Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan
Lihat positifnya yakni manfaat penghematan program konversi itu. Jangan pula salahkan pak JK (maaf saya bukan Golkar). Dengan adanya sekitar 25 juta tabung gas mini, maka penggunaan setiap tabung telah menghemat triiunan subsidi. Oleh sebab itu cari tahu apakah bisnis liar pengalihan gas dari tabung kecil ke tabung besar justru satu-satunya penyebab kebocoran? From: nur suhascaryo suhasca...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wed, July 28, 2010 6:32:59 PM Subject: Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan saya setuju kalau sesorang melakukan kejahatan itu namanya oknum jangan bangsa Indonesia yang disalahkan karena secara sadar yang mengatakan dan menjelek juga bagia n dari bangsa Indonesia, tapi alhamdulillah kementerian ESDM langsung menanggapi dengan rencana adanya sosialisasi tentang LPG. Saya sarankan yang membaca forum ini juga dapat memberikan masukan yang bersifat kondusif. Tahap yang harus dilakukan adalah survai pasar, distributor dan pembuat LPG dan Tabung, yang perlu kita tera ulang dan uji kualitas bahan atau material tabung dan kualitas LPG yang ada dipasaran, distributor dan Depo. Saya siap mendukung dan melakukan kajian hal tersebut...atau hayuk kita lakukan uji independen untuk FPK. salam From: bodo_kerlchen bodo_kerlc...@yahoo.de To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, July 22, 2010 9:21:31 PM Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan Rekan2 FPK, maka lengkaplah faktor pendukung bencana berlarut yang tengah kita alami di negeri yang sebenarnya makmur ini. Saya hanya ingin tambahkan, dimanapun dimuka bumi ini, segala macam kegiatan ilegal, ruang lingkupnya akan sangat sempit dan terbatas, tanpa turut campur pemegang wewenang setempat. Oleh karena itu, saat terbongkarnya salah satu kegiatan dimaksud, kita sebagai rakyat diwajibkan menggunakan istilah oknum, walau jelas2 manusia tersebut pegawai pemerintah RESMI, bahkan melakukan campur tangannya yang relative saru itu pada jam2 kerja resmi pula .. inikah yang dinamakan nasib, atau kita sedang terpaksa dungu barengan? Salam, bodo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Wal Suparmo wal.supa...@... wrote: Salam, Penggunaan gas untuk bahan bakar telah lama dipraktekkan di banyak negara di Asean, tanpa terjadi kecelakaan yang berarti Apa yang dalami bangsa Indoneia tidak lagi karena memang mental tidak setingkat dngan bangsa2 negara tetangga, bukan hanya dalam mempergunakannya tetapi MANIPULASI dan KEJAHATAN yang dilakukan oleh bangsa Indonesia terhadap penggunaan gas itu sendiri seperti PENYUNTIKAN dan PEMALSUAN tabung,slang dan regulator dsb.. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Rab, 21/7/10, bodo_kerlchen bodo_kerlc...@... menulis: Dari: bodo_kerlchen bodo_kerlc...@... Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 21 Juli, 2010, 8:16 PM  Rekan2 FPK terhormat, Sangat lah tepat kalimat dari rekan Ridwan dibawah ini, bahwa keberhasilan suatu kebijakan itu sangat lah tergantung dari lingkungan masyarakat dimana kebijakan itu berlaku. Oleh karena itu, si pembuat kebijakan mutlak harus mengetahui mutu dari masyarakatnya sehubungan seluruh aspek yang mempengaruhi berfungsinya kebijakan, serta tujuan utama dari kebijakan dimaksud. Tambah tinggi kwalitas masyarakatnya, maka tambah mudah pula untuk mengharapkan respons yang positive terhadap suatu kebijakan yang jelas2 mengandung potensi bahaya sangat besar ini. Jadi menurut saya pribadi, sangat lah mustahil bila si pembuat kebijakan tidak menyadari akan kwalitas masyarakatnya yang tidak tergolong tinggi, tidak hanya terlihat dari mutu pendidikan formal yang dilaksanakan didalam gedung yang akan segera ambruk, tapi juga perkembangan akhlak dan moral kita yang sekarang ini nyaris pada setiap lapisan, tindak laku nya secara vulgar hanya mementingkan diri sendiri atau lingkungan sempitnya, serta sifatnya jangka pendek dan sangat berjauhan dari sifat preventive atau pencegahan. Sedangkan pengertian safety mayoritas adalah pemikiran pencegahan. Bukan kah dinegeri ini, bila belum ada korban yang tergeletak didepan mata, yah belum ada suatu tindakan yang dibutuhkan secara urgent? Ini masalah yang sangat serius yang sama sekali belum ada tanda2 nya disikapi secara serius oleh si pengecap uang rakyat. Salam, Bodo [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan
saya setuju kalau sesorang melakukan kejahatan itu namanya oknum jangan bangsa Indonesia yang disalahkan karena secara sadar yang mengatakan dan menjelek juga bagia n dari bangsa Indonesia, tapi alhamdulillah kementerian ESDM langsung menanggapi dengan rencana adanya sosialisasi tentang LPG. Saya sarankan yang membaca forum ini juga dapat memberikan masukan yang bersifat kondusif. Tahap yang harus dilakukan adalah survai pasar, distributor dan pembuat LPG dan Tabung, yang perlu kita tera ulang dan uji kualitas bahan atau material tabung dan kualitas LPG yang ada dipasaran, distributor dan Depo. Saya siap mendukung dan melakukan kajian hal tersebut...atau hayuk kita lakukan uji independen untuk FPK. salam From: bodo_kerlchen bodo_kerlc...@yahoo.de To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, July 22, 2010 9:21:31 PM Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan Rekan2 FPK, maka lengkaplah faktor pendukung bencana berlarut yang tengah kita alami di negeri yang sebenarnya makmur ini. Saya hanya ingin tambahkan, dimanapun dimuka bumi ini, segala macam kegiatan ilegal, ruang lingkupnya akan sangat sempit dan terbatas, tanpa turut campur pemegang wewenang setempat. Oleh karena itu, saat terbongkarnya salah satu kegiatan dimaksud, kita sebagai rakyat diwajibkan menggunakan istilah oknum, walau jelas2 manusia tersebut pegawai pemerintah RESMI, bahkan melakukan campur tangannya yang relative saru itu pada jam2 kerja resmi pula .. inikah yang dinamakan nasib, atau kita sedang terpaksa dungu barengan? Salam, bodo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Wal Suparmo wal.supa...@... wrote: Salam, Penggunaan gas untuk bahan bakar telah lama dipraktekkan di banyak negara di Asean, tanpa terjadi kecelakaan yang berarti Apa yang dalami bangsa Indoneia tidak lagi karena memang mental tidak setingkat dngan bangsa2 negara tetangga, bukan hanya dalam mempergunakannya tetapi MANIPULASI dan KEJAHATAN yang dilakukan oleh bangsa Indonesia terhadap penggunaan gas itu sendiri seperti PENYUNTIKAN dan PEMALSUAN tabung,slang dan regulator dsb.. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Rab, 21/7/10, bodo_kerlchen bodo_kerlc...@... menulis: Dari: bodo_kerlchen bodo_kerlc...@... Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 21 Juli, 2010, 8:16 PM  Rekan2 FPK terhormat, Sangat lah tepat kalimat dari rekan Ridwan dibawah ini, bahwa keberhasilan suatu kebijakan itu sangat lah tergantung dari lingkungan masyarakat dimana kebijakan itu berlaku. Oleh karena itu, si pembuat kebijakan mutlak harus mengetahui mutu dari masyarakatnya sehubungan seluruh aspek yang mempengaruhi berfungsinya kebijakan, serta tujuan utama dari kebijakan dimaksud. Tambah tinggi kwalitas masyarakatnya, maka tambah mudah pula untuk mengharapkan respons yang positive terhadap suatu kebijakan yang jelas2 mengandung potensi bahaya sangat besar ini. Jadi menurut saya pribadi, sangat lah mustahil bila si pembuat kebijakan tidak menyadari akan kwalitas masyarakatnya yang tidak tergolong tinggi, tidak hanya terlihat dari mutu pendidikan formal yang dilaksanakan didalam gedung yang akan segera ambruk, tapi juga perkembangan akhlak dan moral kita yang sekarang ini nyaris pada setiap lapisan, tindak laku nya secara vulgar hanya mementingkan diri sendiri atau lingkungan sempitnya, serta sifatnya jangka pendek dan sangat berjauhan dari sifat preventive atau pencegahan. Sedangkan pengertian safety mayoritas adalah pemikiran pencegahan. Bukan kah dinegeri ini, bila belum ada korban yang tergeletak didepan mata, yah belum ada suatu tindakan yang dibutuhkan secara urgent? Ini masalah yang sangat serius yang sama sekali belum ada tanda2 nya disikapi secara serius oleh si pengecap uang rakyat. Salam, Bodo [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan
Rekan2 FPK, maka lengkaplah faktor pendukung bencana berlarut yang tengah kita alami di negeri yang sebenarnya makmur ini. Saya hanya ingin tambahkan, dimanapun dimuka bumi ini, segala macam kegiatan ilegal, ruang lingkupnya akan sangat sempit dan terbatas, tanpa turut campur pemegang wewenang setempat. Oleh karena itu, saat terbongkarnya salah satu kegiatan dimaksud, kita sebagai rakyat diwajibkan menggunakan istilah oknum, walau jelas2 manusia tersebut pegawai pemerintah RESMI, bahkan melakukan campur tangannya yang relative saru itu pada jam2 kerja resmi pula .. inikah yang dinamakan nasib, atau kita sedang terpaksa dungu barengan? Salam, bodo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Wal Suparmo wal.supa...@... wrote: Salam, Penggunaan gas untuk bahan bakar telah lama dipraktekkan di banyak negara di Asean, tanpa terjadi kecelakaan yang berarti Apa yang dalami bangsa Indoneia tidak lagi karena memang mental tidak setingkat dngan bangsa2 negara tetangga, bukan hanya dalam mempergunakannya tetapi MANIPULASI dan KEJAHATAN yang dilakukan oleh bangsa Indonesia terhadap penggunaan gas itu sendiri seperti PENYUNTIKAN dan PEMALSUAN tabung,slang dan regulator dsb.. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Rab, 21/7/10, bodo_kerlchen bodo_kerlc...@... menulis: Dari: bodo_kerlchen bodo_kerlc...@... Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 21 Juli, 2010, 8:16 PM  Rekan2 FPK terhormat, Sangat lah tepat kalimat dari rekan Ridwan dibawah ini, bahwa keberhasilan suatu kebijakan itu sangat lah tergantung dari lingkungan masyarakat dimana kebijakan itu berlaku. Oleh karena itu, si pembuat kebijakan mutlak harus mengetahui mutu dari masyarakatnya sehubungan seluruh aspek yang mempengaruhi berfungsinya kebijakan, serta tujuan utama dari kebijakan dimaksud. Tambah tinggi kwalitas masyarakatnya, maka tambah mudah pula untuk mengharapkan respons yang positive terhadap suatu kebijakan yang jelas2 mengandung potensi bahaya sangat besar ini. Jadi menurut saya pribadi, sangat lah mustahil bila si pembuat kebijakan tidak menyadari akan kwalitas masyarakatnya yang tidak tergolong tinggi, tidak hanya terlihat dari mutu pendidikan formal yang dilaksanakan didalam gedung yang akan segera ambruk, tapi juga perkembangan akhlak dan moral kita yang sekarang ini nyaris pada setiap lapisan, tindak laku nya secara vulgar hanya mementingkan diri sendiri atau lingkungan sempitnya, serta sifatnya jangka pendek dan sangat berjauhan dari sifat preventive atau pencegahan. Sedangkan pengertian safety mayoritas adalah pemikiran pencegahan. Bukan kah dinegeri ini, bila belum ada korban yang tergeletak didepan mata, yah belum ada suatu tindakan yang dibutuhkan secara urgent? Ini masalah yang sangat serius yang sama sekali belum ada tanda2 nya disikapi secara serius oleh si pengecap uang rakyat. Salam, Bodo
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan
Salam, Penggunaan gas untuk bahan bakar telah lama dipraktekkan di banyak negara di Asean, tanpa terjadi kecelakaan yang berarti Apa yang dalami bangsa Indoneia tidak lagi karena memang mental tidak setingkat dngan bangsa2 negara tetangga, bukan hanya dalam mempergunakannya tetapi MANIPULASI dan KEJAHATAN yang dilakukan oleh bangsa Indonesia terhadap penggunaan gas itu sendiri seperti PENYUNTIKAN dan PEMALSUAN tabung,slang dan regulator dsb.. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Rab, 21/7/10, bodo_kerlchen bodo_kerlc...@yahoo.de menulis: Dari: bodo_kerlchen bodo_kerlc...@yahoo.de Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 21 Juli, 2010, 8:16 PM Rekan2 FPK terhormat, Sangat lah tepat kalimat dari rekan Ridwan dibawah ini, bahwa keberhasilan suatu kebijakan itu sangat lah tergantung dari lingkungan masyarakat dimana kebijakan itu berlaku. Oleh karena itu, si pembuat kebijakan mutlak harus mengetahui mutu dari masyarakatnya sehubungan seluruh aspek yang mempengaruhi berfungsinya kebijakan, serta tujuan utama dari kebijakan dimaksud. Tambah tinggi kwalitas masyarakatnya, maka tambah mudah pula untuk mengharapkan respons yang positive terhadap suatu kebijakan yang jelas2 mengandung potensi bahaya sangat besar ini. Jadi menurut saya pribadi, sangat lah mustahil bila si pembuat kebijakan tidak menyadari akan kwalitas masyarakatnya yang tidak tergolong tinggi, tidak hanya terlihat dari mutu pendidikan formal yang dilaksanakan didalam gedung yang akan segera ambruk, tapi juga perkembangan akhlak dan moral kita yang sekarang ini nyaris pada setiap lapisan, tindak laku nya secara vulgar hanya mementingkan diri sendiri atau lingkungan sempitnya, serta sifatnya jangka pendek dan sangat berjauhan dari sifat preventive atau pencegahan. Sedangkan pengertian safety mayoritas adalah pemikiran pencegahan. Bukan kah dinegeri ini, bila belum ada korban yang tergeletak didepan mata, yah belum ada suatu tindakan yang dibutuhkan secara urgent? Ini masalah yang sangat serius yang sama sekali belum ada tanda2 nya disikapi secara serius oleh si pengecap uang rakyat. Salam, Bodo
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan
Saat pertamakali masyarakat diperkenalkan Gas LPG untuk memasak sekitar th. 1980'an, penjelasan dari Pertamina begitu rinci dan jelas, dimana dijelaskan soal persyarakat dapur yang harus memiliki lubang ventilasi udara di dekat Kompor dan tabung Gas, setinggi sekitar 0,5 m dari lantai, dimana lubang ventilasi tersebut harus berhubungan dengan ruang terbuka dan udara bebas. Tujuannya: bila ada kebocoran pada Sistem Kompor Gas LPG (bisa pada tabung gas, regulator, selang gas atau pada komponen Kompor), maka gas LPG yang bocor tersebut akan tersebar secara merata, sehingga konsentrasinya rendah. Dengan demikian, potensi terjadinya ledakan bila terjadi kebocoran pada gas bisa dihindarkan. Dalam jaman Pemerintahan SBY ini, yang difikirkan bukan soal keselamatan masyarakat pengguna gas LPG, tetapi jumlah penghematan yang bisa dilakukan, yaitu sekitar Rp. 50 Triliun/ tahunnya. Soal spesifikasi dapur masyarakat miskin tidak memenuhi syarat untuk Kompor gas, tidak pernah dibahas oleh Pemerintah SBY. Yang dibahas cuma: bagaimana masyarakat harus mengganti selang dan regulator yang bocor atas biaya masyarakat sendiri. Pemerintah menolak untuk memberikan subsidi, walaupun nilainya cuma sekitar Rp. 100 milyar/ tahunnya, padahal penghematannya Rp. 50 triliun/ tahunnya. Apakah penggantian selang gas dan regulator sudah memecahkan persoalan Berdasarkan pengalaman saya selama lebih dari 20 tahun menangani penggunaan Gas LPG, baik untuk kepentingan Pabrik maupun Rumah Tangga, bila persyaratan standard untuk dapur Masyarakat tidak sesuai dengan syarat keamanan untuk Kompor gas, maka potensi terjadinya Ledakan Gas LPG masih tetap akan terjadi. Pemerintah, terutama Pertamina dan Staf Kementrian Perindustrian sangat menyadari hal ini, namun kelihatannya mereka sengaja Tutup Mulut dan Tutup Mata soal potensi ledakan Gas LPG ini. Mereka kelihatannya sudah tidak punya nurani lagi. Para Korban Ledakan Kompor gas hanya dilihat sebagai angka kecelakaan dan menyiapkan anggaran untuk biaya Pemakaman bagi yang meninggal dan biaya Rumah Sakit bagi yang Luka - Luka. Tidak pernah terbesit di kepala Pemerintah, bagaimana menderitanya masyarakat korban Ledakan Tabung Gas LPG ini. Tidak ada upaya secara bersungguh - sungguh dari Pemerintah untuk menanggulangi Ledakan Kompor Gas ini. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sab, 17/7/10, bodo_kerlchen bodo_kerlc...@yahoo.de menulis: Dari: bodo_kerlchen bodo_kerlc...@yahoo.de Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiat: Biar gas bocor, ttp tak ada ledakan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 17 Juli, 2010, 10:37 AM Namun kita tidak boleh melupakan kenyataan, bahwa sejak pemegang wewenang negeri ini memaksakan penggunaan BBG pada mayoritas rakyat golongan bawah, maka bencana seperti ini sudah dengan sendirinya ter program. Akan absurd sekali, apabila golongan saudara kita yang kesehariannya saja sudah sangat minim itu, lalu diwajibkan memenuhi kondisi/sarana ini-itu, agar dapurnya ngebul?? Mending si pembuat kebijakan itu yang mulai diharuskan/diwajibkan pake otak dengan pantas, sebelum mengeluarkan kebijakan.