewatering adalah
 PLN membeli listrik dari pengembang CBM
 untuk
melistriki
 permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
 pengembangan
 CBM.
 Sedangkan
fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan
 CBM, gas
 metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam

bentuk gas,
 CNG, ataupun LNG. Untuk memasok
pembangkit
 listrik besar
 setempat

Re: Bls: [iagi-net-l] CBM

2011-11-07 Terurut Topik Ruskamto
Disamping laju produksi, apakah sudah ada indikasi berapa besaran reserves P3 
nya dari masing-2 area ? Karena besaran produksi belum menjamin investasi 
jangka panjang.. Ada bocoran ? Ruskamto 1061
-Original Message-
From: Seno Aji ajis...@ymail.com
Date: Mon, 7 Nov 2011 11:26:17 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net-l] CBM

Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 dari 
berbagai tempat sbb :
lapangan CBM sekayu 1 mmscfd
lapangan CBM barito banjar 1  0.25 mmscfd
lapangan CBM barito banjar 2  0.25 mmscfd
lapangan CBM tanjung enim  1 mmscfd
lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd
lapangan CBM pulang pisau   1 mmscfd
lapangan CBM sanga sanga    1 mmscfd
lapangan pilot project lemigas  0,006 mmscfd

dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW.





Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM



Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:

Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual

biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas
dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah
itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas
atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia
real estate, kunci keekonomian CBM adalah:

location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11,
Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net
iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011,
7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM
SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda
dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi

desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
 sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari
migas .
 
 Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih
bekerja di PTM saya
 pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot
proyek CBM , akan tetapi
 ditolak oleh Direktur  EP waktu
itu dengan alasan BELUM SAAT -
 nya.
 
 Nah
sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
 .jadi
berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
 .
 
 Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan
bagaimana
 aku bisa melaksanakan program lima tahun .
hik hik hik hik
 
 si Abah
 


From: lia...@indo.net.id

http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id

Date:
 Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To:
iagi-net@iagi.or.id

http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id


http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
 cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan
listrik yg
 saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


 ===

 Sabtu, 05
 November 2011 pukul
08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia

Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU)
jual
 beli gas
 metana batu bara (coal bed
methane/CBM) sebesar 0,5
 juta kaki
 kubik per
hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
 pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
 di
Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji,
menyatakan
 dengan
 penandatanganan kesepahaman
ini, VICO akan memasok
 gas CBM yang
 berasal
dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
 Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN
 hanya akan
membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan

mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat
(4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan
sebelum 25
 Desember
 mendatang. Gas akan
disalurkan ke pembangkit
 listrik tenaga
 mesin
gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai
 Kartanegara, Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar
 tiga megawatt
(mw). Namun, PLN
 dan VICO belum menetapkan

harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan
segera
 kami tentukan, ujarnya.
 Nur
Pamudji menyatakan, selain
 dari VICO, PLN siap menampung
 gas CBM

Re: Bls: [iagi-net-l] CBM

2011-11-07 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Mimpi yang sangat indah, kita tunggu realisasinya!
RPK
  - Original Message - 
  From: hendri harsian 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, November 07, 2011 10:31 AM
  Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] CBM


  Pak,
  Sebagai tambahan keterangan apakah diketahui mulai kapan nih masing2 lapangan 
ini berproduksi? 
  Keliatannya CBM di Indonesia gak perlu banyak waktu buat dewatering, ternyata 
dalam waktu singkat sudah bisa ngalir gasnya...
  salam,
  hendri





--
  From: Seno Aji ajis...@ymail.com
  To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Monday, November 7, 2011 10:26 AM
  Subject: Bls: [iagi-net-l] CBM


  Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 
dari berbagai tempat sbb :
  lapangan CBM sekayu 1 mmscfd
  lapangan CBM barito banjar 1  0.25 mmscfd
  lapangan CBM barito banjar 2  0.25 mmscfd
  lapangan CBM tanjung enim  1 mmscfd
  lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd
  lapangan CBM pulang pisau   1 mmscfd
  lapangan CBM sanga sanga1 mmscfd
  lapangan pilot project lemigas  0,006 mmscfd


  dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW.







--
  Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
  Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
  Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20
  Judul: Re: [iagi-net-l] CBM



  Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama 
sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
  Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik 
produksi migas yang biasa.

  si Abah

  Saya kira beda banget

  On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:
   Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow
   biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya,
   tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
   oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek
   CBM-LNG,
   Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual
   biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi
   gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih
   ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih
   lanjut soal ini.
   Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
   pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
   mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
   gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
   sudah ditemukan disana.
   Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah:
   location-location-location..
   
   --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
   
  
  From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
   Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
   To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
   Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM
   
   
   
   Rekan
   
   Terus terang saya juga agak menyangsikan
   ke-ekonomian CBM SAAT ini.
   Dari segi teknologi prodkuksi 
   berbeda dengan ta konvensional/
   Walaupun demikian dari segi
   desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
   sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas .
   
   Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih bekerja di PTM saya
   pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi
   ditolak oleh Direktur  EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT -
   nya.
   
   Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
   .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
   .
   
   Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana
   aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik
   
   si Abah
   
  
  
  From: lia...@indo.net.id
   http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id
   Date:
   Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
   To: iagi-net@iagi.or.id
   http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id
  
   Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  
   http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id
  
   Subject: [iagi-net-l] CBM
   Kayaknya CBM akan
   cerah..paling nggak untuk memenuhi
   kebutuhan listrik yg
   saat ini kelimpungan karena kekurangan
   pasokan gasnya
   ISM
  
  
   ===
  
   Sabtu, 05
   November 2011 pukul 08:10:00
   PLN Manfaatkan Gas CBM
  
   JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia
   Company
   (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual
   beli gas
   metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5
   juta kaki
   kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
   pemanfaatan
   CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
   di Indonesia.
   Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan
   dengan
   penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok
   gas CBM yang
   berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-07 Terurut Topik fatchur zamil
CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya 
ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas.
Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK 
CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM 
yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap 
dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya 
(Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya 
pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik 
artar pengusaha.
Salam
FZ 

--- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis:

Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM

Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat 
ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di 
gladstone yang bisa di LNG kan).

Kalau soal air hasil dewatering kan  sudah pernah diskusikan beberapa bulan 
lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM 
Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ?

Oh ya Pertanyaan lagi untuk   CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang 
menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga



On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote:




Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:

Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual

biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas
dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah
itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas
atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia
real estate, kunci keekonomian CBM adalah:

location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11,
Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net
iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011,
7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM
SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda
dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi

desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
 sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari
migas .
 
 Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih
bekerja di PTM saya
 pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot
proyek CBM , akan tetapi
 ditolak oleh Direktur  EP waktu
itu dengan alasan BELUM SAAT -
 nya.
 
 Nah
sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
 .jadi
berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
 .
 
 Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan
bagaimana
 aku bisa melaksanakan program lima tahun .
hik hik hik hik
 
 si Abah
 


From: lia...@indo.net.id

http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id

Date:
 Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To:
iagi-net@iagi.or.id

http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id


http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
 cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan
listrik yg
 saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


 ===

 Sabtu, 05
 November 2011 pukul
08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia

Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU)
jual
 beli gas
 metana batu bara (coal bed
methane/CBM) sebesar 0,5
 juta kaki
 kubik per
hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
 pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
 di
Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji,
menyatakan
 dengan
 penandatanganan kesepahaman
ini, VICO akan memasok
 gas CBM yang
 berasal
dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
 Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN
 hanya akan
membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan

mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat
(4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan
sebelum

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-07 Terurut Topik ujaytop
Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. 
Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen 
energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut.

Salam,
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya 
ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas.
Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK 
CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM 
yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap 
dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya 
(Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya 
pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik 
artar pengusaha.
Salam
FZ 

--- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis:

Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM

Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat 
ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di 
gladstone yang bisa di LNG kan).

Kalau soal air hasil dewatering kan  sudah pernah diskusikan beberapa bulan 
lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM 
Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ?

Oh ya Pertanyaan lagi untuk   CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang 
menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga



On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote:




Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:

Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual

biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas
dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah
itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas
atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia
real estate, kunci keekonomian CBM adalah:

location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11,
Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net
iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011,
7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM
SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda
dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi

desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
 sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari
migas .
 
 Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih
bekerja di PTM saya
 pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot
proyek CBM , akan tetapi
 ditolak oleh Direktur  EP waktu
itu dengan alasan BELUM SAAT -
 nya.
 
 Nah
sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
 .jadi
berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
 .
 
 Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan
bagaimana
 aku bisa melaksanakan program lima tahun .
hik hik hik hik
 
 si Abah
 


From: lia...@indo.net.id

http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id

Date:
 Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To:
iagi-net@iagi.or.id

http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id


http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
 cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan
listrik yg
 saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


 ===

 Sabtu, 05
 November 2011 pukul
08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia

Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU)
jual
 beli gas
 metana batu bara (coal bed
methane/CBM) sebesar 0,5
 juta kaki
 kubik per
hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-07 Terurut Topik Ruskamto
Jadi saran Kang Fatchur itu sangat relevan untuk diperhatikan, mumpung belum 
terlanjur tumpang tindih. Namun tantangannya Pemerintah saat ini adalah 
Koordinasi, WK Migas oleh Dirjen Migas, CBM oleh Dirjen Enerji terbarukan, 
Batubara oleh Bupati, belum rancu dg HGU perkebunan.  
Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena 
digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. 
Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody !
Memang menumpang dan menindih adalah ritual hidup, tapi tumpang tindih lahan 
mendefokus usaha peningkatan produksi. Selamat pagi Indonesia. 
Ruskamto 
-Original Message-
From: ujay...@yahoo.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 00:01:21 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. 
Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen 
energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut.

Salam,
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya 
ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas.
Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK 
CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM 
yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap 
dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya 
(Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya 
pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik 
artar pengusaha.
Salam
FZ 

--- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis:

Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM

Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat 
ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di 
gladstone yang bisa di LNG kan).

Kalau soal air hasil dewatering kan  sudah pernah diskusikan beberapa bulan 
lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM 
Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ?

Oh ya Pertanyaan lagi untuk   CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang 
menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga



On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote:




Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:

Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual

biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas
dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah
itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas
atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia
real estate, kunci keekonomian CBM adalah:

location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11,
Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net
iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011,
7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM
SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda
dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi

desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
 sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari
migas .
 
 Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih
bekerja di PTM saya
 pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot
proyek CBM , akan tetapi
 ditolak oleh Direktur  EP waktu
itu dengan alasan BELUM SAAT -
 nya.
 
 Nah
sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
 .jadi
berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
 .
 
 Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan
bagaimana

Re: Bls: [iagi-net-l] CBM

2011-11-07 Terurut Topik noor syarifuddin
mungkin yang perlu diluruskan: angka-angka laju produksi di bawah itu adalah 
pada proses awal (mungkin masih tahap dewatering atau pilot). Jadi bukan angka 
laju produksi yang sebenarnya.
Kalau angka reserves ya tentunya ada (1P/2P/3P) walaupun belum tentu akurat 
(tergantung tahap proyeknya)...dan yang lbh penting lagi: yang itu tentu bukan 
konsumsi publik...:-)


--- On Mon, 11/7/11, Ruskamto rsoeri...@yahoo.com wrote:


From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] CBM
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Monday, November 7, 2011, 5:39 AM



Disamping laju produksi, apakah sudah ada indikasi berapa besaran reserves P3 
nya dari masing-2 area ? Karena besaran produksi belum menjamin investasi 
jangka panjang.. Ada bocoran ? Ruskamto 1061


From: Seno Aji ajis...@ymail.com 
Date: Mon, 7 Nov 2011 11:26:17 +0800 (SGT)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Bls: [iagi-net-l] CBM



Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 dari 
berbagai tempat sbb :
lapangan CBM sekayu 1 mmscfd
lapangan CBM barito banjar 1  0.25 mmscfd
lapangan CBM barito banjar 2  0.25 mmscfd
lapangan CBM tanjung enim  1 mmscfd
lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd
lapangan CBM pulang pisau   1 mmscfd
lapangan CBM sanga sanga    1 mmscfd
lapangan pilot project lemigas  0,006 mmscfd


dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW.









Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM



Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama 
sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik 
produksi migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:
 Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual
 biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah:
 location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi
 desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
 sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas .
 
 Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih bekerja di PTM saya
 pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi
 ditolak oleh Direktur  EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT -
 nya.
 
 Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
 .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
 .
 
 Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana
 aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik
 
 si Abah
 


From: lia...@indo.net.id
 http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id
 Date:
 Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To: iagi-net@iagi.or.id
 http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id

 http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
 cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan listrik yg
 saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


 ===

 Sabtu, 05
 November 2011 pukul 08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia
 Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual
 beli gas
 metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5
 juta kaki
 kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
 pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
 di Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan
 dengan
 penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok
 gas CBM yang
 berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
 Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN
 hanya akan membeli

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-07 Terurut Topik liamsi
Kalau Dari sisi lain ttg CBM ini :
Isu utama CBM ini cadangannya besar belum dimanfaatkan yah
hampir sama dg isu Geothermal,yg semunaya muaranya ke masalah
investasi dan kecocokan harga.mirip seperti Geothermal , potensinya lebih cocok 
kalau dipakai
didalam negeri khususnya untuk listrik. masalahnya dunia
persetrumann ini ada monopolinya yaitu PLN sehingga hanya ada
single buyer.Kalau diserahkan ke B to B , tentunya pembelinya
akan membeli dg harga versi mereka ( referensi ke yg sdh ada
yaitu dari energi primer lain yg selama ini digunakan). oleh
karena itu masalah harga ini harus ada intervensi dari
pemerintah yg menetapkan harga jual di dalam negeri ( seperti
di Geothermal spt terlampir dibawah ini ) kalau sekarang ini
harga gas kira kira 5USD/mmbtu dan Solar / HSD 7000Rp/liter ,
maka biaya produksi setrum per Kwh untuk Solar sudah kira kira
5 kali lipatnya dari gas per Kwhnya  ( Rp.500 ,- dengan 2500 Rp
/ Kwh ), nah kalau harga gas dari CBM diatas 10USD/mmbtu kira
kira sudah masuk keekonomiannya nggak ya ? jadi felosofinya CBM
untuk subtitusi BBM/Solar dalam pembangkit listrik , ini
mungkin akan lebih ciamiik lagi kalau pembangkitnya yg
didekatkan pada sumbernya dan yg ditransportasikan / disalurkan
setrumnya , bisa juga skema total proyek si produsen bukan jual
gasnya tapi jualannya listriknya, tinggal skem mana yg lbh
ekonomis.Agar CBM ini dapat betul betul bisa berkembang tidak hanya
sekedar bangga dg besarnya Cadangan
ISM

==


EkonomiPemerintah Kaji Harga Jual Energi Panas Bumi
Penulis : Andreas TimotySenin, 07 November 2011 17:21 WIB

MICOM: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah
mengkaji revisi harga jual energi panas bumi kepada PT PLN
(Persero).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
(Dirjen EBTKE) Kardaya Warnika mengatakan, revisi harga
diperlukan mengingat kondisi alam penghasil energi panas bumi
di setiap daerah yang berbeda-beda.
Lebih baik harga panas bumi yang ditetapkan untuk dibeli oleh
PLN itu tidak sama di seluruh Indonesia. Karena wilayah
Indonesia itu sangat luas dan kondisinya beda-beda, ujar
Kardaya di Jakarta, Senin (7/11).
Meski belum menentukan besaran kenaikan, dirinya menilai akan
lebih menguntungkan sebuah pembangkit listrik menggunakan
energi panas bumi dibandingkan menggunakan bahan bakar minyak
(BBM).
Apalagi Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar
di dunia yakni mencapai 29.138 MW. Hingga saat ini baru
dimanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
sebesar 4,05% dari potensinya atau mencapai 1.180 MW.
Daripada harus membakar BBM yang harganya jauh lebih mahal,
kalau memang harga panas bumi itu naik dan tidak melebihi BBM
kenapa tidak. Jadi jangan hanya lihat dari sisi harganya, kata
dia. (Atp/OL-5)


 Bener Abah CBM secara teknis memang DOABLE tapi ya itu
 keekonomian sebagai tonggak sektor riel (baca investor)
 tentu tidak menarik dg IRR sekitar 7-10% dg masa Pay Out yg
 lebih dari 10th
 Ya masak dua pemilu baru balik modal dan
 baru panen setelah itu, buat investor lokal ini berat
 sekali

 Most of Migas project IRRnya diatas 20% itu baru di approved
 loh

 Salam
 Biar anget aja paginya
 Avi Al Haj
 Pengagum Abah Yanto



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-07 Terurut Topik o - musakti
Term dasarnya WK CBM ini gimana ya ?
Apakah mirip sama PSC, ada exploration period, commerciality declaration, POD 
relinquishment, cost recovery etc? Split nya dengan pemerintah gimana ?

Tx
O'

On Tue, 08 Nov 2011 07:01 ICT ujay...@yahoo.com wrote:

Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. 
Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen 
energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut.

Salam,
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya 
ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas.
Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk 
WK CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola 
CBM yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa 
overlap dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara 
ketiganya (Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini 
sebaiknya pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi 
konflik artar pengusaha.
Salam
FZ 

--- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis:

Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM

Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk 
saat ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di 
gladstone yang bisa di LNG kan).

Kalau soal air hasil dewatering kan  sudah pernah diskusikan beberapa bulan 
lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM 
Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ?

Oh ya Pertanyaan lagi untuk   CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang 
menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga



On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote:




Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:

Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual

biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas
dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah
itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas
atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia
real estate, kunci keekonomian CBM adalah:

location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11,
Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net
iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011,
7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM
SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda
dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi

desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
 sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari
migas .
 
 Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih
bekerja di PTM saya
 pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot
proyek CBM , akan tetapi
 ditolak oleh Direktur  EP waktu
itu dengan alasan BELUM SAAT -
 nya.
 
 Nah
sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
 .jadi
berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
 .
 
 Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan
bagaimana
 aku bisa melaksanakan program lima tahun .
hik hik hik hik
 
 si Abah
 


From: lia...@indo.net.id

http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id

Date:
 Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To:
iagi-net@iagi.or.id

http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id


http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
 cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan
listrik yg
 saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


 ===

 Sabtu, 05
 November 2011 pukul
08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-07 Terurut Topik Eko Prasetyo
Atau everybody.

2011/11/8 Ruskamto rsoeri...@yahoo.com

 **

 Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara,
 karena digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang
 tanggungjawab ??. Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab
 ? Jawabannya nobody !



Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-07 Terurut Topik muharram
Dengar-dengar masih ada kemungkinan bakal ada WK-WK lain yang segera muncul 
pak. WK Shale Gas, WK Tight Sand, dsb...pasti akan lebih membingungkan lagi 
secara teknis pelaksanaan di lapangan, dan bisa diperdebatkan landasan 
hukumnya. Betulkah itu tidak melanggar UU Migas tahun 2001???

Salam,
MJP 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 00:33:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Jadi saran Kang Fatchur itu sangat relevan untuk diperhatikan, mumpung belum 
terlanjur tumpang tindih. Namun tantangannya Pemerintah saat ini adalah 
Koordinasi, WK Migas oleh Dirjen Migas, CBM oleh Dirjen Enerji terbarukan, 
Batubara oleh Bupati, belum rancu dg HGU perkebunan.  
Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena 
digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. 
Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody !
Memang menumpang dan menindih adalah ritual hidup, tapi tumpang tindih lahan 
mendefokus usaha peningkatan produksi. Selamat pagi Indonesia. 
Ruskamto 
-Original Message-
From: ujay...@yahoo.com
Date: Tue, 8 Nov 2011 00:01:21 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. 
Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen 
energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut.

Salam,
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id
Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya 
ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas.
Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK 
CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM 
yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap 
dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya 
(Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya 
pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik 
artar pengusaha.
Salam
FZ 

--- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis:

Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM

Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat 
ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di 
gladstone yang bisa di LNG kan).

Kalau soal air hasil dewatering kan  sudah pernah diskusikan beberapa bulan 
lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM 
Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ?

Oh ya Pertanyaan lagi untuk   CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang 
menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga



On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote:




Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:

Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual

biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas
dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah
itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas
atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia
real estate, kunci keekonomian CBM adalah:

location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11,
Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net
iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011,
7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM
SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda
dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi

desivirvikasi energi

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Terurut Topik mohammad syaiful
apakah murni CBM atau 'dibantu' dengan lapangan gas konvensional, pak?

salam,
syaiful
2011/11/6 fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id

   Kalau hanya butuh 0,5 mmscfd diarea Vico sangat mudah mendapatkannya,
 lha wong sumur2 referensinya sudah banyak, lapisan2nya banyak dan dangkal
 lagi. Kayaknya ngebor beberapa sumur aja udah bisa diambil hasilnya, jadi
 bisa paralel memproduksi yang sudah ada sambil mengembangkan.

 Fz

 --- Pada *Ming, 6/11/11, rakhmadi.avia...@gmail.com 
 rakhmadi.avia...@gmail.com* menulis:


 Dari: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
 Judul: Re: [iagi-net-l] CBM
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Minggu, 6 November, 2011, 6:26 AM


 Aku ga yakin bener adanya poses ini akan terjadi? Soalnya keekomian dari
 CBM masih belum jelas
 Powered by Telkomsel BlackBerryŽ

 -Original Message-
 From: 
 mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Sat, 5 Nov 2011 22:40:19
 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
 Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw).
 Berapa produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat
 direncanakan utk membentuk pembangkit sebesar 3 MW?

 Salam,
 Syaiful

 Powered by Telkomsel BlackBerryŽ

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id
 Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM

 ===

 Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas
 metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki
 kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan
 penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang
 berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat (4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember
 mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga
 mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN
 dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya.
 Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung
 gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering
 sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas.
 Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM
 untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
 pengembangan CBM.
 Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas
 metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas,
 CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar
 setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji.
 Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
 (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah
 yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi
 gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi
 energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-)



 ___
 indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, 
 lam...@gc.itb.ac.idhttp://mc/compose?to=lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, 
 mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
 September 2011

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id http://mc/compose?to=o...@iagi.or.id

 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Terurut Topik Eko Prasetyo
Apa kabar geothermal ya?

btw, artikel menarik:

http://www.cracked.com/article_19451_5-energy-crisis-solutions-clearly-designed-by-supervillain.html



2011/11/5 lia...@indo.net.id

 Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya


-- 
Visit http://www.strivearth.com and be entertained


Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Terurut Topik Yanto R.Sumantri




Rekan

Terus terang saya juga agak menyangsikan
ke-ekonomian CBM SAAT ini.
Dari segi teknologi prodkuksi 
berbeda dengan ta konvensional/
Walaupun demikian dari segi
desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas .

Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih bekerja di PTM saya
pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi
ditolak oleh Direktur  EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT -
nya.

Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
.jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
.

Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana
aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik

si Abah


From: lia...@indo.net.id
http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id
 Date:
Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To: iagi-net@iagi.or.id
http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

Reply-To: iagi-net@iagi.or.id

http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan listrik yg
saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


===

 Sabtu, 05
November 2011 pukul 08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia
Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual
beli gas
 metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5
juta kaki
 kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
di Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan
dengan
 penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok
gas CBM yang
 berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN
hanya akan membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan
mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat (4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25
Desember
 mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit
listrik tenaga
 mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai
Kartanegara, Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar
tiga megawatt (mw). Namun, PLN
 dan VICO belum menetapkan
harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan segera
kami tentukan, ujarnya.
 Nur Pamudji menyatakan, selain
dari VICO, PLN siap menampung
 gas CBM dari pengembang
lainnya, mulai dari tahap dewatering
 sampai fase produksi,
baik dalam bentuk listrik maupun gas.
 Fase dewatering adalah
PLN membeli listrik dari pengembang CBM
 untuk melistriki
permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
 pengembangan
CBM.
 Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan
CBM, gas
 metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam
bentuk gas,
 CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit
listrik besar
 setempat ataupun di lokasi lain, tambah
Nur Pamudji.
 Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral
 (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian
ini merupakan langkah
 yang bagus dalam pengembangan CBM ke
depan. Selama ini produksi
 gas dari CBM hanya berupa
penelitian dan belum pernah menjadi
 energi yang sebetulnya.
ed: nidia zuraya(-)



 ___
 indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id






 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK
HUTASOIT,

lam...@gc.itb.ac.idhttp://mc/compose?to=lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,

mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak
biro...



 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah Joint
Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29

September 2011


-
 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email
to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

 For
topics not directly related to Geology, users are advised to post
 the
 email to: o...@iagi.or.id
http://mc/compose?to=o...@iagi.or.id


Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama:
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara
Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta
Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
 posted on its mailing lists, whether posted by
IAGI or others. In no
 event
 shall IAGI or its
members be liable for any, including but not limited
 to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Bener Abah CBM secara teknis memang DOABLE tapi ya itu keekonomian sebagai 
tonggak sektor riel (baca investor) tentu tidak menarik dg IRR sekitar 7-10% dg 
masa Pay Out yg lebih dari 10th
Ya masak dua pemilu baru balik modal dan baru panen setelah itu, buat investor 
lokal ini berat sekali

Most of Migas project IRRnya diatas 20% itu baru di approved loh

Salam
Biar anget aja paginya
Avi Al Haj
Pengagum Abah Yanto

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Date: Mon, 7 Nov 2011 07:48:18 
To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM




Rekan

Terus terang saya juga agak menyangsikan
ke-ekonomian CBM SAAT ini.
Dari segi teknologi prodkuksi 
berbeda dengan ta konvensional/
Walaupun demikian dari segi
desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas .

Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih bekerja di PTM saya
pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi
ditolak oleh Direktur  EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT -
nya.

Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
.jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
.

Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana
aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik

si Abah


From: lia...@indo.net.id
http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id
 Date:
Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To: iagi-net@iagi.or.id
http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

Reply-To: iagi-net@iagi.or.id

http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan listrik yg
saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


===

 Sabtu, 05
November 2011 pukul 08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia
Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual
beli gas
 metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5
juta kaki
 kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
di Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan
dengan
 penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok
gas CBM yang
 berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN
hanya akan membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan
mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat (4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25
Desember
 mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit
listrik tenaga
 mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai
Kartanegara, Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar
tiga megawatt (mw). Namun, PLN
 dan VICO belum menetapkan
harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan segera
kami tentukan, ujarnya.
 Nur Pamudji menyatakan, selain
dari VICO, PLN siap menampung
 gas CBM dari pengembang
lainnya, mulai dari tahap dewatering
 sampai fase produksi,
baik dalam bentuk listrik maupun gas.
 Fase dewatering adalah
PLN membeli listrik dari pengembang CBM
 untuk melistriki
permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
 pengembangan
CBM.
 Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan
CBM, gas
 metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam
bentuk gas,
 CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit
listrik besar
 setempat ataupun di lokasi lain, tambah
Nur Pamudji.
 Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral
 (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian
ini merupakan langkah
 yang bagus dalam pengembangan CBM ke
depan. Selama ini produksi
 gas dari CBM hanya berupa
penelitian dan belum pernah menjadi
 energi yang sebetulnya.
ed: nidia zuraya(-)



 ___
 indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id






 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK
HUTASOIT,

lam...@gc.itb.ac.idhttp://mc/compose?to=lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,

mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak
biro...



 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah Joint
Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29

September 2011


-
 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email
to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

 For
topics not directly related to Geology, users are advised to post
 the
 email to: o...@iagi.or.id
http://mc/compose?to=o...@iagi.or.id


Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama:
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Terurut Topik ajiseno
Jika dilihat dari infrastruktur sanga sanga yang sudah exist, kemungkinan ini 
juga merupakan pilot project vico unt cbm.
Dengan cost yang tidak besar, dan kalau rugipun bisa dihentikan at any time 
dengan thousand of reason.

Salam


Sent from my @ipad

-Original Message-
From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Date: Mon, 7 Nov 2011 07:48:18 
To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM





Rekan

Terus terang saya juga agak menyangsikan
ke-ekonomian CBM SAAT ini.
Dari segi teknologi prodkuksi 
berbeda dengan ta konvensional/
Walaupun demikian dari segi
desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas .

Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih bekerja di PTM saya
pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi
ditolak oleh Direktur  EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT -
nya.

Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
.jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
.

Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana
aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik

si Abah


From: lia...@indo.net.id
http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id
 Date:
Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To: iagi-net@iagi.or.id
http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

Reply-To: iagi-net@iagi.or.id

http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan listrik yg
saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


===

 Sabtu, 05
November 2011 pukul 08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia
Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual
beli gas
 metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5
juta kaki
 kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
di Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan
dengan
 penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok
gas CBM yang
 berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN
hanya akan membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan
mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat (4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25
Desember
 mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit
listrik tenaga
 mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai
Kartanegara, Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar
tiga megawatt (mw). Namun, PLN
 dan VICO belum menetapkan
harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan segera
kami tentukan, ujarnya.
 Nur Pamudji menyatakan, selain
dari VICO, PLN siap menampung
 gas CBM dari pengembang
lainnya, mulai dari tahap dewatering
 sampai fase produksi,
baik dalam bentuk listrik maupun gas.
 Fase dewatering adalah
PLN membeli listrik dari pengembang CBM
 untuk melistriki
permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
 pengembangan
CBM.
 Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan
CBM, gas
 metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam
bentuk gas,
 CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit
listrik besar
 setempat ataupun di lokasi lain, tambah
Nur Pamudji.
 Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral
 (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian
ini merupakan langkah
 yang bagus dalam pengembangan CBM ke
depan. Selama ini produksi
 gas dari CBM hanya berupa
penelitian dan belum pernah menjadi
 energi yang sebetulnya.
ed: nidia zuraya(-)



 ___
 indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id






 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK
HUTASOIT,

lam...@gc.itb.ac.idhttp://mc/compose?to=lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,

mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak
biro...



 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah Joint
Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29

September 2011


-
 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email
to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

 For
topics not directly related to Geology, users are advised to post
 the
 email to: o...@iagi.or.id
http://mc/compose?to=o...@iagi.or.id


Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama:
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara
Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta
Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Terurut Topik noor syarifuddin
kayakny memang nggak perlu ada analisa keekonomian, khan ini belum PoD. jadi 
gas dijual dan revenue dibagi (tapi tidak ada cost recovery)

makanya terminologi: CBM commercial yang pertama juga perlu 
diluruskanmungkin CBM yang pertama terjual..:-)



--- On Sat, 11/5/11, rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com 
wrote:

 From: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Saturday, November 5, 2011, 7:26 PM
 Aku ga yakin bener adanya poses ini
 akan terjadi? Soalnya keekomian dari CBM masih belum jelas
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Sat, 5 Nov 2011 22:40:19 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
 Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama
 CBM (cmiiw). Berapa produksi gas dan dari berapa sumur,
 sehingga sudah dapat direncanakan utk membentuk pembangkit
 sebesar 3 MW?
 
 Salam,
 Syaiful
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena
 kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM
 
 ===
 
 Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM
 
 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas
 metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta
 kaki
 kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
 pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di
 Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan
 penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM
 yang
 berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan
 jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi
 listrik,
 katanya, Jumat (4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25
 Desember
 mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik
 tenaga
 mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara,
 Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun,
 PLN
 dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya.
 Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap
 menampung
 gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap
 dewatering
 sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun
 gas.
 Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang
 CBM
 untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar
 lokasi
 pengembangan CBM.
 Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM,
 gas
 metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk
 gas,
 CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar
 setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji.
 Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya
 Mineral
 (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan
 langkah
 yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini
 produksi
 gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah
 menjadi
 energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-)
 
 
 
 ___
 indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id

 
 
 
 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak
 biro...
 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI,
 Sulawesi, 26-29
 September 2011
 -
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 
 For topics not directly related to Geology, users are
 advised to post the email to: o...@iagi.or.id
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
 information posted on its mailing lists, whether posted by
 IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
 liable for any, including but not limited to direct or
 indirect damages

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Terurut Topik o - musakti
Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow 
biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa 
compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen 
yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG,
Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic 
gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi 
karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin 
teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini.
Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya 
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke 
gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, 
bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana.
Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: 
location-location-location..

--- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM



Rekan

Terus terang saya juga agak menyangsikan
ke-ekonomian CBM SAAT ini.
Dari segi teknologi prodkuksi 
berbeda dengan ta konvensional/
Walaupun demikian dari segi
desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas .

Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih bekerja di PTM saya
pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi
ditolak oleh Direktur  EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT -
nya.

Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
.jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
.

Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana
aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik

si Abah


From: lia...@indo.net.id
http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id
 Date:
Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To: iagi-net@iagi.or.id
http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

Reply-To: iagi-net@iagi.or.id

http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan listrik yg
saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


===

 Sabtu, 05
November 2011 pukul 08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia
Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual
beli gas
 metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5
juta kaki
 kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
di Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan
dengan
 penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok
gas CBM yang
 berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN
hanya akan membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan
mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat (4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25
Desember
 mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit
listrik tenaga
 mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai
Kartanegara, Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar
tiga megawatt (mw). Namun, PLN
 dan VICO belum menetapkan
harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan segera
kami tentukan, ujarnya.
 Nur Pamudji menyatakan, selain
dari VICO, PLN siap menampung
 gas CBM dari pengembang
lainnya, mulai dari tahap dewatering
 sampai fase produksi,
baik dalam bentuk listrik maupun gas.
 Fase dewatering adalah
PLN membeli listrik dari pengembang CBM
 untuk melistriki
permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
 pengembangan
CBM.
 Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan
CBM, gas
 metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam
bentuk gas,
 CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit
listrik besar
 setempat ataupun di lokasi lain, tambah
Nur Pamudji.
 Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral
 (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian
ini merupakan langkah
 yang bagus dalam pengembangan CBM ke
depan. Selama ini produksi
 gas dari CBM hanya berupa
penelitian dan belum pernah menjadi
 energi yang sebetulnya.
ed: nidia zuraya(-)



 ___
 indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id






 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK
HUTASOIT,

lam...@gc.itb.ac.idhttp://mc/compose?to=lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,

mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak
biro...



 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah Joint
Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:

Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual

biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas
dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah
itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas
atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia
real estate, kunci keekonomian CBM adalah:

location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11,
Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net
iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011,
7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM
SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda
dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi

desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
 sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari
migas .
 
 Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih
bekerja di PTM saya
 pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot
proyek CBM , akan tetapi
 ditolak oleh Direktur  EP waktu
itu dengan alasan BELUM SAAT -
 nya.
 
 Nah
sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
 .jadi
berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
 .
 
 Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan
bagaimana
 aku bisa melaksanakan program lima tahun .
hik hik hik hik
 
 si Abah
 


From: lia...@indo.net.id

http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id

Date:
 Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To:
iagi-net@iagi.or.id

http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id


http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
 cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan
listrik yg
 saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


 ===

 Sabtu, 05
 November 2011 pukul
08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia

Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU)
jual
 beli gas
 metana batu bara (coal bed
methane/CBM) sebesar 0,5
 juta kaki
 kubik per
hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
 pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
 di
Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji,
menyatakan
 dengan
 penandatanganan kesepahaman
ini, VICO akan memasok
 gas CBM yang
 berasal
dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
 Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN
 hanya akan
membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan

mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat
(4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan
sebelum 25
 Desember
 mendatang. Gas akan
disalurkan ke pembangkit
 listrik tenaga
 mesin
gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai
 Kartanegara, Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar
 tiga megawatt
(mw). Namun, PLN
 dan VICO belum menetapkan

harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan
segera
 kami tentukan, ujarnya.
 Nur
Pamudji menyatakan, selain
 dari VICO, PLN siap menampung
 gas CBM dari pengembang
 lainnya, mulai dari tahap
dewatering
 sampai fase produksi,
 baik dalam
bentuk listrik maupun gas.
 Fase dewatering adalah
 PLN membeli listrik dari pengembang CBM
 untuk
melistriki
 permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
 pengembangan
 CBM.
 Sedangkan
fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan
 CBM, gas
 metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam

bentuk gas,
 CNG, ataupun LNG. Untuk memasok
pembangkit
 listrik besar
 setempat ataupun di
lokasi lain, tambah
 Nur Pamudji.
 Dalam
kesempatan sama, Menteri Energi dan
 Sumber Daya Mineral
 (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian
 ini
merupakan langkah
 yang bagus dalam pengembangan CBM
ke
 depan. Selama ini produksi
 gas dari CBM
hanya berupa
 penelitian dan belum pernah menjadi
 energi yang sebetulnya.
 ed: nidia zuraya(-)




___
 indomail - Your everyday mail -
http://indomail.indo.net.id







 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK

[iagi-net-l] GMB - Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Terurut Topik sonny t pangestu
gas metana batubara (gmb) kayaknya sih beda banget dari gas alam konvensional.
di antawisna, setelah dibor, gmb nggak akan segera nyemprot dari lubang bor.
perlu beberapa langkah  waktu tahunan, berangsur-angsur baru produksinya bisa 
banyak.
 
kalo nggak dimulai sekarang ya nggak akan mulai-mulai keluar itu gmb nanti.
kalo cuma meandalkan gmb biogenik, umurnya sebentar saja.
 
sebaiknya sasarkan ke lapisan batubara yang tingkat kematangannya cukup.
yang peringkatnya batubaranya di atas lignit dan belum antrasit,
di kisaran batubara berbitumen dan sub-bitumen.
dan pada kedalaman tertentu saja.
 
(sonny)

--- On Mon, 11/7/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:


From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Date: Monday, November 7, 2011, 7:48 AM




Rekan

Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini.
Dari segi teknologi prodkuksi  berbeda dengan ta konvensional/
Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus 
dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak 
lebih baik dari migas .

Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan 
PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur  EP 
waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya.

Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D  .jadi berita ,masih lama 
kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan .

Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan 
program lima tahun . hik hik hik hik

si Abah


From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id
 Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM

 ===

 Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas
 metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki
 kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan
 penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang
 berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat (4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember
 mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga
 mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN
 dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya.
 Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung
 gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering
 sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas.
 Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM
 untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
 pengembangan CBM.
 Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas
 metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas,
 CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar
 setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji.
 Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
 (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah
 yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi
 gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi
 energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-)



 ___
 indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
 lam...@gc.itb.ac.idhttp://mc/compose?to=lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
 mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
 September 2011

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

 For topics not directly related to Geology, users are advised to post
 the
 email to: o...@iagi.or.id http://mc/compose?to=o...@iagi.or.id

 Visit

Bls: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Terurut Topik Seno Aji
Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 dari 
berbagai tempat sbb :
lapangan CBM sekayu 1 mmscfd
lapangan CBM barito banjar 1  0.25 mmscfd
lapangan CBM barito banjar 2  0.25 mmscfd
lapangan CBM tanjung enim  1 mmscfd
lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd
lapangan CBM pulang pisau   1 mmscfd
lapangan CBM sanga sanga    1 mmscfd
lapangan pilot project lemigas  0,006 mmscfd

dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW.





Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM



Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:

Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual

biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas
dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah
itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas
atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia
real estate, kunci keekonomian CBM adalah:

location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11,
Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net
iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011,
7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM
SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda
dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi

desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
 sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari
migas .
 
 Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih
bekerja di PTM saya
 pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot
proyek CBM , akan tetapi
 ditolak oleh Direktur  EP waktu
itu dengan alasan BELUM SAAT -
 nya.
 
 Nah
sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
 .jadi
berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
 .
 
 Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan
bagaimana
 aku bisa melaksanakan program lima tahun .
hik hik hik hik
 
 si Abah
 


From: lia...@indo.net.id

http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id

Date:
 Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To:
iagi-net@iagi.or.id

http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id


http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
 cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan
listrik yg
 saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


 ===

 Sabtu, 05
 November 2011 pukul
08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia

Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU)
jual
 beli gas
 metana batu bara (coal bed
methane/CBM) sebesar 0,5
 juta kaki
 kubik per
hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
 pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
 di
Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji,
menyatakan
 dengan
 penandatanganan kesepahaman
ini, VICO akan memasok
 gas CBM yang
 berasal
dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
 Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN
 hanya akan
membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan

mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat
(4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan
sebelum 25
 Desember
 mendatang. Gas akan
disalurkan ke pembangkit
 listrik tenaga
 mesin
gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai
 Kartanegara, Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar
 tiga megawatt
(mw). Namun, PLN
 dan VICO belum menetapkan

harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan
segera
 kami tentukan, ujarnya.
 Nur
Pamudji menyatakan, selain
 dari VICO, PLN siap menampung
 gas CBM dari pengembang
 lainnya, mulai dari tahap
dewatering
 sampai fase produksi,
 baik dalam
bentuk listrik maupun gas.
 Fase dewatering adalah
 PLN membeli listrik dari pengembang CBM
 untuk
melistriki
 permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
 pengembangan
 CBM.
 Sedangkan
fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan
 CBM, gas
 metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam

bentuk gas

Re: Bls: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Terurut Topik hendri harsian
Pak,
Sebagai tambahan keterangan apakah diketahui mulai kapan nih masing2 lapangan 
ini berproduksi? 
Keliatannya CBM di Indonesia gak perlu banyak waktu buat dewatering, ternyata 
dalam waktu singkat sudah bisa ngalir gasnya...
salam,
hendri





From: Seno Aji ajis...@ymail.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, November 7, 2011 10:26 AM
Subject: Bls: [iagi-net-l] CBM


Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 dari 
berbagai tempat sbb :
lapangan CBM sekayu 1 mmscfd
lapangan CBM barito banjar 1  0.25 mmscfd
lapangan CBM barito banjar 2  0.25 mmscfd
lapangan CBM tanjung enim  1 mmscfd
lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd
lapangan CBM pulang pisau   1 mmscfd
lapangan CBM sanga sanga    1 mmscfd
lapangan pilot project lemigas  0,006 mmscfd

dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW.





Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM



Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan
lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu ,
saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi
migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:

Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan
shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah
dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal)
ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya
dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu
Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual

biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru.
Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km
saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas
dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya
gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah
itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas
atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia
real estate, kunci keekonomian CBM adalah:

location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11,
Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re:
[iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net
iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011,
7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM
SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda
dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi

desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
 sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari
migas .
 
 Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih
bekerja di PTM saya
 pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot
proyek CBM , akan tetapi
 ditolak oleh Direktur  EP waktu
itu dengan alasan BELUM SAAT -
 nya.
 
 Nah
sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
 .jadi
berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
 .
 
 Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan
bagaimana
 aku bisa melaksanakan program lima tahun .
hik hik hik hik
 
 si Abah
 


From: lia...@indo.net.id

http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id

Date:
 Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To:
iagi-net@iagi.or.id

http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id


http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
 cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan
listrik yg
 saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


 ===

 Sabtu, 05
 November 2011 pukul
08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia

Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU)
jual
 beli gas
 metana batu bara (coal bed
methane/CBM) sebesar 0,5
 juta kaki
 kubik per
hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
 pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
 di
Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji,
menyatakan
 dengan
 penandatanganan kesepahaman
ini, VICO akan memasok
 gas CBM yang
 berasal
dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
 Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN
 hanya akan
membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan

mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat
(4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan
sebelum 25
 Desember
 mendatang. Gas akan
disalurkan ke pembangkit
 listrik tenaga
 mesin
gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai
 Kartanegara, Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar
 tiga megawatt
(mw). Namun, PLN
 dan VICO belum menetapkan

harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan
segera
 kami tentukan, ujarnya.
 Nur
Pamudji menyatakan, selain
 dari

Re: Bls: [iagi-net-l] CBM

2011-11-06 Terurut Topik sonny t pangestu
wuih cepet juga yah.
kalau bole tau, itu dihitung sejak kapan ? 
sejak apa ya ?

--- On Mon, 11/7/11, Seno Aji ajis...@ymail.com wrote:


From: Seno Aji ajis...@ymail.com
Subject: Bls: [iagi-net-l] CBM
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Date: Monday, November 7, 2011, 10:26 AM





Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 dari 
berbagai tempat sbb :
lapangan CBM sekayu 1 mmscfd
lapangan CBM barito banjar 1  0.25 mmscfd
lapangan CBM barito banjar 2  0.25 mmscfd
lapangan CBM tanjung enim  1 mmscfd
lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd
lapangan CBM pulang pisau   1 mmscfd
lapangan CBM sanga sanga    1 mmscfd
lapangan pilot project lemigas  0,006 mmscfd


dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW.









Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM



Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama 
sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas .
Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik 
produksi migas yang biasa.

si Abah

Saya kira beda banget

On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote:
 Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow
 biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya,
 tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan
 oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek
 CBM-LNG,
 Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual
 biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi
 gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih
 ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih
 lanjut soal ini.
 Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun
 pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss
 mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit
 gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang
 sudah ditemukan disana.
 Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah:
 location-location-location..
 
 --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote:
 

From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
 To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM
 
 
 
 Rekan
 
 Terus terang saya juga agak menyangsikan
 ke-ekonomian CBM SAAT ini.
 Dari segi teknologi prodkuksi 
 berbeda dengan ta konvensional/
 Walaupun demikian dari segi
 desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita
 sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas .
 
 Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu  masih bekerja di PTM saya
 pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi
 ditolak oleh Direktur  EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT -
 nya.
 
 Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D 
 .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan
 .
 
 Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana
 aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik
 
 si Abah
 


From: lia...@indo.net.id
 http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id
 Date:
 Sat, 5 Nov 2011 11:49:20
 To: iagi-net@iagi.or.id
 http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id

 http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] CBM
 Kayaknya CBM akan
 cerah..paling nggak untuk memenuhi
 kebutuhan listrik yg
 saat ini kelimpungan karena kekurangan
 pasokan gasnya
 ISM


 ===

 Sabtu, 05
 November 2011 pukul 08:10:00
 PLN Manfaatkan Gas CBM

 JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia
 Company
 (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual
 beli gas
 metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5
 juta kaki
 kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
 pemanfaatan
 CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali
 di Indonesia.
 Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan
 dengan
 penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok
 gas CBM yang
 berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
 Timur dengan jangka
 waktu minimal lima tahun. PLN
 hanya akan membeli gas dari
 VICO, sedangkan PLN yang akan
 mengolahnya menjadi listrik,
 katanya, Jumat (4/11).
 Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25
 Desember
 mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit
 listrik tenaga
 mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai
 Kartanegara, Kalimantan
 Timur, yang berkapasitas sekitar
 tiga megawatt (mw). Namun, PLN
 dan VICO belum menetapkan
 harga jual gas. Kami masih
 rundingkan. Akan segera
 kami tentukan, ujarnya.
 Nur Pamudji menyatakan, selain
 dari VICO, PLN siap menampung
 gas CBM dari pengembang
 lainnya, mulai dari tahap dewatering
 sampai fase produksi,
 baik dalam bentuk listrik maupun gas.
 Fase

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-05 Terurut Topik mohammadsyaiful
Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw). Berapa 
produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat direncanakan utk 
membentuk pembangkit sebesar 3 MW?

Salam,
Syaiful

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM
Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi
kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan
pasokan gasnya
ISM

===

Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00
PLN Manfaatkan Gas CBM

JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company
(VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas
metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki
kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan
CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia.
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan
penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang
berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka
waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari
VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik,
katanya, Jumat (4/11).
Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember
mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga
mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN
dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih
rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya.
Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung
gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering
sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas.
Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM
untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
pengembangan CBM.
Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas
metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas,
CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar
setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji.
Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah
yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi
gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi
energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-)



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-05 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Aku ga yakin bener adanya poses ini akan terjadi? Soalnya keekomian dari CBM 
masih belum jelas
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Sat, 5 Nov 2011 22:40:19 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw). Berapa 
produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat direncanakan utk 
membentuk pembangkit sebesar 3 MW?

Salam,
Syaiful

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM
Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi
kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan
pasokan gasnya
ISM

===

Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00
PLN Manfaatkan Gas CBM

JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company
(VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas
metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki
kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan
CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia.
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan
penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang
berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka
waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari
VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik,
katanya, Jumat (4/11).
Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember
mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga
mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN
dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih
rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya.
Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung
gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering
sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas.
Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM
untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
pengembangan CBM.
Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas
metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas,
CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar
setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji.
Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah
yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi
gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi
energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-)



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-05 Terurut Topik ujaytop
Sepertinya ini yang menggunakan klausul handling production before pod Pak... 

Salam
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Sat, 5 Nov 2011 23:26:38 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Aku ga yakin bener adanya poses ini akan terjadi? Soalnya keekomian dari CBM 
masih belum jelas
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Sat, 5 Nov 2011 22:40:19 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw). Berapa 
produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat direncanakan utk 
membentuk pembangkit sebesar 3 MW?

Salam,
Syaiful

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM
Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi
kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan
pasokan gasnya
ISM

===

Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00
PLN Manfaatkan Gas CBM

JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company
(VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas
metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki
kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan
CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia.
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan
penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang
berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka
waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari
VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik,
katanya, Jumat (4/11).
Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember
mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga
mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN
dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih
rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya.
Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung
gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering
sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas.
Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM
untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
pengembangan CBM.
Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas
metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas,
CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar
setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji.
Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah
yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi
gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi
energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-)



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-05 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Selamat Iedul Adha mas Ujay mohon maaf lahir bathin

Salam
Avi Al Haj

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ujay...@yahoo.com
Date: Sat, 5 Nov 2011 23:44:55 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
Sepertinya ini yang menggunakan klausul handling production before pod Pak... 

Salam
Ujay
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Sat, 5 Nov 2011 23:26:38 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM

Aku ga yakin bener adanya poses ini akan terjadi? Soalnya keekomian dari CBM 
masih belum jelas
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Sat, 5 Nov 2011 22:40:19 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw). Berapa 
produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat direncanakan utk 
membentuk pembangkit sebesar 3 MW?

Salam,
Syaiful

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM
Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi
kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan
pasokan gasnya
ISM

===

Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00
PLN Manfaatkan Gas CBM

JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company
(VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas
metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki
kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan
CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia.
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan
penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang
berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka
waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari
VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik,
katanya, Jumat (4/11).
Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember
mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga
mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN
dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih
rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya.
Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung
gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering
sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas.
Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM
untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
pengembangan CBM.
Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas
metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas,
CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar
setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji.
Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah
yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi
gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi
energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-)



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss

Re: [iagi-net-l] CBM

2011-11-05 Terurut Topik fatchur zamil
Kalau hanya butuh 0,5 mmscfd diarea Vico sangat mudah mendapatkannya, lha wong 
sumur2 referensinya sudah banyak, lapisan2nya banyak dan dangkal lagi. Kayaknya 
ngebor beberapa sumur aja udah bisa diambil hasilnya, jadi bisa paralel 
memproduksi yang sudah ada sambil mengembangkan.Fz 

--- Pada Ming, 6/11/11, rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com 
menulis:

Dari: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
Judul: Re: [iagi-net-l] CBM
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Minggu, 6 November, 2011, 6:26 AM

Aku ga yakin bener adanya poses ini akan terjadi? Soalnya keekomian dari CBM 
masih belum jelas
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Sat, 5 Nov 2011 22:40:19 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM
Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw). Berapa 
produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat direncanakan utk 
membentuk pembangkit sebesar 3 MW?

Salam,
Syaiful

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM
Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi
kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan
pasokan gasnya
ISM

===

Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00
PLN Manfaatkan Gas CBM

JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company
(VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas
metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki
kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan
CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia.
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan
penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang
berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka
waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari
VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik,
katanya, Jumat (4/11).
Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember
mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga
mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN
dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih
rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya.
Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung
gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering
sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas.
Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM
untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
pengembangan CBM.
Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas
metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas,
CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar
setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji.
Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah
yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi
gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi
energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-)



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out

[iagi-net-l] CBM

2011-11-04 Terurut Topik liamsi
Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi
kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan
pasokan gasnya
ISM

===

Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00
PLN Manfaatkan Gas CBM

JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company
(VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas
metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki
kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan
CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia.
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan
penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang
berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka
waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari
VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik,
katanya, Jumat (4/11).
Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember
mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga
mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN
dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih
rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya.
Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung
gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering
sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas.
Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM
untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi
pengembangan CBM.
Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas
metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas,
CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar
setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji.
Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah
yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi
gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi
energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-)



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka

2010-07-14 Terurut Topik dedi yusmen
Innalillahi wa innilaihi raji'un

Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di TPU 
tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30 


Bp. DR. Erwin Iskandar.

Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia
Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau.

Apakah beliau juga anggota IAGI??

Selamat jalan Pak Erwin, didalam  sadar diantara sakit tetap mengingat tugas 
yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan segala 
dosa.

Wassalam
Dedi Yusmen
Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM.


  

Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka

2010-07-14 Terurut Topik dini.husnil
Innalillahi wa innailaihi roji'un
Turut berduka cita atas berpulangnya Dr.Erwin Iskandar.Semoga Allah akan selalu 
menjaga beliau disisiNya.
Saya salah seorang mahasiswi yg pernah diajar oleh almarhum. Saya selalu 
terkesan dengan kuliah yang beliau berikan.Always refreshing and makes me even 
curious about geology. 
Sedih rasanya karna saya tidak pernah melihat beliau lagi sejak lulus kuliah 
dan sekarang beliau telah pergi utk selama2nya.
Selamat Jalan Pak Erwin...
Regards,
Dini Husnil

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: dedi yusmen dyus...@yahoo.co.uk
Date: Wed, 14 Jul 2010 04:35:43 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM Indonesia  Berduka

Innalillahi wa innilaihi raji'un

Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di TPU 
tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30 


Bp. DR. Erwin Iskandar.

Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia
Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau.

Apakah beliau juga anggota IAGI??

Selamat jalan Pak Erwin, didalam  sadar diantara sakit tetap mengingat tugas 
yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan segala 
dosa.

Wassalam
Dedi Yusmen
Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM.





Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka

2010-07-14 Terurut Topik danis wiloso
Turut berduka cita atas meninggalnya Bpk DR. Erwin Iskandar
Beliau adalah salah asesor utk akreditasi di Jurusan Teknik Geologi ITATS 
Surabaya, meskipun waktu itu beliau habis sakit, dalam kondisi masih belum 
sehat betul masih menyempatkan datang di Jurusan kami. Beliau orangnya 
baik..Semoga amal ibadahnya diterima disisiNya..Amin..
Selamat jalan Bpk DR Erwin Iskandar...

Regards
Danis Agoes Wiloso

--- On Wed, 7/14/10, dini.hus...@roxar.com dini.hus...@roxar.com wrote:

From: dini.hus...@roxar.com dini.hus...@roxar.com
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia  Berduka
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, July 14, 2010, 4:45 AM

Innalillahi wa innailaihi roji'un
Turut berduka cita atas berpulangnya Dr.Erwin Iskandar.Semoga Allah akan selalu 
menjaga beliau disisiNya.
Saya salah seorang mahasiswi yg pernah diajar oleh almarhum. Saya selalu 
terkesan dengan kuliah yang beliau berikan.Always refreshing and makes me even 
curious about geology. 
Sedih rasanya karna saya tidak pernah melihat beliau lagi sejak lulus kuliah 
dan sekarang beliau telah pergi utk selama2nya.
Selamat Jalan Pak Erwin...
Regards,
Dini Husnil

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: dedi yusmen dyus...@yahoo.co.uk
Date: Wed, 14 Jul 2010 04:35:43 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM Indonesia  Berduka

Innalillahi wa innilaihi raji'un

Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di TPU 
tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30 


Bp. DR. Erwin Iskandar.

Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia
Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau.

Apakah beliau juga anggota IAGI??

Selamat jalan Pak Erwin, didalam  sadar diantara sakit tetap mengingat tugas 
yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan segala 
dosa.

Wassalam
Dedi Yusmen
Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM.






  

Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka

2010-07-14 Terurut Topik Tati-Magdalena . SAHEA
Turut berduka cita...
dan saya juga salah satu mahasiswa yg di bimbing oleh beliau .
terutama di Karang Sambung...yg akhirnya mengerti apa itu Geology...
semoga amal ibadah beliau di terima oleh Nya dan keluarga yg ditinggalkan
diberi kekuatan utk menerimanya...


salam
tatie




   
 dedi yusmen   
 dyus...@yahoo.co 
 .uk   To
   iagi-net@iagi.or.id 
 07/14/2010 07:35   cc
 PM
   Subject
   [iagi-net-l] CBM Indonesia  Berduka
 Please respond to 
 iagi-...@iagi.or 
   .id
   
   
   




Innalillahi wa innilaihi raji'un

Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di
TPU
tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30


Bp. DR. Erwin Iskandar.

Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia
Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau.

Apakah beliau juga anggota IAGI??

Selamat jalan Pak Erwin, didalam  sadar diantara sakit tetap mengingat
tugas
yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan
segala
dosa.

Wassalam
Dedi Yusmen
Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM.





This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka

2010-07-14 Terurut Topik Aurora Juniarti
Selamat jalan Pak Erwin,
Semoga amal ibadah di terima di sisi Allah SWT amien

regards
Aurora
GeoTrisakti '02


From: tati-magdalena.sa...@total.com [tati-magdalena.sa...@total.com]
Sent: Thursday, July 15, 2010 7:37 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia  Berduka

Turut berduka cita...
dan saya juga salah satu mahasiswa yg di bimbing oleh beliau .
terutama di Karang Sambung...yg akhirnya mengerti apa itu Geology...
semoga amal ibadah beliau di terima oleh Nya dan keluarga yg ditinggalkan
diberi kekuatan utk menerimanya...


salam
tatie





 dedi yusmen
 dyus...@yahoo.co
 .uk   To
   iagi-net@iagi.or.id
 07/14/2010 07:35   cc
 PM
   Subject
   [iagi-net-l] CBM Indonesia  Berduka
 Please respond to
 iagi-...@iagi.or
   .id







Innalillahi wa innilaihi raji'un

Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di
TPU
tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30


Bp. DR. Erwin Iskandar.

Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia
Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau.

Apakah beliau juga anggota IAGI??

Selamat jalan Pak Erwin, didalam  sadar diantara sakit tetap mengingat
tugas
yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan
segala
dosa.

Wassalam
Dedi Yusmen
Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM.





This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-

Keep it on screen - think before you print

This e-mail and any information contained are confidential and legally 
privileged.  It is intended solely for the use of the individual or entity to 
whom it is addressed and others authorized to receive it.  If you are not the 
intended recipient, you are hereby notified that any disclosure, copying, 
distribution or taking any action in reliance on the contents of this e-mail is 
strictly prohibited and may be unlawful.  If you have received this e-mail in 
error, please notify us immediately by responding to this e-mail or by 
telephone MedcoEnergi IS Division Helpdesk on +6221 2995 4777 then delete this 
email including any attachment(s) from your system.  MedcoEnergi does not 
accept liability for damage caused by any of the foregoing.  This e-mail is 
from PT MedcoEnergi Internasional Tbk and Subsidiaries, having Registered 
Address at The Energy 52nd floor, SCBD Lot 11A, Jakarta 12190, Indonesia.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah

RE: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka

2010-07-14 Terurut Topik iip hardjana
Inalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Semoga Bapak Dr. Erwin diberikan ampunan atas segala kekhilafannya dan
diterima amal ibadahnya, dilapangkan dan diterangi kuburnya serta diberikan
tempat terbaik di syurga oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih.

Selamat jalan Pak Erwin.


Salam,
Iip Hardjana


-Original Message-
From: dedi yusmen [mailto:dyus...@yahoo.co.uk]
Sent: Wednesday, July 14, 2010 7:36 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka

Innalillahi wa innilaihi raji'un

Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di
TPU
tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30


Bp. DR. Erwin Iskandar.

Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia
Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau.

Apakah beliau juga anggota IAGI??

Selamat jalan Pak Erwin, didalam  sadar diantara sakit tetap mengingat tugas

yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan
segala
dosa.

Wassalam
Dedi Yusmen
Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM.








PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: FW: [iagi-net-l] mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar (foto) - RE: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka

2010-07-14 Terurut Topik zaim

Innalillahi wa inailaihi raa jiuun

Saya pribadi sangat berduka dengan meninggalnya Pak Erwin Iskandar.Saya
menganal lama dan sangat baik almarhum sebelum dan setelah memperoleh
Dr.-nya dari Jerman. Selamat jalan Pak Esrwin, semoga Allah menerima amal
ibadah Bapak melalui curahan ilmu pada para anak didik dan masyarakat
Indonesia. Amiin

Wassalam,

Yahdi Zaim
KK Geologi-Prodi Teknik Geologi
FITB - ITB


 Atas nama PP-IAGI dan pribadi, kami sampaikan turut berduka-cita atas
 kepergian kawan sesama ahli geologi 'tuk kembali ke haribaan Allah. Semoga
 diterima amal baiknya dan diampuni dosanya. Beliau adalah anggota IAGI
 dengan NPA : 3147

 Salam,
 Syaiful

 Mohammad Syaiful
 * handphone: +62-812-9372808
 * business: msyai...@etti.co.id

   _

 From: Pangestu, Sonny T spange...@arutmin.com

 Date: Thu, 15 Jul 2010 08:21:21 +0700

 To: iagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar (foto) - RE:
 [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka



 mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar.

 ini foto almarhum (yang berkacamata) pada tgl 8 okt 2008 , menjelang
 magrib,
 ketika melakukan kajian gas metana batubara di di kabupaten tanah bumbu,
 kalimantan selatan.





 -Original Message-
 From: tati-magdalena.sa...@total.com
 [mailto:tati-magdalena.sa...@total.com]
 Sent: 15 Juli 2010 7:38
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka

 Turut berduka cita...
 dan saya juga salah satu mahasiswa yg di bimbing oleh beliau .
 terutama di Karang Sambung...yg akhirnya mengerti apa itu Geology...
 semoga amal ibadah beliau di terima oleh Nya dan keluarga yg ditinggalkan
 diberi kekuatan utk menerimanya...


 salam
 tatie





  dedi yusmen
  dyus...@yahoo.co
  .uk   To
iagi-net@iagi.or.id
  07/14/2010 07:35   cc
  PM
Subject
[iagi-net-l] CBM Indonesia  Berduka
  Please respond to
  iagi-...@iagi.or
.id







 Innalillahi wa innilaihi raji'un

 Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di
 TPU tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30


 Bp. DR. Erwin Iskandar.

 Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia
 Dosen
 Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau.

 Apakah beliau juga anggota IAGI??

 Selamat jalan Pak Erwin, didalam  sadar diantara sakit tetap mengingat
 tugas
 yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan
 segala dosa.

 Wassalam
 Dedi Yusmen
 Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM.





























































































































































































































































































































 _



 Disclaimer  -  This  message  including any attachments and information
 contained
 herein  (Message ) may contain  privileged information  or otherwise is
 protected
 from  disclosure. Any  unauthorized use of this  Message  by any person
 may
 lead to
 legal consequences.  If  you  receive this  Message  in error, or if the
 recipient
 of this  Message  is not the intended recipient or the employee or agent
 authorized
 for delivering this  Message to the intended recipient you are hereby
 notified that
 any  disclosure,  dissemination, distribution  or copying of this Message
 or
 let or
 cause this Message to be disclosed,disseminated, distributed, or copied is
 strictly
 prohibited, and please notify the sender by  return message  and
 immediately
 delete
 this  Message  from your system.  Incoming and outgoing  communications
 using this
 electronic mail may be monitored by PT Arutmin Indonesia,as permitted by
 applicable
 law and regulations. Unless it is made by the authorized person,any views
 expressed
 in this Message  are those of the individual sender and may not
 necessarily
 reflect
 the views of PT Arutmin Indonesia.
 You should check attachments for viruses and defects before opening or
 using
 them.
 We are not liable to recover any injuries caused by virused or defected
 attachments.






PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

Re: FW: [iagi-net-l] mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar (foto) - RE: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka

2010-07-14 Terurut Topik sugengsolihan
Innalillahi wa innailaihi roji'un...
Semoga khusnul khotimah, amin ya robbal alamiin...












Regards, Sugeng B. Solihan.

-Original Message-
From: z...@gc.itb.ac.id
Date: Thu, 15 Jul 2010 09:56:35 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: FW: [iagi-net-l] mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar (foto) - 
 RE: [iagi-net-l] CBM Indonesia  Berduka

Innalillahi wa inailaihi raa jiuun

Saya pribadi sangat berduka dengan meninggalnya Pak Erwin Iskandar.Saya
menganal lama dan sangat baik almarhum sebelum dan setelah memperoleh
Dr.-nya dari Jerman. Selamat jalan Pak Esrwin, semoga Allah menerima amal
ibadah Bapak melalui curahan ilmu pada para anak didik dan masyarakat
Indonesia. Amiin

Wassalam,

Yahdi Zaim
KK Geologi-Prodi Teknik Geologi
FITB - ITB


 Atas nama PP-IAGI dan pribadi, kami sampaikan turut berduka-cita atas
 kepergian kawan sesama ahli geologi 'tuk kembali ke haribaan Allah. Semoga
 diterima amal baiknya dan diampuni dosanya. Beliau adalah anggota IAGI
 dengan NPA : 3147

 Salam,
 Syaiful

 Mohammad Syaiful
 * handphone: +62-812-9372808
 * business: msyai...@etti.co.id

   _

 From: Pangestu, Sonny T spange...@arutmin.com

 Date: Thu, 15 Jul 2010 08:21:21 +0700

 To: iagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar (foto) - RE:
 [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka



 mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar.

 ini foto almarhum (yang berkacamata) pada tgl 8 okt 2008 , menjelang
 magrib,
 ketika melakukan kajian gas metana batubara di di kabupaten tanah bumbu,
 kalimantan selatan.





 -Original Message-
 From: tati-magdalena.sa...@total.com
 [mailto:tati-magdalena.sa...@total.com]
 Sent: 15 Juli 2010 7:38
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka

 Turut berduka cita...
 dan saya juga salah satu mahasiswa yg di bimbing oleh beliau .
 terutama di Karang Sambung...yg akhirnya mengerti apa itu Geology...
 semoga amal ibadah beliau di terima oleh Nya dan keluarga yg ditinggalkan
 diberi kekuatan utk menerimanya...


 salam
 tatie





  dedi yusmen
  dyus...@yahoo.co
  .uk   To
iagi-net@iagi.or.id
  07/14/2010 07:35   cc
  PM
Subject
[iagi-net-l] CBM Indonesia  Berduka
  Please respond to
  iagi-...@iagi.or
.id







 Innalillahi wa innilaihi raji'un

 Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di
 TPU tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30


 Bp. DR. Erwin Iskandar.

 Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia
 Dosen
 Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau.

 Apakah beliau juga anggota IAGI??

 Selamat jalan Pak Erwin, didalam  sadar diantara sakit tetap mengingat
 tugas
 yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan
 segala dosa.

 Wassalam
 Dedi Yusmen
 Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM.





























































































































































































































































































































 _



 Disclaimer  -  This  message  including any attachments and information
 contained
 herein  (Message ) may contain  privileged information  or otherwise is
 protected
 from  disclosure. Any  unauthorized use of this  Message  by any person
 may
 lead to
 legal consequences.  If  you  receive this  Message  in error, or if the
 recipient
 of this  Message  is not the intended recipient or the employee or agent
 authorized
 for delivering this  Message to the intended recipient you are hereby
 notified that
 any  disclosure,  dissemination, distribution  or copying of this Message
 or
 let or
 cause this Message to be disclosed,disseminated, distributed, or copied is
 strictly
 prohibited, and please notify the sender by  return message  and
 immediately
 delete
 this  Message  from your system.  Incoming and outgoing  communications
 using this
 electronic mail may be monitored by PT Arutmin Indonesia,as permitted by
 applicable
 law and regulations. Unless it is made by the authorized person,any views
 expressed
 in this Message  are those of the individual sender and may not
 necessarily
 reflect
 the views of PT Arutmin Indonesia.
 You should check attachments for viruses and defects before opening or
 using
 them.
 We are not liable to recover any injuries caused by virused or defected
 attachments

[iagi-net-l] CBM pake CO2

2005-09-21 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
yth Bapak2 dan Ibu2
Ada yang tahu tentang ekstraksi CH4 dari coal dengan
menyuntikkan CO2 dan bukan air ?
Dimana saja pernah dilakukan, dan CO2 nya sesudah
dipisahkan bisa dipakai lagi kan.
terus perbandingan cost nya vs yang pakai air gimana?
tambahan lagi biaya CO2 treatment sebelum dan sesudah
disuntikkan berapa % dari total cost nya?
saya pernah diberitahu kawan bahwa ada di salah satu
publikasi SPE.

sorry banyak pertanyaan nya, soalnya lagi bikin
inventory pemakaian CO2.

terima kasih seblumnya
fbs
nb: salah satu kemungkinan yang dimasukkin dalam study
ini adalah bikin es kering dan di export ke daerah
gurun atau sebagai pendingin musim panas.

kalau bikin pocari sweat atau cocacola sih tidak
dimasukin. soalnya nanti dimarahin sama dokter yang
selalu menganjurkan minum air putih saja.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] CBM pake CO2

2005-09-21 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Frank,

Di majalah IATMI (JTMGB) yang baru ada beberapa artikel menarik mengenai
CO2 flooding. Antara lain, potensi peningkatan recovery factor lapangan
Jatibarang sebagai studi kasus dan ada juga artikel mengenai kriteria
penapisan reservoir pada injeksi CO2 dan aplikasinya.

Wass.
Bambang

-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, September 21, 2005 9:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM pake CO2

yth Bapak2 dan Ibu2
Ada yang tahu tentang ekstraksi CH4 dari coal dengan
menyuntikkan CO2 dan bukan air ?
Dimana saja pernah dilakukan, dan CO2 nya sesudah
dipisahkan bisa dipakai lagi kan.
terus perbandingan cost nya vs yang pakai air gimana?
tambahan lagi biaya CO2 treatment sebelum dan sesudah
disuntikkan berapa % dari total cost nya?
saya pernah diberitahu kawan bahwa ada di salah satu
publikasi SPE.

sorry banyak pertanyaan nya, soalnya lagi bikin
inventory pemakaian CO2.

terima kasih seblumnya
fbs
nb: salah satu kemungkinan yang dimasukkin dalam study
ini adalah bikin es kering dan di export ke daerah
gurun atau sebagai pendingin musim panas.

kalau bikin pocari sweat atau cocacola sih tidak
dimasukin. soalnya nanti dimarahin sama dokter yang
selalu menganjurkan minum air putih saja.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] CBM di Indonesia

2005-04-05 Terurut Topik yrsnki

  Rekan rekan

  Sebagaimana yang saya sampaikan beberapa bulan lalu Medco Inergi
Indonesia memang telah melakukan kerja sama dengan Lemigas .
Kalau Wimpy telah mengatakan telah melakukan pemboran percobaan di
Lapangan Rambutan (tentunnya dengan objektif MEF) itu baik sekali.

Pertanyaannya adalah : Apkah pilot project ini sangat raahasia sehingga
Lemigas (dan Medco Energy Indonesia) tidak atau belum melakukan suatu
rilis mengenai hal hal tyeknis yang berhubungan dengan proyek.
Pertanyan lainnya adalah apakah dasar perhitungan cadngan gasalam CBM yang
dirilis oleh Wimpy ?

Kalau melihat angkanya US 5 juat kayaknya cukuyp untuk melakukan riset dar
mulai studi geologi,  geohydrologi dan melakukan beberapa pemboran sampai
dengan kl. 1000 meter dilanjutkan dengan test produksi dalam jangka
paanjang.

Hal ini tentunya sangat penting dan kita sebagai stake holder  dan APALAGI
sebagai ahli kebumian untuk mengetahuinya.

Nah siapa yang bisa menjawab ?

 Si - Abah.

  Minggu, 03 April 2005, 20:18 WIB
 INDONESIA BERHASIL MENGEBOR SUMUR GAS METANA BATUBARA PERTAMA

 Jakarta--RRI-Online, Indonesia berhasil melakukan pengeboran sumur bor
 gas metana batubara (CBM - Coalbed Methane) yang pertama di negeri ini
 yang diperkirakan memiliki kandungan gas yang cukup besar.

 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya
 Mineral (Balitbang ESDM), Wimpy S Tjetjep pada akhir pekan ini
 menjelaskan pihaknya masih akan melakukan beberapa pengeboran lagi
 untuk mengetahui besaran cadangan pastinya.

 Pemboran sumur CBM Pertama dengan kedalaman 600 meter di Lapangan
 Rambutan, Pendopo, Sumatera Selatan akan dilanjutkan lagi dengan empat
 sumur berikutnya yang akan dilakukan hingga akhir tahun 2006.

 Diharapkan dari pemboran sebanyak lima sumur tersebut dapat
 membuktikan adanya cadangan gas sebesar 1 hingga 2 triliun kaki kubik
 (TCF).

 Pengemboran masih akan dilanjutkan lagi. Tapi yang terpenting bahwa
 sumur pertama ini menunjukkan kita telah berhasil melakukan pengeboran
 dengan baik, katanya.

 Pemboran ini, ungkapnya sebagai kelanjutan kerjasama Balitbang ESDM
 yang diwakili oleh Lembaga Penelitian dan dan Pengembangan Teknnologi
 Minyak dan Gas (Lemigas) dengan Medco Eksplorasi dan Produksi
 Indonesia (MEPI).

 Wimpy menambahkan bahwa proyek pengembangan Coalbed Methane (CBM) ini
 merupakan proyek Merah-Putih di lingkungan ESDM.

 Melalui proyek ini diharapkan kami bisa menemukan dan membuktikan
 adanya cadangan energi alternatif komersial di Cekungan Sumatera
 Selatan pada akhir 2007 nanti.

 Dengan dimanfaatkannya CBM dalam skala luas maka tidak hanya akan
 menguntungkan para penambang batubara, namun juga dapat dimanfaatkan
 untuk meningkatkan perekonomian negara, karena besarnya jumlah sumber
 daya harapan CBM di Indonesia.

 CBM ini dapat dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia terutama
 pada daerah yang memiliki lapisan batubara seperti di Sumatera,
 Kalimantan, ataupun di Jawa.

 CBM Bisa dikembangkan di banyak tempat di Indonesia. Bahkan Indonesia
 diperkirakan memiliki sumber daya harapan lebih dari 450 TCF,
 ungkapnya.

 Dengan demikian, CBM ini akan menjadi energi alternatif yang potensial
 untuk dikembangkan selain cadangannya besar juga sangat ramah
 lingkungan sehingga alam tetap terjaga lestari.

 Pada umumnya, CBM digunakan untuk menggerakan turbin pembangkit
 listrik seperti di Amerika Serikat, Australia, China dan Rusia, dan
 sebagian yang lainnya dapat dijual langsung sebagai gas alam seperti
 yang dilakukan Amerika Serikat.

 Keberadaannya sangat tepat sekali mengingat sekarang ini sejumlah
 industri ataupun pembangkit di dalam negeri sangat membutuhkan energi
 alternatif pengganti BBM yang harganya terus bergerak naik.

 Jadi saya optimis prospek pasarnya ke depan sangat terbuka lebar,
 tegasnya.

 Dukungan Jepang

 Sementara itu, pihak Jepang dalam hal ini akan memberikan dukungan
 penuh kepada Indonesia sehubungan dengan pengembangan energi CBM ini
 yakni dengan menawarkan teknologinya, bahkan ke depan tidak tertutup
 kemungkinan para investor negara tersebut turut menyediakan dalam
 pendanaan proyek tersebut.

 CBM ini sangat bagus. Jepang akan memberikan dukungan kepada
 Indonesia baik itu dalam bentuk alih teknologinya bahkan tidak
 tertutup kemungkinan dalam pendanaannya, kata Eiichiro Makino, Team
 Leader Business Development Team Energy  Mineral Resources Division
 Sojitz Corporation.

 Menurut dia, pihaknya saat ini sedang melakukan pendekatan kepada
 pemerintah Jepang untuk mendukung program ini dan memberikan bantuan
 pendanaan dalam pengerjaan pemboran sumur CBM.

 Sedangkan General Manager Sumatera Asset Medco Eksplorasi dan Produksi
 Indonesia Pudjo Suwarno mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan dana lima
 juta dolar AS untuk pilot project CBM ini dengan memprogramkan
 pengeboran lima sumur sampai tahun 2008.

 Dengan pengeboran lima sumur ini kami berharap dapat menemukan
 cadangan gas yang akurat. Sehingga proses komersialisasi gas cepat
 terwujud, tukasnya.
 

FW: [iagi-net-l] CBM di Indonesia

2005-04-05 Terurut Topik Syaiful Jazan


Yth.IAGI

Salam Geologiawan...!!!

Untuk melengkapi dan menjawab hal CBM yang sedang di bicarakan, ada baiknya 
untuk hal tersebut saya terangkan sebagai berikut:

1.Memang Medco energi EP Indonesia saat ini sedang melakukan kerja sama dalam 
pilot studi
  CBM di wilayah kerja Medco energi EP Ind.yaitu lapangan Rambutan 
S.Sumatra.Dimana dalam
  MOU dengan Lemigas Medco sebagai fasilitator sedangkan semua biaya dan 
teknisnya dilaku-
  kan oleh Lemigas sendiri dengan dana APBN.

2.Pemboran memang sudah berjalan dan saat ini sudah 2x melakukan pengambilan 
sample core,di
  rencanakan akan coring 5x pada lapisan batubara hingga kedalaman akhir 
mencapai sekitar 2000
  ft.Karena kondisi cuaca pada awal2 kurang mendukung sehingga pelaksanaan 
studi ini sedikit
  terganggu cuaca pada awalnya.

3.Saat ini memang pihak Lemigas khususnya team CBM secara fullteam sedang 
giat2nya berada
  dilapangan Rambutan,pada saat pa'Wimpi berkunjung pada tgl.2April'05 kemarin 
sudah
  mencapai kedalaman 1690 ft.

4.Untuk hasil2 yang diperlukan berupa berapa besar kandungan methane yang 
ada,untuk saat ini
  secara aktual memang belum dapat diutarakan,dimana perlu dilakukan pengujian2 
lanjutan
  sehingga pilot studi yang memang sedang berjalan memerlukan kesabaran kita 
semua untuk
  dapat mengetahuinya,memang hal ini belum terlalu diekspose karena baru 
dilakukan satu
  sumur,sedangkan untuk menyimpulkan berapa besar cadangan yang ada minimal 
kira memerlu
  kan 5 buah sumur uji.

5.Demikianlah keterangan yang dapat saya utarakan,semoga kegiatan yang sedang 
berjalan
  untuk mencari alternatip energi gas dari CBM mendapat dukungan kita yang akan 
menjadi
  kebutuhan buat anak cucu kita dimasa depan.



wassalam

Syaiful jazan.
Medco energi EP Ind.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:36 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] CBM di Indonesia



  Rekan rekan

  Sebagaimana yang saya sampaikan beberapa bulan lalu Medco Inergi
Indonesia memang telah melakukan kerja sama dengan Lemigas .
Kalau Wimpy telah mengatakan telah melakukan pemboran percobaan di
Lapangan Rambutan (tentunnya dengan objektif MEF) itu baik sekali.

Pertanyaannya adalah : Apkah pilot project ini sangat raahasia sehingga
Lemigas (dan Medco Energy Indonesia) tidak atau belum melakukan suatu
rilis mengenai hal hal tyeknis yang berhubungan dengan proyek.
Pertanyan lainnya adalah apakah dasar perhitungan cadngan gasalam CBM yang
dirilis oleh Wimpy ?

Kalau melihat angkanya US 5 juat kayaknya cukuyp untuk melakukan riset dar
mulai studi geologi,  geohydrologi dan melakukan beberapa pemboran sampai
dengan kl. 1000 meter dilanjutkan dengan test produksi dalam jangka
paanjang.

Hal ini tentunya sangat penting dan kita sebagai stake holder  dan APALAGI
sebagai ahli kebumian untuk mengetahuinya.

Nah siapa yang bisa menjawab ?

 Si - Abah.

  Minggu, 03 April 2005, 20:18 WIB
 INDONESIA BERHASIL MENGEBOR SUMUR GAS METANA BATUBARA PERTAMA

 Jakarta--RRI-Online, Indonesia berhasil melakukan pengeboran sumur bor
 gas metana batubara (CBM - Coalbed Methane) yang pertama di negeri ini
 yang diperkirakan memiliki kandungan gas yang cukup besar.

 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya
 Mineral (Balitbang ESDM), Wimpy S Tjetjep pada akhir pekan ini
 menjelaskan pihaknya masih akan melakukan beberapa pengeboran lagi
 untuk mengetahui besaran cadangan pastinya.

 Pemboran sumur CBM Pertama dengan kedalaman 600 meter di Lapangan
 Rambutan, Pendopo, Sumatera Selatan akan dilanjutkan lagi dengan empat
 sumur berikutnya yang akan dilakukan hingga akhir tahun 2006.

 Diharapkan dari pemboran sebanyak lima sumur tersebut dapat
 membuktikan adanya cadangan gas sebesar 1 hingga 2 triliun kaki kubik
 (TCF).

 Pengemboran masih akan dilanjutkan lagi. Tapi yang terpenting bahwa
 sumur pertama ini menunjukkan kita telah berhasil melakukan pengeboran
 dengan baik, katanya.

 Pemboran ini, ungkapnya sebagai kelanjutan kerjasama Balitbang ESDM
 yang diwakili oleh Lembaga Penelitian dan dan Pengembangan Teknnologi
 Minyak dan Gas (Lemigas) dengan Medco Eksplorasi dan Produksi
 Indonesia (MEPI).

 Wimpy menambahkan bahwa proyek pengembangan Coalbed Methane (CBM) ini
 merupakan proyek Merah-Putih di lingkungan ESDM.

 Melalui proyek ini diharapkan kami bisa menemukan dan membuktikan
 adanya cadangan energi alternatif komersial di Cekungan Sumatera
 Selatan pada akhir 2007 nanti.

 Dengan dimanfaatkannya CBM dalam skala luas maka tidak hanya akan
 menguntungkan para penambang batubara, namun juga dapat dimanfaatkan
 untuk meningkatkan perekonomian negara, karena besarnya jumlah sumber
 daya harapan CBM di Indonesia.

 CBM ini dapat dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia terutama
 pada daerah yang memiliki lapisan batubara seperti di Sumatera,
 Kalimantan, ataupun di Jawa.

 CBM Bisa dikembangkan di banyak tempat di Indonesia. Bahkan Indonesia
 diperkirakan memiliki sumber

[iagi-net-l] CBM di Indonesia

2005-04-04 Terurut Topik Musakti, Oki

Kemarin di warta berita pagi RRI saya dengar bahwa sudah ada sumur CBM
(Coal Bed Methane) yang sukses di bor di Indonesia. Sayang saya hanya
dengar sepintas (ditengah2 hiruk pikuk lalulintas Jakarta) jadi tidak
menangkap info dimana dan siapa yang membor sumur tersebut.

Ada yang punya informasi tambahan...?


Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923
Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the 
use of the
person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain
privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby
notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly
prohibited.  If you have received this email in error please immediately
advise us by return email and delete the email without making a copy.

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] CBM di Indonesia

2005-04-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Minggu, 03 April 2005, 20:18 WIB
INDONESIA BERHASIL MENGEBOR SUMUR GAS METANA BATUBARA PERTAMA

Jakarta--RRI-Online, Indonesia berhasil melakukan pengeboran sumur bor
gas metana batubara (CBM - Coalbed Methane) yang pertama di negeri ini
yang diperkirakan memiliki kandungan gas yang cukup besar.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya
Mineral (Balitbang ESDM), Wimpy S Tjetjep pada akhir pekan ini
menjelaskan pihaknya masih akan melakukan beberapa pengeboran lagi
untuk mengetahui besaran cadangan pastinya.

Pemboran sumur CBM Pertama dengan kedalaman 600 meter di Lapangan
Rambutan, Pendopo, Sumatera Selatan akan dilanjutkan lagi dengan empat
sumur berikutnya yang akan dilakukan hingga akhir tahun 2006.

Diharapkan dari pemboran sebanyak lima sumur tersebut dapat
membuktikan adanya cadangan gas sebesar 1 hingga 2 triliun kaki kubik
(TCF).

Pengemboran masih akan dilanjutkan lagi. Tapi yang terpenting bahwa
sumur pertama ini menunjukkan kita telah berhasil melakukan pengeboran
dengan baik, katanya.

Pemboran ini, ungkapnya sebagai kelanjutan kerjasama Balitbang ESDM
yang diwakili oleh Lembaga Penelitian dan dan Pengembangan Teknnologi
Minyak dan Gas (Lemigas) dengan Medco Eksplorasi dan Produksi
Indonesia (MEPI).

Wimpy menambahkan bahwa proyek pengembangan Coalbed Methane (CBM) ini
merupakan proyek Merah-Putih di lingkungan ESDM.

Melalui proyek ini diharapkan kami bisa menemukan dan membuktikan
adanya cadangan energi alternatif komersial di Cekungan Sumatera
Selatan pada akhir 2007 nanti.

Dengan dimanfaatkannya CBM dalam skala luas maka tidak hanya akan
menguntungkan para penambang batubara, namun juga dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan perekonomian negara, karena besarnya jumlah sumber
daya harapan CBM di Indonesia.

CBM ini dapat dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia terutama
pada daerah yang memiliki lapisan batubara seperti di Sumatera,
Kalimantan, ataupun di Jawa.

CBM Bisa dikembangkan di banyak tempat di Indonesia. Bahkan Indonesia
diperkirakan memiliki sumber daya harapan lebih dari 450 TCF,
ungkapnya.

Dengan demikian, CBM ini akan menjadi energi alternatif yang potensial
untuk dikembangkan selain cadangannya besar juga sangat ramah
lingkungan sehingga alam tetap terjaga lestari.

Pada umumnya, CBM digunakan untuk menggerakan turbin pembangkit
listrik seperti di Amerika Serikat, Australia, China dan Rusia, dan
sebagian yang lainnya dapat dijual langsung sebagai gas alam seperti
yang dilakukan Amerika Serikat.

Keberadaannya sangat tepat sekali mengingat sekarang ini sejumlah
industri ataupun pembangkit di dalam negeri sangat membutuhkan energi
alternatif pengganti BBM yang harganya terus bergerak naik.

Jadi saya optimis prospek pasarnya ke depan sangat terbuka lebar, tegasnya.

Dukungan Jepang

Sementara itu, pihak Jepang dalam hal ini akan memberikan dukungan
penuh kepada Indonesia sehubungan dengan pengembangan energi CBM ini
yakni dengan menawarkan teknologinya, bahkan ke depan tidak tertutup
kemungkinan para investor negara tersebut turut menyediakan dalam
pendanaan proyek tersebut.

CBM ini sangat bagus. Jepang akan memberikan dukungan kepada
Indonesia baik itu dalam bentuk alih teknologinya bahkan tidak
tertutup kemungkinan dalam pendanaannya, kata Eiichiro Makino, Team
Leader Business Development Team Energy  Mineral Resources Division
Sojitz Corporation.

Menurut dia, pihaknya saat ini sedang melakukan pendekatan kepada
pemerintah Jepang untuk mendukung program ini dan memberikan bantuan
pendanaan dalam pengerjaan pemboran sumur CBM.

Sedangkan General Manager Sumatera Asset Medco Eksplorasi dan Produksi
Indonesia Pudjo Suwarno mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan dana lima
juta dolar AS untuk pilot project CBM ini dengan memprogramkan
pengeboran lima sumur sampai tahun 2008.

Dengan pengeboran lima sumur ini kami berharap dapat menemukan
cadangan gas yang akurat. Sehingga proses komersialisasi gas cepat
terwujud, tukasnya.
(ant-Im) 

On Apr 5, 2005 9:09 AM, Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Kemarin di warta berita pagi RRI saya dengar bahwa sudah ada sumur CBM
 (Coal Bed Methane) yang sukses di bor di Indonesia. Sayang saya hanya
 dengar sepintas (ditengah2 hiruk pikuk lalulintas Jakarta) jadi tidak
 menangkap info dimana dan siapa yang membor sumur tersebut.
 
 Ada yang punya informasi tambahan...?
 
 Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923
 Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the 
 use of the
 person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain
 privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby
 notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is 
 strictly
 prohibited.  If you have received this email in error please immediately
 advise us by return email and delete the email without making a copy.
 
 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: 

Re: [iagi-net-l] CBM

2005-03-05 Terurut Topik ismail
Mengenahi CBM ini ada peraturan Mentamben tgl.18 September 1998 yang
implemantasinya  kurang lebih sbb :
- CBM adalah produksampingan dari proses pembentukan batubara,merupakan gas
methan yg terperangkap dalam lapisan batubara.
- Semua peraturan dan regulasi pertambangan migas berlaku sebagai landasan
hukum untuk pengembangan
- Administrasi, managemen dan supervisi pengembangan dilakukan oleh Dirjen
Migas.
Kemudian dalam Kebijakan Energi Nasional ( KEN 2003-2020) CBM ini
dikelompokan sebagai sumber energi Baru yg antara lain termasuk didalamnya
oil shale, coal liquifaction,coal gasification,dimethyl ether (DME) yang
harus dikembangkan secara intensif sampai tahap komersiel, disamping itu
perlu dilakukan alih teknologi dari negara yang telah melakukan pemanfaatan
secara komersiel disesuaikan dengan kondisi setempat.
Selama ini sumber energi primer lansung saja diekspor ( termasuk juga hasil
hutan / kayu glondongan), padahal seperti batubara misalnya dapat dilakukan
prosesing yang menghasilkan sumber energi sekunder yang nilai tambahnya bisa
berlipat lipat.
Potensi CBM ini yang besar ada di Sumatera selatan dan Kaltim - Kalsel, lha
kalau dua daerah tersebut sekarang ini  dieksploitasi besar besaran
batubaranya , apa ya akan dibiarkan  CBM nya menguap begitu saja . Mungkin
energi energi baru tsb saat ini masih tinggi biaya produksinya, namun dimasa
datang (mungkin tdk lama lagi ) sudah ekonomis untuk diproduksi, Begitu
sudah mencapai nilai ekonomisnya, jangan jangan  sumber sumber energi
primernya sudah habis., jadi ya tetep saja tidak bisa memproduksi./
memanfaatkan.
Di beberapa industri pengecoran logam di Jawa tengah ( salah satunya di
Ceper Klaten) saat ini memerlukan puluhan ton Kokas per bulannya, dan
ironisnya ternyata semuanya dipenuhi dari produk impor dengan harga saat ini
yg melambung  kurang lebih sudah mencapai 6000 Rp/Kg. padahal harga
batubaranya tidak lebih dari 500 Rp./ Kg dan celakanya teknologi kokas ini
tidak memerlukan teknologi yg canggih. Jadi kita mengekpor batubara kemudian
mengimpornya lagi ( dalam bentuk kokas) dg harga yang sudah lebih dari 1000
% nya.

ISM



  Rekan rekan



  Dari dulu saya sangat menyadari besarnya potensi CBM ini , tapi dibalik
  besarnya potensi maka eksplorasi dan juga eksploitasinya akan memerlukan\
  teknologi tinggi.
  Dari segi cadangan , tidak semua batubara dapat diekpsplotasi dengan tek-
  nologi yang ada ( ini saya baca dari beberapa reference yang sempat saya
  baca).
  Saya terkejut juga dengan informasi yang saya dapatkan dar Awang Satyana
 , kok begitu yaa ?
  Apa harus ada gedoran dari luarnegeri baru kita sadari betapa
sebenarnya
  kita memiliki potensi besar 
  Apa harus ekspert dari luar yang menghadap Menteri ESDM melalui calo
agar
  kita dapat memulai penelitian kearah itu ???Atau bakna mereka yang
 akhirnya menjadi the leader party dan kita kita hanya menjadi counter
 part ?
  Betapa menyedihkan dan menyebalkannya kalau perkiraan saya ini menjadi
ke-
  nyataan .

  Kalau profesional kita (baik secara mandiri maupun melaui asosiasi)
  mengusulkan sesuatu mengenai CBM bagaimana ya 

  Si - Abah.



  Abah,
 
  Lemigas baru sekedar lihat2 data-nya Medco. Saya sempat mengkoordinasi
  pertemuan Lemigas dengan Medco soal CBM ini sekitar 2 tahun lalu. Saat
itu
  semangat kedua belah pihak cukup tinggi. Realisasi-nya kelihatannya tak
  semudah yang dirapatkan. Izin dari Dirjen Migas untuk melihat2 data juga
  belum beres2 karena masalah kesalahan prosedur. Itu saja infonya. Baru
  sekitar 2 minggu lalu surat izin Lemigas untuk melihat data dilayangkan
  kembali oleh Medco ke BPMIGAS. Itu saja info sementara.
 
  Salam,
  awang
 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Rekan rekan
 
  Saya dapat info bahwa Medco mempunyai proyek riset CBM dengan
  Lemigas , bagaimana kemajuannya ? Mungkin teman teman di Medco bisa
  sharing ! Apa masih rahasia ???
  Si Abah thn 1995 pernah mengusulkan di PTM untuk melakukan semacam
  penelitian/pilot project dengan daerah Sumatera Selatan sebagai daerah
  penelitian, akan tetapi ditolak oleh Manajemen waktu itu, karena
dianggap
  belum menjadi prioritas.
  Selain Loussiana juga ada beberapa makalah yang menyebutkan Honggaria
  juga merupakan negara yang melakukan riset mengenai CBM.
  Beberapa makalah mengenai Honggaria ini saya dapatkan dari perpustakaan
  di Austin.
 
  Memang merupakan sumber energi yang besar, jadi kapan lagi kita mulai
  kalau bukan sekarang 
 
  Si Abah
 
 
 
 
  __
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
  http://mail.yahoo.com



 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy

RE: [iagi-net-l] CBM

2005-03-03 Terurut Topik yrsnki


 Rekan rekan



 Dari dulu saya sangat menyadari besarnya potensi CBM ini , tapi dibalik
 besarnya potensi maka eksplorasi dan juga eksploitasinya akan memerlukan\
 teknologi tinggi.
 Dari segi cadangan , tidak semua batubara dapat diekpsplotasi dengan tek-
 nologi yang ada ( ini saya baca dari beberapa reference yang sempat saya
 baca).
 Saya terkejut juga dengan informasi yang saya dapatkan dar Awang Satyana
, kok begitu yaa ?
 Apa harus ada gedoran dari luarnegeri baru kita sadari betapa sebenarnya
 kita memiliki potensi besar 
 Apa harus ekspert dari luar yang menghadap Menteri ESDM melalui calo agar
 kita dapat memulai penelitian kearah itu ???Atau bakna mereka yang
akhirnya menjadi the leader party dan kita kita hanya menjadi counter
part ?
 Betapa menyedihkan dan menyebalkannya kalau perkiraan saya ini menjadi ke-
 nyataan .

 Kalau profesional kita (baik secara mandiri maupun melaui asosiasi)
 mengusulkan sesuatu mengenai CBM bagaimana ya 

 Si - Abah.



 Abah,

 Lemigas baru sekedar lihat2 data-nya Medco. Saya sempat mengkoordinasi
 pertemuan Lemigas dengan Medco soal CBM ini sekitar 2 tahun lalu. Saat itu
 semangat kedua belah pihak cukup tinggi. Realisasi-nya kelihatannya tak
 semudah yang dirapatkan. Izin dari Dirjen Migas untuk melihat2 data juga
 belum beres2 karena masalah kesalahan prosedur. Itu saja infonya. Baru
 sekitar 2 minggu lalu surat izin Lemigas untuk melihat data dilayangkan
 kembali oleh Medco ke BPMIGAS. Itu saja info sementara.

 Salam,
 awang

 [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Rekan rekan

 Saya dapat info bahwa Medco mempunyai proyek riset CBM dengan
 Lemigas , bagaimana kemajuannya ? Mungkin teman teman di Medco bisa
 sharing ! Apa masih rahasia ???
 Si Abah thn 1995 pernah mengusulkan di PTM untuk melakukan semacam
 penelitian/pilot project dengan daerah Sumatera Selatan sebagai daerah
 penelitian, akan tetapi ditolak oleh Manajemen waktu itu, karena dianggap
 belum menjadi prioritas.
 Selain Loussiana juga ada beberapa makalah yang menyebutkan Honggaria
 juga merupakan negara yang melakukan riset mengenai CBM.
 Beberapa makalah mengenai Honggaria ini saya dapatkan dari perpustakaan
 di Austin.

 Memang merupakan sumber energi yang besar, jadi kapan lagi kita mulai
 kalau bukan sekarang 

 Si Abah




 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] CBM

2005-03-01 Terurut Topik yrsnki


  Rekan rekan

  Saya  dapat info  bahwa Medco  mempunyai proyek riset  CBM  dengan
  Lemigas , bagaimana kemajuannya ? Mungkin teman teman di Medco bisa
  sharing ! Apa masih rahasia ???
  Si Abah  thn 1995 pernah mengusulkan di PTM untuk melakukan semacam
  penelitian/pilot project dengan daerah Sumatera Selatan sebagai daerah
  penelitian, akan tetapi ditolak oleh Manajemen waktu itu, karena dianggap
  belum menjadi prioritas.
  Selain Loussiana juga ada beberapa makalah yang menyebutkan Honggaria
  juga merupakan negara yang melakukan riset mengenai CBM.
  Beberapa makalah mengenai Honggaria ini saya dapatkan dari perpustakaan
  di Austin.

  Memang merupakan sumber energi yang besar, jadi kapan lagi kita mulai
kalau bukan sekarang 

  Si Abah



  wah kalau wellsnya butuh  ribuan dan interconected pores enggak bagus dan
 cukup dangkal..apa pake coil tubing drilling lebih ekonomis?

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/TUN/GG
 0542- 533852






 Bambang Murti [EMAIL PROTECTED]
 01/03/2005 02:07 PM
 Please respond to iagi-net


 To: iagi-net@iagi.or.id
 cc:
 Subject:RE: [iagi-net-l] CBM


 Tul mas Razi. Kalau di Aussie sono, wellnya ada ribuan. Itu juga terkait
 dengan sistim storage methane-nya, ndak dalam interconnected pores kayak
 di batuan sediment, tetapi lebih sebagai micro-pores, nah, bisa
 dibayangkan permeabilitasnya.
 Juga karena musti banyak wellnya, biar ekonomis, layer/seam batubaranya
 ndak boleh dalam-dalam.
 BSM

 -Original Message-
 From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:52 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] CBM

 Secara kuantitatif gak ditulis, hanya ada crita bahwa didaerah louisiana
 pernah dilaporkan minor production dari lignit. Produksi dalam skala
 besar diambil dari sub-bituminus dan bituminus coal.
 Tapi kalo lihat contoh production plotnya, kok ya produksi per day per
 well - nya kecil sekali, hanya mencapai 120 mcf (dicapai setelah
 produksi selama 2.5 tahun). Tapi trend produksinya naik terus. 
 berarti wellnya harus banyak dooong .

 - Razi -

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:44 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] CBM

 Mas Razi

 kalau dari tulisan Mas di bawah CBM itu ada 2 jenis ya...? yang satu
 biogenic yang menghasilkan biogenic methane dan enggak boleh terlalu
 dalam, dan yang kedua thermogenic methane yang dikontrol oleh
 temperature
 dan overburden

 Kalau dari buku yang Mas Razi baca apakah ada perbedaan produksi dan
 penanganan dari 2 jenis gas CBM tersebut? Dan yang umumnya
 diproduksi
 yang mana?

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/TUN/GG
 0542- 533852






 M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED]
 01/03/2005 10:33 AM
 Please respond to iagi-net


 To: iagi-net@iagi.or.id
 cc:
 Subject:RE: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera
 Selatan Menuju Propinsi
 Energi




 Expeled methane gak berbanding lurus dengan coal rank Pak, peat dan
 lignit akan generate low temperatur biogenic methane, dan seiring dengan
 semakin tingginya temperatur, biogenic methane berkurang karena si
 bakteri-nya geraahhh, penambahan suhu ini men-trigger terbentuknya
 thermogenic methane yang mencapai titik maksimum pada range medium
 volatile bituminus. Setelah itu, expeled methane akan berkurang gradual
 pada coal dengan range yang lebih tinggi

 Mengenai depth sumurnya, kebanyakan yang ada di amrik sono dalamnya gak
 lebih dari 5000 ft vertikal. Dan tentunya si coal layer gak boleh
 tersingkap dan harus berada dibawah lapisan impermeabel (shale etc)


 - Razi -
 Yg lagi baca buku ttg CBM :))

 -Original Message-
 From: Imanuel W Pranoto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:00 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju
 Propinsi Energi

 Mohon penjelasan Pak, maksudnya lebih dalam apakah batubara pada
 lapisan yang lebih tua secara stratigrafi atau memang dalam dihitung
 dari permukaan bumi?
 Pengertian saya metan termogenik (atau biogenik saya lupa?) yang
 dihasilkan oleh batubara berbanding lurus dgn rank-nya (lignite --
 antrasit) sementara coal rank dipengaruhi terutama oleh burial depth.
 Namun diketahui pertambahan burial depth juga berarti naiknya overburden

 pressure yg berarti membatasi permeability cleat/pores/fracture batubara

 dimana gas seharusnya tersimpan.
 Sehingga challenge eksplorasi coal bed methane sepertinya adl menemukan
 coal seam yang men-generate methane tapi juga tdk terlalu dalam.

 Salam,
 Noel

 M. Fakhrur Razi bertutur pada 3/1/2005 8:38 AM:
 Jangan ambil Coal yang dalam , entar coal yang ditemukan malah
 antrachite yang lebih sedikit kandungan methane-nya. Setahu saya, coal
 berjenis sub-bitouminus dan bituminous yang paling banyak men

RE: [iagi-net-l] CBM

2005-03-01 Terurut Topik Awang Satyana
Abah,
 
Lemigas baru sekedar lihat2 data-nya Medco. Saya sempat mengkoordinasi 
pertemuan Lemigas dengan Medco soal CBM ini sekitar 2 tahun lalu. Saat itu 
semangat kedua belah pihak cukup tinggi. Realisasi-nya kelihatannya tak semudah 
yang dirapatkan. Izin dari Dirjen Migas untuk melihat2 data juga belum beres2 
karena masalah kesalahan prosedur. Itu saja infonya. Baru sekitar 2 minggu lalu 
surat izin Lemigas untuk melihat data dilayangkan kembali oleh Medco ke 
BPMIGAS. Itu saja info sementara.
 
Salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:


Rekan rekan

Saya dapat info bahwa Medco mempunyai proyek riset CBM dengan
Lemigas , bagaimana kemajuannya ? Mungkin teman teman di Medco bisa
sharing ! Apa masih rahasia ???
Si Abah thn 1995 pernah mengusulkan di PTM untuk melakukan semacam
penelitian/pilot project dengan daerah Sumatera Selatan sebagai daerah
penelitian, akan tetapi ditolak oleh Manajemen waktu itu, karena dianggap
belum menjadi prioritas.
Selain Loussiana juga ada beberapa makalah yang menyebutkan Honggaria
juga merupakan negara yang melakukan riset mengenai CBM.
Beberapa makalah mengenai Honggaria ini saya dapatkan dari perpustakaan
di Austin.

Memang merupakan sumber energi yang besar, jadi kapan lagi kita mulai
kalau bukan sekarang 

Si Abah




__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[iagi-net-l] CBM

2005-02-28 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Mas Razi

kalau dari tulisan Mas di bawah CBM itu ada 2 jenis ya...? yang satu 
biogenic yang menghasilkan biogenic methane dan enggak boleh terlalu 
dalam, dan yang kedua thermogenic methane yang dikontrol oleh temperature 
dan overburden

Kalau dari buku yang Mas Razi baca apakah ada perbedaan produksi dan 
penanganan dari 2 jenis gas CBM tersebut? Dan yang umumnya diproduksi 
yang mana?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED]
01/03/2005 10:33 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan 
Menuju Propinsi 
Energi




Expeled methane gak berbanding lurus dengan coal rank Pak, peat dan
lignit akan generate low temperatur biogenic methane, dan seiring dengan
semakin tingginya temperatur, biogenic methane berkurang karena si
bakteri-nya geraahhh, penambahan suhu ini men-trigger terbentuknya
thermogenic methane yang mencapai titik maksimum pada range medium
volatile bituminus. Setelah itu, expeled methane akan berkurang gradual
pada coal dengan range yang lebih tinggi 

Mengenai depth sumurnya, kebanyakan yang ada di amrik sono dalamnya gak
lebih dari 5000 ft vertikal. Dan tentunya si coal layer gak boleh
tersingkap dan harus berada dibawah lapisan impermeabel (shale etc)


- Razi -
Yg lagi baca buku ttg CBM :))

-Original Message-
From: Imanuel W Pranoto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:00 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju
Propinsi Energi

Mohon penjelasan Pak, maksudnya lebih dalam apakah batubara pada 
lapisan yang lebih tua secara stratigrafi atau memang dalam dihitung 
dari permukaan bumi?
Pengertian saya metan termogenik (atau biogenik saya lupa?) yang 
dihasilkan oleh batubara berbanding lurus dgn rank-nya (lignite -- 
antrasit) sementara coal rank dipengaruhi terutama oleh burial depth. 
Namun diketahui pertambahan burial depth juga berarti naiknya overburden

pressure yg berarti membatasi permeability cleat/pores/fracture batubara

dimana gas seharusnya tersimpan.
Sehingga challenge eksplorasi coal bed methane sepertinya adl menemukan 
coal seam yang men-generate methane tapi juga tdk terlalu dalam.

Salam,
Noel

M. Fakhrur Razi bertutur pada 3/1/2005 8:38 AM:
 Jangan ambil Coal yang dalam , entar coal yang ditemukan malah
 antrachite yang lebih sedikit kandungan methane-nya. Setahu saya, coal
 berjenis sub-bitouminus dan bituminous yang paling banyak men-generate
 methane.
 
 Mengenai produksinya, kalo melihat production history well yang ada di
 rocky mountain-amrik sono, perlu waktu dua tahun lebih untuk membuat
air
 yang ada didalam fracture coal itu berkurang dan membuat gas methane
 bisa keluar lebih banyak. Pada saat awal perforasi bahkan yang keluar
 dominantly water ... 
 
 - Razi -
 
 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Tuesday, March 01, 2005 6:48 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju
 Propinsi Energi
 
 setahu saya CBM itu diproduksi sendiri sebagai gas (sistemnya diperfo 
 seperti gas reservoir ) karena umumnya  CBM itu cukup dalam sehingga
 tidak 
 memungkinkan / tidak ekonomis mengangkat batubaranya...
 
 Regards
 
 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/TUN/GG 
 0542- 533852
 
 
 
 
 
 
 ismail [EMAIL PROTECTED]
 28/02/2005 06:10 PM
 Please respond to iagi-net
 
 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 cc: 
 Subject:Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera
 Selatan Menuju Propinsi 
 Energi
 
 
 Kelihatannya potensi CBM cukup besar 20 TCF atau tiga kali lipat
potensi
 Gasbumi nya yg hanya 7 TCF, Kenapa CBM ini tidak diprioritaskan untuk
di
 eksplorasi /eksploitasi duluan,
 Kalau dilihat ternyata potensi CBM kita cukup besar  230 TCF ( Gas in
 Place), padahal potensi Gasbumi saja cuma 178 TCF, kayaknya CBM ini
 belum
 pernah diangkat untuk di manfaatkanm , kira kira kalau di produksi itu
 ikutan apa ya , sebagai produk sampingan batubara atau di produksi
 sendiri
 layaknya ekploitasi migas biasa, sehingga ngikuti mekanisme regulasi
 migas 
 ,
 bukan pertambangan. Ini kelihatannya bisa menjadi salah satu energi
 alternatif , mungkin iagi bisa ikut mensosialisaikan.
 Kalau menjadi Lumbung Energi, jangan sampai seperti Ayamnya ( Ayam
mati
 dilumbung padi ).
 
 ISM
 
 
 Rekan2 sekalian,
 
 Pada hari sabtu lalu telah diadakan seminar nasional bertajuk
SUMATERA
 SELATAN MENUJU PROPINSI ENERGI di Graha Budaya, Jakabaring,
Palembang,
 Sumatera Selatan.  Para pembicara yang hadir meliputi Gubernur,
Menteri
 ESDM, Deputi Menristek, pimpinan BUMN atau wakilnya (PLN, PGN,
 Pertamina, PT  Tambang Batubara Bukit Asam), DPRD dan Bupati.  Saya
 berkesempatan menghadiri seminar tersebut mewakili IAGI, berikut

RE: [iagi-net-l] CBM

2005-02-28 Terurut Topik M. Fakhrur Razi
Secara kuantitatif gak ditulis, hanya ada crita bahwa didaerah louisiana
pernah dilaporkan minor production dari lignit. Produksi dalam skala
besar diambil dari sub-bituminus dan bituminus coal. 
Tapi kalo lihat contoh production plotnya, kok ya produksi per day per
well - nya kecil sekali, hanya mencapai 120 mcf (dicapai setelah
produksi selama 2.5 tahun). Tapi trend produksinya naik terus. 
berarti wellnya harus banyak dooong .

- Razi -

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:44 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM

Mas Razi

kalau dari tulisan Mas di bawah CBM itu ada 2 jenis ya...? yang satu 
biogenic yang menghasilkan biogenic methane dan enggak boleh terlalu 
dalam, dan yang kedua thermogenic methane yang dikontrol oleh
temperature 
dan overburden

Kalau dari buku yang Mas Razi baca apakah ada perbedaan produksi dan 
penanganan dari 2 jenis gas CBM tersebut? Dan yang umumnya
diproduksi 
yang mana?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED]
01/03/2005 10:33 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera
Selatan Menuju Propinsi 
Energi




Expeled methane gak berbanding lurus dengan coal rank Pak, peat dan
lignit akan generate low temperatur biogenic methane, dan seiring dengan
semakin tingginya temperatur, biogenic methane berkurang karena si
bakteri-nya geraahhh, penambahan suhu ini men-trigger terbentuknya
thermogenic methane yang mencapai titik maksimum pada range medium
volatile bituminus. Setelah itu, expeled methane akan berkurang gradual
pada coal dengan range yang lebih tinggi 

Mengenai depth sumurnya, kebanyakan yang ada di amrik sono dalamnya gak
lebih dari 5000 ft vertikal. Dan tentunya si coal layer gak boleh
tersingkap dan harus berada dibawah lapisan impermeabel (shale etc)


- Razi -
Yg lagi baca buku ttg CBM :))

-Original Message-
From: Imanuel W Pranoto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:00 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju
Propinsi Energi

Mohon penjelasan Pak, maksudnya lebih dalam apakah batubara pada 
lapisan yang lebih tua secara stratigrafi atau memang dalam dihitung 
dari permukaan bumi?
Pengertian saya metan termogenik (atau biogenik saya lupa?) yang 
dihasilkan oleh batubara berbanding lurus dgn rank-nya (lignite -- 
antrasit) sementara coal rank dipengaruhi terutama oleh burial depth. 
Namun diketahui pertambahan burial depth juga berarti naiknya overburden

pressure yg berarti membatasi permeability cleat/pores/fracture batubara

dimana gas seharusnya tersimpan.
Sehingga challenge eksplorasi coal bed methane sepertinya adl menemukan 
coal seam yang men-generate methane tapi juga tdk terlalu dalam.

Salam,
Noel

M. Fakhrur Razi bertutur pada 3/1/2005 8:38 AM:
 Jangan ambil Coal yang dalam , entar coal yang ditemukan malah
 antrachite yang lebih sedikit kandungan methane-nya. Setahu saya, coal
 berjenis sub-bitouminus dan bituminous yang paling banyak men-generate
 methane.
 
 Mengenai produksinya, kalo melihat production history well yang ada di
 rocky mountain-amrik sono, perlu waktu dua tahun lebih untuk membuat
air
 yang ada didalam fracture coal itu berkurang dan membuat gas methane
 bisa keluar lebih banyak. Pada saat awal perforasi bahkan yang keluar
 dominantly water ... 
 
 - Razi -
 
 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Tuesday, March 01, 2005 6:48 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju
 Propinsi Energi
 
 setahu saya CBM itu diproduksi sendiri sebagai gas (sistemnya diperfo 
 seperti gas reservoir ) karena umumnya  CBM itu cukup dalam sehingga
 tidak 
 memungkinkan / tidak ekonomis mengangkat batubaranya...
 
 Regards
 
 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/TUN/GG 
 0542- 533852
 
 
 
 
 
 
 ismail [EMAIL PROTECTED]
 28/02/2005 06:10 PM
 Please respond to iagi-net
 
 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 cc: 
 Subject:Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera
 Selatan Menuju Propinsi 
 Energi
 
 
 Kelihatannya potensi CBM cukup besar 20 TCF atau tiga kali lipat
potensi
 Gasbumi nya yg hanya 7 TCF, Kenapa CBM ini tidak diprioritaskan untuk
di
 eksplorasi /eksploitasi duluan,
 Kalau dilihat ternyata potensi CBM kita cukup besar  230 TCF ( Gas in
 Place), padahal potensi Gasbumi saja cuma 178 TCF, kayaknya CBM ini
 belum
 pernah diangkat untuk di manfaatkanm , kira kira kalau di produksi itu
 ikutan apa ya , sebagai produk sampingan batubara atau di produksi
 sendiri
 layaknya ekploitasi migas biasa, sehingga ngikuti mekanisme regulasi
 migas 
 ,
 bukan pertambangan. Ini kelihatannya bisa

RE: [iagi-net-l] CBM

2005-02-28 Terurut Topik Bambang Murti
Tul mas Razi. Kalau di Aussie sono, wellnya ada ribuan. Itu juga terkait
dengan sistim storage methane-nya, ndak dalam interconnected pores kayak
di batuan sediment, tetapi lebih sebagai micro-pores, nah, bisa
dibayangkan permeabilitasnya.
Juga karena musti banyak wellnya, biar ekonomis, layer/seam batubaranya
ndak boleh dalam-dalam.
BSM

-Original Message-
From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] CBM

Secara kuantitatif gak ditulis, hanya ada crita bahwa didaerah louisiana
pernah dilaporkan minor production dari lignit. Produksi dalam skala
besar diambil dari sub-bituminus dan bituminus coal. 
Tapi kalo lihat contoh production plotnya, kok ya produksi per day per
well - nya kecil sekali, hanya mencapai 120 mcf (dicapai setelah
produksi selama 2.5 tahun). Tapi trend produksinya naik terus. 
berarti wellnya harus banyak dooong .

- Razi -

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:44 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM

Mas Razi

kalau dari tulisan Mas di bawah CBM itu ada 2 jenis ya...? yang satu 
biogenic yang menghasilkan biogenic methane dan enggak boleh terlalu 
dalam, dan yang kedua thermogenic methane yang dikontrol oleh
temperature 
dan overburden

Kalau dari buku yang Mas Razi baca apakah ada perbedaan produksi dan 
penanganan dari 2 jenis gas CBM tersebut? Dan yang umumnya
diproduksi 
yang mana?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED]
01/03/2005 10:33 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera
Selatan Menuju Propinsi 
Energi




Expeled methane gak berbanding lurus dengan coal rank Pak, peat dan
lignit akan generate low temperatur biogenic methane, dan seiring dengan
semakin tingginya temperatur, biogenic methane berkurang karena si
bakteri-nya geraahhh, penambahan suhu ini men-trigger terbentuknya
thermogenic methane yang mencapai titik maksimum pada range medium
volatile bituminus. Setelah itu, expeled methane akan berkurang gradual
pada coal dengan range yang lebih tinggi 

Mengenai depth sumurnya, kebanyakan yang ada di amrik sono dalamnya gak
lebih dari 5000 ft vertikal. Dan tentunya si coal layer gak boleh
tersingkap dan harus berada dibawah lapisan impermeabel (shale etc)


- Razi -
Yg lagi baca buku ttg CBM :))

-Original Message-
From: Imanuel W Pranoto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:00 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju
Propinsi Energi

Mohon penjelasan Pak, maksudnya lebih dalam apakah batubara pada 
lapisan yang lebih tua secara stratigrafi atau memang dalam dihitung 
dari permukaan bumi?
Pengertian saya metan termogenik (atau biogenik saya lupa?) yang 
dihasilkan oleh batubara berbanding lurus dgn rank-nya (lignite -- 
antrasit) sementara coal rank dipengaruhi terutama oleh burial depth. 
Namun diketahui pertambahan burial depth juga berarti naiknya overburden

pressure yg berarti membatasi permeability cleat/pores/fracture batubara

dimana gas seharusnya tersimpan.
Sehingga challenge eksplorasi coal bed methane sepertinya adl menemukan 
coal seam yang men-generate methane tapi juga tdk terlalu dalam.

Salam,
Noel

M. Fakhrur Razi bertutur pada 3/1/2005 8:38 AM:
 Jangan ambil Coal yang dalam , entar coal yang ditemukan malah
 antrachite yang lebih sedikit kandungan methane-nya. Setahu saya, coal
 berjenis sub-bitouminus dan bituminous yang paling banyak men-generate
 methane.
 
 Mengenai produksinya, kalo melihat production history well yang ada di
 rocky mountain-amrik sono, perlu waktu dua tahun lebih untuk membuat
air
 yang ada didalam fracture coal itu berkurang dan membuat gas methane
 bisa keluar lebih banyak. Pada saat awal perforasi bahkan yang keluar
 dominantly water ... 
 
 - Razi -
 
 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Tuesday, March 01, 2005 6:48 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju
 Propinsi Energi
 
 setahu saya CBM itu diproduksi sendiri sebagai gas (sistemnya diperfo 
 seperti gas reservoir ) karena umumnya  CBM itu cukup dalam sehingga
 tidak 
 memungkinkan / tidak ekonomis mengangkat batubaranya...
 
 Regards
 
 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/TUN/GG 
 0542- 533852
 
 
 
 
 
 
 ismail [EMAIL PROTECTED]
 28/02/2005 06:10 PM
 Please respond to iagi-net
 
 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 cc: 
 Subject:Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera
 Selatan Menuju Propinsi 
 Energi
 
 
 Kelihatannya potensi CBM cukup besar 20 TCF atau tiga kali lipat
potensi
 Gasbumi nya yg hanya

RE: [iagi-net-l] CBM

2005-02-28 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
wah kalau wellsnya butuh  ribuan dan interconected pores enggak bagus dan 
cukup dangkal..apa pake coil tubing drilling lebih ekonomis?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






Bambang Murti [EMAIL PROTECTED]
01/03/2005 02:07 PM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] CBM


Tul mas Razi. Kalau di Aussie sono, wellnya ada ribuan. Itu juga terkait
dengan sistim storage methane-nya, ndak dalam interconnected pores kayak
di batuan sediment, tetapi lebih sebagai micro-pores, nah, bisa
dibayangkan permeabilitasnya.
Juga karena musti banyak wellnya, biar ekonomis, layer/seam batubaranya
ndak boleh dalam-dalam.
BSM

-Original Message-
From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] CBM

Secara kuantitatif gak ditulis, hanya ada crita bahwa didaerah louisiana
pernah dilaporkan minor production dari lignit. Produksi dalam skala
besar diambil dari sub-bituminus dan bituminus coal. 
Tapi kalo lihat contoh production plotnya, kok ya produksi per day per
well - nya kecil sekali, hanya mencapai 120 mcf (dicapai setelah
produksi selama 2.5 tahun). Tapi trend produksinya naik terus. 
berarti wellnya harus banyak dooong .

- Razi -

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:44 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] CBM

Mas Razi

kalau dari tulisan Mas di bawah CBM itu ada 2 jenis ya...? yang satu 
biogenic yang menghasilkan biogenic methane dan enggak boleh terlalu 
dalam, dan yang kedua thermogenic methane yang dikontrol oleh
temperature 
dan overburden

Kalau dari buku yang Mas Razi baca apakah ada perbedaan produksi dan 
penanganan dari 2 jenis gas CBM tersebut? Dan yang umumnya
diproduksi 
yang mana?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED]
01/03/2005 10:33 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera
Selatan Menuju Propinsi 
Energi




Expeled methane gak berbanding lurus dengan coal rank Pak, peat dan
lignit akan generate low temperatur biogenic methane, dan seiring dengan
semakin tingginya temperatur, biogenic methane berkurang karena si
bakteri-nya geraahhh, penambahan suhu ini men-trigger terbentuknya
thermogenic methane yang mencapai titik maksimum pada range medium
volatile bituminus. Setelah itu, expeled methane akan berkurang gradual
pada coal dengan range yang lebih tinggi 

Mengenai depth sumurnya, kebanyakan yang ada di amrik sono dalamnya gak
lebih dari 5000 ft vertikal. Dan tentunya si coal layer gak boleh
tersingkap dan harus berada dibawah lapisan impermeabel (shale etc)


- Razi -
Yg lagi baca buku ttg CBM :))

-Original Message-
From: Imanuel W Pranoto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:00 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju
Propinsi Energi

Mohon penjelasan Pak, maksudnya lebih dalam apakah batubara pada 
lapisan yang lebih tua secara stratigrafi atau memang dalam dihitung 
dari permukaan bumi?
Pengertian saya metan termogenik (atau biogenik saya lupa?) yang 
dihasilkan oleh batubara berbanding lurus dgn rank-nya (lignite -- 
antrasit) sementara coal rank dipengaruhi terutama oleh burial depth. 
Namun diketahui pertambahan burial depth juga berarti naiknya overburden

pressure yg berarti membatasi permeability cleat/pores/fracture batubara

dimana gas seharusnya tersimpan.
Sehingga challenge eksplorasi coal bed methane sepertinya adl menemukan 
coal seam yang men-generate methane tapi juga tdk terlalu dalam.

Salam,
Noel

M. Fakhrur Razi bertutur pada 3/1/2005 8:38 AM:
 Jangan ambil Coal yang dalam , entar coal yang ditemukan malah
 antrachite yang lebih sedikit kandungan methane-nya. Setahu saya, coal
 berjenis sub-bitouminus dan bituminous yang paling banyak men-generate
 methane.
 
 Mengenai produksinya, kalo melihat production history well yang ada di
 rocky mountain-amrik sono, perlu waktu dua tahun lebih untuk membuat
air
 yang ada didalam fracture coal itu berkurang dan membuat gas methane
 bisa keluar lebih banyak. Pada saat awal perforasi bahkan yang keluar
 dominantly water ... 
 
 - Razi -
 
 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Tuesday, March 01, 2005 6:48 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju
 Propinsi Energi
 
 setahu saya CBM itu diproduksi sendiri sebagai gas (sistemnya diperfo 
 seperti gas reservoir ) karena umumnya  CBM itu cukup dalam sehingga
 tidak 
 memungkinkan / tidak ekonomis mengangkat batubaranya...
 
 Regards
 
 Ferdinandus