Dear all,
Sekedar mempertanggung-jawabkan pernyataan saya sendiri mengenai subyek di
atas, berikut beberapa hal yang dapat saya sampaikan:
1. Berdasarkan database yang saya miliki, perbedaan waktu antara gempa
di Yogya (skala 6.1) dan mud loss yang pertama kali diamati di sumur adalah
Mo nanya,
Apa waktu yang tercatta ini dilihat dari penglihatan JAM (benda, bisa jam
tangan, jam dinding, jam driller, yg jelas bukan jam karet) yang sama antara
di dua tempat itu?
kalo tidak, bagaimana bisa memastikan dan membandingkan waktu dengan JAM
yang berlainan, apa referensinya? dan
Untuk data gempa yang melibatkan banyak institusi di berbagai tempat,
mestinya ada referensi-nya sih, Pak. Di database saya waktu yang tercatat
adalah waktu di bujur nol di Inggris sana, lalu cukup ditambahkan 7 jam untuk
mendapatkan local time.
Untuk waktu di LUSI, saya kumpulkan dari
Oh gitu.
Cukup sering juga saya diapusi sama driller soale. Mudloss 50 BPH
ditulisnya cuma 10 BPH, soale biar gak keliatan gagalnya.
Soal jam, ya driller yang pastinya sangat tahu. Kalo bisa cek ke mudlogger,
akan lebih baik lagi karena mereka punya rekordnya. Mereka biasanya ditulis
di real time
No problem, Pak.
Kalau jam berubah ceritanya juga berubah..8-)
LL
From: Shofiyuddin [mailto:shofiyud...@gmail.com]
Sent: Monday, June 13, 2011 3:59 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Hasil ray tracing gempa Yogya
Oh gitu.
Cukup
Betul sekali, kalau mau detail waktu activity well operation kembalikan saja ke
database mud logging company mereka punya timebase ascii format tinggal
mensetarakan dengan waktu kejadian gempa. Kalau waktu dari DDR atau driller
sering dibulatkan saja, 6:24 kdg menjadi 6:30, waktu bgi mereka
Jika ingin menganalisakejadian mud loss, tidak bisa percaya begitu saja pada laporan tertulis yang dibuat oleh drilling supervisor, apalagi tulisan yang disitir di paper. Bagi yang tak pernahmelihat pemboran dilapangan secara langsung, akan menganggap atau percaya sekali apa yang ditulis oleh
Pak Agus,
Data yang saya punya adalah hasil rekaman, jadi bukan laporan.
Tapi saya persilakan yang berwenang menanggapi komentar Pak Agus dan Pak
Shofy di bawah, kalau ada yang perlu ditanggapi.
Saya sepakat bahwa akurasi data adalah penting. (Geo) scientist mestinya
bicara berdasarkan
Mas Bambang,
Apa kabar? Semoga tetap sehat walafiat dan sibuk seperti saya dan teman-2 di
sini.
Saya hanya ingin menambahkan data open hole sumur dan pengecualiannya.
Pengalaman saya selama di Salawati, open hole lubang 12-1/4 cukup panjang,
bisa 5000 ft atau lebih, ini meng-cover formasi
9 matches
Mail list logo