Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan

2006-02-22 Terurut Topik Teddie Harjadi
Berikut ini syair versi Bahasa Inggrisnya.

Mungkin saya terlalu bodoh untuk memahami makna lagu tersebut.

Bisakah anda menolong saya untuk menunjukkan ayat dalam Ar Arohman yang
dibahasa ulangkan dalam lagu ini



The Prince of Love
Song: Ahmad Dhani
Lyrics: Ahmad Dhani, Faiz M.

Second after second, each following the next. as the minutes fly past.
The days keep slipping by. month after month as well.
The constant cycle of age after age. This life, too, is bound to end in
death.

Time will annihilate everything on earth. but not my love for You,
Because I'm the Divine Prince of Love.

Night after night yields to dawn. as morning turns to midday.
Passing years dissolve into the flow of centuries. all that is young must
grow old.
The seasons are constantly changing. This life, too, is bound to end in
death.

Nothing in this world is eternal. nothing everlasting.

Time will annihilate everything on earth. but not my love for You,
Because I'm the Divine Prince of Love.

- Original Message - 
From: IPD Wiska Susetio [EMAIL PROTECTED]
To: Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
Sent: Wednesday, February 22, 2006 2:55 PM
Subject: Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan





 Mas Teddy kalau hendak mengkritik sebaiknya obyek yang dikritik diteliti
 terlebih dahulu dengan tuntas, baru dikomentari.

 Coba posisikan kalau itu ungkapan dari Sang Pencipta, bukan milik si
penyanyi.
 Si penyanyi / penyair seolah-olah hanya melafalkan ulang saja.
 Jadi di awal syair coba tambahkan kalimat yang dibuang / disembunyikan
yakni
 (Seakan-akan Allah berfirman :)

 Jadi dengarkannya seperti ini :

 (Seakan-akan Allah berfirman :)
 ..
 semua itu pasti akan musnah
 kecuali cintaKu padamu
 karena Aku
 Sang Pangeran Cinta
 .

 Di sini sepertinya sang seniman sedang berusaha membahasakan ulang QS. Ar
 Rahman.

 Wallahu 'alam.

 = Wizh =



 Please respond to Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org

 To:   Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
 cc:(bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)

 Subject:  Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan



 Saya sependapat ada lagu dewa yang menyesatkan pada album laskar cinta
 Secara tidak sengaja saya mendengar lagu pangeran cinta milik dewa
 dinyanyikan oleh pengamen.
 Syairnya diantaranya :

 semua itu pasti akan musnah
 kecuali cintaku padamu
 karena aku
 sang pangeran cinta

 Yang dimaksud dengan semua itu adalah alam semesta ini seperti yang
 diungkapkan pada awal lagu tersebut, sayang saya tidak hapal seluruh syair
 lagu tsb karena bukan fans dewa.

 - Original Message -
 From: A Nizami [EMAIL PROTECTED]
 To: Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
 Sent: Wednesday, February 22, 2006 1:06 PM
 Subject: Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan


  Wa'alaikum salam wr wb,
  Jika memang bermaksud mengatakan:
  Aku ini adalah milikMu
 
  Tulis saja seperti di atas. Sebab makna:
  Aku ini adalah diriMu / Aku ini adalah Allah
  Sangat berbeda. Itu adalah perkataan Fir'aun!
 
  Allah saja bisa berkomunikasi dengan manusia lewat
  bahasa Arab yang mudah dipahami dengan Al Qur'an. Nabi
  juga berkomunikasi dengan manusia lewat hadits2nya.
 
  Nah mengapa Ahmad Dhani tidak bisa?
 
  Wassalam
 
  --- IPD Wiska Susetio [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
 
  
  
  
   Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarokaatuh.
  
   Kang Nizami sudah tabayyun dengan Kang Ahmad Dhani ?
   Barangkali perlu untuk
   menghindari salah paham.
  
   Bahasa seniman biasanya adalah bahasa sastra. Bahasa
   sastra menggunakan
   ungkapan-ungkapan yang tidak bisa diartikan secara
   harfiah, langsung. Selain itu
   ungkapan-ungkapan sastra biasa menggunakan ungkapan
   yang sekilas terdengar
   provokatif, agar bisa menyentak perhatian
   pembacanya.
  
   Bagaimana kalau lirik tersebut tersebut memiliki
   kata yang dibuang - yang lazim
   dalam penulisan puisi. Barangkali lengkapnya begini
   dengan kata tambahan di
   dalam kurung :
  
   AKU INI..ADALAH DIRI (MILIK) MU
   CINTA INI ADALAH CINTA (MILIK) MU
   AKU INI ADALAH DIRI (MILIK) MU
   JIWA INI ADALAH JIWA (MILIK) MU
  
   Mestinya memang penafsiran yang benar ini
   disampaikan agar tidak membingungkan
   khalayak yang awam. Tapi hal ini bisa mengurangi
   kenikmatan pembaca yang lain
   yang apresiasi Ilmu Tauhid nya tingkat mahir.
   Barangkali ini dilema seorang
   seniman, antara dipahami publik tapi tidak menyentak
   dengan tidak dipahami
   publik tapi heboh sehingga populer.
  
   Kesalahan Al Hallaj dan Syaikh Siti Jenar ialah
   menyatakan  ungkapan-ungkapan
   sastra seperti itu dihadapan khalayak yang belum
   mampu memahaminya sehingga
   salah paham. Mestinya Wahdatusy syuhud jadi wahdatul
   wujud. Barangkali mas Ahmad
   Dhani sendiri mesti lebih hati-hati lagi kedepannya.
  
   Adapun ungkapan *tidak ada seorang pun yang berhak
   menyatakan agamanya benar*
   tidak bertentangan dengan tauhid. Seorang muwahhid
   tidak menerima klaim
   kebenaran orang-orang non muslim karena klaim itu
   berasal dari manusia. Seorang
   muwahhid HANYA menerima dienul qoyyim

Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan

2006-02-22 Terurut Topik A Nizami
Oleh karena itulah dalam Islam ada adab dan aturannya.
Sebagai contoh untuk membaca Al Qur'an kita diharuskan
membaca ta'awudz, bismillah, serta sikap yang benar.
Sehingga ketika melantunkan Sesungguhnya kami
ciptakan langit dan bumi orang tahu bahwa dia sedang
membaca Al Qur'an. Bukan mengaku menciptakan langit
dan bumi.

Begitu pula hadits Nabi.
Biasanya disebut:
An Abi huroiroh qoola: Qoola Rasulullah
Dari Abi Huroiroh dia berkata: Rasulullah berkata

Jadi tidak ada miskomunikasi.

Nah anggota milis Isnet yang ilmu agamanya umumnya di
atas rata2 saja masih bingung, bagaimana para
pendengar Dewa yang rata2 awam atau sama sekali tidak
pernah belajar agama? Bagaimana jika mereka
melantunkan Aku ini adalah DiriMU..kusebut
namaMu..yang selalu kupuja..

--- Naufal [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Setahu saya yg dimaksud Pangeran Cinta pada lirik
 lagu tersebut adalah Nabi Muhammad shalallahu`alayhi
 wasallam.
 Hal itu diketahui dari ungkapan terimakasih Ahmad
 Dhani pada sampul kaset album tsb, yaitu diantara yg
 ditujukan ungkapan
 terimakasihnya adalah salah satunya kepada Nabi
 Muhammad  (Sang pangeran Cinta). -sebagaimana
 tertulis di sampul album tsb dgn
 sebutan Sang pangeran Cinta dlm tanda kurung setelah
 menyebut Nabi Muhammad-
 Jadi Ahmad Dhani sendiri yg ingin menjelaskan bahwa
 yg dimaksud Sang Pangeran Cinta dlm salah satu
 lagu di album tsb adalah
 julukannya utk Nabi Muhammad.
 
 
 - Original Message -
 From: IPD Wiska Susetio
 [EMAIL PROTECTED]
 To: Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
 Sent: Wednesday, February 22, 2006 2:55 PM
 Subject: Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan
 
 
  Mas Teddy kalau hendak mengkritik sebaiknya obyek
 yang dikritik diteliti
  terlebih dahulu dengan tuntas, baru dikomentari.
 
  Coba posisikan kalau itu ungkapan dari Sang
 Pencipta, bukan milik si penyanyi.
  Si penyanyi / penyair seolah-olah hanya melafalkan
 ulang saja.
  Jadi di awal syair coba tambahkan kalimat yang
 dibuang / disembunyikan yakni
  (Seakan-akan Allah berfirman :)
 
  Jadi dengarkannya seperti ini :
 
  (Seakan-akan Allah berfirman :)
  ..
  semua itu pasti akan musnah
  kecuali cintaKu padamu
  karena Aku
  Sang Pangeran Cinta
  .
 
  Di sini sepertinya sang seniman sedang berusaha
 membahasakan ulang QS. Ar
  Rahman.
 
  Wallahu 'alam.
 
  = Wizh =
 
 
 
  Please respond to Milis is-lam
 is-lam@milis.isnet.org
 
  To:   Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
  cc:(bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)
 
  Subject:  Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan
 
 
 
  Saya sependapat ada lagu dewa yang menyesatkan
 pada album laskar cinta
  Secara tidak sengaja saya mendengar lagu pangeran
 cinta milik dewa
  dinyanyikan oleh pengamen.
  Syairnya diantaranya :
 
  semua itu pasti akan musnah
  kecuali cintaku padamu
  karena aku
  sang pangeran cinta
 
  Yang dimaksud dengan semua itu adalah alam
 semesta ini seperti yang
  diungkapkan pada awal lagu tersebut, sayang saya
 tidak hapal seluruh syair
  lagu tsb karena bukan fans dewa.
 
  - Original Message -
  From: A Nizami [EMAIL PROTECTED]
  To: Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
  Sent: Wednesday, February 22, 2006 1:06 PM
  Subject: Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan
 
 
   Wa'alaikum salam wr wb,
   Jika memang bermaksud mengatakan:
   Aku ini adalah milikMu
  
   Tulis saja seperti di atas. Sebab makna:
   Aku ini adalah diriMu / Aku ini adalah Allah
   Sangat berbeda. Itu adalah perkataan Fir'aun!
  
   Allah saja bisa berkomunikasi dengan manusia
 lewat
   bahasa Arab yang mudah dipahami dengan Al
 Qur'an. Nabi
   juga berkomunikasi dengan manusia lewat
 hadits2nya.
  
   Nah mengapa Ahmad Dhani tidak bisa?
  
   Wassalam
  
   --- IPD Wiska Susetio
 [EMAIL PROTECTED]
   wrote:
  
   
   
   
Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarokaatuh.
   
Kang Nizami sudah tabayyun dengan Kang Ahmad
 Dhani ?
Barangkali perlu untuk
menghindari salah paham.
   
Bahasa seniman biasanya adalah bahasa sastra.
 Bahasa
sastra menggunakan
ungkapan-ungkapan yang tidak bisa diartikan
 secara
harfiah, langsung. Selain itu
ungkapan-ungkapan sastra biasa menggunakan
 ungkapan
yang sekilas terdengar
provokatif, agar bisa menyentak perhatian
pembacanya.
   
Bagaimana kalau lirik tersebut tersebut
 memiliki
kata yang dibuang - yang lazim
dalam penulisan puisi. Barangkali lengkapnya
 begini
dengan kata tambahan di
dalam kurung :
   
AKU INI..ADALAH DIRI (MILIK) MU
CINTA INI ADALAH CINTA (MILIK) MU
AKU INI ADALAH DIRI (MILIK) MU
JIWA INI ADALAH JIWA (MILIK) MU
   
Mestinya memang penafsiran yang benar ini
disampaikan agar tidak membingungkan
khalayak yang awam. Tapi hal ini bisa
 mengurangi
kenikmatan pembaca yang lain
yang apresiasi Ilmu Tauhid nya tingkat mahir.
Barangkali ini dilema seorang
seniman, antara dipahami publik tapi tidak
 menyentak
dengan tidak dipahami
publik tapi heboh sehingga populer.
   
Kesalahan Al Hallaj

Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan

2006-02-22 Terurut Topik IPD Wiska Susetio



Iya betul Pak setuju. Ini perkara yang sensitif oleh karenanya butuh
kehati-hatian, ketaqwaan, kewaro'an dalam berkomunikasi. Rasulullah sholallaahu
'alaihi wa sallam berwasiat untuk sangat menjaga mulut, sumber ekspresi .Syaikh
Siti Jenar saja dihukum MATI karena kesembronoan dalam mengajar.

Ini refleksi buat diri. Duh, betapa banyak kekurang waspadaan saya dalam
mengekspresikan perkara agama, misal saat mengobrol dengan teman, di majelis,
ketika mengajar anak-anak, dsb, dsb. Betapa sering saya mengekspresikan perkara
agama dengan bumbu-bumbu, tambahan-tambahan atau cara lain yang dianggap sepele
demi mengejar perhatian audiens, padahal konsekuensinya bisa sangat-sangat
serius. Astaghfirullaahal adzhiim.

Mudah-mudahan pengalaman seperti ini menambah kehati-hatian kita, saya
khususnya. Mudah-mudahan saya bukan pendusta, yang mengungkapkan apa saja yang
saya dengar.

Wallaahul musta'an.

= Wizh =



Please respond to Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org

To:   Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
cc:(bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)
Subject:  Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan



Oleh karena itulah dalam Islam ada adab dan aturannya.
Sebagai contoh untuk membaca Al Qur'an kita diharuskan
membaca ta'awudz, bismillah, serta sikap yang benar.
Sehingga ketika melantunkan Sesungguhnya kami
ciptakan langit dan bumi orang tahu bahwa dia sedang
membaca Al Qur'an. Bukan mengaku menciptakan langit
dan bumi.

Begitu pula hadits Nabi.
Biasanya disebut:
An Abi huroiroh qoola: Qoola Rasulullah
Dari Abi Huroiroh dia berkata: Rasulullah berkata

Jadi tidak ada miskomunikasi.

Nah anggota milis Isnet yang ilmu agamanya umumnya di
atas rata2 saja masih bingung, bagaimana para
pendengar Dewa yang rata2 awam atau sama sekali tidak
pernah belajar agama? Bagaimana jika mereka
melantunkan Aku ini adalah DiriMU..kusebut
namaMu..yang selalu kupuja..

--- Naufal [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Setahu saya yg dimaksud Pangeran Cinta pada lirik
 lagu tersebut adalah Nabi Muhammad shalallahu`alayhi
 wasallam.
 Hal itu diketahui dari ungkapan terimakasih Ahmad
 Dhani pada sampul kaset album tsb, yaitu diantara yg
 ditujukan ungkapan
 terimakasihnya adalah salah satunya kepada Nabi
 Muhammad  (Sang pangeran Cinta). -sebagaimana
 tertulis di sampul album tsb dgn
 sebutan Sang pangeran Cinta dlm tanda kurung setelah
 menyebut Nabi Muhammad-
 Jadi Ahmad Dhani sendiri yg ingin menjelaskan bahwa
 yg dimaksud Sang Pangeran Cinta dlm salah satu
 lagu di album tsb adalah
 julukannya utk Nabi Muhammad.


 - Original Message -
 From: IPD Wiska Susetio
 [EMAIL PROTECTED]
 To: Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
 Sent: Wednesday, February 22, 2006 2:55 PM
 Subject: Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan


  Mas Teddy kalau hendak mengkritik sebaiknya obyek
 yang dikritik diteliti
  terlebih dahulu dengan tuntas, baru dikomentari.
 
  Coba posisikan kalau itu ungkapan dari Sang
 Pencipta, bukan milik si penyanyi.
  Si penyanyi / penyair seolah-olah hanya melafalkan
 ulang saja.
  Jadi di awal syair coba tambahkan kalimat yang
 dibuang / disembunyikan yakni
  (Seakan-akan Allah berfirman :)
 
  Jadi dengarkannya seperti ini :
 
  (Seakan-akan Allah berfirman :)
  ..
  semua itu pasti akan musnah
  kecuali cintaKu padamu
  karena Aku
  Sang Pangeran Cinta
  .
 
  Di sini sepertinya sang seniman sedang berusaha
 membahasakan ulang QS. Ar
  Rahman.
 
  Wallahu 'alam.
 
  = Wizh =
 
 
 
  Please respond to Milis is-lam
 is-lam@milis.isnet.org
 
  To:   Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
  cc:(bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)
 
  Subject:  Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan
 
 
 
  Saya sependapat ada lagu dewa yang menyesatkan
 pada album laskar cinta
  Secara tidak sengaja saya mendengar lagu pangeran
 cinta milik dewa
  dinyanyikan oleh pengamen.
  Syairnya diantaranya :
 
  semua itu pasti akan musnah
  kecuali cintaku padamu
  karena aku
  sang pangeran cinta
 
  Yang dimaksud dengan semua itu adalah alam
 semesta ini seperti yang
  diungkapkan pada awal lagu tersebut, sayang saya
 tidak hapal seluruh syair
  lagu tsb karena bukan fans dewa.
 
  - Original Message -
  From: A Nizami [EMAIL PROTECTED]
  To: Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
  Sent: Wednesday, February 22, 2006 1:06 PM
  Subject: Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan
 
 
   Wa'alaikum salam wr wb,
   Jika memang bermaksud mengatakan:
   Aku ini adalah milikMu
  
   Tulis saja seperti di atas. Sebab makna:
   Aku ini adalah diriMu / Aku ini adalah Allah
   Sangat berbeda. Itu adalah perkataan Fir'aun!
  
   Allah saja bisa berkomunikasi dengan manusia
 lewat
   bahasa Arab yang mudah dipahami dengan Al
 Qur'an. Nabi
   juga berkomunikasi dengan manusia lewat
 hadits2nya.
  
   Nah mengapa Ahmad Dhani tidak bisa?
  
   Wassalam
  
   --- IPD Wiska Susetio
 [EMAIL PROTECTED]
   wrote:
  
   
   
   
Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarokaatuh.
   
Kang Nizami sudah tabayyun dengan Kang Ahmad
 Dhani ?
Barangkali perlu untuk

Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan

2006-02-21 Terurut Topik A Nizami
Wa'alaikum salam wr wb,
Jika memang bermaksud mengatakan:
Aku ini adalah milikMu

Tulis saja seperti di atas. Sebab makna:
Aku ini adalah diriMu / Aku ini adalah Allah
Sangat berbeda. Itu adalah perkataan Fir'aun!

Allah saja bisa berkomunikasi dengan manusia lewat
bahasa Arab yang mudah dipahami dengan Al Qur'an. Nabi
juga berkomunikasi dengan manusia lewat hadits2nya.

Nah mengapa Ahmad Dhani tidak bisa?

Wassalam

--- IPD Wiska Susetio [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 
 
 
 Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarokaatuh.
 
 Kang Nizami sudah tabayyun dengan Kang Ahmad Dhani ?
 Barangkali perlu untuk
 menghindari salah paham.
 
 Bahasa seniman biasanya adalah bahasa sastra. Bahasa
 sastra menggunakan
 ungkapan-ungkapan yang tidak bisa diartikan secara
 harfiah, langsung. Selain itu
 ungkapan-ungkapan sastra biasa menggunakan ungkapan
 yang sekilas terdengar
 provokatif, agar bisa menyentak perhatian
 pembacanya.
 
 Bagaimana kalau lirik tersebut tersebut memiliki
 kata yang dibuang - yang lazim
 dalam penulisan puisi. Barangkali lengkapnya begini
 dengan kata tambahan di
 dalam kurung :
 
 AKU INI..ADALAH DIRI (MILIK) MU
 CINTA INI ADALAH CINTA (MILIK) MU
 AKU INI ADALAH DIRI (MILIK) MU
 JIWA INI ADALAH JIWA (MILIK) MU
 
 Mestinya memang penafsiran yang benar ini
 disampaikan agar tidak membingungkan
 khalayak yang awam. Tapi hal ini bisa mengurangi
 kenikmatan pembaca yang lain
 yang apresiasi Ilmu Tauhid nya tingkat mahir.
 Barangkali ini dilema seorang
 seniman, antara dipahami publik tapi tidak menyentak
 dengan tidak dipahami
 publik tapi heboh sehingga populer.
 
 Kesalahan Al Hallaj dan Syaikh Siti Jenar ialah
 menyatakan  ungkapan-ungkapan
 sastra seperti itu dihadapan khalayak yang belum
 mampu memahaminya sehingga
 salah paham. Mestinya Wahdatusy syuhud jadi wahdatul
 wujud. Barangkali mas Ahmad
 Dhani sendiri mesti lebih hati-hati lagi kedepannya.
 
 Adapun ungkapan *tidak ada seorang pun yang berhak
 menyatakan agamanya benar*
 tidak bertentangan dengan tauhid. Seorang muwahhid
 tidak menerima klaim
 kebenaran orang-orang non muslim karena klaim itu
 berasal dari manusia. Seorang
 muwahhid HANYA menerima dienul qoyyim Al Islam
 karena ALLAH LAH yang menetapkan
 demikian, penetapan ini bukan berasal dari manusia.
 
 Wallahu 'alam, sekadar brain storming kalau-kalau
 diri saya yang salah paham.
 Untuk lebih jelasnya perlu tabayyun kepada sang
 seniman itu sendiri.
 
 = Wizh =
 
 
 
 
 Please respond to Milis is-lam
 is-lam@milis.isnet.org
 
 To:   is-lam is-lam@milis.isnet.org
 cc:(bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)
 
 Subject:  [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan
 
 
 
 Assalamu'alaikum wr wb,
 
 Setelah heboh dengan ustad Wahfiuddin dan juga FPI
 dalam kasus penginjakan kaligrafi Allah yang jadi
 logo
 Album Dewa, ternyata setelah saya simak syair lagu
 Dewa juga menyesatkan.
 
 Sebagai contoh syair lagu Satu:
 
 SATU
 
 AKU INI..ADALAH DIRIMU
 CINTA INI 
 �ADALAH CINTAMU
 AKU INI  
 �ADALAH DIRIMU
 JIWA INI  
 �ADALAH JIWAMU
 
 Di situ Dewa berkata, Aku ini adalah DiriMu (Allah).
 Ini persis seperti paham Wihdatul Wujud yang
 menyatakan bersatunya manusia dengan Allah.
 
 Karena paham itu 2 orang sufi, Al Hallaj dan Syekh
 Siti Jenar difatwa sesat dan dihukum mati oleh para
 ulama.
 
 Sesungguhnya surat Al Ikhlas yang menyatakan Allah
 itu
 Satu dan tidak ada satu pun yang setara denganNya
 cukup bagi kita. Demikian pula dengan dzikir La
 ilaaha illallah wahdahu la syarika lahu. Tidak ada
 Tuhan selain Allah, Dia Satu, dan tak ada sekutu
 baginya.
 
 Selain itu Allah berfirman: Tidaklah diciptakan jin
 dan manusia kecuali untuk menyembah Allah
 
 Nah jika 1000 orang seperti Ahmad Dhani, Al Hallaj,
 dsb mengaku sebagai Allah, tentu akan ada 1000
 Allah.
 
 Bagaimana manusia bisa menyembah Allah jika dia
 sendiri merasa menjadi Allah? Nama Dewa sendiri
 yang merupakan sesembahan agama lain menyiratkan
 kesombongan. Semoga ummat Islam tidak terbuai
 melantunkan lagu yang mengandung kesesatan tersebut.
 
 Selain itu ucapan Ahmad Dhani yang berkata bahwa
 tidak
 ada seorang pun yang berhak menyatakan agamanya
 benar
 sudah merusak aqidah Islam dan bertentangan dengan
 ayat berikut:
 
   
 �Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah
 hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang
 telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
 pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang
 ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
 terhadap
 ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat
 hisab-Nya.  
 � [Ali Imran:19]
 
   
 �Barangsiapa mencari agama selain agama Islam,
maka
 sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
 daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang
 yang rugi.  
 � [Ali Imran:85]
 
 Dari lagunya terkesan seolah-olah Ahmad Dhani
 menganggap ajaran Islam penuh dengan kebencian
 sehingga dia perlu mengajarkan tentang cinta. Ahmad
 Dhani perlu mempelajari penindasan bangsa Palestina
 yang dilakukan oleh Israel atau pun penindasan
 bangsa
 Iraq dan 

Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan

2006-02-21 Terurut Topik Teddie Harjadi
Saya sependapat ada lagu dewa yang menyesatkan pada album laskar cinta
Secara tidak sengaja saya mendengar lagu pangeran cinta milik dewa
dinyanyikan oleh pengamen.
Syairnya diantaranya :

semua itu pasti akan musnah
kecuali cintaku padamu
karena aku
sang pangeran cinta

Yang dimaksud dengan semua itu adalah alam semesta ini seperti yang
diungkapkan pada awal lagu tersebut, sayang saya tidak hapal seluruh syair
lagu tsb karena bukan fans dewa.

- Original Message - 
From: A Nizami [EMAIL PROTECTED]
To: Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
Sent: Wednesday, February 22, 2006 1:06 PM
Subject: Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan


 Wa'alaikum salam wr wb,
 Jika memang bermaksud mengatakan:
 Aku ini adalah milikMu

 Tulis saja seperti di atas. Sebab makna:
 Aku ini adalah diriMu / Aku ini adalah Allah
 Sangat berbeda. Itu adalah perkataan Fir'aun!

 Allah saja bisa berkomunikasi dengan manusia lewat
 bahasa Arab yang mudah dipahami dengan Al Qur'an. Nabi
 juga berkomunikasi dengan manusia lewat hadits2nya.

 Nah mengapa Ahmad Dhani tidak bisa?

 Wassalam

 --- IPD Wiska Susetio [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

 
 
 
  Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarokaatuh.
 
  Kang Nizami sudah tabayyun dengan Kang Ahmad Dhani ?
  Barangkali perlu untuk
  menghindari salah paham.
 
  Bahasa seniman biasanya adalah bahasa sastra. Bahasa
  sastra menggunakan
  ungkapan-ungkapan yang tidak bisa diartikan secara
  harfiah, langsung. Selain itu
  ungkapan-ungkapan sastra biasa menggunakan ungkapan
  yang sekilas terdengar
  provokatif, agar bisa menyentak perhatian
  pembacanya.
 
  Bagaimana kalau lirik tersebut tersebut memiliki
  kata yang dibuang - yang lazim
  dalam penulisan puisi. Barangkali lengkapnya begini
  dengan kata tambahan di
  dalam kurung :
 
  AKU INI..ADALAH DIRI (MILIK) MU
  CINTA INI ADALAH CINTA (MILIK) MU
  AKU INI ADALAH DIRI (MILIK) MU
  JIWA INI ADALAH JIWA (MILIK) MU
 
  Mestinya memang penafsiran yang benar ini
  disampaikan agar tidak membingungkan
  khalayak yang awam. Tapi hal ini bisa mengurangi
  kenikmatan pembaca yang lain
  yang apresiasi Ilmu Tauhid nya tingkat mahir.
  Barangkali ini dilema seorang
  seniman, antara dipahami publik tapi tidak menyentak
  dengan tidak dipahami
  publik tapi heboh sehingga populer.
 
  Kesalahan Al Hallaj dan Syaikh Siti Jenar ialah
  menyatakan  ungkapan-ungkapan
  sastra seperti itu dihadapan khalayak yang belum
  mampu memahaminya sehingga
  salah paham. Mestinya Wahdatusy syuhud jadi wahdatul
  wujud. Barangkali mas Ahmad
  Dhani sendiri mesti lebih hati-hati lagi kedepannya.
 
  Adapun ungkapan *tidak ada seorang pun yang berhak
  menyatakan agamanya benar*
  tidak bertentangan dengan tauhid. Seorang muwahhid
  tidak menerima klaim
  kebenaran orang-orang non muslim karena klaim itu
  berasal dari manusia. Seorang
  muwahhid HANYA menerima dienul qoyyim Al Islam
  karena ALLAH LAH yang menetapkan
  demikian, penetapan ini bukan berasal dari manusia.
 
  Wallahu 'alam, sekadar brain storming kalau-kalau
  diri saya yang salah paham.
  Untuk lebih jelasnya perlu tabayyun kepada sang
  seniman itu sendiri.
 
  = Wizh =
 
 
 
 
  Please respond to Milis is-lam
  is-lam@milis.isnet.org
 
  To:   is-lam is-lam@milis.isnet.org
  cc:(bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)
 
  Subject:  [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan
 
 
 
  Assalamu'alaikum wr wb,
 
  Setelah heboh dengan ustad Wahfiuddin dan juga FPI
  dalam kasus penginjakan kaligrafi Allah yang jadi
  logo
  Album Dewa, ternyata setelah saya simak syair lagu
  Dewa juga menyesatkan.
 
  Sebagai contoh syair lagu Satu:
 
  SATU
 
  AKU INI..ADALAH DIRIMU
  CINTA INI
  �ADALAH CINTAMU
  AKU INI 
  �ADALAH DIRIMU
  JIWA INI 
  �ADALAH JIWAMU
 
  Di situ Dewa berkata, Aku ini adalah DiriMu (Allah).
  Ini persis seperti paham Wihdatul Wujud yang
  menyatakan bersatunya manusia dengan Allah.
 
  Karena paham itu 2 orang sufi, Al Hallaj dan Syekh
  Siti Jenar difatwa sesat dan dihukum mati oleh para
  ulama.
 
  Sesungguhnya surat Al Ikhlas yang menyatakan Allah
  itu
  Satu dan tidak ada satu pun yang setara denganNya
  cukup bagi kita. Demikian pula dengan dzikir La
  ilaaha illallah wahdahu la syarika lahu. Tidak ada
  Tuhan selain Allah, Dia Satu, dan tak ada sekutu
  baginya.
 
  Selain itu Allah berfirman: Tidaklah diciptakan jin
  dan manusia kecuali untuk menyembah Allah
 
  Nah jika 1000 orang seperti Ahmad Dhani, Al Hallaj,
  dsb mengaku sebagai Allah, tentu akan ada 1000
  Allah.
 
  Bagaimana manusia bisa menyembah Allah jika dia
  sendiri merasa menjadi Allah? Nama Dewa sendiri
  yang merupakan sesembahan agama lain menyiratkan
  kesombongan. Semoga ummat Islam tidak terbuai
  melantunkan lagu yang mengandung kesesatan tersebut.
 
  Selain itu ucapan Ahmad Dhani yang berkata bahwa
  tidak
  ada seorang pun yang berhak menyatakan agamanya
  benar
  sudah merusak aqidah Islam dan bertentangan dengan
  ayat berikut:
 
   
  �Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah
  hanyalah Islam

Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan

2006-02-21 Terurut Topik IPD Wiska Susetio



Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarokaatuh.

Semoga kita semua diberi kekuatan untuk menjelang hidayah Allah. Allah mampu
membuka hati manusia sehingga mampu menyerap cahaya Ilmu dari Kalam-kalamNya
dengan mudah. Allah juga mampu menutup hati manusia sehingga bebal tidak mampu
dimasuki cahaya Al Qur'an.

Adapun Nabi Muhammad Sholallaahu 'alaihi wa sallam dikaruniai Bayan sebagaimana
diriwayatkan dalam hadits. Sehingga ungkapan-ungkapan beliau itu bisa padat,
ringkas namun mengena dan mudah dipahami. Di sisi lain Assunnah sendiri adalah
Al Hikmah yang diturunkan Allah.

Tapi Ahmad Dhani hanyalah manusia biasa yang sedang berusaha mengekspresikan
naluri kesenimanannya. Yakni mencoba menampilkan kebenaran sebagai keindahan.
Sebagaimana seniman-seniman lain yang ungkapannya bisa kebablasan dan tidak
mudah dimengerti.

Saya sendiri punya banyak pengalaman pribadi mengenai persoalan *ungkapan
sastra* ini. Pernah nyoba-nyoba bikin puisi-puisi, eh malah bikin orang sakit
hati. Dasar seniman kelas teri.

Kalau terlalu gamblang, kesannya malah garing, klise. Jadi perlu diolah agar
ungkapan-ungkapan yang keluar terdengar segar. Apalagi ini lirik lagu, berarti
ada konstrain tambahan di musiknya. Harus pas. Salah satu tekniknya ialah dengan
membuang sebagian komponen kalimatnya. Ini lazim sebenarnya.

Jangan salah pada ungkapan Laa ilaaha ilallaah saja ada kata yang dibuang atau
disembunyikan di sana.

Makanya karya sastra itu tidak bisa dibaca sebagaimana membaca teks ilmiah. Beda
dong. Karya sastra perlu kritikus. Perlu disyarah. Adanya mekanisme kritik
sastra ini juga yang bisa membuat masyarakat umum terhindar dari kesalah
pahaman. Misalnya kitab Jauhar Tauhid, yang berisi nazhom-nazhom Tauhid Syaikh
Ibrahim Al Laqoni, yang beredar di masyarakat yang telah disyarah misalnya oleh
Imam Bajuri.

Tapi dari kasus-kasus seperti ini terdapat pelajaran, betapa sensitifnya
berkreasi di domain keyakinan. Saya pribadi mengajak kalau sudah masuk ke ranah
keyakinan, sebaiknya kita pakai ungkapan-ungkapan *yang sudah jelas* saja. Tapi
kadang naluri kesenimanan itu sukar ditahan...

Wallahul muwaffiq.

= Wizh =



Please respond to Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org

To:   Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
cc:(bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)

Subject:  Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan



Wa'alaikum salam wr wb,
Jika memang bermaksud mengatakan:
Aku ini adalah milikMu

Tulis saja seperti di atas. Sebab makna:
Aku ini adalah diriMu / Aku ini adalah Allah
Sangat berbeda. Itu adalah perkataan Fir'aun!

Allah saja bisa berkomunikasi dengan manusia lewat
bahasa Arab yang mudah dipahami dengan Al Qur'an. Nabi
juga berkomunikasi dengan manusia lewat hadits2nya.

Nah mengapa Ahmad Dhani tidak bisa?

Wassalam

--- IPD Wiska Susetio [EMAIL PROTECTED]
wrote:




 Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarokaatuh.

 Kang Nizami sudah tabayyun dengan Kang Ahmad Dhani ?
 Barangkali perlu untuk
 menghindari salah paham.

 Bahasa seniman biasanya adalah bahasa sastra. Bahasa
 sastra menggunakan
 ungkapan-ungkapan yang tidak bisa diartikan secara
 harfiah, langsung. Selain itu
 ungkapan-ungkapan sastra biasa menggunakan ungkapan
 yang sekilas terdengar
 provokatif, agar bisa menyentak perhatian
 pembacanya.

 Bagaimana kalau lirik tersebut tersebut memiliki
 kata yang dibuang - yang lazim
 dalam penulisan puisi. Barangkali lengkapnya begini
 dengan kata tambahan di
 dalam kurung :

 AKU INI..ADALAH DIRI (MILIK) MU
 CINTA INI ADALAH CINTA (MILIK) MU
 AKU INI ADALAH DIRI (MILIK) MU
 JIWA INI ADALAH JIWA (MILIK) MU

 Mestinya memang penafsiran yang benar ini
 disampaikan agar tidak membingungkan
 khalayak yang awam. Tapi hal ini bisa mengurangi
 kenikmatan pembaca yang lain
 yang apresiasi Ilmu Tauhid nya tingkat mahir.
 Barangkali ini dilema seorang
 seniman, antara dipahami publik tapi tidak menyentak
 dengan tidak dipahami
 publik tapi heboh sehingga populer.

 Kesalahan Al Hallaj dan Syaikh Siti Jenar ialah
 menyatakan  ungkapan-ungkapan
 sastra seperti itu dihadapan khalayak yang belum
 mampu memahaminya sehingga
 salah paham. Mestinya Wahdatusy syuhud jadi wahdatul
 wujud. Barangkali mas Ahmad
 Dhani sendiri mesti lebih hati-hati lagi kedepannya.

 Adapun ungkapan *tidak ada seorang pun yang berhak
 menyatakan agamanya benar*
 tidak bertentangan dengan tauhid. Seorang muwahhid
 tidak menerima klaim
 kebenaran orang-orang non muslim karena klaim itu
 berasal dari manusia. Seorang
 muwahhid HANYA menerima dienul qoyyim Al Islam
 karena ALLAH LAH yang menetapkan
 demikian, penetapan ini bukan berasal dari manusia.

 Wallahu 'alam, sekadar brain storming kalau-kalau
 diri saya yang salah paham.
 Untuk lebih jelasnya perlu tabayyun kepada sang
 seniman itu sendiri.

 = Wizh =




 Please respond to Milis is-lam
 is-lam@milis.isnet.org

 To:   is-lam is-lam@milis.isnet.org
 cc:(bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)

 Subject:  [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan



 Assalamu'alaikum wr wb,

 Setelah heboh dengan ustad Wahfiuddin dan

Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan

2006-02-21 Terurut Topik IPD Wiska Susetio



Mas Teddy kalau hendak mengkritik sebaiknya obyek yang dikritik diteliti
terlebih dahulu dengan tuntas, baru dikomentari.

Coba posisikan kalau itu ungkapan dari Sang Pencipta, bukan milik si penyanyi.
Si penyanyi / penyair seolah-olah hanya melafalkan ulang saja.
Jadi di awal syair coba tambahkan kalimat yang dibuang / disembunyikan yakni
(Seakan-akan Allah berfirman :)

Jadi dengarkannya seperti ini :

(Seakan-akan Allah berfirman :)
..
semua itu pasti akan musnah
kecuali cintaKu padamu
karena Aku
Sang Pangeran Cinta
.

Di sini sepertinya sang seniman sedang berusaha membahasakan ulang QS. Ar
Rahman.

Wallahu 'alam.

= Wizh =



Please respond to Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org

To:   Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
cc:(bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)

Subject:  Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan



Saya sependapat ada lagu dewa yang menyesatkan pada album laskar cinta
Secara tidak sengaja saya mendengar lagu pangeran cinta milik dewa
dinyanyikan oleh pengamen.
Syairnya diantaranya :

semua itu pasti akan musnah
kecuali cintaku padamu
karena aku
sang pangeran cinta

Yang dimaksud dengan semua itu adalah alam semesta ini seperti yang
diungkapkan pada awal lagu tersebut, sayang saya tidak hapal seluruh syair
lagu tsb karena bukan fans dewa.

- Original Message -
From: A Nizami [EMAIL PROTECTED]
To: Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
Sent: Wednesday, February 22, 2006 1:06 PM
Subject: Re: [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan


 Wa'alaikum salam wr wb,
 Jika memang bermaksud mengatakan:
 Aku ini adalah milikMu

 Tulis saja seperti di atas. Sebab makna:
 Aku ini adalah diriMu / Aku ini adalah Allah
 Sangat berbeda. Itu adalah perkataan Fir'aun!

 Allah saja bisa berkomunikasi dengan manusia lewat
 bahasa Arab yang mudah dipahami dengan Al Qur'an. Nabi
 juga berkomunikasi dengan manusia lewat hadits2nya.

 Nah mengapa Ahmad Dhani tidak bisa?

 Wassalam

 --- IPD Wiska Susetio [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

 
 
 
  Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarokaatuh.
 
  Kang Nizami sudah tabayyun dengan Kang Ahmad Dhani ?
  Barangkali perlu untuk
  menghindari salah paham.
 
  Bahasa seniman biasanya adalah bahasa sastra. Bahasa
  sastra menggunakan
  ungkapan-ungkapan yang tidak bisa diartikan secara
  harfiah, langsung. Selain itu
  ungkapan-ungkapan sastra biasa menggunakan ungkapan
  yang sekilas terdengar
  provokatif, agar bisa menyentak perhatian
  pembacanya.
 
  Bagaimana kalau lirik tersebut tersebut memiliki
  kata yang dibuang - yang lazim
  dalam penulisan puisi. Barangkali lengkapnya begini
  dengan kata tambahan di
  dalam kurung :
 
  AKU INI..ADALAH DIRI (MILIK) MU
  CINTA INI ADALAH CINTA (MILIK) MU
  AKU INI ADALAH DIRI (MILIK) MU
  JIWA INI ADALAH JIWA (MILIK) MU
 
  Mestinya memang penafsiran yang benar ini
  disampaikan agar tidak membingungkan
  khalayak yang awam. Tapi hal ini bisa mengurangi
  kenikmatan pembaca yang lain
  yang apresiasi Ilmu Tauhid nya tingkat mahir.
  Barangkali ini dilema seorang
  seniman, antara dipahami publik tapi tidak menyentak
  dengan tidak dipahami
  publik tapi heboh sehingga populer.
 
  Kesalahan Al Hallaj dan Syaikh Siti Jenar ialah
  menyatakan  ungkapan-ungkapan
  sastra seperti itu dihadapan khalayak yang belum
  mampu memahaminya sehingga
  salah paham. Mestinya Wahdatusy syuhud jadi wahdatul
  wujud. Barangkali mas Ahmad
  Dhani sendiri mesti lebih hati-hati lagi kedepannya.
 
  Adapun ungkapan *tidak ada seorang pun yang berhak
  menyatakan agamanya benar*
  tidak bertentangan dengan tauhid. Seorang muwahhid
  tidak menerima klaim
  kebenaran orang-orang non muslim karena klaim itu
  berasal dari manusia. Seorang
  muwahhid HANYA menerima dienul qoyyim Al Islam
  karena ALLAH LAH yang menetapkan
  demikian, penetapan ini bukan berasal dari manusia.
 
  Wallahu 'alam, sekadar brain storming kalau-kalau
  diri saya yang salah paham.
  Untuk lebih jelasnya perlu tabayyun kepada sang
  seniman itu sendiri.
 
  = Wizh =
 
 
 
 
  Please respond to Milis is-lam
  is-lam@milis.isnet.org
 
  To:   is-lam is-lam@milis.isnet.org
  cc:(bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)
 
  Subject:  [is-lam] Lagu Dewa Menyesatkan
 
 
 
  Assalamu'alaikum wr wb,
 
  Setelah heboh dengan ustad Wahfiuddin dan juga FPI
  dalam kasus penginjakan kaligrafi Allah yang jadi
  logo
  Album Dewa, ternyata setelah saya simak syair lagu
  Dewa juga menyesatkan.
 
  Sebagai contoh syair lagu Satu:
 
  SATU
 
  AKU INI..ADALAH DIRIMU
  CINTA INI
  
�ADALAH CINTAMU
  AKU INI 
  �ADALAH DIRIMU
  JIWA INI 
  �ADALAH JIWAMU
 
  Di situ Dewa berkata, Aku ini adalah DiriMu (Allah).
  Ini persis seperti paham Wihdatul Wujud yang
  menyatakan bersatunya manusia dengan Allah.
 
  Karena paham itu 2 orang sufi, Al Hallaj dan Syekh
  Siti Jenar difatwa sesat dan dihukum mati oleh para
  ulama.
 
  Sesungguhnya surat Al Ikhlas yang menyatakan Allah
  itu
  Satu dan tidak ada satu pun yang setara denganNya
  cukup bagi kita. Demikian pula dengan dzikir La
  ilaaha