Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)
Pak Naslin Apakah punya copy papernya ? Klau ada , apakah bisa kirim ke japri. Thx. si Abah From: naslin lainda nas...@rediffmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, June 27, 2012 8:30 AM Subject: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news) di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di Barito basin itu. Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3 pasang) sehingga bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan permeability testing sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka sukses dalam eksplorasi CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya): geologically? yes! Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp dari sisi operation dan geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut (geomekanik, perhitungan resources/GIP, cleat development, etc) Naslin On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530 wrote 2012/6/26 rakhmadi avianto aBAH Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada pada mandek, ExxonMobil udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya rate too small to be gas getter Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin soal skala (resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial secara tehnis. Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non source potential saya kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini berawal dari split atau pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu yang dapat didiskusikan atau negotiable. Untuk negosiasi inilah diperlukan knowlege ata pengetahuan tentang barang yang akan dijual- belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang yang dijual tentusaja susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator perlu benar-benar mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga harus tahu betapa besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus sama-sama untung (win- win). Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ? Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama. rdp Follow Rediff Deal ho jaye! to get exciting offers in your city everyday.
Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)
Pak itu tipikal jawaban geologist mau bilang dryhole.. he he he he RUS 1061 -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Wed, 27 Jun 2012 01:33:18 To: Iagiiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news) Ya secara geologi sukses, secara ekonomi lan belum tentu. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: naslin lainda nas...@rediffmail.com Date: 27 Jun 2012 01:30:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news) di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di Barito basin itu. Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3 pasang) sehingga bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan permeability testing sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka sukses dalam eksplorasi CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya): geologically? yes! Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp dari sisi operation dan geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut (geomekanik, perhitungan resources/GIP, cleat development, etc) Naslin On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530 wrote 2012/6/26 rakhmadi avianto aBAH Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada pada mandek, ExxonMobil udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya rate too small to be gas getter Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin soal skala (resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial secara tehnis. Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non source potential saya kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini berawal dari split atau pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu yang dapat didiskusikan atau negotiable. Untuk negosiasi inilah diperlukan knowlege ata pengetahuan tentang barang yang akan dijual- belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang yang dijual tentusaja susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator perlu benar-benar mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga harus tahu betapa besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus sama-sama untung (win- win). Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ? Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama. rdp
Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)
Ya secara geologi sukses, secara ekonomi lan belum tentu. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: naslin lainda nas...@rediffmail.com Date: 27 Jun 2012 01:30:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news) di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di Barito basin itu. Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3 pasang) sehingga bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan permeability testing sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka sukses dalam eksplorasi CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya): geologically? yes! Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp dari sisi operation dan geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut (geomekanik, perhitungan resources/GIP, cleat development, etc) Naslin On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530 wrote 2012/6/26 rakhmadi avianto aBAH Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada pada mandek, ExxonMobil udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya rate too small to be gas getter Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin soal skala (resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial secara tehnis. Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non source potential saya kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini berawal dari split atau pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu yang dapat didiskusikan atau negotiable. Untuk negosiasi inilah diperlukan knowlege ata pengetahuan tentang barang yang akan dijual- belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang yang dijual tentusaja susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator perlu benar-benar mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga harus tahu betapa besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus sama-sama untung (win- win). Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ? Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama. rdp
Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)
Mungkin yg di IPA-kan lain dg faktanya Naslin, faktanya spt yg aku tulis di milis. Avi 2012/6/27 naslin lainda nas...@rediffmail.com di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di Barito basin itu. Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3 pasang) sehingga bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan permeability testing sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka sukses dalam eksplorasi CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya): geologically? yes! Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp dari sisi operation dan geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut (geomekanik, perhitungan resources/GIP, cleat development, etc) Naslin On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530 wrote 2012/6/26 rakhmadi avianto ** aBAH Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada pada mandek, ExxonMobil udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya rate too small to be gas getter Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin soal skala (resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial secara tehnis. Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non source potential saya kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini berawal dari split atau pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu yang dapat didiskusikan atau negotiable. Untuk negosiasi inilah diperlukan knowlege ata pengetahuan tentang barang yang akan dijual- belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang yang dijual tentusaja susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator perlu benar-benar mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga harus tahu betapa besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus sama-sama untung (win- win). Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ? Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama. rdp http://sigads.rediff.com/RealMedia/ads/click_nx.ads/www.rediffmail.com/signatureline.htm@Middle? Follow *Rediff Deal ho jaye!http://track.rediff.com/click?url=___http://dealhojaye.rediff.com?sc_cid=rediffmailsignature___cmp=signaturelnk=rediffmailsignaturenewservice=deals * to get exciting offers in your city everyday.
Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)
Biasanya EMOI akan meneruskan prospek yg besar (sampai ke tahap produksi besar2an), kalau tidak besar, maka hal ini akan tidak ekonomis dari kaca mata EMOI, mungkin bagi pemodal kecil2an daerah itu masih bisa ekonomis. Biasalah resources nya EMOI terlalu mahal utk ngerjakan project yg kecil2, maka geologistnya bilang geological success, tapi mungkin tidak cukup ekonomis utk company sekelas EMOI saat ini ... wass, nyoto 2012/6/27 rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com Mungkin yg di IPA-kan lain dg faktanya Naslin, faktanya spt yg aku tulis di milis. Avi 2012/6/27 naslin lainda nas...@rediffmail.com di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di Barito basin itu. Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3 pasang) sehingga bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan permeability testing sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka sukses dalam eksplorasi CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya): geologically? yes! Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp dari sisi operation dan geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut (geomekanik, perhitungan resources/GIP, cleat development, etc) Naslin On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530 wrote 2012/6/26 rakhmadi avianto ** aBAH Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada pada mandek, ExxonMobil udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya rate too small to be gas getter Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin soal skala (resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial secara tehnis. Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non source potential saya kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini berawal dari split atau pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu yang dapat didiskusikan atau negotiable. Untuk negosiasi inilah diperlukan knowlege ata pengetahuan tentang barang yang akan dijual- belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang yang dijual tentusaja susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator perlu benar-benar mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga harus tahu betapa besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus sama-sama untung (win- win). Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ? Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama. rdp http://sigads.rediff.com/RealMedia/ads/click_nx.ads/www.rediffmail.com/signatureline.htm@Middle? Follow *Rediff Deal ho jaye!http://track.rediff.com/click?url=___http://dealhojaye.rediff.com?sc_cid=rediffmailsignature___cmp=signaturelnk=rediffmailsignaturenewservice=deals * to get exciting offers in your city everyday.
Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news)
Aneh juga ya economic satu project diukur dari mahal gaknya resources (baca: manpower). Apa ini berarti EMOI gak mampu me-lokal-kan workforce-nya? Atau saya salah mengerti emailnya pak Avi Salam Razi 2708 Sent from my BlackBerry® smartphone from Omantel. -Original Message- From: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com Date: Wed, 27 Jun 2012 13:32:28 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM (was:Shale gas news) Biasanya EMOI akan meneruskan prospek yg besar (sampai ke tahap produksi besar2an), kalau tidak besar, maka hal ini akan tidak ekonomis dari kaca mata EMOI, mungkin bagi pemodal kecil2an daerah itu masih bisa ekonomis. Biasalah resources nya EMOI terlalu mahal utk ngerjakan project yg kecil2, maka geologistnya bilang geological success, tapi mungkin tidak cukup ekonomis utk company sekelas EMOI saat ini ... wass, nyoto 2012/6/27 rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com Mungkin yg di IPA-kan lain dg faktanya Naslin, faktanya spt yg aku tulis di milis. Avi 2012/6/27 naslin lainda nas...@rediffmail.com di IPA bulan mei kemarin, ada presentasi dari Exxon CBM group yang di Barito basin itu. Tampaknya secara operational cukup berhasil, mereka drilling twin well (3 pasang) sehingga bisa melakukan coring (mereka nyebutnya coring on the fly - COTF) dan permeability testing sesuai planning. Dalam sesi tanya jawab, moderator nanya apakah mereka sukses dalam eksplorasi CBM ini? di jawab oleh Mbak Ellen (presenternya): geologically? yes! Dalam presentasi memang tidak disebutkan ttg hasil well testingnya, tp dari sisi operation dan geologi, mereka dapat data yang cukup bagus untuk evaluasi lebih lanjut (geomekanik, perhitungan resources/GIP, cleat development, etc) Naslin On Tue, 26 Jun 2012 15:41:05 +0530 wrote 2012/6/26 rakhmadi avianto ** aBAH Mengenai CBM Abah Yanto (handicap single) kluarnya pelan makanya rada pada mandek, ExxonMobil udah ninggalin blok yg di Kalimantan, issauenya rate too small to be gas getter Yah buntut2 nya ngga ekonomis kalee Saya kira kalau kendala tidak dikembangkan karena keekonomian ini mungkin soal skala (resources size) dan atau portofolio. Namun belum tentu tidak potensial secara tehnis. Kalau secara tehnis memang tidak memungkinkan, misal immature, atau non source potential saya kira pantaslah untuk ditinggalkan. Tetapi, Saya yakin keekonomian ini berawal dari split atau pembagian produksi yang semestinya bukan sebuah harga mati tetapi sesuatu yang dapat didiskusikan atau negotiable. Untuk negosiasi inilah diperlukan knowlege ata pengetahuan tentang barang yang akan dijual- belikan. Tanpa mengetahui jenis dan karakteristik serta kualitas barang yang dijual tentusaja susah untuk melakukan negosiasi. Pemerintah (host country) juga operator perlu benar-benar mengetahui betapa sulitnya mengeksplorasi dan memproduksi, tetapi juga harus tahu betapa besarnya keuntungan bila project itu bisa di'material'kan. Dan harus sama-sama untung (win- win). Nah saya ngga tahu exit-nya EM ini karena hal apa ? Belum tentu di tempat lain atau operator lain mengalami hal yang sama. rdp http://sigads.rediff.com/RealMedia/ads/click_nx.ads/www.rediffmail.com/signatureline.htm@Middle? Follow *Rediff Deal ho jaye!http://track.rediff.com/click?url=___http://dealhojaye.rediff.com?sc_cid=rediffmailsignature___cmp=signaturelnk=rediffmailsignaturenewservice=deals * to get exciting offers in your city everyday.
Re: [iagi-net-l] CBM
Basically sama Pak dgn psc. Bedanya.. 1. Ada klausul handling production before pod: jadi gas yang dihasilkan selama proses dewatering bisa dijual oleh kontraktor dgn pembagian split sesuai kontrak. 2. Pod basis: utk psc Migas baik Baru maupun perpanjangan/renewal sejak thn 2008 sdh diberlakukan. 3. Ada cost recovery limit yang besarnya 90% dari gross revenue setelah dikurangi ftp 10%. Klo gas split c relatif kayaknya Pak.. Berkisar di 21-22% buat Negara before tax. Utk lain2nnya sama.. Ada exploration period, relinquishment, discovery statement, pod approval, etc. Salam, Ujay Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Date: Mon, 7 Nov 2011 22:19:06 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Term dasarnya WK CBM ini gimana ya ? Apakah mirip sama PSC, ada exploration period, commerciality declaration, POD relinquishment, cost recovery etc? Split nya dengan pemerintah gimana ? Tx O' On Tue, 08 Nov 2011 07:01 ICT ujay...@yahoo.com wrote: Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut. Salam, Ujay Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas. Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya (Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik artar pengusaha. Salam FZ --- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis: Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di gladstone yang bisa di LNG kan). Kalau soal air hasil dewatering kan sudah pernah diskusikan beberapa bulan lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ? Oh ya Pertanyaan lagi untuk CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote: Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu
Re: [iagi-net-l] CBM
Betul pak, konflik overlapping ini kelihatannya dianggap remeh, padahal bisa membuat pusing kepala. WK Shale gas kalau blocknya overlapping siapa yang berhak memproduksikan. Secara kontrak PSC yang ada tidak pernah menyebutkan reservoar dari hydrocarbon apakah sandstone, carbonate, fracture, volcanic ataupun shales. Jadi bisa terjadi developing shalegas di conventional Kontrak migas sah secara kontrak dan hukum. Operator shalegas dan kontrak migas lama bisa saja saling klaim akan hak haknya dan buntutnya BPMIGAS atau Migas mungkin bisa dituntut secara hukum karena overlapping ini. Daerah abu abu ini sangat rawan bagi Negara. Salam YS. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: muhar...@pertamina.com Date: Tue, 8 Nov 2011 07:41:41 To: Iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Dengar-dengar masih ada kemungkinan bakal ada WK-WK lain yang segera muncul pak. WK Shale Gas, WK Tight Sand, dsb...pasti akan lebih membingungkan lagi secara teknis pelaksanaan di lapangan, dan bisa diperdebatkan landasan hukumnya. Betulkah itu tidak melanggar UU Migas tahun 2001??? Salam, MJP Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com Date: Tue, 8 Nov 2011 00:33:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Jadi saran Kang Fatchur itu sangat relevan untuk diperhatikan, mumpung belum terlanjur tumpang tindih. Namun tantangannya Pemerintah saat ini adalah Koordinasi, WK Migas oleh Dirjen Migas, CBM oleh Dirjen Enerji terbarukan, Batubara oleh Bupati, belum rancu dg HGU perkebunan. Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody ! Memang menumpang dan menindih adalah ritual hidup, tapi tumpang tindih lahan mendefokus usaha peningkatan produksi. Selamat pagi Indonesia. Ruskamto -Original Message- From: ujay...@yahoo.com Date: Tue, 8 Nov 2011 00:01:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut. Salam, Ujay Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas. Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya (Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik artar pengusaha. Salam FZ --- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis: Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di gladstone yang bisa di LNG kan). Kalau soal air hasil dewatering kan sudah pernah diskusikan beberapa bulan lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ? Oh ya Pertanyaan lagi untuk CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote: Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa
Re: [iagi-net-l] CBM
Gak apa-apa dituntut asal orang yang membuat blunder yang dihukum masuk penjara Abah. Repotnya kalau kalah di pengadilan dikemudian hari karena ini perkara Perdata yang bayar tentu negara. Tidak ada lagi yang ingat creator problemnya, paling yang diingat menterinya, padahal dia cuma tandatangan Kepmen he he he... Semoga ide WK macam-macam ini tidak dilanjutkan...bagi geologist, conventional dan unconventional migas itu hanya play-nya saja yang beda. Jangan sampai semua exploration play di terjemahkan menjadi WK yang berbeda. Sekedar usul/usil nakal... Salam usil, MJP Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: yanto...@yahoo.co.id Date: Tue, 8 Nov 2011 10:33:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Betul pak, konflik overlapping ini kelihatannya dianggap remeh, padahal bisa membuat pusing kepala. WK Shale gas kalau blocknya overlapping siapa yang berhak memproduksikan. Secara kontrak PSC yang ada tidak pernah menyebutkan reservoar dari hydrocarbon apakah sandstone, carbonate, fracture, volcanic ataupun shales. Jadi bisa terjadi developing shalegas di conventional Kontrak migas sah secara kontrak dan hukum. Operator shalegas dan kontrak migas lama bisa saja saling klaim akan hak haknya dan buntutnya BPMIGAS atau Migas mungkin bisa dituntut secara hukum karena overlapping ini. Daerah abu abu ini sangat rawan bagi Negara. Salam YS. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: muhar...@pertamina.com Date: Tue, 8 Nov 2011 07:41:41 To: Iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Dengar-dengar masih ada kemungkinan bakal ada WK-WK lain yang segera muncul pak. WK Shale Gas, WK Tight Sand, dsb...pasti akan lebih membingungkan lagi secara teknis pelaksanaan di lapangan, dan bisa diperdebatkan landasan hukumnya. Betulkah itu tidak melanggar UU Migas tahun 2001??? Salam, MJP Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com Date: Tue, 8 Nov 2011 00:33:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Jadi saran Kang Fatchur itu sangat relevan untuk diperhatikan, mumpung belum terlanjur tumpang tindih. Namun tantangannya Pemerintah saat ini adalah Koordinasi, WK Migas oleh Dirjen Migas, CBM oleh Dirjen Enerji terbarukan, Batubara oleh Bupati, belum rancu dg HGU perkebunan. Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody ! Memang menumpang dan menindih adalah ritual hidup, tapi tumpang tindih lahan mendefokus usaha peningkatan produksi. Selamat pagi Indonesia. Ruskamto -Original Message- From: ujay...@yahoo.com Date: Tue, 8 Nov 2011 00:01:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut. Salam, Ujay Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas. Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya (Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik artar pengusaha. Salam FZ --- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis: Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di gladstone yang bisa di LNG kan). Kalau soal air hasil dewatering kan sudah pernah diskusikan beberapa bulan lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ? Oh ya Pertanyaan lagi untuk CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote: Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali
Re: [iagi-net-l] CBM
Mungkin krn yg Konvensional aturaNnya ikut PsCnya lha yg InKonvensional kan maunya minta incentip jadi sebetulnya MIGAS sudah benar dalam ide Konvensional vs Inconvensional cuman apa perlu di bikin WK sendiri untuk yg InKonvensional Kelemahan WK Konvensional dan Inkonvensional jadi satu kalo dlam WK tsb yg Konvensional bagus tentu yg Inkonvensional di tidurin dulu Kelebihan kalo di bikin WK terpisah maka Term dan Kon nya ikut PSC WK yg di tunjuk Salam Mau solat magrib dulu Avi Al Haj NPA 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: muhar...@pertamina.com Date: Tue, 8 Nov 2011 10:57:23 To: Iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Gak apa-apa dituntut asal orang yang membuat blunder yang dihukum masuk penjara Abah. Repotnya kalau kalah di pengadilan dikemudian hari karena ini perkara Perdata yang bayar tentu negara. Tidak ada lagi yang ingat creator problemnya, paling yang diingat menterinya, padahal dia cuma tandatangan Kepmen he he he... Semoga ide WK macam-macam ini tidak dilanjutkan...bagi geologist, conventional dan unconventional migas itu hanya play-nya saja yang beda. Jangan sampai semua exploration play di terjemahkan menjadi WK yang berbeda. Sekedar usul/usil nakal... Salam usil, MJP Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: yanto...@yahoo.co.id Date: Tue, 8 Nov 2011 10:33:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Betul pak, konflik overlapping ini kelihatannya dianggap remeh, padahal bisa membuat pusing kepala. WK Shale gas kalau blocknya overlapping siapa yang berhak memproduksikan. Secara kontrak PSC yang ada tidak pernah menyebutkan reservoar dari hydrocarbon apakah sandstone, carbonate, fracture, volcanic ataupun shales. Jadi bisa terjadi developing shalegas di conventional Kontrak migas sah secara kontrak dan hukum. Operator shalegas dan kontrak migas lama bisa saja saling klaim akan hak haknya dan buntutnya BPMIGAS atau Migas mungkin bisa dituntut secara hukum karena overlapping ini. Daerah abu abu ini sangat rawan bagi Negara. Salam YS. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: muhar...@pertamina.com Date: Tue, 8 Nov 2011 07:41:41 To: Iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Dengar-dengar masih ada kemungkinan bakal ada WK-WK lain yang segera muncul pak. WK Shale Gas, WK Tight Sand, dsb...pasti akan lebih membingungkan lagi secara teknis pelaksanaan di lapangan, dan bisa diperdebatkan landasan hukumnya. Betulkah itu tidak melanggar UU Migas tahun 2001??? Salam, MJP Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com Date: Tue, 8 Nov 2011 00:33:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Jadi saran Kang Fatchur itu sangat relevan untuk diperhatikan, mumpung belum terlanjur tumpang tindih. Namun tantangannya Pemerintah saat ini adalah Koordinasi, WK Migas oleh Dirjen Migas, CBM oleh Dirjen Enerji terbarukan, Batubara oleh Bupati, belum rancu dg HGU perkebunan. Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody ! Memang menumpang dan menindih adalah ritual hidup, tapi tumpang tindih lahan mendefokus usaha peningkatan produksi. Selamat pagi Indonesia. Ruskamto -Original Message- From: ujay...@yahoo.com Date: Tue, 8 Nov 2011 00:01:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut. Salam, Ujay Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas. Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya (Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik artar pengusaha. Salam FZ --- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis: Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal
Re: [iagi-net-l] CBM
He he semoga tidak dilanjutkan, karena dengan kemajuan teknologi saat ini akan sangat mudah ditelusuri pencetus idenya, bahkan tulisan tulisan diemail ini bisa bisa dipakai untuk mengejar yang membuat blunder. Dan kemungkinan creatornya tidak akan bebas begitu saja. He he semoga. Salam YS Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: muhar...@pertamina.com Date: Tue, 8 Nov 2011 10:57:23 To: Iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Gak apa-apa dituntut asal orang yang membuat blunder yang dihukum masuk penjara Abah. Repotnya kalau kalah di pengadilan dikemudian hari karena ini perkara Perdata yang bayar tentu negara. Tidak ada lagi yang ingat creator problemnya, paling yang diingat menterinya, padahal dia cuma tandatangan Kepmen he he he... Semoga ide WK macam-macam ini tidak dilanjutkan...bagi geologist, conventional dan unconventional migas itu hanya play-nya saja yang beda. Jangan sampai semua exploration play di terjemahkan menjadi WK yang berbeda. Sekedar usul/usil nakal... Salam usil, MJP Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: yanto...@yahoo.co.id Date: Tue, 8 Nov 2011 10:33:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Betul pak, konflik overlapping ini kelihatannya dianggap remeh, padahal bisa membuat pusing kepala. WK Shale gas kalau blocknya overlapping siapa yang berhak memproduksikan. Secara kontrak PSC yang ada tidak pernah menyebutkan reservoar dari hydrocarbon apakah sandstone, carbonate, fracture, volcanic ataupun shales. Jadi bisa terjadi developing shalegas di conventional Kontrak migas sah secara kontrak dan hukum. Operator shalegas dan kontrak migas lama bisa saja saling klaim akan hak haknya dan buntutnya BPMIGAS atau Migas mungkin bisa dituntut secara hukum karena overlapping ini. Daerah abu abu ini sangat rawan bagi Negara. Salam YS. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: muhar...@pertamina.com Date: Tue, 8 Nov 2011 07:41:41 To: Iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Dengar-dengar masih ada kemungkinan bakal ada WK-WK lain yang segera muncul pak. WK Shale Gas, WK Tight Sand, dsb...pasti akan lebih membingungkan lagi secara teknis pelaksanaan di lapangan, dan bisa diperdebatkan landasan hukumnya. Betulkah itu tidak melanggar UU Migas tahun 2001??? Salam, MJP Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com Date: Tue, 8 Nov 2011 00:33:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Jadi saran Kang Fatchur itu sangat relevan untuk diperhatikan, mumpung belum terlanjur tumpang tindih. Namun tantangannya Pemerintah saat ini adalah Koordinasi, WK Migas oleh Dirjen Migas, CBM oleh Dirjen Enerji terbarukan, Batubara oleh Bupati, belum rancu dg HGU perkebunan. Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody ! Memang menumpang dan menindih adalah ritual hidup, tapi tumpang tindih lahan mendefokus usaha peningkatan produksi. Selamat pagi Indonesia. Ruskamto -Original Message- From: ujay...@yahoo.com Date: Tue, 8 Nov 2011 00:01:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut. Salam, Ujay Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas. Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya (Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik artar pengusaha. Salam FZ --- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis: Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di gladstone yang bisa di
Re: [iagi-net-l] CBM
Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di gladstone yang bisa di LNG kan). Kalau soal air hasil dewatering kan sudah pernah diskusikan beberapa bulan lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ? Oh ya Pertanyaan lagi untuk CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote: Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat
Re: Bls: [iagi-net-l] CBM
Disamping laju produksi, apakah sudah ada indikasi berapa besaran reserves P3 nya dari masing-2 area ? Karena besaran produksi belum menjamin investasi jangka panjang.. Ada bocoran ? Ruskamto 1061 -Original Message- From: Seno Aji ajis...@ymail.com Date: Mon, 7 Nov 2011 11:26:17 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: [iagi-net-l] CBM Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 dari berbagai tempat sbb : lapangan CBM sekayu 1 mmscfd lapangan CBM barito banjar 1 0.25 mmscfd lapangan CBM barito banjar 2 0.25 mmscfd lapangan CBM tanjung enim 1 mmscfd lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd lapangan CBM pulang pisau 1 mmscfd lapangan CBM sanga sanga 1 mmscfd lapangan pilot project lemigas 0,006 mmscfd dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW. Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20 Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM
Re: Bls: [iagi-net-l] CBM
Mimpi yang sangat indah, kita tunggu realisasinya! RPK - Original Message - From: hendri harsian To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, November 07, 2011 10:31 AM Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] CBM Pak, Sebagai tambahan keterangan apakah diketahui mulai kapan nih masing2 lapangan ini berproduksi? Keliatannya CBM di Indonesia gak perlu banyak waktu buat dewatering, ternyata dalam waktu singkat sudah bisa ngalir gasnya... salam, hendri -- From: Seno Aji ajis...@ymail.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, November 7, 2011 10:26 AM Subject: Bls: [iagi-net-l] CBM Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 dari berbagai tempat sbb : lapangan CBM sekayu 1 mmscfd lapangan CBM barito banjar 1 0.25 mmscfd lapangan CBM barito banjar 2 0.25 mmscfd lapangan CBM tanjung enim 1 mmscfd lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd lapangan CBM pulang pisau 1 mmscfd lapangan CBM sanga sanga1 mmscfd lapangan pilot project lemigas 0,006 mmscfd dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW. -- Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20 Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan
Re: [iagi-net-l] CBM
CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas. Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya (Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik artar pengusaha. Salam FZ --- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis: Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di gladstone yang bisa di LNG kan). Kalau soal air hasil dewatering kan sudah pernah diskusikan beberapa bulan lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ? Oh ya Pertanyaan lagi untuk CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote: Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum
Re: [iagi-net-l] CBM
Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut. Salam, Ujay Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas. Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya (Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik artar pengusaha. Salam FZ --- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis: Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di gladstone yang bisa di LNG kan). Kalau soal air hasil dewatering kan sudah pernah diskusikan beberapa bulan lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ? Oh ya Pertanyaan lagi untuk CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote: Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan
Re: [iagi-net-l] CBM
Jadi saran Kang Fatchur itu sangat relevan untuk diperhatikan, mumpung belum terlanjur tumpang tindih. Namun tantangannya Pemerintah saat ini adalah Koordinasi, WK Migas oleh Dirjen Migas, CBM oleh Dirjen Enerji terbarukan, Batubara oleh Bupati, belum rancu dg HGU perkebunan. Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody ! Memang menumpang dan menindih adalah ritual hidup, tapi tumpang tindih lahan mendefokus usaha peningkatan produksi. Selamat pagi Indonesia. Ruskamto -Original Message- From: ujay...@yahoo.com Date: Tue, 8 Nov 2011 00:01:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut. Salam, Ujay Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas. Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya (Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik artar pengusaha. Salam FZ --- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis: Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di gladstone yang bisa di LNG kan). Kalau soal air hasil dewatering kan sudah pernah diskusikan beberapa bulan lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ? Oh ya Pertanyaan lagi untuk CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote: Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana
Re: Bls: [iagi-net-l] CBM
mungkin yang perlu diluruskan: angka-angka laju produksi di bawah itu adalah pada proses awal (mungkin masih tahap dewatering atau pilot). Jadi bukan angka laju produksi yang sebenarnya. Kalau angka reserves ya tentunya ada (1P/2P/3P) walaupun belum tentu akurat (tergantung tahap proyeknya)...dan yang lbh penting lagi: yang itu tentu bukan konsumsi publik...:-) --- On Mon, 11/7/11, Ruskamto rsoeri...@yahoo.com wrote: From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, November 7, 2011, 5:39 AM Disamping laju produksi, apakah sudah ada indikasi berapa besaran reserves P3 nya dari masing-2 area ? Karena besaran produksi belum menjamin investasi jangka panjang.. Ada bocoran ? Ruskamto 1061 From: Seno Aji ajis...@ymail.com Date: Mon, 7 Nov 2011 11:26:17 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: [iagi-net-l] CBM Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 dari berbagai tempat sbb : lapangan CBM sekayu 1 mmscfd lapangan CBM barito banjar 1 0.25 mmscfd lapangan CBM barito banjar 2 0.25 mmscfd lapangan CBM tanjung enim 1 mmscfd lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd lapangan CBM pulang pisau 1 mmscfd lapangan CBM sanga sanga 1 mmscfd lapangan pilot project lemigas 0,006 mmscfd dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW. Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20 Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli
Re: [iagi-net-l] CBM
Kalau Dari sisi lain ttg CBM ini : Isu utama CBM ini cadangannya besar belum dimanfaatkan yah hampir sama dg isu Geothermal,yg semunaya muaranya ke masalah investasi dan kecocokan harga.mirip seperti Geothermal , potensinya lebih cocok kalau dipakai didalam negeri khususnya untuk listrik. masalahnya dunia persetrumann ini ada monopolinya yaitu PLN sehingga hanya ada single buyer.Kalau diserahkan ke B to B , tentunya pembelinya akan membeli dg harga versi mereka ( referensi ke yg sdh ada yaitu dari energi primer lain yg selama ini digunakan). oleh karena itu masalah harga ini harus ada intervensi dari pemerintah yg menetapkan harga jual di dalam negeri ( seperti di Geothermal spt terlampir dibawah ini ) kalau sekarang ini harga gas kira kira 5USD/mmbtu dan Solar / HSD 7000Rp/liter , maka biaya produksi setrum per Kwh untuk Solar sudah kira kira 5 kali lipatnya dari gas per Kwhnya ( Rp.500 ,- dengan 2500 Rp / Kwh ), nah kalau harga gas dari CBM diatas 10USD/mmbtu kira kira sudah masuk keekonomiannya nggak ya ? jadi felosofinya CBM untuk subtitusi BBM/Solar dalam pembangkit listrik , ini mungkin akan lebih ciamiik lagi kalau pembangkitnya yg didekatkan pada sumbernya dan yg ditransportasikan / disalurkan setrumnya , bisa juga skema total proyek si produsen bukan jual gasnya tapi jualannya listriknya, tinggal skem mana yg lbh ekonomis.Agar CBM ini dapat betul betul bisa berkembang tidak hanya sekedar bangga dg besarnya Cadangan ISM == EkonomiPemerintah Kaji Harga Jual Energi Panas Bumi Penulis : Andreas TimotySenin, 07 November 2011 17:21 WIB MICOM: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji revisi harga jual energi panas bumi kepada PT PLN (Persero). Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kardaya Warnika mengatakan, revisi harga diperlukan mengingat kondisi alam penghasil energi panas bumi di setiap daerah yang berbeda-beda. Lebih baik harga panas bumi yang ditetapkan untuk dibeli oleh PLN itu tidak sama di seluruh Indonesia. Karena wilayah Indonesia itu sangat luas dan kondisinya beda-beda, ujar Kardaya di Jakarta, Senin (7/11). Meski belum menentukan besaran kenaikan, dirinya menilai akan lebih menguntungkan sebuah pembangkit listrik menggunakan energi panas bumi dibandingkan menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Apalagi Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar di dunia yakni mencapai 29.138 MW. Hingga saat ini baru dimanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 4,05% dari potensinya atau mencapai 1.180 MW. Daripada harus membakar BBM yang harganya jauh lebih mahal, kalau memang harga panas bumi itu naik dan tidak melebihi BBM kenapa tidak. Jadi jangan hanya lihat dari sisi harganya, kata dia. (Atp/OL-5) Bener Abah CBM secara teknis memang DOABLE tapi ya itu keekonomian sebagai tonggak sektor riel (baca investor) tentu tidak menarik dg IRR sekitar 7-10% dg masa Pay Out yg lebih dari 10th Ya masak dua pemilu baru balik modal dan baru panen setelah itu, buat investor lokal ini berat sekali Most of Migas project IRRnya diatas 20% itu baru di approved loh Salam Biar anget aja paginya Avi Al Haj Pengagum Abah Yanto ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net-l] CBM
Term dasarnya WK CBM ini gimana ya ? Apakah mirip sama PSC, ada exploration period, commerciality declaration, POD relinquishment, cost recovery etc? Split nya dengan pemerintah gimana ? Tx O' On Tue, 08 Nov 2011 07:01 ICT ujay...@yahoo.com wrote: Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut. Salam, Ujay Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas. Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya (Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik artar pengusaha. Salam FZ --- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis: Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di gladstone yang bisa di LNG kan). Kalau soal air hasil dewatering kan sudah pernah diskusikan beberapa bulan lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ? Oh ya Pertanyaan lagi untuk CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote: Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas
Re: [iagi-net-l] CBM
Atau everybody. 2011/11/8 Ruskamto rsoeri...@yahoo.com ** Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody !
Re: [iagi-net-l] CBM
Dengar-dengar masih ada kemungkinan bakal ada WK-WK lain yang segera muncul pak. WK Shale Gas, WK Tight Sand, dsb...pasti akan lebih membingungkan lagi secara teknis pelaksanaan di lapangan, dan bisa diperdebatkan landasan hukumnya. Betulkah itu tidak melanggar UU Migas tahun 2001??? Salam, MJP Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com Date: Tue, 8 Nov 2011 00:33:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Jadi saran Kang Fatchur itu sangat relevan untuk diperhatikan, mumpung belum terlanjur tumpang tindih. Namun tantangannya Pemerintah saat ini adalah Koordinasi, WK Migas oleh Dirjen Migas, CBM oleh Dirjen Enerji terbarukan, Batubara oleh Bupati, belum rancu dg HGU perkebunan. Ada WK Migas yang tinggal nongol wellheadnya saja bbrp mtr di udara, karena digali oleh WK batubara. Kalau ada semburan liar, siapa yang tanggungjawab ??. Kalau akan kerja ulang gak bisa, siapa yg tanggung jawab ? Jawabannya nobody ! Memang menumpang dan menindih adalah ritual hidup, tapi tumpang tindih lahan mendefokus usaha peningkatan produksi. Selamat pagi Indonesia. Ruskamto -Original Message- From: ujay...@yahoo.com Date: Tue, 8 Nov 2011 00:01:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Seinget sy dlm uu energi tahun 2007 CBM diklasifikan sbgai energi Baru. Kayaknya kedepannya bersama sama energi Baru lainnya akan masuk ke dirjen energi Baru dan terbarukan klo mengikuti uu energi tersebut. Salam, Ujay Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id Date: Tue, 8 Nov 2011 07:55:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM CBM saat ini dianggap masuk rezim Migas, sehingga untuk mendapat WKnya ditangani oleh Dit. Migas dan dalam pelaksanaannya ditangani oleh BP Migas. Semua WK Migas maupun KP2 Batubara yang ada masih dianggap daerah open untuk WK CBM. Pemilik WK Migas ataupun KP2 Batubara tidak otomatis bisa mengelola CBM yang ada di areanya sebelum mendapatkan WK CBM, sehingga WK CBM bisa overlap dengan WK Migas atau KP2 Batubara, bangkan bisa overlap antara ketiganya (Pengelolaan CBM, Migas dan KP batubara), Untuk hal yang seperti ini sebaiknya pengelolaan CBM nya dilakukan bersama-sama, sehingga tidak terjadi konflik artar pengusaha. Salam FZ --- Pada Sen, 7/11/11, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au menulis: Dari: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Senin, 7 November, 2011, 5:16 PM Maksud saya dari sisi produksi dan rate nya setelah dewatering, abah.untuk saat ini sama-sama kecil, sama-sama cocok untuk konsumsi lokal (gak kaya di gladstone yang bisa di LNG kan). Kalau soal air hasil dewatering kan sudah pernah diskusikan beberapa bulan lalu. Meskipun sampai sekarang saya juga belum mudeng, penanganan air CBM Indonesia nanti bentuknya bakal seperti apa sih ? Oh ya Pertanyaan lagi untuk CBM di tanahair, ditjen mana dari esdm yang menanganinya ? Apakah full Migas atau setengah2 dengan pertambangan juga On Mon, 07 Nov 2011 09:20 ICT Yanto R.Sumantri wrote: Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi
Re: [iagi-net-l] CBM
apakah murni CBM atau 'dibantu' dengan lapangan gas konvensional, pak? salam, syaiful 2011/11/6 fatchur zamil fatchurza...@yahoo.co.id Kalau hanya butuh 0,5 mmscfd diarea Vico sangat mudah mendapatkannya, lha wong sumur2 referensinya sudah banyak, lapisan2nya banyak dan dangkal lagi. Kayaknya ngebor beberapa sumur aja udah bisa diambil hasilnya, jadi bisa paralel memproduksi yang sudah ada sambil mengembangkan. Fz --- Pada *Ming, 6/11/11, rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com* menulis: Dari: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Minggu, 6 November, 2011, 6:26 AM Aku ga yakin bener adanya poses ini akan terjadi? Soalnya keekomian dari CBM masih belum jelas Powered by Telkomsel BlackBerryŽ -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com Date: Sat, 5 Nov 2011 22:40:19 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw). Berapa produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat direncanakan utk membentuk pembangkit sebesar 3 MW? Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerryŽ -Original Message- From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.idhttp://mc/compose?to=lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id http://mc/compose?to=o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank
Re: [iagi-net-l] CBM
Apa kabar geothermal ya? btw, artikel menarik: http://www.cracked.com/article_19451_5-energy-crisis-solutions-clearly-designed-by-supervillain.html 2011/11/5 lia...@indo.net.id Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya -- Visit http://www.strivearth.com and be entertained
Re: [iagi-net-l] CBM
Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.idhttp://mc/compose?to=lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id http://mc/compose?to=o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection
Re: [iagi-net-l] CBM
Bener Abah CBM secara teknis memang DOABLE tapi ya itu keekonomian sebagai tonggak sektor riel (baca investor) tentu tidak menarik dg IRR sekitar 7-10% dg masa Pay Out yg lebih dari 10th Ya masak dua pemilu baru balik modal dan baru panen setelah itu, buat investor lokal ini berat sekali Most of Migas project IRRnya diatas 20% itu baru di approved loh Salam Biar anget aja paginya Avi Al Haj Pengagum Abah Yanto Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Date: Mon, 7 Nov 2011 07:48:18 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.idhttp://mc/compose?to=lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id http://mc/compose?to=o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI
Re: [iagi-net-l] CBM
Jika dilihat dari infrastruktur sanga sanga yang sudah exist, kemungkinan ini juga merupakan pilot project vico unt cbm. Dengan cost yang tidak besar, dan kalau rugipun bisa dihentikan at any time dengan thousand of reason. Salam Sent from my @ipad -Original Message- From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Date: Mon, 7 Nov 2011 07:48:18 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.idhttp://mc/compose?to=lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id http://mc/compose?to=o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] CBM
kayakny memang nggak perlu ada analisa keekonomian, khan ini belum PoD. jadi gas dijual dan revenue dibagi (tapi tidak ada cost recovery) makanya terminologi: CBM commercial yang pertama juga perlu diluruskanmungkin CBM yang pertama terjual..:-) --- On Sat, 11/5/11, rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com wrote: From: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net@iagi.or.id Date: Saturday, November 5, 2011, 7:26 PM Aku ga yakin bener adanya poses ini akan terjadi? Soalnya keekomian dari CBM masih belum jelas Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Sat, 5 Nov 2011 22:40:19 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw). Berapa produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat direncanakan utk membentuk pembangkit sebesar 3 MW? Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages
Re: [iagi-net-l] CBM
Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.idhttp://mc/compose?to=lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI
Re: [iagi-net-l] CBM
Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK
[iagi-net-l] GMB - Re: [iagi-net-l] CBM
gas metana batubara (gmb) kayaknya sih beda banget dari gas alam konvensional. di antawisna, setelah dibor, gmb nggak akan segera nyemprot dari lubang bor. perlu beberapa langkah waktu tahunan, berangsur-angsur baru produksinya bisa banyak. kalo nggak dimulai sekarang ya nggak akan mulai-mulai keluar itu gmb nanti. kalo cuma meandalkan gmb biogenik, umurnya sebentar saja. sebaiknya sasarkan ke lapisan batubara yang tingkat kematangannya cukup. yang peringkatnya batubaranya di atas lignit dan belum antrasit, di kisaran batubara berbitumen dan sub-bitumen. dan pada kedalaman tertentu saja. (sonny) --- On Mon, 11/7/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, November 7, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.idhttp://mc/compose?to=lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.comhttp://mc/compose?to=mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id http://mc/compose?to=o...@iagi.or.id Visit
Bls: [iagi-net-l] CBM
Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 dari berbagai tempat sbb : lapangan CBM sekayu 1 mmscfd lapangan CBM barito banjar 1 0.25 mmscfd lapangan CBM barito banjar 2 0.25 mmscfd lapangan CBM tanjung enim 1 mmscfd lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd lapangan CBM pulang pisau 1 mmscfd lapangan CBM sanga sanga 1 mmscfd lapangan pilot project lemigas 0,006 mmscfd dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW. Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20 Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas
Re: Bls: [iagi-net-l] CBM
Pak, Sebagai tambahan keterangan apakah diketahui mulai kapan nih masing2 lapangan ini berproduksi? Keliatannya CBM di Indonesia gak perlu banyak waktu buat dewatering, ternyata dalam waktu singkat sudah bisa ngalir gasnya... salam, hendri From: Seno Aji ajis...@ymail.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, November 7, 2011 10:26 AM Subject: Bls: [iagi-net-l] CBM Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 dari berbagai tempat sbb : lapangan CBM sekayu 1 mmscfd lapangan CBM barito banjar 1 0.25 mmscfd lapangan CBM barito banjar 2 0.25 mmscfd lapangan CBM tanjung enim 1 mmscfd lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd lapangan CBM pulang pisau 1 mmscfd lapangan CBM sanga sanga 1 mmscfd lapangan pilot project lemigas 0,006 mmscfd dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW. Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20 Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari
Re: Bls: [iagi-net-l] CBM
wuih cepet juga yah. kalau bole tau, itu dihitung sejak kapan ? sejak apa ya ? --- On Mon, 11/7/11, Seno Aji ajis...@ymail.com wrote: From: Seno Aji ajis...@ymail.com Subject: Bls: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, November 7, 2011, 10:26 AM Dari data migas bahkan sudah mencanangkan untuk produksi CBM di tahun 2011 dari berbagai tempat sbb : lapangan CBM sekayu 1 mmscfd lapangan CBM barito banjar 1 0.25 mmscfd lapangan CBM barito banjar 2 0.25 mmscfd lapangan CBM tanjung enim 1 mmscfd lapangan CBM sanggata 1 1 mmscfd lapangan CBM pulang pisau 1 mmscfd lapangan CBM sanga sanga 1 mmscfd lapangan pilot project lemigas 0,006 mmscfd dengan total produksi 5.5 mmscfd atau akan setara dengan 22 MW. Dari: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 7 November 2011 10:20 Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Oki Ke-ekonomiannya , karena menunggu fracting dan dewaterngnya akan lama sekali , saya ikut kursusnya pak Imam /Lemigas . Da disitu , saya menyadari bahwa teknik produksinya beda banget dengan teknik produksi migas yang biasa. si Abah Saya kira beda banget On Mon, November 7, 2011 9:12 am, o - musakti wrote: Saya fikir keekonomian CBM Indonesis tidak akan jauh beda dengan shallow biogenic gas, dalam artian- sama-sama bertekanan rendah dan Karenanya, tanpa compression station (yang mahal) ekstra, hanya bisa dimanfaatkan oleh konsumen yang lokasinya dekatKecuali mau bikin proyek CBM-LNG, Dulu Santos pernah bernegosiasi dengan Indonesia Power untuk menjual biogenic gas dari Bentu-Korinci PSC ke IPP di daerah Pekan Baru. Produksi gak besar tapi karena gas cukup di pipe beberapa km saja maka masih ekonomis. Mungkin teman-teman dari Kalila bisa memberikan info lebih lanjut soal ini. Biogenic gas dari lapangan2 Santos di Sampang dan Madura PSC pun pemasarannya gampang. Tinggal konek ke pipa dari Pagerungan, wuss mengalirlah itu gas ke gresik. Kalau nanti pulau Madura bikin pembangit gas atau pabrik petrokimia, bakal bangunlah endapan-endapan tidur yang sudah ditemukan disana. Jadi ya itu, seperti di dunia real estate, kunci keekonomian CBM adalah: location-location-location.. --- On Mon, 7/11/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 7 November, 2011, 7:48 AM Rekan Terus terang saya juga agak menyangsikan ke-ekonomian CBM SAAT ini. Dari segi teknologi prodkuksi berbeda dengan ta konvensional/ Walaupun demikian dari segi desivirvikasi energi mau tak mau CBM harus dimanfaatkan , walaupun kita sma tahu bahwa indikator keekonomian CBM tidak lebih baik dari migas . Sekitar tahun 1990 - an ,sewaktu masih bekerja di PTM saya pernah mengusulkan PTM untuk membuat pilot proyek CBM , akan tetapi ditolak oleh Direktur EP waktu itu dengan alasan BELUM SAAT - nya. Nah sekarang VICO hanya dengan produksi 0.5 MMSCF/D .jadi berita ,masih lama kayanya bangsa kita untuk mampu melihat kedepan . Apalagi sekarang Pemerintah hanya memikirkan bagaimana aku bisa melaksanakan program lima tahun . hik hik hik hik si Abah From: lia...@indo.net.id http://mc/compose?to=lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase
Re: [iagi-net-l] CBM
Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw). Berapa produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat direncanakan utk membentuk pembangkit sebesar 3 MW? Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] CBM
Aku ga yakin bener adanya poses ini akan terjadi? Soalnya keekomian dari CBM masih belum jelas Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Sat, 5 Nov 2011 22:40:19 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw). Berapa produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat direncanakan utk membentuk pembangkit sebesar 3 MW? Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] CBM
Sepertinya ini yang menggunakan klausul handling production before pod Pak... Salam Ujay Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Sat, 5 Nov 2011 23:26:38 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Aku ga yakin bener adanya poses ini akan terjadi? Soalnya keekomian dari CBM masih belum jelas Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Sat, 5 Nov 2011 22:40:19 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw). Berapa produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat direncanakan utk membentuk pembangkit sebesar 3 MW? Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] CBM
Selamat Iedul Adha mas Ujay mohon maaf lahir bathin Salam Avi Al Haj Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ujay...@yahoo.com Date: Sat, 5 Nov 2011 23:44:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Sepertinya ini yang menggunakan klausul handling production before pod Pak... Salam Ujay Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Sat, 5 Nov 2011 23:26:38 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Aku ga yakin bener adanya poses ini akan terjadi? Soalnya keekomian dari CBM masih belum jelas Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Sat, 5 Nov 2011 22:40:19 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw). Berapa produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat direncanakan utk membentuk pembangkit sebesar 3 MW? Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
Re: [iagi-net-l] CBM
Kalau hanya butuh 0,5 mmscfd diarea Vico sangat mudah mendapatkannya, lha wong sumur2 referensinya sudah banyak, lapisan2nya banyak dan dangkal lagi. Kayaknya ngebor beberapa sumur aja udah bisa diambil hasilnya, jadi bisa paralel memproduksi yang sudah ada sambil mengembangkan.Fz --- Pada Ming, 6/11/11, rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com menulis: Dari: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] CBM Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Minggu, 6 November, 2011, 6:26 AM Aku ga yakin bener adanya poses ini akan terjadi? Soalnya keekomian dari CBM masih belum jelas Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Sat, 5 Nov 2011 22:40:19 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Jika benar, maka ini merupakan produksi komersil pertama CBM (cmiiw). Berapa produksi gas dan dari berapa sumur, sehingga sudah dapat direncanakan utk membentuk pembangkit sebesar 3 MW? Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Sat, 5 Nov 2011 11:49:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out
[iagi-net-l] CBM
Kayaknya CBM akan cerah..paling nggak untuk memenuhi kebutuhan listrik yg saat ini kelimpungan karena kekurangan pasokan gasnya ISM === Sabtu, 05 November 2011 pukul 08:10:00 PLN Manfaatkan Gas CBM JAKARTA - PT PLN (Persero) dan Virginia Indonesia Company (VICO) menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kerja sama ini merupakan pemanfaatan CBM untuk sektor kelistrikan yang pertama kali di Indonesia. Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, menyatakan dengan penandatanganan kesepahaman ini, VICO akan memasok gas CBM yang berasal dari KKS CBM Sanga-Sanga Kalimantan Timur dengan jangka waktu minimal lima tahun. PLN hanya akan membeli gas dari VICO, sedangkan PLN yang akan mengolahnya menjadi listrik, katanya, Jumat (4/11). Menurut dia, gas tersebut akan disalurkan sebelum 25 Desember mendatang. Gas akan disalurkan ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Sindang Jaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berkapasitas sekitar tiga megawatt (mw). Namun, PLN dan VICO belum menetapkan harga jual gas. Kami masih rundingkan. Akan segera kami tentukan, ujarnya. Nur Pamudji menyatakan, selain dari VICO, PLN siap menampung gas CBM dari pengembang lainnya, mulai dari tahap dewatering sampai fase produksi, baik dalam bentuk listrik maupun gas. Fase dewatering adalah PLN membeli listrik dari pengembang CBM untuk melistriki permukiman warga, khususnya di sekitar lokasi pengembangan CBM. Sedangkan fase produksi mencakup perluasan pemanfaatan CBM, gas metana yang dihasilkan akan dibeli PLN bisa dalam bentuk gas, CNG, ataupun LNG. Untuk memasok pembangkit listrik besar setempat ataupun di lokasi lain, tambah Nur Pamudji. Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, perjanjian ini merupakan langkah yang bagus dalam pengembangan CBM ke depan. Selama ini produksi gas dari CBM hanya berupa penelitian dan belum pernah menjadi energi yang sebetulnya. ed: nidia zuraya(-) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka
Innalillahi wa innilaihi raji'un Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di TPU tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30 Bp. DR. Erwin Iskandar. Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau. Apakah beliau juga anggota IAGI?? Selamat jalan Pak Erwin, didalam sadar diantara sakit tetap mengingat tugas yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan segala dosa. Wassalam Dedi Yusmen Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM.
Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka
Innalillahi wa innailaihi roji'un Turut berduka cita atas berpulangnya Dr.Erwin Iskandar.Semoga Allah akan selalu menjaga beliau disisiNya. Saya salah seorang mahasiswi yg pernah diajar oleh almarhum. Saya selalu terkesan dengan kuliah yang beliau berikan.Always refreshing and makes me even curious about geology. Sedih rasanya karna saya tidak pernah melihat beliau lagi sejak lulus kuliah dan sekarang beliau telah pergi utk selama2nya. Selamat Jalan Pak Erwin... Regards, Dini Husnil Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: dedi yusmen dyus...@yahoo.co.uk Date: Wed, 14 Jul 2010 04:35:43 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka Innalillahi wa innilaihi raji'un Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di TPU tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30 Bp. DR. Erwin Iskandar. Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau. Apakah beliau juga anggota IAGI?? Selamat jalan Pak Erwin, didalam sadar diantara sakit tetap mengingat tugas yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan segala dosa. Wassalam Dedi Yusmen Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM.
Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka
Turut berduka cita atas meninggalnya Bpk DR. Erwin Iskandar Beliau adalah salah asesor utk akreditasi di Jurusan Teknik Geologi ITATS Surabaya, meskipun waktu itu beliau habis sakit, dalam kondisi masih belum sehat betul masih menyempatkan datang di Jurusan kami. Beliau orangnya baik..Semoga amal ibadahnya diterima disisiNya..Amin.. Selamat jalan Bpk DR Erwin Iskandar... Regards Danis Agoes Wiloso --- On Wed, 7/14/10, dini.hus...@roxar.com dini.hus...@roxar.com wrote: From: dini.hus...@roxar.com dini.hus...@roxar.com Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka To: iagi-net@iagi.or.id Date: Wednesday, July 14, 2010, 4:45 AM Innalillahi wa innailaihi roji'un Turut berduka cita atas berpulangnya Dr.Erwin Iskandar.Semoga Allah akan selalu menjaga beliau disisiNya. Saya salah seorang mahasiswi yg pernah diajar oleh almarhum. Saya selalu terkesan dengan kuliah yang beliau berikan.Always refreshing and makes me even curious about geology. Sedih rasanya karna saya tidak pernah melihat beliau lagi sejak lulus kuliah dan sekarang beliau telah pergi utk selama2nya. Selamat Jalan Pak Erwin... Regards, Dini Husnil Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: dedi yusmen dyus...@yahoo.co.uk Date: Wed, 14 Jul 2010 04:35:43 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka Innalillahi wa innilaihi raji'un Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di TPU tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30 Bp. DR. Erwin Iskandar. Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau. Apakah beliau juga anggota IAGI?? Selamat jalan Pak Erwin, didalam sadar diantara sakit tetap mengingat tugas yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan segala dosa. Wassalam Dedi Yusmen Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM.
Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka
Turut berduka cita... dan saya juga salah satu mahasiswa yg di bimbing oleh beliau . terutama di Karang Sambung...yg akhirnya mengerti apa itu Geology... semoga amal ibadah beliau di terima oleh Nya dan keluarga yg ditinggalkan diberi kekuatan utk menerimanya... salam tatie dedi yusmen dyus...@yahoo.co .uk To iagi-net@iagi.or.id 07/14/2010 07:35 cc PM Subject [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka Please respond to iagi-...@iagi.or .id Innalillahi wa innilaihi raji'un Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di TPU tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30 Bp. DR. Erwin Iskandar. Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau. Apakah beliau juga anggota IAGI?? Selamat jalan Pak Erwin, didalam sadar diantara sakit tetap mengingat tugas yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan segala dosa. Wassalam Dedi Yusmen Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM. This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka
Selamat jalan Pak Erwin, Semoga amal ibadah di terima di sisi Allah SWT amien regards Aurora GeoTrisakti '02 From: tati-magdalena.sa...@total.com [tati-magdalena.sa...@total.com] Sent: Thursday, July 15, 2010 7:37 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka Turut berduka cita... dan saya juga salah satu mahasiswa yg di bimbing oleh beliau . terutama di Karang Sambung...yg akhirnya mengerti apa itu Geology... semoga amal ibadah beliau di terima oleh Nya dan keluarga yg ditinggalkan diberi kekuatan utk menerimanya... salam tatie dedi yusmen dyus...@yahoo.co .uk To iagi-net@iagi.or.id 07/14/2010 07:35 cc PM Subject [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka Please respond to iagi-...@iagi.or .id Innalillahi wa innilaihi raji'un Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di TPU tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30 Bp. DR. Erwin Iskandar. Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau. Apakah beliau juga anggota IAGI?? Selamat jalan Pak Erwin, didalam sadar diantara sakit tetap mengingat tugas yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan segala dosa. Wassalam Dedi Yusmen Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM. This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - Keep it on screen - think before you print This e-mail and any information contained are confidential and legally privileged. It is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this e-mail is strictly prohibited and may be unlawful. If you have received this e-mail in error, please notify us immediately by responding to this e-mail or by telephone MedcoEnergi IS Division Helpdesk on +6221 2995 4777 then delete this email including any attachment(s) from your system. MedcoEnergi does not accept liability for damage caused by any of the foregoing. This e-mail is from PT MedcoEnergi Internasional Tbk and Subsidiaries, having Registered Address at The Energy 52nd floor, SCBD Lot 11A, Jakarta 12190, Indonesia. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah
RE: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka
Inalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga Bapak Dr. Erwin diberikan ampunan atas segala kekhilafannya dan diterima amal ibadahnya, dilapangkan dan diterangi kuburnya serta diberikan tempat terbaik di syurga oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih. Selamat jalan Pak Erwin. Salam, Iip Hardjana -Original Message- From: dedi yusmen [mailto:dyus...@yahoo.co.uk] Sent: Wednesday, July 14, 2010 7:36 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka Innalillahi wa innilaihi raji'un Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di TPU tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30 Bp. DR. Erwin Iskandar. Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau. Apakah beliau juga anggota IAGI?? Selamat jalan Pak Erwin, didalam sadar diantara sakit tetap mengingat tugas yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan segala dosa. Wassalam Dedi Yusmen Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: FW: [iagi-net-l] mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar (foto) - RE: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka
Innalillahi wa inailaihi raa jiuun Saya pribadi sangat berduka dengan meninggalnya Pak Erwin Iskandar.Saya menganal lama dan sangat baik almarhum sebelum dan setelah memperoleh Dr.-nya dari Jerman. Selamat jalan Pak Esrwin, semoga Allah menerima amal ibadah Bapak melalui curahan ilmu pada para anak didik dan masyarakat Indonesia. Amiin Wassalam, Yahdi Zaim KK Geologi-Prodi Teknik Geologi FITB - ITB Atas nama PP-IAGI dan pribadi, kami sampaikan turut berduka-cita atas kepergian kawan sesama ahli geologi 'tuk kembali ke haribaan Allah. Semoga diterima amal baiknya dan diampuni dosanya. Beliau adalah anggota IAGI dengan NPA : 3147 Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id _ From: Pangestu, Sonny T spange...@arutmin.com Date: Thu, 15 Jul 2010 08:21:21 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar (foto) - RE: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar. ini foto almarhum (yang berkacamata) pada tgl 8 okt 2008 , menjelang magrib, ketika melakukan kajian gas metana batubara di di kabupaten tanah bumbu, kalimantan selatan. -Original Message- From: tati-magdalena.sa...@total.com [mailto:tati-magdalena.sa...@total.com] Sent: 15 Juli 2010 7:38 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka Turut berduka cita... dan saya juga salah satu mahasiswa yg di bimbing oleh beliau . terutama di Karang Sambung...yg akhirnya mengerti apa itu Geology... semoga amal ibadah beliau di terima oleh Nya dan keluarga yg ditinggalkan diberi kekuatan utk menerimanya... salam tatie dedi yusmen dyus...@yahoo.co .uk To iagi-net@iagi.or.id 07/14/2010 07:35 cc PM Subject [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka Please respond to iagi-...@iagi.or .id Innalillahi wa innilaihi raji'un Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di TPU tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30 Bp. DR. Erwin Iskandar. Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau. Apakah beliau juga anggota IAGI?? Selamat jalan Pak Erwin, didalam sadar diantara sakit tetap mengingat tugas yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan segala dosa. Wassalam Dedi Yusmen Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM. _ Disclaimer - This message including any attachments and information contained herein (Message ) may contain privileged information or otherwise is protected from disclosure. Any unauthorized use of this Message by any person may lead to legal consequences. If you receive this Message in error, or if the recipient of this Message is not the intended recipient or the employee or agent authorized for delivering this Message to the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, dissemination, distribution or copying of this Message or let or cause this Message to be disclosed,disseminated, distributed, or copied is strictly prohibited, and please notify the sender by return message and immediately delete this Message from your system. Incoming and outgoing communications using this electronic mail may be monitored by PT Arutmin Indonesia,as permitted by applicable law and regulations. Unless it is made by the authorized person,any views expressed in this Message are those of the individual sender and may not necessarily reflect the views of PT Arutmin Indonesia. You should check attachments for viruses and defects before opening or using them. We are not liable to recover any injuries caused by virused or defected attachments. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
Re: FW: [iagi-net-l] mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar (foto) - RE: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka
Innalillahi wa innailaihi roji'un... Semoga khusnul khotimah, amin ya robbal alamiin... Regards, Sugeng B. Solihan. -Original Message- From: z...@gc.itb.ac.id Date: Thu, 15 Jul 2010 09:56:35 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: FW: [iagi-net-l] mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar (foto) - RE: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka Innalillahi wa inailaihi raa jiuun Saya pribadi sangat berduka dengan meninggalnya Pak Erwin Iskandar.Saya menganal lama dan sangat baik almarhum sebelum dan setelah memperoleh Dr.-nya dari Jerman. Selamat jalan Pak Esrwin, semoga Allah menerima amal ibadah Bapak melalui curahan ilmu pada para anak didik dan masyarakat Indonesia. Amiin Wassalam, Yahdi Zaim KK Geologi-Prodi Teknik Geologi FITB - ITB Atas nama PP-IAGI dan pribadi, kami sampaikan turut berduka-cita atas kepergian kawan sesama ahli geologi 'tuk kembali ke haribaan Allah. Semoga diterima amal baiknya dan diampuni dosanya. Beliau adalah anggota IAGI dengan NPA : 3147 Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id _ From: Pangestu, Sonny T spange...@arutmin.com Date: Thu, 15 Jul 2010 08:21:21 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar (foto) - RE: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka mengenang almarhum Dr Erwin Iskandar. ini foto almarhum (yang berkacamata) pada tgl 8 okt 2008 , menjelang magrib, ketika melakukan kajian gas metana batubara di di kabupaten tanah bumbu, kalimantan selatan. -Original Message- From: tati-magdalena.sa...@total.com [mailto:tati-magdalena.sa...@total.com] Sent: 15 Juli 2010 7:38 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka Turut berduka cita... dan saya juga salah satu mahasiswa yg di bimbing oleh beliau . terutama di Karang Sambung...yg akhirnya mengerti apa itu Geology... semoga amal ibadah beliau di terima oleh Nya dan keluarga yg ditinggalkan diberi kekuatan utk menerimanya... salam tatie dedi yusmen dyus...@yahoo.co .uk To iagi-net@iagi.or.id 07/14/2010 07:35 cc PM Subject [iagi-net-l] CBM Indonesia Berduka Please respond to iagi-...@iagi.or .id Innalillahi wa innilaihi raji'un Telah berpulang ke rahmatullah, malam tadi pukul 20.00 WIB, dimakamkan di TPU tanah kusir siang tadi ~ jam 11.30 Bp. DR. Erwin Iskandar. Salah seorang perintis dunia ke CBM an (Coal Bed Methane) di Indonesia Dosen Trisakti, jurusan Geologi, mungkin para Coal Miner mengenal beliau. Apakah beliau juga anggota IAGI?? Selamat jalan Pak Erwin, didalam sadar diantara sakit tetap mengingat tugas yang tertinggal, InsyaAllah diterima segala amal beliau dan diampunkan segala dosa. Wassalam Dedi Yusmen Sedang bergiat di ke-CBM-an PTM. _ Disclaimer - This message including any attachments and information contained herein (Message ) may contain privileged information or otherwise is protected from disclosure. Any unauthorized use of this Message by any person may lead to legal consequences. If you receive this Message in error, or if the recipient of this Message is not the intended recipient or the employee or agent authorized for delivering this Message to the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, dissemination, distribution or copying of this Message or let or cause this Message to be disclosed,disseminated, distributed, or copied is strictly prohibited, and please notify the sender by return message and immediately delete this Message from your system. Incoming and outgoing communications using this electronic mail may be monitored by PT Arutmin Indonesia,as permitted by applicable law and regulations. Unless it is made by the authorized person,any views expressed in this Message are those of the individual sender and may not necessarily reflect the views of PT Arutmin Indonesia. You should check attachments for viruses and defects before opening or using them. We are not liable to recover any injuries caused by virused or defected attachments
[iagi-net-l] CBM pake CO2
yth Bapak2 dan Ibu2 Ada yang tahu tentang ekstraksi CH4 dari coal dengan menyuntikkan CO2 dan bukan air ? Dimana saja pernah dilakukan, dan CO2 nya sesudah dipisahkan bisa dipakai lagi kan. terus perbandingan cost nya vs yang pakai air gimana? tambahan lagi biaya CO2 treatment sebelum dan sesudah disuntikkan berapa % dari total cost nya? saya pernah diberitahu kawan bahwa ada di salah satu publikasi SPE. sorry banyak pertanyaan nya, soalnya lagi bikin inventory pemakaian CO2. terima kasih seblumnya fbs nb: salah satu kemungkinan yang dimasukkin dalam study ini adalah bikin es kering dan di export ke daerah gurun atau sebagai pendingin musim panas. kalau bikin pocari sweat atau cocacola sih tidak dimasukin. soalnya nanti dimarahin sama dokter yang selalu menganjurkan minum air putih saja. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] CBM pake CO2
Frank, Di majalah IATMI (JTMGB) yang baru ada beberapa artikel menarik mengenai CO2 flooding. Antara lain, potensi peningkatan recovery factor lapangan Jatibarang sebagai studi kasus dan ada juga artikel mengenai kriteria penapisan reservoir pada injeksi CO2 dan aplikasinya. Wass. Bambang -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 21, 2005 9:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM pake CO2 yth Bapak2 dan Ibu2 Ada yang tahu tentang ekstraksi CH4 dari coal dengan menyuntikkan CO2 dan bukan air ? Dimana saja pernah dilakukan, dan CO2 nya sesudah dipisahkan bisa dipakai lagi kan. terus perbandingan cost nya vs yang pakai air gimana? tambahan lagi biaya CO2 treatment sebelum dan sesudah disuntikkan berapa % dari total cost nya? saya pernah diberitahu kawan bahwa ada di salah satu publikasi SPE. sorry banyak pertanyaan nya, soalnya lagi bikin inventory pemakaian CO2. terima kasih seblumnya fbs nb: salah satu kemungkinan yang dimasukkin dalam study ini adalah bikin es kering dan di export ke daerah gurun atau sebagai pendingin musim panas. kalau bikin pocari sweat atau cocacola sih tidak dimasukin. soalnya nanti dimarahin sama dokter yang selalu menganjurkan minum air putih saja. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] CBM di Indonesia
Rekan rekan Sebagaimana yang saya sampaikan beberapa bulan lalu Medco Inergi Indonesia memang telah melakukan kerja sama dengan Lemigas . Kalau Wimpy telah mengatakan telah melakukan pemboran percobaan di Lapangan Rambutan (tentunnya dengan objektif MEF) itu baik sekali. Pertanyaannya adalah : Apkah pilot project ini sangat raahasia sehingga Lemigas (dan Medco Energy Indonesia) tidak atau belum melakukan suatu rilis mengenai hal hal tyeknis yang berhubungan dengan proyek. Pertanyan lainnya adalah apakah dasar perhitungan cadngan gasalam CBM yang dirilis oleh Wimpy ? Kalau melihat angkanya US 5 juat kayaknya cukuyp untuk melakukan riset dar mulai studi geologi, geohydrologi dan melakukan beberapa pemboran sampai dengan kl. 1000 meter dilanjutkan dengan test produksi dalam jangka paanjang. Hal ini tentunya sangat penting dan kita sebagai stake holder dan APALAGI sebagai ahli kebumian untuk mengetahuinya. Nah siapa yang bisa menjawab ? Si - Abah. Minggu, 03 April 2005, 20:18 WIB INDONESIA BERHASIL MENGEBOR SUMUR GAS METANA BATUBARA PERTAMA Jakarta--RRI-Online, Indonesia berhasil melakukan pengeboran sumur bor gas metana batubara (CBM - Coalbed Methane) yang pertama di negeri ini yang diperkirakan memiliki kandungan gas yang cukup besar. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), Wimpy S Tjetjep pada akhir pekan ini menjelaskan pihaknya masih akan melakukan beberapa pengeboran lagi untuk mengetahui besaran cadangan pastinya. Pemboran sumur CBM Pertama dengan kedalaman 600 meter di Lapangan Rambutan, Pendopo, Sumatera Selatan akan dilanjutkan lagi dengan empat sumur berikutnya yang akan dilakukan hingga akhir tahun 2006. Diharapkan dari pemboran sebanyak lima sumur tersebut dapat membuktikan adanya cadangan gas sebesar 1 hingga 2 triliun kaki kubik (TCF). Pengemboran masih akan dilanjutkan lagi. Tapi yang terpenting bahwa sumur pertama ini menunjukkan kita telah berhasil melakukan pengeboran dengan baik, katanya. Pemboran ini, ungkapnya sebagai kelanjutan kerjasama Balitbang ESDM yang diwakili oleh Lembaga Penelitian dan dan Pengembangan Teknnologi Minyak dan Gas (Lemigas) dengan Medco Eksplorasi dan Produksi Indonesia (MEPI). Wimpy menambahkan bahwa proyek pengembangan Coalbed Methane (CBM) ini merupakan proyek Merah-Putih di lingkungan ESDM. Melalui proyek ini diharapkan kami bisa menemukan dan membuktikan adanya cadangan energi alternatif komersial di Cekungan Sumatera Selatan pada akhir 2007 nanti. Dengan dimanfaatkannya CBM dalam skala luas maka tidak hanya akan menguntungkan para penambang batubara, namun juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian negara, karena besarnya jumlah sumber daya harapan CBM di Indonesia. CBM ini dapat dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia terutama pada daerah yang memiliki lapisan batubara seperti di Sumatera, Kalimantan, ataupun di Jawa. CBM Bisa dikembangkan di banyak tempat di Indonesia. Bahkan Indonesia diperkirakan memiliki sumber daya harapan lebih dari 450 TCF, ungkapnya. Dengan demikian, CBM ini akan menjadi energi alternatif yang potensial untuk dikembangkan selain cadangannya besar juga sangat ramah lingkungan sehingga alam tetap terjaga lestari. Pada umumnya, CBM digunakan untuk menggerakan turbin pembangkit listrik seperti di Amerika Serikat, Australia, China dan Rusia, dan sebagian yang lainnya dapat dijual langsung sebagai gas alam seperti yang dilakukan Amerika Serikat. Keberadaannya sangat tepat sekali mengingat sekarang ini sejumlah industri ataupun pembangkit di dalam negeri sangat membutuhkan energi alternatif pengganti BBM yang harganya terus bergerak naik. Jadi saya optimis prospek pasarnya ke depan sangat terbuka lebar, tegasnya. Dukungan Jepang Sementara itu, pihak Jepang dalam hal ini akan memberikan dukungan penuh kepada Indonesia sehubungan dengan pengembangan energi CBM ini yakni dengan menawarkan teknologinya, bahkan ke depan tidak tertutup kemungkinan para investor negara tersebut turut menyediakan dalam pendanaan proyek tersebut. CBM ini sangat bagus. Jepang akan memberikan dukungan kepada Indonesia baik itu dalam bentuk alih teknologinya bahkan tidak tertutup kemungkinan dalam pendanaannya, kata Eiichiro Makino, Team Leader Business Development Team Energy Mineral Resources Division Sojitz Corporation. Menurut dia, pihaknya saat ini sedang melakukan pendekatan kepada pemerintah Jepang untuk mendukung program ini dan memberikan bantuan pendanaan dalam pengerjaan pemboran sumur CBM. Sedangkan General Manager Sumatera Asset Medco Eksplorasi dan Produksi Indonesia Pudjo Suwarno mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan dana lima juta dolar AS untuk pilot project CBM ini dengan memprogramkan pengeboran lima sumur sampai tahun 2008. Dengan pengeboran lima sumur ini kami berharap dapat menemukan cadangan gas yang akurat. Sehingga proses komersialisasi gas cepat terwujud, tukasnya.
FW: [iagi-net-l] CBM di Indonesia
Yth.IAGI Salam Geologiawan...!!! Untuk melengkapi dan menjawab hal CBM yang sedang di bicarakan, ada baiknya untuk hal tersebut saya terangkan sebagai berikut: 1.Memang Medco energi EP Indonesia saat ini sedang melakukan kerja sama dalam pilot studi CBM di wilayah kerja Medco energi EP Ind.yaitu lapangan Rambutan S.Sumatra.Dimana dalam MOU dengan Lemigas Medco sebagai fasilitator sedangkan semua biaya dan teknisnya dilaku- kan oleh Lemigas sendiri dengan dana APBN. 2.Pemboran memang sudah berjalan dan saat ini sudah 2x melakukan pengambilan sample core,di rencanakan akan coring 5x pada lapisan batubara hingga kedalaman akhir mencapai sekitar 2000 ft.Karena kondisi cuaca pada awal2 kurang mendukung sehingga pelaksanaan studi ini sedikit terganggu cuaca pada awalnya. 3.Saat ini memang pihak Lemigas khususnya team CBM secara fullteam sedang giat2nya berada dilapangan Rambutan,pada saat pa'Wimpi berkunjung pada tgl.2April'05 kemarin sudah mencapai kedalaman 1690 ft. 4.Untuk hasil2 yang diperlukan berupa berapa besar kandungan methane yang ada,untuk saat ini secara aktual memang belum dapat diutarakan,dimana perlu dilakukan pengujian2 lanjutan sehingga pilot studi yang memang sedang berjalan memerlukan kesabaran kita semua untuk dapat mengetahuinya,memang hal ini belum terlalu diekspose karena baru dilakukan satu sumur,sedangkan untuk menyimpulkan berapa besar cadangan yang ada minimal kira memerlu kan 5 buah sumur uji. 5.Demikianlah keterangan yang dapat saya utarakan,semoga kegiatan yang sedang berjalan untuk mencari alternatip energi gas dari CBM mendapat dukungan kita yang akan menjadi kebutuhan buat anak cucu kita dimasa depan. wassalam Syaiful jazan. Medco energi EP Ind. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:36 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] CBM di Indonesia Rekan rekan Sebagaimana yang saya sampaikan beberapa bulan lalu Medco Inergi Indonesia memang telah melakukan kerja sama dengan Lemigas . Kalau Wimpy telah mengatakan telah melakukan pemboran percobaan di Lapangan Rambutan (tentunnya dengan objektif MEF) itu baik sekali. Pertanyaannya adalah : Apkah pilot project ini sangat raahasia sehingga Lemigas (dan Medco Energy Indonesia) tidak atau belum melakukan suatu rilis mengenai hal hal tyeknis yang berhubungan dengan proyek. Pertanyan lainnya adalah apakah dasar perhitungan cadngan gasalam CBM yang dirilis oleh Wimpy ? Kalau melihat angkanya US 5 juat kayaknya cukuyp untuk melakukan riset dar mulai studi geologi, geohydrologi dan melakukan beberapa pemboran sampai dengan kl. 1000 meter dilanjutkan dengan test produksi dalam jangka paanjang. Hal ini tentunya sangat penting dan kita sebagai stake holder dan APALAGI sebagai ahli kebumian untuk mengetahuinya. Nah siapa yang bisa menjawab ? Si - Abah. Minggu, 03 April 2005, 20:18 WIB INDONESIA BERHASIL MENGEBOR SUMUR GAS METANA BATUBARA PERTAMA Jakarta--RRI-Online, Indonesia berhasil melakukan pengeboran sumur bor gas metana batubara (CBM - Coalbed Methane) yang pertama di negeri ini yang diperkirakan memiliki kandungan gas yang cukup besar. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), Wimpy S Tjetjep pada akhir pekan ini menjelaskan pihaknya masih akan melakukan beberapa pengeboran lagi untuk mengetahui besaran cadangan pastinya. Pemboran sumur CBM Pertama dengan kedalaman 600 meter di Lapangan Rambutan, Pendopo, Sumatera Selatan akan dilanjutkan lagi dengan empat sumur berikutnya yang akan dilakukan hingga akhir tahun 2006. Diharapkan dari pemboran sebanyak lima sumur tersebut dapat membuktikan adanya cadangan gas sebesar 1 hingga 2 triliun kaki kubik (TCF). Pengemboran masih akan dilanjutkan lagi. Tapi yang terpenting bahwa sumur pertama ini menunjukkan kita telah berhasil melakukan pengeboran dengan baik, katanya. Pemboran ini, ungkapnya sebagai kelanjutan kerjasama Balitbang ESDM yang diwakili oleh Lembaga Penelitian dan dan Pengembangan Teknnologi Minyak dan Gas (Lemigas) dengan Medco Eksplorasi dan Produksi Indonesia (MEPI). Wimpy menambahkan bahwa proyek pengembangan Coalbed Methane (CBM) ini merupakan proyek Merah-Putih di lingkungan ESDM. Melalui proyek ini diharapkan kami bisa menemukan dan membuktikan adanya cadangan energi alternatif komersial di Cekungan Sumatera Selatan pada akhir 2007 nanti. Dengan dimanfaatkannya CBM dalam skala luas maka tidak hanya akan menguntungkan para penambang batubara, namun juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian negara, karena besarnya jumlah sumber daya harapan CBM di Indonesia. CBM ini dapat dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia terutama pada daerah yang memiliki lapisan batubara seperti di Sumatera, Kalimantan, ataupun di Jawa. CBM Bisa dikembangkan di banyak tempat di Indonesia. Bahkan Indonesia diperkirakan memiliki sumber
[iagi-net-l] CBM di Indonesia
Kemarin di warta berita pagi RRI saya dengar bahwa sudah ada sumur CBM (Coal Bed Methane) yang sukses di bor di Indonesia. Sayang saya hanya dengar sepintas (ditengah2 hiruk pikuk lalulintas Jakarta) jadi tidak menangkap info dimana dan siapa yang membor sumur tersebut. Ada yang punya informasi tambahan...? Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923 Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the use of the person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly prohibited. If you have received this email in error please immediately advise us by return email and delete the email without making a copy. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] CBM di Indonesia
Minggu, 03 April 2005, 20:18 WIB INDONESIA BERHASIL MENGEBOR SUMUR GAS METANA BATUBARA PERTAMA Jakarta--RRI-Online, Indonesia berhasil melakukan pengeboran sumur bor gas metana batubara (CBM - Coalbed Methane) yang pertama di negeri ini yang diperkirakan memiliki kandungan gas yang cukup besar. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), Wimpy S Tjetjep pada akhir pekan ini menjelaskan pihaknya masih akan melakukan beberapa pengeboran lagi untuk mengetahui besaran cadangan pastinya. Pemboran sumur CBM Pertama dengan kedalaman 600 meter di Lapangan Rambutan, Pendopo, Sumatera Selatan akan dilanjutkan lagi dengan empat sumur berikutnya yang akan dilakukan hingga akhir tahun 2006. Diharapkan dari pemboran sebanyak lima sumur tersebut dapat membuktikan adanya cadangan gas sebesar 1 hingga 2 triliun kaki kubik (TCF). Pengemboran masih akan dilanjutkan lagi. Tapi yang terpenting bahwa sumur pertama ini menunjukkan kita telah berhasil melakukan pengeboran dengan baik, katanya. Pemboran ini, ungkapnya sebagai kelanjutan kerjasama Balitbang ESDM yang diwakili oleh Lembaga Penelitian dan dan Pengembangan Teknnologi Minyak dan Gas (Lemigas) dengan Medco Eksplorasi dan Produksi Indonesia (MEPI). Wimpy menambahkan bahwa proyek pengembangan Coalbed Methane (CBM) ini merupakan proyek Merah-Putih di lingkungan ESDM. Melalui proyek ini diharapkan kami bisa menemukan dan membuktikan adanya cadangan energi alternatif komersial di Cekungan Sumatera Selatan pada akhir 2007 nanti. Dengan dimanfaatkannya CBM dalam skala luas maka tidak hanya akan menguntungkan para penambang batubara, namun juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian negara, karena besarnya jumlah sumber daya harapan CBM di Indonesia. CBM ini dapat dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia terutama pada daerah yang memiliki lapisan batubara seperti di Sumatera, Kalimantan, ataupun di Jawa. CBM Bisa dikembangkan di banyak tempat di Indonesia. Bahkan Indonesia diperkirakan memiliki sumber daya harapan lebih dari 450 TCF, ungkapnya. Dengan demikian, CBM ini akan menjadi energi alternatif yang potensial untuk dikembangkan selain cadangannya besar juga sangat ramah lingkungan sehingga alam tetap terjaga lestari. Pada umumnya, CBM digunakan untuk menggerakan turbin pembangkit listrik seperti di Amerika Serikat, Australia, China dan Rusia, dan sebagian yang lainnya dapat dijual langsung sebagai gas alam seperti yang dilakukan Amerika Serikat. Keberadaannya sangat tepat sekali mengingat sekarang ini sejumlah industri ataupun pembangkit di dalam negeri sangat membutuhkan energi alternatif pengganti BBM yang harganya terus bergerak naik. Jadi saya optimis prospek pasarnya ke depan sangat terbuka lebar, tegasnya. Dukungan Jepang Sementara itu, pihak Jepang dalam hal ini akan memberikan dukungan penuh kepada Indonesia sehubungan dengan pengembangan energi CBM ini yakni dengan menawarkan teknologinya, bahkan ke depan tidak tertutup kemungkinan para investor negara tersebut turut menyediakan dalam pendanaan proyek tersebut. CBM ini sangat bagus. Jepang akan memberikan dukungan kepada Indonesia baik itu dalam bentuk alih teknologinya bahkan tidak tertutup kemungkinan dalam pendanaannya, kata Eiichiro Makino, Team Leader Business Development Team Energy Mineral Resources Division Sojitz Corporation. Menurut dia, pihaknya saat ini sedang melakukan pendekatan kepada pemerintah Jepang untuk mendukung program ini dan memberikan bantuan pendanaan dalam pengerjaan pemboran sumur CBM. Sedangkan General Manager Sumatera Asset Medco Eksplorasi dan Produksi Indonesia Pudjo Suwarno mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan dana lima juta dolar AS untuk pilot project CBM ini dengan memprogramkan pengeboran lima sumur sampai tahun 2008. Dengan pengeboran lima sumur ini kami berharap dapat menemukan cadangan gas yang akurat. Sehingga proses komersialisasi gas cepat terwujud, tukasnya. (ant-Im) On Apr 5, 2005 9:09 AM, Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] wrote: Kemarin di warta berita pagi RRI saya dengar bahwa sudah ada sumur CBM (Coal Bed Methane) yang sukses di bor di Indonesia. Sayang saya hanya dengar sepintas (ditengah2 hiruk pikuk lalulintas Jakarta) jadi tidak menangkap info dimana dan siapa yang membor sumur tersebut. Ada yang punya informasi tambahan...? Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923 Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the use of the person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly prohibited. If you have received this email in error please immediately advise us by return email and delete the email without making a copy. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to:
Re: [iagi-net-l] CBM
Mengenahi CBM ini ada peraturan Mentamben tgl.18 September 1998 yang implemantasinya kurang lebih sbb : - CBM adalah produksampingan dari proses pembentukan batubara,merupakan gas methan yg terperangkap dalam lapisan batubara. - Semua peraturan dan regulasi pertambangan migas berlaku sebagai landasan hukum untuk pengembangan - Administrasi, managemen dan supervisi pengembangan dilakukan oleh Dirjen Migas. Kemudian dalam Kebijakan Energi Nasional ( KEN 2003-2020) CBM ini dikelompokan sebagai sumber energi Baru yg antara lain termasuk didalamnya oil shale, coal liquifaction,coal gasification,dimethyl ether (DME) yang harus dikembangkan secara intensif sampai tahap komersiel, disamping itu perlu dilakukan alih teknologi dari negara yang telah melakukan pemanfaatan secara komersiel disesuaikan dengan kondisi setempat. Selama ini sumber energi primer lansung saja diekspor ( termasuk juga hasil hutan / kayu glondongan), padahal seperti batubara misalnya dapat dilakukan prosesing yang menghasilkan sumber energi sekunder yang nilai tambahnya bisa berlipat lipat. Potensi CBM ini yang besar ada di Sumatera selatan dan Kaltim - Kalsel, lha kalau dua daerah tersebut sekarang ini dieksploitasi besar besaran batubaranya , apa ya akan dibiarkan CBM nya menguap begitu saja . Mungkin energi energi baru tsb saat ini masih tinggi biaya produksinya, namun dimasa datang (mungkin tdk lama lagi ) sudah ekonomis untuk diproduksi, Begitu sudah mencapai nilai ekonomisnya, jangan jangan sumber sumber energi primernya sudah habis., jadi ya tetep saja tidak bisa memproduksi./ memanfaatkan. Di beberapa industri pengecoran logam di Jawa tengah ( salah satunya di Ceper Klaten) saat ini memerlukan puluhan ton Kokas per bulannya, dan ironisnya ternyata semuanya dipenuhi dari produk impor dengan harga saat ini yg melambung kurang lebih sudah mencapai 6000 Rp/Kg. padahal harga batubaranya tidak lebih dari 500 Rp./ Kg dan celakanya teknologi kokas ini tidak memerlukan teknologi yg canggih. Jadi kita mengekpor batubara kemudian mengimpornya lagi ( dalam bentuk kokas) dg harga yang sudah lebih dari 1000 % nya. ISM Rekan rekan Dari dulu saya sangat menyadari besarnya potensi CBM ini , tapi dibalik besarnya potensi maka eksplorasi dan juga eksploitasinya akan memerlukan\ teknologi tinggi. Dari segi cadangan , tidak semua batubara dapat diekpsplotasi dengan tek- nologi yang ada ( ini saya baca dari beberapa reference yang sempat saya baca). Saya terkejut juga dengan informasi yang saya dapatkan dar Awang Satyana , kok begitu yaa ? Apa harus ada gedoran dari luarnegeri baru kita sadari betapa sebenarnya kita memiliki potensi besar Apa harus ekspert dari luar yang menghadap Menteri ESDM melalui calo agar kita dapat memulai penelitian kearah itu ???Atau bakna mereka yang akhirnya menjadi the leader party dan kita kita hanya menjadi counter part ? Betapa menyedihkan dan menyebalkannya kalau perkiraan saya ini menjadi ke- nyataan . Kalau profesional kita (baik secara mandiri maupun melaui asosiasi) mengusulkan sesuatu mengenai CBM bagaimana ya Si - Abah. Abah, Lemigas baru sekedar lihat2 data-nya Medco. Saya sempat mengkoordinasi pertemuan Lemigas dengan Medco soal CBM ini sekitar 2 tahun lalu. Saat itu semangat kedua belah pihak cukup tinggi. Realisasi-nya kelihatannya tak semudah yang dirapatkan. Izin dari Dirjen Migas untuk melihat2 data juga belum beres2 karena masalah kesalahan prosedur. Itu saja infonya. Baru sekitar 2 minggu lalu surat izin Lemigas untuk melihat data dilayangkan kembali oleh Medco ke BPMIGAS. Itu saja info sementara. Salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan rekan Saya dapat info bahwa Medco mempunyai proyek riset CBM dengan Lemigas , bagaimana kemajuannya ? Mungkin teman teman di Medco bisa sharing ! Apa masih rahasia ??? Si Abah thn 1995 pernah mengusulkan di PTM untuk melakukan semacam penelitian/pilot project dengan daerah Sumatera Selatan sebagai daerah penelitian, akan tetapi ditolak oleh Manajemen waktu itu, karena dianggap belum menjadi prioritas. Selain Loussiana juga ada beberapa makalah yang menyebutkan Honggaria juga merupakan negara yang melakukan riset mengenai CBM. Beberapa makalah mengenai Honggaria ini saya dapatkan dari perpustakaan di Austin. Memang merupakan sumber energi yang besar, jadi kapan lagi kita mulai kalau bukan sekarang Si Abah __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
RE: [iagi-net-l] CBM
Rekan rekan Dari dulu saya sangat menyadari besarnya potensi CBM ini , tapi dibalik besarnya potensi maka eksplorasi dan juga eksploitasinya akan memerlukan\ teknologi tinggi. Dari segi cadangan , tidak semua batubara dapat diekpsplotasi dengan tek- nologi yang ada ( ini saya baca dari beberapa reference yang sempat saya baca). Saya terkejut juga dengan informasi yang saya dapatkan dar Awang Satyana , kok begitu yaa ? Apa harus ada gedoran dari luarnegeri baru kita sadari betapa sebenarnya kita memiliki potensi besar Apa harus ekspert dari luar yang menghadap Menteri ESDM melalui calo agar kita dapat memulai penelitian kearah itu ???Atau bakna mereka yang akhirnya menjadi the leader party dan kita kita hanya menjadi counter part ? Betapa menyedihkan dan menyebalkannya kalau perkiraan saya ini menjadi ke- nyataan . Kalau profesional kita (baik secara mandiri maupun melaui asosiasi) mengusulkan sesuatu mengenai CBM bagaimana ya Si - Abah. Abah, Lemigas baru sekedar lihat2 data-nya Medco. Saya sempat mengkoordinasi pertemuan Lemigas dengan Medco soal CBM ini sekitar 2 tahun lalu. Saat itu semangat kedua belah pihak cukup tinggi. Realisasi-nya kelihatannya tak semudah yang dirapatkan. Izin dari Dirjen Migas untuk melihat2 data juga belum beres2 karena masalah kesalahan prosedur. Itu saja infonya. Baru sekitar 2 minggu lalu surat izin Lemigas untuk melihat data dilayangkan kembali oleh Medco ke BPMIGAS. Itu saja info sementara. Salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan rekan Saya dapat info bahwa Medco mempunyai proyek riset CBM dengan Lemigas , bagaimana kemajuannya ? Mungkin teman teman di Medco bisa sharing ! Apa masih rahasia ??? Si Abah thn 1995 pernah mengusulkan di PTM untuk melakukan semacam penelitian/pilot project dengan daerah Sumatera Selatan sebagai daerah penelitian, akan tetapi ditolak oleh Manajemen waktu itu, karena dianggap belum menjadi prioritas. Selain Loussiana juga ada beberapa makalah yang menyebutkan Honggaria juga merupakan negara yang melakukan riset mengenai CBM. Beberapa makalah mengenai Honggaria ini saya dapatkan dari perpustakaan di Austin. Memang merupakan sumber energi yang besar, jadi kapan lagi kita mulai kalau bukan sekarang Si Abah __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] CBM
Rekan rekan Saya dapat info bahwa Medco mempunyai proyek riset CBM dengan Lemigas , bagaimana kemajuannya ? Mungkin teman teman di Medco bisa sharing ! Apa masih rahasia ??? Si Abah thn 1995 pernah mengusulkan di PTM untuk melakukan semacam penelitian/pilot project dengan daerah Sumatera Selatan sebagai daerah penelitian, akan tetapi ditolak oleh Manajemen waktu itu, karena dianggap belum menjadi prioritas. Selain Loussiana juga ada beberapa makalah yang menyebutkan Honggaria juga merupakan negara yang melakukan riset mengenai CBM. Beberapa makalah mengenai Honggaria ini saya dapatkan dari perpustakaan di Austin. Memang merupakan sumber energi yang besar, jadi kapan lagi kita mulai kalau bukan sekarang Si Abah wah kalau wellsnya butuh ribuan dan interconected pores enggak bagus dan cukup dangkal..apa pake coil tubing drilling lebih ekonomis? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 Bambang Murti [EMAIL PROTECTED] 01/03/2005 02:07 PM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] CBM Tul mas Razi. Kalau di Aussie sono, wellnya ada ribuan. Itu juga terkait dengan sistim storage methane-nya, ndak dalam interconnected pores kayak di batuan sediment, tetapi lebih sebagai micro-pores, nah, bisa dibayangkan permeabilitasnya. Juga karena musti banyak wellnya, biar ekonomis, layer/seam batubaranya ndak boleh dalam-dalam. BSM -Original Message- From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] CBM Secara kuantitatif gak ditulis, hanya ada crita bahwa didaerah louisiana pernah dilaporkan minor production dari lignit. Produksi dalam skala besar diambil dari sub-bituminus dan bituminus coal. Tapi kalo lihat contoh production plotnya, kok ya produksi per day per well - nya kecil sekali, hanya mencapai 120 mcf (dicapai setelah produksi selama 2.5 tahun). Tapi trend produksinya naik terus. berarti wellnya harus banyak dooong . - Razi - -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:44 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Mas Razi kalau dari tulisan Mas di bawah CBM itu ada 2 jenis ya...? yang satu biogenic yang menghasilkan biogenic methane dan enggak boleh terlalu dalam, dan yang kedua thermogenic methane yang dikontrol oleh temperature dan overburden Kalau dari buku yang Mas Razi baca apakah ada perbedaan produksi dan penanganan dari 2 jenis gas CBM tersebut? Dan yang umumnya diproduksi yang mana? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] 01/03/2005 10:33 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Expeled methane gak berbanding lurus dengan coal rank Pak, peat dan lignit akan generate low temperatur biogenic methane, dan seiring dengan semakin tingginya temperatur, biogenic methane berkurang karena si bakteri-nya geraahhh, penambahan suhu ini men-trigger terbentuknya thermogenic methane yang mencapai titik maksimum pada range medium volatile bituminus. Setelah itu, expeled methane akan berkurang gradual pada coal dengan range yang lebih tinggi Mengenai depth sumurnya, kebanyakan yang ada di amrik sono dalamnya gak lebih dari 5000 ft vertikal. Dan tentunya si coal layer gak boleh tersingkap dan harus berada dibawah lapisan impermeabel (shale etc) - Razi - Yg lagi baca buku ttg CBM :)) -Original Message- From: Imanuel W Pranoto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:00 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Mohon penjelasan Pak, maksudnya lebih dalam apakah batubara pada lapisan yang lebih tua secara stratigrafi atau memang dalam dihitung dari permukaan bumi? Pengertian saya metan termogenik (atau biogenik saya lupa?) yang dihasilkan oleh batubara berbanding lurus dgn rank-nya (lignite -- antrasit) sementara coal rank dipengaruhi terutama oleh burial depth. Namun diketahui pertambahan burial depth juga berarti naiknya overburden pressure yg berarti membatasi permeability cleat/pores/fracture batubara dimana gas seharusnya tersimpan. Sehingga challenge eksplorasi coal bed methane sepertinya adl menemukan coal seam yang men-generate methane tapi juga tdk terlalu dalam. Salam, Noel M. Fakhrur Razi bertutur pada 3/1/2005 8:38 AM: Jangan ambil Coal yang dalam , entar coal yang ditemukan malah antrachite yang lebih sedikit kandungan methane-nya. Setahu saya, coal berjenis sub-bitouminus dan bituminous yang paling banyak men
RE: [iagi-net-l] CBM
Abah, Lemigas baru sekedar lihat2 data-nya Medco. Saya sempat mengkoordinasi pertemuan Lemigas dengan Medco soal CBM ini sekitar 2 tahun lalu. Saat itu semangat kedua belah pihak cukup tinggi. Realisasi-nya kelihatannya tak semudah yang dirapatkan. Izin dari Dirjen Migas untuk melihat2 data juga belum beres2 karena masalah kesalahan prosedur. Itu saja infonya. Baru sekitar 2 minggu lalu surat izin Lemigas untuk melihat data dilayangkan kembali oleh Medco ke BPMIGAS. Itu saja info sementara. Salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan rekan Saya dapat info bahwa Medco mempunyai proyek riset CBM dengan Lemigas , bagaimana kemajuannya ? Mungkin teman teman di Medco bisa sharing ! Apa masih rahasia ??? Si Abah thn 1995 pernah mengusulkan di PTM untuk melakukan semacam penelitian/pilot project dengan daerah Sumatera Selatan sebagai daerah penelitian, akan tetapi ditolak oleh Manajemen waktu itu, karena dianggap belum menjadi prioritas. Selain Loussiana juga ada beberapa makalah yang menyebutkan Honggaria juga merupakan negara yang melakukan riset mengenai CBM. Beberapa makalah mengenai Honggaria ini saya dapatkan dari perpustakaan di Austin. Memang merupakan sumber energi yang besar, jadi kapan lagi kita mulai kalau bukan sekarang Si Abah __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[iagi-net-l] CBM
Mas Razi kalau dari tulisan Mas di bawah CBM itu ada 2 jenis ya...? yang satu biogenic yang menghasilkan biogenic methane dan enggak boleh terlalu dalam, dan yang kedua thermogenic methane yang dikontrol oleh temperature dan overburden Kalau dari buku yang Mas Razi baca apakah ada perbedaan produksi dan penanganan dari 2 jenis gas CBM tersebut? Dan yang umumnya diproduksi yang mana? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] 01/03/2005 10:33 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Expeled methane gak berbanding lurus dengan coal rank Pak, peat dan lignit akan generate low temperatur biogenic methane, dan seiring dengan semakin tingginya temperatur, biogenic methane berkurang karena si bakteri-nya geraahhh, penambahan suhu ini men-trigger terbentuknya thermogenic methane yang mencapai titik maksimum pada range medium volatile bituminus. Setelah itu, expeled methane akan berkurang gradual pada coal dengan range yang lebih tinggi Mengenai depth sumurnya, kebanyakan yang ada di amrik sono dalamnya gak lebih dari 5000 ft vertikal. Dan tentunya si coal layer gak boleh tersingkap dan harus berada dibawah lapisan impermeabel (shale etc) - Razi - Yg lagi baca buku ttg CBM :)) -Original Message- From: Imanuel W Pranoto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:00 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Mohon penjelasan Pak, maksudnya lebih dalam apakah batubara pada lapisan yang lebih tua secara stratigrafi atau memang dalam dihitung dari permukaan bumi? Pengertian saya metan termogenik (atau biogenik saya lupa?) yang dihasilkan oleh batubara berbanding lurus dgn rank-nya (lignite -- antrasit) sementara coal rank dipengaruhi terutama oleh burial depth. Namun diketahui pertambahan burial depth juga berarti naiknya overburden pressure yg berarti membatasi permeability cleat/pores/fracture batubara dimana gas seharusnya tersimpan. Sehingga challenge eksplorasi coal bed methane sepertinya adl menemukan coal seam yang men-generate methane tapi juga tdk terlalu dalam. Salam, Noel M. Fakhrur Razi bertutur pada 3/1/2005 8:38 AM: Jangan ambil Coal yang dalam , entar coal yang ditemukan malah antrachite yang lebih sedikit kandungan methane-nya. Setahu saya, coal berjenis sub-bitouminus dan bituminous yang paling banyak men-generate methane. Mengenai produksinya, kalo melihat production history well yang ada di rocky mountain-amrik sono, perlu waktu dua tahun lebih untuk membuat air yang ada didalam fracture coal itu berkurang dan membuat gas methane bisa keluar lebih banyak. Pada saat awal perforasi bahkan yang keluar dominantly water ... - Razi - -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 6:48 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi setahu saya CBM itu diproduksi sendiri sebagai gas (sistemnya diperfo seperti gas reservoir ) karena umumnya CBM itu cukup dalam sehingga tidak memungkinkan / tidak ekonomis mengangkat batubaranya... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 ismail [EMAIL PROTECTED] 28/02/2005 06:10 PM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Kelihatannya potensi CBM cukup besar 20 TCF atau tiga kali lipat potensi Gasbumi nya yg hanya 7 TCF, Kenapa CBM ini tidak diprioritaskan untuk di eksplorasi /eksploitasi duluan, Kalau dilihat ternyata potensi CBM kita cukup besar 230 TCF ( Gas in Place), padahal potensi Gasbumi saja cuma 178 TCF, kayaknya CBM ini belum pernah diangkat untuk di manfaatkanm , kira kira kalau di produksi itu ikutan apa ya , sebagai produk sampingan batubara atau di produksi sendiri layaknya ekploitasi migas biasa, sehingga ngikuti mekanisme regulasi migas , bukan pertambangan. Ini kelihatannya bisa menjadi salah satu energi alternatif , mungkin iagi bisa ikut mensosialisaikan. Kalau menjadi Lumbung Energi, jangan sampai seperti Ayamnya ( Ayam mati dilumbung padi ). ISM Rekan2 sekalian, Pada hari sabtu lalu telah diadakan seminar nasional bertajuk SUMATERA SELATAN MENUJU PROPINSI ENERGI di Graha Budaya, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Para pembicara yang hadir meliputi Gubernur, Menteri ESDM, Deputi Menristek, pimpinan BUMN atau wakilnya (PLN, PGN, Pertamina, PT Tambang Batubara Bukit Asam), DPRD dan Bupati. Saya berkesempatan menghadiri seminar tersebut mewakili IAGI, berikut
RE: [iagi-net-l] CBM
Secara kuantitatif gak ditulis, hanya ada crita bahwa didaerah louisiana pernah dilaporkan minor production dari lignit. Produksi dalam skala besar diambil dari sub-bituminus dan bituminus coal. Tapi kalo lihat contoh production plotnya, kok ya produksi per day per well - nya kecil sekali, hanya mencapai 120 mcf (dicapai setelah produksi selama 2.5 tahun). Tapi trend produksinya naik terus. berarti wellnya harus banyak dooong . - Razi - -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:44 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Mas Razi kalau dari tulisan Mas di bawah CBM itu ada 2 jenis ya...? yang satu biogenic yang menghasilkan biogenic methane dan enggak boleh terlalu dalam, dan yang kedua thermogenic methane yang dikontrol oleh temperature dan overburden Kalau dari buku yang Mas Razi baca apakah ada perbedaan produksi dan penanganan dari 2 jenis gas CBM tersebut? Dan yang umumnya diproduksi yang mana? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] 01/03/2005 10:33 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Expeled methane gak berbanding lurus dengan coal rank Pak, peat dan lignit akan generate low temperatur biogenic methane, dan seiring dengan semakin tingginya temperatur, biogenic methane berkurang karena si bakteri-nya geraahhh, penambahan suhu ini men-trigger terbentuknya thermogenic methane yang mencapai titik maksimum pada range medium volatile bituminus. Setelah itu, expeled methane akan berkurang gradual pada coal dengan range yang lebih tinggi Mengenai depth sumurnya, kebanyakan yang ada di amrik sono dalamnya gak lebih dari 5000 ft vertikal. Dan tentunya si coal layer gak boleh tersingkap dan harus berada dibawah lapisan impermeabel (shale etc) - Razi - Yg lagi baca buku ttg CBM :)) -Original Message- From: Imanuel W Pranoto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:00 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Mohon penjelasan Pak, maksudnya lebih dalam apakah batubara pada lapisan yang lebih tua secara stratigrafi atau memang dalam dihitung dari permukaan bumi? Pengertian saya metan termogenik (atau biogenik saya lupa?) yang dihasilkan oleh batubara berbanding lurus dgn rank-nya (lignite -- antrasit) sementara coal rank dipengaruhi terutama oleh burial depth. Namun diketahui pertambahan burial depth juga berarti naiknya overburden pressure yg berarti membatasi permeability cleat/pores/fracture batubara dimana gas seharusnya tersimpan. Sehingga challenge eksplorasi coal bed methane sepertinya adl menemukan coal seam yang men-generate methane tapi juga tdk terlalu dalam. Salam, Noel M. Fakhrur Razi bertutur pada 3/1/2005 8:38 AM: Jangan ambil Coal yang dalam , entar coal yang ditemukan malah antrachite yang lebih sedikit kandungan methane-nya. Setahu saya, coal berjenis sub-bitouminus dan bituminous yang paling banyak men-generate methane. Mengenai produksinya, kalo melihat production history well yang ada di rocky mountain-amrik sono, perlu waktu dua tahun lebih untuk membuat air yang ada didalam fracture coal itu berkurang dan membuat gas methane bisa keluar lebih banyak. Pada saat awal perforasi bahkan yang keluar dominantly water ... - Razi - -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 6:48 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi setahu saya CBM itu diproduksi sendiri sebagai gas (sistemnya diperfo seperti gas reservoir ) karena umumnya CBM itu cukup dalam sehingga tidak memungkinkan / tidak ekonomis mengangkat batubaranya... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 ismail [EMAIL PROTECTED] 28/02/2005 06:10 PM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Kelihatannya potensi CBM cukup besar 20 TCF atau tiga kali lipat potensi Gasbumi nya yg hanya 7 TCF, Kenapa CBM ini tidak diprioritaskan untuk di eksplorasi /eksploitasi duluan, Kalau dilihat ternyata potensi CBM kita cukup besar 230 TCF ( Gas in Place), padahal potensi Gasbumi saja cuma 178 TCF, kayaknya CBM ini belum pernah diangkat untuk di manfaatkanm , kira kira kalau di produksi itu ikutan apa ya , sebagai produk sampingan batubara atau di produksi sendiri layaknya ekploitasi migas biasa, sehingga ngikuti mekanisme regulasi migas , bukan pertambangan. Ini kelihatannya bisa
RE: [iagi-net-l] CBM
Tul mas Razi. Kalau di Aussie sono, wellnya ada ribuan. Itu juga terkait dengan sistim storage methane-nya, ndak dalam interconnected pores kayak di batuan sediment, tetapi lebih sebagai micro-pores, nah, bisa dibayangkan permeabilitasnya. Juga karena musti banyak wellnya, biar ekonomis, layer/seam batubaranya ndak boleh dalam-dalam. BSM -Original Message- From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] CBM Secara kuantitatif gak ditulis, hanya ada crita bahwa didaerah louisiana pernah dilaporkan minor production dari lignit. Produksi dalam skala besar diambil dari sub-bituminus dan bituminus coal. Tapi kalo lihat contoh production plotnya, kok ya produksi per day per well - nya kecil sekali, hanya mencapai 120 mcf (dicapai setelah produksi selama 2.5 tahun). Tapi trend produksinya naik terus. berarti wellnya harus banyak dooong . - Razi - -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:44 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Mas Razi kalau dari tulisan Mas di bawah CBM itu ada 2 jenis ya...? yang satu biogenic yang menghasilkan biogenic methane dan enggak boleh terlalu dalam, dan yang kedua thermogenic methane yang dikontrol oleh temperature dan overburden Kalau dari buku yang Mas Razi baca apakah ada perbedaan produksi dan penanganan dari 2 jenis gas CBM tersebut? Dan yang umumnya diproduksi yang mana? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] 01/03/2005 10:33 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Expeled methane gak berbanding lurus dengan coal rank Pak, peat dan lignit akan generate low temperatur biogenic methane, dan seiring dengan semakin tingginya temperatur, biogenic methane berkurang karena si bakteri-nya geraahhh, penambahan suhu ini men-trigger terbentuknya thermogenic methane yang mencapai titik maksimum pada range medium volatile bituminus. Setelah itu, expeled methane akan berkurang gradual pada coal dengan range yang lebih tinggi Mengenai depth sumurnya, kebanyakan yang ada di amrik sono dalamnya gak lebih dari 5000 ft vertikal. Dan tentunya si coal layer gak boleh tersingkap dan harus berada dibawah lapisan impermeabel (shale etc) - Razi - Yg lagi baca buku ttg CBM :)) -Original Message- From: Imanuel W Pranoto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:00 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Mohon penjelasan Pak, maksudnya lebih dalam apakah batubara pada lapisan yang lebih tua secara stratigrafi atau memang dalam dihitung dari permukaan bumi? Pengertian saya metan termogenik (atau biogenik saya lupa?) yang dihasilkan oleh batubara berbanding lurus dgn rank-nya (lignite -- antrasit) sementara coal rank dipengaruhi terutama oleh burial depth. Namun diketahui pertambahan burial depth juga berarti naiknya overburden pressure yg berarti membatasi permeability cleat/pores/fracture batubara dimana gas seharusnya tersimpan. Sehingga challenge eksplorasi coal bed methane sepertinya adl menemukan coal seam yang men-generate methane tapi juga tdk terlalu dalam. Salam, Noel M. Fakhrur Razi bertutur pada 3/1/2005 8:38 AM: Jangan ambil Coal yang dalam , entar coal yang ditemukan malah antrachite yang lebih sedikit kandungan methane-nya. Setahu saya, coal berjenis sub-bitouminus dan bituminous yang paling banyak men-generate methane. Mengenai produksinya, kalo melihat production history well yang ada di rocky mountain-amrik sono, perlu waktu dua tahun lebih untuk membuat air yang ada didalam fracture coal itu berkurang dan membuat gas methane bisa keluar lebih banyak. Pada saat awal perforasi bahkan yang keluar dominantly water ... - Razi - -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 6:48 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi setahu saya CBM itu diproduksi sendiri sebagai gas (sistemnya diperfo seperti gas reservoir ) karena umumnya CBM itu cukup dalam sehingga tidak memungkinkan / tidak ekonomis mengangkat batubaranya... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 ismail [EMAIL PROTECTED] 28/02/2005 06:10 PM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Kelihatannya potensi CBM cukup besar 20 TCF atau tiga kali lipat potensi Gasbumi nya yg hanya
RE: [iagi-net-l] CBM
wah kalau wellsnya butuh ribuan dan interconected pores enggak bagus dan cukup dangkal..apa pake coil tubing drilling lebih ekonomis? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 Bambang Murti [EMAIL PROTECTED] 01/03/2005 02:07 PM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] CBM Tul mas Razi. Kalau di Aussie sono, wellnya ada ribuan. Itu juga terkait dengan sistim storage methane-nya, ndak dalam interconnected pores kayak di batuan sediment, tetapi lebih sebagai micro-pores, nah, bisa dibayangkan permeabilitasnya. Juga karena musti banyak wellnya, biar ekonomis, layer/seam batubaranya ndak boleh dalam-dalam. BSM -Original Message- From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] CBM Secara kuantitatif gak ditulis, hanya ada crita bahwa didaerah louisiana pernah dilaporkan minor production dari lignit. Produksi dalam skala besar diambil dari sub-bituminus dan bituminus coal. Tapi kalo lihat contoh production plotnya, kok ya produksi per day per well - nya kecil sekali, hanya mencapai 120 mcf (dicapai setelah produksi selama 2.5 tahun). Tapi trend produksinya naik terus. berarti wellnya harus banyak dooong . - Razi - -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:44 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] CBM Mas Razi kalau dari tulisan Mas di bawah CBM itu ada 2 jenis ya...? yang satu biogenic yang menghasilkan biogenic methane dan enggak boleh terlalu dalam, dan yang kedua thermogenic methane yang dikontrol oleh temperature dan overburden Kalau dari buku yang Mas Razi baca apakah ada perbedaan produksi dan penanganan dari 2 jenis gas CBM tersebut? Dan yang umumnya diproduksi yang mana? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] 01/03/2005 10:33 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Expeled methane gak berbanding lurus dengan coal rank Pak, peat dan lignit akan generate low temperatur biogenic methane, dan seiring dengan semakin tingginya temperatur, biogenic methane berkurang karena si bakteri-nya geraahhh, penambahan suhu ini men-trigger terbentuknya thermogenic methane yang mencapai titik maksimum pada range medium volatile bituminus. Setelah itu, expeled methane akan berkurang gradual pada coal dengan range yang lebih tinggi Mengenai depth sumurnya, kebanyakan yang ada di amrik sono dalamnya gak lebih dari 5000 ft vertikal. Dan tentunya si coal layer gak boleh tersingkap dan harus berada dibawah lapisan impermeabel (shale etc) - Razi - Yg lagi baca buku ttg CBM :)) -Original Message- From: Imanuel W Pranoto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 9:00 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi Mohon penjelasan Pak, maksudnya lebih dalam apakah batubara pada lapisan yang lebih tua secara stratigrafi atau memang dalam dihitung dari permukaan bumi? Pengertian saya metan termogenik (atau biogenik saya lupa?) yang dihasilkan oleh batubara berbanding lurus dgn rank-nya (lignite -- antrasit) sementara coal rank dipengaruhi terutama oleh burial depth. Namun diketahui pertambahan burial depth juga berarti naiknya overburden pressure yg berarti membatasi permeability cleat/pores/fracture batubara dimana gas seharusnya tersimpan. Sehingga challenge eksplorasi coal bed methane sepertinya adl menemukan coal seam yang men-generate methane tapi juga tdk terlalu dalam. Salam, Noel M. Fakhrur Razi bertutur pada 3/1/2005 8:38 AM: Jangan ambil Coal yang dalam , entar coal yang ditemukan malah antrachite yang lebih sedikit kandungan methane-nya. Setahu saya, coal berjenis sub-bitouminus dan bituminous yang paling banyak men-generate methane. Mengenai produksinya, kalo melihat production history well yang ada di rocky mountain-amrik sono, perlu waktu dua tahun lebih untuk membuat air yang ada didalam fracture coal itu berkurang dan membuat gas methane bisa keluar lebih banyak. Pada saat awal perforasi bahkan yang keluar dominantly water ... - Razi - -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 01, 2005 6:48 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Nasional Sumatera Selatan Menuju Propinsi Energi setahu saya CBM itu diproduksi sendiri sebagai gas (sistemnya diperfo seperti gas reservoir ) karena umumnya CBM itu cukup dalam sehingga tidak memungkinkan / tidak ekonomis mengangkat batubaranya... Regards Ferdinandus