Kalau FPI dibubarkan siapa yang akan peduli untuk menutup Gereja2 yang berdiri 
diperumahan2 dilingkungan muslim, tempat2 maksiat (lokalisasi pelacuran , 
tempat pijat + dan cafe yg menyajikan tarian eksostik)

"Abdi M.U" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:          “.....FPI Hanyalah Sebuah 
Kendaraan.......”

Friday, June 09 2006 Jam: 06:20

http://islamalternatif.com/id/article.php?story=20060609182005683

Berikut wawancara Krus Islam Alternatif, M Turkan bersama Ketua Front Pembela 
Islam, Habib Rizieq Syahab. 

H Rizieq: Jadi begini kalau kita bicara solusi pada dasarnya kalau kita kembali 
pada undang-undang yang berlaku di Indonesia, pada dasarnya kan pemerintah yang 
punya kewajiban untuk mempersiapkan bangsa yang memakai undang-undang tersebut, 
yang menyediakan lapangan kerja yang layak termasuk juga yang menjamin 
anak-anak yatim, fakir miskin dan seterusnya. Artinya sinerji kerja ulama 
dengan umaro, sebetulnya kan ga perlu adanya aksi-aksi fisik di jalannan.....



------------------------------------------------------



Wawancara Islam Alternatif dengan Ketua Umum FPI [Front Pembela Islam], Habib 
Rizieq Syahab.

Pada tanggal 8 Mei 2006 atas undangan Ayatullah Taskhiri [Taqrib bainal 
Mazahib] Rombongan dari Indonesia datang ke Iran diantaranya adalah Habib 
Rizieq Syahab Ketua Front Pembela Islam [FPI], Dr Jose Rizal ketua MERC, Dr 
Abdul Mukti Ketua Pemuda Muhammadiyah, Ir M Iqbal Wakil Sekjen Nahdzatul Ulama, 
Hadad Alwi Budayawan, Ustad Umar Syahab Lc serta U Hasan Dalil Lc. 
Atas Undangan HPI [Himpunan Pelajar Indonesia] Habib Rizieq beserta rombongan 
bersedia datang ke Kampus Universitas Imam Khomeini Qom untuk silaturahmi dan 
seminar dengan tema: “Pergerakan Islam di Indonesia”, Mukhtar Lutfi Lc wakil 
dari HPI hadir sebagai pembanding. Di sela-sela silaturrahmi, dan dengan waktu 
sangat singkat Habib Rizieq ketua FPI bersedia untuk diwawancarai oleh kru 
Islam Alternatif. 

Berikut wawancara Krus Islam Alternatif M Turkan bersama Habib Rizieq. 

ISLAT: Asslamualaikum wr wb…..Langsung saja Bib, begini… Habib bisa jelaskan 
sedikit falsafah terbentuknya FPI (Front Pembela Islam) dan apakah perlu 
dibentuk lembaga semacam FPI di Indonesia..?

Habib Rizieq: Waalaikum wr wb. Ya… latar belakang berdirinya FPI seperti yang 
kita tahu, pemungkaran yang sudah merajalela di negeri kita, kezoliman yang 
sudah kelewat batas, sehingga ana melihat perlu ada satu kelompok dari kalngan 
kaum muslimin yang berani menghadapi segala itu secara frontal artinya frontal 
melakukan konfontrasi dengan itu semua, kita berpijak kepada firman Allah dalam 
surat al-Imran (..waltakun ummatun...) ummah di sini berarti bukan satu dua 
orang tetapi memang ada kelompok besar atau bisa di artikan termasuk 
organisasilah. (…wa altakun ummatun ilal khairi wa ya’miruna bil ma’ruf wa yan 
hauna anil munkar wa ulaika humul muflihun…..) nah berangkat dari situlah kita 
mendirikan FPI dengan definisi menegakkan amar ma’ruf nahi munkar untuk menuju 
penerapan syariat islam secara keseluruhan artinya hadafnya (tujuannya) tetap 
penerapan syariat Islam hanya jalan yang kita ambil untuk menuju ke sana lewat 
amar ma’ruf nahi munkar, karena untuk menerapkan
syariat Islam ini kan jalannya banyak, ada yang lewat dialog ada yang lewat 
pendidikan ada yang leawat ekonomi dan lain sebagainya, nah sedang kita 
mengambil jalan amar ma’ruf nahi munkar.

ISLAT: Dengan perangkat amar ma’ruf nahi munkar tadi itu kira kira... mau 
dibawa kemana bangsa Indonesia ini Bib ?

H Rizieq: FPI menyadari, kalau FPI hanya salah satu partikel kecil dari salah 
satu gerakan islam, artinya kita tidak mengatakan bahwa FPI satu-satunya 
gerakan islam, gerakan islam manapun di Indonesia dari mazhab manapun dia, dari 
kelompok aliran pemikiran manapun dia tidak bisa jalan sendiri termasuk FPI. 
Nah kita bersyukur di sana ada tartibun ilahi, maksud ana tartibun ilahi tanpa 
kita sadari walaupun antar organisasi-organisasi tersebut mungkin sangat jarang 
bertemu tapi tanpa kita sadari tiba-tiba terjadi taksimul al a’mal wa wadzoif 
[pembagian kerja dan tugas, Red], kita bisa lihat umpamanya NU, siapa sih yang 
bisa nyaingin NU kalau dalam soal pesantren taradisionalnya, kalau di sini 
biasa di sebut hauzah, terus kalau kita lihat Muhammadiyah, siapa sih yang bisa 
menyaingi Muhammadiyah dalam soal pendidikan-pendidikan formal, ada 120an 
universitas yang di miliki Muhammadiyah di seluruh Indonesia, trus kita lihat 
lagi ada ICMI yang bergerak di bidang kecendikiaan dan
lain-lainnya. Sementara FPI mengambil jalur lebih banyak melakukan aksi fisik 
di lapangan untuk menggempur tempat-tempat maksiat dan seterusnya, jadi ana 
anggap tanpa kita sadari sudah terbagi pembagian tugas secara sendirinya.

ISLAT: Bib.. apakah Ideologi dan konsep FPI itu murni berasal dari dalam 
sendiri atau di adopsi dari Timur Tengah [Afghanistan. Red] misalnya..??

H Rizieq: FPI sebetulnya organisasi spontanitas murni produk Indonesia artinya 
kita tidak mengambil ideologo-ideologi khusus, karena kebetulan ehh........ 
hampir semua pendiri FPI termasuk saya, pada awalnya orang-orang yang anti 
berorganisasi. Jadi sepanjang perjalanan hidup saya dari mulai kecil sampai 
sekolah hingga kuliah, ana tidak pernah mengikuti satu organisasi apapun 
termasuk PPI Timur Tengah, karena waktu dulu ana sekolah, ana punya tujuan ana 
hanya mau belajar. artinya bukan ana saja bahkan mereka-mereka yang terlibat 
dalam deklarasi FPI 99 persen orang yang tidak pernah berorganisasi dan pada 
saat kita cetuskan, kita tidak pernah berfikir kalau FPI akan punya cabang di 
daerah, juga kita ga pernah berfikir kalau FPI harus punya AD ART, kita ga 
ngerti itu.... jadi artinya kita ga pernah berfikir kesitu jadi spontan saja 
muncul trus berjalan begitu saja dan akhirnya dalam perjalanan itu kita belajar 
cara berorganisasi.

ISLAT: Dari sini Bib... FPI dalam menjalankan konsep ammar ma’ruf nahi munkar 
dengan melakukan aksi pengempuran-penggempuran tempat-tempat maksiat, 
perjudian, dll. apakah ada solusi untuk itu, karena antisipasi harus ada ketika 
pengrusakan atau pengempuran itu terjadi, paling tidak misalnya solusi bagi 
pemilik warung warung miras, para pelacur dsb, nah mereka itu mau di kemanakan ?
/
H Rizieq: Jadi begini kalau kita bicara solusi pada dasarnya kalau kita kembali 
pada undang-undang yang berlaku di Indonesia, pada dasarnya kan pemerintah yang 
punya kewajiban untuk mempersiapkan bangsa yang memakai undang-undang tersebut, 
yang menyediakan lapangan kerja yang layak termasuk juga yang menjamin 
anak-anak yatim, fakir miskin dan seterusnya. Artinya sinerji kerja ulama 
dengan umaro, sebetulnya kan ga perlu adanya aksi-aksi fisik di jalannan. 
Artinya kalau ulama mengatakan minuman keras itu haram ya pemerintah ga usah 
mengijinkan pabriknya. Tapi yang jadi masalah di negeri kita sementara ulama 
berteriak berdasarkan syariat minuman keras itu haram tapi pemerintah yang 
mendirikan pabriknya, pelacuran itu haram tapi pemerintah yang 
melokalisasikannya. Jadi maksud ana begini kita sepakat bahwa solusi itu 
penting dan ana sepakat bahwa jangan hanya kita bisa menutup tempat pelacuran 
tapi kita juga harus memberikan solusi bagaimana pelacur-pelacur tadi dibimbing
dididik diberikan keterampilan kemudian di kemudian hari diberikan lapangan 
kerja sehingga mereka tidak kembali kepada pelacuran, itu kita sepakat! Tapi 
yang jadi problem ulama di Indonesia ini gerkan Islam kita kan bukan 
konglomerat, kita bisa memberikan solusi dalam bentuk konsep dan kita berikan 
itu kepada pemerintah, jadi kita memberikan konsep secara lengkap Cuma yang 
jadi masalah konsep itu sama sekali tidak dilaksanakan oleh pemerintah, 
manakala kita tutup tempat maksiat kan pemerintah protes, FPI kenapa tutup 
begitu saja, kenapa ga dididik, kenapa ga dikasih kerjaan, sekarang kita 
balikin sama pemerintah, ok kita tutup, kita didik, kita berikan pekerjaan tapi 
syarat pemerintahan serahkan dulu ke kita. Artinya kita mengatakan kepada 
pemerintah, kalau memang kita juga, kita sudah nutup masa kita juga yang harus 
disuruh didik untuk keterampilan dan menyediakan lapangan kerja, lalu kerja 
pemerintah apa? bubar saja pemerintahan, kita ambil alih itu negara, nah kalau
pemerintahan ada di tangan kita, boleh mereka tuntut seperti itu, nah jadi ga 
pantas mereka tuntut itu kepada FPI karena kekuasaan di tangan mereka, tapi 
kalau mereka tuntut itu kita balik, serahkan dulu negeri ini kepada kita.

ISLAT: Seiring dengan aksi dan protes sebagian kalangan masyarakat terhadap FPI 
dilapangan, dan yang saya ketahui adalah bahwa FPI pernah dibubarkan oleh 
pemerintah, tapi sementara ini dibolehkan untuk aktif kembali, ada apa dibalik 
ini Bib?.

H Rizieq: Pemerintah tidak pernah membubarkan FPI tapi selalu berusaha untuk 
membubarkan FPI sampai hari ini. Tapi pemerintah tidak pernah berhasil 
membubarkan FPI, karena pasca reformasi kita mempunyai undang-undang untuk 
kebebasan berkumpul berserikat dan pemerintah tidak punya hak atau wewenang 
untuk membubarkan kebebasan kita untuk berkumpul dan berserikat, jadi kalau di 
lihat kemauan, pemerintah memang maunya FPI dibubarkan tapi sampai saat ini FPI 
tidak pernah bisa dibubarkan oleh pemerintah. Dan kita tidak pernah takut FPI 
bubar karena tadi kita katakan FPI hanya satu satu partikel dari perjuangan 
Islam, artinya klau FPI bubar masih ada Nu, masih ada Muhammadiyah, masih ada 
Hizbutahrir dan masih ada yang lain . FPI ini bukan tujuan, tapi FPI hanyalah 
sebuah kendaraan untuk mencapai tadbig assyariah. Jadi manakala FPI itu sebagai 
kendaraan bannya kempes atau perlu diganti atau mesinnya sudah meledak atau 
bubar, kita bisa naik kendaraan lain, karena mereka saudara
dan ikhwan kita.

ISLAT: Bib...yang terasa ganjil adalah jika konsep Ammar Ma’ruf munkar wa nakir 
itu menjadi sebuah keharusan serta bertujuan untuk menegakkan syariat islam. 
pertanyaannya adalah kenapa FPI tidak pernah menerapkan konsep ini di kalangan 
elit politik dan para pejabat pemerintahan, yang sudah menjadi rahasia umum 
bahwa di tingkat elit inilah paling marak, getol dan sudah menjadi budaya 
”Massa” bagi para pejabat untuk melakukan kemungkaran-kemungkaran termasuk 
diantaranya adalah korupsi, kolusi dll ?.

H Rizieq: Sudah! Kita sudah lakukan itu, NU dan Muhammadiyah umpamanya sudah 
membuat persepakatan untuk perang lawan korupsi, FPI sendiri pun sudah 
memberikan dukungan sepenuhnya untuk itu, artinya kita akan lakukan itu, hanya 
saja memang konsentrasi perjuangan FPI yang dikuasai, artinya kita kan kalau 
mau menang dengan sesuatu, kita harusa menguasai datanya, faktanya dan 
segalamacamnya, artinya kalau kita mau bertanding dengan seseorang kita harus 
tahu dulu masuh kita itu kekuatan dan kelemahannya, nah sedang spesialisasi 
yang dikuasai oleh FPI adalah sola kemungkaran di lapangan, artinya kalau FPI 
ditanya di mana ada tempat maksiat, siapa pemilik tempat masiat, siapa beking 
maksiat FPI mahir soal itu, karena kita punya fakta dan data. Tapi mana kala 
FPI ditanya siapa koruptor? Aga k kebingungan FPI untuk menjawab soalan 
tersebut, kalau umpamanya kita tunjuk si-a koruptor mana buktinya? FPI belum 
punya bukti. Nah jadi itulah tadi kita katakan bahwa kita perlu adanya
pembagian tugas dan kerjasama, contoh di Indonesia ada ICW, ICW ini 
kelebihannya dia punya data yang begitu akurat, entah bagaimana caranya dia 
dapat itu data tentang koruptor-koruptor dan apa korupsinya dan di bidang apa.

ISLAT: Bisa atau tidak jika FPI dengan ICW bekerjasama dalam masalah ini yang 
nantinya pemberantasan amoral di tingkat elit yang sangat menyesakkan dada itu 
minimal..... mental para elit dan pejabat itu tidak membudayalah. dan apa 
kendala kendala yang dihadapi...?

H Rizieq: Oh bisa! Kita sudah berhubungan dengan ICW, Cuma memang ICW selama 
ini, dia tidak mau mengambil langkah seprti yang diambi FPI. Sehingga tidak 
mudah juga kita mendapatkan data dari ICW, kita sudah kabarkan ICW data dan 
fakta lalu di serahkan kepada kita, lalu kita yang hantam. Tapi kami ada 
perbedaan metode, meraka tidak mau memakai cara kita, meraka mau memakai cara 
hukum dan tuntutan, karena mereka tau cara FPI seperti itu maka mereka juga 
tidak terlalu terbuka dan tarnsparan memberikan data kepada kita. Sementara 
kalau FPI ingi langsung bergerak tanpa data yang akurat, itu tidak dapat 
dibenarkan. Jadi artinya begini, kita katakan FPI sangat terbatas sekali 
kemampuannya penguasandatanya sehingga FPI hanya bisa melakukan dengan baik 
bidang yang ditekuni dan spesialisasinya. Kalau antum datang ke ICW, tanya 
tentang tempat-tempat maksiat di mana saja, dan mereka tika akan tahu, tapi 
kalau ente datang ke FPI dan menanyakan tempat-tempat maskiat mana aja kita akan
tunjukkan datanya lengkap dengan alamat, nama pemilikdan dengan bekingnya siapa.
Kalau antum tanya siapa jendral-jendral yang jadi beking maksiat kita punya 
data untuk itu, nah kalau ada orang luar yang bertanya pada FPI, kita akan 
tanya dulu kepentingan anda apa, kalau dia mau ikut berjuang bersama kita untuk 
hantam dan lain sebagainaya, itu tidak jadi masalah dan kita bersama-sama 
lakukan. Tapi kalau dia cuma ingin minta bocoran dan kemudia dia tidak 
melakukan perjuangan buat apa, sama dengan ICW, dia mau berikan data kepada 
kita siapa koruptor tapi dengan syarat FPI harus ikut metode dia dengan 
penuntutan lewat proses hukum. Semebtara FPI mengatakan berikan kami data, dan 
kami hantam dengan cara kami.

ISLAT: Bib...Dalam konsep amar ma’ruf tadi apa hubungannya dengan penghantaman 
terhadap Ahammadiyyah, kira kira dosa apa yang telah dilakukan oleh Ahmadiyah ?

H Rizieq: Kalau Ahmadiyyah itu memang kita harus bedakan, karena ada perbedaan 
dan ada penyimpangan. Kalu antara mazahib-mazahib Islamiyyah seperti Syafi’i, 
Maliki. Hambali, Hanafi, termasuk Ja’fari, dan lain sebagainya, ini kita anggap 
termasuk di dalam lingkar perbedaan yang kita harus tenggang rasa juga 
berdialog. Dan ini tidak bisa diselesaikan kecuali dengan dialog. Tapi kalau 
Ahmadiyyah ini sudah sesuatu yang lain, dia sudah di luar dari Islam kita 
melihat sudah bukan perbedaan lagi tapi merupakan suatu penyimpangan, karena 
FPI melihat ini penyimpangan maka ini kita anggap sebagai min akbaril munkara. 
Nah kalau kemungkaran-kemungkaran seperti tadi judi, minuman keras, pelacuran 
kita hantam begitu keras apalagi kemungkaran akidah, kemungkaran yang 
mengatakan ada nabi setelah nabi Muhammad, ada kitab suci setelah al-Quran dan 
itu bagian dari keyakinan Ahmdiyyah, nah ini yang menjadi problem. Karena FPI 
melihat Ahmadiyyah ini sebagai suatu bahaya akidah yang
sangat-sangat merusak dan kita lihat ini bukan lagi perbedaan, tapi masuk daam 
konsep penyimpangan maka, kita sudah berikan peringatan, kita sudah minta 
baik-baik kepada pemerintah tahunan bukan lagi bulanan tapi ternyata tidak ada 
gerakan. Karena tidak ada gerakan dari pemerintah menyebabkan tiba-tiba 
munculnya gerakan masyarakat yang langsung menghantam Ahmadiyyah ini ibarat 
lemparan bola FPI lalu menyambut. Nah ini merupakan momentum dan kesempatan 
kita hantam dan kita tekan pemerintah untuk mengeluarkan kepres untuk melarang 
Ahmadiyyah dari Indonesia, atau kalau Ahmadiyyah masih mau diizinkan oleh 
pemerintah (seumpamanya) tapi di KTP jangang di tulis Umat Islam !. jangan di 
tulis Islam, karena gara-gara ditulis Islam dia bisa masuk ke mekah ke madinah 
dan ini merupakan pelecehan buat harammain, nah ini yang kita tolak, dan jangan 
di angap perbedaan kita seperti perbedaab suni dan syi’ah, karena ini sangat 
berbeda jauh. Kalau suni dan syi’ah merupakan suatu perbedaan
dan silahkan saling duduk dan berdialog bukan saling serang, tapi kalau 
Ahmadiyyah berbeda, inkarus sunah, islam jama’ah dan ini udah keluar dari 
islam. begitu juga NU dan Muhammadiyah, itu merupakan suatu perbedaan, walaupun 
Muhammadiyah tidak berpegang kepada suatu mazhab, Muhammadiyah menggunakan 
lembaga tarjih, dia melihat pendapat-pendapat, tapi tetap dalam konteks dia 
tidak keluar dari ajaran Islam, sehingga perbedaan antara Nu dan Muhammadiyah 
dan lain sebagainya, itu suatu perbedaan. NU dan FPI, padahal sama-sama, FPI 
syafi’i NU syafi’i tapi ada beberapa konsep yang kita berbeda. Kita tau lah 
kalau Nu itu kan selalu pendekatannya, pendekatan-pendekatan dan itu harus kita 
hargai, karena memang banyak persoalan yang harus diselesaikan secara tapi NU 
juga harus menghargai FPI karena ada juga persoalan yang tidak bisa diselsaikan 
kecuali dengan cara dipukul.

ISLAT: Apa benar Bib...FPI mendapat kucuran dana dari luar negeri sebagaimana 
organisasi –organisasi keagamaan, LSM-LSM dan organisasi lainnya, misalnya dari 
TAF [The Asia Foundation] yang jelas jelas dibalik TAF adalah Zionist...?.

H Rizieq: Itu lagu lama, sekarang ga usah jauh-jauh, syi’ah pun banyak isu-isu 
yang mengatakan dapat dana dari sana atau sini, misal syi’ah ini di biayai 
iran, jadi udah cape deh kita menangani hal itu. Karena ini pembunuhan karakter 
itu biasanya begini, saya kasih contoh yang kecil, misal laskar FPI menyerbu 
satu diskotik, lalu preman mereka bubar mereka tidak berani menghadapi laskar, 
nah sekarang bagaimana mereka menghadapi laskar, secara fisik mereka tidak 
berani, mereka menuntut polisipun kadang-kadang mereka pun terlalu lama untuk 
menjatuhkan FPI nah makanya mereka bikin isu yang menyatakan berangkas kami 
hilang handphon kami hilang dan juga ada yang megang payudara si-a nanti si 
perempuannya bilang iya payudara saya dipegang, ini ana anggap pembunuhan 
karakter mereka membunuh karakter supaya FPI itu dijauhkan dari masyarakat, 
kalau masyarakat dengar begitu maka meraka akan bilag ”wah ga bener nih FPI” 
nah jika FPI dijuhi dari masyarakat FPI tidak akan punya tenaga
dan kekuatan untuk berjuang, selama ini rahasia kekuatan FPI Bi iznillahi 
karena dukungan masyarakat.

ISLAT: Pertanyaan terakhir Bib, [Karena Habib Rizieq sudah di tunggu panitia 
seminar untuk mengisi seminar yang diadakan Oleh HPI] Apakah Habib tidak takut 
kalau nantinya dicap teroris apalagi Habib datang ke Iran [Oleh Media Massa 
barat Iran adalah sarang teroris. Red] sebagai seorang pergerakan?.

H Rizieq: Kita Tidak pernah takut dituduh seperti itu, antum perlu tahu bahwa 
Imam Syafi’I ra dulu saking cintanya kepada Ahlilbayt dituduh rafidhi, lalu apa 
jawaban Imam Syafi’i ”lau kana rabbu hubbu ali muhammadin fal yattabiq 
tsaqolain anani rafiidzi” itu jawaban Imam syafi’i sekarang ana mau tiru 
syairnya Imam syafi’i ”lau kana irhaban difaau islami fal yattabiq tsaqolaini 
anani irhabi”. jadi kalau membela Islam itu di anggap teroris maka saya lah 
teroris itu. 

ISLAT: Makasih Bib atas waktunya.

H Rizieq: Sama sama.[]Fikcya/Edrus.



---------------------------------
Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]



         

                
---------------------------------
Yahoo! Sports Fantasy Football ’06 - Go with the leader. Start your league 
today! 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke