Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak
Pak Awang saya coba kirim via e-mail photo citra satelit delta mahakam (5.2 Mb) tapi di-reject. Mungkin akan saya kirim hard cpynya saja kalau berminat. Pak Awang, Mungkin photo-photo citra satelit berikut bisa lebih berbicara tentang perubahan keadaan delta mahakam dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun (1992 1999), yang lebih diakibatkan pembukaan area nipah-nipah untuk kegiatan pertambakan udang. Kalau dredging lokasi sumur yang dilakukan dipinggir sungai /deltaic distributary system atau di pesisir sebagian pulau-pulau sebenarnya jauh tidak ada artinya dan sangat terkontrol. Saya hanya cantumkan 2 photos (5.1 Mb) mudah-mudahan bisa diterima. Salam, Djoko Rusdianto Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] 24/09/2003 03:04 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ? Salam, Awang ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote: (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): 1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 ha . Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang PAD. Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam modern adalah laboratorium alam geologi recent analogues yang khas di Indonesia yang punya kaitan erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai ahli geologi (?). Salam, Ery Arifullah Mhs. Prog. Master Geologi ITB. === TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang . ada hadiahnya pula ! === - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak
Di utara Delta Mahakam memang telah menjadi lebih menjadi tide influenced, tapi itu memang karena karena pengaruh oceanografi. Tapi dengan adanya tambak justru fluvial influx jadi kalah pengaruh dengan tide/wave influence. Salam, Ery On Wed, 24 Sep 2003 01:04:51 -0700 (PDT) Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ? Salam, Awang ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote: (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): ?1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 ha? . Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang PAD. Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam modern adalah laboratorium alam geologi ?recent analogues? yang khas di Indonesia yang punya kaitan erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai ahli geologi (?). Salam, Ery Arifullah Mhs. Prog. Master Geologi ITB. === TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang . ada hadiahnya pula ! === - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software === TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang . ada hadiahnya pula ! === - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi
Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak
Pak Wahyu Budi dan rekan2 lainnya, Kalau kerusakan delta Mahakam bisa dideteksi lewat citra satelit, tentunya hal yang sama bisa dilakukan untuk melihat kondisi Teluk Jakarta dan sekitarnya. Ada yang tahu saya bisa memperolehnya di mana, karena ada yang mengatakan sedimentasi di Utara Jakarta sampai ke Kepulauan Seribu (sampai ke Pulau Kotok-Pulau Matahari-Pulau Papateo). Lumayan jauh itu, sekitar 50 km-an. Saya sendiri mengalami bahwa visibility di Pulau Seribu selama bulan2 terakhir ini luarbiasa jeleknya, dan banyak koral2 yang tertutup oleh silt. Apa ada pulse yang extraordinary tahun ini, dan kalau itu karena kegiatan manusia, misalnya ada proyek besar2an di Utara Jakarta, mustinya bisa kelihatan ya. Mungkin dari PPGL bisa bantu? Parvita H. Siregar wahyu budi wahyubudisetyawan@ To: [EMAIL PROTECTED] yahoo.comcc: Subject: Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak 09/24/2003 07:27 PM Please respond to iagi-net Pak Awang dan rekan-rekan lainnya, saya sendiri belum pernah secara langsung mempelajari apa yang terjadi dengan Delta Mahakam. Tetapi, apa saya lihat dari hasil analisis citra satelit yang pernah di lakukan teman-teman sebelumnya, nampaknya memang aktifitas manusia membuka kawasan mangrove untuk dikonversi menjadi areal tambak sekarang ini sangat dominan di Delta Mahakam. Namun, bagaimana kaitannya antara aktifitas tersebut (dan juga yang lainnya) dengan pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) Delta Mahakam, saya belum bisa memberikan keterangan apa-apa. Study yang sejenis, tahun ini, sedang saya lakukan di pesisir utara Banten (Jawa bagian barat) antara Tanjung Pontang sampai Tanjung Kait. Sebagian hasil awalnya telah saya presentasikan pada pertemuan di PPGL pada tanggal 25 Agustus 2003 yang lalu. Apabila ada yang berminat dengan naskah lengkapnya silahkan hubungi saya. Salam, Wahyu --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ? Salam, Awang ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote: (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): 1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 ha . Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi
Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak, Teluk Jakarta
Ibu Parvita, berkaitan dengan pola sedimentasi di Teluk Jakarta, setahu saya memang PPGL pernah bekerja di Teluk Jakarta dan terutama untuk wilayah yang dekat dengan Kota Jakarta. Kepastian lebih jauh mengenai hal ini tentu kita tunggu respon dari rekan-relan di PPGL. Kalau mengenai sedimentasi di Kepulauan Seribu sampai jarak sekitar 50-an km, dan sumber materialnya dari Jakarta, saya rasa terlalu jauh pernyataan itu. Pengalaman dari kawasan Tanjung Pontang di Banten, yang sekarang ini mendapat influx muatan sedimen yang besar dari Ciujung, penyebaran suspensi dari muara tidak sejauh itu (hanya beberapa KM). Karena itu, untuk kasus di kepulauan Seribu, mungkin ada sumber sedimen yang lain. Mungkin saja dari Citarum. Salam, WBS --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Wahyu Budi dan rekan2 lainnya, Kalau kerusakan delta Mahakam bisa dideteksi lewat citra satelit, tentunya hal yang sama bisa dilakukan untuk melihat kondisi Teluk Jakarta dan sekitarnya. Ada yang tahu saya bisa memperolehnya di mana, karena ada yang mengatakan sedimentasi di Utara Jakarta sampai ke Kepulauan Seribu (sampai ke Pulau Kotok-Pulau Matahari-Pulau Papateo). Lumayan jauh itu, sekitar 50 km-an. Saya sendiri mengalami bahwa visibility di Pulau Seribu selama bulan2 terakhir ini luarbiasa jeleknya, dan banyak koral2 yang tertutup oleh silt. Apa ada pulse yang extraordinary tahun ini, dan kalau itu karena kegiatan manusia, misalnya ada proyek besar2an di Utara Jakarta, mustinya bisa kelihatan ya. Mungkin dari PPGL bisa bantu? Parvita H. Siregar wahyu budi wahyubudisetyawan@ To: [EMAIL PROTECTED] yahoo.comcc: Subject: Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak 09/24/2003 07:27 PM Please respond to iagi-net Pak Awang dan rekan-rekan lainnya, saya sendiri belum pernah secara langsung mempelajari apa yang terjadi dengan Delta Mahakam. Tetapi, apa saya lihat dari hasil analisis citra satelit yang pernah di lakukan teman-teman sebelumnya, nampaknya memang aktifitas manusia membuka kawasan mangrove untuk dikonversi menjadi areal tambak sekarang ini sangat dominan di Delta Mahakam. Namun, bagaimana kaitannya antara aktifitas tersebut (dan juga yang lainnya) dengan pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) Delta Mahakam, saya belum bisa memberikan keterangan apa-apa. Study yang sejenis, tahun ini, sedang saya lakukan di pesisir utara Banten (Jawa bagian barat) antara Tanjung Pontang sampai Tanjung Kait. Sebagian hasil awalnya telah saya presentasikan pada pertemuan di PPGL pada tanggal 25 Agustus 2003 yang lalu. Apabila ada yang berminat dengan naskah lengkapnya silahkan hubungi saya. Salam, Wahyu --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ? Salam, Awang ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote: (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): 1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total EP Indonesie
Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak
From: [EMAIL PROTECTED] Kalau kerusakan delta Mahakam bisa dideteksi lewat citra satelit, tentunya hal yang sama bisa dilakukan untuk melihat kondisi Teluk Jakarta dan sekitarnya. Ada yang tahu saya bisa memperolehnya di mana, karena ada yang mengatakan sedimentasi di Utara Jakarta sampai ke Kepulauan Seribu (sampai ke Pulau Kotok-Pulau Matahari-Pulau Papateo). Lumayan jauh itu, sekitar 50 km-an. Saya sendiri mengalami bahwa visibility di Pulau Seribu selama bulan2 terakhir ini luarbiasa jeleknya, dan banyak koral2 yang tertutup oleh silt. Apa ada pulse yang extraordinary tahun ini, dan kalau itu karena kegiatan manusia, misalnya ada proyek besar2an di Utara Jakarta, mustinya bisa kelihatan ya. Mungkin dari PPGL bisa bantu? Parvita H. Siregar Kalau untuk explorasi migas di laut dalam (exploration deepwater) tentunya sedimentasi sejauh 50 kilometer termasuk terlalu deket ... :p Maksud saya itu proses alami juga bisa saja terjadi. Dan jangan diartikan bahwa saya menganggap itu hanya proses alam saja. Kalau utk pantai utara Jawa terutama teluk jakarta, menurut Pak Otto dr LON (yg kantornya di Ancol itu) sangat sulit penanganannya karena juga adanya kontradiksi kepentingan. Ada yg mengiginkan sedimentasi untuk menjaga kelangsungan/kelestarian pulau, sebab kalau tidak ada sedimentasi justru akan menghancurkan (menenggelamkan pulau) akibat gepuran ombak, yg walopun kecil, sudah cukup utk mengabrasi pinggiran pulau karang kecil ini ... bagaimanapun keseimbangan perlu dijaga, dimana hasil abrasi ini mengisi ruang kosong dibawah laut (accomodation space). Namun disisi lain pendangkalan ini menganggu aktivitas pelabuhan Tanjung Priok. jadi yg satu mencegah yg lain mengakibatkan ... piye ? Nah Vita menambah lagi konsen tentang penutupan silt di koral yang sangat indah sebagai potensi wisata. Yang tentunya keindahanini penting buat hiburan penghuni Jakarta yg sumpek ini (makanya jangan cuman pindah dari GaSu ke Ratu Plaza ... pindah ke Bpn aja, Vit hik hik :) Bahkan dahulu tumbuhan bakau di pantai utara Jawa pernah 'dianggap dirusak' oleh penghuni pantai, yg notabene kebanyakan nelayan miskin (kasihan, kan). Padahal wektu itu sedang ada pengisian waduk di Jawa yang menghambat pengaliran air (plus sedimennya tentunya) ke pantai utara. Saya ngga tahu apakah Amdal pembangunan sebuah waduk melihat sampai jauuh juga (lebih dari 100 Km) ? Memang sepertinya hanya masalah menenukan prioritas saja. Saya sendiri ndak tau bagaimana memberikan prioritas dalam hal seperti ini, termasuk kerusakan (maunya sih nulis perubahan kalau boleh :) dari Delta Mahakam. Yang lebih penting menurutku ya bagaimana kita dapat lebih tepat dalam memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi akibat ulah manusia itu sendiri (Amdal). Selain kecanggihan amdal kita ya musti siap menghadapinya apapun perubahan itu. Jadi mnurut aku jangan trus menghapuskan sesuatu yg sudah menghasilkan ini maju saja terus, jangan mundur ... upst ... jahat ya gwe ? OK aku kasi ilustrasi ttg maju terus pantang mundur itu seperti crita soal konsennya 'pola makan' dan kegemukan di Amerika (aku baca dari majalah Time beberapa bulan lalu). Dahulu orang Amerika itu relatip ramping (bukan kurus :), karena banyak bergerak yang akhirnya ini banyak problem kegemukan plus kolesterol. Banyak yg menduga akibat makanan 'fast food', jenis makanan yg dimakan, juga kurang gerak dsb. Nah yg menduga akibat kurang gerak ini ternyata melihat adaya kemungkinan setelah diketemukan refrigerator atau home storage yg cukup murah menyebabkan mereka jarang sekali belanja ke toko ... lah iya lah karena kesiukan kerjaanya mendingan belanja buat sepekan-duapekan juga nda apa-apa kan ?, mosok tiap mau masak musti blanja ... itu mah koeno ... :) . Nah setelah tahu bahwa refrigerator menjadikan orang enggan berjalan serta kendaraan yg menjadikan malas keluar rumah .. mereka TIDAK menyarankan meninggalkan (mundur) menjual refrigerator (kulkas) tetapi memanfaatkan treat mill (lari-lari ditempat). ... untuk tetap bergerak. Nah kenapa dipilih treat mil karena dengan membeli alat ini ini produksi massal masih bisa berjalan, serta tidak mematikan pabrik penghasil kulkas. Danmenggunakan treat mill bisa dimana saja bahkan sambil bekerja Nah sekarang bagaimana caranya produksi udang, batubara, serta perminyakan tetep berjalan atau malah ditingkatkan, tetapi kerusakan delta tetap dijaga supaya minimal kalau emang ngga mungkin dihilangkan ? Cara-caranya seringkali dengan enginering serta studi yg tidak sedrhana dan juga tidak bisa instant ... Yang mungkin sulit adalah pendanaannya yg bisa saja juga diambil dari yg bikin ulah ini, kalau lewat pajak ... wuah pasti bocor dijalan raya kalo langsung diminta dari petambak udang ... ntar dikira pungli ... susah kali ya pasti deh bikin mas dan MBAK jadi PUSING ... kayak mikirin negara ini ... upst! lam, hef e nais whik en RDP
Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak
Yang dimaksud kerusakan delta itu sebetulnya apa? Apakah terjadi perubahan system lingkungan pengendapan dan ecosystemnya oleh ulah manusia? Mungkin yang dimaksud dengan kerusakan itu adalah perubahan yang disebabkan ulah manusia. Kalau perubahan itu terjadi secara alami, mungkin hanya disebut pergeseran keseimbangan alam saja. Sangat menarik kalau diprediksi apa yang akan terjadi secara sequence stratigraphy, katakanlah 1 juta tahun yang akan datang. Apakah kerusakan ini nantinya dapat jadi sequence boundary? RPK - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak
Daripada berupa rawa2 yang kurang bermanfaat bagi manusia. Saya pikir tidak menjadi masalah delta mahakam akan ' punah' . Saya pikir tidak bijaksana hanya karena menjadikan laboratorium alam geologi delta (yang khas mix tide-fluvial influence),kita menggugat petani2 tambak. Apakah aktifitas eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas tida merubah bentang alam dan ekosistem? Mereka juga harus diberi kesempatan berusaha seluas2nya. Tidak cuma usaha minyak dan gas yang dilakukan perusahaan2 asing disini, yang ' menikmati ' keberadaan delta mahakam. AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGP TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN 0542-533765 - 0811592902 = ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] 09/25/03 05:16 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak Di utara Delta Mahakam memang telah menjadi lebih menjadi tide influenced, tapi itu memang karena karena pengaruh oceanografi. Tapi dengan adanya tambak justru fluvial influx jadi kalah pengaruh dengan tide/wave influence. Salam, Ery On Wed, 24 Sep 2003 01:04:51 -0700 (PDT) Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ? Salam, Awang ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote: (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): ?1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 ha? . Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang PAD. Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam modern adalah laboratorium alam geologi ?recent analogues? yang khas di Indonesia yang punya kaitan erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai ahli geologi (?). Salam, Ery Arifullah Mhs. Prog. Master Geologi ITB. === TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang . ada hadiahnya pula ! === - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL
Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak
Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ? Salam, Awang ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote: (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): 1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 ha . Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang PAD. Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam modern adalah laboratorium alam geologi recent analogues yang khas di Indonesia yang punya kaitan erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai ahli geologi (?). Salam, Ery Arifullah Mhs. Prog. Master Geologi ITB. === TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang . ada hadiahnya pula ! === - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak
Pak Awang dan rekan-rekan lainnya, saya sendiri belum pernah secara langsung mempelajari apa yang terjadi dengan Delta Mahakam. Tetapi, apa saya lihat dari hasil analisis citra satelit yang pernah di lakukan teman-teman sebelumnya, nampaknya memang aktifitas manusia membuka kawasan mangrove untuk dikonversi menjadi areal tambak sekarang ini sangat dominan di Delta Mahakam. Namun, bagaimana kaitannya antara aktifitas tersebut (dan juga yang lainnya) dengan pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) Delta Mahakam, saya belum bisa memberikan keterangan apa-apa. Study yang sejenis, tahun ini, sedang saya lakukan di pesisir utara Banten (Jawa bagian barat) antara Tanjung Pontang sampai Tanjung Kait. Sebagian hasil awalnya telah saya presentasikan pada pertemuan di PPGL pada tanggal 25 Agustus 2003 yang lalu. Apabila ada yang berminat dengan naskah lengkapnya silahkan hubungi saya. Salam, Wahyu --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ? Salam, Awang ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] wrote: (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): 1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 ha . Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang PAD. Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam modern adalah laboratorium alam geologi recent analogues yang khas di Indonesia yang punya kaitan erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai ahli geologi (?). Salam, Ery Arifullah Mhs. Prog. Master Geologi ITB. === TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang . ada hadiahnya pula ! === - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak
Kondidsi delta mahakam sekarang sangat dipengaruhi oleh 2 faktor, manusia dan alam. kegiatan penambak udang di muara bisa sja jadi indikator rusaknya lingkungan dalam mengantisipasi pasang-surut mukal laut, namun kegiatan di hulu mahakam juga turut serta mempercepat terjadinya kerusakan lingkungan secara keseluruhan. Saat musim kemarau, permukaan air sungai drop secara drastis, beberapa sungai dan danau kecilnya malah bisa jadi arena bermain, karena keringnya. Lantas air asin, masuk sangat jauh ke dalam..hampir keTenggarong, bencana kesulitan air tawar sangat acap dialami di musim kemarau. Andaikan data pasang surut konstan, artinya tak terjadi perubahan yg sangat ekstreem ketinggian muka air laut disaat pasang, kenapa intrusi air laut sangat jauh ke dalam?, asumsinya debit air S.Mahakam sangat berkurang drastis dari waktu ke waktu. Kaltimpost juga pernah memuat citralandsat beberapa periodik (tahun lalu), kelihatan perubahan yg significant akibat erosianal laut pada beberapa tempat. OK TAUFIK, DKS/OPG/WSG PHONE: 3327 EMAIL: [EMAIL PROTECTED] off.room: OFF 116 ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] 09/24/03 03:19 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): #8221;1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 ha#8221; . Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang PAD. Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam modern adalah laboratorium alam geologi #8221;recent analogues#8221; yang khas di Indonesia yang punya kaitan erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai ahli geologi (?). Salam, Ery Arifullah Mhs. Prog. Master Geologi ITB. === TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang . ada hadiahnya pula ! === - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak
Sedikit menambahkan dari Pak Taufik. Kondisi terebut diperparah juga dengan aktivitas penambangan batubara disepanjang kiri dan kanan sungai Mahakam tersebut, hal ini sangat jelas terlihat bila menyusuri alur jalan Samarinda-Tenggarong. Kesulitan air tawar dikemudian hari sangat wajar sebagai akibat salah satu akibat aktivitas penambangan tersebut yang mempengaruhi stabilitas elevasi ground water levelnya, karena hutan-hutan disepanjang alur sungai tersebut yang membentuk perbukitan yang relatif bergelombang dan berfungsi sebagai area resapan sudah mulai gundul akibat bukaan lahan terlebih bila lubang2 bekas galian tambang dibiarkan menganga. Disamping itu pula kegiatan pembangunan infrastruktur di area tersebut cukup pesat sehingga akan mempengaruhi pula thd aspek daya dukung tanahnya. Issue Delta Mahakam ini terkesan saling melempar tanggungjawab antara instansi terkait, misal Pemda Kutai Kartanegara meng-claim bahwa hal itu tanggung jawab Pemprov, sementara Pemprov menyebutkan bahwa pengelolaan itu semua merupakan tanggung jawab Pusat dan kapasitas mereka hanya sebagai pelaksana teknis saja. Itulah kondisi mental bangsa kita, maunya untungnya saja tetapi manakala ada masalahsaatnya saling lempar. YN -Original Message- From: TAUFIK Oka [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 25, 2003 11:15 AM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak Kondidsi delta mahakam sekarang sangat dipengaruhi oleh 2 faktor, manusia dan alam. kegiatan penambak udang di muara bisa sja jadi indikator rusaknya lingkungan dalam mengantisipasi pasang-surut mukal laut, namun kegiatan di hulu mahakam juga turut serta mempercepat terjadinya kerusakan lingkungan secara keseluruhan. Saat musim kemarau, permukaan air sungai drop secara drastis, beberapa sungai dan danau kecilnya malah bisa jadi arena bermain, karena keringnya. Lantas air asin, masuk sangat jauh ke dalam..hampir keTenggarong, bencana kesulitan air tawar sangat acap dialami di musim kemarau. Andaikan data pasang surut konstan, artinya tak terjadi perubahan yg sangat ekstreem ketinggian muka air laut disaat pasang, kenapa intrusi air laut sangat jauh ke dalam?, asumsinya debit air S.Mahakam sangat berkurang drastis dari waktu ke waktu. Kaltimpost juga pernah memuat citralandsat beberapa periodik (tahun lalu), kelihatan perubahan yg significant akibat erosianal laut pada beberapa tempat. OK TAUFIK, DKS/OPG/WSG PHONE: 3327 EMAIL: [EMAIL PROTECTED] off.room: OFF 116 ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] 09/24/03 03:19 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): #8221;1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 ha#8221; . Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang PAD. Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam modern adalah laboratorium alam geologi #8221;recent analogues#8221; yang khas di Indonesia yang punya kaitan erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai ahli geologi (?). Salam, Ery Arifullah Mhs. Prog. Master Geologi ITB. === TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang . ada hadiahnya pula