[yonsatu] Fw: Hi

2002-04-25 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja

- Original Message - 
From: Chandra 
To: SPIRA Hector TENARIS ; Abas Soeriawidjaya ; FERREIRA Sergio R TENARIS ; NUGROHO 
PURBOWINOTO 
Sent: Thursday, April 25, 2002 12:34 PM
Subject: Fw: Hi



- Original Message - 
From: Chandra 
To: TRS 
Sent: Thursday, April 25, 2002 12:32 PM
Subject: Hi


Something to share-
 
 Last month, a survey was conducted by the U.N. worldwide. The only 
 question 
 asked was, Would you please give your most honest opinion about 
 solutions 
 to the FOOD SHORTAGE in the rest 
 of the world? 
 The survey was a HUGE failure. 
 In Africa they did not know what food meant. 
 In Western Europe they did not know what shortage meant. 
 In Eastern Europe they did not know what opinion meant. 
 In the Middle East they did not know what solution meant. 
 In South America they did not know what please meant. 
 In Asia they did not know what honest meant. 
 And in the USA they did not know what the rest of the world meant. 
 
 Sure we all living in all parts of the world can relate to it..
 


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Fwd: [EL77itb] wortel, telor dan kopi

2002-04-25 Terurut Topik Syafril Hermansyah

This is a forwarded message
***Comment

Ehm...bagus nih analoginya  utk direnungkan.

 Syafrilmailto:[EMAIL PROTECTED]

End***

From   : [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
To : [EMAIL PROTECTED]
Date   : Thursday, April 25, 2002, 2:47:40 PM
Subject: [EL77itb] wortel, telor dan kopi

===8==Original message text===
Artikel menarik utk disimak, selamat membaca.

Wassalam
Hanafi
- Forwarded by Zainal Hanafi/mmi-pt.co.id on 04/25/2002 02:37 PM -


Telur, Wortel dan Kopi

Seorang   anak   mengeluh   pada  ayahnya  mengenai  kehidupannya  dan
menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya.
Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah.
Ia sudah lelah untuk berjuang.
Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur.
Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.
Setelah air di panci-panci tersebut mendidih.

Ia  menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia
menaruh  kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa
berkata-kata.

Si  anak  membungkam  dan  menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa
yang  sedang  dikerjakan  sang  ayah.  Setelah  20  menit,  sang  ayah
mematikan  api.  Ia  menyisihkan  wortel  dan  menaruhnya  di mangkuk,
mengangkat   telur   dan  meletakkannya  di  mangkuk  yang  lain,  dan
menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, Apa yang kau lihat, nak?
Wortel, telur, dan kopi jawab si anak.

Ayahnya  mengajaknya  mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia
melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak.
Ayahnya  lalu  memintanya  mengambil  telur dan memecahkannya. Setelah
membuang  kulitnya,  ia  mendapati  sebuah  telur rebus yang mengeras.
Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika
mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.

Setelah itu, si anak bertanya, Apa arti semua ini, Ayah?

Ayahnya  menerangkan  bahwa  ketiganya telah menghadapi kesulitan yang
sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan.
Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.

Telur sebelumnya mudah pecah.
Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan.
Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.

Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik.
Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

Kamu   termasuk   yang   mana?,  tanya  ayahnya.  Ketika  kesulitan
mendatangimu,  bagaimana  kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur
atau kopi?

Bagaimana dengan kamu?

Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya
penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah,  menjadi lunak dan kehilangan
kekuatanmu.

Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut?
Dengan  jiwa  yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati,
perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku.

Dari  luar  kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras
dengan jiwa dan hati yang kaku?

Ataukah  kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu
yang  menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada
suhu 100 derajat Celcius.
Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.

Jika  kamu  seperti  bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk,
kamu  akan  menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga
membaik.

**
===8===End of original message text===


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Fw: Hi

2002-04-25 Terurut Topik widya utama

setelah kemenangan le pen dalam pemilihan presiden babak pertama, omongan
tentang persoalan rasisme mengingkat dan menghangat. orang menjadi lebih
berhati-hati dalam soal yang sensitif ini.
guyonan dibawah ini juga bersifat rasis, saya tidak berani meneruskan
guyonan ini ke teman prancis dalam kondisi sensitif seperti saat ini.

apakah orang indonesia cenderung rasis? ini adalah salah satu pertanyan
teman saya yang bule tentang orang indonesia.

salam,
widya


- Original Message -
From: Chandra
To: SPIRA Hector TENARIS ; Abas Soeriawidjaya ; FERREIRA Sergio R TENARIS
; NUGROHO PURBOWINOTO
Sent: Thursday, April 25, 2002 12:34 PM
Subject: Fw: Hi



- Original Message -
From: Chandra
To: TRS
Sent: Thursday, April 25, 2002 12:32 PM
Subject: Hi


Something to share-

 Last month, a survey was conducted by the U.N. worldwide. The only
 question
 asked was, Would you please give your most honest opinion about
 solutions
 to the FOOD SHORTAGE in the rest
 of the world?
 The survey was a HUGE failure.
 In Africa they did not know what food meant.
 In Western Europe they did not know what shortage meant.
 In Eastern Europe they did not know what opinion meant.
 In the Middle East they did not know what solution meant.
 In South America they did not know what please meant.
 In Asia they did not know what honest meant.
 And in the USA they did not know what the rest of the world meant.

 Sure we all living in all parts of the world can relate to it..



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Fw: Hi

2002-04-25 Terurut Topik Syafril Hermansyah

Hallo Gank!,

On  Thu,  25  Apr  2002 at 12:17 GMT +0200 (25/04/2002 17:17 where you
think I live) widya utama=[wu] wrote to [EMAIL PROTECTED] :

 apakah orang indonesia cenderung rasis? ini adalah salah satu pertanyan
 teman saya yang bule tentang orang indonesia.

Hwaduh kok saya merasa sebaliknya ya, juga utk org Canada Perancis.
Memang  sih  tdk  semua  org Perancis, tp yg pada sombong-2x itu entah
dari bagian Perancis sebelah mana (nggak sempat tanya).

-- 
Salam,
- Syafril -

Old Ekek Never Die, They Just Regenerates!
YON-1 ITB RET A-7911664
#...Moderator and Fellow [EMAIL PROTECTED] List Member...#

Thought of The Day :
***Anda  tidak  pernah akan menemukan diri Anda sampai Anda menghadapi
kebenaran (Pearl Bailey).


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: FW: [privatisasi_pertamina] Skenario Privatisasi Pertamina

2002-04-25 Terurut Topik Indradjaja Dalel

Rekan Yonsatu Yth,

Wah rame juga topik ini jadinya. Saya jadi ingin nimbrung. Barang kali =
kalau kita lihat dari kacamata lain dimana faktor emosi bisa =
kesampingkan dan berusaha melihatnya secara gamblang, moga2 apa yang =
sebetulnya menjadi concern bangsa ini bisa terlihat jelas. Mungkin =
persoalannya tidak bisa dijadikan mudah/sederhana dan gamblang, tetapi =
kita coba berusaha kearah itu.

Masalahnya adalah privatisasi BUMN, BPPN jual perusahaan (asset =
nasional) dengan murah. Kemudian soal WTO, IMF, World Bank, Globalisasi, =
AFTA, APEC, NAFTA, EEC dan lain2 sampai kepada penjajahan ekonomi yang =
kuat terhadap si lemah, bisa2 merembet kepada kapitalist, sosialis, =
komunis, ekonomi terpimpin, marhaen, sara dan sebagainya. Ujung2nya kita =
tambah pusing.

Dari pengalaman Lee Kuan Yew waktu membangun Singapore tahun 1965, salah =
satu yang paling berharga waktu itu adalah lapangan kerja bagi rakyat =
Singapore. Mereka tidak punya resource spt Indonesia. Kepemilikan =
perusahaan tidak penting. Yang penting modal bisa masuk memberikan =
lapangan kerja baru, rakyat dapat sumber pemasukan untuk biaya hidup =
pembelanjaan lainnya. Dengan demikian income per capita naik dan taraf =
kemakmuran rakyat meningkat. Kalau dilihat lebih lanjut, perusahaan =
termasuk BUMN adalah alat produksi mandapatkan nilai tambah yang yang =
akan dinikmati oleh negara (rakyat), melalui pajak, lapangan kerja, =
dividen dari keuntungan dan lain2.

Bagaimana kalau seluruh roda perekonomian dikuasai asing. Penggerak roda =
ekonomi adalah SDM yang menjalankan usaha. Disinilah kita orang adu =
pintar dengan bangsa lain. Bisa nggak kita berpartisipasi dan terpakai =
didalam kegiatan ekonomi Indonesia?? Disamping itu regulasi pemerintah =
yang adil dan tepat sangatlah diperlukan. Tentunya regulasi tersebut =
dibuat berdasarkan interest yang menguntungkan bangsa kita!! Amerika dan =
Jepang jelas sekali adalah begitu begitu. Siapa yang buat regulasi?? Ya =
tentunya SDM Indonesia-lah!!

Dari segi asset negara (rakyat). Yang sebenar asset, milik kita adalah =
potensi alam (tambang, hasil laut, cuaca dan kondisi tanah dll) yang ada =
didalam kandungan negara ini dan potensi SDM untuk mengeluarkannya =
menjadi harta yang bisa dinikmati rakyat. Perusahaan tidak lain adalah =
alat produksi yang dikelola SDM (manusianya). Hasilnya adalah nilai =
tambah yang bisa didapat dan inilah yang betul2 langsung jadi milik =
kita/rakyat.=20

Sekarang kita buat pertanyaan:

1. Siapa yang salah kalau BPPN jual asset perusahaan (alat produksi yang =
sakit dan tidak produktif) kurang dari seperlima dari harga beli yang =
dicatatkan didalam pinjaman (hutang) waktu membangunnya?? Kelihatannya =
nilai real asset tersebut memang tidak jauh dari penawarannya (sudah di =
appraised oleh pihak netral mungkin begitu). Menurut saya yang keliru =
adalah pinjaman hutangnya melebihi dari harga real, kemudian pemerintah =
menanggulanginya dengan BLBI atau bantuan lainnya, supaya yang =
meminjamkan tidak mati. Siapa yang mermbuat pinjaman hutang dan yang =
menyetujuinya?? Ya tentunya SDM pelaku ekonomi tadilah!! Asset dan =
perusahaan adalah benda mati, yang harganya (nilainya) sudah tetap, =
tidak banya bervariasi. Kasihan BPPN jadi mainan dan bulan2an.
2. Mana yang penting. Kita (rakyat) punya perusahaan tetapi memberikan =
lapangan kerja terbatas (karena mungkin perusahaan tsb kiprahnya =
dikandang sendiri, kemampuan SDM juga terbatas), potensi pemberian =
deviden dan pajak juga terbatas. Atau banyak perusahaan asing beroperasi =
di Indonesia (modal asing), lapangan kerja banyak terbuka. SDM kita ada =
training ground untuk jadi professional seperti orang asing (bersaing =
dan adu pintar). Apakan ekonomi kita dijajah asing?? Belum tentu (!), =
yang mambuat aturan dinegara sendiri kan kita2 orang juga, kecuali kalau =
kita2 orang bego tidak bisa buat aturan untuk memakmurkan rakyatnya. =
Jawabannya adalah kemampuan SDM lagi.
3. Kalau bisa potensi alam kita dapat diubah dengan cepat menjadi produk =
yang memberikan nilai tambah kepada harta negara atau rakyat kita, =
rasanya kita tidak begitu concern siapa yang punya alat produksinya =
(dengan kata lain perusahaannya). Alat produksi (milik nasional atau =
asing) adalah alat produksi yang perlu biaya untuk memproduksikan =
sesuatu. Selama produk dan produksinya punya kita (rakyat) boleh saja =
alat produksinya di-subkontrak-kan kepada yang mampu (asing) memberikan =
hasil dengan cepat dan lebih menguntungkan.
4. Katanya tujuan globalisasi ekonomi dengan perangkatnya (WTO, AFTA, =
IMF, World Bank, dan lain2ya) adalah alat untuk mencegah perang besar =
(perang dunia, nuklir dsb) yang penyebab utamanya adalah perbenturan =
kepentingan ekonomi bangsa2 kuat. Globalisasi dan perangkatnya =
memberikan fasilitas (fasilitator) untuk bernegosiasi, berunding kalau =
ada terjadi pertentangan kepentingan terutama negara kuat supaya mereka =
tidak ambil jalan senjata (militer) untuk menyelesaikan pemenuhan =
kepentingannya 

[yonsatu] Re: Sseppiiii

2002-04-25 Terurut Topik epsi budihardjo

 Laggi sseppi yaaakk??.

ibarat bioritmik, kan ada waktunya sama-sama pada low activities

 Sampai ditest apa komputer saya yang salah.
 Salam
 Indradjaja Dalel

komputer kan tidak akan salah :)
pak indra lega ya begitu tesnya berhasil ?

epsi



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest