Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
2010/8/21 Remi rsyaif...@yahoo.com Pada acara iftar di Gedung Putih itu, Presiden Obama bersabda bahwa kaum Muslim memiliki hak yang sama untuk menunaikan ibadah agama seperti siapa pun juga di negeri Amerika Serikat. Termasuk hak membangun tempat ibadah dan pusat komunitas di selatan Manhattan sesuai dengan hukum dan peraturan lokal yang berlaku. Lain mun masjid di ground zero tea masjid na Ahmadiyah, kumaha nya reaksi na muslim Sunni samodel di Indonesia? Sarurak sigana mah, lantaran masjid Ahamadiyah dilarang dibangun? :))) logika na kieu tong boro sina ngabangun masjid anyara, dalah masjid Ahmadiyah anu aya ge disegelan, dibaledogan, diancurkeun. Kasimpulan... Kelompok ekstrem partey republik na Amrik teh sarua jeung kelompok Sunni di Tatar Sunda anu rek ngancurkeun masjid Ahmadiyah ... ana kitu mah? bener teu nya kitu?;)) treus terang, duka teuing uing bakat ku belet kitu, asa teu manggih logikana. lebah mana nya nu bisa dianalogikeunana antara wacana ngawangun masjid di ground zero jeung surak sunni?
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
Ahmadiyah mah masih meninding sanajan parantos ngarasa diusir teumeuang shalat di masjidna. Ayeuna kumaha eta Golongan Kwarairij anu embung ngaku ayana Nagara Ri, embung ngaku Pancasila, kabeh urang Islam salain ti golongannana kafir, teu nagku nagara RI...Tapi maranehna cicing jeung ngajedog dinagara RI..pamingpinna katurunan Asing/blasterngabom rakyat Inonesia..kumaha..sayah mah leuwih teu ngarti On 8/19/10, Remi rsyaif...@yahoo.com wrote: --- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, muhamad rafah nda1...@... wrote: hayang beda...(ceunah hakna)... tapi embung di sebut beda lain tapi... lain... kumaha dewek...tong batur mah Coba...Bandingkeun beda na Sunni jeung Syiah... Bedana na leuwih badag sigana mah. Cobaan atuh... ngusir Syiah tong sina make merek Islam! Perang teluk deui sigana mah he he he... lain Amrik lawan Iran atawa Irak... tapi Arab lawan Persia. Wani teu? Ceuk kruing mah, anu kudu ditaliti teh LAIN bedana, tapi SASARUAANNA. Anu teu kaharti mah, naha Ahmadiyah mani dikekesek kitu lantaran ngaku aya nabi deui? So what? Naha ngaganggu urang kitu? Urang jadi bocak lantaran Ahmadiyah ngaku Kang Gulam jadi nabi? Ngarah teu salah harti... kuring LAIN jeung teu asup kelompok Ahmadiyah. Kieu Kang. Ari definisi BEBASteh naon atuh? Ceuk kuring mha, bebas teh... mun urang teu diganggu jeung ngaganggu batur! Naon we laesanana mah. Tah... lebah Ahmadiyah, TEu kaharti... lebah mana ngaganggu na. Anu jelas, JUSTRU urang anu ngaganggu maraneh na. Masjid ge mani dibaledogan... enya... masjid... TEMPAT IBADAH eta teh! Duka... kuring mah teu ngarti
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
sai wae anu diarah teh pilosopina..wujudna beda...tapi mun ceuk dennis pebble mah sami kalebet kana golongan Islamist Radikal...ngagunakan cara kaheurasan... On 8/19/10, Remi rsyaif...@yahoo.com wrote: --- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, Surtiwa surt...@... wrote: Ahmadiyah mah masih meninding sanajan parantos ngarasa diusir teumeuang shalat di masjidna. Ayeuna kumaha eta Golongan Kwarairij anu embung ngaku ayana Nagara Ri, embung ngaku Pancasila, kabeh urang Islam salain ti golongannana kafir, teu nagku nagara RI...Tapi maranehna cicing jeung ngajedog dinagara RI..pamingpinna katurunan Asing/blasterngabom rakyat Inonesia..kumaha..sayah mah leuwih teu ngarti Dongengkeun atuh Kang perkara ieu kelompok. Kuring mah teu pati apal. Apal teh kana kelompok Khawarij na Arab, beulah ditueun. Naon Beda na Khawarij Arab jeung Kahwarij RI cenah?
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
hayang beda...(ceunah hakna)... tapi embung di sebut beda lain tapi... lain... kumaha dewek...tong batur mah --- Pada Rab, 11/8/10, Aras arassen...@yahoo.com menulis: Dari: Aras arassen...@yahoo.com Judul: Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui? Kepada: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 11 Agustus, 2010, 8:47 AM Dear Baraya... kalo mau diterima di bumi nusantara..? dr dulu jg para ulama2.. sudah sepakat dengan kesimpulannya cuma satu yang diinginkan umat 1. Tobatan nashuha... atau . Bikin Agama baru dengan melepas semua atribut islam, para nabi, Al-Qur'an, dll Salam Arass From: Remi rsyaif...@yahoo. com To: Baraya_Sunda@ yahoogroups. com Sent: Tue, August 10, 2010 6:25:22 PM Subject: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui? Surat untuk Para Petinggi Negeri Oleh Djohan Effendi Pernahkan kita membayangkan bagaimana kalau nasib yang dialami warga negara yang teraniaya dan terzalimi ini justru menimpa kita sendiri? Pernahkan kita membayangkan betapa perihnya hati kita jika kebebasan kita untuk beriman dan beribadah menurut ajaran yang kita yakini akan menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat kelak direnggut hanya karena kita berbeda dengan keyakinan mayoritas? Kepada Yang Terhormat Para Petinggi Negara RI! Para Pemuka Agama! Para Pemimpin Parpol dan Ormas!! Para Cerdik Cendekia dan Tokoh Masyarakat! Berilah kami tempat, Bapak Wali Kota, di mana saja di wilayah kota Mataram ini, di pinggiran yang dianggap angker banyak setannya sekalipun, atau di pekuburan-pekuburan , yang penting kami dapat keluar dari penampungan, hidup normal, menghirup udara kebebasan dan kemerdekaan. Atau, jika telah dianggap menodai agama, telah melanggar UU No.1 PNPS/1/1965, sebagaimana selama ini diancamkan, jebloskanlah kami, Bapak Wali Kota, ke dalam penjara. Kami seluruh warga Ahmadi, pengungsi laki-laki, perempuan, tua, muda maupun anak-anak, lahir batin, ikhlas dipenjara, tanpa proses hukum sekalipun. Atau jika sama sekali tidak ada tempat bagi kami, di ruang penjara tidak ada tempat bagi kami, di pekuburan-pekuburan juga tidak ada tempat bagi kami, maka galikanlah bagi kami, Bapak Wali Kota, kuburan. Kami seluruh warga Ahmadi pengungsi, laki-laki, perempuan, tua, muda maupun anak-anak, siap dan ikhlas dikubur hidup-hidup. … Bapak-bapak Yang terhormat! Kalimat-kalimat di atas saya kutip dari surat yang berisi jeritan warga Ahmadiyah Lombok, yang sejak beberapa tahun ini terpaksa tinggal di penampungan, terusir dari tempat tinggal mereka, hanya karena mereka difatwakan menganut faham yang sesat. Mereka menjadi pengungsi di negeri mereka sendiri. Padahal mereka turun temurun warga negara RI. Mereka turun temurun tinggal di atas bumi yang disediakan oleh Allah Tuhan Yang Maha Rahman, yang menyediakan bumi ini bagi segenap dan seluruh anak-cucu Adam, yang rahmat-Nya dikaruniakan kepada segenap umat manusia tanpa diskriminasi, tidak membedakan beriman atau kufur bersikap kufur kepada-Nya, beragama atau tidak, menganut ajaran yang benar atau ajaran yang sesat. Peristiwa pengusiran dan pengungsian ini sama sekali bukan kisah fiktif, tapi kisah nyata yang terjadi di negara kita yang berdasarkan Pancasila yang di antara sila-silanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Peristiwa ini terjadi sekarang, tidak di masa penjajahan, tidak di masa Revolusi Kemerdekaan, tidak di masa Pemerintahan Parlementer, tidak di masa Orde Lama dan juga tidak di masa Orde Baru. Tapi terjadi sekarang di masa Reformasi ketika Piagam Hak-hak Asasi Manusia diterima dan dimasukkan dalam Konstitusi kita. Lalu di mana tanggung jawab konstitusional para Petinggi Negara RI? Di mana tanggung jawab moral para pemuka agama bangsa kita? Di mana hati nurani tokoh-tokoh parpol, ormas, cendekiawan dan pemuka masyarakat kita? Dan sekarang Bapak-bapak yang terhormat, warga Ahmadiyah di Manis Lor, Kuningan sedang terancam, mesjid tempat mereka sebentar lagi menunaikan ibadah tarawih, tadarus, i'tikaf, akan disegel oleh Bupati sendiri. Pengalaman perih dihalang-halangi dan diganggu untuk menjalankan ibadah menurut keyakinan sendiri juga terjadi di Bekasi. Dua orang umat Bahai masih ditahan di Lampung. Dilarang membuka warung sebagai usaha mencari nafkah sehari-hari. Seorang umat Bahai yang meninggal dunia di Pati terpaksa dimakamkan di bentaran kali karena ditolak Kepala Desa untuk dimakamkan di Pemakaman Umum Desa, bahkan dilarang dimakamkan di lahannya sendiri. Penganut Aliran Kepercayaan Penghayat Ketuhanan Yang Maha Esa, masih dipinggirkan, hak-hak sipil mereka tidak terjamin dan tidak dipenuhi. Daftar berbagai kasus penistaan hak-hak asasi dan hak-hak sipil terlalu panjang untuk dikemukakan. Komnas HAM mempunyai data yang relatif lengkap tentang kasus-kasus seperti ini. Kenapa masih ada warga negara kita yang tidak menikmati kebebasan berkeyakinan dalam negara
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
Dear Baraya... kalo mau diterima di bumi nusantara..? dr dulu jg para ulama2.. sudah sepakat dengan kesimpulannya cuma satu yang diinginkan umat 1. Tobatan nashuha... atau . Bikin Agama baru dengan melepas semua atribut islam, para nabi, Al-Qur'an, dll Salam Arass From: Remi rsyaif...@yahoo.com To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Sent: Tue, August 10, 2010 6:25:22 PM Subject: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui? Surat untuk Para Petinggi Negeri Oleh Djohan Effendi Pernahkan kita membayangkan bagaimana kalau nasib yang dialami warga negara yang teraniaya dan terzalimi ini justru menimpa kita sendiri? Pernahkan kita membayangkan betapa perihnya hati kita jika kebebasan kita untuk beriman dan beribadah menurut ajaran yang kita yakini akan menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat kelak direnggut hanya karena kita berbeda dengan keyakinan mayoritas? Kepada Yang Terhormat Para Petinggi Negara RI! Para Pemuka Agama! Para Pemimpin Parpol dan Ormas!! Para Cerdik Cendekia dan Tokoh Masyarakat! Berilah kami tempat, Bapak Wali Kota, di mana saja di wilayah kota Mataram ini, di pinggiran yang dianggap angker banyak setannya sekalipun, atau di pekuburan-pekuburan, yang penting kami dapat keluar dari penampungan, hidup normal, menghirup udara kebebasan dan kemerdekaan. Atau, jika telah dianggap menodai agama, telah melanggar UU No.1 PNPS/1/1965, sebagaimana selama ini diancamkan, jebloskanlah kami, Bapak Wali Kota, ke dalam penjara. Kami seluruh warga Ahmadi, pengungsi laki-laki, perempuan, tua, muda maupun anak-anak, lahir batin, ikhlas dipenjara, tanpa proses hukum sekalipun. Atau jika sama sekali tidak ada tempat bagi kami, di ruang penjara tidak ada tempat bagi kami, di pekuburan-pekuburan juga tidak ada tempat bagi kami, maka galikanlah bagi kami, Bapak Wali Kota, kuburan. Kami seluruh warga Ahmadi pengungsi, laki-laki, perempuan, tua, muda maupun anak-anak, siap dan ikhlas dikubur hidup-hidup. … Bapak-bapak Yang terhormat! Kalimat-kalimat di atas saya kutip dari surat yang berisi jeritan warga Ahmadiyah Lombok, yang sejak beberapa tahun ini terpaksa tinggal di penampungan, terusir dari tempat tinggal mereka, hanya karena mereka difatwakan menganut faham yang sesat. Mereka menjadi pengungsi di negeri mereka sendiri. Padahal mereka turun temurun warga negara RI. Mereka turun temurun tinggal di atas bumi yang disediakan oleh Allah Tuhan Yang Maha Rahman, yang menyediakan bumi ini bagi segenap dan seluruh anak-cucu Adam, yang rahmat-Nya dikaruniakan kepada segenap umat manusia tanpa diskriminasi, tidak membedakan beriman atau kufur bersikap kufur kepada-Nya, beragama atau tidak, menganut ajaran yang benar atau ajaran yang sesat. Peristiwa pengusiran dan pengungsian ini sama sekali bukan kisah fiktif, tapi kisah nyata yang terjadi di negara kita yang berdasarkan Pancasila yang di antara sila-silanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Peristiwa ini terjadi sekarang, tidak di masa penjajahan, tidak di masa Revolusi Kemerdekaan, tidak di masa Pemerintahan Parlementer, tidak di masa Orde Lama dan juga tidak di masa Orde Baru. Tapi terjadi sekarang di masa Reformasi ketika Piagam Hak-hak Asasi Manusia diterima dan dimasukkan dalam Konstitusi kita. Lalu di mana tanggung jawab konstitusional para Petinggi Negara RI? Di mana tanggung jawab moral para pemuka agama bangsa kita? Di mana hati nurani tokoh-tokoh parpol, ormas, cendekiawan dan pemuka masyarakat kita? Dan sekarang Bapak-bapak yang terhormat, warga Ahmadiyah di Manis Lor, Kuningan sedang terancam, mesjid tempat mereka sebentar lagi menunaikan ibadah tarawih, tadarus, i'tikaf, akan disegel oleh Bupati sendiri. Pengalaman perih dihalang-halangi dan diganggu untuk menjalankan ibadah menurut keyakinan sendiri juga terjadi di Bekasi. Dua orang umat Bahai masih ditahan di Lampung. Dilarang membuka warung sebagai usaha mencari nafkah sehari-hari. Seorang umat Bahai yang meninggal dunia di Pati terpaksa dimakamkan di bentaran kali karena ditolak Kepala Desa untuk dimakamkan di Pemakaman Umum Desa, bahkan dilarang dimakamkan di lahannya sendiri. Penganut Aliran Kepercayaan Penghayat Ketuhanan Yang Maha Esa, masih dipinggirkan, hak-hak sipil mereka tidak terjamin dan tidak dipenuhi. Daftar berbagai kasus penistaan hak-hak asasi dan hak-hak sipil terlalu panjang untuk dikemukakan. Komnas HAM mempunyai data yang relatif lengkap tentang kasus-kasus seperti ini. Kenapa masih ada warga negara kita yang tidak menikmati kebebasan berkeyakinan dalam negara yang berusia 65 tahun ini? Pernahkan kita membayangkan bagaimana kalau nasib yang dialami warga negara yang teraniaya dan terzalimi ini justru menimpa kita sendiri? Pernahkan kita membayangkan betapa perihnya hati kita jika kebebasan kita untuk beriman dan beribadah menurut ajaran yang kita yakini akan menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat kelak direnggut hanya karena kita
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
From: dkaba...@gmail.com Edun sabenerna masyarakat urang baheula pluralis ngan beuki ka dieu beuki kurang toleransi beragamana. Enya Kang baheula mah sigana toleransina gede pisan. Kuring rada apal dongeng Cigugur Kuningan, aya dulur pamajikan asalna tidinya. Sok rame ari diajak ngadongeng perkara Cigugur teh. Hanjakal rek didongengkeun deui teh bisi salah reungeu, rada sensitip masalahna. Nu penting mah ayeuna masyarakatna ayem tengtrem silih hargaan, da baheulana oge kitu. Buktina situs-situs nu anyar kapanggih di Karawang, nunjukkeun karuhun urang Sunda teh pluralis pisan Baktos, WALUYA http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/ [Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea]Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Baraya_Sunda/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Baraya_Sunda/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: baraya_sunda-dig...@yahoogroups.com baraya_sunda-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: baraya_sunda-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
Kuningan alhamdulillah Aman!! Sa kampung pendudukna Ahmadyah mun teu salah di Manis Lor. Pernah oge aya nu ngomporan masyarakatna ngan untungna Bupatina Visioner jadi kaributan-2 eta bisa di redam. Di Kuningan oge komunitas Islam, Katolik, jeung Sunda Wiwitan ngabaur ngahiji di Kecamatan Cigugur. Edun sabenerna masyarakat urang baheula pluralis ngan beuki ka dieu beuki kurang toleransi beragamana. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Waluya waluya2...@yahoo.co.id Sender: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Date: Wed, 09 Jun 2010 11:12:05 To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Reply-To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Subject: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui? Remi rsyaif...@... wrote: Tinggal nungguan beledugna di urang oge? Palaur...euy...:((( Moal Kang di Indonesia mah (sugan), paling pepeletukan leutik. Kuring yakin loba keneh urang Indonesia nu masih hideng pikiranana ...hehehe Baktos, WALUYA
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
Kumaha ieu teh euy?? Dasar atah adol nya jelema, geus dibere SKB menta Kepres. Engke sanggeus Kepres meureun can puas keneh, teuing menta naon bae. Ieu oge kumaha nya Pamarentah teh, cenah mah rek ngalindungi warga Ahmadiyah tina tindakan anarkis penentang-penentang na. Cenah mah urang Ahmadiyah meunang ibadah, ngaji, dll kecuali syiar atawa neangan dukungan umum nu teu meunang teh. Tapi nyatana tetep wae FPI, MUI dkk teh can keneh wae puas. Kuring mah teu ngarti rek kumaha nya maranehanana teh? Mun kitu mah moal eureun-eureun euy ribut wae terus. Atuh da pangangguran. Jadi sabenerna mah nu mana nu nyieun keresahan teh?? --- On Thu, 6/19/08, Rahman [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Rahman [EMAIL PROTECTED] Subject: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui? To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Date: Thursday, June 19, 2008, 11:45 AM Masjid Ahmadiyah disegel massa Setidaknya dua masjid milik Jemaat Ahmadiyah di Cianjur, Jawa Barat disegel oleh massa Rabu kemarin. Juru bicara Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Dade Achmad mengatakan, hingga hari ini, dua masjid tersebut masih ditutup. Sejumlah laporan menyebutkan penutupan masjid ini dilakukan oleh setidaknya 150 anggota masyarakat. Wawancara Moh Susilo dengan Kombes Dade Achmad Aparat kepolisian, menurut Kombes Dade Achmad, tidak mencegah penutupan masjid ini, demi mencegah bentrok. Sementara itu, seperti diberitakan kantor berita Antara, polisi memperketat penjagaan markas dan tempat ibadah milik Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Sukabumi, Jawa Barat, menyusul aksi penyegelan masjid kelompok itu di Kabupaten Cianjur. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
From: Abah Kholit Kuring mah teu ngarti rek kumaha nya maranehanana teh? Mun kitu mah moal eureun-eureun euy ribut wae terus. Ah gampang jawabna mah Bah, satutung acan SARUA JEUNG MARANEHNA, nya bakal ribut terus hehehehe Baktos, WALUYA
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
apana hobby FPI - Original Message From: Abah Kholit [EMAIL PROTECTED] To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Sent: Friday, June 20, 2008 2:32:54 PM Subject: Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui? Kumaha ieu teh euy?? Dasar atah adol nya jelema, geus dibere SKB menta Kepres. Engke sanggeus Kepres meureun can puas keneh, teuing menta naon bae. Ieu oge kumaha nya Pamarentah teh, cenah mah rek ngalindungi warga Ahmadiyah tina tindakan anarkis penentang-penentang na. Cenah mah urang Ahmadiyah meunang ibadah, ngaji, dll kecuali syiar atawa neangan dukungan umum nu teu meunang teh. Tapi nyatana tetep wae FPI, MUI dkk teh can keneh wae puas. Kuring mah teu ngarti rek kumaha nya maranehanana teh? Mun kitu mah moal eureun-eureun euy ribut wae terus. Atuh da pangangguran. Jadi sabenerna mah nu mana nu nyieun keresahan teh?? --- On Thu, 6/19/08, Rahman [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: Rahman [EMAIL PROTECTED] com Subject: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui? To: Baraya_Sunda@ yahoogroups. com Date: Thursday, June 19, 2008, 11:45 AM Masjid Ahmadiyah disegel massa Setidaknya dua masjid milik Jemaat Ahmadiyah di Cianjur, Jawa Barat disegel oleh massa Rabu kemarin. Juru bicara Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Dade Achmad mengatakan, hingga hari ini, dua masjid tersebut masih ditutup. Sejumlah laporan menyebutkan penutupan masjid ini dilakukan oleh setidaknya 150 anggota masyarakat. Wawancara Moh Susilo dengan Kombes Dade Achmad Aparat kepolisian, menurut Kombes Dade Achmad, tidak mencegah penutupan masjid ini, demi mencegah bentrok. Sementara itu, seperti diberitakan kantor berita Antara, polisi memperketat penjagaan markas dan tempat ibadah milik Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Sukabumi, Jawa Barat, menyusul aksi penyegelan masjid kelompok itu di Kabupaten Cianjur. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
kapungkur aya anu pernah nyaurkeun kieu tapi teras jalmina ditabrak ngahaja dugi ka paeh...da dianggap kontroversial padahal teu lpat2 teuing...pedah bae logikana langkung mencrang. saurnna teh : mun seug Nabi Muhammad tiasa sumping ka dunya deui, kacipta bae...bakal nyarioskeun...sagemblengna nu saleresna hakekt ajaran anjeuna teh naon? - Original Message From: Waluya [EMAIL PROTECTED] To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Sent: Friday, June 13, 2008 2:08:22 PM Subject: Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui? From: Rahman Kuring mah rada heran, naha kitu kecap Islam teh merek dagang atawa trade mark anu kudu dilindungi? Geus aya hak paten na saha nu boga hak make ngaran Islam? Sok atuh patenkeun heula ku kelompok urang, ngarah gampang ngahalangan nu sejen make ieu ngaran? Islam TM? Hih ... ari si Kang RH, pan sarua ngarasa papada nyarekel SOSI PANTO SAWARGA. Lamun Kang RH di lembur mah, pasti sering ningali dina TV nu garaduh sosi panto sawarga teh. Padahal mah nya, jung tihareula kadituh, lain tipopolot di Dunya . Baktos, WALUYA [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
Abaah, Mmmm .. Sesah ngawalerna oge Bingung... Isin Ampuun ya Rosulullah, - Original Message - From: richadiana kartakusuma To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Sent: Friday, June 13, 2008 3:43 PM Subject: Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui? kapungkur aya anu pernah nyaurkeun kieu tapi teras jalmina ditabrak ngahaja dugi ka paeh...da dianggap kontroversial padahal teu lpat2 teuing...pedah bae logikana langkung mencrang. saurnna teh : mun seug Nabi Muhammad tiasa sumping ka dunya deui, kacipta bae...bakal nyarioskeun...sagemblengna nu saleresna hakekt ajaran anjeuna teh naon? - Original Message From: Waluya [EMAIL PROTECTED] To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Sent: Friday, June 13, 2008 2:08:22 PM Subject: Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui? From: Rahman Kuring mah rada heran, naha kitu kecap Islam teh merek dagang atawa trade mark anu kudu dilindungi? Geus aya hak paten na saha nu boga hak make ngaran Islam? Sok atuh patenkeun heula ku kelompok urang, ngarah gampang ngahalangan nu sejen make ieu ngaran? Islam TM? Hih ... ari si Kang RH, pan sarua ngarasa papada nyarekel SOSI PANTO SAWARGA. Lamun Kang RH di lembur mah, pasti sering ningali dina TV nu garaduh sosi panto sawarga teh. Padahal mah nya, jung tihareula kadituh, lain tipopolot di Dunya . Baktos, WALUYA [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
From: richadiana kartakusuma saurnna teh : mun seug Nabi Muhammad tiasa sumping ka dunya deui, kacipta bae...bakal nyarioskeun...sagemblengna nu saleresna hakekt ajaran anjeuna teh naon? Ah saleresna gampil keur sakuringeun mah. Unggal sholat oge maca Al Fatihah, ngadoa hoyong DITUNJUKKEUN JALAN ANU LEMPENG. Nya satutung maca keneh Al Fatihah mah rarasaan teh teu meunang sombong, ngarasa aing nu boga konci panto sawarga. Teu wani kuring mah nyebut sesat, iblis jeung bakal asup ka naraka ka batur, paling oge nyebut BEDA jeung kuring .. NB. Ambu dosen agama kuring baheula di ITB, kungsi nyaritakeun yen leuwih ti satengahna mahasiswa nu diajar ku manehna, teu ngarti harti surat Al Fatihah, ngan saukur apal basa arabna wungkul . Baktos, WALUYA
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
Simpatik carana.lamun kaluar rel.nya diajak...lamun teu daek..nya ngadirikeun agama sorangan...naon wae ngaranna...Di RIU mah pan Budha OKHindu OK.. On 6/12/08, Rahman [EMAIL PROTECTED] wrote: NU Siap Rangkul Warga JAI Kamis, 12 Juni 2008 | 00:19 WIB Jakarta, Kompas - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama siap merangkul warga Jemaat Ahmadiyah Indonesia atau JAI untuk kembali ke ajaran Islam yang benar. Sebagai keyakinan, kepercayaan warga JAI tak bisa dihilangkan dengan menggunakan kekerasan atau pendekatan keamanan. Hanya melalui dakwah dengan hikmah keyakinan warga JAI dapat diluruskan. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Dewan Tanfidziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi di Jakarta, Rabu (11/6). Sikap itu disampaikan Hasyim Muzadi didampingi pengurus badan otonom PBNU, seperti Muslimat NU, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Fatayat NU, Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa, Ikatan Pelajar NU, Ikatan Pelajar Putri NU, serta Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum NU. Dakwah dengan hikmah dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari penyampaian argumen hingga debat dengan warga JAI. PBNU siap mengerahkan para ulamanya ke daerah yang menjadi kantong warga JAI. PBNU mengecam kekerasan fisik yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) untuk mencapai tujuannya. PBNU berharap FPI mengubah pola perjuangannya karena tujuan yang baik harus dicapai dengan cara yang baik pula. FPI juga diajak untuk mengembangkan Islam sesuai dengan tatanan hukum dan nilai keindonesiaan. Namun, PBNU juga menolak kekerasan ideologi dan keyakinan yang dilakukan JAI, yang dianggap sebagai penodaan terhadap ajaran Islam. Kekerasan ideologi rawan menimbulkan rentetan kekerasan lainnya. Keyakinan JAI tidak akan menjadi masalah jika Ahmadiyah menjadi agama tersendiri dan keluar dari Islam. Pancasila memberi kebebasan untuk beragama dan berkeyakinan, tetapi tidak dapat dijadikan alat untuk bebas menodai ajaran agama lain, kata Hasyim. Ia menambahkan, jika ada tokoh atau warga NU yang mendukung JAI dengan alasan kebebasan beragama, itu tanggung jawab pribadi. Sikap PBNU adalah keputusan Dewan Tanfidziah bersama Dewan Syuriah. (mzw) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
From: H Surtiwa Simpatik carana.lamun kaluar rel.nya diajak...lamun teu daek..nya ngadirikeun agama sorangan...naon wae ngaranna...Di RIU mah pan Budha OKHindu OK.. Sigana sieuneun Bah, sabab engke hese kawin. Lamun maranehna nyebut diri lain Islam, maranehna teu bisa kawin di KUA, tapi kudu di catatan Sipil. Nu masalah di catatan sipil oge, ditanyakeun agamana naon. Lamun ngaku agamana diluar anu diaku nagara, catatan sipil embungeun nyatet perkawinan ieu ... Ah ...tapi ketang, urang Kanekes oge, kawin mah kawin we, teu kudu ka catatan sipil, sanajan lain Islam oge ... Baktos, WALUYA
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
pek beh...bubar2keun kabeh nu teu sapuk ceuk manehna, eta karek kapercayaan anu kasebutna sahateup satungkusan keneh ... lila2 lumpat kanu lian kabeh nu ceuk manehna KAFIR bubarkeun! paehan! tuluy bae ngudag2 jeung maehan jelema nu ceuk manehna Kafir kabeh salah weh...lian ti manehna Kafir wehlila ti lila Kafir beaki dipaehan tinggal maranehanana jeung satongahiji weh jeung sato... kop kadinyah! ari ngewa ka sasama mah kuduna gaul jeung sato...ta[i na da atuh sato ge boga rarasaanteu kitu2 teuing! - Original Message From: Rahman [EMAIL PROTECTED] To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 10, 2008 6:58:01 PM Subject: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui? Beberapa Catatan Mengenai SKB Oleh Ulil Abshar-Abdalla 10/06/2008 Dengan kata lain, negara kita telah menyediakan alasan legal kepada kaum fundamentalis dan radikal untuk melakukan jihad melawan kelompok-kelompok yang mereka anggap sesat hanya karena mengajukan tafsiran atas Islam yang berbeda dengan tafsiran mereka. Akhirnya, Senin (9/6) kemarin, keluar juga SKB mengenai Ahmadiyah. Dengan seluruh ambiguitas yang ada dalam teks surat itu, dokumen itu jelas-jelas merupakan pelanggaran yang telanjang atas konstitusi negara kita yang menjamin kebebasan beragamaa dan keyakinan. Pihak pemerintah mengatakan bahwa SKB ini bukanlah tindakan pembubaran Ahmadiyah sebagai organisasi. Pernyataan ini hanya membuat masyarakat, terutama warga Ahmadiyah, dalam situasi ambigu yang membingungkan. Secara formal, memang SKB ini tidak menyatakan pembubaran Ahmadiyah, tetapi di sana ada klausul yang sangat ambigu dan sekaligus berbahaya. Dalam item nomor dua, surat itu menyatakan bahwa sejak keluarnya dokumen itu seluruh penganut dan pengurus Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) diperingatkan untuk menghentikan seluruh kegiatan yang tidak sesuai dengan penafsiran agama Islam pada umumnya. Redaksi SKB ini sangat buruk, ambivalen, dan bisa ditafsirkan macam-macam, sehingga membuka kemungkinan untuk ditarik secara semena-mena untuk memberangus kelompok-kelompok yang dianggap sesat menurut penafsiran agama Islam pada umumnya. Apa yang dimaksudkan dengan penafsiran Islam pada umumnya? Ini istilah yang sangat aneh. Apakah yang dimaksud adalah penafsiran ala MUI? Apakah penafsiran MUI mewakili penafsiran seluruh umat atau umumnya umat Islam? Ataukah yang dimaksud adalah penafsiran NU dan Muhammadiyah? Jika penganur JAI dilarang untuk menyelenggarakan kegiatan yang tak sesuai dengan penafsiran Islam pada umumnya itu, apakah mereka tak boleh lagi menyelenggarakan ibadah sehari-hari di masjid mereka? Apakah mereka tak boleh lagi mengadakan salat Jumat? Apakah mereka tak boleh lagi menyelenggarakan pendidikan di sekolah mereka? Karena ambiguitas SKB ini, maka dokumen ini bisa dipakai secara serampangan untuk melarang kegiatan ibadah anggota Ahmadiyah. Bagaimana mungkin di era reformasi ini sebuah kelompok didiskriminasi sedemikian kronisnya, persis seperti masyarakat Tionghoa dulunya pada zaman Orde Baru. Diskriminasi kali ini lebih buruk lagi karena diberikan justifikasi kegamaan. SKB ini juga mengandung pasal yang sangat berbahaya karena melarang masyarakat untuk menafsirkan agama secara menyimpang. Sekali lagi, defenisi menyimpang di sini bisa disalah-gunakan untuk memukul kalangan yang selama ini banyak mengkritik penafsiran Islam fundamentalis. SKB ini telah meresmikan argumen kaum fundamentalis selama ini bahwa penafsiran Islam yang menyimpang dari pandangan kaum ortodoks adalah sama dengan penghinaan pada agama. Dengan kata lain, negara kita telah menyediakan alasan legal kepada kaum fundamentalis dan radikal untuk melakukan jihad melawan kelompok-kelompok yang mereka anggap sesat hanya karena mengajukan tafsiran atas Islam yang berbeda dengan tafsiran mereka. Saya sungguh tak percaya bahwa hal ini terjadi di Indonesia, negeri yang selama ini dikampanyekan ke luar negeri sebagai negeri Muslim moderat. Di mata saya, Indonesia kini telah jatuh ke tangan kaum fundamentalis, dan karena itu tak berhak lagi menyebut dirinya atau menjual citra ke dunia luar sebagai negeri Muslim moderat. Saya melihat kehidupan kebangsaan kita di masa depan kian gelap, kian jauh dari harapan para pendiri negeri ini. Saya khawatir Indonesia akan menjadi seperti negeri Pakistan yang kacau balau saat ini. Respon umat Islam dan pemerintah kita atas kasus Ahmadiyah persis seperti yang terjadi di Pakistan dahulu. Dengan mobilisasi besar-besaran oleh kalangan fundamentalis, antara lain oleh Jamaat-i Islami, organisasi yang didirikan oleh Abul A'la al-Maududi, sang ideolog Islam fundamentalis itu, akhirnya pemerintah Pakistan menyatakan Ahmadiyah sebagai sekte non-Islam. Masalah Ahmadiyah tak selesai dengan dikeluarkannya sekte itu dari Islam. Hingga sekarang, warga Ahmadiyah masih mengalami persekusi dan masalah kebebasan beragama yang sangat besar di Pakistan. Kasus Pakistan adalah contoh yang sangat baik di mana setelah dikeluarkan dari Islam pun
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
Hihihi.., Ambu sigana nuju keuheul pisan!!! - Original Message - From: richadiana kartakusuma To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 10, 2008 8:05 AM Subject: Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui? pek beh...bubar2keun kabeh nu teu sapuk ceuk manehna, eta karek kapercayaan anu kasebutna sahateup satungkusan keneh ... lila2 lumpat kanu lian kabeh nu ceuk manehna KAFIR bubarkeun! paehan! tuluy bae ngudag2 jeung maehan jelema nu ceuk manehna Kafir kabeh salah weh...lian ti manehna Kafir wehlila ti lila Kafir beaki dipaehan tinggal maranehanana jeung satongahiji weh jeung sato... kop kadinyah! ari ngewa ka sasama mah kuduna gaul jeung sato...ta[i na da atuh sato ge boga rarasaanteu kitu2 teuing! Recent Activity a.. 3New Members Visit Your Group Women of Curves on Yahoo! Groups A positive group to discuss Curves. Special K Group on Yahoo! Groups Learn how others are losing pounds. Yahoo! Groups Everyday Wellness Zone Check out featured healthy living groups. . -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 8.0.100 / Virus Database: 270.2.0/1493 - Release Date: 2008-06-09 17:25 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
nyaeta kitu...ISLAM teh...pasalia baerasa pangBENERna bae...rasa pangSUCIna bae...anging GUSTI nu uninga, anging GUSTI nu nyepeng HUKUM tertinggi... Rahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Minta air saja kami sampai diusir oleh masyarakat, jadi kami dianggap najis, kata Siti Aisyah. Kumaha ieu teh, urang Ahmadiyah dianggap leuwih hina tinimbang anjing kitu? Haduh :R [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Baraya_Sunda] Re: A(du)hmadiyah deui?
ari ngahina sasama teh apanana sarua jeung ngaHINA NU NGADAMELNA...APANAN... LOLONG SUGAN Rahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Minta air saja kami sampai diusir oleh masyarakat, jadi kami dianggap najis, kata Siti Aisyah. Kumaha ieu teh, urang Ahmadiyah dianggap leuwih hina tinimbang anjing kitu? Haduh :R [Non-text portions of this message have been removed]