Eh iya, asik mikirin lain malah salah sebut fluvial jadi lakustrin si
Pematang itu, dan saya salah sebut. Tak ada Pematang lakustrin, tapi
fluvial. Brown Shale Pematang Fluvial diyakini sebagai dominan source CSB,
shale lain belum mature.
Ngomong-ngomong : akan hilang Tersiery Central Sumatra
Ikutan Nimbrung,
Di daerah Selat Malaka (masih bagian dari CSB) ada beberapa sumur yang
kebetulan menembus Pematang Brown Shale (PBS) yang di yakini sebagai source
rock, malahan beberapa sumur ada yang diambil core datanya (tapi sayang,
core data yang diambil pada sub basin yang kurang mature atau
apa ciri reservoir yang utama yang membedakan endapan lakustrin dengan
endapan lainnya (delta / fluviatil..)..?
Bambang Murti [EMAIL PROTECTED]
07/01/2004 02:51 PM
Please respond to iagi-net
To: [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:RE: [iagi-net-l] Sedimen
Tee hee, pas banget Praw, itulah yang membuat aku masih terheran-heran.
Kontrol fluvial system masih dominan di margin lake, jadi, ya akan menjadi
seperti semacam low hydraulic gradient depositional environment disekitar
lake margin yang akan menghasilkan pola-pola meandering dan kalau sediment
Lha itu Ferdi, mungkin ndak terjadi sistim fresh-water delta ? Mungkin
asosiasi polen-nya yang bisa membedakan antara normal delta dan fresh
water delta. Lha wong fresh water limestone aja ada koq (umumnya alga).
Kalau ciri fisiknya mestinya akan mirip, ada agradasi di bagian hinterland
dan
Ah ya ga apa2 diskusi apa pun juga di IAGI-net asal ga SARA atau pornografi saja
mungkin. Tapi usulan Pak Sunu mungkin sulit diterima oleh Pusat Pembinaan Bahasa
Indonesia (kantornya di jalan Gunung Sahari segedung dengan Balai Pustaka, kalau nekad
mau mengusulkan ha2). Kenapa ? Sebab di
Saya pikir kapan lacustrine system akan memberikan source beds dan kapan reservoir
beds sangat dipengaruhi evolusi rift tempat lakustrin itu terbentuk. Dalam evolusi
sekuen synrift kan kita bisa bedakan mana yang dalam mana yang dangkal, persis seperti
yang dikemukakan Pak Prawoto di bawah.
Utk kasus di sbg kata depan atau awalan dari kata kerja, memang banyak
orang termasuk para geologiawan tidak menguasai masalah bahasa kita ini.
Mungkin karena terlalu rajin belajar bahasa asing dan agak menelantarkan
alias tidak peduli terhadap tata-cara berbahasa Indonesia yang baik dan
benar.
8 matches
Mail list logo