Re: [iagi-net-l] Migrasi dan Spesiasi Pygmy Stegodon cariangensis ? (was Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar)

2004-04-15 Terurut Topik Awang Satyana
 biogeografi pulau). Pertanyaan saya Pak Zaim, stegodon2 pigmi telah ditemukan 
(Hooijer, Sartono, Bergh, dll.) di pulau-pulau kecil yang terisolasi seperti di 
Mindanao, Flores, Sumba, dan Timor. Katakanlah mereka bermigrasi dari daratan besar 
(Sundaland ? - Jabar mestinya sebagian besar masih bagian Sundaland saat 
Pliosen-Plistosen itu) ke timur melalui Selat Lombok, melintai Wallace Line dan 
ditemukan di pulau2 Nusa Tenggara lalu mereka berevolusi menjadi pigmi (seleksi alam). 
Nah, kalau ada stegodon pigmi di pulau besar (katakanlah stegodon temuan Pak Zaim di 
Cariang, Sumedang itu), maka ini memerlukan keterangan tersendiri dalam hal migrasi 
dan spesiasi Stegodon cariangensis itu. Apakah stegodon biasa dan pigmi hidup bersamaan
juga merupakan suatu konsepsi.

Untuk vertebrata purba Jawa, Vos et al. (1982) pernah membagi tarikh2 umurnya menjadi 
: Satir (2-1.5 Ma), Cisaat (1.2 Ma), Trinil (0.9 Ma), Kedung Brubus (0.8 Ma), Ngandong 
(? Ma), dan Punung (110-70 ribu tyl). Temuan Pak Zaim kira-kira masuk tarikh mana. 
Kalau konsep yang pigmi berasal dari yang ukuran biasa adalah benar, maka semua 
stegodon pigmi mestinya lebih muda dari stegodon berukuran biasa. Tetapi, Bergh (1995) 
menyebutkan bahwa stegodon besar di Flores sebenarnya lebih muda daripada spesies 
pigmi. Nah...? Artinya, mungkin telah terjadi lebih dari satu episode migrasi 
stegodon. Bagaimana hubungan Stegodon cariangensis dengan stegodon besar, migrasi, 
umur dan proses spesiasinya apakah Pak Zaim bahas di paper itu ? 

Sekarang tidak ada gajah tersebar secara alamiah di Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, 
dan Sulawesi. Padahal zaman Pliosen-Plistosen di wilayah2 inilah banyak ditemukan 
fosil2 gajah stegodon. Penyebaran mundur sejak Holosen sampai di Semenanjung Malaya 
dan Sumatra. Sea transgression Holosen barier-nya kelihatannya.

Pak Zaim, apakah saya bisa dapat soft-copy paper Stegodon cariangensis yang di Buletin 
Geologi ITB vol.34,no.1 (2002) itu ? Terima kasih.

Salam,
Awang


zaim wrote:
Rekan2 IAGInet yth.,
Benar sekali apa yang dikatakan oleh Pak Sigit Sukmono.
Di Departemen Teknik Geologi FIKTM-ITB yang telah Assistant Professor
(Lektor) = 10 orang, Associate Professor (Lektor Kepala) = 12 orang. Jadi
kalau hanya Associate Professor (Lektor Kepala) saja kita mestinya ya
punya banyak (belum lagi dari Geologi UGM,UNPAD,UPN,USAKTI) dan tidak perlu
risau merasa kalah dengan Dr.Nelson Tanusu.
Namun yang Full Professor (=Professor = Guru Besar) dalam geologi ini yang
menyedihkan, sekarang rada langka, karena dari seluruh PTN dan PTS di
Indonesia, Guru Besar (Aktif) Geologi hanya : 6 orang
(ITB=2;UNPAD=2;UGM=1;UPN=1) dan bisa jadi 8 orang jika ditambah 2 orang Guru
Besar dari Dept. Teknik Geofisika ITB (mereka memang dibesarkan di
Geologi).
Tentang hak patent, ya jadi suatu tantangan bagi para geologist dan
geophysist kita untuk bisa mematent-kan (bukan mematekkan/mematikan)
karyanya. Kalau untuk paleontologist, karya yang dipatent-kan adalah
menemukan / mengusulkan nama genus dan/atau spesies baru, yang namanya
nantinya tercantum dibelakang nama genus dan/atau spesies yang diusulkan,
seperti yang telah dimiliki oleh Almarhum Prof. Sartono : Stegodon
timorensis SARTONO. Ini yang sangat jarang terjadi, bahkan cenderung tidak
pernah ada (lagi) penemuan/nama baru (tantangan bagi ahli foram,
nanoplankton, palinologi, diatom moluska dll.). Masak setelah zaman
penjajahan tidak ada lagi genus/spesies baru yang ditemukan oleh ahli
Indonesia (sejak Tan Sin Hok yang ahli foram besar dan nanoplankton; Hooijer
dan von Koenigswald yang ahli vertebrata) ?
Saya sendiri baru-baru ini sudah mengusulkan nama spesies baru pygmy
(kerdil) Stegodon yang saya temukan dari daerah Sumedang yang setelah saya
teliti, karakter fosil tersebut berbeda dengan spesies pygmy Stegodon yang
terdapat dari daerah2 lain di Indonesia dan Asia lainnya, sehingga saya
yakin fosil tersebut merupakan spesies tersendiri dan saya beri nama baru
dengan nama Stegodon cariangensis (karena saya dapatkan fosil tersebut dari
Desa Cariang, Sumedang), dan telah saya publikasikan dalam Buletin Geologi
ITB vol.34,no.1 (2002).
Usulan nama spesies baru tersebut kemudian telah saya tulis (absract) untuk
presentasi internasional di Jerman April mendatang, dan abstract saya
tersebut sudah accepted untuk presentasi oral dalam pertemuan tersebut ,
mudah2an usulan nama baru spesies Stegodon cariangensis dapat diterima
secara ilmiah (internasional).

Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim
Dept.Tek.Geologi
FIKTM-ITB


- Original Message -
From: Sigit Sukmono 
To: 
Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:00 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali,
 Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa
 nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor Kepala
 dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate
 Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi
 teman2 di

Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-04-02 Terurut Topik zaim
Tentu saja ada batasan umur untuk PNS, kalau tidak salah = 35 tahun (?).
Sedangkan untuk ITB BHMN, say tidak tahu pasti karena belum ada
penjelasannya.

Terima kasih,

Yahdi Zaim

- Original Message -
From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 01, 2004 6:59 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Pak Zaim

 Apakah ada batasan maximum umur untuk proses PNS tersebut...?

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/TUN/GG
 0542- 533852






 zaim [EMAIL PROTECTED]
 31/03/2004 03:11 PM
 Please respond to iagi-net


 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 Subject:Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Mas Kartiko,
 Untuk PTN, penerimaan dosennya akan mengikuti sistem PNS. Yang dulu
 berlaku
 (saya kira sekarang masih sama) adalah minimal berijasah S1(ditambah
 persyaratan lainnya) yang jika diterima, akan menjadi PNS dengan status
 Asisten Ahli/Gol. IIIa.
 Bahwa apakah mungkin dari kalangan praktisi, ya boleh2 saja; sebagai
 contoh,
 ada beberapa orang staf di Dept. Tek. Geologi ITB dulunya pernah sebagai
 praktisi di industri mineral dan jasa (paleontologi) sebelum bergabung ke
 ITB, dan beliau2 tetap mengikuti prosedur sebagai PNS, artinya ya mulai
 dari
 nol.
 Untuk ITB-BHMN sekarang ini kalau tidak salah rencananya akan ada
 rekrutmen
 horisontal, yang tentunya akan ada penilaian kepakaran seseorang selama
 jadi
 praktisi, yang mungkin nantinya bisa dikonversi untuk penentuan jenjang
 kepangkatannya.

 Wassalam,

 Yahdi Zaim
 Dept. Tek. Geologi
 FIKTM-ITB

 - Original Message -
 From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, March 31, 2004 12:58 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


  Mengenai menjadi dosen di perguruan tinggi
 
  Apakah ada perguruan tinggi di indonesia (terutama dalam bidang geology
 )
  yang menerima pengajar yang bukan dari kalangan akademisi tapi praktisi
  dari industri..
  Biasanya apakah syaratnya dan bagaimana sistem konversi experiencenya
  dengan jenjang tingkatan pengajar di perguruan tinggi tersebut...?
 
  Regards
 
  Ferdinandus Kartiko Samodro
  TOTAL EP Indonesie Balikpapan
  DKS/TUN/GG
  0542- 533852
 
 
 
 
 
  -
  To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
  Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
  -
 


 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -





 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-04-01 Terurut Topik Untung Sudarsono
Pertanyaan yang bagus

KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus wrote:

 Mengenai menjadi dosen di perguruan tinggi

 Apakah ada perguruan tinggi di indonesia (terutama dalam bidang geology )
 yang menerima pengajar yang bukan dari kalangan akademisi tapi praktisi
 dari industri..
 Biasanya apakah syaratnya dan bagaimana sistem konversi experiencenya
 dengan jenjang tingkatan pengajar di perguruan tinggi tersebut...?

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/TUN/GG
 0542- 533852

 -

 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
 Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

 -


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-04-01 Terurut Topik Reza_Prasetyo

Di Jurusan Teknik Geologi UGM ada satu orang dosen yaitu Pak Jarot
Setyowiyoto (bahkan sekarang sudah menjabat sebagai Pembantu Dekan di
Fakultas Teknik UGM), yang ketika lulus dari UGM dulunya tidak langsung
menjadi dosen tetapi sempat 2 tahun terlebih dahulu bekerja sebagai
geologist di PT CPI Rumbai (jika tidak salah).

Setelah 2 tahun di CPI kemudian baru kembali ke kampus dan mengabdikan diri
sebagai dosen.
Mengenai konversi experience-nya saya tidak begitu paham, tetapi saat ini
beliau sudah menyandang gelar M.Sc dari Brunei Darussalam.

salam,
rp


   

  Untung Sudarsono 

  [EMAIL PROTECTED]To:   [EMAIL PROTECTED]
   
  .go.id  cc: 

   Subject:  Re: [iagi-net-l] Proses studi 
Dr dan Guru Besar   
  04/02/2004 11:55 

  AM   

  Please respond to

  iagi-net 

   

   





Pertanyaan yang bagus

KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus wrote:

 Mengenai menjadi dosen di perguruan tinggi

 Apakah ada perguruan tinggi di indonesia (terutama dalam bidang geology )
 yang menerima pengajar yang bukan dari kalangan akademisi tapi praktisi
 dari industri..
 Biasanya apakah syaratnya dan bagaimana sistem konversi experiencenya
 dengan jenjang tingkatan pengajar di perguruan tinggi tersebut...?

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/TUN/GG
 0542- 533852

 -

 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

 -


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-31 Terurut Topik KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
Pak Zaim 

Apakah ada batasan maximum umur untuk proses PNS tersebut...?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852






zaim [EMAIL PROTECTED]
31/03/2004 03:11 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


Mas Kartiko,
Untuk PTN, penerimaan dosennya akan mengikuti sistem PNS. Yang dulu 
berlaku
(saya kira sekarang masih sama) adalah minimal berijasah S1(ditambah
persyaratan lainnya) yang jika diterima, akan menjadi PNS dengan status
Asisten Ahli/Gol. IIIa.
Bahwa apakah mungkin dari kalangan praktisi, ya boleh2 saja; sebagai 
contoh,
ada beberapa orang staf di Dept. Tek. Geologi ITB dulunya pernah sebagai
praktisi di industri mineral dan jasa (paleontologi) sebelum bergabung ke
ITB, dan beliau2 tetap mengikuti prosedur sebagai PNS, artinya ya mulai 
dari
nol.
Untuk ITB-BHMN sekarang ini kalau tidak salah rencananya akan ada 
rekrutmen
horisontal, yang tentunya akan ada penilaian kepakaran seseorang selama 
jadi
praktisi, yang mungkin nantinya bisa dikonversi untuk penentuan jenjang
kepangkatannya.

Wassalam,

Yahdi Zaim
Dept. Tek. Geologi
FIKTM-ITB

- Original Message -
From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 31, 2004 12:58 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Mengenai menjadi dosen di perguruan tinggi

 Apakah ada perguruan tinggi di indonesia (terutama dalam bidang geology 
)
 yang menerima pengajar yang bukan dari kalangan akademisi tapi praktisi
 dari industri..
 Biasanya apakah syaratnya dan bagaimana sistem konversi experiencenya
 dengan jenjang tingkatan pengajar di perguruan tinggi tersebut...?

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/TUN/GG
 0542- 533852





 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-31 Terurut Topik Koesoema
Sudah resmi,  formal dan sudah dipakai, sesuai dengan jenjang PNS, mengapa
masih diragukan lagi?
Kalau sebutan atau terjemahan (associate, assistant, professor), terserah
masyarakat, tidak perlu diresmikan. Sebutan Kyai juga tidak diresmikan
pemerintah.

- Original Message -
From: Yanto R. Sumantri [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 31, 2004 9:12 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Terimakasih Pak Zain  dan Pak Koesoemadinata atas penjelasannya, jadi
 sistim yang mana yang akan dipakai oleh Indonesia (apakah sistim
 sekarang dengan nama Lektor , Lektor Kepala dsb   sudah secara formal
 menjadi , sistim yang diakui oleh Indonesia secara resmi ( pertanyaan
 lagi apakah perlu diresmikan , dan siapa yang perlu meresmikan? atau
 hanya didasarkan atas kebiasa-an  seperti Kiayi atau Ajengan  ?).

 Selamat pada Dr.Yahdi Zaim yang telah menemukan spicies baru , memang
 bayak tantangan bagi geologi Indonesia !

 Sekali lagi selamat.

 Si Abah
 (yang masih tetap prihatin dengan minimnya Guru BesarGeologi di
 Indonesia)
 zaim wrote:
 
  Rekan2 IAGInet yth.,
  Benar sekali apa yang dikatakan oleh Pak Sigit Sukmono.
  Di Departemen Teknik Geologi FIKTM-ITB yang telah Assistant Professor
  (Lektor) = 10 orang, Associate Professor (Lektor Kepala) = 12 orang.
Jadi
  kalau hanya Associate Professor (Lektor Kepala) saja kita mestinya ya
  punya banyak (belum lagi dari Geologi UGM,UNPAD,UPN,USAKTI) dan tidak
perlu
  risau merasa kalah dengan Dr.Nelson Tanusu.
  Namun yang Full Professor (=Professor = Guru Besar) dalam geologi ini
yang
  menyedihkan, sekarang rada langka, karena dari seluruh PTN dan PTS di
  Indonesia, Guru Besar (Aktif) Geologi hanya : 6 orang
  (ITB=2;UNPAD=2;UGM=1;UPN=1) dan bisa jadi 8 orang jika ditambah 2 orang
Guru
  Besar dari Dept. Teknik Geofisika ITB (mereka memang dibesarkan di
  Geologi).
  Tentang hak patent, ya jadi suatu tantangan bagi para geologist dan
  geophysist kita untuk bisa mematent-kan (bukan mematekkan/mematikan)
  karyanya. Kalau untuk paleontologist, karya yang dipatent-kan adalah
  menemukan / mengusulkan nama genus dan/atau spesies baru, yang namanya
  nantinya tercantum dibelakang nama genus dan/atau spesies yang
diusulkan,
  seperti yang telah dimiliki oleh Almarhum Prof. Sartono : Stegodon
  timorensis SARTONO. Ini yang sangat jarang terjadi, bahkan cenderung
tidak
  pernah ada (lagi) penemuan/nama baru (tantangan bagi ahli foram,
  nanoplankton, palinologi, diatom moluska dll.). Masak setelah zaman
  penjajahan tidak ada lagi genus/spesies baru yang ditemukan oleh ahli
  Indonesia (sejak Tan Sin Hok yang ahli foram besar dan nanoplankton;
Hooijer
  dan von Koenigswald yang ahli vertebrata) ?
  Saya sendiri baru-baru ini sudah mengusulkan nama spesies baru pygmy
  (kerdil) Stegodon yang saya temukan dari daerah Sumedang yang setelah
saya
  teliti, karakter fosil tersebut berbeda dengan spesies pygmy Stegodon
yang
  terdapat dari daerah2 lain di Indonesia dan Asia lainnya, sehingga saya
  yakin fosil tersebut merupakan spesies tersendiri dan saya beri nama
baru
  dengan nama Stegodon cariangensis (karena saya dapatkan fosil tersebut
dari
  Desa Cariang, Sumedang), dan telah saya publikasikan dalam Buletin
Geologi
  ITB vol.34,no.1 (2002).
  Usulan nama spesies baru tersebut kemudian telah saya tulis (absract)
untuk
  presentasi internasional di Jerman April mendatang, dan abstract saya
  tersebut sudah accepted untuk presentasi oral dalam pertemuan tersebut
,
  mudah2an usulan nama baru spesies Stegodon cariangensis dapat diterima
  secara ilmiah (internasional).
 
  Terima kasih,
 
  Wassalam,
 
  Yahdi Zaim
  Dept.Tek.Geologi
  FIKTM-ITB
 
  - Original Message -
  From: Sigit Sukmono [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:00 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar
 
   Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali,
   Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa
   nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor
Kepala
   dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate
   Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi
   teman2 di ITB yang sudah punya jabatan Lektor Kepala / Associate
   Professor atau Lektor / Assistant Professor.
  
   Salam,
   Sigit Sukmono
  
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
   [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, March 28, 2004 3:58 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar
   
Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor
kok
   ...
ngGak kalah sama Nelson ... :)
Nah siapa lagi  ??
   
ref : IPA news letter March 2004 
   
RDP
  
  
   -
   To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
   Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
   IAGI-net Archive 1: http

[iagi-net-l] Migrasi dan Spesiasi Pygmy Stegodon cariangensis ? (was Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar)

2004-03-31 Terurut Topik Awang Satyana
nantinya tercantum dibelakang nama genus dan/atau spesies yang diusulkan,
seperti yang telah dimiliki oleh Almarhum Prof. Sartono : Stegodon
timorensis SARTONO. Ini yang sangat jarang terjadi, bahkan cenderung tidak
pernah ada (lagi) penemuan/nama baru (tantangan bagi ahli foram,
nanoplankton, palinologi, diatom moluska dll.). Masak setelah zaman
penjajahan tidak ada lagi genus/spesies baru yang ditemukan oleh ahli
Indonesia (sejak Tan Sin Hok yang ahli foram besar dan nanoplankton; Hooijer
dan von Koenigswald yang ahli vertebrata) ?
Saya sendiri baru-baru ini sudah mengusulkan nama spesies baru pygmy
(kerdil) Stegodon yang saya temukan dari daerah Sumedang yang setelah saya
teliti, karakter fosil tersebut berbeda dengan spesies pygmy Stegodon yang
terdapat dari daerah2 lain di Indonesia dan Asia lainnya, sehingga saya
yakin fosil tersebut merupakan spesies tersendiri dan saya beri nama baru
dengan nama Stegodon cariangensis (karena saya dapatkan fosil tersebut dari
Desa Cariang, Sumedang), dan telah saya publikasikan dalam Buletin Geologi
ITB vol.34,no.1 (2002).
Usulan nama spesies baru tersebut kemudian telah saya tulis (absract) untuk
presentasi internasional di Jerman April mendatang, dan abstract saya
tersebut sudah accepted untuk presentasi oral dalam pertemuan tersebut ,
mudah2an usulan nama baru spesies Stegodon cariangensis dapat diterima
secara ilmiah (internasional).

Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim
Dept.Tek.Geologi
FIKTM-ITB


- Original Message -
From: Sigit Sukmono 
To: 
Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:00 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali,
 Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa
 nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor Kepala
 dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate
 Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi
 teman2 di ITB yang sudah punya jabatan Lektor Kepala / Associate
 Professor atau Lektor / Assistant Professor.

 Salam,
 Sigit Sukmono

  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Sunday, March 28, 2004 3:58 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar
 
  Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor kok
 ...
  ngGak kalah sama Nelson ... :)
  Nah siapa lagi  ??
 
  ref : IPA news letter March 2004 
 
  RDP


 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance Tax Center - File online. File on time.

Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-30 Terurut Topik zaim
Rekan2 IAGInet yth.,
Benar sekali apa yang dikatakan oleh Pak Sigit Sukmono.
Di Departemen Teknik Geologi FIKTM-ITB yang telah Assistant Professor
(Lektor) = 10 orang, Associate Professor (Lektor Kepala) = 12 orang. Jadi
kalau hanya Associate Professor (Lektor Kepala) saja kita mestinya ya
punya banyak (belum lagi dari Geologi UGM,UNPAD,UPN,USAKTI) dan tidak perlu
risau merasa kalah dengan Dr.Nelson Tanusu.
Namun yang Full Professor (=Professor = Guru Besar) dalam geologi ini yang
menyedihkan, sekarang rada langka, karena dari seluruh PTN dan PTS di
Indonesia, Guru Besar (Aktif) Geologi hanya : 6 orang
(ITB=2;UNPAD=2;UGM=1;UPN=1) dan bisa jadi 8 orang jika ditambah 2 orang Guru
Besar dari Dept. Teknik Geofisika ITB (mereka memang dibesarkan di
Geologi).
Tentang hak patent, ya jadi suatu tantangan bagi para geologist dan
geophysist kita untuk bisa mematent-kan (bukan mematekkan/mematikan)
karyanya. Kalau untuk paleontologist, karya yang dipatent-kan adalah
menemukan / mengusulkan nama genus dan/atau spesies baru, yang namanya
nantinya tercantum dibelakang nama genus dan/atau spesies yang diusulkan,
seperti yang telah dimiliki oleh Almarhum Prof. Sartono : Stegodon
timorensis SARTONO. Ini yang sangat jarang terjadi, bahkan cenderung tidak
pernah ada (lagi) penemuan/nama baru (tantangan bagi ahli foram,
nanoplankton, palinologi, diatom moluska dll.). Masak setelah zaman
penjajahan tidak ada lagi genus/spesies baru yang ditemukan oleh ahli
Indonesia (sejak Tan Sin Hok yang ahli foram besar dan nanoplankton; Hooijer
dan von Koenigswald yang ahli vertebrata) ?
Saya sendiri baru-baru ini sudah mengusulkan nama spesies baru pygmy
(kerdil) Stegodon yang saya temukan dari daerah Sumedang yang setelah saya
teliti, karakter fosil tersebut berbeda dengan spesies pygmy Stegodon yang
terdapat dari daerah2 lain di Indonesia dan Asia lainnya, sehingga saya
yakin fosil tersebut merupakan spesies tersendiri dan saya beri nama baru
dengan nama Stegodon cariangensis (karena saya dapatkan fosil tersebut dari
Desa Cariang, Sumedang), dan telah saya publikasikan dalam Buletin Geologi
ITB vol.34,no.1 (2002).
Usulan nama spesies baru tersebut kemudian telah saya tulis (absract) untuk
presentasi internasional di Jerman April mendatang, dan abstract saya
tersebut sudah accepted untuk presentasi oral dalam pertemuan tersebut ,
mudah2an usulan nama baru spesies Stegodon cariangensis dapat diterima
secara ilmiah (internasional).

Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim
Dept.Tek.Geologi
FIKTM-ITB


- Original Message -
From: Sigit Sukmono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:00 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali,
 Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa
 nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor Kepala
 dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate
 Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi
 teman2 di ITB yang sudah punya jabatan Lektor Kepala / Associate
 Professor atau Lektor / Assistant Professor.

 Salam,
 Sigit Sukmono

  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Sunday, March 28, 2004 3:58 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar
 
  Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor kok
 ...
  ngGak kalah sama Nelson ... :)
  Nah siapa lagi  ??
 
  ref : IPA news letter March 2004 
 
  RDP


 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi

RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-30 Terurut Topik Faizil Fitris
Selamat Pak Zaim, 
Semoga sukses dalam mempresentasikan usulan nama species pygmy Stegodon
cariangensis di forum ilmiah internosional Jerman. Saya doakan semoga
presentasi ini merupakan pembuka jalan dari kevakuman penemuan-penemuan
ilmiah GG lainnya. Tapi omong2, kenapa tidak pakai ZAIM di belakang nama
species tsb? 

Salam
Faizil

-Original Message-
From: zaim [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 29, 2004 11:38 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


Rekan2 IAGInet yth.,
Benar sekali apa yang dikatakan oleh Pak Sigit Sukmono.
Di Departemen Teknik Geologi FIKTM-ITB yang telah Assistant Professor
(Lektor) = 10 orang, Associate Professor (Lektor Kepala) = 12 orang. Jadi
kalau hanya Associate Professor (Lektor Kepala) saja kita mestinya ya
punya banyak (belum lagi dari Geologi UGM,UNPAD,UPN,USAKTI) dan tidak perlu
risau merasa kalah dengan Dr.Nelson Tanusu.
Namun yang Full Professor (=Professor = Guru Besar) dalam geologi ini yang
menyedihkan, sekarang rada langka, karena dari seluruh PTN dan PTS di
Indonesia, Guru Besar (Aktif) Geologi hanya : 6 orang
(ITB=2;UNPAD=2;UGM=1;UPN=1) dan bisa jadi 8 orang jika ditambah 2 orang Guru
Besar dari Dept. Teknik Geofisika ITB (mereka memang dibesarkan di
Geologi).
Tentang hak patent, ya jadi suatu tantangan bagi para geologist dan
geophysist kita untuk bisa mematent-kan (bukan mematekkan/mematikan)
karyanya. Kalau untuk paleontologist, karya yang dipatent-kan adalah
menemukan / mengusulkan nama genus dan/atau spesies baru, yang namanya
nantinya tercantum dibelakang nama genus dan/atau spesies yang diusulkan,
seperti yang telah dimiliki oleh Almarhum Prof. Sartono : Stegodon
timorensis SARTONO. Ini yang sangat jarang terjadi, bahkan cenderung tidak
pernah ada (lagi) penemuan/nama baru (tantangan bagi ahli foram,
nanoplankton, palinologi, diatom moluska dll.). Masak setelah zaman
penjajahan tidak ada lagi genus/spesies baru yang ditemukan oleh ahli
Indonesia (sejak Tan Sin Hok yang ahli foram besar dan nanoplankton; Hooijer
dan von Koenigswald yang ahli vertebrata) ?
Saya sendiri baru-baru ini sudah mengusulkan nama spesies baru pygmy
(kerdil) Stegodon yang saya temukan dari daerah Sumedang yang setelah saya
teliti, karakter fosil tersebut berbeda dengan spesies pygmy Stegodon yang
terdapat dari daerah2 lain di Indonesia dan Asia lainnya, sehingga saya
yakin fosil tersebut merupakan spesies tersendiri dan saya beri nama baru
dengan nama Stegodon cariangensis (karena saya dapatkan fosil tersebut dari
Desa Cariang, Sumedang), dan telah saya publikasikan dalam Buletin Geologi
ITB vol.34,no.1 (2002).
Usulan nama spesies baru tersebut kemudian telah saya tulis (absract) untuk
presentasi internasional di Jerman April mendatang, dan abstract saya
tersebut sudah accepted untuk presentasi oral dalam pertemuan tersebut ,
mudah2an usulan nama baru spesies Stegodon cariangensis dapat diterima
secara ilmiah (internasional).

Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim
Dept.Tek.Geologi
FIKTM-ITB


- Original Message -
From: Sigit Sukmono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:00 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali,
 Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa
 nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor Kepala
 dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate
 Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi
 teman2 di ITB yang sudah punya jabatan Lektor Kepala / Associate
 Professor atau Lektor / Assistant Professor.

 Salam,
 Sigit Sukmono

  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Sunday, March 28, 2004 3:58 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar
 
  Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor kok
 ...
  ngGak kalah sama Nelson ... :)
  Nah siapa lagi  ??
 
  ref : IPA news letter March 2004 
 
  RDP


 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI

RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-30 Terurut Topik Witan O.A
Pak Zaim,
Selamat pak Zaim. Tapi kenapa namanya tidak Stegodon Zaimensis , cariang
bisa ditafsirkan bukan bunyi Indonesia lho. 

Witan

-Original Message-
From: zaim [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 29, 2004 11:38 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

 
 
 
Saya sendiri baru-baru ini sudah mengusulkan nama spesies baru pygmy
(kerdil) Stegodon yang saya temukan dari daerah Sumedang yang setelah
saya
teliti, karakter fosil tersebut berbeda dengan spesies pygmy Stegodon
yang
terdapat dari daerah2 lain di Indonesia dan Asia lainnya, sehingga saya
yakin fosil tersebut merupakan spesies tersendiri dan saya beri nama
baru
dengan nama Stegodon cariangensis (karena saya dapatkan fosil tersebut
dari
Desa Cariang, Sumedang), dan telah saya publikasikan dalam Buletin
Geologi
ITB vol.34,no.1 (2002).
Usulan nama spesies baru tersebut kemudian telah saya tulis (absract)
untuk
presentasi internasional di Jerman April mendatang, dan abstract saya
tersebut sudah accepted untuk presentasi oral dalam pertemuan tersebut
,
mudah2an usulan nama baru spesies Stegodon cariangensis dapat diterima
secara ilmiah (internasional).

Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim
Dept.Tek.Geologi
FIKTM-ITB


- Original Message -
From: Sigit Sukmono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:00 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali,
 Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa
 nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor
Kepala
 dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate
 Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi
 teman2 di ITB yang sudah punya jabatan Lektor Kepala / Associate
 Professor atau Lektor / Assistant Professor.

 Salam,
 Sigit Sukmono

  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Sunday, March 28, 2004 3:58 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar
 
  Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor
kok
 ...
  ngGak kalah sama Nelson ... :)
  Nah siapa lagi  ??
 
  ref : IPA news letter March 2004 
 
  RDP


 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-30 Terurut Topik zaim
Ass.Wr.Wb.,

Terima kasih Pak Faizil atas support-nya. Untuk sekarang ini, yang memakai
nama ZAIM dibelakangnya, ya biar anak2 saya saja dululah..
Salam untuk keluarga,

Wassalam,

Yahdi Zaim
Dept.Teknik Geologi
FIKTM-ITB

- Original Message -
From: Faizil Fitris [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 31, 2004 7:22 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Selamat Pak Zaim,
 Semoga sukses dalam mempresentasikan usulan nama species pygmy Stegodon
 cariangensis di forum ilmiah internosional Jerman. Saya doakan semoga
 presentasi ini merupakan pembuka jalan dari kevakuman penemuan-penemuan
 ilmiah GG lainnya. Tapi omong2, kenapa tidak pakai ZAIM di belakang nama
 species tsb?

 Salam
 Faizil

 -Original Message-
 From: zaim [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, March 29, 2004 11:38 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Rekan2 IAGInet yth.,
 Benar sekali apa yang dikatakan oleh Pak Sigit Sukmono.
 Di Departemen Teknik Geologi FIKTM-ITB yang telah Assistant Professor
 (Lektor) = 10 orang, Associate Professor (Lektor Kepala) = 12 orang.
Jadi
 kalau hanya Associate Professor (Lektor Kepala) saja kita mestinya ya
 punya banyak (belum lagi dari Geologi UGM,UNPAD,UPN,USAKTI) dan tidak
perlu
 risau merasa kalah dengan Dr.Nelson Tanusu.
 Namun yang Full Professor (=Professor = Guru Besar) dalam geologi ini
yang
 menyedihkan, sekarang rada langka, karena dari seluruh PTN dan PTS di
 Indonesia, Guru Besar (Aktif) Geologi hanya : 6 orang
 (ITB=2;UNPAD=2;UGM=1;UPN=1) dan bisa jadi 8 orang jika ditambah 2 orang
Guru
 Besar dari Dept. Teknik Geofisika ITB (mereka memang dibesarkan di
 Geologi).
 Tentang hak patent, ya jadi suatu tantangan bagi para geologist dan
 geophysist kita untuk bisa mematent-kan (bukan mematekkan/mematikan)
 karyanya. Kalau untuk paleontologist, karya yang dipatent-kan adalah
 menemukan / mengusulkan nama genus dan/atau spesies baru, yang namanya
 nantinya tercantum dibelakang nama genus dan/atau spesies yang diusulkan,
 seperti yang telah dimiliki oleh Almarhum Prof. Sartono : Stegodon
 timorensis SARTONO. Ini yang sangat jarang terjadi, bahkan cenderung tidak
 pernah ada (lagi) penemuan/nama baru (tantangan bagi ahli foram,
 nanoplankton, palinologi, diatom moluska dll.). Masak setelah zaman
 penjajahan tidak ada lagi genus/spesies baru yang ditemukan oleh ahli
 Indonesia (sejak Tan Sin Hok yang ahli foram besar dan nanoplankton;
Hooijer
 dan von Koenigswald yang ahli vertebrata) ?
 Saya sendiri baru-baru ini sudah mengusulkan nama spesies baru pygmy
 (kerdil) Stegodon yang saya temukan dari daerah Sumedang yang setelah saya
 teliti, karakter fosil tersebut berbeda dengan spesies pygmy Stegodon yang
 terdapat dari daerah2 lain di Indonesia dan Asia lainnya, sehingga saya
 yakin fosil tersebut merupakan spesies tersendiri dan saya beri nama baru
 dengan nama Stegodon cariangensis (karena saya dapatkan fosil tersebut
dari
 Desa Cariang, Sumedang), dan telah saya publikasikan dalam Buletin Geologi
 ITB vol.34,no.1 (2002).
 Usulan nama spesies baru tersebut kemudian telah saya tulis (absract)
untuk
 presentasi internasional di Jerman April mendatang, dan abstract saya
 tersebut sudah accepted untuk presentasi oral dalam pertemuan tersebut ,
 mudah2an usulan nama baru spesies Stegodon cariangensis dapat diterima
 secara ilmiah (internasional).

 Terima kasih,

 Wassalam,

 Yahdi Zaim
 Dept.Tek.Geologi
 FIKTM-ITB


 - Original Message -
 From: Sigit Sukmono [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:00 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


  Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali,
  Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa
  nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor Kepala
  dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate
  Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi
  teman2 di ITB yang sudah punya jabatan Lektor Kepala / Associate
  Professor atau Lektor / Assistant Professor.
 
  Salam,
  Sigit Sukmono
 
   -Original Message-
   From: [EMAIL PROTECTED]
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]
   Sent: Sunday, March 28, 2004 3:58 PM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar
  
   Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor kok
  ...
   ngGak kalah sama Nelson ... :)
   Nah siapa lagi  ??
  
   ref : IPA news letter March 2004 
  
   RDP
 
 
  -
  To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi

Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-30 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Terimakasih Pak Zain  dan Pak Koesoemadinata atas penjelasannya, jadi
sistim yang mana yang akan dipakai oleh Indonesia (apakah sistim
sekarang dengan nama Lektor , Lektor Kepala dsb   sudah secara formal
menjadi , sistim yang diakui oleh Indonesia secara resmi ( pertanyaan
lagi apakah perlu diresmikan , dan siapa yang perlu meresmikan? atau
hanya didasarkan atas kebiasa-an  seperti Kiayi atau Ajengan  ?).

Selamat pada Dr.Yahdi Zaim yang telah menemukan spicies baru , memang 
bayak tantangan bagi geologi Indonesia !

Sekali lagi selamat.

Si Abah
(yang masih tetap prihatin dengan minimnya Guru BesarGeologi di
Indonesia)
zaim wrote:
 
 Rekan2 IAGInet yth.,
 Benar sekali apa yang dikatakan oleh Pak Sigit Sukmono.
 Di Departemen Teknik Geologi FIKTM-ITB yang telah Assistant Professor
 (Lektor) = 10 orang, Associate Professor (Lektor Kepala) = 12 orang. Jadi
 kalau hanya Associate Professor (Lektor Kepala) saja kita mestinya ya
 punya banyak (belum lagi dari Geologi UGM,UNPAD,UPN,USAKTI) dan tidak perlu
 risau merasa kalah dengan Dr.Nelson Tanusu.
 Namun yang Full Professor (=Professor = Guru Besar) dalam geologi ini yang
 menyedihkan, sekarang rada langka, karena dari seluruh PTN dan PTS di
 Indonesia, Guru Besar (Aktif) Geologi hanya : 6 orang
 (ITB=2;UNPAD=2;UGM=1;UPN=1) dan bisa jadi 8 orang jika ditambah 2 orang Guru
 Besar dari Dept. Teknik Geofisika ITB (mereka memang dibesarkan di
 Geologi).
 Tentang hak patent, ya jadi suatu tantangan bagi para geologist dan
 geophysist kita untuk bisa mematent-kan (bukan mematekkan/mematikan)
 karyanya. Kalau untuk paleontologist, karya yang dipatent-kan adalah
 menemukan / mengusulkan nama genus dan/atau spesies baru, yang namanya
 nantinya tercantum dibelakang nama genus dan/atau spesies yang diusulkan,
 seperti yang telah dimiliki oleh Almarhum Prof. Sartono : Stegodon
 timorensis SARTONO. Ini yang sangat jarang terjadi, bahkan cenderung tidak
 pernah ada (lagi) penemuan/nama baru (tantangan bagi ahli foram,
 nanoplankton, palinologi, diatom moluska dll.). Masak setelah zaman
 penjajahan tidak ada lagi genus/spesies baru yang ditemukan oleh ahli
 Indonesia (sejak Tan Sin Hok yang ahli foram besar dan nanoplankton; Hooijer
 dan von Koenigswald yang ahli vertebrata) ?
 Saya sendiri baru-baru ini sudah mengusulkan nama spesies baru pygmy
 (kerdil) Stegodon yang saya temukan dari daerah Sumedang yang setelah saya
 teliti, karakter fosil tersebut berbeda dengan spesies pygmy Stegodon yang
 terdapat dari daerah2 lain di Indonesia dan Asia lainnya, sehingga saya
 yakin fosil tersebut merupakan spesies tersendiri dan saya beri nama baru
 dengan nama Stegodon cariangensis (karena saya dapatkan fosil tersebut dari
 Desa Cariang, Sumedang), dan telah saya publikasikan dalam Buletin Geologi
 ITB vol.34,no.1 (2002).
 Usulan nama spesies baru tersebut kemudian telah saya tulis (absract) untuk
 presentasi internasional di Jerman April mendatang, dan abstract saya
 tersebut sudah accepted untuk presentasi oral dalam pertemuan tersebut ,
 mudah2an usulan nama baru spesies Stegodon cariangensis dapat diterima
 secara ilmiah (internasional).
 
 Terima kasih,
 
 Wassalam,
 
 Yahdi Zaim
 Dept.Tek.Geologi
 FIKTM-ITB
 
 - Original Message -
 From: Sigit Sukmono [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:00 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar
 
  Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali,
  Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa
  nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor Kepala
  dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate
  Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi
  teman2 di ITB yang sudah punya jabatan Lektor Kepala / Associate
  Professor atau Lektor / Assistant Professor.
 
  Salam,
  Sigit Sukmono
 
   -Original Message-
   From: [EMAIL PROTECTED]
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]
   Sent: Sunday, March 28, 2004 3:58 PM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar
  
   Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor kok
  ...
   ngGak kalah sama Nelson ... :)
   Nah siapa lagi  ??
  
   ref : IPA news letter March 2004 
  
   RDP
 
 
  -
  To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
  Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL

Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-30 Terurut Topik zaim
Ass.Wr.Wb.,
Eh Abah, saya berusaha untuk menjawab sebisa saya, namun jika kurang
lengkap, mohon bantuan teman2 terutama dari kalangan akademisi untuk
melengkapinya.


1.Apabila disebandingkan dengan ngara lain (Asia /Eropa/USA /Australia)
 apakah waktu 6 - 7 tahun itu terlalu lama ?

 2. Dengan jumlah S3 yang dihasilkan sebanyak 15 (lima belas) orang untuk
 jangka waktu 46 (empat puluh enam tahun) yang berarti hanya menghasilkan
 satu orang dalam waktu tiga tahun , .

Jawab (J+) :
Untuk pertanyaan kedua butir diatas, jawabannya telah diberikan/diuraikan
oleh Pak Koesoemadinata lewat milis kita kemarin.

Jika kita mengikuti perhitungan waktu Abah yang mendapatkan angka hanya
satu orang S3 dalam waktu 3 tahun, INIPUN BAGI SAYA SUDAH RUA BIASA,
karena berarti bisa tepat waktu 3 tahun pendidikan doktor di Dept. Geologi
ITB ini (?), meski menurut saya seharusnya, idealnya, lebih dari 15 doktor
untuk kurun waktu 46 tahun.

..bagaimana program ITB atau pendidikan geologi lain untuk
menambah jumlah lulusan S3 ?.

J+ : Dulu, sebelum ada Program Pascasarjana (PPs) ITB, yang juga sempat
menjadi fakultas tersendiri, sebagai Fakultas Pascasarjana (untuk
mengingatkan, agar TIDAK MENGUCAPKAN Pasca = PASKA, karena yang benar adalah
Pasca= PASCA, di sini c=ce atau kalau dulu tj, bukan c=k) ada suatu komisi
yang mengurusi program doktor/S3, namanya Komisi Doktor. Bahkan, komisi
tersebut sudah ada sejak sebelum berdirinya PPs., dan komisi tersebut kalau
tidak salah langsung sebagai salah satu organ di Senat ITB.
Salah satu ketentuan di Komisi Doktor saat itu, juga di PPs-ITB, untuk
pembimbing utama adalah HARUS Guru Besar, yang dapat dibantu oleh pembimbing
pendamping (II dan III) berijasah S3. Ketentuan tersebut oleh ITB telah
diubah, bahwa sebagai pembimbing utama DAPAT mulai Lektor Kepala tetapi
HARUS berijasah S3.
Ketentuan baru tersebut dimaksudkan agar mahasiswa S3 dapat KESEMPATAN lebih
luas mendapatkan pembimbing yang langsung lebih sesuai dengan bidangnya,
mengingat banyak staf yang sudah Lektor Kepala dan S3 yang mampu membimbing
dalam bidang ilmunya masing2, sedangkan Guru Besar jumlahnya yang semakin
langka, yang kadang bidangnya tidak sesuai.
Hal lain adalah, penanganan masalah program S3 tidak sentralistik lagi
seperti dulu, ketika semuanya diurus oleh Komisi Doktor baik ketika langsung
di bawah Senat ITB maupun di PPs-ITB. Lebih kurang setahun lalu,
penanganannya diserahkan langsung di fakultas (Majelis Pascasarjana
Fakultas-MPs Fak.) dan di departemen (Komisi Pascasarjana Departemen -KPPs
Dep.).Dengan pengaturan yang demikian, maka diharapkan kontrol kualitas
(+waktu) menjadi lebih terstruktur, baik untuk mahasiswanya maupun
pembimbingnya. Sebagai contoh, kami dari KPPs dan MPs dalam setahun
berlakunya penanganan program S3 ini, telah berulang kali dengan surat
resmi memantau dan mengingatkan serta melakukan evaluasi para mahasiswa dan
pembimbing yang hasilnya, meminta agar beberapa mahasiswa S3 mengundurkan
diri karena kami menilai dan yakin kalau  mereka tidak akan dapat
menyelesaikan program S3-mereka.

.. Apabila saat ini adasebelas orang bagaimana mereka
mendapatkan biaya ? Sponsor ? Tugas dari Instansi ? Biaya sendiri ?

J+ : Ada yang (dulunya) dari sponsor (beasiswa pemerintah utk 3 tahun) dan
juga dari instansi, namun setelah masa pensponsorannya habis, ya jadi
biaya sendiri. Yang biaya sendiri juga ada.

 3. Pak Zaim , bagaiman dengan percepatan penambahan jumlah Guru Besar di
 ITB khususnya di Geologi ? Anda lupa menjawabnya.

J+ : Abah, sebenarnya saya tidak lupa menjawab masalah Guru Besar Geologi di
ITB, namun saya sudah menjawab dalam bentuk yang tersirat di dalam yang
tersurat saya yang lalu.

Hatur nuhun,

 Wassalam

Yahdi Zaim
Dept. Teknik Geologi
FIKTM-ITB
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Abah yrsnki Yth.,
 
  Saya ingin memberikan penjelasan atas beberapa pertanyaan Abah, dalam
  setiap pertanyaan seperti di bawah ini :
 
  1. Menurut statistik di Jurusan Geologi /ITB  berapa lama seseorang
   menyelesaikan S3 ?
 
  Jawab (J+) : Rata-rata 6-7 tahun, meski ada beberapa yang 9 tahun.
 
  2. Selama ini sudah berapa banyak S3 yang dihasilkan oleh Geologi / ITB?
 
  J+ : Jika dimulai dari Almarhum Prof. Dr. Sartono yang memperoleh Doktor
  pada tahun 1958 (sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan doktor
  geologi)masih bagian dari FIPIA UI, maka hingga sekarang sudah 15 orang
S3
  yang dihasilkan ITB, ditambah seorang Doktor Honoris Causa (Dr.HC)yaitu
  Dr. Soetarjo Sigit.
 
  3. Berdasarkan data  ad 1 dan 2  apakah ini relatif banyak / sedikit/
   wajar ?
 
  J+ : Tentunya yang ideal harus lebih banyak lagi S3 yang dihasilkan.
Namun
  masalahnya bukan saja karena (barangkali) sistem ITB dan masalah dari
  mahasiswa S3nya sendiri, namun juga(ditahun 80-an dan sebelumnya)minat
  untuk melanjutkan ke jenjang S3 di dalam negeri sangat kurang, mengingat
  masalah biaya yang tentunya tidak sedikit. Kebanyakan berusaha 

Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-30 Terurut Topik zaim
Pak Witan, terima kasih dukungannya. Kalau pakai zaimensis sebagai
spesies, saya takut jadi kerdil (pygmy), karena saya masih ingin jadi yang
normal dan jangkung kok
Tengkyu Kang,

Yahdi Zaim


- Original Message -
From: Witan O.A [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 31, 2004 6:58 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Pak Zaim,
 Selamat pak Zaim. Tapi kenapa namanya tidak Stegodon Zaimensis , cariang
 bisa ditafsirkan bukan bunyi Indonesia lho.

 Witan

 -Original Message-
 From: zaim [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, March 29, 2004 11:38 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar




 Saya sendiri baru-baru ini sudah mengusulkan nama spesies baru pygmy
 (kerdil) Stegodon yang saya temukan dari daerah Sumedang yang setelah
 saya
 teliti, karakter fosil tersebut berbeda dengan spesies pygmy Stegodon
 yang
 terdapat dari daerah2 lain di Indonesia dan Asia lainnya, sehingga saya
 yakin fosil tersebut merupakan spesies tersendiri dan saya beri nama
 baru
 dengan nama Stegodon cariangensis (karena saya dapatkan fosil tersebut
 dari
 Desa Cariang, Sumedang), dan telah saya publikasikan dalam Buletin
 Geologi
 ITB vol.34,no.1 (2002).
 Usulan nama spesies baru tersebut kemudian telah saya tulis (absract)
 untuk
 presentasi internasional di Jerman April mendatang, dan abstract saya
 tersebut sudah accepted untuk presentasi oral dalam pertemuan tersebut
 ,
 mudah2an usulan nama baru spesies Stegodon cariangensis dapat diterima
 secara ilmiah (internasional).

 Terima kasih,

 Wassalam,

 Yahdi Zaim
 Dept.Tek.Geologi
 FIKTM-ITB


 - Original Message -
 From: Sigit Sukmono [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:00 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


  Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali,
  Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa
  nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor
 Kepala
  dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate
  Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi
  teman2 di ITB yang sudah punya jabatan Lektor Kepala / Associate
  Professor atau Lektor / Assistant Professor.
 
  Salam,
  Sigit Sukmono
 
   -Original Message-
   From: [EMAIL PROTECTED]
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]
   Sent: Sunday, March 28, 2004 3:58 PM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar
  
   Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor
 kok
  ...
   ngGak kalah sama Nelson ... :)
   Nah siapa lagi  ??
  
   ref : IPA news letter March 2004 
  
   RDP
 
 
  -
  To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
  Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
  -
 


 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED

Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-30 Terurut Topik zaim
Abah dan rekan2 Yth.,
Soal sistem mana yang mau dipakai, ya terserah masyarakat saja lah.
Dalam pendidikan formal non agama dikenal istilah guru dan dosen, padahal
artinya sama. Di Perancis, dari TK s/d perguruan tinggi, disebut Professeur
(baca profesor). Pengajar Madrasah dan Pesantren di Indonesia disebut Ustad
yang artinya juga guru.
Buat saya, saya dipanggil guru.ya monggo,...dosenya
silahkan...ustad ya mangga,
Hanya saja kalau Guru Besar dipanggilnya jadi : Al Ustaadun Kabiir..
Hehe..

Dua hari yang lalu saya sangat sedih, kesal dan geram dan sangat tidak
bangga ketika mendengar beberapa artis kita mendapatkan gelar Doktor (beli
???) dari Northern California Global University (NCGU). Diantara artis yang
mendapat doktor tersebut adalah Anwar Fuady dan penyanyi dangdut (yang
menurut saya tidak juga terkenal) Santa Hoky. Dengan bangganya mereka
menerima gelar tersebut, dan mereka mengatakan kalau gelar tersebut
diperoleh atas penilaian NCGU bahwa mereka telah berjasa mengembangkan seni
dan budaya Indonesia, dan Santa Hoky mengatakan kalau ia dinilai telah
mengembangkan dan mempopulerkan dangdut.Paranormal Djoko Bodo-pun
mendapatkan gelar doktor..
Sementara teman2 yang mengambil program doktor yang benar2 secara akademis
di dalam dan luar negeri jungkir-balik untuk mendapatkan doktor/S3

Wassalam,

Yahdi Zaim

- Original Message -
From: Yanto R. Sumantri [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 31, 2004 9:12 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Terimakasih Pak Zain  dan Pak Koesoemadinata atas penjelasannya, jadi
 sistim yang mana yang akan dipakai oleh Indonesia (apakah sistim
 sekarang dengan nama Lektor , Lektor Kepala dsb   sudah secara formal
 menjadi , sistim yang diakui oleh Indonesia secara resmi ( pertanyaan
 lagi apakah perlu diresmikan , dan siapa yang perlu meresmikan? atau
 hanya didasarkan atas kebiasa-an  seperti Kiayi atau Ajengan  ?).

 Selamat pada Dr.Yahdi Zaim yang telah menemukan spicies baru , memang
 bayak tantangan bagi geologi Indonesia !

 Sekali lagi selamat.

 Si Abah
 (yang masih tetap prihatin dengan minimnya Guru BesarGeologi di
 Indonesia)
 zaim wrote:
 
  Rekan2 IAGInet yth.,
  Benar sekali apa yang dikatakan oleh Pak Sigit Sukmono.
  Di Departemen Teknik Geologi FIKTM-ITB yang telah Assistant Professor
  (Lektor) = 10 orang, Associate Professor (Lektor Kepala) = 12 orang.
Jadi
  kalau hanya Associate Professor (Lektor Kepala) saja kita mestinya ya
  punya banyak (belum lagi dari Geologi UGM,UNPAD,UPN,USAKTI) dan tidak
perlu
  risau merasa kalah dengan Dr.Nelson Tanusu.
  Namun yang Full Professor (=Professor = Guru Besar) dalam geologi ini
yang
  menyedihkan, sekarang rada langka, karena dari seluruh PTN dan PTS di
  Indonesia, Guru Besar (Aktif) Geologi hanya : 6 orang
  (ITB=2;UNPAD=2;UGM=1;UPN=1) dan bisa jadi 8 orang jika ditambah 2 orang
Guru
  Besar dari Dept. Teknik Geofisika ITB (mereka memang dibesarkan di
  Geologi).
  Tentang hak patent, ya jadi suatu tantangan bagi para geologist dan
  geophysist kita untuk bisa mematent-kan (bukan mematekkan/mematikan)
  karyanya. Kalau untuk paleontologist, karya yang dipatent-kan adalah
  menemukan / mengusulkan nama genus dan/atau spesies baru, yang namanya
  nantinya tercantum dibelakang nama genus dan/atau spesies yang
diusulkan,
  seperti yang telah dimiliki oleh Almarhum Prof. Sartono : Stegodon
  timorensis SARTONO. Ini yang sangat jarang terjadi, bahkan cenderung
tidak
  pernah ada (lagi) penemuan/nama baru (tantangan bagi ahli foram,
  nanoplankton, palinologi, diatom moluska dll.). Masak setelah zaman
  penjajahan tidak ada lagi genus/spesies baru yang ditemukan oleh ahli
  Indonesia (sejak Tan Sin Hok yang ahli foram besar dan nanoplankton;
Hooijer
  dan von Koenigswald yang ahli vertebrata) ?
  Saya sendiri baru-baru ini sudah mengusulkan nama spesies baru pygmy
  (kerdil) Stegodon yang saya temukan dari daerah Sumedang yang setelah
saya
  teliti, karakter fosil tersebut berbeda dengan spesies pygmy Stegodon
yang
  terdapat dari daerah2 lain di Indonesia dan Asia lainnya, sehingga saya
  yakin fosil tersebut merupakan spesies tersendiri dan saya beri nama
baru
  dengan nama Stegodon cariangensis (karena saya dapatkan fosil tersebut
dari
  Desa Cariang, Sumedang), dan telah saya publikasikan dalam Buletin
Geologi
  ITB vol.34,no.1 (2002).
  Usulan nama spesies baru tersebut kemudian telah saya tulis (absract)
untuk
  presentasi internasional di Jerman April mendatang, dan abstract saya
  tersebut sudah accepted untuk presentasi oral dalam pertemuan tersebut
,
  mudah2an usulan nama baru spesies Stegodon cariangensis dapat diterima
  secara ilmiah (internasional).
 
  Terima kasih,
 
  Wassalam,
 
  Yahdi Zaim
  Dept.Tek.Geologi
  FIKTM-ITB
 
  - Original Message -
  From: Sigit Sukmono [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:00 AM
  Subject: RE: [iagi

Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-30 Terurut Topik KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
Mengenai menjadi dosen di perguruan tinggi 

Apakah ada perguruan tinggi di indonesia (terutama dalam bidang geology ) 
yang menerima pengajar yang bukan dari kalangan akademisi tapi praktisi 
dari industri..
Biasanya apakah syaratnya dan bagaimana sistem konversi experiencenya 
dengan jenjang tingkatan pengajar di perguruan tinggi tersebut...?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/GG 
0542- 533852





-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-30 Terurut Topik zaim
Mas Kartiko,
Untuk PTN, penerimaan dosennya akan mengikuti sistem PNS. Yang dulu berlaku
(saya kira sekarang masih sama) adalah minimal berijasah S1(ditambah
persyaratan lainnya) yang jika diterima, akan menjadi PNS dengan status
Asisten Ahli/Gol. IIIa.
Bahwa apakah mungkin dari kalangan praktisi, ya boleh2 saja; sebagai contoh,
ada beberapa orang staf di Dept. Tek. Geologi ITB dulunya pernah sebagai
praktisi di industri mineral dan jasa (paleontologi) sebelum bergabung ke
ITB, dan beliau2 tetap mengikuti prosedur sebagai PNS, artinya ya mulai dari
nol.
Untuk ITB-BHMN sekarang ini kalau tidak salah rencananya akan ada rekrutmen
horisontal, yang tentunya akan ada penilaian kepakaran seseorang selama jadi
praktisi, yang mungkin nantinya bisa dikonversi untuk penentuan jenjang
kepangkatannya.

Wassalam,

Yahdi Zaim
Dept. Tek. Geologi
FIKTM-ITB

- Original Message -
From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 31, 2004 12:58 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Mengenai menjadi dosen di perguruan tinggi

 Apakah ada perguruan tinggi di indonesia (terutama dalam bidang geology )
 yang menerima pengajar yang bukan dari kalangan akademisi tapi praktisi
 dari industri..
 Biasanya apakah syaratnya dan bagaimana sistem konversi experiencenya
 dengan jenjang tingkatan pengajar di perguruan tinggi tersebut...?

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/TUN/GG
 0542- 533852





 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-29 Terurut Topik Rovicky_Dwi




Ternyata kita emang sudah punya banyak pengajar yg boleh disebut prof.
Kayaknya makin banyak yg boleh kita panggil prof juga ... :)

Jadi gak usah minder kan geolog juga banyak kok profesornya ?
bravo Pak Sigit yg berani menuliskan apa adanya  !
Atau ada yg mau menulis di koran ... ?
Seorang professor muda dari Bandung mengajar ilmu baru cara pencarian
minyak di luar negeri. Kursus tersebut diadakan di Beijing, Abudhabi dan
Bangkok ... :)

RDP
If you want to be well known ... SPEAK OUT !!




   

  Sigit Sukmono  

  [EMAIL PROTECTED]To:   [EMAIL PROTECTED]  
   
  n.net.idcc: 

   Subject:  RE: [iagi-net-l] Proses studi 
Dr dan Guru Besar   
  03/30/2004 02:00 

  AM   

  Please respond to

  iagi-net 

   

   





Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali,
Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa
nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor Kepala
dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate
Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi
teman2 di ITB yang sudah punya jabatan Lektor Kepala / Associate
Professor atau Lektor / Assistant Professor.

Salam,
Sigit Sukmono

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]

 Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor kok
...
 ngGak kalah sama Nelson ... :)
 Nah siapa lagi  ??

 ref : IPA news letter March 2004 

 RDP




-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-29 Terurut Topik Koesoema
Yang banyak kita lupakan adalah bahwa tiap negara mempunyai sistem sendiri2
mengenai keprofessoran itu.
Di Inggris misalnya hanya ada satu professor saja untuk setiap Department
dan sekali menjadi head of the department. Dibawahnya adalah senior
lecturer, lecturer, reader dan assistant reader (tidak ada associate dan
assistant professor). Canada mengikuti Us, jadi pakai sistim assistant
Professor dan Associate Professor, dan pada 1 department bisa ada lebih dari
1 full professor. Australia (juga commonwealth country) saya tidak tahu.
Tetapi kecenderungannya sekarang ini mengikuti US., dan saya dengar RRT juga
pakai istilah Associate dan Assistent Professor (paling tidak terjemahannya)

Mengenai lamanya program Ph. D. juga lain negara lain lagi, bahkan di US pun
dapat berubah dengan waktu (zaman). Waktu zaman saya di tahun 60-han
rata-rata 3 -4 tahun sesudah master, sekarang (paling tidak di Texas) zaman
anak saya, katanya rata-rata 7 tahun sesudah master.
Jadi tidak bisa dipakai pegangan mengenai lamanya study doctor ini,
tergantung negaranya dan juga tergantung waktunya (time and space)
Tidak ada standard yang rigid dan berlaku di seluruh dunia.
Kwalitas juga tidak sama, bahkan di satu university kwalitas bisa berbeda,
yang menentukan kwalitas adalah promotornya, bukan universitynya.
Wassalam
RPK
- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 29, 2004 5:42 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar






 Ternyata kita emang sudah punya banyak pengajar yg boleh disebut prof.
 Kayaknya makin banyak yg boleh kita panggil prof juga ... :)

 Jadi gak usah minder kan geolog juga banyak kok profesornya ?
 bravo Pak Sigit yg berani menuliskan apa adanya  !
 Atau ada yg mau menulis di koran ... ?
 Seorang professor muda dari Bandung mengajar ilmu baru cara pencarian
 minyak di luar negeri. Kursus tersebut diadakan di Beijing, Abudhabi dan
 Bangkok ... :)

 RDP
 If you want to be well known ... SPEAK OUT !!





   Sigit Sukmono
   [EMAIL PROTECTED]To:
[EMAIL PROTECTED]
   n.net.idcc:
Subject:  RE: [iagi-net-l]
Proses studi Dr dan Guru Besar
   03/30/2004 02:00
   AM
   Please respond to
   iagi-net






 Memang Pak RDD ini sangat jeli sekali,
 Untuk menghindari kesalah-pahaman, pada salah satu SK senat ITB (lupa
 nomornya), disebutkan terjemahan Bhs Inggris dari Lektor, Lektor Kepala
 dan Guru Besar adalah berturut-turut Assistant Professor, Associate
 Professor dan Professor. Saya pikir selain saya, masih banyak lagi
 teman2 di ITB yang sudah punya jabatan Lektor Kepala / Associate
 Professor atau Lektor / Assistant Professor.

 Salam,
 Sigit Sukmono

  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED]
 
  Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor kok
 ...
  ngGak kalah sama Nelson ... :)
  Nah siapa lagi  ??
 
  ref : IPA news letter March 2004 
 
  RDP




 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-28 Terurut Topik Rovicky_Dwi
Loh lah ternyata Pak Sigit Sukmono saja sudah Associate Professor kok ... 
ngGak kalah sama Nelson ... :)
Nah siapa lagi  ?? 

ref : IPA news letter March 2004 

RDP

Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-28 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Dr Yahdi Zaim 

Terima kasih / hatur nuhun atas penjelasan  atas beberapa pertanyaan ,
nah kalau Anda tidak berkebaratan , saya ingin mengembangkannya dengan
mengajukan kembali pertanyaan sehubungan dengan pertanyaan 2 saya yang
pertama ( Ekh Aki aki teh cerewet nya ?.

1.Apabila disebandingkan dengan ngara lain (Asia /Eropa/USA /Australia)
apakah waktu 6 - 7 tahun itu terlalu lama ?

2. Dengan jumlah S3 yang dihasilkan sebanyak 15 (lima belas) orang untuk
jangka waktu 46 (empat puluh enam tahun) yang berarti hanya menghasilkan
satu orang dalam waktu tiga tahun , bagaimana program ITB atau
pendidikan geologi lain untuk menambah jumlah lulusan S3 ?
Apabila saat ini adasebelas orang bagaimana mereka mendapatkan biaya ?
Sponsor ? Tugas dari Instansi ? Biaya sendiri ?

3. Pak Zaim , bagaiman dengan percepatan penambahan jumlah Guru Besar di
ITB khususnya di Geologi ? Anda lupa menjawabnya.

Hatur nuhun , jawaban Anda sangat membantu .

Wassalam 


Si Abah.


[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Abah yrsnki Yth.,
 
 Saya ingin memberikan penjelasan atas beberapa pertanyaan Abah, dalam
 setiap pertanyaan seperti di bawah ini :
 
 1. Menurut statistik di Jurusan Geologi /ITB  berapa lama seseorang
  menyelesaikan S3 ?
 
 Jawab (J+) : Rata-rata 6-7 tahun, meski ada beberapa yang 9 tahun.
 
 2. Selama ini sudah berapa banyak S3 yang dihasilkan oleh Geologi / ITB?
 
 J+ : Jika dimulai dari Almarhum Prof. Dr. Sartono yang memperoleh Doktor
 pada tahun 1958 (sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan doktor
 geologi)masih bagian dari FIPIA UI, maka hingga sekarang sudah 15 orang S3
 yang dihasilkan ITB, ditambah seorang Doktor Honoris Causa (Dr.HC)yaitu
 Dr. Soetarjo Sigit.
 
 3. Berdasarkan data  ad 1 dan 2  apakah ini relatif banyak / sedikit/
  wajar ?
 
 J+ : Tentunya yang ideal harus lebih banyak lagi S3 yang dihasilkan. Namun
 masalahnya bukan saja karena (barangkali) sistem ITB dan masalah dari
 mahasiswa S3nya sendiri, namun juga(ditahun 80-an dan sebelumnya)minat
 untuk melanjutkan ke jenjang S3 di dalam negeri sangat kurang, mengingat
 masalah biaya yang tentunya tidak sedikit. Kebanyakan berusaha ke luar
 negeri dengan biaya dari beasiswa.
 Sekarang ini yang masih menjadi mahasiswa S3 Departemen Teknik Geologi ITB
 (termasuk Andang) sebanyak 11 orang (tertua Angkt.'94 dan termuda
 Angkt.2003)
 
 4. Sebulan yang lalu (kalau tidak salah) ada sinyalemen dari DepDisnas ,
  bahwa PT di Indonesia sangat kekurangan Guru Besar , dan akan ada
  program khusus untuk mencapai jumlah yang ideal dalam waktu mendatang.
  Bagaimana dengan Geologi ITB dan ITB pada umumnya ?
  Karena menurut Pak Koesoemadinata di Geologi ITB saat ini  hanya seorang
  saja Guru Besar itu !
 
 J+ : Apa yang dikatakan Pak Koesoema tentang kekurangan Guru Besar di ITB,
 memang benar, ini terjadi karena berbagai sebab (kaderisasi,kegiatan
 penelitian, seminar ilmiah, penulisan dan karya ilmiah) dari para calon
 yang sangat terlambat,jika diperhitungkan dengan antara laju pensiun para
 Guru Besar yang ada sekarang (yang banyak pensiun)dengan laju lahirnya
 Guru Besar baru (yang sangat seret, dengan berbagai sebab seperti yyang
 disebutkan sebelumnya ditambah dengan persyaratan administrasi sebagaimana
 yang telah diuraikan oleh Pak Koesoema).
 Untuk Geologi ITB, Guru Besar Geologi yang sekarang berstatus aktif adalah
 Prof. Dr. Emmy Suparka, Prof. Sampurno (akan pensiun akhir tahun 2004 ini)
 dan di Teknik Geofisika (beliau2 masih merasa sebagai Geologist juga)
 adalah Prof. Dr. Djoko Santoso dan Prof. Dr. M.Iwan Tachyudin Taib.
 Di Geologi UNPAD ada dua orang Guru Besar yaitu Prof. Dr. Adjat
 Sudradjat(mantan Dirjen Geologi) dan Prof. Dr. Feby (maaf lupa nama
 lengkapnya). Di Yogya, di Geologi UGM ada seorang Guru Besar yaitu Prof.
 Dr. Sukandarrumidi, sedangkan di UPN Veteran Yogya, saya dengar ada Guru
 Besar baru (baru 3 bulan) yaitu Prof. Dr. Danisworo.
 
 Demikian Abah, info yang bisa saya sampaikan.
 Wassalam,
 
 Yahdi Zaim
 Departemen Teknik Geologi
 FIKTM - ITB
 
  - To
  unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
  Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan :
  Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
  Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
  [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi
  Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
  -

-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: 

Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-26 Terurut Topik Koesoema
Kalau tidak salah kalau untuk Gurubesar sekarang ini ada persyaratan
tambahan yaitu mempunyai doktor dulu, tetapi ada kekecualian, misalnya kalau
ybs menulis buku yang penting (contoh the Geology of Indonesia), atau
mendapatkan penghargaan penting seperti Nobel Prize. Ini juga kalau tidak
salah.
Saya tidak tahu kalau APU itu apa perlu doktor atau tidak
Wassalam

- Original Message -
From: Untung Sudarsono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 26, 2004 12:30 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Nuhun pak jadi sama dengan Peneliti kalau kredit pointnya dipenuhi ya bisa
APU, jadi tidak perlu harus Doktor atau S3 kan.
 Untung Sudarsono

 Koesoema wrote:

  Professor itu adalah sebutan (panggilan) masyarakat pada seseorang yang
  mempunyai jabatan gurubesar, atau juga gurubesar luarbiasa. Jadi tidak
SK
  gelar professor, yang ada SK jabatan Gurubesar gol IVd dan IVe.
  Barangkali bisa membedakan panggilan dengan jabatan?
  - Original Message -
  From: Untung Sudarsono [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, March 25, 2004 2:01 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar
 
   Abah saya juga rada tidak ngerti apakah ada bedanya antara GURU BESAR
dan
  PROFESOR kalau menurut jenjang peraturan jabatan
   fungsional dari Pemerintah golongan IV/d itu sudah GURU BESAR yang
dapat
  ditempuh dengan mengumpulkan kredit point (kum)
   sebanyak 850 - 900 (jumlah kumulatif dari mulai jadi dosen di
Perguruan
  Tinggi)
   Salam Untung Sudarsono
  
   Yanto R. Sumantri wrote:
  
Pak Zaim
   
Terima kasih atas  penjelasan mengenai proses ujian S3 yang Anda
berikan
, saya jadinya usil ingin tahu lebih banyak. Mohon pencerahan dari
beberapa pertanyaan dibawah :
   
1. Menurut statistik di Jurusan Geologi /ITB  berapa lama seseorang
menyelesaikan S3 ?
2. Selama ini sudah berapa banyak S3 yang dihasilkan oleh Geologi /
ITB?
3. Berdasarkan data  ad 1 dan 2  apakah ini relatif banyak /
sedikit/
wajar ?
4. Sebulan yang lalu (kalau tidak salah) ada sinyalemen dari
DepDisnas ,
bahwa PT di Indonesia sangat kekurangan Guru Besar , dan akan ada
program khusus untuk mencapai jumlah yang ideal dalam waktu
mendatang.
Bagaimana dengan Geologi ITB dan ITB pada umumnya ?
Karena menurut Pak Koesoemadinata di Geologi ITB saat ini  hanya
seorang
saja Guru Besar itu !
   
Mohon pencerahan, terima kasih.
   
Si Abah
   
  
 -
   
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
   
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
   
IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
   
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
   
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
  Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
   
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
   
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
   
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
   
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
  [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
   
Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
   
  
 -
  
  
   -
   To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
   Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
   IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
   IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  
   Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
  Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
   Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
   Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
   Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
   Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
  [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
   Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
   -
  
 
  -
 
  To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 
  Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 
  Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 
  Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED

RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-26 Terurut Topik Ukat Sukanta at CPI
Ibu Mimin di Geologi Kelautan s1, dia sudah APU.

Salam,
US

-Original Message-
From: Koesoema [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 26, 2004 4:20 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


Kalau tidak salah kalau untuk Gurubesar sekarang ini ada persyaratan
tambahan yaitu mempunyai doktor dulu, tetapi ada kekecualian, misalnya kalau
ybs menulis buku yang penting (contoh the Geology of Indonesia), atau
mendapatkan penghargaan penting seperti Nobel Prize. Ini juga kalau tidak
salah.
Saya tidak tahu kalau APU itu apa perlu doktor atau tidak
Wassalam

- Original Message -
From: Untung Sudarsono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 26, 2004 12:30 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Nuhun pak jadi sama dengan Peneliti kalau kredit pointnya dipenuhi ya bisa
APU, jadi tidak perlu harus Doktor atau S3 kan.
 Untung Sudarsono

 Koesoema wrote:

  Professor itu adalah sebutan (panggilan) masyarakat pada seseorang yang
  mempunyai jabatan gurubesar, atau juga gurubesar luarbiasa. Jadi tidak
SK
  gelar professor, yang ada SK jabatan Gurubesar gol IVd dan IVe.
  Barangkali bisa membedakan panggilan dengan jabatan?
  - Original Message -
  From: Untung Sudarsono [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, March 25, 2004 2:01 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar
 
   Abah saya juga rada tidak ngerti apakah ada bedanya antara GURU BESAR
dan
  PROFESOR kalau menurut jenjang peraturan jabatan
   fungsional dari Pemerintah golongan IV/d itu sudah GURU BESAR yang
dapat
  ditempuh dengan mengumpulkan kredit point (kum)
   sebanyak 850 - 900 (jumlah kumulatif dari mulai jadi dosen di
Perguruan
  Tinggi)
   Salam Untung Sudarsono
  
   Yanto R. Sumantri wrote:
  
Pak Zaim
   
Terima kasih atas  penjelasan mengenai proses ujian S3 yang Anda
berikan
, saya jadinya usil ingin tahu lebih banyak. Mohon pencerahan dari
beberapa pertanyaan dibawah :
   
1. Menurut statistik di Jurusan Geologi /ITB  berapa lama seseorang
menyelesaikan S3 ?
2. Selama ini sudah berapa banyak S3 yang dihasilkan oleh Geologi /
ITB?
3. Berdasarkan data  ad 1 dan 2  apakah ini relatif banyak /
sedikit/
wajar ?
4. Sebulan yang lalu (kalau tidak salah) ada sinyalemen dari
DepDisnas ,
bahwa PT di Indonesia sangat kekurangan Guru Besar , dan akan ada
program khusus untuk mencapai jumlah yang ideal dalam waktu
mendatang.
Bagaimana dengan Geologi ITB dan ITB pada umumnya ?
Karena menurut Pak Koesoemadinata di Geologi ITB saat ini  hanya
seorang
saja Guru Besar itu !
   
Mohon pencerahan, terima kasih.
   
Si Abah
   
  
 -
   
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
   
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
   
IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
   
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
   
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
  Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
   
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
   
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
   
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
   
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
  [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
   
Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
   
  
 -
  
  
   -
   To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
   Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
   IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
   IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  
   Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
  Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
   Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
   Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
   Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
   Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
  [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
   Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
   -
  
 
  -
 
  To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 
  Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 
  Komisi OTODA

Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-25 Terurut Topik zaim

Abah yrsnki Yth.,

Saya ingin memberikan penjelasan atas beberapa pertanyaan Abah, dalam
setiap pertanyaan seperti di bawah ini :


1. Menurut statistik di Jurusan Geologi /ITB  berapa lama seseorang
 menyelesaikan S3 ?

Jawab (J+) : Rata-rata 6-7 tahun, meski ada beberapa yang 9 tahun.

2. Selama ini sudah berapa banyak S3 yang dihasilkan oleh Geologi / ITB?

J+ : Jika dimulai dari Almarhum Prof. Dr. Sartono yang memperoleh Doktor
pada tahun 1958 (sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan doktor
geologi)masih bagian dari FIPIA UI, maka hingga sekarang sudah 15 orang S3
yang dihasilkan ITB, ditambah seorang Doktor Honoris Causa (Dr.HC)yaitu
Dr. Soetarjo Sigit.

3. Berdasarkan data  ad 1 dan 2  apakah ini relatif banyak / sedikit/
 wajar ?

J+ : Tentunya yang ideal harus lebih banyak lagi S3 yang dihasilkan. Namun
masalahnya bukan saja karena (barangkali) sistem ITB dan masalah dari
mahasiswa S3nya sendiri, namun juga(ditahun 80-an dan sebelumnya)minat
untuk melanjutkan ke jenjang S3 di dalam negeri sangat kurang, mengingat
masalah biaya yang tentunya tidak sedikit. Kebanyakan berusaha ke luar
negeri dengan biaya dari beasiswa.
Sekarang ini yang masih menjadi mahasiswa S3 Departemen Teknik Geologi ITB
(termasuk Andang) sebanyak 11 orang (tertua Angkt.'94 dan termuda
Angkt.2003)

4. Sebulan yang lalu (kalau tidak salah) ada sinyalemen dari DepDisnas ,
 bahwa PT di Indonesia sangat kekurangan Guru Besar , dan akan ada
 program khusus untuk mencapai jumlah yang ideal dalam waktu mendatang.
 Bagaimana dengan Geologi ITB dan ITB pada umumnya ?
 Karena menurut Pak Koesoemadinata di Geologi ITB saat ini  hanya seorang
 saja Guru Besar itu !

J+ : Apa yang dikatakan Pak Koesoema tentang kekurangan Guru Besar di ITB,
memang benar, ini terjadi karena berbagai sebab (kaderisasi,kegiatan
penelitian, seminar ilmiah, penulisan dan karya ilmiah) dari para calon
yang sangat terlambat,jika diperhitungkan dengan antara laju pensiun para
Guru Besar yang ada sekarang (yang banyak pensiun)dengan laju lahirnya
Guru Besar baru (yang sangat seret, dengan berbagai sebab seperti yyang
disebutkan sebelumnya ditambah dengan persyaratan administrasi sebagaimana
yang telah diuraikan oleh Pak Koesoema).
Untuk Geologi ITB, Guru Besar Geologi yang sekarang berstatus aktif adalah
Prof. Dr. Emmy Suparka, Prof. Sampurno (akan pensiun akhir tahun 2004 ini)
dan di Teknik Geofisika (beliau2 masih merasa sebagai Geologist juga)
adalah Prof. Dr. Djoko Santoso dan Prof. Dr. M.Iwan Tachyudin Taib.
Di Geologi UNPAD ada dua orang Guru Besar yaitu Prof. Dr. Adjat
Sudradjat(mantan Dirjen Geologi) dan Prof. Dr. Feby (maaf lupa nama
lengkapnya). Di Yogya, di Geologi UGM ada seorang Guru Besar yaitu Prof.
Dr. Sukandarrumidi, sedangkan di UPN Veteran Yogya, saya dengar ada Guru
Besar baru (baru 3 bulan) yaitu Prof. Dr. Danisworo.

Demikian Abah, info yang bisa saya sampaikan.
Wassalam,

Yahdi Zaim
Departemen Teknik Geologi
FIKTM - ITB


 - To
 unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan :
 Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi
 Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-25 Terurut Topik Koesoema
Professor itu adalah sebutan (panggilan) masyarakat pada seseorang yang
mempunyai jabatan gurubesar, atau juga gurubesar luarbiasa. Jadi tidak SK
gelar professor, yang ada SK jabatan Gurubesar gol IVd dan IVe.
Barangkali bisa membedakan panggilan dengan jabatan?
- Original Message -
From: Untung Sudarsono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 25, 2004 2:01 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


 Abah saya juga rada tidak ngerti apakah ada bedanya antara GURU BESAR dan
PROFESOR kalau menurut jenjang peraturan jabatan
 fungsional dari Pemerintah golongan IV/d itu sudah GURU BESAR yang dapat
ditempuh dengan mengumpulkan kredit point (kum)
 sebanyak 850 - 900 (jumlah kumulatif dari mulai jadi dosen di Perguruan
Tinggi)
 Salam Untung Sudarsono

 Yanto R. Sumantri wrote:

  Pak Zaim
 
  Terima kasih atas  penjelasan mengenai proses ujian S3 yang Anda berikan
  , saya jadinya usil ingin tahu lebih banyak. Mohon pencerahan dari
  beberapa pertanyaan dibawah :
 
  1. Menurut statistik di Jurusan Geologi /ITB  berapa lama seseorang
  menyelesaikan S3 ?
  2. Selama ini sudah berapa banyak S3 yang dihasilkan oleh Geologi / ITB?
  3. Berdasarkan data  ad 1 dan 2  apakah ini relatif banyak / sedikit/
  wajar ?
  4. Sebulan yang lalu (kalau tidak salah) ada sinyalemen dari DepDisnas ,
  bahwa PT di Indonesia sangat kekurangan Guru Besar , dan akan ada
  program khusus untuk mencapai jumlah yang ideal dalam waktu mendatang.
  Bagaimana dengan Geologi ITB dan ITB pada umumnya ?
  Karena menurut Pak Koesoemadinata di Geologi ITB saat ini  hanya seorang
  saja Guru Besar itu !
 
  Mohon pencerahan, terima kasih.
 
  Si Abah
 
  -
 
  To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 
  Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 
  Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 
  Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 
  -


 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-25 Terurut Topik Untung Sudarsono
Kang Zaim di UNPAD itu selain Prof. DR. Adjat Sudradjat namanya Prof. DR. Febri 
Hirnawan

[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Abah yrsnki Yth.,

 Saya ingin memberikan penjelasan atas beberapa pertanyaan Abah, dalam
 setiap pertanyaan seperti di bawah ini :

 1. Menurut statistik di Jurusan Geologi /ITB  berapa lama seseorang
  menyelesaikan S3 ?

 Jawab (J+) : Rata-rata 6-7 tahun, meski ada beberapa yang 9 tahun.

 2. Selama ini sudah berapa banyak S3 yang dihasilkan oleh Geologi / ITB?

 J+ : Jika dimulai dari Almarhum Prof. Dr. Sartono yang memperoleh Doktor
 pada tahun 1958 (sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan doktor
 geologi)masih bagian dari FIPIA UI, maka hingga sekarang sudah 15 orang S3
 yang dihasilkan ITB, ditambah seorang Doktor Honoris Causa (Dr.HC)yaitu
 Dr. Soetarjo Sigit.

 3. Berdasarkan data  ad 1 dan 2  apakah ini relatif banyak / sedikit/
  wajar ?

 J+ : Tentunya yang ideal harus lebih banyak lagi S3 yang dihasilkan. Namun
 masalahnya bukan saja karena (barangkali) sistem ITB dan masalah dari
 mahasiswa S3nya sendiri, namun juga(ditahun 80-an dan sebelumnya)minat
 untuk melanjutkan ke jenjang S3 di dalam negeri sangat kurang, mengingat
 masalah biaya yang tentunya tidak sedikit. Kebanyakan berusaha ke luar
 negeri dengan biaya dari beasiswa.
 Sekarang ini yang masih menjadi mahasiswa S3 Departemen Teknik Geologi ITB
 (termasuk Andang) sebanyak 11 orang (tertua Angkt.'94 dan termuda
 Angkt.2003)

 4. Sebulan yang lalu (kalau tidak salah) ada sinyalemen dari DepDisnas ,
  bahwa PT di Indonesia sangat kekurangan Guru Besar , dan akan ada
  program khusus untuk mencapai jumlah yang ideal dalam waktu mendatang.
  Bagaimana dengan Geologi ITB dan ITB pada umumnya ?
  Karena menurut Pak Koesoemadinata di Geologi ITB saat ini  hanya seorang
  saja Guru Besar itu !

 J+ : Apa yang dikatakan Pak Koesoema tentang kekurangan Guru Besar di ITB,
 memang benar, ini terjadi karena berbagai sebab (kaderisasi,kegiatan
 penelitian, seminar ilmiah, penulisan dan karya ilmiah) dari para calon
 yang sangat terlambat,jika diperhitungkan dengan antara laju pensiun para
 Guru Besar yang ada sekarang (yang banyak pensiun)dengan laju lahirnya
 Guru Besar baru (yang sangat seret, dengan berbagai sebab seperti yyang
 disebutkan sebelumnya ditambah dengan persyaratan administrasi sebagaimana
 yang telah diuraikan oleh Pak Koesoema).
 Untuk Geologi ITB, Guru Besar Geologi yang sekarang berstatus aktif adalah
 Prof. Dr. Emmy Suparka, Prof. Sampurno (akan pensiun akhir tahun 2004 ini)
 dan di Teknik Geofisika (beliau2 masih merasa sebagai Geologist juga)
 adalah Prof. Dr. Djoko Santoso dan Prof. Dr. M.Iwan Tachyudin Taib.
 Di Geologi UNPAD ada dua orang Guru Besar yaitu Prof. Dr. Adjat
 Sudradjat(mantan Dirjen Geologi) dan Prof. Dr. Feby (maaf lupa nama
 lengkapnya). Di Yogya, di Geologi UGM ada seorang Guru Besar yaitu Prof.
 Dr. Sukandarrumidi, sedangkan di UPN Veteran Yogya, saya dengar ada Guru
 Besar baru (baru 3 bulan) yaitu Prof. Dr. Danisworo.

 Demikian Abah, info yang bisa saya sampaikan.
 Wassalam,

 Yahdi Zaim
 Departemen Teknik Geologi
 FIKTM - ITB

  - To
  unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
  Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan :
  Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
  Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
  [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi
  Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
  -

 -

 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
 Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

 -


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi




Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-25 Terurut Topik Untung Sudarsono
Nuhun pak jadi sama dengan Peneliti kalau kredit pointnya dipenuhi ya bisa APU, jadi 
tidak perlu harus Doktor atau S3 kan.
Untung Sudarsono

Koesoema wrote:

 Professor itu adalah sebutan (panggilan) masyarakat pada seseorang yang
 mempunyai jabatan gurubesar, atau juga gurubesar luarbiasa. Jadi tidak SK
 gelar professor, yang ada SK jabatan Gurubesar gol IVd dan IVe.
 Barangkali bisa membedakan panggilan dengan jabatan?
 - Original Message -
 From: Untung Sudarsono [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, March 25, 2004 2:01 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

  Abah saya juga rada tidak ngerti apakah ada bedanya antara GURU BESAR dan
 PROFESOR kalau menurut jenjang peraturan jabatan
  fungsional dari Pemerintah golongan IV/d itu sudah GURU BESAR yang dapat
 ditempuh dengan mengumpulkan kredit point (kum)
  sebanyak 850 - 900 (jumlah kumulatif dari mulai jadi dosen di Perguruan
 Tinggi)
  Salam Untung Sudarsono
 
  Yanto R. Sumantri wrote:
 
   Pak Zaim
  
   Terima kasih atas  penjelasan mengenai proses ujian S3 yang Anda berikan
   , saya jadinya usil ingin tahu lebih banyak. Mohon pencerahan dari
   beberapa pertanyaan dibawah :
  
   1. Menurut statistik di Jurusan Geologi /ITB  berapa lama seseorang
   menyelesaikan S3 ?
   2. Selama ini sudah berapa banyak S3 yang dihasilkan oleh Geologi / ITB?
   3. Berdasarkan data  ad 1 dan 2  apakah ini relatif banyak / sedikit/
   wajar ?
   4. Sebulan yang lalu (kalau tidak salah) ada sinyalemen dari DepDisnas ,
   bahwa PT di Indonesia sangat kekurangan Guru Besar , dan akan ada
   program khusus untuk mencapai jumlah yang ideal dalam waktu mendatang.
   Bagaimana dengan Geologi ITB dan ITB pada umumnya ?
   Karena menurut Pak Koesoemadinata di Geologi ITB saat ini  hanya seorang
   saja Guru Besar itu !
  
   Mohon pencerahan, terima kasih.
  
   Si Abah
  
   -
  
   To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  
   Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  
   IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  
   IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  
   Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
  
   Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
  
   Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
  
   Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
  
   Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
  
   Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
  
   -
 
 
  -
  To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
  Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
  -
 

 -

 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
 Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

 -


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database

RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-24 Terurut Topik Ukat Sukanta at CPI
Si Abah mau ngambil S3 yah,
US


-Original Message-
From: Yanto R. Sumantri [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 25, 2004 9:08 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


Pak Zaim

Terima kasih atas  penjelasan mengenai proses ujian S3 yang Anda berikan
, saya jadinya usil ingin tahu lebih banyak. Mohon pencerahan dari
beberapa pertanyaan dibawah :

1. Menurut statistik di Jurusan Geologi /ITB  berapa lama seseorang
menyelesaikan S3 ?
2. Selama ini sudah berapa banyak S3 yang dihasilkan oleh Geologi / ITB?
3. Berdasarkan data  ad 1 dan 2  apakah ini relatif banyak / sedikit/
wajar ?
4. Sebulan yang lalu (kalau tidak salah) ada sinyalemen dari DepDisnas ,
bahwa PT di Indonesia sangat kekurangan Guru Besar , dan akan ada
program khusus untuk mencapai jumlah yang ideal dalam waktu mendatang.
Bagaimana dengan Geologi ITB dan ITB pada umumnya ?
Karena menurut Pak Koesoemadinata di Geologi ITB saat ini  hanya seorang
saja Guru Besar itu !

Mohon pencerahan, terima kasih.

Si Abah

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



RE: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar

2004-03-24 Terurut Topik Ukat Sukanta at CPI
Baca tulisan sesepuh kita atuh Maas, Pak Koesoemah, mengenai GUBER, APU,
Prof.

US

-Original Message-
From: Untung Sudarsono [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 25, 2004 2:02 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Proses studi Dr dan Guru Besar


Abah saya juga rada tidak ngerti apakah ada bedanya antara GURU BESAR dan
PROFESOR kalau menurut jenjang peraturan jabatan
fungsional dari Pemerintah golongan IV/d itu sudah GURU BESAR yang dapat
ditempuh dengan mengumpulkan kredit point (kum)
sebanyak 850 - 900 (jumlah kumulatif dari mulai jadi dosen di Perguruan
Tinggi)
Salam Untung Sudarsono

Yanto R. Sumantri wrote:

 Pak Zaim

 Terima kasih atas  penjelasan mengenai proses ujian S3 yang Anda berikan
 , saya jadinya usil ingin tahu lebih banyak. Mohon pencerahan dari
 beberapa pertanyaan dibawah :

 1. Menurut statistik di Jurusan Geologi /ITB  berapa lama seseorang
 menyelesaikan S3 ?
 2. Selama ini sudah berapa banyak S3 yang dihasilkan oleh Geologi / ITB?
 3. Berdasarkan data  ad 1 dan 2  apakah ini relatif banyak / sedikit/
 wajar ?
 4. Sebulan yang lalu (kalau tidak salah) ada sinyalemen dari DepDisnas ,
 bahwa PT di Indonesia sangat kekurangan Guru Besar , dan akan ada
 program khusus untuk mencapai jumlah yang ideal dalam waktu mendatang.
 Bagaimana dengan Geologi ITB dan ITB pada umumnya ?
 Karena menurut Pak Koesoemadinata di Geologi ITB saat ini  hanya seorang
 saja Guru Besar itu !

 Mohon pencerahan, terima kasih.

 Si Abah

 -

 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

 -


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-