Re: Apanya yang lucu ? Re: Lucu

1999-10-01 Terurut Topik Endang Kuswandi

mungkin untuk sebagian orang memandang wawancara tsb lucu, mengingat si
mahasiswa nggak tau yang disuarakannya, dan ada sebagian lain yang
tetap membela bahkan menyalahkan si reporter. Hal itu terserah preferensi
masing-masing, TAPI... yang perlu dipikirkan adalah 'image' terhadap
mahasswa bisa miring, saya sendiri heran kok..., dia (yang
diwawancara) yang mungkin sebagai danlap demo sampai nggak tau... idealnya
baik itu danlap, korlap atau siapapun harus tau apa yang disuarakannya dan
apa yang dituntutnya., kekhawatira saya ternyata terjadi.,
demonstran nggak tau betulapa yng disuarakannya..., jangan asal hanya
demo...saja..., konyol jadinya, niat serta nilai yang jelas harus
melandasi gerak kita, katanya gerakan mahasiswa itgerakan intelektual dan
moral, so...ingat itu.
satu hal lagi yang membuat gerakan demo kemarin agak ' melenceng' dan
kurang simpatik, yaitu ketika demonstran melemparkan bom molotov secara
membabi buta, apakah ini gerakan murni mahasiswa yang notabene
menjunjung tinggi intelektualitas, moral... atau apa, atau memang
benar ada pihak yang menunggangi, .. siapa tau!!!




  
  Isman
  
   Ada yang lihat wawancara Islamiyati reporter RCTI dengan salah satu
  pimpinan
   demo mahasiswa ?
  
   Sang reporter menanyakan kepada mahasiswa tersebut bagian mana dari UU
  PKB
   yang dia tidak setuju.
   Dijawab oleh mahasiswa tersebut bahwa banyak bagian di PKB yang tidak
   disetujuinya. Kembali sang reporter menanyakan bagian mana. Terlihat
   kepanikan dan kegugupan dari sang mahasiswa karena tidak tahu bagaimana
   menjawabnya. Akhirnya sang reporter menanyakan ... " Anda baca nggak
  sich
   RUU PKB itu ? ".
  
   Very funny :-) sebuah potret mahasiswa Indonesia
  
   Diktat dan buku kuliahnya pun mungkin tidak dibaca, apalagi RUU PKB yang
   sedemikian tebal dan njelimet penjelasannya.
  
   Pokoknya demo, begitu kali ya kata para mahasiswa, nanti baca belakangan
   kalo udah deket ujian.
  
   Soe
  
  
  --
  Sent through Global Message Exchange - http://www.gmx.net


 saya sebagai mahasiswa menyayangkan reperter tersebut, sebab dia bertanya
 pada orang yang tidak tahu-menahu atau dengan kata lain danlap demonstrasi
 dilapangan bisa aja orang yang ditanya adalah orang-orang yang mengaku
 sebagai mahasiswa atau orang bayaran dari TNI dan saya lihat di hari
 pertama demon tidak timbul pengrusakan-pengrusakan yang menjadi pertanyaan
 pada hari kedua kenapa ada pengrusakan dan bentrok mahasiswa dengan aparat
 apakah mahasiswa kurang sabar ? atau kemungkinan lain adalah ada
 orang-orang bayaran TNI yang ingin mengacau agar dapat legitimasi untuk
 memukul, menembak dan berlaku kasar terhadap mahasiswa.
 Atas tanggapan kapuspen sudrajat, tanggapan itu telah banyak kita
 dengarkan selama orde baru bahwa mahasiswa ditunggangi oleh orang-orang
 tertentu yang mementingkan kelompoknya, seperti zaman orde baru
 jangan-jangan mereka ini dicap orang-orang kiri lagi?
 Saya menyetujui uu pkb dilaksanakan di Indonesia asal TNI menyatakan
 perang dengan segala intervensi luar contohnya Australia yang mencaplok
 dan sok-sokan di TIMTIM, TNI hanya bisa menganiaya, memperkosa, menindas
 rakyat. Kedaulatan negara kita tidak pernah ditegakkan oleh, TNI arogansi
 TNI yang membuat hal ini terjadi.TNI tidak pernah bangga dengan tanah
 airnya Indonesia hanya kepentingan kelompok yang mereka dahulukan pada
 saat ini



 from
 denny gl




Re: Apanya yang lucu ? Re: Lucu

1999-09-25 Terurut Topik Denny Lumeno

On Fri, 24 Sep 1999, bRidWaN wrote:

 RCTI Oke...oke status-quonya ya?

 At 11:17 AM 9/24/99 +0200, Isman Tengku wrote:
 Apanya yang lucu! Ini salah satu cara untuk memojokkan gerakan Mahasiswa
 yang berusaha menentang RUU PKB, atau yang dikenal sebagai "Stasi Gesetz"
 seperti yang pernah diterapkan di Jerman Timur (dulu, sebelum 3.10.1989),
 yang
 berguna untuk menekan, mendepolitisasi masyarakat. Sehingga pihak penguasa
 semena-mena dengan "undang-undang-nya" yang dianggap legitim untuk melakukan
 apa saja terhadap segala tindakan yang dianggap "membahayakan negara".
 
 Adalah tindakan yang sangat tidak fair dari pihak RCTI, mengadakan suatu
 dialog dengan cara memojokkan Gerakan Mahasiswa, dengan cara mengajukan
 pertanyaan-pertanyaan yang menjebak. Sehingga ada tindakan "pembodohan
 person"
 dimuka umum, yang dilakukan oleh Reporter RCTI tersebut, akan mengakibatkan
 suatu generalisasi anggapan, bahwa Mahasiswa tidak tahu apa yang mereka
 suarakan. Dan ini dianggap lucu!
 
 Dari sisi gerakan mahasiswa sudah menjadi keharusan untuk mempunyai juru
 bicara. Tidak harus seorang Ketua atau Fungsionaris sebuah Organisasi
 berbicara, seandainya tidak bisa berbicara, memaksakan untuk menanggapi
 sebuah
 pertanyaan.
 
 Mari kita fair untuk melihat dan menilai sebuah arti perjuangan. Apa lagi
 perjuangan tersebut telah dan akan memakan korban dari pihak Mahasiswa
 Indonesia untuk meluruskan garis Reformasi yang mereka suarakan. Bukan
 menjadikan
 bahan tertawaan, atau dagelan, atas kekurangan-kekurangan yang ada pada
 mereka.
 
 Isman
 
  Ada yang lihat wawancara Islamiyati reporter RCTI dengan salah satu
 pimpinan
  demo mahasiswa ?
 
  Sang reporter menanyakan kepada mahasiswa tersebut bagian mana dari UU
 PKB
  yang dia tidak setuju.
  Dijawab oleh mahasiswa tersebut bahwa banyak bagian di PKB yang tidak
  disetujuinya. Kembali sang reporter menanyakan bagian mana. Terlihat
  kepanikan dan kegugupan dari sang mahasiswa karena tidak tahu bagaimana
  menjawabnya. Akhirnya sang reporter menanyakan ... " Anda baca nggak
 sich
  RUU PKB itu ? ".
 
  Very funny :-) sebuah potret mahasiswa Indonesia
 
  Diktat dan buku kuliahnya pun mungkin tidak dibaca, apalagi RUU PKB yang
  sedemikian tebal dan njelimet penjelasannya.
 
  Pokoknya demo, begitu kali ya kata para mahasiswa, nanti baca belakangan
  kalo udah deket ujian.
 
  Soe
 
 
 --
 Sent through Global Message Exchange - http://www.gmx.net


saya sebagai mahasiswa menyayangkan reperter tersebut, sebab dia bertanya
pada orang yang tidak tahu-menahu atau dengan kata lain danlap demonstrasi
dilapangan bisa aja orang yang ditanya adalah orang-orang yang mengaku
sebagai mahasiswa atau orang bayaran dari TNI dan saya lihat di hari
pertama demon tidak timbul pengrusakan-pengrusakan yang menjadi pertanyaan
pada hari kedua kenapa ada pengrusakan dan bentrok mahasiswa dengan aparat
apakah mahasiswa kurang sabar ? atau kemungkinan lain adalah ada
orang-orang bayaran TNI yang ingin mengacau agar dapat legitimasi untuk
memukul, menembak dan berlaku kasar terhadap mahasiswa.
Atas tanggapan kapuspen sudrajat, tanggapan itu telah banyak kita
dengarkan selama orde baru bahwa mahasiswa ditunggangi oleh orang-orang
tertentu yang mementingkan kelompoknya, seperti zaman orde baru
jangan-jangan mereka ini dicap orang-orang kiri lagi?
Saya menyetujui uu pkb dilaksanakan di Indonesia asal TNI menyatakan
perang dengan segala intervensi luar contohnya Australia yang mencaplok
dan sok-sokan di TIMTIM, TNI hanya bisa menganiaya, memperkosa, menindas
rakyat. Kedaulatan negara kita tidak pernah ditegakkan oleh, TNI arogansi
TNI yang membuat hal ini terjadi.TNI tidak pernah bangga dengan tanah
airnya Indonesia hanya kepentingan kelompok yang mereka dahulukan pada
saat ini



from
denny gl



Apanya yang lucu ? Re: Lucu

1999-09-24 Terurut Topik Isman Tengku

Apanya yang lucu! Ini salah satu cara untuk memojokkan gerakan Mahasiswa
yang berusaha menentang RUU PKB, atau yang dikenal sebagai "Stasi Gesetz"
seperti yang pernah diterapkan di Jerman Timur (dulu, sebelum 3.10.1989), yang
berguna untuk menekan, mendepolitisasi masyarakat. Sehingga pihak penguasa
semena-mena dengan "undang-undang-nya" yang dianggap legitim untuk melakukan
apa saja terhadap segala tindakan yang dianggap "membahayakan negara".

Adalah tindakan yang sangat tidak fair dari pihak RCTI, mengadakan suatu
dialog dengan cara memojokkan Gerakan Mahasiswa, dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang menjebak. Sehingga ada tindakan "pembodohan person"
dimuka umum, yang dilakukan oleh Reporter RCTI tersebut, akan mengakibatkan
suatu generalisasi anggapan, bahwa Mahasiswa tidak tahu apa yang mereka
suarakan. Dan ini dianggap lucu!

Dari sisi gerakan mahasiswa sudah menjadi keharusan untuk mempunyai juru
bicara. Tidak harus seorang Ketua atau Fungsionaris sebuah Organisasi
berbicara, seandainya tidak bisa berbicara, memaksakan untuk menanggapi sebuah
pertanyaan.

Mari kita fair untuk melihat dan menilai sebuah arti perjuangan. Apa lagi
perjuangan tersebut telah dan akan memakan korban dari pihak Mahasiswa
Indonesia untuk meluruskan garis Reformasi yang mereka suarakan. Bukan menjadikan
bahan tertawaan, atau dagelan, atas kekurangan-kekurangan yang ada pada
mereka.

Isman

 Ada yang lihat wawancara Islamiyati reporter RCTI dengan salah satu
pimpinan
 demo mahasiswa ?

 Sang reporter menanyakan kepada mahasiswa tersebut bagian mana dari UU
PKB
 yang dia tidak setuju.
 Dijawab oleh mahasiswa tersebut bahwa banyak bagian di PKB yang tidak
 disetujuinya. Kembali sang reporter menanyakan bagian mana. Terlihat
 kepanikan dan kegugupan dari sang mahasiswa karena tidak tahu bagaimana
 menjawabnya. Akhirnya sang reporter menanyakan ... " Anda baca nggak
sich
 RUU PKB itu ? ".

 Very funny :-) sebuah potret mahasiswa Indonesia

 Diktat dan buku kuliahnya pun mungkin tidak dibaca, apalagi RUU PKB yang
 sedemikian tebal dan njelimet penjelasannya.

 Pokoknya demo, begitu kali ya kata para mahasiswa, nanti baca belakangan
 kalo udah deket ujian.

 Soe


--
Sent through Global Message Exchange - http://www.gmx.net



Re: Apanya yang lucu ? Re: Lucu

1999-09-24 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya rasa si penyiar mempunyai dugaan bahwa banyak yg ikut demo sebagai
aksi-aksian. Bila berani demo dan 'berperang' dengan polisi merasa sudah
jagoan. Kita tidak boleh mengesampingkan kemungkinan bahwa banyak mahasiswa
yg masih berlaku seperti ini. Kalau saya sih tidak menyalahkan reporternya.
Yang mesti disalahkan adalah mahasiswa yang berjuang tetapi tidak tahu
persis apa yg diperjuangkan. Memang ironis tetapi itu adalah kenyataan.

Makanya, berhubung saya sendiri tidak tahu persis apa itu UU PKB, ada nggak
yg bisa ngasih pasal-psal penting di UU tersebut? Hal ini untuk
berjaga-jaga, nanti kitanya sudah ngomong utara selatan ternyata kita juga
belum paham banget dengan yg kita bicarakan.

+anjas


From: Isman Tengku [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Apanya yang lucu ? Re: Lucu
Date: Fri, 24 Sep 1999 11:17:18 +0200

Apanya yang lucu! Ini salah satu cara untuk memojokkan gerakan Mahasiswa
yang berusaha menentang RUU PKB, atau yang dikenal sebagai "Stasi Gesetz"
seperti yang pernah diterapkan di Jerman Timur (dulu, sebelum 3.10.1989),
yang
berguna untuk menekan, mendepolitisasi masyarakat. Sehingga pihak penguasa
semena-mena dengan "undang-undang-nya" yang dianggap legitim untuk
melakukan
apa saja terhadap segala tindakan yang dianggap "membahayakan negara".

Adalah tindakan yang sangat tidak fair dari pihak RCTI, mengadakan suatu
dialog dengan cara memojokkan Gerakan Mahasiswa, dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang menjebak. Sehingga ada tindakan "pembodohan
person"
dimuka umum, yang dilakukan oleh Reporter RCTI tersebut, akan mengakibatkan
suatu generalisasi anggapan, bahwa Mahasiswa tidak tahu apa yang mereka
suarakan. Dan ini dianggap lucu!

Dari sisi gerakan mahasiswa sudah menjadi keharusan untuk mempunyai juru
bicara. Tidak harus seorang Ketua atau Fungsionaris sebuah Organisasi
berbicara, seandainya tidak bisa berbicara, memaksakan untuk menanggapi
sebuah
pertanyaan.

Mari kita fair untuk melihat dan menilai sebuah arti perjuangan. Apa lagi
perjuangan tersebut telah dan akan memakan korban dari pihak Mahasiswa
Indonesia untuk meluruskan garis Reformasi yang mereka suarakan. Bukan
menjadikan
bahan tertawaan, atau dagelan, atas kekurangan-kekurangan yang ada pada
mereka.

Isman

  Ada yang lihat wawancara Islamiyati reporter RCTI dengan salah satu
pimpinan
  demo mahasiswa ?
 
  Sang reporter menanyakan kepada mahasiswa tersebut bagian mana dari UU
PKB
  yang dia tidak setuju.
  Dijawab oleh mahasiswa tersebut bahwa banyak bagian di PKB yang tidak
  disetujuinya. Kembali sang reporter menanyakan bagian mana. Terlihat
  kepanikan dan kegugupan dari sang mahasiswa karena tidak tahu bagaimana
  menjawabnya. Akhirnya sang reporter menanyakan ... " Anda baca nggak
sich
  RUU PKB itu ? ".
 
  Very funny :-) sebuah potret mahasiswa Indonesia
 
  Diktat dan buku kuliahnya pun mungkin tidak dibaca, apalagi RUU PKB yang
  sedemikian tebal dan njelimet penjelasannya.
 
  Pokoknya demo, begitu kali ya kata para mahasiswa, nanti baca belakangan
  kalo udah deket ujian.
 
  Soe
 

--
Sent through Global Message Exchange - http://www.gmx.net

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com