[ppiindia] tiga permintaan saw, satunya ditolak...............
KISAH PENDERITAAN KHABBAB GIN AL-ARAT R.a Khabbab bin Al- Arat r.a. adalah seorang sahabat yang tubuhnya dipenuhi keberkahan, karena berbagai ujian dan penderitaan dijalan Allah swt yang telah ia alami. Pada masa awal Islam, ia masuk Islam ketika baru ada lima hingga enam orang yang menerima Islam, sehingga cukup lama ia bergelut dengan penderitaan. Ia pernah dipakaikan baju besilalu dibaringkan dibawah terik matahari yang sangat panas. Keringat bercucuran ditubuhnya. Begitu lama ia disiksa dibawah terik matahari, sehingga daging punggungnya mengelupas karena panas. Ia adalah hamba sahaya milik seorang wanita. Ketika tuannya mengetahui bahwa ia sering menjumpai Rasulullah saw, maka tuannya menghukumnya dengan menusukkan batang besi kekepala Khabab r.a. Pada masa Khalifah Umar Bin khathtab r.a., Umar r.a. meminta khabbab r.a. menceritakan kembali penderitaannya dahulu pada awal Islam. Khabbab r.a. berkata, lihatlah punggung ku ini, begitu Umar r.a melihat punggungnya, ia bersuru, Belum pernah ku lihat punggung seperti ini, Khabbab r.a berkata, ” Aku diseret diatas timbunan bara api yang menyala sehingga lemak dara yang mengalir dari punggungku memadamkan apinya.” Setelah Islam jaya dan pintu- pintu kemenangan telah banyak diraih, Khabbab r.a. menangis, ”Jangan- jangan Allah telah membalas penderitaan kita. Aku khwatir balasan ini hnaya didunia. : Khabbbab r.a. meriwayatkan ” Suatu ketika, Nabi saw, sholat lama sekali, tidak seperti biasanya. Lalu ada seorang sahabat yang bertanya tentang sholatnya itu. Jawab Nabi saw, ini adalah shalat yang penuh harap dan takut. Aku mengajukan tiga permintaa kepada Allah swt, dua telah dikabulkan, dan satunya ditolak. Aku bermohon agar umatku tidak dimusnahkan karena kalaparan, doa ini dikabulkan. Kedua, aku memintak agar umatku tidak dikuasai oleh musuh yang akan menghacurkannya sama sekali dan doa inipun dikabulkan- Nya. Yang ketiga aku meminta, agar tidak ada pertingkaian diantara umatku, tetapi doa ini tidak dikabulkan-Nya. Khabbab r.a. wafat pada usia 37 tahun. Ia adalah sahabat yang pertama kali dikuburkan di Kufah. Setelah wafatnya, Ali. R.a. pernah melewati kuburanya dan berkata, ” Semoga Allah swt merahmati khabbab, dengan semangatnya ia telah meluk Islam, dan ia rela menghabiskan waktunya untuk hijrah, jihad dan menerima segala penderitaan serta musibah. Penuh berkahlah orang yang selalu mengigat hari kiamat dan selalu bersiap- siap m,enerima kitab amalnya pada hari hisab. Dan ia menjalani kehidupan ini dengan menerima apa adanya, dan ia membuat Ridha Tuhannya. FAEDAH Sebenarnya Ridha Allah swt, sajalah yang menjadi tujuan utama para sahabat r. Huma. Semuannya yang mereka lakukan semata- mata untuk mendapatka ridha- Nya. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] do,a orang makbul................
Karena karunia, pemberian dan kebaikan Allah swt. Ke atas hamba-Nya sangat banyak, tidak ada batasnya, dan tidak ada bandingnya. Oleh sebab itu berdzikir kepada Yang Maha Memberi dan mensyukuri karunia-Nya adalah merupakan sesuatu yang fitrah bagi seorang hamba. Ayat-Ayat tentang Dzikir “Maka ingatlah kepada-Ku niscaya Aku pun mengingatmu dan bersyukurlah kepada-Ku, dan jangan kamu ingkari (nikmat)-Ku.” (Qs. Al-Baqarah:152). “Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, maka berdzikirlah kepada Allah di Masy’aril-Haram. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana Dia tunjukan kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum it benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.”(Qs. Al-Baqarah:198) “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa, ‘Ya Raab kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat.’ Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, ‘Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.’Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan bagian dari apa yang mereka usahakan. Dan Allah sangat cepat perhitungan-nya.”(Q.s. Al-Baqarah”200-2002). Faedah: Sebuah hadits menyebutkan bahwa ada tiga orang yang do,anya tidak akan ditolak, bahkan akan di kabulkan oleh Allah swt.: (1) Orang yang selalu berdzikir kepada Allah swt., (2) Orang yang dianiaya, (3) Pemimpin yang adil. (Jami’ush-Shaghir). [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] demi sebuah kebaikan.................
Faedah Shuffah adalah sebuah lantai khusus di mesjid Nabawi, tempat orang-orang miskin Muhajirin tinggal disana. Jumlah sahabat ahlush-shuffah selalu berubah dari waktu ke waktu. Allamah As-Suyuthi rah.a. telah menulis seratus satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentanng mereka dalam risalah tersendiri.sedangkan buthhan dan Aqiq adalah nama dua tempat di Madinah sebagai pasar perdagangan unta. Orang arab sangat menyukai unta, terutama unta betina yang berpunuk besar. Maksud’tanpa berbuat dosa’ adalah tanpa suatu usaaha. bukan sebagaimana harta seseorang yang dapat bertambah banyak melalui pemerasan atau mencuri dari orang lain, atau dari merampas warisan sesama saudara. Oleh sebab itu , Rasulullah saw menafikan semua cara itu, yaitu tanpa bersusah payah sama sekalai atau berbuat dosa. Semua orang tentu senang memperolehnya, tetapi disebutkan bahwa mempelajari beberapa ayat al-quran itu lebih baik dan lebih utama daripada mendapatkan semua itu. Hendaknya kita meyakini bahwa seekor atau dua ekor unta sama sekali tidak sebanding, bahkan walaupun dibandingkan dengan satu kerajaan seluas tujuh benua. Semua pasti akan ditinggalkan. Jika bukan pada hari ini tentu pada hari esok, ketika maut menjemput, pasti semuanya terpaksa harus berpisah. Sebaliknya, pahala membaca satu ayat Al-quran akan bermanfaat selama-lamanya. Dalam urusan keduniaan kita dapat menyaksikan bahwa seseorang yang diberi satu rupiah tanspa beban tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar disimpan olehnya, tetapi kelak akan diambil lagi karena ia terbebani amanah tanpa mendapatkan manfaat sedikit pun. Inti maksud hadits diatas adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu yang fana dengan sesuatu yang abadi. Ketika seseorang diam atau bergerak, hendaknhya selalu berpikir apakah dirinya sedang berbuat sesuatu yang sementara atau sia-sia atau sesuatu kekal dan bermanfaat? Betapa rugi waktu yang digunakan hanya untuk mencari bencana yang abadi. Kalimat terakhir dalam hadits diatas menyebutkan dsbahwa jumlah yang sama tetap lehib utama daripada jumlah untanya. Kalimat itu mengandung tuiga maksud yaitu. (1) Hanya sampai jumlah empat. Masalah ini telah dijelaskan dengan terperinci. Dan selebihnya disebutkan secara umum bahwa semakin banyak ayat itu dibaca, akan lebih utama daripada sejumlah unta yang sama. Adapun unta yang dimaksud adalah semua jenis unta, baik yang jantan maupun yang betina. Disebutkjan jumlah keempat agar dapat dibayangkan bagaimana jika lebih dari empat. (2) Jumlahnya sama dengan yang disebutkan dalam jumlah hadits diatas, tetapi untanya tergantung pada selera masing-masing. Ada yang menyukai unta betina , ada yang menyukai unta jantan. Oleh sebab itu, Nabi saw. Menegaskan bahwa satu ayat lebih berharga daripada seekor unta betina. Mulla ali Qari rah. a . menulis tentang seorang shalih yang sedang bersafar. Ketika tiba di Jeddah, ia diminta oleh para pengusaha kaya raya agar tinggal lebih lama di tempat mereka, agar dengan keberkahan orang shalih, harta dan pernigaan mereka mendapat keuntungan. Maksudnya , para pelayan orang shalih juga akan mendapatkan bagian dari keuntungan pernigaannya tersebut. Pada mulanya orang shalih menolak tawaran mereka, tetapi setelah didesak terus, akhirnya orang shalih berkata,”berapakah keuntungan tertinggi dari perniagaan kalian?” jawab mereka,” penghasilabn kami berbeda, setidaknya kami bisa mendapatkan keuntungan dua kali lipat.” Kata orang shalih, Kalian telah bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, aku tidak menghendaki sesuatu yang sedikit ini,, sehingga harus kehilangan sholatku, di Mesjidil-Haram yang pahalanya dilipatkan sampai seratus ribu kali.” Pada hakikatnya, kaum muslimin hendaknya memikirkan betapa mereka telah dmengorbankan keuntungan agama demi mendapatkan keuntungan dunia yang sedikit ini. Dari Uqbah bin ‘Amir. R.a., ia berkata,’Rasulullah saw. Keluar dan menemui kami di Shuffah. Beliau bersabda,’Siapakah di antara kalian yang suka setiap pagi pergi ke pasar Buthan atau Aqiq, kemudian pulang membawa dua ekor unta betina yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi?’ Maka kami menjawab,’Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya.’ Sabda beliau,’Mengapa salah seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke mesjid lalu belajar atau membaca dua ayat Al-qur’an(padahal) itu lebih baik baginya daripada dua ekor unta betina, tiga ayat lebih baik dsaripada tiga ekor unta betina, empat ayat lebih baik dari empat ekor unta betina dan seterusnya, sejumlah ayat yang di baca mendapat sejumlah unta yang sama.’(Muslim, Abu Dawud). [Non-text
[ppiindia] menghapus kejahatan.....................
Hadits ke 3- Dari Abu Utsman, Ia berkata,”Saya dan Salman r.a. berada di bawah sebatang pohon, lalu ia mengambil sebatang ranting kering dari pohon itu dan mengguncang-guncangkannya sehingga daun-daunnya berguguran. Ia berkata,” hai Abu Utsman, mengapa engkau tidak berdaya kepada saya, mengapa saya berbuat begini?” saya bertanya,”Mengapa engkau berbuat demikan?”jawabnya,” Beginilah rasulullah saw. Melakukannya di hadapan saya ketika saya bersama beliau di Bawah sebatang pohon. Beliau mengambil ranting kering dan mengguncangkannya sehingga daun-daunnya berguguran. Lalu dia bersabda,”wahai Salman, mengapa kamu tidak bertanya kepadaku mengapa aku berbuat begini?” Saya bertanya,”Mengapa engkau berbuat demikian?” Sabda beliau,” Sesungguhnya jikak seorang muslim berwudhu dengan sempurna, kemudian sholat lima waktu, niscaya dosa-dosanya gugur sebagaimana daun-daun ini berguguran.”dan beliau membacakan satu ayat yang artinya.”Dan dirikanlah sholat pada kedua tepi siang(pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam, sesungguhnya amal kebaikan menghapuskan kejahatan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang mau ingat (kepada Allah).” (Q.s. Huud:114). (Ahmad, Thabrani, Nasa’i). [Non-text portions of this message have been removed]
takut ular.............................Re: [ppiindia] Lengkap (was re 16 Ormas Islam Bekasi Menyegel Gereja Galilea)
Walaupun bagi orang-orang yang yang di dalam hatinya terdapat iman, insya Allah suatu saat ia akan di bebaskan dari neraka jahannam. Dan orang-orang kafir akan selamanya berada di neraka? Mungkin mereka harus berdiam didalamnya beribu-ribu tahun . Sebagian ulama berkata bahwa disebutkan dalam hadits,`Barang siapa menjaga sholatnya, niscaya Allah akan memuliakannya dengan lima perkara:(1) dihilangkan kesempitan hidupnya, (2) Diselamatkan dari azab kubur, (3) Diberikan catatan amal melalu tangan kanannya, (4) Melintasi shirat secepat kilat, (5) Masuk surga tanpa hisap. dan barang siapa melalaikan sholatnya, Allah akan menyiksanya dengan lima belas azab di dunia, tiga adzab ketika mati, tiga adzab di dalam kubur, dan tiga adzab saat dibangkitkan. Lima siksa ketika berada didunia yaitu; (1) Dicabut keberkahan umurnya, (2) Terhapus ciri-ciri keshalihan di wajahnya, (3)Seluruh amal perbuatannya tidak diberi pahala oleh Allah, (4) Doanya tidak diangkat kelangit, (5) Tidak mendapat bagian dari doa orang-orang shaleh. Dan tiga siksaan pada saat kematian;(1) Mati dalam kehinaan, (2) Mati dalam kelaparan, (3) Mati dalam kehausan, walau diminumkan air lautan di dunia ini, tidak akan meghilangkan rasa hausnya. Dan tiga siksa di dalam kubur; (1) Dihimpit oleh kuburnya sehingga tulang rusuk kiri dan kanannya saling bersilangan, (2) Dinyalakan api di dalam kuburnya, dan ia diguling-gulingkan di dalam api itu siang dan malam, (3)Allah memasukan ular berbisa bernama Syuja`ul-Aqra` ke dalam kuburnya, yang kedua matanya memancarkan api, dan kukunya dari besi yang panjang, setiap kukunya sepanjang sehari perjalanan. Ular itu akan memekik kepadanya dengan suara seperti halilintar yang menyambar, `Aku adalah Syuja`ul-Aqra. Tuhanku telah menyuruhku agar memukulmu karena kamu telah melalaikan shalat Shubuh hingga terbit matahari; karena kamu telah melalaikan shalat Zhuhur hingga Ashar; karena kamu telah melalaikan shalat Ashar hingga Maghrib; karena kamu telah melalaikan shalat Magrib hingga Isya; karena kamu telah melalaikan shalat Isya hingga Shubuh `Setiap pukulan akan membenamkannya ketanah sedalam tujuh puluh hasta, ia terus disiksa seperti ini dalam kuburnya sampai hari kiamat.(Semoga Allah menjauhkan kita dari adzab kubur). Dan tiga siksa pada hari kebangkitan, yaitu (1)Dihisab dengan sangat berat, (2) Dimurkai oleh Allah, (3) Dilemparkan kedalam neraka. Riwayat lain menyebutkan barang siapa melalaikan sholat, ia akan datang pada hari Kiamat dan tertulis diwajahnya tiga baris tulisan, yaitu. Baris pertama: Wahai orang-orang yang menyianyiakan hak Allah. Baris kedua. Wahai orang-orang yang dimurkai Allah. Dan baris ketiga:Sebagaimana kamu telah menyianyiakan hak Allah didunia, maka pada hari ini kamu berputus asa dari rahmat Allah (Semua berjumlah 14, satu tertinggal, mungkin parawi lupa-Az-Zawajir) Meskipun saya tidak menjumpai hadits ini dalam semua kitab hadits, namun mengenai pahala dan adzab dalam hadits ini banyak dikuatkan oleh hadits- lainnya dengan riwayat yang berbeda. Sebagian hadits telah disebutkan, dan yang lainnya akan disebutkan di bawah ini. Disebutkan dalam riwayat pertama bahwa barang siapa meninggalkan sholat, maka ia telah keluar sari islam. Dan sebesar atau sekecil apapun adzab yang telah atau akan disebutkan, semuanya merupakan adzab atas perbuatannya. Namun, walaupun ia telah berbuat dosa, Allah berfirman: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki (Q.s. An-Nisaa`:116). --- On Tue, 2/16/10, deep too hansc...@gmail.com wrote: From: deep too hansc...@gmail.com Subject: [ppiindia] Lengkap (was re 16 Ormas Islam Bekasi Menyegel Gereja Galilea) To: ppiindia@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 16, 2010, 6:32 PM 16 Ormas Islam Bekasi Menyegel Gereja Galilea Senin, 15 Pebruari 2010 05:52 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Dibaca 4547 kali Bekasi (ANTARA News) - Ratusan umat muslim yang berasal dari 16 Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menutup paksa aktifitas peribadahan umat kristiani di Gereja Galileo, Perumahan Taman Galaxy, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan. Kagiatan ini akan kami lakukan, Senin (15/2), mulai pukul 08:00 WIB. Karena keberadaannya sudah sangat meresahkan warga setempat yang mayoritasnya beragama muslim, ujar Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya, Murhali Barda, kepada ANTARA, di Bekasi, Minggu. Menurut Murhali, keresahan warga muslim sekitar terhadap keberadaan Gereja yang berlokasi di lingkungan Pulau Minas, Perumahan Villa Galxy tersebut karena munculnya dugaan upaya Kristenisasi dari pihak pengelola Gereja. Laporan dari beberapa jemaah kami menyebutkan, internal Gereja kerap menggelar pembagian Sembako murah namun dengan embel-embel mengakui Yesus sebagai Tuhan mereka. Hal itu saya nilai sebagai pelanggaran, katanya. . . . . . . COPYRIGHT © 2010 Baca Juga a.. Mahasiswa di
[ppiindia] sandal berlumuran...........................
PERJALANAN RASULULLAH Saw. KE THAIF Selama sembilan tahun sejak kerasulan, Nabi Muhammad saw telah berusaha menyampaikan ajaran Islam dan mengusahakan hidayah serta perbaikan kaum nya di Makkah, namun sangat sedikit yang menerima ajakan beliau,kecuali orang-orang yang sejak awal telah masuk Islam. Selain mereka, ada orang-orang yang belum masuk Islam,tetapi siap membantu Rasulullah saw. Dan kebanyakan orang-orang kafir makkah selalu menyakiti dan mempermainkan beliau dan para sahabat beliau. Abu Thalib termasuk orang yang belum memeluk Islam namun sangat mencintai Nabi saw, ia akan melakukan apa saja yang dapat menolong Nabi saw. Pada tahun kesepuluh kenabian, ketika Abu Thalib meninggal dunia, kaum kuffar semakin berkesempatan untuk mencegah perkembangan islam dan menyakiti kaum muslimin. Rasulullah saw pun pergi ke thaif. Disana ada suatu kabilah bernama Tsaqif, yang sangat banyak anggotanya, Beliau berpendapat, jika mereka memeluk Islam, kaum Muslimin akan terbebas dari siksaan orang-orang kafir tersebut. Dan akan menjadikan kota ini sebagai pusat penyeberan Islam. Setibanya di Thaif, Nabi saw langsung menemui tiga orang tokoh masyarakat dan berbicara dengan mereka, mengajak mereka kepada agama Allah, dan mengajak mereka agar membantu Rasulullah saw. Namun mereka bukan saja menolak, bahkan sebagai Bangsa Arab yang terkenal dengan adatnya yang sangat menghormati, itupun tidak mereka lakukan. Bahkan mereka menjawab dengan terang-terangan dan menerima beliau dengan sikap yang sangat buruk. Mereka menunjukan perasaan tidak suka dengan kedatangan Nabi saw. Pada mulanya beliau berharap agar kedatangan beliau kepada tokoh masyarakat akan disambut dengan baik dan sopan. ternyata sebaliknya. Diantara mereka ada yang berkata, “wahai, kamukah orang yang dipilih oleh Allah sebagai Nabi-nya?” Yang lain berkata, “Tidak adakah orang selain kamu yang lebih pantas dipilih Allah sebagai Nabi? Yang ketiga berkata, “Aku tidak mau berbicara denganmu, sebab jika kamu memang seorang nabi seperti pengakuan mu lalu aku menolak mu, tentu itu tidak akan mendatangkan bencana dan jika kamu berbohong, aku tidak ingin berbicara dengan orang seperti itu.” Setelah itu dengan perasaan kecewa terhadap mereka, Nabi saw berharap dapat berbicara dengan orang-orang selain mereka. Inilah sifat Nabi saw yang selalu bersungguh-sungguh, teguh pendirian, dan tidak mudah putus asa. ternyata tidak seorang pun diantara mereka yang bersedia menerima beliau. Bahkan mereka membentak beliau dengan berkata,” Keluarlah kamu dari kampung ini! Pergilah kemana saja yang kamu sukai!” Ketika Nabi saw. Sudah tidak dapat mengharapkan mereka dan bersiap-siap akan meninggalkan mereka, mereka menyuruh anak-anak kota tersebut mengikuti Nabi saw., lalu mengganggu ,mencaci, serta melemparinya dengan batu, sehingga sandal beliau berlumuran darah. dalam keadaan seperti inilan Nabi meninggalkanThaif . ketika pulang beliau menjumpai sebuah tempat yang dianggap aman dari kejahatan mereka. Beliau berdoa kepada Allah swt., “Ya allah, kepada Mu lah kuadukan lemahnya kekuatanku, kurangnya upayaku dalam pandangan manusia. Wahai yang maharahim dari sekalian rahimin, Engkaulah Tuhannya orang-orang yang merasa lemah, dan Engkaulah tuhanku, kepada siapakah engkau serahkan diriku. kepada orang asing yang akan memandangku dengan muka masam atau kepada musuh yang engkau berikan segala urusanku., tiada keberatan bagiku asalkan engkau tidak marah kepadaku. Lindungan-Mu sudah cukup bagiku. Aku berlindung kepada-Mu dengan Nur wajah-Mu yang menyinari segala kegelapan,dan dengannya menjadi baik dunia dan akhirat, dari turunya murka-Mu kepadaku atau turunya ketidakridhaan-Mu kepadaku. Jauhkanlah murka-Mu hingga Engkau ridha.Tiada daya dan upaya melainkan dengan-Mu.” Allah swt. Penguasa seluruh alam pun memperlihatkan keperkasaan-Nya. Demikian sedih doa Nabi saw., sehingga Jibril a.s datang untuk memberi salam kepada beliau dan berkata, “ Allah mendengar pembicaraanmu dengan kaummu, dan Allahpun mendengar jawaban mereka, dan Dia mengutus kepadamu malaikat penjaga gunung agar siap melaksanakan apa pun perintahmu kepadanya. “Malaikat itupun datang dan memberi salam kepada Nabi saw. Seraya berkata,” apapun yang engkau perintahkan akan kulaksanakan. Bila engkau suka, akan ku benturkan kedua Gunung disamping kota ini sehingga siapa saja yang tinggal diantara keduanya akan hancur binasa. Jika tidak, apapun hukuman yang engkau inginkan, aku akan siap melaksanakannya.” Rasulullah saw.yang bersifat pengasih dan mulia ini menjawab, “ aku hanya berharp kepada Allah, seandainya saat ini mereka tidak menerima Islam, semoga kelak keturunan mereka akan menjadi orang-orang yang beribadah kepada Allah.” Faedah Demikianlah Akhlak Nabi yang mulia. Kita mengaku sebagai pengikutnya, namun ketika kita ditimpa sedikit kesulitan atau celaan, kita langsung marah, bahkan menuntut balas seumur hidup. Kezhaliman dibalas dengan kezhaliman,
[ppiindia] sandal berlumuran
PERJALANAN RASULULLAH Saw. KE THAIF Selama sembilan tahun sejak kerasulan, Nabi Muhammad saw telah berusaha menyampaikan ajaran Islam dan mengusahakan hidayah serta perbaikan kaum nya di Makkah, namun sangat sedikit yang menerima ajakan beliau,kecuali orang-orang yang sejak awal telah masuk Islam. Selain mereka, ada orang-orang yang belum masuk Islam,tetapi siap membantu Rasulullah saw. Dan kebanyakan orang-orang kafir makkah selalu menyakiti dan mempermainkan beliau dan para sahabat beliau. Abu Thalib termasuk orang yang belum memeluk Islam namun sangat mencintai Nabi saw, ia akan melakukan apa saja yang dapat menolong Nabi saw. Pada tahun kesepuluh kenabian, ketika Abu Thalib meninggal dunia, kaum kuffar semakin berkesempatan untuk mencegah perkembangan islam dan menyakiti kaum muslimin. Rasulullah saw pun pergi ke thaif. Disana ada suatu kabilah bernama Tsaqif, yang sangat banyak anggotanya, Beliau berpendapat, jika mereka memeluk Islam, kaum Muslimin akan terbebas dari siksaan orang-orang kafir tersebut. Dan akan menjadikan kota ini sebagai pusat penyeberan Islam. Setibanya di Thaif, Nabi saw langsung menemui tiga orang tokoh masyarakat dan berbicara dengan mereka, mengajak mereka kepada agama Allah, dan mengajak mereka agar membantu Rasulullah saw. Namun mereka bukan saja menolak, bahkan sebagai Bangsa Arab yang terkenal dengan adatnya yang sangat menghormati, itupun tidak mereka lakukan. Bahkan mereka menjawab dengan terang-terangan dan menerima beliau dengan sikap yang sangat buruk. Mereka menunjukan perasaan tidak suka dengan kedatangan Nabi saw. Pada mulanya beliau berharap agar kedatangan beliau kepada tokoh masyarakat akan disambut dengan baik dan sopan. ternyata sebaliknya. Diantara mereka ada yang berkata, “wahai, kamukah orang yang dipilih oleh Allah sebagai Nabi-nya?” Yang lain berkata, “Tidak adakah orang selain kamu yang lebih pantas dipilih Allah sebagai Nabi? Yang ketiga berkata, “Aku tidak mau berbicara denganmu, sebab jika kamu memang seorang nabi seperti pengakuan mu lalu aku menolak mu, tentu itu tidak akan mendatangkan bencana dan jika kamu berbohong, aku tidak ingin berbicara dengan orang seperti itu.” Setelah itu dengan perasaan kecewa terhadap mereka, Nabi saw berharap dapat berbicara dengan orang-orang selain mereka. Inilah sifat Nabi saw yang selalu bersungguh-sungguh, teguh pendirian, dan tidak mudah putus asa. ternyata tidak seorang pun diantara mereka yang bersedia menerima beliau. Bahkan mereka membentak beliau dengan berkata,” Keluarlah kamu dari kampung ini! Pergilah kemana saja yang kamu sukai!” Ketika Nabi saw. Sudah tidak dapat mengharapkan mereka dan bersiap-siap akan meninggalkan mereka, mereka menyuruh anak-anak kota tersebut mengikuti Nabi saw., lalu mengganggu ,mencaci, serta melemparinya dengan batu, sehingga sandal beliau berlumuran darah. dalam keadaan seperti inilan Nabi meninggalkanThaif . ketika pulang beliau menjumpai sebuah tempat yang dianggap aman dari kejahatan mereka. Beliau berdoa kepada Allah swt., “Ya allah, kepada Mu lah kuadukan lemahnya kekuatanku, kurangnya upayaku dalam pandangan manusia. Wahai yang maharahim dari sekalian rahimin, Engkaulah Tuhannya orang-orang yang merasa lemah, dan Engkaulah tuhanku, kepada siapakah engkau serahkan diriku. kepada orang asing yang akan memandangku dengan muka masam atau kepada musuh yang engkau berikan segala urusanku., tiada keberatan bagiku asalkan engkau tidak marah kepadaku. Lindungan-Mu sudah cukup bagiku. Aku berlindung kepada-Mu dengan Nur wajah-Mu yang menyinari segala kegelapan,dan dengannya menjadi baik dunia dan akhirat, dari turunya murka-Mu kepadaku atau turunya ketidakridhaan-Mu kepadaku. Jauhkanlah murka-Mu hingga Engkau ridha.Tiada daya dan upaya melainkan dengan-Mu.” Allah swt. Penguasa seluruh alam pun memperlihatkan keperkasaan-Nya. Demikian sedih doa Nabi saw., sehingga Jibril a.s datang untuk memberi salam kepada beliau dan berkata, “ Allah mendengar pembicaraanmu dengan kaummu, dan Allahpun mendengar jawaban mereka, dan Dia mengutus kepadamu malaikat penjaga gunung agar siap melaksanakan apa pun perintahmu kepadanya. “Malaikat itupun datang dan memberi salam kepada Nabi saw. Seraya berkata,” apapun yang engkau perintahkan akan kulaksanakan. Bila engkau suka, akan ku benturkan kedua Gunung disamping kota ini sehingga siapa saja yang tinggal diantara keduanya akan hancur binasa. Jika tidak, apapun hukuman yang engkau inginkan, aku akan siap melaksanakannya.” Rasulullah saw.yang bersifat pengasih dan mulia ini menjawab, “ aku hanya berharp kepada Allah, seandainya saat ini mereka tidak menerima Islam, semoga kelak keturunan mereka akan menjadi orang-orang yang beribadah kepada Allah.” Faedah Demikianlah Akhlak Nabi yang mulia. Kita mengaku sebagai pengikutnya, namun ketika kita ditimpa sedikit kesulitan atau celaan, kita langsung marah, bahkan menuntut balas seumur hidup. Kezhaliman dibalas dengan kezhaliman,
[ppiindia] fantastic 5.................................
`Dari Ibnu Umar r.huma, ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda,`Agama islam dibangun atas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, mendirikan sholat, membayat zakat, haji dan shaum pada bulan Ramadhan.`(Bukhari, Muslim-At-Targhib). Kelima hal diatas adalah asas imam terbesar dan rukun yang terpenting. Agama islam diibaratkan oleh Rasulullah saw. Seperti sebuah kemah yang disangga oleh lima tiang. Tiang tengahnya adalah kalimat Syahadat, dan empat tiang lainnya adalah tiang tiang pendukung pada setiap penjuru kemah itu. Tanpa tiang tengah, kemah tersebut tidak akan dapat berdiri tegak. Apabila salah satu dari keempat tiang lainnya tidak ada, kemah tetap berdiri tetapi sudut yang tidak bertiang itu akan menjadi miring dan mungkin rubuh. Berdasarkan hadits diatas, marilah kita melihat diri kita sendiri, sejauh manakah kita telah menegakkan islam ini? Benarkah kita telah menegakkan setiap tiangnya dengan sempurna? Kelima tiang dalam hadits di atas sangat penting, sehingga ditetapkan sebagai asas-asas Islam. Oleh sebab itu, dengan kedudukannya sebagai seorang muslim, maka sangat penting bagi kita untuk memperhatikan urusan sholat, mengingat bahwa masalah yang terpenting setelah imam adalah shalat. Abdullah bin Mas`ud r.a. berkata,` Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw.,` Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah?` Jawab beliau ,`Shalat.` Saya bertanya lagi,` Lalu apa?` Beliau menjawab, `Berbuat baik kepada kedua orang tua.`Kemudian saya bertanya lagi,` lalau apa?`Jawab beliau,`Jihad.` Mulla Ali Qari rah.a. menyatakan bahwa alim ulama telah menjadikan hadits ini sebagai dalil bahwa shalat adalah kewajiban Islam yang terpenting setelah imam. Hal ini diperkuat lagi oleh sabda Rasulullah saw., Shalat adalah sebaik-baik ketetapan amal untuk hamba-Nya) --- On Tue, 2/9/10, anton john hartomo antonhart...@yahoo.com wrote: From: anton john hartomo antonhart...@yahoo.com Subject: [ppiindia] I B U To: it...@yahoogroups.com Cc: ppiindia@yahoogroups.com, antonhart...@yahoo.com Date: Tuesday, February 9, 2010, 3:53 AM - Forwarded Message 8 *KEBOHONGAN* SEORANG IBU DALAM HIDUP Sony Chow January 18 at 1:33pm (facebook) apikato...@yahoogro UPS.COM (Zabur)22:10- 11. Ya, Engkau yg mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku... kepada-MU aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah ALLAHku ... Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini malahan sebaliknya. Dengan adanya *kebohongan* ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia. ini ada sebuah cerita kesaksian seorang anak : Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata: Makanlah nak, aku tidak lapar -- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sendokku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan -- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja. Ibu tersenyum dan berkata :Cepatlah tidur nak, aku tidak capek -- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat
Takut.............................Re: [ppiind ia] JS Furnivall–Plural Economy : Koloniali sme-Liberalisme, Lanjutkan!
Kisah Rasa Takutnya Abu Bakar R.a. Kepada Allah Swt Sesuai kesepakatan ahli sunnah, Abu Bakar r.a. adalah orang yang paling utama di antara seluruh manusia di dunia ini selain Anbiya`. Keyakinannya demikian tinggi, sehingga Rasulullah saw. Sendiri telah memberi kabar gembira bahwa ia akan menjadi pemimpin satu jamaah di surga kelak. Semua pintu surga akan memanggil namanya dan menyampaikan kabar gembira kepadanya. Nabi saw. Bersabda,` Orang yang paling dahulu masuk surga di kalangan umatku adalah Abu Bakar.` Walaupun demikian, Abu Bakar r.a justru berkata,`seandainya aku menjadi rumput yang akan dimakan hewan.` Kadangkala ia berkata, ` Seandainya aku hannya menjadi rumput seorang mumin.`Suatu ketika, ia pernah berada di dalam sebuah taman, sedangkan di dekatnya ada seekor hewan yang sedang duduk. Sambil menarik nafas dingin, Abu Bakar r.a. berkata, `Wahai, alangkah nikmatnya hidupmu. Kamu makan, minum, dan berkeliaran di bawah pepohonan, tetapi di ahirat tidak ada hisap bagimu. Andaikan Abu Bakar menjadi sepertimu.` Rabi`ah Aslami r.a. bercerita,` Suatu ketika, pernah terjadi kesalahpahaman antara aku dengan Abu Bakar. Ia telah berbicara kasar kepadaku, ` Ucapkanlah kata kata kasar kepadaku sehingga menjadi balasan bagiku.` Namun aku menolaknya. Ia berkata,` Kamu harus mengucapkannya. Jika tidak, akan kuadukan kepada Rasulullah saw.` Aku tetap tidak menjawab apa pun. Lalu ia bangun dan pergi meninggalkanku. Ketika itu, beberapa orang Banu Aslam yang menyaksikan kejadian tersebut berkata,` Orang ini aneh sekali, ia sendiri yang memulainya dan ia sendiri yang mengadukannya kepada Rasulullah saw..` Kataku,` Tahukah kamu siapa dia? Dialah Abu Bakar. Jika ia marah, Rasalullah saw.—kekasih Allah—tentu akan marah kepada mu, dan murka beliau adalah murka Allah. Jika demikian, siapakah yang dapat menyelamatkan kehancuran Rabi`ah?`Lalu aku pergi menemui Nabi saw. Dan menceritakan kejadian tersebut. Sabda beliau,`Baik, benar kamu tidak membalas dan tidak menjawabnya, tetapi sebaiknya kamu berkata,`Semoga Allah memaafkan mu wahai Abu Bakar.` Faedah Inilah keteladanan rasa takut kepada Allah swt. Hanya karena sepotong kalimat yang sepele, Abu BAkar r.a. demikian takut akan balasannya di akhirat. Ia sangat cemas dan khawatir sehingga ia sendiri yang meminta dibalas, lalu mengadukannya kepada Nabi saw. Agar Rabi`ah r.a. membalas perbuatanya. Pada hari ini, kita mudah untuk saling mencaci tanpa rasa khawatir sedikit pun akan balasan perbuatan kita kelak di akhirat atau hari Hisab. --- On Wed, 2/3/10, andre andreas mataharikus...@yahoo.com wrote: From: andre andreas mataharikus...@yahoo.com Subject: [ppiindia] JS Furnivall–Plural Economy : Kolonialisme-Liberalisme, Lanjutkan! To: kerja.pembeba...@gmail.com Date: Wednesday, February 3, 2010, 8:17 AM Sejumlah cendekiawan dan pranata kesarjanaan dengan sadar masuk persekongkolan menyelewengkan ilmu pengetahuan demi tegaknya kekuasaan kolonial. JS Furnivall adalah salah satunya. Menjelang Perang Dunia II, tahun 1938, terbit karyanya, Netherland India: A Study of Plural Economy. Sebuah opus magnum yang menggetarkan ihwal pentingnya keberlanjutan kolonialisme Belanda atas Indonesia bertirai asap retorika dan diagnosa tajam ihwal plural economy atau ekonomi majemuk. Dipetik dari artikel JJ Rizal di Kompas Minggu, resensi buku Netherland India: A Study of Plural Economy karangan JS Furnival yang edisi Indonesianya telah diterbitkan oleh Freedom Institute 2009) Walau demikian JJ Rizal menegaskan bahwa salah jika menuduh Furnival antipati terhadap pribumi. Bahkan Furnival blak-blakan memaparkan eksploitasi kuasa kolonial dan kaum modal yang serakah. Ia juga secara khusus memaparkan pertumbuhan nasionalisme dan gerakan kebangsaan Indonesia. Namun demikian menurut JJ Rizal “Furnivall alergi kepada para nasionalis revolusioner. Simpati besarnya untuk para pribumi jinak, pribumi model Barat yang bertindak dan berpikir persis tuan-tuan putih. Adalah bodoh, menurut Furnivall, kalau pilih cara revolusioner meraih kemerdekaan. Nasionalisme, apalagi yang revolusioner, jangan dijadikan dasar negara. Baginya pilihan terbaik adalah nasionalisme statis yang tidak melihat, bahkan menolak perkembangan masyarakat dan sejarah.” Furnival memang mengabdikan dirinya menjadi mesin kolonial untuk menanamkan garis “Politik Ethis Konservatif”. Yakni ”kebijakan yang diarahkan untuk meletakkan seluruh kepulauan Hindia di bawah kekuasaan Belanda dan untuk mengembangkan negeri dan bangsa di wilayah itu ke arah pemerintahan sendiri di bawah asuhan Belanda.” Lepas dari itu semua menurut JJ Rizal, sebagai buku induk ilmu kolonial karya Furnivall bukan tak berguna. Ia menyarankan membacanya dengan mencontoh cara Soekarno dalam Indonesia Menggugat membaca dan memakai karya para mahaguru ilmu kolonial. Comot data dan analisisnya seraya mengingatkan betapa: ”kolonialisme- imperialisme tidaklah mati… tetapi dipakai
Nikmatnya............................Re: [ppiindia] Kesaksian Member Pulsa Gram
Kiriman dari sahabat tercinta. KISAH SYAHIDNYA ANAS BIN NADHAR R.a Anas bin Nadhar r.a. adalah sahabat Nabi saw. Yang tidak menyertai perang Badar. Ia sangat menyesal dan sering memarahi dirinya sendiri karena tidak dapat menyertai peperangan yang pertama dan besar dalam sejarah Islam itu. Untuk itu ia, sangat berharap dapat menebusnya dalam pertempuran selanjutnya. Dan ternyata, kesempatan itu datang pada perang Uhud. Ia turut serta sebagai pejuang yang gagah berani. Pada mulanya kaum muslimin telah mendapatka kemenangan dalam perang tersebut.namun karena suatu kekilafan kaum muslimin menderita kekalahan pada akhir perang. Kekhilafan itu adalah: beberapa orang sahabat yang ditugaskan untuk berjaga disuatu tempat melalui sabda Nabi saw., “Kalian jangan meninggalkan tempat ini dalam keadaan bagaimanapun, karena musuh dapat menyerang dari sana.” Pada permulaan perang kaum muslimin telah memperoleh kemenangan, dan kaum kafir melarikan diri. Melihat hal ini orang-orang yang telah ditunjuk oleh Nabi saw segera meninggalkan tempat tugas mereka.Mereka menyangka bahwa kaum muslimin telah menang dan perang telah usai, sehingga orang-orang kafir yang melarikan diri segera dikejar dan diambil harta rampasan perangnya. Sebenarnya pimpinan pasukan telah melarang dan mengigatkan agar tidak meninggalkan bukit. Ia berkata.” Jangan tinggalkan tempat ini, Rasulullah saw telah melarangnya.” Tetapi mereka menduga bahwa perintah Nabi hanya berlaku saat perang saja. merekapun turun kemedan perang meninggalkan bukit. Pada saat itulah pasukan kafir yang melarikan diri melihat bahwa tempat yang seharusnya dijaga oleh kaum muslimin telah kosong, maka mereka segera kembali dan menyerang kaum muslimin dari arah sana. Hal itu sama sekali tidak diduga oleh kaum muslimin, sehingga mereka kalah dan terjepit dalam kepungan kaum kafir dari dua arah. Keadaan menjadi kacau balau mereka berhamburan kesana kemari. Anas r.a. melihat sahabat Sa’ad bin Mu’adz r.a. sedang berjalan. maka Anas r.a. berkata,” Hai Sa’ad akan kemankah engkau? Demi Allah, aku mencium harum surga dari arah Uhud. Setelah berkata demikian, ia mengacukan pedang ditanganya dan meyerbu ditengah kaum kafir, sambil bertekad tidak akan berhenti berperang sebelun Syahid. Dan ia pun syahid dimedan Uhud. Tubuhnya begitu rusak ketika diperiksa. Kurang lebih terdapat delapan puluh luka akibat tebasan pedang dan panah ditubuhnya. Hanya saudara wanitanya yang dapt mengenalinya melalui ujung jemari tangannya. FAEDAH Orang yang ikhlas dan bersungguh- sungguh menunaikan perintah Allah swt , bahwa ketika didunia Allah swt, memberikan kesempatan untuk merasakan nikmat surga. Inilah kisah Anas bin Nadhar r.a. yang mencium keharuman surga ketika masih hidup didunia. Jika keikhlasan sudah ada pada diri seseorang, nikmat surga pun akan dirasakannya didunia. --- On Wed, 2/3/10, rahmat hidayat uitloc...@yahoo.co.id wrote: From: rahmat hidayat uitloc...@yahoo.co.id Subject: [ppiindia] Kesaksian Member Pulsa Gram To: ppiindia group diskusi ppiindia@yahoogroups.com Date: Wednesday, February 3, 2010, 2:09 PM Dear All.. Banyak website dan sistem bisnis jaringan pulsa, tapi yang bener2 BENAR sepertinya baru ini, sistem simple - mudah diduplikasi, stok dan tranksaksi lancar, harga murah, ngga salah SEMUA KELEBIHAN BISNIS PULSA ADA DI PULSAGRAM, siap genjot ngga cuma online jg offline, SUKSES!! Dikirim tanggal : 2009-12-28, Oleh : Jk Mukti - yogyakarta Alhamdulillah, setelah bergabung dengan pulsagram selama 1 bulan, member dengan mudah kita dapatkan (26 member), dengan alasan yang masuk akal; 1. Daftar gratis 2. Proses transaksi lebih cepat dari yang pernah saya ikuti sebelumnya 3. Perhitungan keuntungan lebih jelas 4. Dengan ada batasan s/d leve...l 10, jelas bahwa berbagi rezeki dengan orang lain adalah salah satu program dari pulsagram Benar-benar adil kan?! Terima kasih Pulsagram. Dikirim tanggal : 2009-09-20, Oleh : Asep muhamad ramdan Berikut alamat webnya, jika ingin mempelajari system tersebut. http://www.pulsagra m.com/?id= CN020081atau http://www.pulsagra m.com/indexCN020 081.htm Mohon maaf jika ada yang terganggu dengan kiriman email ini, Terima kasih Ttd Rahmat.. Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger .yahoo.com/ pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Oke, menderita................................Re: [ppiindia] Fw: Komunikasi Tuhan dan Manusia : AKU Tidak Pernah Meninggalkanmu
Kisah Islamnya Abu Dzar Al-Ghifari r.a. Abu Dzar Al-Ghifari r.a. adalah seorang sahabat Nabi saw. Yang terkenal. Di kemudian hari, ia termasuk golongan ahli zuhud dan ulama besar pada zamannya. Ali r.a. berkata,`Abu Dzar memiliki ilmu yang tidak dimiliki oleh orang lain, namun ia menyimpannya.` Ketika pertama kali mendengar kabar kenabian Muhammad saw., Abu Dzar mengirim saudaranya ke Makkah untuk memastikan berita itu. Ia berkata kepada saudaranya,`Apa bila ada orang yang mengaku,`Telah datang wahyu kepadaku dari langit,` maka selidikilah ia dan dengarkan dengan baik kata-katanya.`Saudaranya pun pergi ke Makkah. Dan setelah menyelidiki di sana, ia pun kembali dan melaporkan,` Aku melihat ia memerintahkan agar melaksanakan kebiasaan baik dan berakhlak mulia. Dan aku mendengar ucapannya yang sangat indah, namun bukan ucapan syair atau ucapan ahli sihir. Abu Dzar r.a. tidak puas dengan berita saudaranya itu, sehingga ia memutuskan untuk pergi sendiri ke Makkah. Setibanya di sana, ia langsung menuju Masjidil-Haram. Pada saat itu ia belum mengenal wajah Nabi saw., dan ia menduga tidak aman baginya jika menanyakan tentang Nabi kepada orang-orang. Hingga petang ia masih menyelidikinya. Ketika itu, Ali r.a. melihat seorang musafir asing. Pada masa itu, menjadi kebiasaan para sahabat untuk memperhatikan para musfir, orang-orang miskin, orang-orang asing, lalu memenuhi hajat mereka. Ali r.a. pun mengajaknya kerumahnya dan melayaninya. Ali r.a. merasa belum perlu bertanya mengenai siapa dan apa maksud kedatangannya. Dan musafir tersebut juga tidak mengemukakan maksudnya kepada tuan rumah. Pada pagi harinya, ia kembali ke mesjid dan menyelidiki lagi tanpa mengetahui apa pun dan tidak bertanya kepada siapapun. Mungkin hal ini disebabkan berita permusuhan terhadap Nabi saw. Telah tersebar luas. Nabi saw. Dan siapa saja yang berani menemui beliau akan diganggu oleh mereka. Mungkin ia berpikir bahwa ia tidak akan mengetahui keadaan yang sebenarnya, karena gangguan yang mungkin tiba-tiba menimpanya, sehingga ia tetap menyendiri. Pada sore hari kedua, Ali r.a. berpikir,`Musafir yang terlantar ini pasti ada tujuannya datang kemari, mungkin tujuannya belum terpenuhi,`maka ia mengajak kembali tamunya menginap di rumahnya. Malam telah berlalu. Ali r.a. masih belum sempat bertanya kepadanya. Malam ketiga pun sama seperti malam sebelumnya,` Apakah tujuan mu datang kemari?` setelah meminta ali bersumpah dan berjanji akan menjawab jujur setiap pertanyaanya, barulah Abu Dzar menutarakan maksudnya. Ali r.a. berkata,` Sungguh, beliau adalah utusan Allah. Jika esok pagi aku pergi, ikutilah aku. Aku akan mengantarmu kepada beliau. Namun, jika para penentang mengetahui hubungan kita, jumlah mereka sangat banyak dan berbahaya. Agar tidak dicurigai, jika ada bahaya yang mengancam, aku akan pura-pura buang air atau memperbaiki sepatu. Hendaknya engkau terus berjalan, jangan menungguku agar perjalanan kita tidak diketahui orang.` Keesokan paginya, Ali r.a. dan musafir itu tiba di rumah Rasulullah saw. Dengan sembunyi-sembunyi. Mereka berbincang-bincang dengan beliau. Dan pada saat itulah Abu Dzar r.a. masuk Islam. Selanjutnya, karena Rasulullah saw. Sangat mencemaskan gangguan yang akan menimpa Abu Dzar r.a. beliau melarangnya agar tidak menunjukan ke islaman nya di muka umum. Beliau bersabda,` Pulanglah ke kaummu dengan sembunyi-sembunyi, dan kamu boleh kembali kesini jika kami telah menang.`Jawab Abu Dazar r.a., ` Ya Rasulullah, demi Dzat Yang nyawaku ada di tangan-Nya, aku akan mengucapkan kalimat tauhid ini di hadapan orang-orang yang tidak beriman itu.` lalu ia segera pergi ke Masjidil-haram, dan dengan suara lantang ia berteriak, `Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.` Begitu selesai mengucapkan kata-kata tersebut, orang-orang menyerangnya dari segala arah. Tubuhnya terluka hebat, bahkan ia hampir menemui ajalnya. Untunglah paman Nabi saw. Abbas r.a. yang ketika itu belum masuk islam, melindungi Abu Dzar dengan tubuhnya sambil berteriak, `Kalian sungguh zhalim, orang ini orang Ghifar, Kabilah ini tinggal diantara jlan menuju Syam. Perniagaan kalian dan segala urusannya adalah dengan negeri syam. Jika ia mati, jalan lalu lintas ke Syam akan tertutup bagi kita. Memang benar bahwa semua keperluan mereka datang dari Syam. Jika jalur itu tertutup, itu adlah bencana bagi mereka. Akhirnya, mereka meninggalkan Abu Dzar r.a. Pada hari kedua. Abu Dzar r.a. mengulangi perbuatan yang sama. Ia pergi ke Masjidil-Haram dan meneriakkan kalimat tauhid di hadapan orang banyak.orang-orang yang membenci ucapan itu pun kembali memukulinya. Dan pada hari itu, Abbas r.a. jugalah yang mengingatkan kaumnya bahwa jika ia mati, maka jalur perdagangan mereka akan tertutup. Faedah Walaupun Rasulullah saw. Menasihati Abu Dzar agar tidak menunjukan keislamannya, semangatnya yang tinggi untuk memperlihatkan yang hak telah
wanita tangguh............................... ...........Re: [ppiindia] 100 Hari Rezim SBY- Boedi – Rakyat Lebih Makmur atau Menderita?
Kisah Asma’ R.ha. Bertanya tentang Pahala bagi kaum Wanita. Asma’binti Yazid Anshari r.ha. adalah seorang sahabiah. Pada suatu ketika, ia mendatangi Nabi saw. Dan berkata,”Ya Rasulullah, aku datang sebagai utusan kaum wanita. Sungguh, engkau adalah utusan Allah untuk kaum laki-laki dan juga wanita. Untuk itu, kami sebagai kaum wanita telah beriman kepada Allah dan kepada mu. Kamikaum wanita selalu tingal di dalam rumah saja, tertutup dalam hijab-hijab, dan sibuk menunaikan keperluan serta keinginan suami. Kami selalu mengasuh anak-anak, sedangkan kaum laki-laki selalub mendapat pekerjaan yang memborong pahala. Mereka dapat menghadiri shalat Jum’at, dapat berjamaah shalat lima waktu, dapat menjenguk orang sakit, menyertai jenazah, pergi haji, dan yang paling utama, mereka dapat menghadiri shalat Jum’at, dapat berjamaah shalat lima waktu, dapat menjenguk orang sakit, menyertai jenazah, pergi haji; dan yang paling utama, mereka dapat berjihad di jalan Allah. Jika mereka sedang mengerjakan haji, umrah, atau jihad, kamilah yang menjaga harta mereka, menjahitkan baju mereka, dan memelihara anak-anak mereka. Maka, apakah kami tidak mendapatkan pahala yang sama dengan mereka?”. Rasulullah saw. Mendengarkanya dengan penuh perhatian. Kemudian beliau berpaling kepada para sahabatnya dan bersabda,”pernahkah kalian mendengar sebuah pertanyaan agama yang lebih baik daripada pernytaan manita ini?” Para sahabat r.hum berkata,”Ya Rasulullah, bahkan kami tidak menduga bahwa kaum wanita akan dapat bertanya seperti itu.” Lalu beliau berpaling kembali kepada Asma’r.ha. dan bersabda,”Dengarkanlah dengan baik dan perhatikan, lalu smpaikanlah kepada para wanita muslimah yang telah mengirimmu ke sini. Apabila para istri selalu berbuat baik kepada suaminya, selalu mentaatinya, melayaninya dengan baik, dan berusaha membuat suaminya selalu bergembira, maka itu adalah sesuatu yang sangat berharga. Jika semua itu dapat kalian kerjakan, kalian akan mendapatkan pahala yang sama dengan kaum laki-laki.”Mendengar jawaban Nabi saw. Itu, hati Asma’ r.ha. sangat gembira. Kemudian ia segera kembali menjumpai kaumnya. Faedahnya Pelayanan yang baik dan ketaatan seorang istri terhadap suaminya merupakan kebaikan yang sangat berharga. Namun kebanyakan wanita sekarang ini melalaikannya. Pada suatu ketika, para sahabat r.hum hadir di majelis Rasulullah saw. Mereka bertanya,”Kami melihat orang-orang non-Arab sangat menghormati raja dan para pemimpinnya dengan bersujud. Padahal engkau lebih berhak dihormati seperti itu oleh kami.” Namun Nabi saw. Melarang berbuat demikian kepadanya. Beliau bersabda, “Seandainya aku dibolehkan memerintahkan seseorang bersujud kepada selain Allah, niscaya akan kuperintahkan para istri untuk bersujud di depan suaminya.”Beliau juga bersabda,”Demi Allah Yang nyawaku di dalam gemgama-Nya, seorang istri tidak dapat memenuhi hak-hak Allah sebelum ia memenuhi hak-hak suaminya. Sebuah riwayat lain menyebutkan,”Suatu ketika, seekor unta datang dan bersujud di hadapan Rasulullah saw.Para sahabat r.hum berkata,”Jika hewan ini saja bersujud kepada Rasulullah saw. Tentu kami lebih berhak bersujud di hadapanmu, ya Rasulullah.’ Lalu beliau menjawab dengan jawaban di atas,’Seandainya aku dibolehkan memerintah seseorang bersujud kepada selain Allah, maka akan kuperintahkan para istri bersujud di depan suaminya.”Dalam hadits lainya disebutkan bahwa beliau bersabda,”Jika seorang istri meninggal dunia dan suaminya rela kepadanya, istru itu pasti masuk surga.” Sebuah hadist lain menyebutkan,”Seorang istri yang memarahi suaminya dan berpisah tidur pada malam harinya, maka pada itu para malaikat melaknatnya smpai pagi.” Beliau juga bersabda, “Ada dua jenis manusia yang shalatnya tidak akan diterima, sehingga tidak akan naik ke langit melebihi kepala mereka. Pertama, seorang hamba yang lari dari tuannya. Dan kedua, seorang istri yang tidak mentaati suaminya.” --- On Thu, 1/28/10, A Nizami nizam...@yahoo.com wrote: From: A Nizami nizam...@yahoo.com Subject: [ppiindia] 100 Hari Rezim SBY-Boedi – Rakyat Lebih Makmur atau Menderita? To: ekonomi-nasio...@yahoogroups.com, ppiindia@yahoogroups.com, lisi l...@yahoogroups.com, sabili sab...@yahoogroups.com, istiq...@yahoogroups.com, Indonesia Raya indonesiar...@yahoogroups.com Date: Thursday, January 28, 2010, 8:29 AM Setelah 100 hari berjalan rezim pemerintahan SBY-Boediono, apakah rakyat lebih makmur atau menderita? Coba kita lihat… Pemerintah via Mensekneg memutuskan untuk memberi mobil dinas mewah Toyota Crown seharga Rp 1,32 milyar kepada 150 pejabat termasuk para menteri. Padahal dengan mobil seharga Rp 350 juta saja per buah sudah lebih dari cukup. Pemerintah juga memutuskan untuk menaikkan gaji presiden, menteri, dan para pejabat lainnya. Padahal gaji Presiden dan para menteri tersebut sudah puluhan kali lipat di atas UMR. Setjen DPR menganggarkan Laptop senilai Rp 16 juta untuk 560 anggota
[ppiindia] Khusuk..............................................................................................Re: [ppidimalaysia] Re: Status keahlian...(Intermezzo kasus century)
Dari Ummu Rumman r.ha., ibunda Aisyah r.ha., ia berkata,” Abu Bakar Ash Shiddiq melihat aku sholat. Kadangkala aku berdiri condong ke kiri dan kadang ke kanan. (Melihat hal ini) Abu Bakarr.a. menghardik ku dengan keras sehingga hamper saja aku membatalkan shoalt ku. Ia berkata,”Aku mendengar rasulullah saw. Bersabda,”Jika seseorang berdiri sholat, maka ia harus menegakkan anggota badannya, jangan sampai bergerak-gerak seperti bergeraknya orang Yahudi, Sebab tenag ketika sholat termasuk kesempurnaan sholat.” (Hakim, Tirmidzi). Masalah thuma’ninah dalam sholat telah banyak diriwayatkan dalam hadits. Sebelumnya, Nabi saw. Biasa memandang ke langit ketika sholat sambil menungu malaikat pembawa wahyu. Jika beliau menunggu sesuatu, biasanya pandangan beliau tertuju kearah tersebut. Demikianlah Nabi saw. Dahulu sholat. Namun ketika turun ayat: “Sesunguh nya beruntung lah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam sholat nya.” (Q.s. Al-Mu’minuun:1-2). Nabi saw. Mulai mengarahkan pandangannya ke bawah di dalam sholat. Dan banyak riwayat yang menyebutkan bahwa sebelum turun ayat diatas, para sahabat selalu memandang ke sana-kemari dalam sholatnya. --- On Mon, 1/25/10, ronald rulind...@yahoo.com wrote: From: ronald rulind...@yahoo.com Subject: [ppidimalaysia] Re: Status keahlian...(Intermezzo kasus century) To: ppidimalay...@yahoogroups.com Date: Monday, January 25, 2010, 6:49 AM Betul... aneh2 aja... ga tahu pendapatnya bisa membahayakan bangsa tapi berlagak sok ahli... Yang ahli telah mendapat gelar doktor pun perlu dipertanyakan bidangnya. Walaupun ia doktor ekonomi tapi bila keahliannya adalah perdagangan atau ekonomi pembangunan tidak bisa serta merta di anggap benar pendapatnya bila menilai sektor perbankan. Beberapa pernyataan mereka memang benar, tapi permasalahan tidak demikian. Tapi itulah... namanya juga manusia... tanda-tanda kiamat kali ye? Pekerjaan sudah diserahkan pada ahlinya, tapi pengamatnya yang justru sok ahli tapi bukan ahli hehehe... wassalam --- In ppidimalaysia@ yahoogroups. com, Rayenda Brahmana raye_brahm@ ... wrote: Salam, Setelah masyarakat mempertanyakan keahlian seseorang yg mengaku Ahli telematika, ternyata ada lagi... Namun, semoga ini cuma intermezzo.. .tidak menjadi pengalihan perhatian Regards, - - - - - - http://polhukam. kompasiana. com/2010/ 01/22/faisal- basri-memang- ahli-tapi- yang-lain/ Polemik mengenai status keahlian Ichsanuddin Norosy sebagai ekonom mencuat semalam (Kamis, 21/01/10). Gara-gara, salah seorang anggota Pansus Benny K. Harman, menuntut penjelasan. “Siapa yang menyebut Anda ahli ekonomi,” kata Benny pada Ichsanuddin. “Yang menyebut saya, surat dari rektor UGM [Universitas Gadjah Mada],” jawab Ichsanuddin. Tanya jawab Benny dan Ichsanuddin lalu dipotong oleh Gayus Lumbuun, pimpinan rapat saat itu. Gayus merasa keberatan dengan pertanyaan Benny. Ichsanuddin pun memecah perselisihan antara Gayus dan Benny. “Saya bisa membawa surat keterangan Rektor UGM. Jangan khawatir nanti saya bawa surat dan fotokopi. Untuk menghormati Pak Benny,” ucap Ichsanuddin.. “Boleh, itu saya butuh,” kata Benny, seraya menambahkan dia membutuhkan surat keterangan tersebut meski Panitia Angket tak membutuhkan. Rupa-rupanya, polemik ini menggelitik para wartawan yang kritis, untuk mengecek pengakuan Ichsanuddin ini langsung ke kampus Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta. Hasilnya, Ka.Humas dan Protokol UGM, Suryo Baskoro membantah, bahwa Rektor UGM mengeluarkan surat pengakuan yang menyebut Ichsanuddin Noorsy sebagai ahli ekonomi . “Kalau legitimasi resmi dari Rektor UGM saya kira tidak pernah ada,” kata Suryo Baskoro saat dikonfirmasi Tempo melalui telepon. Suryo menambahkan, ia tak pernah mendengar Ichsanuddin pernah tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi UGM. “Saya enggak pernah dengar bahwa beliau pernah kuliah di UGM,” katanya. Pengecekan pun berlanjut ke Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum UGM. Namun lagi-lagi wartawan yang gigih tersebut kecewa. Pasalnya, Eddy OS Hiariej, pengurus Pukat UGM saat dihubungi, secara terpisah malah mengaku tidak pernah mengetahui bahwa Ichsanuddin Noorsy menjadi salah satu staf peneliti di Pukat UGM. “Setahu saya dia enggak pernah jadi staf peneliti di Pukat,” ujar Eddy. (TEMPO Interaktif, Yogyakarta) Nah loh, gimana nih bos … saksi ahli yang dimintai pendapatnya koq malah membingungkan ke-”ahli”-annya?, …. tolong dong bos, kasihanilah kami rakyat kecil yang haus dengan ilmu, tapi mau belajar dari para ahli … koq malah yang dipertontonkan keramaian yang bermuatan kebencian melulu sih ……. tolong .. tolong … tolong pLLiiisss deh ah … Note : Kalau Faisal Basri yang jelas keahliannya, malah diserang pendapatnya ; DR. Faisal Basri - Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan mantan Sekjen DPP Partai Amanat
Akhlak Mulia.........................................Re: [ppiindia] Ulat di Tubuh Ummi Nyaris Masuk Bagian Kepala
Sifat sahabat Nabi saw. Salah satunya. IKROMUL MUSLIMIN (MEMULIAKAN ORANG-ORANG ISLAM) DAN HUSNUL KHULUQ(BERAKHLAK MULIA) Keutamaan ikromul muslimin: “Janganlah sekali-kali kamu menunjukan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah kami berikan kepada beberapa golongan diantara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang berimam.”(Qs. Al Hijr [15] ayat 88). “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang kafir, tetapi berkasih saying sesame mereka; kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalamTaurat dan sifat-sifat mereka dalam injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah ia dan dtegak lurus diatas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam – penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang beriman).. Allah menjanjikan kepada orang-orang beriman dan mengerjakan amal shalih di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.”(Qs. Al fath [48] ayat 29). “Bertakwalah kamu kepada Allah dimana pun kamu berada; susullah amal keburukan dengan amal kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapus kejahatan; dan pergaulilah manusia dengan akhlak mulia.”(Hr. Tirmidzi). “Tidak beriman seseorang diantara kalian, sehingga dia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri” (Hr. Muttafaq’alaih). SIFAT SAHABAT NABI SAW: MEMPERBAIKI DAN MENGIKHLASKAN NIAT SEMATA-MATA HANYA KARENA ALLAH Dari Ummul mu’minin,’Aisyah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda: “Sepasukan tentara memerangi ka’bah. Ketika mereka berada di tanah baida, maka mereka semua dari awal hingga akhir ditenggelamkan dalam bumi. Kata aisyah r.a., “Aku bertanya pada Nabi saw.,’ Wahai rasulullah, bagaimana mereka semua yang awal hingga akhir ditengelamkan ke dalam bumi, sedangkan diklangan mereka ada pasar-pasar dan orang-orang yang bukan dari golongan mereka?”Nabi saw. Bersabda,”Mereka semua yang awal hingga akhir ditenggelamkan, tetapi (pada hari qiamat nanti) mereka akan dibangkitkan menurut niat mereka masing-masing.”(Hr.Muttafaq ‘alaih). Dari Aisyah r.a. berkata, rasulullah saw. Bersabda. “Tidak ada hijrah setelah futuh (penaklukan kota Makkah), tetapi (yang ada) hanyalah ada jihad dan niat.” (Hr. Muttafaq’alaih).. Dari Abu Hurairah r.a., sesunguhnya Rasulullah saw. Bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada tubuhmu juga tidak kepada bentuk rupamu, tetapi Allah memandang kepada hati-mu dan amal-amalmu.”(Hr.Muslim). SIFAT SAHABAT NABI SAW: DA’WAH ILALLAAH DAN BERKORBAN UNTUK USAHA AGAMA. Maksudnya: 1. Untuk merealisasikan penghambaan kepada Allah swt. (membuktikan bahwa kita adalah hamba Allah): Allah swt. Berfirman: “Dan kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya,”Bahwasanya tidak ada yang berhak disembah melainkan Aku, maka sembahlah Aku oleh kalian.”(Qs. Al Anbiya (21) ayat 25). 2. untuk membuktikan bahwa kita adalah pengikut Nabi saw. Allah swt. Berfirman “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyerukan kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”(Qs. Ali ‘ Imran (3) ayat 104). “ Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajadnya di sisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.”(Qs. At taubah 9 ayat 20). Dari Sahlbin Sa’ad as Sa’idiy r.a., sesunguhnya Rasulullah saw. Bersabda: “Sesungguhnya melakukan ribath (menjaga wilayah Islam dari serangan orang kafir) sehari di jalan Allah, lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya; ujung cambuk seseorang di dalam surga, lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya; dan sepetang dan sepagi yang digunakan di jalan Allah, lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(Hr. muttafaq’alaih). Dari Usman bin Affan r.a., sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda: “Melakukan ribath satu hari di jalan Allah, lebih baik daripada seribu hari lainnya di tempat tinggalnya.”(Hr. Tirmidzi). Dari Anas r.a., sesungguhnya rasulullah saw. Bersabda: “Sesungguhnya sepagi atau sepetang (keluar) di jalan Allah, lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(Hr. Muttafaq’alaih).. --- On Sat, 1/23/10, sunny am...@tele2.se wrote: From: sunny am...@tele2.se Subject: [ppiindia] Ulat di Tubuh Ummi Nyaris Masuk Bagian Kepala To: undisclosed-recipi...@yahoo.com Date: Saturday, January 23, 2010, 4:01 PM http://regional. kompas.com/ read/2010/ 01/23/16354139/ Ulat.di.Tubuh. Ummi..Nyaris. Masuk.Bagian. Kepala Ulat di Tubuh Ummi Nyaris Masuk Bagian Kepala Sabtu, 23 Januari 2010 | 16:35 WIB
[ppiindia] antara takut dan penakut
Rangkaian kisah-kisah ketakwaan kepada Allah swt. Walaupun sudah dijelaskan tentang ayat-ayat Al-Qur’an, hadist nabi saw., serta beberapa kisah alim ulama mengenai ketakwaan kepada Allah swt., kita tetap tidak dapat membatasinya. Namun secara ringkas harus kita pahami bahwa rasa takut kepada Allah swt. Adalah hiasan kesempurnaan dalam Islam.. Rasulullah saw. Bersabda, “akar segala kebijaksanaan adalah rasa takut kepada Allah swt” Ibnu Umar r.huma sering menangis karena takut kepada Allah swt. Demikian seringnya sehingga matanya menjadi buta. Ada seseorang yang memperhatikan dirinya dengan heran karena banyak menangis, maka ia berkata kepada orang itu,”Tampaknya engkau heran melihat aku menangis, Sungguh, matahari pun menangis karena takut kepada Allah swt.” Lain,ia berkata,”Bulan pun menangis karena takut kepada Allah swt.” Ketika seorang sahabat muda sedang membaca Al-qur’an, lewatlah Nabi saw. Ketika bacaan pemuda tadi sampai pada ayat yang berbunyi: “Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah seperti kulit yang merah (Q.S. Ar-Rahman:37) Bulu roma pembaca tadi berdiri tegak dan menangis terisak-isak, sehingga napasnya hamper putus. Ia berkata,” Ya Allah, apa yang akan terjadi padaku bila langit telah terbelah (Kiamat)?, sungguh malang nasip ku.”Lalu Nabi saw. Bersabda kepadanya,”Tengisanmu telah menyebabkan para malaikat ikut menangis.” Seorang Anshar terduduk menangis setelah menunaikan shalat Tahajjudnya.Ia berkata,” Aku memohon perlindungan kepada Allah swt dari api neraka jahannam.” Nabi saw. Bersabda,”Kamu telah membuat para malaikat menangis.” Seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Riwahah r.a. menangis sedih. Ketika terlihat oleh istrinya, istrinya langsung ikut menangis. Abdullah r.a. bertanya,” Mengapa kamu menangis?” Jawab istrinya,” Apa yang menyebabkanmu menangis, itu pula yang membuatku menangis.”Kata Abdullah r.a., “ Aku menangis karena membayangkan jika nanti aku harus menyeberangi neraka melalui shirat. Aku tidak tahu, apakah aku akan selamat atau tertingal disana.” Suatu ketika, Zurarah bin Aufa r.a. sedang shalat di dalam mesjid. Ketika sampai pada ayat: “Maka apabila ditiup sangkakala. Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit.”(Q.s. Al-Muddatsir:8-9), ia terjatuh dan langsung meninggal dunia. Lalu orang-orang membawanya ke rumahnya. Ketika Khulid r.a. sedang shalat dan sampai pada ayat: “Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati” (Q.s. Al-‘Ankabuut:57) Ia pun mengulang-ulang ayat tersebut. Tiba-tiba terdengar suara dari sudut rumahnya,” Berapa kali kamu hendak mengulang-ulang ayat itu? Bacaanmu telah menyebabkan kematian empat jin.” Kisah lainnya mengenai seseorang yang ketika sedang mengerjakan shalat, sampailah ia pada ayat yang berbunyi: “Dan mereka dikembalikan kepada Allah swt Pelindung mereka yang sebenarnya” (Q.s. Yunus:30) Tiba-tiba ia menjerit dan menggelepar sehingga meninggal dunia. Disamping itu masih banyak kisah-kisah lainnya mengenai rasa takut kepada Allah swt. Fudhail rah.a, seorang wali Allah yang termasyhur, berkata,”Rasa takut kepada Allah selamanya akan membawa kepada kebaikan.” Semua orang tentu mengenal Syibil rah.a. Ia berkata,” jika aku sedang takut kepada Allah, maka akan terbuka rahasia hikmah dan ibrah bagiku.Terbukanya rahasia itu seperti terbukanya sebuah pintu bagiku, yang sebelumnya tidak pernah terbuka.” Di dalam sebuah hadist, Allah swt, berfirman,”Aku tidak kan mengumpulkan dua rasa takut dan dua ketenangan pada seorang hamba. Jika ia tidak takut kepada-ku di dunia, maka kelak Aku akan memberinya rasa takut di akhirat. Jika ia takut kepada-Ku di dunia ini, maka akan aku hilangkan rasa takutnya di akhirat.”Nabi saw. Bersabda,”Barang siapa takut kepada Allah, niscaya seluruh makhluk akan takut kepadanya. Sebaliknya jika ia takut selain Allah , niscaya seluruh mahkluk akan membuatnya takut.” Yahya bin Mu’adz r.a. berkata,” Seandainya manusia takut kepada neraka sebagaimana ia takut kepada kemiskinan, maka ia akan langsung masuk surga.” Abu Sulaiman Darani rah.a berkata,”Akan hancur hati yang kosong dari rasa takut kepada Allah.” Nabi saw. Bersabda,”Wajah yang dibasahi air mata yang menangis karena takut kepada Allah, walaupun sebesar kepala lalat, neraka akan diharamkan ke atas wajah itu.”Beliau bersabda jika hati seorang muslim bergetar karena takut kepada Allah swt., gugurlah dosa-dosanya sebagaimana daun-daun kering berguguran dari tangkainya.” Sabda beliau yang lain”Seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, maka ia tidak akan masuk neraka seperti susu tidak akan kembali lagi ke putingnya.”Uqbah bin Amir r.a. berkata kepada Nabi saw.,”Tunjukkanlah kepadaku jalan menuju keselamatan.”Jawab Nabi saw., “Jagalah lisanmu dan perbanyaklah tinggal di rumah sambil menangis mengingat dosa-dosamu.” Aisyah r.ha.bertanya kepada Nabi saw., “Adakah di antara umatmu yang akan
[ppiindia] antara takut dan penakut
Rangkaian kisah-kisah ketakwaan kepada Allah swt. Walaupun sudah dijelaskan tentang ayat-ayat Al-Qur’an, hadist nabi saw., serta beberapa kisah alim ulama mengenai ketakwaan kepada Allah swt., kita tetap tidak dapat membatasinya. Namun secara ringkas harus kita pahami bahwa rasa takut kepada Allah swt. Adalah hiasan kesempurnaan dalam Islam.. Rasulullah saw. Bersabda, “akar segala kebijaksanaan adalah rasa takut kepada Allah swt” Ibnu Umar r.huma sering menangis karena takut kepada Allah swt. Demikian seringnya sehingga matanya menjadi buta. Ada seseorang yang memperhatikan dirinya dengan heran karena banyak menangis, maka ia berkata kepada orang itu,”Tampaknya engkau heran melihat aku menangis, Sungguh, matahari pun menangis karena takut kepada Allah swt.” Lain,ia berkata,”Bulan pun menangis karena takut kepada Allah swt.” Ketika seorang sahabat muda sedang membaca Al-qur’an, lewatlah Nabi saw. Ketika bacaan pemuda tadi sampai pada ayat yang berbunyi: “Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah seperti kulit yang merah (Q.S. Ar-Rahman:37) Bulu roma pembaca tadi berdiri tegak dan menangis terisak-isak, sehingga napasnya hamper putus. Ia berkata,” Ya Allah, apa yang akan terjadi padaku bila langit telah terbelah (Kiamat)?, sungguh malang nasip ku.”Lalu Nabi saw. Bersabda kepadanya,”Tengisanmu telah menyebabkan para malaikat ikut menangis.” Seorang Anshar terduduk menangis setelah menunaikan shalat Tahajjudnya.Ia berkata,” Aku memohon perlindungan kepada Allah swt dari api neraka jahannam.” Nabi saw. Bersabda,”Kamu telah membuat para malaikat menangis.” Seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Riwahah r.a. menangis sedih. Ketika terlihat oleh istrinya, istrinya langsung ikut menangis. Abdullah r.a. bertanya,” Mengapa kamu menangis?” Jawab istrinya,” Apa yang menyebabkanmu menangis, itu pula yang membuatku menangis.”Kata Abdullah r.a., “ Aku menangis karena membayangkan jika nanti aku harus menyeberangi neraka melalui shirat. Aku tidak tahu, apakah aku akan selamat atau tertingal disana.” Suatu ketika, Zurarah bin Aufa r.a. sedang shalat di dalam mesjid. Ketika sampai pada ayat: “Maka apabila ditiup sangkakala. Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit.”(Q.s. Al-Muddatsir:8-9), ia terjatuh dan langsung meninggal dunia. Lalu orang-orang membawanya ke rumahnya. Ketika Khulid r.a. sedang shalat dan sampai pada ayat: “Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati” (Q.s. Al-‘Ankabuut:57) Ia pun mengulang-ulang ayat tersebut. Tiba-tiba terdengar suara dari sudut rumahnya,” Berapa kali kamu hendak mengulang-ulang ayat itu? Bacaanmu telah menyebabkan kematian empat jin.” Kisah lainnya mengenai seseorang yang ketika sedang mengerjakan shalat, sampailah ia pada ayat yang berbunyi: “Dan mereka dikembalikan kepada Allah swt Pelindung mereka yang sebenarnya” (Q.s. Yunus:30) Tiba-tiba ia menjerit dan menggelepar sehingga meninggal dunia. Disamping itu masih banyak kisah-kisah lainnya mengenai rasa takut kepada Allah swt. Fudhail rah.a, seorang wali Allah yang termasyhur, berkata,”Rasa takut kepada Allah selamanya akan membawa kepada kebaikan.” Semua orang tentu mengenal Syibil rah.a. Ia berkata,” jika aku sedang takut kepada Allah, maka akan terbuka rahasia hikmah dan ibrah bagiku.Terbukanya rahasia itu seperti terbukanya sebuah pintu bagiku, yang sebelumnya tidak pernah terbuka.” Di dalam sebuah hadist, Allah swt, berfirman,”Aku tidak kan mengumpulkan dua rasa takut dan dua ketenangan pada seorang hamba. Jika ia tidak takut kepada-ku di dunia, maka kelak Aku akan memberinya rasa takut di akhirat. Jika ia takut kepada-Ku di dunia ini, maka akan aku hilangkan rasa takutnya di akhirat.”Nabi saw. Bersabda,”Barang siapa takut kepada Allah, niscaya seluruh makhluk akan takut kepadanya. Sebaliknya jika ia takut selain Allah , niscaya seluruh mahkluk akan membuatnya takut.” Yahya bin Mu’adz r.a. berkata,” Seandainya manusia takut kepada neraka sebagaimana ia takut kepada kemiskinan, maka ia akan langsung masuk surga.” Abu Sulaiman Darani rah.a berkata,”Akan hancur hati yang kosong dari rasa takut kepada Allah.” Nabi saw. Bersabda,”Wajah yang dibasahi air mata yang menangis karena takut kepada Allah, walaupun sebesar kepala lalat, neraka akan diharamkan ke atas wajah itu.”Beliau bersabda jika hati seorang muslim bergetar karena takut kepada Allah swt., gugurlah dosa-dosanya sebagaimana daun-daun kering berguguran dari tangkainya.” Sabda beliau yang lain”Seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, maka ia tidak akan masuk neraka seperti susu tidak akan kembali lagi ke putingnya.”Uqbah bin Amir r.a. berkata kepada Nabi saw.,”Tunjukkanlah kepadaku jalan menuju keselamatan.”Jawab Nabi saw., “Jagalah lisanmu dan perbanyaklah tinggal di rumah sambil menangis mengingat dosa-dosamu.” Aisyah r.ha.bertanya kepada Nabi saw., “Adakah di antara umatmu yang akan
[ppiindia] habis lapar, tiba kenyang
KISAH KELAPARAN YANG MENIMPA PASUKAN AL-AMBAR Pada bulan rajab tahun ke-8 Hijriyah,Nabi saw telah mengirim pasukan muslimin sebanyak 300 sahabat r.a. kesebuah tempat dekat laut, dibawah pimpinan Abu Ubaidah,r.a.Rasulullah saw hanya membekali mereka dengan sekarung kurma, mereka menetap disana selama lima belas hari,sedangkan persediaan makan telah habis. Qais r.a. salah seorang anggota pasukan, membeli Unta dari anggota pasukan lainnya, dengan perjanjian akan dibayar di Madinnah nantik. Unta itu disembelih . olehnya untuk mengatasi kelaparan mereka. Akhirnya mereka meyemblih tiga ekor Unta untuk makanan mereka setiap hari. Pada hari ketiga pimpinan pasukan berpikir jika penyembelihan itu diteruskan, tentu mereka akan kesulitan kendaraan untuk pulang. Oleh sebab itu ,Abu Ubaidah.r.a menghentikan penyembelihan unta tersebut. Lalu ia menyiruh setiap orang untuk mengumpulkan kurmanya dalam sebuah karung.setiap hari sebuah kurma dibagikan kepada setiap orang. Mereka hanya mengulumnya dan menambahnya dengan air minum,tanpa memakan apa- apa lagi hingga malam hari. Mengatakannya memang mudah, tetapi dalam pertempuran yang sangat memerlukan tenaga dan kekuatan, mereka hanya memakan sebiji kurma setiap hari. Ini adalah urusan hati dan perasaan. Ketika Jabir r.a. menceritakan hal ini, seseorang bertanya,” Bagaiman hanya dengan sebuah kurma setiap hari? “sahutnya” itu akan diketahui nilainya tatkala tidak ada yang tersisa. Sekarang, selain kelaparan tidak ada yang tertinggal. Kami terpaksa memetik dedaunan kering dicampur dengan air,lalu kami makan. Dalam keadaan terpakasa semua dapat dilakukan. Sesungguhnya Allah akan menganti setiap kesusahan dengan kemudahan. Setelah pasukan ini mengalami penderitaan yang sangat meyedihkan, tiba –tiba seekor ikan yang sangat besar terlempar dari laut dan terdampar. Dipantai didepan mata mereka. Ikan itu biasa disebut dengan ikan Ambar (ikan paus ). Demikian besar ikan itu sehingga walaupun terus menerus dimakan selama delapan belas hari,ikan itu tidak juga habis, bahkan mereka dapat membawa dagingnya ketika kembali ke Madinnah. Ketika peristiwa itu diceritakan kepada Rasulullah saw. Beliau berkata, “Ikan itu rezeki yang sengaja ditunkan Allah untuk kalian.” FAEDAH Penderitaan dan kesusahan dalam hidup adalah sesuatu yang biasa terjadi pada diri manusia. Terutama orang – orang yang dekat dengan Allah swt, mereka akan diberi penderitaan ini, untuk itulah Nabi saw bersabda “ Penderitaan yang terberat diberikan kepada Anbiya’ a.s. kemudian kepada orang-orang yang mulia dalam umat ini, kemudian yang lebih rendah lagi diturunka kepada orang yang keutamaannya lebih rendah dari yang kedua.” Ujian akan diberikan kepada seseorang sesuai dengan ketaatannya dalam agama.. Jika lebih dekat dengan Allah swt. Maka ujian akan lebih sulit lagi. Dan setiap selesai mengalami suatu kesusahan ,dengan rahmat dan kasih sayang Nya akan diiringi kemudahan. Hendaklah kita senantiasa berpikir betapa orang-orang terdahulu sangat bersusah payah itu semua semata –mata demi agama. Untuk menyebarka agama yang hari ini kita sia- siakan begitu saja. Mereka menderi kelaparan, memakan dedaunan ,dan menumpahkan darah ketika menyebar agama. Pada hari ini, bahkan menjaganya saja kita tidak mampu. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] cewek, krn..jadi oke
Kisah Asma’ R.ha. Bertanya tentang Pahala bagi kaum Wanita. Asma’binti Yazid Anshari r.ha. adalah seorang sahabiah. Pada suatu ketika, ia mendatangi Nabi saw. Dan berkata,”Ya Rasulullah, aku datang sebagai utusan kaum wanita. Sungguh, engkau adalah utusan Allah untuk kaum laki-laki dan juga wanita. Untuk itu, kami sebagai kaum wanita telah beriman kepada Allah dan kepada mu. Kamikaum wanita selalu tingal di dalam rumah saja, tertutup dalam hijab-hijab, dan sibuk menunaikan keperluan serta keinginan suami. Kami selalu mengasuh anak-anak, sedangkan kaum laki-laki selalub mendapat pekerjaan yang memborong pahala. Mereka dapat menghadiri shalat Jum’at, dapat berjamaah shalat lima waktu, dapat menjenguk orang sakit, menyertai jenazah, pergi haji, dan yang paling utama, mereka dapat menghadiri shalat Jum’at, dapat berjamaah shalat lima waktu, dapat menjenguk orang sakit, menyertai jenazah, pergi haji; dan yang paling utama, mereka dapat berjihad di jalan Allah. Jika mereka sedang mengerjakan haji, umrah, atau jihad, kamilah yang menjaga harta mereka, menjahitkan baju mereka, dan memelihara anak-anak mereka. Maka, apakah kami tidak mendapatkan pahala yang sama dengan mereka?”. Rasulullah saw. Mendengarkanya dengan penuh perhatian. Kemudian beliau berpaling kepada para sahabatnya dan bersabda,”pernahkah kalian mendengar sebuah pertanyaan agama yang lebih baik daripada pernytaan manita ini?” Para sahabat r.hum berkata,”Ya Rasulullah, bahkan kami tidak menduga bahwa kaum wanita akan dapat bertanya seperti itu.” Lalu beliau berpaling kembali kepada Asma’r.ha. dan bersabda,”Dengarkanlah dengan baik dan perhatikan, lalu smpaikanlah kepada para wanita muslimah yang telah mengirimmu ke sini. Apabila para istri selalu berbuat baik kepada suaminya, selalu mentaatinya, melayaninya dengan baik, dan berusaha membuat suaminya selalu bergembira, maka itu adalah sesuatu yang sangat berharga. Jika semua itu dapat kalian kerjakan, kalian akan mendapatkan pahala yang sama dengan kaum laki-laki.”Mendengar jawaban Nabi saw. Itu, hati Asma’ r.ha. sangat gembira. Kemudian ia segera kembali menjumpai kaumnya. Faedahnya Pelayanan yang baik dan ketaatan seorang istri terhadap suaminya merupakan kebaikan yang sangat berharga. Namun kebanyakan wanita sekarang ini melalaikannya. Pada suatu ketika, para sahabat r.hum hadir di majelis Rasulullah saw. Mereka bertanya,”Kami melihat orang-orang non-Arab sangat menghormati raja dan para pemimpinnya dengan bersujud. Padahal engkau lebih berhak dihormati seperti itu oleh kami.” Namun Nabi saw. Melarang berbuat demikian kepadanya. Beliau bersabda, “Seandainya aku dibolehkan memerintahkan seseorang bersujud kepada selain Allah, niscaya akan kuperintahkan para istri untuk bersujud di depan suaminya.”Beliau juga bersabda,”Demi Allah Yang nyawaku di dalam gemgama-Nya, seorang istri tidak dapat memenuhi hak-hak Allah sebelum ia memenuhi hak-hak suaminya. Sebuah riwayat lain menyebutkan,”Suatu ketika, seekor unta datang dan bersujud di hadapan Rasulullah saw.Para sahabat r.hum berkata,”Jika hewan ini saja bersujud kepada Rasulullah saw. Tentu kami lebih berhak bersujud di hadapanmu, ya Rasulullah.’ Lalu beliau menjawab dengan jawaban di atas,’Seandainya aku dibolehkan memerintah seseorang bersujud kepada selain Allah, maka akan kuperintahkan para istri bersujud di depan suaminya.”Dalam hadits lainya disebutkan bahwa beliau bersabda,”Jika seorang istri meninggal dunia dan suaminya rela kepadanya, istru itu pasti masuk surga.” Sebuah hadist lain menyebutkan,”Seorang istri yang memarahi suaminya dan berpisah tidur pada malam harinya, maka pada itu para malaikat melaknatnya smpai pagi.” Beliau juga bersabda, “Ada dua jenis manusia yang shalatnya tidak akan diterima, sehingga tidak akan naik ke langit melebihi kepala mereka. Pertama, seorang hamba yang lari dari tuannya. Dan kedua, seorang istri yang tidak mentaati suaminya.” [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] puasa, cinta ku
Rasulullah saw bersabda “ bahwa Allah telah mewajibkan puasa pada bulan Ramadhan dan Allah telah menjadikan qiyam, yaitu sholat tarawih sebagai sunnah. Juga dapat diketahui bahwa sholat tarawih telah diperintahkan langsung oleh Allah swt. Adapun riwayat- riwayat yang menerangkan bahwa Rasulullah saw menisbatkan sunnah tarawih pada dirinya, maksudnya sebagai pengguat perintah Allah swt tadi, sehingga para imam madzhab sepakat bahwa sholat tarawih adalah sunnah. Dan tertulis dalam Al- Burhan, bahwa tidak seorangpun diantara kaum muslimin yang menolak kesepakatan itu kecuali kaum Rawafidh ( Syi’ah ). Dan Syaikh Maulana Syah Abdul haq Muhaddits Dehlawi rah.a. dalam kitab Ma Tsabata bis- sunnah telah menulis dari beberapa kitab fiqih bahwa jika suatu masyarakat kota meninggalkan sholat tarawih, maka pemerintahnya harus memerangi mereka. Ada suatu hal penting yang perlu diperhatikan, bahwa pada umumnya orang- orang berpendapat bahwa hanya dengan mendengarkan bacaan Al- Qur’an di Mesjid selama delapan atau sepuluh hari, itu telah mencukupi lalu amalan tersebut dapat ditinggalkan. Masalah ini perlu diteliti kembali, sebab sebenarnya ada dua sunnah yang berbeda dalam hal ini : (1) Mendengar atau membaca seluruh Al- Qur’an didalam sholat tarawih adalah ketetapan sunnah. (2) Sholat tarawih pada setiap Ramadhan adalah sunnah. Dengan demiakian jelaslah bahwa apabila mereka mendengarkan hafalan Al- Qur’an hanya beberapa hari kemudian mereka meninggalkannya berarti mereka menggamalkan satu sunnah dan meninggalkan yang lainnya. Bagi orang yang sedang berpergian atau keadaannya sulit untuk untuk menunaikan sholat Tarawih disuatu tempat, maka lebih baik ia mendengarkan Al- Qur’an beberapa hari pada awal Ramadhan, sehingga tidak mengurangi bacaan Al- qur’annya. Jika ada kesempatan melaksanakan sholat Tarawih diman saja, hendaknya ia melaksanakannya, sehingga (menghafal ) Al- Qur’an dapat terlaksana,dan pekerjaan kitapun tidak terbengkalai. Setelah rasulullah saw menjelaskan mengenai puasa dan Tarawih, beliau menganjurkan agar menunaikan ibadah fardhu dan sunnah- sunnah lainnya. Pahala mengamalkan satu sunnah pada bulan Ramadhan sama dengan pahala beramal wajib diluar Ramadhan. Dan pahala menunaikan satu amalan wajib pada bulan Ramadhan sama dengan pahala menunaikan tujuh puluh amalan wajib diluar bulan Ramadhan. Berkenaan dengan hal ini, kita hendaklah memikirkan keadaan ibadah kita. Dalam bulan keberkahan ini hendaklah kita berpikir, sejauh manakah perhatian kita dalam menyempurnakan kewajiban dan menambah amalan sunnah. Perhatian kita terhadap amaln fardhu pada saat ini hendaklah demikian. Kebanyakan diantara kita meneruskan tidur setelah sahur, sehingga mengqadha sholat Shubuh, setidak –tidaknya tertinggal sholat berjamaah. Seolah- olah inilah syukur kita, ibadah wajib yang sangat perlu dioerhatiakan malah kita Qadha’ atau paling tidak kita menguranginya. Padahal, para ahli ushul berpendapat bahwa shalat tanpa berjamaah adalah suatu kekurangan, bahkan Nabi saw bersabda bahwa seolah-olah tidak sah shalat mereka yang tinggal disekitar masjid, kecuali dimasjid. Tertulis di dalam mazhahiril-Haq bahwa barang siapa shalat tanpa berjamaah tanpa udzur,maka kewajiban shalatnya sudah terpenuhi,namun pahala shalatnya tidak ia dapatkan. Demikian juga shalat magrib ,biasanya ketika itu orang sedang sibuk berbuka puasa, sehingga tidak perlu dibicarakan lagi tentang orang-orang yang tertinggal rakaat pertama atau takbir pertama. Mengenai shalat Isya, karena beranggapan untuk mengganti kebaikan-kebaikan pada shalat Tarawih, banyak yang sholat Isya sebelum waktunya. Demikianlah amalan kita pada bulan Ramadhan, karena ingin menunaikan satu amaln wajib, tiga amlan wajib lainnya dilalaikan. Inilah yang paling sering terjadi. Sedangkan shalat Zhuhur, karena tidur sebelum Zhuhur ( qailulah ), kita tertinggal shalat berjamaah Zhuhur. Begitu juga dengan shalat Ashar. Karena sibuk mempersiapkan makanan ifthar, maka tertinggallah shalat berjamaah Ashar. Inilah yang semestinya kita pikirkan, sejauh manakah kita menunaikan kewajiban-kewajiban pada bulan Ramadhan yang penuh berkah. Jika yang wajib saja sulit untuk diamalkan ,bagaiman dapat mengamalkan yang sunnah? Shalat Isyraq dan Dhuha pada bulan Ramadhan sering kita tinggalkan karena tidur. Apalagi shalat Awwabin,karena sibuk berbuka dan khawatir dengan shalat tarawih yang panjang, akhirnya shalat Awwabin ditinggalkan, dan waktu shalat tahajjud kita juga habis karena digunakan untuk sahur. Apabila demikian kapankah ada kesempatan untuk melakukan shalat sunnah. Semua ini terjadi karena orang-orang tidak memperhatikan atau tidak ingin mengamalkannya. Sebuah syair berbunyi: Jika tidak ada kemauan,beribu-ribu alasan dapat engkau kemukakan. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Tiang tertinggi di dunia
`Dari Ibnu Umar r.huma, ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda,`Agama islam dibangun atas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, mendirikan sholat, membayat zakat, haji dan shaum pada bulan Ramadhan.`(Bukhari, Muslim-At-Targhib). Kelima hal diatas adalah asas imam terbesar dan rukun yang terpenting. Agama islam diibaratkan oleh Rasulullah saw. Seperti sebuah kemah yang disangga oleh lima tiang. Tiang tengahnya adalah kalimat Syahadat, dan empat tiang lainnya adalah tiang tiang pendukung pada setiap penjuru kemah itu. Tanpa tiang tengah, kemah tersebut tidak akan dapat berdiri tegak. Apabila salah satu dari keempat tiang lainnya tidak ada, kemah tetap berdiri tetapi sudut yang tidak bertiang itu akan menjadi miring dan mungkin rubuh. Berdasarkan hadits diatas, marilah kita melihat diri kita sendiri, sejauh manakah kita telah menegakkan islam ini? Benarkah kita telah menegakkan setiap tiangnya dengan sempurna? Kelima tiang dalam hadits di atas sangat penting, sehingga ditetapkan sebagai asas-asas Islam. Oleh sebab itu, dengan kedudukannya sebagai seorang muslim, maka sangat penting bagi kita untuk memperhatikan urusan sholat, mengingat bahwa masalah yang terpenting setelah imam adalah shalat. Abdullah bin Mas`ud r.a. berkata,` Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw.,` Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah?` Jawab beliau ,`Shalat.` Saya bertanya lagi,` Lalu apa?` Beliau menjawab, `Berbuat baik kepada kedua orang tua.`Kemudian saya bertanya lagi,` lalau apa?`Jawab beliau,`Jihad.` Mulla Ali Qari rah.a. menyatakan bahwa alim ulama telah menjadikan hadits ini sebagai dalil bahwa shalat adalah kewajiban Islam yang terpenting setelah imam. Hal ini diperkuat lagi oleh sabda Rasulullah saw., Shalat adalah sebaik-baik ketetapan amal untuk hamba-Nya) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Menuntut Ilmu
Keuntungan bagi yang sedang menuntut Ilmu “Satu orang yang faqih (ahli dalam ilmu fiqih),lebih ditakuti oleh syetan daripada seribu ‘abid(ahli ibadah tetapi tidak faqih).” (Hr. Tirmidzi). Dari Anas r.a., sesunguhnya Rasulullah saw. Bersabda: “Barang siapa pergi keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali.”(Hr. Tirmidzi) Dari abu Sa’id al Khudri r.a., sesungunya Rasululah saw. Bersabda: “Tidak akan pernah merasa kenyang (puas) seorang mukmin terhadap kebakan yang didengarnya, sehingga ia mencapai puncaknya yaitu surga.”(Hr. Tirmidzi) Dari Abu Hurirah r.a.. sesunguhnya Rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan ilmu yang tidak dimanfaatkan (dengan cara mengamalkan dan menyampaikannya), bagaikan harta yang tidak di infakan di jalan Allah.”(Ht.Ahmad) Dari Abu Hurairah r.a. sesungguhnya Rasululah saw. Bersabda: ”Barangsiapa menempuh jalan utuk menuntut ilmu, maka Allah akan menya jalan menuju mudahkan bagsurga.” (Hr. Muslim). Dari Abu Hurairah r.a. Rasululah saw. Bersabda “Tidaklah uuk (berkumpul) suatu kaum sambil berzikir kepada Allah,kecuali malaikat mengerumi mereka, rahmat meliputi merela, sakinah (ketenangan) turun ke atas mereka, dan mereka disebut-sebut oleh Allah di hadapan mereka (Para malaikat) yang berada di sisi-Nya (Hr. Muslim) Dari Umul mukminin, Juwairiyyah binti Harits r.a. menceritakan.”Sesungguhnya Rasulullah saw. Keluar dari rumah Juwariyyah r.a. pada waktu pagi untuk mengerjakan shalat subuh, dan ketika itu ia berada di tempat shalatnya (sedang beribadah dan berdzikir). Kemudian Rasulullah saw. Pulang dari mesjid setlah waktu dhuha, sedangkan Juwairiyyah masih duduk di tempat shlatnya tadi. Lalu Rasulullah saw. Bersabda padanya: “Apakah keadaanmu di tempat shlatmu masih tetap seperti ketika aku meninggalkanmu pagi tadi?” Ia menjawab, “Ya.” Nabi saw. Bersabda,”Sesungguhnya aku tadi telah membaca empat kali kalimat sebanyak tiga kali yang jika kalimat itu ditimbang dengan bacaan-bacaanmu sejak hari ini, niscaya kalimat itu lebih berat daripada bacaan-bacaanmu, yitu:Subhaanallaahi wabihamdihii ‘adada khalqihii wa ridhaa nafsihii wa zinata ‘arsyihii wa midaada kalimaatihii (Maha Suci Allah dan dengan segala pui-Nya sebannyak makhluk-Nya, seridha dirinya, seberat’Arasy-Nya, dan sebanyak kalimat-Nya (Hr. Imam yang lima selain Imam Bukhari) Sumber: dalil-dalil dakwah dan tabligh, Sa’ad bin Ibrahim Syilbi) Dari Abu hurairh r.a., sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda,”Sesungguhnya Allah swt. Mempunyai malaikat-malaikat yang tugasnya berkeliling di jalan-jalan untuk mencari majelis-majelis ahli dzikir. Apabila merka menjumpai orang-orang yang sedang berdzikir kepada Allah,mereka saling memanggil satu sama lain,” kemarilah, inilah yang kalian cari!” Lalu para malaikat itu menerumuni majelis tersebut dengan sayap-sayap mereka sampai ke langit. Apa bila pada ahli dzikir itu sudah berpisah dari majelis, para malaikat itu pun naik kembali ke langit. Allah swt.bertanya kepada mereka-seang Dia Maha Mengetahui,”Dari manakah kalian dating? Para malaikat menjawab,”Kami dating dari hamba-hamba-Mu yang sedang sibuk mensucikan, mengagungkan dengan memuji Dzat-Mu.”Allah swt. Bertanya”Apakah mereka dapat melihat-Ku?” Para malaikat menjawab,”Tidak, mereka tidak melihat Engkau.” Allah swt bertanya,”Bagaimanakah seandainy mereka melihatku.”Para malaikat menjawab,”Jika mereka melihat Engkau, tentulah mereka kan lebih giat lagi beribadah kepada-Mu”Allah bertanya lagi, Apakah yang mereka minta?” Mereka meminta surga-Mu, jawab para malaikat. Allah bertanya.”Apakah mereka pernah melihat surga itu?” Mereka belum pernah melihat surga itu,” Jawab para malaikat lagi. Allah bertanya lagi,” Bagaimana sekiranya mereka telah melihat surga-Ku itu?” para malaikat menjawab,” Sekiranya mereka telah melihat surga-Mu, tentu mereka lebih ingin dan lebih berusaha lagi sekuat mungkin untuk mendapatkanya.” Kemudian Allah bertanya,”Dari apakah mereka berlindung?” Para malaikat menjawab,”Merka berlindung dari neraka jahannam.”Allah swt. Bertanya,”Apakah mereka pernah melihat neraka jahannam itu?” Tidak, mereka belum pernah melihat neraka Jahannam itu,” Jawab para Malaikat. Allah bertanya lagi,”Bagaimana sekiranya mereka telah melihat neraka itu?” Malaikat menjawab, “Sekiranya mereka pernah melihat neraka itu, tentu mereka akan lebih dan lebih berusaha lagi supaya dijauhkan sejauh-jauhnya darinya.” Kemudian Allah berfirman”Hendaknya kamu sekalian menjadi saksi bahwa Aku telah mengampuni semua peserta majelis itu.” Salah satu malaikat berkata,” Ya Allah, si fulan itu dating secara kebetulan, karena urusannya sendiri, ia bukan termasuk peserta majelis itu.”Allah berfirman,”Majelis itu adalah majelis yang amat berbahagia, maka tidak akan merasa kecewa orang-orang yang duduk di majelis itu.”(Hr. Bukhari Muslim). Cara Mendapatkan Hakikat Ilmu: 1. usaha atas diri sendiri: dengan
[ppiindia] berkat yakin
Kisah Bilal R.a. Berutang kepada Seorang Musrik untuk Berkhidmat kepada Nabi saw. Pada suatu ketika Bilal r.a. di Tanya ”Bagaimanakah biaya keperluan Nabi saw.?” Jawabnya. “Beliau saw. Tidak pernah menyimpan sesuatu untuk esok hari. Akulah yang mengurusnya. Sudah menjadi kebiasaan Nabi saw., Jika beliau didatangi seseorang yang kelaparan, maka bila tidak ada biaya, beliau akan berkata kepadaku,”Pinjamlah dari siapa saja agar dapat memberi makan orang itu.”Lalu kan kupenuhi keperluan orang itu dengan berutang. Jika ada orang dating tanpa pakaian, maka beliau saw. Akan berkata,”Pinjamlah dari siapa saja agar dapat membelikan baju untuk orang itu.”Lalu aku carikan pakaian untuknya dengan berutang. Inilah kebiasaan Rasulullah saw. Pada suatu hari, seorang musyrik dating menemuiku. Ia berkata,”Aku telah memperoleh banyak rezeki. Jika kamu perlu uang, jangan meminjam dari orang lain, pinjamlah dariku.”Aku senang dengan tawaran itu, aku pun meminjam uangnya untuk keperluan Nabi saw. Suatu ketika, setelah aku berwudhu untuk adzan, tiba-tiba datanglah orang musyrik itu dengan kelompoknya. Ia berteriak,”Hai orang Habsyi!” Aku pun menoleh lalu menjumpainya. Ia langsung memaki dan berkata kasar kepadaku. Katanya,”Tinggal berapa hari lagi bulan ini?” Jawabku,”Sudah hamper habis.” Ia berkata,”Bulan ini tinggal empat hari lagi. Jika kamu tidk membayar utangm dalam empat hari ini, maka aku akan menjadikan dirimu sebagai budakku dan kamu harus mengembalakan kambing seperti dahulu.”Setelah berkata demikian, ia pun pergi meninggalkanku. Sepanjang hari aku sangat sedih memikirkan hl itu. Setelah shalat Isya, aku mendekati Nabi saw. Kuceritakan seluruh kejadian tersebut kepada beliau. Aku berkta,”Ya Rasulullah, sekarang engkau tidak memiliki apapun untuk melunasi utangku. Aku juga tidak memiliki apa-apa untuk membayarnya. Si musyrik itu pasti akan menghinaku lagi. Oleh karena itu, Jika diizinkan, aku akan pergi dari sini sampai mendapatkan uang untuk membayar utang itu. Jika engkau memanggilku, aku akan segera dating.”Setelah kuucapkan hal tersebut kepada beliau saw., aku segera pulang. Kupersiapkan pedang, perisai, sepatu, dan barang-barang lainnya untuk keberangkatan esok harinya. Ketika Shubuh hampir tiba, datanglah seseorang dan berkata,”Cepatlah, Nabi ingin menjumpaimu.” Aku segera pergi. Setibanya disana, kulihat ada empat ekor unta penuh muatan sedang duduk. Nabi saw. Bersabda,”Ada kabar gembira untukmu, wahai Bilal. Allah memberikan karunia-Nya untuk membayar utangmu. Ambillah unta-unta itu beserta muatannya, barang ini telah dikirim sebagai hadiah untukku dari pemimpin kaum Fadak atas nazarnya.”Aku pun mengucapkan rasa syukur kepada Allah swt., lalu segera aku bayar semua utangku. Pada saat itu, Nabi saw. Masih menunggu di masjid. Aku kemnbali ke mesjid menjumpai Nabi saw. Aku berkata,”Alhamdulillah, dengan berkah engkau utangku dapat terbayar, ya Rasulullah. Dan sekarang tidak ada lagi utang yang tersisa.”Beliau saw. Bertanya,”Apakah masih tersisa barang-barang itu?”Sahutku,Ya” ada sedikit tersisa.”Nabi saw. Berkata,”Sisa barang-barang itu pun harus kamu bagikan sampai habis, sehingga aku dapat tenang. Aku tidak akan pulang sebelum barang itu habis dibagikan.” Kemudian aku pergi untuk membagi-bagikan barang tersebut. Setelah shalat Isya, Nabi saw. Bertanya kepadaku,”Apakah masih ada sisa dari yang kukatakan tadi?” Jawabku,” Ada sedikit sisa, belum dating yang memerlukannya.”Maka nabi saw. Kembali beristirahat di masjid. Keesokan harinya, setelah shalat Isya, Nabi saw. Bertanya lagi,”Apakah masih ada sisa barang dari yang kukatakan kemarin?” Jawabku,” Allah telah memberkati engkau dengan ketentraman jiwa. Semua barang-barang itu telah habis dibagikan.”Mendengar kabar tersebut, beliau saw. Memuji dan bersyukur kepada Allah swt. Rasulullah saw. Sangat takut jika nyawa beliau dicabut, sedangkan masih ada sisa harta yang menjadi miliknya. Barulah pada malam itu Nabi saw. Kembali ke rumanya menemui istri-istri beliau. (Badzlul-Majhud). [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Tujuan Hidup
`Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat baik, dan cegahlah dari kemungkaran dan bersabarlah atas apa-apa yang menimpamu. Sesungguhnya hal itu adalah urusan yang diutamakan.`(Q.s. Lugman:17) Ayat ini menyebutkan dengan jelas beberapa hal terpenting bagi seorang muslim, yang menjadi penyebab tercapainya kebahagian yang sempurna. Sayangnya, kita justru melalaikannya. Telah dinyatakan sebelumnya bahwa kewajiban amar ma`ruf nahi mungkar sudah hampir ditinggalkan, bahkan perintah Sholat sebagai amalan yang terpenting setelah imam juga seduah banyak dilalaikan. Banyak kaum muslimin yang sama sekali tidak melaksanakan sholat. Ada yang sholat, tetapi tidak memperhatikannya dengan sempurna, terutama sholat berjamaah. Padahal, dengan sholat berjamaan dikatakan sebagai menegakkan sholat. Pada umumnya, orang-orang miskin saja yang sholat berjamaah di mesjid, sedangkan orang-orang kaya dan para tokoh merasa hina jika sholat di mesjid. Kepada Allah swt. Sajalah kita mengadu. Sebuah syair menyatakan Wahai insane yang lalai Apa yang menjadi kehinaan bagi mu, adalah kebanggaan bagiku Ayat ke lainnya `Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang mengajak (manusia) kepada kebaikan, menyeru kepada yang ma`ruf dan mencegah kemungkaran, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung,` (Q.s. Ali `Imran:104) Dalam ayat ini,Allah dengan tegas memerintahkan umat islam agar dapat mewujudkan suatu umat yang mendakwahkan Islam ke seluruh dunia. Namun sayang, secara umum kita telah melalaikan perintah ini. Sebaliknya, orang-orang non-muslim justru sangat memperhatikannya, misalnya para misionaris Kristen, mereka siap menyebarkan agama mereka ke seluruh dunia dengan sungguh-sungguh. Begitu pula agama lainnya, mereka menyiapkan para penyebar agamanya. Namun adakah dikalangan umat islam suatu jamaah yang berusaha demikian? Jawabannya tidak ada. Kalaupun ada jamaah muslim atau pribadi yang berusaha mentablighkan islam, bukan bantuan dan kerjasama yang diterima, tetapi yang diperoleh adalah berbagai halangan dan kritikan. Begitu bertubi-tubi rintangan ini, akhirnya para mubaligh berputus asa dan meninggalkan dakwah yang mulia ini. Sebenarnya, kewajiban terpenting setiap muslim ialah membantu siapa saja yang benar-benar mentablighkan islam dan memperbaikinya bila salah. Tetapi ia sendiri justru tidak melakukannya, bahkan para mubaligh ia jadikan sebagai sasaran kritik seolah-olah ingin menghentikan mereka. Ayat ke-6 `Kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi manusia, kalian menyuruh (berbuat) kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan kalian beriman kepada Allah.` (Q.s. Ali `Imran:110). Banyak hadist Rasulullah saw. Yang menerangkan bahwa umat Islam adalah umat yang termulia diantara umat lainya. Dan banyak pula ayat Al-Qur`an yang menyatakan demikian, baik dengan jelas maupun dengan isyarat. Dalam ayat diatas, Allah swt. Telah memuliakan kita sebagai umat yang terbaik. Dan Allah swt. Telah menyebutkan syaratnya, yaitu selama kita berdakwah mengajak umat ini kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Para ahli tafsir mengatakan bahwa dalam ayat ini, kalimat amar ma`ruf nahi mungkar disebutkan lebih dahulu daripada imam kepada Allah. Padahal, iman adalah pangkal segala amalan. Tanpa Iman, kebaikan apapun tidak akan bernilai sedikitpun di sisi Allah. Hal ini terjadi karena imam juga dimiliki oleh umat terdahulu, tetapi ada suatu amalan khusus yang menjadikan umat Muhammad saw. Lebih unggul dibandingkan kaum-kaum sebelumnya, yaitu tugas amar mak`ruf nahi mungkar. Inilah penyebab umat Muhammad saw. Lebih istimewa daripada umat lainnya. Meskipun demikian, imam tetap ditekankan dalam ayat ini, karena amal apapun tidak akan bernilai tanpa iman. Dan maksud utama ayat tersebut adalah menyebutkan pentingnya amar ma`ruf nahi mungkar bagi umat ini. Oleh karena itu ia disebutkan terlebih dahulu daripada ima. Maksudnya ada amar ma`ruf nahi mungkar sebagai sesuatu yang menjadikan umat ini lebih unggul adalah, hendaknya umuat ini memperhatikan secara khusus, sehingga bertabligh secara sambil lalu tidak memenuhi syarat. Sebab tabligh sebagai tugas tambahanpun sudah ada pada umat-umat sebelumnya, sebagaimana firman Allah swt. `Ketika mereka lalai dari mengingatkan` Peringatan seperti ini banyak disebutkan dalam ayat-ayat lainnya. Jadi kelebihan umat ini terletak pada perhatian khusus dalam dakwah. Oleh sebab itu, hendaklah dakwah dilaksanakan sebagai pekerjaan yang pokok sebagaimna kerja-kerja agama atau unia lainnya. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Awalnya di tendang
Kisah Islamnya Abu Dzar Al-Ghifari r.a. Abu Dzar Al-Ghifari r.a. adalah seorang sahabat Nabi saw. Yang terkenal. Di kemudian hari, ia termasuk golongan ahli zuhud dan ulama besar pada zamannya. Ali r.a. berkata,`Abu Dzar memiliki ilmu yang tidak dimiliki oleh orang lain, namun ia menyimpannya.` Ketika pertama kali mendengar kabar kenabian Muhammad saw., Abu Dzar mengirim saudaranya ke Makkah untuk memastikan berita itu. Ia berkata kepada saudaranya,`Apa bila ada orang yang mengaku,`Telah datang wahyu kepadaku dari langit,` maka selidikilah ia dan dengarkan dengan baik kata-katanya.`Saudaranya pun pergi ke Makkah. Dan setelah menyelidiki di sana, ia pun kembali dan melaporkan,` Aku melihat ia memerintahkan agar melaksanakan kebiasaan baik dan berakhlak mulia. Dan aku mendengar ucapannya yang sangat indah, namun bukan ucapan syair atau ucapan ahli sihir. Abu Dzar r.a. tidak puas dengan berita saudaranya itu, sehingga ia memutuskan untuk pergi sendiri ke Makkah. Setibanya di sana, ia langsung menuju Masjidil-Haram. Pada saat itu ia belum mengenal wajah Nabi saw., dan ia menduga tidak aman baginya jika menanyakan tentang Nabi kepada orang-orang. Hingga petang ia masih menyelidikinya. Ketika itu, Ali r.a. melihat seorang musafir asing. Pada masa itu, menjadi kebiasaan para sahabat untuk memperhatikan para musfir, orang-orang miskin, orang-orang asing, lalu memenuhi hajat mereka. Ali r.a. pun mengajaknya kerumahnya dan melayaninya. Ali r.a. merasa belum perlu bertanya mengenai siapa dan apa maksud kedatangannya. Dan musafir tersebut juga tidak mengemukakan maksudnya kepada tuan rumah. Pada pagi harinya, ia kembali ke mesjid dan menyelidiki lagi tanpa mengetahui apa pun dan tidak bertanya kepada siapapun. Mungkin hal ini disebabkan berita permusuhan terhadap Nabi saw. Telah tersebar luas. Nabi saw. Dan siapa saja yang berani menemui beliau akan diganggu oleh mereka. Mungkin ia berpikir bahwa ia tidak akan mengetahui keadaan yang sebenarnya, karena gangguan yang mungkin tiba-tiba menimpanya, sehingga ia tetap menyendiri. Pada sore hari kedua, Ali r.a. berpikir,`Musafir yang terlantar ini pasti ada tujuannya datang kemari, mungkin tujuannya belum terpenuhi,`maka ia mengajak kembali tamunya menginap di rumahnya. Malam telah berlalu. Ali r.a. masih belum sempat bertanya kepadanya. Malam ketiga pun sama seperti malam sebelumnya,` Apakah tujuan mu datang kemari?` setelah meminta ali bersumpah dan berjanji akan menjawab jujur setiap pertanyaanya, barulah Abu Dzar menutarakan maksudnya. Ali r.a. berkata,` Sungguh, beliau adalah utusan Allah. Jika esok pagi aku pergi, ikutilah aku. Aku akan mengantarmu kepada beliau. Namun, jika para penentang mengetahui hubungan kita, jumlah mereka sangat banyak dan berbahaya. Agar tidak dicurigai, jika ada bahaya yang mengancam, aku akan pura-pura buang air atau memperbaiki sepatu. Hendaknya engkau terus berjalan, jangan menungguku agar perjalanan kita tidak diketahui orang.` Keesokan paginya, Ali r.a. dan musafir itu tiba di rumah Rasulullah saw. Dengan sembunyi-sembunyi. Mereka berbincang-bincang dengan beliau. Dan pada saat itulah Abu Dzar r.a. masuk Islam. Selanjutnya, karena Rasulullah saw. Sangat mencemaskan gangguan yang akan menimpa Abu Dzar r.a. beliau melarangnya agar tidak menunjukan ke islaman nya di muka umum. Beliau bersabda,` Pulanglah ke kaummu dengan sembunyi-sembunyi, dan kamu boleh kembali kesini jika kami telah menang.`Jawab Abu Dazar r.a., ` Ya Rasulullah, demi Dzat Yang nyawaku ada di tangan-Nya, aku akan mengucapkan kalimat tauhid ini di hadapan orang-orang yang tidak beriman itu.` lalu ia segera pergi ke Masjidil-haram, dan dengan suara lantang ia berteriak, `Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.` Begitu selesai mengucapkan kata-kata tersebut, orang-orang menyerangnya dari segala arah. Tubuhnya terluka hebat, bahkan ia hampir menemui ajalnya. Untunglah paman Nabi saw. Abbas r.a. yang ketika itu belum masuk islam, melindungi Abu Dzar dengan tubuhnya sambil berteriak, `Kalian sungguh zhalim, orang ini orang Ghifar, Kabilah ini tinggal diantara jlan menuju Syam. Perniagaan kalian dan segala urusannya adalah dengan negeri syam. Jika ia mati, jalan lalu lintas ke Syam akan tertutup bagi kita. Memang benar bahwa semua keperluan mereka datang dari Syam. Jika jalur itu tertutup, itu adlah bencana bagi mereka. Akhirnya, mereka meninggalkan Abu Dzar r.a. Pada hari kedua. Abu Dzar r.a. mengulangi perbuatan yang sama. Ia pergi ke Masjidil-Haram dan meneriakkan kalimat tauhid di hadapan orang banyak.orang-orang yang membenci ucapan itu pun kembali memukulinya. Dan pada hari itu, Abbas r.a. jugalah yang mengingatkan kaumnya bahwa jika ia mati, maka jalur perdagangan mereka akan tertutup. Faedah Walaupun Rasulullah saw. Menasihati Abu Dzar agar tidak menunjukan keislamannya, semangatnya yang tinggi untuk memperlihatkan yang hak telah
[ppiindia] Obat Mujarab
Dari Abdullah bin Abi Aufa r.a., Rasulullah saw. Bersabda, Barangsiapa membaca Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah ahadan shamadan lam yalid walam yuulad walam yakun lahu kufuwan ahad, maka Allah akan menulis baginya dua juta kebaikan . (Thabrani). Faedah Betapa besar karunia dan rahma Allh swt. kepada kita. Dengan amalan yang ringan tanpa bersusah payah dalam membacanya dan tanpa biaya sedikit pun, juga tanpa memakan waktu yang lama, kita bias memperoleh jutaam kebaikan. Sayangnya, karena kelalaian kita dank arena tenggelamnya kita dalam keduniaan, kita telah kehilangan rahmat dan karunia Allah swt. yang sangat besar ini. Padahal, setidaknya Allah swt. akan melipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat, dengan syarat ikhlas. Berlandasan keikhlasan itulah pahala akan terus dilipat gandakan. Rasulullah saw. Bersabda, Setelah seseorang itu memeluk islam, maka dosa-dosanya ketika kafir akan diampuni. Setelah itu barulah amalannya akan dihisap. Untuk setiap kebaikannya akan dilipatgandakan dari mulai sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, bahkan berlipat ganda menurut kehendak Allah swt. Jika ia berbuat keburukan hanya ditulis satu dosa baginya. Dan jika Allah swt. menghendaki. Dia kan mengampuninya sehingga dosa-dosanya itu tidak akan ditulis., Hadist lain menyebutkan, Jika seorang hamba berniat akan berbuat baik, maka dituliskan baginya satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya, ditulis baginya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat pahalanya. Setelah itu masih digandakan menurut kehendak Allah., Masih banyak hadits lainnya yang membicarakan hal ini. Jika kita meyakini bahwa pemberian Allah swt. tidak akan berkurang, namun adakah diantara yang mengambil atau memintanya?inilah yang dipandang para waliyullah, sehingga mereka tidak akan tergoda engan tipuan dunia yang luar bias ini. Ya Allah jadikannlah kami termasuk golongan mereka. Rasulullah saw. Bersabda, Ada enam jalan amalan dan ada empat jenis manusia. Ada dua amalan yang wajib, ada dua amalan yang seimbang, ada dua amalan yang berpahala sepuluh kali lipat, dan ada amalan yang berpahala tujuh ratus kali lipat. Dua amalan yang wajib adalah: (1) Barang siapa meniggal dunia tanpa melakukan syirik terhadap Allah swt., maka wajib baginya surga. (2) Barang siapa meninggal dunia dalam keadaan syirik, maka wajib baginya neraka (3) Amalan yang seimbang ialah barang siapa berniat berbuat kebaikan lalu ia meninggal dunia sebelum sempat mengamalkan baginya satu pahala. (4)Amalan yang berpahala sepuluh kali lipat ialah jika niat kebaikannya itu diamalkan. (5) Amalan yang berpahala tujuh ratus kali lipat adalah yang berinfak fisabilillah, pahalanya akan dilipatkan menjadi tujuh ratus kali lipat. (6) Barang siapa berbuat jahat, akan dituliskan baginya satu kejahatan. Adapun empat jenis manusia adalah: (1) Orang yang didunia hidup senang, dan diakhirat menderita. (2) Orang yang didunia menderita dan di akhirat senang. (3) Orang yang didunia dan akhirat menderita (4) Orang yang didunia dan akhirat mendapat kesenangan. Seseorang menjumpai Abu Hurairah r.a. dan berkata, Aku mendengar engkau berkata bahwa ada sebagian amal kebaikan yang dilipatgandakan hingga sejuta pahala. Sahut Abu hurairah r.a. Apa yang engkau herankan? Demi Allah, aku telah mendengarnya demikian. Rasulullah saw. Bersabda, Ada sebagian pahala yang akan dilipatgandakan menjadi dua juta kali. Allah swt, sendiri berfirman, Allah melipatgandakan pahala itu dan memberi pahala yang besar dari sisiNya. Jika Allah sendiri yang menyebutnya dengan pahala besar, siapkan yang mampu menghitungnya? Imam Ghazali rah.a berkata , Pahala itu akan dihitung besar jika kita membaca lafaznya disertai dengan membayangkan maknanya, Inilah sifat khusus keagungan Allah swt [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Konflik dan Damai
PERJALANAN RASULULLAH Saw. KE THAIF Selama sembilan tahun sejak kerasulan, Nabi Muhammad saw telah berusaha menyampaikan ajaran Islam dan mengusahakan hidayah serta perbaikan kaumnya di Makkah,namun sangat sedikit yang menerima ajakan beliau,kecuali orang-orang yang sejak awal telah masuk Islam. Selain mereka, ada orang-orang yang belum masuk Islam,tetapi siap membantu Rasulullah saw. Dan kebanyakan orang-orang kafir makkah selalu menyakiti dan mempermainkan beliau dan para sahabatbeliau. Abu Thalib termasuk orang yang belum memelik Islam namaun sangat mencintai Nabi saw,.ia akan melakukan apa saja yang dapat menolong Nabi saw.Pada tahun kesepuluh kenabian, ketika Abu Thalib meninggal dunia, kaum kuffar semakin berkesempatan untuk mencegah perkembangan islam dan menyakiti kaum muslimin. Rasulullah saw pun pergi ke thaif. Disana ada suatu kabilah bernama Tsaqif,yang sangat banyak anggotanya, Beliau berpendapat, jika mereka memeluk Islam,kaum Muslimin akan terbebas dari siksaan orang-orang kafir tersebut. Dan akan menjadikan kota ini sebagai pusat penyeberan Islam. Setibanya di Thaif, Nabi saw langsung menemui tiga orang tokoh masyarakat dan berbicara dengan mereka,mengajak mereka kepada agama Allah,dan mengajak mereka agar membantu Rasulullah saw. Namun mereka bukan saja menolak, bahkan sebagai Bansa Arab yang terkenal dengan adatnya yang sangat menghormati,itupun tidak mereka lakukan. Bahkan mereka menjawab dengan terang-terangan dan menerima beliau dengan sikap yang sangat buruk. Mereka menunjukan perasaan tidak suka dengan kedatangan Nabi saw. Pada mulanya beliau berharap agar kedatangan beliau kepada tokoh masyarakat akan disambut dengan baik dan sopan.ternyata sebaliknya. Diantara mereka ada yang berkata, “wahai, kamukah orang yang dipilih oleh Allah sebagai Nabi-nya?” Yang lain berkata, “Tidak adakah orang selain kamu yang lebih pantas dipilih Allah sebagai Nabi? Yang ketiga berkata, “Aku tidak mau berbicara denganmu, sebab jika kamu memang seorang nabi seperti pengakuan mu lalu aku menolak mu, tentu itu tidak akan mendatangkan bencana.dan jika kamu berbohong,aku tidak ingin berbicara dengan orang seperti itu.” Setelah itu dengan perasaan kecewa terhadap mereka, Nabi saw .berharap dapat berbica dengan orang-orang selain mereka.Inilah sifat Nabi saw .yang selalu bersungguh-sungguh,teguh pendirian,dan tidak mudah putus asa.ternyata tidak seorang pun diantara mereka yang bersedia menerima beliau. Bahkan mereka membentak beliau dengan berkata,” Keluarlah kamu dari kampung ini! Pergilah kemana saja yang kamu sukai!” Ketika Nabi saw. Sudah tidak dapat mengharapkan mereka dan bersiap-siap akan meninggalkan mereka,mereka menyuruh anak-anak kota tersebut mengikuti Nabi saw., lalu mengganggu ,mencaci,serta melemparinya dengan batu,sehingga sandal mereka berlumuran darah.dalam keadaan seperti inilan Nabi meninggalkanThaif .ketika pulang beliau menjumpai sebuah tempat yang dianggap aman dari kejahatan mereka.Beliau berdoa kepada Allah swt., “Ya allah,kepada Mulah kuadukan lemahnya kekuatanku, kurangnya upayaku dalam pandangan manusia. Wahai yang maharahim dari sekalian rahimin,Engkaulah Tuhannya orang-orang yang merasa lemah, dan Engkaulah tuhanku,kepada siapakah engkau serahkan diriku.kepada orang asing yang akan memandangku dengan muka masam atau kepada musuh yang engkau berikan segala urusanku., tiada keberatan bagiku asalkan engkau tidak marah kepadaku. Lindungan-Mu sudah cukup bagiku. Aku berlindung kepada-Mu dengan Nur wajah-Mu yang menyinari segala kegelapan,dan dengannya menjadi baik dunia dan akhirat,dari turunya murka-Mu kepadaku atau turunya ketidakridhaan-Mu kepadaku.Jauhkanla murka-Mu hingga Engkau ridha.Tiada daya dan upaya melainkandengan-Mu.” Allah swt. Penguasa seluruh alampun memperlihatkan keperkasaan-Nya. Demikian sedih doa Nabi saw., sehingga Jibril a.s dating untuk memberi salam kepada beliau dan berkata, “ Allah mendengar pembicaraanmu dengan kaummu,dan Allahpun mendengarjawaban mereka, dan Dia mengutus kepadamu malaikat penjaga gunung agar siap melaksanakan apa pun perintahmu kepadanya. “Malaikat itupun datang dan memberi salam kepada Nabi saw. Seraya berkata,” apapun yang engkau perintahkan akan kulaksanakan. Bila engkau suka,akan ku benturkan kedua Gunung dismping kota ini sehingga siapa saja yang tinggal diantara keduanya akan hancur binasa. Jika tidak, apapun hukuman yang engkau inginikan, aku akan siap melaksanakannya.” Rasulullah saw.yang bersifat pengasih dan mulia ini menjawab, “ aku hanya berharp kepada Allah, seandainya saat ini mereka tidak menerima Islam, semoga kelak keturunan mereka akan menjadi orang-orang yang beribadah kepada Allah.” Faedah Demikianlah Akhlak Nabi yang mulia. Kita mengaku sebagai pengikutnya, namun ketika kita ditimpa sedikit kesulitan atau celaan, kita langsung marah,bahkan menuntut balas seumur hidup.Kezhaliman dibalas dengan kezhaliman, sambil terus mengaku bahwa kita adalah
[ppiindia] ular jahannam
Sebagian ulama berkata bahwa disebutkan dalam hadits,`Barang siapa tidak menjaga sholatnya, Maka baginya tiga siksaan pada saat kematian;(1) Mati dalam kehinaan, (2) Mati dalam kelaparan, (3) Mati dalam kehausan, walau diminumkan air lautan di dunia ini, tidak akan meghilangkan rasa hausnya. Dan tiga siksa di dalam kubur; (1) Dihimpit oleh kuburnya sehingga tulang rusuk kiri dan kanannya saling bersilangan, (2) Dinyalakan api di dlam kuburnya, dan ia diguling-gulingkan di dalam api itu siang dan malam, (3)Allah memasukan ular berbisa bernama Syuja`ul-Aqra` ke dlam kuburnya, yang kedua matanya memancarkan api, dan kukunya dari besi yang panjang, setiap kukunya sepanjang sehari perjalanan. Ular itu akan memekik kepadanya dengan suara seperti halilintar yang menyambar, `Aku adalah Syuja`ul-Aqra. Tuhanku telah menyuruhku agar memukulmu karena kamu telah melalaikan shalat Shubuh hingga terbit matahari; karena kamu telah melalaikan shalat Zhuhur hingga Ashar; karena kamu telah melalaikan shalat Ashar hingga Maghrib; karena kamu telah melalaikan shalat Magrib hingga Isya; karena kamu telah melalaikan shalat Isya hingga Shubuh!`Setiap pukulan akan membenamkannya ketanah sedalam tujuh puluh hasta, ia terus disiksa seperti ini dalam kuburnya sampai hari kiamat.(Semoga Allah menjauhkan kita dari adzab kubur). Dan tiga siksa pada hari kebangkitan, yaitu(1)Dihisab dengan sangat berat, (2) Dimurkai oleh Allah, (3) Dilemparkan kedalam neraka. Riwayat lain menyebutkan barangsiapa melalaikan sholat, ia akan dating pada hari Kiamat dan tertulis diwajahnya tiga baris tulisan, yaitu. Baris pertama: Wahai orang-orang yang menyianyiakan hak Allah. Baris kedua. Wahai orang-orang yang dimurkai Allah. Dan baris ketiga:Sebagaimana kamu telah menyianyiakan hak Allah didunia, maka pada hari ini kamu berputus asa dari rahmat Allah (Semua berjumlah 14, satu tertinggal, mungkin parawi lupa-Az-Zawajir) Orang yang menjaga sholatnya. niscaya Allah akan memuliakannya dengan lima perkara:(1) dihilangkan kesempitan hidupnya, (2) Diselamatkan dari azab kubur, (3) Diberikan catatan amal melalu tangan kanannya, (4) Melintasi shirat secepat kilat, (5) Masuk surga tanpa hisap. `dan barang siapa melalaikan sholatnya, Allah akan menyiksanya dengan lima belas azab di dunia, tiga adzab ketika mati, tiga adzab di dalam kubur, dan tiga adzab saat dibangkitkan. Lima siksa ketika berada didunia yaitu; (1) Dicabut keberkahan umurnya, (2) Terhapus cirri-ciri keshalihan di wajahnya, (3)Seluruh amal perbuatannya tidak diberi pahala oleh Allah, (4) Doanya tidak diangkat kelangit, (5) Tidak mendapat bagian dari doa orang-orang shaleh. Meskipun saya tidak menjumpai hadits ini dalam semua kitab hadits, namun mengenai pahala dan adzab dlam hadits ini banyak dikuatkan oleh hadits- lainnya dengan riwayat yang berbeda. Sebagian hadits telah disebutkan, dan yang lainnya akan disebutkan di bawah ini. Disebutkan dalam riwayat pertama bahwa barang siapa meninggalkan sholat, maka ia telah keluar sari islam. Dan sebesar atau sekecil apapun adzab yang telah atau akan disebutkan, semuanya merupakan adzab atas perbuatannya. Namun, walaupun ia telah berbuat dosa, Allah berfirman: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki (Q.s. An-Nisaa`:116). Walaupun bagi orang-orang yang yang di dalam hatinya terdapat iman, insya Allah suatu saat ia akan di bebaskan dari neraka jahannam. Dan orang-orang kafir akan selamanya berada di neraka? Mungkin mereka harus berdiam didalamnya beribu-ribu tahun . [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] JAHANNAM MINYAK JAHANNAM
Walaupun bagi orang-orang yang yang di dalam hatinya terdapat iman, insya Allah suatu saat ia akan di bebaskan dari neraka jahannam. Dan orang-orang kafir akan selamanya berada di neraka? Mungkin mereka harus berdiam didalamnya beribu-ribu tahun . Sebagian ulama berkata bahwa disebutkan dalam hadits,`Barang siapa menjaga sholatnya, niscaya Allah akan memuliakannya dengan lima perkara:(1) dihilangkan kesempitan hidupnya, (2) Diselamatkan dari azab kubur, (3) Diberikan catatan amal melalu tangan kanannya, (4) Melintasi shirat secepat kilat, (5) Masuk surga tanpa hisap. `dan barang siapa melalaikan sholatnya, Allah akan menyiksanya dengan lima belas azab di dunia, tiga adzab ketika mati, tiga adzab di dalam kubur, dan tiga adzab saat dibangkitkan. Lima siksa ketika berada didunia yaitu; (1) Dicabut keberkahan umurnya, (2) Terhapus cirri-ciri keshalihan di wajahnya, (3)Seluruh amal perbuatannya tidak diberi pahala oleh Allah, (4) Doanya tidak diangkat kelangit, (5) Tidak mendapat bagian dari doa orang-orang shaleh. Dan tiga siksaan pada saat kematian;(1) Mati dalam kehinaan, (2) Mati dalam kelaparan, (3) Mati dalam kehausan, walau diminumkan air lautan di dunia ini, tidak akan meghilangkan rasa hausnya. Dan tiga siksa di dalam kubur; (1) Dihimpit oleh kuburnya sehingga tulang rusuk kiri dan kanannya saling bersilangan, (2) Dinyalakan api di dlam kuburnya, dan ia diguling-gulingkan di dalam api itu siang dan malam, (3)Allah memasukan ular berbisa bernama Syuja`ul-Aqra` ke dlam kuburnya, yang kedua matanya memancarkan api, dan kukunya dari besi yang panjang, setiap kukunya sepanjang sehari perjalanan. Ular itu akan memekik kepadanya dengan suara seperti halilintar yang menyambar, `Aku adalah Syuja`ul-Aqra. Tuhanku telah menyuruhku agar memukulmu karena kamu telah melalaikan shalat Shubuh hingga terbit matahari; karena kamu telah melalaikan shalat Zhuhur hingga Ashar; karena kamu telah melalaikan shalat Ashar hingga Maghrib; karena kamu telah melalaikan shalat Magrib hingga Isya; karena kamu telah melalaikan shalat Isya hingga Shubuh!`Setiap pukulan akan membenamkannya ketanah sedalam tujuh puluh hasta, ia terus disiksa seperti ini dalam kuburnya sampai hari kiamat.(Semoga Allah menjauhkan kita dari adzab kubur). Dan tiga siksa pada hari kebangkitan, yaitu(1)Dihisab dengan sangat berat, (2) Dimurkai oleh Allah, (3) Dilemparkan kedalam neraka. Riwayat lain menyebutkan barangsiapa melalaikan sholat, ia akan dating pada hari Kiamat dan tertulis diwajahnya tiga baris tulisan, yaitu. Baris pertama: Wahai orang-orang yang menyianyiakan hak Allah. Baris kedua. Wahai orang-orang yang dimurkai Allah. Dan baris ketiga:Sebagaimana kamu telah menyianyiakan hak Allah didunia, maka pada hari ini kamu berputus asa dari rahmat Allah (Semua berjumlah 14, satu tertinggal, mungkin parawi lupa-Az-Zawajir) Meskipun saya tidak menjumpai hadits ini dalam semua kitab hadits, namun mengenai pahala dan adzab dlam hadits ini banyak dikuatkan oleh hadits- lainnya dengan riwayat yang berbeda. Sebagian hadits telah disebutkan, dan yang lainnya akan disebutkan di bawah ini. Disebutkan dalam riwayat pertama bahwa barang siapa meninggalkan sholat, maka ia telah keluar sari islam. Dan sebesar atau sekecil apapun adzab yang telah atau akan disebutkan, semuanya merupakan adzab atas perbuatannya. Namun, walaupun ia telah berbuat dosa, Allah berfirman: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. Dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki (Q.s. An-Nisaa`:116). [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] kiat jitu jadi peternak
Faedah Shuffah adalah sebuah lantai khusus di mesjid Nabawi, tempat orang-orang miskin Muhajirin tinggal disana. Jumlah sahabat ahlush-shuffah selalu berubah dari waktu ke waktu.. Allamah As-Suyuthi rah.a. telah menulis seratus satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentanng mereka dalam risalah tersendiri.sedangkan buthhan dan Aqiq adalah nama dua tempat di Madinah sebagai pasar perdagangan unta. Orang arab sangat menyukai unta, terutama unta betina yang berpunuk besar. Maksud’tanpa berbuat dosa’ adalah tanpa suatu usaaha. bukan sebagaimana harta seseorang yang dapat bertambah banyak melalui pemerasan atau mencuri dari orang lain, atau dari merampas warisan sesama saudara. Oleh sebab itu , Rasulullah saw menafikan semua cara itu, yaitu tanpa bersusah payah sama sekalai atau berbuat dosa. Semua orang tentu senang memperolehnya, tetapi disebutkan bahwa mempelajari beberapa ayat al-quran itu lebih baik dan lebih utama daripada mendapatkan semua itu. Hendaknya kita meyakini bahwa seekor atau dua ekor unta sama sekali tidak sebanding, bahkan walaupun dibandingkan dengan satu kerajaan seluas tujuh benua. Semua pasti akan ditinggalkan. Jika bukan pada hari ini tentu pada hari esok, ketika maut menjemput, pasti semuanya terpaksa harus berpisah. Sebaliknya, pahala membaca satu ayat Al-quran akan bermanfaat selama-lamanya. Dalam urusan keduniaan kita dapat menyaksikan bahwa seseorang yang diberi satu rupiah tanspa beban tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar disimpan olehnya, tetapi kelak akan diambil lagi karena ia terbebani amanah tanpa mendapatkan manfaat sedikit pun. Inti maksud hadits diatas adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu yang fana dengan sesuatu yang abadi. Ketika seseorang diam atau bergerak, hendaknhya selalu berpikir apakah dirinya sedang berbuat sesuatu yang sementara atau sia-sia atau sesuatu kekal dan bermanfaat? Betapa rugi waktu yang digunakan hanya untuk mencari bencana yang abadi. Kalimat terakhir dalam hadits diatas menyebutkan dsbahwa jumlah yang sama tetap lehib utama daripada jumlah untanya. Kalimat itu mengandung tuiga maksud yaitu. (1) Hanya sampai jumlah empat. Masalah ini telah dijelaskan dengan terperinci. Dan selebihnya disebutkan secara umum bahwa semakin banyak ayat itu dibaca, akan lebih utama daripada sejumlah unta yang sama. Adapun unta yang dimaksud adalah semua jenis unta, baik yang jantan maupun yang betina. Disebutkjan jumlah keempat agar dapat dibayangkan bagaimana jika lebih dari empat. (2) Jumlahnya sama dengan yang disebutkan dalam jumlah hadits diatas, tetapi untanya tergantung pada selera masing-masing. Ada yang menyukai unta betina , ada yang menyukai unta jantan. Oleh sebab itu, Nabi saw. Menegaskan bahwa satu ayat lebih berharga daripada seekor unta betina. Mulla ali Qari rah. a . menulis tentang seorang shalih yang sedang bersafar.. Ketika tiba di Jeddah, ia diminta oleh para pengusaha kaya raya agar tinggal lebih lama di tempat mereka, agar dengan keberkahan orang shalih, harta dan pernigaan mereka mendapat keuntungan. Maksudnya , para pelayan orang shalih juga akan mendapatkan bagian dari keuntungan pernigaannya tersebut. Pada mulanya orang shalih menolak tawaran mereka, tetapi setelah didesak terus, akhirnya orang shalih berkata,”berapakah keuntungan tertinggi dari perniagaan kalian?” jawab mereka,” penghasilabn kami berbeda, setidaknya kami bisa mendapatkan keuntungan dua kali lipat.” Kata orang shalih, Kalian telah bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, aku tidak menghendaki sesuatu yang sedikit ini,, sehingga harus kehilangan sholatku, di Mesjidil-Haram yang pahalanya dilipatkan sampai seratus ribu kali.” Pada hakikatnya, kaum muslimin hendaknya memikirkan betapa mereka telah dmengorbankan keuntungan agama demi mendapatkan keuntungan dunia yang sedikit ini. Dari Uqbah bin ‘Amir. R.a., ia berkata,’Rasulullah saw. Keluar dan menemui kami di Shuffah. Beliau bersabda,’Siapakah di antara kalian yang suka setiap pagi pergi ke pasar Buthan atau Aqiq, kemudian pulang membawa dua ekor unta betina yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi?’ Maka kami menjawab,’Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya.’ Sabda beliau,’Mengapa salah seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke mesjid lalu belajar atau membaca dua ayat Al-qur’an(padahal) itu lebih baik baginya daripada dua ekor unta betina, tiga ayat lebih baik dsaripada tiga ekor unta betina, empat ayat lebih baik dari empat ekor unta betina dan seterusnya, sejumlah ayat yang di baca mendapat sejumlah unta yang sama.’(Muslim, Abu Dawud). [Non-text
[ppiindia] Kaya Unta
Dari Uqbah bin ‘Amir. R.a., ia berkata,’Rasulullah saw. Keluar dan menemui kami di Shuffah. Beliau bersabda,’Siapakah di antara kalian yang suka setiap pagi pergi ke pasar Buthan atau Aqiq, kemudian pulang membawa dua ekor unta betina yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi?’ Maka kami menjawab,’Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya.’ Sabda beliau,’Mengapa salah seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke mesjid lalu belajar atau membaca dua ayat Al-qur’an(padahal) itu lebih baik baginya daripada dua ekor unta betina, tiga ayat lebih baik dsaripada tiga ekor unta betina, empat ayat lebih baik dari empat ekor unta betina dan seterusnya, sejumlah ayat yang di baca mendapat sejumlah unta yang sama.’(Muslim, Abu Dawud). Faedah Shuffah adalah sebuah lantai khusus di mesjid Nabawi, tempat orang-orang miskin Muhajirin tinggal disana. Jumlah sahabat ahlush-shuffah selalu berubah dari waktu ke waktu.. Allamah As-Suyuthi rah.a. telah menulis seratus satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentanng mereka dalam risalah tersendiri.sedangkan buthhan dan Aqiq adalah nama dua tempat di Madinah sebagai pasar perdagangan unta. Orang arab sangat menyukai unta, terutama unta betina yang berpunuk besar. Maksud’tanpa berbuat dosa’ adalah tanpa suatu usaaha. bukan sebagaimana harta seseorang yang dapat bertambah banyak melalui pemerasan atau mencuri dari orang lain, atau dari merampas warisan sesama saudara. Oleh sebab itu , Rasulullah saw menafikan semua cara itu, yaitu tanpa bersusah payah sama sekalai atau berbuat dosa. Semua orang tentu senang memperolehnya, tetapi disebutkan bahwa mempelajari beberapa ayat al-quran itu lebih baik dan lebih utama daripada mendapatkan semua itu. Hendaknya kita meyakini bahwa seekor atau dua ekor unta sama sekali tidak sebanding, bahkan walaupun dibandingkan dengan satu kerajaan seluas tujuh benua. Semua pasti akan ditinggalkan. Jika bukan pada hari ini tentu pada hari esok, ketika maut menjemput, pasti semuanya terpaksa harus berpisah. Sebaliknya, pahala membaca satu ayat Al-quran akan bermanfaat selama-lamanya. Dalam urusan keduniaan kita dapat menyaksikan bahwa seseorang yang diberi satu rupiah tanspa beban tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar disimpan olehnya, tetapi kelak akan diambil lagi karena ia terbebani amanah tanpa mendapatkan manfaat sedikit pun. Inti maksud hadits diatas adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu yang fana dengan sesuatu yang abadi. Ketika seseorang diam atau bergerak, hendaknhya selalu berpikir apakah dirinya sedang berbuat sesuatu yang sementara atau sia-sia atau sesuatu kekal dan bermanfaat? Betapa rugi waktu yang digunakan hanya untuk mencari bencana yang abadi. Kalimat terakhir dalam hadits diatas menyebutkan dsbahwa jumlah yang sama tetap lehib utama daripada jumlah untanya. Kalimat itu mengandung tuiga maksud yaitu. (1) Hanya sampai jumlah empat. Masalah ini telah dijelaskan dengan terperinci. Dan selebihnya disebutkan secara umum bahwa semakin banyak ayat itu dibaca, akan lebih utama daripada sejumlah unta yang sama. Adapun unta yang dimaksud adalah semua jenis unta, baik yang jantan maupun yang betina. Disebutkjan jumlah keempat agar dapat dibayangkan bagaimana jika lebih dari empat. (2) Jumlahnya sama dengan yang disebutkan dalam jumlah hadits diatas, tetapi untanya tergantung pada selera masing-masing. Ada yang menyukai unta betina , ada yang menyukai unta jantan. Oleh sebab itu, Nabi saw. Menegaskan bahwa satu ayat lebih berharga daripada seekor unta betina. Mulla ali Qari rah. a . menulis tentang seorang shalih yang sedang bersafar.. Ketika tiba di Jeddah, ia diminta oleh para pengusaha kaya raya agar tinggal lebih lama di tempat mereka, agar dengan keberkahan orang shalih, harta dan pernigaan mereka mendapat keuntungan. Maksudnya , para pelayan orang shalih juga akan mendapatkan bagian dari keuntungan pernigaannya tersebut. Pada mulanya orang shalih menolak tawaran mereka, tetapi setelah didesak terus, akhirnya orang shalih berkata,”berapakah keuntungan tertinggi dari perniagaan kalian?” jawab mereka,” penghasilabn kami berbeda, setidaknya kami bisa mendapatkan keuntungan dua kali lipat.” Kata orang shalih, Kalian telah bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, aku tidak menghendaki sesuatu yang sedikit ini,, sehingga harus kehilangan sholatku, di Mesjidil-Haram yang pahalanya dilipatkan sampai seratus ribu kali.” Pada hakikatnya, kaum muslimin hendaknya memikirkan betapa mereka telah dmengorbankan keuntungan agama demi mendapatkan keuntungan dunia yang sedikit ini. [Non-text portions
[ppiindia] Kaya unta
Dari Uqbah bin ‘Amir. R.a., ia berkata,’Rasulullah saw. Keluar dan menemui kami di Shuffah. Beliau bersabda,’Siapakah di antara kalian yang suka setiap pagi pergi ke pasar Buthan atau Aqiq, kemudian pulang membawa dua ekor unta betina yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi?’ Maka kami menjawab,’Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya.’ Sabda beliau,’Mengapa salah seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke mesjid lalu belajar atau membaca dua ayat Al-qur’an(padahal) itu lebih baik baginya daripada dua ekor unta betina, tiga ayat lebih baik dsaripada tiga ekor unta betina, empat ayat lebih baik dari empat ekor unta betina dan seterusnya, sejumlah ayat yang di baca mendapat sejumlah unta yang sama.’(Muslim, Abu Dawud). Faedah Shuffah adalah sebuah lantai khusus di mesjid Nabawi, tempat orang-orang miskin Muhajirin tinggal disana. Jumlah sahabat ahlush-shuffah selalu berubah dari waktu ke waktu.. Allamah As-Suyuthi rah.a. telah menulis seratus satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentanng mereka dalam risalah tersendiri.sedangkan buthhan dan Aqiq adalah nama dua tempat di Madinah sebagai pasar perdagangan unta. Orang arab sangat menyukai unta, terutama unta betina yang berpunuk besar. Maksud’tanpa berbuat dosa’ adalah tanpa suatu usaaha. bukan sebagaimana harta seseorang yang dapat bertambah banyak melalui pemerasan atau mencuri dari orang lain, atau dari merampas warisan sesama saudara. Oleh sebab itu , Rasulullah saw menafikan semua cara itu, yaitu tanpa bersusah payah sama sekalai atau berbuat dosa. Semua orang tentu senang memperolehnya, tetapi disebutkan bahwa mempelajari beberapa ayat al-quran itu lebih baik dan lebih utama daripada mendapatkan semua itu. Hendaknya kita meyakini bahwa seekor atau dua ekor unta sama sekali tidak sebanding, bahkan walaupun dibandingkan dengan satu kerajaan seluas tujuh benua. Semua pasti akan ditinggalkan. Jika bukan pada hari ini tentu pada hari esok, ketika maut menjemput, pasti semuanya terpaksa harus berpisah. Sebaliknya, pahala membaca satu ayat Al-quran akan bermanfaat selama-lamanya. Dalam urusan keduniaan kita dapat menyaksikan bahwa seseorang yang diberi satu rupiah tanspa beban tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar disimpan olehnya, tetapi kelak akan diambil lagi karena ia terbebani amanah tanpa mendapatkan manfaat sedikit pun. Inti maksud hadits diatas adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu yang fana dengan sesuatu yang abadi. Ketika seseorang diam atau bergerak, hendaknhya selalu berpikir apakah dirinya sedang berbuat sesuatu yang sementara atau sia-sia atau sesuatu kekal dan bermanfaat? Betapa rugi waktu yang digunakan hanya untuk mencari bencana yang abadi. Kalimat terakhir dalam hadits diatas menyebutkan dsbahwa jumlah yang sama tetap lehib utama daripada jumlah untanya. Kalimat itu mengandung tuiga maksud yaitu. (1) Hanya sampai jumlah empat. Masalah ini telah dijelaskan dengan terperinci. Dan selebihnya disebutkan secara umum bahwa semakin banyak ayat itu dibaca, akan lebih utama daripada sejumlah unta yang sama. Adapun unta yang dimaksud adalah semua jenis unta, baik yang jantan maupun yang betina. Disebutkjan jumlah keempat agar dapat dibayangkan bagaimana jika lebih dari empat. (2) Jumlahnya sama dengan yang disebutkan dalam jumlah hadits diatas, tetapi untanya tergantung pada selera masing-masing. Ada yang menyukai unta betina , ada yang menyukai unta jantan. Oleh sebab itu, Nabi saw. Menegaskan bahwa satu ayat lebih berharga daripada seekor unta betina. Mulla ali Qari rah. a . menulis tentang seorang shalih yang sedang bersafar.. Ketika tiba di Jeddah, ia diminta oleh para pengusaha kaya raya agar tinggal lebih lama di tempat mereka, agar dengan keberkahan orang shalih, harta dan pernigaan mereka mendapat keuntungan. Maksudnya , para pelayan orang shalih juga akan mendapatkan bagian dari keuntungan pernigaannya tersebut. Pada mulanya orang shalih menolak tawaran mereka, tetapi setelah didesak terus, akhirnya orang shalih berkata,”berapakah keuntungan tertinggi dari perniagaan kalian?” jawab mereka,” penghasilabn kami berbeda, setidaknya kami bisa mendapatkan keuntungan dua kali lipat.” Kata orang shalih, Kalian telah bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, aku tidak menghendaki sesuatu yang sedikit ini,, sehingga harus kehilangan sholatku, di Mesjidil-Haram yang pahalanya dilipatkan sampai seratus ribu kali.” Pada hakikatnya, kaum muslimin hendaknya memikirkan betapa mereka telah dmengorbankan keuntungan agama demi mendapatkan keuntungan dunia yang sedikit ini. [Non-text portions
[ppiindia] Kaya Unta
Dari Uqbah bin ‘Amir. R.a., ia berkata,’Rasulullah saw. Keluar dan menemui kami di Shuffah. Beliau bersabda,’Siapakah di antara kalian yang suka setiap pagi pergi ke pasar Buthan atau Aqiq, kemudian pulang membawa dua ekor unta betina yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi?’ Maka kami menjawab,’Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya.’ Sabda beliau,’Mengapa salah seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke mesjid lalu belajar atau membaca dua ayat Al-qur’an(padahal) itu lebih baik baginya daripada dua ekor unta betina, tiga ayat lebih baik dsaripada tiga ekor unta betina, empat ayat lebih baik dari empat ekor unta betina dan seterusnya, sejumlah ayat yang di baca mendapat sejumlah unta yang sama.’(Muslim, Abu Dawud). Faedah Shuffah adalah sebuah lantai khusus di mesjid Nabawi, tempat orang-orang miskin Muhajirin tinggal disana. Jumlah sahabat ahlush-shuffah selalu berubah dari waktu ke waktu.. Allamah As-Suyuthi rah.a. telah menulis seratus satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentanng mereka dalam risalah tersendiri.sedangkan buthhan dan Aqiq adalah nama dua tempat di Madinah sebagai pasar perdagangan unta. Orang arab sangat menyukai unta, terutama unta betina yang berpunuk besar. Maksud’tanpa berbuat dosa’ adalah tanpa suatu usaaha. bukan sebagaimana harta seseorang yang dapat bertambah banyak melalui pemerasan atau mencuri dari orang lain, atau dari merampas warisan sesama saudara. Oleh sebab itu , Rasulullah saw menafikan semua cara itu, yaitu tanpa bersusah payah sama sekalai atau berbuat dosa. Semua orang tentu senang memperolehnya, tetapi disebutkan bahwa mempelajari beberapa ayat al-quran itu lebih baik dan lebih utama daripada mendapatkan semua itu. Hendaknya kita meyakini bahwa seekor atau dua ekor unta sama sekali tidak sebanding, bahkan walaupun dibandingkan dengan satu kerajaan seluas tujuh benua. Semua pasti akan ditinggalkan. Jika bukan pada hari ini tentu pada hari esok, ketika maut menjemput, pasti semuanya terpaksa harus berpisah. Sebaliknya, pahala membaca satu ayat Al-quran akan bermanfaat selama-lamanya. Dalam urusan keduniaan kita dapat menyaksikan bahwa seseorang yang diberi satu rupiah tanspa beban tanggung jawab apapun akan lebih senang daripada dipinjami seribu rupiah agar disimpan olehnya, tetapi kelak akan diambil lagi karena ia terbebani amanah tanpa mendapatkan manfaat sedikit pun. Inti maksud hadits diatas adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu yang fana dengan sesuatu yang abadi. Ketika seseorang diam atau bergerak, hendaknhya selalu berpikir apakah dirinya sedang berbuat sesuatu yang sementara atau sia-sia atau sesuatu kekal dan bermanfaat? Betapa rugi waktu yang digunakan hanya untuk mencari bencana yang abadi. Kalimat terakhir dalam hadits diatas menyebutkan dsbahwa jumlah yang sama tetap lehib utama daripada jumlah untanya. Kalimat itu mengandung tuiga maksud yaitu. (1) Hanya sampai jumlah empat. Masalah ini telah dijelaskan dengan terperinci. Dan selebihnya disebutkan secara umum bahwa semakin banyak ayat itu dibaca, akan lebih utama daripada sejumlah unta yang sama. Adapun unta yang dimaksud adalah semua jenis unta, baik yang jantan maupun yang betina. Disebutkjan jumlah keempat agar dapat dibayangkan bagaimana jika lebih dari empat. (2) Jumlahnya sama dengan yang disebutkan dalam jumlah hadits diatas, tetapi untanya tergantung pada selera masing-masing. Ada yang menyukai unta betina , ada yang menyukai unta jantan. Oleh sebab itu, Nabi saw. Menegaskan bahwa satu ayat lebih berharga daripada seekor unta betina. Mulla ali Qari rah. a . menulis tentang seorang shalih yang sedang bersafar.. Ketika tiba di Jeddah, ia diminta oleh para pengusaha kaya raya agar tinggal lebih lama di tempat mereka, agar dengan keberkahan orang shalih, harta dan pernigaan mereka mendapat keuntungan. Maksudnya , para pelayan orang shalih juga akan mendapatkan bagian dari keuntungan pernigaannya tersebut. Pada mulanya orang shalih menolak tawaran mereka, tetapi setelah didesak terus, akhirnya orang shalih berkata,”berapakah keuntungan tertinggi dari perniagaan kalian?” jawab mereka,” penghasilabn kami berbeda, setidaknya kami bisa mendapatkan keuntungan dua kali lipat.” Kata orang shalih, Kalian telah bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, aku tidak menghendaki sesuatu yang sedikit ini,, sehingga harus kehilangan sholatku, di Mesjidil-Haram yang pahalanya dilipatkan sampai seratus ribu kali.” Pada hakikatnya, kaum muslimin hendaknya memikirkan betapa mereka telah dmengorbankan keuntungan agama demi mendapatkan keuntungan dunia yang sedikit ini. [Non-text portions
[ppiindia] manusia pilihan atau hinaan
Kisah Pertanyan Nabi SAW. Kepada Pra Sahabat R. hum Mengenai Dua Jenis Manusia Pada suatu hari, Nabi saw. Duduk dengan para sahabat r.hum. Kemudian lewatlah seseorang di hadapan mereka, lalu Nabi saw. Bertanya kepada kami,”Bagaimanakn pendapat kalian tentang orang itu?” Kami menjawab,”Ya Rasulullah, ia keturunan bangsawan. Demi Allah, jika ia melamar seorang wanita, tentu lamarnnya tidak akan ditolak. Jika ia mengusulkan sesuatu tentu akan disetujui oleh orang lain.” Nabi saw berdiam diri tidak berkata apa pun. Tidak lama kemudian, seseorang lainya lewat di hadapan mereka. Nabi saw. Bertanya tentang orang ini kepada kami. Kami menjawab,”Ya Rasulullah, ia seorang muslim yang miskin. Jika ia meminang seorang wanita, tentu sulit untuk diterima. Jika ia mengusulkan sesuatu, maka akan ditolak. Jika ia berbicara, tidak ada orang yang akan mendengarnya.” Sabda Nabi saw., “Orang Habsyi kedua itu lebih baik daripada orang yang pertama, walaupun dunia dipenuhi orang pertama tadi, maka satu orang ini lebih baik daripada mereka semua.” Faedah Allah swt. Tidak memandang seseorang dari segi keduniannya. Seseorang muslim miskin yang hina dan dipandang rendah oleh orang lain, dan tidak memiliki keduaniaan sedikitpun, Jika ia berkata-kata maka tidak akan diperhatikan. Namun dalam pandangan Allah swt., ia lebih dekat kepada-nya daripada ratusan bangsawan terhormat yang dimuliakan orang banyak, memiliki kebangsaan terhormat yang dimuliakan orang banyak, memiliki keduaniaan yang lebih cukup, yang jika ia berkata pasti akan diperhatikan oleh orang-orang, tetapi dalam pandangan Allah swt, ia tidak memiliki kelebihan apapun. Kehidupan dunia ini berlangsung disebabkan keberkahan orang-orang shalih, Sebagaimana Allah saw..,”Ketika tidak ada orang yang menyebut asma Allah di dunia ini, maka Kiamat akan terjadi dan dunia akan dihancurkan.”Oleh sebab itu, dengan keberkahan nama Allah yang senantiasa disebut oleh para shalihin, dunia ini masih dapat berjalan dengan teratur. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] manusia pilihan atau hinaan
Kisah Pertanyan Nabi SAW. Kepada Pra Sahabat R. hum Mengenai Dua Jenis Manusia Pada suatu hari, Nabi saw. Duduk dengan para sahabat r.hum. Kemudian lewatlah seseorang di hadapan mereka, lalu Nabi saw. Bertanya kepada kami,”Bagaimanakn pendapat kalian tentang orang itu?” Kami menjawab,”Ya Rasulullah, ia keturunan bangsawan. Demi Allah, jika ia melamar seorang wanita, tentu lamarnnya tidak akan ditolak. Jika ia mengusulkan sesuatu tentu akan disetujui oleh orang lain.” Nabi saw berdiam diri tidak berkata apa pun. Tidak lama kemudian, seseorang lainya lewat di hadapan mereka. Nabi saw. Bertanya tentang orang ini kepada kami. Kami menjawab,”Ya Rasulullah, ia seorang muslim yang miskin. Jika ia meminang seorang wanita, tentu sulit untuk diterima. Jika ia mengusulkan sesuatu, maka akan ditolak. Jika ia berbicara, tidak ada orang yang akan mendengarnya.” Sabda Nabi saw., “Orang Habsyi kedua itu lebih baik daripada orang yang pertama, walaupun dunia dipenuhi orang pertama tadi, maka satu orang ini lebih baik daripada mereka semua.” Faedah Allah swt. Tidak memandang seseorang dari segi keduniannya. Seseorang muslim miskin yang hina dan dipandang rendah oleh orang lain, dan tidak memiliki keduaniaan sedikitpun, Jika ia berkata-kata maka tidak akan diperhatikan. Namun dalam pandangan Allah swt., ia lebih dekat kepada-nya daripada ratusan bangsawan terhormat yang dimuliakan orang banyak, memiliki kebangsaan terhormat yang dimuliakan orang banyak, memiliki keduaniaan yang lebih cukup, yang jika ia berkata pasti akan diperhatikan oleh orang-orang, tetapi dalam pandangan Allah swt, ia tidak memiliki kelebihan apapun. Kehidupan dunia ini berlangsung disebabkan keberkahan orang-orang shalih, Sebagaimana Allah saw..,”Ketika tidak ada orang yang menyebut asma Allah di dunia ini, maka Kiamat akan terjadi dan dunia akan dihancurkan.”Oleh sebab itu, dengan keberkahan nama Allah yang senantiasa disebut oleh para shalihin, dunia ini masih dapat berjalan dengan teratur. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] dakwah/gempa
`Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat baik, dan cegahlah dari kemungkaran dan bersabarlah atas apa-apa yang menimpamu. Sesungguhnya hal itu adalah urusan yang diutamakan.`(Q.s. Lugman:17) Ayat ini menyebutkan dengan jelas beberapa hal terpenting bagi seorang muslim, yang menjadi penyebab tercapainya kebahagian yang sempurna. Sayangnya, kita justru melalaikannya. Telah dinyatakan sebelumnya bahwa kewajiban amar ma`ruf nahi mungkar sudah hampir ditinggalkan, bahkan perintah Sholat sebagai amalan yang terpenting setelah imam juga seduah banyak dilalaikan. Banyak kaum muslimin yang sama sekali tidak melaksanakan sholat. Ada yang sholat, tetapi tidak memperhatikannya dengan sempurna, terutama sholat berjamaah. Padahal, dengan sholat berjamaan dikatakan sebagai menegakkan sholat. Pada umumnya, orang-orang miskin saja yang sholat berjamaah di mesjid, sedangkan orang-orang kaya dan para tokoh merasa hina jika sholat di mesjid. Kepada Allah swt. Sajalah kita mengadu. Sebuah syair menyatakan Wahai insane yang lalai Apa yang menjadi kehinaan bagi mu, adalah kebanggaan bagiku Ayat ke lainnya `Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang mengajak (manusia) kepada kebaikan, menyeru kepada yang ma`ruf dan mencegah kemungkaran, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung,` (Q.s. Ali `Imran:104) Dalam ayat ini,Allah dengan tegas memerintahkan umat islam agar dapat mewujudkan suatu umat yang mendakwahkan Islam ke seluruh dunia. Namun sayang, secara umum kita telah melalaikan perintah ini. Sebaliknya, orang-orang non-muslim justru sangat memperhatikannya, misalnya para misionaris Kristen, mereka siap menyebarkan agama mereka ke seluruh dunia dengan sungguh-sungguh. Begitu pula agama lainnya, mereka menyiapkan para penyebar agamanya. Namun adakah dikalangan umat islam suatu jamaah yang berusaha demikian? Jawabannya tidak ada. Kalaupun ada jamaah muslim atau pribadi yang berusaha mentablighkan islam, bukan bantuan dan kerjasama yang diterima, tetapi yang diperoleh adalah berbagai halangan dan kritikan. Begitu bertubi-tubi rintangan ini, akhirnya para mubaligh berputus asa dan meninggalkan dakwah yang mulia ini. Sebenarnya, kewajiban terpenting setiap muslim ialah membantu siapa saja yang benar-benar mentablighkan islam dan memperbaikinya bila salah. Tetapi ia sendiri justru tidak melakukannya, bahkan para mubaligh ia jadikan sebagai sasaran kritik seolah-olah ingin menghentikan mereka. Ayat ke-6 `Kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi manusia, kalian menyuruh (berbuat) kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan kalian beriman kepada Allah.` (Q.s. Ali `Imran:110). Banyak hadist Rasulullah saw. Yang menerangkan bahwa umat Islam adalah umat yang termulia diantara umat lainya. Dan banyak pula ayat Al-Qur`an yang menyatakan demikian, baik dengan jelas maupun dengan isyarat. Dalam ayat diatas, Allah swt. Telah memuliakan kita sebagai umat yang terbaik. Dan Allah swt. Telah menyebutkan syaratnya, yaitu selama kita berdakwah mengajak umat ini kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Para ahli tafsir mengatakan bahwa dalam ayat ini, kalimat amar ma`ruf nahi mungkar disebutkan lebih dahulu daripada imam kepada Allah. Padahal, iman adalah pangkal segala amalan. Tanpa Iman, kebaikan apapun tidak akan bernilai sedikitpun di sisi Allah. Hal ini terjadi karena imam juga dimiliki oleh umat terdahulu, tetapi ada suatu amalan khusus yang menjadikan umat Muhammad saw. Lebih unggul dibandingkan kaum-kaum sebelumnya, yaitu tugas amar mak`ruf nahi mungkar. Inilah penyebab umat Muhammad saw. Lebih istimewa daripada umat lainnya. Meskipun demikian, imam tetap ditekankan dalam ayat ini, karena amal apapun tidak akan bernilai tanpa iman. Dan maksud utama ayat tersebut adalah menyebutkan pentingnya amar ma`ruf nahi mungkar bagi umat ini. Oleh karena itu ia disebutkan terlebih dahulu daripada ima. Maksudnya ada amar ma`ruf nahi mungkar sebagai sesuatu yang menjadikan umat ini lebih unggul adalah, hendaknya umuat ini memperhatikan secara khusus, sehingga bertabligh secara sambil lalu tidak memenuhi syarat. Sebab tabligh sebagai tugas tambahanpun sudah ada pada umat-umat sebelumnya, sebagaimana firman Allah swt. `Ketika mereka lalai dari mengingatkan` Peringatan seperti ini banyak disebutkan dalam ayat-ayat lainnya. Jadi kelebihan umat ini terletak pada perhatian khusus dalam dakwah. Oleh sebab itu, hendaklah dakwah dilaksanakan sebagai pekerjaan yang pokok sebagaimna kerja-kerja agama atau unia lainnya. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] gempa dan kematian
KISAH DUA ANAK ANSHAR YANG MEMBUNUH ABU JAHAL Abdurrahman bin Auf r.a.adalah seorang sahabat yang terkenal. Ia berkata,” Dalam perang Badar,ketika aku sedang berdiri dalam barisan perang, ku lihat disebelah kanan dan kiriku ada anak-anak kecil. Terlintas dalam pikiran ku, seandainya yang ada disisiku itu adalah orang dewasa yang kuat tentu lebih baik, karena ia dapat membantu jika diperlukan. Namun yang sekarang ada disisiku adalah dua anak kecil, bagaimana mungkin mereka dapat membantuku? Ketika aku sedang berpikir demikian ,salah seorang anak memegang tanganku dan bertanya,” Paman, kenalkah Paman dengan Abu Jahal?” Jawabku, ya aku mengenalnya,mau apa kalian dengannya?” Ia berkata “aku mendengar, ia selalu mencaci Rasulullah saw. Demi Allah yang nyawaku berada ditangan-Nya,jika aku melihatnya tentu aku tidak akan membiarkannya. Ia yang mati atau aku yang mati.” Aku sangat kaget mendengar jawabannya itu. Anak yang kedua pun bertanya seperti yang pertama,dan ia juga mengucapkan hal yang sama. Kebetulan ketika itu ku lihat Abu Jahal sedang berkeliling. Aku berkata kepada kedua anak itu.” Lihat, orang yang kalian tanyakan sedang berjalan.” Mendengar ucapanku, kedua anak itu langsung menghunuskan pedangnya dan lari mendekati Abu Jahal. Dan ternyata, Abu Jahal dapat dijatuhkan oleh mereka berdua. “ ( Bukhari ) FAEDAH Kedua anak itu adalah Mu’adz bin Amr bin Jamuh r.huma dan Mu’adz bin Afra r.a. Mu’adz bin Amr r.huma berkata,” Aku mendengar bahwa tidak ada orang yang dapat membunuh Abu Jahal. Ia dijaga dengan sangat ketat tetapi dalam pikiranku, akulah yang akan membunuhnya. “Kedua anak itu berjalan kaki, sedangkan Abu Jahal mengendarai kuda. Ketika Abdurrahman bin Auf r.a. melihatnya ia sedang mengatur barisan pasukannya. Kedua anak itu berlari mendekati Abu Jahal yang sedang berkuda.karena sulit menyerang Abu Jahal secara langsung, maka salah seorang anak itu menyerang kaki kuda yang ditunggangi oleh Abu Jahal, dan anak yang lainnya menyerang kaki Abu Jahal. Dengan serangan itu, kuda pun terjatuh dan Abu Jahal juga terjatuh tidak dapat berdiri lagi. Kedua sahabat kecil itu meninggalkan Abu Jahal dalam keadaan menggelepar tidak dapat berdiri. Kemudian saudara mereka, Mu’awwidz bin Afra r.a. pun datang dan semakin melukai Abu Jahal karena khawatir Abu Jahal bangun dan lari. Saat itu Abu Jahal belum terbunuh. Lalu datanglah Abdullah bin Mas’ud r.a yang langsung memenggal kepala Abu Jahal. Mu’adz bin Amr r. huma berkata, “ketika memotong kakinya, Ikrimah bin Abu Jahal sedang bersama ayahnya. Ia menyerang pundak ku sehingga tanganku terputus hanya tersisa sedikit kulit menempel kebadan. Kuletakan tanganku dipunggung, dan selama sehari penuh akuy berjuang dengan satu tangan saja. Ketika tangan tadi mulai merasa menggangu gerakanku. Maka ku injak tangan itu dengan kaki, lalu kutarik keras hingga terputus tanganku dan ku buang potongan tangan itu.’ (Khamis ) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] gempa dan kematian
KISAH DUA ANAK ANSHAR YANG MEMBUNUH ABU JAHAL Abdurrahman bin Auf r.a.adalah seorang sahabat yang terkenal. Ia berkata,” Dalam perang Badar,ketika aku sedang berdiri dalam barisan perang, ku lihat disebelah kanan dan kiriku ada anak-anak kecil. Terlintas dalam pikiran ku, seandainya yang ada disisiku itu adalah orang dewasa yang kuat tentu lebih baik, karena ia dapat membantu jika diperlukan. Namun yang sekarang ada disisiku adalah dua anak kecil, bagaimana mungkin mereka dapat membantuku? Ketika aku sedang berpikir demikian ,salah seorang anak memegang tanganku dan bertanya,” Paman, kenalkah Paman dengan Abu Jahal?” Jawabku, ya aku mengenalnya,mau apa kalian dengannya?” Ia berkata “aku mendengar, ia selalu mencaci Rasulullah saw. Demi Allah yang nyawaku berada ditangan-Nya,jika aku melihatnya tentu aku tidak akan membiarkannya. Ia yang mati atau aku yang mati.” Aku sangat kaget mendengar jawabannya itu. Anak yang kedua pun bertanya seperti yang pertama,dan ia juga mengucapkan hal yang sama. Kebetulan ketika itu ku lihat Abu Jahal sedang berkeliling. Aku berkata kepada kedua anak itu.” Lihat, orang yang kalian tanyakan sedang berjalan.” Mendengar ucapanku, kedua anak itu langsung menghunuskan pedangnya dan lari mendekati Abu Jahal. Dan ternyata, Abu Jahal dapat dijatuhkan oleh mereka berdua. “ ( Bukhari ) FAEDAH Kedua anak itu adalah Mu’adz bin Amr bin Jamuh r.huma dan Mu’adz bin Afra r.a. Mu’adz bin Amr r.huma berkata,” Aku mendengar bahwa tidak ada orang yang dapat membunuh Abu Jahal. Ia dijaga dengan sangat ketat tetapi dalam pikiranku, akulah yang akan membunuhnya. “Kedua anak itu berjalan kaki, sedangkan Abu Jahal mengendarai kuda. Ketika Abdurrahman bin Auf r.a. melihatnya ia sedang mengatur barisan pasukannya. Kedua anak itu berlari mendekati Abu Jahal yang sedang berkuda.karena sulit menyerang Abu Jahal secara langsung, maka salah seorang anak itu menyerang kaki kuda yang ditunggangi oleh Abu Jahal, dan anak yang lainnya menyerang kaki Abu Jahal. Dengan serangan itu, kuda pun terjatuh dan Abu Jahal juga terjatuh tidak dapat berdiri lagi. Kedua sahabat kecil itu meninggalkan Abu Jahal dalam keadaan menggelepar tidak dapat berdiri. Kemudian saudara mereka, Mu’awwidz bin Afra r.a. pun datang dan semakin melukai Abu Jahal karena khawatir Abu Jahal bangun dan lari. Saat itu Abu Jahal belum terbunuh. Lalu datanglah Abdullah bin Mas’ud r.a yang langsung memenggal kepala Abu Jahal. Mu’adz bin Amr r. huma berkata, “ketika memotong kakinya, Ikrimah bin Abu Jahal sedang bersama ayahnya. Ia menyerang pundak ku sehingga tanganku terputus hanya tersisa sedikit kulit menempel kebadan. Kuletakan tanganku dipunggung, dan selama sehari penuh akuy berjuang dengan satu tangan saja. Ketika tangan tadi mulai merasa menggangu gerakanku. Maka ku injak tangan itu dengan kaki, lalu kutarik keras hingga terputus tanganku dan ku buang potongan tangan itu.’ (Khamis ) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] ingat gempa habis sholat
Hadits ke-2 sholat Dari Abu Dzar r.a. , sesungguhnya Rasulullah saw. Pernah keluar dari rumahnya ketika musim dingin dan daun-daun berguguran. Beliau mengambil setangkai ranting pohon, sehingga daun-daunnya mulai berguguran. Beliau mengambil setangkai ranting pohon, sehingga daun-daunnya mulai berguguran. Beliau bersabda,”wahai Abu Dzar!” Abu Dazar menyahut,”labbaik ya Rasululah!” Sabda beliau,”Sesungguhnya seorang muslim yang menunaikan shalatnya semata-mata karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran darinya sebagaimana daun-daun ini gugur dari rantingnya.”(Ahmad-At-Targhib). Pada musim dingin, biasanya daaun-daun berguguran dari pohonnya, sehingga ada sebagian pohon yang daun-daunnya tidak tersisa sedikitpun. Itulah perumpamaan hasil sholat yang dilakukan dengan ikhlas, yakni segala dosa akan diampuni tanpa satu dosa pun yang tertinggal. Menurut sebagian ulama, dosa-dosa kecil saja yang dapat diampuni melalui sholat, sedangkan dosa-dosa besar tidak dapat diampuni tanpa bertaubat. Oleh karena itu, disamping mengerjakan sholat, hendaknya kita selalu bertaubat dan beristigfar, jangan sampai kita melalaikannya. Sedangkan jika Allah mengampuni dosa-dosa besar karena kemurahan-Nya, itu adalah perkara lain. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] amar makruf
`Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat baik, dan cegahlah dari kemungkaran dan bersabarlah atas apa-apa yang menimpamu. Sesungguhnya hal itu adalah urusan yang diutamakan.`(Q.s. Lugman:17) Ayat ini menyebutkan dengan jelas beberapa hal terpenting bagi seorang muslim, yang menjadi penyebab tercapainya kebahagian yang sempurna. Sayangnya, kita justru melalaikannya. Telah dinyatakan sebelumnya bahwa kewajiban amar ma`ruf nahi mungkar sudah hampir ditinggalkan, bahkan perintah Sholat sebagai amalan yang terpenting setelah imam juga seduah banyak dilalaikan. Banyak kaum muslimin yang sama sekali tidak melaksanakan sholat. Ada yang sholat, tetapi tidak memperhatikannya dengan sempurna, terutama sholat berjamaah. Padahal, dengan sholat berjamaan dikatakan sebagai menegakkan sholat. Pada umumnya, orang-orang miskin saja yang sholat berjamaah di mesjid, sedangkan orang-orang kaya dan para tokoh merasa hina jika sholat di mesjid. Kepada Allah swt. Sajalah kita mengadu. Sebuah syair menyatakan Wahai insane yang lalai Apa yang menjadi kehinaan bagi mu, adalah kebanggaan bagiku Ayat ke lainnya `Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang mengajak (manusia) kepada kebaikan, menyeru kepada yang ma`ruf dan mencegah kemungkaran, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung,` (Q.s. Ali `Imran:104) Dalam ayat ini,Allah dengan tegas memerintahkan umat islam agar dapat mewujudkan suatu umat yang mendakwahkan Islam ke seluruh dunia. Namun sayang, secara umum kita telah melalaikan perintah ini. Sebaliknya, orang-orang non-muslim justru sangat memperhatikannya, misalnya para misionaris Kristen, mereka siap menyebarkan agama mereka ke seluruh dunia dengan sungguh-sungguh. Begitu pula agama lainnya, mereka menyiapkan para penyebar agamanya. Namun adakah dikalangan umat islam suatu jamaah yang berusaha demikian? Jawabannya tidak ada. Kalaupun ada jamaah muslim atau pribadi yang berusaha mentablighkan islam, bukan bantuan dan kerjasama yang diterima, tetapi yang diperoleh adalah berbagai halangan dan kritikan. Begitu bertubi-tubi rintangan ini, akhirnya para mubaligh berputus asa dan meninggalkan dakwah yang mulia ini. Sebenarnya, kewajiban terpenting setiap muslim ialah membantu siapa saja yang benar-benar mentablighkan islam dan memperbaikinya bila salah. Tetapi ia sendiri justru tidak melakukannya, bahkan para mubaligh ia jadikan sebagai sasaran kritik seolah-olah ingin menghentikan mereka. Ayat ke-6 `Kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi manusia, kalian menyuruh (berbuat) kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan kalian beriman kepada Allah.` (Q.s. Ali `Imran:110). Banyak hadist Rasulullah saw. Yang menerangkan bahwa umat Islam adalah umat yang termulia diantara umat lainya. Dan banyak pula ayat Al-Qur`an yang menyatakan demikian, baik dengan jelas maupun dengan isyarat. Dalam ayat diatas, Allah swt. Telah memuliakan kita sebagai umat yang terbaik. Dan Allah swt. Telah menyebutkan syaratnya, yaitu selama kita berdakwah mengajak umat ini kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Para ahli tafsir mengatakan bahwa dalam ayat ini, kalimat amar ma`ruf nahi mungkar disebutkan lebih dahulu daripada imam kepada Allah. Padahal, iman adalah pangkal segala amalan. Tanpa Iman, kebaikan apapun tidak akan bernilai sedikitpun di sisi Allah. Hal ini terjadi karena imam juga dimiliki oleh umat terdahulu, tetapi ada suatu amalan khusus yang menjadikan umat Muhammad saw. Lebih unggul dibandingkan kaum-kaum sebelumnya, yaitu tugas amar mak`ruf nahi mungkar. Inilah penyebab umat Muhammad saw. Lebih istimewa daripada umat lainnya. Meskipun demikian, imam tetap ditekankan dalam ayat ini, karena amal apapun tidak akan bernilai tanpa iman. Dan maksud utama ayat tersebut adalah menyebutkan pentingnya amar ma`ruf nahi mungkar bagi umat ini. Oleh karena itu ia disebutkan terlebih dahulu daripada ima. Maksudnya ada amar ma`ruf nahi mungkar sebagai sesuatu yang menjadikan umat ini lebih unggul adalah, hendaknya umuat ini memperhatikan secara khusus, sehingga bertabligh secara sambil lalu tidak memenuhi syarat. Sebab tabligh sebagai tugas tambahanpun sudah ada pada umat-umat sebelumnya, sebagaimana firman Allah swt. `Ketika mereka lalai dari mengingatkan` Peringatan seperti ini banyak disebutkan dalam ayat-ayat lainnya. Jadi kelebihan umat ini terletak pada perhatian khusus dalam dakwah. Oleh sebab itu, hendaklah dakwah dilaksanakan sebagai pekerjaan yang pokok sebagaimna kerja-kerja agama atau unia lainnya. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] ingat-ingat
Keutamaan Dzikir secara umum Seandainya tidak ada ayat al-quran atau hadits nabi yang menerangkan tentang Dzikrullah, mengingat allah swt. Jangan sampai dilalaikan oleh seorang hamba walaupun sekejab. Karena karunia, pemberian, dan kebaikan allah swt ke atsa hambanya yang sangat banyak. Tidak ada batasnya dan tidak ada bandingannya Ayat-ayat tentang dzikir “Maka ingatlah kepada-ku niscaya Akupun mengingatmu dan bersyukurlah kepada-ku, dan jangan kamu ingkari (nikmat) Ku.” (Q.s. Al-Baqarah:152) Ayat ke-2 “Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, maka berdzikirlah kepada Allah di Masy’aril-Haram. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) allah sebagaimana Dia tunjukan kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.” (Q.s. Al-Baqarah:198) Ayat ke-3 “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) allah, sebagaimana kamu menyebut-menyebut(membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahskan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa, Ya, Rabb kami, berilah kami kebaikaan di dunia, dan tiadalah baginya bagian(yang menyenangkan) di akhirat. Dan diantara sdmereka ada orang yang berdo,a, ya,” Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.”mereka itulah orang-orang yang mendapatkan bagian dari apa dyang mereka usahakan. Dan Allah saangat cepat Perhitungan-Nya.”(Q.s. Al-baqarah: 200-202) Faedah Sebuah hadits menyebutkan bahwa ada tiga orang yanag do,anya tidak akan di tolak, bahkan akan dikabulkan oleh Allah swt. 1. Orang yang selalu berdzikir kepada Allah swt. (2) Orang yang dianiaya, (3) Pemimpin yang adil. (Jami’ush-Shaghir). [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] gugur dosa
Boleh ndak, kirim berita ini ke moderator Hadits ke-2 sholat Dari Abu Dzar r.a. , sesungguhnya Rasulullah saw. Pernah keluar dari rumahnya ketika musim dingin dan daun-daun berguguran. Beliau mengambil setangkai ranting pohon, sehingga daun-daunnya mulai berguguran. Beliau mengambil setangkai ranting pohon, sehingga daun-daunnya mulai berguguran. Beliau bersabda,”wahai Abu Dzar!” Abu Dazar menyahut,”labbaik ya Rasululah!” Sabda beliau,”Sesungguhnya seorang muslim yang menunaikan shalatnya semata-mata karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran darinya sebagaimana daun-daun ini gugur dari rantingnya.”(Ahmad-At-Targhib). Pada musim dingin, biasanya daaun-daun berguguran dari pohonnya, sehingga ada sebagian pohon yang daun-daunnya tidak tersisa sedikitpun. Itulah perumpamaan hasil sholat yang dilakukan dengan ikhlas, yakni segala dosa akan diampuni tanpa satu dosa pun yang tertinggal. Menurut sebagian ulama, dosa-dosa kecil saja yang dapat diampuni melalui sholat, sedangkan dosa-dosa besar tidak dapat diampuni tanpa bertaubat. Oleh karena itu, disamping mengerjakan sholat, hendaknya kita selalu bertaubat dan beristigfar, jangan sampai kita melalaikannya. Sedangkan jika Allah mengampuni dosa-dosa besar karena kemurahan-Nya, itu adalah perkara lain. [Non-text portions of this message have been removed]