Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
From: Prijo Sambodo [EMAIL PROTECTED] untunglah agama saya tidak mengajarkan saya untuk memfitnah orang lain (apalagi hanya karena iseng, ketakutan kayak bung Hasan, menjelekkan agama/pribadi lain ...!). == Bung Priyo, Meskipun agama merupakan rahmat Allah yang harus disyukuri dengan wujud nyata dalam kehidupan namun please jangan menggunakannya secara kurang pas. Marilah kita bersama-sama untuk menutup celah-celah dimana agama bisa digunakan sebagai kendaraan politik untuk merenggangkan hubungan manusiawi sesama umat Allah seperti telah digunakan dalam budaya politik Orba untuk melanggengkan kekuasaannya. Religi bisa berbeda namun Reliogisitas sama. Itulah harapan kita untuk generasi Indonesia masa depan yang lebih baik. Mangun meninggal dalam pelukan Sobari adalah sebuah rahmat Allah bagi bangsa ini. salam. __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
Semua itu bisa terjadi bukan karena salah agama. Tetapi salah orang-orang beragama yang mengeksploitasi agama menjadi alat politik, kekuasaan dan kepentingan pribadi. Itu yang telah mencabik-cabik bumi Indonesia ini. Karena itu, FORMA-KUB mengatakan, "Jangan jadikan agama menjadi alat politik!". Sebab, itu akan sangat berbahaya. Tidak ada konflik yang lebih kejam dan lebih sadis daripada konflik antar agama. Karena itu yang satu itu, orang seakan dilegalisasi untuk membunuh untuk "agama". Padahal, sulit sekali orang biasa (awam) yang dapat mencerna manakah perjuangan untuk agama, dan manakah perjuangan yang dieksploitasi orang menjadi seakan-akan untuk agama (padahal untuk kepentingannya sendiri). Martin Manurung http://www.cabi.net.id/users/martin Dukunglah Kampanye AGAMA untuk PERDAMAIAN! Forum Mahasiswa untuk Kerukunan Umat Beragama (FORMA-KUB) Kunjungi http://come.to/forma-kub E-mail: [EMAIL PROTECTED] -Original Message- From: Samin [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: 02 Juni 1999 2:44 Subject: Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ Bung Amin Riza, Terima kasih atas masukan Anda yang menyejukkan. Sekitar 8 tahun lalu saya pernah berbincang-bincang dengan seorang kawan. Dia bilang, barangkali kehidupan masyarakat Indonesia (yang pepbesarnya suka kutip-kutip Pancasila sebagai asli buatan Indonesia) ini akan lebih baik bila 5 agama resmi negara yang notabene adalah agama impor dikembalikan saja ke negeri asalnya. Sebab, semua agama resmi (terutama agama keluarga besar Ibrahim) ini justru menimbulkan gelombang saling bunuh di Indonesia. Saat ini, saya merenungkan kembali ucapan sobat saya ini. Barangkali terlalu ekstrem, tapi mungkin menyadarkan kita betapa tak bergunanya kita saling bunuh di antara saudara sendiri hanya karena keyakinan, dogma dan aqidah yang dibawa dari "luar". Samin.- At 06:31 PM 5/31/99 -0700, you wrote: Bung Samin, ya sah-sah saja orang berpendapat macam bung Abdullah Hassan. Dan memang banyak orang yang begini macam disini. Di Jakarta, saya juga tertegun mendengar statement rekan yang sangat terpelajar,bahwa dia khawatir kalau PDIP menang, palang (Kristen) akan berkembang. Sepertinya kita masih banyak punya cendekiawan Islam yang kurang percaya keandalan Islam. Bagi saya, Islam adalah rachmatan lil alamin (mercy to the universe), dan eksistensinya sampai akhir dunia dijanjikan Allah SWT, sehingga sejauh semangat mengasihi sesama dalam perilaku terpuji selalu ditunjukkan oleh pemeluk Islam, nggak bakal mungkin Islam runtuh. Apalagi hanya karena kemenangan PDIP. Semoga para pemuka Islam lebih PD, tidak mudah terombang ambing, dan semakin memperbanyak amalan baik bagi sesama, sehingga keberadaannya makin diterima dunia, dan tidak terus diprasangkai seperti sekarang. Semoga seluruh umat manusia semakin berlomba melaksanakan kebaikan dan kearifan. -- On Tue, 01 Jun 1999 13:06:57 Samin wrote: Memangnya kenapa? Apa nggak boleh? Mereka adalah suami istri yang sah. Suami Wardah adalah Mas Wiladi yang dulunya memang pernah jadi orang seminari. Wardah sendiri dibesarkan dalam keluarga yang memiliki tradisi pesantren. Saya kira mereka ini justru pasangan Pancasila, dalam arti sesungguhnya. Yang perlu digarisbawahi di sini adalah jangan sampai orang yang mencoba membongkar kebusukan dan politik uang kelompok penjahat yang berselubung partai atau gerombolan lain, diserang dengan pergunjingan yang tak ada kaitannya dengan substansi kritik yang dilontarkan sebagai antitesis kebusukan. Samin.- = At 02:26 PM 5/31/99 +0700, you wrote: Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari Kopermas( ?) bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ? Bagaimana reaksi Wardah Hafiz ? Kelihatannya kok tuduh-menuduh kok sudah bertambah busuk ya ? Bagaiamanapun kabar tersebut sempat membuat shock diri saya . Dan bagaimanapun , kalau benar , bagi saya paling sedikit, mengurangi kekuatan moral pernyataan Wardah Hafiz. Bung Iwan, dapatkah anda membantu saya ? Content-Type: text/plain; charset= __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
RE: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
Well, Yang munculin tuduhan ini kok nggak tanggung-tanggung bohongnya ...? (ada Pastur tinggal serumah dengan perempuan, pasturnya bekas atau aktif .?) tega-teganya dia bicara tanpa didukung fakta , apa di agamanya diajarkan begitu ? untuk memfitnah orang lain pakai memutar balikkan kebenaran ? untunglah agama saya tidak mengajarkan saya untuk memfitnah orang lain (apalagi hanya karena iseng, ketakutan kayak bung Hasan, menjelekkan agama/pribadi lain ...!). Ini mah fitnah murahan. Satu pertanyaan saya, kok nggak ada fitnahan lain yang lebih canggih ? yang lebih menonjolkan intelegensi/logika ...? pfhuuiich ! -- From: M Gunadi Henoch[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 02, 1999 3:19 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari Kopermas( ?) bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ? Bagaimana reaksi Wardah Hafiz ? Bagaiamanapun kabar tersebut sempat membuat shock diri saya . Dan bagaimanapun , kalau benar , bagi saya paling sedikit, mengurangi kekuatan moral pernyataan Wardah Hafiz. Kenapa nggak sekalian ditambahkan di situ: agen Mossad, agen CIA, binaan konglomerat Yahudi internasional dan sederet gelar lain yang bisa dengan mudah dituduhkan sebagaimana nasib orang-orang seperti Wardah lainnya. Salam, MGH To keep the latest headlines, please reload http://www.mandiri.com every hour. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
Tenang Mas, Yang nuduh itu pasti kehabisan akal... hehehe -- | From: Prijo Sambodo [EMAIL PROTECTED] | To: [EMAIL PROTECTED] | Subject: RE: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ | Date: 02 Juni 1999 15:44 | | Well, | Yang munculin tuduhan ini kok nggak tanggung-tanggung bohongnya ..? | (ada Pastur tinggal serumah dengan perempuan, pasturnya bekas atau aktif | .?) tega-teganya dia bicara tanpa didukung fakta , apa di agamanya | diajarkan begitu ? untuk memfitnah orang lain pakai memutar balikkan | kebenaran ? untunglah agama saya tidak mengajarkan saya untuk | memfitnah orang lain (apalagi hanya karena iseng, ketakutan kayak bung | Hasan, menjelekkan agama/pribadi lain ...!). Ini mah fitnah murahan. | Satu pertanyaan saya, kok nggak ada fitnahan lain yang lebih canggih ? | yang lebih menonjolkan intelegensi/logika ...? pfhuuiich ...! | | -- | From: M Gunadi Henoch[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] | Reply To: [EMAIL PROTECTED] | Sent: Wednesday, June 02, 1999 3:19 AM | To: [EMAIL PROTECTED] | Subject:Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ | | Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari Kopermas( | ?) bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ? | Bagaimana reaksi Wardah Hafiz ? | Bagaiamanapun kabar tersebut sempat membuat shock diri saya Dan | bagaimanapun , kalau benar , bagi saya paling sedikit, mengurangi | kekuatan moral pernyataan Wardah Hafiz. | | Kenapa nggak sekalian ditambahkan di situ: agen Mossad, agen CIA, binaan | konglomerat Yahudi internasional dan sederet gelar lain yang bisa dengan | mudah dituduhkan sebagaimana nasib orang-orang seperti Wardah lainnya. | | Salam, MGH | | | To keep the latest headlines, | please reload http://www.mandiri.com every hour. | | | | __ | Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com | | __ | To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] | To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] | | TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! | | | | | | | __ | To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] | To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] | | TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! | | | | __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
-Original Message- From: Amin Riza [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, June 02, 1999 5:16 Subject: Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ Di Jakarta, saya juga tertegun mendengar statement rekan yang sangat terpelajar,bahwa dia khawatir kalau PDIP menang, palang (Kristen) akan berkembang. Bung Amin, hal ini juga saya dengar dari rekan saya.. tapi sekali lagi saya berpendapat, kita harus menghentikan rasa saling curiga. Kalau partai-X menang, yang pihak Y curiga bakal tertindas, kalau partai-Y menang, pihak X curiga bakal tertindas. Kalau saling curiga terus, apa artinya kita persiapkan lakukan pemilu ini?! Memang semua orang punya visi dan tujuan sendiri-sendiri.. namun kita harus satukan persamaan tujuan demi kelangsungan hidup bangsa ini. __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
RE: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
Sorry bukan anda yang saya maksud tapi bung [EMAIL PROTECTED] yang suka posting milis miring di reformasitotal, sorry saya minta maaf kalau menyinggung si bung ([EMAIL PROTECTED]). Tapi kalau sudah terlanjur tersinggung sampai marah segala ya saya terima salahnya (tapi anda langganan reformasitotal ndak ? apa anda setuju dengan segala tulisan bung [EMAIL PROTECTED] itu .? kebetulan dia juga jadi pelanggan kuli-tinta). Mengenai kumpul kebo wah dilarang tuh di agama saya, khan belom diberkati...? tetapi memang ada/banyak oknum yang melakukannya, kenapa ...? karena persyaratan untuk menikah yang cukup sulit serta konsekwensi pernikahan yang berat itu yang mereka hindari. Sekali lagi maaf bung Hasan([EMAIL PROTECTED]). Prijo S -- From: Abdullah Hasan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 02, 1999 11:05 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: Prijo Sambodo Subject: Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ Bung Priyo, Pertanyaan yang saya angkat itu muncul dibeberapa TV Swasta. Bila anda punya TV, kuping, serta mata yang sehat , serta sedikit waktu lowong, anda bisa mendapatkannya seperti saya. Kalau hukum sudah berjalan dengan semestinya, dengan mudah kita bisa melihat "kebenaran" dari sana. Tapi sayang situasi ruwet ditanah air ini membuat kita harus lebih jeli melihat semuanya. Fitnah, Politik Kotor, kepentingan Duit seringkali sudah campur baur seperti gado-gado. Agama saya mengajarkan untuk melihat dari mana suatu berita itu datang. Kadang2 terpaksa kita harus meneliti moral dari pembawa berita. Juga meneliti posisi politik dari pembawa berita. Apalagi kalau berita tuduhan yang ada adalah juga menyangkut moral orang lain. Agama saya melarang keras kumpul kebo . Jadi , mau tidak mau mendengar berita tersebut membuat saya terkejut, dan mencoba untuk mencari kebenaran berita itu. Apakah agama anda menerima kumpul-kebo ? Itu hak anda yang tidak akan saya ganggu. Dan , apakah agama anda itu menganjurkan anda untuk menelan bulat-bulat segala berita yang datang ? Sorry, saya kasihan pada anda, tapi sekali lagi , itu hak anda untuk percaya pada keyakinan goblok seperti itu. Ck,.Ck,.Ck... - Original Message - From: Prijo Sambodo [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 02, 1999 3:44 PM Subject: RE: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ Well, Yang munculin tuduhan ini kok nggak tanggung-tanggung bohongnya ...? (ada Pastur tinggal serumah dengan perempuan, pasturnya bekas atau aktif .?) tega-teganya dia bicara tanpa didukung fakta , apa di agamanya diajarkan begitu ? untuk memfitnah orang lain pakai memutar balikkan kebenaran ? untunglah agama saya tidak mengajarkan saya untuk memfitnah orang lain (apalagi hanya karena iseng, ketakutan kayak bung Hasan, menjelekkan agama/pribadi lain ...!). Ini mah fitnah murahan. Satu pertanyaan saya, kok nggak ada fitnahan lain yang lebih canggih ? yang lebih menonjolkan intelegensi/logika ...? pfhuuiich ! -- From: M Gunadi Henoch[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 02, 1999 3:19 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari Kopermas( ?) bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ? Bagaimana reaksi Wardah Hafiz ? Bagaiamanapun kabar tersebut sempat membuat shock diri saya . Dan bagaimanapun , kalau benar , bagi saya paling sedikit, mengurangi kekuatan moral pernyataan Wardah Hafiz. Kenapa nggak sekalian ditambahkan di situ: agen Mossad, agen CIA, binaan konglomerat Yahudi internasional dan sederet gelar lain yang bisa dengan mudah dituduhkan sebagaimana nasib orang-orang seperti Wardah lainnya. Salam, MGH To keep the latest headlines, please reload http://www.mandiri.com every hour. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
Bung Samin, ya sah-sah saja orang berpendapat macam bung Abdullah Hassan. Dan memang banyak orang yang begini macam disini. Di Jakarta, saya juga tertegun mendengar statement rekan yang sangat terpelajar,bahwa dia khawatir kalau PDIP menang, palang (Kristen) akan berkembang. Sepertinya kita masih banyak punya cendekiawan Islam yang kurang percaya keandalan Islam. Bagi saya, Islam adalah rachmatan lil alamin (mercy to the universe), dan eksistensinya sampai akhir dunia dijanjikan Allah SWT, sehingga sejauh semangat mengasihi sesama dalam perilaku terpuji selalu ditunjukkan oleh pemeluk Islam, nggak bakal mungkin Islam runtuh. Apalagi hanya karena kemenangan PDIP. Semoga para pemuka Islam lebih PD, tidak mudah terombang ambing, dan semakin memperbanyak amalan baik bagi sesama, sehingga keberadaannya makin diterima dunia, dan tidak terus diprasangkai seperti sekarang. Semoga seluruh umat manusia semakin berlomba melaksanakan kebaikan dan kearifan. -- On Tue, 01 Jun 1999 13:06:57 Samin wrote: Memangnya kenapa? Apa nggak boleh? Mereka adalah suami istri yang sah. Suami Wardah adalah Mas Wiladi yang dulunya memang pernah jadi orang seminari. Wardah sendiri dibesarkan dalam keluarga yang memiliki tradisi pesantren. Saya kira mereka ini justru pasangan Pancasila, dalam arti sesungguhnya. Yang perlu digarisbawahi di sini adalah jangan sampai orang yang mencoba membongkar kebusukan dan politik uang kelompok penjahat yang berselubung partai atau gerombolan lain, diserang dengan pergunjingan yang tak ada kaitannya dengan substansi kritik yang dilontarkan sebagai antitesis kebusukan. Samin.- = At 02:26 PM 5/31/99 +0700, you wrote: Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari Kopermas( ?) bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ? Bagaimana reaksi Wardah Hafiz ? Kelihatannya kok tuduh-menuduh kok sudah bertambah busuk ya ? Bagaiamanapun kabar tersebut sempat membuat shock diri saya . Dan bagaimanapun , kalau benar , bagi saya paling sedikit, mengurangi kekuatan moral pernyataan Wardah Hafiz. Bung Iwan, dapatkah anda membantu saya ? Content-Type: text/plain; charset= __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
Bung Amin Riza, Terima kasih atas masukan Anda yang menyejukkan. Sekitar 8 tahun lalu saya pernah berbincang-bincang dengan seorang kawan. Dia bilang, barangkali kehidupan masyarakat Indonesia (yang pepbesarnya suka kutip-kutip Pancasila sebagai asli buatan Indonesia) ini akan lebih baik bila 5 agama resmi negara yang notabene adalah agama impor dikembalikan saja ke negeri asalnya. Sebab, semua agama resmi (terutama agama keluarga besar Ibrahim) ini justru menimbulkan gelombang saling bunuh di Indonesia. Saat ini, saya merenungkan kembali ucapan sobat saya ini. Barangkali terlalu ekstrem, tapi mungkin menyadarkan kita betapa tak bergunanya kita saling bunuh di antara saudara sendiri hanya karena keyakinan, dogma dan aqidah yang dibawa dari "luar". Samin.- At 06:31 PM 5/31/99 -0700, you wrote: Bung Samin, ya sah-sah saja orang berpendapat macam bung Abdullah Hassan. Dan memang banyak orang yang begini macam disini. Di Jakarta, saya juga tertegun mendengar statement rekan yang sangat terpelajar,bahwa dia khawatir kalau PDIP menang, palang (Kristen) akan berkembang. Sepertinya kita masih banyak punya cendekiawan Islam yang kurang percaya keandalan Islam. Bagi saya, Islam adalah rachmatan lil alamin (mercy to the universe), dan eksistensinya sampai akhir dunia dijanjikan Allah SWT, sehingga sejauh semangat mengasihi sesama dalam perilaku terpuji selalu ditunjukkan oleh pemeluk Islam, nggak bakal mungkin Islam runtuh. Apalagi hanya karena kemenangan PDIP. Semoga para pemuka Islam lebih PD, tidak mudah terombang ambing, dan semakin memperbanyak amalan baik bagi sesama, sehingga keberadaannya makin diterima dunia, dan tidak terus diprasangkai seperti sekarang. Semoga seluruh umat manusia semakin berlomba melaksanakan kebaikan dan kearifan. -- On Tue, 01 Jun 1999 13:06:57 Samin wrote: Memangnya kenapa? Apa nggak boleh? Mereka adalah suami istri yang sah. Suami Wardah adalah Mas Wiladi yang dulunya memang pernah jadi orang seminari. Wardah sendiri dibesarkan dalam keluarga yang memiliki tradisi pesantren. Saya kira mereka ini justru pasangan Pancasila, dalam arti sesungguhnya. Yang perlu digarisbawahi di sini adalah jangan sampai orang yang mencoba membongkar kebusukan dan politik uang kelompok penjahat yang berselubung partai atau gerombolan lain, diserang dengan pergunjingan yang tak ada kaitannya dengan substansi kritik yang dilontarkan sebagai antitesis kebusukan. Samin.- = At 02:26 PM 5/31/99 +0700, you wrote: Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari Kopermas( ?) bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ? Bagaimana reaksi Wardah Hafiz ? Kelihatannya kok tuduh-menuduh kok sudah bertambah busuk ya ? Bagaiamanapun kabar tersebut sempat membuat shock diri saya . Dan bagaimanapun , kalau benar , bagi saya paling sedikit, mengurangi kekuatan moral pernyataan Wardah Hafiz. Bung Iwan, dapatkah anda membantu saya ? Content-Type: text/plain; charset= __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ : åç
Ohhh..., jadi anda itu rekannya Adi Sasono ya..., I see.., no wonder... Tanpa bermaksud menuduh, saya dapat katakan, Adi Sasono sama dengan Soeharto.., membuat koperasi menjadi "kuperasi". Koperasi tetap digunakannya sebagai alat pemerasan politik. Martin Manurung http://www.cabi.net.id/users/martin Dukunglah Kampanye AGAMA untuk PERDAMAIAN! Forum Mahasiswa untuk Kerukunan Umat Beragama (FORMA-KUB) Kunjungi http://come.to/forma-kub E-mail: [EMAIL PROTECTED] -Original Message- From: Abdullah Hasan [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; Kuli Tinta [EMAIL PROTECTED] Date: 01 Juni 1999 9:56 Subject: Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ : åç Bung Aswat. Terimakasih atas niat anda membantu saya. Dari dua pemosting lain, saya barangkali bisa merangkum latar belakang Wardah Hafiz. Wardah , backgroundnya keluarga Muslimah Masyumi , SMP dan SMA-nya MUhammadyah. mar1668) . Dia itu itu isteri sah dari Wiladi bekas orang Seminari katolik ?). Jadi mereka adalah keluarga Pancasila ( Samin). Saya sendiri mendapatkan berita tersebut dari salah satu TV swasta. Syukurlah ! Keadaan semrawut sekarang ini memaksa saya awas pasang mata telinga. Pengalaman saya tahunan sebagai orang LSM bekerja didesa-desa juga ( maaf) tidak gampang2 menerima pengatasnamaan LSM begitu saja. Juga sedih dan sinis ) melihat orang yang gampang saja menghantam orang macam Adi Sasono yang saya tahu betul telah berbuat sesuatu buat orang miskin dari dulu. Sudah terang isu moral ini dengan isu temuan Wardah bukan suatu koinsedensi. Dalam situasi hukum yang belum bisa dipercaya ini , orang bisa menjadi penuntut umum , pengacara, atau menjadi hakim dari suatu perkara. Itu lho ... Trial by the Press , Trial by the Public , dll. Sebagian dari kita kan sudah percaya betul bahwa isyu yang dilempar Wardah adalah suatu kebenaran ? Dan mungkin dalam hati andapun barangkali sudah terbersit kecurigaan besar atas orang2 yang menulis seperti saya bukan ? Bagian dari ORBA ? Kapankah Hukum dapat berada diatas Politik dan Uang dan Fitnah?. Saya kira, perjuangan buat itu masih memerlukan kesabaran dan tekad kita semua. Wassalam __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
Ha..ha..ha..., iya tuh!! Kurang serem ya Martin Manurung http://www.cabi.net.id/users/martin Dukunglah Kampanye AGAMA untuk PERDAMAIAN! Forum Mahasiswa untuk Kerukunan Umat Beragama (FORMA-KUB) Kunjungi http://come.to/forma-kub E-mail: [EMAIL PROTECTED] -Original Message- From: M Gunadi Henoch [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: 02 Juni 1999 0:51 Subject: Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari Kopermas( ?) bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ? Bagaimana reaksi Wardah Hafiz ? Bagaiamanapun kabar tersebut sempat membuat shock diri saya . Dan bagaimanapun , kalau benar , bagi saya paling sedikit, mengurangi kekuatan moral pernyataan Wardah Hafiz. Kenapa nggak sekalian ditambahkan di situ: agen Mossad, agen CIA, binaan konglomerat Yahudi internasional dan sederet gelar lain yang bisa dengan mudah dituduhkan sebagaimana nasib orang-orang seperti Wardah lainnya. Salam, MGH To keep the latest headlines, please reload http://www.mandiri.com every hour. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
Ya-lah. Atau bisa juga sekalian dengan cap-cap lainnya yang biasa dikenal luas dan ditakuti orang : Islam Fundamentalis, Komunis, Teroris, Kiri baru, Kanan berat, atau apalah. Bebas. Merdeka, kok. Mosok nanya aja nggak boleh sih ? Apalagi buat Wardah Hafidz yang sedang naik daun menjadi public figure ... Ya, siapa tahu kabinet mendatang bisa jadi Menteri urusan kemiskinan kan .? Bung Abdullah Hasan, tetap berfikir merdeka ! -- From: M Gunadi Henoch [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ Date: Wednesday, June 02, 1999 2:19 AM Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari Kopermas( ?) bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ? Bagaimana reaksi Wardah Hafiz ? Bagaiamanapun kabar tersebut sempat membuat shock diri saya . Dan bagaimanapun , kalau benar , bagi saya paling sedikit, mengurangi kekuatan moral pernyataan Wardah Hafiz. Kenapa nggak sekalian ditambahkan di situ: agen Mossad, agen CIA, binaan konglomerat Yahudi internasional dan sederet gelar lain yang bisa dengan mudah dituduhkan sebagaimana nasib orang-orang seperti Wardah lainnya. Salam, MGH To keep the latest headlines, please reload http://www.mandiri.com every hour. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
Becanda!!! Nggak mungkin dong. Itu akan menimbulkan chaos yang luar biasa, dan nggak mungkin ada yang bisa melakukannya, kecuali kalau jarum jam berputar cepat kekiri sehingga kita kembali ke masa lebih dari 3000 tahun yang lalu seketika. Kita nikmati dan kita syukuri saja Bung. Yang perlu terus diimprove adalah pengamalannya. Perilaku pemeluknya. Inilah hidup Bung, dan karena inilah kita hidup. Masalah tidak untuk dihindari, supaya kita nggak terus dikejarnya. It must be solved, and what we badly need is : continous improvement. Right? Best wishes. -- On Wed, 02 Jun 1999 12:05:08 Samin wrote: Bung Amin Riza, Terima kasih atas masukan Anda yang menyejukkan. Sekitar 8 tahun lalu saya pernah berbincang-bincang dengan seorang kawan. Dia bilang, barangkali kehidupan masyarakat Indonesia (yang pepbesarnya suka kutip-kutip Pancasila sebagai asli buatan Indonesia) ini akan lebih baik bila 5 agama resmi negara yang notabene adalah agama impor dikembalikan saja ke negeri asalnya. Sebab, semua agama resmi (terutama agama keluarga besar Ibrahim) ini justru menimbulkan gelombang saling bunuh di Indonesia. Saat ini, saya merenungkan kembali ucapan sobat saya ini. Barangkali terlalu ekstrem, tapi mungkin menyadarkan kita betapa tak bergunanya kita saling bunuh di antara saudara sendiri hanya karena keyakinan, dogma dan aqidah yang dibawa dari "luar". Samin.- At 06:31 PM 5/31/99 -0700, you wrote: Bung Samin, ya sah-sah saja orang berpendapat macam bung Abdullah Hassan. Dan memang banyak orang yang begini macam disini. Di Jakarta, saya juga tertegun mendengar statement rekan yang sangat terpelajar,bahwa dia khawatir kalau PDIP menang, palang (Kristen) akan berkembang. Sepertinya kita masih banyak punya cendekiawan Islam yang kurang percaya keandalan Islam. Bagi saya, Islam adalah rachmatan lil alamin (mercy to the universe), dan eksistensinya sampai akhir dunia dijanjikan Allah SWT, sehingga sejauh semangat mengasihi sesama dalam perilaku terpuji selalu ditunjukkan oleh pemeluk Islam, nggak bakal mungkin Islam runtuh. Apalagi hanya karena kemenangan PDIP. Semoga para pemuka Islam lebih PD, tidak mudah terombang ambing, dan semakin memperbanyak amalan baik bagi sesama, sehingga keberadaannya makin diterima dunia, dan tidak terus diprasangkai seperti sekarang. Semoga seluruh umat manusia semakin berlomba melaksanakan kebaikan dan kearifan. -- On Tue, 01 Jun 1999 13:06:57 Samin wrote: Memangnya kenapa? Apa nggak boleh? Mereka adalah suami istri yang sah. Suami Wardah adalah Mas Wiladi yang dulunya memang pernah jadi orang seminari. Wardah sendiri dibesarkan dalam keluarga yang memiliki tradisi pesantren. Saya kira mereka ini justru pasangan Pancasila, dalam arti sesungguhnya. Yang perlu digarisbawahi di sini adalah jangan sampai orang yang mencoba membongkar kebusukan dan politik uang kelompok penjahat yang berselubung partai atau gerombolan lain, diserang dengan pergunjingan yang tak ada kaitannya dengan substansi kritik yang dilontarkan sebagai antitesis kebusukan. Samin.- = At 02:26 PM 5/31/99 +0700, you wrote: Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari Kopermas( ?) bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ? Bagaimana reaksi Wardah Hafiz ? Kelihatannya kok tuduh-menuduh kok sudah bertambah busuk ya ? Bagaiamanapun kabar tersebut sempat membuat shock diri saya . Dan bagaimanapun , kalau benar , bagi saya paling sedikit, mengurangi kekuatan moral pernyataan Wardah Hafiz. Bung Iwan, dapatkah anda membantu saya ? Content-Type: text/plain; charset= __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
Duhhh, isu apaan lagi nih... dikait-kaitin ke agama pula Martin Manurung http://www.cabi.net.id/users/martin Dukunglah Kampanye AGAMA untuk PERDAMAIAN! Forum Mahasiswa untuk Kerukunan Umat Beragama (FORMA-KUB) Kunjungi http://come.to/forma-kub E-mail: [EMAIL PROTECTED] -Original Message- From: Abdullah Hasan [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; Millis Kuli-Tinta [EMAIL PROTECTED] Date: 31 Mei 1999 20:38 Subject: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari Kopermas( ?) bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ? Bagaimana reaksi Wardah Hafiz ? Kelihatannya kok tuduh-menuduh kok sudah bertambah busuk ya ? Bagaiamanapun kabar tersebut sempat membuat shock diri saya . Dan bagaimanapun , kalau benar , bagi saya paling sedikit, mengurangi kekuatan moral pernyataan Wardah Hafiz. Bung Iwan, dapatkah anda membantu saya ? __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
[Kuli Tinta] Re: [kuli tinta] WARDAH HAFIZ
From: Abdullah Hasan [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, June 01, 1999 3:21 AM Subject: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari opermas( ?) bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ? Bagaimana reaksi Wardah Hafiz ? Bung Hasan, Ikut nimbrung boleh kan? Saya akan membantu Bung Hasan untuk mengkonfirmasi berita yang HOT tersebut. Dapatkah Bung Hasan memberit tambahan informasi mengenai data pastor Katolik itu, yaitu dari kongregasi apa atau dari pasturan dimana? Kemudian, hidup serumah itu di rumah Wardah atau di rumah pastor Katolik itu? Seandainya informasi saya benar, pastor Katolik selalu hidup di pasturan atau di rumah kongregasinya. Bung Hasan benar, isu itu perlu ditelusuri. Belum lama kan juga muncul isu selingkuh Mega dengan Eros "Karot" (nyebutnya saja sudah sakah lho Bung Gampang kok Bung mencari sumber isu itu. Angin berhembus kan bisa diketahui dari mana arahnya. Bung Hasan, apakah ini sebuah koinsidensi? Seandainya Wardah tidak muncul dengan temuannya itu maka apakah isu "Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik" juga akan muncul? .- __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
Memangnya kenapa? Apa nggak boleh? Mereka adalah suami istri yang sah. Suami Wardah adalah Mas Wiladi yang dulunya memang pernah jadi orang seminari. Wardah sendiri dibesarkan dalam keluarga yang memiliki tradisi pesantren. Saya kira mereka ini justru pasangan Pancasila, dalam arti sesungguhnya. Yang perlu digarisbawahi di sini adalah jangan sampai orang yang mencoba membongkar kebusukan dan politik uang kelompok penjahat yang berselubung partai atau gerombolan lain, diserang dengan pergunjingan yang tak ada kaitannya dengan substansi kritik yang dilontarkan sebagai antitesis kebusukan. Samin.- = At 02:26 PM 5/31/99 +0700, you wrote: Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari Kopermas( ?) bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ? Bagaimana reaksi Wardah Hafiz ? Kelihatannya kok tuduh-menuduh kok sudah bertambah busuk ya ? Bagaiamanapun kabar tersebut sempat membuat shock diri saya . Dan bagaimanapun , kalau benar , bagi saya paling sedikit, mengurangi kekuatan moral pernyataan Wardah Hafiz. Bung Iwan, dapatkah anda membantu saya ? Content-Type: text/plain; charset= __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ
At 01:06 PM 6/1/1999 -0700, you wrote: Memangnya kenapa? Apa nggak boleh? Mereka adalah suami istri yang sah. Suami Wardah adalah Mas Wiladi yang dulunya memang pernah jadi orang seminari. Wardah sendiri dibesarkan dalam keluarga yang memiliki tradisi pesantren. SMP dan SMA Wardah di Muhammadyah. Tapi Wardah berasal dari keluarga Masyumi, namun karena tinggal di Jombang (Wardah lahir di Jombang), mereka juga dekat dengan tradisi NU. Bung Hasan, sebaiknya Anda tabayyun dulu sebelum menuduh sesuatu. Karena saya lihat dalam posting Anda, Anda sangat mudah menuduh orang-orang PKB, NU hanya semata-mata karena sentimen saja. Gus Dur itu bukan antek Yahudi. Dengan menggandeng kaum minoritas di bawah payung Islam Universal, beliau berusaha membentengi bangsa kita dari gempuran neokolonialisme baru (persaingan antara kapitalis raksasa Cina dan Yahudi). Itulah sebabnya jauh-jauh hari beliau membina hubungan dengan tokoh-tokoh Israel. Jika saja kita tahu ada apa di balik Kerusuhan Mei 98 dan kerusuhan-kerusuhan lanjutan pasca Mei (salah satu tujuannya adalah rebutan kekayaan alam Indonesia yg melimpah ruah. You know, siapa menguasai migas, dia menguasai dunia), niscaya kita akan bersyukur bahwa kita punya ahli strategi politik kelas dunia seperti Gus Dur. Dengan cantik Gus Dur bermain di tengah, bukan untuk kepentingannya sendiri, tapi semata-mata karena kecintaannya pada bangsa ini. Gogon, Eggy, Adi dg Kisdi dan PBBnya hanya ditunggangi oleh Lobby Moslem yg sesungguhnya ditunggangi lagi oleh Lobby Yahudi. Karena tidak mengerti petanya, mereka menjadi korban, orang-orang yang diiming-imingi lalu dikorbankan, kasihan. Itu pula sebabnya kenapa Wiranto cs sangat hormat pada Gus Dur. Bahkan Syarwan Hamid yg jelas-jelas musuhnya Mega, juga respek padanya. Para wartawan pasti tahu, Wiranto berkali-kali menemui Gus Dur tanpa publikasi. Gus Dur sudah membiarkan dirinya dihujat banyak orang demi kepentingan umat. Ingat sewaktu dia menggandeng Tutut? Pembantaian umat Islam langsung berhenti begitu Tutut digandeng Gus Dur. Cobalah wartawan mencoba melihat fenomena yang ada lalu mencoba menganalisanya. Saya pernah tanya Gus Dur kenapa beliau hanya bicara sedikit pada wartawan, beliau bilang, jika semua diberitahu, wartawan jadi goblok dan tidak belajar berpikir. Salam, __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ : Mar1668
Bung Mar1668, Terimakasih atas info anda . Anda telah mengira bahwa saya, Abdullah Hasan, sama dengan pemosting lain , mungkin Hasan Rasyidi. Saya ini juga orang NU. nggak pernah merasa, apalagi menuduh Gus Dur itu antek Yahudi. Wassalam. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 01, 1999 6:11 AM Subject: Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ At 01:06 PM 6/1/1999 -0700, you wrote: Memangnya kenapa? Apa nggak boleh? Mereka adalah suami istri yang sah. Suami Wardah adalah Mas Wiladi yang dulunya memang pernah jadi orang seminari. Wardah sendiri dibesarkan dalam keluarga yang memiliki tradisi pesantren. SMP dan SMA Wardah di Muhammadyah. Tapi Wardah berasal dari keluarga Masyumi, namun karena tinggal di Jombang (Wardah lahir di Jombang), mereka juga dekat dengan tradisi NU. Bung Hasan, sebaiknya Anda tabayyun dulu sebelum menuduh sesuatu. Karena saya lihat dalam posting Anda, Anda sangat mudah menuduh orang-orang PKB, NU hanya semata-mata karena sentimen saja. Gus Dur itu bukan antek Yahudi. Dengan menggandeng kaum minoritas di bawah payung Islam Universal, beliau berusaha membentengi bangsa kita dari gempuran neokolonialisme baru (persaingan antara kapitalis raksasa Cina dan Yahudi). Itulah sebabnya jauh-jauh hari beliau membina hubungan dengan tokoh-tokoh Israel. Jika saja kita tahu ada apa di balik Kerusuhan Mei 98 dan kerusuhan-kerusuhan lanjutan pasca Mei (salah satu tujuannya adalah rebutan kekayaan alam Indonesia yg melimpah ruah. You know, siapa menguasai migas, dia menguasai dunia), niscaya kita akan bersyukur bahwa kita punya ahli strategi politik kelas dunia seperti Gus Dur. Dengan cantik Gus Dur bermain di tengah, bukan untuk kepentingannya sendiri, tapi semata-mata karena kecintaannya pada bangsa ini. Gogon, Eggy, Adi dg Kisdi dan PBBnya hanya ditunggangi oleh Lobby Moslem yg sesungguhnya ditunggangi lagi oleh Lobby Yahudi. Karena tidak mengerti petanya, mereka menjadi korban, orang-orang yang diiming-imingi lalu dikorbankan, kasihan. Itu pula sebabnya kenapa Wiranto cs sangat hormat pada Gus Dur. Bahkan Syarwan Hamid yg jelas-jelas musuhnya Mega, juga respek padanya. Para wartawan pasti tahu, Wiranto berkali-kali menemui Gus Dur tanpa publikasi. Gus Dur sudah membiarkan dirinya dihujat banyak orang demi kepentingan umat. Ingat sewaktu dia menggandeng Tutut? Pembantaian umat Islam langsung berhenti begitu Tutut digandeng Gus Dur. Cobalah wartawan mencoba melihat fenomena yang ada lalu mencoba menganalisanya. Saya pernah tanya Gus Dur kenapa beliau hanya bicara sedikit pada wartawan, beliau bilang, jika semua diberitahu, wartawan jadi goblok dan tidak belajar berpikir. Salam, __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999! __ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ : åç
__ To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!