Re: for Rizal:Quran-nya berbeda Re: [wanita-muslimah] Re: Nabi s.a.w. tidak pernah

2007-11-27 Terurut Topik Mohammad Rizal
Terima kasih. Sesungguhnya setiap komentar kita menunjukkan siapa diri kita.

MA Suryawan jelas, saya jelas, Pak Satriyo jelasyang remang-remang yang dua 
lagi :D


-Rizal-


rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Rizal,

saran saya, jangan teruskan diskusinya mas, kec memang anda langsung 
ditimpali oleh suryawan. yang lain di sini sok jadi pahlawan 
kesiangan saja, apalagi melihat gelagatnya ... persis dengan salah 
satu ciri penganut faham liberalisme dari kalangan JIL:

d. Memihak pada yang minoritas dan tertindas.

Islam Liberal berpijak pada penafsiran Islam yang memihak kepada kaum 
minoritas yang tertindas dan dipinggirkan. Setiap struktur sosial-
politik yang mengawetkan praktek ketidakadilan atas yang minoritas 
adalah berlawanan dengan semangat Islam. Minoritas di sini dipahami 
dalam maknanya yang luas, mencakup minoritas agama, etnik, ras, 
jender, budaya, politik, dan ekonomi.

atau juga ini:

e. Meyakini kebebasan beragama. 

Islam Liberal meyakini bahwa urusan beragama dan tidak beragama 
adalah hak perorangan yang harus dihargai dan dilindungi. Islam 
Liberal tidak membenarkan penganiayaan (persekusi) atas dasar suatu 
pendapat atau kepercayaan.

[lihat http://islamlib.com/id/tentangkami.php]

tapi gini mas, saya sama sekali tidak menuduh apapun pada mereka di 
milis ini yang sikap ndilalah ko sama persis dengan golongan yang 
dikomandani si ulil ini, ... taapppiii ... actions speaks louder than 
words kan mas? jadi apakah sesamaan sekadar coincidence? Allaahu 
a'lam.

jadi, sebelum mas Rizal punya dokumen kuat atas apa yang mas anggap 
menjadi hard-proof, ga repot ngurusin mereka mas, wong mereka cukup 
merasa bergigi di milis ini ... atau tempat/habitat mereka lainnya. 
ini pengalaman saya lho mas ... ga perlu mas jadikan fatwa apalagi 
nubuatan ... ga level saya sama yang gituan.

nah, kalo mas ingin sekadar sharing, mau ada bukti atau tidak, 
silakan saja mas. lagian mumpung mereka ini belum minta bukti bahwa 
mas ini memang nyata atau tidak ...! hahaha ...

salam, mas Rizal,
satriyo

**sambil nahan ketawa**

PS: kalo mas Rizal sudah familiar dengan salah satunya, milis ini 
atau situs islib/jil, pasti deh kelihatan benang merahnya ... ;-)




   
-
Get easy, one-click access to your favorites.  Make Yahoo! your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



Quran-nya berbeda Re: [wanita-muslimah] Re: Nabi s.a.w. tidak pernah....

2007-11-27 Terurut Topik Chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menurut ibu, orang yang membaca, mengimani dan mengamalkan kitab
suci yang bukan Al Quran (secara umum, bukan hanya golongan tertentu)
termasuk golongan umat Islam atau bukan? Ini menurut ibu lho...tolong
jawab.

Pak Rizal, menurut anda apakah Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as bukan gol
umat Islam, bagaimana dengan Lukman ra yang menasehati anak2nya agar
mereka tetap dalam keislamannya?? Walaupun kita ketahui bahwa pada
saat itu Qur'an belum lah diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Jadi
apakah benar indikator seseorang Islam atau bukan hanya mengacu kepada
kitab yang diamalkanya??:)

Kedua jika menurut Pak Rizal kita yang dimiliki oleh jema'ah Ahmadiyah
bukan Qur'an tapi menurut jama'ah Ahmadiyah adalah Qur'an lalu siapa
klaim yang benar dan siapa klaim yang salah?? Apa alasan yang dimilki
pak Rizal untuk bisa menyatakan bahwa kitab yang ada pada jam'ah
Ahmadiyah itu bukan Qur'an??;))

*
 Al Quran ini, kalau kita ubah walaupun satu huruf, itu sudah bukan
Al Quran namanya. Silakan rujuk kalimat ini pada semua ustadz, kyai,
syeikh, mufti dll.

Saya yakin Pak Rizal tidak sekedar asal ngomong saja, tentu keyakinan
bahwa merubah satu huruf saja itu sudah bukan Qur'an ada
dasar-dasarnya...betul tidak??!! bisa disebutkan dasar-dasarnya dari
pendapat Pak Rizal;))
*

 Oya, saya ingin lihat sertifikat kepemilikan Islam yang ibu
sebut-sebut itu. Dan kalau bukan saya yang memegang (memang saya tidak
pegang), apakah ibu pemegangnya? Kalau ibu pemegangnya tolong
perlihatkan pada kami di milis ini. Kalau bukan ibu pemegangnya,
berarti frasa: 
 
 Jika Pak Mohamad Rizal bukan yang pegang sertifikat kepemilikan Islam
 berarti sikap beliau terhadap para jama'ah ahamadiyah tidak bisa
 dibenarkan
 
 juga batal dengan sendirinya. :)  ada-ada saja.


Wah kenapa batal saya kan bukan pihak yang mengusik-usik penumpang
lain...justru karena saya merasa bukan pemegang sertifikat kepemilikan
Islam makanya saya tidak merasa jadi tuan rumah DENGAN ITU PULA SAYA
TIDAK BERANI MENGHAKIMI ORANG LAIN...kalau saya ke Pak Rizal sekedar
memberi tahu saja kalau sampean tidak punya hak mengusir orang lain
karena bukan pemilik rumah.

misalnya saja Pak Rizal ini mau merobek sebuah buku karena di anggap
tidak baik, lalu saya tanya ini buku punya Pak Rizal bukan?? dan Pak
Rizal bilang bukan...makanya saya kasih tahu bahwa merobek buku yang
bukan miliknya adalah TIDAK BENAR...bisa lihat bedanya:))

 
 Ibu kira dengan membela orang-orang yang beriman pada orang yang
mengaku nabi ini sebagian dari sikap kemanusiaan? Bukan bu. Justru itu
bukti keraguan anda sendiri terhadap agama yang anda anut (Islam
kan?). Jika anda ragu untuk mengatakan tersesat pada orang yang
mengaku dirinya nabi (setelah Rasulullah), berarti sebagian keyakinan
mereka ada pada anda. Dalam Islam, keyakinan harus bulat, tidak boleh
dicelahi oleh keraguan, baik syak, zhan, maupun waham.
 
 Lah, kok malah ribut soal ayat apa yang lain itu.mereka ini
sudah melakukan hal yang jauh lebih sesat daripada sekadar ayat
selipan. Mereka ini sudah mengakui adanya nabi setelah Rasulullah saw..
 
 Mengakui seorang nabi artinya beriman pada orang tersebut. Seluruh
pengikut MGA beriman kepada apa yang dikatakannya berasal dari Tuhan.
Artinya, ada wahyu baru, penambahan terhadap wahyu yang telah selesai
diturunkan pada Rasulullah saw. Apakah itu bukan penambahan pada Quran?
 
 Btw, tentang ayat yang lain itu, saya tunggu komentar Bung MAS.
Betul tidak, anda memakai kitab suci selain Quran atau kitab seperti
Quran Mushaf Utsmani tapi ada ayat-ayat yang lain dari Mushaf Utsmani?
 
 
 -Rizal-
 
 
 Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Jika Pak Mohamad Rizal bukan
yang pegang sertifikat kepemilikan Islam
 berarti sikap beliau terhadap para jama'ah ahamadiyah tidak bisa
 dibenarkan;)
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa  wrote:
  

 -
 Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail.
See how.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





for Rizal:Quran-nya berbeda Re: [wanita-muslimah] Re: Nabi s.a.w. tidak pernah

2007-11-27 Terurut Topik rsa
mas, mungkin justru yang dua lagi ini (plus kawan-kawannya yang 
seopini dan sikap) juga jelas, ... jelas 'remang-remangnya' mas ... :D

satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Terima kasih. Sesungguhnya setiap komentar kita menunjukkan siapa 
diri kita.
 
 MA Suryawan jelas, saya jelas, Pak Satriyo jelasyang remang-
remang yang dua lagi :D
 
 
 -Rizal-
 
 
 rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Rizal,
 
 saran saya, jangan teruskan diskusinya mas, kec memang anda 
langsung 
 ditimpali oleh suryawan. yang lain di sini sok jadi pahlawan 
 kesiangan saja, apalagi melihat gelagatnya ... persis dengan salah 
 satu ciri penganut faham liberalisme dari kalangan JIL:
 
 d. Memihak pada yang minoritas dan tertindas.
 
 Islam Liberal berpijak pada penafsiran Islam yang memihak kepada 
kaum 
 minoritas yang tertindas dan dipinggirkan. Setiap struktur sosial-
 politik yang mengawetkan praktek ketidakadilan atas yang minoritas 
 adalah berlawanan dengan semangat Islam. Minoritas di sini dipahami 
 dalam maknanya yang luas, mencakup minoritas agama, etnik, ras, 
 jender, budaya, politik, dan ekonomi.
 
 atau juga ini:
 
 e. Meyakini kebebasan beragama. 
 
 Islam Liberal meyakini bahwa urusan beragama dan tidak beragama 
 adalah hak perorangan yang harus dihargai dan dilindungi. Islam 
 Liberal tidak membenarkan penganiayaan (persekusi) atas dasar suatu 
 pendapat atau kepercayaan.
 
 [lihat http://islamlib.com/id/tentangkami.php]
 
 tapi gini mas, saya sama sekali tidak menuduh apapun pada mereka di 
 milis ini yang sikap ndilalah ko sama persis dengan golongan yang 
 dikomandani si ulil ini, ... taapppiii ... actions speaks louder 
than 
 words kan mas? jadi apakah sesamaan sekadar coincidence? Allaahu 
 a'lam.
 
 jadi, sebelum mas Rizal punya dokumen kuat atas apa yang mas anggap 
 menjadi hard-proof, ga repot ngurusin mereka mas, wong mereka cukup 
 merasa bergigi di milis ini ... atau tempat/habitat mereka lainnya. 
 ini pengalaman saya lho mas ... ga perlu mas jadikan fatwa apalagi 
 nubuatan ... ga level saya sama yang gituan.
 
 nah, kalo mas ingin sekadar sharing, mau ada bukti atau tidak, 
 silakan saja mas. lagian mumpung mereka ini belum minta bukti bahwa 
 mas ini memang nyata atau tidak ...! hahaha ...
 
 salam, mas Rizal,
 satriyo
 
 **sambil nahan ketawa**
 
 PS: kalo mas Rizal sudah familiar dengan salah satunya, milis ini 
 atau situs islib/jil, pasti deh kelihatan benang merahnya ... ;-)
 
 
 
 

 -
 Get easy, one-click access to your favorites.  Make Yahoo! your 
homepage.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Quran-nya berbeda Re: [wanita-muslimah] Re: Nabi s.a.w. tidak pernah....

2007-11-27 Terurut Topik Chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tuh kangak dijawab. Kita bukan bicara tentang Nabi-nabi dan ahli
hikmah (Luqman) sebelum Nabi Muhammad saw. Sudah jelas mereka semua
Islam. 


Pak Rizal, jika mereka (nabi-nabi dan ahli hikmah) adalah Islam
padahal mereka tidak mengimani kitab Qur'an yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw lalu bagaimana anda bisa mennyatakan sbb:

(Rizal):Menurut ibu, orang yang membaca, mengimani dan mengamalkan
kitab suci yang bukan Al Quran (secara umum, bukan hanya golongan
tertentu) termasuk golongan umat Islam atau bukan? Ini menurut ibu
lho...tolong jawab.

SEHARUSNYA ANDA SUDAH BISA MENJAWAB PERTANYAAN ANDA SENDIRI..IYA KAN;))
***88

 Jelas salah satu indikator seseorang Islam atau bukan adalah kitab
suci yang diimaninya (dalam hati, lisan, dan perbuatan). Rujuk hadis
Muslim yang diriwayatkan oleh Sayidina Umar bahwa Malaikat Jibril
mendatangi Rasulullah dan para Sahabat dan mengajarkan apa itu Iman,
Islam dan Ihsan. Hadis ini masyhur dan sudah disyarah habis dalam
banyak kitab, contoh: Aqidah Ahlussunah wal Jamaah karangan Syeikh
Sirajuddin Abbas. Tiap rasul dan nabi memiliki kitab sucinya atau
suhuf. Tetapi dengan turunnya Al Quran, semua syariat dalam kitab suci
terdahulu dimansukh-kan.


Chae: Anda sendiri yang mengatakan bahwa Nabi-nabi dan ahli Hikmah
adalah Islam lalu bagaimana bisa hal tsb kontradiksi dengan pernyataan
anda di atas. Nah soal dimansukh-Kan kita suci terdahulu adakah dasar
dari pendapat anda ini??

Karena menurut yang tertulis di dalam kitab suci Qur'an sbb:

Dia menurunkan Al-Kitab (al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan
Taurat dan Injil. (QS. 3:3)

Jadi berdasarkan apa bahwa setelah turun Qur'an adanya dimansukh kitab
taurat dan injil??

 
 Oke, konteks pertanyaan saya itu jelas, masa kini. Ayo jawab dengan
jelas pertanyaan saya. Menurut ibu, apakah seseorang itu tetap dalam
keislamannya jika dia mengimani kitab suci yang mirip-mirip Al Quran
tapi sudah diubah di sana-sini atau mengimani adanya wahyu setelah
Quran? Soal ini berlaku umum, bukan untuk satu golongan saja.
Jawabannya cuma tetap dalam Islam atau sudah keluar dari Islam.
Pendek, singkat, jelas.

Chae: hehehe..gini ya Pak, jika para Nabi dan ahli hikmah sebelum
kedatangan Rasul anda katakan adalah Islam padahal mereka tidak
mengenal yang namanya kitab suci Qur'an sebagaimana kita sekarang ini.
Lalu mengapa anda masih bingung dengan status orang2 yang tidak
mengimani Al-Qur'an ...apakah mereka Islam atau bukan??:))

Nah yang lebih penasaran buat saya...memangnya mirip2 Al-Qur'an itu
yang bagaimana ???
**

 Mudah kok dibuat susah.
 
 Soal ibu yang kedua itu makin menunjukkan tidak adanya keyakinan
terhadap kebenaran apapun dalam hati ibu. Hidup ibu selamanya akan
terombang-ambing, kosong, tiada arah pasti. Siapa yang mengajar ibu
sampai jadi begini? Ibu akan banyak mengalami kekecewaan dalam hidup.
Kasihan...

Chae: Bukankah berburuk sangka itu suatu kejelekan??;) 


 jawaban anda menunjukkan siapa anda

Chae: sepertinya saya setuju:)
--
 
 
 Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In
wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal
  wrote:
 
  Menurut ibu, orang yang membaca, mengimani dan mengamalkan kitab
 suci yang bukan Al Quran (secara umum, bukan hanya golongan tertentu)
 termasuk golongan umat Islam atau bukan? Ini menurut ibu lho...tolong
 jawab.
 
 Pak Rizal, menurut anda apakah Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as bukan gol
 umat Islam, bagaimana dengan Lukman ra yang menasehati anak2nya agar
 mereka tetap dalam keislamannya?? Walaupun kita ketahui bahwa pada
 saat itu Qur'an belum lah diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Jadi
 apakah benar indikator seseorang Islam atau bukan hanya mengacu kepada
 kitab yang diamalkanya??:)
 
 Kedua jika menurut Pak Rizal kita yang dimiliki oleh jema'ah Ahmadiyah
 bukan Qur'an tapi menurut jama'ah Ahmadiyah adalah Qur'an lalu siapa
 klaim yang benar dan siapa klaim yang salah?? Apa alasan yang dimilki
 pak Rizal untuk bisa menyatakan bahwa kitab yang ada pada jam'ah
 Ahmadiyah itu bukan Qur'an??;))
 
 *
 

 -
 Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail.
See how.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Hukum Persepuluhan dan Zakat

2007-11-27 Terurut Topik Aisha
Wah wah..:)
Bu Chae kan sudah menjawab, tapi mungkin jawabannya tidak sesuai dengan yang 
diinginkan pak Satriyo, jadi dianggap belum menjawab juga. Repot juga ya 
diskusi dengan sampeyan...:) Pantesan milis sepi...:(

salam
Aisha

From : Satriyo
terima kasih tanggapan bu aisha, sayangnya salah alamat. bu tahu pasti saya 
emosi krn apa? tentu praduda dan asumsi di cara ibu memandang tulisan saya sec 
subjektif kan? hehehe ...

ini dulu tanggapan saya ... maaf baru balas, kemarin cuti sehari.

eh, kyknya sayat tetap belum mendapat jawaban yang jadi hak saya kan, bu aisha? 
setuju ..?

satriyo
'yg selalu dipandang emosi dan ngawur'
;-]

---[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Membaca diskusi pak Satriyo dan mba Chae ini membuat saya 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] lasykar5 n mba Lina Fwd: [...] nabi palsu

2007-11-27 Terurut Topik Aisha
Pak Satriyo,
Saya tidak sempat dan tidak berminat ngobrol tentang materi yang diobrolkan 
di bawah ini. Tapi saya pernah membaca keberatan pak MAS, bahwa huruf A-nya 
itu bukan Ahmadi. Jadi sebesar apapun rasa benci anda terhadap pak MAS, 
tolong dong jadi orang yang mampu berdiskusi dengan santun, minimal cobalah 
untuk memanggil orang lain dengan benar. Apakah pak MAS pernah mengejek nama 
anda pak Satriyo? Jika tidak, cobalah berdebat di inti pembicaraan bukan ke 
masalah pribadi seperti nama orang. Saya yakin anda mampu bersikap dewasa 
dalam berdiskusi bukan hanya mampu posting pendapat orang lain dari milis 
lain.

Apakah Rasulullah yang anda teladani mengajarkan memanggil orang lain dengan 
nama yang bukan namanya?

salam
Aisha
-- 
From: lasykar5 [EMAIL PROTECTED]
wa alaikumussalam,
dear mba tanty yang dirahmati Allah,

terima kasih apresiasinya, tapi saya (lasykar5) tidak menulis apapun yang 
pas sesuai deskripsi mba itu. adapun tulisan yang saya posting dengan judul 
mengimani nabi palsu itu adalah tulisan mas Rofiqi bukan saya meski isi 
tulisan mas Rofiqi ini sangat sesuai dengan opini saya, khusus menanggapi 
opini mas ahmadi suryawan itu ...

alhamdulillah, semoga tulisan senada terus memberi manfaat ... amin

salam,
satriyo 



Quran-nya berbeda Re: [wanita-muslimah] Re: Nabi s.a.w. tidak pernah....

2007-11-27 Terurut Topik ma_suryawan
Bung Rizal,

Singkat saja.

Anda telah menyatakan kepada publik di milis ini bahwa al-Qur'an yang 
dimiliki oleh Jemaat Ahmadiyah berbeda ayatnya.

Nah, sekarang Anda harus membuktikan omongan anda itu. Jika anda 
tidak bisa membuktikannya, maka artinya anda itu cuma membual.

Dan agar terus diingat, bahwa membual (dusta) adalah dosa besar 
menurut ajaran Islam.

Agar diketahui, bahwa al-Qur'an yang dimiliki oleh Jemaat Ahmadiyah 
bisa dilihat, dimengerti dan dibaca oleh JUTAAN orang di seluruh 
dunia. Silahkan lihat di http://www.alislam.org

Salam,
M. A. Suryawan

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Islam ini milik Tuhan, bu. Dan Tuhan sudah memberikan rambu-rambu 
yang jelas, mana Islam mana bukan melalui Rasulullah saw. dan ulama 
pewarisnya. Jelas kitabnya beda kok, kenapa mesti alergi? :)
 
 
 Berbeda pada AYAT.
 
 
 -Rizal-
 
 
 Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 Pak Mohammad Rizal ini kok seperti pemegang sertifikat kepemilikan
 Islam saja;)).
 
 A/way saya sedikit penasaran dgn peryataan Bapa mengenai perbedaan
 Qur'an, apakah yang di maksud berbeda itu dari sisi ayat2nya atau
 hanya dari sisi tarjamahanya saja?
 
 Dan kira-kira perbedaannya seperti apa? apa dalam masalah ibadah?,
 keyakinan, Tauhid, hukum, syariat?? dll
 
 

 -
 Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. 
See how.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] GUII ancam Jemaat Ahmadiyah

2007-11-27 Terurut Topik ma_suryawan
Inilah contoh nyata bagaimana tipikal kyai/mullah/ulama/ustadz seperti
Mr. Assegaf ini yang perbuatan ketiga kalinya ini masuk kategori
melanggar hukum dan HAM, namun diklaimnya sendiri sebagai 'membela
islam' direstui oleh MUI dan para penggemarnya ...

Agar diingat, Mr. Assegaf dan GUII inilah yang pada tahun 2005
menyerbu pusat Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Parung, Bogor
dengan cara kekerasan, yang memasuki dan merusak properti dan area
milik JAI, artinya adalah bukan milik GUII, dengan cara pemaksaan dan
ancaman kekerasan. Memasuki halaman rumah orang lain dengan pemaksaan
dan kekerasan, bagaikan rampok di siang bolong...

Salam,
MAS

-

http://www.wahidinstitute.org/indonesia/content/view/599/1/
Pelanggaran HAM
GUUI Kembali Ancam Jemaat Ahmadiyah

Jakarta, wahidinstitute.org
Sepuluh anggota Gerakan Umat Islam Indonesia (GUII) mengancam Jemaat
Ahmadiyah di Masjid al-Hidayah Jl. Balikpapan, Petojo Utara, Jakarta
Pusat, Jum'at (23/11/2007) siang. Dikomandoi Habib Abdurrahman
Assegaf, mereka menuntut Jemaat Ahmadiyah untuk bertobat atau membikin
agama baru di luar Islam.

Abdurrahman meminta pemerintah selekasnya bertindak tegas pada Jemaat
Ahmadiyah. Untuk itu, siang itu juga pihaknya ke Polda Metro Jaya guna
menuntut pemerintah melakukan tindakan tegas.

MUI telah jelas (membuat fatwa sesat, red.), tapi nggak
ditindaklanjuti. Sama dengan NATO, not action talking only. Ayo kita
tumpas aliran sesat. Makin banyak aliran sesat, yang ada bencana mulu
di negeri ini, tukasnya.

Dialog singkat itu berlangsung di kediaman Ketua RT 04/RW 06 Petojo
Utara, Jakarta Pusat, yang terletak di belakang Masjid al-Hidayah.
Massa, baik dari GUII maupun Jemaat Ahmadiyah, plus warga sekitar,
terlihat berkerumun di sekitar masjid dan kediaman RT. Puluhan aparat
keamanan terlihat sigap mengamankan suasana.

Depag juga tak luput dari kritikannya. Menurutnya, Depag jangan hanya
ngurusin haji melulu. Ini sesat, urusin! Depag gimana sih kerjaannye?
Ini bukan kerjaan saya sebenernya, tapi kerjaan pemerintah, ujarnya.

Tuntutan GUII, kata juru bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia Syafrullah
Ahmad Pontoh, tidak bisa dipenuhi. Ini kan soal pemahaman. Hak setiap
orang untuk memahami sesuatu menurut daya nalar dan pemahamannya. Dan
di Indonesia, UUD 1945 mengizinkan dan menjaminnya, terang Syafrullah
yang berharap siapapun bertamu menggunakan etika.

Apa yang dilakukan GUII, kata Syafrullah, menjadi PR besar bagi
pemerintah Republik Indonesia. Kalau setiap warga negara dibiarkan
bertindak menurut keinginannya, maka bagaimana nanti keamanan bangsa
ini ke depan? ujarnya.

Syafrullah berharap, aparat keamanan melihat hal ini dari sisi
keamanan bangsa. Karenanya, yang seharusnya ditindak tegas adalah
orang atau kelompok yang berbuat anarkis-destruktif atas nama apapun.
Itu kewajiban negara! Jangan dilihat dari segi pemahaman atau
keyakinannya, pintanya.

Soal tuntutan untuk tidak mencantumkan nama Islam bagi organisasinya,
Syafrullah dengan tegas menolaknya. Itu tidak bisa! Sebab kitab suci
kami al-Qur'an. Hadis-hadis yang kami gunakan dari Rasulullah Saw,
tegasnya.

Kami orang Islam. Jumlah kami 200 juta di dunia, apa nggak dianggap
Islam? sambungnya.

Ditanya apakah perlindungan pemerintah sudah memadai, Syafrullah
menjawab diplomatis. Mudah-mudahan. Kami mengharapkan berlaku hukum
yang ada. Dan kami berharap pemerintah ada peran, harapnya.

Direktur LBH Jakarta, Asfinawati yang juga hadir di tempat itu,
meminta pemerintah melindungi semua keyakinan yang dianut warganya
dengan tanpa mencampurinya. Karena keyakinan bersifat vertikal,
katanya.

Asfin kuatir, jika cara-cara penyesatan dan penyerangan terus
dibiarkan pemerintah, maka akan terjadi perpecahan di tubuh NKRI yang
menyimpan pluralitas. Tapi respon aparat keamanan kali ini sangat
baik, puji Asfin menunjuk kesigapan puluhan aparat kepolisian
mengamankan lokasi.

Tidak kali ini saja Jemaah Ahmadiyah di Masjid al-Hidayah diintimidasi
GUII. Ini yang ketiga kalinya, dengan orang yang sama, itu-itu juga.
Dulu waktu datang minta plakat Ahmadiyah diturunkan dalam waktu 7 x 24
jam. Jika tidak masjid ini akan dibakar, terang Ketua Cabang
Ahmadiyah Jakpus, Rafi Ahmad kepada Nurul H. Maarif dari the WAHID
Institute.

Dikatakannya, informasi kedatangan GUII justru diterimanya dari pihak
Kamtibmas. Kita ditelpon polisi. Katanya ba'da Jum'at, antara jam 10
s.d. 20 WIB orang GUUI yang dulu pernah datang ke sini akan datang
lagi, cerita Rafi.

Rombongan GUII pimpinan Habib dari Parung Bogor itu, ujarnya,
berangkat dari Masjid al-Nur yang berada dekat dengan Masjid
al-Hidayah. Mereka berkoordinasi dengan Masjid al-Nur, ungkapnya.

Sejatinya, ungkap Rafi, masyarakat sekitar tidak pernah
mempermasalahkan keberadaan 300-an Jemaah Ahmadiyah yang ada di sana.
Masyarakat sekitar sama kita baik sekali. Misalnya Masjid al-Makmur.
Setiap ada acara keagamaan, kita diundang. Nggak ada masalah,
ujarnya.

Ahmadiyah di sini sejak tahun 1930-an. Baru-baru sekarang saja ada
masalah, 

[wanita-muslimah] Kekerasan:TKW Cianjur Disetrika Majikan

2007-11-27 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2007112701121532

  Selasa, 27 November 2007 
 


Kekerasan:TKW Cianjur Disetrika Majikan 


  CIANJUR (Lampost): Daftar tenaga kerja wanita (TKW) korban kekerasan 
majikan di Arab Saudi bagai tak pernah putus. Tina Fatimah binti Ujang (23), 
warga Kampung Pamokol RT 02/RW 05, Desa Sukamanah, Karangtengah, Cianjur, Jawa 
Barat, kembali ke desanya dalam keadaan luka parah akibat disetrika sang 
majikan.

  Kini Fatimah tergolek lemah di rumah mungilnya. Luka bakar menghitam di 
paha, punggung, dan tangan, ditutupinya dengan kain. Jika dianggap salah, saya 
langsung disetrika, kata wanita berkulit putih itu lirih, Senin (26-11).

  Fatimah berangkat ke Arab Saudi tanggal 20 Maret 2007 melalui sebuah 
PJTKI di Jatinegara, Jakarta Timur. Fatimah ditempatkan di Tabuk, Saudi, dengan 
majikan pasangan Abdur Rahman Syakir Alsyarif--Samaan Abdullah. Semula, Fatimah 
bekerja di rumah pasutri.

  Siksaan baru muncul pada bulan kelima. Dia jelas tidak kerasan dan 
berusaha kabur. Tapi istri majikannya selalu mengawasi sehingga dia 
mengurungkan niatnya. Untunglah ada seorang kerabat majikan Fatimah 
membantunya. Dengan bantuan itulah dia bisa berhubungan dengan KBRI di Arab 
Saudi dan akhirnya pulang ke Indonesia dengan uang seadanya.

  Fatimah berada di Tabuk selama sembilan bulan. Dan selama itu pula 
gajinya belum dibayar sepeser. Dia tiba di Cianjur, Kamis (22-10), pukul 21.00. 
Keluarganya menyambut dengan prihatin karena selama ini Fatimah tak pernah 
mengadukan penderitaannya selama di negeri Petrodolar itu.

  Yayang (29), suami Fatimah, menyatakan pihaknya akan menuntut PJTKI 
bernama PT Marcoria Putra yang memberangkatkan istrinya ke Arab Saudi.

  Kami akan menuntut hak-hak istri saya yang belum diterima. Hari ini saya 
akan ke Jakarta menemui PJTKI tersebut, kata Yayang yang bekerja sebagai buruh 
ini.

  Fatimah dan Yayang telah dikaruniai seorang anak yang masih balita. 
Kemiskinanlah yang mendorong Fatimah merantau ke negeri orang.

  Sebelum bekerja di Tabuk, Fatimah juga telah bekerja di Arab Saudi. 
Periode pertama bekerja di tanah orang dilewatinya dengan manis. Karena itulah 
dia berangkat ke Arab Saudi lagi Maret lalu. Namun justru duka yang didapatnya. 
n R-
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fwd: Lowongan BUMN PERTAMINA

2007-11-27 Terurut Topik Yulia Artati
--- In [EMAIL PROTECTED], daromi aks [EMAIL PROTECTED] wrote:

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pekerja di lingkungan Daerah Operasi
Unit Pengolahan II Dumai, PT. PERTAMINA (PERSERO) membutuhkan lulusan
Diploma 3 untuk dipekerjakan sebagai Operator Kilang dengan status
Pekerja Waktu Tertentu (PWT) dengan kriteria sebagai berikut :

PERSYARATAN UMUM :

1. Jenis kelamin laki-laki, lajang/belum menikah (bagi pelamar dari
luar PERTAMINA).
2. Pendidikan Diploma 3, jurusan Teknik Kimia atau Teknik
Listrik/Mesin/Instrumen/Fisika (dengan latar belakang SMU jurusan IPA).
3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75.
4. Usia maksimal 24 tahun per 01 Desember 2007 (bagi pelamar dari luar
PERTAMINA) atau 32 tahun per 01 Desember 2007 bagi pelamar pekerja
outsourcing PERTAMINA dan masih aktif bekerja di PT. PERTAMINA
(PERSERO) UP II.
5. Berpengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun bagi pelamar pekerja
outsourcing PERTAMINA.
6. Tinggi badan minimal 160 cm.
7. Tercatat sebagai pencari kerja di Kantor Dinas Tenaga Kerja
(Disnaker) atau Kantor Tenaga Kerja (Kanaker).
8. Bebas narkoba.
9. Berbadan sehat, tidak buta warna dan diutamakan tidak berkaca
mata/contact lens.
10. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah operasi PT. PERTAMINA
(PERSERO).
11. Lulus seluruh tahapan seleksi.

Bagi pelamar yang memenuhi kriteria tersebut di atas, dapat mengajukan
surat lamaran dengan melampirkan dokumen :

1. Daftar Riwayat Hidup.
2. Copy ijazah D3 dan transkrip nilai yang telah dilegalisir oleh
pejabat yang berwenang.
3. Copy ijazah dan Raport SMU.
4. Copy Akte Kelahiran/Surat Kenal Lahir dari Instansi yang berwewenang.
5. Surat Keterangan Perusahaan (bagi pelamar pekerja outsourcing
PERTAMINA).
6. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian setempat.
7. Surat Pernyataan Diri Bebas Narkoba di atas materai Rp. 6.000,-
8. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
9. Copy Kartu Pencari Kerja (Kartu Kuning/Hijau) yang masih berlaku.
10. 3 (tiga) lembar foto terbaru, ukuran 4 x 6 (berwarna).
11. Alamat lengkap untuk surat panggilan (termasuk kode pos).

Lamaran harus dikirimkan melalui Pos dalam amplop tertutup (pelamar
tidak boleh menyampaikan langsung atau melalui perantara) dan
dialamatkan kepada :

TIM REKRUTASI
PO BOX 1122 - PEKANBARU

Pada sudut kiri atas amplop lamaran dicantumkan kode : OS (bagi
pelamar dari luar PERTAMINA) atau LS (bagi pelamar pekerja outsourcing
PERTAMINA).Lamaran selambat-lambatnya diterima tanggal 28 Nopember
2007 (stempel pos)

Hanya pelamar yang memenuhi kriteria di atas yang akan dipanggil
mengikuti tes/seleksi dan tidak dikenakan biaya apapun.Lamaran yang
disampaikan sebelum pengumuman ini tidak akan diproses
dan surat lamaran yang telah dikirim tidak akan dikembalikan.

Keputusan untuk memanggil pelamar dan penentuan seleksi merupakan hak
Tim Rekrutasi dan tidak dapat diganggu gugat.


   
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda!
Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

--- End forwarded message ---




Re: [wanita-muslimah] Re: Tanya: Nadzar Haji

2007-11-27 Terurut Topik Kinantaka
Mbak Chae,

Jadi kesimpulannya bagaimana? Apakah perkataan sang ibu bahwa dia dan
seluruh keluarga tetap harus berangkat itu benar? Walaupun kondisi Sang Ayah
tetap demikian? Info yang saya dapat barusan, beliau terkena Demam Berdarah.

Kinantaka


On 11/27/07, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Pak Kinantaka,

  Pertanyaannya:
 
  1. Apakah nadzar Sang Ibu seperti di atas walaupun kondisi
 berubah tetap
  wajib dilaksanakan?

 Nazar adalah janji maka wajib hukumnya untuk melaksanakan janji
 tersebut karena melanggar janji adalah haram.

 
  2. Hal-hal apa yang bisa membatalkan suatu nadzar?

 Sejauh yang saya tahu selama mampu melaksanakan maka hukum nazar
 adalah wajib dilaksanakan tapi jika kita belajar dari kisah Nabi ayub
 as maka salah satu syarat terlaksananya nazar adalah terhindar dari
 sifat-sifat yang mudharat seperti menimbulkan kejelekan, fitnah,
 kezalimana dll.

 Nabi Ayub as telah bernazar jika istrinya pulang akan dipukul
 sebanayak 100 kali karena telah meninggalkan suami yang sakit dalam
 waktu yang cukup lama. Maka ketika istrinya pulang, Nabi Ayub as harus
 melakukan Nazar tersebut padahal istri beliau ini tidak melakukan
 kesalahan semua terjadi karena adanya salah paham dan tidak ada
 komunikasi yang baik di antara suami istri. Lalu Allah SWT
 memerintahkan Nabi Ayub as untuk memukul istrinya dengan sejumput
 rumput sebanyak 100 kali. Nazar tetap terlaksana tapi tidak
 menimbulkan mudharat.

 Jadi untuk Keluarga S, carilah CARA UNTUK MENGAKALI NAZAR AGAR NAZAR
 TETAP TERLAKSANA TAPI TIDAK MENIMBULKAN KEMUDHARATAN.

  3. Apa resikonya jika tidak melaksanakan nadzar?

 HANYA ALLAH SWT YANG TAHU:))
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Assalamu'alaikum Wr. Wb.
 
 
 
  Teman-teman semua, ada pertanyaan yang sifatnya (menurut saya) TOP
 URGENT
  yang harus segera diberikan jalan keluar.
 
 
 
  Teman sekantor saya, sebut saja namanya Mbak S, tahun ini
 diberangkatkan
  haji atas biaya Ibu kandungnya sekeluarga. Yang berangakt antara lain
  Ayahnya, Ibunya, Adiknya, Kakaknya, Suaminya S dan S sendiri.
 Berangakt haji
  sekeluarga berdasarkan nadzar yang pernah diucapkan oleh sang Ibu
 beberapa
  waktu yang lalu.
 
 
 
  Rencana sudah tersusun dengan sangat rapi dan sesuai dengan jadwal.
 Insya
  Alalh, akan berangkat pada tanggal 30 November 2007 besok.
 
 
 
  Nah, kuasa Allah memang di atas segalanya dan tiada satupun manusia yang
  bias mencegahnya. Tanpa diduga, kemarin pagi, Senin tanggal 26 November
  2007, tiba-tibah Ayahnya S jatuh sakit dan langsung masuk ICU sampai
  sekarang. Diagnosa dokter belum selesai. Bisa dibayangkan bagaimana
 paniknya
  seluruh keluarga. Semua persiapan sudah OK dan tinggal menunggu hari
 untuk
  berangkat, tetapi Allah berkehendak lain.
 
 
 
  Ironisnya, Sang Ibu tetap ngotot seluruh keluarga harus berangkat
 walaupun
  kondisi Ayang sedang kritis. Jika tetap dipaksakan berangkat, maka
 tidak ada
  satu saudarapun yang akan mendampingi sang ayah di RS. Bahkan
 menurut teman
  saya si S, ibunya sampai berucap: Saya tidak akan batalkan
 keberangkatan
  haji saya dan seluruh keluarga karena ini sudah nadzar. Bahkan,
 kalau bisa
  Ayah juga harus tetap berangkat. Saya ridho walaupun berakibat
 paling buruk
  sekalipun buat Ayah (meninggal) nanti di Tanah Suci.
 
 
 
  Teman saya S sangat sedih dengan kondisi keluarga mereka saat ini. Ingin
  hati membatalkan keberangkatan demi Sang Ayah, tetapi tidak kuasa
 menahan
  keinginan Sang Ibu yang begitu besar. Keberangkatan haji buat seluruh
  keluarga ini merupakan yang pertama kali. Sebagai bahan referensi,
 keluarga
  besar si S ini bersuku Padang.
 
 
 
  Pertanyaannya:
 
  1. Apakah nadzar Sang Ibu seperti di atas walaupun kondisi
 berubah tetap
  wajib dilaksanakan?
 
  2. Hal-hal apa yang bisa membatalkan suatu nadzar?
 
  3. Apa resikonya jika tidak melaksanakan nadzar?
 
 
 
 
 
  Terima kasih atas sharing-nya, wassalam.
 
  Kinantaka
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Satriyo Kandidat 'Master' - nabi palsu ... boeat Mas Ahmadi Suryawa

2007-11-27 Terurut Topik rsa
Halo...? Seperti ada yang menyampaikan sesuatu deh, tapi ko ga jelas, 
samar gitu ... orangnya ...? hidupkan dong lampunya biar terang, jadi 
tdk tersesat ... hehehe. maaf, i just cant help it ... lucuuu banget 
makhluk satu ini ... dan yang more surprising, banyak juga lo yang 
mendukungnya, meski ga terang juga ... :-)

Ya sudah, saya ga akan lanjut kalo ga jelas gini, ga ... apa tuh 
katanya? ga ilmiah ... iya itu tu, katanya. jadi, yang ilmiah, 
komprehensif, terhormat dan islami itu yang spt tanggapan siapa ya? 
ah sudahlah, kan saya dah akan lanjut ... percuma, saya bilang ini, 
tanggapannya ya itu itu lagi ... selalu dengan kata 
jimat 'tipikal' ... hehehe.

dag mas ...! ke depan saya berusaha deh ga terlalu menanggapi 
celotehan anda, atau para pembela anda di sini ... ciao! (kalo anda 
muslim akan saya bilang allah hafiz! :-)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tipikal seperti Satriyo, yang banyak bertebaran di berbagai milis,
 adalah orang yg cuma bisa berceloteh ngalor-ngidul tanpa bukti dan
 argumen serta berusaha menutup-nutupi ketidakmampuannya dalam
 berdiskusi dengan cara mengubah-ubah nama saya.
 
 Sekali lagi, nama saya adalah M. A. Suryawan, yang biasa saya 
singkat
 dengan 'MAS' - bukan Mas Ahmadi Suryawan.
 
 Dan sebelumnya si satriyo pernah membuat kalimat sbb: buat mas
 suryawan yang dirahmati mirza ghulam ahmad, berikut spt apa yg anda
 amanahkan kepada saya buat... Kalimat omongan satriyo ini adalah
 bualan, sebab saya tidak pernah merasa dirahmati oleh Mirza Ghulam 
Ahmad.
 
 Dan, tipikal orang Islam seperti satriyo ini gemar nian menunjuk
 hidung serta menentukan suatu kaum/golongan sebagai sesat, padahal
 Kanjeng Rasulullah s.a.w. tidak pernah mencontohkan atau 
memerintahkan
 pengikutnya untuk menunjuk hidung suatu kaum/golongan sebagai sesat.
 
 Dan, tanggapan saya yang menunjukkan betapa absurdnya argumen
 'kandidat master' tidak berani disampaikan kepada ybs. Bukannya
 menyampaikan argumen saya, malah tipikal seperti satriyo ini
 berceloteh ngalor-ngidul tidak karuan. 
 
 Dan yang terpenting adalah, bagi orang seperti Satriyo ini adalah
 mustahil untuk dapat menunjukkan atau menjelaskan dengan cara yang
 baik, Islami, intelek, komprehensif dan terhormat - dengan bahasanya
 sendiri - apa dan bagaimana ajaran agama yang dianutnya itu yang ia
 anggap sebagai agama yang tidak sesat.
 
 Salam,
 MAS
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 efikoe@ wrote:
 
...
  Cukuplah sikap mas ahmadi suryawan ini jadi penyakit buat dirinya 
saja,
  tidak menular pada yang lain ... amin. Jika saya sudah tertular
 semoga cepat
  sembuh ... :-)
  
  satriyo
  
  PS: ko anda meributkan panggilan saya buat anda toh bung 
suryawan, toh
  memang anda pria maka saya pakai mas, bukan mba, dan anda ahmadi,
 pengikut
  ahmadiah. kalo kebetulan panggilan mas ahmadi itu bisa disingkat
 jadi 'ma'
  yang mirip singkatan sebagian nama anda, ya itu bukan salah saya,
 ... lagi
  pula konon di milis ini kan sepakat dengan pernyataan Shakespeare:
 'what's
  in a name?' ... sehingga Allah, tetap Allah meski dipanggil Gusti,
 Tuhan,
  Yang di Atas, atau lainnya ... 'sesuai kata hati' ...? jangan 
gampang
  banting setir (minjam istilah teman) lo mas, apalagi musin hujan
 gini ...
  hehehe
 




[wanita-muslimah] Re: Tanya: Nadzar Haji

2007-11-27 Terurut Topik Chae
Pak Kinantaka,

Kalau saran dari saya sebagaimana kita melihat contoh kasus dari Nabi
Ayub as maka Nazar pada prinsipnya harus di penuhi tapi tidak boleh
menimbulkan kejelekan jadi harus ada USAHA/IKHTIAR dari diri kita
untuk bisa melaksanakan Nazar yang mengandung kebaikan atau membawa
manfaat.Maka dari itu akali (kalau bahasa sunda na mah tarekahan)
nazar tsb agar bisa terpenuhi tapi membawa barokah. Untuk itu saya
pikir keluarga S lebih mengetahui...

Hanya saja tolong di ingatkan pada Ibunya S agar tidak menunggangi
Nazar dengan Nafsunya sendiri semuanya harus kembali kepada kesadaran
segala sesuatu Allah SWT jualah yang menentukan manusia hanya bisa
berencana dan berusaha.

Kalau memang sang Ayah kena demam berdarah, coba check ke dokter
apakah masa kritis sudah lewat?? biasanya penderita demam berdarah
akan mengalami periode  penurunan trombosit baru kemudian trombosit
akan kembali bergerak naik. Jika memang dokter menyatakan kondisinya
stabilbisa saja anak2 dan Istri bisa menunaikan ibadah haji dan si
Ayah di hajikan oleh orang lain karena dianggap dalam kondisi tidak
mampu. Yang penting harus ada jiwa ikhlas dan pasrah dalam menjalaninya. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak Chae,
 
 Jadi kesimpulannya bagaimana? Apakah perkataan sang ibu bahwa dia dan
 seluruh keluarga tetap harus berangkat itu benar? Walaupun kondisi
Sang Ayah
 tetap demikian? Info yang saya dapat barusan, beliau terkena Demam
Berdarah.
 
 Kinantaka
 
 
 On 11/27/07, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Pak Kinantaka,
 
   Pertanyaannya:
  
   1. Apakah nadzar Sang Ibu seperti di atas walaupun kondisi
  berubah tetap
   wajib dilaksanakan?
 
  Nazar adalah janji maka wajib hukumnya untuk melaksanakan janji
  tersebut karena melanggar janji adalah haram.
 
  
   2. Hal-hal apa yang bisa membatalkan suatu nadzar?
 
  Sejauh yang saya tahu selama mampu melaksanakan maka hukum nazar
  adalah wajib dilaksanakan tapi jika kita belajar dari kisah Nabi ayub
  as maka salah satu syarat terlaksananya nazar adalah terhindar dari
  sifat-sifat yang mudharat seperti menimbulkan kejelekan, fitnah,
  kezalimana dll.
 
  Nabi Ayub as telah bernazar jika istrinya pulang akan dipukul
  sebanayak 100 kali karena telah meninggalkan suami yang sakit dalam
  waktu yang cukup lama. Maka ketika istrinya pulang, Nabi Ayub as harus
  melakukan Nazar tersebut padahal istri beliau ini tidak melakukan
  kesalahan semua terjadi karena adanya salah paham dan tidak ada
  komunikasi yang baik di antara suami istri. Lalu Allah SWT
  memerintahkan Nabi Ayub as untuk memukul istrinya dengan sejumput
  rumput sebanyak 100 kali. Nazar tetap terlaksana tapi tidak
  menimbulkan mudharat.
 
  Jadi untuk Keluarga S, carilah CARA UNTUK MENGAKALI NAZAR AGAR NAZAR
  TETAP TERLAKSANA TAPI TIDAK MENIMBULKAN KEMUDHARATAN.
 
   3. Apa resikonya jika tidak melaksanakan nadzar?
 
  HANYA ALLAH SWT YANG TAHU:))
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
  Kinantaka kinantaka@ wrote:
  
   Assalamu'alaikum Wr. Wb.
  
  
  
   Teman-teman semua, ada pertanyaan yang sifatnya (menurut saya) TOP
  URGENT
   yang harus segera diberikan jalan keluar.
  
  
  
   Teman sekantor saya, sebut saja namanya Mbak S, tahun ini
  diberangkatkan
   haji atas biaya Ibu kandungnya sekeluarga. Yang berangakt antara
lain
   Ayahnya, Ibunya, Adiknya, Kakaknya, Suaminya S dan S sendiri.
  Berangakt haji
   sekeluarga berdasarkan nadzar yang pernah diucapkan oleh sang Ibu
  beberapa
   waktu yang lalu.
  
  
  
   Rencana sudah tersusun dengan sangat rapi dan sesuai dengan jadwal.
  Insya
   Alalh, akan berangkat pada tanggal 30 November 2007 besok.
  
  
  
   Nah, kuasa Allah memang di atas segalanya dan tiada satupun
manusia yang
   bias mencegahnya. Tanpa diduga, kemarin pagi, Senin tanggal 26
November
   2007, tiba-tibah Ayahnya S jatuh sakit dan langsung masuk ICU sampai
   sekarang. Diagnosa dokter belum selesai. Bisa dibayangkan bagaimana
  paniknya
   seluruh keluarga. Semua persiapan sudah OK dan tinggal menunggu hari
  untuk
   berangkat, tetapi Allah berkehendak lain.
  
  
  
   Ironisnya, Sang Ibu tetap ngotot seluruh keluarga harus berangkat
  walaupun
   kondisi Ayang sedang kritis. Jika tetap dipaksakan berangkat, maka
  tidak ada
   satu saudarapun yang akan mendampingi sang ayah di RS. Bahkan
  menurut teman
   saya si S, ibunya sampai berucap: Saya tidak akan batalkan
  keberangkatan
   haji saya dan seluruh keluarga karena ini sudah nadzar. Bahkan,
  kalau bisa
   Ayah juga harus tetap berangkat. Saya ridho walaupun berakibat
  paling buruk
   sekalipun buat Ayah (meninggal) nanti di Tanah Suci.
  
  
  
   Teman saya S sangat sedih dengan kondisi keluarga mereka saat
ini. Ingin
   hati membatalkan keberangkatan demi Sang Ayah, tetapi tidak kuasa
  menahan
   keinginan Sang Ibu yang begitu besar. Keberangkatan haji buat
seluruh
   keluarga ini merupakan yang pertama kali. Sebagai bahan referensi,
  

Re: [wanita-muslimah] Satriyo Kandidat 'Master' - nabi palsu ... boeat Mas Ahmadi Suryawa

2007-11-27 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Meskipun isi email di bawah ini sangat memuakkan,
saya tanggapi saja yang ditujukan kepada saya:

 Buat moderator, maaf jika saya apa adanya berkomentar.

Kalau Anda minta maaf berbasa-basi, seperti biasanya,
maka saya maafkan secara basa-basi pula.
Kalau Anda minta maaf secara tulus, introspeksi dan tidak akan mengulangi lagi,
saya berusaha keras untuk memaafkan dengan tulus pula.

Tidakkah kita biasakan membaca kembali apa yang kita tulis,
sebelum menekan tombol Send?

Coba renungkan motto bung Muhammad Rizal di bawah signaturenya:
jawaban anda menunjukkan siapa anda

Bung Satriyo, siapa Anda?

salam,
DWS

On Nov 26, 2007 9:54 PM, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Geli alang kepalang saya membaca tanggapan si (kang)mas ahmadi suryawan ...
 hehehe. Jelas sesat ko minta ditunjuki kesesatannya seolah tidak sesat ...!

 Cuma segini ternyata yang bisa diandalkan oleh tipikal ahmadiah qadiani a la
 indonesia ya ... ga bisa lebih komprehensif-intelek-terhormat-islami? mau
 dibilang komprehensif, bisanya menjawab parsial dan tidak komprehensif sama
 sekali, beda jauh dengan tulisan mas ahmad rofiqi yg terjalin utuh; mau
 dibilang intelek, tidak satu pernyataannya yang bisa dianggap apalagi
 terbukti ilmiah; terhormat? nanti lah yang satu ini, masih suka lempar telur
 busuk mana bisa dianggap bahkan mendekati ilmiah; islami? ahmadiah ko
 islami?

 Beginilah gambaran tipikal orang yang terdesak, tidak punya argumentasi
 komprehensif-ilmiah (apalagi terhormat-islami) atas apa yang secara buta
 diyakini.

 Buat kali ini saya tidak perlu merepotkan mas Rofiqi lah, apalagi
 repot-repot mengundang beliau ke milis ini atas 'undangan' si mas ahmadi
 suryawan ini, kayak ga aja kerjaan lain. biarkan saja tulisan/opini mas
 rofiqi menyambangi mereka yang memang masih mau terbuka mata dan hatinya
 untuk kebenaran, dan bukan menyatakan sesat pihak yang otoritatif untuk
 menyatakan sesat, yang artinya ya dia sebenarnya sama saja, sudah
 menyesatkan pihak lain juga tanpa mau diakui ... setahu saya ada tuh, teman
 saya yang belum berbilang bulan jadi member di milis ini, eh tanpa sebab di
 ban, atau malah dicoret dari keanggotaan milis ... saya ga tega mas rofiqi
 disikapi demikian ...! no way! jika beliau ingin masuk silakan, tapi karena
 keinginan sendiri ... jadi resiko peribadi kalo dizalimi di milis ini ...!

 Bagus saya belum komentar terlalu jauh buat anda, mas ahmadi suryawan,
 ternyata nyali anda sebatas milis ini atau tempat lain yang anda pandang
 rindang dan teduh, padahal itu semua fatamorgana, hanya di mata anda saja,
 bukan kenyataan sebenarnya. Di dunia nyata, lokal atau global, mana bisa sih
 anda petentang petenteng begini?

 Saya jadi kasihan pada anda, tidak melihat kenyataan sebenarnya tapi
 berlindung dibalik apapun yang bisa anda pakai sebagai tameng dan perisai!
 Malas benar anda menggunakan hujjah dari kalangan ahmadiah sendiri ...
 lengkap dengan kitab, pengarang dan keterangan lain yang komprehensif dan
 ilmiah, bukan level anda yang hanya bisa melempar telur busuk! Jangan main
 pelintir ayat dan hadis kami lah, gunakan nubuatan dan wahyu dari nabi anda
 itu ... jadi kan enak. Ibarat anda tetangga, tapi koa-kora di rumah kami, ya
 jelas jauh dari terhormat, apalagi islami ...!

 Buat moderator, maaf jika saya apa adanya berkomentar.

 Buat teman-teman lain, maaf jika saya masih juga menanggapi mas ahmadi
 suryawan setimpal dengan sikapnya ... semata agar ybs tidak makin gede
 kepala dan bisa tidak hanya melulu menuntut orang lain bersikap spt yang ia
 tuntut, tapi tidak berlaku tuntutan itu buat dirinya!

 Jelas dengan sikap begini, apapun yang disampaikan untuk menunjukkan logika
 bengkoknya mas ahmadi suryawan tidak akan bisa, ibarat tukang sampah yang
 tidak lagi 'mempan' dan hirau dengan bau sampah, dan senyum melihat orang
 lain tidak tahan dan menutup hidung dari bau sampah, sampai dia mau diminta
 mencium harumnya parfum, sampah tetap bagi dia tidak 'bau' ... biasa saja.
 Cukuplah sikap mas ahmadi suryawan ini jadi penyakit buat dirinya saja,
 tidak menular pada yang lain ... amin. Jika saya sudah tertular semoga cepat
 sembuh ... :-)

 satriyo

 PS: ko anda meributkan panggilan saya buat anda toh bung suryawan, toh
 memang anda pria maka saya pakai mas, bukan mba, dan anda ahmadi, pengikut
 ahmadiah. kalo kebetulan panggilan mas ahmadi itu bisa disingkat jadi 'ma'
 yang mirip singkatan sebagian nama anda, ya itu bukan salah saya, ... lagi
 pula konon di milis ini kan sepakat dengan pernyataan Shakespeare: 'what's
 in a name?' ... sehingga Allah, tetap Allah meski dipanggil Gusti, Tuhan,
 Yang di Atas, atau lainnya ... 'sesuai kata hati' ...? jangan gampang
 banting setir (minjam istilah teman) lo mas, apalagi musin hujan gini ...
 hehehe

 On Nov 24, 2007 10:21 AM, ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

   .

 
  Pertama.
 
  Saya ulang, adalah mustahil bagi orang tipikal seperti Satriyo ini
  (yang banyak bertebaran di berbagai milis) untuk berdiskusi dengan
  cara komprehensif, intelek, 

Re: Quran-nya berbeda Re: [wanita-muslimah] Re: Nabi s.a.w. tidak pernah....

2007-11-27 Terurut Topik Awan Biru
Yang ini, saya juga masih nunggu.
  HayoooBuktikan .
  Jangan cuman katenya... terus kabur.
  Biar para penhuni WM ini tahu bagaimana jemmat Ahmadiyah itu..
   
  
ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
  Anda telah menyatakan kepada publik di milis ini bahwa al-Qur'an yang 
dimiliki oleh Jemaat Ahmadiyah berbeda ayatnya.

Nah, sekarang Anda harus membuktikan omongan anda itu. Jika anda 
tidak bisa membuktikannya, maka artinya anda itu cuma membual.




   
-
Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Quran-nya berbeda Re: [wanita-muslimah] Re: Nabi s.a.w. tidak pernah....

2007-11-27 Terurut Topik Mohammad Rizal
Kasihan

Konteks saat ini yang dimaksud adalah setelah turunnya Quran. Jangan pura-pura 
gak tahu ahok, gak papa, saya perbaiki pertanyaannya:

menurut ibu, di zaman ini (setelah Rasulullah Muhammad saw. wafat) kemudian ada 
orang atau sekelompok orang mengimani dan mengamalkan kitab selain Quran itu di 
dalam Islam atau di luar Islam? Ini bukan untuk MAG saja ya...

Ini termasuk jika ada orang mengimani adanya wahyu turun setelah Rasulullah 
wafat. Itu sama artinya dengan menambah Al Quran.

Ah, sudahlah, tidak usah dijawab...pertanyaan saya ini akan menjebak ibu. 
Jika ibu katakan ya, mereka Islam itu jelas ibu adalah seorang anggota jamaah 
nabi-nabi palsu. Kalau ibu jawab mereka bukan Islam berarti ibu sudah 
melanggar pendapat ibu sendiri bahwa kita tidak boleh menghukum seseorang 
karena kebenaran hanya milik Tuhan.

Bu, jangan ikuti mereka, yang membuat ibu berpikir tidak ada kebenaran sejati. 
Tidak ada yang benar, semua relatif saja sehingga ibu bahkan tidak berani 
berpijak di mana-mana. Islam ini agama yang indah. Mengajak pada keselamatan, 
saling selamat dan menyelamatkan. Kasih sayang dan kedamaian itu bukannya 
didapat dengan saling menyatukan agama-agama. Bukan. Bukan seandainya tidak 
ada surga dan neraka. Bukan seandainya tidak ada agama.

Carilah orang Tuhan. Kedamaian dan kasih sayang yang sejati tidak akan ibu 
dapatkan melalui orang-orang yang ibu kenal sekarang, tetapi melalui seorang 
Guru yang akan membimbing ibu untuk mengenal diri ibu dan kemudian mengenal 
Tuhan. Kenalilah ALLAH, hidup kita akan damai, harmonis, berkasih sayang. Jika 
manusia berebut dunia hasilnya pecah belah antar sesama, jika manusia berebut 
Tuhan, aman damai dan saling berkasih sayang.


-Rizal-



Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, 
Mohammad Rizal
 wrote:

 Tuh kangak dijawab. Kita bukan bicara tentang Nabi-nabi dan ahli
hikmah (Luqman) sebelum Nabi Muhammad saw. Sudah jelas mereka semua
Islam. 


Pak Rizal, jika mereka (nabi-nabi dan ahli hikmah) adalah Islam
padahal mereka tidak mengimani kitab Qur'an yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw lalu bagaimana anda bisa mennyatakan sbb:

(Rizal):Menurut ibu, orang yang membaca, mengimani dan mengamalkan
kitab suci yang bukan Al Quran (secara umum, bukan hanya golongan
tertentu) termasuk golongan umat Islam atau bukan? Ini menurut ibu
lho...tolong jawab.

SEHARUSNYA ANDA SUDAH BISA MENJAWAB PERTANYAAN ANDA SENDIRI..IYA KAN;))
***88

 Jelas salah satu indikator seseorang Islam atau bukan adalah kitab
suci yang diimaninya (dalam hati, lisan, dan perbuatan). Rujuk hadis
Muslim yang diriwayatkan oleh Sayidina Umar bahwa Malaikat Jibril
mendatangi Rasulullah dan para Sahabat dan mengajarkan apa itu Iman,
Islam dan Ihsan. Hadis ini masyhur dan sudah disyarah habis dalam
banyak kitab, contoh: Aqidah Ahlussunah wal Jamaah karangan Syeikh
Sirajuddin Abbas. Tiap rasul dan nabi memiliki kitab sucinya atau
suhuf. Tetapi dengan turunnya Al Quran, semua syariat dalam kitab suci
terdahulu dimansukh-kan.


Chae: Anda sendiri yang mengatakan bahwa Nabi-nabi dan ahli Hikmah
adalah Islam lalu bagaimana bisa hal tsb kontradiksi dengan pernyataan
anda di atas. Nah soal dimansukh-Kan kita suci terdahulu adakah dasar
dari pendapat anda ini??

Karena menurut yang tertulis di dalam kitab suci Qur'an sbb:

Dia menurunkan Al-Kitab (al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan
Taurat dan Injil. (QS. 3:3)

Jadi berdasarkan apa bahwa setelah turun Qur'an adanya dimansukh kitab
taurat dan injil??

 
 Oke, konteks pertanyaan saya itu jelas, masa kini. Ayo jawab dengan
jelas pertanyaan saya. Menurut ibu, apakah seseorang itu tetap dalam
keislamannya jika dia mengimani kitab suci yang mirip-mirip Al Quran
tapi sudah diubah di sana-sini atau mengimani adanya wahyu setelah
Quran? Soal ini berlaku umum, bukan untuk satu golongan saja.
Jawabannya cuma tetap dalam Islam atau sudah keluar dari Islam.
Pendek, singkat, jelas.

Chae: hehehe..gini ya Pak, jika para Nabi dan ahli hikmah sebelum
kedatangan Rasul anda katakan adalah Islam padahal mereka tidak
mengenal yang namanya kitab suci Qur'an sebagaimana kita sekarang ini.
Lalu mengapa anda masih bingung dengan status orang2 yang tidak
mengimani Al-Qur'an ...apakah mereka Islam atau bukan??:))

Nah yang lebih penasaran buat saya...memangnya mirip2 Al-Qur'an itu
yang bagaimana ???
**

 Mudah kok dibuat susah.
 
 Soal ibu yang kedua itu makin menunjukkan tidak adanya keyakinan
terhadap kebenaran apapun dalam hati ibu. Hidup ibu selamanya akan
terombang-ambing, kosong, tiada arah pasti. Siapa yang mengajar ibu
sampai jadi begini? Ibu akan banyak mengalami kekecewaan dalam hidup.
Kasihan...

Chae: Bukankah berburuk sangka itu suatu kejelekan??;) 


 jawaban anda menunjukkan siapa anda

Chae: sepertinya saya setuju:)
--
 
 
 Chae  wrote: --- In

[wanita-muslimah] Re: Satriyo Kandidat 'Master' - nabi palsu ... boeat Mas Ahmadi Suryawa

2007-11-27 Terurut Topik rsa
Wah, udah ada yang mencoba menjawab anda, mas moderator! Ga tahu ya 
kenal saya dari mana, apalagi ngaku ag aktif! Tapi tetap saya terima 
kasih atas observasinya selama ini ...

Nampaknya anda yg basa-basi dalam hal ini, bertanya tapi sudah 
menjawab sendiri. Buat apa saya jawab. Lalu sekiranya saya jawab, 
gunanya apa? Apa penting dan perlunya anda tahu saya apa? Apa akan 
mengubah sikap anda dan member lain yang sepaham dengan anda? Saya 
kira tidak.

Kalo anda, spt juga anda member lain yang serupa sikapnya, menganggap 
tiap kali saya minta maaf itu basa-basi, itu urusan anda. Saya tetap 
berhak meminta maaf.

Kalo saya anda anggap dan cap perlu mengubah sikap, saya tanya: anda 
ini siapa? apa kapasitas anda menuntut saya demikian? karena anda 
moderator? apa sih moderator? kalo anda memang tidak suka saya, sikap 
dan opini saya, dan karena ALASAN itu saya mendapat CAP tertentu, 
silakan saja. Toh tetap saja moderasi yang anda lakukan pada saya 
belum lama ini cukup menunjukkan kapasitas le-moderat-an anda sebagai 
moderasi. Masih ingat ko bagaimana sebagai moderator, bertameng di 
balik status member untuk bisa menyerang saya, memihak pada opinin 
tertentu. Dan itu hak anda, yang saya prihatinkan. Toh tiap milis 
bisa punya standar sikap moderator yang beda, hatta sudah ada netiket 
yang jelas.

Jadi apa perlunya saya jawab pertanyaan basa-basi anda yang sudah 
jelas anda jawab sendiri, wahai moderator?

Coba lihat tanggapan mereka yang tidak suka pada saya, lempar telur 
busuk! Bagus sebagai moderator anda sedikit 'dewasa' ... entah 
moderator yang lain! Saya yakin, apapun yang saya lakukan di sini, 
seberapapun bukti atau apalah namanya yang saya sodorkan baik 
berdasar kitabullah, sunnah dan pendapat ulama, anda dan gang anda 
sudah punya pre-set mind yang memang demikian dan tidak mungkin ada 
kompromi.

Wah jadi carried away ni. Gpp lah, toh memang kadang sedikit 
terpancing malah jadi seru.

Maaf, Dwi, jika sikap saya, khususnya menyinggung anda, dan anda 
tidak perlu jelaskan bagaimana saya menyinggung anda, toh saya bukan 
Rasul atau nabi yang maksum, tidak pernah salah. Kalo bagi anda 
meminta maaf itu sulit dan jarang, saya lain. sekecil apapun 
kemungkinannya jika saya lihat saya mungkin menimbulkan rasa 
tersinggung, saya minta maaf. Jelas?!

Ayolah, be a fair and just moderators, guys! Boleh benci, tidak suka, 
MUAK, atau apalah daftar istilah yang semakna, tapi act fairly and 
justly. Gampang kan? Next time, kalo memang saya lempar telur busuk 
langsung pada anda (dan ini sangat kecil kemungkinannya mengingat 
sikap anda yang lebih civilised dari yang lain, in general) jangan 
sungkan untuk memoderasi saya, asal ada notice ya, jangan fait a 
compli. Usul lo ini, terserah terima atau tidak.

Tambah MUAK? Maaf kalo gitu ...

satriyo

PS: eh anda siapa, Dwi?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Awan Biru [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 kalau kata saya mah, 
   - fundie akut.
   - nunggangi Islam dan hak Allah untuk ego pribadi
   - yang bikin milis ini jadi memuakkan 
   - bilang nggak nyerang pribadi, tapi tetap aja mglempar telur 
busuk ke muka orang lain

   kalau butuh bukti, introspeksi diri ( mesti pakai kejujuran ), 
baca aja email emailnya atau tanya penghuni WM yang lain. WM ini 
milis cerdas, tapi belakangan kemasukan paham paham yang bikin WM ini 
jadi memuakkan ( jauh beda dengan setahun atau dua tahun yang lalu )

   AB
   Penghuni WM, walau nggak aktip.
   
 Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Meskipun isi email di bawah ini sangat memuakkan,
 saya tanggapi saja yang ditujukan kepada saya:
 
 Tidakkah kita biasakan membaca kembali apa yang kita tulis,
 sebelum menekan tombol Send?
 
 Coba renungkan motto bung Muhammad Rizal di bawah signaturenya:
 jawaban anda menunjukkan siapa anda
 
 Bung Satriyo, siapa Anda?
 
 salam,
 DWS
 
 
 

 -
 Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo 
Mobile. Try it now.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Quran-nya berbeda Re: [wanita-muslimah] Re: Nabi s.a.w. tidak pernah....

2007-11-27 Terurut Topik Chae
Kita coba satu-satu membahas permasalahanya agar tidak terjadi
kesalahpahaman dan salah dalam menyimpulkan baik untuk saya dan untuk
Pak Rizal juga...oce;))

Alasan saya mengapa saya point out tentang orang-orang yang di yakini
keislamanya walaupun mereka tidak mengimani kitab suci Al-Qur'an.
Nah dari bisa kah kita menyimpulkan bahwa Keislaman seseorang tidak
didasarkan pada kita suci yang diyakininya??

Karena Musa as adalah Islam dengan kitab suci Taurat, Daud as adalah
Islam dengan kitab suci Zaburnya dan Isa as adalah Islam dengan
Injilnya...lalu bagaimana dengan orang-orang zaman sekarang ini
bisakah mereka dikatakan Islam dengan kitab sucinya masing-masing???

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kasihan
 
 Konteks saat ini yang dimaksud adalah setelah turunnya Quran. Jangan
pura-pura gak tahu ahok, gak papa, saya perbaiki pertanyaannya:
 
 menurut ibu, di zaman ini (setelah Rasulullah Muhammad saw. wafat)
kemudian ada orang atau sekelompok orang mengimani dan mengamalkan
kitab selain Quran itu di dalam Islam atau di luar Islam? Ini bukan
untuk MAG saja ya...
 
 Ini termasuk jika ada orang mengimani adanya wahyu turun setelah
Rasulullah wafat. Itu sama artinya dengan menambah Al Quran.
 
 Ah, sudahlah, tidak usah dijawab...pertanyaan saya ini akan
menjebak ibu. Jika ibu katakan ya, mereka Islam itu jelas ibu adalah
seorang anggota jamaah nabi-nabi palsu. Kalau ibu jawab mereka bukan
Islam berarti ibu sudah melanggar pendapat ibu sendiri bahwa kita
tidak boleh menghukum seseorang karena kebenaran hanya milik Tuhan.
 
 Bu, jangan ikuti mereka, yang membuat ibu berpikir tidak ada
kebenaran sejati. Tidak ada yang benar, semua relatif saja sehingga
ibu bahkan tidak berani berpijak di mana-mana. Islam ini agama yang
indah. Mengajak pada keselamatan, saling selamat dan menyelamatkan.
Kasih sayang dan kedamaian itu bukannya didapat dengan saling
menyatukan agama-agama. Bukan. Bukan seandainya tidak ada surga dan
neraka. Bukan seandainya tidak ada agama.
 
 Carilah orang Tuhan. Kedamaian dan kasih sayang yang sejati tidak
akan ibu dapatkan melalui orang-orang yang ibu kenal sekarang, tetapi
melalui seorang Guru yang akan membimbing ibu untuk mengenal diri ibu
dan kemudian mengenal Tuhan. Kenalilah ALLAH, hidup kita akan damai,
harmonis, berkasih sayang. Jika manusia berebut dunia hasilnya pecah
belah antar sesama, jika manusia berebut Tuhan, aman damai dan saling
berkasih sayang.
 
 
 -Rizal-
 
 
 
 Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In
wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal
  wrote:
 
  Tuh kangak dijawab. Kita bukan bicara tentang Nabi-nabi dan ahli
 hikmah (Luqman) sebelum Nabi Muhammad saw. Sudah jelas mereka semua
 Islam. 
 
 
 Pak Rizal, jika mereka (nabi-nabi dan ahli hikmah) adalah Islam
 padahal mereka tidak mengimani kitab Qur'an yang diturunkan kepada
 Nabi Muhammad saw lalu bagaimana anda bisa mennyatakan sbb:
 
 (Rizal):Menurut ibu, orang yang membaca, mengimani dan mengamalkan
 kitab suci yang bukan Al Quran (secara umum, bukan hanya golongan
 tertentu) termasuk golongan umat Islam atau bukan? Ini menurut ibu
 lho...tolong jawab.
 
 SEHARUSNYA ANDA SUDAH BISA MENJAWAB PERTANYAAN ANDA SENDIRI..IYA KAN;))
 ***88
 
  Jelas salah satu indikator seseorang Islam atau bukan adalah kitab
 suci yang diimaninya (dalam hati, lisan, dan perbuatan). Rujuk hadis
 Muslim yang diriwayatkan oleh Sayidina Umar bahwa Malaikat Jibril
 mendatangi Rasulullah dan para Sahabat dan mengajarkan apa itu Iman,
 Islam dan Ihsan. Hadis ini masyhur dan sudah disyarah habis dalam
 banyak kitab, contoh: Aqidah Ahlussunah wal Jamaah karangan Syeikh
 Sirajuddin Abbas. Tiap rasul dan nabi memiliki kitab sucinya atau
 suhuf. Tetapi dengan turunnya Al Quran, semua syariat dalam kitab suci
 terdahulu dimansukh-kan.
 
 
 Chae: Anda sendiri yang mengatakan bahwa Nabi-nabi dan ahli Hikmah
 adalah Islam lalu bagaimana bisa hal tsb kontradiksi dengan pernyataan
 anda di atas. Nah soal dimansukh-Kan kita suci terdahulu adakah dasar
 dari pendapat anda ini??
 
 Karena menurut yang tertulis di dalam kitab suci Qur'an sbb:
 
 Dia menurunkan Al-Kitab (al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya;
 membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan
 Taurat dan Injil. (QS. 3:3)
 
 Jadi berdasarkan apa bahwa setelah turun Qur'an adanya dimansukh kitab
 taurat dan injil??
 
  
  Oke, konteks pertanyaan saya itu jelas, masa kini. Ayo jawab dengan
 jelas pertanyaan saya. Menurut ibu, apakah seseorang itu tetap dalam
 keislamannya jika dia mengimani kitab suci yang mirip-mirip Al Quran
 tapi sudah diubah di sana-sini atau mengimani adanya wahyu setelah
 Quran? Soal ini berlaku umum, bukan untuk satu golongan saja.
 Jawabannya cuma tetap dalam Islam atau sudah keluar dari Islam.
 Pendek, singkat, jelas.
 
 Chae: hehehe..gini ya Pak, jika para Nabi dan ahli hikmah sebelum
 kedatangan Rasul anda katakan adalah Islam padahal mereka tidak
 

[wanita-muslimah] Re: Satriyo Kandidat 'Master' - nabi palsu ... boeat Mas Ahmadi Suryawa

2007-11-27 Terurut Topik Mia
Kita kudu terima kenyataan bahwa WM pun merefleksikan keadaaan yang 
nyata di tengah kita.  Satriyo dkk adalah kenyataan yang hidup di 
tengah kita, bahwa sebagian muslim memang menyerang muslim lainnya 
dengan semena-mena,  dan tidak ada rasa bersalah, walaupun minta maaf 
dll - karena selalu memproyeksikan rasa bersalahnya itu jadi ke 
muslim lain yang dianggap musuh, dan itu pun sah menurut agama karena 
bagian dari perjuangan.

Menerima kenyataan bukan berarti diam saja, ketika kita mengatakan 
sesuatu sebagai reaksi, itu adalah bagian dari reaksi kita yang wajar
bahkan seharusnya, seperti yang diekspressikan beberapa temen 
terhadap kelakuan Satriyo dkk.

tentu saja ada yang mengatakan, itu cuman tulisannya doang, orangnya 
sehari-hari nggak begitu - tapi inilah bagian keseharian kita, ketika 
bermilis.  Jangan dikira kita bisa luput dari kesadaran kita sendiri, 
telur busuk itu akan terlempar ke wajah sendiri, karena hukum kualat 
berlaku begitu, mengira orang lain melemparkan telur busuk, padahal 
itu proyeksi dari dirinya sendiri.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Awan Biru [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 kalau kata saya mah, 
   - fundie akut.
   - nunggangi Islam dan hak Allah untuk ego pribadi
   - yang bikin milis ini jadi memuakkan 
   - bilang nggak nyerang pribadi, tapi tetap aja mglempar telur 
busuk ke muka orang lain

   kalau butuh bukti, introspeksi diri ( mesti pakai kejujuran ), 
baca aja email emailnya atau tanya penghuni WM yang lain. WM ini 
milis cerdas, tapi belakangan kemasukan paham paham yang bikin WM ini 
jadi memuakkan ( jauh beda dengan setahun atau dua tahun yang lalu )

   AB
   Penghuni WM, walau nggak aktip.
   
 Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Meskipun isi email di bawah ini sangat memuakkan,
 saya tanggapi saja yang ditujukan kepada saya:
 
 Tidakkah kita biasakan membaca kembali apa yang kita tulis,
 sebelum menekan tombol Send?
 
 Coba renungkan motto bung Muhammad Rizal di bawah signaturenya:
 jawaban anda menunjukkan siapa anda
 
 Bung Satriyo, siapa Anda?
 
 salam,
 DWS
 
 
 

 -
 Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo 
Mobile. Try it now.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]