Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-25 Terurut Topik Sunny
Fani yang bduiman,

Saya kira kurang tepat, kalau dibilang  hidup adalah pilihan, sebab tidak ada 
orang yang mau pilih hidup sengsara. Semua orang mau hidup selayaknya sebagai 
manusia beradab.

Wass,


  - Original Message - 
  From: Fani Noviyani 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, July 25, 2008 5:00 AM
  Subject: Bls: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay


  Hidup memang pilihan...
  Jadi semua memang tergantung kita...
  Pilih yg benar ato yg salah...kita sebagai manusia kan dikasih otak ma Allah, 
ya pergunakan dgn sebaik2nya...
  It's up to you...

  - Pesan Asli 
  Dari: Trulee Khadija [EMAIL PROTECTED]
  Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Terkirim: Kamis, 24 Juli, 2008 20:23:02
  Topik: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay

  Saya ingin sedikit berbagi cerita..
  Ketika saya masih SMA dulu, saya kursus di sebuah lembaga bahasa
  Inggris yang paling terkemuka di Jakarta..
  Saya sempat diajar oleh seorang guru pria yang sangat santun, sangat
  perhatian pada murid2nya, sangat rapi dalam berpakaian dan sangat
  rajin sholatnya..
  Dari cara beliau berbicara, duduk, menggerakkan tangannya, sampai
  caranya menoleh.. dapat dipastikan beliau memiliki orientasi seksual
  yg berbeda..
  8 tahun kemudian, saya bergabung sebagai tim pengajar di lembaga
  tersebut. Beliau sudah menjadi trainer.. dan masih sendiri. Semua
  gerak gerik beliau tidak ada yg berubah.. Everybody knew he had the
  tendency to be a gay..

  Tapi.. Subhanallah. . Kecintaan beliau kepada Allah yang memiliki hati
  para hambaNYA, telah menguatkan beliau utk tidak tergelincir.
  Keinginan beliau utk membahagiakan satu2nya orang tua yg masih
  tertinggal, yaitu ibundanya, telah meneguhkan hatinya utk mencoba
  mencari pendamping hidup.. seorang wanita tentunya..

  kegagalan demi kegagalan dialami beliau, tapi tidak pernah sekalipun
  beliau menyerah. Akhirnya pertolongan Allah datang melalui salah
  seorang muridnya. Beliau menikahi seorang muslimah berhijab yang
  usianya berbeda 12 tahun.. Sampai saat ini mereka telah menjalani
  pernikahan selama 6 tahun dan sangat berbahagia.. walau belum
  dikaruniai permata hati..

  Di dalam emailnya kpd saya, beliau menjelaskan panjang lebar mengapa
  pada akhirnya beliau memilih utk hidup layaknya pasangan normal. Tapi
  ada statement beliau yang tidak akan pernah saya lupakan.. Begini:

  LIFE IS ABOUT CHOICES.. I'M THINKING OF THE AFTER LIFE.. I BELIEVE
  THERE ARE HEAVEN AND HELL.. I WANT TO LIVE IN HEAVEN.. I MAY NOT GET
  WHAT I HAVE DESIRED IN MY SEX LIFE... BUT I DON'T WANT HEAVEN ON EARTH
  IF I WILL END UP IN HELL..
  Semoga tercerahkan. . Amin..
  Cheers..

  On 7/24/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] com wrote:
   Otaknya yg di operasi...:- ))) Biar ada keinginan/merasa sebagai...
  
   wassalam,
  
   --- In wanita-muslimah@ yahoogroups.. com, Donnie donnie.damana@ ...
   wrote:
  
   Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak
   ingin/merasa
   sebagai perempuan seperti halnya waria?
  
  
  
    ==
   On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:
  
Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, yang
buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku
   akan
menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)
   
Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.
   
Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang
   dengan
maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi).
   Seperti
kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho! Pergi
aja cari negara yang bisa menerima faham ini.
   
Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk
menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian Kesehatan
itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung
   lapar,
DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, penanganannya
jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi
   untuk
kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh
(genetik?), dibolehkan untuk operasi.
   
Makanya mas Toyo dan kaum gay, jangan pilih aku
   ya?...he..he. .ge'er
abiss!
   
wassalam,
   
--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, h.s nurbayanti
nurbayanti@  wrote:

 Si psikolog terkesan membagi dua jenis gay, gay yg karena
   genetika
dan gay
 karena trend atau gaya hidup.
 Bagaimana membedakannya ya? apalagi jika mengingat orientasi
seksual itu
 sangat cair sekali. Orang bisa berubah2 dan bisa memiliki
   orientasi
seksual
 yang berbeda2 dalam waktu yang bersamaan.
 Apakah berarti kemudian ada penyakit perilaku seksual yg bisa
   saja
 dijangkiti oleh kaum hetero, gay, lesbi dll?
 Garis batasnya apa, mana yg faktor genetika dan yang penyakit?

 Lantas penanganannya spt apa

Bls: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-25 Terurut Topik Fani Noviyani
Bung Sunny,
Justru itu bung...untuk apa kita diberi mata, hidung, telinga, mulut, kaki, 
tangan dan otak yg kemampuan jauh di atas makhluk ciptaan Allah lainnya?
Untuk bertindak dan berpikir pilihan2 apa yg tepat dan bisa diambil agar hidup 
kita bisa layak di dunia dan bisa masuk surga di akhirat nanti.
Tidak mungkin kita hanya berdiam diri seperti petapa di gua menunggu 
keberuntungan agar hidup kita menjadi layak dan masuk surga nantinya (justru 
orang yg hanya berdiam diri itu bisa disebut  manusia yg tdk beradab)..
Bukankah kita sering mendengar perkataan harus selalu berdoa dan berusaha, 
setelah itu baru berpasrah diri atas hasilnya nanti kepada Allah?



- Pesan Asli 
Dari: Sunny [EMAIL PROTECTED]
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 26 Juli, 2008 14:37:34
Topik: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay


Fani yang bduiman,

Saya kira kurang tepat, kalau dibilang  hidup adalah pilihan, sebab tidak ada 
orang yang mau pilih hidup sengsara. Semua orang mau hidup selayaknya sebagai 
manusia beradab.

Wass,

- Original Message - 
From: Fani Noviyani 
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
Sent: Friday, July 25, 2008 5:00 AM
Subject: Bls: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay

Hidup memang pilihan...
Jadi semua memang tergantung kita...
Pilih yg benar ato yg salah...kita sebagai manusia kan dikasih otak ma Allah, 
ya pergunakan dgn sebaik2nya.. .
It's up to you...

- Pesan Asli 
Dari: Trulee Khadija trulee.khadija@ gmail.com
Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
Terkirim: Kamis, 24 Juli, 2008 20:23:02
Topik: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay

Saya ingin sedikit berbagi cerita..
Ketika saya masih SMA dulu, saya kursus di sebuah lembaga bahasa
Inggris yang paling terkemuka di Jakarta..
Saya sempat diajar oleh seorang guru pria yang sangat santun, sangat
perhatian pada murid2nya, sangat rapi dalam berpakaian dan sangat
rajin sholatnya..
Dari cara beliau berbicara, duduk, menggerakkan tangannya, sampai
caranya menoleh.. dapat dipastikan beliau memiliki orientasi seksual
yg berbeda..
8 tahun kemudian, saya bergabung sebagai tim pengajar di lembaga
tersebut. Beliau sudah menjadi trainer.. dan masih sendiri. Semua
gerak gerik beliau tidak ada yg berubah.. Everybody knew he had the
tendency to be a gay..

Tapi.. Subhanallah. . Kecintaan beliau kepada Allah yang memiliki hati
para hambaNYA, telah menguatkan beliau utk tidak tergelincir.
Keinginan beliau utk membahagiakan satu2nya orang tua yg masih
tertinggal, yaitu ibundanya, telah meneguhkan hatinya utk mencoba
mencari pendamping hidup.. seorang wanita tentunya..

kegagalan demi kegagalan dialami beliau, tapi tidak pernah sekalipun
beliau menyerah. Akhirnya pertolongan Allah datang melalui salah
seorang muridnya. Beliau menikahi seorang muslimah berhijab yang
usianya berbeda 12 tahun.. Sampai saat ini mereka telah menjalani
pernikahan selama 6 tahun dan sangat berbahagia.. walau belum
dikaruniai permata hati..

Di dalam emailnya kpd saya, beliau menjelaskan panjang lebar mengapa
pada akhirnya beliau memilih utk hidup layaknya pasangan normal. Tapi
ada statement beliau yang tidak akan pernah saya lupakan.. Begini:

LIFE IS ABOUT CHOICES.. I'M THINKING OF THE AFTER LIFE.. I BELIEVE
THERE ARE HEAVEN AND HELL.. I WANT TO LIVE IN HEAVEN.. I MAY NOT GET
WHAT I HAVE DESIRED IN MY SEX LIFE... BUT I DON'T WANT HEAVEN ON EARTH
IF I WILL END UP IN HELL..
Semoga tercerahkan. . Amin..
Cheers..

On 7/24/08, Lina Dahlan linadahlan@ yahoo. com wrote:
 Otaknya yg di operasi...:- ))) Biar ada keinginan/merasa sebagai...

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. . com, Donnie donnie.damana@ ...
 wrote:

 Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak
 ingin/merasa
 sebagai perempuan seperti halnya waria?



  ==
 On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:

  Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, yang
  buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku
 akan
  menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)
 
  Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.
 
  Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang
 dengan
  maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi).
 Seperti
  kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho! Pergi
  aja cari negara yang bisa menerima faham ini.
 
  Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk
  menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian Kesehatan
  itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung
 lapar,
  DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, penanganannya
  jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi
 untuk
  kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh
  (genetik?), dibolehkan untuk operasi.
 
  Makanya mas Toyo dan kaum gay

[wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-25 Terurut Topik Lina Dahlan
Menurut bung Ambon manise sendiri, hidup itu apa?

Hidup emang gak bisa didefinisi oleh satu kata. Kalau 
dikatakan 'hidup adalah pilihan' juga dalam konteks apa. Tapi kalau
dalam konteksnya si Gay yang kemudian mau berubah, bisa dimengerti 
lah mengapa 'hidup ini pilihan'.

Kalo saya bilang hidup ini adalah 'how to solve problems'. Ujung2nya 
sama aja, gimana cara memecahkan masalah, pilih jalan A, B, C atau D.

Gak ada orang yang mau pilih hidup sengsara. Tetap saja ujung2nya 
lagi gimana cara supaya buat hidup ini gak sengsara? Lah kan suruh 
milih lagi, mana yang dianggap sengsara ama kita mana yang gak. 

Kayak para 'biksu' atau para sufi yang bertapa. Buat mereka itu punya 
kenikmatan sendiri. Lah buat kita (gw aja kali ya?) yg awam, tuh 
orang kok menyengsarakan diri.

Jadi, menurut saya seh kalo dikatakan 'hidup itu adalah pilihan' 
bukan berarti ada orang yang mau pilih hidup sengsara.

Beradabpun pilihan. Beradab menurut siapa?

Buat saya menyusui babi dengan cara menetekinya dengan seorang 
manusia adalah tidak beradab. Tapi menurut suatu budaya disana, hal 
itu dianggap beradab.

Malah terkadang jika kita ingin hidup beradab, kita harus rela 
sengsara. Sengsara Membawa Nikmat...:-)

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Fani yang bduiman,
 
 Saya kira kurang tepat, kalau dibilang  hidup adalah pilihan, sebab 
tidak ada orang yang mau pilih hidup sengsara. Semua orang mau hidup 
selayaknya sebagai manusia beradab.
 
 Wass,
 
 
   - Original Message - 
   From: Fani Noviyani 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Friday, July 25, 2008 5:00 AM
   Subject: Bls: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan 
Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay
 
 
   Hidup memang pilihan...
   Jadi semua memang tergantung kita...
   Pilih yg benar ato yg salah...kita sebagai manusia kan dikasih 
otak ma Allah, ya pergunakan dgn sebaik2nya...
   It's up to you...
 
   - Pesan Asli 
   Dari: Trulee Khadija [EMAIL PROTECTED]
   Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Terkirim: Kamis, 24 Juli, 2008 20:23:02
   Topik: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi 
Sangat Menyudutkan Kelompok Gay
 
   Saya ingin sedikit berbagi cerita..
   Ketika saya masih SMA dulu, saya kursus di sebuah lembaga bahasa
   Inggris yang paling terkemuka di Jakarta..
   Saya sempat diajar oleh seorang guru pria yang sangat santun, 
sangat
   perhatian pada murid2nya, sangat rapi dalam berpakaian dan sangat
   rajin sholatnya..
   Dari cara beliau berbicara, duduk, menggerakkan tangannya, sampai
   caranya menoleh.. dapat dipastikan beliau memiliki orientasi 
seksual
   yg berbeda..
   8 tahun kemudian, saya bergabung sebagai tim pengajar di lembaga
   tersebut. Beliau sudah menjadi trainer.. dan masih sendiri. Semua
   gerak gerik beliau tidak ada yg berubah.. Everybody knew he had 
the
   tendency to be a gay..
 
   Tapi.. Subhanallah. . Kecintaan beliau kepada Allah yang memiliki 
hati
   para hambaNYA, telah menguatkan beliau utk tidak tergelincir.
   Keinginan beliau utk membahagiakan satu2nya orang tua yg masih
   tertinggal, yaitu ibundanya, telah meneguhkan hatinya utk mencoba
   mencari pendamping hidup.. seorang wanita tentunya..
 
   kegagalan demi kegagalan dialami beliau, tapi tidak pernah 
sekalipun
   beliau menyerah. Akhirnya pertolongan Allah datang melalui salah
   seorang muridnya. Beliau menikahi seorang muslimah berhijab yang
   usianya berbeda 12 tahun.. Sampai saat ini mereka telah menjalani
   pernikahan selama 6 tahun dan sangat berbahagia.. walau belum
   dikaruniai permata hati..
 
   Di dalam emailnya kpd saya, beliau menjelaskan panjang lebar 
mengapa
   pada akhirnya beliau memilih utk hidup layaknya pasangan normal. 
Tapi
   ada statement beliau yang tidak akan pernah saya lupakan.. Begini:
 
   LIFE IS ABOUT CHOICES.. I'M THINKING OF THE AFTER LIFE.. I BELIEVE
   THERE ARE HEAVEN AND HELL.. I WANT TO LIVE IN HEAVEN.. I MAY NOT 
GET
   WHAT I HAVE DESIRED IN MY SEX LIFE... BUT I DON'T WANT HEAVEN ON 
EARTH
   IF I WILL END UP IN HELL..
   Semoga tercerahkan. . Amin..
   Cheers..
 
   On 7/24/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] com wrote:
Otaknya yg di operasi...:- ))) Biar ada keinginan/merasa 
sebagai...
   
wassalam,
   
--- In wanita-muslimah@ yahoogroups.. com, Donnie 
donnie.damana@ ...
wrote:
   
Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak
ingin/merasa
sebagai perempuan seperti halnya waria?
   
   
   
 ==
On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:
   
 Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, 
yang
 buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, 
aku
akan
 menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)

 Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, 
kemiskinan.

 Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang
dengan
 maksud supaya tidak berkembang terus

Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-25 Terurut Topik L.Meilany
Memang hidup bukan pilihan bagi anak yg dilahirkan penuh penderitaan.
Kenapa saya gak mati saja sejak dalam kandungan, begitu saya pernah denger 
keluh kesah 
anak yatim piatu yg gamang menghadapi hidup

Bagi yg terlahir sebagai penyandang tuna grahita- down syndrome nggak ngerti 
hidup ini apa?

Hidup ini kejutan- Kita gak pernah tahu apa yg akan terjadi esok hari.
Andaikan hidup ini seperti air sungai yg mengalir ke muara - tahu arahnya tak 
pernah berbelok.
Mungkin hidup itu itu jadi indah...
:-)

salam, 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Sunny 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, July 26, 2008 2:37 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay


  Fani yang bduiman,

  Saya kira kurang tepat, kalau dibilang hidup adalah pilihan, sebab tidak ada 
orang yang mau pilih hidup sengsara. Semua orang mau hidup selayaknya sebagai 
manusia beradab.

  Wass,

  - Original Message - 
  From: Fani Noviyani 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, July 25, 2008 5:00 AM
  Subject: Bls: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay

  Hidup memang pilihan...
  Jadi semua memang tergantung kita...
  Pilih yg benar ato yg salah...kita sebagai manusia kan dikasih otak ma Allah, 
ya pergunakan dgn sebaik2nya...
  It's up to you...

  - Pesan Asli 
  Dari: Trulee Khadija [EMAIL PROTECTED]
  Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Terkirim: Kamis, 24 Juli, 2008 20:23:02
  Topik: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay

  Saya ingin sedikit berbagi cerita..
  Ketika saya masih SMA dulu, saya kursus di sebuah lembaga bahasa
  Inggris yang paling terkemuka di Jakarta..
  Saya sempat diajar oleh seorang guru pria yang sangat santun, sangat
  perhatian pada murid2nya, sangat rapi dalam berpakaian dan sangat
  rajin sholatnya..
  Dari cara beliau berbicara, duduk, menggerakkan tangannya, sampai
  caranya menoleh.. dapat dipastikan beliau memiliki orientasi seksual
  yg berbeda..
  8 tahun kemudian, saya bergabung sebagai tim pengajar di lembaga
  tersebut. Beliau sudah menjadi trainer.. dan masih sendiri. Semua
  gerak gerik beliau tidak ada yg berubah.. Everybody knew he had the
  tendency to be a gay..

  Tapi.. Subhanallah. . Kecintaan beliau kepada Allah yang memiliki hati
  para hambaNYA, telah menguatkan beliau utk tidak tergelincir.
  Keinginan beliau utk membahagiakan satu2nya orang tua yg masih
  tertinggal, yaitu ibundanya, telah meneguhkan hatinya utk mencoba
  mencari pendamping hidup.. seorang wanita tentunya..

  kegagalan demi kegagalan dialami beliau, tapi tidak pernah sekalipun
  beliau menyerah. Akhirnya pertolongan Allah datang melalui salah
  seorang muridnya. Beliau menikahi seorang muslimah berhijab yang
  usianya berbeda 12 tahun.. Sampai saat ini mereka telah menjalani
  pernikahan selama 6 tahun dan sangat berbahagia.. walau belum
  dikaruniai permata hati..

  Di dalam emailnya kpd saya, beliau menjelaskan panjang lebar mengapa
  pada akhirnya beliau memilih utk hidup layaknya pasangan normal. Tapi
  ada statement beliau yang tidak akan pernah saya lupakan.. Begini:

  LIFE IS ABOUT CHOICES.. I'M THINKING OF THE AFTER LIFE.. I BELIEVE
  THERE ARE HEAVEN AND HELL.. I WANT TO LIVE IN HEAVEN.. I MAY NOT GET
  WHAT I HAVE DESIRED IN MY SEX LIFE... BUT I DON'T WANT HEAVEN ON EARTH
  IF I WILL END UP IN HELL..
  Semoga tercerahkan. . Amin..
  Cheers..

  On 7/24/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] com wrote:
   Otaknya yg di operasi...:- ))) Biar ada keinginan/merasa sebagai...
  
   wassalam,
  
   --- In wanita-muslimah@ yahoogroups.. com, Donnie donnie.damana@ ...
   wrote:
  
   Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak
   ingin/merasa
   sebagai perempuan seperti halnya waria?
  
  
  
    ==
   On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:
  
Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, yang
buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku
   akan
menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)
   
Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.
   
Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang
   dengan
maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi).
   Seperti
kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho! Pergi
aja cari negara yang bisa menerima faham ini.
   
Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk
menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian Kesehatan
itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung
   lapar,
DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, penanganannya
jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi
   untuk
kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh
(genetik?), dibolehkan untuk operasi.
   
Makanya mas

Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-25 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Karena mereka juga manusia (bukan kodok), maka sebelum diperbaiki dengan cara 
dioperasi, perlu diteliti dulu, dipelajari bagaimana dan apa sebetulnya yang 
terjadi.

Jadi perlu niat baik dan kerja keras, bukan komentar miring dan hujatan.




  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, July 24, 2008 5:45 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay


  Otaknya yg di operasi...:-))) Biar ada keinginan/merasa sebagai...

  wassalam,

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak 
  ingin/merasa 
   sebagai perempuan seperti halnya waria?
   
   
   
   ==
   On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:
   
Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, yang
buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku 
  akan
menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)
   
Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.
   
Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang 
  dengan
maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi). 
  Seperti
kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho! Pergi
aja cari negara yang bisa menerima faham ini.
   
Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk
menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian Kesehatan
itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung 
  lapar,
DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, penanganannya
jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi 
  untuk
kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh
(genetik?), dibolehkan untuk operasi.
   
Makanya mas Toyo dan kaum gay, jangan pilih aku 
  ya?...he..he..ge'er
abiss!
   
wassalam,
   
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, h.s nurbayanti
nurbayanti@ wrote:

 Si psikolog terkesan membagi dua jenis gay, gay yg karena 
  genetika
dan gay
 karena trend atau gaya hidup.
 Bagaimana membedakannya ya? apalagi jika mengingat orientasi
seksual itu
 sangat cair sekali. Orang bisa berubah2 dan bisa memiliki 
  orientasi
seksual
 yang berbeda2 dalam waktu yang bersamaan.
 Apakah berarti kemudian ada penyakit perilaku seksual yg bisa 
  saja
 dijangkiti oleh kaum hetero, gay, lesbi dll?
 Garis batasnya apa, mana yg faktor genetika dan yang penyakit?

 Lantas penanganannya spt apa? terhadap mereka yang secara
genetika punya
 orientasi seksual yang tidak mainstream dengan orang yg 
  dianggap
 memilikinya karena faktor ikutan trend. Apa berarti, yg secara
genetika
 diakui (atau ditoleransi) sementara yang karena trend dan gaya 
  hidup
 dikriminalkan?

 Herni

 On Mon, Jul 21, 2008 at 11:42 PM, adindatitiana adindatitiana@
 wrote:

   
   

   
   Riris Andono Ahmad MD, MPH
   Dept. of Public Health, Faculty of Medicine
   Gadjah Mada University
   Jl. Farmako Sekip Utara
   Yogyakarta, 55281 Indonesia
   email: [EMAIL PROTECTED]
   
   
   
   
   
   [Non-text portions of this message have been removed]
  



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-24 Terurut Topik Donnie
Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak ingin/merasa  
sebagai perempuan seperti halnya waria?



==
On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:

 Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, yang
 buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku akan
 menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)

 Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.

 Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang dengan
 maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi). Seperti
 kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho! Pergi
 aja cari negara yang bisa menerima faham ini.

 Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk
 menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian Kesehatan
 itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung lapar,
 DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, penanganannya
 jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi untuk
 kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh
 (genetik?), dibolehkan untuk operasi.

 Makanya mas Toyo dan kaum gay, jangan pilih aku ya?...he..he..ge'er
 abiss!

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, h.s nurbayanti
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Si psikolog terkesan membagi dua jenis gay, gay yg karena genetika
 dan gay
  karena trend atau gaya hidup.
  Bagaimana membedakannya ya? apalagi jika mengingat orientasi
 seksual itu
  sangat cair sekali. Orang bisa berubah2 dan bisa memiliki orientasi
 seksual
  yang berbeda2 dalam waktu yang bersamaan.
  Apakah berarti kemudian ada penyakit perilaku seksual yg bisa saja
  dijangkiti oleh kaum hetero, gay, lesbi dll?
  Garis batasnya apa, mana yg faktor genetika dan yang penyakit?
 
  Lantas penanganannya spt apa? terhadap mereka yang secara
 genetika punya
  orientasi seksual yang tidak mainstream dengan orang yg dianggap
  memilikinya karena faktor ikutan trend. Apa berarti, yg secara
 genetika
  diakui (atau ditoleransi) sementara yang karena trend dan gaya hidup
  dikriminalkan?
 
  Herni
 
  On Mon, Jul 21, 2008 at 11:42 PM, adindatitiana [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
 


 

Riris Andono Ahmad MD, MPH
Dept. of Public Health, Faculty of Medicine
Gadjah Mada University
Jl. Farmako Sekip Utara
Yogyakarta, 55281 Indonesia
email: [EMAIL PROTECTED]





[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-24 Terurut Topik Lina Dahlan
Otaknya yg di operasi...:-))) Biar ada keinginan/merasa sebagai...

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak 
ingin/merasa  
 sebagai perempuan seperti halnya waria?
 
 
 
 ==
 On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:
 
  Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, yang
  buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku 
akan
  menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)
 
  Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.
 
  Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang 
dengan
  maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi). 
Seperti
  kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho! Pergi
  aja cari negara yang bisa menerima faham ini.
 
  Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk
  menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian Kesehatan
  itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung 
lapar,
  DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, penanganannya
  jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi 
untuk
  kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh
  (genetik?), dibolehkan untuk operasi.
 
  Makanya mas Toyo dan kaum gay, jangan pilih aku 
ya?...he..he..ge'er
  abiss!
 
  wassalam,
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, h.s nurbayanti
  nurbayanti@ wrote:
  
   Si psikolog terkesan membagi dua jenis gay, gay yg karena 
genetika
  dan gay
   karena trend atau gaya hidup.
   Bagaimana membedakannya ya? apalagi jika mengingat orientasi
  seksual itu
   sangat cair sekali. Orang bisa berubah2 dan bisa memiliki 
orientasi
  seksual
   yang berbeda2 dalam waktu yang bersamaan.
   Apakah berarti kemudian ada penyakit perilaku seksual yg bisa 
saja
   dijangkiti oleh kaum hetero, gay, lesbi dll?
   Garis batasnya apa, mana yg faktor genetika dan yang penyakit?
  
   Lantas penanganannya spt apa? terhadap mereka yang secara
  genetika punya
   orientasi seksual yang tidak mainstream dengan orang yg 
dianggap
   memilikinya karena faktor ikutan trend. Apa berarti, yg secara
  genetika
   diakui (atau ditoleransi) sementara yang karena trend dan gaya 
hidup
   dikriminalkan?
  
   Herni
  
   On Mon, Jul 21, 2008 at 11:42 PM, adindatitiana adindatitiana@
   wrote:
  
 
 
  
 
 Riris Andono Ahmad MD, MPH
 Dept. of Public Health, Faculty of Medicine
 Gadjah Mada University
 Jl. Farmako Sekip Utara
 Yogyakarta, 55281 Indonesia
 email: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-24 Terurut Topik Trulee Khadija
Saya ingin sedikit berbagi cerita..
Ketika saya masih SMA dulu, saya kursus di sebuah lembaga bahasa
Inggris yang paling terkemuka di Jakarta..
Saya sempat diajar oleh seorang guru pria yang sangat santun, sangat
perhatian pada murid2nya, sangat rapi dalam berpakaian dan sangat
rajin sholatnya..
Dari cara beliau berbicara, duduk, menggerakkan tangannya, sampai
caranya menoleh.. dapat dipastikan beliau memiliki orientasi seksual
yg berbeda..
8 tahun kemudian, saya bergabung sebagai tim pengajar di lembaga
tersebut. Beliau sudah menjadi trainer.. dan masih sendiri. Semua
gerak gerik beliau tidak ada yg berubah.. Everybody knew he had the
tendency to be a gay..

Tapi.. Subhanallah.. Kecintaan beliau kepada Allah yang memiliki hati
para hambaNYA, telah menguatkan beliau utk tidak tergelincir.
Keinginan beliau utk membahagiakan satu2nya orang tua yg masih
tertinggal, yaitu ibundanya, telah meneguhkan hatinya utk mencoba
mencari pendamping hidup.. seorang wanita tentunya..

kegagalan demi kegagalan dialami beliau, tapi tidak pernah sekalipun
beliau menyerah. Akhirnya pertolongan Allah datang melalui salah
seorang muridnya. Beliau menikahi seorang muslimah berhijab yang
usianya berbeda 12 tahun.. Sampai saat ini mereka telah menjalani
pernikahan selama 6 tahun dan sangat berbahagia.. walau belum
dikaruniai permata hati..

Di dalam emailnya kpd saya, beliau menjelaskan panjang lebar mengapa
pada akhirnya beliau memilih utk hidup layaknya pasangan normal. Tapi
ada statement beliau yang tidak akan pernah saya lupakan.. Begini:

LIFE IS ABOUT CHOICES.. I'M THINKING OF THE AFTER LIFE.. I BELIEVE
THERE ARE HEAVEN AND HELL.. I WANT TO LIVE IN HEAVEN.. I MAY NOT GET
WHAT I HAVE DESIRED IN MY SEX LIFE.. BUT I DON'T WANT HEAVEN ON EARTH
IF I WILL END UP IN HELL..
Semoga tercerahkan.. Amin..
Cheers..


On 7/24/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Otaknya yg di operasi...:-))) Biar ada keinginan/merasa sebagai...

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

 Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak
 ingin/merasa
 sebagai perempuan seperti halnya waria?



 ==
 On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:

  Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, yang
  buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku
 akan
  menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)
 
  Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.
 
  Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang
 dengan
  maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi).
 Seperti
  kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho! Pergi
  aja cari negara yang bisa menerima faham ini.
 
  Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk
  menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian Kesehatan
  itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung
 lapar,
  DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, penanganannya
  jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi
 untuk
  kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh
  (genetik?), dibolehkan untuk operasi.
 
  Makanya mas Toyo dan kaum gay, jangan pilih aku
 ya?...he..he..ge'er
  abiss!
 
  wassalam,
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, h.s nurbayanti
  nurbayanti@ wrote:
  
   Si psikolog terkesan membagi dua jenis gay, gay yg karena
 genetika
  dan gay
   karena trend atau gaya hidup.
   Bagaimana membedakannya ya? apalagi jika mengingat orientasi
  seksual itu
   sangat cair sekali. Orang bisa berubah2 dan bisa memiliki
 orientasi
  seksual
   yang berbeda2 dalam waktu yang bersamaan.
   Apakah berarti kemudian ada penyakit perilaku seksual yg bisa
 saja
   dijangkiti oleh kaum hetero, gay, lesbi dll?
   Garis batasnya apa, mana yg faktor genetika dan yang penyakit?
  
   Lantas penanganannya spt apa? terhadap mereka yang secara
  genetika punya
   orientasi seksual yang tidak mainstream dengan orang yg
 dianggap
   memilikinya karena faktor ikutan trend. Apa berarti, yg secara
  genetika
   diakui (atau ditoleransi) sementara yang karena trend dan gaya
 hidup
   dikriminalkan?
  
   Herni
  
   On Mon, Jul 21, 2008 at 11:42 PM, adindatitiana adindatitiana@
   wrote:
  
 
 
 

 Riris Andono Ahmad MD, MPH
 Dept. of Public Health, Faculty of Medicine
 Gadjah Mada University
 Jl. Farmako Sekip Utara
 Yogyakarta, 55281 Indonesia
 email: [EMAIL PROTECTED]





 [Non-text portions of this message have been removed]






RE: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-24 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

Subhanallah... Insya Allah mudah-mudahan beliau mendapat apa yang
diinginkannya kelak : To live in heaven. Amin.   

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Trulee Khadija
Sent: Thursday, July 24, 2008 9:23 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi
Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

Saya ingin sedikit berbagi cerita..
Ketika saya masih SMA dulu, saya kursus di sebuah lembaga bahasa Inggris
yang paling terkemuka di Jakarta..
Saya sempat diajar oleh seorang guru pria yang sangat santun, sangat
perhatian pada murid2nya, sangat rapi dalam berpakaian dan sangat rajin
sholatnya..
Dari cara beliau berbicara, duduk, menggerakkan tangannya, sampai
caranya menoleh.. dapat dipastikan beliau memiliki orientasi seksual yg
berbeda..
8 tahun kemudian, saya bergabung sebagai tim pengajar di lembaga
tersebut. Beliau sudah menjadi trainer.. dan masih sendiri. Semua gerak
gerik beliau tidak ada yg berubah.. Everybody knew he had the tendency
to be a gay..

Tapi.. Subhanallah.. Kecintaan beliau kepada Allah yang memiliki hati
para hambaNYA, telah menguatkan beliau utk tidak tergelincir.
Keinginan beliau utk membahagiakan satu2nya orang tua yg masih
tertinggal, yaitu ibundanya, telah meneguhkan hatinya utk mencoba
mencari pendamping hidup.. seorang wanita tentunya..

kegagalan demi kegagalan dialami beliau, tapi tidak pernah sekalipun
beliau menyerah. Akhirnya pertolongan Allah datang melalui salah seorang
muridnya. Beliau menikahi seorang muslimah berhijab yang usianya berbeda
12 tahun.. Sampai saat ini mereka telah menjalani pernikahan selama 6
tahun dan sangat berbahagia.. walau belum dikaruniai permata hati..

Di dalam emailnya kpd saya, beliau menjelaskan panjang lebar mengapa
pada akhirnya beliau memilih utk hidup layaknya pasangan normal. Tapi
ada statement beliau yang tidak akan pernah saya lupakan.. Begini:

LIFE IS ABOUT CHOICES.. I'M THINKING OF THE AFTER LIFE.. I BELIEVE THERE
ARE HEAVEN AND HELL.. I WANT TO LIVE IN HEAVEN.. I MAY NOT GET WHAT I
HAVE DESIRED IN MY SEX LIFE.. BUT I DON'T WANT HEAVEN ON EARTH IF I WILL
END UP IN HELL..
Semoga tercerahkan.. Amin..
Cheers..


On 7/24/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Otaknya yg di operasi...:-))) Biar ada keinginan/merasa sebagai...

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

 Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak
 ingin/merasa
 sebagai perempuan seperti halnya waria?



 ==
 On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:

  Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, yang 
  buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku
 akan
  menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)
 
  Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.
 
  Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang
 dengan
  maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi).
 Seperti
  kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho! Pergi 
  aja cari negara yang bisa menerima faham ini.
 
  Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk 
  menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian Kesehatan 
  itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung
 lapar,
  DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, penanganannya 
  jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi
 untuk
  kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh 
  (genetik?), dibolehkan untuk operasi.
 
  Makanya mas Toyo dan kaum gay, jangan pilih aku
 ya?...he..he..ge'er
  abiss!
 
  wassalam,
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, h.s nurbayanti
  nurbayanti@ wrote:
  
   Si psikolog terkesan membagi dua jenis gay, gay yg karena
 genetika
  dan gay
   karena trend atau gaya hidup.
   Bagaimana membedakannya ya? apalagi jika mengingat orientasi
  seksual itu
   sangat cair sekali. Orang bisa berubah2 dan bisa memiliki
 orientasi
  seksual
   yang berbeda2 dalam waktu yang bersamaan.
   Apakah berarti kemudian ada penyakit perilaku seksual yg bisa
 saja
   dijangkiti oleh kaum hetero, gay, lesbi dll?
   Garis batasnya apa, mana yg faktor genetika dan yang penyakit?
  
   Lantas penanganannya spt apa? terhadap mereka yang secara
  genetika punya
   orientasi seksual yang tidak mainstream dengan orang yg
 dianggap
   memilikinya karena faktor ikutan trend. Apa berarti, yg secara
  genetika
   diakui (atau ditoleransi) sementara yang karena trend dan gaya
 hidup
   dikriminalkan?
  
   Herni
  
   On Mon, Jul 21, 2008 at 11:42 PM, adindatitiana adindatitiana@
   wrote:
  
 
 
 

 Riris Andono Ahmad MD, MPH
 Dept. of Public Health, Faculty of Medicine Gadjah Mada University 
 Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta, 55281 Indonesia
 email: [EMAIL PROTECTED]





 [Non-text portions of this message have been removed

Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-24 Terurut Topik Mohammad Rizal
Allahu Akbar!

Saya doakan semoga teman mbak itu selamat dunia akhirat dan bertemu dengan 
kebenaran sejati. Semoga berkat hidupnya dan mendapat akhir yang baik, khusnul 
khatimah.

-Rizal-



--- On Thu, 7/24/08, Trulee Khadija [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Trulee Khadija [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 24, 2008, 8:23 PM

Saya ingin sedikit berbagi cerita..
Ketika saya masih SMA dulu, saya kursus di sebuah lembaga bahasa
Inggris yang paling terkemuka di Jakarta..
Saya sempat diajar oleh seorang guru pria yang sangat santun, sangat
perhatian pada murid2nya, sangat rapi dalam berpakaian dan sangat
rajin sholatnya..
Dari cara beliau berbicara, duduk, menggerakkan tangannya, sampai
caranya menoleh.. dapat dipastikan beliau memiliki orientasi seksual
yg berbeda..
8 tahun kemudian, saya bergabung sebagai tim pengajar di lembaga
tersebut. Beliau sudah menjadi trainer.. dan masih sendiri. Semua
gerak gerik beliau tidak ada yg berubah.. Everybody knew he had the
tendency to be a gay..

Tapi.. Subhanallah.. Kecintaan beliau kepada Allah yang memiliki hati
para hambaNYA, telah menguatkan beliau utk tidak tergelincir.
Keinginan beliau utk membahagiakan satu2nya orang tua yg masih
tertinggal, yaitu ibundanya, telah meneguhkan hatinya utk mencoba
mencari pendamping hidup.. seorang wanita tentunya..

kegagalan demi kegagalan dialami beliau, tapi tidak pernah sekalipun
beliau menyerah. Akhirnya pertolongan Allah datang melalui salah
seorang muridnya. Beliau menikahi seorang muslimah berhijab yang
usianya berbeda 12 tahun.. Sampai saat ini mereka telah menjalani
pernikahan selama 6 tahun dan sangat berbahagia.. walau belum
dikaruniai permata hati..

Di dalam emailnya kpd saya, beliau menjelaskan panjang lebar mengapa
pada akhirnya beliau memilih utk hidup layaknya pasangan normal. Tapi
ada statement beliau yang tidak akan pernah saya lupakan.. Begini:

LIFE IS ABOUT CHOICES.. I'M THINKING OF THE AFTER LIFE.. I BELIEVE
THERE ARE HEAVEN AND HELL.. I WANT TO LIVE IN HEAVEN.. I MAY NOT GET
WHAT I HAVE DESIRED IN MY SEX LIFE.. BUT I DON'T WANT HEAVEN ON EARTH
IF I WILL END UP IN HELL..
Semoga tercerahkan.. Amin..
Cheers..


On 7/24/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Otaknya yg di operasi...:-))) Biar ada keinginan/merasa sebagai...

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

 Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak
 ingin/merasa
 sebagai perempuan seperti halnya waria?



 ==
 On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:

  Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, yang
  buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku
 akan
  menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)
 
  Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.
 
  Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang
 dengan
  maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi).
 Seperti
  kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho!
Pergi
  aja cari negara yang bisa menerima faham ini.
 
  Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk
  menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian
Kesehatan
  itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung
 lapar,
  DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, penanganannya
  jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi
 untuk
  kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh
  (genetik?), dibolehkan untuk operasi.
 
  Makanya mas Toyo dan kaum gay, jangan pilih aku
 ya?...he..he..ge'er
  abiss!
 
  wassalam,
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, h.s
nurbayanti
  nurbayanti@ wrote:
  
   Si psikolog terkesan membagi dua jenis gay, gay yg
karena
 genetika
  dan gay
   karena trend atau gaya hidup.
   Bagaimana membedakannya ya? apalagi jika mengingat orientasi
  seksual itu
   sangat cair sekali. Orang bisa berubah2 dan bisa memiliki
 orientasi
  seksual
   yang berbeda2 dalam waktu yang bersamaan.
   Apakah berarti kemudian ada penyakit perilaku
seksual yg bisa
 saja
   dijangkiti oleh kaum hetero, gay, lesbi dll?
   Garis batasnya apa, mana yg faktor genetika dan yang
penyakit?
  
   Lantas penanganannya spt apa? terhadap mereka yang
secara
  genetika punya
   orientasi seksual yang tidak mainstream dengan
orang yg
 dianggap
   memilikinya karena faktor ikutan trend. Apa berarti, yg
secara
  genetika
   diakui (atau ditoleransi) sementara yang karena trend dan
gaya
 hidup
   dikriminalkan?
  
   Herni
  
   On Mon, Jul 21, 2008 at 11:42 PM, adindatitiana
adindatitiana@
   wrote:
  
 
 
 

 Riris Andono Ahmad MD, MPH
 Dept. of Public Health, Faculty of Medicine
 Gadjah Mada University
 Jl. Farmako Sekip Utara
 Yogyakarta, 55281 Indonesia
 email: [EMAIL PROTECTED]





 [Non-text portions of this message have been removed

[wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-24 Terurut Topik Lina Dahlan
Yang lebih menakjubkan lagi adalah wanita muslimah yang mau menjadi 
istrinya. Ya Rabb berikanlah kemudahan bagi mereka untuk dapat 
mengarungi kehidupan ini. Berikanlah surgamu kepada mereka yang 
berjihad (memilih jalanMU). Yes, Hidup adalah pilihan: Baik-buruk, 
Surga-neraka, Hitam-Putih. Tapi kebanyakan manusia senang yang abu2 
(hitam tidak, putih tidak). Karena pastinya mereka akan berkata,abu-
abu juga pilihan. Padahal sudah ada nasehat untuk meninggalkan yang 
abu2 (=syubhat). 

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih 
(Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Subhanallah... Insya Allah mudah-mudahan beliau mendapat apa yang
 diinginkannya kelak : To live in heaven. Amin.   
 
 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Trulee Khadija
 Sent: Thursday, July 24, 2008 9:23 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi
 Sangat Menyudutkan Kelompok Gay
 
 Saya ingin sedikit berbagi cerita..
 Ketika saya masih SMA dulu, saya kursus di sebuah lembaga bahasa 
Inggris
 yang paling terkemuka di Jakarta..
 Saya sempat diajar oleh seorang guru pria yang sangat santun, sangat
 perhatian pada murid2nya, sangat rapi dalam berpakaian dan sangat 
rajin
 sholatnya..
 Dari cara beliau berbicara, duduk, menggerakkan tangannya, sampai
 caranya menoleh.. dapat dipastikan beliau memiliki orientasi 
seksual yg
 berbeda..
 8 tahun kemudian, saya bergabung sebagai tim pengajar di lembaga
 tersebut. Beliau sudah menjadi trainer.. dan masih sendiri. Semua 
gerak
 gerik beliau tidak ada yg berubah.. Everybody knew he had the 
tendency
 to be a gay..
 
 Tapi.. Subhanallah.. Kecintaan beliau kepada Allah yang memiliki 
hati
 para hambaNYA, telah menguatkan beliau utk tidak tergelincir.
 Keinginan beliau utk membahagiakan satu2nya orang tua yg masih
 tertinggal, yaitu ibundanya, telah meneguhkan hatinya utk mencoba
 mencari pendamping hidup.. seorang wanita tentunya..
 
 kegagalan demi kegagalan dialami beliau, tapi tidak pernah sekalipun
 beliau menyerah. Akhirnya pertolongan Allah datang melalui salah 
seorang
 muridnya. Beliau menikahi seorang muslimah berhijab yang usianya 
berbeda
 12 tahun.. Sampai saat ini mereka telah menjalani pernikahan selama 
6
 tahun dan sangat berbahagia.. walau belum dikaruniai permata hati..
 
 Di dalam emailnya kpd saya, beliau menjelaskan panjang lebar mengapa
 pada akhirnya beliau memilih utk hidup layaknya pasangan normal. 
Tapi
 ada statement beliau yang tidak akan pernah saya lupakan.. Begini:
 
 LIFE IS ABOUT CHOICES.. I'M THINKING OF THE AFTER LIFE.. I BELIEVE 
THERE
 ARE HEAVEN AND HELL.. I WANT TO LIVE IN HEAVEN.. I MAY NOT GET WHAT 
I
 HAVE DESIRED IN MY SEX LIFE.. BUT I DON'T WANT HEAVEN ON EARTH IF I 
WILL
 END UP IN HELL..
 Semoga tercerahkan.. Amin..
 Cheers..
 
 
 On 7/24/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Otaknya yg di operasi...:-))) Biar ada keinginan/merasa sebagai...
 
  wassalam,
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie donnie.damana@
  wrote:
 
  Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak
  ingin/merasa
  sebagai perempuan seperti halnya waria?
 
 
 
  ==
  On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:
 
   Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, 
yang 
   buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku
  akan
   menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)
  
   Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.
  
   Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang
  dengan
   maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi).
  Seperti
   kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho! 
Pergi 
   aja cari negara yang bisa menerima faham ini.
  
   Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk 
   menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian 
Kesehatan 
   itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung
  lapar,
   DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, 
penanganannya 
   jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi
  untuk
   kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh 
   (genetik?), dibolehkan untuk operasi.
  
   Makanya mas Toyo dan kaum gay, jangan pilih aku
  ya?...he..he..ge'er
   abiss!
  
   wassalam,
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, h.s nurbayanti
   nurbayanti@ wrote:
   
Si psikolog terkesan membagi dua jenis gay, gay yg karena
  genetika
   dan gay
karena trend atau gaya hidup.
Bagaimana membedakannya ya? apalagi jika mengingat orientasi
   seksual itu
sangat cair sekali. Orang bisa berubah2 dan bisa memiliki
  orientasi
   seksual
yang berbeda2 dalam waktu yang bersamaan.
Apakah berarti kemudian ada penyakit perilaku seksual yg 
bisa
  saja
dijangkiti oleh kaum hetero, gay, lesbi dll?
Garis batasnya apa, mana yg faktor genetika dan 
yang

Bls: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-24 Terurut Topik Fani Noviyani
Hidup memang pilihan...
Jadi semua memang tergantung kita...
Pilih yg benar ato yg salah...kita sebagai manusia kan dikasih otak ma Allah, 
ya pergunakan dgn sebaik2nya...
It's up to you...



- Pesan Asli 
Dari: Trulee Khadija [EMAIL PROTECTED]
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 24 Juli, 2008 20:23:02
Topik: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay


Saya ingin sedikit berbagi cerita..
Ketika saya masih SMA dulu, saya kursus di sebuah lembaga bahasa
Inggris yang paling terkemuka di Jakarta..
Saya sempat diajar oleh seorang guru pria yang sangat santun, sangat
perhatian pada murid2nya, sangat rapi dalam berpakaian dan sangat
rajin sholatnya..
Dari cara beliau berbicara, duduk, menggerakkan tangannya, sampai
caranya menoleh.. dapat dipastikan beliau memiliki orientasi seksual
yg berbeda..
8 tahun kemudian, saya bergabung sebagai tim pengajar di lembaga
tersebut. Beliau sudah menjadi trainer.. dan masih sendiri. Semua
gerak gerik beliau tidak ada yg berubah.. Everybody knew he had the
tendency to be a gay..

Tapi.. Subhanallah. . Kecintaan beliau kepada Allah yang memiliki hati
para hambaNYA, telah menguatkan beliau utk tidak tergelincir.
Keinginan beliau utk membahagiakan satu2nya orang tua yg masih
tertinggal, yaitu ibundanya, telah meneguhkan hatinya utk mencoba
mencari pendamping hidup.. seorang wanita tentunya..

kegagalan demi kegagalan dialami beliau, tapi tidak pernah sekalipun
beliau menyerah. Akhirnya pertolongan Allah datang melalui salah
seorang muridnya. Beliau menikahi seorang muslimah berhijab yang
usianya berbeda 12 tahun.. Sampai saat ini mereka telah menjalani
pernikahan selama 6 tahun dan sangat berbahagia.. walau belum
dikaruniai permata hati..

Di dalam emailnya kpd saya, beliau menjelaskan panjang lebar mengapa
pada akhirnya beliau memilih utk hidup layaknya pasangan normal. Tapi
ada statement beliau yang tidak akan pernah saya lupakan.. Begini:

LIFE IS ABOUT CHOICES.. I'M THINKING OF THE AFTER LIFE.. I BELIEVE
THERE ARE HEAVEN AND HELL.. I WANT TO LIVE IN HEAVEN.. I MAY NOT GET
WHAT I HAVE DESIRED IN MY SEX LIFE... BUT I DON'T WANT HEAVEN ON EARTH
IF I WILL END UP IN HELL..
Semoga tercerahkan. . Amin..
Cheers..

On 7/24/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] com wrote:
 Otaknya yg di operasi...:- ))) Biar ada keinginan/merasa sebagai...

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@ yahoogroups.. com, Donnie donnie.damana@ ...
 wrote:

 Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak
 ingin/merasa
 sebagai perempuan seperti halnya waria?



  ==
 On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:

  Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, yang
  buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku
 akan
  menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)
 
  Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.
 
  Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang
 dengan
  maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi).
 Seperti
  kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho! Pergi
  aja cari negara yang bisa menerima faham ini.
 
  Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk
  menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian Kesehatan
  itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung
 lapar,
  DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, penanganannya
  jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi
 untuk
  kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh
  (genetik?), dibolehkan untuk operasi.
 
  Makanya mas Toyo dan kaum gay, jangan pilih aku
 ya?...he..he. .ge'er
  abiss!
 
  wassalam,
 
  --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, h.s nurbayanti
  nurbayanti@  wrote:
  
   Si psikolog terkesan membagi dua jenis gay, gay yg karena
 genetika
  dan gay
   karena trend atau gaya hidup.
   Bagaimana membedakannya ya? apalagi jika mengingat orientasi
  seksual itu
   sangat cair sekali. Orang bisa berubah2 dan bisa memiliki
 orientasi
  seksual
   yang berbeda2 dalam waktu yang bersamaan.
   Apakah berarti kemudian ada penyakit perilaku seksual yg bisa
 saja
   dijangkiti oleh kaum hetero, gay, lesbi dll?
   Garis batasnya apa, mana yg faktor genetika dan yang penyakit?
  
   Lantas penanganannya spt apa? terhadap mereka yang secara
  genetika punya
   orientasi seksual yang tidak mainstream dengan orang yg
 dianggap
   memilikinya karena faktor ikutan trend. Apa berarti, yg secara
  genetika
   diakui (atau ditoleransi) sementara yang karena trend dan gaya
 hidup
   dikriminalkan?
  
   Herni
  
   On Mon, Jul 21, 2008 at 11:42 PM, adindatitiana adindatitiana@ 
   wrote:
  
 
 
 

 Riris Andono Ahmad MD, MPH
 Dept. of Public Health, Faculty of Medicine
 Gadjah Mada University
 Jl. Farmako Sekip Utara
 Yogyakarta, 55281 Indonesia
 email: risandono.ahmad@ ...





 [Non-text portions of this message have been removed

Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-24 Terurut Topik Mohammad Rizal
Laki-laki yang baik akan mendapatkan wanita yang baik. Laki-laki yang jahat 
akan mendapatkan wanita yang jahat. Ini sudah ketentuan ALLAH. Mau dapat istri 
shalihah, lemah lembut, penyayang? Berusahalah jadi orang shalih, lemah lembut 
dan penyayang. Vice versa.


-Rizal-


--- On Fri, 7/25/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
Subject: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Friday, July 25, 2008, 9:33 AM

Yang lebih menakjubkan lagi adalah wanita muslimah yang mau menjadi 
istrinya. Ya Rabb berikanlah kemudahan bagi mereka untuk dapat 
mengarungi kehidupan ini. Berikanlah surgamu kepada mereka yang 
berjihad (memilih jalanMU). Yes, Hidup adalah pilihan: Baik-buruk, 
Surga-neraka, Hitam-Putih. Tapi kebanyakan manusia senang yang abu2 
(hitam tidak, putih tidak). Karena pastinya mereka akan berkata,abu-
abu juga pilihan. Padahal sudah ada nasehat untuk meninggalkan yang 
abu2 (=syubhat). 

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih 
(Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Subhanallah... Insya Allah mudah-mudahan beliau mendapat apa yang
 diinginkannya kelak : To live in heaven. Amin.   
 
 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Trulee Khadija
 Sent: Thursday, July 24, 2008 9:23 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi
 Sangat Menyudutkan Kelompok Gay
 
 Saya ingin sedikit berbagi cerita..
 Ketika saya masih SMA dulu, saya kursus di sebuah lembaga bahasa 
Inggris
 yang paling terkemuka di Jakarta..
 Saya sempat diajar oleh seorang guru pria yang sangat santun, sangat
 perhatian pada murid2nya, sangat rapi dalam berpakaian dan sangat 
rajin
 sholatnya..
 Dari cara beliau berbicara, duduk, menggerakkan tangannya, sampai
 caranya menoleh.. dapat dipastikan beliau memiliki orientasi 
seksual yg
 berbeda..
 8 tahun kemudian, saya bergabung sebagai tim pengajar di lembaga
 tersebut. Beliau sudah menjadi trainer.. dan masih sendiri. Semua 
gerak
 gerik beliau tidak ada yg berubah.. Everybody knew he had the 
tendency
 to be a gay..
 
 Tapi.. Subhanallah.. Kecintaan beliau kepada Allah yang memiliki 
hati
 para hambaNYA, telah menguatkan beliau utk tidak tergelincir.
 Keinginan beliau utk membahagiakan satu2nya orang tua yg masih
 tertinggal, yaitu ibundanya, telah meneguhkan hatinya utk mencoba
 mencari pendamping hidup.. seorang wanita tentunya..
 
 kegagalan demi kegagalan dialami beliau, tapi tidak pernah sekalipun
 beliau menyerah. Akhirnya pertolongan Allah datang melalui salah 
seorang
 muridnya. Beliau menikahi seorang muslimah berhijab yang usianya 
berbeda
 12 tahun.. Sampai saat ini mereka telah menjalani pernikahan selama 
6
 tahun dan sangat berbahagia.. walau belum dikaruniai permata hati..
 
 Di dalam emailnya kpd saya, beliau menjelaskan panjang lebar mengapa
 pada akhirnya beliau memilih utk hidup layaknya pasangan normal. 
Tapi
 ada statement beliau yang tidak akan pernah saya lupakan.. Begini:
 
 LIFE IS ABOUT CHOICES.. I'M THINKING OF THE AFTER LIFE.. I BELIEVE 
THERE
 ARE HEAVEN AND HELL.. I WANT TO LIVE IN HEAVEN.. I MAY NOT GET WHAT 
I
 HAVE DESIRED IN MY SEX LIFE.. BUT I DON'T WANT HEAVEN ON EARTH IF I 
WILL
 END UP IN HELL..
 Semoga tercerahkan.. Amin..
 Cheers..
 
 
 On 7/24/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Otaknya yg di operasi...:-))) Biar ada keinginan/merasa sebagai...
 
  wassalam,
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie donnie.damana@
  wrote:
 
  Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak
  ingin/merasa
  sebagai perempuan seperti halnya waria?
 
 
 
  ==
  On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:
 
   Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini,

yang 
   buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan,
aku
  akan
   menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)
  
   Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan,
kemiskinan.
  
   Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang
  dengan
   maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi).
  Seperti
   kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho!

Pergi 
   aja cari negara yang bisa menerima faham ini.
  
   Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas
untuk 
   menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian 
Kesehatan 
   itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi,
busung
  lapar,
   DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, 
penanganannya 
   jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat
rehabilitasi
  untuk
   kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh

   (genetik?), dibolehkan untuk operasi.
  
   Makanya mas Toyo dan kaum gay, jangan pilih aku
  ya?...he..he..ge'er
   abiss!
  
   wassalam,
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, h.s
nurbayanti

Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-24 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
kalau cerita istrinya Firaun gimana Mas?
atau istrinya Nabi Luth?

salam,
--
wikan

On 7/25/08, Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Laki-laki yang baik akan mendapatkan wanita yang baik. Laki-laki yang jahat 
 akan mendapatkan wanita yang jahat. Ini sudah ketentuan ALLAH. Mau dapat 
 istri shalihah, lemah lembut, penyayang? Berusahalah jadi orang shalih, lemah 
 lembut dan penyayang. Vice versa.


Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-24 Terurut Topik Mohammad Rizal
Quran sudah menjawabnya. Mereka perempuan yang telah ALLAH titipkan 
penjagaannya pada hamba-hamba-Nya yang shalih, tapi mereka tetap ingkar 
sehingga ALLAH hukum mereka, dan mereka bukan bagian dari keluarga Nabi-nabi 
tersebut.

Yang nulis laki-laki yang baik akan dapat wanita yang baik dan sebaliknya itu 
bukan saya. Itu kitab suci agama Islam, namanya Al Quran. Bagaimana tentang 
ayat ini menurut Wikan sendiri? Kira-kira bener gak? Kalau menurut Wikan 
bagaimana yang benernya?


-Rizal-


--- On Fri, 7/25/08, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Friday, July 25, 2008, 10:35 AM

kalau cerita istrinya Firaun gimana Mas?
atau istrinya Nabi Luth?

salam,
--
wikan

On 7/25/08, Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Laki-laki yang baik akan mendapatkan wanita yang baik. Laki-laki yang
jahat akan mendapatkan wanita yang jahat. Ini sudah ketentuan ALLAH. Mau dapat
istri shalihah, lemah lembut, penyayang? Berusahalah jadi orang shalih, lemah
lembut dan penyayang. Vice versa.



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
Yahoo! Groups Links




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-24 Terurut Topik Fani Noviyani
Ya begitu juga hormatilah orang lain klo ingin dihormati, berilah senyum ke 
orang lain klo ingin diberi senyum, jgn mencubit orang klo ga mau dicubit
Iya kan?
Perbuatan baik akan dapat pahala...
Perbuatan jahat akan dapat dosa...
Memang beitu rumusnya...



- Pesan Asli 
Dari: Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED]
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 25 Juli, 2008 10:31:28
Topik: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay


Laki-laki yang baik akan mendapatkan wanita yang baik. Laki-laki yang jahat 
akan mendapatkan wanita yang jahat. Ini sudah ketentuan ALLAH. Mau dapat istri 
shalihah, lemah lembut, penyayang? Berusahalah jadi orang shalih, lemah lembut 
dan penyayang. Vice versa.

-Rizal-

--- On Fri, 7/25/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] com wrote:
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] com
Subject: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
Date: Friday, July 25, 2008, 9:33 AM

Yang lebih menakjubkan lagi adalah wanita muslimah yang mau menjadi 
istrinya. Ya Rabb berikanlah kemudahan bagi mereka untuk dapat 
mengarungi kehidupan ini. Berikanlah surgamu kepada mereka yang 
berjihad (memilih jalanMU). Yes, Hidup adalah pilihan: Baik-buruk, 
Surga-neraka, Hitam-Putih. Tapi kebanyakan manusia senang yang abu2 
(hitam tidak, putih tidak). Karena pastinya mereka akan berkata,abu-
abu juga pilihan. Padahal sudah ada nasehat untuk meninggalkan yang 
abu2 (=syubhat). 

wassalam,
--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Tri Budi Lestyaningsih 
(Ning) [EMAIL PROTECTED]  wrote:

 
 Subhanallah. .. Insya Allah mudah-mudahan beliau mendapat apa yang
 diinginkannya kelak : To live in heaven. Amin. 
 
 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
 [mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of Trulee Khadija
 Sent: Thursday, July 24, 2008 9:23 PM
 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi
 Sangat Menyudutkan Kelompok Gay
 
 Saya ingin sedikit berbagi cerita..
 Ketika saya masih SMA dulu, saya kursus di sebuah lembaga bahasa 
Inggris
 yang paling terkemuka di Jakarta..
 Saya sempat diajar oleh seorang guru pria yang sangat santun, sangat
 perhatian pada murid2nya, sangat rapi dalam berpakaian dan sangat 
rajin
 sholatnya..
 Dari cara beliau berbicara, duduk, menggerakkan tangannya, sampai
 caranya menoleh.. dapat dipastikan beliau memiliki orientasi 
seksual yg
 berbeda..
 8 tahun kemudian, saya bergabung sebagai tim pengajar di lembaga
 tersebut. Beliau sudah menjadi trainer.. dan masih sendiri. Semua 
gerak
 gerik beliau tidak ada yg berubah.. Everybody knew he had the 
tendency
 to be a gay..
 
 Tapi.. Subhanallah. . Kecintaan beliau kepada Allah yang memiliki 
hati
 para hambaNYA, telah menguatkan beliau utk tidak tergelincir.
 Keinginan beliau utk membahagiakan satu2nya orang tua yg masih
 tertinggal, yaitu ibundanya, telah meneguhkan hatinya utk mencoba
 mencari pendamping hidup.. seorang wanita tentunya..
 
 kegagalan demi kegagalan dialami beliau, tapi tidak pernah sekalipun
 beliau menyerah. Akhirnya pertolongan Allah datang melalui salah 
seorang
 muridnya. Beliau menikahi seorang muslimah berhijab yang usianya 
berbeda
 12 tahun.. Sampai saat ini mereka telah menjalani pernikahan selama 
6
 tahun dan sangat berbahagia.. walau belum dikaruniai permata hati..
 
 Di dalam emailnya kpd saya, beliau menjelaskan panjang lebar mengapa
 pada akhirnya beliau memilih utk hidup layaknya pasangan normal. 
Tapi
 ada statement beliau yang tidak akan pernah saya lupakan... Begini:
 
 LIFE IS ABOUT CHOICES.. I'M THINKING OF THE AFTER LIFE... I BELIEVE 
THERE
 ARE HEAVEN AND HELL.. I WANT TO LIVE IN HEAVEN.. I MAY NOT GET WHAT 
I
 HAVE DESIRED IN MY SEX LIFE.. BUT I DON'T WANT HEAVEN ON EARTH IF I 
WILL
 END UP IN HELL..
 Semoga tercerahkan. . Amin..
 Cheers..
 
 
 On 7/24/08, Lina Dahlan linadahlan@ ... wrote:
  Otaknya yg di operasi...:- ))) Biar ada keinginan/merasa sebagai...
 
  wassalam,
 
  --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Donnie donnie.damana@ 
  wrote:
 
  Mbak Lina, apanya yang mau dioperasi kalau mereka nggak
  ingin/merasa
  sebagai perempuan seperti halnya waria?
 
 
 
   ==
  On Jul 24, 2008, at 9:39 AM, Lina Dahlan wrote:
 
   Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini,

yang 
   buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan,
aku
  akan
   menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)
  
   Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan,
kemiskinan.
  
   Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang
  dengan
   maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi).
  Seperti
   kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho!

Pergi 
   aja cari negara yang bisa menerima faham ini.
  
   Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas
untuk 
   menangani hal2

Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-24 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Ya Al Quran memang bisa digunakan sesuai dengan konteksnya
banyak juga pasangan suami-istri yang gak seideal yang dibayangkan
ada yang suaminya alim, istrinya selingkuh
ada yang istrinya alim, suaminya bejat
dalam hal ini, biasanya yang digunakan adalah kisah2 nabi luth atau istri firaun
nabi luth adalah nabi yang beriman kepada Allah, namun istrinya berkhianat
sementara Firaun terkenal sebagai tokoh yang jahat, namun istrinya sholehah

salam,
--
wikan

On 7/25/08, Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Quran sudah menjawabnya. Mereka perempuan yang telah ALLAH titipkan 
 penjagaannya pada hamba-hamba-Nya yang shalih, tapi mereka tetap ingkar 
 sehingga ALLAH hukum mereka, dan mereka bukan bagian dari keluarga Nabi-nabi 
 tersebut.

  Yang nulis laki-laki yang baik akan dapat wanita yang baik dan sebaliknya 
 itu bukan saya. Itu kitab suci agama Islam, namanya Al Quran. Bagaimana 
 tentang ayat ini menurut Wikan sendiri? Kira-kira bener gak? Kalau menurut 
 Wikan bagaimana yang benernya?


[wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-23 Terurut Topik Lina Dahlan
Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, yang 
buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku akan 
menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)

Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.

Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang dengan 
maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi). Seperti 
kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho! Pergi 
aja cari negara yang bisa menerima faham ini.

Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk 
menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian Kesehatan 
itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung lapar, 
DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, penanganannya 
jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi untuk 
kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh 
(genetik?), dibolehkan untuk operasi.

Makanya mas Toyo dan kaum gay, jangan pilih aku ya?...he..he..ge'er 
abiss!

wassalam,




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, h.s nurbayanti 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Si psikolog terkesan membagi dua jenis gay, gay yg karena genetika 
dan gay
 karena trend atau gaya hidup.
 Bagaimana membedakannya ya? apalagi jika mengingat orientasi 
seksual itu
 sangat cair sekali. Orang bisa berubah2 dan bisa memiliki orientasi 
seksual
 yang berbeda2 dalam waktu yang bersamaan.
 Apakah berarti kemudian ada penyakit perilaku seksual yg bisa saja
 dijangkiti oleh kaum hetero, gay, lesbi dll?
 Garis batasnya apa, mana yg faktor genetika dan yang penyakit?
 
 Lantas penanganannya spt apa? terhadap mereka yang secara 
genetika punya
 orientasi seksual yang tidak mainstream dengan orang yg dianggap
 memilikinya karena faktor ikutan trend. Apa berarti, yg secara 
genetika
 diakui (atau ditoleransi) sementara yang karena trend dan gaya hidup
 dikriminalkan?
 
 Herni
 
 On Mon, Jul 21, 2008 at 11:42 PM, adindatitiana [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 





Re: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat Menyudutkan Kelompok Gay

2008-07-23 Terurut Topik Rye Woo
Maju aje bu jadi Capres di 2009.. Saingan sama Megawati  senggolan sama Ratna 
sarumpet... Coba Aje... Jurkamnya pake Arcon, pasti rame bgt..
 
vTr

--- On Wed, 7/23/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
Subject: [wanita-muslimah] Andaikan--Re: Pemberitaan Mutilasi Sangat 
Menyudutkan Kelompok Gay
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 23, 2008, 7:39 PM






Aku mau berandai-andai kalo aku jadi pemimpin di negeri ini, yang 
buanyak dengan masalah2 besar yang mesti diminimalisasikan, aku akan 
menempatkan masalah gay ini diurutan bawah...:-)

Diurutan atas itu adalah masalah hukum, pendidikan, kemiskinan.

Karena berada diurutan bawah masalah gay ini akan aku larang dengan 
maksud supaya tidak berkembang terus (kegiatannya dibatasi). Seperti 
kata ibu Mega ttg orang yang nyuruh jadi golputters itu lho! Pergi 
aja cari negara yang bisa menerima faham ini.

Pertimbanganku karena skala prioritas aja: dana terbatas untuk 
menangani hal2 terpenting itu dulu. Belum lagi di bagian Kesehatan 
itu sendiri, banyak hal yang mesti diurus: Kurang gizi, busung lapar, 
DB dll. Kalau Indonesia ini negara makmur dan maju, penanganannya 
jadi lain lagi untuk para gay. Akan ku buat pusat rehabilitasi untuk 
kaum gay (biar normal). Bagi yang emang udah gak bisa sembuh 
(genetik?), dibolehkan untuk operasi.

Makanya mas Toyo dan kaum gay, jangan pilih aku ya?...he..he. .ge'er 
abiss!

wassalam,

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, h.s nurbayanti 
nurbayanti@ ... wrote:

 Si psikolog terkesan membagi dua jenis gay, gay yg karena genetika 
dan gay
 karena trend atau gaya hidup.
 Bagaimana membedakannya ya? apalagi jika mengingat orientasi 
seksual itu
 sangat cair sekali. Orang bisa berubah2 dan bisa memiliki orientasi 
seksual
 yang berbeda2 dalam waktu yang bersamaan.
 Apakah berarti kemudian ada penyakit perilaku seksual yg bisa saja
 dijangkiti oleh kaum hetero, gay, lesbi dll?
 Garis batasnya apa, mana yg faktor genetika dan yang penyakit?
 
 Lantas penanganannya spt apa? terhadap mereka yang secara 
genetika punya
 orientasi seksual yang tidak mainstream dengan orang yg dianggap
 memilikinya karena faktor ikutan trend. Apa berarti, yg secara 
genetika
 diakui (atau ditoleransi) sementara yang karena trend dan gaya hidup
 dikriminalkan?
 
 Herni
 
 On Mon, Jul 21, 2008 at 11:42 PM, adindatitiana adindatitiana@ ...
 wrote:
 

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]