Teoretically arah fault NNE-SSW bisa saja kalau faultnya mendatar, arah
E-W bisa saja terjadi kalau itu patahan naik/turun, kalaupun mendatar
paling patahan mendatar yg ber'orde'.
Jawa Timur seputar Tuban-Bawean kalau tidak salah ingat ada structure
(horst-graben) berpola meratus pada batuan
Harry,
buku itu terbilang langka. Saya tidak yakin kalau ITB mencetak ulang. anda
harus cari di toko buku bekas.
Waktu saya kuliah dulu akhir 80 an buku itu sudah tidak dijual di ITB. Saya
cari di Braga, masih ada tapi cuma jilid 2-nya saja. Waktu hampir lulus, buku
itu juga dipinjam oleh adik
kalau hanya alasan keselamatan kawasan sungguh suatu hal yg tidak
tepat, negara tetangga kita bukan ancaman, china, vetnam ataupun
jepun..sungguh bernasib malang kalau mau coba menggangu teritorial
kita, kepentingan ekonomi mereka (cina dan jepun) lebih besar artinya
daripada hydrocarbon itu
Blok Cepu sudah melayang dibawah tekanan politik, demikian juga Blok Natuna,
RI dikadalin..
Cepu melayang setelah Condy Rice datang,
Natuna melayang setelah Bush datang Ooooh Indonesiaku...
Apa ahli minyak dan geologi Indonesia begitu gampang menyerah ??? Katanya
banyak ahli minyak dan
Saya sebelum ke Pekanbaru, sempat menghampiri Semburan Lumpur di Katol Barat,
Geger, Bangkalan dan juga Semburan Gas di Tlanakan, Pamekasan. Kami telah ambil
sampel lumpur di mud volkano dan juga gas di Tlanakan. Kami akan melihat data
foram yang ada di Mud Volkano dan juga kandungan gas di
3)Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara
Kalau Bumi dan Air sudah dikuasai Negara , Kalau Udara dikuasai oleh orang
Sumut , coba lihat dipinggir pinggir jalan itu yang Menguasai Udara alias
jual angin kebanyakan
PIT IAGI di Riau Sukses, semua komunitas geologi kembali prihatin, karena
adanya subsiden di sekitar tol porong depan semburan yang kemudian
mengakibatkan ledakan yang hebat dan menelan korban jiwa. Kita semua berduka.
Belum usai duka lumpur, duka ledakan akibat deformasi di sekitar kaldera
Benarkah ini pernyataan IAGI ?
RDP
=
BANDUNG, KOMPAS- Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) memperkirakan,
semburan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, akan terus berlangsung
secara masif hingga 31 tahun ke depan. Dengan kondisi seperti ini,
upaya pengosongan lokasi semburan dari aktivitas
On 11/23/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
tadi si penyiar radionya juga bertanya tanya..Masih di Radio tadi pagi ,
beberapa mempertanyakan sejak lumpur
muncul enam bulan lalu sudah banyak pakar pakar / ahli 2
diterjunkan kelokasi ini , lha kok masih belum beres 2 juga.Pancen bikin
Saya jadi inget email saya ke milist ini sebelum si Bush datang. Natuna
adalah salah satu agendanya.. tenyata bener ya ... kacian deh ...
On 11/23/06, Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
Blok Cepu sudah melayang dibawah tekanan politik, demikian juga Blok
Natuna,
RI dikadalin..
Cepu
Kompas, Kamis, 23 November 2006 - 06:26 wib
Ladang Minyak Ditemukan di Jonggol
CIBINONG, WARTA KOTA- Warga Bogor gempar dengan ditemukannya ladang minyak
bumi yang terletak di Kampung Malimping, Dasa Balaikambang, Kecamatan
Jonggol, Kabupaten Bogor. Kepala Bagian Tata Usaha dan Perizinan di
Dari mana datangnya sumber Api yang mengakibatkan ledakan
disertai kebakaran pipa gas ?Dari beberapa statmen dinyatakan bahwa pipa
tersebut patah
akibat adanya penurunan tanah , pertanyaannya apakah pipa
tersebut langsung patah atau perlahan lahan ( elstisitas)
sehingga terjadi rekahan dan gas
Sekedar menambahkan mas Ismail...
Pengelolaan SDA, ada tiga macam rights:
1. Mineral right; milik sebuah badan abstrak namanya negara atau riilnya
adalah rakyat Indonesia diwakili oleh pemerintah RI
2. Mining right: hak pengelolaan/management, dalam hal ini adalah Lembaga
pemerintah
3.
Mas Harry,
Kecenderungan kebanyakan dari kita adalah meminjam buku dan tidak
mengembalikannya. Mungkin, yang meminjam tidak berniat untuk
memilikinya, tetapi kekurangpedulian terhadap buku yang dipinjamnya
membuat buku itu berpindah tangan entah berapa kali dari peminjam
pertama sampai akhirnya
Amblesan tak merata lebih berbahaya ketimbang curah hujan maksimum sekalipun.
Amblesan yang terjadi pada crater ini memang berbentung kerucut
kebawah. Namun ini dalam skala besar degan radius amblesan 2 Km. Namun
dalam skala kecil, atau skala konstruksi civil amblesan ini
sangat-sangat tidak
Apakah penemuan ini berdasarkan pemboran??kok tidak disebutkan dalam
berita ini??
On 11/24/06, Prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kompas, Kamis, 23 November 2006 - 06:26 wib
Ladang Minyak Ditemukan di Jonggol
CIBINONG, WARTA KOTA- Warga Bogor gempar dengan ditemukannya ladang
Berita yang diturunkan beberapa media pada hari Kamis kemarin itu (Media
Indonesia, Kompas, dll.) adalah TIDAK BENAR. Telah terjadi salah persepsi pada
orang-orang Dinas Pertambangan Kab. Bogor.
PT Ranhil dan PT Bumi Parahyangan, operator Blok Citarum belum melakukan
kegiatan apa pun
Pak Ismail,
Gas dari Kangean dan Selat Madura di dalam pipa berdiameter 28
sepanjang 425 km itu diberi tekanan 440 psi agar dapat sampai ke tempat
tujuan. Saat pipa pecah oleh tekanan penurunan muka tanah akibat
amblesan (ini bagian dari proses cratering semburan lumpur Porong
tersebut), gas
sepertinya bukan dari pemboran pak...
masih hasil interpretasi dari seismik. jadi kayaknya belum proven deh
Iwan B [EMAIL PROTECTED]
11/24/2006 09:02 AM
Please respond to
iagi-net@iagi.or.id
To
iagi-net@iagi.or.id
cc
Subject
Re: [iagi-net-l] Ladang Minyak Ditemukan di Jonggol
Waktu Ondos masih kerja di gramedia (sekarang anggota DPR),
keterangan yg saya tangkap dari dia , pihak Gramedia berniat untk
menerbitkan/mencetak ulang edisi terbaru buku tersebut, tapi seperti
kita tahu bersama tak ada edisi terbaru dari buku tersebut baik dari
gramedia ataupun penerbit
Berita yang diturunkan beberapa media pada hari Kamis kemarin itu (Media
Indonesia, Kompas, dll.) adalah TIDAK BENAR. Telah terjadi salah
persepsi pada orang-orang Dinas Pertambangan Kab. Bogor.
PT Ranhil dan PT Bumi Parahyangan, operator Blok Citarum belum melakukan
kegiatan apa pun (seismik
Terima kasih Mas Latif, pencerahannya
jadi untuk no.1 dilakukan oleh Negara ( Rakyat-MPR/DPR) no.2
dilaksanakan oleh Pemerintah ( Presiden /menteri) dan no.3
dilaksanakan oleh Badan Usaha( Swasta/BUMN/Koperasi)Berarti untuk KK
menyalahi UUD karena Badan Usaha yg punya
KK mempunyai dua Fungsi (
Celakanya Pak , yang merilis berita ini intansi yang notabene
ngurusi masalah SDA ( Dinas Pertamben) , jadi awam langsung
percaya.Memang kadang- kadang masih banyak yang TidaK Mudeng ( meskipun
orang Dinas Pertamben , apalgi awam ) antara Sumberdaya ,
Cadangan, Prospek,Potensi dll , jadi diambil
Pak Harry,
BPMIGAS pernah membuat skenario itu sekitar 3 tahun yang lalu, dan yang
terjadi supply demand walaupun semua lapangan sudah berproduksi, maka
ada pikiran mau mengalirkan gas dari Kalimantan ke Jawa (proyek
pipanisasi gas Kalimantan-Jawa). Khusus pasokan dan permintaan gas, saya
pernah
Nampaknya kita musti menghimbau pak Kusuma, pak Djoko, rektor ITB yang juga
alumnus GL, dan juga pak Agus sebagai ketua dep Teknik Geologi untuk
menerbitkan buku ini lagi (dengan izin dari pak Kusuma tentunya), karena
nampaknya begitu tingginya minat mahasiswa dan para bekas mahasiswa Geologi
pada
Pak Awang , trimakasih atas penjelasannya
Kalau gas tsb hanya bergesekan dg udara , tanpa ada faktor
pemicu / penyulut ( percikan api atau mungkin ada temperatur
tinggi) kok saya agak ragu kalau hanya dg udara bebas langsung
menimbulkan api. Tekanan 440 Psi itu kan kira kira 30 Atm , apa
tidak
Lesson and learn bagi kita semua, betapa kita musti sangat hati2 dalam
mengeluarkan statement, baik dalam menggunakan istilah2 teknik (yang mungkin
secara tidak disengaja dipakai istilah dalam bahasa Inggris - padahal ada
bahasa indonesianya) maupun angka2, karena disengaja maupn tidak, info yang
terimakasih mang okim, masukannya memang sungguh berharga.
1. penyerahan penghargaan, memang sejak 2-3 tahun lalu juga sudah ada
pendapat seperti yg disampaikan oleh mang okim (internal pp-iagi jaman
sebelumnya maupun sekarang). tidak tertutup kemungkinan hal ini dapat
didiskusikan lagi terutama
terimakasih mas fajar, tentunya yg lebih patut diacungi jempol adalah
mas habash (ketua panitia) dkk lainnya di riau. saya sih hanya tim
pendukung dari jakarta saja...
salam,
syaiful
On 11/23/06, Fajar Wisaksono [EMAIL PROTECTED] wrote:
Selamat buat mas Sayiful dkk yg telah sukses mengadakan
Pak Gantok dan Pak Gde,
Arah struktur NNE-SSW di Jawa Timur tidaklah nyeleneh, ini justru salah
satu arah dominan di samping yang NE-SW dan E-W. Arah NE-SW (suka
disebut arah Meratus) adalah arah paling tua, kemudian yang NNE-SSW, dan
paling terakhir adalah E-W (arah Jawa, banyaknya berupa
makanya orang2 esdm pun perlu utk diberikan sosialisasi geologi (baca:
migas juga).
salam,
syaiful
On 11/24/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
Celakanya Pak , yang merilis berita ini intansi yang notabene
ngurusi masalah SDA ( Dinas Pertamben) , jadi awam langsung
percaya.Memang
Ya ini tugas kita menjelaskan ke masy awam.
Sama saja kalau dokternya diem, ya dukunnya yang dipakai utk berobat
Perlu memanfaatkan press release IAGI sebagai pencerahan kepada
masyarakat (media), tidak hanya untuk masalah ini sahaja tentunya.
RDP
On 11/24/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL
Kalau yang dibicarakan adalah supply energy tentunya bukan hanya migas saja
Bagaimana dengan geothermal ? Harga lagi ... ?
Wah susah kalau energy (tenaga) dianggap komoditi atau barang
dagangan. Kalau semua diterjemahkan sebagai barang dagangan, maka
geothermal ndak bakalan terpakai dan hanya
Untuk pak Rovicky dan rekan-rekan ysh,
Seperti sudah diketahui, sebenarnya
fenomena subsidence di kawasan BJP
sudah diukur dengan survei GPS oleh pihak ITB.
Sudah 5 GPS campaigns di laksanakan
sejak Juni 2006, dan hasilnya juga sudah
diserahkan ke pihak yg berwenang.
Nampaknya kita memang selalu
simpelnya kira kira kalau untuk listrik , karena jatim ini
sudah interkoneksi Jawa bali , maka dari kondisi sekarang
tersedia kira kira 18 rb MW disitem ini , dari prediksi
pertumbuhan permintaan kira kira nanti tahun 2010 mencapai kira
kira 28 rb MW. Dari kontribusi Gas untuk energi Primer di
potensi co-lateral disaster apa lagi yang akan dapat menggetarkan nurani kita,
kawan2 sudah memperingatkan pencermatan terhadap rel KA adalah sangat penting.
Masak harus nunggu sampai gerbong terguling sih, kemudian penyesalan lagi.
berulang2 gitu terus. Maaf kepada Timnas, tapi bahaya memang
Dalam PIT IAGI kemarin sempat disinggung dalam acara diskusi panel
mengenai masalah supply energi yang berpihak kepada demand di Jawa.
Sehingga pemanfaatan sumber energi di luar Jawa menimbulkan pameo mati
di lumbung energi. Pengaliran gas dari Kalimantan ke Jawa bisa jadi
merupakan salah satu
Pak awang,
Bisa tau apa yang terjadi dengan well Miyawa-1 ?, (waktu itu).
thanks
Bahal Tambunan
Eni Pakistan Limited
Exploration Department
Phone : +92 333 3901039
Karachi, Pakistan
Pak Bahal,
Sumur Miyawa-1 (Trend Energy Kalimantan, 1986) maupun Miyawa-2 (Trident,
1993) dibor di lereng barat Meratus yang terkenal begitu terdeformasi. Semua
operator yang pernah bekerja di Barito Basin tahu bahwa di lereng barat Meratus
itu banyak ditemukan rembesan minyak. Saya,
Pak Hasan,
Kalo boleh tahu seberapa jauh pihak berwenang merespon hasil survey GPS
ini pak?
Kalo tidak salah sewaktu acara nrobrol ngobrol di KL dulu (Jul 2006), pak
Hasan sudah menyebutkan bahwa perkiraan subsidence sudah mendekati angka 1
meter / 3 minggu (maaf, koreksi kalo salah), dan
Thanks atas informasinya Pak Awang.
Salam
Bahal Tambunan
Eni Pakistan Limited
Exploration Department
Phone : +92 333 3901039
Karachi, Pakistan
Rekan2 IAGI ysh., (Pak Wikan, Pak Rovicky, Pak Ismail, Pak Awang, dan semuanya)
Terimakasih atas tanggapannya
Pak Awang, kalau Bapak sudah menemukan presentasi ttg hal itu, kalau boleh,
saya ingin mendapatkannya. Terimakasih.
Wassalam,
Harry Kusna
Winderasta, Wikan (wikanw)
42 matches
Mail list logo