[ppiindia] tiga permintaan saw, satunya ditolak...............

2010-03-10 Terurut Topik Susane Fatimah
KISAH PENDERITAAN KHABBAB GIN AL-ARAT R.a
 
Khabbab bin Al- Arat r.a. adalah seorang sahabat yang tubuhnya dipenuhi 
keberkahan, karena berbagai ujian dan penderitaan dijalan Allah swt yang telah 
ia alami. Pada masa awal Islam, ia masuk Islam ketika baru ada lima hingga enam 
orang yang menerima Islam, sehingga cukup lama ia bergelut dengan penderitaan. 
Ia pernah dipakaikan baju besilalu dibaringkan dibawah terik matahari yang 
sangat panas. Keringat bercucuran ditubuhnya. Begitu lama ia disiksa dibawah 
terik matahari, sehingga daging punggungnya mengelupas karena panas. Ia adalah 
hamba sahaya milik seorang wanita. Ketika tuannya mengetahui bahwa ia sering 
menjumpai Rasulullah saw, maka tuannya menghukumnya dengan menusukkan batang 
besi kekepala Khabab r.a.
 
Pada masa Khalifah Umar Bin khathtab r.a., Umar r.a. meminta khabbab r.a. 
menceritakan kembali penderitaannya dahulu pada awal Islam. Khabbab r.a. 
berkata, lihatlah punggung ku ini, begitu Umar r.a melihat punggungnya, ia 
bersuru, Belum pernah ku lihat punggung seperti ini, Khabbab r.a berkata, ” Aku 
diseret diatas timbunan bara api yang menyala sehingga lemak dara yang mengalir 
dari punggungku memadamkan apinya.”
 
Setelah Islam jaya dan pintu- pintu kemenangan telah banyak diraih, Khabbab 
r.a. menangis, ”Jangan- jangan Allah telah membalas penderitaan kita. Aku 
khwatir balasan ini hnaya didunia. : Khabbbab r.a. meriwayatkan  ” Suatu 
ketika, Nabi saw, sholat lama sekali, tidak seperti biasanya. Lalu ada seorang 
sahabat yang bertanya tentang sholatnya itu. Jawab Nabi saw, ini adalah shalat 
yang penuh harap dan takut. Aku mengajukan tiga permintaa kepada Allah swt, dua 
telah dikabulkan, dan satunya ditolak. Aku bermohon agar umatku tidak 
dimusnahkan karena kalaparan, doa ini dikabulkan. Kedua, aku memintak agar 
umatku tidak dikuasai oleh musuh yang akan menghacurkannya sama sekali dan doa 
inipun dikabulkan- Nya. Yang ketiga aku meminta, agar tidak ada pertingkaian 
diantara umatku, tetapi doa ini tidak dikabulkan-Nya.
 
Khabbab r.a. wafat pada usia 37 tahun. Ia adalah sahabat yang pertama kali 
dikuburkan di Kufah. Setelah wafatnya, Ali. R.a. pernah melewati kuburanya dan 
berkata, ” Semoga Allah swt merahmati khabbab, dengan semangatnya ia telah 
meluk Islam, dan ia rela menghabiskan waktunya untuk hijrah, jihad dan menerima 
segala penderitaan serta musibah. Penuh berkahlah orang yang selalu mengigat 
hari kiamat dan selalu bersiap- siap m,enerima kitab amalnya pada hari hisab. 
Dan ia menjalani kehidupan ini dengan menerima apa adanya, dan ia membuat Ridha 
Tuhannya. 
 
FAEDAH
 
Sebenarnya Ridha Allah swt, sajalah yang menjadi tujuan utama para sahabat r. 
Huma. Semuannya yang mereka lakukan semata- mata untuk mendapatka ridha- Nya.   
 
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] do,a orang makbul................

2010-03-04 Terurut Topik Susane Fatimah
Karena karunia, pemberian dan kebaikan Allah swt. Ke atas hamba-Nya sangat 
banyak, tidak ada batasnya, dan tidak ada bandingnya. Oleh sebab itu berdzikir 
kepada Yang Maha Memberi dan mensyukuri karunia-Nya adalah merupakan sesuatu 
yang fitrah bagi seorang hamba.
 
Ayat-Ayat tentang Dzikir
 
“Maka ingatlah kepada-Ku niscaya Aku pun mengingatmu dan bersyukurlah 
kepada-Ku, dan jangan kamu ingkari (nikmat)-Ku.” (Qs. Al-Baqarah:152).
 
“Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, maka berdzikirlah kepada Allah 
di Masy’aril-Haram. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana Dia 
tunjukan kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum it benar-benar termasuk 
orang-orang yang sesat.”(Qs. Al-Baqarah:198)
 
“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan 
menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek 
moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara 
manusia ada orang yang berdoa, ‘Ya Raab kami, berilah kami kebaikan di dunia, 
dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat.’ Dan di antara 
mereka ada orang yang berdoa, ‘Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan 
kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.’Mereka itulah 
orang-orang yang mendapatkan bagian dari apa yang mereka usahakan. Dan Allah 
sangat cepat perhitungan-nya.”(Q.s. Al-Baqarah”200-2002).
Faedah:
Sebuah hadits menyebutkan bahwa ada tiga orang yang do,anya tidak akan ditolak, 
bahkan akan di kabulkan oleh Allah swt.: (1) Orang yang selalu berdzikir kepada 
Allah swt., (2) Orang yang dianiaya, (3) Pemimpin yang adil. (Jami’ush-Shaghir).


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] demi sebuah kebaikan.................

2010-02-22 Terurut Topik Susane Fatimah
Faedah
  Shuffah adalah sebuah lantai khusus di mesjid Nabawi, tempat 
orang-orang miskin Muhajirin tinggal disana. Jumlah sahabat ahlush-shuffah 
selalu berubah dari waktu ke waktu. Allamah As-Suyuthi rah.a. telah menulis 
seratus satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentanng 
mereka dalam risalah tersendiri.sedangkan buthhan dan Aqiq adalah nama dua 
tempat di Madinah sebagai pasar perdagangan unta. Orang arab sangat menyukai 
unta, terutama unta betina yang berpunuk besar.
Maksud’tanpa berbuat dosa’ adalah tanpa suatu usaaha. bukan sebagaimana harta 
seseorang yang dapat bertambah banyak melalui pemerasan atau mencuri dari orang 
lain, atau dari merampas warisan sesama saudara. Oleh sebab itu , Rasulullah 
saw menafikan semua cara itu, yaitu tanpa bersusah payah sama sekalai atau 
berbuat dosa. Semua orang tentu senang memperolehnya, tetapi disebutkan bahwa 
mempelajari beberapa ayat al-quran itu lebih baik dan lebih utama daripada 
mendapatkan semua itu. Hendaknya kita meyakini bahwa seekor atau dua ekor unta 
sama sekali tidak sebanding, bahkan walaupun dibandingkan dengan satu kerajaan 
seluas tujuh benua. Semua pasti akan ditinggalkan. Jika bukan pada hari ini 
tentu pada hari esok, ketika maut menjemput, pasti semuanya terpaksa harus 
berpisah. Sebaliknya, pahala membaca satu ayat Al-quran akan bermanfaat 
selama-lamanya. Dalam urusan keduniaan kita dapat menyaksikan bahwa seseorang 
yang diberi satu rupiah tanspa beban
 tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar 
disimpan olehnya, tetapi kelak akan diambil lagi karena ia terbebani amanah 
tanpa mendapatkan manfaat sedikit pun.
Inti maksud hadits diatas adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu 
yang fana dengan sesuatu yang abadi. Ketika seseorang diam atau bergerak, 
hendaknhya selalu berpikir apakah dirinya sedang berbuat sesuatu yang sementara 
atau sia-sia atau sesuatu kekal dan bermanfaat? Betapa rugi waktu yang 
digunakan hanya untuk mencari bencana yang abadi. Kalimat terakhir dalam hadits 
diatas menyebutkan dsbahwa jumlah yang sama tetap lehib utama daripada jumlah 
untanya. Kalimat itu mengandung tuiga maksud yaitu.
(1)   Hanya sampai jumlah empat. Masalah ini telah dijelaskan dengan 
terperinci. Dan selebihnya disebutkan secara umum bahwa semakin banyak ayat itu 
dibaca, akan lebih utama daripada sejumlah unta yang sama. Adapun unta yang 
dimaksud adalah semua jenis unta, baik yang jantan maupun yang betina. 
Disebutkjan jumlah keempat agar dapat dibayangkan bagaimana jika lebih dari 
empat.
(2)   Jumlahnya sama dengan yang disebutkan dalam jumlah hadits diatas, tetapi 
untanya tergantung pada selera masing-masing. Ada yang menyukai unta betina , 
ada yang menyukai unta jantan. Oleh sebab itu, Nabi saw. Menegaskan bahwa satu 
ayat lebih berharga daripada seekor unta betina.
 
    
 
Mulla ali Qari rah. a . menulis tentang seorang shalih yang sedang bersafar. 
Ketika tiba di Jeddah, ia diminta oleh para pengusaha kaya raya agar tinggal 
lebih lama di tempat mereka, agar dengan keberkahan orang shalih, harta dan 
pernigaan mereka mendapat keuntungan. Maksudnya , para pelayan orang shalih 
juga akan mendapatkan bagian dari keuntungan pernigaannya tersebut. Pada 
mulanya orang shalih menolak tawaran mereka, tetapi setelah didesak terus, 
akhirnya orang shalih berkata,”berapakah keuntungan tertinggi dari perniagaan 
kalian?” jawab mereka,” penghasilabn kami berbeda, setidaknya kami bisa 
mendapatkan keuntungan dua kali lipat.” Kata orang shalih, Kalian telah 
bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, aku tidak menghendaki 
sesuatu yang sedikit ini,, sehingga harus kehilangan sholatku, di 
Mesjidil-Haram yang pahalanya dilipatkan sampai seratus ribu kali.”
  Pada hakikatnya, kaum muslimin hendaknya memikirkan betapa mereka 
telah dmengorbankan keuntungan agama demi mendapatkan keuntungan dunia yang 
sedikit ini.   
 
Dari Uqbah bin ‘Amir. R.a., ia berkata,’Rasulullah saw. Keluar dan menemui kami 
di Shuffah. Beliau bersabda,’Siapakah di antara kalian yang suka setiap pagi 
pergi ke pasar Buthan atau Aqiq, kemudian pulang membawa dua ekor unta betina 
yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi?’ Maka kami 
menjawab,’Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya.’ Sabda beliau,’Mengapa salah 
seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke mesjid lalu belajar atau 
membaca dua ayat Al-qur’an(padahal) itu lebih baik baginya daripada dua ekor 
unta betina, tiga ayat lebih baik dsaripada tiga ekor unta betina, empat ayat 
lebih baik dari empat ekor unta betina dan seterusnya, sejumlah ayat yang di 
baca mendapat sejumlah unta yang sama.’(Muslim, Abu Dawud).
 
  
   


  

[Non-text 

[ppiindia] menghapus kejahatan.....................

2010-02-21 Terurut Topik Susane Fatimah
Hadits ke 3-
 
Dari Abu Utsman, Ia berkata,”Saya dan Salman r.a. berada di bawah sebatang 
pohon, lalu ia mengambil sebatang ranting kering dari pohon itu dan 
mengguncang-guncangkannya sehingga daun-daunnya berguguran. Ia berkata,” hai 
Abu Utsman, mengapa engkau tidak berdaya kepada saya, mengapa saya berbuat 
begini?” saya bertanya,”Mengapa engkau berbuat demikan?”jawabnya,” Beginilah 
rasulullah saw. Melakukannya di hadapan saya ketika saya bersama beliau di 
Bawah sebatang pohon. Beliau mengambil ranting kering dan mengguncangkannya 
sehingga daun-daunnya berguguran. Lalu dia bersabda,”wahai Salman, mengapa kamu 
tidak bertanya kepadaku mengapa aku berbuat begini?” Saya bertanya,”Mengapa 
engkau berbuat demikian?” Sabda beliau,” Sesungguhnya jikak seorang muslim 
berwudhu dengan sempurna, kemudian sholat lima waktu, niscaya dosa-dosanya 
gugur sebagaimana daun-daun ini berguguran.”dan beliau membacakan satu ayat 
yang artinya.”Dan dirikanlah sholat
 pada kedua tepi siang(pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam, 
sesungguhnya amal kebaikan menghapuskan kejahatan. Itulah peringatan bagi 
orang-orang yang mau ingat (kepada Allah).” (Q.s. Huud:114). (Ahmad, Thabrani, 
Nasa’i).


  

[Non-text portions of this message have been removed]



takut ular.............................Re: [ppiindia] Lengkap (was re 16 Ormas Islam Bekasi Menyegel Gereja Galilea)

2010-02-16 Terurut Topik Susane Fatimah
Walaupun bagi orang-orang yang yang di dalam hatinya terdapat iman, insya  
Allah suatu saat ia akan di bebaskan dari neraka jahannam. Dan orang-orang 
kafir akan selamanya berada di neraka? Mungkin mereka harus berdiam didalamnya 
beribu-ribu tahun .
 
Sebagian ulama berkata bahwa disebutkan dalam hadits,`Barang siapa menjaga 
sholatnya, niscaya Allah akan memuliakannya dengan lima perkara:(1) dihilangkan 
kesempitan hidupnya, (2) Diselamatkan dari azab kubur, (3) Diberikan catatan 
amal melalu tangan kanannya, (4) Melintasi shirat secepat kilat, (5) Masuk 
surga tanpa hisap. dan barang siapa melalaikan sholatnya, Allah akan 
menyiksanya dengan lima belas azab di dunia, tiga adzab ketika mati, tiga adzab 
di dalam kubur, dan tiga adzab saat dibangkitkan. Lima siksa ketika berada 
didunia yaitu; (1) Dicabut keberkahan umurnya, (2) Terhapus ciri-ciri 
keshalihan di wajahnya, (3)Seluruh amal perbuatannya tidak diberi pahala oleh 
Allah, (4) Doanya tidak diangkat kelangit, (5) Tidak mendapat bagian dari doa 
orang-orang shaleh. Dan tiga siksaan pada saat kematian;(1) Mati dalam 
kehinaan, (2) Mati dalam kelaparan, (3) Mati dalam kehausan, walau diminumkan 
air lautan di dunia ini, tidak akan meghilangkan rasa hausnya.
 Dan tiga siksa di dalam kubur; (1) Dihimpit oleh kuburnya sehingga tulang 
rusuk kiri dan kanannya saling bersilangan, (2) Dinyalakan api di dalam 
kuburnya, dan ia diguling-gulingkan di dalam api itu siang dan malam, (3)Allah 
memasukan ular berbisa bernama Syuja`ul-Aqra` ke dalam kuburnya, yang kedua 
matanya memancarkan api, dan kukunya dari besi yang panjang, setiap kukunya 
sepanjang sehari perjalanan. Ular itu akan memekik kepadanya dengan suara 
seperti halilintar yang menyambar, `Aku adalah Syuja`ul-Aqra. Tuhanku telah 
menyuruhku agar memukulmu karena kamu telah melalaikan shalat Shubuh hingga 
terbit matahari; karena kamu telah melalaikan shalat Zhuhur hingga Ashar; 
karena kamu telah melalaikan shalat Ashar hingga Maghrib; karena kamu telah 
melalaikan shalat Magrib hingga Isya; karena kamu telah melalaikan shalat Isya 
hingga Shubuh `Setiap pukulan akan membenamkannya ketanah sedalam tujuh puluh 
hasta, ia terus disiksa seperti ini dalam kuburnya sampai
 hari kiamat.(Semoga Allah menjauhkan kita dari adzab kubur). Dan tiga siksa 
pada hari kebangkitan, yaitu (1)Dihisab dengan sangat berat, (2) Dimurkai oleh 
Allah, (3) Dilemparkan kedalam neraka. Riwayat lain menyebutkan barang siapa 
melalaikan sholat, ia akan datang pada hari Kiamat dan tertulis diwajahnya tiga 
baris tulisan, yaitu. Baris pertama: Wahai orang-orang yang menyianyiakan hak 
Allah. Baris kedua. Wahai orang-orang yang dimurkai Allah. Dan baris 
ketiga:Sebagaimana kamu telah menyianyiakan hak Allah didunia, maka pada hari 
ini kamu berputus asa dari rahmat Allah (Semua berjumlah 14, satu tertinggal, 
mungkin parawi lupa-Az-Zawajir)
Meskipun saya tidak menjumpai hadits ini dalam semua kitab hadits, namun 
mengenai pahala dan adzab dalam hadits ini banyak dikuatkan oleh hadits- 
lainnya dengan riwayat yang berbeda. Sebagian hadits telah disebutkan, dan yang 
lainnya akan disebutkan di bawah ini. Disebutkan dalam riwayat pertama bahwa 
barang siapa meninggalkan sholat, maka ia telah keluar sari islam. Dan sebesar 
atau sekecil apapun adzab yang telah atau akan disebutkan, semuanya merupakan 
adzab atas perbuatannya. Namun, walaupun ia telah berbuat dosa, Allah berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Dan Dia mengampuni dosa 
selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki (Q.s. An-Nisaa`:116).

--- On Tue, 2/16/10, deep too hansc...@gmail.com wrote:


From: deep too hansc...@gmail.com
Subject: [ppiindia] Lengkap (was re 16 Ormas Islam Bekasi Menyegel Gereja 
Galilea)
To: ppiindia@yahoogroups.com
Date: Tuesday, February 16, 2010, 6:32 PM


  



16 Ormas Islam Bekasi Menyegel Gereja Galilea
Senin, 15 Pebruari 2010 05:52 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Dibaca 4547 
kali
Bekasi (ANTARA News) - Ratusan umat muslim yang berasal dari 16 Organisasi 
Masyarakat (Ormas) Islam di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menutup 
paksa aktifitas peribadahan umat kristiani di Gereja Galileo, Perumahan 
Taman Galaxy, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan.

Kagiatan ini akan kami lakukan, Senin (15/2), mulai pukul 08:00 WIB. Karena 
keberadaannya sudah sangat meresahkan warga setempat yang mayoritasnya 
beragama muslim, ujar Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya, Murhali 
Barda, kepada ANTARA, di Bekasi, Minggu.

Menurut Murhali, keresahan warga muslim sekitar terhadap keberadaan Gereja 
yang berlokasi di lingkungan Pulau Minas, Perumahan Villa Galxy tersebut 
karena munculnya dugaan upaya Kristenisasi dari pihak pengelola Gereja.

Laporan dari beberapa jemaah kami menyebutkan, internal Gereja kerap 
menggelar pembagian Sembako murah namun dengan embel-embel mengakui Yesus 
sebagai Tuhan mereka. Hal itu saya nilai sebagai pelanggaran,  katanya.

. . .
. . .

COPYRIGHT © 2010

Baca Juga
a.. Mahasiswa di 

[ppiindia] sandal berlumuran...........................

2010-02-09 Terurut Topik Susane Fatimah
PERJALANAN RASULULLAH Saw. KE THAIF
 
Selama sembilan tahun sejak kerasulan, Nabi Muhammad saw telah berusaha 
menyampaikan ajaran Islam dan mengusahakan hidayah serta perbaikan kaum nya di 
Makkah, namun sangat sedikit yang menerima ajakan beliau,kecuali orang-orang 
yang sejak awal telah masuk Islam. Selain mereka, ada orang-orang yang belum 
masuk Islam,tetapi siap membantu Rasulullah saw. Dan kebanyakan orang-orang 
kafir makkah selalu menyakiti dan mempermainkan beliau dan para sahabat beliau.
 
Abu Thalib termasuk orang yang belum memeluk Islam namun sangat mencintai Nabi 
saw, ia akan melakukan apa saja yang dapat menolong Nabi saw. Pada tahun 
kesepuluh kenabian, ketika Abu Thalib meninggal dunia, kaum kuffar semakin 
berkesempatan untuk mencegah perkembangan islam dan menyakiti kaum muslimin.
 
Rasulullah saw pun pergi ke thaif. Disana ada suatu kabilah bernama Tsaqif, 
yang sangat banyak anggotanya, Beliau berpendapat, jika mereka memeluk Islam, 
kaum Muslimin akan terbebas dari siksaan orang-orang kafir tersebut. Dan akan 
menjadikan kota ini sebagai pusat penyeberan Islam. Setibanya di Thaif, Nabi 
saw langsung menemui tiga orang tokoh masyarakat dan berbicara dengan mereka, 
mengajak mereka kepada agama Allah, dan mengajak mereka agar membantu 
Rasulullah saw. Namun mereka bukan saja menolak, bahkan sebagai Bangsa Arab 
yang terkenal dengan adatnya yang sangat menghormati, itupun tidak mereka 
lakukan. Bahkan mereka menjawab dengan terang-terangan dan menerima beliau 
dengan sikap yang sangat buruk. Mereka menunjukan perasaan tidak suka dengan 
kedatangan Nabi saw. Pada mulanya beliau berharap agar kedatangan beliau kepada 
tokoh masyarakat akan disambut dengan baik dan sopan. ternyata sebaliknya. 
Diantara mereka ada yang berkata, “wahai, kamukah
 orang yang dipilih oleh Allah sebagai Nabi-nya?” Yang lain berkata, “Tidak 
adakah orang selain kamu yang lebih pantas dipilih Allah sebagai Nabi? Yang 
ketiga berkata, “Aku tidak mau berbicara denganmu, sebab jika kamu memang 
seorang nabi seperti pengakuan mu lalu aku menolak mu, tentu itu tidak akan 
mendatangkan bencana dan jika kamu berbohong, aku tidak ingin berbicara dengan 
orang seperti itu.” Setelah itu dengan perasaan kecewa terhadap mereka, Nabi 
saw berharap dapat berbicara dengan orang-orang selain mereka. Inilah sifat 
Nabi saw yang selalu bersungguh-sungguh, teguh pendirian, dan tidak mudah putus 
asa. ternyata tidak seorang pun diantara mereka yang bersedia menerima beliau. 
Bahkan mereka membentak beliau dengan berkata,” Keluarlah kamu dari kampung 
ini! Pergilah kemana saja yang kamu sukai!”
 
Ketika Nabi saw. Sudah tidak dapat mengharapkan mereka dan bersiap-siap akan 
meninggalkan mereka, mereka menyuruh anak-anak kota tersebut mengikuti Nabi 
saw., lalu mengganggu ,mencaci, serta melemparinya dengan batu, sehingga sandal 
beliau berlumuran darah. dalam keadaan seperti inilan Nabi meninggalkanThaif . 
ketika pulang beliau menjumpai sebuah tempat yang dianggap aman dari kejahatan 
mereka. Beliau berdoa kepada Allah swt.,
 
“Ya allah, kepada Mu lah kuadukan lemahnya kekuatanku, kurangnya upayaku dalam 
pandangan manusia. Wahai yang maharahim dari sekalian rahimin, Engkaulah  
Tuhannya orang-orang yang merasa lemah, dan Engkaulah tuhanku, kepada siapakah 
engkau serahkan diriku. kepada orang asing yang akan memandangku dengan muka 
masam atau kepada musuh yang engkau berikan segala urusanku., tiada keberatan 
bagiku asalkan engkau tidak marah kepadaku. Lindungan-Mu sudah cukup bagiku. 
Aku berlindung kepada-Mu dengan Nur wajah-Mu yang menyinari segala 
kegelapan,dan dengannya menjadi baik dunia dan akhirat, dari turunya murka-Mu 
kepadaku atau turunya ketidakridhaan-Mu kepadaku. Jauhkanlah murka-Mu hingga 
Engkau ridha.Tiada daya dan upaya melainkan dengan-Mu.”
 
Allah swt. Penguasa seluruh alam pun memperlihatkan keperkasaan-Nya. Demikian 
sedih doa Nabi saw., sehingga Jibril  a.s datang untuk memberi salam kepada 
beliau dan berkata, “ Allah mendengar pembicaraanmu dengan kaummu, dan Allahpun 
mendengar jawaban mereka, dan Dia mengutus kepadamu malaikat penjaga gunung 
agar siap melaksanakan apa pun perintahmu kepadanya. “Malaikat itupun datang 
dan memberi salam kepada Nabi saw. Seraya berkata,” apapun yang engkau 
perintahkan  akan kulaksanakan. Bila engkau suka, akan ku benturkan kedua 
Gunung disamping kota ini sehingga siapa saja yang tinggal diantara keduanya 
akan hancur binasa. Jika tidak, apapun hukuman yang engkau inginkan, aku akan 
siap melaksanakannya.” Rasulullah saw.yang bersifat pengasih dan mulia ini 
menjawab, “ aku hanya berharp kepada Allah, seandainya saat ini mereka tidak 
menerima Islam, semoga kelak keturunan mereka akan menjadi orang-orang yang 
beribadah kepada Allah.”
 
Faedah
 
Demikianlah Akhlak Nabi yang mulia. Kita mengaku sebagai pengikutnya, namun 
ketika kita ditimpa sedikit kesulitan atau celaan, kita langsung marah, bahkan 
menuntut balas seumur hidup. Kezhaliman dibalas dengan kezhaliman, 

[ppiindia] sandal berlumuran

2010-02-09 Terurut Topik Susane Fatimah
PERJALANAN RASULULLAH Saw. KE THAIF
 
Selama sembilan tahun sejak kerasulan, Nabi Muhammad saw telah berusaha 
menyampaikan ajaran Islam dan mengusahakan hidayah serta perbaikan kaum nya di 
Makkah, namun sangat sedikit yang menerima ajakan beliau,kecuali orang-orang 
yang sejak awal telah masuk Islam. Selain mereka, ada orang-orang yang belum 
masuk Islam,tetapi siap membantu Rasulullah saw. Dan kebanyakan orang-orang 
kafir makkah selalu menyakiti dan mempermainkan beliau dan para sahabat beliau.
 
Abu Thalib termasuk orang yang belum memeluk Islam namun sangat mencintai Nabi 
saw, ia akan melakukan apa saja yang dapat menolong Nabi saw. Pada tahun 
kesepuluh kenabian, ketika Abu Thalib meninggal dunia, kaum kuffar semakin 
berkesempatan untuk mencegah perkembangan islam dan menyakiti kaum muslimin.
 
Rasulullah saw pun pergi ke thaif. Disana ada suatu kabilah bernama Tsaqif, 
yang sangat banyak anggotanya, Beliau berpendapat, jika mereka memeluk Islam, 
kaum Muslimin akan terbebas dari siksaan orang-orang kafir tersebut. Dan akan 
menjadikan kota ini sebagai pusat penyeberan Islam. Setibanya di Thaif, Nabi 
saw langsung menemui tiga orang tokoh masyarakat dan berbicara dengan mereka, 
mengajak mereka kepada agama Allah, dan mengajak mereka agar membantu 
Rasulullah saw. Namun mereka bukan saja menolak, bahkan sebagai Bangsa Arab 
yang terkenal dengan adatnya yang sangat menghormati, itupun tidak mereka 
lakukan. Bahkan mereka menjawab dengan terang-terangan dan menerima beliau 
dengan sikap yang sangat buruk. Mereka menunjukan perasaan tidak suka dengan 
kedatangan Nabi saw. Pada mulanya beliau berharap agar kedatangan beliau kepada 
tokoh masyarakat akan disambut dengan baik dan sopan. ternyata sebaliknya. 
Diantara mereka ada yang berkata, “wahai, kamukah
 orang yang dipilih oleh Allah sebagai Nabi-nya?” Yang lain berkata, “Tidak 
adakah orang selain kamu yang lebih pantas dipilih Allah sebagai Nabi? Yang 
ketiga berkata, “Aku tidak mau berbicara denganmu, sebab jika kamu memang 
seorang nabi seperti pengakuan mu lalu aku menolak mu, tentu itu tidak akan 
mendatangkan bencana dan jika kamu berbohong, aku tidak ingin berbicara dengan 
orang seperti itu.” Setelah itu dengan perasaan kecewa terhadap mereka, Nabi 
saw berharap dapat berbicara dengan orang-orang selain mereka. Inilah sifat 
Nabi saw yang selalu bersungguh-sungguh, teguh pendirian, dan tidak mudah putus 
asa. ternyata tidak seorang pun diantara mereka yang bersedia menerima beliau. 
Bahkan mereka membentak beliau dengan berkata,” Keluarlah kamu dari kampung 
ini! Pergilah kemana saja yang kamu sukai!”
 
Ketika Nabi saw. Sudah tidak dapat mengharapkan mereka dan bersiap-siap akan 
meninggalkan mereka, mereka menyuruh anak-anak kota tersebut mengikuti Nabi 
saw., lalu mengganggu ,mencaci, serta melemparinya dengan batu, sehingga sandal 
beliau berlumuran darah. dalam keadaan seperti inilan Nabi meninggalkanThaif . 
ketika pulang beliau menjumpai sebuah tempat yang dianggap aman dari kejahatan 
mereka. Beliau berdoa kepada Allah swt.,
 
“Ya allah, kepada Mu lah kuadukan lemahnya kekuatanku, kurangnya upayaku dalam 
pandangan manusia. Wahai yang maharahim dari sekalian rahimin, Engkaulah  
Tuhannya orang-orang yang merasa lemah, dan Engkaulah tuhanku, kepada siapakah 
engkau serahkan diriku. kepada orang asing yang akan memandangku dengan muka 
masam atau kepada musuh yang engkau berikan segala urusanku., tiada keberatan 
bagiku asalkan engkau tidak marah kepadaku. Lindungan-Mu sudah cukup bagiku. 
Aku berlindung kepada-Mu dengan Nur wajah-Mu yang menyinari segala 
kegelapan,dan dengannya menjadi baik dunia dan akhirat, dari turunya murka-Mu 
kepadaku atau turunya ketidakridhaan-Mu kepadaku. Jauhkanlah murka-Mu hingga 
Engkau ridha.Tiada daya dan upaya melainkan dengan-Mu.”
 
Allah swt. Penguasa seluruh alam pun memperlihatkan keperkasaan-Nya. Demikian 
sedih doa Nabi saw., sehingga Jibril  a.s datang untuk memberi salam kepada 
beliau dan berkata, “ Allah mendengar pembicaraanmu dengan kaummu, dan Allahpun 
mendengar jawaban mereka, dan Dia mengutus kepadamu malaikat penjaga gunung 
agar siap melaksanakan apa pun perintahmu kepadanya. “Malaikat itupun datang 
dan memberi salam kepada Nabi saw. Seraya berkata,” apapun yang engkau 
perintahkan  akan kulaksanakan. Bila engkau suka, akan ku benturkan kedua 
Gunung disamping kota ini sehingga siapa saja yang tinggal diantara keduanya 
akan hancur binasa. Jika tidak, apapun hukuman yang engkau inginkan, aku akan 
siap melaksanakannya.” Rasulullah saw.yang bersifat pengasih dan mulia ini 
menjawab, “ aku hanya berharp kepada Allah, seandainya saat ini mereka tidak 
menerima Islam, semoga kelak keturunan mereka akan menjadi orang-orang yang 
beribadah kepada Allah.”
 
Faedah
 
Demikianlah Akhlak Nabi yang mulia. Kita mengaku sebagai pengikutnya, namun 
ketika kita ditimpa sedikit kesulitan atau celaan, kita langsung marah, bahkan 
menuntut balas seumur hidup. Kezhaliman dibalas dengan kezhaliman, 

[ppiindia] fantastic 5.................................

2010-02-08 Terurut Topik Susane Fatimah
`Dari Ibnu Umar r.huma, ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda,`Agama islam 
dibangun atas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan 
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, mendirikan sholat, membayat zakat, haji 
dan shaum pada bulan Ramadhan.`(Bukhari, Muslim-At-Targhib).
 
Kelima hal diatas adalah asas imam terbesar dan rukun yang terpenting. Agama 
islam diibaratkan oleh Rasulullah saw. Seperti sebuah kemah yang disangga oleh 
lima tiang. Tiang tengahnya adalah kalimat Syahadat, dan empat tiang lainnya 
adalah tiang tiang pendukung pada setiap penjuru kemah itu. Tanpa tiang tengah, 
kemah tersebut tidak akan dapat berdiri tegak. Apabila salah satu dari keempat 
tiang lainnya tidak ada, kemah tetap berdiri tetapi sudut yang tidak bertiang 
itu akan menjadi miring dan mungkin rubuh. Berdasarkan hadits diatas, marilah 
kita melihat diri kita sendiri, sejauh manakah kita telah menegakkan islam ini? 
Benarkah kita telah menegakkan setiap tiangnya dengan sempurna?
  Kelima tiang dalam hadits di atas sangat penting, sehingga ditetapkan 
sebagai asas-asas Islam. Oleh sebab itu, dengan kedudukannya sebagai seorang 
muslim, maka sangat penting bagi kita untuk memperhatikan urusan sholat, 
mengingat bahwa masalah yang terpenting setelah imam adalah shalat. Abdullah 
bin Mas`ud r.a. berkata,` Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw.,` Amal 
apakah yang paling dicintai oleh Allah?` Jawab beliau ,`Shalat.` Saya bertanya 
lagi,` Lalu apa?` Beliau menjawab, `Berbuat baik kepada kedua orang 
tua.`Kemudian saya bertanya lagi,` lalau apa?`Jawab beliau,`Jihad.`
 
  Mulla Ali Qari rah.a. menyatakan bahwa alim ulama telah menjadikan 
hadits ini sebagai dalil bahwa shalat adalah kewajiban Islam yang terpenting 
setelah imam. Hal ini diperkuat lagi oleh sabda Rasulullah saw.,
Shalat adalah sebaik-baik ketetapan amal untuk hamba-Nya)

--- On Tue, 2/9/10, anton john hartomo antonhart...@yahoo.com wrote:


From: anton john hartomo antonhart...@yahoo.com
Subject: [ppiindia] I B U
To: it...@yahoogroups.com
Cc: ppiindia@yahoogroups.com, antonhart...@yahoo.com
Date: Tuesday, February 9, 2010, 3:53 AM


  





- Forwarded Message  

8 *KEBOHONGAN* SEORANG IBU DALAM HIDUP
Sony
Chow January 18 at 1:33pm (facebook) apikato...@yahoogro UPS.COM

(Zabur)22:10- 11. Ya, Engkau yg mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang 
membuat aku
aman pada dada ibuku... kepada-MU aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam
kandungan ibuku Engkaulah ALLAHku ...

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat 
manusia
terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini malahan sebaliknya. 
Dengan
adanya *kebohongan* ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat
membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang
mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling
indah di dunia.

ini ada sebuah cerita kesaksian seorang anak : Cerita bermula ketika aku masih
kecil, aku terlahir sebagai seorang anak di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan
untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan 
porsi
nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata: Makanlah 
nak, aku tidak lapar -- KEBOHONGAN
IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu 
senggangnya
untuk pergi memancing di kolam dekat rumah,
ibu berharap dari ikan
hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan
bergizi untuk petumbuhan.
Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera.
Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa
daging
ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang
aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan
sendokku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia
berkata : Makanlah nak, aku tidak suka makan
ikan -- KEBOHONGAN IBU
YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu
pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah
kotak korek api untuk ditempel, dan
hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup.
Di
kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih
bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan
pekerjaannya menempel
kotak korek api. Aku berkata :Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu
masih
harus kerja. Ibu tersenyum dan berkata :Cepatlah
tidur nak, aku tidak capek
-- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku
pergi ujian.
Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan
gigih menunggu aku di bawah terik matahari
selama beberapa jam. Ketika bunyi
lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku
dan menuangkan teh yang sudah disiapkan
dalam botol yang dingin untukku. Teh
yang begitu kental tidak dapat 

Takut.............................Re: [ppiind ia] JS Furnivall–Plural Economy : Koloniali sme-Liberalisme, Lanjutkan!

2010-02-03 Terurut Topik Susane Fatimah
Kisah Rasa Takutnya Abu Bakar R.a. Kepada Allah Swt
 
    Sesuai kesepakatan ahli sunnah, Abu Bakar r.a. adalah orang yang 
paling utama di antara seluruh manusia di dunia ini selain Anbiya`. 
Keyakinannya demikian tinggi, sehingga Rasulullah saw. Sendiri telah memberi 
kabar gembira bahwa ia akan menjadi pemimpin satu jamaah di surga kelak. Semua 
pintu surga akan memanggil namanya dan menyampaikan kabar gembira kepadanya. 
Nabi saw. Bersabda,` Orang yang paling dahulu masuk surga di kalangan umatku 
adalah Abu Bakar.` Walaupun demikian, Abu Bakar r.a justru berkata,`seandainya 
aku menjadi rumput yang akan dimakan hewan.` Kadangkala ia berkata, ` 
Seandainya aku hannya menjadi rumput seorang mumin.`Suatu ketika, ia pernah 
berada di dalam sebuah taman, sedangkan di dekatnya ada seekor hewan yang 
sedang duduk. Sambil menarik nafas dingin, Abu Bakar r.a. berkata, `Wahai, 
alangkah nikmatnya hidupmu. Kamu makan, minum, dan berkeliaran di bawah 
pepohonan, tetapi di ahirat tidak ada hisap bagimu.
 Andaikan Abu Bakar menjadi sepertimu.`
  Rabi`ah Aslami r.a. bercerita,` Suatu ketika, pernah terjadi 
kesalahpahaman antara aku dengan Abu Bakar. Ia telah berbicara kasar kepadaku, 
` Ucapkanlah kata kata kasar kepadaku sehingga menjadi balasan bagiku.` Namun 
aku menolaknya. Ia berkata,` Kamu harus mengucapkannya. Jika tidak, akan 
kuadukan kepada Rasulullah saw.` Aku tetap tidak menjawab apa pun. Lalu ia 
bangun dan pergi meninggalkanku. Ketika itu, beberapa orang Banu Aslam yang 
menyaksikan kejadian tersebut berkata,` Orang ini aneh sekali, ia sendiri yang 
memulainya dan ia sendiri yang mengadukannya kepada Rasulullah saw..` Kataku,` 
Tahukah kamu siapa dia? Dialah Abu Bakar. Jika ia marah, Rasalullah 
saw.—kekasih Allah—tentu akan marah kepada mu, dan murka beliau adalah murka 
Allah. Jika demikian, siapakah yang dapat menyelamatkan kehancuran 
Rabi`ah?`Lalu aku pergi menemui Nabi saw. Dan menceritakan kejadian tersebut. 
Sabda beliau,`Baik, benar kamu tidak membalas dan tidak
 menjawabnya, tetapi sebaiknya kamu berkata,`Semoga Allah memaafkan mu wahai 
Abu Bakar.`
Faedah
  Inilah keteladanan rasa takut kepada Allah swt. Hanya karena sepotong 
kalimat yang sepele, Abu BAkar r.a. demikian takut akan balasannya di akhirat. 
Ia sangat cemas dan khawatir sehingga ia sendiri yang meminta dibalas, lalu 
mengadukannya kepada Nabi saw. Agar Rabi`ah r.a. membalas perbuatanya.
  Pada hari ini, kita mudah untuk saling mencaci tanpa rasa khawatir 
sedikit pun akan balasan perbuatan kita kelak di akhirat atau hari Hisab.

--- On Wed, 2/3/10, andre andreas mataharikus...@yahoo.com wrote:


From: andre andreas mataharikus...@yahoo.com
Subject: [ppiindia] JS Furnivall–Plural Economy : Kolonialisme-Liberalisme, 
Lanjutkan!
To: kerja.pembeba...@gmail.com
Date: Wednesday, February 3, 2010, 8:17 AM


  



Sejumlah cendekiawan dan pranata kesarjanaan dengan
sadar masuk persekongkolan menyelewengkan ilmu pengetahuan demi tegaknya
kekuasaan kolonial. JS Furnivall adalah salah satunya. Menjelang Perang Dunia
II, tahun 1938, terbit karyanya, Netherland India: A Study of Plural Economy.
Sebuah opus magnum yang menggetarkan ihwal pentingnya keberlanjutan
kolonialisme Belanda atas Indonesia bertirai asap retorika dan diagnosa tajam
ihwal plural economy atau ekonomi majemuk.

Dipetik dari artikel JJ Rizal di Kompas Minggu, resensi buku Netherland India:
A Study of Plural Economy karangan JS Furnival yang edisi Indonesianya telah
diterbitkan oleh Freedom Institute 2009)

Walau demikian JJ Rizal menegaskan bahwa salah jika menuduh Furnival antipati
terhadap pribumi. Bahkan Furnival blak-blakan memaparkan eksploitasi kuasa
kolonial dan kaum modal yang serakah. Ia juga secara khusus memaparkan
pertumbuhan nasionalisme dan gerakan kebangsaan Indonesia. 

Namun demikian menurut JJ Rizal “Furnivall alergi kepada para nasionalis
revolusioner. Simpati besarnya untuk para pribumi jinak, pribumi model Barat
yang bertindak dan berpikir persis tuan-tuan putih. Adalah bodoh, menurut
Furnivall, kalau pilih cara revolusioner meraih kemerdekaan. Nasionalisme,
apalagi yang revolusioner, jangan dijadikan dasar negara. Baginya pilihan
terbaik adalah nasionalisme statis yang tidak melihat, bahkan menolak
perkembangan masyarakat dan sejarah.”

Furnival memang mengabdikan dirinya menjadi mesin kolonial untuk menanamkan
garis “Politik Ethis Konservatif”. Yakni ”kebijakan yang diarahkan untuk
meletakkan seluruh kepulauan Hindia di bawah kekuasaan Belanda dan untuk
mengembangkan negeri dan bangsa di wilayah itu ke arah pemerintahan sendiri di
bawah asuhan Belanda.”

Lepas dari itu semua menurut JJ Rizal, sebagai buku induk ilmu kolonial karya
Furnivall bukan tak berguna. Ia menyarankan membacanya dengan mencontoh cara
Soekarno dalam Indonesia Menggugat membaca dan memakai karya para mahaguru ilmu
kolonial. Comot data dan analisisnya seraya mengingatkan betapa:
”kolonialisme- imperialisme tidaklah mati… tetapi dipakai 

Nikmatnya............................Re: [ppiindia] Kesaksian Member Pulsa Gram

2010-02-03 Terurut Topik Susane Fatimah
Kiriman dari sahabat tercinta.
KISAH SYAHIDNYA ANAS BIN NADHAR R.a
 
Anas bin Nadhar r.a. adalah sahabat Nabi saw. Yang tidak menyertai perang 
Badar. Ia sangat menyesal dan sering memarahi dirinya sendiri karena tidak 
dapat menyertai peperangan yang pertama dan besar dalam sejarah Islam itu. 
Untuk itu ia, sangat berharap dapat menebusnya dalam pertempuran selanjutnya. 
Dan ternyata, kesempatan itu datang pada perang Uhud. Ia turut serta sebagai 
pejuang yang gagah berani. Pada mulanya kaum muslimin telah mendapatka 
kemenangan dalam perang tersebut.namun karena suatu kekilafan kaum muslimin 
menderita kekalahan pada akhir perang. Kekhilafan itu adalah: beberapa orang 
sahabat yang ditugaskan untuk berjaga disuatu tempat melalui sabda Nabi saw., 
“Kalian jangan meninggalkan tempat ini dalam keadaan bagaimanapun, karena musuh 
dapat menyerang dari sana.”
 
Pada permulaan perang kaum muslimin telah memperoleh kemenangan, dan kaum kafir 
melarikan diri. Melihat hal ini orang-orang yang telah ditunjuk oleh Nabi saw 
segera meninggalkan tempat tugas mereka.Mereka menyangka bahwa kaum muslimin 
telah menang dan perang telah usai, sehingga orang-orang kafir yang melarikan 
diri segera dikejar dan diambil harta rampasan perangnya. Sebenarnya pimpinan 
pasukan telah melarang dan mengigatkan agar tidak meninggalkan bukit. Ia 
berkata.” Jangan tinggalkan tempat ini, Rasulullah saw telah melarangnya.” 
Tetapi mereka menduga bahwa perintah Nabi hanya berlaku saat perang saja. 
merekapun turun kemedan perang meninggalkan bukit. Pada saat itulah pasukan 
kafir yang melarikan diri melihat bahwa tempat yang seharusnya dijaga oleh kaum 
muslimin telah kosong, maka mereka segera kembali dan menyerang kaum muslimin 
dari arah sana. Hal itu sama sekali tidak diduga oleh kaum muslimin, sehingga 
mereka kalah dan terjepit dalam
 kepungan kaum kafir dari dua arah. Keadaan menjadi kacau balau mereka 
berhamburan kesana kemari.
 
Anas r.a. melihat sahabat Sa’ad bin Mu’adz r.a. sedang berjalan. maka Anas r.a. 
berkata,” Hai Sa’ad akan kemankah engkau? Demi Allah, aku mencium harum surga 
dari arah Uhud. Setelah berkata demikian, ia mengacukan pedang ditanganya dan 
meyerbu ditengah kaum kafir, sambil bertekad tidak akan berhenti berperang 
sebelun Syahid. Dan ia pun syahid dimedan Uhud. Tubuhnya begitu rusak ketika 
diperiksa. Kurang lebih terdapat delapan puluh luka akibat tebasan pedang dan 
panah ditubuhnya. Hanya saudara wanitanya yang dapt mengenalinya melalui ujung 
jemari tangannya. 
 
FAEDAH
 
Orang yang ikhlas dan bersungguh- sungguh menunaikan perintah Allah swt , bahwa 
ketika didunia Allah swt, memberikan kesempatan untuk merasakan nikmat surga. 
Inilah kisah Anas bin Nadhar r.a. yang mencium keharuman surga ketika masih 
hidup didunia. Jika keikhlasan sudah ada pada diri seseorang, nikmat surga pun 
akan dirasakannya didunia.

--- On Wed, 2/3/10, rahmat hidayat uitloc...@yahoo.co.id wrote:


From: rahmat hidayat uitloc...@yahoo.co.id
Subject: [ppiindia] Kesaksian Member Pulsa Gram
To: ppiindia group diskusi ppiindia@yahoogroups.com
Date: Wednesday, February 3, 2010, 2:09 PM


  



Dear All..

Banyak website dan sistem bisnis jaringan pulsa, tapi yang bener2 BENAR 
sepertinya baru ini, sistem simple - mudah diduplikasi, stok dan tranksaksi 
lancar, harga murah, ngga salah SEMUA KELEBIHAN BISNIS PULSA ADA DI 
PULSAGRAM, siap genjot ngga cuma online jg offline, SUKSES!!

Dikirim tanggal : 2009-12-28,
Oleh : Jk Mukti - yogyakarta 

Alhamdulillah, setelah bergabung dengan pulsagram selama 1 bulan,
member dengan mudah kita dapatkan (26 member), dengan alasan yang masuk
akal; 1. Daftar gratis 2. Proses transaksi lebih cepat dari yang pernah
saya ikuti sebelumnya 3. Perhitungan keuntungan lebih jelas 4. Dengan
ada batasan s/d leve...l 10, jelas bahwa berbagi rezeki dengan orang
lain adalah salah satu program dari pulsagram Benar-benar adil kan?! 

Terima kasih Pulsagram.
Dikirim tanggal : 2009-09-20, Oleh : Asep muhamad ramdan 

Berikut alamat webnya, jika ingin mempelajari system tersebut. 
http://www.pulsagra m.com/?id= CN020081atau http://www.pulsagra 
m.com/indexCN020 081.htm 

Mohon maaf jika ada yang terganggu dengan kiriman email ini, Terima kasih

Ttd
Rahmat.. 

Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat 
chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger 
.yahoo.com/ pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]









  

[Non-text portions of this message have been removed]



Oke, menderita................................Re: [ppiindia] Fw: Komunikasi Tuhan dan Manusia : AKU Tidak Pernah Meninggalkanmu

2010-01-29 Terurut Topik Susane Fatimah
Kisah Islamnya Abu Dzar Al-Ghifari r.a.
Abu Dzar Al-Ghifari r.a. adalah seorang sahabat Nabi saw. Yang terkenal. Di 
kemudian hari, ia termasuk golongan ahli zuhud dan ulama besar pada zamannya. 
Ali r.a. berkata,`Abu Dzar memiliki ilmu yang tidak dimiliki oleh orang lain, 
namun ia menyimpannya.` Ketika pertama kali mendengar kabar kenabian Muhammad 
saw., Abu Dzar mengirim saudaranya ke Makkah untuk memastikan berita itu. Ia 
berkata kepada saudaranya,`Apa bila ada orang yang mengaku,`Telah datang wahyu 
kepadaku dari langit,` maka selidikilah ia dan dengarkan dengan baik 
kata-katanya.`Saudaranya pun pergi ke Makkah. Dan setelah menyelidiki di sana, 
ia pun kembali dan melaporkan,` Aku melihat ia memerintahkan agar melaksanakan 
kebiasaan baik dan berakhlak mulia. Dan aku mendengar ucapannya yang sangat 
indah, namun bukan ucapan syair atau ucapan ahli sihir.
Abu Dzar r.a. tidak puas dengan berita saudaranya itu, sehingga ia memutuskan 
untuk pergi sendiri ke Makkah. Setibanya di sana, ia langsung menuju 
Masjidil-Haram. Pada saat itu ia belum mengenal wajah Nabi saw., dan ia menduga 
tidak aman baginya jika menanyakan tentang Nabi kepada orang-orang. Hingga 
petang ia masih menyelidikinya. Ketika itu, Ali r.a. melihat seorang musafir 
asing. Pada masa itu, menjadi kebiasaan para sahabat untuk memperhatikan para 
musfir, orang-orang miskin, orang-orang asing, lalu memenuhi hajat mereka. Ali 
r.a. pun mengajaknya kerumahnya dan melayaninya. Ali r.a. merasa belum perlu 
bertanya mengenai siapa dan apa maksud kedatangannya. Dan musafir tersebut juga 
tidak mengemukakan maksudnya kepada tuan rumah.
Pada pagi harinya, ia kembali ke mesjid dan menyelidiki lagi tanpa mengetahui 
apa pun dan tidak bertanya kepada siapapun. Mungkin hal ini disebabkan berita 
permusuhan terhadap Nabi saw. Telah tersebar luas. Nabi saw. Dan siapa saja 
yang berani menemui beliau akan diganggu oleh mereka. Mungkin ia berpikir bahwa 
ia tidak akan mengetahui keadaan yang sebenarnya, karena gangguan yang mungkin 
tiba-tiba menimpanya, sehingga ia tetap menyendiri.
Pada sore hari kedua, Ali r.a. berpikir,`Musafir yang terlantar ini pasti ada 
tujuannya datang kemari, mungkin tujuannya belum terpenuhi,`maka ia mengajak 
kembali tamunya menginap di rumahnya. Malam telah berlalu. Ali r.a. masih belum 
sempat bertanya kepadanya. Malam ketiga pun sama seperti malam sebelumnya,` 
Apakah tujuan mu datang kemari?` setelah meminta ali bersumpah dan berjanji 
akan menjawab jujur setiap pertanyaanya, barulah Abu Dzar menutarakan 
maksudnya. Ali r.a. berkata,` Sungguh, beliau adalah utusan Allah. Jika esok 
pagi aku pergi, ikutilah aku. Aku akan mengantarmu kepada beliau. Namun, jika 
para penentang mengetahui hubungan kita, jumlah mereka sangat banyak dan 
berbahaya. Agar tidak dicurigai, jika ada bahaya yang mengancam, aku akan 
pura-pura buang air atau memperbaiki sepatu. Hendaknya engkau terus berjalan, 
jangan menungguku agar perjalanan kita tidak diketahui orang.`
Keesokan paginya, Ali r.a. dan musafir itu tiba di rumah Rasulullah saw. Dengan 
sembunyi-sembunyi. Mereka berbincang-bincang dengan beliau. Dan pada saat 
itulah Abu Dzar r.a. masuk Islam. Selanjutnya, karena Rasulullah saw. Sangat 
mencemaskan gangguan yang akan menimpa Abu Dzar r.a. beliau melarangnya agar 
tidak menunjukan ke islaman nya di muka umum. Beliau bersabda,` Pulanglah ke 
kaummu dengan sembunyi-sembunyi, dan kamu boleh kembali kesini jika kami telah 
menang.`Jawab Abu Dazar r.a., ` Ya Rasulullah, demi Dzat Yang nyawaku ada di 
tangan-Nya, aku akan mengucapkan kalimat tauhid ini di hadapan orang-orang yang 
tidak beriman itu.` lalu ia segera pergi ke Masjidil-haram, dan dengan suara 
lantang ia berteriak,
`Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad 
adalah utusan Allah.`
  Begitu selesai mengucapkan kata-kata tersebut, orang-orang 
menyerangnya dari segala arah. Tubuhnya terluka hebat, bahkan ia hampir menemui 
ajalnya. Untunglah paman Nabi saw. Abbas r.a. yang ketika itu belum masuk 
islam, melindungi Abu Dzar dengan tubuhnya sambil berteriak, `Kalian sungguh 
zhalim, orang ini orang Ghifar, Kabilah ini tinggal diantara jlan menuju Syam. 
Perniagaan kalian dan segala urusannya adalah dengan negeri syam. Jika ia mati, 
jalan lalu lintas ke Syam akan tertutup bagi kita. Memang benar bahwa semua 
keperluan mereka datang dari Syam. Jika jalur itu tertutup, itu adlah bencana 
bagi mereka. Akhirnya, mereka meninggalkan Abu Dzar r.a.
Pada hari kedua. Abu Dzar r.a. mengulangi perbuatan yang sama. Ia pergi ke 
Masjidil-Haram dan meneriakkan kalimat tauhid di hadapan orang 
banyak.orang-orang yang membenci ucapan itu pun kembali memukulinya. Dan pada 
hari itu, Abbas r.a. jugalah yang mengingatkan kaumnya bahwa jika ia mati, maka 
jalur perdagangan mereka akan tertutup.
Faedah
  Walaupun Rasulullah saw. Menasihati Abu Dzar agar tidak menunjukan 
keislamannya, semangatnya yang tinggi untuk memperlihatkan yang hak telah 

wanita tangguh............................... ...........Re: [ppiindia] 100 Hari Rezim SBY- Boedi – Rakyat Lebih Makmur atau Menderita?

2010-01-28 Terurut Topik Susane Fatimah
Kisah Asma’ R.ha. Bertanya tentang Pahala bagi kaum Wanita.
 
Asma’binti Yazid Anshari r.ha. adalah seorang sahabiah. Pada suatu ketika, ia 
mendatangi Nabi saw. Dan berkata,”Ya Rasulullah, aku datang sebagai utusan kaum 
wanita. Sungguh, engkau adalah utusan Allah untuk kaum laki-laki dan juga 
wanita. Untuk itu, kami sebagai kaum wanita telah beriman kepada Allah dan 
kepada mu. Kamikaum wanita selalu tingal di dalam rumah saja, tertutup dalam 
hijab-hijab, dan sibuk menunaikan keperluan serta keinginan suami. Kami selalu 
mengasuh anak-anak, sedangkan kaum laki-laki selalub mendapat pekerjaan yang 
memborong pahala. Mereka dapat menghadiri shalat Jum’at, dapat berjamaah shalat 
lima waktu, dapat menjenguk orang sakit, menyertai jenazah, pergi haji, dan 
yang paling utama, mereka dapat menghadiri shalat Jum’at, dapat berjamaah 
shalat lima waktu, dapat menjenguk orang sakit, menyertai jenazah, pergi haji; 
dan yang paling utama, mereka dapat berjihad di jalan Allah. Jika mereka sedang 
mengerjakan haji, umrah, atau
 jihad, kamilah yang  menjaga harta mereka, menjahitkan baju mereka, dan 
memelihara anak-anak mereka. Maka, apakah kami tidak mendapatkan pahala yang 
sama dengan mereka?”.
  Rasulullah saw. Mendengarkanya dengan penuh perhatian. Kemudian 
beliau berpaling kepada para sahabatnya dan bersabda,”pernahkah kalian 
mendengar sebuah pertanyaan agama yang lebih baik daripada pernytaan manita 
ini?” Para sahabat r.hum berkata,”Ya Rasulullah, bahkan kami tidak menduga 
bahwa kaum wanita akan dapat bertanya seperti itu.” Lalu beliau berpaling 
kembali kepada Asma’r.ha. dan bersabda,”Dengarkanlah dengan baik dan 
perhatikan, lalu smpaikanlah kepada para wanita muslimah yang telah mengirimmu 
ke sini. Apabila para istri selalu berbuat baik kepada suaminya, selalu 
mentaatinya, melayaninya dengan baik, dan berusaha membuat suaminya selalu 
bergembira, maka itu adalah sesuatu yang sangat berharga. Jika semua itu dapat 
kalian kerjakan, kalian akan mendapatkan pahala yang sama dengan kaum 
laki-laki.”Mendengar jawaban Nabi saw. Itu, hati Asma’ r.ha. sangat gembira. 
Kemudian ia segera kembali menjumpai kaumnya.
 
Faedahnya
 
  Pelayanan yang baik dan ketaatan seorang istri terhadap suaminya 
merupakan kebaikan yang sangat berharga. Namun kebanyakan wanita sekarang ini 
melalaikannya. Pada suatu ketika, para sahabat r.hum hadir di majelis 
Rasulullah saw. Mereka bertanya,”Kami melihat orang-orang non-Arab sangat 
menghormati raja dan para pemimpinnya dengan bersujud. Padahal engkau lebih 
berhak dihormati seperti itu oleh kami.” Namun Nabi saw. Melarang berbuat 
demikian kepadanya. Beliau bersabda, “Seandainya aku dibolehkan memerintahkan 
seseorang bersujud kepada selain Allah, niscaya akan kuperintahkan para istri 
untuk bersujud di depan suaminya.”Beliau juga bersabda,”Demi Allah Yang nyawaku 
di dalam gemgama-Nya, seorang istri tidak dapat memenuhi hak-hak Allah sebelum 
ia memenuhi hak-hak suaminya. 
  Sebuah riwayat lain menyebutkan,”Suatu ketika, seekor unta datang dan 
bersujud di hadapan Rasulullah saw.Para sahabat r.hum berkata,”Jika hewan ini 
saja bersujud kepada Rasulullah saw. Tentu kami lebih berhak bersujud di 
hadapanmu, ya Rasulullah.’ Lalu beliau menjawab dengan jawaban di 
atas,’Seandainya aku dibolehkan memerintah seseorang bersujud kepada selain 
Allah, maka akan kuperintahkan para istri bersujud di depan suaminya.”Dalam 
hadits lainya disebutkan bahwa beliau bersabda,”Jika seorang istri meninggal 
dunia dan suaminya rela kepadanya, istru itu pasti masuk surga.” Sebuah hadist 
lain menyebutkan,”Seorang istri yang memarahi suaminya dan berpisah tidur pada 
malam harinya, maka pada itu para malaikat melaknatnya smpai pagi.” Beliau juga 
bersabda, “Ada dua jenis manusia yang shalatnya tidak akan diterima, sehingga 
tidak akan naik ke langit melebihi kepala mereka. Pertama, seorang hamba yang 
lari dari tuannya.
 Dan kedua, seorang istri yang tidak mentaati suaminya.”
--- On Thu, 1/28/10, A Nizami nizam...@yahoo.com wrote:


From: A Nizami nizam...@yahoo.com
Subject: [ppiindia] 100 Hari Rezim SBY-Boedi – Rakyat Lebih Makmur atau 
Menderita?
To: ekonomi-nasio...@yahoogroups.com, ppiindia@yahoogroups.com, lisi 
l...@yahoogroups.com, sabili sab...@yahoogroups.com, 
istiq...@yahoogroups.com, Indonesia Raya indonesiar...@yahoogroups.com
Date: Thursday, January 28, 2010, 8:29 AM


  



Setelah 100 hari berjalan rezim pemerintahan SBY-Boediono,
apakah rakyat lebih makmur atau menderita? 

Coba kita lihat…

Pemerintah via Mensekneg memutuskan untuk memberi mobil
dinas mewah Toyota Crown seharga Rp 1,32 milyar kepada 150 pejabat termasuk
para menteri. Padahal dengan mobil seharga Rp 350 juta saja per buah sudah
lebih dari cukup.

Pemerintah juga memutuskan untuk menaikkan gaji presiden,
menteri, dan para pejabat lainnya. Padahal gaji Presiden dan para menteri
tersebut sudah puluhan kali lipat di atas UMR.

Setjen DPR menganggarkan Laptop senilai Rp 16 juta untuk 560
anggota 

[ppiindia] Khusuk..............................................................................................Re: [ppidimalaysia] Re: Status keahlian...(Intermezzo kasus century)

2010-01-24 Terurut Topik Susane Fatimah
Dari Ummu Rumman  r.ha., ibunda Aisyah r.ha., ia berkata,” Abu Bakar Ash 
Shiddiq melihat aku sholat. Kadangkala aku berdiri condong ke kiri dan kadang 
ke kanan. (Melihat hal ini) Abu Bakarr.a. menghardik ku dengan keras sehingga 
hamper saja aku membatalkan shoalt ku. Ia berkata,”Aku mendengar rasulullah 
saw. Bersabda,”Jika seseorang berdiri sholat, maka ia harus menegakkan anggota 
badannya, jangan sampai bergerak-gerak seperti bergeraknya orang Yahudi, Sebab 
tenag ketika sholat termasuk kesempurnaan sholat.” (Hakim, Tirmidzi).
 
Masalah thuma’ninah dalam sholat telah banyak diriwayatkan dalam hadits. 
Sebelumnya, Nabi saw. Biasa memandang ke langit ketika sholat sambil menungu 
malaikat pembawa wahyu. Jika beliau menunggu sesuatu, biasanya pandangan beliau 
tertuju kearah tersebut. Demikianlah Nabi saw. Dahulu sholat. Namun ketika 
turun ayat:
 
“Sesunguh nya beruntung lah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang 
khusyu’ dalam sholat nya.” (Q.s. Al-Mu’minuun:1-2).
 
Nabi saw. Mulai mengarahkan pandangannya ke bawah di dalam sholat. Dan banyak 
riwayat yang menyebutkan bahwa sebelum turun ayat diatas, para sahabat selalu 
memandang ke sana-kemari dalam sholatnya.

--- On Mon, 1/25/10, ronald rulind...@yahoo.com wrote:


From: ronald rulind...@yahoo.com
Subject: [ppidimalaysia] Re: Status keahlian...(Intermezzo kasus century)
To: ppidimalay...@yahoogroups.com
Date: Monday, January 25, 2010, 6:49 AM


  




Betul... aneh2 aja... ga tahu pendapatnya bisa membahayakan bangsa tapi 
berlagak sok ahli...

Yang ahli telah mendapat gelar doktor pun perlu dipertanyakan bidangnya. 
Walaupun ia doktor ekonomi tapi bila keahliannya adalah perdagangan atau 
ekonomi pembangunan tidak bisa serta merta di anggap benar pendapatnya bila 
menilai sektor perbankan. Beberapa pernyataan mereka memang benar, tapi 
permasalahan tidak demikian.

Tapi itulah... namanya juga manusia... tanda-tanda kiamat kali ye? Pekerjaan 
sudah diserahkan pada ahlinya, tapi pengamatnya yang justru sok ahli tapi bukan 
ahli hehehe...

wassalam

--- In ppidimalaysia@ yahoogroups. com, Rayenda Brahmana raye_brahm@ ... 
wrote:

 
 Salam, 
  
 Setelah masyarakat mempertanyakan keahlian seseorang yg mengaku Ahli 
 telematika, ternyata ada lagi...
  
 Namun, semoga ini cuma intermezzo.. .tidak menjadi pengalihan perhatian
  
 Regards,
  - - - - - -
  
 http://polhukam. kompasiana. com/2010/ 01/22/faisal- basri-memang- ahli-tapi- 
 yang-lain/
  
  
 Polemik mengenai status keahlian Ichsanuddin Norosy sebagai ekonom mencuat 
 semalam (Kamis, 21/01/10). Gara-gara, salah seorang anggota Pansus Benny K. 
 Harman, menuntut penjelasan. “Siapa yang menyebut Anda ahli ekonomi,” kata 
 Benny pada Ichsanuddin. “Yang menyebut saya, surat dari rektor UGM 
 [Universitas Gadjah Mada],” jawab Ichsanuddin.
 Tanya jawab Benny dan Ichsanuddin lalu dipotong oleh Gayus Lumbuun, pimpinan 
 rapat saat itu. Gayus merasa keberatan dengan pertanyaan Benny.
 Ichsanuddin pun memecah perselisihan antara Gayus dan Benny. “Saya bisa 
 membawa surat keterangan Rektor UGM. Jangan khawatir nanti saya bawa surat 
 dan fotokopi. Untuk menghormati Pak Benny,” ucap Ichsanuddin..
 “Boleh, itu saya butuh,” kata Benny, seraya menambahkan dia membutuhkan surat 
 keterangan tersebut meski Panitia Angket tak membutuhkan.
 Rupa-rupanya, polemik ini menggelitik para wartawan yang kritis, untuk 
 mengecek pengakuan Ichsanuddin ini langsung ke kampus Universitas Gajah Mada 
 (UGM), Yogyakarta.
 Hasilnya, Ka.Humas dan Protokol UGM, Suryo Baskoro membantah, bahwa Rektor 
 UGM mengeluarkan surat pengakuan yang menyebut Ichsanuddin Noorsy sebagai 
 ahli ekonomi . “Kalau legitimasi resmi dari Rektor UGM saya kira tidak pernah 
 ada,” kata Suryo Baskoro saat dikonfirmasi Tempo melalui telepon. Suryo 
 menambahkan, ia tak pernah mendengar Ichsanuddin pernah tercatat sebagai 
 mahasiswa Fakultas Ekonomi UGM. “Saya enggak pernah dengar bahwa beliau 
 pernah kuliah di UGM,” katanya.
 Pengecekan pun berlanjut ke Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum 
 UGM. Namun lagi-lagi wartawan yang gigih tersebut kecewa. Pasalnya, Eddy OS 
 Hiariej, pengurus Pukat UGM saat dihubungi, secara terpisah malah mengaku 
 tidak pernah mengetahui bahwa Ichsanuddin Noorsy menjadi salah satu staf 
 peneliti di Pukat UGM. “Setahu saya dia enggak pernah jadi staf peneliti di 
 Pukat,” ujar Eddy. (TEMPO Interaktif, Yogyakarta)
 Nah loh, gimana nih bos … saksi ahli yang dimintai pendapatnya koq malah 
 membingungkan ke-”ahli”-annya?, …. tolong dong bos, kasihanilah kami rakyat 
 kecil yang haus dengan ilmu, tapi mau belajar dari para ahli … koq malah yang 
 dipertontonkan keramaian yang bermuatan kebencian melulu sih ……. tolong .. 
 tolong … tolong 
 pLLiiisss deh ah …
 Note : Kalau Faisal Basri yang jelas keahliannya, malah diserang pendapatnya ;
 DR. Faisal Basri - Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan 
 mantan Sekjen DPP Partai Amanat 

Akhlak Mulia.........................................Re: [ppiindia] Ulat di Tubuh Ummi Nyaris Masuk Bagian Kepala

2010-01-23 Terurut Topik Susane Fatimah
Sifat sahabat Nabi saw. Salah satunya. IKROMUL MUSLIMIN (MEMULIAKAN ORANG-ORANG 
ISLAM) DAN HUSNUL KHULUQ(BERAKHLAK MULIA)
 
Keutamaan ikromul muslimin:
 
“Janganlah sekali-kali kamu menunjukan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang 
telah kami berikan kepada beberapa golongan diantara mereka (orang-orang kafir 
itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah 
kamu terhadap orang-orang yang berimam.”(Qs. Al Hijr [15] ayat 88).
 
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia 
adalah keras terhadap orang kafir, tetapi berkasih saying sesame mereka; kamu 
lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, 
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah 
sifat-sifat mereka dalamTaurat dan sifat-sifat mereka dalam injil, yaitu 
seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman 
itu kuat lalu menjadi besarlah ia dan dtegak lurus diatas pokoknya; tanaman itu 
menyenangkan hati penanam – penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati 
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang beriman).. Allah menjanjikan 
kepada orang-orang beriman dan mengerjakan amal shalih di antara mereka ampunan 
dan pahala yang besar.”(Qs. Al fath [48] ayat 29).
 
“Bertakwalah kamu kepada Allah dimana pun kamu berada; susullah amal keburukan 
dengan amal kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapus kejahatan; dan 
pergaulilah manusia dengan akhlak mulia.”(Hr. Tirmidzi).
 
“Tidak beriman seseorang diantara kalian, sehingga dia mencintai saudaranya 
seperti ia mencintai dirinya sendiri” (Hr. Muttafaq’alaih).
 
 
SIFAT SAHABAT NABI SAW: MEMPERBAIKI DAN MENGIKHLASKAN NIAT SEMATA-MATA HANYA 
KARENA ALLAH
 
Dari Ummul mu’minin,’Aisyah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda:
“Sepasukan tentara memerangi ka’bah. Ketika mereka berada di tanah baida, maka 
mereka semua dari awal hingga akhir ditenggelamkan dalam bumi. Kata aisyah 
r.a., “Aku bertanya pada Nabi saw.,’ Wahai rasulullah, bagaimana mereka semua 
yang awal hingga akhir ditengelamkan ke dalam bumi, sedangkan diklangan mereka 
ada pasar-pasar dan orang-orang yang bukan dari golongan mereka?”Nabi saw. 
Bersabda,”Mereka semua yang awal hingga akhir ditenggelamkan, tetapi (pada hari 
qiamat nanti) mereka akan dibangkitkan menurut niat mereka 
masing-masing.”(Hr.Muttafaq ‘alaih).
 
Dari Aisyah r.a. berkata, rasulullah saw. Bersabda.
 
“Tidak ada hijrah setelah futuh (penaklukan kota Makkah), tetapi (yang ada) 
hanyalah ada jihad dan niat.” (Hr. Muttafaq’alaih)..
 
Dari Abu Hurairah r.a., sesunguhnya Rasulullah saw. Bersabda:
 
“Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada tubuhmu juga tidak kepada bentuk 
rupamu, tetapi Allah memandang kepada hati-mu dan amal-amalmu.”(Hr.Muslim).
 
 
SIFAT SAHABAT NABI SAW: DA’WAH ILALLAAH DAN BERKORBAN UNTUK USAHA AGAMA.
 
Maksudnya:
 
1. Untuk merealisasikan penghambaan kepada Allah swt. (membuktikan bahwa 
kita adalah hamba Allah):
 
Allah swt. Berfirman:
 
“Dan kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami 
wahyukan kepadanya,”Bahwasanya tidak ada yang berhak disembah melainkan Aku, 
maka sembahlah Aku oleh kalian.”(Qs. Al Anbiya (21) ayat 25).
 
2. untuk membuktikan bahwa kita adalah pengikut Nabi saw. Allah swt. 
Berfirman
 
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyerukan kepada 
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah 
orang-orang yang beruntung.”(Qs. Ali ‘ Imran (3) ayat 104).
 
“ Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan 
harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajadnya di sisi Allah, dan 
itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.”(Qs. At taubah 9 ayat 20).
 
Dari Sahlbin Sa’ad as Sa’idiy r.a., sesunguhnya Rasulullah saw. Bersabda:
“Sesungguhnya melakukan ribath (menjaga wilayah Islam dari serangan orang 
kafir) sehari di jalan Allah, lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya; 
ujung cambuk seseorang di dalam surga, lebih baik daripada dunia dan seluruh 
isinya; dan sepetang dan sepagi yang digunakan di jalan Allah, lebih baik 
daripada dunia dan seluruh isinya.”(Hr. muttafaq’alaih).
 
Dari Usman bin Affan r.a., sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda:
 
“Melakukan ribath satu hari di jalan Allah, lebih baik daripada seribu hari 
lainnya di tempat tinggalnya.”(Hr. Tirmidzi).
 
Dari Anas r.a., sesungguhnya rasulullah saw. Bersabda:
 
“Sesungguhnya sepagi atau sepetang (keluar) di jalan Allah, lebih baik daripada 
dunia dan seluruh isinya.”(Hr. Muttafaq’alaih)..
 
 
 

--- On Sat, 1/23/10, sunny am...@tele2.se wrote:


From: sunny am...@tele2.se
Subject: [ppiindia] Ulat di Tubuh Ummi Nyaris Masuk Bagian Kepala
To: undisclosed-recipi...@yahoo.com
Date: Saturday, January 23, 2010, 4:01 PM


  



http://regional. kompas.com/ read/2010/ 01/23/16354139/ Ulat.di.Tubuh. 
Ummi..Nyaris. Masuk.Bagian. Kepala

Ulat di Tubuh Ummi Nyaris Masuk Bagian Kepala
Sabtu, 23 Januari 2010 | 16:35 WIB


[ppiindia] antara takut dan penakut

2009-12-26 Terurut Topik Susane Fatimah
Rangkaian kisah-kisah ketakwaan kepada Allah swt.
 
Walaupun sudah dijelaskan tentang ayat-ayat Al-Qur’an, hadist nabi saw., serta 
beberapa kisah alim ulama mengenai ketakwaan kepada Allah swt., kita tetap 
tidak dapat membatasinya. Namun secara ringkas harus kita pahami bahwa rasa 
takut kepada Allah swt. Adalah hiasan kesempurnaan dalam Islam.. Rasulullah 
saw. Bersabda, “akar segala kebijaksanaan adalah rasa takut kepada Allah swt”
  Ibnu Umar r.huma sering menangis karena takut kepada Allah swt. 
Demikian seringnya sehingga matanya menjadi buta. Ada seseorang yang 
memperhatikan dirinya dengan heran karena banyak menangis, maka ia berkata 
kepada orang itu,”Tampaknya engkau heran melihat aku menangis, Sungguh, 
matahari pun menangis karena takut kepada Allah swt.” Lain,ia berkata,”Bulan 
pun menangis karena takut kepada Allah swt.”
  Ketika seorang sahabat muda sedang membaca Al-qur’an, lewatlah Nabi 
saw. Ketika bacaan pemuda tadi sampai pada ayat yang berbunyi:
 
“Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah seperti kulit yang merah 
(Q.S. Ar-Rahman:37)
 
  Bulu roma pembaca tadi berdiri tegak dan menangis terisak-isak, 
sehingga napasnya hamper putus. Ia berkata,” Ya Allah, apa yang akan terjadi 
padaku bila langit telah terbelah (Kiamat)?, sungguh malang nasip ku.”Lalu Nabi 
saw. Bersabda kepadanya,”Tengisanmu telah menyebabkan para malaikat ikut 
menangis.”
 
  Seorang Anshar terduduk menangis setelah menunaikan shalat 
Tahajjudnya.Ia berkata,” Aku memohon perlindungan kepada Allah swt dari api 
neraka jahannam.” Nabi saw. Bersabda,”Kamu telah membuat para malaikat 
menangis.”
 
  Seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Riwahah r.a. menangis 
sedih. Ketika terlihat oleh istrinya, istrinya langsung ikut menangis. Abdullah 
r.a. bertanya,” Mengapa kamu menangis?” Jawab istrinya,” Apa yang menyebabkanmu 
menangis, itu pula yang membuatku menangis.”Kata Abdullah r.a., “ Aku menangis 
karena membayangkan jika nanti aku harus menyeberangi neraka melalui shirat. 
Aku tidak tahu, apakah aku akan selamat atau tertingal disana.”
  Suatu ketika, Zurarah bin Aufa r.a. sedang shalat di dalam mesjid. 
Ketika sampai pada ayat:
“Maka apabila ditiup sangkakala. Maka waktu itu  adalah waktu (datangnya) hari 
yang sulit.”(Q.s. Al-Muddatsir:8-9), ia terjatuh dan langsung meninggal dunia. 
Lalu orang-orang membawanya ke rumahnya. Ketika Khulid r.a. sedang shalat dan 
sampai pada ayat:
“Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati” (Q.s. Al-‘Ankabuut:57)
 
Ia pun mengulang-ulang ayat tersebut. Tiba-tiba terdengar suara dari sudut 
rumahnya,” Berapa kali kamu hendak mengulang-ulang ayat itu? Bacaanmu telah 
menyebabkan kematian empat jin.”
  Kisah lainnya mengenai seseorang yang ketika sedang mengerjakan 
shalat, sampailah ia pada ayat yang berbunyi:
“Dan mereka dikembalikan kepada Allah swt Pelindung mereka yang sebenarnya” 
(Q.s. Yunus:30) Tiba-tiba ia menjerit dan menggelepar sehingga meninggal dunia.
 
Disamping itu masih banyak kisah-kisah lainnya mengenai rasa takut kepada Allah 
swt.
 
Fudhail rah.a, seorang wali Allah yang termasyhur, berkata,”Rasa takut kepada 
Allah selamanya akan membawa kepada kebaikan.” Semua orang tentu mengenal 
Syibil rah.a. Ia berkata,” jika aku sedang takut kepada Allah, maka akan 
terbuka rahasia hikmah dan ibrah bagiku.Terbukanya rahasia itu seperti 
terbukanya sebuah pintu bagiku, yang sebelumnya tidak pernah terbuka.”
  Di dalam sebuah hadist, Allah swt, berfirman,”Aku tidak kan 
mengumpulkan dua rasa takut dan dua ketenangan pada seorang hamba. Jika ia 
tidak takut kepada-ku di dunia, maka kelak Aku akan memberinya rasa takut di 
akhirat. Jika ia takut kepada-Ku di dunia ini, maka akan aku hilangkan rasa 
takutnya di akhirat.”Nabi saw. Bersabda,”Barang siapa takut kepada Allah, 
niscaya seluruh makhluk akan takut kepadanya. Sebaliknya jika ia takut selain  
Allah , niscaya seluruh mahkluk akan membuatnya takut.”
Yahya bin Mu’adz r.a. berkata,” Seandainya manusia takut kepada neraka 
sebagaimana ia takut kepada kemiskinan, maka ia akan langsung masuk surga.” Abu 
Sulaiman Darani rah.a berkata,”Akan hancur hati yang kosong dari rasa takut 
kepada Allah.” Nabi saw. Bersabda,”Wajah yang dibasahi air mata yang menangis 
karena takut kepada Allah, walaupun sebesar kepala lalat, neraka akan 
diharamkan ke atas wajah itu.”Beliau bersabda jika hati seorang muslim bergetar 
karena takut kepada Allah swt.,  gugurlah dosa-dosanya sebagaimana daun-daun 
kering berguguran dari tangkainya.” Sabda beliau yang lain”Seseorang yang 
menangis karena takut kepada Allah, maka ia tidak akan masuk neraka seperti 
susu tidak akan kembali lagi ke putingnya.”Uqbah bin Amir r.a. berkata kepada 
Nabi saw.,”Tunjukkanlah kepadaku jalan menuju keselamatan.”Jawab Nabi saw., 
“Jagalah lisanmu dan perbanyaklah tinggal di rumah sambil menangis mengingat 
dosa-dosamu.”
  Aisyah r.ha.bertanya kepada Nabi saw., “Adakah di antara umatmu yang 
akan 

[ppiindia] antara takut dan penakut

2009-12-26 Terurut Topik Susane Fatimah
Rangkaian kisah-kisah ketakwaan kepada Allah swt.
 
Walaupun sudah dijelaskan tentang ayat-ayat Al-Qur’an, hadist nabi saw., serta 
beberapa kisah alim ulama mengenai ketakwaan kepada Allah swt., kita tetap 
tidak dapat membatasinya. Namun secara ringkas harus kita pahami bahwa rasa 
takut kepada Allah swt. Adalah hiasan kesempurnaan dalam Islam.. Rasulullah 
saw. Bersabda, “akar segala kebijaksanaan adalah rasa takut kepada Allah swt”
  Ibnu Umar r.huma sering menangis karena takut kepada Allah swt. 
Demikian seringnya sehingga matanya menjadi buta. Ada seseorang yang 
memperhatikan dirinya dengan heran karena banyak menangis, maka ia berkata 
kepada orang itu,”Tampaknya engkau heran melihat aku menangis, Sungguh, 
matahari pun menangis karena takut kepada Allah swt.” Lain,ia berkata,”Bulan 
pun menangis karena takut kepada Allah swt.”
  Ketika seorang sahabat muda sedang membaca Al-qur’an, lewatlah Nabi 
saw. Ketika bacaan pemuda tadi sampai pada ayat yang berbunyi:
 
“Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah seperti kulit yang merah 
(Q.S. Ar-Rahman:37)
 
  Bulu roma pembaca tadi berdiri tegak dan menangis terisak-isak, 
sehingga napasnya hamper putus. Ia berkata,” Ya Allah, apa yang akan terjadi 
padaku bila langit telah terbelah (Kiamat)?, sungguh malang nasip ku.”Lalu Nabi 
saw. Bersabda kepadanya,”Tengisanmu telah menyebabkan para malaikat ikut 
menangis.”
 
  Seorang Anshar terduduk menangis setelah menunaikan shalat 
Tahajjudnya.Ia berkata,” Aku memohon perlindungan kepada Allah swt dari api 
neraka jahannam.” Nabi saw. Bersabda,”Kamu telah membuat para malaikat 
menangis.”
 
  Seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Riwahah r.a. menangis 
sedih. Ketika terlihat oleh istrinya, istrinya langsung ikut menangis. Abdullah 
r.a. bertanya,” Mengapa kamu menangis?” Jawab istrinya,” Apa yang menyebabkanmu 
menangis, itu pula yang membuatku menangis.”Kata Abdullah r.a., “ Aku menangis 
karena membayangkan jika nanti aku harus menyeberangi neraka melalui shirat. 
Aku tidak tahu, apakah aku akan selamat atau tertingal disana.”
  Suatu ketika, Zurarah bin Aufa r.a. sedang shalat di dalam mesjid. 
Ketika sampai pada ayat:
“Maka apabila ditiup sangkakala. Maka waktu itu  adalah waktu (datangnya) hari 
yang sulit.”(Q.s. Al-Muddatsir:8-9), ia terjatuh dan langsung meninggal dunia. 
Lalu orang-orang membawanya ke rumahnya. Ketika Khulid r.a. sedang shalat dan 
sampai pada ayat:
“Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati” (Q.s. Al-‘Ankabuut:57)
 
Ia pun mengulang-ulang ayat tersebut. Tiba-tiba terdengar suara dari sudut 
rumahnya,” Berapa kali kamu hendak mengulang-ulang ayat itu? Bacaanmu telah 
menyebabkan kematian empat jin.”
  Kisah lainnya mengenai seseorang yang ketika sedang mengerjakan 
shalat, sampailah ia pada ayat yang berbunyi:
“Dan mereka dikembalikan kepada Allah swt Pelindung mereka yang sebenarnya” 
(Q.s. Yunus:30) Tiba-tiba ia menjerit dan menggelepar sehingga meninggal dunia.
 
Disamping itu masih banyak kisah-kisah lainnya mengenai rasa takut kepada Allah 
swt.
 
Fudhail rah.a, seorang wali Allah yang termasyhur, berkata,”Rasa takut kepada 
Allah selamanya akan membawa kepada kebaikan.” Semua orang tentu mengenal 
Syibil rah.a. Ia berkata,” jika aku sedang takut kepada Allah, maka akan 
terbuka rahasia hikmah dan ibrah bagiku.Terbukanya rahasia itu seperti 
terbukanya sebuah pintu bagiku, yang sebelumnya tidak pernah terbuka.”
  Di dalam sebuah hadist, Allah swt, berfirman,”Aku tidak kan 
mengumpulkan dua rasa takut dan dua ketenangan pada seorang hamba. Jika ia 
tidak takut kepada-ku di dunia, maka kelak Aku akan memberinya rasa takut di 
akhirat. Jika ia takut kepada-Ku di dunia ini, maka akan aku hilangkan rasa 
takutnya di akhirat.”Nabi saw. Bersabda,”Barang siapa takut kepada Allah, 
niscaya seluruh makhluk akan takut kepadanya. Sebaliknya jika ia takut selain  
Allah , niscaya seluruh mahkluk akan membuatnya takut.”
Yahya bin Mu’adz r.a. berkata,” Seandainya manusia takut kepada neraka 
sebagaimana ia takut kepada kemiskinan, maka ia akan langsung masuk surga.” Abu 
Sulaiman Darani rah.a berkata,”Akan hancur hati yang kosong dari rasa takut 
kepada Allah.” Nabi saw. Bersabda,”Wajah yang dibasahi air mata yang menangis 
karena takut kepada Allah, walaupun sebesar kepala lalat, neraka akan 
diharamkan ke atas wajah itu.”Beliau bersabda jika hati seorang muslim bergetar 
karena takut kepada Allah swt.,  gugurlah dosa-dosanya sebagaimana daun-daun 
kering berguguran dari tangkainya.” Sabda beliau yang lain”Seseorang yang 
menangis karena takut kepada Allah, maka ia tidak akan masuk neraka seperti 
susu tidak akan kembali lagi ke putingnya.”Uqbah bin Amir r.a. berkata kepada 
Nabi saw.,”Tunjukkanlah kepadaku jalan menuju keselamatan.”Jawab Nabi saw., 
“Jagalah lisanmu dan perbanyaklah tinggal di rumah sambil menangis mengingat 
dosa-dosamu.”
  Aisyah r.ha.bertanya kepada Nabi saw., “Adakah di antara umatmu yang 
akan 

[ppiindia] habis lapar, tiba kenyang

2009-12-11 Terurut Topik Susane Fatimah
KISAH KELAPARAN YANG MENIMPA PASUKAN AL-AMBAR
 
Pada bulan rajab tahun ke-8 Hijriyah,Nabi saw telah mengirim pasukan muslimin 
sebanyak 300 sahabat r.a. kesebuah tempat dekat laut, dibawah pimpinan Abu 
Ubaidah,r.a.Rasulullah saw hanya membekali mereka dengan sekarung kurma, mereka 
menetap disana selama lima belas hari,sedangkan persediaan makan telah habis. 
Qais r.a. salah seorang anggota pasukan, membeli Unta dari anggota pasukan 
lainnya, dengan perjanjian akan dibayar di Madinnah nantik. Unta itu disembelih 
. olehnya untuk mengatasi kelaparan mereka. Akhirnya mereka meyemblih tiga ekor 
Unta untuk makanan mereka setiap hari.
 
Pada hari ketiga pimpinan pasukan berpikir jika penyembelihan itu diteruskan, 
tentu mereka akan kesulitan kendaraan untuk pulang. Oleh sebab itu ,Abu 
Ubaidah.r.a menghentikan penyembelihan unta tersebut. Lalu  ia menyiruh setiap 
orang untuk mengumpulkan kurmanya dalam sebuah karung.setiap hari sebuah kurma 
dibagikan kepada setiap orang. Mereka hanya mengulumnya dan menambahnya dengan 
air minum,tanpa memakan apa- apa lagi hingga malam hari. Mengatakannya memang 
mudah, tetapi dalam pertempuran yang sangat memerlukan tenaga dan kekuatan, 
mereka hanya memakan sebiji kurma setiap hari. Ini adalah urusan hati dan 
perasaan.
 
Ketika Jabir r.a. menceritakan hal ini, seseorang bertanya,” Bagaiman hanya 
dengan sebuah kurma setiap hari? “sahutnya” itu akan diketahui nilainya tatkala 
tidak ada yang tersisa. Sekarang, selain kelaparan tidak ada yang tertinggal. 
Kami terpaksa memetik dedaunan kering dicampur dengan air,lalu kami makan. 
Dalam keadaan terpakasa semua dapat dilakukan. Sesungguhnya Allah akan menganti 
setiap kesusahan dengan kemudahan. Setelah pasukan ini mengalami penderitaan 
yang sangat meyedihkan, tiba –tiba seekor ikan yang sangat besar terlempar dari 
laut dan terdampar. Dipantai didepan mata mereka. Ikan itu biasa disebut dengan 
ikan Ambar  (ikan paus ). Demikian besar ikan itu sehingga walaupun terus 
menerus dimakan selama delapan belas hari,ikan itu tidak juga habis, bahkan 
mereka dapat membawa dagingnya ketika kembali ke Madinnah. Ketika peristiwa itu 
diceritakan kepada Rasulullah saw. Beliau berkata, “Ikan itu rezeki yang 
sengaja ditunkan Allah untuk
 kalian.”
 
FAEDAH
 
Penderitaan dan kesusahan dalam hidup adalah sesuatu yang biasa terjadi pada 
diri manusia. Terutama orang – orang yang dekat dengan Allah swt, mereka akan 
diberi penderitaan ini, untuk itulah Nabi saw bersabda “ Penderitaan  yang 
terberat diberikan kepada Anbiya’ a.s. kemudian kepada orang-orang yang mulia 
dalam umat ini, kemudian yang lebih rendah lagi diturunka kepada orang yang 
keutamaannya lebih rendah dari yang kedua.” 
 
Ujian akan diberikan kepada seseorang sesuai dengan ketaatannya dalam agama.. 
Jika lebih dekat dengan Allah swt. Maka ujian akan lebih sulit lagi. Dan setiap 
selesai mengalami suatu kesusahan ,dengan rahmat dan kasih sayang Nya akan 
diiringi kemudahan. Hendaklah kita senantiasa berpikir betapa orang-orang 
terdahulu sangat bersusah payah itu semua semata –mata demi agama. Untuk 
menyebarka agama yang hari ini kita sia- siakan begitu saja. Mereka menderi 
kelaparan, memakan dedaunan ,dan menumpahkan  darah ketika menyebar agama. Pada 
hari ini, bahkan menjaganya saja kita tidak mampu.   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] cewek, krn..jadi oke

2009-12-08 Terurut Topik Susane Fatimah
Kisah Asma’ R.ha. Bertanya tentang Pahala bagi kaum Wanita.
 
Asma’binti Yazid Anshari r.ha. adalah seorang sahabiah. Pada suatu ketika, ia 
mendatangi Nabi saw. Dan berkata,”Ya Rasulullah, aku datang sebagai utusan kaum 
wanita. Sungguh, engkau adalah utusan Allah untuk kaum laki-laki dan juga 
wanita. Untuk itu, kami sebagai kaum wanita telah beriman kepada Allah dan 
kepada mu. Kamikaum wanita selalu tingal di dalam rumah saja, tertutup dalam 
hijab-hijab, dan sibuk menunaikan keperluan serta keinginan suami. Kami selalu 
mengasuh anak-anak, sedangkan kaum laki-laki selalub mendapat pekerjaan yang 
memborong pahala. Mereka dapat menghadiri shalat Jum’at, dapat berjamaah shalat 
lima waktu, dapat menjenguk orang sakit, menyertai jenazah, pergi haji, dan 
yang paling utama, mereka dapat menghadiri shalat Jum’at, dapat berjamaah 
shalat lima waktu, dapat menjenguk orang sakit, menyertai jenazah, pergi haji; 
dan yang paling utama, mereka dapat berjihad di jalan Allah. Jika mereka sedang 
mengerjakan haji, umrah, atau
 jihad, kamilah yang  menjaga harta mereka, menjahitkan baju mereka, dan 
memelihara anak-anak mereka. Maka, apakah kami tidak mendapatkan pahala yang 
sama dengan mereka?”.
  Rasulullah saw. Mendengarkanya dengan penuh perhatian. Kemudian 
beliau berpaling kepada para sahabatnya dan bersabda,”pernahkah kalian 
mendengar sebuah pertanyaan agama yang lebih baik daripada pernytaan manita 
ini?” Para sahabat r.hum berkata,”Ya Rasulullah, bahkan kami tidak menduga 
bahwa kaum wanita akan dapat bertanya seperti itu.” Lalu beliau berpaling 
kembali kepada Asma’r.ha. dan bersabda,”Dengarkanlah dengan baik dan 
perhatikan, lalu smpaikanlah kepada para wanita muslimah yang telah mengirimmu 
ke sini. Apabila para istri selalu berbuat baik kepada suaminya, selalu 
mentaatinya, melayaninya dengan baik, dan berusaha membuat suaminya selalu 
bergembira, maka itu adalah sesuatu yang sangat berharga. Jika semua itu dapat 
kalian kerjakan, kalian akan mendapatkan pahala yang sama dengan kaum 
laki-laki.”Mendengar jawaban Nabi saw. Itu, hati Asma’ r.ha. sangat gembira. 
Kemudian ia segera kembali menjumpai kaumnya.
 
Faedahnya
 
  Pelayanan yang baik dan ketaatan seorang istri terhadap suaminya 
merupakan kebaikan yang sangat berharga. Namun kebanyakan wanita sekarang ini 
melalaikannya. Pada suatu ketika, para sahabat r.hum hadir di majelis 
Rasulullah saw. Mereka bertanya,”Kami melihat orang-orang non-Arab sangat 
menghormati raja dan para pemimpinnya dengan bersujud. Padahal engkau lebih 
berhak dihormati seperti itu oleh kami.” Namun Nabi saw. Melarang berbuat 
demikian kepadanya. Beliau bersabda, “Seandainya aku dibolehkan memerintahkan 
seseorang bersujud kepada selain Allah, niscaya akan kuperintahkan para istri 
untuk bersujud di depan suaminya.”Beliau juga bersabda,”Demi Allah Yang nyawaku 
di dalam gemgama-Nya, seorang istri tidak dapat memenuhi hak-hak Allah sebelum 
ia memenuhi hak-hak suaminya. 
  Sebuah riwayat lain menyebutkan,”Suatu ketika, seekor unta datang dan 
bersujud di hadapan Rasulullah saw.Para sahabat r.hum berkata,”Jika hewan ini 
saja bersujud kepada Rasulullah saw. Tentu kami lebih berhak bersujud di 
hadapanmu, ya Rasulullah.’ Lalu beliau menjawab dengan jawaban di 
atas,’Seandainya aku dibolehkan memerintah seseorang bersujud kepada selain 
Allah, maka akan kuperintahkan para istri bersujud di depan suaminya.”Dalam 
hadits lainya disebutkan bahwa beliau bersabda,”Jika seorang istri meninggal 
dunia dan suaminya rela kepadanya, istru itu pasti masuk surga.” Sebuah hadist 
lain menyebutkan,”Seorang istri yang memarahi suaminya dan berpisah tidur pada 
malam harinya, maka pada itu para malaikat melaknatnya smpai pagi.” Beliau juga 
bersabda, “Ada dua jenis manusia yang shalatnya tidak akan diterima, sehingga 
tidak akan naik ke langit melebihi kepala mereka. Pertama, seorang hamba yang 
lari dari tuannya.
 Dan kedua, seorang istri yang tidak mentaati suaminya.”


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] puasa, cinta ku

2009-12-01 Terurut Topik Susane Fatimah
Rasulullah saw bersabda “ bahwa Allah telah mewajibkan puasa pada bulan 
Ramadhan  dan Allah telah menjadikan qiyam, yaitu sholat tarawih sebagai 
sunnah. Juga dapat  diketahui bahwa sholat tarawih telah diperintahkan langsung 
oleh Allah swt. Adapun riwayat- riwayat yang menerangkan bahwa Rasulullah saw 
menisbatkan sunnah tarawih pada dirinya, maksudnya sebagai pengguat perintah 
Allah swt tadi, sehingga para imam madzhab sepakat bahwa sholat tarawih adalah 
sunnah. Dan tertulis dalam Al- Burhan, bahwa tidak seorangpun diantara kaum 
muslimin yang menolak kesepakatan itu kecuali kaum Rawafidh ( Syi’ah ). Dan 
Syaikh Maulana Syah Abdul haq Muhaddits Dehlawi rah.a. dalam kitab Ma Tsabata 
bis- sunnah telah menulis dari beberapa kitab fiqih bahwa jika suatu masyarakat 
kota meninggalkan  sholat tarawih, maka pemerintahnya harus memerangi mereka.
 
Ada suatu hal penting yang perlu diperhatikan, bahwa pada umumnya orang- orang 
berpendapat bahwa hanya dengan mendengarkan bacaan Al- Qur’an di Mesjid selama 
delapan atau sepuluh hari, itu telah mencukupi lalu amalan tersebut dapat 
ditinggalkan. Masalah ini perlu diteliti kembali, sebab sebenarnya ada dua 
sunnah yang berbeda dalam hal ini :
(1) Mendengar atau membaca seluruh Al- Qur’an didalam sholat tarawih adalah  
ketetapan sunnah.
(2) Sholat tarawih pada setiap Ramadhan adalah sunnah.
Dengan demiakian jelaslah bahwa apabila mereka mendengarkan hafalan Al- Qur’an 
hanya beberapa hari kemudian mereka meninggalkannya berarti mereka menggamalkan 
satu sunnah dan meninggalkan yang lainnya. 
Bagi orang yang sedang berpergian atau keadaannya sulit untuk untuk menunaikan 
sholat Tarawih disuatu tempat, maka lebih baik ia mendengarkan Al- Qur’an 
beberapa hari pada awal  Ramadhan, sehingga tidak mengurangi bacaan Al- 
qur’annya. Jika ada kesempatan melaksanakan sholat Tarawih diman saja, 
hendaknya ia melaksanakannya, sehingga (menghafal ) Al- Qur’an dapat 
terlaksana,dan pekerjaan kitapun tidak terbengkalai.
 
Setelah rasulullah saw menjelaskan mengenai puasa dan Tarawih, beliau 
menganjurkan agar menunaikan ibadah fardhu dan sunnah- sunnah lainnya. Pahala 
mengamalkan satu sunnah pada bulan Ramadhan sama dengan pahala beramal wajib 
diluar Ramadhan. Dan pahala menunaikan satu amalan wajib pada bulan Ramadhan 
sama dengan pahala menunaikan tujuh puluh amalan wajib diluar bulan Ramadhan. 
Berkenaan dengan hal ini, kita hendaklah memikirkan keadaan ibadah kita. Dalam 
bulan keberkahan ini hendaklah kita berpikir, sejauh manakah perhatian kita 
dalam menyempurnakan kewajiban dan menambah amalan sunnah. Perhatian kita 
terhadap amaln fardhu pada saat ini hendaklah demikian. Kebanyakan diantara 
kita meneruskan tidur setelah sahur, sehingga mengqadha sholat Shubuh, setidak 
–tidaknya tertinggal sholat berjamaah. Seolah- olah inilah syukur kita, ibadah 
wajib yang sangat perlu dioerhatiakan malah kita Qadha’ atau paling tidak kita 
menguranginya. Padahal, para ahli ushul
 berpendapat bahwa shalat tanpa berjamaah adalah suatu kekurangan, bahkan Nabi 
saw bersabda bahwa seolah-olah tidak sah shalat mereka yang tinggal disekitar 
masjid, kecuali dimasjid. Tertulis  di dalam mazhahiril-Haq bahwa barang siapa 
shalat tanpa berjamaah tanpa udzur,maka kewajiban shalatnya sudah 
terpenuhi,namun pahala shalatnya tidak ia dapatkan. Demikian juga shalat magrib 
,biasanya ketika itu orang sedang sibuk berbuka puasa, sehingga tidak perlu 
dibicarakan lagi tentang orang-orang yang tertinggal rakaat pertama atau takbir 
pertama. Mengenai shalat Isya, karena beranggapan untuk mengganti 
kebaikan-kebaikan pada shalat Tarawih, banyak yang sholat Isya sebelum waktunya.
Demikianlah amalan kita pada bulan Ramadhan, karena ingin menunaikan satu amaln 
wajib, tiga amlan wajib lainnya dilalaikan. Inilah yang paling sering terjadi. 
Sedangkan shalat Zhuhur, karena tidur sebelum Zhuhur ( qailulah ), kita 
tertinggal shalat berjamaah Zhuhur. Begitu juga dengan shalat Ashar. Karena 
sibuk mempersiapkan makanan ifthar, maka tertinggallah shalat berjamaah Ashar.
Inilah yang semestinya kita pikirkan, sejauh manakah kita menunaikan 
kewajiban-kewajiban pada bulan Ramadhan yang penuh berkah. Jika yang wajib saja 
sulit untuk diamalkan ,bagaiman dapat mengamalkan yang sunnah? Shalat Isyraq 
dan Dhuha pada bulan Ramadhan sering kita tinggalkan karena tidur. Apalagi 
shalat Awwabin,karena sibuk berbuka dan khawatir dengan shalat tarawih yang 
panjang, akhirnya shalat Awwabin ditinggalkan, dan waktu shalat tahajjud kita 
juga habis karena digunakan untuk sahur. Apabila demikian kapankah ada 
kesempatan untuk melakukan shalat sunnah. Semua ini terjadi karena orang-orang 
tidak memperhatikan atau tidak ingin mengamalkannya.
Sebuah syair berbunyi: 
Jika tidak ada kemauan,beribu-ribu alasan dapat engkau kemukakan.   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tiang tertinggi di dunia

2009-11-24 Terurut Topik Susane Fatimah


 
`Dari Ibnu Umar r.huma, ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda,`Agama islam 
dibangun atas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan 
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, mendirikan sholat, membayat zakat, haji 
dan shaum pada bulan Ramadhan.`(Bukhari, Muslim-At-Targhib).
 
Kelima hal diatas adalah asas imam terbesar dan rukun yang terpenting. Agama 
islam diibaratkan oleh Rasulullah saw. Seperti sebuah kemah yang disangga oleh 
lima tiang. Tiang tengahnya adalah kalimat Syahadat, dan empat tiang lainnya 
adalah tiang tiang pendukung pada setiap penjuru kemah itu. Tanpa tiang tengah, 
kemah tersebut tidak akan dapat berdiri tegak. Apabila salah satu dari keempat 
tiang lainnya tidak ada, kemah tetap berdiri tetapi sudut yang tidak bertiang 
itu akan menjadi miring dan mungkin rubuh. Berdasarkan hadits diatas, marilah 
kita melihat diri kita sendiri, sejauh manakah kita telah menegakkan islam ini? 
Benarkah kita telah menegakkan setiap tiangnya dengan sempurna?
  Kelima tiang dalam hadits di atas sangat penting, sehingga ditetapkan 
sebagai asas-asas Islam. Oleh sebab itu, dengan kedudukannya sebagai seorang 
muslim, maka sangat penting bagi kita untuk memperhatikan urusan sholat, 
mengingat bahwa masalah yang terpenting setelah imam adalah shalat. Abdullah 
bin Mas`ud r.a. berkata,` Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw.,` Amal 
apakah yang paling dicintai oleh Allah?` Jawab beliau ,`Shalat.` Saya bertanya 
lagi,` Lalu apa?` Beliau menjawab, `Berbuat baik kepada kedua orang 
tua.`Kemudian saya bertanya lagi,` lalau apa?`Jawab beliau,`Jihad.`
 
  Mulla Ali Qari rah.a. menyatakan bahwa alim ulama telah menjadikan 
hadits ini sebagai dalil bahwa shalat adalah kewajiban Islam yang terpenting 
setelah imam. Hal ini diperkuat lagi oleh sabda Rasulullah saw.,
Shalat adalah sebaik-baik ketetapan amal untuk hamba-Nya)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Menuntut Ilmu

2009-11-18 Terurut Topik Susane Fatimah
 
 
 
Keuntungan bagi yang sedang menuntut Ilmu
 
“Satu orang yang faqih (ahli dalam ilmu fiqih),lebih ditakuti oleh syetan 
daripada seribu ‘abid(ahli ibadah tetapi tidak faqih).” (Hr. Tirmidzi).
 
  Dari Anas r.a., sesunguhnya Rasulullah saw. Bersabda:
“Barang siapa pergi keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah 
hingga ia kembali.”(Hr. Tirmidzi)
 
  Dari abu Sa’id al Khudri r.a., sesungunya Rasululah saw. Bersabda:
“Tidak akan pernah merasa kenyang (puas) seorang mukmin terhadap kebakan yang 
didengarnya, sehingga ia mencapai puncaknya yaitu surga.”(Hr. Tirmidzi)
 
  Dari Abu Hurirah r.a.. sesunguhnya Rasulullah saw bersabda:
“Perumpamaan ilmu yang tidak dimanfaatkan (dengan cara mengamalkan dan 
menyampaikannya), bagaikan harta yang tidak di infakan di jalan 
Allah.”(Ht.Ahmad)
 
  Dari Abu Hurairah r.a. sesungguhnya Rasululah saw. Bersabda:
”Barangsiapa menempuh jalan utuk menuntut ilmu, maka Allah akan menya jalan 
menuju mudahkan bagsurga.” (Hr. Muslim).
 
  Dari Abu Hurairah r.a. Rasululah saw. Bersabda
“Tidaklah uuk (berkumpul) suatu kaum sambil berzikir kepada Allah,kecuali 
malaikat mengerumi mereka, rahmat meliputi merela, sakinah (ketenangan) turun 
ke atas mereka, dan mereka disebut-sebut oleh Allah di hadapan mereka (Para 
malaikat) yang berada di sisi-Nya (Hr. Muslim)
 
  Dari Umul mukminin, Juwairiyyah binti Harits r.a. 
menceritakan.”Sesungguhnya Rasulullah saw. Keluar dari rumah Juwariyyah r.a. 
pada waktu pagi untuk mengerjakan shalat subuh, dan ketika itu ia berada di 
tempat shalatnya (sedang beribadah dan berdzikir). Kemudian Rasulullah saw. 
Pulang dari mesjid setlah waktu dhuha, sedangkan Juwairiyyah masih duduk di 
tempat shlatnya tadi. Lalu Rasulullah saw. Bersabda padanya:
 
“Apakah keadaanmu di tempat shlatmu masih tetap seperti ketika aku 
meninggalkanmu pagi tadi?” Ia menjawab, “Ya.” Nabi saw. Bersabda,”Sesungguhnya 
aku tadi telah membaca empat kali kalimat sebanyak tiga kali yang jika kalimat 
itu ditimbang dengan bacaan-bacaanmu sejak hari ini, niscaya kalimat itu lebih 
berat daripada bacaan-bacaanmu, yitu:Subhaanallaahi wabihamdihii ‘adada 
khalqihii wa ridhaa nafsihii wa zinata ‘arsyihii wa midaada kalimaatihii (Maha 
Suci Allah dan dengan segala pui-Nya sebannyak makhluk-Nya, seridha dirinya, 
seberat’Arasy-Nya, dan sebanyak kalimat-Nya (Hr. Imam yang lima selain Imam 
Bukhari) 
Sumber: dalil-dalil dakwah dan tabligh, Sa’ad bin Ibrahim Syilbi)
 
Dari Abu hurairh r.a., sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda,”Sesungguhnya 
Allah swt. Mempunyai malaikat-malaikat yang tugasnya berkeliling di jalan-jalan 
untuk mencari majelis-majelis ahli dzikir. Apabila merka menjumpai orang-orang 
yang sedang berdzikir kepada Allah,mereka saling memanggil satu sama lain,” 
kemarilah, inilah yang kalian cari!” Lalu para malaikat itu menerumuni majelis 
tersebut dengan sayap-sayap mereka sampai ke langit. Apa bila pada ahli dzikir 
itu sudah berpisah dari majelis, para malaikat itu pun naik kembali ke langit. 
Allah swt.bertanya kepada mereka-seang Dia Maha Mengetahui,”Dari manakah kalian 
dating? Para malaikat menjawab,”Kami dating dari hamba-hamba-Mu yang sedang 
sibuk mensucikan, mengagungkan dengan memuji Dzat-Mu.”Allah swt. 
Bertanya”Apakah mereka dapat melihat-Ku?” Para malaikat menjawab,”Tidak, mereka 
tidak melihat Engkau.” Allah swt bertanya,”Bagaimanakah seandainy mereka 
melihatku.”Para
 malaikat menjawab,”Jika mereka melihat Engkau, tentulah mereka kan  lebih giat 
lagi beribadah kepada-Mu”Allah bertanya lagi, Apakah yang mereka minta?” Mereka 
meminta surga-Mu, jawab para malaikat. Allah bertanya.”Apakah mereka pernah 
melihat surga itu?” Mereka belum pernah melihat surga itu,” Jawab para malaikat 
lagi. Allah bertanya lagi,” Bagaimana sekiranya mereka telah melihat surga-Ku 
itu?” para malaikat menjawab,” Sekiranya mereka telah melihat surga-Mu, tentu 
mereka lebih ingin dan lebih berusaha lagi sekuat mungkin untuk mendapatkanya.” 
Kemudian Allah bertanya,”Dari apakah mereka berlindung?” Para malaikat 
menjawab,”Merka berlindung dari neraka jahannam.”Allah swt. Bertanya,”Apakah 
mereka pernah melihat neraka jahannam itu?” Tidak, mereka belum pernah melihat 
neraka Jahannam itu,” Jawab para Malaikat. Allah bertanya lagi,”Bagaimana 
sekiranya mereka telah melihat neraka itu?” Malaikat menjawab, “Sekiranya
 mereka pernah melihat neraka itu, tentu mereka akan lebih dan lebih berusaha 
lagi supaya dijauhkan sejauh-jauhnya darinya.” Kemudian Allah 
berfirman”Hendaknya kamu sekalian menjadi saksi bahwa Aku telah mengampuni 
semua peserta majelis itu.” Salah satu malaikat berkata,” Ya Allah, si fulan 
itu dating secara kebetulan, karena urusannya sendiri, ia bukan termasuk 
peserta majelis itu.”Allah berfirman,”Majelis itu adalah majelis yang amat 
berbahagia, maka tidak akan merasa kecewa orang-orang yang duduk di majelis 
itu.”(Hr. Bukhari Muslim).
 
Cara Mendapatkan Hakikat Ilmu:
1. usaha atas diri sendiri: dengan 

[ppiindia] berkat yakin

2009-11-18 Terurut Topik Susane Fatimah
Kisah Bilal R.a. Berutang kepada Seorang Musrik untuk Berkhidmat kepada Nabi 
saw.
 
  Pada suatu ketika Bilal r.a. di Tanya ”Bagaimanakah biaya keperluan 
Nabi saw.?” Jawabnya. “Beliau saw. Tidak pernah menyimpan sesuatu untuk esok 
hari. Akulah yang mengurusnya. Sudah menjadi kebiasaan Nabi saw., Jika beliau 
didatangi seseorang yang kelaparan, maka bila tidak ada biaya, beliau akan 
berkata kepadaku,”Pinjamlah dari siapa saja agar dapat memberi makan orang 
itu.”Lalu kan kupenuhi keperluan orang itu dengan berutang. Jika ada orang 
dating tanpa pakaian, maka beliau saw. Akan berkata,”Pinjamlah dari siapa saja 
agar dapat membelikan baju untuk orang itu.”Lalu aku carikan pakaian untuknya 
dengan berutang. Inilah kebiasaan Rasulullah saw. Pada suatu hari, seorang 
musyrik dating menemuiku. Ia berkata,”Aku telah memperoleh banyak rezeki. Jika 
kamu perlu uang, jangan meminjam dari orang lain, pinjamlah dariku.”Aku senang 
dengan tawaran itu, aku pun meminjam uangnya untuk keperluan Nabi saw.
  Suatu ketika, setelah aku berwudhu untuk adzan, tiba-tiba datanglah 
orang musyrik itu dengan kelompoknya. Ia berteriak,”Hai orang Habsyi!” Aku pun 
menoleh lalu menjumpainya. Ia langsung memaki dan berkata kasar kepadaku. 
Katanya,”Tinggal berapa hari lagi bulan ini?” Jawabku,”Sudah hamper habis.” Ia 
berkata,”Bulan ini tinggal empat hari lagi. Jika kamu tidk membayar utangm 
dalam empat hari ini, maka aku akan menjadikan dirimu sebagai budakku dan kamu 
harus mengembalakan kambing seperti dahulu.”Setelah berkata demikian, ia pun 
pergi meninggalkanku.
  Sepanjang hari aku sangat sedih memikirkan hl itu. Setelah shalat 
Isya, aku mendekati Nabi saw. Kuceritakan seluruh kejadian tersebut kepada 
beliau. Aku berkta,”Ya Rasulullah, sekarang engkau tidak memiliki apapun untuk 
melunasi utangku. Aku juga tidak memiliki apa-apa untuk membayarnya. Si musyrik 
itu pasti akan menghinaku lagi. Oleh karena itu, Jika diizinkan, aku akan pergi 
dari sini sampai mendapatkan uang untuk membayar utang itu. Jika engkau 
memanggilku, aku akan segera dating.”Setelah kuucapkan hal tersebut kepada 
beliau saw., aku segera pulang. Kupersiapkan pedang, perisai, sepatu, dan 
barang-barang lainnya untuk keberangkatan esok harinya.
  Ketika Shubuh hampir tiba, datanglah seseorang dan berkata,”Cepatlah, 
Nabi ingin menjumpaimu.” Aku segera pergi. Setibanya disana, kulihat ada empat 
ekor unta penuh muatan sedang duduk. Nabi saw. Bersabda,”Ada kabar gembira 
untukmu, wahai Bilal. Allah memberikan karunia-Nya untuk membayar utangmu. 
Ambillah unta-unta itu beserta muatannya, barang ini telah dikirim sebagai 
hadiah untukku dari pemimpin kaum Fadak atas nazarnya.”Aku pun mengucapkan rasa 
syukur kepada Allah swt., lalu segera aku bayar semua utangku. Pada saat itu, 
Nabi saw. Masih menunggu di masjid. Aku kemnbali ke mesjid menjumpai Nabi saw. 
Aku berkata,”Alhamdulillah, dengan berkah engkau utangku dapat terbayar, ya 
Rasulullah. Dan sekarang tidak ada lagi utang yang tersisa.”Beliau saw. 
Bertanya,”Apakah masih tersisa barang-barang itu?”Sahutku,Ya” ada sedikit 
tersisa.”Nabi saw. Berkata,”Sisa barang-barang itu pun harus kamu bagikan 
sampai habis,
 sehingga aku dapat tenang. Aku tidak akan pulang sebelum barang itu habis 
dibagikan.” Kemudian aku pergi untuk membagi-bagikan barang tersebut. Setelah 
shalat Isya, Nabi saw. Bertanya kepadaku,”Apakah masih ada sisa dari yang 
kukatakan tadi?” Jawabku,” Ada sedikit sisa, belum dating yang 
memerlukannya.”Maka nabi saw. Kembali beristirahat di masjid. Keesokan harinya, 
setelah shalat Isya, Nabi saw. Bertanya lagi,”Apakah masih ada sisa barang dari 
yang kukatakan kemarin?” Jawabku,” Allah telah memberkati engkau dengan 
ketentraman jiwa. Semua barang-barang itu telah habis dibagikan.”Mendengar 
kabar tersebut, beliau saw. Memuji dan bersyukur kepada Allah swt. Rasulullah 
saw. Sangat takut jika nyawa beliau dicabut, sedangkan masih ada sisa harta 
yang menjadi miliknya. Barulah pada malam itu Nabi saw. Kembali ke rumanya 
menemui istri-istri beliau. (Badzlul-Majhud).


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tujuan Hidup

2009-11-17 Terurut Topik Susane Fatimah
`Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat baik, dan  
cegahlah dari kemungkaran dan bersabarlah atas apa-apa yang menimpamu. 
Sesungguhnya hal itu adalah urusan yang diutamakan.`(Q.s. Lugman:17)
 
Ayat ini menyebutkan dengan jelas beberapa hal terpenting bagi seorang muslim, 
yang menjadi penyebab tercapainya kebahagian yang sempurna. Sayangnya, kita 
justru melalaikannya. Telah dinyatakan sebelumnya bahwa kewajiban  amar ma`ruf 
nahi mungkar sudah hampir ditinggalkan, bahkan perintah Sholat sebagai amalan 
yang terpenting setelah imam juga seduah banyak dilalaikan. Banyak kaum 
muslimin yang sama sekali tidak melaksanakan sholat. Ada yang sholat, tetapi 
tidak memperhatikannya dengan sempurna, terutama sholat berjamaah. Padahal, 
dengan sholat berjamaan dikatakan sebagai menegakkan sholat. Pada umumnya, 
orang-orang miskin saja yang sholat berjamaah di mesjid, sedangkan orang-orang 
kaya dan para tokoh merasa hina jika sholat di mesjid. Kepada Allah swt. 
Sajalah kita mengadu. Sebuah syair menyatakan
 
Wahai insane yang lalai
Apa yang menjadi kehinaan bagi mu, adalah kebanggaan bagiku
 
Ayat ke lainnya
 
`Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang mengajak (manusia) 
kepada kebaikan, menyeru kepada yang ma`ruf dan mencegah kemungkaran, dan 
mereka itulah orang-orang yang beruntung,` (Q.s. Ali `Imran:104)
 
Dalam ayat ini,Allah dengan tegas memerintahkan umat islam agar dapat 
mewujudkan suatu umat yang mendakwahkan Islam ke seluruh dunia. Namun sayang, 
secara umum kita telah melalaikan perintah ini. Sebaliknya, orang-orang 
non-muslim justru sangat memperhatikannya, misalnya para misionaris Kristen, 
mereka siap menyebarkan agama mereka ke seluruh dunia dengan sungguh-sungguh. 
Begitu pula agama lainnya, mereka menyiapkan para penyebar agamanya. Namun 
adakah dikalangan umat islam suatu jamaah yang berusaha demikian? Jawabannya 
tidak ada.  Kalaupun ada jamaah muslim atau pribadi yang berusaha mentablighkan 
islam, bukan bantuan dan kerjasama yang diterima, tetapi yang diperoleh adalah 
berbagai halangan dan kritikan. Begitu bertubi-tubi rintangan ini, akhirnya 
para mubaligh berputus asa dan meninggalkan dakwah yang mulia ini. Sebenarnya, 
kewajiban terpenting setiap muslim ialah membantu siapa saja yang benar-benar 
mentablighkan islam dan memperbaikinya bila
 salah. Tetapi ia sendiri justru tidak melakukannya, bahkan para mubaligh ia 
jadikan sebagai sasaran kritik seolah-olah ingin menghentikan mereka.
 
Ayat ke-6
 
`Kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi manusia, kalian menyuruh 
(berbuat) kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan kalian beriman kepada Allah.` 
(Q.s. Ali `Imran:110).
 
Banyak hadist Rasulullah saw. Yang menerangkan  bahwa umat Islam adalah umat 
yang termulia diantara umat lainya. Dan banyak pula ayat Al-Qur`an yang 
menyatakan demikian, baik dengan jelas maupun dengan isyarat. Dalam ayat 
diatas, Allah swt. Telah memuliakan kita sebagai umat yang terbaik. Dan Allah 
swt. Telah menyebutkan syaratnya, yaitu selama kita berdakwah mengajak umat ini 
kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Para ahli tafsir 
mengatakan bahwa dalam ayat ini, kalimat  amar ma`ruf nahi mungkar disebutkan 
lebih dahulu daripada imam kepada Allah. Padahal, iman adalah pangkal segala 
amalan. Tanpa Iman, kebaikan apapun tidak akan bernilai sedikitpun di sisi 
Allah. Hal ini terjadi karena imam juga dimiliki oleh umat terdahulu, tetapi 
ada suatu amalan khusus yang menjadikan umat Muhammad saw. Lebih unggul 
dibandingkan kaum-kaum sebelumnya, yaitu tugas amar mak`ruf nahi mungkar. 
Inilah penyebab umat Muhammad saw. Lebih istimewa daripada
 umat lainnya. Meskipun demikian, imam tetap ditekankan dalam ayat ini, karena 
amal apapun tidak akan bernilai tanpa iman.
 
Dan maksud utama ayat tersebut adalah menyebutkan pentingnya amar ma`ruf nahi 
mungkar bagi umat ini. Oleh karena itu ia disebutkan terlebih dahulu daripada 
ima. Maksudnya ada amar ma`ruf nahi mungkar sebagai sesuatu yang menjadikan 
umat ini lebih unggul adalah, hendaknya umuat ini memperhatikan secara khusus, 
sehingga bertabligh secara sambil lalu tidak memenuhi syarat. Sebab tabligh 
sebagai tugas tambahanpun sudah ada pada umat-umat sebelumnya, sebagaimana 
firman Allah swt. `Ketika mereka lalai dari mengingatkan` Peringatan seperti 
ini banyak disebutkan dalam ayat-ayat lainnya. Jadi kelebihan umat ini terletak 
pada perhatian khusus dalam dakwah. Oleh sebab itu, hendaklah dakwah 
dilaksanakan sebagai pekerjaan yang pokok sebagaimna kerja-kerja agama atau 
unia lainnya. 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Awalnya di tendang

2009-11-15 Terurut Topik Susane Fatimah
Kisah Islamnya Abu Dzar Al-Ghifari r.a.
Abu Dzar Al-Ghifari r.a. adalah seorang sahabat Nabi saw. Yang terkenal. Di 
kemudian hari, ia termasuk golongan ahli zuhud dan ulama besar pada zamannya. 
Ali r.a. berkata,`Abu Dzar memiliki ilmu yang tidak dimiliki oleh orang lain, 
namun ia menyimpannya.` Ketika pertama kali mendengar kabar kenabian Muhammad 
saw., Abu Dzar mengirim saudaranya ke Makkah untuk memastikan berita itu. Ia 
berkata kepada saudaranya,`Apa bila ada orang yang mengaku,`Telah datang wahyu 
kepadaku dari langit,` maka selidikilah ia dan dengarkan dengan baik 
kata-katanya.`Saudaranya pun pergi ke Makkah. Dan setelah menyelidiki di sana, 
ia pun kembali dan melaporkan,` Aku melihat ia memerintahkan agar melaksanakan 
kebiasaan baik dan berakhlak mulia. Dan aku mendengar ucapannya yang sangat 
indah, namun bukan ucapan syair atau ucapan ahli sihir.
Abu Dzar r.a. tidak puas dengan berita saudaranya itu, sehingga ia memutuskan 
untuk pergi sendiri ke Makkah. Setibanya di sana, ia langsung menuju 
Masjidil-Haram. Pada saat itu ia belum mengenal wajah Nabi saw., dan ia menduga 
tidak aman baginya jika menanyakan tentang Nabi kepada orang-orang. Hingga 
petang ia masih menyelidikinya. Ketika itu, Ali r.a. melihat seorang musafir 
asing. Pada masa itu, menjadi kebiasaan para sahabat untuk memperhatikan para 
musfir, orang-orang miskin, orang-orang asing, lalu memenuhi hajat mereka. Ali 
r.a. pun mengajaknya kerumahnya dan melayaninya. Ali r.a. merasa belum perlu 
bertanya mengenai siapa dan apa maksud kedatangannya. Dan musafir tersebut juga 
tidak mengemukakan maksudnya kepada tuan rumah.
Pada pagi harinya, ia kembali ke mesjid dan menyelidiki lagi tanpa mengetahui 
apa pun dan tidak bertanya kepada siapapun. Mungkin hal ini disebabkan berita 
permusuhan terhadap Nabi saw. Telah tersebar luas. Nabi saw. Dan siapa saja 
yang berani menemui beliau akan diganggu oleh mereka. Mungkin ia berpikir bahwa 
ia tidak akan mengetahui keadaan yang sebenarnya, karena gangguan yang mungkin 
tiba-tiba menimpanya, sehingga ia tetap menyendiri.
Pada sore hari kedua, Ali r.a. berpikir,`Musafir yang terlantar ini pasti ada 
tujuannya datang kemari, mungkin tujuannya belum terpenuhi,`maka ia mengajak 
kembali tamunya menginap di rumahnya. Malam telah berlalu. Ali r.a. masih belum 
sempat bertanya kepadanya. Malam ketiga pun sama seperti malam sebelumnya,` 
Apakah tujuan mu datang kemari?` setelah meminta ali bersumpah dan berjanji 
akan menjawab jujur setiap pertanyaanya, barulah Abu Dzar menutarakan 
maksudnya. Ali r.a. berkata,` Sungguh, beliau adalah utusan Allah. Jika esok 
pagi aku pergi, ikutilah aku. Aku akan mengantarmu kepada beliau. Namun, jika 
para penentang mengetahui hubungan kita, jumlah mereka sangat banyak dan 
berbahaya. Agar tidak dicurigai, jika ada bahaya yang mengancam, aku akan 
pura-pura buang air atau memperbaiki sepatu. Hendaknya engkau terus berjalan, 
jangan menungguku agar perjalanan kita tidak diketahui orang.`
Keesokan paginya, Ali r.a. dan musafir itu tiba di rumah Rasulullah saw. Dengan 
sembunyi-sembunyi. Mereka berbincang-bincang dengan beliau. Dan pada saat 
itulah Abu Dzar r.a. masuk Islam. Selanjutnya, karena Rasulullah saw. Sangat 
mencemaskan gangguan yang akan menimpa Abu Dzar r.a. beliau melarangnya agar 
tidak menunjukan ke islaman nya di muka umum. Beliau bersabda,` Pulanglah ke 
kaummu dengan sembunyi-sembunyi, dan kamu boleh kembali kesini jika kami telah 
menang.`Jawab Abu Dazar r.a., ` Ya Rasulullah, demi Dzat Yang nyawaku ada di 
tangan-Nya, aku akan mengucapkan kalimat tauhid ini di hadapan orang-orang yang 
tidak beriman itu.` lalu ia segera pergi ke Masjidil-haram, dan dengan suara 
lantang ia berteriak,
`Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad 
adalah utusan Allah.`
  Begitu selesai mengucapkan kata-kata tersebut, orang-orang 
menyerangnya dari segala arah. Tubuhnya terluka hebat, bahkan ia hampir menemui 
ajalnya. Untunglah paman Nabi saw. Abbas r.a. yang ketika itu belum masuk 
islam, melindungi Abu Dzar dengan tubuhnya sambil berteriak, `Kalian sungguh 
zhalim, orang ini orang Ghifar, Kabilah ini tinggal diantara jlan menuju Syam. 
Perniagaan kalian dan segala urusannya adalah dengan negeri syam. Jika ia mati, 
jalan lalu lintas ke Syam akan tertutup bagi kita. Memang benar bahwa semua 
keperluan mereka datang dari Syam. Jika jalur itu tertutup, itu adlah bencana 
bagi mereka. Akhirnya, mereka meninggalkan Abu Dzar r.a.
Pada hari kedua. Abu Dzar r.a. mengulangi perbuatan yang sama. Ia pergi ke 
Masjidil-Haram dan meneriakkan kalimat tauhid di hadapan orang 
banyak.orang-orang yang membenci ucapan itu pun kembali memukulinya. Dan pada 
hari itu, Abbas r.a. jugalah yang mengingatkan kaumnya bahwa jika ia mati, maka 
jalur perdagangan mereka akan tertutup.
Faedah
  Walaupun Rasulullah saw. Menasihati Abu Dzar agar tidak menunjukan 
keislamannya, semangatnya yang tinggi untuk memperlihatkan yang hak telah 

[ppiindia] Obat Mujarab

2009-11-12 Terurut Topik Susane Fatimah
Dari Abdullah bin Abi Aufa r.a., Rasulullah saw. Bersabda, Barangsiapa membaca 
Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah ahadan shamadan lam yalid walam 
yuulad walam yakun lahu kufuwan ahad, maka Allah akan menulis baginya dua juta 
kebaikan . (Thabrani). 
 
Faedah
Betapa besar karunia dan rahma Allh swt. kepada kita. Dengan amalan yang ringan 
tanpa bersusah payah dalam membacanya dan tanpa biaya sedikit pun, juga tanpa 
memakan waktu yang lama, kita bias memperoleh jutaam kebaikan. Sayangnya, 
karena kelalaian kita dank arena tenggelamnya kita dalam keduniaan, kita telah 
kehilangan rahmat dan karunia Allah swt. yang sangat besar ini. Padahal, 
setidaknya Allah swt. akan melipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat, 
dengan syarat ikhlas. Berlandasan keikhlasan itulah pahala akan terus dilipat 
gandakan. Rasulullah saw. Bersabda, Setelah seseorang itu memeluk islam, maka 
dosa-dosanya ketika kafir akan diampuni. Setelah itu barulah amalannya akan 
dihisap. Untuk setiap kebaikannya akan dilipatgandakan dari mulai sepuluh kali 
lipat hingga tujuh ratus kali lipat, bahkan berlipat ganda menurut kehendak 
Allah swt. Jika ia berbuat keburukan  hanya ditulis satu dosa baginya. Dan jika 
Allah swt. menghendaki. Dia kan
 mengampuninya sehingga dosa-dosanya itu tidak akan ditulis.,
  Hadist lain menyebutkan, Jika seorang hamba berniat akan berbuat 
baik, maka dituliskan baginya satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya, ditulis 
baginya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat pahalanya. Setelah itu 
masih digandakan menurut kehendak Allah., Masih banyak hadits lainnya yang 
membicarakan hal ini. Jika kita meyakini bahwa pemberian Allah swt. tidak akan 
berkurang, namun adakah diantara yang mengambil atau memintanya?inilah yang 
dipandang para waliyullah, sehingga mereka tidak akan tergoda engan tipuan 
dunia yang luar bias ini. Ya Allah jadikannlah kami termasuk golongan mereka.
  Rasulullah saw. Bersabda, Ada enam jalan amalan dan ada empat jenis 
manusia. Ada dua amalan yang wajib, ada dua amalan yang seimbang, ada dua 
amalan yang berpahala sepuluh kali lipat, dan ada amalan yang berpahala tujuh 
ratus kali lipat. Dua amalan yang wajib adalah: (1) Barang siapa meniggal dunia 
tanpa melakukan syirik terhadap Allah swt., maka wajib baginya surga. (2) 
Barang siapa meninggal dunia dalam keadaan syirik, maka wajib baginya neraka 
(3) Amalan yang seimbang ialah barang siapa berniat berbuat kebaikan lalu ia 
meninggal dunia sebelum sempat mengamalkan baginya satu pahala. (4)Amalan yang 
berpahala sepuluh kali lipat ialah jika niat kebaikannya itu diamalkan. (5) 
Amalan yang berpahala tujuh ratus kali lipat adalah yang berinfak fisabilillah, 
pahalanya akan dilipatkan menjadi tujuh ratus kali lipat. (6) Barang siapa 
berbuat jahat, akan dituliskan baginya satu kejahatan.
Adapun empat jenis manusia adalah: (1) Orang yang didunia hidup senang, dan 
diakhirat menderita. (2) Orang yang didunia menderita dan di akhirat senang. 
(3) Orang yang didunia dan akhirat menderita (4) Orang yang didunia dan akhirat 
mendapat kesenangan.
Seseorang menjumpai Abu Hurairah r.a. dan berkata, Aku mendengar engkau berkata 
bahwa ada sebagian amal kebaikan yang dilipatgandakan hingga sejuta pahala. 
Sahut Abu hurairah r.a. Apa yang engkau herankan? Demi Allah, aku telah 
mendengarnya demikian. Rasulullah saw. Bersabda, Ada sebagian pahala yang akan 
dilipatgandakan menjadi dua juta kali.
Allah swt, sendiri berfirman, Allah melipatgandakan pahala itu dan memberi 
pahala yang besar dari sisiNya. Jika Allah sendiri yang menyebutnya dengan 
pahala besar, siapkan yang mampu menghitungnya? Imam Ghazali rah.a berkata , 
Pahala itu akan dihitung besar jika kita membaca lafaznya disertai dengan 
membayangkan maknanya, Inilah sifat khusus keagungan Allah swt


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Konflik dan Damai

2009-11-11 Terurut Topik Susane Fatimah
PERJALANAN RASULULLAH Saw. KE THAIF
 
Selama sembilan tahun sejak kerasulan, Nabi Muhammad saw telah berusaha 
menyampaikan ajaran Islam dan mengusahakan hidayah serta perbaikan kaumnya di 
Makkah,namun sangat sedikit yang menerima ajakan beliau,kecuali orang-orang 
yang sejak awal telah masuk Islam. Selain mereka, ada orang-orang yang belum 
masuk Islam,tetapi siap membantu Rasulullah saw. Dan kebanyakan orang-orang 
kafir makkah selalu menyakiti dan mempermainkan beliau dan para sahabatbeliau.
 
Abu Thalib termasuk orang yang belum memelik Islam namaun sangat mencintai Nabi 
saw,.ia akan melakukan apa saja yang dapat menolong Nabi saw.Pada tahun 
kesepuluh kenabian, ketika Abu Thalib meninggal dunia, kaum kuffar semakin 
berkesempatan untuk mencegah perkembangan islam dan menyakiti kaum muslimin.
 
Rasulullah saw pun pergi ke thaif. Disana ada suatu kabilah bernama Tsaqif,yang 
sangat banyak anggotanya, Beliau berpendapat, jika mereka memeluk Islam,kaum 
Muslimin akan terbebas dari siksaan orang-orang kafir tersebut. Dan akan 
menjadikan kota ini sebagai pusat penyeberan Islam. Setibanya di Thaif, Nabi 
saw langsung menemui tiga orang tokoh masyarakat dan berbicara dengan 
mereka,mengajak mereka kepada agama Allah,dan mengajak mereka agar membantu 
Rasulullah saw. Namun mereka bukan saja menolak, bahkan sebagai Bansa Arab yang 
terkenal dengan adatnya yang sangat menghormati,itupun tidak mereka lakukan. 
Bahkan mereka menjawab dengan terang-terangan dan menerima beliau dengan sikap 
yang sangat buruk. Mereka menunjukan perasaan tidak suka dengan kedatangan Nabi 
saw. Pada mulanya beliau berharap agar kedatangan beliau kepada tokoh 
masyarakat akan disambut dengan baik dan sopan.ternyata sebaliknya. Diantara 
mereka ada yang berkata, “wahai, kamukah orang
 yang dipilih oleh Allah sebagai Nabi-nya?” Yang lain berkata, “Tidak adakah 
orang selain kamu yang lebih pantas dipilih Allah sebagai Nabi? Yang ketiga 
berkata, “Aku tidak mau berbicara denganmu, sebab jika kamu memang seorang nabi 
seperti pengakuan mu lalu aku menolak mu, tentu itu tidak akan mendatangkan 
bencana.dan jika kamu berbohong,aku tidak ingin berbicara dengan orang seperti 
itu.” Setelah itu dengan perasaan kecewa terhadap mereka, Nabi saw .berharap 
dapat berbica dengan orang-orang selain mereka.Inilah sifat Nabi saw .yang 
selalu bersungguh-sungguh,teguh pendirian,dan tidak mudah putus asa.ternyata 
tidak seorang pun diantara mereka yang bersedia menerima beliau. Bahkan mereka 
membentak beliau dengan berkata,” Keluarlah kamu dari kampung ini! Pergilah 
kemana saja yang kamu sukai!”
 
Ketika Nabi saw. Sudah tidak dapat mengharapkan mereka dan bersiap-siap akan 
meninggalkan mereka,mereka menyuruh anak-anak kota tersebut mengikuti Nabi 
saw., lalu mengganggu ,mencaci,serta melemparinya dengan batu,sehingga sandal 
mereka berlumuran darah.dalam keadaan seperti inilan Nabi meninggalkanThaif 
.ketika pulang beliau menjumpai sebuah tempat yang dianggap aman dari kejahatan 
mereka.Beliau berdoa kepada Allah swt.,
 
“Ya allah,kepada Mulah kuadukan lemahnya kekuatanku, kurangnya upayaku dalam 
pandangan manusia. Wahai yang maharahim dari sekalian rahimin,Engkaulah  
Tuhannya orang-orang yang merasa lemah, dan Engkaulah tuhanku,kepada siapakah 
engkau serahkan diriku.kepada orang asing yang akan memandangku dengan muka 
masam atau kepada musuh yang engkau berikan segala urusanku., tiada keberatan 
bagiku asalkan engkau tidak marah kepadaku. Lindungan-Mu sudah cukup bagiku. 
Aku berlindung kepada-Mu dengan Nur wajah-Mu yang menyinari segala 
kegelapan,dan dengannya menjadi baik dunia dan akhirat,dari turunya murka-Mu 
kepadaku atau turunya ketidakridhaan-Mu kepadaku.Jauhkanla murka-Mu hingga 
Engkau ridha.Tiada daya dan upaya melainkandengan-Mu.”
 
Allah swt. Penguasa seluruh alampun memperlihatkan keperkasaan-Nya. Demikian 
sedih doa Nabi saw., sehingga Jibril  a.s dating untuk memberi salam kepada 
beliau dan berkata, “ Allah mendengar pembicaraanmu dengan kaummu,dan Allahpun 
mendengarjawaban mereka, dan Dia mengutus kepadamu malaikat penjaga gunung agar 
siap melaksanakan apa pun perintahmu kepadanya. “Malaikat itupun datang dan 
memberi salam kepada Nabi saw. Seraya berkata,” apapun yang engkau perintahkan  
akan kulaksanakan. Bila engkau suka,akan ku benturkan kedua Gunung dismping 
kota ini sehingga siapa saja yang tinggal diantara keduanya akan hancur binasa. 
Jika tidak, apapun hukuman yang engkau inginikan, aku akan siap 
melaksanakannya.” Rasulullah saw.yang bersifat pengasih dan mulia ini menjawab, 
“ aku hanya berharp kepada Allah, seandainya saat ini mereka tidak menerima 
Islam, semoga kelak keturunan mereka akan menjadi orang-orang yang beribadah 
kepada Allah.”
 
Faedah
 
Demikianlah Akhlak Nabi yang mulia. Kita mengaku sebagai pengikutnya, namun 
ketika kita ditimpa sedikit kesulitan atau celaan, kita langsung marah,bahkan 
menuntut balas seumur hidup.Kezhaliman dibalas dengan kezhaliman, sambil terus 
mengaku bahwa kita adalah 

[ppiindia] ular jahannam

2009-11-10 Terurut Topik Susane Fatimah
 
Sebagian ulama berkata bahwa disebutkan dalam hadits,`Barang siapa tidak 
menjaga sholatnya, 
Maka baginya  tiga siksaan pada saat kematian;(1) Mati dalam kehinaan, (2) Mati 
dalam kelaparan, (3) Mati dalam kehausan, walau diminumkan air lautan di dunia 
ini, tidak akan meghilangkan rasa hausnya. Dan tiga siksa di dalam kubur; (1) 
Dihimpit oleh kuburnya sehingga tulang rusuk kiri dan kanannya saling 
bersilangan, (2) Dinyalakan api di dlam kuburnya, dan ia diguling-gulingkan di 
dalam api itu siang dan malam, (3)Allah memasukan ular berbisa bernama 
Syuja`ul-Aqra` ke dlam kuburnya, yang kedua matanya memancarkan api, dan 
kukunya dari besi yang panjang, setiap kukunya sepanjang sehari perjalanan. 
Ular itu akan memekik kepadanya dengan suara seperti halilintar yang menyambar, 
`Aku adalah Syuja`ul-Aqra. Tuhanku telah menyuruhku agar memukulmu karena kamu 
telah melalaikan shalat Shubuh hingga terbit matahari; karena kamu telah 
melalaikan shalat Zhuhur hingga Ashar; karena kamu telah melalaikan shalat 
Ashar hingga Maghrib; karena kamu telah melalaikan
 shalat Magrib hingga Isya; karena kamu telah melalaikan shalat Isya hingga 
Shubuh!`Setiap pukulan akan membenamkannya ketanah sedalam tujuh puluh hasta, 
ia terus disiksa seperti ini dalam kuburnya sampai hari kiamat.(Semoga Allah 
menjauhkan kita dari adzab kubur). Dan tiga siksa pada hari kebangkitan, 
yaitu(1)Dihisab dengan sangat berat, (2) Dimurkai oleh Allah, (3) Dilemparkan 
kedalam neraka. Riwayat lain menyebutkan barangsiapa melalaikan sholat, ia akan 
dating pada hari Kiamat dan tertulis diwajahnya tiga baris tulisan, yaitu. 
Baris pertama: Wahai orang-orang yang menyianyiakan hak Allah. Baris kedua. 
Wahai orang-orang yang dimurkai Allah. Dan baris ketiga:Sebagaimana kamu telah 
menyianyiakan hak Allah didunia, maka pada hari ini kamu berputus asa dari 
rahmat Allah (Semua berjumlah 14, satu tertinggal, mungkin parawi 
lupa-Az-Zawajir)
Orang yang menjaga sholatnya.
niscaya Allah akan memuliakannya dengan lima perkara:(1) dihilangkan kesempitan 
hidupnya, (2) Diselamatkan dari azab kubur, (3) Diberikan catatan amal melalu 
tangan kanannya, (4) Melintasi shirat secepat kilat, (5) Masuk surga tanpa 
hisap. `dan barang siapa melalaikan sholatnya, Allah akan menyiksanya dengan 
lima belas azab di dunia, tiga adzab ketika mati, tiga adzab di dalam kubur, 
dan tiga adzab saat dibangkitkan. Lima siksa ketika berada didunia yaitu; (1) 
Dicabut keberkahan umurnya, (2) Terhapus cirri-ciri keshalihan di wajahnya, 
(3)Seluruh amal perbuatannya tidak diberi pahala oleh Allah, (4) Doanya tidak 
diangkat kelangit, (5) Tidak mendapat bagian dari doa orang-orang shaleh. 
Meskipun saya tidak menjumpai hadits ini dalam semua kitab hadits, namun 
mengenai pahala dan adzab dlam hadits ini banyak dikuatkan oleh hadits- lainnya 
dengan riwayat yang berbeda. Sebagian hadits telah disebutkan, dan yang lainnya 
akan disebutkan di bawah ini. Disebutkan dalam riwayat pertama bahwa barang 
siapa meninggalkan sholat, maka ia telah keluar sari islam. Dan sebesar atau 
sekecil apapun adzab yang telah atau akan disebutkan, semuanya merupakan adzab 
atas perbuatannya. Namun, walaupun ia telah berbuat dosa, Allah berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Dan Dia mengampuni dosa 
selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki (Q.s. An-Nisaa`:116).
 
Walaupun bagi orang-orang yang yang di dalam hatinya terdapat iman, insya  
Allah suatu saat ia akan di bebaskan dari neraka jahannam. Dan orang-orang 
kafir akan selamanya berada di neraka? Mungkin mereka harus berdiam didalamnya 
beribu-ribu tahun .
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] JAHANNAM MINYAK JAHANNAM

2009-11-09 Terurut Topik Susane Fatimah
 
Walaupun bagi orang-orang yang yang di dalam hatinya terdapat iman, insya  
Allah suatu saat ia akan di bebaskan dari neraka jahannam. Dan orang-orang 
kafir akan selamanya berada di neraka? Mungkin mereka harus berdiam didalamnya 
beribu-ribu tahun .
 
Sebagian ulama berkata bahwa disebutkan dalam hadits,`Barang siapa menjaga 
sholatnya, niscaya Allah akan memuliakannya dengan lima perkara:(1) dihilangkan 
kesempitan hidupnya, (2) Diselamatkan dari azab kubur, (3) Diberikan catatan 
amal melalu tangan kanannya, (4) Melintasi shirat secepat kilat, (5) Masuk 
surga tanpa hisap. `dan barang siapa melalaikan sholatnya, Allah akan 
menyiksanya dengan lima belas azab di dunia, tiga adzab ketika mati, tiga adzab 
di dalam kubur, dan tiga adzab saat dibangkitkan. Lima siksa ketika berada 
didunia yaitu; (1) Dicabut keberkahan umurnya, (2) Terhapus cirri-ciri 
keshalihan di wajahnya, (3)Seluruh amal perbuatannya tidak diberi pahala oleh 
Allah, (4) Doanya tidak diangkat kelangit, (5) Tidak mendapat bagian dari doa 
orang-orang shaleh. Dan tiga siksaan pada saat kematian;(1) Mati dalam 
kehinaan, (2) Mati dalam kelaparan, (3) Mati dalam kehausan, walau diminumkan 
air lautan di dunia ini, tidak akan meghilangkan rasa
 hausnya. Dan tiga siksa di dalam kubur; (1) Dihimpit oleh kuburnya sehingga 
tulang rusuk kiri dan kanannya saling bersilangan, (2) Dinyalakan api di dlam 
kuburnya, dan ia diguling-gulingkan di dalam api itu siang dan malam, (3)Allah 
memasukan ular berbisa bernama Syuja`ul-Aqra` ke dlam kuburnya, yang kedua 
matanya memancarkan api, dan kukunya dari besi yang panjang, setiap kukunya 
sepanjang sehari perjalanan. Ular itu akan memekik kepadanya dengan suara 
seperti halilintar yang menyambar, `Aku adalah Syuja`ul-Aqra. Tuhanku telah 
menyuruhku agar memukulmu karena kamu telah melalaikan shalat Shubuh hingga 
terbit matahari; karena kamu telah melalaikan shalat Zhuhur hingga Ashar; 
karena kamu telah melalaikan shalat Ashar hingga Maghrib; karena kamu telah 
melalaikan shalat Magrib hingga Isya; karena kamu telah melalaikan shalat Isya 
hingga Shubuh!`Setiap pukulan akan membenamkannya ketanah sedalam tujuh puluh 
hasta, ia terus disiksa seperti ini dalam kuburnya
 sampai hari kiamat.(Semoga Allah menjauhkan kita dari adzab kubur). Dan tiga 
siksa pada hari kebangkitan, yaitu(1)Dihisab dengan sangat berat, (2) Dimurkai 
oleh Allah, (3) Dilemparkan kedalam neraka. Riwayat lain menyebutkan 
barangsiapa melalaikan sholat, ia akan dating pada hari Kiamat dan tertulis 
diwajahnya tiga baris tulisan, yaitu. Baris pertama: Wahai orang-orang yang 
menyianyiakan hak Allah. Baris kedua. Wahai orang-orang yang dimurkai Allah. 
Dan baris ketiga:Sebagaimana kamu telah menyianyiakan hak Allah didunia, maka 
pada hari ini kamu berputus asa dari rahmat Allah (Semua berjumlah 14, satu 
tertinggal, mungkin parawi lupa-Az-Zawajir)
Meskipun saya tidak menjumpai hadits ini dalam semua kitab hadits, namun 
mengenai pahala dan adzab dlam hadits ini banyak dikuatkan oleh hadits- lainnya 
dengan riwayat yang berbeda. Sebagian hadits telah disebutkan, dan yang lainnya 
akan disebutkan di bawah ini. Disebutkan dalam riwayat pertama bahwa barang 
siapa meninggalkan sholat, maka ia telah keluar sari islam. Dan sebesar atau 
sekecil apapun adzab yang telah atau akan disebutkan, semuanya merupakan adzab 
atas perbuatannya. Namun, walaupun ia telah berbuat dosa, Allah berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Dan Dia mengampuni dosa 
selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki (Q.s. An-Nisaa`:116).


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] kiat jitu jadi peternak

2009-11-06 Terurut Topik Susane Fatimah
Faedah
  Shuffah adalah sebuah lantai khusus di mesjid Nabawi, tempat 
orang-orang miskin Muhajirin tinggal disana. Jumlah sahabat ahlush-shuffah 
selalu berubah dari waktu ke waktu.. Allamah As-Suyuthi rah.a. telah menulis 
seratus satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentanng 
mereka dalam risalah tersendiri.sedangkan buthhan dan Aqiq adalah nama dua 
tempat di Madinah sebagai pasar perdagangan unta. Orang arab sangat menyukai 
unta, terutama unta betina yang berpunuk besar.
Maksud’tanpa berbuat dosa’ adalah tanpa suatu usaaha. bukan sebagaimana harta 
seseorang yang dapat bertambah banyak melalui pemerasan atau mencuri dari orang 
lain, atau dari merampas warisan sesama saudara. Oleh sebab itu , Rasulullah 
saw menafikan semua cara itu, yaitu tanpa bersusah payah sama sekalai atau 
berbuat dosa. Semua orang tentu senang memperolehnya, tetapi disebutkan bahwa 
mempelajari beberapa ayat al-quran itu lebih baik dan lebih utama daripada 
mendapatkan semua itu. Hendaknya kita meyakini bahwa seekor atau dua ekor unta 
sama sekali tidak sebanding, bahkan walaupun dibandingkan dengan satu kerajaan 
seluas tujuh benua. Semua pasti akan ditinggalkan. Jika bukan pada hari ini 
tentu pada hari esok, ketika maut menjemput, pasti semuanya terpaksa harus 
berpisah. Sebaliknya, pahala membaca satu ayat Al-quran akan bermanfaat 
selama-lamanya. Dalam urusan keduniaan kita dapat menyaksikan bahwa seseorang 
yang diberi satu rupiah tanspa beban
 tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar 
disimpan olehnya, tetapi kelak akan diambil lagi karena ia terbebani amanah 
tanpa mendapatkan manfaat sedikit pun.
Inti maksud hadits diatas adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu 
yang fana dengan sesuatu yang abadi. Ketika seseorang diam atau bergerak, 
hendaknhya selalu berpikir apakah dirinya sedang berbuat sesuatu yang sementara 
atau sia-sia atau sesuatu kekal dan bermanfaat? Betapa rugi waktu yang 
digunakan hanya untuk mencari bencana yang abadi. Kalimat terakhir dalam hadits 
diatas menyebutkan dsbahwa jumlah yang sama tetap lehib utama daripada jumlah 
untanya. Kalimat itu mengandung tuiga maksud yaitu.
(1)   Hanya sampai jumlah empat. Masalah ini telah dijelaskan dengan 
terperinci. Dan selebihnya disebutkan secara umum bahwa semakin banyak ayat itu 
dibaca, akan lebih utama daripada sejumlah unta yang sama. Adapun unta yang 
dimaksud adalah semua jenis unta, baik yang jantan maupun yang betina. 
Disebutkjan jumlah keempat agar dapat dibayangkan bagaimana jika lebih dari 
empat.
(2)   Jumlahnya sama dengan yang disebutkan dalam jumlah hadits diatas, tetapi 
untanya tergantung pada selera masing-masing. Ada yang menyukai unta betina , 
ada yang menyukai unta jantan. Oleh sebab itu, Nabi saw. Menegaskan bahwa satu 
ayat lebih berharga daripada seekor unta betina.
 
    
 
Mulla ali Qari rah. a . menulis tentang seorang shalih yang sedang bersafar.. 
Ketika tiba di Jeddah, ia diminta oleh para pengusaha kaya raya agar tinggal 
lebih lama di tempat mereka, agar dengan keberkahan orang shalih, harta dan 
pernigaan mereka mendapat keuntungan. Maksudnya , para pelayan orang shalih 
juga akan mendapatkan bagian dari keuntungan pernigaannya tersebut. Pada 
mulanya orang shalih menolak tawaran mereka, tetapi setelah didesak terus, 
akhirnya orang shalih berkata,”berapakah keuntungan tertinggi dari perniagaan 
kalian?” jawab mereka,” penghasilabn kami berbeda, setidaknya kami bisa 
mendapatkan keuntungan dua kali lipat.” Kata orang shalih, Kalian telah 
bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, aku tidak menghendaki 
sesuatu yang sedikit ini,, sehingga harus kehilangan sholatku, di 
Mesjidil-Haram yang pahalanya dilipatkan sampai seratus ribu kali.”
  Pada hakikatnya, kaum muslimin hendaknya memikirkan betapa mereka 
telah dmengorbankan keuntungan agama demi mendapatkan keuntungan dunia yang 
sedikit ini.   
 
Dari Uqbah bin ‘Amir. R.a., ia berkata,’Rasulullah saw. Keluar dan menemui kami 
di Shuffah. Beliau bersabda,’Siapakah di antara kalian yang suka setiap pagi 
pergi ke pasar Buthan atau Aqiq, kemudian pulang membawa dua ekor unta betina 
yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi?’ Maka kami 
menjawab,’Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya.’ Sabda beliau,’Mengapa salah 
seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke mesjid lalu belajar atau 
membaca dua ayat Al-qur’an(padahal) itu lebih baik baginya daripada dua ekor 
unta betina, tiga ayat lebih baik dsaripada tiga ekor unta betina, empat ayat 
lebih baik dari empat ekor unta betina dan seterusnya, sejumlah ayat yang di 
baca mendapat sejumlah unta yang sama.’(Muslim, Abu Dawud).
 
  
   


  

[Non-text 

[ppiindia] Kaya Unta

2009-11-04 Terurut Topik Susane Fatimah
Dari Uqbah bin ‘Amir. R.a., ia berkata,’Rasulullah saw. Keluar dan menemui kami 
di Shuffah. Beliau bersabda,’Siapakah di antara kalian yang suka setiap pagi 
pergi ke pasar Buthan atau Aqiq, kemudian pulang membawa dua ekor unta betina 
yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi?’ Maka kami 
menjawab,’Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya.’ Sabda beliau,’Mengapa salah 
seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke mesjid lalu belajar atau 
membaca dua ayat Al-qur’an(padahal) itu lebih baik baginya daripada dua ekor 
unta betina, tiga ayat lebih baik dsaripada tiga ekor unta betina, empat ayat 
lebih baik dari empat ekor unta betina dan seterusnya, sejumlah ayat yang di 
baca mendapat sejumlah unta yang sama.’(Muslim, Abu Dawud).
 
Faedah
  Shuffah adalah sebuah lantai khusus di mesjid Nabawi, tempat 
orang-orang miskin Muhajirin tinggal disana. Jumlah sahabat ahlush-shuffah 
selalu berubah dari waktu ke waktu.. Allamah As-Suyuthi rah.a. telah menulis 
seratus satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentanng 
mereka dalam risalah tersendiri.sedangkan buthhan dan Aqiq adalah nama dua 
tempat di Madinah sebagai pasar perdagangan unta. Orang arab sangat menyukai 
unta, terutama unta betina yang berpunuk besar.
Maksud’tanpa berbuat dosa’ adalah tanpa suatu usaaha. bukan sebagaimana harta 
seseorang yang dapat bertambah banyak melalui pemerasan atau mencuri dari orang 
lain, atau dari merampas warisan sesama saudara. Oleh sebab itu , Rasulullah 
saw menafikan semua cara itu, yaitu tanpa bersusah payah sama sekalai atau 
berbuat dosa. Semua orang tentu senang memperolehnya, tetapi disebutkan bahwa 
mempelajari beberapa ayat al-quran itu lebih baik dan lebih utama daripada 
mendapatkan semua itu. Hendaknya kita meyakini bahwa seekor atau dua ekor unta 
sama sekali tidak sebanding, bahkan walaupun dibandingkan dengan satu kerajaan 
seluas tujuh benua. Semua pasti akan ditinggalkan. Jika bukan pada hari ini 
tentu pada hari esok, ketika maut menjemput, pasti semuanya terpaksa harus 
berpisah. Sebaliknya, pahala membaca satu ayat Al-quran akan bermanfaat 
selama-lamanya. Dalam urusan keduniaan kita dapat menyaksikan bahwa seseorang 
yang diberi satu rupiah tanspa beban
 tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar 
disimpan olehnya, tetapi kelak akan diambil lagi karena ia terbebani amanah 
tanpa mendapatkan manfaat sedikit pun.
Inti maksud hadits diatas adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu 
yang fana dengan sesuatu yang abadi. Ketika seseorang diam atau bergerak, 
hendaknhya selalu berpikir apakah dirinya sedang berbuat sesuatu yang sementara 
atau sia-sia atau sesuatu kekal dan bermanfaat? Betapa rugi waktu yang 
digunakan hanya untuk mencari bencana yang abadi. Kalimat terakhir dalam hadits 
diatas menyebutkan dsbahwa jumlah yang sama tetap lehib utama daripada jumlah 
untanya. Kalimat itu mengandung tuiga maksud yaitu.
(1)   Hanya sampai jumlah empat. Masalah ini telah dijelaskan dengan 
terperinci. Dan selebihnya disebutkan secara umum bahwa semakin banyak ayat itu 
dibaca, akan lebih utama daripada sejumlah unta yang sama. Adapun unta yang 
dimaksud adalah semua jenis unta, baik yang jantan maupun yang betina. 
Disebutkjan jumlah keempat agar dapat dibayangkan bagaimana jika lebih dari 
empat.
(2)   Jumlahnya sama dengan yang disebutkan dalam jumlah hadits diatas, tetapi 
untanya tergantung pada selera masing-masing. Ada yang menyukai unta betina , 
ada yang menyukai unta jantan. Oleh sebab itu, Nabi saw. Menegaskan bahwa satu 
ayat lebih berharga daripada seekor unta betina.
 
Mulla ali Qari rah. a . menulis tentang seorang shalih yang sedang bersafar.. 
Ketika tiba di Jeddah, ia diminta oleh para pengusaha kaya raya agar tinggal 
lebih lama di tempat mereka, agar dengan keberkahan orang shalih, harta dan 
pernigaan mereka mendapat keuntungan. Maksudnya , para pelayan orang shalih 
juga akan mendapatkan bagian dari keuntungan pernigaannya tersebut. Pada 
mulanya orang shalih menolak tawaran mereka, tetapi setelah didesak terus, 
akhirnya orang shalih berkata,”berapakah keuntungan tertinggi dari perniagaan 
kalian?” jawab mereka,” penghasilabn kami berbeda, setidaknya kami bisa 
mendapatkan keuntungan dua kali lipat.” Kata orang shalih, Kalian telah 
bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, aku tidak menghendaki 
sesuatu yang sedikit ini,, sehingga harus kehilangan sholatku, di 
Mesjidil-Haram yang pahalanya dilipatkan sampai seratus ribu kali.”
  Pada hakikatnya, kaum muslimin hendaknya memikirkan betapa mereka 
telah dmengorbankan keuntungan agama demi mendapatkan keuntungan dunia yang 
sedikit ini.    
 


  

[Non-text portions 

[ppiindia] Kaya unta

2009-11-04 Terurut Topik Susane Fatimah
Dari Uqbah bin ‘Amir. R.a., ia berkata,’Rasulullah saw. Keluar dan menemui kami 
di Shuffah. Beliau bersabda,’Siapakah di antara kalian yang suka setiap pagi 
pergi ke pasar Buthan atau Aqiq, kemudian pulang membawa dua ekor unta betina 
yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi?’ Maka kami 
menjawab,’Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya.’ Sabda beliau,’Mengapa salah 
seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke mesjid lalu belajar atau 
membaca dua ayat Al-qur’an(padahal) itu lebih baik baginya daripada dua ekor 
unta betina, tiga ayat lebih baik dsaripada tiga ekor unta betina, empat ayat 
lebih baik dari empat ekor unta betina dan seterusnya, sejumlah ayat yang di 
baca mendapat sejumlah unta yang sama.’(Muslim, Abu Dawud).
 
Faedah
  Shuffah adalah sebuah lantai khusus di mesjid Nabawi, tempat 
orang-orang miskin Muhajirin tinggal disana. Jumlah sahabat ahlush-shuffah 
selalu berubah dari waktu ke waktu.. Allamah As-Suyuthi rah.a. telah menulis 
seratus satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentanng 
mereka dalam risalah tersendiri.sedangkan buthhan dan Aqiq adalah nama dua 
tempat di Madinah sebagai pasar perdagangan unta. Orang arab sangat menyukai 
unta, terutama unta betina yang berpunuk besar.
Maksud’tanpa berbuat dosa’ adalah tanpa suatu usaaha. bukan sebagaimana harta 
seseorang yang dapat bertambah banyak melalui pemerasan atau mencuri dari orang 
lain, atau dari merampas warisan sesama saudara. Oleh sebab itu , Rasulullah 
saw menafikan semua cara itu, yaitu tanpa bersusah payah sama sekalai atau 
berbuat dosa. Semua orang tentu senang memperolehnya, tetapi disebutkan bahwa 
mempelajari beberapa ayat al-quran itu lebih baik dan lebih utama daripada 
mendapatkan semua itu. Hendaknya kita meyakini bahwa seekor atau dua ekor unta 
sama sekali tidak sebanding, bahkan walaupun dibandingkan dengan satu kerajaan 
seluas tujuh benua. Semua pasti akan ditinggalkan. Jika bukan pada hari ini 
tentu pada hari esok, ketika maut menjemput, pasti semuanya terpaksa harus 
berpisah. Sebaliknya, pahala membaca satu ayat Al-quran akan bermanfaat 
selama-lamanya. Dalam urusan keduniaan kita dapat menyaksikan bahwa seseorang 
yang diberi satu rupiah tanspa beban
 tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar 
disimpan olehnya, tetapi kelak akan diambil lagi karena ia terbebani amanah 
tanpa mendapatkan manfaat sedikit pun.
Inti maksud hadits diatas adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu 
yang fana dengan sesuatu yang abadi. Ketika seseorang diam atau bergerak, 
hendaknhya selalu berpikir apakah dirinya sedang berbuat sesuatu yang sementara 
atau sia-sia atau sesuatu kekal dan bermanfaat? Betapa rugi waktu yang 
digunakan hanya untuk mencari bencana yang abadi. Kalimat terakhir dalam hadits 
diatas menyebutkan dsbahwa jumlah yang sama tetap lehib utama daripada jumlah 
untanya. Kalimat itu mengandung tuiga maksud yaitu.
(1)   Hanya sampai jumlah empat. Masalah ini telah dijelaskan dengan 
terperinci. Dan selebihnya disebutkan secara umum bahwa semakin banyak ayat itu 
dibaca, akan lebih utama daripada sejumlah unta yang sama. Adapun unta yang 
dimaksud adalah semua jenis unta, baik yang jantan maupun yang betina. 
Disebutkjan jumlah keempat agar dapat dibayangkan bagaimana jika lebih dari 
empat.
(2)   Jumlahnya sama dengan yang disebutkan dalam jumlah hadits diatas, tetapi 
untanya tergantung pada selera masing-masing. Ada yang menyukai unta betina , 
ada yang menyukai unta jantan. Oleh sebab itu, Nabi saw. Menegaskan bahwa satu 
ayat lebih berharga daripada seekor unta betina.
 
Mulla ali Qari rah. a . menulis tentang seorang shalih yang sedang bersafar.. 
Ketika tiba di Jeddah, ia diminta oleh para pengusaha kaya raya agar tinggal 
lebih lama di tempat mereka, agar dengan keberkahan orang shalih, harta dan 
pernigaan mereka mendapat keuntungan. Maksudnya , para pelayan orang shalih 
juga akan mendapatkan bagian dari keuntungan pernigaannya tersebut. Pada 
mulanya orang shalih menolak tawaran mereka, tetapi setelah didesak terus, 
akhirnya orang shalih berkata,”berapakah keuntungan tertinggi dari perniagaan 
kalian?” jawab mereka,” penghasilabn kami berbeda, setidaknya kami bisa 
mendapatkan keuntungan dua kali lipat.” Kata orang shalih, Kalian telah 
bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, aku tidak menghendaki 
sesuatu yang sedikit ini,, sehingga harus kehilangan sholatku, di 
Mesjidil-Haram yang pahalanya dilipatkan sampai seratus ribu kali.”
  Pada hakikatnya, kaum muslimin hendaknya memikirkan betapa mereka 
telah dmengorbankan keuntungan agama demi mendapatkan keuntungan dunia yang 
sedikit ini.    
 


  

[Non-text portions 

[ppiindia] Kaya Unta

2009-11-04 Terurut Topik Susane Fatimah
Dari Uqbah bin ‘Amir. R.a., ia berkata,’Rasulullah saw. Keluar dan menemui kami 
di Shuffah. Beliau bersabda,’Siapakah di antara kalian yang suka setiap pagi 
pergi ke pasar Buthan atau Aqiq, kemudian pulang membawa dua ekor unta betina 
yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi?’ Maka kami 
menjawab,’Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya.’ Sabda beliau,’Mengapa salah 
seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke mesjid lalu belajar atau 
membaca dua ayat Al-qur’an(padahal) itu lebih baik baginya daripada dua ekor 
unta betina, tiga ayat lebih baik dsaripada tiga ekor unta betina, empat ayat 
lebih baik dari empat ekor unta betina dan seterusnya, sejumlah ayat yang di 
baca mendapat sejumlah unta yang sama.’(Muslim, Abu Dawud).
 
Faedah
  Shuffah adalah sebuah lantai khusus di mesjid Nabawi, tempat 
orang-orang miskin Muhajirin tinggal disana. Jumlah sahabat ahlush-shuffah 
selalu berubah dari waktu ke waktu.. Allamah As-Suyuthi rah.a. telah menulis 
seratus satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentanng 
mereka dalam risalah tersendiri.sedangkan buthhan dan Aqiq adalah nama dua 
tempat di Madinah sebagai pasar perdagangan unta. Orang arab sangat menyukai 
unta, terutama unta betina yang berpunuk besar.
Maksud’tanpa berbuat dosa’ adalah tanpa suatu usaaha. bukan sebagaimana harta 
seseorang yang dapat bertambah banyak melalui pemerasan atau mencuri dari orang 
lain, atau dari merampas warisan sesama saudara. Oleh sebab itu , Rasulullah 
saw menafikan semua cara itu, yaitu tanpa bersusah payah sama sekalai atau 
berbuat dosa. Semua orang tentu senang memperolehnya, tetapi disebutkan bahwa 
mempelajari beberapa ayat al-quran itu lebih baik dan lebih utama daripada 
mendapatkan semua itu. Hendaknya kita meyakini bahwa seekor atau dua ekor unta 
sama sekali tidak sebanding, bahkan walaupun dibandingkan dengan satu kerajaan 
seluas tujuh benua. Semua pasti akan ditinggalkan. Jika bukan pada hari ini 
tentu pada hari esok, ketika maut menjemput, pasti semuanya terpaksa harus 
berpisah. Sebaliknya, pahala membaca satu ayat Al-quran akan bermanfaat 
selama-lamanya. Dalam urusan keduniaan kita dapat menyaksikan bahwa seseorang 
yang diberi satu rupiah tanspa beban
 tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar 
disimpan olehnya, tetapi kelak akan diambil lagi karena ia terbebani amanah 
tanpa mendapatkan manfaat sedikit pun.
Inti maksud hadits diatas adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu 
yang fana dengan sesuatu yang abadi. Ketika seseorang diam atau bergerak, 
hendaknhya selalu berpikir apakah dirinya sedang berbuat sesuatu yang sementara 
atau sia-sia atau sesuatu kekal dan bermanfaat? Betapa rugi waktu yang 
digunakan hanya untuk mencari bencana yang abadi. Kalimat terakhir dalam hadits 
diatas menyebutkan dsbahwa jumlah yang sama tetap lehib utama daripada jumlah 
untanya. Kalimat itu mengandung tuiga maksud yaitu.
(1)   Hanya sampai jumlah empat. Masalah ini telah dijelaskan dengan 
terperinci. Dan selebihnya disebutkan secara umum bahwa semakin banyak ayat itu 
dibaca, akan lebih utama daripada sejumlah unta yang sama. Adapun unta yang 
dimaksud adalah semua jenis unta, baik yang jantan maupun yang betina. 
Disebutkjan jumlah keempat agar dapat dibayangkan bagaimana jika lebih dari 
empat.
(2)   Jumlahnya sama dengan yang disebutkan dalam jumlah hadits diatas, tetapi 
untanya tergantung pada selera masing-masing. Ada yang menyukai unta betina , 
ada yang menyukai unta jantan. Oleh sebab itu, Nabi saw. Menegaskan bahwa satu 
ayat lebih berharga daripada seekor unta betina.
 
Mulla ali Qari rah. a . menulis tentang seorang shalih yang sedang bersafar.. 
Ketika tiba di Jeddah, ia diminta oleh para pengusaha kaya raya agar tinggal 
lebih lama di tempat mereka, agar dengan keberkahan orang shalih, harta dan 
pernigaan mereka mendapat keuntungan. Maksudnya , para pelayan orang shalih 
juga akan mendapatkan bagian dari keuntungan pernigaannya tersebut. Pada 
mulanya orang shalih menolak tawaran mereka, tetapi setelah didesak terus, 
akhirnya orang shalih berkata,”berapakah keuntungan tertinggi dari perniagaan 
kalian?” jawab mereka,” penghasilabn kami berbeda, setidaknya kami bisa 
mendapatkan keuntungan dua kali lipat.” Kata orang shalih, Kalian telah 
bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, aku tidak menghendaki 
sesuatu yang sedikit ini,, sehingga harus kehilangan sholatku, di 
Mesjidil-Haram yang pahalanya dilipatkan sampai seratus ribu kali.”
  Pada hakikatnya, kaum muslimin hendaknya memikirkan betapa mereka 
telah dmengorbankan keuntungan agama demi mendapatkan keuntungan dunia yang 
sedikit ini.    
 


  

[Non-text portions 

[ppiindia] manusia pilihan atau hinaan

2009-11-01 Terurut Topik Susane Fatimah
Kisah Pertanyan Nabi SAW. Kepada Pra Sahabat R. hum Mengenai Dua Jenis Manusia
 
  Pada suatu hari, Nabi saw. Duduk dengan para sahabat r.hum. Kemudian 
lewatlah seseorang di hadapan mereka, lalu Nabi saw. Bertanya kepada 
kami,”Bagaimanakn pendapat kalian tentang orang itu?” Kami menjawab,”Ya 
Rasulullah, ia keturunan bangsawan. Demi Allah, jika ia melamar seorang wanita, 
tentu lamarnnya tidak akan ditolak. Jika ia mengusulkan sesuatu tentu akan 
disetujui oleh orang lain.” Nabi saw berdiam diri tidak berkata apa pun.
  Tidak lama kemudian, seseorang lainya lewat di hadapan mereka. Nabi 
saw. Bertanya tentang orang ini kepada kami. Kami menjawab,”Ya Rasulullah, ia 
seorang muslim yang miskin. Jika ia meminang seorang wanita, tentu sulit untuk 
diterima. Jika ia mengusulkan sesuatu, maka akan ditolak. Jika ia berbicara, 
tidak ada orang yang akan mendengarnya.” Sabda Nabi saw., “Orang Habsyi kedua 
itu lebih baik daripada orang yang pertama, walaupun dunia dipenuhi orang 
pertama tadi, maka satu orang ini lebih baik daripada mereka semua.”
Faedah
  Allah swt. Tidak memandang seseorang dari segi keduniannya. Seseorang 
muslim miskin yang hina dan dipandang rendah oleh orang lain, dan tidak 
memiliki keduaniaan sedikitpun, Jika ia berkata-kata maka tidak akan 
diperhatikan. Namun dalam pandangan Allah swt., ia lebih dekat kepada-nya 
daripada ratusan bangsawan terhormat yang dimuliakan orang banyak, memiliki 
kebangsaan terhormat yang dimuliakan orang banyak, memiliki keduaniaan yang 
lebih cukup, yang jika ia berkata pasti  akan diperhatikan oleh orang-orang, 
tetapi dalam pandangan Allah swt, ia tidak memiliki kelebihan apapun.
  Kehidupan dunia ini berlangsung disebabkan keberkahan orang-orang 
shalih, Sebagaimana Allah saw..,”Ketika tidak ada orang yang menyebut asma 
Allah di dunia ini, maka Kiamat akan terjadi dan dunia akan dihancurkan.”Oleh 
sebab itu, dengan keberkahan nama Allah yang senantiasa disebut oleh para 
shalihin, dunia ini masih dapat berjalan dengan teratur.


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] manusia pilihan atau hinaan

2009-11-01 Terurut Topik Susane Fatimah
Kisah Pertanyan Nabi SAW. Kepada Pra Sahabat R. hum Mengenai Dua Jenis Manusia
 
  Pada suatu hari, Nabi saw. Duduk dengan para sahabat r.hum. Kemudian 
lewatlah seseorang di hadapan mereka, lalu Nabi saw. Bertanya kepada 
kami,”Bagaimanakn pendapat kalian tentang orang itu?” Kami menjawab,”Ya 
Rasulullah, ia keturunan bangsawan. Demi Allah, jika ia melamar seorang wanita, 
tentu lamarnnya tidak akan ditolak. Jika ia mengusulkan sesuatu tentu akan 
disetujui oleh orang lain.” Nabi saw berdiam diri tidak berkata apa pun.
  Tidak lama kemudian, seseorang lainya lewat di hadapan mereka. Nabi 
saw. Bertanya tentang orang ini kepada kami. Kami menjawab,”Ya Rasulullah, ia 
seorang muslim yang miskin. Jika ia meminang seorang wanita, tentu sulit untuk 
diterima. Jika ia mengusulkan sesuatu, maka akan ditolak. Jika ia berbicara, 
tidak ada orang yang akan mendengarnya.” Sabda Nabi saw., “Orang Habsyi kedua 
itu lebih baik daripada orang yang pertama, walaupun dunia dipenuhi orang 
pertama tadi, maka satu orang ini lebih baik daripada mereka semua.”
Faedah
  Allah swt. Tidak memandang seseorang dari segi keduniannya. Seseorang 
muslim miskin yang hina dan dipandang rendah oleh orang lain, dan tidak 
memiliki keduaniaan sedikitpun, Jika ia berkata-kata maka tidak akan 
diperhatikan. Namun dalam pandangan Allah swt., ia lebih dekat kepada-nya 
daripada ratusan bangsawan terhormat yang dimuliakan orang banyak, memiliki 
kebangsaan terhormat yang dimuliakan orang banyak, memiliki keduaniaan yang 
lebih cukup, yang jika ia berkata pasti  akan diperhatikan oleh orang-orang, 
tetapi dalam pandangan Allah swt, ia tidak memiliki kelebihan apapun.
  Kehidupan dunia ini berlangsung disebabkan keberkahan orang-orang 
shalih, Sebagaimana Allah saw..,”Ketika tidak ada orang yang menyebut asma 
Allah di dunia ini, maka Kiamat akan terjadi dan dunia akan dihancurkan.”Oleh 
sebab itu, dengan keberkahan nama Allah yang senantiasa disebut oleh para 
shalihin, dunia ini masih dapat berjalan dengan teratur.


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] dakwah/gempa

2009-10-19 Terurut Topik Susane Fatimah
`Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat baik, dan  
cegahlah dari kemungkaran dan bersabarlah atas apa-apa yang menimpamu. 
Sesungguhnya hal itu adalah urusan yang diutamakan.`(Q.s. Lugman:17)
 
Ayat ini menyebutkan dengan jelas beberapa hal terpenting bagi seorang muslim, 
yang menjadi penyebab tercapainya kebahagian yang sempurna. Sayangnya, kita 
justru melalaikannya. Telah dinyatakan sebelumnya bahwa kewajiban  amar ma`ruf 
nahi mungkar sudah hampir ditinggalkan, bahkan perintah Sholat sebagai amalan 
yang terpenting setelah imam juga seduah banyak dilalaikan. Banyak kaum 
muslimin yang sama sekali tidak melaksanakan sholat. Ada yang sholat, tetapi 
tidak memperhatikannya dengan sempurna, terutama sholat berjamaah. Padahal, 
dengan sholat berjamaan dikatakan sebagai menegakkan sholat. Pada umumnya, 
orang-orang miskin saja yang sholat berjamaah di mesjid, sedangkan orang-orang 
kaya dan para tokoh merasa hina jika sholat di mesjid. Kepada Allah swt. 
Sajalah kita mengadu. Sebuah syair menyatakan
 
Wahai insane yang lalai
Apa yang menjadi kehinaan bagi mu, adalah kebanggaan bagiku
 
Ayat ke lainnya
 
`Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang mengajak (manusia) 
kepada kebaikan, menyeru kepada yang ma`ruf dan mencegah kemungkaran, dan 
mereka itulah orang-orang yang beruntung,` (Q.s. Ali `Imran:104)
 
Dalam ayat ini,Allah dengan tegas memerintahkan umat islam agar dapat 
mewujudkan suatu umat yang mendakwahkan Islam ke seluruh dunia. Namun sayang, 
secara umum kita telah melalaikan perintah ini. Sebaliknya, orang-orang 
non-muslim justru sangat memperhatikannya, misalnya para misionaris Kristen, 
mereka siap menyebarkan agama mereka ke seluruh dunia dengan sungguh-sungguh. 
Begitu pula agama lainnya, mereka menyiapkan para penyebar agamanya. Namun 
adakah dikalangan umat islam suatu jamaah yang berusaha demikian? Jawabannya 
tidak ada.  Kalaupun ada jamaah muslim atau pribadi yang berusaha mentablighkan 
islam, bukan bantuan dan kerjasama yang diterima, tetapi yang diperoleh adalah 
berbagai halangan dan kritikan. Begitu bertubi-tubi rintangan ini, akhirnya 
para mubaligh berputus asa dan meninggalkan dakwah yang mulia ini. Sebenarnya, 
kewajiban terpenting setiap muslim ialah membantu siapa saja yang benar-benar 
mentablighkan islam dan memperbaikinya bila
 salah. Tetapi ia sendiri justru tidak melakukannya, bahkan para mubaligh ia 
jadikan sebagai sasaran kritik seolah-olah ingin menghentikan mereka.
 
Ayat ke-6
 
`Kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi manusia, kalian menyuruh 
(berbuat) kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan kalian beriman kepada Allah.` 
(Q.s. Ali `Imran:110).
 
Banyak hadist Rasulullah saw. Yang menerangkan  bahwa umat Islam adalah umat 
yang termulia diantara umat lainya. Dan banyak pula ayat Al-Qur`an yang 
menyatakan demikian, baik dengan jelas maupun dengan isyarat. Dalam ayat 
diatas, Allah swt. Telah memuliakan kita sebagai umat yang terbaik. Dan Allah 
swt. Telah menyebutkan syaratnya, yaitu selama kita berdakwah mengajak umat ini 
kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Para ahli tafsir 
mengatakan bahwa dalam ayat ini, kalimat  amar ma`ruf nahi mungkar disebutkan 
lebih dahulu daripada imam kepada Allah. Padahal, iman adalah pangkal segala 
amalan. Tanpa Iman, kebaikan apapun tidak akan bernilai sedikitpun di sisi 
Allah. Hal ini terjadi karena imam juga dimiliki oleh umat terdahulu, tetapi 
ada suatu amalan khusus yang menjadikan umat Muhammad saw. Lebih unggul 
dibandingkan kaum-kaum sebelumnya, yaitu tugas amar mak`ruf nahi mungkar. 
Inilah penyebab umat Muhammad saw. Lebih istimewa daripada
 umat lainnya. Meskipun demikian, imam tetap ditekankan dalam ayat ini, karena 
amal apapun tidak akan bernilai tanpa iman.
 
Dan maksud utama ayat tersebut adalah menyebutkan pentingnya amar ma`ruf nahi 
mungkar bagi umat ini. Oleh karena itu ia disebutkan terlebih dahulu daripada 
ima. Maksudnya ada amar ma`ruf nahi mungkar sebagai sesuatu yang menjadikan 
umat ini lebih unggul adalah, hendaknya umuat ini memperhatikan secara khusus, 
sehingga bertabligh secara sambil lalu tidak memenuhi syarat. Sebab tabligh 
sebagai tugas tambahanpun sudah ada pada umat-umat sebelumnya, sebagaimana 
firman Allah swt. `Ketika mereka lalai dari mengingatkan` Peringatan seperti 
ini banyak disebutkan dalam ayat-ayat lainnya. Jadi kelebihan umat ini terletak 
pada perhatian khusus dalam dakwah. Oleh sebab itu, hendaklah dakwah 
dilaksanakan sebagai pekerjaan yang pokok sebagaimna kerja-kerja agama atau 
unia lainnya. 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] gempa dan kematian

2009-10-18 Terurut Topik Susane Fatimah
KISAH DUA ANAK ANSHAR YANG MEMBUNUH ABU JAHAL
 
Abdurrahman bin Auf r.a.adalah seorang sahabat yang terkenal. Ia berkata,” 
Dalam perang Badar,ketika aku sedang berdiri dalam barisan perang, ku lihat 
disebelah kanan dan kiriku ada anak-anak kecil. Terlintas dalam pikiran ku, 
seandainya yang ada disisiku itu adalah orang dewasa yang kuat tentu lebih 
baik, karena ia dapat membantu jika diperlukan. Namun yang sekarang ada 
disisiku adalah dua anak kecil, bagaimana mungkin mereka dapat membantuku? 
Ketika aku sedang berpikir demikian ,salah seorang anak memegang tanganku dan 
bertanya,” Paman, kenalkah Paman dengan Abu Jahal?” Jawabku, ya aku 
mengenalnya,mau apa kalian dengannya?” Ia berkata “aku mendengar, ia selalu 
mencaci Rasulullah saw. Demi Allah yang nyawaku berada ditangan-Nya,jika aku 
melihatnya tentu aku tidak akan membiarkannya. Ia yang mati atau aku yang 
mati.” Aku sangat kaget mendengar jawabannya itu. Anak yang kedua pun  bertanya 
seperti yang pertama,dan ia juga mengucapkan hal yang
 sama. Kebetulan ketika itu ku lihat Abu Jahal sedang berkeliling. Aku berkata 
kepada kedua anak itu.” Lihat, orang yang kalian tanyakan sedang berjalan.” 
Mendengar ucapanku, kedua anak itu langsung menghunuskan pedangnya dan lari 
mendekati Abu Jahal. Dan ternyata, Abu Jahal dapat dijatuhkan oleh mereka 
berdua. “ ( Bukhari )
 
FAEDAH
 
Kedua anak itu adalah Mu’adz bin Amr bin Jamuh r.huma dan Mu’adz bin Afra r.a. 
Mu’adz bin Amr r.huma berkata,” Aku mendengar bahwa tidak  ada orang yang dapat 
membunuh Abu Jahal. Ia dijaga dengan sangat ketat tetapi dalam pikiranku, 
akulah yang akan membunuhnya. “Kedua anak itu berjalan kaki, sedangkan Abu 
Jahal mengendarai kuda. Ketika Abdurrahman bin Auf r.a. melihatnya ia sedang 
mengatur barisan pasukannya. Kedua anak itu berlari mendekati Abu Jahal yang 
sedang berkuda.karena sulit menyerang Abu Jahal secara langsung, maka salah 
seorang anak itu menyerang kaki kuda yang ditunggangi oleh Abu Jahal, dan anak 
yang lainnya menyerang kaki Abu Jahal. Dengan serangan itu, kuda pun terjatuh 
dan Abu Jahal juga terjatuh tidak dapat berdiri lagi. Kedua sahabat kecil itu 
meninggalkan Abu Jahal dalam keadaan menggelepar tidak dapat berdiri. Kemudian 
saudara mereka, Mu’awwidz bin Afra r.a. pun datang dan semakin melukai Abu 
Jahal karena khawatir Abu
 Jahal bangun dan lari. Saat itu Abu Jahal belum terbunuh. Lalu datanglah 
Abdullah bin Mas’ud r.a yang langsung memenggal kepala Abu Jahal. Mu’adz bin 
Amr r. huma berkata, “ketika memotong kakinya, Ikrimah bin Abu Jahal sedang 
bersama ayahnya. Ia menyerang pundak ku sehingga tanganku terputus hanya 
tersisa sedikit kulit menempel kebadan. Kuletakan tanganku dipunggung, dan 
selama sehari penuh akuy berjuang dengan satu tangan saja. Ketika tangan tadi 
mulai merasa menggangu gerakanku. Maka ku injak tangan itu dengan kaki, lalu 
kutarik keras hingga terputus tanganku dan ku buang potongan tangan itu.’ 
(Khamis )


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] gempa dan kematian

2009-10-18 Terurut Topik Susane Fatimah
KISAH DUA ANAK ANSHAR YANG MEMBUNUH ABU JAHAL
 
Abdurrahman bin Auf r.a.adalah seorang sahabat yang terkenal. Ia berkata,” 
Dalam perang Badar,ketika aku sedang berdiri dalam barisan perang, ku lihat 
disebelah kanan dan kiriku ada anak-anak kecil. Terlintas dalam pikiran ku, 
seandainya yang ada disisiku itu adalah orang dewasa yang kuat tentu lebih 
baik, karena ia dapat membantu jika diperlukan. Namun yang sekarang ada 
disisiku adalah dua anak kecil, bagaimana mungkin mereka dapat membantuku? 
Ketika aku sedang berpikir demikian ,salah seorang anak memegang tanganku dan 
bertanya,” Paman, kenalkah Paman dengan Abu Jahal?” Jawabku, ya aku 
mengenalnya,mau apa kalian dengannya?” Ia berkata “aku mendengar, ia selalu 
mencaci Rasulullah saw. Demi Allah yang nyawaku berada ditangan-Nya,jika aku 
melihatnya tentu aku tidak akan membiarkannya. Ia yang mati atau aku yang 
mati.” Aku sangat kaget mendengar jawabannya itu. Anak yang kedua pun  bertanya 
seperti yang pertama,dan ia juga mengucapkan hal yang
 sama. Kebetulan ketika itu ku lihat Abu Jahal sedang berkeliling. Aku berkata 
kepada kedua anak itu.” Lihat, orang yang kalian tanyakan sedang berjalan.” 
Mendengar ucapanku, kedua anak itu langsung menghunuskan pedangnya dan lari 
mendekati Abu Jahal. Dan ternyata, Abu Jahal dapat dijatuhkan oleh mereka 
berdua. “ ( Bukhari )
 
FAEDAH
 
Kedua anak itu adalah Mu’adz bin Amr bin Jamuh r.huma dan Mu’adz bin Afra r.a. 
Mu’adz bin Amr r.huma berkata,” Aku mendengar bahwa tidak  ada orang yang dapat 
membunuh Abu Jahal. Ia dijaga dengan sangat ketat tetapi dalam pikiranku, 
akulah yang akan membunuhnya. “Kedua anak itu berjalan kaki, sedangkan Abu 
Jahal mengendarai kuda. Ketika Abdurrahman bin Auf r.a. melihatnya ia sedang 
mengatur barisan pasukannya. Kedua anak itu berlari mendekati Abu Jahal yang 
sedang berkuda.karena sulit menyerang Abu Jahal secara langsung, maka salah 
seorang anak itu menyerang kaki kuda yang ditunggangi oleh Abu Jahal, dan anak 
yang lainnya menyerang kaki Abu Jahal. Dengan serangan itu, kuda pun terjatuh 
dan Abu Jahal juga terjatuh tidak dapat berdiri lagi. Kedua sahabat kecil itu 
meninggalkan Abu Jahal dalam keadaan menggelepar tidak dapat berdiri. Kemudian 
saudara mereka, Mu’awwidz bin Afra r.a. pun datang dan semakin melukai Abu 
Jahal karena khawatir Abu
 Jahal bangun dan lari. Saat itu Abu Jahal belum terbunuh. Lalu datanglah 
Abdullah bin Mas’ud r.a yang langsung memenggal kepala Abu Jahal. Mu’adz bin 
Amr r. huma berkata, “ketika memotong kakinya, Ikrimah bin Abu Jahal sedang 
bersama ayahnya. Ia menyerang pundak ku sehingga tanganku terputus hanya 
tersisa sedikit kulit menempel kebadan. Kuletakan tanganku dipunggung, dan 
selama sehari penuh akuy berjuang dengan satu tangan saja. Ketika tangan tadi 
mulai merasa menggangu gerakanku. Maka ku injak tangan itu dengan kaki, lalu 
kutarik keras hingga terputus tanganku dan ku buang potongan tangan itu.’ 
(Khamis )


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] ingat gempa habis sholat

2009-10-10 Terurut Topik Susane Fatimah
Hadits ke-2 sholat
 
Dari Abu Dzar r.a. , sesungguhnya Rasulullah saw. Pernah keluar dari rumahnya 
ketika musim dingin dan daun-daun berguguran. Beliau mengambil setangkai 
ranting pohon, sehingga daun-daunnya mulai berguguran. Beliau mengambil 
setangkai ranting pohon, sehingga daun-daunnya mulai berguguran. Beliau 
bersabda,”wahai Abu Dzar!” Abu Dazar menyahut,”labbaik ya Rasululah!” Sabda 
beliau,”Sesungguhnya seorang muslim yang menunaikan shalatnya semata-mata 
karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran darinya sebagaimana daun-daun 
ini gugur dari rantingnya.”(Ahmad-At-Targhib).
 
Pada musim dingin, biasanya daaun-daun berguguran dari pohonnya, sehingga ada 
sebagian pohon yang daun-daunnya tidak tersisa sedikitpun. Itulah perumpamaan 
hasil sholat yang dilakukan dengan ikhlas, yakni segala dosa akan diampuni 
tanpa satu dosa pun yang tertinggal. Menurut sebagian ulama, dosa-dosa kecil 
saja yang dapat diampuni melalui sholat, sedangkan dosa-dosa besar tidak dapat 
diampuni tanpa bertaubat. Oleh karena itu, disamping mengerjakan sholat, 
hendaknya kita selalu  bertaubat dan beristigfar, jangan sampai kita 
melalaikannya. Sedangkan jika Allah mengampuni dosa-dosa besar karena 
kemurahan-Nya, itu adalah perkara lain.
 
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] amar makruf

2009-09-23 Terurut Topik Susane Fatimah
`Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat baik, dan  
cegahlah dari kemungkaran dan bersabarlah atas apa-apa yang menimpamu. 
Sesungguhnya hal itu adalah urusan yang diutamakan.`(Q.s. Lugman:17)
 
Ayat ini menyebutkan dengan jelas beberapa hal terpenting bagi seorang muslim, 
yang menjadi penyebab tercapainya kebahagian yang sempurna. Sayangnya, kita 
justru melalaikannya. Telah dinyatakan sebelumnya bahwa kewajiban  amar ma`ruf 
nahi mungkar sudah hampir ditinggalkan, bahkan perintah Sholat sebagai amalan 
yang terpenting setelah imam juga seduah banyak dilalaikan. Banyak kaum 
muslimin yang sama sekali tidak melaksanakan sholat. Ada yang sholat, tetapi 
tidak memperhatikannya dengan sempurna, terutama sholat berjamaah. Padahal, 
dengan sholat berjamaan dikatakan sebagai menegakkan sholat. Pada umumnya, 
orang-orang miskin saja yang sholat berjamaah di mesjid, sedangkan orang-orang 
kaya dan para tokoh merasa hina jika sholat di mesjid. Kepada Allah swt. 
Sajalah kita mengadu. Sebuah syair menyatakan
 
Wahai insane yang lalai
Apa yang menjadi kehinaan bagi mu, adalah kebanggaan bagiku
 
Ayat ke lainnya
 
`Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang mengajak (manusia) 
kepada kebaikan, menyeru kepada yang ma`ruf dan mencegah kemungkaran, dan 
mereka itulah orang-orang yang beruntung,` (Q.s. Ali `Imran:104)
 
Dalam ayat ini,Allah dengan tegas memerintahkan umat islam agar dapat 
mewujudkan suatu umat yang mendakwahkan Islam ke seluruh dunia. Namun sayang, 
secara umum kita telah melalaikan perintah ini. Sebaliknya, orang-orang 
non-muslim justru sangat memperhatikannya, misalnya para misionaris Kristen, 
mereka siap menyebarkan agama mereka ke seluruh dunia dengan sungguh-sungguh. 
Begitu pula agama lainnya, mereka menyiapkan para penyebar agamanya. Namun 
adakah dikalangan umat islam suatu jamaah yang berusaha demikian? Jawabannya 
tidak ada.  Kalaupun ada jamaah muslim atau pribadi yang berusaha mentablighkan 
islam, bukan bantuan dan kerjasama yang diterima, tetapi yang diperoleh adalah 
berbagai halangan dan kritikan. Begitu bertubi-tubi rintangan ini, akhirnya 
para mubaligh berputus asa dan meninggalkan dakwah yang mulia ini. Sebenarnya, 
kewajiban terpenting setiap muslim ialah membantu siapa saja yang benar-benar 
mentablighkan islam dan memperbaikinya bila
 salah. Tetapi ia sendiri justru tidak melakukannya, bahkan para mubaligh ia 
jadikan sebagai sasaran kritik seolah-olah ingin menghentikan mereka.
 
Ayat ke-6
 
`Kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi manusia, kalian menyuruh 
(berbuat) kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan kalian beriman kepada Allah.` 
(Q.s. Ali `Imran:110).
 
Banyak hadist Rasulullah saw. Yang menerangkan  bahwa umat Islam adalah umat 
yang termulia diantara umat lainya. Dan banyak pula ayat Al-Qur`an yang 
menyatakan demikian, baik dengan jelas maupun dengan isyarat. Dalam ayat 
diatas, Allah swt. Telah memuliakan kita sebagai umat yang terbaik. Dan Allah 
swt. Telah menyebutkan syaratnya, yaitu selama kita berdakwah mengajak umat ini 
kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Para ahli tafsir 
mengatakan bahwa dalam ayat ini, kalimat  amar ma`ruf nahi mungkar disebutkan 
lebih dahulu daripada imam kepada Allah. Padahal, iman adalah pangkal segala 
amalan. Tanpa Iman, kebaikan apapun tidak akan bernilai sedikitpun di sisi 
Allah. Hal ini terjadi karena imam juga dimiliki oleh umat terdahulu, tetapi 
ada suatu amalan khusus yang menjadikan umat Muhammad saw. Lebih unggul 
dibandingkan kaum-kaum sebelumnya, yaitu tugas amar mak`ruf nahi mungkar. 
Inilah penyebab umat Muhammad saw. Lebih istimewa daripada
 umat lainnya. Meskipun demikian, imam tetap ditekankan dalam ayat ini, karena 
amal apapun tidak akan bernilai tanpa iman.
 
Dan maksud utama ayat tersebut adalah menyebutkan pentingnya amar ma`ruf nahi 
mungkar bagi umat ini. Oleh karena itu ia disebutkan terlebih dahulu daripada 
ima. Maksudnya ada amar ma`ruf nahi mungkar sebagai sesuatu yang menjadikan 
umat ini lebih unggul adalah, hendaknya umuat ini memperhatikan secara khusus, 
sehingga bertabligh secara sambil lalu tidak memenuhi syarat. Sebab tabligh 
sebagai tugas tambahanpun sudah ada pada umat-umat sebelumnya, sebagaimana 
firman Allah swt. `Ketika mereka lalai dari mengingatkan` Peringatan seperti 
ini banyak disebutkan dalam ayat-ayat lainnya. Jadi kelebihan umat ini terletak 
pada perhatian khusus dalam dakwah. Oleh sebab itu, hendaklah dakwah 
dilaksanakan sebagai pekerjaan yang pokok sebagaimna kerja-kerja agama atau 
unia lainnya. 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] ingat-ingat

2009-09-22 Terurut Topik Susane Fatimah
Keutamaan Dzikir secara umum
 
Seandainya tidak ada ayat al-quran  atau hadits  nabi yang menerangkan tentang 
Dzikrullah, mengingat allah swt. Jangan sampai dilalaikan oleh seorang hamba 
walaupun sekejab. Karena karunia, pemberian, dan kebaikan allah swt ke atsa 
hambanya yang sangat banyak. Tidak ada batasnya dan tidak ada bandingannya
 
Ayat-ayat tentang dzikir
 
“Maka ingatlah kepada-ku niscaya Akupun mengingatmu dan bersyukurlah kepada-ku, 
dan jangan kamu ingkari (nikmat) Ku.” (Q.s. Al-Baqarah:152)
 
Ayat ke-2
 
“Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, maka berdzikirlah kepada Allah 
di Masy’aril-Haram. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) allah sebagaimana Dia 
tunjukan kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk 
orang-orang yang sesat.” (Q.s. Al-Baqarah:198)
 
Ayat ke-3
 
“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan 
menyebut) allah, sebagaimana kamu menyebut-menyebut(membangga-banggakan) nenek 
moyangmu, atau (bahskan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara 
manusia ada orang yang berdoa, Ya, Rabb kami, berilah kami kebaikaan di dunia, 
dan tiadalah baginya bagian(yang menyenangkan) di akhirat. Dan diantara 
sdmereka ada orang yang berdo,a, ya,” Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia 
dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.”mereka itulah 
orang-orang yang mendapatkan bagian dari apa dyang mereka usahakan. Dan Allah 
saangat cepat Perhitungan-Nya.”(Q.s. Al-baqarah: 200-202)
 
Faedah
  Sebuah hadits menyebutkan bahwa ada tiga orang yanag do,anya tidak 
akan di tolak, bahkan akan dikabulkan oleh Allah swt. 1. Orang yang selalu 
berdzikir kepada Allah swt. (2) Orang yang dianiaya, (3) Pemimpin yang adil. 
(Jami’ush-Shaghir).
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] gugur dosa

2009-09-21 Terurut Topik Susane Fatimah
Boleh ndak, kirim berita ini ke moderator
 
Hadits ke-2 sholat 
  
Dari Abu Dzar r.a. , sesungguhnya Rasulullah saw. Pernah keluar dari rumahnya 
ketika musim dingin dan daun-daun berguguran. Beliau mengambil setangkai 
ranting pohon, sehingga daun-daunnya mulai berguguran. Beliau mengambil 
setangkai ranting pohon, sehingga daun-daunnya mulai berguguran. Beliau 
bersabda,”wahai Abu Dzar!” Abu Dazar menyahut,”labbaik ya Rasululah!” Sabda 
beliau,”Sesungguhnya seorang muslim yang menunaikan shalatnya semata-mata 
karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran darinya sebagaimana daun-daun 
ini gugur dari rantingnya.”(Ahmad-At-Targhib). 
  
Pada musim dingin, biasanya daaun-daun berguguran dari pohonnya, sehingga ada 
sebagian pohon yang daun-daunnya tidak tersisa sedikitpun. Itulah perumpamaan 
hasil sholat yang dilakukan dengan ikhlas, yakni segala dosa akan diampuni 
tanpa satu dosa pun yang tertinggal. Menurut sebagian ulama, dosa-dosa kecil 
saja yang dapat diampuni melalui sholat, sedangkan dosa-dosa besar tidak dapat 
diampuni tanpa bertaubat. Oleh karena itu, disamping mengerjakan sholat, 
hendaknya kita selalu  bertaubat dan beristigfar, jangan sampai kita 
melalaikannya. Sedangkan jika Allah mengampuni dosa-dosa besar karena 
kemurahan-Nya, itu adalah perkara lain. 


  

[Non-text portions of this message have been removed]