Mas Dwi berkata : dulu: ".... dan PUKULLAH mereka (istri-istrimu) ..." sekarang: ".... dan TINGGALKANLAH mereka (istri-istrimu) ...."
========================================== Jano - ko bertanya, Mas mau tanya, kalau "aborsi" itu termasuk tindakan kekerasan atau apa ya ?,soale baby itu kan juga dijamin oleh HAM ? suwun Salam --oo0oo-- "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: dulu: ".... dan PUKULLAH mereka (istri-istrimu) ..." sekarang: ".... dan TINGGALKANLAH mereka (istri-istrimu) ...." Berikut ini terjemahan dari artikel tentang terjemahan al-Quran versi Laleh Bakhtiar, dari Syirah Online. http://www.syirah.com/syirah_ol/online_detail.php?id_kategori_isi=853&PHPSESSID=8022f9afeb672ef0e64f9906020f9b09 Terjemahan Baru Mengundang Debat atas Ayat AL-Quran 27-3-2007 Oleh : NEW YORK TIMES Chicago Laleh Bakhtiar telah menghabiskan dua tahun waktunya untuk menerjemahkan al-Quran ke dalam Bahasa Inggris, sampai akhirnya dia sampai pada surat an-Nisa ayat 34. Dia hampir menghentikan proyek ini, ketika itu. Ayat yang sedang hangat diperdebatkan adalah ketika perempuan tidak patuh pada suami atau akrab disebut nusyuz (menolak hubungan seksual dengan suami) maka pertama harus diingatkan (dinasehati), kemudian dipisah ranjang dan yang terakhir " dipukul" -- terjemahan yang paling umum dari kata Arab "dharaba" -- kecuali si istri memperbaiki kelakuannya. "Saya memutuskan ayat ini harus punya arti yang berbeda, atau saya tidak bisa meneruskan terjemahan," kata Bachtiar, seorang keturunan Iran-Amerika yang setelah dewasa mengikuti agama ayahnya, Islam dan sebelumnya tidak bisa menerima ayat ini. "Saya tidak bisa mempercayai bahwa Tuhan akan memerintahkan pemberian sanksi yang kejam antar manusia kecuali dalam peperangan". Hingga saat ini Bachtiar telah bekerja lebih dari lima tahun, dengan rencana, terjemahannya akan dipublikasikan pada bulan April tahun ini. Tetapi sementara dia menemukan pemecahan masalah ini, beberapa ayat al-Quran telah menimbulkan perdebatan, khususnya di kalangan perempuan muslim yang mempelajari agamanya secara ilmiah. "Ayat ini menjadi isu yang diperdebatkan dan kontroversi dikarenakan etika dunia modern, hak asasi manusia sedunia," kata Khaled Abou El Fadl, seorang Mesir yang juga profesor dalam bidang hukum dan sarjana Islam di Universitas California, Los Angeles. Pemimpin kelompok Tarekat Islam cabang Amerika Utara, Sheikh Muhammad Hisham Kabbani, mengatakan bahwa dia telah mempertanyakan tentang ayat al-Quran yang beredar di seluruh dunia di mana perempuan sedang mengusahakan hak-hak yang lebih baik, tapi hampir semua itu dikerjakan oleh dunia Barat. "Perempuan ingin bebas "dari beberapa ideologi ekstrem yang dianut sebagian muslim," kata Sheikh baru-baru ini setelah membacakan khotbah tentang ayat ini di Oakland, California. Di Jerman minggu lalu, seorang hakim mengutip ayat ini yang menyebabkan masyarakat protes setelah dia menolak permintaan seorang perempuan keturunan Maroko-Jerman untuk mempercepat proses perceraian karena sang suami memukul istrinya. Sang Hakim, dipindahkan dari kasus ini, yang telah menulis bahwa al-Quran memberikan sanksi kekerasan fisik. Paling tidak ada 20 versi terjemahan al-Quran dalam bahasa Inggris. " Dharaba" telah diterjemahkan sebagai kata beat (memukul), hit (memukul), strike (menampar), scourge (menyakiti), chastise (menghukum), flog (mencambuk). Atau makna lain misalnya dengan spank (menampar), pet (bercinta), tap (menepuk) atau hingga seduce (memperkosa). Untuk spank atau menampar dalam mengartikan kata "dharaba", Professor Abou El Fadl merasa kaget. Menurutnya ayat ini merujuk pada prosedur hukum yang sudah dihentikan pemberlakuannya sebelum abad ke 10. " Hal ini sangat tidak masuk akal, si penulis berfantasi terlalu jauh." Bakhtiar, berusia 68 tahun dan mendapat gelar doktor dalam pendidikan psikologi, menerjemahkan al-Quran karena dia menemukan versi yang ada sulit dimengerti oleh dunia Barat. Sebagai contoh nama-nama Yahudi dan kristen di-Arab-kan, seperti Moses dan Jesus dibahasakan dalam versi bahasa Inggris sebagai Musa dan Isa. Ketika dia sampai pada ayat yang problematik, Bakhtiar menghabiskan tiga bulan berikutnya pada kata " dharaba". Dia tidak bisa berbicara dalam bahasa Arab, tetapi dia belajar membaca al-Quran dalam bahasa Arab ketika dia belajar dan bekerja sebagai penerjemah di Iran pada tahun 70-an sampai dengan 80-an. Momen kemenangannya datang pada saat dia membaca 10 kali kamus ArabInggris Edward William Lane, jilid 3, hal 64 dari abad ke 19, dia mengatakan, hampir 6 halaman definisi untuk kata "dharaba" adalah "pergi meninggalkan (to go away)". "Saya berbicara pada diri sendiri, `Ya Tuhan, inilah yang dimaksudkan oleh nabi'," kata Bakhtiar, berbicara di kantor Kazi Publication di Chicago, distributor buku yang menerima pesanan lewat surat untuk buku-buku Islam yang mempublikasikan terjemahannya. "Ketika Nabi menemukan kesulitan dengan istrinya, apa yang dia lakukan? Dia tidak memukul siapapun, jadi kenapa muslim lain akan melakukan apa yang Nabi tidak lakukan?" Dia berpikir bahwa terjemahan "memukul" kontradiksi dengan ayat lainnya, yang menetapkan bahwa jika perempuan ingin bercerai, dia tidak harus dilukai. "Jika diberikan pilihan tetap dalam perkawinan dan dipukul atau bercerai, perempuan jelas akan memilih bercerai," katanya. Ada terjemahan yang mirip, tetapi tidak ada yang digabungkan dalam buku terjemahan ini. Debat mengenai terjemahan al-Quran masih berputar pada doktrin keagamaan dan tata bahasa Arab. Pada dua hal ini kritik Bakhtiar dilontarkan. Bakhtiar mengatakan bahwa dia mengharapkan pihak yang tidak setuju, tidak akan sedikit karena dia bukan sarjana Islam. Laki-laki di dunia Islam, katanya, juga akan menentang ide yang datang dari Amerika ini, apalagi dari seorang perempuan, yang menerjemahkan ulang terjemahan yang sudah umum berlaku. "Mereka merasa ini merupakan serangan gencar Barat terhadap nilai-nilai agama mereka, dan mereka takut kehilangan baju perlindungan mereka," katanya. "Tetapi perempuan perlu tahu bahwa ada alternatif (terjemahan) lain." Sarjana Islam punya beberapa pedoman utama dalam menterjemahkan kata "dharaba" Sarjana konservatif menyarankan agar ayat ini harus dipahami pada makna leterlijk atau makna bahasanya, dengan syaratsyarat penting. Mereka merujuk bahwa al-Quran mengakui bahwa kekerasan adalah jalan terakhir yang diperbolehkan untuk menjaga lembaga yang penting, termasuk pernikahan dan negara. Beberapa sarjana menyalahkan sebagian muslim yang mencoba membuat ayat yang cocok dengan Barat. "Saya tidak menyesalkan kenapa al-Quran mengatakan hal ini," kata Sayyed Hossein Nasr, sarjana Islam yang mengajar di Univesritas George Washington. Menurutnya, Injil malah menyuruh melempari orang dengan batu hingga mati. Sayyid Qutb, Seorang Mesir yang tulisannya mendukung gerakan kelompok ekstrem seperti Al Qaeda, mempublikasikan komentar-komentarnya tentang al-Quran sebelum dia digantung pada tahun 1966. Tradisi Islam, tulisnya, menyatakan bahwa Muhammad tidak pernah memukul 11 istrinya, dan Qutb merujuk pada seorang lelaki yang menyakiti istrinya sebagai usaha terakhir mempertahankan perkawinan. Dia menyebut ketakutan Nabi dalam mempraktekkan hal ini dengan mengutip salah satu sabdanya, "Jangan pukul istrimu seperti kamu memukul ontamu, sementara kamu akan menderanya di pagi hari dan mengajaknya tidur di malam hari." Surat an-Nisa ayat 34 dengan 3 langkah menghadapi istri yang nusyuz, sering disebut sebagai reformasi atas praktek kekerasan pada abad ke tujuh di Arab, ketika al-Quran diturunkan. Ayat ini bukan sebuah ijin, kata para sarjana, dengan interpretasi lainnya mendefinisikan bahwa alat paling berat yang boleh digunakan oleh seorang laki-laki sebagai tongkat pemukul umumnya hanya sebesar lidi. Sheik Ali Gomaa, seorang sarjana Islam yang menjadi Mufti besar di Mesir, mengatakan bahwa ayat-ayat al-Quran harus dilihat sesuai konteks jamannya. Maksudnya, "Selalu ada aturan agar relevan dengan budaya dan waktu yang berbeda," katanya melalui sebuah email. "Dalam konteks zaman modern kita, memukul seorang istri itu tidak pantas dalam pandangan masyarakat hal ini sangat dibenci dan hanya akan memacu perselisihan." Seorang penelpon di sebuah program televisi di Mesir baru-baru ini bertanya pada seorang mufti apakah dia harus pisah ranjang dengan istrinya jika istrinya nusyuz?" kutip si pembawa acara. Sang Mufti menjawab bahwa tindakan yang ada dalam ayat ini bertujuan untuk membawa harmoni, bukan untuk balas dendam. Sanggahan yang lebih liberal, khususnya dari kalangan aktifis perempuan, mengatakan bahwa pengertian umum ayat ini mencerminkan praktek patriarki di jazirah Arab. Kelompok ini mempercayai bahwa teks sucinya telah tertutupi oleh tradisi abad pertengahan yang perlu dibuang. Beberapa perempuan Arab telah mencoba melakukan hal ini dengan menunjukkan kepada masyarakat akan peran yang dimainkan oleh Aisyah, salah seorang istri Nabi. Hal ini mereka lakukan pada saat Asma Society, sebuah organisasi perempuan muslim di Amerika bersama-sama dengan perempuan muslim dari seluruh dunia di New York musim gugur yang lalu, menjajaki pendirian Dewan Perempuan untuk menafsirkan hukum Islam. Beberapa analisa menyimpulkan bahwa ayat ini tidak bisa diterjemahkan apa adanya ke dalam bahasa Inggris karena ia merefleksikan praktek sosial dan hukum pada Jaman Nabi Muhammad. "Ide besarnya bukan untuk menghukum si perempuan," kata Ingrid Mattson, seorang ahli dalam sejarah awal Islam di Sekolah Menengah Hartford dan perempuan pertama yang menjadi pemimpin pada masyarakat Islam di Amerika Utara. "Ini seperti ketakutan terhadap hubungan seksual yang tidak berjalan lancar, yang kemudian si suami mengambil langkah ini untuk mengembalikan hubungan mereka seperti seharusnya. Saya pikir hal ini adalah cerminan psikologis dari ketersinggungan."[] ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]