[keluarga-islam] Re: masalah kasih ucapan selamat Natal
Ass.Wr.Wb. Whuallaa.kok pakai kesimpulan tho? ya monggo disimpulkan dewe-dewe, kalau dikasih salam oleh mereka, sudah ada tuntunan menjawabnya khan ?. Kalau mendahului, misalnya ketemu tetangga pas hari Natal, kalau saya hanya melakukan salaman jabat tangan, bibir tersenyum, dan hati berdo'a, semoga Alloh membalikkan hatimu untuk mau masuk Islam ( Ditempat tinggal saya, kebiasaannya adalah saling kunjung-mengunjungi dalam satu RT ketika hari Raya , baik Islam maupun non Islam, yang dikunjungi adalah yang sedang merayakan, alhamdulillah, jadinya guyub - rukun ) Om, ini bukan kesimpulan lhooo.hanya sekilas info aja... wassalam, dodi --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote: mas dodi... matur nuwun... berarti kesimpulannya bagaimana? salam, ananto On 11/22/06, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass.Wr.Wb. Om Ananto yang baik, ini bukan NDALIL ya Om, tapi sekedar baca kitab, lalu disalin kesini aja, moga bermanfaat. QS An-Nisaa' ayat 86 : 086. Apabila kamu dihormati(disalami) dengan suatu penghormatan (salam), maka balaslah penghormatan (salam) itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. QS Adz-Dzaariyat ayat 25 : 025. (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: Salaaman, Ibrahim menjawab: Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal. Hadits Rosululloh berikut ini : 1. Abdullah bin Amru bin Al Ash RA berkata : Seseorang bertanya kepada Nabi saw : Apakah yang terbaik dalam Islam ? Jawab Nabi : memberi makanan dan memberi SALAM terhadap orang yang kau kenal maupun yang tidak kau kenal ( HR Bukhori wal Muslim ) 2. Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Orang yang berkenderaan hendaklah memberi salam kepada orang yang berjalan kaki, orang yang berjalan hendaklah memberi salam kepada orang yang duduk dan orang yang sedikit hendaklah memberi salam kepada orang yang ramai (HR Bukhori wal Muslim ) 3. Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah kepada mereka: Waalaikum ( HR Bukhori wal Muslim) 4. Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya, apabila orang Yahudi mengucapkan salam kepada kamu, mereka mengucap: Assaamualaikum iaitu kematian tetap atas kamu. Maka jawablah kepada mereka: Alaika iaitu ke atas kamu ( HR Bukhori wal Muslim) 5. Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Sekumpulan orang-orang Yahudi meminta izin kepada Rasulullah s.a.w mereka mengucapkan: Assaamualaikum. Maka Aisyah menyahut: Bal Alaikumussaam walla'nah iaitu bahkan atas kamulah, moga-moga mendapat kematian dan kutukkan. Rasulullah s.a.w menegur: Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah s.a.w bersabda: Aku telah menjawab Wa'alaikum iaitu begitu pula kamu ( HR Bukhori wal Muslim ) Udah dulu ya OM-OM, Tante-tante, mas-mbak semua yang aku sayangi. Silahkan ditafakuri sendiri ya... Semoga Alloh menolong kita semua untuk memahami Diin yang lurus ini , amiin. Sabda nabi SAW : Barang siapa dikehendaki Alloh akan memperoleh kebaikan, niscaya dianugerahkanNYA pemahaman dalam agama dan diilhamkanNYA petunjuk (HR. Al Bukhori wal Muslim, dari Mu'awiyyah) Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri. Subhaanakallohuma Wabihamdika Asyhaduanlaailahaillaa anta Astaghfiruka wa'atubuilayka. Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu, dodi indra --- In keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam%40yahoogroups.com, Ananto pratikno.ananto@ wrote: adakah larangan yg jelas tentang hal ini? bagi yg sukda nDalil... tolong dibantu petromaksnya... salam, ananto On 11/20/06, Ade Sanjaya Aliyasa adesan70@ wrote: Waalaikum salam wr wb. Segala amal amalan tergantung niat , ada amalan baik ada juga amalan kurang baik bahkan ada amalan buruk. Amalan baik setelah diniatkan , walaupun tak terlasana InsyaAlloh dapat pahala .. apalagi kalau dilaksanakan Amalan buruk setelah diniatkan dan tak dilaksanakan Insya Alloh dapat pahala .. tapi kalau dilaksanakan berdosa. Kasus yg akan dibahas bolehkah mengucapkan selamat natal , atau mengucapkan selamat hari raya kepada orang yang berlainan agama ? Jalan keluar terbaik . 1. Sebaiknya tak mengucapkan dan tak meniatkan apa apa . terkecuali ada kondisi yg tak bisa dielakan atas alasan yg memang memerlukan kita untuk menegur dan menyapa ( jangan di niatkan mendatangi yang merayakan kecuali diundang) maka ucapan yang baik adalah Saya senang menghadiri undangan anda dan
Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid
wa alaikum salam dalam kitab Durusul Fiqhiyah disebutkan bahwa sholat berjama'ah hukumnya Fardhu Kifayah... salam ridwan - Original Message - From: Arland_hmd098 To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 23, 2006 3:30 PM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid Assalamu 'alaikum wr. wb. Membicarakan mengenai status hukum Wajib, Sunnah atau Mubah Insya Allah bukan bertujuan untuk debat kusir. Mengerjakan sesuatu amal Ibadah maka wajib mengetahui, apakah ini pekerjaan sunnah, mubah atau wajib, kalau hanya sekedar ikut-ikutan, maka dapat pahala juga namun saja mungkin tidak sempurna benar. Akhir-akhir ini ada sekolempok ummat islam (jamaah Tabligh) yang mengatakan bahwa sholat berjama'ah di Masjid itu hukumnya WAJIB, konsekwensinya adalah bagi mereka yang tidak berjama'ah di Masjid menjadi haram. Dihukumkan wajib bagi pribadi seseorang (misalnya bagi si Amin) boleh-boleh saja si amin mewajibkan dirinya untuk selalu sholat berjama'ah di masjid, ini namanya nazar/azam bagi si amin. Tapi kalau dihukumkan WAJIB secara umum bagi seluruh muslim maka harus dikemukakan dalil yang sarih. Pertanyaannya adalah : Apakah dari sekian hadits-hadits tersebut sudah cukup disimpulkan bahwa sholat berjama'ah itu dihukumkan WAJIB, sehingga lawannya adalah HARAM, maksudnya yaitu bagi orang yang tidak berjama'ah di Masjid maka dihukumkan HARAM?? Lalu bagaimana bagi mereka yang melakukan sholat berjama'ah namun dilakukannya dirumah masing-masing bersama keluarganya, apakah HARAM juga?? Bagaimana lagi dengan orang yang melakukan sholat munfarid, dirumah dan atau di masjid ?? Adakah yang mau menjawab...? Ada komentar...? monggo dilanjut wassalam, Arland- Jkt. - Original Message - From: Sumantri To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 23, 2006 10:50 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid Assalamu'alaikum Wr.Wb, Hadit-hadits keutamaan Shalat Fardu Berjamaah di Mesjid sudah jelas dan semua sepakat...Namun yang paling berat adalah melaksanakannya bukan ? kemudian Ikhlas melaksanakannya ? Kemudian Istiqomah ? Kemudian menyampaikannya ke saudara-saudara kita sesama muslim ? Kalo kita sudah merasakan kenikmatan mencintai Allah dan beribadah sesuai dg tuntunan Rasululullah SAW, diantaranya Shalat berjamaah Fardu di Mesjid...Apakah itu wajib/sunah yg akan menimbulkan silang pendapat, yg ujung-ujungnya debat kusir...Bukankah lebih baik diamalkan dulu, rasakan kelezatan ibadah Shalat Berjamaah, istiqomah, sampaikan...Bagi yg sudah merasakan kelezatan Shalat Fardu berjamaah, akan sedih bila tertinggal, seperti halnya Sahabat Rasulullah SAW, Anis bin Malik... Kalopun mau mencari Wajib ato Sunah..Sholat Fardu Berjamaah di Mesjid, mangga wae -Original Message- From: Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@yahoogroups.com Date: Wed, 22 Nov 2006 15:15:08 +0700 Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid Assalamu 'alaikum wr. wb. Ada satulagi hadits keutamaan melakukan sholat berjamaah di Masjid : Dari Abu Hurairah r.a berkata: Nabi s.a.w telah bersabda: Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naunganNya. Hari tersebut tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Golongan tersebut ialah pemimpin yang adil, pemuda yang sentiasa beribadat kepada Allah semasa hidupnya, seseorang yang hatinya sentiasa berpaut pada masjid-masjid yaitu sangat mencintainya dan selalu melakukan sembahyang berjemaah, dua orang yang saling mengasihi kerana Allah yaitu keduanya berkumpul dan berpisah kerana Allah, seorang lelaki yang diundang oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan dan rupa paras yang cantik untuk melakukan kejahatan tetapi dia berkata: Aku takut kepada Allah!, seorang yang memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah tangan kanan tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kirinya dan seseorang yang mengingati Allah di waktu sunyi sehingga mengalirkan air mata dari kedua matanya (HR.Bukhori, Muslim, Tirmizi, Nasa'i,Malik, Ahmad Ibnu Hanbal) Kalau soal keutamaan/ lebih afdhol semua setuju bahwa sholat berjamaah di Masjid adalah Lebih utama/ lebih afdhol. Namun demikian, yang menjadi pertanyaan adalah : Apakah dari sekian hadits-hadits tersebut sudah cukup disimpulkan bahwa sholat berjama'ah itu dihukumkan WAJIB, sehingga lawannya adalah HARAM, maksudnya yaitu bagi orang yang tidak berjama'ah di Masjid maka dihukumkan HARAM?? Lalu bagaimana bagi mereka yang melakukan sholat berjama'ah namun dilakukannya dirumah masing-masing bersama keluarganya, apakah HARAM juga?? Bagaimana lagi dengan orang yang melakukan sholat munfarid, dirumah dan atau di masjid ?? Ada
[keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid
Dari dalil-dalil yang saya sebutkan sebelumnya (dan masih banyak lagi dalil lainnya) sebagian ulama berpendapat bahwa dalil2 tersebut menunjukkan wajibnya shalat berjamaah dan wajibnya shalat jamaah di mesjid dimana dikumandangkan adzan. Namun, sebagian ulama adapula yang menghukuminya sebagai sunnah muakkadah dengan berlandaskan Hadits Rasulullah yang berbunyi Kebaikan shalat berjamaah melebihi shalat sendirian sebanyak 27 derajat. Disimpulkan bahwa hadits ini secara implisit mengisyaratkan shalat sendirian tidak dilarang, namun shalat berjamaah sangatlah dianjurkan. Kalau untuk saya pribadi, jika tidak ada udzur maka shalat berjamaah di Mesjid tentulah menjadi prioritas yang utama... :) Salam, WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Membicarakan mengenai status hukum Wajib, Sunnah atau Mubah Insya Allah bukan bertujuan untuk debat kusir. Mengerjakan sesuatu amal Ibadah maka wajib mengetahui, apakah ini pekerjaan sunnah, mubah atau wajib, kalau hanya sekedar ikut-ikutan, maka dapat pahala juga namun saja mungkin tidak sempurna benar. Akhir-akhir ini ada sekolempok ummat islam (jamaah Tabligh) yang mengatakan bahwa sholat berjama'ah di Masjid itu hukumnya WAJIB, konsekwensinya adalah bagi mereka yang tidak berjama'ah di Masjid menjadi haram. Dihukumkan wajib bagi pribadi seseorang (misalnya bagi si Amin) boleh-boleh saja si amin mewajibkan dirinya untuk selalu sholat berjama'ah di masjid, ini namanya nazar/azam bagi si amin. Tapi kalau dihukumkan WAJIB secara umum bagi seluruh muslim maka harus dikemukakan dalil yang sarih. Pertanyaannya adalah : Apakah dari sekian hadits-hadits tersebut sudah cukup disimpulkan bahwa sholat berjama'ah itu dihukumkan WAJIB, sehingga lawannya adalah HARAM, maksudnya yaitu bagi orang yang tidak berjama'ah di Masjid maka dihukumkan HARAM?? Lalu bagaimana bagi mereka yang melakukan sholat berjama'ah namun dilakukannya dirumah masing-masing bersama keluarganya, apakah HARAM juga?? Bagaimana lagi dengan orang yang melakukan sholat munfarid, dirumah dan atau di masjid ?? Adakah yang mau menjawab...? Ada komentar...? monggo dilanjut wassalam, Arland- Jkt. - Original Message - From: Sumantri To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 23, 2006 10:50 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid Assalamu'alaikum Wr.Wb, Hadit-hadits keutamaan Shalat Fardu Berjamaah di Mesjid sudah jelas dan semua sepakat...Namun yang paling berat adalah melaksanakannya bukan ? kemudian Ikhlas melaksanakannya ? Kemudian Istiqomah ? Kemudian menyampaikannya ke saudara-saudara kita sesama muslim ? Kalo kita sudah merasakan kenikmatan mencintai Allah dan beribadah sesuai dg tuntunan Rasululullah SAW, diantaranya Shalat berjamaah Fardu di Mesjid...Apakah itu wajib/sunah yg akan menimbulkan silang pendapat, yg ujung-ujungnya debat kusir...Bukankah lebih baik diamalkan dulu, rasakan kelezatan ibadah Shalat Berjamaah, istiqomah, sampaikan...Bagi yg sudah merasakan kelezatan Shalat Fardu berjamaah, akan sedih bila tertinggal, seperti halnya Sahabat Rasulullah SAW, Anis bin Malik... Kalopun mau mencari Wajib ato Sunah..Sholat Fardu Berjamaah di Mesjid, mangga wae -Original Message- From: Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@yahoogroups.com Date: Wed, 22 Nov 2006 15:15:08 +0700 Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid Assalamu 'alaikum wr. wb. Ada satulagi hadits keutamaan melakukan sholat berjamaah di Masjid : Dari Abu Hurairah r.a berkata: Nabi s.a.w telah bersabda: Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naunganNya. Hari tersebut tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Golongan tersebut ialah pemimpin yang adil, pemuda yang sentiasa beribadat kepada Allah semasa hidupnya, seseorang yang hatinya sentiasa berpaut pada masjid-masjid yaitu sangat mencintainya dan selalu melakukan sembahyang berjemaah, dua orang yang saling mengasihi kerana Allah yaitu keduanya berkumpul dan berpisah kerana Allah, seorang lelaki yang diundang oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan dan rupa paras yang cantik untuk melakukan kejahatan tetapi dia berkata: Aku takut kepada Allah!, seorang yang memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah tangan kanan tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kirinya dan seseorang yang mengingati Allah di waktu sunyi sehingga mengalirkan air mata dari kedua matanya (HR.Bukhori, Muslim, Tirmizi, Nasa'i,Malik, Ahmad Ibnu Hanbal) Kalau soal keutamaan/ lebih afdhol semua setuju bahwa sholat berjamaah di Masjid adalah Lebih utama/ lebih afdhol. Namun demikian, yang menjadi pertanyaan adalah : Apakah dari sekian hadits-hadits tersebut sudah cukup disimpulkan bahwa sholat berjama'ah itu
[keluarga-islam] Balasan Setelah Mati......
Saat di Tanah Suci, Pak Ismail Saleh melihat sendiri peristiwa dimana : Mayat dalam usungan yang hendak disholatkan di Masjid Al-Haram terombang-ambing di tengah lautan manusia, tanpa bisa mendekati masjid. Mayat itu adalah mayat penduduk di Mekah, yang walaupun rumahnya di Mekah, tetapi hatinya tidak tersentuh sama sekali untuk menunaikan Ibadah Haji. Betapa mayat itu tersingkir dan tersingkir terus.Ya Allah., luar biasa kekuasaan-Mu, membalas perbuatannya setelah ia mati, puji Pak Ismail kepada Rabb Penguasa Semesta Alam. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua.Amin. Sumber : http://www.hajiumroh.com
Re: [keluarga-islam] Re: Hadits - Prelude Diskusi
Maksudnya kata kami itu siapa Pak ? Wah bukankah deskripsi di bawah itu konsep NII...? Wassalam, Anto - Original Message From: Sahmuddin (PTI - SOR) [EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 23, 2006 4:08:05 PM Subject: RE: [keluarga-islam] Re: Hadits - Prelude Diskusi Justru inilah yang sedang kami perjuangkan agar Allah saja yang berhak ditaati, dicintai, dikagumi, diabdi jangan kepada thoghut. Taat kepada Allah harus dibuktikan dengan taat kepada diinNya (Aturan, hukum, kekuasaan dan pimpinan) Gambarannya sederhananya. Allah l Diin islam 3/19 l l l l l l Ummah Namun yang terjadi sekarang, bukannya Allah yang ditaati Allah l Diin selain islam 3/83 l l l l l l Ummah -Original Message- From: keluarga-islam@ yahoogroups. com [mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] s.com]On Behalf Of Abdul latief latief Sent: 22 Nopember 2006 13:02 To: keluarga-islam@ yahoogroups. com Subject: RE: [keluarga-islam] Re: Hadits - Prelude Diskusi Sudahkah nchik dapat melaksanakan kehendak firman berikut; 35] Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. (Ash-Shaaffaat) . wassalam. Recent Activity 13New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home mortgage Family home business Dan Yahoo! Photos Upload Print Same-day pickup at Target Yahoo! Mail Get it all! With the all-new Yahoo! Mail Beta Y! Messenger Instant smiles Share photos while you IM friends.. Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com
[keluarga-islam] Ibnu Taimiyyah dan Majelis Dzikir
Pendapat Ibnu Taimiyyah Mengenai Majelis Dzikir Bismillahirrohmanirrohiim, Berikut ini merupakan pendapat Ibnu Taimiyyah mengenai majelis dzikir. Hal ini terdapat dalam kitab Majmu 'at fatawa Ibnu Taimiyyah edisi King Khalid ibn 'Abd al-Aziz. Ibnu Taimiyyah telah ditanya mengenai pendapat beliau mengenai perbuatan berkumpul beramai-ramai berdzikir, membaca al-Quran berdoa sambil menanggalkan serban dan menangis sedangkan niat mereka bukanlah kerana riak ataupun menunjuk-nunjuk tetapi hanyalah kerana hendak mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Adakah perbuatan-perbuatan ini boleh diterima? Beliau menjawab, Segala puji hanya bagi Allah, perbuatan-perbuatan itu semuanya adalah baik dan merupakan anjuran di dalam syari'at (mustahabb) untuk berkumpul dan membaca al-Quran dan berdzikir serta berdoa. Salam sayang, Hidayat This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message.
[keluarga-islam] Score A pendidikan alternatif melalui Internet
Salam Sejahtera! Dalam kesibukan kerja mencari rezeki, terlupa kita nak pantau prestasi pelajaran anak. Takkan memadai setahun 2 kali untuk melihat prestasi anak melalui report kad. Kini Score A Programe http://www.score-a.com.my menawarkan report card 24 hour. Anda boleh meninjau prestasi anak di mana2 saja. Program pembelajaran output bekonsepkan latihtubi menjawab soalan dari tahun 1 hingga tingkatan 3 bagi semua matapelajaran teras. Latih tubi yang berterusan mengajar anak mengaplikasi segala maklumat yang diperolehi dari sekolah dan pusat tuisyen anak anda. Malah anak anda boleh mengunakan Programe Score-A http://www.score-a.com.my bila2 masa n dimana2 aje. Tak perlu cerita panjang, klik aje http://tinyurl.com/ylzme4 untuk demo online. Moga kehebatan score-A membantu anak anda straight A dalam pendidikan. Wassalam 03-60342418/012-9250789 ym: yaza96/yazs70 Berita Score A di utusan 17/11/06 http://www.utusan.com.my/utusan/content.asp?y=2006dt=1117pub=Utusan_Malaysiasec=Keluargapg=ke_01.htm --- This email has been sent with an unregistered version of MaxBulk Mailer MaxBulk Mailer is a new easy-to-use mail merge software for Windows
Re: [keluarga-islam] Re: masalah kasih ucapan selamat Natal
hehehe... sorry...:)) saya jadi kuatir juga, jika pas sampeyan salaman dan dalam hati bilang: Semoga Alloh membalikkan hatimu untuk mau masuk Islam dan, ternyata yg sampeyan salami juga berdo'a dalam hati: Semoga Mas Dodi tahun depan ikut Natalan.. hehehe... impas ga do'anya? ada kata bijak: jika anda tidak mau disakiti, maka jangan sakiti orang lain... salam, ananto On 11/23/06, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass.Wr.Wb. Whuallaa.kok pakai kesimpulan tho? ya monggo disimpulkan dewe-dewe, kalau dikasih salam oleh mereka, sudah ada tuntunan menjawabnya khan ?. Kalau mendahului, misalnya ketemu tetangga pas hari Natal, kalau saya hanya melakukan salaman jabat tangan, bibir tersenyum, dan hati berdo'a, semoga Alloh membalikkan hatimu untuk mau masuk Islam ( Ditempat tinggal saya, kebiasaannya adalah saling kunjung-mengunjungi dalam satu RT ketika hari Raya , baik Islam maupun non Islam, yang dikunjungi adalah yang sedang merayakan, alhamdulillah, jadinya guyub - rukun ) Om, ini bukan kesimpulan lhooo.hanya sekilas info aja... wassalam, dodi --- In keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam%40yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote: mas dodi... matur nuwun... berarti kesimpulannya bagaimana? salam, ananto On 11/22/06, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass.Wr.Wb. Om Ananto yang baik, ini bukan NDALIL ya Om, tapi sekedar baca kitab, lalu disalin kesini aja, moga bermanfaat. QS An-Nisaa' ayat 86 : 086. Apabila kamu dihormati(disalami) dengan suatu penghormatan (salam), maka balaslah penghormatan (salam) itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. QS Adz-Dzaariyat ayat 25 : 025. (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: Salaaman, Ibrahim menjawab: Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal. Hadits Rosululloh berikut ini : 1. Abdullah bin Amru bin Al Ash RA berkata : Seseorang bertanya kepada Nabi saw : Apakah yang terbaik dalam Islam ? Jawab Nabi : memberi makanan dan memberi SALAM terhadap orang yang kau kenal maupun yang tidak kau kenal ( HR Bukhori wal Muslim ) 2. Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Orang yang berkenderaan hendaklah memberi salam kepada orang yang berjalan kaki, orang yang berjalan hendaklah memberi salam kepada orang yang duduk dan orang yang sedikit hendaklah memberi salam kepada orang yang ramai (HR Bukhori wal Muslim ) 3. Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah kepada mereka: Waalaikum ( HR Bukhori wal Muslim) 4. Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya, apabila orang Yahudi mengucapkan salam kepada kamu, mereka mengucap: Assaamualaikum iaitu kematian tetap atas kamu. Maka jawablah kepada mereka: Alaika iaitu ke atas kamu ( HR Bukhori wal Muslim) 5. Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Sekumpulan orang-orang Yahudi meminta izin kepada Rasulullah s.a.w mereka mengucapkan: Assaamualaikum. Maka Aisyah menyahut: Bal Alaikumussaam walla'nah iaitu bahkan atas kamulah, moga-moga mendapat kematian dan kutukkan. Rasulullah s.a.w menegur: Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah s.a.w bersabda: Aku telah menjawab Wa'alaikum iaitu begitu pula kamu ( HR Bukhori wal Muslim ) Udah dulu ya OM-OM, Tante-tante, mas-mbak semua yang aku sayangi. Silahkan ditafakuri sendiri ya... Semoga Alloh menolong kita semua untuk memahami Diin yang lurus ini , amiin. Sabda nabi SAW : Barang siapa dikehendaki Alloh akan memperoleh kebaikan, niscaya dianugerahkanNYA pemahaman dalam agama dan diilhamkanNYA petunjuk (HR. Al Bukhori wal Muslim, dari Mu'awiyyah) Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri. Subhaanakallohuma Wabihamdika Asyhaduanlaailahaillaa anta Astaghfiruka wa'atubuilayka. Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu, dodi indra --- In keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam%40yahoogroups.com keluarga-islam%40yahoogroups.com, Ananto pratikno.ananto@ wrote: adakah larangan yg jelas tentang hal ini? bagi yg sukda nDalil... tolong dibantu petromaksnya... salam, ananto On 11/20/06, Ade Sanjaya Aliyasa adesan70@ wrote: Waalaikum salam wr wb. Segala amal amalan tergantung niat , ada amalan baik ada juga amalan kurang baik bahkan ada amalan buruk. Amalan baik setelah diniatkan , walaupun tak terlasana InsyaAlloh dapat pahala .. apalagi kalau dilaksanakan Amalan buruk setelah diniatkan dan tak dilaksanakan Insya Alloh dapat pahala .. tapi kalau dilaksanakan berdosa.
[keluarga-islam] Maaf-Memaafkan
Maaf-Memaafkan Oleh: A. Mustofa Bisri Maaf, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bisa berarti, Pembebasan seseorang dari hukuman (tututan, denda, dan sebagainya) karena suatu kesalahan; bisa pula berarti: permintaan ampun, atau dengan kata lain: permintaan pembebasan dari hukuman (tuntutan denda, dan sebagainya). Meminta maaf atau memberi maaf itu adalah perbuatan yang mulia. Orang yang mau mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah seorang ksatria. Orang yang suka memberi maaf adalah orang yang berjiwa besar. Begitu menurut pitutur orang-orang tua. Agama sendiri-paling tidak menurut pemahaman saya- juga menganggap mulia dan menganjurkan kepada perbuatan itu: meminta dan memberi maaf itu. Menurut sebuah hadis shahih, Nabi Muhammad saw. Pernah menganjurkan agar siapa yang mempunyai tanggung jawab terhadap orang lain, baiknya itu menyangkut kehormatan atau apa saja, segera menyelesaikannya di dunia ini, sehingga tanggung jawab itu menjadi bebas (bisa dengan menebus, bisa dengan meminta halal, atau meminta maaf). Sebab nanti di akherat sudah tidak ada lagi uang untuk tebus menebus. Orang yang mempunyai tanggungan dan belum meminta halal ketika dunia, kelak akan diperhitungkan dengan amalnya: apabila dia punya amal saleh, dari amal salehnya itulah tanggungannya akan ditebus; bila tidak memiliki, maka dosa atas orang yang disalahinya akan ditimpakan kepadanya, dengan ukuran tanggungannya. (Lihat misalnya, jawahir al-Bukhori, hlm. 275, hadis nomer: 353 dan shahih Muslim, II/430). Karena memohon ampun kepada Tuhan berarti pembebasan dari hukuman (siksa neraka), dan memohon maaf kepada orang juga menjadi syarat dari pengampunan Tuhan, maka konon kiat setan paling mutahir untuk menjerumuskan manusia adalah: membenarkan semua tindakan dan ucapan manusia sehingga tidak pernah merasa bersalah. Dengan demikian, manusia tidak akan memohon ampun atau meminta maaf. Apabila meminta maaf begitu penting, maka memberi maaf Allah Yang Maha Pengampun bahkan tersebut salah satu cirri orang takwa dan muhsin yang dicintai-Nya ( Q.s ali imron: 133-4). Soal maaf memaafkan yang kelihatannya sederhana itu, tiba-tiba menjadi persoalan yang agak pelik, unik dan 'canggih' ketika ada kasus-kasus seperti: kasus mahasiswa muadzin sebuah mesjid kampus dituduh melecehkan ayat Kursi, seorang artis yang dianggap memplesetkan Bismillah, penanggung jawab tabloid dan seorang 'dukun moderen' yang dituduh merendahkan Nabi Muhamad, sastrawan kenamaan yang tidak mau mengakui segala kesalahannya tempo doeloe, dan terakhir seorang petinggi negara sangat popular, yang konon memplesetkan Al-fatihah. Contoh-contoh diatas, kecuali kasus sang sastrawan, hamper sama satu dengan yang lain. Kalau pun ada perbedaan adalah pada kadar kesalahan dan kedudukan masing-masing yang bersangkutan. Kalau saya membuat rangking kesalahan, ditinjau dari agama (Islam) sesuai pemahaman saya, maka yang paling ringan adalah kesalahan si penanggung jawab tabloid. Dia jelas tidak bermaksud menghina dan sudah minta maaf secara tulus. Kemudian si 'dukun modern' yang juga sudah meminta maaf. Berikutnya adalah si mahasiswa. Lalu si artis dan si petinggi. Kedua yang terakhir ini telah bermain-main dengan Ummul-Kitab, 'Induk Al-Qur'an'. Rata-rata mereka semua telah menyatakan maaf. Yang aneh sikap kitab -terutama yang mengaku beragama Islam- terhadap mereka terkena kasus itu. Utuk kasus yang hampir sama itu, ternyata sikap kita tidak sama. Ada kasus yang membuat kita ngamuk setengah mati, seperti ngamuknya orang yang tidak beragama. (Bahkan ada orang orang yang sudah dianggap pemimpin agama, dengan berani mengatakan minta maaf tidak cukup). Baru puas setelah dihukum berapa tahun. Ada yang terhadapnya kita adem ayem saja. Sudah datang 'kiai resmi', meminta maaf, dan selesai masalah. (Padahal kesalahannya terhadap Tuhan; apa 'kiai resmi' itu mewakili Tuhan di Indonesia). Ada pula dianggap tidak bersalah sama sekali. Jangankan menuntutnya, membicarakan kasus saja orang tidak berani. Sungguh sikap mendua yang sangat menggelikan. Apa betul perlakuan yang berbeda itu disebabkan oleh kedudukan masing-masing ? kalau demikian apakah kita lupa akan hadis shahih tetang pencuri itu ? (Di zaman Nabi saw, seorang dari kalangan terhormat kedapatan mencuri). Ini tentulah skandal. Maka orang-orang pun meminta para sahabat dekat Nabi untuk 'membicarakan'-nya dan memintakan ampunan bagi si 'pencuri terhormat' itu. Ketika sahabat dekat itu matur kepada Nabi ternyata Nabi marah besar, Apakah kamu hendak membicarakan ketentuan yang sudahdtitentukan Allah ?Demi Allah, kata Nabi, seandainya Fatimah anak Muhammad mencuri, pasti akan aku potong juga tangannya. Rusaknya kaum sebelum sekalian adalah disebabkan karena apabila orang kecil yang mencuri, mereka menghukumnya; dan apabila orang besar yang mencuri mereka biarkan saja !). Tak kalah pelik dan menarik adalah kasus sastrawan kenamaan yang tak mau meminta maaf itu. Sastrawan ini waktu PKI dan Lekra masih jaya, dianggap telah ikut menindas
[keluarga-islam] Re: Hadits - Prelude Diskusi
hush...jangan buka kartu orang dong Pak anto...pamali.. eh..gak deh..lebih baik konfirmasi ke orangnya aja... apa iya Pak Sahmudin, anda dari group itu atau pecahannya kali?? tapi ya gak masalah, selama Pak Sahmudin ini mau belajar dan mau dikritisi, tapi kalau sudah merasa pemahamannya thd Al Qur'an sudah mentok dan merasa konsep pemahamannya paling benar...nah ini yg repot. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Maksudnya kata kami itu siapa Pak ? Wah bukankah deskripsi di bawah itu konsep NII...? Wassalam, Anto - Original Message From: Sahmuddin (PTI - SOR) [EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 23, 2006 4:08:05 PM Subject: RE: [keluarga-islam] Re: Hadits - Prelude Diskusi Justru inilah yang sedang kami perjuangkan agar Allah saja yang berhak ditaati, dicintai, dikagumi, diabdi jangan kepada thoghut. Taat kepada Allah harus dibuktikan dengan taat kepada diinNya (Aturan, hukum, kekuasaan dan pimpinan) Gambarannya sederhananya. Allah l Diin islam 3/19 l l l l l l Ummah Namun yang terjadi sekarang, bukannya Allah yang ditaati Allah l Diin selain islam 3/83 l l l l l l Ummah -Original Message- From: keluarga-islam@ yahoogroups. com [mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] s.com]On Behalf Of Abdul latief latief Sent: 22 Nopember 2006 13:02 To: keluarga-islam@ yahoogroups. com Subject: RE: [keluarga-islam] Re: Hadits - Prelude Diskusi Sudahkah nchik dapat melaksanakan kehendak firman berikut; 35] Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. (Ash-Shaaffaat) .
[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 03 Dzulqaidah 1427H
Bismillah irRahman irRaheem In the Name of Allaah, The Most Gracious, The Most Kind Laa ilaa ha illallahul haliimul kariim. Subhananallahi Robbil Arsyil Adziim Alhamdullilahi Robbil 'aalamiin. As'aluka mu jibati rohmatik wa aza ima maghfirotik wal qonimata mingkulli birrin wasalamatan mingkuli istmin la tada'li damban illa gofartahu wala hamman illa farrojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitaha yaa arhamarroohimiin. Tiada Tuhan kecuali ia Allah yang Maha Menangguhkan lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah penguasa Arsy yang Agung. Segala puji bagi Allah pencipta semesta alam. Aku minta pada-Mu terkabulnya Rahmat-Mu dan ketetapan pengampunan-Mu dan minta keberhasilan pada setiap yang baik dan minta keselamatan dari setiap dosa tidak bisa meninggalkan untukku dosa kecuali Engkau mengampuni-Nya dan tidak punya kesanggupan kecuali Engkau memberi jalan keluarnya. Dan tiada hajat itu bagi-Mu keridhoan kecuali Engkau yang mengabulkannya. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
[keluarga-islam] undangan [EMAIL PROTECTED]
assalamualaykum pada kesempatan ini, kami mengundang bapak. ibu yang ingin belajar ataupun sudah mahir dan ingin membagikan ilmunya tentang membaca alquran sesuai tajwid yang benar, sudilah kiranya bergabung bersama . semoga informasi ini bermanfaat wassalam anggi www.mediaquran.com Group Email Addresses Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe: [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: [EMAIL PROTECTED] List owner: [EMAIL PROTECTED]
[keluarga-islam] undangan [EMAIL PROTECTED]
assalamualaykum pada kesempatan ini, kami mengundang bapak. ibu yang ingin belajar ataupun sudah mahir dan ingin membagikan ilmunya tentang membaca alquran sesuai tajwid yang benar, sudilah kiranya bergabung bersama . semoga informasi ini bermanfaat wassalam anggi www.mediaquran.com Group Email Addresses Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe: [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: [EMAIL PROTECTED] List owner: [EMAIL PROTECTED]
Re: [keluarga-islam] Pandangan Islam tentang Budak Wanita 1
ini jawaban mengenai perbudakan dari guruku yg mulia di website nya : www.majelisrasulullah.org forum masalah fiqih masalah perbudakan. kalau kalian ingin konsultasi dg seorang guru mulia yg lembut tutur katanya, (ngga kayak gue, huee..he..he,,), silahkan kunjungi website itu, dia seorang karismatik, bahasanya sastra, dan ceramah2nya bisa didengar di multi media di website nya itu.. maaf yah.. ketika dfitanya soal perbudakan dalam islam beliau menjawab sbgbr : Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Cahaya keridhoan Nya semoga selalu melimpah pada hari hari anda, 1. perbudakan Berlaku bila ada peperangan antara muslimin dan kafir harby (kafir yg memerangi muslimin dg pedang/senjata dg terang terangan) dan kaum kafir yg terkalahkan maka mereka menjadi budak muslimin, namun hingga kini hal itu belum terjadi lagi. 2. Setelah kebangkitan Nabi saw para budak itu adalah hasil tawanan perang dan juga para budak dari musyrikin yg diperjualbelikan oleh orang kafir, seperti Bilal ra, ia seorang musyrik lalu beriman semasa ia masih menjadi budak, lalu ia dibeli oleh Abubakar shiddiq ra lalu dibebaskan. Dan semakin meluasnya muslimin maka perbudakan terhapus, karena para budak musyrikin terus dibebaskan dengan masuknya mereka kepada Islam, budak budak yg membela muslimin disuatu wilayah kafir yg dikuasai muslimin mereka dibebaskan, dan tuan tuan mereka yg memerangi muslimin justru dijadikan budak, dan tak lama kemudian dibebaskan, Orang orang kafir terus mengatakan bahwa muslimin ini agama sadis dengan perbudakannya, namun buktinya hingga masa kini sudah tidak ada lagi budak, menunjukkan bahwa para budak itu terus dibebaskan dan dibebaskan dan hingga kini sudah tak ada lagi budak muslimin dimuka bumi, padahal anak dan keturunan budak tetap menjadi budak tuannya jika tak dibebaskan, namun sesudah beberapa abad kemudian maka semakin terhapus dan terhapus. 3. Boleh disetubuhi dengan syarat yg sangat banyak, tidak semudah menyetubuhinya begitu saja, tapi diantaranya dengan mahar tertentu, perjanjian tertentu, dan bila hamil maka ia harus dijaga, dan anaknya kelak hukumnya adalah bebas, dan anak itu mendapat hak waris, dan tidak boleh menyetubuhi budak yg mempunyai suami, tak pula boleh disetubuhi oleh orang lain bila sudah disetubuhi oleh tuannya, tak pula boleh disetubuhi oleh anak tuannya walau tuannya telah wafat, tak pula diperbolehkan menyetubuhi hamba sahaya yg non muslim walaupun ahlulkitab, dan bila ia telah menyetubuhinya maka haram ia menyetubuhi putri hamba sahaya itu dan ibu dari hamba sahaya itu, dan bila ia telah menyetubuhinya lalu mempunyai keturunan maka jika tuannya wafat maka budak wanita itu dan keturunannya bebas, dan masih banyak lagi syarat permasalahan Wathul amah (menyetubuhi hamba sahaya wanita) yg tak mungkin saya sebutkan karena sangat pelik. 4. Membebaskan budak dalam keadaan kafir tidak dilarang syariah, banyak para sahabat membebaskannya, mereka malah diberi harta dan dijadikan teman, dan mempertahankan budak yg muslim pun tidak dilarang syariah, karena terus terang saja, permasalahan ini tidak semudah yg kita ketahui mengenai perbudakan, Islam mengajari perbudakan adalah untuk mendakwahi mereka, mendakwahi musuh musuh islam, menjadikan mereka serumah, makan sepiring dan tidur seatap, mereka dimuliakan, diajari, dijadikan keluarga, namun tentunya mereka tetap terikat dg kemestian untuk taat kepada tuannya, seakan anak yg mesti taat pada ayahnya, alangkah indahnya agama ini, menjadikan musuhnya tidur serumah, makan bersama, adakah ajaran yg mengajarkan musuh musuhnya tinggal serumah?, diberi kebebasan beragama?, dan penyiksaan pd budak akan dikenai hukunan berat dan Rasul saw pun banyak mempunyai budak, jumlah budak lelaki beliau saw adalah 43 orang, budak wanitanya 11 orang, beliau saw membimbing mereka, menafkahi mereka, hidup bersama mereka seperti anak anaknya, ah.. alangkah indahnya menjadi budak sang Nabi saw, karena selalu dapat dekat dg beliau saw, mereka dijadikan budak lalu dibebaskan dan dibebaskan, hingga mereka menjadi daI, menjadi pahlawan perang dll. bahkan kejadian dimasa Imam Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, beliau mempunyai budak yg tanpa sengaja menumpahkan air mendidih kewajah putra Imam Ali Zainal Abidin, maka wafatlah putra tercintanya yg masih bocah itu, apakah ia marah?, memukul?, mencambuk?, tidak.. beliau berkata : engkau kubebaskan.., demikian perbudakan itu dalam islam, Allah Maha Adil dengan memilih generasi zaman dahulu itu untuk diamanati hukum perbudakan, dan kini perbudakan sudah sirna, coba kalau saat ini masih ada perbudakan??, pastilah diselewengkan dengan kekejian dan kebiadaban oleh oknum oknum muslimin yg sudah kehilangan akhlak, mereka sudah berani memperbudak orang yg bebas, memperbudak pembantu, memperbudak karyawan, memperbudak
RE: {Disarmed} RE: [keluarga-islam] Re: Hadits
for sahmudin : ha..ha...ha.. bodohnya ketahuan sekarang.., susunan Alqur'an itu dari hadits! kau kira Alqur'an itu ditumpuk langsung dari percetakan di langit?? Alqur'an itu awalnya turun pada nabi saw lalu disampaikan pada sahabat, dan belum terkumpulkan jadi buku seperti sekarang, baru pada zaman Khalifah Abubakar ra mereka berinisiatif membukukannya, karena sebelumnya ayat ayat itu bertebaran di tembok tembok, tertulis di kulit onta, dan ada banyak pula sahabat yg menghafalnya, ada yg mencatatnya, namun ketika peristiwa Ahlul yamamah yaitu dibantainya banyak sahabat yg hafal alqur'an, maka umar bin khattab ra menyarankan Khalifah abubakar shiddiq ra untuk membukukan semua ayat ayat Allah swt dalam satu kitab, karena kalau tidak maka ummat selanjutnya tak akan mengenalnya bila para Huffadh dibantai terus menerus. . barulah zayd bin tsabit ra mulai mengumpulkannya, Rujuk Shahih Bukhari hadits no.4402. lalu dizaman Utsman bin Affan ra selesai lah pembukuan itu, dikumpulkan seluruh sahabat yg hafal dan ahli alqur'an, semua catatan2 mereka yg mencatat, lalu sama sama mengumpulkan Alqur'an dan membukukannya dalam satu kitab, jadilah Alqur'an yg kita kenal sekarang dg sebutan Mushaf Utsmaniy. semua catatan catatan lain dibakar dan dimusnahkan, agar tak terjadi ikhtilaf kelak. (rujuk Al Itqan oleh Al Hafidh Almuhaddits Jalalauddin Abdurrahman Assuyuthi rahimahullah) dan susunan Alqur'an itu turunnya tidak seperti yg sekarang, karena kalau menurut urutannya ya ayat pertama bukan Alfatihah, tapi Al Alaq 1-5, lalu Almudatsir, baru ayat ayat lainnya, namun darimana susunan seperti skrng ini?, darimana tuh fatihah duluan?, lalu albaqarah?, lalu urutan urutan lainnya?, darimana itu nama nama surat?, kok bisa ada namanya??, alfatihah, albaqarah, al imran dll, darimana urutan urutan ayatnya?? itu semua dari hadits Rasul saw yg memang memberitahu beberapa sahabat, ayat ini bagian dari surat anu, ayat anu urutannya disebelah ayat anu, ayat yg turun kemarin adalah terusan dari ayat yg turun bulan lalu.. begitt.. makanya kalau ngga ada hadits ya Alqur'an ngga ada, wong susunannya itu dari hadits kok, kalau anda mengatakan periwayat hadits itu dusta, maka Alqur'an juga dusta..! makanya ngga usah berkaok kaok dg ayat Alqur'an kalau tak tahu ilmunya, lalu menafikan hadits.., ini kebodohan yg nyata, Alqur'an dan Alhadits tak akan pernah bisa dipisahkan. Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED] wrote: saya mo tanya, tapi Ma'af sebelumnya Yha Kang Sahmudin... Sampeyan ini apa orang KHAWARIJ... Sekedar tanya aja Lho ini... Salam JIHAD AL-Pacitan -Original Message- From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Sahmuddin (PTI - SOR) Bedakan wahyu yang diwahyukan kemudian di mushafkan dengan hadits buatan manusia yang dimushafkan. Al-Qur'an sangat jelas diturunkan oleh Allah sedang Hadits palsu tidak jelas asal usulnya dari mana, manusia bisa saja membuat hadits palsu, saya juga bisa membuat hadits palsu. namun al-Qur'an tentu saja saya tidak mampu karena sudah sempurna dimushafkan jadi tidak bisa lgi ditambah-tambah atau di kurangi. hanya difahami agar kita bisa mengerti tafsir dan takwil ayat-ayat tersebut. Kalau anda berfikiran seperti dibawah dengan bertanya hanya untuk mengetahui sampai dimana jawaban saya tidak perlu saya jelaskan, toh tidak ada hubungannya dengan peringatan yang kami sampaikan, Orang sudah mengetahui kalau Allah mengajarkan Ruh kepada Muhammad Rasulullah, maka Ruh itulah al-Qur'an. Masa Ruh adalah Hadits yang tidak jelas asal usulnya. Beda dengan al-Qur'an yang jelas asal-usulnya dari siapa, toh kurang lebih 2 milyran ummat yang mengaku islam isi kitabnya sama mulai dari surat al-Fatihah sampai surat an-naas, 30 Juz, 114 surat , and is believed to be clean. -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean. - Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.
Re: [keluarga-islam] Pandangan Islam tentang Budak Wanita 1
apakah jaman sekarang masih ada budak? seperti definisi budaknya di jaman kanjeng nabi? salam, ananto On 11/22/06, Kang-Nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: -- Forwarded message -- From: Baz [EMAIL PROTECTED] Date: Nov 7, 2006 8:27 PM Subject: Pandangan Islam tentang Budak Wanita 1 Pandangan Islam tentang Budak Wanita Assalamu'alaikum wr. wb. Ustadz ykh., selama ini yang saya fahami adalah bahwa ketika seorang muslim memiliki budak wanita maka dia boleh menyetubuhi budak tersebut tanpa lebih dulu menikahinya. Saya mohon ustadz menjelaskan apakah pemahaman saya itu benar dan kalau salah bagaimana sebenarnya pandangan Islam tentang hal ini. Atas jawaban ustadz saya haturkan jazakumullah khair. Wass. wr. wb. Acep Jawaban Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Apa yang anda sebutkan itu memang benar dan dibenarkan langsung oleh Al-Quran Al-Karim, kitab suci yang kita absolutkan itu. Dalam banyak ayatnya, Al-Quran memang membolehkan laki-laki menyetubuhi budaknya sendiri. Tetapi bukan budak orang lain. Hal itu antara lain terdapat dalam ayat-ayat ini: Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. (QS Al-Mu'minun: 5-6) Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap perempuan yang yatim, maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka seorang saja atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.(QS An-Nisa: 3) Dan wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu ni'mati di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya, sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS An-Nisa: 24) Pembolehan itu kalau kita lihat di masa sekarang ini, sekilas memang terasa aneh dan tidak sesuai dengan rasio kita. Sebab kita hidup di abad 21, di mana perbudakan sudah menjadi barang yang asing. Kalau sampai kita membaca ayat Al-Quran yang seolah menerima konsep perbudakan, bahkan pemiliknya sampai boleh menyetubuhinya, tentu saja kita akan merasa sangat heran. Namn pahamilah bahwa status budak itu amat hina. Budak dianggap sebagai makhluk setengah binatang dan setengah manusia. Maka tindakan menyetubuhi budak di masa itu jangan dianggap sebagai kenikmatan, justru sebaliknya, masyarakat di masa itu memandangnya sebagai sebuah tindakan yang hina dan kurang terhormat. Meski pun dihalalkan oleh Al-Quran. Dan ketika Al-Quran menghalalkan laki-laki menyetubuhi budaknya, hal itu merupakan dispensasi atau keringanan belaka. Terutama buat mereka yang tidak mampu menikahi wanita terhormat dan mulia. Masyarakat sendiri tidaklah memandang bahwa menyetubuhi budak itu sebagai sebuah fasilitas penyaluran aktifitas seksual yang 'wah' di masa itu. Sebab memang sudah menjadi konvensi bahkan sebuah kelaziman. Berbeda dengan zaman sekarang, kalau kita mendengar kebolehan menyetubuhi budak, seolah kita merasakan kehebohan tersendiri. Padahal para budak wanita itu bukan sekedar wanita murahan atau rendahan, bahkan dianggap sebagai separuh binatang. Anda bisa bayangkan, mana ada orang di masa itu mau menyetubuhi makhluk setengah manusia dan setengah binatang. Pastilah mereka lebih memilih untuk menikah dengan para wanita mulia, ketimbang menggauli budak. Kalau sampai ada yang menyetubuhinya, mereka pun merasa kurang terhormat. Mari kita renungkan kembali keadaan sosiol kemasyarakatan di masa itu, yakni abad ketujuh masehi, tentu pandangan kita akan berbeda jauh. Ketahuilah bahwa perbudakan itu sendiri bukan produk agama Islam. Perbudakan itu sudah ada jauh sebelum Al-Quran ini diturunkan. Di zaman Romawi dan Yunani Kuno, Persia kuno, China dan hampir seluruh peradaban manusia di masa lalu telah dikenal perbudakan. Dan semua itu terjadi berabad-abad sebelum Islam datang. Sedangkan negeri Arab termasuk negeri yang belakangan mengenal perbudakan, sebagaimana belakangan pula dalam mengenal kebejadan moral. Minuman keras, pemerkosaan, makan uang riba, menyembah berhala, poligami tak terbatas dan budaya-budaya kotor lainnya bukan berasal dari negeri Arab, tetapi justru dari peradaban-peradaban besar manusia. Ini penting kita pahami terlebih dahulu sebelum memvonis ajaran Islam. Negeri Arab adalah peradaban yang terakhir mengenal budaya-budaya kotor itu dari hasil persinggungan mereka dengan dunia luar. Karena orang Makkah itu biasa melakukan perjalanan dagang ke berbagai negeri. Justru dari peradaban-peradaban 'maju' lainnya itulah Arab mengenal kejahiliyahan. Perlu anda ketahui bahwa berhala-berhala yang
{Disarmed} RE: [keluarga-islam] Re: Hadits
susunan Al Qur'an dari hadist...nggak salah tuh bos.. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: for sahmudin : ha..ha...ha.. bodohnya ketahuan sekarang.., susunan Alqur'an itu dari hadits! kau kira Alqur'an itu ditumpuk langsung dari percetakan di langit?? Alqur'an itu awalnya turun pada nabi saw lalu disampaikan pada sahabat, dan belum terkumpulkan jadi buku seperti sekarang, baru pada zaman Khalifah Abubakar ra mereka berinisiatif membukukannya, karena sebelumnya ayat ayat itu bertebaran di tembok tembok, tertulis di kulit onta, dan ada banyak pula sahabat yg menghafalnya, ada yg mencatatnya, namun ketika peristiwa Ahlul yamamah yaitu dibantainya banyak sahabat yg hafal alqur'an, maka umar bin khattab ra menyarankan Khalifah abubakar shiddiq ra untuk membukukan semua ayat ayat Allah swt dalam satu kitab, karena kalau tidak maka ummat selanjutnya tak akan mengenalnya bila para Huffadh dibantai terus menerus. . barulah zayd bin tsabit ra mulai mengumpulkannya, Rujuk Shahih Bukhari hadits no.4402. lalu dizaman Utsman bin Affan ra selesai lah pembukuan itu, dikumpulkan seluruh sahabat yg hafal dan ahli alqur'an, semua catatan2 mereka yg mencatat, lalu sama sama mengumpulkan Alqur'an dan membukukannya dalam satu kitab, jadilah Alqur'an yg kita kenal sekarang dg sebutan Mushaf Utsmaniy. semua catatan catatan lain dibakar dan dimusnahkan, agar tak terjadi ikhtilaf kelak. (rujuk Al Itqan oleh Al Hafidh Almuhaddits Jalalauddin Abdurrahman Assuyuthi rahimahullah) dan susunan Alqur'an itu turunnya tidak seperti yg sekarang, karena kalau menurut urutannya ya ayat pertama bukan Alfatihah, tapi Al Alaq 1-5, lalu Almudatsir, baru ayat ayat lainnya, namun darimana susunan seperti skrng ini?, darimana tuh fatihah duluan?, lalu albaqarah?, lalu urutan urutan lainnya?, darimana itu nama nama surat?, kok bisa ada namanya??, alfatihah, albaqarah, al imran dll, darimana urutan urutan ayatnya?? itu semua dari hadits Rasul saw yg memang memberitahu beberapa sahabat, ayat ini bagian dari surat anu, ayat anu urutannya disebelah ayat anu, ayat yg turun kemarin adalah terusan dari ayat yg turun bulan lalu.. begitt.. makanya kalau ngga ada hadits ya Alqur'an ngga ada, wong susunannya itu dari hadits kok, kalau anda mengatakan periwayat hadits itu dusta, maka Alqur'an juga dusta..! makanya ngga usah berkaok kaok dg ayat Alqur'an kalau tak tahu ilmunya, lalu menafikan hadits.., ini kebodohan yg nyata, Alqur'an dan Alhadits tak akan pernah bisa dipisahkan. Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED] wrote: saya mo tanya, tapi Ma'af sebelumnya Yha Kang Sahmudin... Sampeyan ini apa orang KHAWARIJ... Sekedar tanya aja Lho ini... Salam JIHAD AL-Pacitan -Original Message- From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] Behalf Of Sahmuddin (PTI - SOR) Bedakan wahyu yang diwahyukan kemudian di mushafkan dengan hadits buatan manusia yang dimushafkan. Al-Qur'an sangat jelas diturunkan oleh Allah sedang Hadits palsu tidak jelas asal usulnya dari mana, manusia bisa saja membuat hadits palsu, saya juga bisa membuat hadits palsu. namun al-Qur'an tentu saja saya tidak mampu karena sudah sempurna dimushafkan jadi tidak bisa lgi ditambah-tambah atau di kurangi. hanya difahami agar kita bisa mengerti tafsir dan takwil ayat-ayat tersebut. Kalau anda berfikiran seperti dibawah dengan bertanya hanya untuk mengetahui sampai dimana jawaban saya tidak perlu saya jelaskan, toh tidak ada hubungannya dengan peringatan yang kami sampaikan, Orang sudah mengetahui kalau Allah mengajarkan Ruh kepada Muhammad Rasulullah, maka Ruh itulah al-Qur'an. Masa Ruh adalah Hadits yang tidak jelas asal usulnya. Beda dengan al-Qur'an yang jelas asal-usulnya dari siapa, toh kurang lebih 2 milyran ummat yang mengaku islam isi kitabnya sama mulai dari surat al-Fatihah sampai surat an-naas, 30 Juz, 114 surat
[keluarga-islam] Re: Ibnu Taimiyyah dan Majelis Dzikir
Bismillahirrahmanirahiim. Tanggapan terhadap tulisan pak hidayat Pertama, hendaknya ketika kita berbicara dalam urusan ilmu agama atau lainnya, kita harus senantiasa memahami kaidah-kaidah dasar dalam ilmu tersebut. Dalam ilmu agama, -sebagaimana telah dibahas dengan panjang lebar oleh ulama' ahli ushul fiqih- yang menjadi dasar pemikiran dan keputusan setiap hukum adalah dalil-dalil syar'i, bukan lainnya. Dan yang dianggap sebagai dalil dalam ilmu agama, ialah Al Qur'an, Al Hadits, Al Ijma'. Inilah dalil-dalil -yang disepakati oleh para ulama'- dalam setiap urusan agama. Sedangkan hal-hal lain selain dari ketiga dalil ini diperselisihkan oleh ulama', apakah dapat dijadikan dalil atau tidak dalam urusan agama. Kedua, silahkan anda berdusta atas nama ulama dengan memplintir perkataan Ibnu Taimiyyah yang anda sendiri belum tentu memiliki kitabnya (Majmu fatwa), asalkan jangan berdusta mengatas namakan Rosululluh shallalahu 'alayhi wa sallam. ketahuilah yaa akhi karim, bahwa majelis dzikir yang anda maksud itu (beramai-ramai berdzikir, membaca al-Quran berdoa sambil menanggalkan serban dan menangis) justru ditentang sendiri oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyaah dan murid-muridnya. Bagaimana mungkin Syaikhul Islam yang kita kenal melalui sirahnya merupakan tokoh penentang Bid'ah dan ajaran sesat tasawuf dijamannya itu membolehkan bid'ah sementara Nabinya yang mulia dan para shahabat tidak perna menuntunkannya.?? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Iqtidha hal. 304 mengatakan, Bahwa berkumpulnya orang dalam rangka membaca Al Qur'an, berdzikir dan berdoa adalah perkara yang baik apabila hal tersebut tidak merupakan suatu kebiasaan dan tidak terdapat perkara bid'ah. sementara salah satu perkara bid'ah dalam berdzikir adalah mengeraskan suara sebagaimana ia sendiri (syakhul Islam mengatakan dalam Kitab Al Fatawa Al Kubra 2/132, Tidak ada seorang pun yang mengabarkan bahwa setiap Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam selesai mengerjakan shalat dengan para sahabat, beliau berdo'a bersama-sama dengan mereka. Maka cukuplah saya katakan kepada anda: Ù ÙÙس ÙصØÙ` Ù٠اÙØ£ ÙÙا Ù Ø´Ùء٠اذا اØتا ج اÙÙÙار Ø¥ Ù٠دÙÙÙ Sungguh tidak masuk akal sama sekali Bila sesuatu yang sudah jelas masih membutuhkan dalil Abu Yahya Adz-Dzahabi Kullu bid'atin dholala ila yaumil qiyamah http://smd.antibidah.net http://smd.antibidah.net/ --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Hidayat, Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Pendapat Ibnu Taimiyyah Mengenai Majelis Dzikir Bismillahirrohmanirrohiim, Berikut ini merupakan pendapat Ibnu Taimiyyah mengenai majelis dzikir. Hal ini terdapat dalam kitab Majmu 'at fatawa Ibnu Taimiyyah edisi King Khalid ibn 'Abd al-Aziz. Ibnu Taimiyyah telah ditanya mengenai pendapat beliau mengenai perbuatan berkumpul beramai-ramai berdzikir, membaca al-Quran berdoa sambil menanggalkan serban dan menangis sedangkan niat mereka bukanlah kerana riak ataupun menunjuk-nunjuk tetapi hanyalah kerana hendak mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Adakah perbuatan-perbuatan ini boleh diterima? Beliau menjawab, Segala puji hanya bagi Allah, perbuatan-perbuatan itu semuanya adalah baik dan merupakan anjuran di dalam syari'at (mustahabb) untuk berkumpul dan membaca al-Quran dan berdzikir serta berdoa. Salam sayang, Hidayat This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message.
[keluarga-islam] FW: [anak82SMA2bgr] starbucks ato di coffee bean
-Original Message- Sent: Friday, November 24, 2006 9:05 AM Subject: [anak82SMA2bgr] starbucks ato di coffee bean Hati2 bagi yg suka nongkrong di starbucks ato di coffee bean .. HALIMAH BINTI HAMZAH PASUKAN PETUGAS PROGRAM MS ISO 9002 JABATAN IMIGRESEN MALAYSIA Please note that all chocolate, vanilla and coffee drinks at Coffee Bean and Starbuck contains E471 (Emulsifier 471), mono di-glycefides which is from animal origin (pork). Raspberry Frap uses cherries that has been dip in alcohol the tiramisu contains RUM. Please pass this message to our muslim friends. Thanks.. Call JAKIM 03 - 8886 4000 for more information. _ Access over 1 million songs - Yahoo! http://pa.yahoo.com/*http://us.rd.yahoo.com/evt=36035/*http://music.yahoo.com/unlimited/ Music Unlimited.
RE: [keluarga-islam] Re: Ibnu Taimiyyah dan Majelis Dzikir
Bismillahirrohmanirrohim, Terima kasih Pak Abu atas tanggapannya. Dan saya sangat terbuka serta siap menerima nasihat, apalagi ilmu … dan saya anggap semua member termasuk Anda ini adalah guru saya … Menilik nada tulisan Anda, adalah cukup baik bila Anda telah menganggap saya itu belum tahu apa-apa. Dalam posisi ini, tentunya buat saya tidak akan menjadi masalah dengan tuduhan-tuduhan Anda selanjutnya ... Mohon saya dibantu: * Bagaimana kutipan asli dari kitab Majmu’ul Fatawaa edisi King Abdul Aziz tersebut sebenarnya? * Apakah ada larangan yang jelas dari Al-Quran ataupun hadits mengenai majelis dzikir tersebut? Mohon dalam penjelasannya nanti dibedakan dengan dzikir setelah sholat. Sekiranya cukup itu dulu, dan silakan dengan ikhlas menyumbangkan ilmunya kepada saya ... Salam sayang, Hidayat alfaqir From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Abu Yahya Adz-Dzahabi Sent: Friday, November 24, 2006 11:15 AM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: [keluarga-islam] Re: Ibnu Taimiyyah dan Majelis Dzikir Bismillahirrahmanirahiim. Tanggapan terhadap tulisan pak hidayat Pertama, hendaknya ketika kita berbicara dalam urusan ilmu agama atau lainnya, kita harus senantiasa memahami kaidah-kaidah dasar dalam ilmu tersebut. Dalam ilmu agama, -sebagaimana telah dibahas dengan panjang lebar oleh ulama' ahli ushul fiqih- yang menjadi dasar pemikiran dan keputusan setiap hukum adalah dalil-dalil syar'i, bukan lainnya. Dan yang dianggap sebagai dalil dalam ilmu agama, ialah Al Qur'an, Al Hadits, Al Ijma'. Inilah dalil-dalil -yang disepakati oleh para ulama'- dalam setiap urusan agama. Sedangkan hal-hal lain selain dari ketiga dalil ini diperselisihkan oleh ulama', apakah dapat dijadikan dalil atau tidak dalam urusan agama. Kedua, silahkan anda berdusta atas nama ulama dengan memplintir perkataan Ibnu Taimiyyah yang anda sendiri belum tentu memiliki kitabnya (Majmu fatwa), asalkan jangan berdusta mengatas namakan Rosululluh shallalahu 'alayhi wa sallam. ketahuilah yaa akhi karim, bahwa majelis dzikir yang anda maksud itu (beramai-ramai berdzikir, membaca al-Quran berdoa sambil menanggalkan serban dan menangis) justru ditentang sendiri oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyaah dan murid-muridnya. Bagaimana mungkin Syaikhul Islam yang kita kenal melalui sirahnya merupakan tokoh penentang Bid'ah dan ajaran sesat tasawuf dijamannya itu membolehkan bid'ah sementara Nabinya yang mulia dan para shahabat tidak perna menuntunkannya.?? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Iqtidha hal. 304 mengatakan, Bahwa berkumpulnya orang dalam rangka membaca Al Qur'an, berdzikir dan berdoa adalah perkara yang baik apabila hal tersebut tidak merupakan suatu kebiasaan dan tidak terdapat perkara bid'ah. sementara salah satu perkara bid'ah dalam berdzikir adalah mengeraskan suara sebagaimana ia sendiri (syakhul Islam mengatakan dalam Kitab Al Fatawa Al Kubra 2/132, Tidak ada seorang pun yang mengabarkan bahwa setiap Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam selesai mengerjakan shalat dengan para sahabat, beliau berdo'a bersama-sama dengan mereka. Maka cukuplah saya katakan kepada anda: Ùˆ ليس يصØÙ` ÙÙŠ الأ Ùها Ù… شيءٌ اذا اØتا ج النهار Ø¥ لي دليل Sungguh tidak masuk akal sama sekali Bila sesuatu yang sudah jelas masih membutuhkan dalil Abu Yahya Adz-Dzahabi Kullu bid'atin dholala ila yaumil qiyamah http://smd.antibidah.net http://smd.antibidah.net/ This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message.