Mungkin gak nyambung tapi apakah ini juga bagian dari penyalahgunaan. Kemarin saya menyimak keluhan pembaca suratkabar. Ia tinggal di Depok, punya mobil, lantas katanya hampir seluruh jalanan di depok itu rusak sak, ajrut2-an. Bikin rusak mobil, jadi macet karena jalan musti pelan2.
Gimana nih, setahu dia pemda cuma urus jalanan, fasum di lingkungan perumahan para pejabat Depok. Jadi meskipun jalanan lain rusak, asal bukan jalanan di lingkungan yth pejabat itu bermukim menuju ke kantornya. Makanya apa mungkin disengaja pejabat yg berwenang tutup mata lantaran ini diluar anggaran jadi semacam 'komisi' dari kontraktor untuk memuluskan jalan bagi proyek pembangunan selanjutnya? Atau, artinya ini juga korupsi, penyalahgunaan wewenang? Dana pembangunan dipakai dengan tidak merata. Dimana keadilan? Wallaualam bissawab Salam l.meilany ----- Original Message ----- From: Flora Pamungkas To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 26, 2007 1:36 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Tanya : Komisi buat "Orang Dalam" Pak Kinantaka, tak usah bingung, tidak ada jatah komisi untuk "orang dalam". Orang dalam itu kan sudah digaji oleh PT. XYZ yg akan membeli produk anda itu. Seharusnya dia loyal membantu perusahaan tempat dia bekerja, dengan mengusahakan perolehan harga yang seekonomis mungkin dan kwalitas yg bagus. Jika ada bagian/ jatah untuk orang dalam, berarti PT. XYZ perusahaan itu dirugikan oleh pegawainya sendiri. Seharusnya PT. XYZ bisa mendapat lebih murah, berhemat, tapi jadi lebih mahal karena ada yang nyangkut ke pegawainya sendiri yg orang dalam itu. Ini namanya korupsi oleh orang dalam. Jadi anda jangan bekerja sama memuluskan korupsi ini. Tidak halal itu. Dalam skala nasional, terbukti negara kita diterjang krisis ekonomi karena perilaku biaya tinggi yang hampir merata di semua sektor. Orang2 dalam pada sibuk mempertebal kantong sendiri, akibatnya perusahaan / instansi terkait jadi boros dan biaya tinggi. Wassalam, Flora Re: Tanya: Komisi buat "Orang Dalam" Posted by: "Kinantaka" [EMAIL PROTECTED] Mon Jun 25, 2007 3:15 am (PST) Saya koq belum merasa tenteram dan belum juga merasa puas yak dengan semua Jawaban ini. Hati kecil she merasa mengijinkan (katanya disuruh nanya ke hati nurani). Apakah hati nurani saya memberi fatwa yang salah yak? Bagaimana atuh? Kinantaka [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]