Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak

2003-09-25 Terurut Topik RUSDIANTO Djoko
Pak Awang saya coba kirim via e-mail photo citra satelit delta mahakam 
(5.2 Mb) tapi di-reject.  Mungkin akan saya kirim hard cpynya saja kalau 
berminat.

Pak Awang, 
Mungkin photo-photo citra satelit berikut bisa lebih berbicara tentang 
perubahan keadaan delta mahakam dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun 
(1992  1999), yang lebih diakibatkan pembukaan area nipah-nipah untuk 
kegiatan pertambakan udang. Kalau dredging lokasi sumur yang dilakukan 
dipinggir sungai /deltaic distributary system atau di pesisir sebagian 
pulau-pulau sebenarnya jauh tidak ada artinya dan sangat terkontrol. 
Saya hanya cantumkan 2 photos (5.1 Mb) mudah-mudahan bisa diterima. 

Salam, 
Djoko Rusdianto 





Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
24/09/2003 03:04 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak


Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi pola pertumbuhan 
(sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? 
Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI 
tahun-tahun 1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa 
konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan juga 
daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta 
Mahakam sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu 
penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia (petani tambak), bukan 
pola oseanografi yang berubah (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated 
mungkin jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto udara. 
Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam di deltaic plain akan 
terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi sumur bukannya lama-lama 
akan merusak juga ?
 
Salam,
Awang

ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote:
(Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003):

1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) 
ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih 
fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total 
EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 
September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi 
tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di 
Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih 
bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak 
dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 
% Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian 
perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 
selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju 
sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. 
Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 
tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima 
tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 
ha .


Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan 
degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di 
Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan 
penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi 
keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang 
PAD.

Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah 
dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam 
modern adalah laboratorium alam geologi recent 
analogues yang khas di Indonesia yang punya kaitan 
erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi 
geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah 
memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam 
dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk 
eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa 
Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? 

Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab 
environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai 
ahli geologi (?). 

Salam,
Ery Arifullah
Mhs. Prog. Master Geologi ITB.

===
TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang 
. ada hadiahnya pula !
===

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software



Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak

2003-09-25 Terurut Topik ERY ARIFULLAH
Di utara Delta Mahakam memang telah menjadi lebih menjadi 
tide influenced, tapi itu memang karena karena pengaruh 
oceanografi. Tapi dengan adanya tambak justru fluvial 
influx jadi kalah pengaruh dengan tide/wave influence.

Salam,
Ery
On Wed, 24 Sep 2003 01:04:51 -0700 (PDT)
 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi 
pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) 
delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah 
intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 
1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa 
konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa 
konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa 
Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta Mahakam 
sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam 
itu penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia 
(petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah 
(katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi 
wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto 
udara. Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam 
di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging 
untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ?

Salam,
Awang
ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote:
(Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003):
?1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) 
ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih 
fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total 
EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 
September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi 
tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di 
Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam 
masih 
bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak 
dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 
% Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian 
perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 
selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju 
sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 
1:50. 
Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 
tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima 
tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 
ha? .

Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan 
degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di 
Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan 
penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi 
keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang 
PAD.

Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah 
dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam 
modern adalah laboratorium alam geologi ?recent 
analogues? yang khas di Indonesia yang punya kaitan 
erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi 
geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah 
memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam 
dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk 
eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa 
Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? 

Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab 
environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai 
ahli geologi (?). 

Salam,
Ery Arifullah
Mhs. Prog. Master Geologi ITB.
===
TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya 
dan sekarang . ada hadiahnya pula !
===

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: 
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. 
Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design 
software
===
TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang . ada 
hadiahnya pula !
===
-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi 

Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak

2003-09-25 Terurut Topik parvita . siregar

Pak Wahyu Budi dan rekan2 lainnya,

Kalau kerusakan delta Mahakam bisa dideteksi lewat citra satelit, tentunya
hal yang sama bisa dilakukan untuk melihat kondisi Teluk Jakarta dan
sekitarnya.  Ada yang tahu saya bisa memperolehnya di mana, karena ada yang
mengatakan sedimentasi di Utara Jakarta sampai ke Kepulauan Seribu (sampai
ke Pulau Kotok-Pulau Matahari-Pulau Papateo).  Lumayan jauh itu, sekitar 50
km-an.  Saya sendiri mengalami bahwa visibility di Pulau Seribu selama
bulan2 terakhir ini luarbiasa jeleknya, dan banyak koral2 yang tertutup
oleh silt.  Apa ada pulse yang extraordinary tahun ini, dan kalau itu
karena kegiatan manusia, misalnya ada proyek besar2an di Utara Jakarta,
mustinya bisa kelihatan ya.  Mungkin dari PPGL bisa bantu?


Parvita H. Siregar





   

wahyu budi 

wahyubudisetyawan@   To: [EMAIL PROTECTED]
  
yahoo.comcc:  

  Subject: Re: [iagi-net-l] 85% Delta 
Mahakam Rusak
09/24/2003 07:27 PM

Please respond to  

iagi-net   

   

   





Pak Awang dan rekan-rekan lainnya, saya sendiri belum
pernah secara langsung mempelajari apa yang terjadi
dengan Delta Mahakam. Tetapi, apa saya lihat dari
hasil analisis citra satelit yang pernah di lakukan
teman-teman sebelumnya, nampaknya memang aktifitas
manusia membuka kawasan mangrove untuk dikonversi
menjadi areal tambak sekarang ini sangat dominan di
Delta Mahakam. Namun, bagaimana kaitannya antara
aktifitas tersebut (dan juga yang lainnya) dengan pola
pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi)
Delta Mahakam, saya belum bisa memberikan keterangan
apa-apa.

Study yang sejenis, tahun ini, sedang saya lakukan di
pesisir utara Banten (Jawa bagian barat) antara
Tanjung Pontang sampai Tanjung Kait. Sebagian hasil
awalnya telah saya presentasikan pada pertemuan di
PPGL pada tanggal 25 Agustus 2003 yang lalu. Apabila
ada yang berminat dengan naskah lengkapnya silahkan
hubungi saya.

Salam,
Wahyu


--- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Apakah pernah ada studi foto udara untuk
 mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan
 pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke
 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh
 teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta
 Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?)
 atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan
 juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya,
 mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai
 laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu
 penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia
 (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah
 (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin
 jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam
 di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field
 trip Mahakam di deltaic plain akan
 terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi
 sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ?

 Salam,
 Awang

 ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote:
 (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003):

 1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain)

 ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah
 beralih
 fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan
 Total
 EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18
 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi
 menjadi
 tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang
 ada di
 Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam
 masih
 bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan
 tambak
 dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun
 1999, 85
 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan
 demikian
 perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah
 menjadi 1:2
 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju
 sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai
 1:50.
 Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama
 50
 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama
 lima
 tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas
 697
 ha .


 Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan

 degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti
 terjadi di
 Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi

Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak, Teluk Jakarta

2003-09-25 Terurut Topik wahyu budi
Ibu Parvita, berkaitan dengan pola sedimentasi di
Teluk Jakarta, setahu saya memang PPGL pernah bekerja
di Teluk Jakarta dan terutama untuk wilayah yang dekat
dengan Kota Jakarta. Kepastian lebih jauh mengenai hal
ini tentu kita tunggu respon dari rekan-relan di PPGL.

Kalau mengenai sedimentasi di Kepulauan Seribu sampai
jarak sekitar 50-an km, dan sumber materialnya dari
Jakarta, saya rasa terlalu jauh pernyataan itu.
Pengalaman dari kawasan Tanjung Pontang di Banten,
yang sekarang ini mendapat influx muatan sedimen yang
besar dari Ciujung, penyebaran suspensi dari muara
tidak sejauh itu (hanya beberapa KM). Karena itu,
untuk kasus di kepulauan Seribu, mungkin ada sumber
sedimen yang lain. Mungkin saja dari Citarum. 

Salam,
WBS

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Pak Wahyu Budi dan rekan2 lainnya,
 
 Kalau kerusakan delta Mahakam bisa dideteksi lewat
 citra satelit, tentunya
 hal yang sama bisa dilakukan untuk melihat kondisi
 Teluk Jakarta dan
 sekitarnya.  Ada yang tahu saya bisa memperolehnya
 di mana, karena ada yang
 mengatakan sedimentasi di Utara Jakarta sampai ke
 Kepulauan Seribu (sampai
 ke Pulau Kotok-Pulau Matahari-Pulau Papateo). 
 Lumayan jauh itu, sekitar 50
 km-an.  Saya sendiri mengalami bahwa visibility di
 Pulau Seribu selama
 bulan2 terakhir ini luarbiasa jeleknya, dan banyak
 koral2 yang tertutup
 oleh silt.  Apa ada pulse yang extraordinary tahun
 ini, dan kalau itu
 karena kegiatan manusia, misalnya ada proyek
 besar2an di Utara Jakarta,
 mustinya bisa kelihatan ya.  Mungkin dari PPGL bisa
 bantu?
 
 
 Parvita H. Siregar
 
 
 
 
 
 
 
  
 wahyu budi  
 
  
 wahyubudisetyawan@   To:   
  [EMAIL PROTECTED]
  
 yahoo.comcc:   
 
  
  
 Subject: Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam
 Rusak
 09/24/2003 07:27 PM 
 
  
 Please respond to   
 
  
 iagi-net
 
  
 
 
  
 
 
  
 
 
 
 
 Pak Awang dan rekan-rekan lainnya, saya sendiri
 belum
 pernah secara langsung mempelajari apa yang terjadi
 dengan Delta Mahakam. Tetapi, apa saya lihat dari
 hasil analisis citra satelit yang pernah di lakukan
 teman-teman sebelumnya, nampaknya memang aktifitas
 manusia membuka kawasan mangrove untuk dikonversi
 menjadi areal tambak sekarang ini sangat dominan di
 Delta Mahakam. Namun, bagaimana kaitannya antara
 aktifitas tersebut (dan juga yang lainnya) dengan
 pola
 pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi)
 Delta Mahakam, saya belum bisa memberikan keterangan
 apa-apa.
 
 Study yang sejenis, tahun ini, sedang saya lakukan
 di
 pesisir utara Banten (Jawa bagian barat) antara
 Tanjung Pontang sampai Tanjung Kait. Sebagian hasil
 awalnya telah saya presentasikan pada pertemuan di
 PPGL pada tanggal 25 Agustus 2003 yang lalu. Apabila
 ada yang berminat dengan naskah lengkapnya silahkan
 hubungi saya.
 
 Salam,
 Wahyu
 
 
 --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Apakah pernah ada studi foto udara untuk
  mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan
  pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke
  2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan
 oleh
  teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk
 Delta
  Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?)
  atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?)
 dan
  juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan.
 Harusnya,
  mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai
  laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu
  penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab
 manusia
  (petani tambak), bukan pola oseanografi yang
 berubah
  (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated
 mungkin
  jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa
 terekam
  di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field
  trip Mahakam di deltaic plain akan
  terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi
  sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ?
 
  Salam,
  Awang
 
  ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote:
  (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003):
 
  1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta
 Plain)
 
  ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah
  beralih
  fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen
 Lingkungan
  Total
  EP Indonesie

Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak

2003-09-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

From: [EMAIL PROTECTED]
Kalau kerusakan delta Mahakam bisa dideteksi lewat citra satelit, tentunya
hal yang sama bisa dilakukan untuk melihat kondisi Teluk Jakarta dan
sekitarnya.  Ada yang tahu saya bisa memperolehnya di mana, karena ada yang
mengatakan sedimentasi di Utara Jakarta sampai ke Kepulauan Seribu (sampai
ke Pulau Kotok-Pulau Matahari-Pulau Papateo).  Lumayan jauh itu, sekitar 50
km-an.  Saya sendiri mengalami bahwa visibility di Pulau Seribu selama
bulan2 terakhir ini luarbiasa jeleknya, dan banyak koral2 yang tertutup
oleh silt.  Apa ada pulse yang extraordinary tahun ini, dan kalau itu
karena kegiatan manusia, misalnya ada proyek besar2an di Utara Jakarta,
mustinya bisa kelihatan ya.  Mungkin dari PPGL bisa bantu?
Parvita H. Siregar
Kalau untuk explorasi migas di laut dalam (exploration deepwater) tentunya 
sedimentasi sejauh 50 kilometer termasuk terlalu deket ... :p
Maksud saya itu proses alami juga bisa saja terjadi. Dan jangan diartikan 
bahwa saya menganggap itu hanya proses alam saja.

Kalau utk pantai utara Jawa terutama teluk jakarta, menurut Pak Otto dr LON 
(yg kantornya di Ancol itu)  sangat sulit penanganannya karena juga adanya 
kontradiksi kepentingan. Ada yg mengiginkan sedimentasi untuk menjaga 
kelangsungan/kelestarian pulau, sebab kalau tidak ada sedimentasi justru 
akan menghancurkan (menenggelamkan pulau) akibat gepuran ombak, yg walopun 
kecil, sudah cukup utk mengabrasi pinggiran pulau karang kecil ini ... 
bagaimanapun keseimbangan perlu dijaga, dimana hasil abrasi ini mengisi 
ruang kosong dibawah laut (accomodation space). Namun disisi lain 
pendangkalan ini menganggu aktivitas pelabuhan Tanjung Priok. jadi yg 
satu mencegah yg lain mengakibatkan ... piye ?
Nah Vita menambah lagi konsen tentang penutupan silt di koral yang sangat 
indah sebagai potensi wisata. Yang tentunya keindahanini penting buat 
hiburan penghuni Jakarta yg sumpek ini  (makanya jangan cuman pindah 
dari GaSu ke Ratu Plaza ... pindah ke Bpn aja, Vit  hik hik :)

Bahkan dahulu tumbuhan bakau di pantai utara Jawa pernah 'dianggap dirusak' 
oleh penghuni pantai, yg notabene kebanyakan nelayan miskin (kasihan, kan). 
Padahal wektu itu sedang ada pengisian waduk di Jawa yang menghambat 
pengaliran air (plus sedimennya tentunya) ke pantai utara. Saya ngga tahu 
apakah Amdal pembangunan sebuah waduk melihat sampai jauuh juga (lebih dari 
100 Km) ?

Memang sepertinya hanya masalah menenukan prioritas saja. Saya sendiri ndak 
tau bagaimana memberikan prioritas dalam hal seperti ini, termasuk 
kerusakan (maunya sih nulis perubahan kalau boleh :) dari Delta Mahakam. 
Yang lebih penting menurutku ya bagaimana kita dapat lebih tepat dalam 
memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi akibat ulah manusia 
itu sendiri (Amdal). Selain kecanggihan amdal kita ya musti siap 
menghadapinya apapun perubahan itu.  Jadi mnurut aku jangan trus 
menghapuskan sesuatu yg sudah menghasilkan ini  maju saja terus, jangan 
mundur ... upst ... jahat ya gwe ?

OK aku kasi ilustrasi ttg maju terus pantang mundur itu seperti crita soal 
konsennya 'pola makan' dan kegemukan di Amerika (aku baca dari majalah Time 
beberapa bulan lalu).
Dahulu orang Amerika itu relatip ramping (bukan kurus :), karena banyak 
bergerak yang akhirnya ini banyak problem kegemukan plus kolesterol. Banyak 
yg menduga akibat makanan 'fast food', jenis makanan yg dimakan, juga kurang 
gerak dsb. Nah yg menduga akibat kurang gerak ini ternyata melihat adaya 
kemungkinan setelah diketemukan refrigerator atau home storage yg cukup 
murah menyebabkan mereka jarang sekali belanja ke toko ... lah iya lah 
karena kesiukan kerjaanya  mendingan belanja buat sepekan-duapekan juga nda 
apa-apa kan ?, mosok tiap mau masak musti blanja ... itu mah koeno ... :) 
. Nah setelah tahu bahwa refrigerator menjadikan orang enggan berjalan 
serta kendaraan yg menjadikan malas keluar rumah .. mereka TIDAK menyarankan 
meninggalkan (mundur) menjual refrigerator (kulkas)  tetapi memanfaatkan 
treat mill (lari-lari ditempat). ... untuk tetap bergerak.
Nah kenapa dipilih treat mil karena dengan membeli alat ini ini produksi 
massal masih bisa berjalan, serta tidak mematikan pabrik penghasil kulkas. 
Danmenggunakan treat mill bisa dimana saja bahkan sambil bekerja 

Nah sekarang bagaimana caranya produksi udang, batubara, serta perminyakan 
tetep berjalan atau malah ditingkatkan, tetapi kerusakan delta tetap 
dijaga supaya minimal kalau emang ngga mungkin dihilangkan ?
Cara-caranya seringkali dengan enginering serta studi yg tidak sedrhana dan 
juga tidak bisa instant ... Yang mungkin sulit adalah pendanaannya yg bisa 
saja juga diambil dari yg bikin ulah ini, kalau lewat pajak ... wuah pasti 
bocor dijalan raya  kalo langsung diminta dari petambak udang ... ntar 
dikira pungli ... susah kali ya  pasti deh bikin mas dan MBAK jadi 
PUSING ... kayak mikirin negara ini ... upst!

lam,
hef e nais whik en
RDP


Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak

2003-09-25 Terurut Topik Koesoema
Yang dimaksud kerusakan delta itu sebetulnya apa?
Apakah terjadi perubahan system lingkungan pengendapan dan ecosystemnya oleh
ulah manusia?
Mungkin yang dimaksud dengan kerusakan itu adalah perubahan yang disebabkan
ulah manusia. Kalau perubahan itu terjadi secara alami, mungkin hanya
disebut pergeseran keseimbangan alam saja.
Sangat menarik kalau diprediksi apa yang akan terjadi secara sequence
stratigraphy,  katakanlah 1 juta tahun yang akan datang. Apakah kerusakan
ini nantinya dapat jadi sequence boundary?
RPK


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak

2003-09-25 Terurut Topik AL-AMIN Amir
Daripada berupa rawa2 yang kurang bermanfaat bagi manusia. Saya pikir 
tidak menjadi masalah delta mahakam akan ' punah' . 
Saya pikir tidak bijaksana hanya karena menjadikan  laboratorium alam 
geologi delta (yang khas  mix tide-fluvial influence),kita menggugat 
petani2 tambak. Apakah aktifitas eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas 
 tida merubah bentang alam dan ekosistem?

Mereka juga harus diberi kesempatan berusaha seluas2nya. Tidak cuma usaha 
minyak dan gas yang dilakukan perusahaan2 asing disini, yang ' menikmati ' 
keberadaan delta mahakam.


AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGP 
TOTAL EP INDONESIE
BALIKPAPAN
0542-533765 - 0811592902
=





ERY ARIFULLAH  [EMAIL PROTECTED]
09/25/03 05:16 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak


Di utara Delta Mahakam memang telah menjadi lebih menjadi 
tide influenced, tapi itu memang karena karena pengaruh 
oceanografi. Tapi dengan adanya tambak justru fluvial 
influx jadi kalah pengaruh dengan tide/wave influence.

Salam,
Ery

On Wed, 24 Sep 2003 01:04:51 -0700 (PDT)
  Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi 
pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) 
delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah 
intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 
1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa 
konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa 
konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa 
Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta Mahakam 
sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam 
itu penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia 
(petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah 
(katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi 
wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto 
udara. Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam 
di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging 
untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ?
 
Salam,
Awang

ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote:
(Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003):

?1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) 
ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih 
fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total 
EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 
September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi 
tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di 
Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam 
masih 
bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak 
dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 
% Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian 
perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 
selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju 
sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 
1:50. 
Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 
tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima 
tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 
ha? .


Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan 
degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di 
Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan 
penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi 
keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang 
PAD.

Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah 
dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam 
modern adalah laboratorium alam geologi ?recent 
analogues? yang khas di Indonesia yang punya kaitan 
erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi 
geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah 
memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam 
dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk 
eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa 
Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? 

Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab 
environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai 
ahli geologi (?). 

Salam,
Ery Arifullah
Mhs. Prog. Master Geologi ITB.

===
TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya 
dan sekarang . ada hadiahnya pula !
===

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: 
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL

Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak

2003-09-24 Terurut Topik Awang Satyana
Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) 
dan pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah 
intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta Cimanuk 
di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa 
konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya, mengingat 
pentingnya Delta Mahakam sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu 
penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia (petani tambak), bukan pola 
oseanografi yang berubah (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi 
wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto udara. Kalau rusak begitu, maka 
area field trip Mahakam di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging 
untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ?
 
Salam,
Awang

ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote:
(Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003):

”1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) 
ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih 
fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total 
EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 
September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi 
tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di 
Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih 
bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak 
dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 
% Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian 
perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 
selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju 
sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. 
Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 
tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima 
tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 
ha” .


Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan 
degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di 
Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan 
penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi 
keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang 
PAD.

Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah 
dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam 
modern adalah laboratorium alam geologi ”recent 
analogues” yang khas di Indonesia yang punya kaitan 
erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi 
geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah 
memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam 
dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk 
eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa 
Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? 

Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab 
environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai 
ahli geologi (?). 

Salam,
Ery Arifullah
Mhs. Prog. Master Geologi ITB.

===
TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang . ada 
hadiahnya pula !
===

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak

2003-09-24 Terurut Topik wahyu budi
Pak Awang dan rekan-rekan lainnya, saya sendiri belum
pernah secara langsung mempelajari apa yang terjadi
dengan Delta Mahakam. Tetapi, apa saya lihat dari
hasil analisis citra satelit yang pernah di lakukan
teman-teman sebelumnya, nampaknya memang aktifitas
manusia membuka kawasan mangrove untuk dikonversi
menjadi areal tambak sekarang ini sangat dominan di
Delta Mahakam. Namun, bagaimana kaitannya antara
aktifitas tersebut (dan juga yang lainnya) dengan pola
pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi)
Delta Mahakam, saya belum bisa memberikan keterangan
apa-apa.

Study yang sejenis, tahun ini, sedang saya lakukan di
pesisir utara Banten (Jawa bagian barat) antara
Tanjung Pontang sampai Tanjung Kait. Sebagian hasil
awalnya telah saya presentasikan pada pertemuan di
PPGL pada tanggal 25 Agustus 2003 yang lalu. Apabila
ada yang berminat dengan naskah lengkapnya silahkan
hubungi saya.

Salam,
Wahyu


--- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Apakah pernah ada studi foto udara untuk
 mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan
 pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke
 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh
 teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta
 Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?)
 atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan
 juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya,
 mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai
 laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu
 penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia
 (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah
 (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin
 jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam
 di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field
 trip Mahakam di deltaic plain akan
 terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi
 sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ?
  
 Salam,
 Awang
 
 ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote:
 (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003):
 
 ”1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain)
 
 ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah
 beralih 
 fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan
 Total 
 EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 
 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi
 menjadi 
 tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang
 ada di 
 Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam
 masih 
 bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan
 tambak 
 dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun
 1999, 85 
 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan
 demikian 
 perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah
 menjadi 1:2 
 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju 
 sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai
 1:50. 
 Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama
 50 
 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama
 lima 
 tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas
 697 
 ha” .
 
 
 Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan
 
 degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti
 terjadi di 
 Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi
 mengakibatkan 
 penambahan areal tambak semakin meningkat tajam,
 apalagi 
 keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam
 menyumbang 
 PAD.
 
 Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi
 telah 
 dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta
 Mahakam 
 modern adalah laboratorium alam geologi ”recent 
 analogues” yang khas di Indonesia yang punya kaitan 
 erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari
 studi 
 geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah
 
 memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam 
 dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin
 untuk 
 eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar
 jasa 
 Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? 
 
 Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab
 
 environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita
 sebagai 
 ahli geologi (?). 
 
 Salam,
 Ery Arifullah
 Mhs. Prog. Master Geologi ITB.
 

===
 TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas
 jangkauannya dan sekarang . ada hadiahnya
 pula !

===
 

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
 atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])


Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak

2003-09-24 Terurut Topik TAUFIK Oka
Kondidsi delta mahakam sekarang sangat dipengaruhi oleh 2 faktor, manusia 
dan alam.
kegiatan penambak udang di muara bisa sja jadi indikator rusaknya 
lingkungan dalam mengantisipasi pasang-surut mukal laut, namun kegiatan di 
hulu mahakam juga turut serta mempercepat terjadinya kerusakan lingkungan 
secara keseluruhan. Saat musim kemarau, permukaan air sungai drop secara 
drastis, beberapa sungai dan danau kecilnya malah bisa jadi arena bermain, 
karena keringnya. Lantas air asin, masuk sangat jauh ke dalam..hampir 
keTenggarong, bencana kesulitan air tawar sangat acap dialami di musim 
kemarau. Andaikan data pasang surut konstan, artinya tak terjadi perubahan 
yg sangat ekstreem ketinggian muka air laut disaat pasang, kenapa intrusi 
air laut sangat jauh ke dalam?, asumsinya debit air S.Mahakam sangat 
berkurang drastis  dari waktu ke waktu. Kaltimpost juga pernah memuat 
citralandsat beberapa periodik (tahun lalu), kelihatan perubahan yg 
significant akibat erosianal laut pada beberapa tempat.

OK TAUFIK,
DKS/OPG/WSG
PHONE: 3327
EMAIL: [EMAIL PROTECTED]
off.room: OFF 116





ERY ARIFULLAH  [EMAIL PROTECTED]
09/24/03 03:19 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak


(Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003):

#8221;1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) 
ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih 
fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total 
EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 
September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi 
tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di 
Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih 
bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak 
dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 
% Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian 
perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 
selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju 
sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. 
Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 
tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima 
tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 
ha#8221; .


Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan 
degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di 
Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan 
penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi 
keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang 
PAD.

Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah 
dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam 
modern adalah laboratorium alam geologi #8221;recent 
analogues#8221; yang khas di Indonesia yang punya kaitan 
erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi 
geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah 
memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam 
dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk 
eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa 
Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? 

Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab 
environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai 
ahli geologi (?). 

Salam,
Ery Arifullah
Mhs. Prog. Master Geologi ITB.

===
TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang 
. ada hadiahnya pula !
===

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





RE: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak

2003-09-24 Terurut Topik Adriansyah, Yan (KPC)
Sedikit menambahkan dari Pak Taufik.
Kondisi terebut diperparah juga dengan aktivitas penambangan batubara
disepanjang kiri dan kanan sungai Mahakam tersebut, hal ini sangat jelas
terlihat bila menyusuri alur jalan Samarinda-Tenggarong. Kesulitan air tawar
dikemudian hari sangat wajar sebagai akibat salah satu akibat aktivitas
penambangan tersebut yang mempengaruhi stabilitas elevasi ground water
levelnya, karena hutan-hutan disepanjang alur sungai tersebut yang membentuk
perbukitan yang relatif bergelombang dan berfungsi sebagai area resapan
sudah mulai gundul akibat bukaan lahan terlebih bila lubang2 bekas galian
tambang dibiarkan menganga. Disamping itu pula kegiatan pembangunan
infrastruktur di area tersebut cukup pesat sehingga akan mempengaruhi pula
thd aspek daya dukung tanahnya.
Issue Delta Mahakam ini terkesan saling melempar tanggungjawab antara
instansi terkait, misal Pemda Kutai Kartanegara meng-claim bahwa hal itu
tanggung jawab Pemprov, sementara Pemprov menyebutkan bahwa pengelolaan itu
semua merupakan tanggung jawab Pusat dan kapasitas mereka hanya sebagai
pelaksana teknis saja. Itulah kondisi mental bangsa kita, maunya untungnya
saja tetapi manakala ada masalahsaatnya saling lempar.

YN

-Original Message-
From: TAUFIK Oka [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, September 25, 2003 11:15 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak

Kondidsi delta mahakam sekarang sangat dipengaruhi oleh 2 faktor, manusia 
dan alam.
kegiatan penambak udang di muara bisa sja jadi indikator rusaknya 
lingkungan dalam mengantisipasi pasang-surut mukal laut, namun kegiatan di 
hulu mahakam juga turut serta mempercepat terjadinya kerusakan lingkungan 
secara keseluruhan. Saat musim kemarau, permukaan air sungai drop secara 
drastis, beberapa sungai dan danau kecilnya malah bisa jadi arena bermain, 
karena keringnya. Lantas air asin, masuk sangat jauh ke dalam..hampir 
keTenggarong, bencana kesulitan air tawar sangat acap dialami di musim 
kemarau. Andaikan data pasang surut konstan, artinya tak terjadi perubahan 
yg sangat ekstreem ketinggian muka air laut disaat pasang, kenapa intrusi 
air laut sangat jauh ke dalam?, asumsinya debit air S.Mahakam sangat 
berkurang drastis  dari waktu ke waktu. Kaltimpost juga pernah memuat 
citralandsat beberapa periodik (tahun lalu), kelihatan perubahan yg 
significant akibat erosianal laut pada beberapa tempat.

OK TAUFIK,
DKS/OPG/WSG
PHONE: 3327
EMAIL: [EMAIL PROTECTED]
off.room: OFF 116





ERY ARIFULLAH  [EMAIL PROTECTED]
09/24/03 03:19 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak


(Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003):

#8221;1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) 
ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih 
fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total 
EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 
September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi 
tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di 
Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih 
bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak 
dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 
% Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian 
perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 
selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju 
sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. 
Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 
tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima 
tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 
ha#8221; .


Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan 
degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di 
Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan 
penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi 
keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang 
PAD.

Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah 
dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam 
modern adalah laboratorium alam geologi #8221;recent 
analogues#8221; yang khas di Indonesia yang punya kaitan 
erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi 
geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah 
memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam 
dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk 
eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa 
Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? 

Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab 
environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai 
ahli geologi (?). 

Salam,
Ery Arifullah
Mhs. Prog. Master Geologi ITB.


===
TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang 
. ada hadiahnya pula