Ieu web proyekna.. http://www.caedz.com/project_indonesia.php
Teu kabayang bakal siga kumaha pembebasan tanahna. Kareta hidrogen ieu didesain Interstate Traveler aya websitena ieu: http://www.interstatetraveler.us/ Pausahaan ieu ti taun 2002 geus nyoba-nyoba di tempat asalna Michigan sangkan bisa implementasi sistem kareta hidrogen ieu, tapi nepi ka ayeuna weleh tacan hasil http://www.ecotuesday.com/tags/interstate-traveler Artikel tinu skeptis tiasa dibaca di dieu: http://www.thetransportpolitic.com/2009/03/17/insanity-rears-its-ugly-head-in-michigan/ Dian. 2009/12/1 mh <khs...@gmail.com> > > > Geunjleung film 2012, di Jabar malah 2011 bakal ngawangun jalur cepat > angkutan KA. > Supaya tereh nepi ka 2112 kitu? Hehehe. > -mh- > > ====== > 2011, Dibangun Jalur KA Cepat di Jabar > > PUTRAJAYA, (PR).- > Lima belas investor sepakat membiayai pembangunan kereta api cepat > berbahan bakar hidrogen senilai 3 miliar dolar AS (kira-kira Rp 28,5 > triliun). Projek bernama Hydrogen Hi-Speed Rail Super Highway > Concession (H2RSH) ini akan membuka rute Jakarta-Bandung-Cirebon > sepanjang 357 km. > > "Kecepatan kereta ini mencapai 400 km/jam, sehingga perjalanan yang > biasanya memakan waktu lima jam bisa dipersingkat menjadi hanya satu > jam," ujar Dr. E. Sjahrial, Senior Managing Partner, salah satu > anggota konsorsium CAEDZ seusai penandatanganan MoU pembangunan > infrastruktur ini dengan Ketua Kadin Indonesia Komite Singapura Iwan > Darmawan Hanafi di Hotel Marriott, Putrajaya Malaysia, Selasa (1/12). > > Wartawan "PR" Dadang Hermawan melaporkan dari Putrajaya, hadir pada > kesempatan itu, direksi anggota konsorsium dan Kepala BKPMD Jabar Iwa > Kartiwa. > > Menurut Sjahrial, pembiayaan projek ini murni dari konsorsium. "Kami > harapkan pada April 2011, pembangunan kereta api ini sudah bisa > dilakukan dan sepuluh bulan setelah itu sudah bisa digunakan > masyarakat. Paling lambat, tahun 2012 layanan ini sudah bisa menjadi > transportasi massal yang baru," katanya. > > Menurut dia, tarif yang akan dikenakan tidak akan jauh berbeda dengan > tarif bus di jalur tersebut. "Karena kami yakin dengan tarif sebesar > itu kami masih bisa memperoleh margin. Apalagi, kami masih bisa > menjual beberapa sumber energi lain kepada pihak ketiga,"ujarnya. > > Dikatakan, ada tujuh fasilitas yang bisa menjadi sumber penerimaan > bagi konsorsium, yakni penjualan listrik yang dihasilkan dari sisa > bahan bakar hidrogen dan panel surya, jaringan telekomunikasi, serat > optik, jaringan bahan bakar hidrogen dan gas, serta air. > > Projek pertama di dunia > > Sjahrial optimistis dari projek ini pihaknya bisa meraup untung hingga > 400 juta dolar setahun. "Sehingga bila dibandingkan dengan investasi > sebesar 3 miliar dolar AS serta pendapatan 400 juta dolar AS/tahun, > saya kira projek ini memberikan kepastian keuntungan yang besar," > ucapnya. > > Apalagi, menurut dia, investasi sebesar 3 miliar dolar AS untuk > jaringan kereta api sepanjang 357 km ini terbilang sangat murah bila > dibandingkan dengan membangun jaringan kereta api konvensional yang > bisa menghabiskan biaya sepuluh kali lebih besar. > > "Di sisi lain, kereta api hidrogen ini merupakan projek pertama di > dunia yang diterapkan secara komersial. Sehingga, saat ini seluruh > mata di dunia menunggu realisasinya dan beberapa sudah > mempertimbangkan untuk mengganti sistem transportasi mereka menjadi > lebih ramah lingkungan seperti kereta api ini," katanya. > > Perhatian dunia juga terlihat dari rencana Presiden Amerika Serikat > Barack Obama yang akan secara resmi mengumumkan projek ini pada > lawatannya ke Indonesia pada Februari 2010 bertepatan dengan acara > Pertemuan Tingkat Tinggi Perubahan Iklim. > > Selain membangun jalur kereta api, konsorsium ini juga berencana > membangun infrastruktur lainnya pada koridor Jakarta-Bandung-Cirebon. > "Kami sudah mendapat pledge sebesar 500 miliar dolar AS dari 400 bank > dan lembaga keuangan internasional yang akan kita bangun untuk Bandara > Kertajati, Pelabuhan Cirebon, dan infrastruktur lainnya," ucapnya. > > Kelima belas konsorsium ini terdiri atas Aon Risk Service Inc., > Aqua-PhyD Inc., Aruna Solutions, Asian Energy Limited, Tricap Group, > Copernicus International, eCompass Group, Fidelity National Financial, > Global Green Management, McGladry & Pullen, Modular Integrated > Technologies, Obermeyer Planen + Beraten, Pembinaan Aktif Gemalang, > The Interstate Traveler Company, dan TUM Geotechnical Research. > > Ketua Kadin Indonesia Komisi Singapura Iwan Darmawan Hanafi > menyatakan, pihaknya akan memfasilitasi komunikasi antara konsorsium > dan pemerintah Indonesia. "Oleh karena itu, hadir pada acara ini Pak > Iwa karena sebagian besar dari koridor tersebut berada di wilayah > Jabar," ujarnya. > > Dikatakan, keseriusan konsorsium ini patut diakomodasi oleh pemerintah > Indonesia. "Konsorsium ini beranggotakan investor dari berbagai negara > seperti Amerika, Kanada, Belgia, Jerman, Singapura, dan Malaysia. Ini > menandakan kepercayaan mereka untuk berinvestasi di Jabar cukup > tinggi," tuturnya. > > Menurut dia, dalam pertemuan tersebut mereka meminta adanya kepastian > berinvestasi sehingga realisasi projek ini bisa berjalan sesuai dengan > rencana. > > "Apalagi, melalui projek ini setidaknya akan menciptakan enam juta > lapangan kerja baru serta mempercepat pembangunan ekonomi wilayah > Jabar," katanya. > > Iwa Kartiwa mengatakan, pihaknya akan membantu dengan mempercepat > proses perizinan sehingga mereka bisa memperoleh Surat Persetujuan > Penanaman Modal (SPPM). "Kita harapkan SPPM tersebut bisa keluar tahun > ini juga dan paling lambat awal tahun depan," ucapnya. > > Dikatakan, kendati pemerintah sama sekali tidak mengeluarkan dana > untuk projek ini, tetapi masih bisa menarik pajak dari keuntungan > mereka. (A-80) *** > > http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=113545 > >