Satriyo:Tidak hanya sampai di sana, tanpa diketahui sebagian besar
rakyatnya, sang Raja memeluk Islam hingga akhir hayatnya.

Chae: Adakah data akurat mengenai masuk Islamnya Raja Habasya??

Satriyo:Lalu, jangan pula lupa surat-surat Rasuk ke para penguasa
negara2 adidaya ketika itu, Parsi (kaum majusi) dan Bizantium (kaum
nasrani romawi) yang mengajak mereka kepada Islam.

Chae: Pengiriman surat oleh Rasul kepada para Raja2 di wilayah lain
berkaitan dengan masalah politik, dimana Rasul berusaha menegaskan
kemerdekaan Medinah secara de fakto dan de jure. Buktinya tidak ada
penyerangan terhadap negara2 lain yang tidak mengikuti ajaran islam.
Benar tidak?? Saya pikir ajaran Islam lebih banyak dikembangkan oleh
dakwah dan bukan oleh sebuah ultimatum pemaksaan:))

Satriyo:Yang lain adalah kisah betapa Rasul 'marah' kepada Umar (yang
sudah memeluk Islam) yang satu saat kedapatan tengah memegang
mushhaf/kitab Taurat, dan beliau bahkan menimpali dengan perkataan
(kurang lebih) "Wahai Umar, sekiranya Musa masih hidup niscaya dia
akan mengikuti aku!"

Chae:Untuk hadis tsb, bisa di beritahukan secara keseluruhan isi hadis
tsb dan juga matanya?? bsia kita telaah maksud dan tujuan hadis tsb
juga apakah hadis tsb shahih atau tidak mau dari sisi matan maupun
sanad. Ironisnya sekarang ini hukum taurat dalam zinah malah di adopsi
oleh sebagian umat Islam.

Satriyo: > Lalu bagaimana dengan ayat ini, "Katakanlah: "Hai, Ahli
Kitab, marilah (berpegang) kepada 'kalimatun sawaa' (common
terms/kalimat[ketetapan] yang tiada perselihan) di antara kami dan
kalian, bahwa tidak kita beribadah kepada/sembah kecuali Allah dan
tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula)
sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain
Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah, "Saksikanlah, bahwa
kami adalah orang-orang Muslim," yang berasal dari Al-Qur'an surat Ali
Imran ayat 64.

Chae: Bukankah ayat2 tsb turun karena adanya pertanyaan tentang Isa as
dari para sahabat Nabi dan juga dari para pendeta dan dgn turunya ayat
tersebut justru Qur'an mengajak kepada mencari persamaan dan bukan
kepada perbedaan. Dan banyak juga dalam terdapat dalam Qur'an perintah
agar orang Yahudi dan Nasrani kembali kepada Taurat dan Injil salah
satunya Qs.5:68 dan QS. 3:23

Satriyo:> Dan sungguh bagian/paragraf akhir tulisan ibu membuat saya
terhenyak,> apakah hanya murni pendapat ibu atau ada dalil kuat yang
mendukung itu "saya pikir bahwa kitab weda dan tripitaka pun merupakan
kitab2  yang seharusnya di akui karena Allah SWT telah memberitahukan
adanya rasul2 yang lain dengan kitabnya masing2" ...!

Chae: Coba Tela'ah Qs.2: 151,Qs.3:164,Qs.4:41,Qs.4:165, Qs.5:19
sehingga anda tidak terhenyak lagi:))
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bu Chairunisa,
> 
> Mohon diingat bahwa saat Hijrah pertama ke Habasya (sekarang kira-
> kira Ethiopia-Somalia), Raja Habsyi sempat hampir menolak para 
> muhajirin krn "fitnah" utusan Quraisy (saya lupa nama pemimpin 
> utusannya itu), tapi setelah salah seorang Shahabat menjelaskan 
> sebisanya apa itu Islam, wa bil khusus, penggalan surat Maryam, maka 
> beliau mengurungkan niatnya mengusir muhajirin dan malah 
> mengembalikan 'haidah' utusan Quraisy. Tidak hanya sampai di sana, 
> tanpa diketahui sebagian besar rakyatnya, sang Raja memeluk Islam 
> hingga akhir hayatnya. Dan dg alasan inilah Rasul meminta sebagian 
> shahabat hijrah 'kecil' ke Habasyah, bukan sekedar rasa Hormat.
> 
> Lalu, jangan pula lupa surat-surat Rasuk ke para penguasa negara2 
> adidaya ketika itu, Parsi (kaum majusi) dan Bizantium (kaum nasrani 
> romawi) yang mengajak mereka kepada Islam. Jelas sekali bahwa Rasul 
> memang menjalankan 'tugas' beliau yaitu mengajak manusia kepada Islam.
> 
> Yang lain adalah kisah betapa Rasul 'marah' kepada Umar (yang sudah 
> memeluk Islam) yang satu saat kedapatan tengah memegang mushhaf/kitab 
> Taurat, dan beliau bahkan menimpali dengan perkataan (kurang 
> lebih) "Wahai Umar, sekiranya Musa masih hidup niscaya dia akan 
> mengikuti aku!"
> 
> Apakah semua hal di atas menunjukkan "kebenaran kedua ajaran itu"? 
> Apakah logis Rasul masih berusaha 'mendakwahkan' Islam 
> pada 'kebenaran' lain yang setara? Aneh, kan?
> 
> Lalu bagaimana dengan ayat ini, "Katakanlah: "Hai, Ahli Kitab, 
> marilah (berpegang) kepada 'kalimatun sawaa' (common terms/kalimat 
> [ketetapan] yang tiada perselihan) di antara kami dan kalian, bahwa 
> tidak kita beribadah kepada/sembah kecuali Allah dan tidak kita 
> persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita 
> menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika 
> mereka berpaling maka katakanlah, "Saksikanlah, bahwa kami adalah 
> orang-orang Muslim," yang berasal dari Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 
> 64. Menurut asbabunnuzul, ayat-ayat yang sebelumnya (59-63) turun 
> karena Rasul ingin menjelaskan duduk perkara sebenarnya siapa itu Isa 
> as kepada utusan Kristen arab dari Najran. Dan ketika mereka 'klaim' 
> bahwa mereka sudah lebih dahulu Islam daripada Rasul, maka Rasul 
> mengajak mereka ber-mubahalah (spt tertera di ayat 61) dan ternyata 
> utusan itu takut melakukannya dan memilih membayar jizyah. Bagaimana 
> mungkin ini terjadi jika "semua agama sama/benar" dst dengan berbagai 
> macam dalih dan argumen?
> 
> Dan sungguh bagian/paragraf akhir tulisan ibu membuat saya terhenyak, 
> apakah hanya murni pendapat ibu atau ada dalil kuat yang mendukung 
> itu "saya pikir bahwa kitab weda dan tripitaka pun merupakan kitab2 
> yang seharusnya di akui karena Allah SWT telah memberitahukan adanya 
> rasul2 yang lain dengan kitabnya masing2" ...!
> 
> salam,
> satriyo
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
> <chairunisa_mahadewi@> wrote:
> >
> > Mba Flora,
> > 
> > Kaum Yahudi dizaman Rasul tetap berpedoman pada Taurat, begitu juga
> > dengan masyarakat Nasrani dimana Rasul sangat hormat pada Raja dan
> > rakyat ethopia yang menganut ajaran Kristen.
> > 
> > Jika dizaman Rasul saja kedua ajaran tersebut masih di akui lalu
> > mengapa sekarang kita justru menampikan kebenaran kedua ajaran tsb?
> > 
> > Jika alasanya karena terjadi penyimpangan terhadap kedua ajaran tsb,
> > bukankah penyimpangan tersebut juga ada dizaman Rasul dan tercatat
> > didalam Qur'an??
> > 
> > Soal penhapusan ayat, ini tidak hanya terjadi pada Taurat dan injil
> > saja tapi juga apply terhadap Qur'an juga. Jadi apa alasan kita
> > menampikan kebenaran dalam kedua ajaran tsb? dan saya pikir bahwa
> > kitab weda dan tripitaka pun merupakan kitab2 yang seharusnya di 
> akui
> > karena Allah SWT telah memberitahukan adanya rasul2 yang lain dengan
> > kitabnya masing2.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
> > <florapamungkas@> wrote:
> > >
> > > Setiap ajaran Allah yang diwahyukan kepada para nabi itu adalah
> > > berprosesnya/ perjalanannya agama Islam.
> > > Ruh Islam sudah ada dari sejak jaman Nabi Adam.  Dalam S. Ar R'ad
> > ayat 38-39
> > > difirmankan oleh Allah, bahwa setiap jaman diberikan kitab untuk
> > manusia,
> > > yang berlaku hanya untuk jaman itu saja dan di wilayah 
> geografisnya para
> > > nabi (sebelum Nabi Muhammad SAW) itu saja.
> > > 
> > > QS 13:38-39.
> > > 
> > > "Dan sungguh Kami telah mengutus rasul-rasul sebelum engkau dan 
> Kami
> > jadikan
> > > bagi mereka istri dan keturunan. Seorang rasul tak akan 
> mendatangkan
> > suatu
> > > ayat kecuali berdasarkan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada 
> kitabnya."
> > > 
> > > "Allah menghapuskan apa (ayat) yang Dia kehendaki dan menetapkan
> > ayat yang
> > > Dia kehendaki. Di sisi-Nya ada induk Alkitab."
> > > 
> > > Proses perjalanan ajaran Allah ini mencapai puncak 
> kesempurnaannya,
> > berupa
> > > kitabNya yang terakhir, yaitu Al Qur'an dan ajaran ini diberiNya
> > judul/nama:
> > > ISLAM.  Ajaran ini final, tuntas, berlaku hingga akhir jaman.  
> Oleh
> > > karenanya, Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah yang terakhir/
> > penutup,
> > > adalah Nabi untuk seluruh manusia di manapun wilayahnya, dari 
> sejak 1400
> > > tahun yang lalu hingga akhir jaman nanti.  Maka seharusnya, 
> manusia
> > jaman
> > > sekarang ini dan jaman kemudian, hingga akhir jaman nanti, adalah
> > pengikut
> > > ajaran Al Qur'an dan meneladani nabi Muhammad SAW, sebagai 
> muslim. 
> > Karena
> > > Al Qur'an adalah kitab yang paling akhir, maka ajaran di 
> dalamnyalah
> > yang
> > > paling valid.
> > > 
> > > 
> > > Namun, Allah juga mengingatkan dalam S. Al Baqarah 256: Tidak ada
> > paksaan
> > > memasuki agama Islam
> > > 
> > > 
> > > 256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); 
> sesungguhnya
> > telah
> > > jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu 
> barangsiapa
> > > yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, maka
> > sesungguhnya
> > > ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak 
> akan
> > putus.
> > > Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 
> > > 
> > > 
> > > [162]. Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain 
> dari
> > Allah s
> > > w.t. 
> > > 
> > > Bagi saya, ajaran yang dibawa oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad
> > SAW, itu
> > > adalah masa lalu, sejarah yang sudah selesai.  Karena adalah hak
> > Allah untuk
> > > membatalkan atau mengkonfirm ajaranNya.  Dan, obviously, Allah 
> sudah
> > > menetapkan Al Qur'an yang sempurna dan berlaku kekal, maka saya 
> sebagai
> > > manusia jaman kini, ya ikut apa yang sudah ditetapkan oleh Allah 
> SWT.
> > > 
> > > 
> > > Wassalam,
> > > Flora
> > > 
> > > ---------------------------------
> > > 
> > > Re: The Name of Allah ... buat mba Ning dan ibu Chairunisa :-) 
> > > Posted by: "Chae" chairunisa_mahadewi@   chairunisa_mahadewi 
> > > Tue Apr 24, 2007 9:07 pm (PST) 
> > > ................dst..............
> > > 
> > > Kalau kita lihat dalam Qur'an sendiri ada menyatakan bahwa agama 
> yang
> > > dibawa Ibrahim as, Musa as, Daud as, Sulaiman as, Isa as dll 
> adalah
> > > sama dengan yang dibawa Nabi Muhammad saw. Padahal kita tahu bahwa
> > > secara syariat Taurat, Zabur, Injil berbeda-beda baik dari sisi
> > > Muamalah dan juga dari sisi Habluminallah nya.
> > > 
> > > Persamaan dari ajaran yang dibawa oleh para Nabi adalah azas yang
> > > mendasarinya yaitu mengusung konsep Tauhid.
> > > 
> > > Untuk itu mengapa kita tidak bisa memandang semua agama adalah 
> sama???
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>


Kirim email ke