Loh bukanya prahara di keluarga Nabi ini juga ada cerita versi hafsah nya...hanya saja memang yang disosialisasikan tentu dari sisi Nabi Nabi wong Nabi masih tetep mewakili jenis kelamin laki-laki.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condrowahono" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > 1. papabonbon kadang heran kalau baca kisah tentang nabi. kenapa yah, kok themanya terlalu nabi sendtris sekali. kok ndak ada tulisan atau perkamen kuno, yang menjabarkan bagaimana pemikiran atau isihati hafshah, atau fatimah, atau ibu khadijah. > > wong jaman santo agustinus muda, dan masih belajar di sekolah filsafat aja, pacarnya jaman sekolah, yg sempat jadi istrinya, bikin buku. dari debatan di masa lalu, sampai tulisan argumentatif yang mengkonter pemikiran filsafatnya augustinus. bahkan di posisi yang jauh berbeda. thema yg sangat nabi sentris, dengan penulis yg cowokers sentris, sudah cukup menyesakkan nafas. wajar kalau ada yg menduga, kalau tuhannya oang islam, adalah muhammad. weleh, weleh. > > 2. setidaknya kalau ada abu dzar al ghifari sentris, abu darda sentris, salman al farisi sentris, fatimah sentris, ali sentris, aisyah sentris, kan asik punya. paling yg kita punya sekarang cuman nahjul balaghoh nya ali, yg ndak diakui oleh orang sunni sama sekali. atau sedikit kisah masa lalu, bahwa abu dzar al ghifari, membawa sisi kiri islam mendahului jamannya. urusan nusyuz, rumah tangga nabi, bisa dilihat dari sisi yang dekat sekali. kayak buku, pramudya ananta toer dari dekat sekali, karya koesalah soebagyo toer --> adiknya si pram. atau ketika oom sobron beberapa kali, menulis tentang masa kecil kakaknya d.n aidit, di bangka. > > > salam, > Ari Condro > hattp://papabonbon.wordpress.com > > > > > ----- Original Message ----- > From: Chae > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Wednesday, March 28, 2007 1:44 PM > Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan "wadhribuu hunna" (An-Nisa 34) > > > Yang saya tahu Mba Lin, Nusyuz itu artinya bersikap cuek terhadap > kewajibanya ...nah kalau dalam soal rumah tangga berarti cuek terhadap > kewajiban baik itu seorang suami atau istri..karena fungsi sosial > perempuan masih dibawah laki-laki pada zaman Nabi jadinya format2 yang > ada masih bernuansa patriakis..seolah-olah yang nusyuz itu cuman bini > doang;) > > Meninggalkan rumah salah satu contoh dari sikap nusyuz. Dan > pemboikotan istri terhadap suami juga salah satu bentuk nusyuz...tapi > nusyuz tidak selalu bernilai negatif loh!!!;) > > a/way, setelah para istrinya bersikap nusyuz maka Nabi tidak melakukan > pemukulan tapi yang ada malah menghindari, menjauh ...mengasingkan > diri, semedi di kamar sendirian sampai datang Umar ra dalam keadaan > shock mengetahui salah satu anaknya berbuat kekerasan terhadap Rasul > sehingga Umar ra berinisiatif menyeret hafsah dan hendak memukulnya > tetapi dilarang oleh Rasul. Pada akhirnya turun ayat yang memberikan > dukungan kepada Nabi untuk memberikan option (pilihan) kepada para > istri2 untuk bercerai atau berdamai... > > Jadi sejauh contoh dari Nabi...ndak ada yang namanya pemukulan > terhadap istri sebagai upaya untuk memenangkan peperangan dalam rumah > tangga:)) > > > > Barangkali niiih, Rasulullah SAW ya mutunglah kalo para istri masih > > pada bandel, belio kan harus 'dharabah' atu-atu...he..he...:-) > > > > apaan sih 'dharabah'???...:-( > > > > > . > > > [Non-text portions of this message have been removed] >