[keluarga-islam] Re: masalah kasih ucapan selamat Natal

2006-11-23 Terurut Topik dodindra
Ass.Wr.Wb.

Whuallaa.kok pakai kesimpulan tho? ya monggo disimpulkan
dewe-dewe, kalau dikasih salam oleh mereka, sudah ada tuntunan
menjawabnya khan ?.

Kalau mendahului, misalnya ketemu tetangga pas hari Natal, kalau saya
hanya melakukan salaman jabat tangan, bibir tersenyum, dan hati
berdo'a, semoga Alloh membalikkan hatimu untuk mau masuk Islam
( Ditempat tinggal saya, kebiasaannya adalah saling
kunjung-mengunjungi dalam satu RT ketika hari Raya , baik Islam maupun
non Islam, yang dikunjungi adalah yang sedang merayakan,
alhamdulillah, jadinya guyub - rukun )

Om, ini bukan kesimpulan lhooo.hanya sekilas info aja...

wassalam,
dodi
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 mas dodi...
 matur nuwun...
 
 berarti kesimpulannya bagaimana?
 
 salam,
 ananto
 
 
 On 11/22/06, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Ass.Wr.Wb.
 
  Om Ananto yang baik, ini bukan NDALIL ya Om, tapi sekedar baca
  kitab, lalu disalin kesini aja, moga bermanfaat.
 
  QS An-Nisaa' ayat 86 :
 
  086. Apabila kamu dihormati(disalami) dengan suatu penghormatan
  (salam), maka balaslah penghormatan (salam) itu dengan yang lebih
  baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah
  memperhitungkan segala sesuatu.
 
  QS Adz-Dzaariyat ayat 25 :
 
  025. (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan:
  Salaaman, Ibrahim menjawab: Salaamun (kamu) adalah orang-orang
  yang tidak dikenal.
 
  Hadits Rosululloh berikut ini :
 
  1. Abdullah bin Amru bin Al Ash RA berkata : Seseorang bertanya kepada
  Nabi saw : Apakah yang terbaik dalam Islam ? Jawab Nabi :  memberi
  makanan dan memberi SALAM terhadap orang yang kau kenal maupun yang
  tidak kau kenal  ( HR Bukhori wal Muslim )
 
  2. Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w
  pernah bersabda: Orang yang berkenderaan hendaklah memberi salam
  kepada orang yang berjalan kaki, orang yang berjalan hendaklah memberi
  salam kepada orang yang duduk dan orang yang sedikit hendaklah memberi
  salam kepada orang yang ramai (HR Bukhori wal Muslim )
 
  3. Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:
  Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah kepada
  mereka: Waalaikum ( HR Bukhori wal Muslim)
 
  4. Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w
  bersabda: Sesungguhnya, apabila orang Yahudi mengucapkan salam kepada
  kamu, mereka mengucap: Assaamualaikum iaitu kematian tetap atas kamu.
  Maka jawablah kepada mereka: Alaika iaitu ke atas kamu ( HR Bukhori
  wal Muslim)
 
  5. Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Sekumpulan orang-orang
  Yahudi meminta izin kepada Rasulullah s.a.w mereka mengucapkan:
  Assaamualaikum. Maka Aisyah menyahut: Bal Alaikumussaam walla'nah
  iaitu bahkan atas kamulah, moga-moga mendapat kematian dan kutukkan.
  Rasulullah s.a.w menegur: Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah menyukai
  keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar
  apa yang mereka ucapkan? Rasulullah s.a.w bersabda: Aku telah menjawab
  Wa'alaikum iaitu begitu pula kamu ( HR Bukhori wal Muslim )
 
  Udah dulu ya OM-OM, Tante-tante, mas-mbak semua yang aku sayangi.
  Silahkan ditafakuri sendiri ya...
  Semoga Alloh menolong kita semua untuk memahami Diin yang lurus ini ,
  amiin.
  Sabda nabi SAW :
 
  Barang siapa dikehendaki Alloh akan memperoleh kebaikan, niscaya
  dianugerahkanNYA pemahaman dalam agama dan diilhamkanNYA petunjuk 
  (HR. Al Bukhori wal Muslim, dari Mu'awiyyah)
 
  Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu
  wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri.
 
  Subhaanakallohuma Wabihamdika Asyhaduanlaailahaillaa anta Astaghfiruka
  wa'atubuilayka.
 
  Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,
 
  dodi indra
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com
keluarga-islam%40yahoogroups.com,
  Ananto pratikno.ananto@ wrote:
  
   adakah larangan yg jelas tentang hal ini?
   bagi yg sukda nDalil... tolong dibantu petromaksnya...
  
   salam,
   ananto
  
  
   On 11/20/06, Ade Sanjaya Aliyasa adesan70@ wrote:
   
Waalaikum salam wr wb.
   
Segala amal amalan tergantung niat , ada amalan baik ada juga
amalan
kurang baik bahkan ada amalan buruk.
Amalan baik setelah diniatkan , walaupun tak terlasana InsyaAlloh
  dapat
pahala .. apalagi kalau dilaksanakan
Amalan buruk setelah diniatkan dan tak dilaksanakan Insya
Alloh dapat
pahala .. tapi kalau dilaksanakan berdosa.
   
Kasus yg akan dibahas bolehkah mengucapkan selamat natal , atau
mengucapkan selamat hari raya kepada orang yang berlainan agama ?
Jalan keluar terbaik .
1. Sebaiknya tak mengucapkan dan tak meniatkan apa apa .
  terkecuali ada
kondisi yg tak bisa dielakan atas alasan yg memang memerlukan kita
  untuk
menegur dan menyapa ( jangan di niatkan mendatangi yang merayakan
  kecuali
diundang)
maka ucapan yang baik adalah  Saya senang menghadiri undangan
  anda dan
  

Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid

2006-11-23 Terurut Topik Ridwan
wa alaikum salam
dalam kitab Durusul Fiqhiyah disebutkan bahwa sholat berjama'ah hukumnya Fardhu 
Kifayah...

salam
ridwan
  - Original Message - 
  From: Arland_hmd098 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 23, 2006 3:30 PM
  Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid



  Assalamu 'alaikum wr. wb.
   
  Membicarakan mengenai status hukum Wajib, Sunnah atau Mubah Insya Allah bukan 
bertujuan untuk debat kusir.
  Mengerjakan sesuatu amal Ibadah maka wajib mengetahui, apakah ini pekerjaan 
sunnah, mubah atau wajib, kalau hanya sekedar ikut-ikutan, maka dapat pahala 
juga namun saja mungkin tidak sempurna benar.
   
  Akhir-akhir ini ada sekolempok ummat islam (jamaah Tabligh) yang mengatakan 
bahwa sholat berjama'ah di Masjid itu hukumnya WAJIB, konsekwensinya adalah 
bagi mereka yang tidak berjama'ah di Masjid menjadi haram.
  Dihukumkan wajib bagi pribadi seseorang (misalnya bagi si Amin) boleh-boleh 
saja si amin mewajibkan dirinya untuk selalu sholat berjama'ah di masjid, ini 
namanya nazar/azam bagi si amin.
  Tapi kalau dihukumkan WAJIB secara umum bagi seluruh muslim maka harus 
dikemukakan dalil yang sarih.
   
  Pertanyaannya adalah : 
  Apakah dari sekian hadits-hadits tersebut sudah cukup disimpulkan bahwa 
sholat berjama'ah itu dihukumkan WAJIB, sehingga lawannya adalah HARAM, 
maksudnya yaitu bagi orang yang tidak berjama'ah di Masjid maka dihukumkan 
HARAM?? 
   
  Lalu bagaimana bagi mereka yang melakukan sholat berjama'ah namun 
dilakukannya dirumah masing-masing bersama keluarganya, apakah HARAM juga??
   
  Bagaimana lagi dengan orang yang melakukan sholat munfarid, dirumah dan atau 
di masjid ??
   
  Adakah yang mau menjawab...?
  Ada komentar...? monggo dilanjut 
   
   
  wassalam,
  Arland- Jkt.
   
   
- Original Message - 
From: Sumantri 
To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, November 23, 2006 10:50 AM
Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid



Assalamu'alaikum Wr.Wb,

Hadit-hadits keutamaan Shalat Fardu Berjamaah di Mesjid sudah jelas dan 
semua sepakat...Namun yang paling berat adalah melaksanakannya bukan ? kemudian 
Ikhlas melaksanakannya  ? Kemudian Istiqomah ? Kemudian menyampaikannya ke 
saudara-saudara kita sesama muslim ? 

Kalo kita sudah merasakan kenikmatan mencintai Allah dan beribadah sesuai 
dg tuntunan Rasululullah SAW, diantaranya Shalat berjamaah Fardu di 
Mesjid...Apakah itu wajib/sunah yg akan menimbulkan silang pendapat, yg 
ujung-ujungnya debat kusir...Bukankah lebih baik diamalkan dulu, rasakan 
kelezatan ibadah Shalat Berjamaah, istiqomah, sampaikan...Bagi yg sudah 
merasakan kelezatan Shalat Fardu berjamaah, akan sedih bila tertinggal, seperti 
halnya Sahabat Rasulullah SAW, Anis bin Malik...

Kalopun mau mencari Wajib ato Sunah..Sholat Fardu Berjamaah di Mesjid, 
mangga wae

-Original Message-
From: Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED]
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Date: Wed, 22 Nov 2006 15:15:08 +0700
Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid


Assalamu 'alaikum wr. wb.
 
Ada satulagi hadits keutamaan melakukan sholat berjamaah di Masjid :

Dari Abu Hurairah r.a berkata: Nabi s.a.w telah bersabda: 
Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah 
naunganNya. Hari tersebut tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Golongan 
tersebut ialah pemimpin yang adil, pemuda yang sentiasa beribadat kepada Allah 
semasa hidupnya, seseorang yang hatinya sentiasa berpaut pada masjid-masjid 
yaitu sangat mencintainya dan selalu melakukan sembahyang berjemaah, dua orang 
yang saling mengasihi kerana Allah yaitu keduanya berkumpul dan berpisah kerana 
Allah, seorang lelaki yang diundang oleh seorang perempuan yang mempunyai 
kedudukan dan rupa paras yang cantik untuk melakukan kejahatan tetapi dia 
berkata: Aku takut kepada Allah!, seorang yang memberi sedekah tetapi dia 
merahasiakannya seolah-olah tangan kanan tidak tahu apa yang diberikan oleh 
tangan kirinya dan seseorang yang mengingati Allah di waktu sunyi sehingga 
mengalirkan air mata dari kedua matanya 
(HR.Bukhori, Muslim, Tirmizi, Nasa'i,Malik, Ahmad Ibnu Hanbal)
 
Kalau soal keutamaan/ lebih afdhol semua setuju bahwa sholat berjamaah di 
Masjid adalah Lebih utama/ lebih afdhol. 
 
Namun demikian, yang menjadi pertanyaan adalah : Apakah dari sekian 
hadits-hadits tersebut sudah cukup disimpulkan bahwa sholat berjama'ah itu 
dihukumkan WAJIB, sehingga lawannya adalah HARAM, maksudnya yaitu bagi orang 
yang tidak berjama'ah di Masjid maka dihukumkan HARAM??
 
Lalu bagaimana bagi mereka yang melakukan sholat berjama'ah namun 
dilakukannya dirumah masing-masing bersama keluarganya, apakah HARAM juga??
 
Bagaimana lagi dengan orang yang melakukan sholat munfarid, dirumah dan 
atau di masjid ??
 
 
Ada 

[keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid

2006-11-23 Terurut Topik wandysulastra
Dari dalil-dalil yang saya sebutkan sebelumnya (dan masih banyak 
lagi dalil lainnya) sebagian ulama berpendapat bahwa dalil2 tersebut 
menunjukkan wajibnya shalat berjamaah  dan wajibnya shalat jamaah di 
mesjid dimana dikumandangkan adzan. 

Namun, sebagian ulama adapula yang menghukuminya sebagai sunnah 
muakkadah dengan berlandaskan Hadits Rasulullah yang 
berbunyi Kebaikan shalat berjamaah melebihi shalat
sendirian sebanyak 27 derajat. Disimpulkan bahwa hadits ini secara 
implisit mengisyaratkan shalat sendirian tidak dilarang, namun 
shalat berjamaah sangatlah dianjurkan.

Kalau untuk saya pribadi, jika tidak ada udzur maka shalat berjamaah 
di Mesjid tentulah menjadi prioritas yang utama... :)

Salam,
WnS

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu 'alaikum wr. wb.
 
 Membicarakan mengenai status hukum Wajib, Sunnah atau Mubah Insya 
Allah bukan bertujuan untuk debat kusir.
 Mengerjakan sesuatu amal Ibadah maka wajib mengetahui, apakah ini 
pekerjaan sunnah, mubah atau wajib, kalau hanya sekedar ikut-ikutan, 
maka dapat pahala juga namun saja mungkin tidak sempurna benar.
 
 Akhir-akhir ini ada sekolempok ummat islam (jamaah Tabligh) yang 
mengatakan bahwa sholat berjama'ah di Masjid itu hukumnya WAJIB, 
konsekwensinya adalah bagi mereka yang tidak berjama'ah di Masjid 
menjadi haram.
 Dihukumkan wajib bagi pribadi seseorang (misalnya bagi si Amin) 
boleh-boleh saja si amin mewajibkan dirinya untuk selalu sholat 
berjama'ah di masjid, ini namanya nazar/azam bagi si amin.
 Tapi kalau dihukumkan WAJIB secara umum bagi seluruh muslim maka 
harus dikemukakan dalil yang sarih.
 
 Pertanyaannya adalah : 
 Apakah dari sekian hadits-hadits tersebut sudah cukup disimpulkan 
bahwa sholat berjama'ah itu dihukumkan WAJIB, sehingga lawannya 
adalah HARAM, maksudnya yaitu bagi orang yang tidak berjama'ah di 
Masjid maka dihukumkan HARAM??
 
 Lalu bagaimana bagi mereka yang melakukan sholat berjama'ah namun 
dilakukannya dirumah masing-masing bersama keluarganya, apakah HARAM 
juga??
 
 Bagaimana lagi dengan orang yang melakukan sholat munfarid, 
dirumah dan atau di masjid ??
 
 Adakah yang mau menjawab...?
 Ada komentar...? monggo dilanjut 
 
 
 wassalam,
 Arland- Jkt.
 
 
   - Original Message - 
   From: Sumantri 
   To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
   Sent: Thursday, November 23, 2006 10:50 AM
   Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di 
Mesjid
 
 
 
   Assalamu'alaikum Wr.Wb,
 
   Hadit-hadits keutamaan Shalat Fardu Berjamaah di Mesjid sudah 
jelas dan semua sepakat...Namun yang paling berat adalah 
melaksanakannya bukan ? kemudian Ikhlas melaksanakannya  ? Kemudian 
Istiqomah ? Kemudian menyampaikannya ke saudara-saudara kita sesama 
muslim ? 
 
   Kalo kita sudah merasakan kenikmatan mencintai Allah dan 
beribadah sesuai dg tuntunan Rasululullah SAW, diantaranya Shalat 
berjamaah Fardu di Mesjid...Apakah itu wajib/sunah yg akan 
menimbulkan silang pendapat, yg ujung-ujungnya debat 
kusir...Bukankah lebih baik diamalkan dulu, rasakan kelezatan ibadah 
Shalat Berjamaah, istiqomah, sampaikan...Bagi yg sudah merasakan 
kelezatan Shalat Fardu berjamaah, akan sedih bila tertinggal, 
seperti halnya Sahabat Rasulullah SAW, Anis bin Malik...
 
   Kalopun mau mencari Wajib ato Sunah..Sholat Fardu Berjamaah di 
Mesjid, mangga wae
 
   -Original Message-
   From: Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED]
   To: keluarga-islam@yahoogroups.com
   Date: Wed, 22 Nov 2006 15:15:08 +0700
   Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di 
Mesjid
 
 
   Assalamu 'alaikum wr. wb.
 
   Ada satulagi hadits keutamaan melakukan sholat berjamaah di 
Masjid :
 
   Dari Abu Hurairah r.a berkata: Nabi s.a.w telah bersabda: 
   Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di 
bawah naunganNya. Hari tersebut tidak ada naungan kecuali naungan 
Allah. Golongan tersebut ialah pemimpin yang adil, pemuda yang 
sentiasa beribadat kepada Allah semasa hidupnya, seseorang yang 
hatinya sentiasa berpaut pada masjid-masjid yaitu sangat 
mencintainya dan selalu melakukan sembahyang berjemaah, dua orang 
yang saling mengasihi kerana Allah yaitu keduanya berkumpul dan 
berpisah kerana Allah, seorang lelaki yang diundang oleh seorang 
perempuan yang mempunyai kedudukan dan rupa paras yang cantik untuk 
melakukan kejahatan tetapi dia berkata: Aku takut kepada Allah!, 
seorang yang memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah 
tangan kanan tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kirinya dan 
seseorang yang mengingati Allah di waktu sunyi sehingga mengalirkan 
air mata dari kedua matanya 
   (HR.Bukhori, Muslim, Tirmizi, Nasa'i,Malik, Ahmad Ibnu Hanbal)
 
   Kalau soal keutamaan/ lebih afdhol semua setuju bahwa sholat 
berjamaah di Masjid adalah Lebih utama/ lebih afdhol. 
 
   Namun demikian, yang menjadi pertanyaan adalah : Apakah dari 
sekian hadits-hadits tersebut sudah cukup disimpulkan bahwa sholat 
berjama'ah itu 

[keluarga-islam] Balasan Setelah Mati......

2006-11-23 Terurut Topik irawanmuslim
Saat di Tanah Suci, Pak Ismail Saleh melihat sendiri peristiwa dimana : 
Mayat dalam usungan yang hendak disholatkan di Masjid Al-Haram 
terombang-ambing di tengah lautan manusia, tanpa bisa mendekati masjid.

Mayat itu adalah mayat penduduk di Mekah, yang walaupun rumahnya di 
Mekah, tetapi hatinya tidak tersentuh sama sekali untuk menunaikan 
Ibadah Haji.

Betapa mayat itu tersingkir dan tersingkir terus.Ya Allah., luar 
biasa kekuasaan-Mu, membalas perbuatannya setelah ia mati, puji Pak 
Ismail kepada Rabb Penguasa Semesta Alam. Semoga ini menjadi pelajaran 
bagi kita semua.Amin.

Sumber : http://www.hajiumroh.com





Re: [keluarga-islam] Re: Hadits - Prelude Diskusi

2006-11-23 Terurut Topik Anto Sulistianto
Maksudnya kata kami itu siapa Pak ? Wah bukankah deskripsi di bawah itu 
konsep NII...?

Wassalam,
Anto

- Original Message 
From: Sahmuddin (PTI - SOR) [EMAIL PROTECTED]
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Sent: Thursday, November 23, 2006 4:08:05 PM
Subject: RE: [keluarga-islam] Re: Hadits - Prelude Diskusi

Justru inilah yang sedang kami perjuangkan agar Allah saja yang berhak ditaati, 
dicintai, dikagumi, diabdi jangan kepada thoghut. Taat kepada Allah harus 
dibuktikan dengan taat kepada diinNya (Aturan, hukum, kekuasaan dan pimpinan)
 
Gambarannya sederhananya.
 
  Allah
l
   Diin islam 3/19
   l
   l
   l
   l
   l
   l
  Ummah 
 
Namun yang terjadi sekarang, bukannya Allah yang ditaati
 
Allah
   l 
   Diin selain islam 3/83
   l
   l
   l
   l
   l
   l
  Ummah 
 
-Original Message-
From: keluarga-islam@ yahoogroups. com [mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] 
s.com]On Behalf Of Abdul latief latief
Sent: 22 Nopember 2006 13:02
To: keluarga-islam@ yahoogroups. com
Subject: RE: [keluarga-islam] Re: Hadits - Prelude Diskusi


Sudahkah nchik dapat melaksanakan kehendak firman berikut;
 
35] Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: Laa ilaaha 
illallah (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka 
menyombongkan diri. (Ash-Shaaffaat) .
 
 
wassalam.
Recent Activity
 13New Members
Visit Your Group 
SPONSORED LINKS
Single family home
Family home finance
Family home mortgage
Family home business
Dan
Yahoo! Photos
Upload  Print
Same-day pickup
at Target
Yahoo! Mail
Get it all!
With the all-new
Yahoo! Mail Beta
Y! Messenger
Instant smiles
Share photos while
you IM friends.. 



 

Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
http://new.mail.yahoo.com

[keluarga-islam] Ibnu Taimiyyah dan Majelis Dzikir

2006-11-23 Terurut Topik Hidayat, Akhmad

Pendapat Ibnu Taimiyyah Mengenai Majelis Dzikir

Bismillahirrohmanirrohiim,

Berikut ini merupakan pendapat Ibnu Taimiyyah mengenai majelis dzikir.
Hal ini terdapat dalam kitab Majmu 'at fatawa Ibnu Taimiyyah edisi King
Khalid ibn 'Abd al-Aziz.  

Ibnu Taimiyyah telah ditanya mengenai pendapat beliau mengenai perbuatan
berkumpul beramai-ramai berdzikir, membaca al-Quran berdoa sambil
menanggalkan serban dan menangis sedangkan niat mereka bukanlah kerana
riak ataupun menunjuk-nunjuk tetapi hanyalah kerana hendak mendekatkan
diri kepada Allah s.w.t. Adakah perbuatan-perbuatan ini boleh diterima?
Beliau menjawab, Segala puji hanya bagi Allah, perbuatan-perbuatan itu
semuanya adalah baik dan merupakan anjuran di dalam syari'at (mustahabb)
untuk berkumpul dan membaca al-Quran dan berdzikir serta berdoa.

Salam sayang,

Hidayat



This message and any attached files may contain information that is 
confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the 
intended recipient. If you are not the intended recipient or the person 
responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised 
that you have received this message in error and that any dissemination, 
copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the 
disclosure of the information therein. If you have received this message in 
error please notify the sender immediately and delete the message.

[keluarga-islam] Score A pendidikan alternatif melalui Internet

2006-11-23 Terurut Topik Score A e-Learning

Salam Sejahtera!

Dalam kesibukan kerja mencari rezeki, terlupa kita nak pantau prestasi 
pelajaran anak. Takkan memadai setahun 2 kali untuk melihat prestasi anak 
melalui report kad.

Kini Score A Programe http://www.score-a.com.my menawarkan report card 24 hour. 
Anda boleh meninjau prestasi anak di mana2 saja. Program pembelajaran output bekonsepkan 
latihtubi menjawab soalan dari tahun 1 hingga tingkatan 3 bagi semua matapelajaran teras. 
Latih tubi yang berterusan mengajar anak mengaplikasi segala maklumat yang diperolehi dari 
sekolah dan pusat tuisyen anak anda. Malah anak anda boleh mengunakan Programe Score-A 
http://www.score-a.com.my bila2 masa n dimana2 aje.

Tak perlu cerita panjang, klik aje http://tinyurl.com/ylzme4 untuk demo 
online. Moga kehebatan score-A membantu anak anda straight A dalam pendidikan.

Wassalam
03-60342418/012-9250789 ym: yaza96/yazs70

Berita Score A di utusan 17/11/06

http://www.utusan.com.my/utusan/content.asp?y=2006dt=1117pub=Utusan_Malaysiasec=Keluargapg=ke_01.htm

---
This email has been sent with an unregistered version of MaxBulk Mailer
MaxBulk Mailer is a new easy-to-use mail merge software for Windows



Re: [keluarga-islam] Re: masalah kasih ucapan selamat Natal

2006-11-23 Terurut Topik Ananto

hehehe... sorry...:))

saya jadi kuatir juga, jika pas sampeyan salaman dan dalam hati bilang:
Semoga Alloh membalikkan hatimu untuk mau masuk Islam dan, ternyata yg
sampeyan salami juga berdo'a dalam hati: Semoga Mas Dodi tahun depan ikut
Natalan.. hehehe... impas ga do'anya?

ada kata bijak:
jika anda tidak mau disakiti, maka jangan sakiti orang lain...

salam,
ananto


On 11/23/06, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Ass.Wr.Wb.

Whuallaa.kok pakai kesimpulan tho? ya monggo disimpulkan
dewe-dewe, kalau dikasih salam oleh mereka, sudah ada tuntunan
menjawabnya khan ?.

Kalau mendahului, misalnya ketemu tetangga pas hari Natal, kalau saya
hanya melakukan salaman jabat tangan, bibir tersenyum, dan hati
berdo'a, semoga Alloh membalikkan hatimu untuk mau masuk Islam
( Ditempat tinggal saya, kebiasaannya adalah saling
kunjung-mengunjungi dalam satu RT ketika hari Raya , baik Islam maupun
non Islam, yang dikunjungi adalah yang sedang merayakan,
alhamdulillah, jadinya guyub - rukun )

Om, ini bukan kesimpulan lhooo.hanya sekilas info aja...

wassalam,
dodi
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam%40yahoogroups.com,
Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 mas dodi...
 matur nuwun...

 berarti kesimpulannya bagaimana?

 salam,
 ananto


 On 11/22/06, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Ass.Wr.Wb.
 
  Om Ananto yang baik, ini bukan NDALIL ya Om, tapi sekedar baca
  kitab, lalu disalin kesini aja, moga bermanfaat.
 
  QS An-Nisaa' ayat 86 :
 
  086. Apabila kamu dihormati(disalami) dengan suatu penghormatan
  (salam), maka balaslah penghormatan (salam) itu dengan yang lebih
  baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah
  memperhitungkan segala sesuatu.
 
  QS Adz-Dzaariyat ayat 25 :
 
  025. (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan:
  Salaaman, Ibrahim menjawab: Salaamun (kamu) adalah orang-orang
  yang tidak dikenal.
 
  Hadits Rosululloh berikut ini :
 
  1. Abdullah bin Amru bin Al Ash RA berkata : Seseorang bertanya kepada
  Nabi saw : Apakah yang terbaik dalam Islam ? Jawab Nabi :  memberi
  makanan dan memberi SALAM terhadap orang yang kau kenal maupun yang
  tidak kau kenal  ( HR Bukhori wal Muslim )
 
  2. Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w
  pernah bersabda: Orang yang berkenderaan hendaklah memberi salam
  kepada orang yang berjalan kaki, orang yang berjalan hendaklah memberi
  salam kepada orang yang duduk dan orang yang sedikit hendaklah memberi
  salam kepada orang yang ramai (HR Bukhori wal Muslim )
 
  3. Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:
  Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah kepada
  mereka: Waalaikum ( HR Bukhori wal Muslim)
 
  4. Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w
  bersabda: Sesungguhnya, apabila orang Yahudi mengucapkan salam kepada
  kamu, mereka mengucap: Assaamualaikum iaitu kematian tetap atas kamu.
  Maka jawablah kepada mereka: Alaika iaitu ke atas kamu ( HR Bukhori
  wal Muslim)
 
  5. Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Sekumpulan orang-orang
  Yahudi meminta izin kepada Rasulullah s.a.w mereka mengucapkan:
  Assaamualaikum. Maka Aisyah menyahut: Bal Alaikumussaam walla'nah
  iaitu bahkan atas kamulah, moga-moga mendapat kematian dan kutukkan.
  Rasulullah s.a.w menegur: Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah menyukai
  keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar
  apa yang mereka ucapkan? Rasulullah s.a.w bersabda: Aku telah menjawab
  Wa'alaikum iaitu begitu pula kamu ( HR Bukhori wal Muslim )
 
  Udah dulu ya OM-OM, Tante-tante, mas-mbak semua yang aku sayangi.
  Silahkan ditafakuri sendiri ya...
  Semoga Alloh menolong kita semua untuk memahami Diin yang lurus ini ,
  amiin.
  Sabda nabi SAW :
 
  Barang siapa dikehendaki Alloh akan memperoleh kebaikan, niscaya
  dianugerahkanNYA pemahaman dalam agama dan diilhamkanNYA petunjuk 
  (HR. Al Bukhori wal Muslim, dari Mu'awiyyah)
 
  Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu
  wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri.
 
  Subhaanakallohuma Wabihamdika Asyhaduanlaailahaillaa anta Astaghfiruka
  wa'atubuilayka.
 
  Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,
 
  dodi indra
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam%40yahoogroups.com
keluarga-islam%40yahoogroups.com,
  Ananto pratikno.ananto@ wrote:
  
   adakah larangan yg jelas tentang hal ini?
   bagi yg sukda nDalil... tolong dibantu petromaksnya...
  
   salam,
   ananto
  
  
   On 11/20/06, Ade Sanjaya Aliyasa adesan70@ wrote:
   
Waalaikum salam wr wb.
   
Segala amal amalan tergantung niat , ada amalan baik ada juga
amalan
kurang baik bahkan ada amalan buruk.
Amalan baik setelah diniatkan , walaupun tak terlasana InsyaAlloh
  dapat
pahala .. apalagi kalau dilaksanakan
Amalan buruk setelah diniatkan dan tak dilaksanakan Insya
Alloh dapat
pahala .. tapi kalau dilaksanakan berdosa.
   

[keluarga-islam] Maaf-Memaafkan

2006-11-23 Terurut Topik Ananto

Maaf-Memaafkan
Oleh: A. Mustofa Bisri

Maaf, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bisa berarti, Pembebasan
seseorang dari hukuman (tututan, denda, dan sebagainya) karena suatu
kesalahan; bisa pula berarti: permintaan ampun, atau dengan kata lain:
permintaan pembebasan dari hukuman (tuntutan denda, dan sebagainya).

Meminta maaf atau memberi maaf itu adalah perbuatan yang mulia. Orang yang
mau mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah seorang ksatria. Orang yang
suka memberi maaf adalah orang yang berjiwa besar. Begitu menurut pitutur
orang-orang tua.

Agama sendiri-paling tidak menurut pemahaman saya- juga menganggap mulia dan
menganjurkan kepada perbuatan itu: meminta dan memberi maaf itu.

Menurut sebuah hadis shahih, Nabi Muhammad saw. Pernah menganjurkan agar
siapa yang mempunyai tanggung jawab terhadap orang lain, baiknya itu
menyangkut kehormatan atau apa saja, segera menyelesaikannya di dunia ini,
sehingga tanggung jawab itu menjadi bebas (bisa dengan menebus, bisa dengan
meminta halal, atau meminta maaf). Sebab nanti di akherat sudah tidak ada
lagi uang untuk tebus menebus. Orang yang mempunyai tanggungan dan belum
meminta halal ketika dunia, kelak akan diperhitungkan dengan amalnya:
apabila dia punya amal saleh, dari amal salehnya itulah tanggungannya akan
ditebus; bila tidak memiliki, maka dosa atas orang yang disalahinya akan
ditimpakan kepadanya, dengan ukuran tanggungannya. (Lihat misalnya, jawahir
al-Bukhori, hlm. 275, hadis nomer: 353 dan shahih Muslim, II/430).

Karena memohon ampun kepada Tuhan berarti pembebasan dari hukuman (siksa
neraka), dan memohon maaf kepada orang juga menjadi syarat dari pengampunan
Tuhan, maka konon kiat setan paling mutahir untuk menjerumuskan manusia
adalah: membenarkan semua tindakan dan ucapan manusia sehingga tidak
pernah merasa bersalah. Dengan demikian, manusia tidak akan memohon ampun
atau meminta maaf.

Apabila meminta maaf begitu penting, maka memberi maaf Allah Yang Maha
Pengampun bahkan tersebut salah satu cirri orang takwa dan muhsin yang
dicintai-Nya ( Q.s ali imron: 133-4).

Soal maaf memaafkan yang kelihatannya sederhana itu, tiba-tiba menjadi
persoalan yang agak pelik, unik dan 'canggih' ketika ada kasus-kasus
seperti: kasus mahasiswa muadzin sebuah mesjid kampus dituduh melecehkan
ayat Kursi, seorang artis yang dianggap memplesetkan Bismillah, penanggung
jawab tabloid dan seorang 'dukun moderen' yang dituduh merendahkan Nabi
Muhamad, sastrawan kenamaan yang tidak mau mengakui segala kesalahannya
tempo doeloe, dan terakhir seorang petinggi negara sangat popular, yang
konon memplesetkan Al-fatihah.

Contoh-contoh diatas, kecuali kasus sang sastrawan, hamper sama satu dengan
yang lain. Kalau pun ada perbedaan adalah pada kadar kesalahan dan kedudukan
masing-masing yang bersangkutan. Kalau saya membuat rangking kesalahan,
ditinjau dari agama (Islam) sesuai pemahaman saya, maka yang paling ringan
adalah kesalahan si penanggung jawab tabloid. Dia jelas tidak bermaksud
menghina dan sudah minta maaf secara tulus. Kemudian si 'dukun modern' yang
juga sudah meminta maaf. Berikutnya adalah si mahasiswa. Lalu si artis dan
si petinggi. Kedua yang terakhir ini telah bermain-main dengan Ummul-Kitab,
'Induk Al-Qur'an'.

Rata-rata mereka semua telah menyatakan maaf. Yang aneh sikap kitab
-terutama yang mengaku beragama Islam- terhadap mereka terkena kasus itu.
Utuk kasus yang hampir sama itu, ternyata sikap kita tidak sama. Ada kasus
yang membuat kita ngamuk setengah mati, seperti ngamuknya orang yang tidak
beragama. (Bahkan ada orang orang yang sudah dianggap pemimpin agama, dengan
berani mengatakan minta maaf tidak cukup). Baru puas setelah dihukum berapa
tahun. Ada yang terhadapnya kita adem ayem saja. Sudah datang 'kiai resmi',
meminta maaf, dan selesai masalah. (Padahal kesalahannya terhadap Tuhan; apa
'kiai resmi' itu mewakili Tuhan di Indonesia). Ada pula dianggap tidak
bersalah sama sekali. Jangankan menuntutnya, membicarakan kasus saja orang
tidak berani. Sungguh sikap mendua yang sangat menggelikan.

Apa betul perlakuan yang berbeda itu disebabkan oleh kedudukan masing-masing
? kalau demikian apakah kita lupa akan hadis shahih tetang pencuri itu ? (Di
zaman Nabi saw, seorang dari kalangan terhormat kedapatan mencuri). Ini
tentulah skandal. Maka orang-orang pun meminta para sahabat dekat Nabi untuk
'membicarakan'-nya dan memintakan ampunan bagi si 'pencuri terhormat' itu.
Ketika sahabat dekat itu matur kepada Nabi ternyata Nabi marah besar,
Apakah kamu hendak membicarakan ketentuan yang sudahdtitentukan Allah ?Demi
Allah, kata Nabi, seandainya Fatimah anak Muhammad mencuri, pasti akan
aku potong juga tangannya. Rusaknya kaum sebelum sekalian adalah disebabkan
karena apabila orang kecil yang mencuri, mereka menghukumnya; dan apabila
orang besar yang mencuri mereka biarkan saja !).

Tak kalah pelik dan menarik adalah kasus sastrawan kenamaan yang tak mau
meminta maaf itu. Sastrawan ini waktu PKI dan Lekra masih jaya, dianggap
telah ikut menindas 

[keluarga-islam] Re: Hadits - Prelude Diskusi

2006-11-23 Terurut Topik andy

hush...jangan buka kartu orang dong Pak anto...pamali..

eh..gak deh..lebih baik konfirmasi ke orangnya aja...

apa iya Pak Sahmudin, anda dari group itu atau pecahannya kali??

tapi ya gak masalah, selama Pak Sahmudin ini mau belajar dan mau 
dikritisi, tapi kalau sudah merasa pemahamannya thd Al Qur'an sudah 
mentok dan merasa konsep pemahamannya paling benar...nah ini yg repot.

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Anto Sulistianto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Maksudnya kata kami itu siapa Pak ? Wah bukankah deskripsi di 
bawah itu konsep NII...?
 
 Wassalam,
 Anto
 
 - Original Message 
 From: Sahmuddin (PTI - SOR) [EMAIL PROTECTED]
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, November 23, 2006 4:08:05 PM
 Subject: RE: [keluarga-islam] Re: Hadits - Prelude Diskusi
 
 Justru inilah yang sedang kami perjuangkan agar Allah saja yang 
berhak ditaati, dicintai, dikagumi, diabdi jangan kepada thoghut. 
Taat kepada Allah harus dibuktikan dengan taat kepada diinNya 
(Aturan, hukum, kekuasaan dan pimpinan)
  
 Gambarannya sederhananya.
  
   Allah
 l
Diin islam 3/19
l
l
l
l
l
l
   Ummah 
  
 Namun yang terjadi sekarang, bukannya Allah yang ditaati
  
 Allah
l 
Diin selain islam 3/83
l
l
l
l
l
l
   Ummah 
  
 -Original Message-
 From: keluarga-islam@ yahoogroups. com [mailto:keluarga- 
[EMAIL PROTECTED] s.com]On Behalf Of Abdul latief latief
 Sent: 22 Nopember 2006 13:02
 To: keluarga-islam@ yahoogroups. com
 Subject: RE: [keluarga-islam] Re: Hadits - Prelude Diskusi
 
 
 Sudahkah nchik dapat melaksanakan kehendak firman berikut;
  
 35] Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada 
mereka: Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan yang berhak disembah 
melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. (Ash-Shaaffaat) .
  
  





[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 03 Dzulqaidah 1427H

2006-11-23 Terurut Topik Ananto

Bismillah irRahman irRaheem
In the Name of Allaah, The Most Gracious, The Most Kind

Laa ilaa ha illallahul haliimul kariim. Subhananallahi Robbil Arsyil Adziim
Alhamdullilahi Robbil 'aalamiin. As'aluka mu jibati rohmatik wa aza ima
maghfirotik wal qonimata mingkulli birrin wasalamatan mingkuli istmin la
tada'li damban illa gofartahu wala hamman illa farrojtahu walaa haajatan
hiya laka ridhon illa qodhoitaha yaa arhamarroohimiin.

Tiada Tuhan kecuali ia Allah yang Maha Menangguhkan lagi Maha Mulia. Maha
Suci Allah penguasa Arsy yang Agung. Segala puji bagi Allah pencipta semesta
alam. Aku minta pada-Mu terkabulnya Rahmat-Mu dan ketetapan pengampunan-Mu
dan minta keberhasilan pada setiap yang baik dan minta keselamatan dari
setiap dosa tidak bisa meninggalkan untukku dosa kecuali Engkau
mengampuni-Nya dan tidak punya kesanggupan kecuali Engkau memberi jalan
keluarnya. Dan tiada hajat itu bagi-Mu keridhoan kecuali Engkau yang
mengabulkannya. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


[keluarga-islam] undangan [EMAIL PROTECTED]

2006-11-23 Terurut Topik Aimee

assalamualaykum
pada kesempatan ini, kami mengundang bapak. ibu yang ingin belajar 
ataupun sudah mahir dan ingin membagikan ilmunya tentang membaca 
alquran sesuai tajwid yang benar, sudilah kiranya bergabung bersama .
semoga informasi ini bermanfaat
wassalam
anggi
www.mediaquran.com



Group Email Addresses
Post message: [EMAIL PROTECTED] 
Subscribe: [EMAIL PROTECTED] 
Unsubscribe: [EMAIL PROTECTED] 
List owner: [EMAIL PROTECTED] 




[keluarga-islam] undangan [EMAIL PROTECTED]

2006-11-23 Terurut Topik Aimee
assalamualaykum
pada kesempatan ini, kami mengundang bapak. ibu yang ingin belajar 
ataupun sudah mahir dan ingin membagikan ilmunya tentang membaca 
alquran sesuai tajwid yang benar, sudilah kiranya bergabung bersama .
semoga informasi ini bermanfaat
wassalam
anggi
www.mediaquran.com



Group Email Addresses
Post message: [EMAIL PROTECTED] 
Subscribe: [EMAIL PROTECTED] 
Unsubscribe: [EMAIL PROTECTED] 
List owner: [EMAIL PROTECTED] 





Re: [keluarga-islam] Pandangan Islam tentang Budak Wanita 1

2006-11-23 Terurut Topik bos gila
ini jawaban mengenai perbudakan dari  guruku yg mulia di website nya : 
www.majelisrasulullah.org  forum   masalah fiqih  masalah perbudakan.
  
  kalau kalian ingin konsultasi dg seorang guru mulia yg lembut tutur  katanya, 
(ngga kayak gue, huee..he..he,,), silahkan kunjungi website  itu, dia seorang 
karismatik, bahasanya sastra, dan ceramah2nya bisa  didengar di multi media di 
website nya itu..
  
  maaf yah..  ketika dfitanya soal perbudakan dalam islam beliau menjawab sbgbr 
: 
  
  Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya keridhoan Nya semoga selalu melimpah pada hari hari anda, 

1.  perbudakan Berlaku bila ada peperangan antara muslimin dan kafir harby 
(kafir yg  memerangi muslimin dg pedang/senjata dg terang terangan) dan kaum 
kafir  yg terkalahkan maka mereka menjadi budak muslimin, namun hingga kini  
hal itu belum terjadi lagi.

2. Setelah kebangkitan Nabi saw para  budak itu adalah hasil tawanan perang dan 
juga para budak dari  musyrikin yg diperjualbelikan oleh orang kafir, seperti 
Bilal ra, ia  seorang musyrik lalu beriman semasa ia masih menjadi budak, lalu 
ia  dibeli oleh Abubakar shiddiq ra lalu dibebaskan.
  
Dan semakin  meluasnya muslimin maka perbudakan terhapus, karena para budak  
musyrikin terus dibebaskan dengan masuknya mereka kepada Islam, 
  budak  budak yg membela muslimin disuatu wilayah kafir yg dikuasai muslimin  
mereka dibebaskan, dan tuan tuan mereka yg memerangi muslimin justru  dijadikan 
budak, dan tak lama kemudian dibebaskan,
  
Orang orang kafir  terus mengatakan bahwa muslimin ini agama sadis dengan 
perbudakannya,  namun buktinya hingga masa kini sudah tidak ada lagi budak, 
  
  menunjukkan  bahwa para budak itu terus dibebaskan dan dibebaskan dan hingga 
kini  sudah tak ada lagi budak muslimin dimuka bumi, 
  padahal anak dan  keturunan budak tetap menjadi budak tuannya jika tak 
dibebaskan, namun  sesudah beberapa abad kemudian maka semakin terhapus dan 
terhapus. 

3. Boleh disetubuhi dengan syarat yg sangat banyak, tidak semudah 
menyetubuhinya begitu saja, 
tapi  diantaranya dengan mahar tertentu, perjanjian tertentu, dan bila hamil  
maka ia harus dijaga, dan anaknya kelak hukumnya adalah bebas, dan anak  itu 
mendapat hak waris, dan tidak boleh menyetubuhi budak yg mempunyai  suami, tak 
pula boleh disetubuhi oleh orang lain bila sudah disetubuhi  oleh tuannya, tak 
pula boleh disetubuhi oleh anak tuannya walau tuannya  telah wafat, tak pula 
diperbolehkan menyetubuhi hamba sahaya yg non  muslim walaupun ahlulkitab, 
  dan bila ia telah menyetubuhinya maka haram  ia menyetubuhi putri hamba 
sahaya itu dan ibu dari hamba sahaya itu,  
  
  dan bila ia telah menyetubuhinya lalu mempunyai keturunan maka jika  tuannya 
wafat maka budak wanita itu dan keturunannya bebas, dan masih  banyak lagi 
syarat permasalahan Wath’ul amah (menyetubuhi hamba sahaya  wanita) yg tak 
mungkin saya sebutkan karena sangat pelik.

4.  Membebaskan budak dalam keadaan kafir tidak dilarang syariah, banyak  para 
sahabat membebaskannya, mereka malah diberi harta dan dijadikan  teman, dan 
mempertahankan budak yg muslim pun tidak dilarang syariah, 
karena  terus terang saja, 
  
  permasalahan ini tidak semudah yg kita ketahui  mengenai perbudakan, Islam 
mengajari perbudakan adalah untuk mendakwahi  mereka, mendakwahi musuh musuh 
islam, menjadikan mereka serumah, 
  makan  sepiring dan tidur seatap, mereka dimuliakan, diajari, dijadikan  
keluarga, namun tentunya mereka tetap terikat dg kemestian untuk taat  kepada 
tuannya, seakan anak yg mesti taat pada ayahnya, 
  alangkah indahnya agama ini, menjadikan musuhnya tidur serumah, makan  
bersama, adakah ajaran yg mengajarkan musuh musuhnya tinggal serumah?,  diberi 
kebebasan beragama?, dan penyiksaan pd budak akan dikenai  hukunan berat
  
  dan Rasul saw  pun banyak mempunyai budak, jumlah budak lelaki beliau saw 
adalah 43  orang, budak wanitanya 11 orang, beliau saw membimbing mereka,  
menafkahi mereka, hidup bersama mereka seperti anak anaknya, ah..  alangkah 
indahnya menjadi budak sang Nabi saw, 
  karena selalu dapat  dekat dg beliau saw, mereka dijadikan budak lalu 
dibebaskan dan  dibebaskan, hingga mereka menjadi da’I, menjadi pahlawan perang 
dll. 

bahkan  kejadian dimasa Imam Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi  
Thalib, beliau mempunyai budak yg tanpa sengaja menumpahkan air  mendidih 
kewajah putra Imam Ali Zainal Abidin, maka wafatlah putra  tercintanya yg masih 
bocah itu, apakah ia marah?, memukul?, mencambuk?,  tidak.. beliau berkata : 
“engkau kubebaskan..”, demikian perbudakan itu  dalam islam, 

Allah Maha Adil dengan memilih generasi zaman  dahulu itu untuk diamanati hukum 
perbudakan, dan kini perbudakan sudah  sirna, coba kalau saat ini masih ada 
perbudakan??, pastilah  diselewengkan dengan kekejian dan kebiadaban oleh oknum 
oknum muslimin  yg sudah kehilangan akhlak, 
  
  mereka sudah berani memperbudak orang yg  bebas, memperbudak pembantu, 
memperbudak karyawan, memperbudak 

RE: {Disarmed} RE: [keluarga-islam] Re: Hadits

2006-11-23 Terurut Topik bos gila
for sahmudin :
  
  ha..ha...ha.. bodohnya ketahuan sekarang.., 
  
  susunan Alqur'an itu dari hadits! 
kau kira Alqur'an itu ditumpuk langsung dari percetakan di langit??
  
Alqur'an itu awalnya turun pada nabi saw lalu disampaikan pada sahabat, dan 
belum terkumpulkan jadi buku seperti sekarang, 
  
  baru pada zaman Khalifah  Abubakar ra mereka berinisiatif membukukannya, 
karena sebelumnya ayat  ayat itu bertebaran di tembok tembok, tertulis di kulit 
onta, dan ada banyak  pula sahabat yg menghafalnya, ada yg mencatatnya,
  
  namun ketika peristiwa Ahlul yamamah yaitu dibantainya banyak sahabat  yg 
hafal alqur'an, maka umar bin khattab ra menyarankan Khalifah  abubakar shiddiq 
ra untuk membukukan semua ayat ayat Allah swt dalam  satu kitab,
  
  karena kalau tidak maka ummat selanjutnya tak akan mengenalnya bila para 
Huffadh dibantai terus menerus.
  .
barulah zayd bin tsabit ra mulai mengumpulkannya, Rujuk Shahih Bukhari 
hadits no.4402.

lalu dizaman Utsman bin Affan ra  selesai lah pembukuan itu, dikumpulkan 
seluruh sahabat yg hafal dan  ahli alqur'an, semua catatan2 mereka yg mencatat, 
lalu sama sama  mengumpulkan Alqur'an dan membukukannya dalam satu kitab, 
  
  jadilah Alqur'an yg kita kenal sekarang dg sebutan Mushaf Utsmaniy.  semua 
catatan catatan lain dibakar dan dimusnahkan, agar tak terjadi  ikhtilaf kelak. 
(rujuk Al Itqan oleh Al Hafidh Almuhaddits Jalalauddin  Abdurrahman Assuyuthi 
rahimahullah)

dan susunan Alqur'an itu turunnya  tidak seperti yg sekarang, karena kalau 
menurut urutannya ya ayat  pertama bukan Alfatihah, tapi Al Alaq 1-5, lalu 
Almudatsir, baru ayat  ayat lainnya, 

namun darimana susunan seperti skrng ini?, 
  darimana tuh fatihah duluan?, lalu albaqarah?, lalu urutan urutan lainnya?, 
  darimana itu nama nama surat?, kok bisa ada namanya??, alfatihah, albaqarah, 
al imran dll, 
  darimana urutan urutan ayatnya??

itu semua dari hadits Rasul saw yg  memang memberitahu beberapa sahabat, 
ayat ini bagian dari surat anu,  ayat anu urutannya disebelah ayat anu, ayat yg 
turun kemarin adalah  terusan dari ayat yg turun bulan lalu.. begitt..

makanya kalau ngga ada hadits ya  Alqur'an ngga ada, wong susunannya itu 
dari hadits kok, kalau anda  mengatakan periwayat hadits itu dusta, maka 
Alqur'an juga dusta..!

  makanya ngga usah berkaok kaok dg ayat Alqur'an kalau tak tahu ilmunya,  lalu 
menafikan hadits.., ini kebodohan yg nyata, Alqur'an dan Alhadits  tak akan 
pernah bisa dipisahkan.

Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED] wrote: 
   
saya   mo tanya, tapi Ma'af sebelumnya Yha Kang Sahmudin...
   
  Sampeyan ini apa orang KHAWARIJ...
   
  Sekedar tanya aja Lho ini...
   
  Salam   JIHAD
  AL-Pacitan
   
  -Original Message-
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf 
Of Sahmuddin (PTI - SOR)



Bedakan wahyu yang diwahyukan kemudian di mushafkan dengan hadits buatan 
manusia yang dimushafkan. Al-Qur'an sangat jelas diturunkan oleh Allah 
sedang Hadits palsu tidak jelas asal usulnya dari mana, manusia bisa saja 
membuat hadits palsu, saya juga bisa membuat hadits palsu. namun al-Qur'an 
tentu saja saya tidak mampu karena sudah sempurna dimushafkan jadi tidak bisa   
  lgi ditambah-tambah atau di kurangi. hanya difahami agar kita bisa mengerti   
  tafsir dan takwil ayat-ayat tersebut.
 
Kalau anda berfikiran seperti dibawah dengan bertanya hanya untuk 
mengetahui sampai dimana jawaban saya tidak perlu saya jelaskan, toh tidak ada  
   hubungannya dengan peringatan yang kami sampaikan, Orang sudah mengetahui
 kalau Allah mengajarkan Ruh kepada Muhammad Rasulullah, maka Ruh itulah 
al-Qur'an. Masa Ruh adalah Hadits yang tidak jelas asal usulnya.
 
Beda dengan al-Qur'an yang jelas asal-usulnya dari siapa, toh kurang 
lebih 2 milyran ummat yang mengaku islam isi kitabnya sama mulai dari surat 
al-Fatihah sampai surat an-naas, 30 Juz, 114 surat 
 
 
 

, and is 
believed to be clean. 
--   
This message has been scanned for viruses and  
dangerous content by  MailScanner, and is  
believed to be clean.
  


 
-
Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.

Re: [keluarga-islam] Pandangan Islam tentang Budak Wanita 1

2006-11-23 Terurut Topik Ananto

apakah jaman sekarang masih ada budak?
seperti definisi budaknya di jaman kanjeng nabi?

salam,
ananto


On 11/22/06, Kang-Nceps [EMAIL PROTECTED] wrote:




-- Forwarded message --
From: Baz [EMAIL PROTECTED]
Date: Nov 7, 2006 8:27 PM
Subject: Pandangan Islam tentang Budak Wanita 1


   Pandangan Islam tentang Budak Wanita
Assalamu'alaikum wr. wb.

Ustadz ykh., selama ini yang saya fahami adalah bahwa ketika seorang
muslim memiliki budak wanita maka dia boleh menyetubuhi budak tersebut
tanpa lebih dulu menikahinya. Saya mohon ustadz menjelaskan apakah
pemahaman saya itu benar dan kalau salah bagaimana sebenarnya pandangan
Islam tentang hal ini. Atas jawaban ustadz saya haturkan jazakumullah
khair.

Wass. wr. wb.

Acep


Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Apa yang anda sebutkan itu memang benar dan dibenarkan langsung oleh
Al-Quran Al-Karim, kitab suci yang kita absolutkan itu. Dalam banyak
ayatnya, Al-Quran memang membolehkan laki-laki menyetubuhi budaknya
sendiri. Tetapi bukan budak orang lain.

Hal itu antara lain terdapat dalam ayat-ayat ini:

Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri
mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal
ini tiada tercela. (QS Al-Mu'minun: 5-6)

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap perempuan
yang yatim, maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga
atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
seorang saja atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah
lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.(QS An-Nisa: 3)

Dan wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki sebagai
ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian
mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina.
Maka isteri-isteri yang telah kamu ni'mati di antara mereka, berikanlah
kepada mereka maharnya, sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa
bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah
menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana. (QS An-Nisa: 24)

Pembolehan itu kalau kita lihat di masa sekarang ini, sekilas memang
terasa aneh dan tidak sesuai dengan rasio kita. Sebab kita hidup di abad
21, di mana perbudakan sudah menjadi barang yang asing. Kalau sampai
kita membaca ayat Al-Quran yang seolah menerima konsep perbudakan,
bahkan pemiliknya sampai boleh menyetubuhinya, tentu saja kita akan
merasa sangat heran.

Namn pahamilah bahwa status budak itu amat hina. Budak dianggap sebagai
makhluk setengah binatang dan setengah manusia. Maka tindakan
menyetubuhi budak di masa itu jangan dianggap sebagai kenikmatan, justru
sebaliknya, masyarakat di masa itu memandangnya sebagai sebuah tindakan
yang hina dan kurang terhormat. Meski pun dihalalkan oleh Al-Quran.

Dan ketika Al-Quran menghalalkan laki-laki menyetubuhi budaknya, hal itu
merupakan dispensasi atau keringanan belaka. Terutama buat mereka yang
tidak mampu menikahi wanita terhormat dan mulia. Masyarakat sendiri
tidaklah memandang bahwa menyetubuhi budak itu sebagai sebuah fasilitas
penyaluran aktifitas seksual yang 'wah' di masa itu. Sebab memang sudah
menjadi konvensi bahkan sebuah kelaziman.

Berbeda dengan zaman sekarang, kalau kita mendengar kebolehan
menyetubuhi budak, seolah kita merasakan kehebohan tersendiri. Padahal
para budak wanita itu bukan sekedar wanita murahan atau rendahan, bahkan
dianggap sebagai separuh binatang. Anda bisa bayangkan, mana ada orang
di masa itu mau menyetubuhi makhluk setengah manusia dan setengah
binatang. Pastilah mereka lebih memilih untuk menikah dengan para wanita
mulia, ketimbang menggauli budak. Kalau sampai ada yang menyetubuhinya,
mereka pun merasa kurang terhormat.

Mari kita renungkan kembali keadaan sosiol kemasyarakatan di masa itu,
yakni abad ketujuh masehi, tentu pandangan kita akan berbeda jauh.

Ketahuilah bahwa perbudakan itu sendiri bukan produk agama Islam.
Perbudakan itu sudah ada jauh sebelum Al-Quran ini diturunkan. Di zaman
Romawi dan Yunani Kuno, Persia kuno, China dan hampir seluruh peradaban
manusia di masa lalu telah dikenal perbudakan. Dan semua itu terjadi
berabad-abad sebelum Islam datang.

Sedangkan negeri Arab termasuk negeri yang belakangan mengenal
perbudakan, sebagaimana belakangan pula dalam mengenal kebejadan moral.
Minuman keras, pemerkosaan, makan uang riba, menyembah berhala, poligami
tak terbatas dan budaya-budaya kotor lainnya bukan berasal dari negeri
Arab, tetapi justru dari peradaban-peradaban besar manusia.

Ini penting kita pahami terlebih dahulu sebelum memvonis ajaran Islam.
Negeri Arab adalah peradaban yang terakhir mengenal budaya-budaya kotor
itu dari hasil persinggungan mereka dengan dunia luar. Karena orang
Makkah itu biasa melakukan perjalanan dagang ke berbagai negeri. Justru
dari peradaban-peradaban 'maju' lainnya itulah Arab mengenal
kejahiliyahan. Perlu anda ketahui bahwa berhala-berhala yang 

{Disarmed} RE: [keluarga-islam] Re: Hadits

2006-11-23 Terurut Topik andy

susunan Al Qur'an dari hadist...nggak salah tuh bos..

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 for sahmudin :
   
   ha..ha...ha.. bodohnya ketahuan sekarang.., 
   
   susunan Alqur'an itu dari hadits! 
 kau kira Alqur'an itu ditumpuk langsung dari percetakan di 
langit??
   
 Alqur'an itu awalnya turun pada nabi saw lalu disampaikan pada 
sahabat, dan belum terkumpulkan jadi buku seperti sekarang, 
   
   baru pada zaman Khalifah  Abubakar ra mereka berinisiatif 
membukukannya, karena sebelumnya ayat  ayat itu bertebaran di tembok 
tembok, tertulis di kulit onta, dan ada banyak  pula sahabat yg 
menghafalnya, ada yg mencatatnya,
   
   namun ketika peristiwa Ahlul yamamah yaitu dibantainya banyak 
sahabat  yg hafal alqur'an, maka umar bin khattab ra menyarankan 
Khalifah  abubakar shiddiq ra untuk membukukan semua ayat ayat Allah 
swt dalam  satu kitab,
   
   karena kalau tidak maka ummat selanjutnya tak akan mengenalnya 
bila para Huffadh dibantai terus menerus.
   .
 barulah zayd bin tsabit ra mulai mengumpulkannya, Rujuk Shahih 
Bukhari hadits no.4402.
 
 lalu dizaman Utsman bin Affan ra  selesai lah pembukuan itu, 
dikumpulkan seluruh sahabat yg hafal dan  ahli alqur'an, semua 
catatan2 mereka yg mencatat, lalu sama sama  mengumpulkan Alqur'an 
dan membukukannya dalam satu kitab, 
   
   jadilah Alqur'an yg kita kenal sekarang dg sebutan Mushaf 
Utsmaniy.  semua catatan catatan lain dibakar dan dimusnahkan, agar 
tak terjadi  ikhtilaf kelak. (rujuk Al Itqan oleh Al Hafidh 
Almuhaddits Jalalauddin  Abdurrahman Assuyuthi rahimahullah)
 
 dan susunan Alqur'an itu turunnya  tidak seperti yg sekarang, 
karena kalau menurut urutannya ya ayat  pertama bukan Alfatihah, 
tapi Al Alaq 1-5, lalu Almudatsir, baru ayat  ayat lainnya, 
 
 namun darimana susunan seperti skrng ini?, 
   darimana tuh fatihah duluan?, lalu albaqarah?, lalu urutan 
urutan lainnya?, 
   darimana itu nama nama surat?, kok bisa ada namanya??, 
alfatihah, albaqarah, al imran dll, 
   darimana urutan urutan ayatnya??
 
 itu semua dari hadits Rasul saw yg  memang memberitahu 
beberapa sahabat, ayat ini bagian dari surat anu,  ayat anu 
urutannya disebelah ayat anu, ayat yg turun kemarin adalah  terusan 
dari ayat yg turun bulan lalu.. begitt..
 
 makanya kalau ngga ada hadits ya  Alqur'an ngga ada, wong 
susunannya itu dari hadits kok, kalau anda  mengatakan periwayat 
hadits itu dusta, maka Alqur'an juga dusta..!
 
   makanya ngga usah berkaok kaok dg ayat Alqur'an kalau tak tahu 
ilmunya,  lalu menafikan hadits.., ini kebodohan yg nyata, Alqur'an 
dan Alhadits  tak akan pernah bisa dipisahkan.
 
 Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 saya   mo tanya, tapi Ma'af sebelumnya Yha Kang Sahmudin...

   Sampeyan ini apa orang KHAWARIJ...

   Sekedar tanya aja Lho ini...

   Salam   JIHAD
   AL-Pacitan

   -Original Message-
 From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-
[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Sahmuddin (PTI - SOR)
 
 
 
 Bedakan wahyu yang diwahyukan kemudian di mushafkan dengan 
hadits buatan manusia yang dimushafkan. Al-Qur'an sangat jelas 
diturunkan oleh Allah sedang Hadits palsu tidak jelas asal 
usulnya dari mana, manusia bisa saja membuat hadits palsu, saya 
juga bisa membuat hadits palsu. namun al-Qur'an tentu saja saya 
tidak mampu karena sudah sempurna dimushafkan jadi tidak bisa 
lgi ditambah-tambah atau di kurangi. hanya difahami agar kita bisa 
mengerti tafsir dan takwil ayat-ayat tersebut.
  
 Kalau anda berfikiran seperti dibawah dengan bertanya hanya 
untuk mengetahui sampai dimana jawaban saya tidak perlu saya 
jelaskan, toh tidak ada hubungannya dengan peringatan yang kami 
sampaikan, Orang sudah mengetahui kalau Allah mengajarkan Ruh 
kepada Muhammad Rasulullah, maka Ruh itulah al-Qur'an. Masa Ruh 
adalah Hadits yang tidak jelas asal usulnya.
  
 Beda dengan al-Qur'an yang jelas asal-usulnya dari siapa, 
toh kurang lebih 2 milyran ummat yang mengaku islam isi kitabnya 
sama mulai dari surat al-Fatihah sampai surat an-naas, 30 Juz, 
114 surat 





[keluarga-islam] Re: Ibnu Taimiyyah dan Majelis Dzikir

2006-11-23 Terurut Topik Abu Yahya Adz-Dzahabi

Bismillahirrahmanirahiim.

Tanggapan terhadap tulisan pak hidayat

Pertama, hendaknya ketika kita berbicara  dalam urusan ilmu agama atau
lainnya, kita harus senantiasa memahami  kaidah-kaidah dasar dalam ilmu
tersebut. Dalam ilmu agama, -sebagaimana telah  dibahas dengan panjang
lebar oleh ulama' ahli ushul fiqih-  yang menjadi dasar  pemikiran
dan keputusan setiap hukum adalah dalil-dalil syar'i, bukan lainnya.

Dan yang dianggap sebagai dalil dalam ilmu agama, ialah Al Qur'an,
Al Hadits, Al Ijma'. Inilah  dalil-dalil -yang disepakati oleh para
ulama'- dalam setiap urusan agama.  Sedangkan hal-hal lain selain
dari ketiga dalil ini diperselisihkan oleh ulama',  apakah dapat
dijadikan dalil atau tidak dalam urusan agama.

Kedua, silahkan anda berdusta atas nama  ulama dengan memplintir
perkataan Ibnu Taimiyyah yang anda sendiri belum tentu memiliki kitabnya
(Majmu fatwa), asalkan jangan berdusta mengatas  namakan Rosululluh
shallalahu 'alayhi wa  sallam.


ketahuilah yaa akhi  karim,  bahwa majelis dzikir yang anda maksud itu
(beramai-ramai berdzikir, membaca  al-Quran berdoa sambil menanggalkan
serban dan menangis) justru ditentang sendiri oleh Syaikhul Islam Ibnu 
Taimiyaah dan murid-muridnya. Bagaimana mungkin Syaikhul Islam yang kita
kenal  melalui sirahnya merupakan tokoh penentang Bid'ah dan ajaran
sesat tasawuf  dijamannya itu membolehkan bid'ah sementara Nabinya
yang mulia dan para shahabat  tidak perna menuntunkannya.??

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah  dalam Kitab Al  Iqtidha hal. 304
mengatakan, Bahwa berkumpulnya orang dalam rangka membaca Al 
Qur'an, berdzikir dan berdoa adalah perkara yang baik apabila hal
tersebut  tidak merupakan suatu kebiasaan  dan tidak terdapat perkara 
bid'ah.

sementara salah satu  perkara bid'ah dalam berdzikir adalah
mengeraskan suara sebagaimana ia sendiri  (syakhul Islam mengatakan
dalam Kitab Al  Fatawa Al Kubra 2/132, Tidak ada seorang pun yang 
mengabarkan bahwa setiap Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam selesai
mengerjakan  shalat dengan para sahabat, beliau berdo'a 
bersama-sama dengan mereka.

Maka cukuplah saya  katakan kepada anda:

و  ليس يصحÙ` في الأ فها
م شيءٌ

اذا  احتا ج النهار إ لي
دليل



Sungguh tidak masuk akal sama  sekali
Bila sesuatu yang sudah jelas  masih membutuhkan dalil



Abu Yahya  Adz-Dzahabi
Kullu bid'atin  dholala ila yaumil qiyamah
http://smd.antibidah.net http://smd.antibidah.net/



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Hidayat, Akhmad
[EMAIL PROTECTED] wrote:


 Pendapat Ibnu Taimiyyah Mengenai Majelis Dzikir

 Bismillahirrohmanirrohiim,

 Berikut ini merupakan pendapat Ibnu Taimiyyah mengenai majelis dzikir.
 Hal ini terdapat dalam kitab Majmu 'at fatawa Ibnu Taimiyyah edisi
King
 Khalid ibn 'Abd al-Aziz.

 Ibnu Taimiyyah telah ditanya mengenai pendapat beliau mengenai
perbuatan
 berkumpul beramai-ramai berdzikir, membaca al-Quran berdoa sambil
 menanggalkan serban dan menangis sedangkan niat mereka bukanlah kerana
 riak ataupun menunjuk-nunjuk tetapi hanyalah kerana hendak mendekatkan
 diri kepada Allah s.w.t. Adakah perbuatan-perbuatan ini boleh
diterima?
 Beliau menjawab, Segala puji hanya bagi Allah, perbuatan-perbuatan
itu
 semuanya adalah baik dan merupakan anjuran di dalam syari'at
(mustahabb)
 untuk berkumpul dan membaca al-Quran dan berdzikir serta berdoa.

 Salam sayang,

 Hidayat



 This message and any attached files may contain information that is
confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by
the intended recipient. If you are not the intended recipient or the
person responsible for delivering the message to the intended recipient,
be advised that you have received this message in error and that any
dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly
forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have
received this message in error please notify the sender immediately and
delete the message.




[keluarga-islam] FW: [anak82SMA2bgr] starbucks ato di coffee bean

2006-11-23 Terurut Topik Hakim, Lukman [GCG-AP_IDN]
 
-Original Message-
Sent: Friday, November 24, 2006 9:05 AM
Subject: [anak82SMA2bgr] starbucks ato di coffee bean



Hati2 bagi yg suka nongkrong di starbucks ato di coffee bean .. 


HALIMAH BINTI HAMZAH PASUKAN PETUGAS PROGRAM MS ISO 9002 JABATAN IMIGRESEN 
MALAYSIA
 
Please note that all chocolate, vanilla and coffee drinks at Coffee Bean
and Starbuck contains E471 (Emulsifier 471), mono di-glycefides which is
from animal origin (pork). Raspberry Frap uses cherries that has been dip in 
alcohol  the tiramisu contains RUM. Please pass this message to our muslim 
friends.
 
Thanks..
 
Call JAKIM 03 - 8886 4000  for more information.


  _  

Access over 1 million songs - Yahoo!  
http://pa.yahoo.com/*http://us.rd.yahoo.com/evt=36035/*http://music.yahoo.com/unlimited/
 Music Unlimited. 

 


RE: [keluarga-islam] Re: Ibnu Taimiyyah dan Majelis Dzikir

2006-11-23 Terurut Topik Hidayat, Akhmad

Bismillahirrohmanirrohim,

 

Terima kasih Pak Abu atas tanggapannya.  Dan saya sangat terbuka serta siap 
menerima nasihat, apalagi ilmu …  dan saya anggap semua member termasuk Anda 
ini adalah guru saya …

 

Menilik nada tulisan Anda, adalah cukup baik bila Anda telah menganggap saya 
itu belum tahu apa-apa.  Dalam posisi ini, tentunya buat saya tidak akan 
menjadi masalah dengan tuduhan-tuduhan Anda selanjutnya ...

 

Mohon saya dibantu:

*   Bagaimana kutipan asli dari kitab Majmu’ul Fatawaa edisi King Abdul 
Aziz tersebut sebenarnya?
*   Apakah ada larangan yang jelas dari Al-Quran ataupun hadits mengenai 
majelis dzikir tersebut?

Mohon dalam penjelasannya nanti dibedakan dengan dzikir setelah sholat.

 

Sekiranya cukup itu dulu, dan silakan dengan ikhlas menyumbangkan ilmunya 
kepada saya ...

 

Salam sayang,

Hidayat alfaqir

 



From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Abu 
Yahya Adz-Dzahabi
Sent: Friday, November 24, 2006 11:15 AM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] Re: Ibnu Taimiyyah dan Majelis Dzikir

 

Bismillahirrahmanirahiim.

Tanggapan terhadap tulisan pak hidayat

Pertama, hendaknya ketika kita berbicara dalam urusan ilmu agama atau lainnya, 
kita harus senantiasa memahami kaidah-kaidah dasar dalam ilmu tersebut. Dalam 
ilmu agama, -sebagaimana telah dibahas dengan panjang lebar oleh ulama' ahli 
ushul fiqih-  yang menjadi dasar pemikiran dan keputusan setiap hukum adalah 
dalil-dalil syar'i, bukan lainnya. 

Dan yang dianggap sebagai dalil dalam ilmu agama, ialah Al Qur'an, Al Hadits, 
Al Ijma'. Inilah dalil-dalil -yang disepakati oleh para ulama'- dalam setiap 
urusan agama. Sedangkan hal-hal lain selain dari ketiga dalil ini 
diperselisihkan oleh ulama', apakah dapat dijadikan dalil atau tidak dalam 
urusan agama.

Kedua, silahkan anda berdusta atas nama ulama dengan memplintir perkataan Ibnu 
Taimiyyah yang anda sendiri belum tentu memiliki kitabnya (Majmu fatwa), 
asalkan jangan berdusta mengatas namakan Rosululluh shallalahu 'alayhi wa 
sallam.



ketahuilah yaa akhi karim,  bahwa majelis dzikir yang anda maksud itu 
(beramai-ramai berdzikir, membaca al-Quran berdoa sambil menanggalkan serban 
dan menangis) justru ditentang sendiri oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyaah dan 
murid-muridnya. Bagaimana mungkin Syaikhul Islam yang kita kenal melalui 
sirahnya merupakan tokoh penentang Bid'ah dan ajaran sesat tasawuf dijamannya 
itu membolehkan bid'ah sementara Nabinya yang mulia dan para shahabat tidak 
perna menuntunkannya.??

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Iqtidha hal. 304 mengatakan, 
Bahwa berkumpulnya orang dalam rangka membaca Al Qur'an, berdzikir dan berdoa 
adalah perkara yang baik apabila hal tersebut tidak merupakan suatu kebiasaan 
dan tidak terdapat perkara bid'ah.

sementara salah satu perkara bid'ah dalam berdzikir adalah mengeraskan suara 
sebagaimana ia sendiri (syakhul Islam mengatakan dalam Kitab Al Fatawa Al Kubra 
2/132, Tidak ada seorang pun yang mengabarkan bahwa setiap Nabi shallallahu 
'alayhi wa sallam selesai mengerjakan shalat dengan para sahabat, beliau 
berdo'a bersama-sama dengan mereka.

Maka cukuplah saya katakan kepada anda:

Ùˆ ليس يصحÙ` في الأ فها Ù… شيءٌ

اذا احتا ج النهار إ لي دليل




Sungguh tidak masuk akal sama sekali
Bila sesuatu yang sudah jelas masih membutuhkan dalil




Abu Yahya Adz-Dzahabi
Kullu bid'atin dholala ila yaumil qiyamah
http://smd.antibidah.net http://smd.antibidah.net/ 


This message and any attached files may contain information that is 
confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the 
intended recipient. If you are not the intended recipient or the person 
responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised 
that you have received this message in error and that any dissemination, 
copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the 
disclosure of the information therein. If you have received this message in 
error please notify the sender immediately and delete the message.