Re: [R@ntau-Net] info dari padang ( ? ) 4 ronal.....:)

2004-05-31 Terurut Topik Indra Doni
 
 
		Do you Yahoo!?Friends.  Fun. Try the all-new Yahoo! Messenger
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] info dari padang ( ? ) 4 ronal.....:)

2004-05-24 Terurut Topik Ronald P. Putra
Iyo tuh Mak, hati nurani yg manjadi ukuran. Ado ukuran patuik indakno walaupun mungkin 
dibuliahkan dek UU. Itulah mangkonyo ado teguran keras thp 2 aleg awak ko, dan indak 
mancalonkan nyo baliak utk maso 2004-2009. 

Semoga itu manjadi pelajaran untuak nan lain, batua baso manusia itu indak malaikat 
doh, tapi katiko inyo babuek salah dan marugikan urang banyak, mako hrs ado tindakan 
tegas sahinggo kejadian itu indak tarulang baliak. Nurani hrs tetap manjadi panglima. 


wassalaam,
Ronald


-- Original Message --
From: bandaro [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak  1993) 
[EMAIL PROTECTED]
Date:  Sat, 22 May 2004 06:49:49 +0700


Ado batuano 'Nal.
UU atawa paraturan bisa dipalituak'an kasuok - kida.
Apolagi dek kecerdikkan pengacara.
Tapi hati nurani sabana diimpok jo batu gadang mancaliak
jumlah pitih nan direkayasa tu.

Baa jumlah pitih tu nan diaka'i = diakali  oleh dprd ??
Kamaa hati nurani mereka ??  Bukankah mereka seharusnya
lebih memikirkan rakyat secara ikhlas.
Aaah  diulang dari alif pulo baliak ...

mak Ban
~



Ronald P. Putra wrote:
 
 Assalamu'alaikum wr. wb.,
 
 ini ada sedikit keterangan dari milis sebelah, semoga bermanfaat...
 
 wassalaam,
 Ronald
 
 
 Assalamu'alaikum wr. wb.,
 
 Satu orang anggota dewan dari PKS termasuk yang divonis yaitu Ust.
 Marfendi.
 
 Sebenarnya ini masalah interpretasi terhadap undang-undang. Awalnya jaksa
 menggugat tersangka berdasarkan PP 110 tahun 2000 tentang pengaturan
 keuangan DPR. Sementara itu anggota dewan dalam mengambil kebijakan mengacu

(..)

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] info dari padang ( ? ) 4 ronal.....:)

2004-05-23 Terurut Topik Ronald P. Putra
Berikut ada SE dari DPP PKS ttg masalah ini. Saya juga bertanya ke Ronal, Bupati dan 
Gubernur mana yg Ronal dampingi itu, kapan waktunya, dan di DPRD mana ? Saya juga 
ingin tahu aleg mana yg bicara spt yg Ronal sebutkan itu. Tolong jawabannya...Ini dlm 
rangka dakwah Fardiyah yg spt Ronal katakan itu...



wassalaam,
Ronald


SURAT EDARAN
Nomor : 03/SE/DPP-PKS/IV/1425

Kepada :Seluruh Ketua DPW Partai KeadilanSejahtera
Dari   :Ketua Umum DPP Partai Keadilan Sejahtera

Perihal:Penjelasan DPP Partai Keadilan Sejahtera Sehubungan
Dengan Kasus DPRD Propinsi Sumatera Barat dan DPRD 
Kota Padang



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sehubungan dengan kasus DPRD Propinsi Sumatera Barat dan DPRD Kota Padang,
DPP Partai Keadilan Sejahtera menyampaikan penjelasan sebagai berikut:

1.  Kita semua sangat prihatin dengan terjadinya peristiwa yang menimpa
seluruh anggota DPRD Propinsi Sumbar dan DPRD Kota Padang.

2.  Menurut kami, pokok permasalahan sebenarnya adalah terjadinya
perbedaan cara pandang dasar hukum penyusunan APBD tahun 2001 propinsi
Sumbar dan APBD tahun 2001 Kota Padang.

DPRD Sumbar bersama Gubenur Sumbar (Jadi Bukan DPRD saja) maupun DPRD Kota
Padang bersama Walikota Padang menyusun dan mengesahkan APBD dengan
berpedoman kepada UU No 4 tahun 1999, pasal 34 dan UU No 22 tahun 1999 pasal
19 dan 21 tentang kewenangan dalam menyusun APBD sesuai pemberlakuan Otonomi
Daerah.

3.  Persoalan muncul setelah Forum Peduli Sumatera Barat (FPSB)
mengajukan tuntutan korupsi terhadap anggota dewan kepada Kejati Sumbar,
karena Dewan tidak berpedoman kepada PP 110 tahun 2000 dalam penyusunan APBD
tersebut.

4.  Mendagri menegaskan dari Jakarta bahwa penyusunan APBD tetap harus
berpedoman kepada PP 110 tahun 2000. Kejaksaan Negeri Padang diperintahkan
untuk mengusut dan menyidik kasus dugaan korupsi oleh seluruh anggota dewan
tersebut.

5.  Karena perbedaan pandangan tersebut, maka DPRD Sumbar mengajukan
gugatan uji materil (judicial review) kepada Makamah Agung RI, dengan alasan
PP 110 tahun 2000 bertentangan dengan UU No 4 dan UU No 22 tahun 1999
tentang kewenangan dalam menyusun APBD sesuai dengan pemberlakukan Otonomi
Daerah.  Selama menunggu hasil uji materil tersebut, sementara waktu anggota
dewan tidak mau menerima gaji.

6.  Pada bulan Oktober 2002 uji materil tersebut dikabulkan Makamah
Agung dan menyatakan PP 110 tahun 2000 batal dan tidak punya kekuatan yang
mengikat.

7.  Akan tetapi anehnya Mendagri tetap memerintahkan dilanjutkannya
proses penyidikan karena tidak berpedoman kepada PP 110 tahun 2000 dan hal
ini diduga telah terjadi tindak pidana korupsi yaitu penyalahgunaan APBD
Sumbar.

8.  Polemik ini terus berlanjut sampai sekarang, dan akhirnya pada
tanggal 17 Mei 2004 Majelis Hakim PN Padang memvonis seluruh anggota DPRD
Sumbar masing-masing dua tahun penjara, sementara jajaran pimpinan  DPRD
Sumbar divonis masing-masing 2 tahun 3 bulan penjara ditambah denda Rp 100
juta dan pengembalian seluruh uang yang dikorupsi karena dianggap menyalah
gunakan wewenang dan memperkaya diri.

9.  DPP Partai Keadilan yang telah mempelajari kasus ini, baik melalui
Wilda I maupun memanggil Ketua DPW Sumbar juga memandang bahwa Makamah Agung
sudah memenangkan judicial review yang diajukan DPRD Sumbar, bahkan menilai
adanya keanehan dilanjutkannya proses penyidikan kasus ini oleh pihak
Kejaksaan.

10.  DPP Partai Keadilan sudah mengeluarkan teguran keras terhadap anggota
dewan dari unsur Partai Keadilan dimana disinyalir adanya kurang keterbukaan
serta lemahnya konsultasi dan koordinasi dengan DPW PKS Sumbar serta adanya
beberapa item alokasi penerimaan anggota dewan yang tidak mencerminkan sikap
sense of crisis sebagai seorang wakil rakyat. Fraksi Partai Keadilan di
DPRD Sumbar juga selalu menolak pengesahan APBD dan taat pada keputusan
partai tentang penolakan uang pesangon. Namun memang begitulah kenyataannya,
bahwa jumlah anggota dewan Partai Keadilan hanya dua orang dari total 45
anggota DPRD Sumbar.

11.  DPP Partai Keadilan Sejahtera (dulunya PK) dalam mengantisipasi kasus
diatas berlanjut, dan sebagian dari mekanisme nasehat dan ishlah SUDAH TIDAK
LAGI mencalonkan Anggota legislatif DPRD Kota Padang/Propinsi Sumbar
tersebut sebagai Caleg periode 2004-2009.

12.  Sampai saat ini DPP PKS tetap menghormati proses hukum yang berjalan
serta upaya banding yang diajukan DPRD Sumbar dan memandang bahwa kasus ini
belum memiliki kekuatan hukum tetap.

13.  Adapun kasus penahanan anggota panitia anggaran DPRD Padang (10 orang)
tersebut karena beberapa anggota dewan tersebut dianggap tidak dapat
bekerjasama dalam penyidikan sehingga Jaksa Negeri Padang menahannya.

14.  Demikianlah penjelasan kami kepada seluruh kader dan simpatisan PKS.
Dengan harapan, khususnya kepada seluruh Anggota legislatif terpilih dari
PKS periode yang akan datang hendaknya menjadikan kasus ini sebagai
pelajaran berharga dan 

Re: [R@ntau-Net] info dari padang ( ? ) 4 ronal.....:)

2004-05-22 Terurut Topik Yesi Elsandra

ronal-ronal.:)
dakwah fardiyah mah emang kudu atuh...itu dah bagian
hidup qta.tapi moso just dakwah fatdiyah thok? 

saya mo tanya, gubernur mana seh yang dinda dampingi
dan aleg mana sih yang diem itu? kalo aleg PKS, saya
berani lo bilangin dia ke dewan syariah, kebetulan
salah satu anggotanya ada di bandung

ronal, dakwah qta itu luas dek, seluas samudra, tidak
bisa diarungi cuma hanya dengna dakwah fardiyah, ronal
buka siroh lagi atuh ya.

atau kalo mau, uni kirimin buku deh, lagi dimana neh?
tapi ronal pasti dah banyak ilmunya.mana mau baca
buku sekelas anis matta..

ronal, cobalah lebih bijak dalam memamhi dakwah.
dakwah itu tidak saja di tempat suci, kalo di tempat
bersih mah gak perlu dakwah lagi...dakwah bukan pula
hanya milik satu golongan, tapi untuk seluruh ummat.
apakah ummat yang milyaran ini hanya cukup dengna
fardiyah? berapa orang yang bisa kita fardiyahi? 

justru kita berbaur dengan mereka, agar qta bisa
mewarnai, bukan diwarnai..berbaur tapi jangan
lebur, berdakwah dimana saja, kapan saja, ditempat
hitam atau putih.

kalo gak ada yang mengiggatkan mereka, atau kalo kita
gak berada dalam lingkungan orang-orang itu, mana
sampai dakwah kita pada mereka?

jangan cuma bisa bicara ronal..jangan cuma bisa
menyalahkan.

uni mo tanya, apa yang ronal lakukan agar dunia ini di
bawah naungan islam?

jangan jawab dakwah fardiyahitu terlalu
kecil..
walau kadang kecil itu indah..

satu lagi, kenapa ronal bilang menjadi keras?
padahal yang ronal katakan belum ada apa-apanya?

afwan.
masih inget minum es kelapa muda bareng da hendra?
he he

walahualam...

yesi
--- Ronal Chandra \RR\ [EMAIL PROTECTED]
wrote:
  Assalaamu'alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakatuhu
  
 Wa'alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuhu da :-)
 
  OK-lah kita tahu kalau hampir semua anggota DPRD
 itu
  seperti yang Ronal
  katakan. So, apa kira-kira usulan Ronal untuk itu?
  Apakah kita perlu
  meniadakan DPRD, karena baik yang dari partai
  sekuler maupun dari partai
  Islam semuanya nggak ada yang kerja, atau
 bagaimana?
  
 
 [rn] Bagaimana dulu rosul waktu dalam sistem
 pemerinthaan Jahiliyah ? Jawabatannya Dakwah
 Fardiyah
 :-)
 
  Oh ya, kalau kita membahas anggota DPRD, apa nggak
  lebih komprehensif lagi
  membahas kerja pemerintah daerahnya, termasuk para
  birokratnya. Karena kalau
  kita lihat banyak kerja mereka yang nggak beres
  juga, tetapi minta fasilitas
  berlebihan juga. Seperti misalnya, anggaran baju
  gubernur di suatu daerah
  yang jumlahnya sampai 200 juta rupiah per tahun.
 
 [Rn] Ronal gak nafikan da :-) ronal bahas dprd lebih
 karena faktor subject kita dipenjarannya dprd
 sumbar
 ?, nti kalou ada yang bahas pemerintah daerah 
 Ronal
 juga teriak da :-), 
  
  Saya mengira tingkah anggota DPRD yang seperti
 Ronal
  sampaikan itu tidak
  lepas dari kelakukan para birokrat di pemerintahan
  daerah, yang
  mengalokasikan dana sangat besar untuk anggaran
  belanja rutin, 
 
 ---
 Cut
 ---
 
 [Rn] Nah dah tau kotor tempat itu da, ingat bukan
 cuma
 secara pribadi, tapi secara sistem pun demikian,
 masih
 juga Minat duduk disana ?, Berbicara tentang daerah
 itu, Ujungnya dipusat da :-), kita sudah rusak
 secara
 sistem. jadi jangan kecebur didalamnya, dengan
 berlindung dibalik kata, kita masuk dulu didalamnya
 nti kita benahi, Insya allah lupa kalou dah
 keasyikan
 duduk :-)
 
  
  Saya pribadi tidak simpatik dengan anggota DPRD
 yang
  suka korupsi, tetapi
  juga tidak bisa berpihak pada pemda yang sama-sama
  korupnya. Kita tahu Zuyen
  Rais masih bisa menjabat sebagai walikota Padang
  sampai akhir masa
  jabatannya, walaupun sudah divonis salah korupsi
  oleh MA, tetapi kita pun
  membiarkannya terus menjabat. Masyarakat pun
  sebetulnya punya andil dalam
  hal ini, karena mereka membiarkan saja orang-orang
  yang nggak amanah
  menjalankan pemerintahan daerah mereka. Bisanya
  hanya kaget ketika ada kasus
 
 [Rn] Dakwah fardiyah sangat baik untuk membentuk
 pola
 pikir masyarakat, tapi tanpa harus menempelkan baju
 atau lebel didada kita, sehingga akan terjadi
 egoisme
 pribadi, suku isme, ashobiyah dan lainnya :-),
 kecendrungan kita suka membuat banyak baju, Dakwah
 fardiyah pasti butuh waktu.
 
 Rakyat itu seperti air, saat dah menjadi Air Bah,
 jangankan sistem bathil yang lebih besar dari itu
 pun
 bisa dengan mudah dirubah :-)
 
 Kalou korupsi masih lum hancur cuma masalah dakwah
 lum
 sampai da :-), kalou masyarakat diam karena dakwah
 juga lum sampai, kalou masyarakt lum mengerti karena
 dakwah lum sampai da :-)kalou uda tanya ke ambo
 gimana
 caranya berdakwah Jangan membuat kotak - kotak baru
 dalam islam
  seperti ini.
  
  Harapan saya kita jangan terjebak membicarakan
  masalah saja, tetapi lebih
  lanjut lagi membicarakan apa yang bisa kita
 lakukan
  baik untuk menyelesaikan
  maupun mencegah timbulnya masalah. Dengan itu
 insya
  Allaah diskusinya akan
  lebih produktif lagi...
  Wassalaamu'alaykum wa 

Re: [R@ntau-Net] info dari padang ( ? ) 4 ronal.....:)

2004-05-21 Terurut Topik yelsandra
--- In [EMAIL PROTECTED], Ronal Chandra \RR\
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalamu'alaikum Uni dan rangsanak sadonyo :-)
waalaikumsalam ww

ronal chandra yang disayang Allah.

jelas sebuah ketidakadilan jika rakyat menderita tetapi wakil rakyat
berpesta pora dengan uang hasil keringat rakyat.

saya tidak dalam rangka membela mereka, tapi kita sebaiknya juga
arif, apa sesungguhnya yang terjadi, apakah ini memang skenario
eksekutif, atau hanya akal-akalan legislatif, jawabannya walahulam
bishowab.

saya termasuk yang kurang berminat menjadi aleg, untuk menghindari
itu makanya saya sekolah lagi..

tapi kita juga tidak bisa menutup mata, aleg itu juga manusia biasa,
mereka juga mengeluarkan keringat untuk memikirkan rakyat (walau
tidak sedikit yang cuma ongkang-ongkang kaki di kursi terhormat itu)

jika kita sebagai karyawan saja (atau saya yang pengajar) juga
mendapat fasilitas dari kantor, dapat tunjangan ini itu, apakah jika
aleg juga mendapat tunjangan itu salah? tidak adil dong kalo mereka
kita marginalkan soal tunjangan

ya, memang ada yang salah, ada yang tidak adil, yaitu besarnya
anggaran yang mereka patok. aleg PKS termasuk yang selalu menentang
anggaran yang berlebihan untuk anggota dewan.di bandung saja
misalnya, banyak sekali anggran dewan yang gagal karena aleg PKS
selalu menentang.ronal tentu baca koran kan? saya gak perlu lagi
ceritakan.

di sumbar dan kota padang aleg PKS itu sama-sama cuma dua, makanya
gak bisa banyak berbuat apa-apaakhirnya orang-orang rakuslah yang
lebih mendominasi kebijakan..

saya tahu kondisi aleg yang 4 orang itu.mereka bukan orang-orang
yang bergelimang harta baik sebelum maupun sesudah jadi aleg...

bahkan, istri ust marfendi (aleg sumbar)pernah mengeluhkan ke saya
naiknya harga kontrakan rumahnya, dia ingin pindah karena gak
sanggung bayar kontrakan, bayangkan...seorang anggota legislatif
tidak sanggup membayar kontrakan rumahnya di daerah tabiang

walaupun menjadi aleg, ust marfendi tidak lantas hidup
bermewah...bayangkan, mereka patungan dengan mahasiswa UNP untuk
mengontrak rumah..mahasiswa itu kos dirumah ustad, waktu saya
tanya ke istrinya, istrinya bilang,agar lebih irit.

jadi sebenarnya menjadi anggota dewan itu adalah mulia, yang salah
hanya nafsu sebahagian besar dari mereka yang tamak, lobo alias
canggok.tetapi kalo aleg itu takut pada Rabbnya, niscaya tidak
akan ada uang se senpun yang bukan haknya akan mereka makan..

tapi sayang, masyarakat kita hanya bisa mengutuk.
ketika diberi pilihan mereka tidak memberikan pilihan pada wakil yang
amanah ini, jika terjadi kesalahan fatal seperti sekarang ini, maka
aleg yang haniflah yang pertama mereka salahkan.

naif menang, tapi itu adalah realita.

walahualam bishowab

yesi elsandra

 Ambo cubo ikut kasih penjelasan yo, ambo bukan urang
 yang ahli tentang akuntansi sektor publik tapi insya
 allah ada sedikit bekal untuk tidak dibohongi...

 PP 110 tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan
 Rakyat Daerah itu sudah diberlakukan dalam penyusunan
 APBD 2002 atau minimal di APBD 2003 sudah harus
 diterapkan hampir gak ada permasalahan atau dibilang
 bertentangan dengan uu no 20 tentang otonomi daerah.

 kita mulai lihat dari cara daerah melakukan penyusunan
 APBD mulai dari PP 104 th 2000 sampai dengan PP 109
 2000 dan disempurnakan oleh keppmendagri 29 th 2002
 sampai uu no 17 2003 dan akan disempurnakan oleh uu no
 1 th 2004 (masih menunggu standar akuntasi
 pemerintah).

 Dari sekian lama atau dari selama ini daerah menyusun
 APBD dan dengan semua peraturan yang diberlakukan,
 selalu dibuat susah oleh yang namanya lembaga Dewan
 Perwakilan Rakyat), PP 110 th 2000 membuat anggaran
 dewan terukur karena disana dimuat aturan2 mulai dari
 dana untuk perjalanan dinas sampai dengan anggaran
 untuk sidang, dan dalam peraturan itu sudah tidak ada
 lagi yang namanya dana purna bakti (dana yang
 dialokasikan untuk anggota dewan setelah selesai masa
 jabatannya)

 Bayangkan uni dan rangsanak semuanya, dana purna bakti
 untuk dewan yang akan pensiun dimalang itu sampai
 dengan 3milyard (itu paling rendah)dipapua sampai
 dengan 5-10milyard, pertanyaan berikutnya uang siapa
 itu ?

 Oke sekarang kita bahas lebih detail, anggota dewan
 yang kerjaannya cuma duduk dan sidang hampir gak ada
 perannya dalam masyarakat mempunyai alokasi anggaran
 yang diambil dari APBD berkisar 15 Milyard -
 40Milyard, jujur saya harus bilang dana segitu adalah
 ladang korupsi, makanya gak aneh kalou ada anggota
 dprd didaerah itu studi banding ke eropa, asia dan
 tempat lainnya, pernahkah terpikir bahwa mereka sedang
 memakan keringat rakyatnya sendiri ?

 Sekarang masih mau kita jadi wakil rakyat yang gajinya
 memarah tenaga orang miskin, membuat ribuan anak
 bangsa ini gak sekolah, menyaksikan anak - anak itu
 berjalan kaki kesekolah berkilo2 :-(?

 saya pernah mendampingi bupati dan gubernur dibangsa
 ini bersidang dihadapan dewan untuk mempertahan kan
 Laporan 

Re: [R@ntau-Net] info dari padang ( ? ) 4 ronal.....:)

2004-05-21 Terurut Topik Ronald P. Putra
Assalamu'alaikum wr. wb.,

ini ada sedikit keterangan dari milis sebelah, semoga bermanfaat...

wassalaam,
Ronald


Assalamu'alaikum wr. wb.,


Satu orang anggota dewan dari PKS termasuk yang divonis yaitu Ust.
Marfendi.


Sebenarnya ini masalah interpretasi terhadap undang-undang. Awalnya jaksa
menggugat tersangka berdasarkan PP 110 tahun 2000 tentang pengaturan
keuangan DPR. Sementara itu anggota dewan dalam mengambil kebijakan mengacu
pada peraturan lain yang berbeda dengan PP 110 tsb. Setelah kasus ini
mencuat, anggota DPRD Sumbar kemudian mengajukan judicial review ke MA.
Hasilnya, PP 110 tahun 2000 tsb dibatalkan oleh Mahkamah Agung (MA) melalui
judicial review No.161/537/SJ tanggal 12 Maret 2003. Artinya dakwaan
seharusnya gugur. Selain itu dari sisi dakwaan primer, majelis hakim juga
tidak bisa membuktikan bahwa para terdakwa melanggar pasal 2 ayat 1 jo
pasal 18 ayat 1 huruf b UU No 31 tahun 1999 mengenai Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi yang telah dirubah dan ditambah dengan UU no.20 tahun 2001
jo pasal 55 ayat 1 KUHP.


Uniknya, majelis hakim kemudian menjerat mereka dengan pelanggaran tuntutan
subsider  pasal 3 jo pasal 18 ayat (1) huruf b UU No.31 tahun 1999 yang
telah dirubah dan ditambah UU No.20 tahun 2001 jopasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP.

Akibat dakwaan yang terlalu dipaksakan ini, tiga orang dari sembilan hakim
tidak sepakat dengan putusan itu dan menyampaikan dessenting opinion. Para
terdakwa juga mengajukan banding. Jadi vonis ini belum final, kita tunggu
saja perkembangan selanjutnya. Mudah-mudahan Allah menunjukkan siapa yang
benar dan siapa yang salah. Disinyalir kasus ini bernuansa politis, pertama
kali diajukan oleh staff gubernur. Dengan adanya kasus ini anggota DPRD
jadi sibuk, sehingga gubernur nyaris tidak ada yang mengawasi. Bahkan kalau
kita teliti dengan seksama, kebijakan yang diambil oleh anggota DPRD Sumbar
ini dilakukan oleh hampir semua DPRD di banyak daerah lainnya.

Itu saja yang bisa ana sampaikan sependek pengetahuan ana, barangkali yang
di Padang bisa menambahkan. Oh ya sebagai tambahan informasi, suara PKS
juara satu di Padang dan nomer dua di Sumbar, artinya masyarakat tidak
terpengaruh.

Salam,
Amrizal

~~
Sebenarnya setelah otonomi daerah diberlakukan, PP 110 Tahun 2000 ini tidak
berlaku lagi, buktinya Mahkamah Agung melalui judicial review No.161/537/SJ
tanggal 12 Maret 2003 telah membatalkannya. Dalam hal ini DPRD Sumbar
menetapkan anggaran berdasarkan Perda No 2 Tahun 2002 tentang APBD Sumbar.

Demikian pula dissenting opinion oleh tiga anggota Majelis Hakim, yaitu
Desnayetti, Machri Hendra dan Irama Candra Ilja. Ketiganya meminta angggota
DPRD Sumbar diputus lepas dari segala tuntutan (Ontslag Van Alle
Rechtsvervolging). Alasannya, pelanggaran PP Nomor 110 Tahun 2000 yang
dituduhkan terhadap anggota Dewan itu tidak beralasan karena PP itu telah
dibatalkan oleh Mahkamah Agung.

Mudah-mudahan bukan karena majelis hakim terlalu bersemangat untuk mengejar
popularitas dan semoga tidak ada unsur politis di belakangnya. Untuk
sementara kita hormati, namun jangan pula kita terlalu bernafsu menghakimi
para terdakwa selama proses banding masih berjalan.

Salam,
Amrizal

-- Original Message --
From: yelsandra [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak  1993) 
[EMAIL PROTECTED]
Date:  Fri, 21 May 2004 03:57:47 -

--- In [EMAIL PROTECTED], Ronal Chandra \RR\ 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalamu'alaikum Uni dan rangsanak sadonyo :-)
waalaikumsalam ww

ronal chandra yang disayang Allah.

jelas sebuah ketidakadilan jika rakyat menderita tetapi wakil rakyat 
berpesta pora dengan uang hasil keringat rakyat.

saya tidak dalam rangka membela mereka, tapi kita sebaiknya juga 
arif, apa sesungguhnya yang terjadi, apakah ini memang skenario 
eksekutif, atau hanya akal-akalan legislatif, jawabannya walahulam 
bishowab.

saya termasuk yang kurang berminat menjadi aleg, untuk menghindari 
itu makanya saya sekolah lagi.. 

tapi kita juga tidak bisa menutup mata, aleg itu juga manusia biasa, 
mereka juga mengeluarkan keringat untuk memikirkan rakyat (walau 
tidak sedikit yang cuma ongkang-ongkang kaki di kursi terhormat itu)

jika kita sebagai karyawan saja (atau saya yang pengajar) juga 
mendapat fasilitas dari kantor, dapat tunjangan ini itu, apakah jika 
aleg juga mendapat tunjangan itu salah? tidak adil dong kalo mereka 
kita marginalkan soal tunjangan

ya, memang ada yang salah, ada yang tidak adil, yaitu besarnya 
anggaran yang mereka patok. aleg PKS termasuk yang selalu menentang 
anggaran yang berlebihan untuk anggota dewan.di bandung saja 
misalnya, banyak sekali anggran dewan yang gagal karena aleg PKS 
selalu menentang.ronal tentu baca koran kan? saya gak perlu lagi 
ceritakan.

di sumbar dan kota padang aleg PKS itu sama-sama cuma dua, makanya 
gak bisa banyak berbuat apa-apaakhirnya orang-orang rakuslah yang 
lebih 

Re: [R@ntau-Net] info dari padang ( ? ) 4 ronal.....:)

2004-05-21 Terurut Topik bandaro

Ado batuano 'Nal.
UU atawa paraturan bisa dipalituak'an kasuok - kida.
Apolagi dek kecerdikkan pengacara.
Tapi hati nurani sabana diimpok jo batu gadang mancaliak
jumlah pitih nan direkayasa tu.

Baa jumlah pitih tu nan diaka'i = diakali  oleh dprd ??
Kamaa hati nurani mereka ??  Bukankah mereka seharusnya
lebih memikirkan rakyat secara ikhlas.
Aaah  diulang dari alif pulo baliak ...

mak Ban
~



Ronald P. Putra wrote:
 
 Assalamu'alaikum wr. wb.,
 
 ini ada sedikit keterangan dari milis sebelah, semoga bermanfaat...
 
 wassalaam,
 Ronald
 
 
 Assalamu'alaikum wr. wb.,
 
 Satu orang anggota dewan dari PKS termasuk yang divonis yaitu Ust.
 Marfendi.
 
 Sebenarnya ini masalah interpretasi terhadap undang-undang. Awalnya jaksa
 menggugat tersangka berdasarkan PP 110 tahun 2000 tentang pengaturan
 keuangan DPR. Sementara itu anggota dewan dalam mengambil kebijakan mengacu

(..)

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] info dari padang ( ? ) 4 ronal.....:)

2004-05-21 Terurut Topik Ronal Chandra \RR\
Assalamu'alaikum :-)

Bismillahirrahmanirrahim :-), Afwan saya tidak melihat
Aleg itu PKS or not :-) untuk ambo itu no Big Deal
tapi nan ambo rasokan wakatu Beberapa kali mendampingi
Bupati dan Gubernur dalam menyusun Laporan Pertanggung
Jawaban ( Lpj ) dan diminta hadir untuk mendampingin
karena dikhawatirkan ada hal teknis yang harus butuh
penjelesan, saat itu hadir semua wakil dari semua
partai ( Including Partai Islam ), dan anda tau ? 
Semuanya Omong Boong!! 

Ketika ketua dprd bilang, koq anggaran kami sedikit,
mana dana purna bakti kami yang besarannya ditentukan
oleh mereka, mana janji mobil yang dijanjikan, semua
bungkam ( Including Partai Islam )semua seperti meng
iyakan Toh dapat jatah juga nanti!!

Ambo tidak berpikir mereka ( Partai Islam )mengambil
atau tidak jatah itu ( Allah lebih tau )tapi satu hal
yang pasti, saat kejahatan jelas tampak didepan mata 
Tidak ada satu pun yang sanggup bersuara?, Yah karena
kebanyakan mereka nyari makan BUKAN bekerja untuk
rakyat, Apalagi duduk dikursi empuk ? :-)

Afwan kalou agak keras, Afwan juga kalou agak pendek,
lagi jauh dari indonesia.

Wassalam
Ronal Chandra
(Tandang Kelapangan Sendiri Maupun Berjamaah)


 kita teliti dengan seksama, kebijakan yang diambil
 oleh anggota DPRD Sumbar
 ini dilakukan oleh hampir semua DPRD di banyak
 daerah lainnya.
 





__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Domains – Claim yours for only $14.70/year
http://smallbusiness.promotions.yahoo.com/offer 

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] info dari padang ( ? ) 4 ronal.....:)

2004-05-21 Terurut Topik Muhammad Arfian
Assalaamu'alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakatuhu

OK-lah kita tahu kalau hampir semua anggota DPRD itu seperti yang Ronal
katakan. So, apa kira-kira usulan Ronal untuk itu? Apakah kita perlu
meniadakan DPRD, karena baik yang dari partai sekuler maupun dari partai
Islam semuanya nggak ada yang kerja, atau bagaimana?

Oh ya, kalau kita membahas anggota DPRD, apa nggak lebih komprehensif lagi
membahas kerja pemerintah daerahnya, termasuk para birokratnya. Karena kalau
kita lihat banyak kerja mereka yang nggak beres juga, tetapi minta fasilitas
berlebihan juga. Seperti misalnya, anggaran baju gubernur di suatu daerah
yang jumlahnya sampai 200 juta rupiah per tahun.

Saya mengira tingkah anggota DPRD yang seperti Ronal sampaikan itu tidak
lepas dari kelakukan para birokrat di pemerintahan daerah, yang
mengalokasikan dana sangat besar untuk anggaran belanja rutin, tetapi
sedikit sekali untuk anggaran pembangunan, sehingga yang di DPRD pun merasa
mereka juga perlu dapat yang sama. Selain itu kalau kita lihat para pegawai
negeri di pemerintahan pun banyak yang kerjanya nggak beres, tetapi tetap
dibiarkan saja menjabat. Seperti masalah sampah di Jakarta dan Surabaya, PKL
di Surabaya, pungli di berbagai macam lini pemerintahan daerah dan lainnya,
yang saya kira cukup banyak. Ini menyebabkan anggota DPRD pun punya
kesempatan untuk 'memeras' mereka. Kalau kerjanya beres insya Allaah mereka
punya kekuatan negosiasi yang kuat dengan para anggota DPRD itu. Tetapi yang
ada mereka meng-excuse diri mereka dengan gaji yang rendah (kalau mau
pendapatan besar jangan jadi PNS, tetapi jadi pedagang lah...) dan
alasan-alasan lain. Untuk bupati atau gubernur pun kita tahu banyak mereka
yang mendapatkan jabatannya tersebut bukan karena kemampuannya, tetapi lebih
karena 'kekayaannya', sehingga bisa membeli anggota DPRD. Bagaimana bisa
memimpin dengan baik kalau modal awal jabatannya adalah membeli suara
anggota dewan?

Saya pribadi tidak simpatik dengan anggota DPRD yang suka korupsi, tetapi
juga tidak bisa berpihak pada pemda yang sama-sama korupnya. Kita tahu Zuyen
Rais masih bisa menjabat sebagai walikota Padang sampai akhir masa
jabatannya, walaupun sudah divonis salah korupsi oleh MA, tetapi kita pun
membiarkannya terus menjabat. Masyarakat pun sebetulnya punya andil dalam
hal ini, karena mereka membiarkan saja orang-orang yang nggak amanah
menjalankan pemerintahan daerah mereka. Bisanya hanya kaget ketika ada kasus
seperti ini.

Harapan saya kita jangan terjebak membicarakan masalah saja, tetapi lebih
lanjut lagi membicarakan apa yang bisa kita lakukan baik untuk menyelesaikan
maupun mencegah timbulnya masalah. Dengan itu insya Allaah diskusinya akan
lebih produktif lagi...
Wassalaamu'alaykum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Muhammad Arfian
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
090-6149-4886
Isy Kariman Aw Mut Syahidan

- Original Message -
From: Ronal Chandra RR [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak)
Pertama di Internet (sejak 1993) [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, May 22, 2004 10:31 AM
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] info dari padang ( ? ) 4 ronal.:)


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] info dari padang ( ? ) 4 ronal.....:)

2004-05-21 Terurut Topik Ronal Chandra \RR\
 Assalaamu'alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakatuhu
 
Wa'alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuhu da :-)

 OK-lah kita tahu kalau hampir semua anggota DPRD itu
 seperti yang Ronal
 katakan. So, apa kira-kira usulan Ronal untuk itu?
 Apakah kita perlu
 meniadakan DPRD, karena baik yang dari partai
 sekuler maupun dari partai
 Islam semuanya nggak ada yang kerja, atau bagaimana?
 

[rn] Bagaimana dulu rosul waktu dalam sistem
pemerinthaan Jahiliyah ? Jawabatannya Dakwah Fardiyah
:-)

 Oh ya, kalau kita membahas anggota DPRD, apa nggak
 lebih komprehensif lagi
 membahas kerja pemerintah daerahnya, termasuk para
 birokratnya. Karena kalau
 kita lihat banyak kerja mereka yang nggak beres
 juga, tetapi minta fasilitas
 berlebihan juga. Seperti misalnya, anggaran baju
 gubernur di suatu daerah
 yang jumlahnya sampai 200 juta rupiah per tahun.

[Rn] Ronal gak nafikan da :-) ronal bahas dprd lebih
karena faktor subject kita dipenjarannya dprd sumbar
?, nti kalou ada yang bahas pemerintah daerah  Ronal
juga teriak da :-), 
 
 Saya mengira tingkah anggota DPRD yang seperti Ronal
 sampaikan itu tidak
 lepas dari kelakukan para birokrat di pemerintahan
 daerah, yang
 mengalokasikan dana sangat besar untuk anggaran
 belanja rutin, 

---
Cut
---

[Rn] Nah dah tau kotor tempat itu da, ingat bukan cuma
secara pribadi, tapi secara sistem pun demikian, masih
juga Minat duduk disana ?, Berbicara tentang daerah
itu, Ujungnya dipusat da :-), kita sudah rusak secara
sistem. jadi jangan kecebur didalamnya, dengan
berlindung dibalik kata, kita masuk dulu didalamnya
nti kita benahi, Insya allah lupa kalou dah keasyikan
duduk :-)

 
 Saya pribadi tidak simpatik dengan anggota DPRD yang
 suka korupsi, tetapi
 juga tidak bisa berpihak pada pemda yang sama-sama
 korupnya. Kita tahu Zuyen
 Rais masih bisa menjabat sebagai walikota Padang
 sampai akhir masa
 jabatannya, walaupun sudah divonis salah korupsi
 oleh MA, tetapi kita pun
 membiarkannya terus menjabat. Masyarakat pun
 sebetulnya punya andil dalam
 hal ini, karena mereka membiarkan saja orang-orang
 yang nggak amanah
 menjalankan pemerintahan daerah mereka. Bisanya
 hanya kaget ketika ada kasus

[Rn] Dakwah fardiyah sangat baik untuk membentuk pola
pikir masyarakat, tapi tanpa harus menempelkan baju
atau lebel didada kita, sehingga akan terjadi egoisme
pribadi, suku isme, ashobiyah dan lainnya :-),
kecendrungan kita suka membuat banyak baju, Dakwah
fardiyah pasti butuh waktu.

Rakyat itu seperti air, saat dah menjadi Air Bah,
jangankan sistem bathil yang lebih besar dari itu pun
bisa dengan mudah dirubah :-)

Kalou korupsi masih lum hancur cuma masalah dakwah lum
sampai da :-), kalou masyarakat diam karena dakwah
juga lum sampai, kalou masyarakt lum mengerti karena
dakwah lum sampai da :-)kalou uda tanya ke ambo gimana
caranya berdakwah Jangan membuat kotak - kotak baru
dalam islam
 seperti ini.
 
 Harapan saya kita jangan terjebak membicarakan
 masalah saja, tetapi lebih
 lanjut lagi membicarakan apa yang bisa kita lakukan
 baik untuk menyelesaikan
 maupun mencegah timbulnya masalah. Dengan itu insya
 Allaah diskusinya akan
 lebih produktif lagi...
 Wassalaamu'alaykum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
 Muhammad Arfian

[Rn] Ambo alah tariak - tariak solusinya dakwah
Fardiyah da :-), Ok Da C u :-)

 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 090-6149-4886
 Isy Kariman Aw Mut Syahidan
 
 - Original Message -
 From: Ronal Chandra RR [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]; Komunitas
 MINANGKABAU (Urang Awak)
 Pertama di Internet (sejak 1993)
 [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Saturday, May 22, 2004 10:31 AM
 Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] info dari padang ( ? ) 4
 ronal.:)
 
 
 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda,
 silahkan ke: 
 http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
 





__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Domains – Claim yours for only $14.70/year
http://smallbusiness.promotions.yahoo.com/offer 

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] info dari padang

2004-05-19 Terurut Topik yelsandra
assalamualaikum ww

semoga kita senantiasa dalam semangat berjuang, beramal, dan
berkarya.

penasaran dengan informasi mengenai kasus DPRD sumbar dan kota padang,
saya meng-SMS salah seorang aleg 2004 kota padang.

saya dalam posisi netral, yang benar kita dukung, yang salah kita
pasungkata rasul, jika fatimah mencuri, maka akan ku potong
tangannya

berikut penjelasan dari beliau, la haula walaquata illabillah...

Ini msalah politis semata. DPRD sumbar digugat dugaan korupsi karena
membuat anggaran dewan tidak memakai PP 110 APBD 2002. sementara PP
tersebut telah dijudicial review dan dinyatakan bertentangan dengan 
UU no
22 tentang otonomi daerah.

izin memeriksa anggota dewan pun sudah di PTUN-kan dan dinyatakan 
batal
oleh pengadilan di jakarta karena PP yang digugat sudah batal.

namun pelapor, kejaksaan dan pengadilan tetap memproses. pelapor
berharap jadi pahlawan reformis dan 2004 partainya dapat suara.

ini lebih pada ketersingunggan pusat pada DPRD sumbar. karena antara 
lain
menolak privatisasi PT semen padang, menolak mega datang sebelum ke
ambon, meminta gus dur turun dan menolak kenaikan harga serempak
kemaren, jadi DPRD sumbar dianggap pembangkang. ini skenario eksekutif
dari pusat sampai gubernur.

DPRD seluruh indonesia tidak ada yang memakai PP tersebut karena
bertentangan dengan UU, tapi yang digugat hanya sumbar karena dewan
menegakkan yang benar dan berani membangkang dan mereka belum 
mendapatkan
PT semen padang sampai kini. kami masih banding. partai masih no 
comment.
walahualam.





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net