Hehe.. Maksud saya, jangan pake uang kertas sebagai currency-nya gitu
mas. Kalau teknisnya mau pakai kartu, dan gesek model debit card itu ya
gak masalah. Tapi pakai currency-nya DINAR EMAS atau DIRHAM PERAK, gitu
mas. (Bukan Dinar Iraq lho ya..)

Sekarang ini ada yang mempopulerkan transaksi dengan dinar dirham secara
international, mas. Bahkan saya dengar salah satu state di malaysia
sudah mengakui dinar sebagai uang resmi, selain ringgit. Di Indonesia
juga sudah ada komunitas yang sudah bertransaksi menggunakan dinar. Yang
saya pernah tau sih untuk beli domba qurban, yaitu seharga 1 dinar.
Harga ini sama bila dibandingkan jaman Rasulullah dahulu, dimana 1 domba
qurban harganya 1 dinar juga.

Mas serius nanya saya dibayar pakai apa ? Pasti bukan dinar dirham lah
mas... Saya dibayar pakai rupiah...

Wassalaam,
-Ning

-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar
Sunindyo
Sent: Tuesday, October 14, 2008 12:07 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia

jaman sekarang duit gak lagi berupa uang logam atau uang kertas
bentuknya malah kartu kayak flazzcard gitu tinggal gesek sana sini buat
bayar barang ini itu jauh lebih mudah, simpel dan sekaligus aman
kebayang kalau jaman sekarang masih bawa dinar dan dirham ke mana2 mesti
bawa kantong berat mau bayar sesuatu harus buka kantongnya lha repotnya
kalau gak ada kembalian, mosok dinar dirhamnya mau dicuil?
lha jaman sekarang perbedaan harga meskipun kecil kan dicari sama ibu2
misal, harga beras sekilo di toko A 10.000 rupiah di toko B 9.500 rupiah
kalau pake dirham misalnya, 10.000  rupiah = 10 dirham, kalau 9.500 =
9.5 dirham, dirhamnya dibelah biar bisa dapet 0.5 ?
ekonomi didasarkan pada hukum alam kok mbak karena orang butuh simpel
dan aman lagian bukankah berdasar hukum syariah semua transaksi adalah
halal kecuali buat maksiat?

btw saya pengin nanya mbak ning di chevron digaji pake dollar apa pake
dinar dirham ya?

salam,
--
wikan

On 10/14/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita  
> sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi  
> mubah. Prakteknya juga beda mas.
>
>  Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang 
> nilai  uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik 
> memang  kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah 
> dahulu, yaitu
>  Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada di

> si  pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang 
> kita  "dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik 
> melakukan  apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas 
> terutama dalam  jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi
pinjaman.
>
>  Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk 
> dinar  saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya 
> Allah,  nilainya tetap sepanjang masa.

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
....Yahoo! Groups Links



Kirim email ke