Semua itu bisa terjadi bukan karena salah agama. Tetapi salah orang-orang
beragama yang mengeksploitasi agama menjadi alat politik, kekuasaan dan
kepentingan pribadi. Itu yang telah mencabik-cabik bumi Indonesia ini.
Karena itu, FORMA-KUB mengatakan, "Jangan jadikan agama menjadi alat
politik!". Sebab, itu akan sangat berbahaya. Tidak ada konflik yang lebih
kejam dan lebih sadis daripada konflik antar agama. Karena itu yang satu
itu, orang seakan dilegalisasi untuk membunuh untuk "agama". Padahal, sulit
sekali orang biasa (awam) yang dapat mencerna manakah perjuangan untuk
agama, dan manakah perjuangan yang dieksploitasi orang menjadi seakan-akan
untuk agama (padahal untuk kepentingannya sendiri).

Martin Manurung <http://www.cabi.net.id/users/martin>
____________________________________________
Dukunglah Kampanye AGAMA untuk PERDAMAIAN!
Forum Mahasiswa untuk Kerukunan Umat Beragama (FORMA-KUB)
Kunjungi http://come.to/forma-kub  E-mail: [EMAIL PROTECTED]


-----Original Message-----
From: Samin <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 02 Juni 1999 2:44
Subject: Re: [Kuli Tinta] WARDAH HAFIZ


Bung Amin Riza,

Terima kasih atas masukan Anda yang menyejukkan.

Sekitar 8 tahun lalu saya pernah berbincang-bincang dengan seorang kawan.
Dia bilang, barangkali kehidupan masyarakat Indonesia (yang pepbesarnya suka
kutip-kutip Pancasila sebagai asli buatan Indonesia) ini akan lebih baik
bila 5 agama resmi negara yang notabene adalah agama impor dikembalikan saja
ke negeri asalnya. Sebab, semua agama resmi (terutama agama keluarga besar
Ibrahim) ini justru menimbulkan gelombang saling bunuh di Indonesia.

Saat ini, saya merenungkan kembali ucapan sobat saya ini. Barangkali terlalu
ekstrem, tapi mungkin menyadarkan kita betapa tak bergunanya kita saling
bunuh di antara saudara sendiri hanya karena keyakinan, dogma dan aqidah
yang dibawa dari "luar".

Samin.-

At 06:31 PM 5/31/99 -0700, you wrote:
>Bung Samin, ya sah-sah saja orang berpendapat macam bung Abdullah Hassan.
Dan memang banyak orang yang begini macam disini.
>Di Jakarta, saya juga tertegun mendengar statement rekan yang sangat
terpelajar,bahwa dia khawatir kalau PDIP menang, palang (Kristen) akan
berkembang.
>Sepertinya kita masih banyak punya cendekiawan Islam yang kurang percaya
keandalan Islam.
>Bagi saya, Islam adalah rachmatan lil alamin (mercy to the universe), dan
eksistensinya sampai akhir dunia dijanjikan Allah SWT, sehingga sejauh
semangat mengasihi sesama dalam perilaku terpuji selalu ditunjukkan oleh
pemeluk Islam, nggak bakal mungkin Islam runtuh. Apalagi hanya karena
kemenangan PDIP.
>Semoga para pemuka Islam lebih PD, tidak mudah terombang ambing, dan
semakin memperbanyak amalan baik bagi sesama, sehingga keberadaannya makin
diterima dunia, dan tidak terus diprasangkai seperti sekarang.
>Semoga seluruh umat manusia semakin berlomba melaksanakan kebaikan dan
kearifan.
>
>
>--
>
>On Tue, 01 Jun 1999 13:06:57   Samin wrote:
>>Memangnya kenapa? Apa nggak boleh? Mereka adalah suami istri yang sah.
Suami
>>Wardah adalah Mas Wiladi yang dulunya memang pernah jadi orang seminari.
>>Wardah sendiri dibesarkan dalam keluarga yang memiliki tradisi pesantren.
>>Saya kira mereka ini justru pasangan Pancasila, dalam arti sesungguhnya.
>>
>>Yang perlu digarisbawahi di sini adalah jangan sampai orang yang mencoba
>>membongkar kebusukan dan politik uang kelompok penjahat yang berselubung
>>partai atau gerombolan lain, diserang dengan pergunjingan yang tak ada
>>kaitannya dengan substansi kritik yang dilontarkan sebagai antitesis
kebusukan.
>>
>>Samin.-
>>
>>
>>=========
>>
>>At 02:26 PM 5/31/99 +0700, you wrote:
>>>Tolong konfirmasi rekan wartawan, apa betul ada tuduhan dari Kopermas( ?)
>>>bahwa Wardah Hafiz hidup serumah dengan seorang pastor Katolik ?
Bagaimana
>>>reaksi Wardah Hafiz ?
>>>
>>>Kelihatannya kok tuduh-menuduh kok sudah bertambah busuk ya ?
Bagaiamanapun
>>>kabar tersebut sempat membuat shock diri saya .  Dan bagaimanapun , kalau
>>>benar , bagi saya paling sedikit, mengurangi kekuatan moral pernyataan
>>>Wardah Hafiz.
>>>
>>>Bung Iwan, dapatkah anda membantu saya ?
>>>
>>>Content-Type: text/plain; charset=
>>>
>>>______________________________________________________________________
>>>To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
>>>To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>>>
>>>TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
>>>
>>>
>>>
>>>
>>
>>
>>______________________________________________________________________
>>To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
>>To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>>
>>TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>
>
>Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com
>Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com
>
>______________________________________________________________________
>To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
>To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>
>TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
>
>
>
>
>
>
>


______________________________________________________________________
To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!








______________________________________________________________________
To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!




Kirim email ke